Ketergantungan Remaja Terhadap Informasi Lok
KETERGANTUNGAN REMAJA TERHADAP INFORMASI
PADA MEDIA SOSIAL
(Disusun untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester mata kuliah Teori
Informasi dan Kepustakaan)
Dosen :
Drs. Prijana, M.Si.
Kusnandar, S.Sos., M.Si.
Disusun oleh :
Faizal Arif
- 210210130087
DIIP C
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
DEPARTEMEN ILMU INFORMASI DAN PERPUSTAKAAN
2014
KETERGANTUNGAN REMAJA TERHADAP INFORMASI
PADA MEDIA SOSIAL
Diera globalisasi sekarang ini begitu banyak media yang dapat
memberikan kita informasi, tergantung media mana yang akan kita pilih, yaitu
media yang dapat memberikan kita informasi yang akurat serta memberikan
kemudah dalam mengaksesnya. Jauh sebelum media sosial manjadi media yang
banyak dipilih oleh masyarakat, radio dan televisi adalah salah satu media tempat
mereka mendapatkan informasi. Sebelum datangnya televisi radio adalah media
yang paling banyak digunakan oleh masyarakat untuk mendapatkan informasi,
mereka tidak dapat memilih informasi yang mana yang mereka inginkan,
melainkan mereka hanya menerima informasi yang media radio berikan,
kemudian muncul televisi, dari sini masyarakat mulai dapat memilih informasi
yang ingin mereka dengan dan informasi yang sedang hangat dibicarakan. Tetapi
dengan rutinitas masyarakat sekarang ini apakah mereka sempat untuk
mendengarkan radio atau menonton televisi ditengah kesibukannya?, terlebih
kalangan remaja yang sedang sibuk dalam dunia akademis dan remaja yang
membangun karir.
Media Sosial menjadi sebuah solusi bagi mereka dalam mencari
kebutuhan informasi di sela – sela rutinitas mereka. Karena mereka dapat
memperoleh informasi yang sama yang di dapatkan oleh orang – orang yang
membaca media cetak maupun media elektronik secara mudah dengan gadget
mereka. Dengan demikian mereka tetap dapat memperoleh informasi yang sedang
hangat dibicarakan, bahkan informasi yang paling dibicarakan didunia. Ini karena
didalam media sosial memudahkan penggunanya dalam mandapatkan informasi
yang sedang menjadi topik pembicaraan atau informasi yang sedang mereka
inginkan. Karena sesungguhnya sesibuk apapun mereka, mereka tetap
membutuhkan informasi guna mempermudah pekerjaan mereka ataupun tujuan –
tujuan lainnya seperti agar up to date, hiburan, edukasi dll.
Media sosial adalah sebuah media online, dengan para
penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan
menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum, dan
dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk
media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di
seluruh
dunia.
Andreas
Kaplan
dan
Michael
Haenlein
mendefinisikan media sosial sebagai “sebuah kelompok aplikasi
berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan
teknologi Web 2.0, dan yang memungkinkan penciptaan dan
pertukaran user-generated content”.
Dengan
media
sosial
seseorang
dapat
menjaga
berinteraksi dengan mudah antara manusia. Teman yang telah
kehilangan kontak dapat terhubung satu sama lain dan selalu
tetap terhubung, ditambah dengan berbagai pengaturan privasi
seseorang
dapat
menyesuaikan
profil
mereka
dan
mengkatagorikan teman dan keluarga mereka. Dan terpenting
dari media sosial adalah pengguna dapat mencari informasi
tentang kejadian du dunia luar, dapat memudahkan untuk
mencari pengetahuan dan dapat berbagi pengalaman yang
dapat dibaca oleh pengguna sosial lainnya.
Pada saat ini masyarakat modern memiliki ketergantungan
yang erat terhadap informasi. Hal itu diakibatkan karena
pertumbuhan informasi
yang pesat. Minat dan kebutuhan
kalangan mahasiswa terhadap informasi pun sangat bervariatif,
dengan perkembangan teknologi dan informasi yang pesat saat
ini
membuat
keragaman
informasi
yang
dibutuhkan
oleh
mahasiswa dengan mudah salah satu caranya adalah melalui
media sosial.
