T0__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Desain dan Aplikasi Umur Produk di PT. Unza Vitalis Salatiga T0 BAB IV
BAB IV
HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS
4.1
Analisa Kondisi
Setiap awal bulan, Staff Bagian Logistik akan membuat dokumen
pencatatan produk (STO). STO yang telah dicetak nantinya akan digunakan oleh
checker untuk mendata seluruh persediaan yang ada di gudang. Setelah seluruh
data persediaan sudah berhasil didapatkan, selanjutnya staff Bagian Logistik akan
menginput data dari STO ke dalam lembar kerja Ms. Excel. Dalam proses
penginputan ke dalam lembar kerja Ms. Excel, tidak menutup kemungkinan
terjadi kesalahan dan ketidakkonsistenan terjadi. Selain menginput kedalam
lembar kerja, staff Bagian Logistik juga harus menghitung umur tiap-tiap produk.
Umur produk sendiri dikategorikan menjadi tiga golongan, yaitu: produk yang
masih bagus (GOOD), produk yang hampir kadaluarsa (ALMOST EXPIRED),
dan produk yang sudah kadaluarsa (EXPIRED). Tentu saja staff Bagian Logistik
juga harus membuat laporan ketiga golongan produk tersebut ditambah laporan
rekap dari ketiga golongan tersebut. Meskipun perusahaan sudah menggunakan
sistem yang sudah terintegrasi yang bernama SAP, akan tetapi sistem SAP tidak
diatur untuk masalah perhitungan umur produk, maka dari itu perlu mengolah data
terlebih dahulu menggunakan MS. Excel, agar data yang dimiliki benar-benar
relevan.
Apabila proses penghitungan umur produk dilakukan secara manual, bisa
dibayangkan betapa rumit dan susahnya menghitung dengan ratusan jenis produk
yang ada. Juga belum tentu hasil perhitungan dan laporan yang telah dibuat sudah
benar. Padahal waktu yang dibutuhkan untuk menghitung umur produk dan
membuat laporan sangatlah terbatas. Dengan adanya sistem pengklasifikasian
umur produk ini, diharapkan dapat mempermudah dan menefisiensikan waktu
kerja saat peghitungan umur produk, pencatatan dari STO ke dalam aplikasi Ms.
Excel,maupun saat pembuatan laporan.
Tabel 1.2 sistem pemberian kode batch
Kode Tahun
A
2000
B
2001
C
2002
D
2003
E
2004
F
2005
G
2006
H
2007
I
2008
J
2009
K
2010
L
2011
M
2012
N
2013
O
2014
P
2015
Q
2016
R
2017
S
2018
T
2019
U
2020
V
2021
W
2022
X
2023
Y
2024
Z
2025
Kode Bulan
A
1
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Pada tabel diatas telah ditunjukkan mengenai sistem pemberian kode
batchproduk. Jadi misalkan produk diproduksi bulan april tahun 2012, maka kode
batch-nya MD. Huruf pertama mewakili tahun, dan huruf kedua mewakili bulan.
Dalam pengelompokan umur produk, dibagi menjadi tiga kelompok yaitu:
1. Produk yang masih bagus (GOOD)
Produk dianggap masih dalam kedaan bagus, apabila umurnya masih lebih
dari dua belas bulan dari bulan produksi
2. Produk yang hampir kadaluarsa (ALMOSTEXPIRED)
Produk dianggap hampir kadalursa apabila umurnya kurang dari dua bulan
tetapi masih lebih dari 2 bulan dari bulan produksi
3. Produk yang sudah kadaluarsa (EXPIRED)
Produk sudah dianggap kadaluarsa apabila umurproduk kurang dari dua
bulan.
4.2
Kebutuhan
4.2.1
Ms. Excel
Aplikasi Ms. Excel dirancang untuk tujuan mempermudah dalam
pengolahan umur produk melalui nomor batch. Selain dapat mengolah data secara
akurat, program ini juga dituntut untuk bisa menyajikan laporan yang mudah
dipahami semua pihak yang membutuhkan. Program ini membutuhkan Ms. Excel
versi 2000, untuk bisa menjalankan fungsi macro. Program yang terdapat dalam
aplikasi ini adalah:
Penginputan data menggunakan form
Penyortiran data
Pembuatan laporan
Pembuatan laporan rekap produk.
