Analisis Pengaruh Job Stressor terhadap Stres Kerja dan Dampaknya terhadap Kinerja Pegawai pada Kantor Pertanahan Kabupaten Simalungun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian
Sumber daya manusia memegang peranan yang sangat penting dalam
menjalankan aktivitas sebuah perusahaan/organisasi. Berhasil atau tidaknya
sebuah organisasi dalam mencapai tujuan yang ditetapkan sebelumnya, sangat
tergantung pada canggihnya sarana, prasarana dan didukung oleh kemampuan
sumber daya manusia atau pegawai yang berkualitas.
Pegawai dalam suatu
organisasi merupakan aset terpenting dalam pencapaian tujuan sebuah organisasi,
dimana pegawai mampu menghasilkan kinerja yang baik dapat memberikan
kontribusi besar dalam menjalankan aktivitas suatu organisasi dan juga pegawai
merupakan perencana dan pengendali semua kegiatan organisasi.
Pekerjaan yang dimiliki oleh seorang pegawai tentu berbeda dengan
pegawai yang lainnya. Masing-masing pekerjaan memiliki karakteristik pekerjaan
yang berbeda dengan bobot pekerjaan yang berbeda pula. Berat atau ringan suatu
pekerjaan selain dapat diukur dari deskripsi pekerjaan itu sendiri dapat pula
diukur dari sikap seorang pekerja dalam menanggapi pekerjaannya. Pekerjaan
yang dianggap sebagai tuntutan akan menjadikannya berat, sebaliknya bila
pekerjaan dianggap sebagai karya maka pekerjaan tersebut akan dikatakan ringan.
Pekerjaan selalu membawa konsekuensi yang berbeda, dampak yang ditimbulkan
dari pekerjaan ada yang positif dan ada yang negatif. Dampak positif dari
pekerjaan yang dilakukan antara lain adalah kepuasan kerja, sedangkan dampak
negatif yang timbul dari suatu pekerjaan adalah stres, stres terjadi karena adanya
1
Universitas Sumatera Utara
interaksi antara individu dengan individu yang lain. Stres ini disebabkan oleh
berbagai macam faktor yang kita sebut dengan Job Stressor, faktor-faktor ini
antara lain faktor organisasional, faktor lingkungan dan faktor individu. Hal ini
berarti stres berperan merusak kinerja pada umumnya. Secara sederhana, stres
mempunyai potensi untuk mendorong atau mengganggu pelaksanaan kerja,
tergantung seberapa besar tingkat stres.
Organisasi yang tengah berkembang biasanya menetapkan target dan
standar yang cukup tinggi dalam peningkatan kinerja pegawainya, dengan tujuan
untuk menunjukkan peningkatan layanan dalam usahanya untuk menjadi
organisasi yang terdepan dibandingkan organisasi lainnya. Namun, target dan
standar yang ditetapkan organisasi justru dapat menimbulkan stres bagi karyawan
jika dianggap terlalu tinggi dan membebani karyawan, dan justru dapat
menurunkan motivasi dan kinerja karyawannya.
Kajian terhadap stres jika dikaitkan dengan lama dan intensitas, stres dapat
bersifat sementara atau jangka panjang, ringan dan berat sangat tergantung pada
seberapa penyebab berlangsung, seberapa besar kekuatan dan seberapa besar
kemampuan pegawai untuk menghadapinya. Jika stres bersifat sementara dan
ringan, kebanyakan orang dapat menanganinya atau sekurang-kurangnya dapat
mengatasi pengaruhnya dengan cepat, demikian sebaliknya, jika pegawai
mengalami suatu burn out (suatu situasi di mana karyawan menderita kelelahan
kronis, kebosanan, depresi dan menarik diri dari pekerjaan) biasanya seseorang itu
akan mengalami kelelahan emosional, menarik diri dari pergaulan, lekas marah,
2
Universitas Sumatera Utara
menjadi sinis tentang karir mereka dan merasa berprestasi rendah (Mardiana
2001:167).
Dapat dipastikan bahwa semua pegawai pernah mengalami stres kerja.
Namun demikian tingkatan stres kerja antara pegawai satu dengan pegawai yang
lainnya tentunya memiliki tingkatan berbeda. Pegawai yang dapat menanggulangi
stres atas pekerjaannya akan memiliki dampak yang positif terhadap
pekerjaannya, dalam arti stres yang dialami tidak menurunkan tingkat kepuasan
kerja pegawai, sebaliknya bagi pegawai yang tidak dapat menanggulangi stres,
kepuasan kerja pegawai yang bersangkutan akan menurun seiring dengan
meningkatnya tingkat stres yang dialami.
