Strategi Pemasaran Jamur Tiram Putih (Pleurotus sp) dI Kota Medan

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA

PEMIKIRAN

2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Jamur Tiram

Jamur tiram memiliki banyak jenis, dan masing-masing jenis memiliki manfaat dan konsumen yang berbeda. Jamur tiram putih atau white mushroom atau

shimeji, merupakan jenis jamur tiram yang paling banyak dibudidayakan di Indonesia. Dicirikan dengan tudung dan tubuh tanaman yang berwarna putih susu. Jamur tiram merupakan salah satu sumber protein yang cukup tinggi dengan kandungan asam amino yang lengkap, termasuk asam amino esensial yang dibutuhkan manusia. Kandungan gizi dari jamur tiram yang sangat beragam ini membuat jamur tiram sangat bagus untuk kesehatan, sehingga jamur tiram banyak dibutuhkan dan disukai oleh masyarat, baik untuk kalangan menengah atas maupun masyarakat kalangan bawah (Warisno, 2010).

Bentuk jamur tiram memiliki tudung agak membulat dan melengkung seperti cangkang tiram dengan diameter 6-14 cm. daging buahnya berwarna putih dan semakin tua akan semakin keras. Saat mudah, bilahnya berwarna putih. Sebaliknya, saat menua, warna bilah berubah menjadi krem kekuningan dan menyusut menjadi berukuran 1-3 cm (Asegab, 2011).

Jamur tiram bisa hidup pada suhu 10-32º C. artinya jika suhu kurang dari 10º C atau lebih dari 32º C maka pertumbuhan jamur tiram kurang baik. Pertumbuhan jamur tiram akan optimum pada suhu 25-26º C. Secara alamiah di Indonesia, suhu seperti itu dapat ditemui pada ketinggian 500-1.000 meter dpl (Asegab, 2011).


(2)

Diperkirakan dalam 100 gram jamur tiram segar mengandung 45,65 kj kalori; 8,9 mg kalsium; 1,9 mg besi; 17 mg fosfor; 0,15 mg vitamin B1; 0,75 mg vitamin B2 dan 12,4 mg vitamin C. Dibandingkan dengan daging ayam, kandungan jamur tiram masih lebih komplit sehingga tidak salah bila jamur tiram menjadi bahan pangan masa depan (Chazali, 2009).

Adapun kelebihan dari jamur tiram ini adalah relatif mudah untuk dibudidayakan, produktif dan tidak memerlukan lahan yang luas untuk budidayanya. Kelemahan jamur tiram adalah mudah diserang hama scariad (lalat jamur), daya simpan pasca panen tidak tahan lama, sulit dikirim jauh karena tudungnya mudah hancur (Anonimus, 2013).

Gambar 1. Jamur Tiram Putih

2.1.2 Potensi Usaha Jamur Tiram

Peluang usaha jamur tiram baik pada subsektor budidaya, pemasaran, maupun pengolahan hasil dapat dilakukan dengan fleksibel dan tidak menyita banyak waktu maupun tenaga. Sehingga peluang usaha ini dapat dijalankan oleh siapapun baik sebagai usaha utama maupun usaha sampingan di rumah. Keuntungan lain


(3)

membidik peluang usaha jamur tiram ini adalah terbukanya pangsa pasar, baik pasar dalam negeri maupun pasar internasional. Peluang pasar yang besar tersebut tentu akan memberikan peluang yang besar pula untuk pertumbuhan dan perkembangan usaha jamur tiram. Kelebihan peluang usaha jamur tiram ini belum tentu terdapat pada peluang usaha yang lain. Ditambah lagi respon masyarakat yang sangat besar terhadap produk jamur tiram, baik dalam bentuk segar maupun olahan (Anonimus, 2013).

2.2 Landasan Teori 2.2.1 Teori Pemasaran

Pemasaran (marketing) adalah suatu aktivitas yang bertujuan mencapai sasaran perusahaan, dilakukan dengan cara mengantisipasi kebutuhan pelanggan atau klien serta mengarahkan aliran barang dan jasa yang memenuhi kebutuhan pelanggan atau klien dari produsen (Cannon dkk, 2008).

Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial ketika individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan menukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (Kotler, 2000).