Media Sosial adalah salah satu contoh perkembangan dari
cara manusia dalam bersosialisasi. Media sosial yang notabene
nya lebih sering digunakan sebagai faslitas sosial berbasis
internet kini juga sudah memiliki fungsi sebagai penyuguh
informasi
yang
dimana
memudahkan
penggunanya
untuk
mendapatkan berita, tentunya hal itu memudahkan kalangan
masyarakat modern yang sangat dekat dengan media sosial
dalam memperoleh informasi. Mahasiswa banyak menggunakan
media sosial dewasa ini dikarenakan perkembangan teknologi
yang memudahkan mahasiswa dalam mengakses informasi, lalu
lingkungan sudah banyak menggunakan media sosial membuat
para mahasiswa yang awalnya belum mengenal atau tidak sering
menggunakan media sosial terpengaruh untuk mencari tau dan
menggunakan media sosial.
Melihat fenomena diatas dapat kita hubungakan dengan
salah satu Teori Perubahan Radikal ( Radical Change ) yang
dikembangkan oleh Eliza T. Dresang ini bahwa perubahan radikal
terbentuk karena dilatar belakangi oleh banyak aspek informasi
akan perilaku kekinian, yang kerap disebut ‘era digital’. Karena
lingkungan yang sudah menggunakan media sosial dan mereka
cukup banyak berkomunikasi dalam media sosial itu sehingga
memaksa remaja lain yang belum manggunakan media sosial
untuk mulai mengenal dan menggunakan media sosial tersebut
untuk mengetahui informasi yang sedang dibicarakan dalam
lingkungannya. Dalam teori Perubahan Radikal ( Radical change )
yang dikemukakan oleh Eliza T. Dresang ini mempunyai efek
yang sangat luarbiasa terhadap perilaku remaja, Karena dengan
teori ini anak muda dapat merubah cara berfikir, belajar,
memberi,
menerima,
mencerna
informasi
dsb.
Sehingga
masyarakat dan anak muda pada jaman sekarang lebih cepat
mendapatkan informasi dengan banyaknya perubahan melalu
digital.
Jika melihat dari teori menurut Michel de Certeau tentang
praktik hidup sehari-hari (everyday practices) sebagai cara-cara
bertindak dan melakukan sesuatu (ways of operating or doing
things), dan tidak selalu dimengerti sebagai latar belakang
aktivitas sosial belaka. Yang ditekankan oleh de Certeau adalah
cara-cara bertindak (modes of operation) atau skema-skema
tindakan (schemata of action), bukan terutama pada subjek atau
pelakunya. Jadi mencari informasi adalah proses yang mampu
memuaskan kebutuhan yang berhubungan dengan pelengkap
pada setiap harinya. Disini dijelaskan bahwa mencari informasi
adalah
hal
merupakan
yang
dapat
pelengkap
memuaskan
pada
setiap
kebutuhannya
harinya,
artinya
yang
jika
mahasiswa itu tetap diam dan tidak mau memulai untuk
mengenal dan menggunakan media sosial maka dia akan
tertinggal dari rekan-rekan didalam lingkungannya mengenai
informasi yang sedang dibicarakan didalam lingkungan itu
artinya kebutuhan dia akan informasi tidak terpenuhi dan dia
tidak akan terpuaskan dalam hal kebutuhan informasi.
Seperti yang di jelaskan di atas, teori Practice of everyday life adalah
sebuah teori yang menjelaskan bahwa kebiasaan mencari informasi merupakan
suatu proses yang mampu memuaskan kebutuhan yang berhubungan dengan
pelengkap pada setiap harinya. Sedangkan untuk fenomenanya di jelaskan bahwa
sesibuk apapun seseorang pada rutinitasnya, mereka akan tetap berusaha
memenuhi kebutuhan informasinya. Dan salah satu cara yang paling menonjol
sekarang adalah dengan melalui media sosial. Karena dengan media sosial mereka
dapat mengakses informasi kapanpun dan dimanapun di sela – sela waktu rutinitas
mereka.
Jika informasi sedang dibicarakan dalam sebuah lingkungan artinya
informasi itu bersifat penting setidaknya didalam lingkungan itu sendiri. Agenda
Setting Theory menyatakan apa yang dianggap penting oleh media, maka akan
dianggap penting pula oleh masyarakat. Salah satu contohnya adalah dalam media
sosial twitter, di twitter ada yang disebut dengan “trending topic” yaitu suatu hal
atau informasi yang menurut publik penting. Dan biasanya sebagai pengguna
media sosial terlebih twitter maka hal tersebut akan menjadi fokus utama bagi kita
sebagai pengguna twitter. Jika melihat layanan yang diberikan twitter tersebut,
dari situ dijelaskan bahwa media sosial memberikan kemudahan untuk kita
mengetahui informasi yang sedang menjadi topik perbincangan, kemudahan
dalam mengakses suatu informasi itulah yang mejadi salah satu daya tarik orang
untuk mengenal dan mencobanya. Untuk saat ini media sosial yang paling banyak
digunakan oleh mahasiswa adalah Path. Path adalah situs jejaring sosial yang cara
kerjanya mirip cara kerja Twitter dan Instagram. Seperti halnya jejaring sosial
pada umumnya, Path memungkinkan penggunanya untuk berbagi foto, video dan
pesan. Keunikan jejaring sosial Path adalah pembatasan jumlah pertemanan yang
hanya 150 teman. Sedikit? Path memang sengaja membatasi jumlah pertemanan
yang hanya 150 dikarenakan Path lebih menitikberatkan pada sosialisasi yang
benar-benar dilakukan dengan orang terdekat saja. Angka 150 tersebut dianggap
sebagai jumlah yang ideal untuk pertemanan yang hanya dilakukan dengan
kerabat terdekat.