Badan Pertanahan Nasional (BPN) atau yang dulunya dikenal dengan
sebutan Kantor Agraria ini adalah lembaga pemerintah non kementerian di
Indonesia yang mempunyai tugas dan fungsi di bidang pertanahan secara
nasional, regional dan sektoral. Untuk tingkat regional disebut Kantor Wilayah
Badan Pertanahan Nasional Provinsi dan tingkat sektoral disebut Kantor
Pertanahan Kabupaten/Kota. Fenomena yang melatar belakangi penelitian ini
adalah banyaknya proyek kerja Kantor Pertanahan Kabupaten Simalungun yang
pengerjaannya tidak sesuai dengan waktu yang ditentukan dalam artian melewati
jangka waktu yang ditentukan, hal ini didasari oleh tingginya beban kerja yang
mengakibatkan timbulnya faktor stress kerja (job stressor) di kalangan pegawai
Kantor Pertanahan Kabupaten Simalungun yang berdampak signifikan terhadap
menurunnya kinerja pegawai.
3
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.1
Daftar Jenis Layanan Kantor Pertanahan Kabupaten Simalungun Tahun
2015
No
Nama Pelayanan
No
Nama Pelayanan
1
Pengukuran Dan Pemetaan
Kadastral
37
Sita
2
Pengukuran Untuk Mengetahui
Luas
38
Pengangkatan Sita
3
39
Blokir
4
Pengukuran Ulang dan Pemetaan
Kadastral
Pengembalian Batas
40
Pencabutan Blokir
5
Survei Nilai Bidang Tanah
41
Pengecekan Sertipikat
6
Pemetaan Zona Nilai Tanah dan
Zona Nilai Ekonomi Kawasan
Skala 1:10.000
Pemetaan Zona Nilai Tanah dan
Zona Nilai Ekonomi Kawasan
Skala 1:25.000
Survey Dan Pemetaan Tematik
Bidang
42
Surat Keterangan Pendaftaran Tanah
43
Surat Keterangan Tanah
44
Informasi Nilai Tanah atau Nilai Aset
Properti
Pendaftaran Tanah Pertama Kali
Konversi
Pendaftaran Tanah Pertama Kali
Pengakuan/Penegasan Hak
Pendaftaran Hak Milik Atas
Satuan Rumah Susun
Pemberian Hak Guna Bangunan
dan Hak Pakai di atas Hak Milik
45
Informasi Zonasi Nilai Tanah
46
Informasi Nilai Ekonomi Kawasan
47
Informasi Nilai Aset Kawasan
48
13
Permohonan SK Pemberian Hak
49
Pencatatan Perpanjangan Hak Bersama
Pada Hak Milik Atas Satuan Rumah
Susun
Pemecahan Bidang
14
Permohonan SK Pemberian Hak
Dengan Kostatasi
Permohonan SK Pemberian
HGB/HP di atas HPL
Permohonan SK
Pembaharuan/Perpanjangan Hak
Permohonan SK konfirmasi
50
Pemisahan Bidang
51
Penggabungan Bidang
52
Perubahan Hak Atas Tanah
53
Permohonan SK Pemberian
HM/HGB dari HPL
Perumnas/Transmigrasi
54
Perubahan Hak Atas Tanah Dengan
Konstatasi
Perubahan Hak Atas Tanah Dengan
Ganti Blanko
7
8
9
10
11
12
15
16
17
18
4
Universitas Sumatera Utara
19
Perpanjangan SK Hak
55
Ganti Nama
20
Pendaftaran SK Hak
56
21
57
22
Pendaftaran SK
Perpanjangan/Pembaharuan Hak
Peralihan Hak - Jual Beli
Sertipikat Pengganti Karena Blanko
Lama
Sertipikat Pengganti Karena Hilang
58
Sertipikat Pengganti Karena Rusak
23
Peralihan Hak - Pewarisan
59
24
Peralihan Hak - Hibah
60
Sertipikat Hak Tanggungan Pengganti
Karena Hilang
Izin Lokasi
25
Peralihan Hak - Tukar-menukar
61
Penetapan Lokasi
26
Peralihan Hak - Pemasukan Ke
Dalam Perusahaan
Peralihan Hak - Merger
62
Izin Perubahan Penggunaan Tanah
63
Pembatalan Sertipikat
Peralihan Hak - Penetapan atau
Putusan Pengadilan
Peralihan Hak - lelang
64
Hapusnya hak
65
Pelepasan Sebagian Hak
66
31
Peralihan Hak - Pembagian Hak
Bersama
Hak Tanggungan
32
Cassie
68
Pendaftaran Tanah Pertama Kali
Konversi Wakaf
Pendaftaran Tanah Pertaman Kali
Pengakuan/Penegasan Hak Wakaf
Pemberian Hak Tanah Wakaf
33
Subrogasi
69
34
Roya
70
Wakaf dari Tanah Yang Sudah
Bersertipikat
Ganti Nadzir
35
Merger Hak Tanggungan
71
Pengangkatan PPAT
36
Ganti Nama Pemegang Hak
Tanggungan
72
Pemindahan PPAT
27
28
29
30
67
Sumber : KKP BPN Kabupaten Simalungun 2015-2016 (data diolah)
5
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.2