Teori pemasaran yang amat sederhana pun selalu menekankan bahwa dalam kegiatan pemasaran harus jelas siapa yang menjual apa, dimana, bagaimana, bilamana, dalam jumlah berapa dan kepada siapa. Adanya strategi yang tepat akan sangat mendukung kegiatan pemasaran secara keseluruhan.

Pengertian pemasaran (marketing) mengingatkan kita akan bauran pemasaran (Marketing Mix). Pengertian bauran pemasaran menurut Philip Kotler yaitu :


(4)

“Bauran Pemasaran (Marketing Mix) adalah seperangkat alat pemasaran (Marketing Tools) yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai

tujuan pemasarannya di pasar sasaran” (Kotler, 2002).

Menurut Kotler (2000), bauran pemasaran terdiri dari 4P yaitu product (produk),

price (harga), place (tempat), promotion (promosi), tempat yang dimaksudkan di sini ialah distribusi. Berikut ini penjelasan dari variable-variabel bauran pemasaran :

1. Produk (Product) adalah barang atau layanan yang ditawarkan oleh perusahaan kepada konsumen untuk memenuhi kebutuhan atau masalahnya. 2. Harga (Price) adalah pengorbanan yang dilakukan konsumen untuk

mendapatkan suatu produk. Dari sisi finansial, harga tidak lain adalah uang yang dikorbankan pelanggan untuk mendapatkan suatu produk. Pada dasarnya, harga bisa murah atau lebih mahal dibanding pesaing.

3. Tempat (Place) adalah Tempat merupakan saluran distribusi yaitu serangkaian organisasi yang saling tergantung yang saling terlihat dalam proses untuk menjadikan produk atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi. Lokasi berarti berhubungan dengan di mana perusahaan harus bermarkas dan melakukan operasi.

4. Promosi (Promotion) adalah komunikasi yang dilakukan perusahaan dengan konsumen. Promosi bisa ditujukin untuk memberitahukan, membujuk konsumen untuk membeli, mempengaruhi konsumen dan sebagainya.


(5)

Menurut Sarma (1994), pemasaran mempunyai fungsi untuk mengusahakan agar pembeli memperoleh barang yang diinginkan pada tempat, waktu, bentuk dan harga yang tepat dengan cara :

1. Menggunakan kegunaan tempat (place utility), yaitu mengusahakan barang dan jasa dari daerah produksi ke daerah konsumen.

2. Menaikkan kegunaan waktu (time utility), yaitu mengusahakan barang dan jasa dari waktu belum diperlukan ke waktu yang diperlukan.

3. Menaikkan kegunaan bentuk (form utility), yaitu mengusahakan barang dan jasa dari bentuk semula ke bentuk yang lebih diinginkan.

Salah satu kesalah pahaman yang sering dilakukan terhadap pemasaran dalam perusahaan pemasaran agribisnis adalah pembatasnya pada fungsi penjualan saja, padahal dalam kenyataannya pemasaran didalam suatu perusahaan meliputi berbagai aspek keputusan dan kegiatan yang ditujukan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan guna menghasilkan laba. Proses pemasaran yang sesungguhnya mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, mengembangkan produk dan jasa untuk memenuhi kebutuhan ini, menetapkan program promosi dan kebijakan harga, serta menerapkan sistem distribusi untuk menyampaikan barang dan jasa kepada pelanggan. Manajemen pemasaran menyangkut dengan pengelolaan secara menyeluruh proses ini (Downey, 1987).

Setiap program pemasaran harus diawali dengan identifikasi atas kebutuhan pelanggan. Pemasaran harus berorientasi pada pelanggan, bukan pada produk dan perusahaan yang mengabaikan perspektif ini biasanya menghadapi kesulitan besar. Karena kebutuhan pelanggan terus berubah, maka program pemasaran juga harus selalu diubah ( disesuaikan ).


(6)

2.2.2 Strategi Pemasaran

Strategi ini merupakan sekumpulan tindakan pemasaran yang terintegrasi dalam rangka memberikan nilai kepada konsumen dan menciptakan keunggulan bersaing bagi perusahaan. Strategi pemasaran harus bersifat distinctive (artinya bersifat unik, tidak mudah ditiru oleh pesaing, dan spesifik) dan didukung oleh semua potensi yang dimilki oleh perusahaan secara optimal (Rangkuti, 2002).

