Jurnal manajemen Humas dalam membangun C

1

MANAJEMEN HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA
(WISH IMAGE) YAYASAN DR. H. ABDULLAH
PGAI PADANG

JURNAL ILMIAH

Oleh:
Tia Ayu Ningrum
14147020

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2016

Manajemen Humas dalam Membangun Citra (Wish Image)
Yayasan Dr. H. Abdullah PGAI Padang


Tia Ayu Ningrum
14147020/2014

ABSTRACT
1)
2)
Tia Ayu Ningrum, Rusdinal , Ahmad Sabandi
Mahasiswa Program Studi Magister Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana
Universitas Negeri Padang. Staf Pengajar Jurusan Administrasi Pendidikan
Universitas Negeri Padang.
Email:
[email protected]
Foundation Dr. H. Abdullah Ahmad is a foundation that has been running
since 1919. The foundation and Adabiah foundation is same founded by K. H. Dr.
Abdullah Ahmad. But, based on the early observation by researcher is known the
image of the Dr. H. Abdullah Ahmad Padang foundation has not been expected.
Theory in build a positive image a organization is by public relations. For that
researcher wants to know how management of public relations in building a
image in the Dr. H. Abdullah Ahmad Padang Foundation.
The purpose of this research is to reveal about (1) the image of the

Foundation Dr. H. Abdullah Ahmad PGAI Padang, (2) management of public
relations Foundation Dr. H. Abdullah Ahmad PGAI Padang, (3) management of
public relations in building the wish image of the Dr. H. Abdullah Ahmad PGAI
Padang foundation. The technique of collecting data using interviews,
observation/observation and documentation. And engineering data validity
checking carried out by the credibility standard, transferability standard
depentabilitas standard, and konfirmibilitas of standard. Then the data analysis is
done by means of data reduction, data presentation and conclusion/verification.
The results showed that the image of the foundation has not been as
expected. It is caused by the management foundation had not been good, giving
less welfare and human resources (previously officials were not ready in terms of
management science and economics, and some of the teachers don`t work in
accordance with proper). Public relations of foundation does not do fact finding
and planning public relations. It is cause of constrained funding and manpower
resulting culture of volunteering at the foundation. But voluntarily, core
committee helped do fact finding and planning public relations. Next, the public
relations do action of it voluntarily by their best. And in the implementation of
this activity is also helped by the core committee voluntarily. Form of
implementation of public relations are utilization of mass media (newspapers),
online media (kompasiana), mail, calendar, meetings, brochures, telephone and

comparative studies. And the foundation also has been working with education
authorities, social services, department of religion, newspapers, community and
junior high schools for distribution of brochures. For the evaluation of public
relations is also not carried out by the public relations field.
Keywords : Public Relaltions, Wish Image of Foundation.

Manajemen Humas dalam Membangun Citra (Wish Image)
Yayasan Dr. H. Abdullah PGAI Padang

Tia Ayu Ningrum
14147020/2014

PENDAHULUAN
Berdasarkan grand tour yang dilakukan peneliti pada bulan Desember 2015
di Yayasan Dr. H. Abdullah Ahmad PGAI Padang diperoleh informasi bahwa
yayasan tersebut memiliki TK, SD, SMP, MTS, MA, SMA dan panti asuhan.
Kemudian yayasan tersebut merupakan salah satu yayasan yang berkembang dan
masih bertahan sejak tahun 1919 hingga saat ini. Namun sayangnya, yayasan ini
belum berkembang seperti berkembangnya Yayasan Adabiah yang sama-sama
didirikan oleh Dr. H. Abdullah Ahmad.

Kemudian menurut dua informan lainnya yakni masyarakat di lingkungan
Yayasan Dr. H. Abdullah Ahmad PGAI Padang diketahui bahwa kepercayaan
masyarakat terhadap Yayasan Dr. H. Abdullah Ahmad PGAI Padang saat ini
belum sesuai dengan yang diharapkan. Sesuai dengan pendapat Armstrong, dan
Kotler (2003:56) mengatakan bahwa kepercayaan merupakan salah satu indikator
dari citra. Sehingga peneliti mempersepsikan bahwa citra Yayasan Dr. H.
Abdullah Ahmad PGAI Padang belum sesuai dengan yang diharapkan.
Selain dari hasil pengamatan wawancara dan data di atas peneliti juga
menemukan fenomena sebagai berikut: (1) Yayasan Dr. H. Abdullah Ahmad
PGAI Padang belum memiliki media humas online,(2) Yayasan Dr. H. Abdullah
Ahmad PGAI Padang belum memiliki papan pengumuman untuk semua civitas
yayasan yang update, (3) Berdasarkan hasil wawancara dengan 2 orang siswa
sekolah Yayasan Dr. H. Abdullah Ahmad PGAI Padang ketika melakukan
observasi diketahui bahwa tidak adanya spanduk dan baliho untuk kegiatan
yayasan dan sekolah yang update, (4) Kantor yayasan dan ruangan lainya belum
memiliki plang nama sehingga masyarakat yang berkunjung kesulitan mencari
lokasi yang dituju, (5) Plang nama Yayasan Dr. H. Abdullah Ahmad PGAI
Padang kurang menarik dan lebih kecil dengan intansi dan toko-toko yang berada
di sekitarnya, (6) Beberapa bangunan di Yayasan Dr. H. Abdullah Ahmad PGAI
Padang yang rusak dan perlu diperbaiki, (7) Banyaknya sampah yang berserakan

di sekitar lingkungan Yayasan Dr. H. Abdullah Ahmad PGAI Padang, (8)
Sebagian WC Sekolah di Yayasan Dr. H. Abdullah Ahmad PGAI Padang dalam
keadaan yang tidak bersih, (9) Adanya sebagian ruangan di Yayasan Dr. H.
Abdullah Ahmad PGAI Padang yang tidak dibersihkan oleh petugas kebersihan,
(10) Adanya pedagang yang berjualan setiap harinya di dalam lingkungan sekolah
tepatnya di depan ruangan kelas sehingga menarik siswa untuk keluar ketika
proses pembelajaran untuk berbelanja.
Berdasarkan hasil wawancara mengenai citra dan humas yayasan pada bulan
Desember 2016 diketahui bahwa citra Yayasan Dr. H. Abdullah Ahmad PGAI
Padang belum sesuai dengan yang diharapkan. Seperti yang dinyatakan oleh
kepala bidang humas “Banyak hal yang perlu diperbaiki dan diperhatikan
termasuk humasnya. Dalam perkembanganya, Yayasan Dr. H. Abdullah Ahmad
PGAI Padang belum seberkembang Yayasan Adabiah. Padahal kedua yayasan ini
sama-sama didirikan oleh Dr. H. Abdullah Ahmad. Hal itu dapat dilihat dari
jumlah siswa dan jenjang pendidikan yang ada.”
Selain itu peneliti juga melakukan wawancara mengenai humas yayasan
pada tanggal 8 Desember 2015 dengan wakil sekretaris Yayasan Dr. H. Abdullah
Manajemen Humas dalam Membangun Citra (Wish Image)
Yayasan Dr. H. Abdullah PGAI Padang