Alasan mengapa seseorang akan mencoba mengenal media sosial karena
dia tidak ingin dirinya dijauhi karena ketinggalan informasi dalam lingkungannya.
Dalam teori Spiral of Silence Theory menyatakan bahwa seseorang akan
menghindari isolasi dari kelompok atau komunitasnya, maka dari itu teori ini
dapat mendukung fenomena yang ada karena banyak mahasiswa sekarang lebih
sering mengikuti tren masa kini, contohnya sekarang salah media sosial yang lagi
tren adalah Path maka hampir semua mahasiswa akan mencoba mencari tau dan
memiliki akun Path agar terbilang tidak ketinggalan jaman. Sama seperti saat ini
hampir seluruh mahasiswa tidak ada yang tidak kenal dengan yang namanya
media sosial, lalu dari kegunaannya hanya sebagai tempat untuk bersosialisasi
sekarang telah ada penambahan kegunaan sebagai tempat mencari informasi baik
informasi pribadi ataupun umum.
Dengan alasan-alasan yang sudah disebutkan diatas bahwa sekarang ini
memang media menjadi hal yang hampir tak bisa dipisahkan dari remaja dan
memang sudah menjadi ketergantungan baik itu karena faktor lingkungan,
tuntutan profesi, kebutuhan akan informasi, ketakutan akan terisolasi dari
kelompok, atau pun karena rutinitas yang sibuk sehingga membutuhkan media
yang memberikan kemudahan dalam mengaksesnya.
PADA MEDIA SOSIAL
(Disusun untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester mata kuliah Teori
Informasi dan Kepustakaan)
Dosen :
Drs. Prijana, M.Si.
Kusnandar, S.Sos., M.Si.
Disusun oleh :
Faizal Arif
- 210210130087
DIIP C
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
DEPARTEMEN ILMU INFORMASI DAN PERPUSTAKAAN
2014
KETERGANTUNGAN REMAJA TERHADAP INFORMASI
PADA MEDIA SOSIAL
Diera globalisasi sekarang ini begitu banyak media yang dapat
memberikan kita informasi, tergantung media mana yang akan kita pilih, yaitu
media yang dapat memberikan kita informasi yang akurat serta memberikan
kemudah dalam mengaksesnya. Jauh sebelum media sosial manjadi media yang
banyak dipilih oleh masyarakat, radio dan televisi adalah salah satu media tempat
mereka mendapatkan informasi. Sebelum datangnya televisi radio adalah media
yang paling banyak digunakan oleh masyarakat untuk mendapatkan informasi,
mereka tidak dapat memilih informasi yang mana yang mereka inginkan,
melainkan mereka hanya menerima informasi yang media radio berikan,
kemudian muncul televisi, dari sini masyarakat mulai dapat memilih informasi
yang ingin mereka dengan dan informasi yang sedang hangat dibicarakan. Tetapi
dengan rutinitas masyarakat sekarang ini apakah mereka sempat untuk
mendengarkan radio atau menonton televisi ditengah kesibukannya?, terlebih
kalangan remaja yang sedang sibuk dalam dunia akademis dan remaja yang
membangun karir.
Media Sosial menjadi sebuah solusi bagi mereka dalam mencari
kebutuhan informasi di sela – sela rutinitas mereka. Karena mereka dapat
memperoleh informasi yang sama yang di dapatkan oleh orang – orang yang
membaca media cetak maupun media elektronik secara mudah dengan gadget
mereka. Dengan demikian mereka tetap dapat memperoleh informasi yang sedang
hangat dibicarakan, bahkan informasi yang paling dibicarakan didunia. Ini karena
didalam media sosial memudahkan penggunanya dalam mandapatkan informasi
yang sedang menjadi topik pembicaraan atau informasi yang sedang mereka
inginkan. Karena sesungguhnya sesibuk apapun mereka, mereka tetap
membutuhkan informasi guna mempermudah pekerjaan mereka ataupun tujuan –
tujuan lainnya seperti agar up to date, hiburan, edukasi dll.