4.2.2
Sistem Operasi
Untuk menjalankan Aplikasi Ms. Excel dibutuhkan sistem operasi yang
mendukung, agar program yang dibuat dapat berjalan seperti yang dikehendaki.
Seperti sistem berbasis Windows maupun sistem Macintosh berbasis Mac OS.
Minimal menggunakan sistem operasi Microsoft Windows XP Service Pack (SP)
2, Microsoft Windows Server 2003 atau Microsoft Windows Vista.
4.2.3
Perangkat Hardware
a. Komputer dengan kecepatan processor 500 megahertz (MHz) atau
lebih tinggi
b. Memori (RAM) minimal 256 megabyte (MB)
c. Harddisk dengan memori yang tersisa minimal 2 gigabyte (GB)
d. Layar monitor dengan resolusi 800 x 600; 1024 x 768 atau yang
mempunyai resolusi lebih tinggi
e. Minimal sebuah DVD Drive
4.3
Perancangan
4.3.1
Usecase Diagram
Menginput persediaan barang
Membuat laporan umur produk
Membuat rekap dari laporan umur produk
Menyortir data yang telah diinput
Gambar 4.3.1 Usecase Diagram
Secara garis besar user dapat melakukan ketiga hal tersebut diatas. Yaitu
Menginput persediaan barang dari dokumen STO. Membuat laporan umur
produk, laporan umur produk sendiri ada tiga macam. Membuat rekap umur
produk dari ketiga golongan laporan yang telah dibuat sebelumnya. Dan terakhir
menyortir data yang telah diinputkan.
4.3.2
Data Flow Diagram
DEPARTEMEN LOGISTIK
LAPORAN UMUR
PRODUK
DATA PRODUK
PENGKLASIFIKASIAN
UMUR PRODUK
PRODUK YANG SUDAH
DIKLASIFIKASIKAN
MEMBUAT LAPORAN
UMUR PRODUK
LAPORAN UMUR
PRODUK
LAPORAN UMUR
PRODUK
DEPARTEMEN PPIC
Gambar 4.3.2 DFD Aplikasi
DEPARTEMEN AKUNTING
User memasukkan data produk dari STO ke dalam lembar kerja Excel
yang sudah berisi program pengklasifikasian produk. Setelah semua data sudah
diinput user tinggal mengklik tombol report, maka otomatis akan tercipta tiga
sheet yang berisikan masing-masing kategori laporan. Setelah laporan sudah jadi,
laporan tersebut akan digunakan oleh beberapa departemen, yaitu Departemen
Akunting, Departemen PPIC, dan Departemen Logistik sendiri.
4.4
Data
Rincian data yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
Tabel 1.3 Data penginputan produk
Nama
Kode Material
Keterangan
Nomor barang yang sudah terdapat pada masing-masing
item barang
Material Description
Nama barang
Size
Ukuran barang. Biasanya dalam ukuran mililiter (ml)
Isi
Jumlah barang dalam 1 karton (kardus)
Batch Kode Material (KM)
Kode barang yang diambil dari dua karakter dari nomor
barang
Batch Kode Tahun (KT)
Tahun pembuatan barang
Batch Kode Bulan (KB)
Bulan pembuatan barang
Batch Kode Produksi (KP)
Berapa kali barang tersebut telah diproduksi
Quantity Carton
Jumlah karton (kardus)
Quantity Pieces
Jumlah per item barang
Lokasi
Tempat barang tersebut ditempatkan dalam gudang
4.5
Rancangan User Interface
Agar memudahkan pengguna berinteraksi dengan program, maka
diperlukan sebuah Interface. Tidak hanya memudahkan, tetapi user interface
tersebut juga dapat meminimalisir kesalahan pada saat penginputan.