Tia Ayu Ningrum
14147020/2014

Ahmad, Darwis Kasim dan diperoleh informasi bahwa program humas telah
berjalan dan mulai bergerak walaupun humas jarang mengkomunikasikan kepada
pengurus yayasan tentang apa-apa yang dilakukan dan dibutuhkan oleh humas.
Informasi dan fenomena-fenomena di atas menggambarkan bahwa
terdapat beberapa hal yang tidak berjalan dengan baik. Salah satunya adalah
manajemen humas. Untuk itulah peneliti ingin mendapatkan informasi dan tertarik
untuk meneliti tentang Manajemen Humas dalam Membangun Citra Yayasan Dr.
H. Abdullah Ahmad PGAI Padang.
MeTODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Yayasan DR. H. Abdullah Ahmad
PGAI Kota Padang. Pedekatan yang digunakan dalam penelitian
ini adalah pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian ini
bertujuan untuk mengungkapkan tentang (1) citra Yayasan Dr. H.
Abdullah Ahmad PGAI Padang, (2) manajemen humas Yayasan
Dr. H. Abdullah Ahmad PGAI Padang, (3) manajemen humas
dalam membangun citra wish image Yayasan Dr. H. Abdullah
Ahmad PGAI Padang.

Data penelitian dikumpulkan dari sejumlah informan yang
dipandang mampu memberikan data dan informasi yang
diperlukan bagi peneliti pada saat penelitian dilakukan. Informan
penelitian terdiri dari ketua pembina, pengawas, pengurus
yayasan (sekretaris dan wakil, bendahara dan staf yayasa)
seluruh kepala sekolah, guru di Yayasan DR. H. Abdullah Ahmad
PGAI Kota Padang, masyarakat dan kepala Dinas Pendidikan
kota Padang. Pengumpulan data melalui observas, wawancara
dengan informan terkait dan studi data yang bersifat
dokumentasi diperlukan Untuk teknik analisis data dilakukan
menggunakan analisis kualitatif yang dikemukakan oleh Miles
dan Hubermen dan langkah-langkah yang digunakan sebagai
berikut: 1) reduksi data; 2) penyajian data; 3) penarikan
kesimpulan dan verifikasi. Data yang telah diperoleh tersebut
diperiksa kembali menggunakan teknik triangulasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berikut ini hasil dan pembahasan yang terkait dengan pertanyaan
penelitian yaitu (1) Bagaimana citra Yayasan Dr. H. Abdullah Ahmad PGAI
Padang, (2) Bagaimana manajemen humas Yayasan Dr. H. Abdullah Ahmad
PGAI Padang, (3) Bagaimana manajemen humas dalam membangun citra (wish

image) Yayasan Dr. H. Abdullah Ahmad PGAI Padang.
Manajemen Humas dalam Membangun Citra (Wish Image)
Yayasan Dr. H. Abdullah PGAI Padang

Tia Ayu Ningrum
14147020/2014

1.

Citra Yayasan
Citra yang dimaksud dalam penelitian ini adalah citra yang diharapkan (Wish
Image) yang sesuai dengan visi yayasan. Visi yayasan yaitu Visi Yayasan Dr. H.
Abdullah Ahmad PGAI Padang adalah “Terwujudnya insan PGAI akhlaqul qarimah
berwawasan internasional”. Insan yang dimaksud dalam visi tersebut adalah peserta
didik Yayasan Dr. H. Abdullah Ahmad PGAI Padang.

a. Citra Yayasan Saat ini
Berdasarkan temuan peneliti ketika melakukan penelitian diketahui
bahwa citra (wish image) Yayasan Dr. H. Abdullah Ahmad PGAI Padang
belum sepenuhnya sesuai dengan visi yayasan. Belum sepenuhnya

terwujudnya insan yang berakhlaqul karimah dan berwawasan
internasional. Hal itu dilihat dari persepsi atau kesan publik internal dan
eksternal terhadap visi dan misi Yayasan Dr. H. Abdullah Ahmad PGAI
Padang berikut ini:
1) Publik eksternal mengatakan bahwa citra (wish image) Yayasan Dr. H.
Abdullah Ahmad PGAI Padang belum sesuai dengan visi yayasan,
terwujudnya insan yang berakhlaqul karimah dan berwawasan
internasional.
2) Publik internal mengatakan bahwa citra (wish image)Yayasan Dr. H.
Abdullah Ahmad PGAI Padang belum sepenuhnya sesuai dengan visi
yayasan, terwujudnya insan yang berakhlaqul karimah dan berwawasan
internasional. Berikut ini gambaran citra dari masing-masing sekolah
Yayasan Dr. H. Abdullah Ahmad PGAI Padang menurut kepala
sekolah:
a) Citra (wish image) yayasan di SMA belum sepenuhnya baik, untuk
insan yang berakhlaqul karimah telah terwujud namun untuk
berwawasan internasional masih dalam proses pencapaian.
b) Citra (wish image) yayasan di MA telah baik, telah terwujudnya
insan yang berakhlaqul karimah dan berwawasan internasional.
c) Citra (wish image) yayasan di SMP belum sepenuhnya baik, untuk

insan yang berakhlaqul karimah telah terwujud namun untuk
berwawasan internasional masih dalam proses pencapaian.
d) Citra (wish image) yayasan di MTS telah baik, telah terwujudnya
insan yang berakhlaqul karimah dan berwawasan internasional.
e) Citra (wish image) yayasan di SD belum sepenuhnya baik, telah
terwujudnya insan yang berakhlaqul karimah dan berwawasan
internasional.
f) Citra (wish image) yayasan di TK belum sepenuhnya baik, untuk
insan yang berakhlaqul karimah telah terwujud namun untuk
berwawasan internasional masih belum.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa citra (wish image)
Yayasan Dr. H. Abdullah Ahmad PGAI Padang belum sepenuhnya

