Pengertian Karya Ilmiah tentang Pengertian Sampah

Pengertian Karya Ilmiah

“Karangan ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh
hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika
penulisan yang bersantun bahasa dan isisnya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.”—Eko Susilo, M.
1995:11

Tujuan dari pembuatan karangan ilmiah, antara lain :


Memberi penjelasan



Memberi komentar atau penilaian



Memberi saran




Menyampaikan sanggahan



Membuktikan hipotesa

Karya ilmiah adalah suatu karya dalam bidang ilmu pengetahuan (science) dan teknologi yang berbentuk ilmiah. Suatu karya
dapat dikatakan ilmiah apabila proses perwujudannya lewat metode ilmiah. Jonnes (1960) memberikan ketentuan ilmiah,
antara lain dengan sifat fakta yang disajikan dan metode penulisannya.

Bila fakta yang disajikan berupa fakta umum yang obyektif dan dapat dibuktikan benar tidaknya serta ditulis secara ilmiah,
yaitu menurut prosedur penulisan ilmiah, maka karya tulis tersebut dapat dikategorikan karya ilmiah, sedangkan bilamana
fakta yang disajikan berupa dakta pribadi yang subyektif dan tidak dapat dibuktikan benar tidaknya serta tidak ditulis secara
ilmiah, karya tulis tersebut termasuk karya tulis non ilmiah.

Bentuk Karya Ilmiah

Dalam karya ilmiah dikenal antara lain berbentuk makalah, report atau laporan ilmiah yang dibukukan, dan buku ilmiah.


1. Karya Ilmiah Berbentuk Makalah

Makalah pada umumnya disusun untuk penulisan didalam publikasi ilmiah, misalnya jurnal ilmu
pengetahuan, proceeding untuk seminar bulletin, atau majalah ilmu pengetahuan dan sebagainya. Maka ciri pokok makalah
adalah singkat, hanya pokok-pokok saja dan tanpa daftar isi.

2. Karya Ilmiah Berbentuk Report/ Laporan Ilmiah Yang Dibukukan

Karya ilmiah jenis ini biasanya ditulis untuk melaporkan hasil-hasil penelitian, observasi, atau survey yang dilakukan oleh
seseorang atau kelompok orang. Laporan ilmiah yang menjadi persyaratan akademis di perguruan tinggi biasanya disebut
Skripsi, yang biasanya dijadikan persyaratan untuk karya ilmiah jenjang S1, Tesis untuk jenjang S2, dan Disertasi untuk jenjang
S3.

3. Buku Ilmiah

Buku ilmiah adalah karya ilmiah yang tersusun dan tercetak dalam bentuk buku oleh sebuah penerbit buku umum untuk dijual
secara komersial di pasaran. Buku ilmiah dapat berisi pelajaran khusus sampai ilmu pengetahuan umum yang lain.

Ciri-Ciri Karya Ilmiah


1. Struktur Sajian

Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan),
dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang
ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok
pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.

2. Komponen dan Substansi

Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti,
penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.

3. Sikap Penulis

Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan
banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.

4. Penggunaan Bahasa

Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata / istilah, dan kalimat-kalimat

yang efektif dengan struktur yang baku.

Macam-Macam Karya Ilmiah

1. Skripsi; adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar sarjana (S1). Skripsi ditulis
berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat tersebut didukung data dan fakta empiris-obyektif, baik berdasarkan
penelitian langsung, observasi lapangan / penelitian di laboratorium, ataupun studi kepustakaan. Skripsi menuntut kecermatan
metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan material berupa penemuan baru.

2. Tesis; adalah jenis karya tulis dari hasil studi sistematis atas masalah. Tesis mengandung metode pengumpulan, analisis dan
pengolahan data, dan menyajikan kesimpulan serta mengajukan rekomendasi. Orisinalitas tesis harus nampak, yaitu dengan
menunjukkan pemikiran yang bebas dan kritis. Penulisannya baku dan tesis dipertahankan dalam sidang. Tesis juga bersifat
argumentative dan dihasilkan dari suatu proses penelitian yang memiliki bobot orisinalitas tertentu.