Media sosial adalah sebuah media online, dengan para
penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan
menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum, dan
dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk
media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di
seluruh
dunia.
Andreas
Kaplan
dan
Michael
Haenlein
mendefinisikan media sosial sebagai “sebuah kelompok aplikasi
berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan
teknologi Web 2.0, dan yang memungkinkan penciptaan dan
pertukaran user-generated content”.
Dengan
media
sosial
seseorang
dapat
menjaga
berinteraksi dengan mudah antara manusia. Teman yang telah
kehilangan kontak dapat terhubung satu sama lain dan selalu
tetap terhubung, ditambah dengan berbagai pengaturan privasi
seseorang
dapat
menyesuaikan
profil
mereka
dan
mengkatagorikan teman dan keluarga mereka. Dan terpenting
dari media sosial adalah pengguna dapat mencari informasi
tentang kejadian du dunia luar, dapat memudahkan untuk
mencari pengetahuan dan dapat berbagi pengalaman yang
dapat dibaca oleh pengguna sosial lainnya.
Pada saat ini masyarakat modern memiliki ketergantungan
yang erat terhadap informasi. Hal itu diakibatkan karena
pertumbuhan informasi
yang pesat. Minat dan kebutuhan
kalangan mahasiswa terhadap informasi pun sangat bervariatif,
dengan perkembangan teknologi dan informasi yang pesat saat
ini
membuat
keragaman
informasi
yang
dibutuhkan
oleh
mahasiswa dengan mudah salah satu caranya adalah melalui
media sosial.
Media Sosial adalah salah satu contoh perkembangan dari
cara manusia dalam bersosialisasi. Media sosial yang notabene
nya lebih sering digunakan sebagai faslitas sosial berbasis
internet kini juga sudah memiliki fungsi sebagai penyuguh
informasi
yang
dimana
memudahkan
penggunanya
untuk
mendapatkan berita, tentunya hal itu memudahkan kalangan
masyarakat modern yang sangat dekat dengan media sosial
dalam memperoleh informasi. Mahasiswa banyak menggunakan
media sosial dewasa ini dikarenakan perkembangan teknologi
yang memudahkan mahasiswa dalam mengakses informasi, lalu
lingkungan sudah banyak menggunakan media sosial membuat
para mahasiswa yang awalnya belum mengenal atau tidak sering
menggunakan media sosial terpengaruh untuk mencari tau dan
menggunakan media sosial.
Melihat fenomena diatas dapat kita hubungakan dengan
salah satu Teori Perubahan Radikal ( Radical Change ) yang
dikembangkan oleh Eliza T. Dresang ini bahwa perubahan radikal
terbentuk karena dilatar belakangi oleh banyak aspek informasi
akan perilaku kekinian, yang kerap disebut ‘era digital’. Karena
lingkungan yang sudah menggunakan media sosial dan mereka
cukup banyak berkomunikasi dalam media sosial itu sehingga
memaksa remaja lain yang belum manggunakan media sosial
untuk mulai mengenal dan menggunakan media sosial tersebut
untuk mengetahui informasi yang sedang dibicarakan dalam
lingkungannya. Dalam teori Perubahan Radikal ( Radical change )
yang dikemukakan oleh Eliza T. Dresang ini mempunyai efek
yang sangat luarbiasa terhadap perilaku remaja, Karena dengan
teori ini anak muda dapat merubah cara berfikir, belajar,
memberi,
menerima,
mencerna
informasi
dsb.
Sehingga
masyarakat dan anak muda pada jaman sekarang lebih cepat
mendapatkan informasi dengan banyaknya perubahan melalu
digital.
Jika melihat dari teori menurut Michel de Certeau tentang
praktik hidup sehari-hari (everyday practices) sebagai cara-cara
bertindak dan melakukan sesuatu (ways of operating or doing
things), dan tidak selalu dimengerti sebagai latar belakang
aktivitas sosial belaka. Yang ditekankan oleh de Certeau adalah
cara-cara bertindak (modes of operation) atau skema-skema
tindakan (schemata of action), bukan terutama pada subjek atau
pelakunya. Jadi mencari informasi adalah proses yang mampu
memuaskan kebutuhan yang berhubungan dengan pelengkap
pada setiap harinya. Disini dijelaskan bahwa mencari informasi
adalah
hal
merupakan
yang
dapat
pelengkap
memuaskan
pada
setiap
kebutuhannya
harinya,
artinya
yang
jika
mahasiswa itu tetap diam dan tidak mau memulai untuk
mengenal dan menggunakan media sosial maka dia akan
tertinggal dari rekan-rekan didalam lingkungannya mengenai
informasi yang sedang dibicarakan didalam lingkungan itu
artinya kebutuhan dia akan informasi tidak terpenuhi dan dia
tidak akan terpuaskan dalam hal kebutuhan informasi.