Manajemen Humas dalam Membangun Citra (Wish Image)
Yayasan Dr. H. Abdullah PGAI Padang

Tia Ayu Ningrum
14147020/2014

sesuai dengan yang visi yayasan. Belum sepenuhnya terwujudnya

insan yang berakhlaqul karimah dan berwawasan internasional.
Citra harapan (wish image) adalah suatu citra yang dibentuk sesuai
dengan keinginan perusahaan atau organisasi. Citra yang diharapkan
cenderung pada hal yang baik atau kesesuaian denga publiknya. Sehingga
dapat menarik respon masyarakat yang lebih luas. Citra harapan ini adalah
citra yang selalu diingikan setiap organisasi. Jadi, citra yang diinginkan
(wish image) Yayasan Dr. H. Abdullah Ahmad PGAI Padang adalah citra
yang sesuai dengan visi yayasan yaitu “Terwujudnya insan PGAI akhlaqul
qarimah berwawasan internasional”.
Secara defenisi citra menurut Ruslan (2004:80), “Citra adalah perangkat
keyakinan, ide dan kesan seseorang terhadap suatu objek tertentu.”
Sedangkan citra menurut Soemirat & Ardianto (2008: 113) Citra adalah cara
bagaimana pihak lain memandang sebuah organisasi, seseorang, suatu komite
atau suatu aktifitas. Nova (2009: 298) juga mengatakan bahwa “Citra adalah
total persepsi terhadap objek yang dibentuk dengan memproses informasi
terkini dari beberapa sumber setiap waktu. Jadi dapat disimpulkan bahwa
citra adalah ide/persepsi/kesan seseorang/kelompok terhadap suatu hal.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya persepsi/kesan disebut juga
dengan citra. Sehingga fenomena-fenomena di atas bisa menggambarkan citra
Yayasan Dr. H. Abdullah Ahmad PGAI Padang belum sesuai dengan yang
diharapkan.
Anggoro (2000:59) mengatakan dalam bukunya bahwa “Citra terbagi
menjadi 2 menurut sifatnya, yakninya: (a). citra positif dan (b). citra negatif.
Citra positif adalah citra yang memberikan kesan/persepsi yang baik tentang
suatu hal/organisasi. Untuk itulah citra yang perlu dibangun adalah citra
positif.” Kemudian Nova (2011:55) juga mengatakan hal yang sama bahwa
citra yang terbentuk dapat berupa citra positif dan negatif, tergantung dari
upaya apa saja yang dilakukan oleh sebuah instansi untuk menciptakan dan
mempertahankan citra positif demi keberlansungan sebuah instansi.
a. Penyebab Citra Yayasan Belum Sesuai dengan yang Diharapkan
Berdasarkan temuan peneliti ketika melakukan penelitian diketahui
bahwa ada beberapa hal yang menjadi penyebab citra Yayasan Dr. H.
Abdullah Ahmad belum sesuai dengan yang diharapkan yakni sebagai
berikut:
1) Manajemen
Berdasarkan temuan penelitian diketahui bahwa manajemen
merupakan salah satu penyebab yang menyebabkan citra Yayasan Dr. H.
Abdullah Ahmad PGAI Padang belum sesuai dengan yang diharapkan.
Hasil wawancara dan dokumentasi di atas menggambarkan bahwa
banyak aset yang tidak terkelola dengan baik. Mulai dari bangunan yang
dibangun di atas tanah milik Yayasan Dr. H. Abdullah Ahmad PGAI dan
uang sewa yang sangat murah. Kemudian kurang baiknya hubungan dan
komunikasi antara yayasan dengan masyarakat. Jadi bisa disimpulkan
bahwa aset dan humas belum dimanajemen dengan baik.
Manajemen Humas dalam Membangun Citra (Wish Image)
Yayasan Dr. H. Abdullah PGAI Padang

Tia Ayu Ningrum
14147020/2014

Dari hasil penelitian diketahui bahwa humas Yayasan Dr. H.
Abdullah Ahmad PGAI Padang belum dimanajemen dengan baik. Hal
tersebut berpengaruh dan menjadi salah satu penyebab citra Yayasan Dr.
H. Abdullah Ahmad PGAI Padang belum sesuai dengan yang diharapkan.
Sesuai dengan pendapat Nova (2011: 52) yang menyatakan bahwa
“Public relations bertujuan membangun, membentuk dan memperkarya
identitas dan citra yang baik.” Utomo (2005: 40) menyatakan bahwa
“Tujuan public relations adalah untuk menegakan dan mengembangkan
citra menguntungkan (favorable image) bagi suatu organisasi/lembaga.”
Kemudian Inayah (2012) juga mengatakan bahwa public relations dapat
membangun citra institusi. Dan Kurnia dkk. (2013: 12) juga menyatakan
bahwa humas berperan dalam pembentukan reputasi/citra positif sekolah.
Kemudian Ruslan (2001: 246) menambahkan bahwa “Salah satu tujuan
humas adalah untuk menumbuh kembangkan citra lembaga yang positif
untuk publik eksternal atau masyarakat.” Dari pendapat tersebut
diketahui bahwa humas berperan penting dalam membangun citra positif
pada suatu organisasi. Untuk itulah perlu manajemen yang baik untuk
humas Yayasan Abdulllah Ahmad PGAI Padang.
2) Sumber Daya Manusia
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya sumber daya manusia
yang dimaksud di sini adalah publik internal yayasan yaitu pengurus
yayasan dan staf, kepala sekolah beserta wakil, guru dan staf sekolah
Yayasan Dr. H. Abdullah Ahmad PGAI Padang. Berdasarkan hasil
penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya yang menjadi penyebab citra
yayasan belum sesuai dengan yang diharapkan adalah pengurus
sebelumnya belum banyak yang siap dan profesional dari sisi
pengelolaan yayasan
Berdasarkan hasil penelitian juga diketahui bahwa guru-guru yang
mengajar di sekolah Yayasan Dr. H. Abdulllah Ahmad PGAI Padang
banyak yang belum sesuai dengan yang diharapkan. guru mengajar hanya
mengajar saja untuk memenuhi jam mengajar saja. Padahal misi Yayasan
Dr. H. Abdulllah Ahmad PGAI Padang adalah mendidik insan PGAI
mampu menguasai Iptek dan berwawasan Imtak, mendidik insan PGAI
memiliki, memahami dan melaksanakan kehidupan Imtak, mampu
mengajarkan insan berakhlaqul qarimah menguasai Iptek dan Imtak.
Melihat misi yayasan di atas dengan kenyataan ketika penelitan bisa
disimpulkan bahwa guru bekerja belum sesuai dengan yang diharapkan.
Berdasarkan penjelasan di atas bisa disimpulkan bahwa sumber
daya manusia Yayasan Dr. H. Abdullah Ahmad PGAI Padang (pengurus
pada kepengurusan sebelumnya dan guru-guru) belum siap dan bekerja
sesuai dengan yang diharapkan.
3) Pemberian Kesejahteraan
Bentuk pemberian kesejahteraan yang dimaksud adalah pemberian
gaji kepada pengurus yayasan beserta staf dan juga kepala sekolah
beserta wakil, guru, staf dan lainnya. Berdasarkan temuan penelitian
Manajemen Humas dalam Membangun Citra (Wish Image)
Yayasan Dr. H. Abdullah PGAI Padang

Tia Ayu Ningrum
14147020/2014

diketahui bahwa kurangnya pemberian kesejahteraan bagi para pengurus
yayasan dan stakeholder internal sekolah Yayasan Dr. H. Abdullah
Ahmad PGAI Padang menjadi salah satu penyebab citra yayasan belum
sesuai dengan yang diharapkan.
2. Manajemen Humas Yayasan Dr. H.Abdullah Ahmad PGAI Padang
Tahap dalam manajemen humas menurut Nova (2011: 51) ada 4 tahap
yakni definisikan masalah, perencanaan dan program, aksi dan komunikasi
dan evaluasi program. Kemudian Yulianita (2012: 115) mengatakan tahap
dalam proses publik relations yaitu tahap fact finding, planning and
program, communication, evaluation. Marston dalam Kinzey (2008:29)
menambahkan, “Specific function assigned to public relations: research,
action, (comunication and planning) and evaluation”. Kemudian Lattimore
(2010: 99) juga mengatakan bahwa “Proses dalam manajemen public
relations ada 4 tahap yakni riset, perencanaan, aksi dan komunikasi,
kemudian evaluasi”. Nasution (2006: 11) juga mengatakan bahwa tahapantahapan dalam manajemen humas dalam konteks pendidikan adalah
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengkoordinasian, pengarahan
dan pengawasan. Jadi, dari beberapa pendapat mengenai manajemen humas,
dapat disimpulan bahwa manajemen humas adalah suatu proses yang terdiri
dari tahap fact-finding, perencanaan, aksi/pelaksanaan dan evaluasi
Berdasarkan hasil temuan penelitin diketahui bahwa manajemen humas belum
berjalan dengan baik oleh bidang humas. Hal itu dapat dilihat dari, proses fact
finding (pengumpulan data) yang belum dilaksanakan oleh humas, perencanaan
belum dilakukan oleh humas, pelaksanaan kegiatan humas dilakukan secara sukarela
dan semampunya oleh kepala bidang humas dan dibantu oleh pengurud inti dan staf
dan evaluasi humas juga belum dilaksanakan

Berikut ini pembahasan penjelasakan lebih rinci mengenai dalam tahaptahap manajemen humas di yayasan Dr. H.Abdullah Ahmad PGAI Padang:
a. Tahap Fact Finding (Pengumpulan Data) dalam Manajemen Humas
Yayasan Dr. H.Abdullah Ahmad PGAI Padang
Tahap fict finding yang merupakan proses mengumpulkan data
berupa fakta-fakta sesuai dengan kenyataan yang ada. Jadi semua data
yang diperlukan organisasi baik itu data yang berasal dari internal
organisasi maupun yang berasal dari eksternal organisasi.
Berdasarkan temuan di lapangan diketahui bahwa Humas
Yayasan Dr. H. Abdullah Ahmad belum melakukan kegiatan
pengumpulan data. Hal itu karena budaya sosial atau sukarela sehingga
bidang terkendala dengan dana dan tenaga. Namun pengurus inti
melakukan pengumpulan data secara sukarela untuk kepentingan Humas
dan bidang lainnya ketika itu diperlukan. Walaupun itu merupakan tugas
dari bidang Humas yayasan. Pengumpulan data tersebut dilakukan ketika
dirasa perlu.
Menurut Rumanti (2002: 271) “Petugas Humas harus melakukan
fact-finding atau pengumpulan data dengan cara membuat berbagai
catatan kronologis, sistematis dan terkategorisasi”. Data ini bisa berasal
dari peristiwa yang terjadi, dokumen, sejarah, informasi lisan/tertulis,
Manajemen Humas dalam Membangun Citra (Wish Image)
Yayasan Dr. H. Abdullah PGAI Padang

Tia Ayu Ningrum
14147020/2014

majalah, berbagai koran, sangat penting data yang actual, objektif dan
seterusnya. Semuanya harus bisa secara cepat dan akurat dibaca petugas
Humas untuk diseleksi dan diolah. Kemudian setelah itu sumber data
dipertimbangkan kekuatan dan kelemahnnya sehingga menghasilkan
diagnosa.
Agar tujuan humas dapat tercapai dengan baik maka humas perlu
dimanajemen dengan baik termasuk juga melakukan tahap pengumpulan
data yang merupakan tahap awal dalam manajemen humas. Dengan
melakukan tahap pengumpulan data maka akan terkumpul data-data yang
bermnanfaat dalam perencanaan dan kegiatan humas.
b. Tahap Perencanaan Humas Yayasan Abdullah Ahmad PGAI
Padang
Perencanaan adalah proses menentukan dan menetapkan tujuan
untuk kemajuan di masa yang akan datang dan juga sekaligus
menetapkan strategi dan metode dalam pencapainya. Sebelum melakukan
perencanaan, praktisi Humas harus melakukan riset dengan cara
mengumpulkan data agar bisa menganalisis dan membuat perencanaan.
Menurut jangkauan waktunya perencanaan dapat dibagi menjadi tiga
tahapan, yakni: (1) rencana jangka pendek (satu minggu, satu bulan dan
satu tahun), (2) rencana jangka menengah (perencanaan yang dibuat
untuk jangka waktu 2 sampai 5 tahun), dan (3) rencana jangka panjang
(perencanaan yang dibuat kurang lebih 5 tahun).
Berdasarkan temuan di lapangan diketahui bahwa bidang Humas
Yayasan Dr. H. Abdullah Ahmad PGAI Padang belum melakukan
perencanaan Humas. Hal itu disebabkan karena para pengurus Humas
belum melakukan pertemuan untuk melakukan perencanaan Humas. Itu
terjadi karena para pegurus Humas tidak terikat karena budaya sukarela
untuk bekerja di Yayasan Dr. H. Abdullah Ahmad PGAI Padang selama
ini. Dikarenakan bidang Humas belum membuat rencana Humas maka
perencanaan Humas Yayasan Dr. H. Abdullah Ahmad PGAI Padang
dilakukan oleh pengurus inti secara sukarela setelah SK pengurus keluar
dalam bentuk rencana umum. Untuk rencana operasional yang jelas
seperti rencana rutin, rencana insidentil dan rencana darurat belum ada.
Menurut Sule dan Saefullah (2004) bahwa “Kegiatan dalam
perencanaan terdiri dari: (1) menetapkan tujuan dan target, (2)
merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target tersebut, (3)
menetukan sumber-sumber daya yang diperlukan, (4) menetapkan
standar/indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target.”
Yayasan Abdullah Dr. H. Ahmad PGAI Padang telah menetapkan tujuan
dan target untuk bidang Humas. Hal tersebut dapat dilihat dalam program
kerja masing-masing bidang Yayasan Dr. H. Abdullah Ahmad PGAI
Padang. Strategi yayasan dalam mencapai tujuan dan target tersebut
adalah dengan dibentuknya bidang Humas yang diharapakan akan
lansung dan mampu menangani masalah Humas Yayasan Dr. H.
Abdullah Ahmad PGAI. Untuk sumber daya yang diperlukan, yayasan
Manajemen Humas dalam Membangun Citra (Wish Image)
Yayasan Dr. H. Abdullah PGAI Padang

Tia Ayu Ningrum
14147020/2014

telah memilih orang-orang yang berkompeten dalam bidang Humas
untuk menangani masalah Humas yayasan. Walaupun hingga saat ini
belum semua pengurus Humas yang bekerja. Namun untuk dana,
yayasan belum menganggarkan anggaran khusus Humas. Untuk poin
yang terakhir yakni mengenai standar/indikator keberhasilan dalam
pencapaian tujuan dan target untuk Humas, Yayasan Dr. H. Abdullah
Ahmad PGAI Padang belum membuat hal tersebut.
Kemudian Anggoro (2008: 96) menyatakan ada 4 hal yang
dilakukan dalam perencanaan program Humas yakninya :
1) Menetapkan target-target operasi Humas yang nantinya akan
menjadi tolok ukur atas segenap hasil yang diperoleh.
2) Memperhitungkan jumlah jam kerja dan berbagai biaya yang
diperlukan.
3) Memilih prioritas-prioritas yang paling penting guna menentukan
jumlah program dan waktu yang diperlukan untuk melaksanakan
program Humas yang telah di prioritaskan tersebut.
4) Menentukan kesiapan atau kelayakan pelaksanaan berbagai upaya
dalam rangka mencapai tujuan-tujuan tertentu sesuai dengan jumlah
dan kualitas (i) personal yang ada, (ii) daya dukung dari berbagai
peralatan fisik seperti alat-alat kantor, mesin cetak, kamera,
kendaraan, dan sebagainya, serta (iii) anggaran dana yang tersedia.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa target atau
rencana Humas baru berupa rencana program rencana dan belum ada
rencana operasionalnya. Jadi target-target pada poin pertama hanya
berupa rencana program kerja Humas. Kemudian yayasan juga belum
memperhitungkan jumlah jam kerja dan berbagai biaya yang diperlukan
untuk Humas.
Untuk poin ketiga, Humas telah memilih prioritas-prioritas yang
paling penting seperti pembuatan artikel dan berita tentang program kerja
yayasan yang sedang dijalankan yakninya artikel dan berita mengenai
pendirian Universitas Sains Islam Indonesia Yayasan Dr. H. Abdullaah
Ahmad PGAI Padang dan sebagainya. Untuk poin keempat, Humas dan
pengurus Yayasan Dr. H. Abdullah Ahmad PGAI belum melakukan
kegiatan tersebut untuk perencanaan.
Untuk menghasilkan rencana yang baik humas harus membuat
rencana panjang, rencana menengah dan rencana pendek. Kemudian
humas juga harus melakukan keempat hal yang harus dilakukan dalam
perencanaan, yaitu Menetapkan target-target operasi Humas yang
nantinya akan menjadi tolok ukur atas segenap hasil yang diperoleh,
memperhitungkan jumlah jam kerja dan berbagai biaya yang diperlukan,
memilih prioritas-prioritas yang paling penting guna menentukan jumlah
program dan waktu yang diperlukan untuk melaksanakan program
Humas yang telah di prioritaskan tersebut dan menentukan kesiapan atau
kelayakan pelaksanaan berbagai upaya dalam rangka mencapai tujuantujuan tertentu sesuai dengan jumlah dan kualitas (i) personal yang ada,
(ii) daya dukung dari berbagai peralatan fisik seperti alat-alat kantor,
Manajemen Humas dalam Membangun Citra (Wish Image)
Yayasan Dr. H. Abdullah PGAI Padang

Tia Ayu Ningrum
14147020/2014

mesin cetak, kamera, kendaraan, dan sebagainya, serta (iii) anggaran
dana yang tersedia.
c. Tahap Pelaksanaan Program Humas Yayasan Abdullah Ahmad
Ahmad PGAI Padang
Berdasarkan temuan di lapangan diketahui bahwa Humas Yayasan
Dr. H. Abdullah Ahmad PGAI Padang melaksanakan kegiatan Humas
secara sukarela. Kegiatan tersebut dilakukan oleh kepala bidang Humas.
Kegiatan Humas yang dilaksanakan tersebut berupa pembuatan artikel di
koran Padang dan media online dengan semampunya. Hal itu karena
terkendala karena dana dan tenaga. Kendala tersebut disebabkan oleh
budaya sukarela yang telah berkembang di yayasan sehingga tidak dapat
mengikat dan memaksa pengurus Humas yang lain untuk ikut
berkontribusi dalam pelaksanaan Humas. Namun pengurus inti secara
sukarela ikut membantu melaksanakan kegiatan Humas seperti rapat,
pembuatan kelender, pengumpulan sejarah Yayasan Dr. H. Abdullah
Ahmad PGAI Padang dan sebagainya. Kemudian media yang digunakan
dalam pelaksanaan Humas di Yayasan Dr. H. Abdullah Ahmad PGAI
Padang adalah koran Padang, media online (kompasiana), surat,
kelender, telefon/hp dan rapat/pertemuan, brosur dan jalan-jalan/studi
banding. Yayasan juga telah melakukan kerjasama dengan Dinas
Pendidikan, Dinas Sosial, Departemen Agama, koran, masyarakat dan
sekolah-sekolah menengah pertama untuk penyebaran brosur.
Menurut Yulianita (2012: 135), dalam program operasional Humas
terdapat 3 macam, yaitu:
1) Program Rutin
Program rutin yaitu program yang tersusun menurut urutan
situasi dan dilaksanakan secara teratur sesuai dengan perkembangan
daripada organisasi. Misal: program tentang kegiatan Humas yang
dilaksanakan secara rutin: setiap hari, seminggu sekali, sebulan
sekali, setahun sekali, dan sebagainya.
2) Program Insidental
Program insidentil yaitu program Humas yang disusun jika
sewaktu-waktu perlu dilaksanakan. Program ini sebagai program
tambahan dari kegiatan Humas, misalnya:
a) Tiba-tiba organisasi kita kedatangan tamu secara mendadak.
b)Pelaksanaan kegiatan Humas yang hanya sekali-kali/sewaktuwaktu dan dianggap perlu dilaksanakan pada waktu itu.
3) Program Darurat
Program darurat yaitu program Humas yang disusun jika
tiba-tiba organisasi kita mengalami suatu musibah, kecelakaan, atau
apapun namanya yang sifatnya mendadak dan harus dengan segera
diatasi. Berdasarkan hasil penelitian dari Sentiantara (2011: 57)
diketahui bahwa “Pelaksanaan program Humas seperti rapat
mendadak dalam situasi krisis dapat membangun citra internal
sekolah.”
Manajemen Humas dalam Membangun Citra (Wish Image)
Yayasan Dr. H. Abdullah PGAI Padang

Tia Ayu Ningrum
14147020/2014

Melihat hasil penelitian pelaksanaan humas Yayasan Dr. H.
Abdullah Ahmad PGAI Padang belum memiliki dan melaksanakan
program-program di atas. Kemudian untuk media, yayasan juga belum
menggunakan media humas yang update untuk zaman sekarang. Karena
menurut Gabriel (2016: 474), sekarang ini media sosial merupakan sarana
informasi dan publikasi kepada masyarakat luas, bahkan sampai ke dunia
internasional. Misalnya membuat email, blog, media sosial dan warta
mingguan di internet. Ia bahwa 81.8% of respondens said that they use
social media to disseminate information regarding their organization.
Menurut Gabriel (2016: 469) “Social media coupled with traditional
media as well a direct audience-engagement needed to be used to support
PR objectives”. Hal ini berarti media sosial dibutuhkan dalam mendukung
pelaksanaan Humas.
Namun yayasan telah menngunakan media cetak dalam
pelaksanaan humas. Menurut Sentiantara (2011: 65) diketahui bahwa
Humas dapat membangun citra sekolah melalui penggunaan media cetak.
Media-meia Humas menurut Nasution (2010: 119) terdiri dari media
internal dan eksternal, baik itu media cetak, audio, dan audio visual
Agar terlaksanakan program humas yang baik, humas yayasan
hendaknya memiliki program oprerasional (rutin, insidentil dan darurat).
Kemudian humas yayasan juga harus memanfaatkan media baik itu media
cetak, audio, audio visul termasuk media sosial.
d. Tahap Evaluasi Humas Yayasan Dr. H. Abdullah Ahmad PGAI
Padang
Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa
Yayasan Dr. H. Abdullah Ahmad PGAI Padang belum melakukan
evaluasi untuk Humas karena pengurus Humas belum melakukan
pertemuan untuk berdiskusi. Hal itu karena budaya sukareka yang
berkembang di yayasan sehingga tidak bisa memaksa dan mengikat semua
pengurus Humas untuk melakukan evaluasi Humas.
Proses evaluasi penting seperti yang dinyatakan oleh Stoner
(2005: 558) mengatakan bahwa evaluasi adalah sebagai proses dalam
menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan tindakan yang dapat
mendukung pecapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang
telah ditetapkan tersebut. Dalam tahap evaluasi ini dilakukan evaluasi
terhadap apa yang telah dilakukan dari tahap pertama dan tahap-tahap
berikutnya. Dalam hal ini dilakukan pengevaluasian apakah tahap-tahap
tersebut telah dilakukan secara baik atau apakah tahap demi tahap yang
telah dilalui tersebut sesuai dengan yang diharapkan atau tidak.
Lattimore (2010: 175) mengatakan bahwa proses evaluasi dibagi
menjadi 3 segmen yaktu:
1) Pengecekan Implementasi
Perlu dilontarkan pertanyaan, seberapa jauh audiens target dapat
dijangkau? Terlepas dari beberapa lengkap proses perencanaan
dilakukan, tetap saja perlu menentukkan perbedaan antara
implementasi yang direncanakan dengan yang terlaksana.
Manajemen Humas dalam Membangun Citra (Wish Image)
Yayasan Dr. H. Abdullah PGAI Padang

Tia Ayu Ningrum
14147020/2014

2) Pemantauan Pelaksanaan Program
Selama program berlangsung, tindakan yang dilakukan harus
terus dievaluasi dan jika diperlukan, dimodifikasi.
3) Evaluasi Hasil
Langkah terakhir adalah menilai hasil akhir program. Proses ini
disebut evaluasi total. Sekali lagi, sasaran dan hasil dibandingkan
untuk mengetahui apakah ada perbedaan. Pada tahap ini, semua
evaluasi yang dilakukan sebelumnya menjadi penting dalam
menerangkan konteks tempat program yang diimplementasikan dan
untuk menginterpretasikan hasil yang diperoleh.
Agar fungsi humas dapat berjalan dengan baik, petugas humas
harus melakukan manajemen humas termasuk kegiatan evaluasi
program humas. Hal ini karena dengan evaluasi bidang humas akan
dapat melihat hal-hal yang telah berjalan sesuai dengan tujuan dan
harapan dan hal-hala yang belum berjalan. Sehingga dapat menjadi
bahan perbaikan untuk masa yang akan datang.
3.
Manajemen Humas Dalam Membangun Citra (Wish
Image) Yayasan Dr. H. Abdullah Ahmad PGAI Padang
Citra yayasan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah citra harapan
yang sesuai dengan visi yayasan yaitu tercipta insan yang berakhlaqul
karimah dan berwawasan internasional. Namun berdasarkan temuan di
lapangan diketahui bahwa citra yayasan saat ini belum sepenuhnya sesuai
dengan visi yayasan yaitu belum sepenuhnya tercipta insan yang
berakhlaqul karimah dan berawawasan internasional.
Citra positif suatu organisasi dapat dibangun oleh humas. Namun
berdasarkan hasil temuan di lapangan diketahui bahwa humas belum
dimanajemen dengan baik. Sedangkan salah satu fungsi humas adalah untuk
membangun citra positif suatu organisasi. Kemudian peneliti juga
mengetahui dari hasil pengamatan bahwa, pengurus humas yayasan saat ini
belum memiliki semua kriteria dari seorang praktisi humas. Pengurus humas
saat ini belum memiliki keterampilan dalam mengkonsep program humas,
dan menguasai ilmu dan teknik informatika yang modren.
Seorang praktisi humas harus memiliki keterampilan dalam
mengkonsep program humas, mampu berkomunikasi dengan menggunakan
berbagai media, dapat menjalin hubungan dengan publik organisasi,
menguasai dan memahami ilmu dan teknik informatika, dapat memecahkan
masalah dan memahami/mengerti tentang aturan/hukum yang berlaku
mengenai organisasi dan aspek yang berhubungan dengan hal tersebut.
Seperti yang dinyatakan oleh Nasution (2006: 64) bahwa
a. Kreativitas suatu gagasan, pemikiran atau ide-ide yang kreatif dalam
melaksanakan program kerja Humas.
b. Kemampuan sebagai konseptor dalam menyusun program kerja Humas
di lembaga pendidikan.

Manajemen Humas dalam Membangun Citra (Wish Image)
Yayasan Dr. H. Abdullah PGAI Padang

Tia Ayu Ningrum
14147020/2014

c.

Kemampuan menguasai teknik komunikasi, baik lisan maupun tertulis
dalam menyampaikan informasi atau pesan dari lembaga
pendidikannya.
d. Kemampuan untuk mengatasi setiap permasalahan yang dihadapinya.
Seorang praktisi humas harus memiliki keterampilan sebagaimana
yang telah dijelaskan sebelumnya. Hal itu agar humas dapat dimanajemen
dengan baik sehingga fungsi humas dalam membangun citra positif dapat
berjalan. Seperti pendapatnya
Menurut beberapa teori, citra positif dapat dibangun dengan
manajemen Humas yang baik. Seperti pendapat Nesia (2014: 31) yang
mengatakan bahwa kegiatan public relations/humas adalah mengupayakan
adanya penciptaan goodwill yang terjadi pada publiknya, dan upaya ini
sangat diperlukan dalam berbagai macam bentuk organisasi apapun, baik
besar maupun kecil.
Menurut Newsom dalam Gabriel (2016: 470) mengatakan fungsi
humas adalah, “The aim, of course, is to create and maintain a positive
image as well as to build a strong and stable relationship with
stakeholders” Nova (2011: 49) juga mengatakan bahwa “Humas bertujuan
untuk menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antara lembaga
organisasi dengan publiknya, internal maupun eksternal dalam rangka
menanamkan pengertian, menumbuhkann motivasi dan partispasi publik
dalam upaya menciptakan iklim pendapat (opini publik) yang
menguntungkan lembaga organisasi.”
Kemudian Ruslan (2001: 246) juga mengatakan bahwa “Public
Relations memiliki tujuan yang salah satunya untuk menumbuh
kembangkan citra yang positif untuk publik eksternal”. Rumanti (2002: 32)
mengatakan hal yang sama bahwa “Pada dasarnya Humas bertujuan untuk
memperoleh goodwill, kepercayaan, saling adanya pengertian dan citra yang
baik dari publik atau masyarakat pada umumnya.”
Begitu halnya dengan pendapat Zulkarnain (2006: 31) yang
menyatakan bahwa salah satu tujuan dari Humas adalah untuk membangun
kesan/citra positif masyarakat terhadap suatu lembaga (sekolah).
Masyarakat yang dimaksud adalah masyarakat internal dan eksternal
lembaga. Citra lembaga yang positif akan membuat masyarakat percaya dan
berpartisipasi dalam pengembangan sebuah lembaga (sekolah). Kemudian
Nesia (2014: 31) mengatakan, suatu organisasi mempunyai berbagai macam
publik baik di dalam maupun diluar, dimana semua itu harus dibina
hubungan baiknya sehingga upaya pencapaian tujuan dapat dilakukan
dengan lancar. Dari kenyataan ini memberikan konsekuensi bahwa public
relations dalam kegiatannya mengupayakan adanya hubungan dengan
publik-publik yang berkepentingan dengan organisasi untuk mencapai
tujuan yang diinginkan yaitu memperoleh goodwill, kepercayaan, saling
pengertian dan citra yang baik dari publik atau masyarakat.
Nova (2011: 55) menyatakan bahwa citra yang terbentuk dapat
berupa citra positif dan negatif, tergantung dari upaya apa saja yang
dilakukan oleh sebuah instansi untuk menciptakan dan mempertahankan
Manajemen Humas dalam Membangun Citra (Wish Image)
Yayasan Dr. H. Abdullah PGAI Padang

Tia Ayu Ningrum
14147020/2014

citra positif demi keberlansungan sebuah instansi. Berdasarkan pendapatpendapat sebelumnya bisa disimpulkan bahwa citra sebuah instansi ada
beberapa macam yakni citra bayangan (mirror image), citra yang berlaku
(current image), citra harapan (wish image), citra perusahaan (corporate
image), citra majemuk, dan secara umum citra dapat dibedakan menjadi
citra yang baik/positif dan citra yang buruk/negatif.
Untuk membentuk mental citra yang positif dari publik terhadap
organisasi itu sangat sulit. Oleh karena itu jika suatu organisasi ingin
mendapatkan citra yang baik, harus mempunyai suatu badan yang
menggarapnya yaitu public relations/Humas (Nesia, 2014: 36)
Dari penjelasan di atas sangat terlihat bahwa Humas berperan
penting bagi sebuah organisasi. Salah satunya dalam membangun citra
positif sebuah organisasi/lembaga sesuai dengan tujuan organisasi.
Kemudian seorang praktisi humas harus memiliki keterampilan dalam
mengkonsep program humas, mampu berkomunikasi dengan menggunakan
berbagai media, dapat menjalin hubungan dengan publik organisasi,
menguasai dan memahami ilmu dan teknik informatika, dapat memecahkan
masalah dan memahami/mengerti tentang aturan/hukum yang berlaku
mengenai organisasi dan aspek yang berhubungan dengan hal tersebut. Oleh
karena itulah, untuk dapat membangun citra yaayasan Dr. H. Abdullah
Ahmad maka yang belum terwujudnya insan yang berakhlaqul karimah dan
berwawasan internasional perlu memperhatikan dan mengelolah humas
yayasan dengan baik agar tercipta citra yayasan sesuai dengan yang
diharapkan.
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
Kesimpulan
1.
Citra Yayasan
Citra (wish image) Yayasan Dr. H. Abdullah Ahmad PGAI Padang
saat ini belum sepenuhnya sesuai dengan visi yayasan yakni belum
sepenuhnya terwujudnya insan yang berakhlaqul karimah dan berwawasan
internasional.
2.
Manajemen Humas Yayasan Dr. H Abdullah Ahmad PGAI
Padang
Manajemen Humas belum berjalan dengan baik oleh bidang Humas.
Hal itu dapat dilihat dari, proses fact finding (pengumpulan data) yang belum
dilaksanakan oleh Humas, perencanaan belum dilakukan oleh Humas,
pelaksanaan kegiatan Humas dilakukan secara sukarela dan semampunya
oleh kepala bidang Humas dan dibantu oleh pengurus inti dan staf dan
evaluasi Humas juga belum dilaksanakan.
3. Manajemen Humas berperan penting dalam membangun citra yayasan dalam
membangun citra wish image yayasan yaitu terwujudanya insan yang
berakhlaqul karimah dan berwawasan internasional.

Manajemen Humas dalam Membangun Citra (Wish Image)
Yayasan Dr. H. Abdullah PGAI Padang

Tia Ayu Ningrum
14147020/2014

Implikasi
Solusi yang diberikan adalah pengurus menerapkan manajemen Humas
yang profesional agar terlahir Humas yang baik. Humas yayasan harus dikelola
oleh manajer/petugas Humas yang ahli dibidang Humas dan bisa fokus untuk
memperhatikan dan mengelola yayasan. Manajer/ petugas Humas tersebut harus
bisa melakukan manajemen Humas dengan baik, bisa melakukan pengumpulan
data, membuat rencana Humas dengan baik, mampu melaksanakan program
Humas dan juga mampu melakukan evaluasi Humas. Kemudian juga Humas
yayasan juga harus memiliki dana untuk membuat rencana dan melaksanakan
program Humas. Dan juga Humas harus memanfaatkan media dan teknologi
informasi yang berkembang saat ini sehingga Humas berperan besar dalam
membangun citra positif yayasan Dr. H. Abdullah Ahmad.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian di atas, penulis memberikan saran sebagai
berikut:
1.

Untuk membangun citra (wish image) Yayasan Dr. H.
Abdullah Ahmad PGAI Padang yaitu terwujudkan insan yang berakhlaqul
karimah dan berwawasan internasional, hendaknya semua komponen yayasan
yaitu pembina, pengawas dan pengurus yayasan harus memanajemen yayasan
dengan
baik
(termasuk
manajemen
Humas),
memberikan
gaji/honor/transportasi/uang lelah kepada pengurus, kemudian juga pengurus
harus fokus dan menyediakan waktu untuk memperhatikan dan mengelola
yayasan, pengurus juga haru memiliki kesiapan baik dari segi ilmu agama,
manajemen maupun ekonominya.
2.
Bidang Humas Yayasan Dr. H. Abdullah Ahmad PGAI
Padang harus dikelola oleh orang-orang yang ahli dibidang Humas, yang bisa
melakukan manajemen Humas dengan baik mulai dari fact finding
(pengumpulan data) Humas, perencanaan Humas, pelaksanaan program
Humas dan evaluasi Humas. Hendaknya petugas humas, memiliki latar
pendidika dari jurusan public relations, komunikasi dan informatika,
Administrasi Pendidikan, dan jurusan lain yang memiliki mata kuliah yang
memuat keterampilan-keterampilan sesuai dengan kriteria seorang humas.
Untuk dapat memanajemen bidang humas, pengurus humas hendaknya lebih
dari satu orang, minimal 2 orang. Hal ini karena dibutuhkan tenaga yang
lebih dari satu orang dalam proses manajemen humas.
3.
Humas Yayasan Dr. H. Abdullah Ahmad PGAI Padang
hendaknya memanajemen Humas dengan mengarahkan pada pencapaian visi
yayasan yaitu terwujudkan insan yang berakhlakqul karimah dan berwawasan
internasional. Kemudian hendaknya petugas humas, harus memiliki
keterampilan dalam mengkonsep program humas, mampu berkomunikasi
dengan menggunakan berbagai media, dapat menjalin hubungan dengan
publik organisasi, menguasai dan memahami ilmu dan teknik informatika,
dapat memecahkan masalah dan memahami/mengerti tentang aturan/hukum
Manajemen Humas dalam Membangun Citra (Wish Image)
Yayasan Dr. H. Abdullah PGAI Padang

Tia Ayu Ningrum
14147020/2014

yang berlaku mengenai organisasi dan aspek yang berhubungan dengan hal
tersebut

DAFTAR RUJUKAN
Anggoro, M. Linggar. 2008. Teori dan Profesi Kehumasan. Jakarta:Bumi Aksara.
Lattimore, Dan. 2010. Public Relation. Afrianto Daud. Jakarta:SalEmba
Humanika.
Nova, Firsan. 2011. Crisis Public Relations. Jakarta. Raja Grafindo Persada.
Rumanti, Maria Assumpta. 2002. Dasar-Dasar Publik Relations.
Jakarta:Gramedia.
Ruslan, Rosady. 2004. Manajemen Public Relations dan Manajemen Komunikasi.
Jakarta: Grafindo.
Soemirat, Soleh dan Elvinaro, Ardianto. 2008. Dasar-Dasar Public Relations.
Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Stoner. 2005. Management. New Delhi: Prentice-Hall Of India Private Limited
Sule, Ernie Tisnawati dan Kurniawan Saefullah. 2004. Pengantar Manajemen.
Jakarta: Kencana Prenada media Group.
Usman, Husaini. 2009. Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.
Yulianita, Neni. 2012. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: Fakultas Ilmu
Komunikasi Universitas Islam Bandung.

Manajemen Humas dalam Membangun Citra (Wish Image)
Yayasan Dr. H. Abdullah PGAI Padang

Tia Ayu Ningrum
14147020/2014