4.5.1
Tampilan User InterfaceMenu
INPUT
SORT
REPORT
Gambar 4.5.1 Form inputan produk
Saat pertama kali user membuka aplikasi, akan tampil 3 tombol seperti
gambar diatas. Tombol INPUT berfungsi sebagai sarana penginputan ke dalam
lembar kerja. Tombol SORT berfungsi sebagai pengurutan data yang telah
diinputkan ke dalam lembar kerja. Terakhir tombol REPORT berfungsi untuk
menciptakan laporan umur produk beserta hasil rekapan dari laporan umur tesebut
ke dalam empat sheet yang berbeda.
4.5.2
Tampilan User InterfaceInput Produk
CARI
Kode Material
INPUT
Nama Material
SORT
Qty Carton
REPORT
Batch No
Size
Isi
Kode Material
Qty Pcs
Lokasi
MIX
INPUT
TUTUP
Gambar 4.5.2 Form inputan produk
Pada saat tombol INPUT di klik, maka akan muncul form seperti gambar
diatas. Textbox Kode Material diisi sesuai namanya yaitu kode produk, misalkan:
1815030. Setelah kode produk diinputkan, klik tombol cari untuk mencari
namaproduk, ukuran produk (Size), isi, beserta kode nama (misalkan: Sumber
Ayu -> SA) yang akan ditampilkan pada textbox dibawahnya. Kemudian isi
Quantity Carton dan Quantity Pcs yang ada.Setelah quantity sudah diisi,
selanjutnya isi nomor batch.Khusus untuk penginputan batch, menggunakan
combo box karena dalam penomoran batch sudah ditentukan batasan nilai yang
digunakan (lihat tabel sistem pemberian kode batch).Combo box pertama berisi
tahun pembuatan produk, combo box kedua berisi bulan pembuatan produk, dan
textfield yang diisi sesuai dengan barapa kali produk tersebut diproduksi.Dan
terakhir isi textbox lokasi sesuai dengan data yang ada. Setelah semua data sudah
diinputkan ke dalam form selanjutnya klik tombol OK untuk memindahkan data
ke dalam lembar kerja yang telah tersedia. Tombol tutup adalah untuk menutup
form input produk.
4.5.3
Tampilan awal penginputan produk
Pada tampilan awal penginputan produk terdapat beberapa nama kolom
yang disesuaikan dengan data produk. Lembar ini lah yang nanti akan menjadi
tempat diisikannya data produk.
Material
Material Description
Material
Material Description
siz
e
Siz
e
Isi
Isi
BATCH
KM
BATCH
BATCH
KT
KB
BATCH
KP
QTY
QTY
LOKASI
CTN
PCS
LOKASI
Gambar 4.5.3Tampilan awal penginputan produk
4.5.4
Tampilanproduk berlabel MIX
Dalam lembar ini, semua produk yang berlabel mix akan disimpan dalam
lembar ini. Perbedaan dengan produk yang biasa adalah tidak diikutsertakannya
kolom batch, karena memang produk ini tidak mempunyai batch yang signifikan.
Kode
Material
Material
Description
size
isi
QTY
CTN
Gambar 4.5.4Tampilanproduk berlabel MIX
QTY
PCS
LOKASI
4.5.5
Tampilanlaporan produk
Tampilan laporan ini tidak terlalu berbeda dengan tampilan pada saat
penginputan produk. Walaupun ada kolom yang kosong, karena kolom tersebut
mempunyai nama yang sama, akan tetapi tidak diperbolehkan adanya penyatuan
sel (merge) karena akan mengganggu proses program pembuatan laporan.
Kode
Material Description
Material
size
Isi
BATCH
KM
QTY
KT
KB
KP
CTN
LOKASI
PCS
Gambar 4.5.4 Tampilan laporan produk
4.5.6
Tampilan rekap laporan produk
Ketika ketiga laporan sudah selesai dibuat, maka selanjutnya adalah
merekap hasil laporan tersebut. Tampilan untuk rekap produk dapat ditunjukkan
seperti gambar dibawah
Gambar 4.5.6Tampilan rekap laporan produk
4.6
Implementasi
Dari tahap-tahap perancangan yang telah dilakukan sebelumnya, maka
dihasilkan aplikasi sebagai berikut:
a. Tampilan menu awal
Pada tampilan ini, terdapat tiga tombol yaitu tombol INPUT, tombol
SORT, dan tombol REPORT.
Gambar 4.6.1 Tampilan penginputan produk
b. Form Inputan produk
Pada gambar tampilan menu awal yang telah ditunjukkan
sebelumnya, ketika pengguna mengklik tombol Input, akan muncul
tanpilan form seperti gambar di bawah
Gambar 4.6.2 Tampilan Form inputan produk
c. Saat mengisi form inputan produk (Gambar 4.6.2) jika Checkbox MIX
di klik, maka data akan disimpan di lembar MIX seperti di bawah ini.
Gambar 4.6.3 Tampilan penginputan produk mix
d. Tampilan lembar produk yang masih bagus (GOOD).
Lembar ini dihasilkan saat pengguna mengklik tombol REPORT di
lembar tampilan inputan produk (Gambar 4.6.1)
Gambar 4.6.4 Tampilan laporan untuk produk yang masih bagus (good)
e. Tampilan lembar produk yang expired (almost expired).
Lembar ini dihasilkan saat pengguna mengklik tombol REPORT di
lembar tampilan inputan produk (Gambar 4.6.1)
Gambar 4.6.5 Tampilan laporan produk yang hampir expired (almost expired)
f. Tampilanlembar produk yang sudah expired (expired).
Lembar ini dihasilkan saat pengguna mengklik tombol REPORT di
lembar tampilan inputan produk (Gambar 4.6.1)
Gambar 4.6.6 Tampilan laporan untuk produk yang sudah expired (expired).
g. Tampilan lembar rekap laporan produk
Lembar ini dihasilkan saat pengguna mengklik tombol REPORT di
lembar tampilan inputan produk (Gambar 4.6.1), dan setelah tiga
laporan sudah dibuat.
Gambar 4.6.7 Tampilan hasil rekap laporan produk
4.6
Analisis
Di Departemen Logistik Unza Vitalis, tidak menggunakan tanggal dalam
mencantumkan masa expired Produk, tetapi menggunakan nomor batch yang
mengidentifikasi tanggal dan tahun kapan produk tersebut akanexpired. Meski
begitu, belum ada sistem yang bisa mengelompokkan umur produk.Laporan umur
produk tersebut tidak hanya diperlukan di Departemen Logistik saja, tetapi juga di
departemen lainnya. Program ini dibuat agar setiap memasukkan data produkakan
langsung tertera kelompok umur produk tersebut. Kelompok tersebut meliputi:
produk yang masih bagus (GOOD), produk yang hampir expired (ALMOST
EXPIRED) dan produk yang sudah expired(EXPIRED).
Ketika user memasukkan data dari dokumen STO ke dalam lembar kerja
di Ms. Excel, terdapat beberapa kriteria yang harus dimasukkan, yaitu: kode
material, namaproduk, size, isi, batch (terdiri dari kolom: Kode material, Kode
tahun pembuatan, kode bulan pembuatan, dan nomor produksi), Quantity karton,
Quantity per item (pcs), dan Lokasi.
Selain kriteria diatas, terdapat satu kriteria lagi, yaitu mix. Mix sendiri
yaitu dalam satu karton terdapat beberapa nomor batch. Saat pencatatan di STO
hanya dicantumkan jumlah mix-nya, tidak dicantumkan berapa batchnya.Sehingga tidak dapat diidentifikasi umur produk tersebut. Oleh karena itu,
saat penginputan ke dalam lembar kerja Excel, produk mix harus disendirikan di
lembar kerja lain agar tidak mengganggu sistem pengklasifikasian umur produk.
Salah satu kelemahan program ini yaitu dalam pemformatan laporan maupun saat
penginputan produk tidak diijinkan adanya penyatuan sel (merge), agar tidak
menyulitkan program dalam mengolah data.
HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS
4.1
Analisa Kondisi
Setiap awal bulan, Staff Bagian Logistik akan membuat dokumen
pencatatan produk (STO). STO yang telah dicetak nantinya akan digunakan oleh
checker untuk mendata seluruh persediaan yang ada di gudang. Setelah seluruh
data persediaan sudah berhasil didapatkan, selanjutnya staff Bagian Logistik akan
menginput data dari STO ke dalam lembar kerja Ms. Excel. Dalam proses
penginputan ke dalam lembar kerja Ms. