Pengaruh Self-Control Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa yang Menggunakan Buku Teks Bahasa Inggris di Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

LATAR BELAKANG
Pendidikan adalah faktor yang berperan besar bagi kehidupan bangsa

negara karena pendidikan menentukan kemajuan proses pembangunan bangsa
dalam berbagai bidang (Syah, 2006). Menurut UU RI No 20 tahun 2003 Pasal 1
Ayat 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Hardianto, 2013).
Layanan pendidikan menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal,
nonformal, dan informal pada setiap jenjang pendidikan. Pendidikan formal
adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas
pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi (Depdiknas,
2003). Pendidikan tinggi sebagai salah satu pilar penting dalam pembangunan
suatu bangsa. Sebagai jenjang pendidikan paling tinggi dalam sistem pendidikan

nasional maka pendidikan tinggi menjadi ujung tombak dalam mendorong
perkembangan suatu bangsa (Nugraha, 2012). Pendidikan tinggi sebagai lembaga
formal yang menyelenggarakan pendidikan bagi mahasiswa. Mahasiswa dinilai
memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi, kecerdasan dalam berpikir dan
kerencanaan dalam bertindak. Berpikir kritis dan bertindak dengan cepat dan tepat

1
Universitas Sumatera Utara

2

merupakan sifat yang cenderung melekat pada diri setiap mahasiswa, yang
merupakan prinsip yang saling melengkapi (Siswoyo, 2007).
Menurut Kholidah & Alsa (2012) mahasiswa juga diharapkan memiliki
cara pandang yang baik, jiwa, kepribadian serta mental yang sehat dan kuat.
Selayaknya pula seorang mahasiswa mampu menguasai permasalahan sesulit
apapun, mempunyai cara berpikir positif terhadap dirinya dan orang lain, mampu
mengatasi hambatan maupun tantangan yang dihadapi dan tentunya pantang
menyerah pada keadaan yang ada dalam menghadapi tugas-tugas secara
keseluruhan baik secara akademik maupun non akademik.

Tugas-tugas yang dimiliki oleh mahasiswa cenderung untuk membawa
mahasiswa ke dalam beberapa masalah, khususnya dalam masalah akademik.
Permasalahan yang sering muncul di kalangan mahasiswa dalam kaitannya
dengan akademik seperti banyaknya tugas mata kuliah yang dibebankan
kepadanya, ketidakpahaman pada materi, ketegangan menghadapi masa ujian,
baik ujian tengah semester maupun akhir semester, indeks prestasi kumulatif
(IPK) kurang memuaskan, metode belajar yang kurang maksimal dan kemana
akan melangkah setelah lulus kuliah mengingat sedikitnya lapangan pekerjaan
serta ketatnya persaingan dengan para pencari kerja yang lain (Solomon &
Rothblum, 2001).
Hal tersebut juga sejalan dengan fenomena yang sedang terjadi di
Indonesia karena masuknya puluhan ribu tenaga kerja asing untuk bekerja di
Indonesia dan melalui peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 16 Tahun 2015,
pemerintah telah mempermudah izin masuk tenaga kerja asing ke Indonesia dan

Universitas Sumatera Utara

3

menghapus syarat penguasaan bahasa Indonesia. Dikatakan bahwa penguasaan

bahasa Inggris sangat penting dalam dunia pekerjaan khususnya di Indonesia
karena masih banyak keluhan terhadap tenaga kerja apabila bekerjasama dengan
kelompok kerja dari berbagai Negara. Kebijakan tersebut dapat mengurangi
lapangan kerja bagi buruh Indonesia dengan banyaknya persaingan tenaga kerja
dari berbagai negara yang ingin bekerja di Indonesia (Tribunnews, 2015).
Sehingga dalam mencari pekerjaan setelah tamat kuliah, mahasiswa bukan
hanya dituntut untuk memiliki IPK yang cukup tinggi, melainkan penguasaan
bahasa yang luas, salah satunya yaitu bahasa Inggris. Dalam dunia perkuliahan di
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara telah disarankan menggunakan
buku teks berbahasa Inggris selama proses pembelajarannya dikarenakan ilmuilmu psikologi berkembang dari luar negri, serta panduan mahasiswa psikologi
dalam pembelajarannya menggunakan APA (American Psychology Association).
Hal tersebut membuat para pengajar memiliki kebijakan untuk seluruh mahasiswa
menggunakan buku teks berbahasa Inggris dalam proses pembelajaran.
Sebagaimana wawancara yang dilakukan terhadap salah satu pengajar di Fakultas
Psikologi Universitas Sumatera Utara.
”Kami menyarankan kepada mahasiswa untuk belajar dengan buku yang
menggunakan teks bahasa Inggris selain pemahaman ilmu psikologi yang
dimaksud akan lebih mudah dipahami oleh para mahasiswa serta
pengetahuan yang di dapat akan lebih luas. Jauh lebih baik jika dapat
belajar dengan menggunakan buku yang berbahasa Inggris karena pada

dasarnya buku psikologi berasal dari luar negri dan mahasiswa harus
mulai membiasakan diri untuk menyukainya karena mau tidak mau
sampai semester akhir buku yang akan digunakan di psikologi yaitu buku
teks yang menggunakan bahasa Inggris”.
(Wawancara Personal, 2015)

Universitas Sumatera Utara

4

Dari ungkapan tersebut seharusnya dapat mempermudah para mahasiswa,
selain dalam pemahamannya terhadap bahasa Inggris juga sangat membantu
selama proses pembelajaran, tetapi pada kenyataannya hasil dari wawancara yang
dilakukan pada tanggal 19 Oktober 2015 di Fakultas Psikologi Universitas
Sumatera Utara dapat disimpulkan bahwa penggunaan buku teks berbahasa
Inggris

membuat

mahasiswa


menjadi

kurang

maksimal

dalam

proses

pembelajarannya. Berikut hasil wawancara pada salah satu mahasiswa di Fakultas
Psikologi USU.
“Aku sih ngrasa sulit kalau belajar pakai buku bahasa Inggris
jadinya gak terlalu ngertilah kak klu udah belajar apalagi nanti ada
dikasih tugas kuis dan belajarnya harus dari buku yang bahasa
Inggris”.
(Komunikasi Personal, 17 Oktober 2015)

Selanjutnya dalam menguatkan asumsi tersebut, peneliti kemudian

menyebar kuisioner awal kepada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas
Sumatera Utara. Berdasarkan hasil kuisioner yang telah dilakukan dari 93
mahasiswa dapat disimpulkan bahwa 75% mahasiswa kesulitan dalam belajar
dengan menggunakan buku berbahasa Inggris dibandingkan buku berbahasa
Indonesia. Hal tersebut dapat diasumsikan bahwa hampir seluruh mahasiswa di
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara cenderung kesulitan belajar
dengan buku berbahasa Inggris sehingga lebih aktif belajar dengan buku
berbahasa Indonesia.
Buku-buku yang dijadikan sebagai referensi ada yang sudah diterjemahkan
dengan menggunakan bahasa Indonesia tetapi masih banyak buku-buku referensi

Universitas Sumatera Utara

5

berbahasa Inggris yang belum ada terjemahannya. Hal inilah yang menjadikan
mahasiswa kesulitan dalam memahami buku-buku sumber yang dijadikan acuan
atau untuk membantu dalam pengerjaan tugas-tugasnya (Setiawan, 2011).
Selanjutnya menurut (Hermayawati, 2010) kesulitan bahasa Inggris hingga
saat ini masih banyak dialami oleh para mahasiswa. Penguasaan bahasa Inggris

juga merupakan sarana guna mendongkrak sumber daya manusia Indonesia, yang
menurut Human Development Index termasuk kategori paling rendah di Asia.
Salah satu upaya untuk mewujudkan hal tersebut di atas adalah meningkatkan
kualitas pembelajaran dengan bahasa Inggris. Peningkatan mutu pembelajaran
dapat tercapai jika diketahui latar belakang kesulitan belajarnya. Hal yang
mendasari kesulitan belajar salah satunya yaitu motivasi belajar. Peran aktif
mahasiswa tergantung pada tingkat motivasinya dalam belajar. Motivasi belajar
yang tinggi akan mendukung peningkatan hasil belajar.
Hal tersebut diperkuat oleh hasil penelitian Komari (2010) yang
menunjukkan bahwa banyak mahasiswa memiliki kemampuan bahasa Inggris
yang rendah. Menurut Gardner dalam Aziz (2012) khusus untuk belajar bahasa
asing /bahasa kedua menyatakan dua faktor utama individu yang sangat
menentukan, yaitu bakat dan motivasi. Bakat dan motivasi setiap individu
berbeda-beda, dan inilah yang mempengaruhi keberhasilan mengakuisisi bahasa
target tersebut. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Aziz (2012) mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi penguasaan bahasa Inggris mahasiswa semester
akhir STIE SWADAYA bahwa penguasaan bahasa Inggris sebagian besar
mahasiswa semester akhir STIE Swadaya berada pada kategori Elementary.

Universitas Sumatera Utara


6

Rendahnya kemampuan bahasa Inggris yang dimiliki sebagian besar mahasiswa
STIE Swadaya diperlukan kesadaran dan usaha mahasiswa untuk meningkatkan
motivasi belajar.
Kemudian hasil penelitian yang dilakukan oleh Pringgo (2012) mengenai
Pembelajaran Telaah

Buku

Teks Matematika

Berbahasa

Inggris

yang

menunjukkan bahwa metode pembelajaran yang diterapkan telah mampu

memotivasi mahasiswa untuk aktif dalam kelas. Namun demikian, hanya kira-kira
10% mahasiswa yang aktif di kelas. Tentunya hal ini haruslah menjadi perhatian
dosen untuk perbaikkan pembelajaran di masa yang akan datang. Perlu dipikirkan
metode pembelajaran yang lebih baik di masa yang akan datang agar aktivitas
mahasiswa di kelas lebih baik.
Sesungguhnya motivasi menjelaskan apa yang membuat orang melakukan
sesuatu, membuat mereka tetap melakukannya, dan membantu mereka dalam
menyelesaikan tugas-tugas. Hal ini berarti bahwa konsep motivasi digunakan
untuk menjelaskan keinginan berperilaku, arah perilaku (pilihan), intensitas
perilaku

(usaha,

berkelanjutan),

dan

penyelesaian

atau


prestasi

yang

sesungguhnya (Pintrich, 2003). Sejalan dengan definisi di atas, Brophy (2004)
menyatakan bahwa motivasi belajar adalah kecendrungan peserta didik untuk
mencapai aktivitas akademis yang bermakna dan bermanfaat serta mencoba untuk
mendapatkan keuntungan dari aktivitas tersebut.
Menurut Brophy (2004) peserta didik yang memiliki motivasi belajar yang
tinggi akan memperhatikan pelajaran yang disampaikan, membaca untuk
memahaminya

dengan

menggunakan

strategi-strategi

yang


mendukung.

Universitas Sumatera Utara

7

Sedangkan menurut Iskandari (2009) memiliki motivasi yang rendah akan
menyebabkan peserta didik tidak memiliki semangat belajar, menyebabkan
peserta didik bereaksi negatif terhadap tugas, maupun proses interpretasi yang
salah terhadap tugas.
Motivasi belajar yang dimililki peserta didik dalam setiap kegiatan
pembelajaran merupakan hal yang sangat penting dalam bagaimana peserta didik
mengendalikan dirinya (self-control) (Richard, 2002). Hal ini diperkuat oleh
Noels (2003) bahwa motivasi dalam belajar adalah adanya dorong peserta didik
untuk berusaha mempelajari dengan baik dan tekun sehingga sangat dibutuhkan
pengendalian dalam diri (self-control) agar tujuan dari proses pembelajaran dapat
tercapai.
Menurut Messina (dalam Gunarsa, 2009), self-control adalah seperangkat
tingkah laku yang berfokus pada keberhasilan mengubah diri pribadi, perasaan
mampu pada diri sendiri, perasaan mandiri atau bebas dari pengaruh orang lain,
kebebasan menentukan tujuan, serta seperangkat tingkah laku yang terfokus pada
tanggung jawab diri pribadi.
Sedangkan menurut Muraven & Baumeister (2000) self-control terjadi
ketika seseorang mencoba untuk mengubah cara bagaimana seharusnya individu
tersebut berpikir, merasa, atau berperilaku. Senada dengan definisi sebelumnya,
menurut Gottfredson dan Hirschi (1990) menyatakan bahwa self-control
merupakan atribut stabil manusia yang dikarakteristikkan dengan pengaturan
kognisi, afeksi, dan perilaku menuju pemenuhan tujuan-tujuan tertentu individu.

Universitas Sumatera Utara

8

Hal tersebut cenderung berkaitan dengan hasil wawancara yang dilakukan
pada tanggal 19 Oktober 2015. Berikut adalah hasil wawancara kepada beberapa
mahasiswa di Fakultas Psikologi USU:
“Kalau bukunya pake bahasa Inggris pas mau ngerjain tugas lamalama ku kerjain kak karna aku biasanya nyari buku bahasa
Indonesianya dulu.”
(Komunikasi Personal, 19 Oktober 2015)

“Biasanya aku minta kawan-kawanku yang pande bahasa Inggris kak
kalau ngerjain tugas. Soalnya aku gak bisa ngerjain tugas klu pake
buku bahasa Inggris. Kalau makalah pun pakai punya-punya senior.
(Komunikasi Personal, 19 Oktober 2015)

“Misalnya lagi dikelas terus ngerjain tugas pakai buku bahasa
Inggris klu gak ku kerjain juga gak masalah karna ada teman yang
mau ngerjain dan gak banyak juga ngurangi nilai kalau gak
dikerjain”
(Komunikasi Personal, 19 Oktober 2015)

“Saya merasa lebih mudah dipahami pakai buku yang berbahasa
Indonesia daripada pakai buku bahasa Inggris yang sulit saya
ngertinya jadi saya memilih belajar pakai buku yang berbahasa
Indonesia .”
(Komunikasi Personal, 19 Oktober 2015)

Dari hasil wawancara tersebut, adanya kecendrungan berkaitan dengan
ketiga aspek dari self-control menurut Risnawati (2010) yaitu behavioral control,
cognitive control, dan decisional control. Behavioral control yaitu merupakan

suatu tindakan langsung terhadap lingkungan. Peserta didik cenderung mengulurngulur waktu dalam pengerjaan tugas yang menggunakan buku teks berbahasa

Universitas Sumatera Utara

9

Inggris. Kemudian cognitive control yaitu adanya penilian terhadap suatu
stimulus. Peserta didik cenderung melakukan proses cognitive, dikatakan bahwa
mereka merasa tidak banyak mengurangi penilaian jika tidak mengerjakan tugas.
Dan yang terakhir yaitu decisional control, memilih kemungkinan tindakan.
Peserta didik cenderung mengambil keputusan untuk menggunakan buku teks
berbahasa Indonesia dalam mengerjakan tugasnya karena kesulitan menggunakan
buku teks berbahasa Inggris.
Selanjutnya menurut Tangney, Baumeister, & Boone, (2004) menjelaskan
bahwa self-control merupakan fungsi utama dari diri dan kunci penting untuk
kesuksesan dalam hidup. Dalam salah satu penelitiannya ditunjukan bahwa selfcontrol juga memiliki hubungan dengan keberhasilan dibidang akademis.

Kemudian hasil penelitian yang dilakukan oleh Ray (2011), menyatakan bahwa
peserta didik dengan self-control yang rendah mengacu pada ketidakmampuan
peserta didik menahan diri dalam melakukan sesuatu serta tidak memperdulikan
konsekuensi jangka panjang. Sebaliknya, peserta didik dengan self-control yang
tinggi dapat menahan diri dari hal-hal yang buruk dengan mempertimbangkan
konsekuensi jangka panjang dalam pembelajaran.
Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Lutfia (2007) mengenai
hubungan antara self-control dengan motivasi berprestasi pada siswa SMAN 1
Sutojayan yang menunjukkan terdapat hubungan yang positif antara kedua
variable. Penelitian yang dilakukan oleh Sutman (2010) mengenai hubungan
antara self-control dengan motivasi belajar mahasiswa di Institut Agama Islam
Negeri Syekh Nurjati yang menunjukkan korelasi yang positif dan kuat antara

Universitas Sumatera Utara

10

kedua variabel sebesar 0,760. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh
Duckworth (2008) mengenai hubungan antara self-control dengan prestasi
akademik di Universitas Pennsylvania yang menunjukkan hubungan yang positif,
Pada dasarnya, dalam mencapai prestasi yang terbaik sangat dibutuhkan sebuah
dorongan atau motivasi (Purwanto, 2004).
Hal tersebut diperkuat oleh penelitian yang dilakukan Muhid (2013)
mengenai

hubungan

antara

self-control

dengan

kecendrungan

perilaku

prokrastinasi akademik mahasiswa yang hasilnya adalah adanya korelasi negatif
antara self-control dengan prokrastinasi akademik. Jadi semakin tinggi selfcontrol maka prokrastinasi akademik semakin rendah. Berbagai hasil penelitian

menemukan aspek-aspek pada diri individu yang mempengaruhi seseorang untuk
mempunyai suatu kecenderungan perilaku prokrastinasi, aspek yang sangat
signifikan yaitu motivasi dalam belajar (Green dalam Tuckman, 1991).
Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis
merasa perlu meneliti pengaruh self-control terhadap motivasi belajar pada
mahasiswa yang menggunakan buku teks bahasa Inggris di Fakultas Psikologi
Universitas Sumatera Utara.
1.2.

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka rumusan masalah dari

penelitian ini adalah apakah self-control memiliki pengaruh terhadap motivasi
belajar mahasiswa yang menggunakan buku teks bahasa Inggris di Fakultas
Psikologi Universitas Sumatera Utara ?

Universitas Sumatera Utara

11

1.3.

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh self-

control terhadap motivasi belajar mahasiswa yang menggunakan buku teks

bahasa Inggris di Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara.

1.4.

Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis

dan praktis.
1.

Manfaat teoritis
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk
pengembangan ilmu psikologi khususnya di bidang psikologi pendidikan
dan diharapkan dapat memberikan sumbangan teoritis dan disiplin ilmu
psikologi, terutama mengenai motivasi belajar dan self-control pada
Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara.

2. Manfaat Praktis
a. Kepada Mahasiswa Fakultas Psikologi USU, diharapkan hasil
penelitian ini dapat memberikan suatu gambaran tentang motivasi
belajar dan self-control yang mereka miliki.
b. Kepada Fakultas Psikologi USU, hasil penelitian ini diharapkan dapat
menjadi bahan evaluasi untuk para pengajar.

Universitas Sumatera Utara

12

1.5.

Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:

Bab I

: Pendahuluan
Berisikan

latar

belakang

masalah

penelitian,

pertanyaan

penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika
penulisan rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian
serta sistematika penulisan.
Bab II

: Landasan Teori
Bab ini memuat tinjauan teoritis yang menjadi acuan dalam
pembahasan masalah Teori-teori yang dinyatakan adalah teoriteori yang berhubungan dengan motivasi belajar dan self-control.
Serta, terdapat dinamika antar kedua variabel penelitian, yaitu
motivasi belajar dengan self-control dan hipotesis penelitian.

Bab III

: Metode Penelitian
Berisi identifikasi variabel, definisi operasional, populasi dan
metode pengambilan sampel, metode pengambilan data, prosedur
pelaksaan penelitian dan metode analisa data penelitian.

Bab IV

: Analisis data dan pembahasan
Pada bab ini akan dijelaskan bagaimana gambaran serta hubungan
antara 2 variabel dengan menggunakan analisis statistik. Pada bab
ini juga akan dibahas mengenai interpretasi data dan diuraikan
dalam pembahasan

Universitas Sumatera Utara

13

Bab V

: Kesimpulan dan Saran
Pada bab ini akan dipaparkan mengenai kesimpulan dari peneliti
berdasarkan hasil penelitian dan saran bagi pihak lain berdasarka
hasil yang diperoleh.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Self-Control Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa yang Menggunakan Buku Teks Bahasa Inggris di Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

2 17 94

PENGARUH ANTARA SELF-EFFICACY DAN KREATIFITAS TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2 7 143

Pengaruh Self-Control Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa yang Menggunakan Buku Teks Bahasa Inggris di Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

1 1 13

Pengaruh Self-Control Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa yang Menggunakan Buku Teks Bahasa Inggris di Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

0 0 2

Pengaruh Self-Control Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa yang Menggunakan Buku Teks Bahasa Inggris di Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

0 0 11

Pengaruh Self-Control Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa yang Menggunakan Buku Teks Bahasa Inggris di Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

0 0 4

Pengaruh Self-Control Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa yang Menggunakan Buku Teks Bahasa Inggris di Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

0 0 26

PENGARUH ANTARA SELF-EFFICACY DAN KREATIFITAS TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

0 0 17

PENGARUH ANTARA SELF-EFFICACY DAN KREATIFITAS TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

0 0 2

PENGARUH ANTARA SELF-EFFICACY DAN KREATIFITAS TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

0 0 11