Daftar Kinerja Pelayanan Kantor Pertanahan Kabupaten Simalungun
Tahun 2015
Jumlah
Berkas
Masuk
Jumlah Berkas Selesai
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
535
693
930
783
690
711
593
763
525
662
901
765
675
701
581
743
September
955
935
1
19
Oktober
November
Desember
Total
580
606
473
8312
558
562
423
8031
0
1
2
7
22
43
48
274
Periode
Jumlah Berkas Belum
Selesai (Sisa)
Dalam
Melewati
Jangka
Jangka
Waktu
Waktu
2
8
0
31
0
29
0
18
0
15
0
10
1
11
0
20
Sumber : KKP BPN Kabupaten Simalungun Tahun 2015 (data diolah)
Berdasarkan data diatas, dalam kurun waktu 1 tahun masih ada 281 berkas
belum selesai 7 diantaranya masih dalam jangka waktu pengerjaan dan 274 berkas
lainnya melewati jangka waktu dari total 8312 berkas layanan yang jumlah
berkasnya dikerjakan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Simalungun. Kantor
Pertanahan Kabupaten Simalungun mengolah 72 jenis Layanan kegiatan dengan
bobot pengerjaan yang berbeda-beda pula.
Pada hakekatnya Kantor Pertanahan Kabupaten Simalungun telah
berupaya melakukan tugas pokok dan fungsinya dengan sebaik-baiknya, namun
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi tersebut belum sepenuhnya terlaksana secara
optimal karena adanya Stress kerja pegawai yang disebabkan banyak faktor dan
konflik kerja di dalam internal kantor. Untuk itu Kantor Pertanahan Kabupaten
6
Universitas Sumatera Utara
Simalungun berusaha terus menerus melakukan perbaikan kinerja dengan cara
memaksimalkan pelayanan prima baik melalui penyederhanaan sistem pelayanan,
peningkatan kualitas sumber daya manusia maupun pembuatan kebijakan dan
peraturan-peraturan. Pelayanan prima tersebut dalam pelaksanaannya di Kantor
Pertanahan telah dituangkan dalam lampiran Keputusan Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 1 Tahun 2010 tentang Standar Prosedur Operasi Pengaturan dan
Pelayanan (SPOPP). Walaupun sudah diberlakukan Standar Prosedur Operasi
Pengaturan dan Pelayanan (SPOPP), namun kenyataannya masih ada berkas yang
waktu penyelesaian tidak bisa tepat sesuai dengan SPOPP yang distandarkan,
sehingga pelayanan dari 71 jenis layanan
yang ada di Kantor Pertanahan
Kabupaten Simalungun dianggap kurang efektif, dilihat dalam Tabel 1.1, Tabel
1.2 dan Tabel 1.3
Tabel 1.3
Standar Pelayanan dan Pengaturan Pertanahan
BPN RI No.1 Tahun 2010
No
1
2
Jenis layanan
Pelayanan
pendaftaran Konversi, pengesahan
tanah pertama kali
penegasan hak
Pemberian hak
Waktu
dan 98 Hari
38 Hari (Tanah <
2000m2)
57 Hari (Tanah >
2000m2)
97 Hari (Tanah >
5000m2)
Wakaf
98 Hari
P3MB
145 Hari
Pendaftaran hak milik atas 30 Hari (200 unit)
satuan rumah susun
60 Hari (200 unit500 unit)
90 Hari ( >500 unit)
Pemberian hak guna usaha
38 Hari
Pelayanan pemeliharaan Peralihan hak atas tanah dan 5 Hari
data pendaftaran tanah satuan rumah susun
Ganti nama sertifikat
7 Hari
Perpanjangan jangka waktu hak 30 Hari (Tanah >
7
Universitas Sumatera Utara
guna usaha
3
4
5
6
Pelayanan pencatatan dan Pencatatan
informasi pertanahan
Informasi pertanahan
Pelayanan
pengukuran Pengukuran tanah
bidang tanah
Pelayanan pengaturan dan Konsolidasi tanah swadaya
penataan pertanahan
Pertimbangan teknis
Pengelolaan Pengaduan
Pengelolaan pengaduan
200Ha)
70 Hari (Tanah >
200Ha)
1 Hari
1 Hari
12 Hari (Tanah <
40Ha)
30 Hari (Tanah >
40Ha)
210 Hari
14 Hari
5 Hari
Sumber : Peraturan Kepala BPN RI No.1 Tahun 2010 (data diolah)
Beban kerja, tekanan atau desakan waktu, perubahan teknologi dan
ekonomi, kemenduaan peran (role ambiguity) dan masalah rumah tangga
(keluarga) yang merupakan indikator dari ketiga faktor job stressor sering
membuat pegawai mengalami stres kerja. Maka dari itu banyaknya layanan yang
tidak dikerjakan sesuai jangka waktu yang telah ditentukan dikarenakan beban
kerja yang berlebihan dimana pegawai diharuskan untuk dapat menyelesaikan
tugas yang diberikan dan tuntutan tanggung jawab yang harus segera untuk dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Kurangnya dukungan dan arahan dari
pemimpin menjadi salah satu faktor penghambat pekerjaan untuk dapat
diselesaikan. Pemimpin seringkali menuntut pekerjaan untuk dapat selesai tepat
pada waktunya tanpa memaparkan penjelasan atas pekerjaan tersebut. Adanya
masalah pribadi pegawai di keluarga masing-masing yang berpengaruh pada tugas
yang sedang dikerjakan.
Bedasarkan hasil prasurvey yang telah dilakukan dapat di tarik kesimpulan
bahwa adanya pegawai yang masih terbebani akan banyaknya beban kerja yang
dilimpahkan tidak sesuai dengan waktu kerja yang diberikan serta kurangnya
8
Universitas Sumatera Utara
arahan dari pimpinan dan adanya masalah pribadi pegawai yang berdampak
langsung pada stres kerja dan berakibat pada penurunan kinerja serta kurang
harmonisnya hubungan antar pegawai karena kedudukan atau jabatan, rekan kerja
yang kurang mengerti beban kerja dalam tim, perbedaan pendapat antar pegawai
yang berakhir dengan emosi. Jika setiap tahunnya terjadi kinerja pegawai yang
belum optimal maka akan berdampak negatif bagi organisasi karena dapat
menghambat kegiatan organisasi.
Adanya berbagai faktor stres pekerjaan yang berakibat kepada stress kerja
dan berdampak terhadap kinerja pegawai Kantor Pertanahan Negara Kabupaten
Simalungun mendorong peneliti untuk melakukan penelitian dengan judul
“Analisis pengaruh job stressor terhadap stres kerja dan dampaknya terhadap
Kinerja Pegawai pada Kantor Pertanahan Kabupaten Simalungun”
1.2
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dirumuskan
permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Apakah job stressor yang terdiri dari faktor organisasional, faktor lingkungan
dan faktor individu berpengaruh terhadap stres kerja pegawai Kantor
Pertanahan Kabupaten Simalungun?
2. Apakah stres kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai Kantor Pertanahan
Kabupaten Simalungun?
9
Universitas Sumatera Utara
1.3
Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh job stressor yang terdiri dari faktor organisasional,
faktor lingkungan dan faktor individu terhadap stres kerja pegawai Kantor
Pertanahan Kabupaten Simalungun.
2. Untuk mengetahui pengaruh stres kerja terhadap kinerja pegawai Kantor
Pertanahan Kabupaten Simalungun.
1.4
Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan penelitian, diharapkan hasil dari penelitian ini
akan memberikan manfaat, antara lain:
1. Bagi Kantor Pertanahan Kabupaten Simalungun
Sebagai informasi dan bahan masukan yang bermanfaat bagi instansi
khususnya kepada pimpinan dalam menangani stres kerja, merumuskan
kebijakan, strategi dan program kerja untuk meningkatkan kinerja pegawai di
instansi tersebut sehingga berdampak pada kesinambungan organisasi dan
peningkatan prestasi pegawai kedepannya.
2. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat digunakan sebagai wadah penulisan yang bersifat ilmiah
serta memberikan kontribusi bagi pemikiran untuk memperluas wawasan dan
pengetahuan berpikir dalam bidang sumber daya manusia yang berkaitan
dengan job stressor dan stres kerja serta hubungannya terhadap kinerja
pegawai.
10
Universitas Sumatera Utara
3. Bagi Peneliti Lain
Sebagai referensi yang dapat menjadi bahan perbandingan dalam melakukan
penelitian dimasa yang akan datang yang terkait dengan masalah pengaruh job
stressor terhadap stres kerja serta dampaknya terhadap kinerja pegawai.
