Konsep Wellbeing dalam Psikologi Positif

Konsep Wellbeing dalam
Psikologi Positif

Danang Setyo Budi Baskoro, M.Psi

Keluarkan selembar kertas dan jawab

“saya akan merasa bahagia saat saya…”

Manakah orang yang lebih bahagia?

Mana yang bisa membuat anda lebih bahagia?

Termostat Kebahagiaan

Termostat Kebahagiaan
• Predisposisi Genetik
• Lingkungan hanya sedikit berpengaruh
• Kabar baiknya adalah, saat kita merasakan kesedihan krn
peristiwa buruk, kita juga akan kembali ke perasaan yang
biasanya.

• Namun pengecualian beberapa peristiwa : (1.) peristiwa
traumatis yg membuat anggota keluarga meninggal (2.)
keluarga penderita alzheimer yg semakin melemah kondisi
psikologisnya dsb

Ban Berjalan Hedonis
• Kesenangan akan tercapai saat seseorang
mencapai harapannya. Akan tetapi hal ini tidak
berlangsung lama. Ia akan mencari kesenangan
baru yang lebih tinggi.

Penelitian










Contoh Silver (1982) menemukan bahwa seseorang yang mengalami patah
tulang belakang dimana ia merasakan kesedihan yang cukup berat setelah
mengalami kecelakaan, akan tetapi cepat untuk beradaptasi dalam waktu 8
minggu. Dalam waktu ini, emosi positif mampu untuk mendominasi melebihi
emosi negatif.
Campbell et al. telah menemukan korelasi positif yang sedikit antara
penghasilan Negara dan kebahagiaan. Bahwa orang-orang kaya rata-rata hanya
lebih bahagia sedikit saja daripada orang miskin.
Campbell et al. telah menemukan korelasi positif yang sedikit antara
penghasilan Negara dan kebahagiaan. Bahwa orang-orang kaya rata-rata hanya
lebih bahagia sedikit saja daripada orang miskin.
Suh, Diener dan Fujita (1996) menemukan bahwa 3 bulan bahkan kurang
dampak dari suatu peristiwa didalam hidup hilang dampaknya dalam SWB.
Brickman & Cmpbell (1971) : orang bereaksi secara kuat kepada peristiwa
yang baik ataupun buruk, tapi setelah itu mereka beradaptasi pada level
kebahagiaan mereka

Subjective Wellbeing






SWB bukan hasil dari factor situasional. Meskipun mood dari orangorang dapat mengalami fluktuaif dari momen ke momen, akan tetapi
sebenarnya terdapat derajat stabilitas dari pengalaman emosi mereka
dalam rentang waktu yang lama.
Rusting& Larsen (1997) dalam studinya menemukan bahwa seorang
yang gembira dan yang sedang sedih, akan menghasilkan reaksi yang
berbeda terhadap stimulus yang sama. Orang yang gembira akan lebih
tertarik dengan gambar yang gambar yang positif daripada yang
negatif, akan tetapi sebaliknya. Orang yang sedang sedih lebih tertarik
dengan gambar yang negatif daripada yang positif. Hal tersebut juga
menjelaskan mengenai pengaruh dari kepribadian seseorang dalam
SWB.

HAPPINESS + MEANING = WELL-BEING
Ryff & Keyes :
Emotional well-being
Subjective well being, perasaan positif dan perasaan negatif yang

jarang

Social well-being
Penerimaan secara kelompok, aktualisasi, kontribusi, koherensi dam
integrasi

Psychological well-being
Penerimaan diri, pertumbuhan pribadi, tujuan hidup, menguasai
lingkungan, otonomi, hubungan positif dengan orang lain.

Perbedaan dan persamaan dengan
aliran lain?
• Psikoanalisa
• Behavioristik
• Humanistik

Psikoanalisa
Fokus Kajian

Cara memandang

manusia

Cara pandang
tentang potensi
manusia

Behavior

Humanistik

Psikoanalisa

Behavior

Humanistik

Fokus Kajian

Totalitas
kepribadian. Saling

terhubung

Lingkungan dan
pengalaman

Keyakinan untuk
tumbuh keatas,
bukan dorongan dari
bawah atau
pengaruh dari luar

Cara memandang
manusia

Terdiri dari id, ego
dan super ego

Tabula rasa

Potensi-potensi

kreatif

Cara pandang
tentang potensi
manusia

Pesimis thd manusia

Tergantung proses
pembelajaran

Manusia memiliki
potensi yang baik

PSIKOANALISA
Agama
Psikoanalisa, dalam hal ini freud, mempunyai pandangan yang negatif
tentang agama. Banyak pembicaraan dan diskusi yang ia lakukan yang
menyudutkan keberadaan agama ditengah-tengah masyarakat. Agama
dianggap sebagai (1.) penyebab rasa bersalah, (2.) menindas

seksualitas, (3.) tidak toleran, (4.) anti intelektualisme dan (5.) otoriter.
Akan tetapi pada kenyataannya orang yang beragama dianggap lebih
sehat secara fisik ataupun psikologis. Mereka lebih rendah
berkemungkinan terlibat penggunaan zat-zat terlarang, mereka lebih
empatik, sosial dan banyak melakukan altruisme. Hal ini karena
memang sebagian besar ajaran agama mengajarkan mengenai nilainilai kebajikan pada sesama.

Inner Child (kejadian traumatis)
Dalam pandangan psikoanalisa, manusia adalah korban dari masa
kecilnya. Apa yang terjadi didalam masa kecilnya, maka akan
berdampak secara signifikan terhadap kehidupan dewasanya. Namun
demikian penelitian terbaru tidak bisa menghasilkan justifikasi
terhadap pandangan tersebut. Memang trauma berat di masa kecil
kerap menimbulkan permasalahan di masa dewasa akan tetapi hal
tersebut sulit dideteksi.
Disisi lain penelitian terhadap saudara yang kembar identik, lebih
mampu untuk menjelaskan dari terbentuknya keadaan psikologis
seseorang. Dua saudara kembar identik memiliki kemiripan secara
emosional daripada saudara kembar yang fragmental. Penelitian ini
menunjukkan bahwa factor gen lebih kuat mempengaruhi kepribadian

seseorang daripada masa kecilnya.

PSIKOANALISA
Konsep Hidrolik
Psikoanalisa berpandangan bahwa emosi adalah energi yang terdapat
pada membrane yang sangat kuat, dimana saat ia mencapai volume
yang sangat besar maka harus dikeluarkan. Apabila ia ditahan, maka ia
akan tetap akan keluar dengan menembus paksa membrane yang lebih
tipis/kecil, yang dalam hal ini bermanifestasi kepada gejala fisik seperti
kecemasan ataupun penyakit medis seperti jantung.
Dalam budaya amerika, sangat menjunjung tinggi keterusterangan, saat
mereka tidak setuju dengan kebijakan pemerintah, maka mereka
menyuarakannya dengan lantang mengenai apa yang mereka rasakan.
Kebiasaan ini muncul karena sebagian besar dari budaya amerika
memiliki anggapan bahwa mereka tidak mau sakit jantung ataupun
akhirnya memiliki gangguan psikologis hanya karena memendam
luapan emosi mereka.

FAKTANYA?
• Namun demikian pada kenyataannya, hal tersebut tidaklah

benar. Dalam penelitian telah dibuktikan bahwa seseorang
yang kurang sabar, berbicara meledak-ledak dan suka
mengungkapkan kebenciannya berpotensi untuk menderita
sakit jantung 5 kali lipat daripada yang menahan diri.
Karena menahan diri dapat menurunkan tekanan darah dan
cepatnya laju jantung.

Freud
►Psikoanalisa didasarkan
pada “apa yang salah
dengan mereka”.
►Teori berdasarkan sakit
pasien.
►Menekan kuat dorongan
seksual.
►Nafsu hewan.

BEHAVIOR
• Behavioris berpendapat bahwa emosi negatif (ex;rasa
takut) merupakan penanda dari perilaku, bukan penyebab.

Behavioris menyangkal mengenai pengaruh pikiran sadar
terhadap perilaku manusia. Meski begitu pandangan ini
terbukti salah, dengan percobaan seligmant mengenai
ketidakberdayaan yang dipelajari, yang menjelaskan baik
manusia ataupun hewan mempunyai proporsi untuk belajar
mengenai keadaan yang membuatnya pasif dan seolah
berkata “percuma saja aku melakukan itu”.

HUMANISTIK
►Hanya berfokus kepada aktualisasi diri (selfactualization).
►Maslow percaya bahwa hanya beberapa saja
orang yang dapat mencapai aktualisasi diri.
►Psikologi positif memiliki pandangan yang lebih
luas.
►Psi (+) = “Rata-rata” individu berpotensi.
►Psi (+) = Penelitian orang-orang biasa dengan
sample yang banyak.

Kenapa kita hidup bersosial?
►Freud: kelompok sosial
menekan kecenderungan agresi.
►Maslow: need for
belongingness.
►Behaviorist :
Mendapatkan keuntungan dari
dukungan (reinforcement sosial)

Psikologi positif menekankan pada
penelitian
►Banyak orang yang berkembang dan bertahan
hidup didalam cara-cara yang kreatif.
►Resilience: Bangun kembali setelah terjatuh.
►Mampu memulihkan diri.
►Life takes on new meaning and focus.
►Penelitian mengenai kekuatan dan resiliensi
dengan menggunakan metode ilmiah.
►Apa yang membuat hidup semakin hidup.

visit me at :





danangsetyobudibaskoro@gmail.com
danangsetyobudibaskoro.wordpress.com
danangsetyobudibaskoro.blogspot.com
brilianpsikologi.wix.com/biropsikologi