3. Disertasi; adalah karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan program S3 ilmu pendidikan.
Disertasi merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan penemuan
baru dalam salah satu disiplin ilmu pendidikan.

Sikap Ilmiah


Dalam penulisan karya ilmiah, terdapat 7 sikap ilmiah yang merupakan sikap yang harus ada. Sikap-sikap ilmiah tersebut
adalah sebagai berikut :

1) Sikap ingin tahu

Sikap ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya tentang berbagai hal yang berkaitan dengan bidang kajiannya.

2) Sikap kritis

Sikap kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin berkaitan dengan bidang kajiannya untuk
dibanding-banding kelebihan -kekurangannya, kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan sebagainya.

3) Sikap obyektif

Sikap objektif ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa diikuti perasaan pribadi.

4) Sikap ingin menemukan

Selalu memberikan saran-saran untuk eksperimen baru. Kebiasaan menggunakan eksperimen-eksperimen dengan cara yang
baik dan konstruktif. Selalu memberikan konsultasi yang baru dari pengamatan yang dilakukannya.


5) Sikap menghargai karya orang lain

Sikap menghargai karya orang lain ini terlihat pada kebiasaan menyebutkan sumber secara jelas sekiranya pernyataan atau
pendapat yang disampaikan memang berasal dari pernyataan atau pendapat orang lain.

6) Sikap tekun

Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksperimen yang hasilnya meragukan, tidak akan berhenti
melakukan kegiatan-kegiatan apabila belum selesai. Terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan
teliti.

7) Sikap terbuka

Sikap terbuka ini terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain,
walaupun pada akhirnya pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain tersebut tidak diterima karena tidak
sepaham atau tidak sesuai.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal bermacam-macam jenis surat. Surat-surat itu dapat
dikelompokkan berdasarkan hal-hal berikut.


A. Berdasarkan Wujud Surat
1.

Kartu Pos
Kartu pos adalah surat terbuka yang terbuat dari kertas berukuran 10 x 15 cm. Lembaran kertas surat ini
biasanya tebal, sehingga berbentuk kartu. Kegunaan surat ini untuk menyampaikan berita yang singkat.
Akan tetapi, pesan yang tertulis dapat diketahui oleh orang lain yang bukan haknya sebab berada pada
halaman terbuka. Jenis surat ini biasanya dijual di kantor pos.

2.

Warkat Pos
Warkat pos adalah surat tertutup yang terbuat dari sehelai kertas. Surat seperti ini dapat dilipat menjadi
amplop. Jadi, lembaran surat ini dapat dipakai sekaligus sebagai amplop. Kegunaan surat jenis ini adalah
untuk menyampaikan berita yang agak panjang dalam sehelai kertas. Lembaran surat jenis ini biasanya
dijual di kantor pos.

3.


Telegram
Telegram adalah jenis surat yang berisikan pesan yang relatif singkat yang mana dikirim dengan bantuan
pesawat telegram. Surat ini akan sampai ke tujuan dalam waktu yang singkat.

4.

Surat Bersampul
Surat bersampul adalah surat yang dikirimkan kepada seseorang dengan menggunakan sampul surat. Surat
jenis ini lah yang banyak kita gunakan dalam berkomunikasi. Kelebihan surat ini dibanding dengan jenis
surat yang lain adalah lebih terjamin kerahasiaan isinya; lebih leluasa dalam menulis isi surat; lebih santun
dalam surat menyurat.

B. Berdasarkan Pembuatan Surat
1.

Surat Pribadi
Jenis surat ini ditulis atas nama pribadi seseorang serta berisi masalah pribadi penulis, baik yang ditujukan
kepada teman, keluarga maupun instansi tertentu. Contoh surat ini adalah surat untuk keluarga, surat
lamaran kerja, dan surat permohonan izin bangunan.


2.

Surat Resmi
Surat resmi dibuat suatu instansi, organisasi atau lembaga perusahaan tertentu yang ditujukan kepada
seseorang atau lembaga tertentu lainnya. Keberadaan instansi, lembaga, organisasi dan perusahaan
tersebut disahkan secara hukum. Contoh surat resmi adalah surat dinas, surat niaga, dan surat sosial.

C. Berdasarkan Pesan Surat
1.

Surat Keluarga
Surat keluarga adalah surat yang berisi masalah-masalah keluarga atau kekeluargaan. Contoh surat
keluarga adalah surat untuk orang tua, saudara, dan teman.

2.

Surat Setengah Resmi

Surat setengah resmi adalah surat yang dikirimkan oleh seseorang kepada instansi atau lembaga organisasi
tertentu. Jenis surat ini misalnya surat lamaran kerja, permohonan IMB dan surat permohonan cuti.

3.

Surat Sosial
Surat sosial adalah surat yang dibuat oleh lembaga sosial kepada seseorang, organisasi, atau instansi
tertentu yang biasanya berisi berbagai masalah sosial. Misalnya, surat permintaan sumbangan dan edaran
untuk kerja bakti.

4.

Surat Niaga
Surat niaga adalah surat yang ditulis oleh suatu perusahaan perniagaan dengan pesan berniaga. Contoh
jenis surat ini adalah surat penawaran harga, penagihan utang, lelang barang, atau pesanan barang.

5.

Surat Dinas
Surat ini berisikan masalah kepemerintahan atau kedinasan dari suatu lembaga atau keorganisasian. Surat
ini dapat ditujukan kepada instansi lain, perorangan dan organisasi tertentu. Misalnya, surat keputusan,
surat perintah, dan surat tugas.


6.

Surat Pengantar
Surat ini ditujukan kepada perorangan atau lembaga sebagai pengatur atau referensi seseorang untuk
berhubungan dengan pihak penerima surat.

D. Berdasarkan Keamanan Pesan Surat
1.

Surat Sangat Rahasia

Surat ini berisi pesan dokumen penting yang berkaitan dengan rahasia atau keamanan suatu negara. Jenis
surat ini dikirim dengan menggunakan tiga buah sampul. Pada sampul pertama dituliskan kode SR yang
merupakan singkatan dari "Sangat Rahasia". Pada sampul kedua dituliskan kode SRS, yaitu singkatan dari
"Sangat Rahasia Sekali" serta dibubuhi segel atau lak untuk membuktikan keutuhan pesan surat. Pada
sampul terakhir (luar) dibuat biasa agar tidak mengundang kecurigaan orang lain. Surat jenis ini, misalnya
surat dari kementerian luar negeri, surat untuk negara-negara tetangga, dan surat dokumen kemiliteran.
2.

Surat Rahasia
Jenis surat ini berisi dokumen ringan yang pesannya hanya pantas diketahui oleh satu atau beberapa
pejabat tertentu atau yang berwenang pada sebuah instansi. Pengiriman surat ini menggunakan dua buah
sampul. Sampul pertama dituliskan kode R atau RS yaitu singkatan dari "Rahasia" atau "Rahasia Sekali"
serta disegel, sedangkan sampul kedua tidak diberi kode apa pun. Surat jenis ini misalnya surat tentang
konduet pejabat dan surat dokumen suatu instansi.

3.

Surat Konfidensial
Surat yang isinya haya layak diketahui oleh beberapa pejabat tertentu sebab pesannya memerlukan
tindakan kebijaksanaan dari para pejabat tersebut. Misalnya surat hasil rapat pimpinan dan usulan
kenaikan pangkat seseorang.

4.

