T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Metode Pembelajaran Time Token dengan Pemanfaatan Media Edmodo Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran TIK di Kelas XII SMA N 1 Suruh S

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Team Assisted Individualization (TAI)

Terhadap Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas XII Dalam
Pembelajaran TIK (Teknik Informatika Dan Komunikasi) SMA
Negeri 1 Suruh Tahun Ajaran 2014/2015

Artikel Ilmiah
Diajukan Kepada
Fakultas Teknologi Informasi
Untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer

Peneliti :
Pebrianus Hendri (702010115)
Ir. Christ Rudianto, MT.
Angela Atik Setiyanti, S.Pd.

Program Studi Pendidikan Teknik Informatikadan
KomputerFakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen SatyaWacana
Salatiga

Januari 2015

1

2

3

4

5

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Team Assisted Individualization (TAI)
Terhadap Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas XII Dalam Pembelajaran
TIK (Teknik Informatika Dan Komunikasi) SMA Negeri 1 Suruh
Tahun Ajaran 2014/2015
2)
1)
“ Pebrianus Hendri, Ir. Christ Rudianto, MT., 3)Angela Atik Setyanti,

S.Pd.
Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen SatyaWacana
JL. Diponegoro 52-60 Salatiga
Email: 1)702010115@Student.uksw.edu, 2)xrudianto@yahoo.com,
3)
angela.setiyanti@staff.uksw.edu
ABSTRAK
This research is aimed to determine the effect of Cooperative Learning
model type Team Assisted Individualization (TAI) on the activity and student
learning result in learning ICT in SMA Negeri 1 Suruh grade XII. This research
used a quasi-experiment. The results showed: (1). Significant positif effect on
Activity student learning using model TAI in learning TIK (2). Significant positif
effect on the result of student learning using TAI in learning ICT compared
tolearning using convensional method. This study proved that TAI take effect
significant on the activity and student learning results grade XII in learning ICT
in SMA Negeri 1 Suruh
Key words :effect Team Assisted Individualization (TAI) learning method, activity,
learning outcomes ICT.


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) terhadap aktivitas dan hasil
belajar siswa kelas XII dalam pembelajaran TIK di SMA Negeri 1 Suruh.
Penelitian ini menggunakan Kuasi Eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan: (1)
Berpengaruh signifikan positif terhadap Aktivitas belajar siswa menggunakan
metode pembelajaran TAI dalam pembelajaran TIK. (2). Berpengaruh signifikan
positif terhadap Hasil belajar siswa menggunakan metode pembelajaran TAI
dalam pembelajaran TIK lebih besar di bandingkan dengan metode konvensional.
Hal ini membuktikan bahwa model Team Assisted Individualization (TAI)
berpengaruh signifikan terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XII dalam
pembelajaran TIK di SMA Negeri 1 Suruh
Kata kunci :pengaruh model pembelajaran Team Assisted Individualization
(TAI), aktivitas, hasil belajar TIK.

1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Pendidikan TIK, Universitas Kristen Satya
Wacana Salatiga.
2) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
3) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga


6

1. PENDAHULUAN
Penerapan model pembelajaran yang tepat menjadi salah satu aspek
yang sangat penting bagi guru guna menciptakan suasana belajar siswa yang
aktif. Namun faktanya proses pembelajaran yang sering dijumpai adalah
pembelajaran konvensional dimana pembelajaran hanya berpusat pada guru
saja. TIK sebagai salah satu mata pelajaran yang diterapkan di sekolah
ternyata masih dianggap sulit bagi sebagian siswa. Hal ini terjadi karena
banyak siswa yang tidak memahami penyampaian materi yang dilakukan oleh
guru. Selain itu, guru pun tidak terlalu banyak mendalami pemahaman siswa
karena lebih fokus pada mengejar pencapaian kurikulum. Akhirnya, materi
pelajaran selesai dibahas, namun kemampuan siswa terhadap materi tersebut
belum memadai. Banyak siswa yang tidak bisa mengikuti alur penyampaian
oleh guru karena kemampuan mereka memahami materi tersebut pun kurang.
Oleh karena itu, seorang guru memerlukan suatu cara mengajar yang dapat
merangsang siswa agar berkembang kemampuannya, baik kemampuan
kognitif maupun praktik. Namun cara pengajaran ini jangan sampai
menghilangkan peran guru sama sekali karena bagaimanapun guru tetap harus
memberikan penyampaian materi agar ada keseragaman materi diantara