Seperti yang di jelaskan di atas, teori Practice of everyday life adalah
sebuah teori yang menjelaskan bahwa kebiasaan mencari informasi merupakan
suatu proses yang mampu memuaskan kebutuhan yang berhubungan dengan
pelengkap pada setiap harinya. Sedangkan untuk fenomenanya di jelaskan bahwa
sesibuk apapun seseorang pada rutinitasnya, mereka akan tetap berusaha
memenuhi kebutuhan informasinya. Dan salah satu cara yang paling menonjol
sekarang adalah dengan melalui media sosial. Karena dengan media sosial mereka
dapat mengakses informasi kapanpun dan dimanapun di sela – sela waktu rutinitas
mereka.
Jika informasi sedang dibicarakan dalam sebuah lingkungan artinya
informasi itu bersifat penting setidaknya didalam lingkungan itu sendiri. Agenda
Setting Theory menyatakan apa yang dianggap penting oleh media, maka akan
dianggap penting pula oleh masyarakat. Salah satu contohnya adalah dalam media
sosial twitter, di twitter ada yang disebut dengan “trending topic” yaitu suatu hal
atau informasi yang menurut publik penting. Dan biasanya sebagai pengguna
media sosial terlebih twitter maka hal tersebut akan menjadi fokus utama bagi kita
sebagai pengguna twitter. Jika melihat layanan yang diberikan twitter tersebut,
dari situ dijelaskan bahwa media sosial memberikan kemudahan untuk kita
mengetahui informasi yang sedang menjadi topik perbincangan, kemudahan
dalam mengakses suatu informasi itulah yang mejadi salah satu daya tarik orang
untuk mengenal dan mencobanya. Untuk saat ini media sosial yang paling banyak
digunakan oleh mahasiswa adalah Path. Path adalah situs jejaring sosial yang cara
kerjanya mirip cara kerja Twitter dan Instagram. Seperti halnya jejaring sosial
pada umumnya, Path memungkinkan penggunanya untuk berbagi foto, video dan
pesan. Keunikan jejaring sosial Path adalah pembatasan jumlah pertemanan yang
hanya 150 teman. Sedikit? Path memang sengaja membatasi jumlah pertemanan
yang hanya 150 dikarenakan Path lebih menitikberatkan pada sosialisasi yang
benar-benar dilakukan dengan orang terdekat saja. Angka 150 tersebut dianggap
sebagai jumlah yang ideal untuk pertemanan yang hanya dilakukan dengan
kerabat terdekat.
Alasan mengapa seseorang akan mencoba mengenal media sosial karena
dia tidak ingin dirinya dijauhi karena ketinggalan informasi dalam lingkungannya.
Dalam teori Spiral of Silence Theory menyatakan bahwa seseorang akan
menghindari isolasi dari kelompok atau komunitasnya, maka dari itu teori ini
dapat mendukung fenomena yang ada karena banyak mahasiswa sekarang lebih
sering mengikuti tren masa kini, contohnya sekarang salah media sosial yang lagi
tren adalah Path maka hampir semua mahasiswa akan mencoba mencari tau dan
memiliki akun Path agar terbilang tidak ketinggalan jaman. Sama seperti saat ini
hampir seluruh mahasiswa tidak ada yang tidak kenal dengan yang namanya
media sosial, lalu dari kegunaannya hanya sebagai tempat untuk bersosialisasi
sekarang telah ada penambahan kegunaan sebagai tempat mencari informasi baik
informasi pribadi ataupun umum.
Dengan alasan-alasan yang sudah disebutkan diatas bahwa sekarang ini
memang media menjadi hal yang hampir tak bisa dipisahkan dari remaja dan
memang sudah menjadi ketergantungan baik itu karena faktor lingkungan,
tuntutan profesi, kebutuhan akan informasi, ketakutan akan terisolasi dari
kelompok, atau pun karena rutinitas yang sibuk sehingga membutuhkan media
yang memberikan kemudahan dalam mengaksesnya.