Surat Biasa
Surat biasa adalah surat yang pesannya dapat diketahui oleh orang lain tanpa mengakibatkan kerugian bagi
pihak mana pun. Misalnya, surat edaran dan surat undangan.

E. Berdasarkan Ruang Lingkup Surat
1.

Memorandum/ Memo
Memorandum adalah surat yang dibuat oleh atasan kepada bawahan atau kepada pejabat yang setingkat
dengan pejabat pembuat memo. Memorandum ini hanya berisikan catatan singkat tentang pokok-pokok
permasalahan sebagai pesan yang ingin dikomunikasikan.

2.

Nota
Nota adalah surat yang dibuat oleh atasan kepada bawahan atau sebaliknya di dalam satu kantor untuk
meminta data atau informasi.

3.

Surat Biasa
Surat biasa adalah surat yang dikirimkan kepada orang lain, baik yang berada di dalam maupun di luar
instansi yang bersangkutan.

F. Berdasarkan Jumlah Pembaca Surat
1.

Pengumuman
Pengumuman adalah surat yang ditujukan kepada beberapa orang, instansi, atau pihak lain yang namanya
terlalu banyak untuk disebutkan satu per satu. Pengumuman ini dapat digunakan dalam raung lingkup
yang terbatas maupun dalam ruang lingkup yang lebih luas. Misalnya, pengumuman penerimaan pegawai
dan kelulusan tes.

2.

Surat Edaran

Surat edaran adalah surat yang dikirimkan kepada beberapa orang, baik di dalam maupun di luar kantor
yang bersangkutan. Kadang-kadang, surat ini hanya berisi sesuatu yang hanya diketahui oleh para pejabat
tertentu. Ada pula surat edaran yang dapat disebarkan ke raung lingkup yang lebih luas.
Surat Biasa

3.

Surat biasa adalah surat yang khusus dikirimkan kepada seseorang yang namanya tertera pada alamat
surat dan hanya untuk diketahui oleh orang yang dituju.

G. Berdasarkan Penyelesaian Surat
Surat Kilat

1.

Surat kilat adalah surat yang pesannya harus dapat disampaikan kepada penerima surat secepat mungkin.
Tanggapan yang diharapkan dari surat tersebut pun perlu dilakukan dengan cepat.
Surat Segera

2.

Pesan dalam jenis surat ini perlu segera disampaikan kepada penerima surat, tetapi tidak harus dikerjakan
atau ditanggapi dengan cepat seperti pada surat kilat.
Surat Biasa

3.

Jenis surat ini baik cara pembuatan atau pengirimannya tidak harus diprioritaskan seperti kedua jenis
surat di atas.

H. Berdasarkan Pengertian Umum
Surat Terbuka

1.

Surat terbuka adalah surat yang ditujukan kepada pihak lain, biak perorangan maupun kelompok yang
biasanya dimuat di media massa atau diedarkan secara terbuka.
Surat Tertutup

2.

Surat tertutup adalah surat yang cara pengirimannya diberi sampul karena isinya tidak layak diketahui oleh
pihak lain.
Surat Kaleng

3.

Surat kaleng adalah surat yang pengirimannya tidak mencantumkan nama dan alamat pengirim secara
jelas. Pengirim surat ini tidak bertanggung jawab terhadap isi surat. Akan tetapi untuk beberapa hal perlu
juga diperhatikan oleh penerima surat pesan dalam surat itu.
G. Berdasarkan Penyelesaian Surat
Surat Kilat

4.

Surat kilat adalah surat yang pesannya harus dapat disampaikan kepada penerima surat secepat mungkin.
Tanggapan yang diharapkan dari surat tersebut pun perlu dilakukan dengan cepat.
Surat Segera

5.

Pesan dalam jenis surat ini perlu segera disampaikan kepada penerima surat, tetapi tidak harus dikerjakan
atau ditanggapi dengan cepat seperti pada surat kilat.
Surat Biasa

6.