siswa.
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan saat praktik pengalaman
lapangan, guru sering mengajar dngan mengunakan model konvensional
sehingga membuat siswa merasa bosan untuk mengikuti pembelajaran dan
menyebabkan sebagian besar siswa masih kurang beraktivitas untuk belajar
TIK. Hal ini ditunjukan dengan sikap siswa yang sering ramai di dalam kelas
dan tidak adanya rasa untuk saling membantu satu sama lain terhadap
temannya yang kurang mampu dalam menerima pembelajaran
yang
berdampak pada hasil belajar siswa khusunya kelas XII di SMA Negeri 1
Suruh. Sering kali siswa tidak memperhatikan guru menerangkan materi
sehinga hal tersebut juga mempengaruhi hasil belajar siswa, dengan kata lain
siswa sering asyik sendiri dan tidak adanya rasa untuk membantu teman yang
kurang mampu dalam pembelajaran, pada saat pembelajaran yang disebabkan
karena seringnya guru memberikan pengajaran individual yang terbukti
kurang efektif, dan kurangnya pra sarana pendukung seperti komputer
sebagai alat praktek penunjang belajar TIK. Dalam hal ini peran seorang guru
sebagai pengembang ilmu sangat besar untuk memilih model pembelajaran
dan melaksanakan model pembelajaran yang tepat dan efisien bagi peserta
didik bukan hanya pembelajaran berbasis konvensional. Salah satu model

pembelajaran kooperatif yang sangat menarik adalah tipe TAI (Team Assisted
Individualization) dalam pembelajaran model TAI siswa dalam kelompok
yang diacak secara heterogen akan saling membantu satu sama lain terhadap
teman kelompoknya yang kurang mampu dalam pembelajaran untuk
mencapai suatu keberhasilan kelompok maupun individu dalam proses
pembelajaran yang diukur melalu hasil test diakhir pembelajaran tidak hanya
hasil belajar tetapi aktivitas belajar siswa juga dapat meningkat. [1] Menurut
Robert Slavin (1984) TAI merupakan sebuah program pedagogic yang
berusaha mengadaptasikan pembalajaran dengan perbedaan individual siswa
secara akademik, pengembangan TAI dapat mendukung praktik-praktik ruang
kelas, seperti pengelompokan siswa, pengelompokan kemampuan dalam
7

kelas, pengajaran terprogram, dan pengajaran berbasis komputer. Mengacu
pada latar belakang masalah diatas dapat diidentifikasikan beberapa
permasalahaan sebagai berikut : (1) Apakah terdapat pengaruh yang
signifikan positif pada penerapan model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team
Assisted Individualization (TAI) terhadap aktivitas siswa kelas XII dalam
pembelajaran TIK di SMA Negeri 1 Suruh tahun ajaran 2014/2015. (2)
Apakah terdapat pengaruh yang signifikan positif pada penerapan model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI)
terhadap hasil belajar siswa kelas XII dalam pembelajaran TIK di SMA
Negeri 1 Suruh tahun ajaran 2014/2015.
2. TINJUAN PUSTAKA
Penelitian Terdahulu
Penelitian ini memiliki kesamaan dan perbedaan dengan 3 pene;itian
relevan. [2] Dalam penelitian Fitri Utami yang berjudul “Pengaruh Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization ) Dalam
Pembelajaran IPA Materi Gaya Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD
Negeri Panembahan Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012” Metode yang
digunakan dalam pengumpulan data adalah tes, observasi, dan dokumentasi.
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data berupa t-test. Hasil
penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan model pembelajaran
kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization ) dan model
pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SD N
Panembahan Kota Yogyakarta. Perbedaan model pembelajaran kooperatif
tipe TAI dan model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar siswa
kelas IV pada pokok bahasan gaya tersebut dapat dilihat dari selisih nilai ratarata. Selisih nilai rata-rata (mean) pretest dan posttest antara kelas
eksperimen (8,29) yang lebih tinggi dari pada kelas kontrol (6,89), sehingga
dapat disimpulkan bahwa metod

pembelajaran kooperatif tipe TAI
berpengaruh sangat nyata (p < 0,01) terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD
Negeri Panembahan, Yogyakarta.
[3] Penelitian lain yang relevan dengan mencari pengaruh Model
Pembelajaran Cooperative Learning Tipe TAI adalah Umi Farikah dengan
judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted
Individualization) Dengan Media LKS Terhadap Prestasi Belajar Matematika
Pada Materi Faktorisasi Suku Aljabar Siswa Kelas Viii Semester 1 SMP
Negeri 2 Gajah Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2010/2011” dengan
teknik pengambilan data Metode yang digunakan dalam pengumpulan data
adalah dokumentasi dan, tes. Hasil penelitian ini menunjukkan Ada
perbedaan prestasi belajar matematika yang memperoleh model pembelajaran
TAI dengan model pembelajaran konvensional. Hal ini dapat dilihat dari hasil
perhitungan uji-t yaitu hitung t = 1.913 > tabel t = 1,668. Prestasi belajar
matematika yang memperoleh model pembelajaranTAI lebih baik dari model
pembelajaran konvensional. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan
ketuntasan belajar yaitu model pembelajaran TAI = 77,14 % > model
pembelajaran konvensional = 62,86 %. Serta hasil tes diperoleh rata-rata nilai