11
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian
Sumber daya manusia memegang peranan yang sangat penting dalam
menjalankan aktivitas sebuah perusahaan/organisasi. Berhasil atau tidaknya
sebuah organisasi dalam mencapai tujuan yang ditetapkan sebelumnya, sangat
tergantung pada canggihnya sarana, prasarana dan didukung oleh kemampuan
sumber daya manusia atau pegawai yang berkualitas.
Pegawai dalam suatu
organisasi merupakan aset terpenting dalam pencapaian tujuan sebuah organisasi,
dimana pegawai mampu menghasilkan kinerja yang baik dapat memberikan
kontribusi besar dalam menjalankan aktivitas suatu organisasi dan juga pegawai
merupakan perencana dan pengendali semua kegiatan organisasi.
Pekerjaan yang dimiliki oleh seorang pegawai tentu berbeda dengan
pegawai yang lainnya. Masing-masing pekerjaan memiliki karakteristik pekerjaan
yang berbeda dengan bobot pekerjaan yang berbeda pula. Berat atau ringan suatu
pekerjaan selain dapat diukur dari deskripsi pekerjaan itu sendiri dapat pula
diukur dari sikap seorang pekerja dalam menanggapi pekerjaannya. Pekerjaan
yang dianggap sebagai tuntutan akan menjadikannya berat, sebaliknya bila
pekerjaan dianggap sebagai karya maka pekerjaan tersebut akan dikatakan ringan.
Pekerjaan selalu membawa konsekuensi yang berbeda, dampak yang ditimbulkan
dari pekerjaan ada yang positif dan ada yang negatif. Dampak positif dari
pekerjaan yang dilakukan antara lain adalah kepuasan kerja, sedangkan dampak
negatif yang timbul dari suatu pekerjaan adalah stres, stres terjadi karena adanya
1
Universitas Sumatera Utara
interaksi antara individu dengan individu yang lain. Stres ini disebabkan oleh
berbagai macam faktor yang kita sebut dengan Job Stressor, faktor-faktor ini
antara lain faktor organisasional, faktor lingkungan dan faktor individu. Hal ini
berarti stres berperan merusak kinerja pada umumnya. Secara sederhana, stres
mempunyai potensi untuk mendorong atau mengganggu pelaksanaan kerja,
tergantung seberapa besar tingkat stres.
Organisasi yang tengah berkembang biasanya menetapkan target dan
standar yang cukup tinggi dalam peningkatan kinerja pegawainya, dengan tujuan
untuk menunjukkan peningkatan layanan dalam usahanya untuk menjadi
organisasi yang terdepan dibandingkan organisasi lainnya. Namun, target dan
standar yang ditetapkan organisasi justru dapat menimbulkan stres bagi karyawan
jika dianggap terlalu tinggi dan membebani karyawan, dan justru dapat
menurunkan motivasi dan kinerja karyawannya.
Kajian terhadap stres jika dikaitkan dengan lama dan intensitas, stres dapat
bersifat sementara atau jangka panjang, ringan dan berat sangat tergantung pada
seberapa penyebab berlangsung, seberapa besar kekuatan dan seberapa besar
kemampuan pegawai untuk menghadapinya. Jika stres bersifat sementara dan
ringan, kebanyakan orang dapat menanganinya atau sekurang-kurangnya dapat
mengatasi pengaruhnya dengan cepat, demikian sebaliknya, jika pegawai
mengalami suatu burn out (suatu situasi di mana karyawan menderita kelelahan
kronis, kebosanan, depresi dan menarik diri dari pekerjaan) biasanya seseorang itu
akan mengalami kelelahan emosional, menarik diri dari pergaulan, lekas marah,
2
Universitas Sumatera Utara
menjadi sinis tentang karir mereka dan merasa berprestasi rendah (Mardiana
2001:167).
Dapat dipastikan bahwa semua pegawai pernah mengalami stres kerja.
Namun demikian tingkatan stres kerja antara pegawai satu dengan pegawai yang
lainnya tentunya memiliki tingkatan berbeda. Pegawai yang dapat menanggulangi
stres atas pekerjaannya akan memiliki dampak yang positif terhadap
pekerjaannya, dalam arti stres yang dialami tidak menurunkan tingkat kepuasan
kerja pegawai, sebaliknya bagi pegawai yang tidak dapat menanggulangi stres,
kepuasan kerja pegawai yang bersangkutan akan menurun seiring dengan
meningkatnya tingkat stres yang dialami.
Badan Pertanahan Nasional (BPN) atau yang dulunya dikenal dengan
sebutan Kantor Agraria ini adalah lembaga pemerintah non kementerian di
Indonesia yang mempunyai tugas dan fungsi di bidang pertanahan secara
nasional, regional dan sektoral. Untuk tingkat regional disebut Kantor Wilayah
Badan Pertanahan Nasional Provinsi dan tingkat sektoral disebut Kantor
Pertanahan Kabupaten/Kota. Fenomena yang melatar belakangi penelitian ini
adalah banyaknya proyek kerja Kantor Pertanahan Kabupaten Simalungun yang
pengerjaannya tidak sesuai dengan waktu yang ditentukan dalam artian melewati
jangka waktu yang ditentukan, hal ini didasari oleh tingginya beban kerja yang
mengakibatkan timbulnya faktor stress kerja (job stressor) di kalangan pegawai
Kantor Pertanahan Kabupaten Simalungun yang berdampak signifikan terhadap
menurunnya kinerja pegawai.
3
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.1
Daftar Jenis Layanan Kantor Pertanahan Kabupaten Simalungun Tahun
2015
No
Nama Pelayanan
No
Nama Pelayanan
1
Pengukuran Dan Pemetaan
Kadastral
37
Sita
2
Pengukuran Untuk Mengetahui
Luas
38
Pengangkatan Sita
3
39
Blokir
4
Pengukuran Ulang dan Pemetaan
Kadastral
Pengembalian Batas
40
Pencabutan Blokir
5
Survei Nilai Bidang Tanah
41
Pengecekan Sertipikat
6
Pemetaan Zona Nilai Tanah dan
Zona Nilai Ekonomi Kawasan
Skala 1:10.000
Pemetaan Zona Nilai Tanah dan
Zona Nilai Ekonomi Kawasan
Skala 1:25.000
Survey Dan Pemetaan Tematik
Bidang
42
Surat Keterangan Pendaftaran Tanah
43
Surat Keterangan Tanah
44
Informasi Nilai Tanah atau Nilai Aset
Properti
Pendaftaran Tanah Pertama Kali
Konversi
Pendaftaran Tanah Pertama Kali
Pengakuan/Penegasan Hak
Pendaftaran Hak Milik Atas
Satuan Rumah Susun
Pemberian Hak Guna Bangunan
dan Hak Pakai di atas Hak Milik
45
Informasi Zonasi Nilai Tanah
46
Informasi Nilai Ekonomi Kawasan
47
Informasi Nilai Aset Kawasan
48
13
Permohonan SK Pemberian Hak
49
Pencatatan Perpanjangan Hak Bersama
Pada Hak Milik Atas Satuan Rumah
Susun
Pemecahan Bidang
14
Permohonan SK Pemberian Hak
Dengan Kostatasi
Permohonan SK Pemberian
HGB/HP di atas HPL
Permohonan SK
Pembaharuan/Perpanjangan Hak
Permohonan SK konfirmasi
50
Pemisahan Bidang
51
Penggabungan Bidang
52
Perubahan Hak Atas Tanah
53
Permohonan SK Pemberian
HM/HGB dari HPL
Perumnas/Transmigrasi
54
Perubahan Hak Atas Tanah Dengan
Konstatasi
Perubahan Hak Atas Tanah Dengan
Ganti Blanko
7
8
9
10
11
12
15
16
17
18
4
Universitas Sumatera Utara
19
Perpanjangan SK Hak
55
Ganti Nama
20
Pendaftaran SK Hak
56
21
57
22
Pendaftaran SK
Perpanjangan/Pembaharuan Hak
Peralihan Hak - Jual Beli
Sertipikat Pengganti Karena Blanko
Lama
Sertipikat Pengganti Karena Hilang
58
Sertipikat Pengganti Karena Rusak
23
Peralihan Hak - Pewarisan
59
24
Peralihan Hak - Hibah
60
Sertipikat Hak Tanggungan Pengganti
Karena Hilang
Izin Lokasi
25
Peralihan Hak - Tukar-menukar
61
Penetapan Lokasi
26
Peralihan Hak - Pemasukan Ke
Dalam Perusahaan
Peralihan Hak - Merger
62
Izin Perubahan Penggunaan Tanah
63
Pembatalan Sertipikat
Peralihan Hak - Penetapan atau
Putusan Pengadilan
Peralihan Hak - lelang
64
Hapusnya hak
65
Pelepasan Sebagian Hak
66
31
Peralihan Hak - Pembagian Hak
Bersama
Hak Tanggungan
32
Cassie
68
Pendaftaran Tanah Pertama Kali
Konversi Wakaf
Pendaftaran Tanah Pertaman Kali
Pengakuan/Penegasan Hak Wakaf
Pemberian Hak Tanah Wakaf
33
Subrogasi
69
34
Roya
70
Wakaf dari Tanah Yang Sudah
Bersertipikat
Ganti Nadzir
35
Merger Hak Tanggungan
71
Pengangkatan PPAT
36
Ganti Nama Pemegang Hak
Tanggungan
72
Pemindahan PPAT
27
28
29
30
67
Sumber : KKP BPN Kabupaten Simalungun 2015-2016 (data diolah)
5
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.2
Daftar Kinerja Pelayanan Kantor Pertanahan Kabupaten Simalungun
Tahun 2015
Jumlah
Berkas
Masuk
Jumlah Berkas Selesai
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
535
693
930
783
690
711
593
763
525
662
901
765
675
701
581
743
September
955
935
1
19
Oktober
November
Desember
Total
580
606
473
8312
558
562
423
8031
0
1
2
7
22
43
48
274
Periode
Jumlah Berkas Belum
Selesai (Sisa)
Dalam
Melewati
Jangka
Jangka
Waktu
Waktu
2
8
0
31
0
29
0
18
0
15
0
10
1
11
0
20
Sumber : KKP BPN Kabupaten Simalungun Tahun 2015 (data diolah)
Berdasarkan data diatas, dalam kurun waktu 1 tahun masih ada 281 berkas
belum selesai 7 diantaranya masih dalam jangka waktu pengerjaan dan 274 berkas
lainnya melewati jangka waktu dari total 8312 berkas layanan yang jumlah
berkasnya dikerjakan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Simalungun. Kantor
Pertanahan Kabupaten Simalungun mengolah 72 jenis Layanan kegiatan dengan
bobot pengerjaan yang berbeda-beda pula.
Pada hakekatnya Kantor Pertanahan Kabupaten Simalungun telah
berupaya melakukan tugas pokok dan fungsinya dengan sebaik-baiknya, namun
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi tersebut belum sepenuhnya terlaksana secara
optimal karena adanya Stress kerja pegawai yang disebabkan banyak faktor dan
konflik kerja di dalam internal kantor. Untuk itu Kantor Pertanahan Kabupaten
6
Universitas Sumatera Utara
Simalungun berusaha terus menerus melakukan perbaikan kinerja dengan cara
memaksimalkan pelayanan prima baik melalui penyederhanaan sistem pelayanan,
peningkatan kualitas sumber daya manusia maupun pembuatan kebijakan dan
peraturan-peraturan. Pelayanan prima tersebut dalam pelaksanaannya di Kantor
Pertanahan telah dituangkan dalam lampiran Keputusan Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 1 Tahun 2010 tentang Standar Prosedur Operasi Pengaturan dan
Pelayanan (SPOPP). Walaupun sudah diberlakukan Standar Prosedur Operasi
Pengaturan dan Pelayanan (SPOPP), namun kenyataannya masih ada berkas yang
waktu penyelesaian tidak bisa tepat sesuai dengan SPOPP yang distandarkan,
sehingga pelayanan dari 71 jenis layanan
yang ada di Kantor Pertanahan
Kabupaten Simalungun dianggap kurang efektif, dilihat dalam Tabel 1.1, Tabel
1.2 dan Tabel 1.3
Tabel 1.3
Standar Pelayanan dan Pengaturan Pertanahan
BPN RI No.1 Tahun 2010
No
1
2
Jenis layanan
Pelayanan
pendaftaran Konversi, pengesahan
tanah pertama kali
penegasan hak
Pemberian hak
Waktu
dan 98 Hari
38 Hari (Tanah <
2000m2)
57 Hari (Tanah >
2000m2)
97 Hari (Tanah >
5000m2)
Wakaf
98 Hari
P3MB
145 Hari
Pendaftaran hak milik atas 30 Hari (200 unit)
satuan rumah susun
60 Hari (200 unit500 unit)
90 Hari ( >500 unit)
Pemberian hak guna usaha
38 Hari
Pelayanan pemeliharaan Peralihan hak atas tanah dan 5 Hari
data pendaftaran tanah satuan rumah susun
Ganti nama sertifikat
7 Hari
Perpanjangan jangka waktu hak 30 Hari (Tanah >
7
Universitas Sumatera Utara
guna usaha
3
4
5
6
Pelayanan pencatatan dan Pencatatan
informasi pertanahan
Informasi pertanahan
Pelayanan
pengukuran Pengukuran tanah
bidang tanah
Pelayanan pengaturan dan Konsolidasi tanah swadaya
penataan pertanahan
Pertimbangan teknis
Pengelolaan Pengaduan
Pengelolaan pengaduan
200Ha)
70 Hari (Tanah >
200Ha)
1 Hari
1 Hari
12 Hari (Tanah <
40Ha)
30 Hari (Tanah >
40Ha)
210 Hari
14 Hari
5 Hari
Sumber : Peraturan Kepala BPN RI No.1 Tahun 2010 (data diolah)
Beban kerja, tekanan atau desakan waktu, perubahan teknologi dan
ekonomi, kemenduaan peran (role ambiguity) dan masalah rumah tangga
(keluarga) yang merupakan indikator dari ketiga faktor job stressor sering
membuat pegawai mengalami stres kerja. Maka dari itu banyaknya layanan yang
tidak dikerjakan sesuai jangka waktu yang telah ditentukan dikarenakan beban
kerja yang berlebihan dimana pegawai diharuskan untuk dapat menyelesaikan
tugas yang diberikan dan tuntutan tanggung jawab yang harus segera untuk dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Kurangnya dukungan dan arahan dari
pemimpin menjadi salah satu faktor penghambat pekerjaan untuk dapat
diselesaikan. Pemimpin seringkali menuntut pekerjaan untuk dapat selesai tepat
pada waktunya tanpa memaparkan penjelasan atas pekerjaan tersebut. Adanya
masalah pribadi pegawai di keluarga masing-masing yang berpengaruh pada tugas
yang sedang dikerjakan.
Bedasarkan hasil prasurvey yang telah dilakukan dapat di tarik kesimpulan
bahwa adanya pegawai yang masih terbebani akan banyaknya beban kerja yang
dilimpahkan tidak sesuai dengan waktu kerja yang diberikan serta kurangnya
8
Universitas Sumatera Utara
arahan dari pimpinan dan adanya masalah pribadi pegawai yang berdampak
langsung pada stres kerja dan berakibat pada penurunan kinerja serta kurang
harmonisnya hubungan antar pegawai karena kedudukan atau jabatan, rekan kerja
yang kurang mengerti beban kerja dalam tim, perbedaan pendapat antar pegawai
yang berakhir dengan emosi. Jika setiap tahunnya terjadi kinerja pegawai yang
belum optimal maka akan berdampak negatif bagi organisasi karena dapat
menghambat kegiatan organisasi.
Adanya berbagai faktor stres pekerjaan yang berakibat kepada stress kerja
dan berdampak terhadap kinerja pegawai Kantor Pertanahan Negara Kabupaten
Simalungun mendorong peneliti untuk melakukan penelitian dengan judul
“Analisis pengaruh job stressor terhadap stres kerja dan dampaknya terhadap
Kinerja Pegawai pada Kantor Pertanahan Kabupaten Simalungun”
1.2
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dirumuskan
permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Apakah job stressor yang terdiri dari faktor organisasional, faktor lingkungan
dan faktor individu berpengaruh terhadap stres kerja pegawai Kantor
Pertanahan Kabupaten Simalungun?
2. Apakah stres kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai Kantor Pertanahan
Kabupaten Simalungun?
9
Universitas Sumatera Utara
1.3
Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh job stressor yang terdiri dari faktor organisasional,
faktor lingkungan dan faktor individu terhadap stres kerja pegawai Kantor
Pertanahan Kabupaten Simalungun.
2. Untuk mengetahui pengaruh stres kerja terhadap kinerja pegawai Kantor
Pertanahan Kabupaten Simalungun.
1.4
Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan penelitian, diharapkan hasil dari penelitian ini
akan memberikan manfaat, antara lain:
1. Bagi Kantor Pertanahan Kabupaten Simalungun
Sebagai informasi dan bahan masukan yang bermanfaat bagi instansi
khususnya kepada pimpinan dalam menangani stres kerja, merumuskan
kebijakan, strategi dan program kerja untuk meningkatkan kinerja pegawai di
instansi tersebut sehingga berdampak pada kesinambungan organisasi dan
peningkatan prestasi pegawai kedepannya.
2. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat digunakan sebagai wadah penulisan yang bersifat ilmiah
serta memberikan kontribusi bagi pemikiran untuk memperluas wawasan dan
pengetahuan berpikir dalam bidang sumber daya manusia yang berkaitan
dengan job stressor dan stres kerja serta hubungannya terhadap kinerja
pegawai.
10
Universitas Sumatera Utara
3. Bagi Peneliti Lain
Sebagai referensi yang dapat menjadi bahan perbandingan dalam melakukan
penelitian dimasa yang akan datang yang terkait dengan masalah pengaruh job
stressor terhadap stres kerja serta dampaknya terhadap kinerja pegawai.
11
Universitas Sumatera Utara