Strategi pemasaran merupakan cara perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran. Dalam tujuan pemasaran harus secara jelas disebutkan berapa market share dan volume penjualan yang ingin dicapai, kapan ingin dicapai. Dengan demikian, strategi pemasaran adalah keseluruhan langkah untuk mencapai sasaran tertentu. Jadi strategi pemasaran merupakan cerminan terbaik perusahaan tentang hal-hal yang berkaitan dengan bagimana perusahaan memanfaatkan potensi sumberdaya manusia pada pasar yang paling menguntungkan (Rangkuti, 2002).

Menurut Rangkuti (1997), Unsur-unsur utama persaingan dapat diklasifikasikan menjadi tiga unsur utama, yaitu:

1. Unsur Strategi Persaingan

Unsur strategi persaingan dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:

a. Segmentasi pasar, yaitu tindakan mengidentifikasikan dan membentuk kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah. Masing-masing segmen konsumen ini memiliki karakteristik, kebutuhan produk, dan bauran pemasaran sendiri.

b. Targeting, yaitu suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki


(7)

c. Positioning, yaitu penetapan posisi pasar. Tujuan positioning ini adalah untuk membangun dan mengkomunikasikan keunggulan bersaing poduk yang ada di pasar ke dalam benak konsumen.

2. Unsur Taktik Pemasaran

Terdapat dua unsur taktik pemasaran, yaitu:

a. Diferensiasi, yang berkaitan dengan cara membangun strategi pemasaran dalam berbagai aspek perusahaan.

b. Bauran pemasaran. 3. Unsur Nilai Pemasaran

Nilai pemasaran dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:

a. Merek atau brand, yaitu nilai yang berkaitan dengan nama atau nilai yang dimiliki dan melekat pada suatu perusahaan.

b. Pelayanan atau service, yaitu nilai yang berkaitan dengan pemberian jasa pelayan kepada konsumen.

c. Proses, yaitu nilai yang berkaitan dengan prinsip perusahaan untuk membuat setiap karyawan terlibat dan memiliki rasa tanggung jawab dalam proses memuaskan konsumen, baik secara langsung maupun secara tidak langsung.

Dalam merencanakan strategi pemasaran, manajer pemasaran haruslah mengambil keputusaan mengenai bagaimana ia akan menggunakan alat-alat pemasaran yang dimilikinya untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Ada dua tipe faktor yang dihadapi manajer pemasaran dalam strategi perencanaan pemasaran yaitu, faktor yang dapat dikendalikan (controllable) dan faktor yang tidak dapat dikendalikan (uncontrollable) (Rewoldt, 1991).


(8)

Banyak faktor yang tidak dapat dikendalikan yang mempengaruhi strategi pemasaran, yaitu :

 Permintaan

Permintaan adalah hasil dari kebutuhan dan sasaran konsumen.Permintaan dibatasi oleh kekuatan-kekuatan pokok seperti penghasilan (income). Permintaan juga bisa terpendam (latent) dan eksistensinya tidak diketahui. Strategi pemasaran dapat digunakan untuk mengubah permintaan yang terpendam itu menjadi permintaan efektif dengan menawarkan suatu produk atau jasa-jasa dengan cara yang sesuai dengan kekuatan permintaan yang terpendam itu.

 Persaingan

Keadaan persaingan sekarang, perkiraan persiangan di masa depan dan antisipasi tindakan pembalasan dari pihak saingan, tentu akan mempengaruhi perencanaan strategi pemasaran. Perencanaan strategi pemasaran itu haruslah memperhitungkan sifat dan luasnya saingan, baik sekarang maupun di masa depan, dalam menentukan rangkaian tindakan optimal yang akan diambil.

 Struktur Distribusi

Untuk mendistribusikan sesuatu produk, suatu perusahaan mungkin mendirikan jaringan penjualannya sendiri, tetapi cara ini sangat mahal dan seringkali tidak sesuai untuk perusahaan-perusahaan yang lain. Strategi pemasaran haruslah memperhitungkan hal-hal seperti ada atau tidak adanya saluran distribusi yang sesuai, kesanggupan perusahaan untuk memasuki saluran tersebut, persaingan yang akan dihadapi produk tersebut, serta kebutuhan saluran tersebut terhadap fungsi-fungsi pemasaran.