8


rata-rata kelompok eksperimen ( ex ) = 76,0571 dan rata-rata kelompok
kontrol ( kx ) = 69,8571.
[4] Penelitilain tentang pengaruh Model Pembelajaran Cooperative
Learning Tipe TAI (team assisted individualization ) adalah Siti Fatika Alim
dengan judul skripsi “Pengaruh Model Pembelajaran Team Assisted
Individualization (Tai) Berbantu Media Power Point Terhadap Self Efficacy
Dan Hasil Belajar Biologi” teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
Tes. Hasil penelitian ini adalah Tidak ada pengaruh yang signifikan dari
penggunaan model pembelajaran Team Assisted Individualizaation (TAI)
berbantu media power point terhadap hasil belajar Siswa pada materi pokok
Vertebrata MAN Lab UIN Yogyakarta..
Dapat disimpulkan bahwa dengan model pembelajaran Pembelajaran
Cooperative Learning Tipe TAI (team assisted individualization ) dapat
berpengaruh terhadap Hasil Belajar pada sebagian mata pelajaran tertentu .
Penelitian yang akan dilakukan, berbeda dengan penelitian yang sebelumnya.
Pada penelitian sebelumnya, Tipe TAI dapat berpengaruh terhadap hasil
belajar pada sebagian mata pelajaran tertentu tetapi tidak pada aktivitas dan
materi pembelajaran TIK. Pada penelitian ini akan mencari apakah benar
model pembelajaran Cooperative Learning Tipe TAI (team assisted

individualization) dapat berpengaruh signifikan positif terhadap Aktivitas dan
Hasil Belajar dalam pembelajaran khususnya dalam pembelajaran TIK.
Berikut adalah perbandingan penelitianterdahulu dengan penelitian sekarang.
Tabel 1. Perbandingan Penelitan Terdahulu dan Penelitian yang dilaksanakan

Peneliti/ Tahun
Umi Farikah.
2011
Fitri Utami
2012
Siti Fatika Alim
2013
Pebrianus Hendri
2014

Mata
Pelajaran

Metode


Media

Matematika

Responden
SMP Kelas
VII

TAI

Media
LKS

Ipa

SD Kelas IV

TAI

Biologi

SMA Kelas X
SMA Kelas
XII

TAI

TIK

Power
Point

TAI

Model Pembelajaran
[5] Model pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial, model pembelajaran
mengacu pada pendekatan yang digunakan, termasuk di dalamnya tujuantujuan pembelajar, tahap-tahap pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan
pengelolaan kelas.
Pembelajaran Kooperatif
[6] Model pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil
siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk
mencapai tujuan belajar.

9

Tipe Team-Assisted Individualization (TAI)
[7] TAI merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang memberi
kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam
tugas-tugas yang terstruktur. Pembelajaran kooperatif dikenal dengan
pembelajaran secara berkelompok.
Sintak pembelajaran TAI mencakup tahapan-tahapan konkret dalam
melaksanakan program tersebut di ruang kelas.
1. Tim : dalam TAI, siswa dibagi kedalam tim-tim yang beranggotakan 4-5
orang, sebagaimana dalam STAD dan TGT.
2. Tes Penempatan : siswa diberikan pretest. Mereka ditempatkan pada
tingkatan yang sesuai dalam program individual berdasarkan kinerja
mereka pada test ini.
3. Materi : siswa mempelajari materi pelajaran yang akan didiskusikan.
4. Belajar Kelompok : siswa melakukan belajar kelompok bersama rekanrekannya dalam satu tim
5. Skor dan Rekoginisi: hasil kerja siswa di-score di akhir pelajaran dan
setiap tim yang memenuhi kriteria sebagai tim super harus memperoleh
penghargaan dari guru.
6. Kelompok Pengajaran guru memberi pengajaran kepada setiap kelompok
tentang materi yang sudah didiskusikan.
7. Tes Fakta guru meminta siswa untuk mengejarkan tes-tes untuk
membuktikan kemampuan mereka yang sebenarnya.
Manfaat Team Assisted Individualization (TAI)
Ada beberapa manfaat TAI yang memungkinkannya memenuhi kriteria
pembelajaran efektif. Diantaranya adalah
1. Meminimalis keterlibatan guru dalam pemeriksaan dan pengelolaan rutin.
2. Melibatkan guru untuk mengajar kelompok-kelompok kecil yang
heterogen.
3. Memudahkan siswa untuk melaksanakannya karena teknik operasional
yang cukup sederhana.
4. Memotivasi siswa untuk mempelajari materi-materi yang diberikan dengan
cepat dan akurat tanpa jalan pintas
5. Memungkinkan siswa untuk bekerja dengan siswa-siswa lain yang berbeda
sehingga tecipta siap positif diantara mereka.
Aktivitas Siswa
[8] Aktivitas siswa adalah keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran,
perhatian dan aktivitas dalam kegiatan pembelajaran guna menjujung
keberhasilan proses belajar mengajar dan memperoleh manfaat dari kegiatan
tersebut. Peningkatan aktivitas siswa yaitu meningkatnya jumlah siswa yang
terlibat aktif belajar, mengingkatnya jumlah siswa yang bertanya, yang
bertanya jawab, meningkatnya jumlah siswa yang saling berinteraksi
membahas materi pembelajaran. Model belajar-mengajar yang bersifat
partisipasi yang dilakukan guru akan mampu membawa siswa dalam situasi
yang kondusif, karena siswa berperan dan lebih terbuka dalam kegiatan
belajar-mengajar. Dengan kata lain, bahwa dalam belajar sangat diperlukan
adanya aktivitas.

10

Hasil Belajar
[9] adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman
belajaranya. Hasil belajar ini diperoleh siswa setelah mengikuti proses belajar
mengajar. Untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil belajar siswa atau
kemampuan siswa dalam suatu pokok bahasan guru biasanya mengadakan tes
hasil belajar.
3. METODE PENELITIAN
Rancangan yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group
Design, dan dilakukakn pretest kemudian dikenai treatment secara berturutturut dan terakhir diberikan posttest untuk mengukur hasil belajar pada
kelompok belajar tersebut
Tabel 2 Nonequivalent Control Group Design
Noneequivalent

Pretest

Treatment

Posttest

Control Group

Kelas Eksperimen

O

X

O

Design

kelas Kontrol

O

-

O

Keterangan :
Kelas Eksperimen = kelas yang mendapat treatment
(pembelajaran menggunakan model TAI)
Kelas Kontrol
= kelas yang tidak mendapat perlakuan
( pembelajaran konvensional )
O1 =
simbol tes awal untuk kelas eksperimen sebelum diberi perlakuan
O2 =
simbol tes akhir untuk kelas eksperimen sesudah di beri perlakuan
O3 =
simbol tes awal untuk kelas kontrol
O4 =
simbol tes akir untuk kelas kontrol
X =
treatment yang diberikan pada kelas eksperimen
- =
tidak ada perlakuan pada kelas kontrol
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa di SMA Negeri Suruh di
kelas XII ips –I dan kelas X ips –II.
Sampel dari penelitian ini adalah:
1. Siswa kelas XII ips - II SMA Negeri SURUH
Merupakan kelompok eksperimen yang akan diberikan treatment atau
perlakuan yaitu dengan model pembelajaran kooperati tipe TAI(Team
Assisted Individualization). Kelompok eksperimen terdiri dari 23 siswa.
2. Siswa kelas XII ips - I SMA Negeri SURUH
Merupakan kelompok kontrol yang tidak diberikan suatu treatment atau
perlakuan apapun. Model pembelajaran menggunakan pembelajaran
konvensional.

11

Penelitian ini berupaya untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran TAI
terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran TIK di SMA Negeri
1 Suruh.Penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan yang ditunjukkan pada gambar
1.
Identifikasi Masalah

Kajian Pustaka

Perangkat pembelajaran
Pembelajaran
Pembuatan RPP

pretest

Perlakuan dengan model
pembelajaran TAI pada
pelajaran TIK (kelas
eksperimen)

Perlakuan pembelajaran
dengan model konvensional
Pada pelajaran TIK(kelas
kontrol)
posttest

Pengolahan Data dan Analisis
Hasil Penelitian

Pembahasan Hasil
Penelitian

Penarikan Kesimpulan

Gambar 1. Alur Penelitian Pada Kelas Eksperimen & Kontrol
Tahap1, Identifikasi masalah ada beberapa masalah yang di temui yaitu
siswa sering ribut sendiri didalam kelas dan sering sekali siswa
tidak memperhatikan guru saat menerangkan materi.
Tahap2, Setelah selesai mengidentifikasi masalah selanjutnya menentukan
kajian pustaka, kajian pustaka dilakukan untuk pencarian solusi
terhadap masalah tersebut.

12

Tahap3, Setelah menentukan kajian pustaka, langkah selanjutnya membuat
perangkat pembelajaran salah satunya menentukan materi yang
akan diajarkan baik dikelas eksperimen maupun kelas kontrol.
Tahap4, Membuat RPP untuk desain pembelajaran ada 2 RPP yang saya
buat yaitu RPP kelas eksperimen dan RPP kelas Kontrol masingmasing RPP memiliki 2 kali pertemuan.
Tahap5, Memberikan pretest kepada 2 kelas di SMAN 1 Suruh yaitu kelas
xii ips-1 dan xii ips 2. Pretest di lakukan untuk mengukur
kemampun awal siswa sebelum diberi perlakuan dengan model
pembelajaran TAI.
Tahap6a, perlakuan kelas eksperimen yang menggunakan model
pembelajaraan kooperatif tipe TAI. Disini untuk kelas eksperimen
mengunakan kelas xii ips-2
Tahap 6b, perlakuan kelas kontrol yaitu dengan mengunakan model
pembelajaran Konvensional dan untuk kelas kontrol mengunakan
kelas xii ips-1.
Tahap7, Setelah diberi perlakuan langkah selanjutnya kelas eksperimen dan
kelas kontrol di berikan posttest untuk mengukur kemampuan
mereka setelah di berikan perlakuan.
Tahap8, Setelah di berikan posttest data tersebut diolah dan di analisis.
Tahap9, Setelah diolah dan dianalisis data tersebut hasilnya diibahas sebagai
acuan dalam bab 4.
Tahap 10, setelah hasil di bahas dan di dapat lalu penarikan kesimpulan.

Kisi-kisi soal
Standar Kompetensi : 1. Menggunakan perangkat lunak pembuat grafis
Kompetensi Dasar

: 1.1 Menunjukkan menu ikon yang terdapat dalam
perangkat lunak pembuat grafis

Mata Pelajaran

: TIK Program Pengolah Grafik

13

Tabel 3. Indikator soal test

No

Indikator

1

Menjelaskan pengertian grafis berbasis
vector dan grafis berbasis bitmap.

2, 4, 24,25

2

Mengetahui aplikasi yang digunakan
untuk membuat grafis berbasis vector
dan grafis berbasis bitmap.
Menjelaskan pengertian menu dan ikon
yang terdapat dalam perangkat lunak
pembuat grafis.
Menerangkan fungsi menu dan ikon
yang terdapat dalam perangkat lunak
pembuat grafis.
Mengindentikasi menu dan ikon yang
terdapat dalam perangkat lunak
pembuat grafis.
Menampilkan menu dan ikon yang
tersembunyi dan menyembunyikan
ikon-ikon yang tidak di perlukan

1, 3, 5,6, 8,13

3

4

5

6

Butir Soal

7,17,19,

9,10,16,18,21

11,14,15,20,

12,22,23

Analisis Data Aktivitas Belajar Siswa
Pada penelitian ini, untuk menghitung hasil aktivitas belajar siswa dilakukan
dengan perhitungan kriteria.
Tabel 4. Indikator Aktivitas
No
1.
2.
3.
4.

5.
6.
7.
8.

Pernyataan
Kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran
Siswa mendengarkan dan memperhatikan
penjelasan guru
Selama proses pembelajaran berlangsung siswa
terlibat dalammengajukan pertanyaan.
Diskusi mengunakan model pembelajaran TAI
(team assisted individualization) sesuai intruksi
guru.
Terjadi interaksi antara siswadengan guru
Terjadi interaksi antara siswa dengan siswa.
Siswa tetap melaksanakan tugas walaupun hasilnya
belum jelas benar.
Siswa berani menyimpulkan dari hasil
pembelajaran yang berlangsung

14

1

2

3

4

Kriteria persentase aktivitas siswa adalah sebagai berikut :
(1) Kurang Aktif
: persentase aktivitas peserta didik < 25%
(2) Cukup Aktif
: 25% ≤ persentase aktivitas peserta didik < 50%
(3) Aktif
: 50 ≤ persentase aktivitas peserta didik < 75%
(4) Sangat Aktif
: persentase aktivitas peserta didik ≥ 75
x 100%
Rumus menghitung keriteria % : =
Tabel 5. Kriteria Aktivitas Siswa
Rentang Skor

Kritria

75% - 100 %

Sangat Aktif

50% - 75 %

Aktif

25% - 50%

Cukup Aktif

0 %- 25%

Kurang Aktif

Analisis Nilai Hasil Test
Pada penelitian ini hasil test yang digunakan adalah hasil pretest dan
hasil posttest rata-rata nilai pretest dan posttest dibandingkan untuk
mengetahui perbandingan hasil nilai kelas kontrol dan eksperimen.
1.

2.

3.

Menghitung nilai rata-rata kelompok. Minimum maksimum, standar
deviasi dan varians dengan menggunakan Program Aplikasi Pengolah Data
Statistik.
Melakukan uji normalitas. Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui
apakah data dari masing-masing kelompok sampel berdistribusi normal
atau tidak.
Melakukan uji homogenitas. Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah
data dari masing-masing kelompok sampel mempunyai varian yang sama
atau berbeda. Untuk menguji homogenitas digunakan uji Levene dengan
Melakukan uji kesamaan dan rata-rata. Uji kesamaan dilakukan untuk
mengetahui apakah terdapat kesamaan antara rata-rata nilai pretest
perolehan dari kelas kontrol dan kelas eksperimen sebelum dilakukan
pembelajaran. Uji ini dilakukan jika data berdistribusi normal dan
homogen, maka dilakukan uji T dengan bantuan program aplikasi
pengolah data statistik.

15

4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Desain Pembelajaran
No

1. Kegiatan : pendahuluan
Guru

1.
2.

Menyampaikan salam.
Absensi.

Waktu 10 menit
Siswa

Apersepsi

Menanyakan materi yang sudah
3. diajarkan.
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
5. Menyampaikan gambaran kegiatan
pembelajaran yang menggunakan
model team Assisted Individualization.
No 2. Kegiatan : Inti
1. Menjelaskan program pengolah grafis.

1. Menjawab salam.
2. Mendengarkan dan
memperhatikan penjelasan
guru.

Waktu 65 menit
1. Siswa menyimak dan
mencatat penjelasan materi
yang disampaikan oleh
guru.
2. Bertanya tentang bagian
yang belum dipahami dari
materi.

2.

Memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya tentang materi yang
telah di pelajari.

1.

Memberikan soal Tes lisan kepada
siswa.

3. Siswa mengerjakan soal tes
lisan.

2.

Membentuk 5 kelompok yang terdiri
dari 4-5 siswa

4. Siswa duduk sesuai
kelompok yang telah di
tentukan.

3.

Siswa melakukan diskusi kelompok
tentang hasil jawaban soal tes lisan dan
dalam diskusi angota kelompok saling
memeriksa jawaban dari soal tes lisan
teman kelompoknya.
Guru memfasilitasi siswa dalam
membuat rangkuman. mengarah kan
dan memberi penegasan pada materi

5. Siswa berdiskusi tentang
materi dan saling
mengoreksi jawaban teman
anggota kelompoknya

Guru memberikan kuis kepada siswa
secara individu.

7. Siswa mengerjakan kuis
secara individu.

Elaborasi

4.

5.

No 3. Kegiatan : Penutup
1. Melakukan refleksi bersama terhadap
materi dan pembelajaran yang sudah
dilakukan.
16

6. Siswa membuat rangkuman
tentang materi yang di
pelajari

Waktu 15 menit
1. Menyampaikan apa yang
sudah di pelajari.

2.

Menarik kesimpulan.

3.

Menutup pembelajaran.

2. Menyampaikan kembali
kesimpulan yang diterima.

Analisis Lembar Aktvitas Belajar Siswa
Pengamatan Aktivitas belajar siswa dilaksanakan pada kedua kelas
baik eksperimen maupun kontrol dari awal pelajaran hingga akhir pelajaran.
Hal ini bertujuan untuk mengetahui tingkat aktivitas siswa saat
melaksanakan proses pembelajaran untuk kelas eksperimen mengunakan
pembelajaran model kooperatif tipe TAI (team assisted individualization )
serta kelas kontrol yang mengunakan model Konvensional.
Tabel 6. Hasil Presentase Aktvitas Belajar Siswa
KELAS
Eksperimen
Kontrol

INDIKATOR

1. Kesiapan siswa dalam mengikuti
pembelajaran
2. Siswa mendengarkan dan
memperhatikan penjelasan guru
3. Selama proses pembelajaran
berlangsung siswa terlibat dalam
mengajukan pertanyaan
4. Diskusi mengunakan model
pembelajaran TAI (team assisted
individualization) sesuai intruksi guru.
5. terjadi interaksi antara siswa dengan
guru.
6. terjadi interaksi antara siswa dengan
siswa.
7. Siswa tetap melaksanakan tugas
walaupun hasilnya belum jelas benar.
8. Siswa berani menyimpulkan dari hasil
pembelajaran yang berlangsung.
Total Presentase

17

86,95%

69,56%

91,30%

78,26%

82,60%

73,92%

100,00%

-

86,95%

73,91%

95,65%

73,91%

91,30%

78,26%

82,60%

69,56%

89,66%

73,91%

aktivitas
100.00%
80.00%

89.66%

60.00%

73,91%

40.00%
20.00%
0.00%
eksperimen

kontrol

Gambar 2. Persentase hasil aktivitas kedua kelas

Skor presentase berdasarkan gambar 2. hasil perhitungan Observasi
aktivitas belajar siswa lebih tinggi kelas eksperimen dari pada kelas kontrol.
Hasil presentase kelas eksperimen yaitu sebesar 89.66% untuk keseluruhan
skor total indikator yang artinya penilaian sangat aktif. Hasil presentase
kelas kontrol yaitu 73.91% untuk keseluruhan skor total indikator dan berada
pada kriteria aktif. Beradasarkan hasil presentase kedua kelas, maka dapat
disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa kelas dengan mengunakan model
pembelajaran TAI dalam pembelajaran TIK sangat aktif dan berpengruh
signifikan positif dari pada kelas kontrol yang menggunakan model
konvensional.
Analisis Hasil Data Pretest
Hasil yang didapat dari pre test ini adalah rata-rata kemampuan awal
siswa pada kelas Eksperimen adalah 59.68 dengan standar deviasi 9.642 dan
rata-rata kemampuan awal siswa pada kelas kontrol adalah 58.78 dengan
standar deviasi 7.856. Nilai tertinggi dari kelas Eksperimen adalah 72 dan
nilai terendahnya adalah 40.Sedangkan nilai tertinggi pada kelas Kontrol
adalah 72 dan nilai terendahnya adalah 44. Kesimpulan yang dapat diambil
dari rentang nilai tertinggi ke terendah pada kelas kontrol maupun kelas
eksperimen adalah kedua kelas tersebut memiliki kemampuan awal yang
relatif sama.
Setelah diketahui bahwa data pretest berdistribusi normal, maka
langkah selanjutnya adalah melakukan uji homogenitas untuk mengetahui
kesamaan varians antara skor pretest. Setelah dilakukan uji normalitas dan uji
homogenitas data hasil pre test diketahui bahwa penyebaran skor pre test
berdistribusi normal dan homogen sehingga untuk pengujian digunakan
statistik uji parametrik, yaitu uji t. Uji t (Independent Samples T Test)
dilakukan dengan bantuan aplikasi pengolah data, Hal itu berarti keadaan
awal siswa kelas eksperimen dan kontrol sebelum pembelajaran mempunyai
kemampuan yang sama

18

Analisis Hasil Data Posttest
Soal post test diberikan di akhir rangkaian pembelajaran, untuk
mengetahui pengetahuan siswa setelah mengikuti proses pembelajaran yang
diberi perlakuan. Didapat hasil bahwa skor tertinggi posttest kelas eksperimen
adalah 96, skor terendahnya adalah 64, skor rata-rata kelas adalah 80.52
dengan standar deviasi sebesar 9.050 .Sedangkan skor tertinggi posttest kelas
kontrol adalah 84 dan terendahnya adalah 60.Skor rata-rata kelas adalah
70.61. dibawah ini adalah tabel persentase kenaikan dari hasil pretest ke hasil
posttest
Tabel 7. Persentase Hasil Pretes dan Posttest
KELOMPOK

Siswa 12
Siswa 1
Siswi 7
Siswi 21
KELOMPOK

Siswi 8
Siswi 15
Siswi 17
Siswa 11
Siswa 4
KELOMPOK

Siswa 3
Siswa 13
Siswi 20
Siswa 22
Siswi 6
KELOMPOK

Siswi 9
Siswa 14
Siswa 10
Siswa 16
KELOMPOK

Siswa 2
Siswa 5
Siswa 23
Siswi 19
Siswa 18

PRETEST

POSTTEST

60

84

persentase
kenaikan hasil
24%

72

96

24%

60

80

20%

60

80

PRETEST

POSTTEST

20%
persentase
kenaikan hasil

72

88

16%

52

64

12%

64

80

16%

72

92

20%

44

68

PRETEST

POSTTEST

24%
persentase
kenaikan hasil

60

92

32%

72

92

20%

48

68

20%

64

80

16%

44

76

PRETEST

POSTTEST

32%
persentase
kenaikan hasil

68

76

8%

56

76

20%

52

80

28%

64

84

PRETEST

POSTTEST

20%
persentase
kenaikan hasil

64

76

12%

52

80

28%

40

64

24%

64

84

20%

68

92

24%

19

Dari tabel 6 dapat dilihat hasil persentase peningkatan hasil belajar
siswa kelas eksperimen dari hasil pretest ke posttest ada 1 siswa yang
mendapat skor tertingi untuk hasil posttest dan 2 orang siswa yang nilai hasil
posttest nya sangat rendah dengan siswa yang lain.
Selain itu perbedaan hasil belajar ditunjukan oleh nalai rata-rata kelas
eksperimen yaitu 80.52 sedangkan pada kels kontrol yaitu 70.61. dari ratarata posttest hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas
Kontrol. Seperti yang terlihat digambar. Peningkatan kelas eksperimen yaitu
sebesar 20.87% sedangkan peningkatan kelas kontrol yaitu sebesar 11.83%.

Nilai rata-rata

HASIL BELAJAR
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
rata-rata pretest

rata-rata posttest

Kontrol

58.78

70.61

Esperimen

59.65

80.52

Gambar 3. Grafik Hasil Belajar Siswa

Berdasarkan gambar 3 dapat dilihat pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol memiliki nilai rata-rata pretest yang hampir sama yaitu 59.65 dan
58.78. sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol terhadap materi yang akan disampaikan relatif
sama. Kemudian dapat dilihat juga hasil nilai rata-rata posttest dari kelas
eksperimen sebesar 80.52 dan pada kelas kontrol sebesar 70.61. dari nilai
rata-rata posttest yang dipaparkan dapat disimpulkan bahwa hasil belajar pada
kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol yang berarti terdapat
pengaruh yang signifikan positif terhadap hasil belajar siswa kelas
eksperimen.

20

5. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa presentase skor lembar
observasi aktivitas siswa yang didapat pada kelas kontrol memilik rata-rata
73.91%.sedangkan persentase yang didapat pada kelas eksperimen memiliki
rata-rata 89.66%. maka dapat disimpulan bahwa presentase rata-rata aktivitas
kelas eksperimen tidak sama dengan presentase rata-rata kelas kontrol. Hal ini
berarti selama proses pembelajaran berlangsung pengunaan metode
pembelajran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI)
berpengaruh signifikan positif terhadap aktivatas belajar siswa kelas XII
dalam pembelajaran TIK di SMA Negeri 1 Suruh.
Hasil nilai kelas kontrol memiliki rata-rata 70.61 sedangkan hasil nilai
yang didapat kelas eksperimen memiliki rata-rata 80.52. maka dapat
disimpulkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar kelas eksperimen tidak sama
dengan nilai hasil belajar kelas kontrol. yang berarti bahwa pengunaan
metode pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI)
berpengaruh signifikan positif terhadap hasil belajar siswa kelas XII dalam
pembelajaran TIK di SMA Negeri 1 Suruh.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran TIK dengan menggunakan metode pembelajaran
kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) berpengaruh signifikan
positif terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XII dalam pembelajaran
TIK di SMA Negeri 1 Suruh.
Saran
Berdasarkan hasil penelitianyang dilakukan ini maka ada beberapasaran yang
ditunjukan kepada :
1. Bagi Guru
a. Guru dapat menerapkan metode pembelajaran pembelajaran
kooperatif tipe TAI dalam pembelajaran TIK untuk menumbihkan
keaktifan siswa berupa aktivitas langsung sehingga siswa tertarik dan
antusias dalam mengikuti proses pembelajaran.
b. Sebagai guru hendaknya bijaksana dalam memilih model
pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran yang akan diajarkan
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai
2. Peneliti lain
a. Peneliti lain dapat mengembangkan metode pembelajaran kooperatif
tipe TAI dengan metode pembelajaran lain.

21

6. Daftar Pustaka
[1]. Slavin, Robert, E. 2005.Cooperatif Learning Teori,Riset Dan Praktik.
Bandung: Nusa Media.
[2]. Fitri Utami (2012). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI
(Teams Assisted Individualization) Dalam Pembelajaran Ipa Materi Gaya
Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri Panembahan Yogyakarta
Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta.
[3]. Umi Farikah. (2011). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tai
(Team Assisted Individualization) Dengan Media LKS Terhadap Prestasi
Belajar Matematika Pada MateriFaktorisasi Suku Aljabar Siswa Kelas Viii
Semester 1 SMP Negeri 2 Gajah Kabupaten Demak Tahun Pelajaran
2010/2011.Skripsi . 2011. IKIP PGRI SEMARANG.
[4]. Siti Fatika Alim. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Team Assisted
Individualization (Tai) Berbantu Media Power Point Terhadap Self Efficacy
Dan Hasil Belajar Biologi. Skripsi. 2013.UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
[5]. Suprijono,Agus. 2013. Cooperative Learning.Yogyakarta: Pustaka Pelajar
[6]. Sugiyanto. 2010. Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma
Pustaka.
[7]. Mithul, Huda. 2013.
Model-Model Pengajaran Dan Pembelajaran.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
[8]. A.M, Sardiman. 2011. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar . Jakarta :
Rajawali Press.
[9]. Nana Sudjana. 2012. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.Bandung PT
Remaja Rosdakarya. (cetakan ke-17).
[10]. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan . Bandung; Alpabeta.
[11]. Hamalik, Omar. 2013.Proses Belajar Mengajar . Jakarta: Bumi Aksara.

22

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24