Jenis surat ini baik cara pembuatan atau pengirimannya tidak harus diprioritaskan seperti kedua jenis
surat di atas.
Pidato adalah penyampaian gagasan, pikiran atau informasi serta tujuan dari pembicara kepada
orang

lain(audience)

dengan

cara

lisan.

Pidato

juga

bisa

diartikan

sebagai

the art

of

persuasion, yaitu sebagai seni membujuk/mempengaruhi. Berpidato ada hubungannya dengan
retorika(rhetorica), yaitu seni menggunakan bahasa dengan efektif. Berpidato bukanlah suatu
pekerjaan yang sederhana karena dalam berpidato menyangkut beberapa unsur penting seperti:
pembicara, pendengar, tujuan dan isi pidato, persiapan, terknik dan etika dalam berpidato.
I. Tujuan Pidato
Diantara tujuan dari pidato, yaitu: (a)informatif, bertujuan memberikan laporan/ pengetahuan
atau sesuatu yang menarik untuk pendengar; (b)persuasif and instruktif, berisi tentang usaha
untuk mendorong, meyakinkan dan mengajak audience untuk melakukan sesuatu hal; (c)edukatif,
berupaya menekankan pada aspek-aspek pendidikan, misalnya tentang pentingnya hidup sehat,
ber

KB,

hidup

rukun

antar

umat

bergama

dan

lain-lain;

(d)entertain,

bertujuan

memberikan penyegaran kepada audience yang sifatnya lebih santai.
II.Teknik Berpidato
Ada empat teknik berpidato yang umum, yaitu:(a)Metode Naskah, yaitu pidato yang digunakan
untuk pidato resmi dan dibacakan secara langsung. Cara demikian dilakukan agar tidak terjadi
kekeliruan, karena setiap kata yang diucapkan dalam situasi resmi, akan disebarluaskan dan
dijadikan figur oleh masyarakat dan dikutuip oleh media massa; (b)Metode Menghafal, yaitu
naskah yang telah dipersiapkan sebelumnya bukan untuk dibaca, melainkan untuk dihafal; (c)
Metode Spontanitas, yaitu metode pidato yang tidak dilakukan persiapan/pembuatan naskah
tertulis terlebih dahulu. Biasanya dilakukan hanya oleh orang-orang yang akan tampil secara
mendadak; (d) Metode Penjabaran Kerangka. Teknik berpidato dengan menjabarkan materi pidato
yang terpola secara lengkap adalah teknik yang sangat dianjurkan dalam berpidato. Maksud dari
terpola

yaitu

materi

yang

akan

disampaikan

harus

disiapkan

garis-grais

besar

isinya

dengan menuliskan hal-hal yang dianggap paling penting untuk disampaikan.
III. Materi Pidato
Biasanya materi pidato, baik yang menggunakan naskah maupun tanpa naskah memiliki empat
bagian, yaitu (a)Pendahuluan, yang berfungsi untuk mengantar ke arah pokok persoalan yang
akan dibahas dan sebagai upaya menyiapkan mental audience. Pada bagian ini yang terpenting
kita berusaha membangkitkan dan mengarahkan perhatian audience pada pokok permasalahan
yang akan dibicarakan; (b)Isi. Pada bagian ini pokok pembahasan ditampilkan dengan terlebih
dahulu

mengemukakan

latar

belakang

permasalahannya. Pokok

pembicaraan

dikemukakan

sedemikian rupa sehingga tampak jelas kaitannya dengan kepentingan para audience. (c)
Pembahasan. Bagian inimerupakan kesatuan, yang berisi alasan-alasan yang mendukung hal-hal
yang dikemukakan pada bagian isi. Pada bagian isi ini biasanya berisi berbagai hal tentang
penjelasan, alasan-alasan, bukti-bukti yang mendukung, ilustrasi, angka-angka dan perbandingan,
kontras-kontras, bagan-bagan, model, dan humor yang relevan;(d)Kesimpulan. Ini adalah bagian
akhir dari sebuah pidato, yang merupakan kesimpulan dari keseluruhan uraian sebelumnya.
IV.Persiapan Sebelum Berpidato.
Ada beberapa persiapan yang harus dilakukan sebelum berpidato antara lain: (a)Menentukan
Tujuan Pidato; (b) Memilih Pokok Persoalan; (c)Mengetahui dan Menganalisa audience dan
suasananya; (d)Mengumpulkan materi pidato; (e)Menyusun Kerangka Materi Pidato;(f)Melakukan
Latihan Pidato; (g)Menghilangkan Perasaan “Demam” Panggung yaitu dengan cara: memfokuskan
pikiran pada diri sendiri, percaya diri(PD), menganggap audience tidak tahu tentang apa yang kita

bicarakan, memperdalam materi dengan baik, mempersiapkan konsep pidato beberapa hari
sebelumnya, membaca berulang-ulang materi pidato, mempersiapkan diri beberapa jam sebelum
tampil dan jangan tergesa-gesa, serta istirahat yang cukup. Terakhir sudah tentu adalah dengan
berdoa.
V. Saat Berpidato
(1)Pembukaan. Pembukaan pidato merupakan bagian penting dan meainkan peranan bagi
pembicara, karena bagian ini dapat memeberikan kesan pertama bagi para audience.. Ada
beberapa cara yang dapat digunakan seorang pembicara untuk membuka pidatonya: (a)dengan
memperkenalkan diri; atau (b) Membuka pidato dengan humor; atau (d) membuka pidato dengan
pendahuluan secara umum.
(2)Inti Pidato. Setelah selesai melakukan pembukaan dengan salah satu cara di atas, maka
langsung dilanjutkan dengan menyajikan pokok permasalahannya.
(3)

Penutup

Pidato

bisa

dilakukan

dengan:

(a)Membuat

rangkuman

atau

simpulan;

atau(b)menyatakan kembali prinsip-prinsip yang terkandung dalam pidato; atau (c)menceritakan
cerita singkat yang menarik; atau (d)mengutip kata-kata mutiara, ungkapan, atau beberapa bait
pantun; atau (e)mengajak atau menghimbau dan mengemukakan sebuah pujian buat para
pendengar
VI.Etika Dalam Berpidato
1 Etika berpidato di depan umum meliputi:(a)Mengenakan pakaian yang sesuai dengan suasana
pertemuan, rapi, bersih dan sopan; (b)Tampil dengan bersahaja, sopan dan rendah hati;
(c)Menyisipkan beberapa humor segar dalam pidato; (d)Gunakan kata-kata yang sopan, halus,
dan sederhana;(e)Sebagai kata penutup jangan lupa mengucapkan maaf bila terdapat tutur kata
yang kurang berkenan dan lain-lain.
2. Etika berpidato di depan pejabat: (a)Menghilangkan rasa rendah diri; (b)Jangan tampil seolaholah menggurui, sikap lebih tahu dan lain-lain; (c)Jangan terlalu memberikan penghormatan yang
berlebihan pada audience.
3. Berpidato di depan Pemuka Agama:(a)Jangan mengeluarkan kata-kata yang bisa menyinggung
umat beragama; (b)Jangan ada nada merendahkan atau memuji agama tertentu;(c) Perbanyak
istilah-istilah keagamaan
4. Etika Berpidato di depan para wanita. Bila pembicara seorang laki-laki, hati-hati jangan sampai
menyinggung harkat dan martabat wanita; menggunakan istilah-istilah yang tepat seperti ibu-ibu
atau saudari sekalian; hindari kata-kata kasar, kurang senonoh dan kurang sopan;
5. Etika Berpidato di depan Pemuda/Mahasiswa. Pidato harus mengutamakan penalaran yang
berikaitan dengan dunia anak-anak muda; Jangan mengeluarkan kata-kata yang bersifat
menentang; Jangan mengkritik dan menyalahkan anak-anak muda
6. Etika Berpidato di depan masyarakat Desa. Jangan berbohong; Gunakan kata-kata yang sopan
dan sederhana, kapan perlu sisipkan beberapa istilah dalam bahasa stempat.
VII.Beberapa hal penting berkaitan dengan berpidato. Yang perlu mendapat perhatian adalah:
(a)Posisi Berbicara. Seorang pembicara harus sedapat mungkin dilihat oleh semua audience. Kalau
boleh tidak duduk, usahakan untuk berdiri, agar semua audience dapat menatap wajah dan
penampilan pembicara; (b)Mengatur Suara Dalam Berpidato. Usahakan mengeluarkan suara
dengan jelas, tegas, dan nyaring dan sesuaikan dengan ruang pertemuan, apakah ruang kecil atau
ruang aula yang luas dan besar; (c)Volume, Intonasi dan Pelafalan. Pada saat berpidato, usaha

mengatur: volume suara, intonasi, dan pelafalan; (d)Sisipkan humor yang sopan, segar dan
relevan; (e)Gerak Tubuh, seperti tangan, telapak tangan, jari, kepala, raut muka, dan lain-lain
juga mendukung daya tarik dalam berpidato, namun jangan terlalu berlebihan, dan harus sesuai
dengan apa yang sedang dibacarakan; (f)Penggunaan mikropon. Bila ada mikropon, gunakanlah
dengan sebaik-baiknya, dan jangan menempel di mulut, namun agak jauh dari mulut pada saat
berbicara agar suaranya bagus; dan (g)Bila ada slide( berupa OHP dan LCD), alat peraga, papan
tulis, sangat efektif untuk menunjang kegiatan saat berpidato.
VIII. Penutup
Pada saat kita membaca sebuah buku atau mendengar ceramah tentang teknik berpidato,
tampaknya sangat sederhana. Akan tetapi pada saat kita ingin mempraktekkannya, kita akan
menemui berbagai kendala. Diantaranya kurang menguasai materi, kurang menguasai massa,
tidak terbiasa berdiri di depan orang banyak, bagaimana mengatur sistematika pembicaraan,
mengatur suara, dan lain-lain. Semua syarat ini akan membuat suasana menjadi rumit. Yang
paling penting kita belajar dari sausana yang sederhana dan kecil. Setiap ada orang berpidato,
baik sebagai pemakalah maupun menyampaikan kata sambutan, sebaiknya kita perhatikan dan
mencoba menilai kelebihan dan kelemahannya. Kelebihannya kita ambil sebagai contoh,
sedangkan kelemahannya kita abaikan.
Pidato seperti yang telah banyak uraian dan tertulis di artikel, buku atau literature singkatnya adalah uraian lisan
mengenai sesuatu hal yang disampaikan oleh seseorang di depan umum atau massa. Pidato memiliki jenis dan
fungsi yang berbeda-beda, namun tetap memiliki satu garis besar yang sama yaitu disampaikan di depan umum
dengan gaya formal atau semi formal. Umumnya, pidato disampaikan oleh seseorang ketua, pimpinan atau
perwakilan suatu perkumpulan atau acara. Dan secara teori, tata cara pembuatan pidato dapat dilakukan
dengan langkah-langkah seperti berikut;

1. Menentukan maksud atau tujuan
2. Tentukan topik atau tema




Menarik baik pembicara atau pendengar.
Sesuai dengan situasi, acara dan juga daya tangkap pendengar.
Sesuai dengan waktu yang disediakan. Buat pidato singkat namun bermakna, daripada panjang lebar
namun tidak jelas tujuannya.

3. Rumuskan tema/ topik menjadi lebih terperinci
4. Mulai mengumpulkan bahan pendukung






Informasi terbaru terkait dengan materi pidato.
Mempelajari teknik-teknik dan gaya pidato.
Mengetahui kelemahan dan kelebihan naskah pidato orang lain.
Mendapat tambahan istilah-istilah popular, cerita atau unsur-unsur yang relevan dengan topik pidato
yang kita angkat.

5. Analisa situasi pendengar
Untuk lebih jelasnya lagi, dibawah ini ada Contoh Pidato Singkat mengenai kenakalan remaja, dan anda bisa
memodifikasinya sesuai dengan topik pidato yang akan anda sampaikan.
Assalamu’alaikum

Wr.

Wb

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberi nikmat serta
karunia-Nya sehingga kita semua dapat berkumpul bersama di hari yang berbahagia ini.
Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Besar kita Nabi Muhammad SAW yang telah
menuntun kami semua hingga saat ini.
Dan kepada Yth. Bapak/Ibu… yang saya hormati dan teman-teman semua yang saya cintai, kita semua tentunya
tahu dan menyadari betapa banyak terjadinya kenakalan remaja saat ini, dengan perbuatan negatif dan
menyimpang di masyarakat. Seperti sudah mengenal rokok dan narkoba, yang pada awalnya hanya mencoba
dan menjadi ketagihan sampai kecanduan. Adapun penyebab masalah dari kenakalan remaja ini yang
diakibatkan dari kesalahan orang tua dalam cara mendidik atau orang tua yang terlalu sibuk sehingga tidak
sempat memperhatikan anak mereka, atau juga karena pergaulan remaja saat ini yang sudah terjerumus
dengan pergaulan yang salah. Boleh saja kita mempunyai banyak teman, namun kita juga harus berhati-hati
untuk memilih teman, agar kita tidak terjerumus pada pergaulan yang salah.
Masih banyak lagi kenakalan remaja yang terpengaruh oleh pergaulan yang salah, seperti mabuk-mabukan,
tawuran antar pelajar, geng motor, dan bahkan hal tersebut banyak menimbulkan korban dari banyak remaja
yang terlibat dalam pergaulan yang salah. Mari kita jauhi perilaku-perilaku menyimpang tersebut, karena hal
tersebut hanya akan merugikan diri sendiri. Gunakanlah masa-masa remaja dengan hal positif dan bermanfaat
bagi diri sendiri, orang tua dan juga bangsa.
Teman-temanku yang saya banggakan, selektiflah dalam mencari teman dan tetap ingatlah bahwa tak ada
satupun orang tua yang menginginkan ananya berperilaku buruk. Sampai disini yang dapat saya sampaikan
dalam pidato ini, jikalau ada kesalahan mohon untuk dimaklumi.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Dokumen yang terkait

ANALISA BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN PENGANGKUT SAMPAH KOTA MALANG (Studi Kasus : Pengangkutan Sampah dari TPS Kec. Blimbing ke TPA Supiturang, Malang)

24 196 2

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

CITRA PEREMPUAN BERCADAR DALAM FILM (Analisis Semiotika Pada Film Khalifah Karya Nurman Hakim 2011)

2 44 53

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisa studi komparatif tentang penerapan traditional costing concept dengan activity based costing : studi kasus pada Rumah Sakit Prikasih

56 889 147

Makna Kekerasan Pada Film Jagal (The Act Of Killing) (Analisis Semiotika Roland Barthes pada Film Dokumenter "Jagal (The Act of Killing)" tentang Pembunuhan Anti-PKI pada Tahun 1965-1966, Karya Joshua Oppenheimer)

17 109 98

Rancangan media informasi tentang makanan tradisional Peyeum Bandung

5 77 1

Kolokial Bahasa Inggris Dalam Novel A Diary OF Wimpy Kid Karya Jeff Kinney Dan Terjemehannya Diary Bocah Tengil

4 132 1

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL SISWA PADA MATERI POKOK PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Waway Karya Lampung Timur Tahun Pela

7 98 60

Politik Hukum Pembaharuan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Kajian Pasal 74 beserta Penjelasannya)

0 1 22