(9)

Hambatan (constraints) terhadap kebebasan bertindak dari penjualan akan memaksanya untuk mendapatkan jalan lain untuk memaksimumkan labanya. Salah satu kemungkinan adalah menawarkan model yang berbeda-beda dari produknya, yang masing-masing dengan ciri-ciri yang ditujukan untuk menarik segmen pasar yang berbeda-beda pula dan untuk kebijaksanaan harga yang berbeda untuk masing-masing model.

 Biaya Non Pemasaran

Dalam merencanakan strategi pemasaran, biaya-biaya non-pemasaran seperti biaya produksi dan umum (overhead), juga menimbulkan keterbatasan pada strategi yang direncanakan. Kenaikan biaya produksi atau biaya overhead untuk suatu produk, mungkin akan memaksa diadakannya perubahan dalam strategi pemasaran, barangkali kearah pengurangan penekanan pada harga dan lebih banyak penekanan pada faktor-faktor lain dalam pemasaran (marketing mix).

2. Faktor-Faktor Strategi Pemasaran (Dapat Dikendalikan)

Dalam merumuskan strategi pemasaran, penjual mengatur faktor-faktor yang dikuasainya sedemikian rupa sehingga mencapai pendekatan strategi yang optimum untuk sasaran pemasarannya. Faktor-faktor yang dapat dikendalikan adalah sebagai berikut :

 Produk

Produk adalah salah satu faktor terpenting yang dapat dikendalikan oleh manajer pemasaran dan dalam banyak hal merupakan alat yang paling efektif baginya. Produk dapat diubah dengan berbagai cara untuk meningkatkan tercapainya sasaran pemasaran. Produk dapat diubah kualitasnya, ukurannya, bentuknya, warnanya, variasinya dan lain-lain.


(10)

 Distribusi

Para perencana strategi pemasaran mempunyai banyak pilihan bagi kebijaksanaan distribusinya. Misalnya seperti memilih daerah dimana akan memasarkan produk, memutuskan berapa jumlah penyalur yang dibutuhkan masing-masing pasar dan banyak masalah lain yang harus diputuskan dalam hal faktor distribusi.

 Harga

Harga yang ditawarkan untuk suatu produk adalah faktor yang dapat dikendalikan

dalam batas-batas tertentu. Diskon dapat digunakan untuk membedakan harga berdasarkan kualitas yang dibeli atau untuk mencapai harga yang berbeda untuk kelas perdagangan yang berbeda pula. Pilihan harga yang tersedia dalam perencanaan strategi pemasaran dibatasi oleh faktor biaya.

 Promosi

Para manajer pemasaran dapat memilih pemakaian alat-alat promosi dalam Berbagai jumlah dan kombinasi. Mereka dapat memilih memakai iklan sebagai metode utama untuk komunikasi dengan konsumen atau halnya sebagai pelengkap untuk bentuk komunikasi yang lain. Promosi penjualan pun merupakan suatu faktor bagi strategi promosi yang bentuknya beraneka ragam dan dapat digunakan dalam berbagai jumlah.

2.2.3 Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah suatu cara untuk mengidentifikasikan berbagai faktor secara sistematis dalam rangka merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang


(11)

(Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats) (Rangkuti, 1997).

Analisis SWOT terdiri atas 4 (empat) faktor sebagai berikut: 1. Strength (Kekuatan).

Strength merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek, atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek, atau konsep bisnis itu sendiri.

2. Weakness (Kelemahan)

Weakness merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek, atau konsep bisnis yang ada. Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek, atau konsep bisnis itu sendiri.

3. Opportunities (Peluang)

Opportunities merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang akan terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari organisasi, proyek, atau konsep bisnis itu sendiri misalnya, competitor, kebijakan pemerintah, dan kondisi lingkungan sekitar.

4. Threat (Ancaman)

Threat merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu organisasi, proyek, atau konsep bisnis itu sendiri.

Analisis SWOT mempertimbangkan faktor lingkungan eksternal peluang dan ancaman yang dihadapi dunia bisnis serta lingkungan internal kekuatan dan kelemahan. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi.


(12)

Penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT.

Kuadran I : Merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan hingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth oriented strategy).

Kuadran II: Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/pasar).

Kuadran III: Perusahaan mengahadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.

Kuadran IV: Merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.


(13)

BERBAGAI PELUANG

Kuadran III Kuadran I

mendukung strategi turn around Mendukung strategi agresif

KELEMAHAN KEKUATAN INTERNAL INTERNAL

Mendukung Strategi defensif Mendukung Strategi diversifikasi

Kuadran IV Kuadran II

BERBAGAI ANCAMAN

Gambar 2. Diagram Analisis SWOT

2.3 Kerangka Pemikiran

Jamur tiram merupakan salah satu jenis jamur konsumsi yang banyak diminati pasar. Kandungan protein, kalori, zat besi, dan berbagai macam vitamin yang terdapat di dalamnya sering dimanfaatkan masyarakat sebagai bahan makanan sehat dengan cita rasa yang cukup nikmat. Hal inilah yang membuat kebutuhan pasar jamur tiram setiap harinya menunjukan peningkatan yang sangat tajam.

Proses pemasaran merupakan salah satu faktor penting dalam menjalankan sebuah usaha. Kualitas produk yang baik harus di dukung dengan strategi pemasaran yang baik pula, agar konsumen mengetahui bahwa produk yang ditawarkan layak untuk di konsumsi.

Sama halnya dengan menjalankan usaha budidaya jamur, meskipun kini jamur tengah menjadi primadona namun jika tidak dijalankan dengan pemasaran yang tepat maka sudah dipastikan bahwa produk tersebut akan sulit diketahui pasar dan


(14)

secara otomatis petani akan mengalami kerugian bahkan kegagalan dalam menjalankan bisnis tersebut.

Setiap usaha besar maupun kecil tidak terlepas dari kendala yang muncul dari dalam maupun dari luar lingkungan sekitar usaha. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya persaingan. Untuk dapat bertahan dari segala persaingan dibutuhkan sebuah strategi.

Strategi adalah suatu cara dimana perusahaan atau usaha akan mencapai tujuan nya, sesuai dengan pelung-peluang dan ancaman-ancaman likungan eksternal yang dihadapi, serta sumber daya dan kemampuan internal. Untuk menentukan strategi-strategi tersebut dilakukan analisis SWOT dalam bentuk matriks. Dimana analisis ini dapat memaksimalkan kekuatan atau strength dan peluang atau

Opportunities, serta meminimalkan kelemahan atau weaknesses dan ancaman atau


(15)

Secara skematis kerangka pemikiran dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

USAHA JAMUR TIRAM PUTIH

Faktor Internal Faktor Eksternal Kekuatan (Strengths) Peluang (Opportunities) Kelemahan (Weaknesses) Ancaman (Threats)

STRATEGI PEMASARAN JAMUR TIRAM PUTIH

Gambar 3. Skema Kerangka Pemikiran

Keterangan :


(1)

 Distribusi

Para perencana strategi pemasaran mempunyai banyak pilihan bagi kebijaksanaan distribusinya. Misalnya seperti memilih daerah dimana akan memasarkan produk, memutuskan berapa jumlah penyalur yang dibutuhkan masing-masing pasar dan banyak masalah lain yang harus diputuskan dalam hal faktor distribusi.

 Harga

Harga yang ditawarkan untuk suatu produk adalah faktor yang dapat dikendalikan

dalam batas-batas tertentu. Diskon dapat digunakan untuk membedakan harga berdasarkan kualitas yang dibeli atau untuk mencapai harga yang berbeda untuk kelas perdagangan yang berbeda pula. Pilihan harga yang tersedia dalam perencanaan strategi pemasaran dibatasi oleh faktor biaya.

 Promosi

Para manajer pemasaran dapat memilih pemakaian alat-alat promosi dalam Berbagai jumlah dan kombinasi. Mereka dapat memilih memakai iklan sebagai metode utama untuk komunikasi dengan konsumen atau halnya sebagai pelengkap untuk bentuk komunikasi yang lain. Promosi penjualan pun merupakan suatu faktor bagi strategi promosi yang bentuknya beraneka ragam dan dapat digunakan dalam berbagai jumlah.

2.2.3 Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah suatu cara untuk mengidentifikasikan berbagai faktor secara sistematis dalam rangka merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang


(2)

(Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats) (Rangkuti, 1997).

Analisis SWOT terdiri atas 4 (empat) faktor sebagai berikut: 1. Strength (Kekuatan).

Strength merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek, atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek, atau konsep bisnis itu sendiri.

2. Weakness (Kelemahan)

Weakness merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek, atau konsep bisnis yang ada. Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek, atau konsep bisnis itu sendiri.

3. Opportunities (Peluang)

Opportunities merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang akan terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari organisasi, proyek, atau konsep bisnis itu sendiri misalnya, competitor, kebijakan pemerintah, dan kondisi lingkungan sekitar.

4. Threat (Ancaman)

Threat merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu organisasi, proyek, atau konsep bisnis itu sendiri.

Analisis SWOT mempertimbangkan faktor lingkungan eksternal peluang dan ancaman yang dihadapi dunia bisnis serta lingkungan internal kekuatan dan kelemahan. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi.


(3)

Penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT.

Kuadran I : Merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan hingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth oriented strategy).

Kuadran II: Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/pasar).

Kuadran III: Perusahaan mengahadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.

Kuadran IV: Merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.


(4)

BERBAGAI PELUANG

Kuadran III Kuadran I

mendukung strategi turn around Mendukung strategi agresif

KELEMAHAN KEKUATAN INTERNAL INTERNAL

Mendukung Strategi defensif Mendukung Strategi diversifikasi

Kuadran IV Kuadran II

BERBAGAI ANCAMAN

Gambar 2. Diagram Analisis SWOT

2.3 Kerangka Pemikiran

Jamur tiram merupakan salah satu jenis jamur konsumsi yang banyak diminati pasar. Kandungan protein, kalori, zat besi, dan berbagai macam vitamin yang terdapat di dalamnya sering dimanfaatkan masyarakat sebagai bahan makanan sehat dengan cita rasa yang cukup nikmat. Hal inilah yang membuat kebutuhan pasar jamur tiram setiap harinya menunjukan peningkatan yang sangat tajam.

Proses pemasaran merupakan salah satu faktor penting dalam menjalankan sebuah usaha. Kualitas produk yang baik harus di dukung dengan strategi pemasaran yang baik pula, agar konsumen mengetahui bahwa produk yang ditawarkan layak untuk di konsumsi.

Sama halnya dengan menjalankan usaha budidaya jamur, meskipun kini jamur tengah menjadi primadona namun jika tidak dijalankan dengan pemasaran yang tepat maka sudah dipastikan bahwa produk tersebut akan sulit diketahui pasar dan


(5)

secara otomatis petani akan mengalami kerugian bahkan kegagalan dalam menjalankan bisnis tersebut.

Setiap usaha besar maupun kecil tidak terlepas dari kendala yang muncul dari dalam maupun dari luar lingkungan sekitar usaha. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya persaingan. Untuk dapat bertahan dari segala persaingan dibutuhkan sebuah strategi.

Strategi adalah suatu cara dimana perusahaan atau usaha akan mencapai tujuan nya, sesuai dengan pelung-peluang dan ancaman-ancaman likungan eksternal yang dihadapi, serta sumber daya dan kemampuan internal. Untuk menentukan strategi-strategi tersebut dilakukan analisis SWOT dalam bentuk matriks. Dimana analisis ini dapat memaksimalkan kekuatan atau strength dan peluang atau Opportunities, serta meminimalkan kelemahan atau weaknesses dan ancaman atau treath dalam usaha jamur tiram putih.


(6)

Secara skematis kerangka pemikiran dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

USAHA JAMUR TIRAM PUTIH

Faktor Internal Faktor Eksternal Kekuatan (Strengths) Peluang (Opportunities) Kelemahan (Weaknesses) Ancaman (Threats)

STRATEGI PEMASARAN JAMUR TIRAM PUTIH

Gambar 3. Skema Kerangka Pemikiran

Keterangan :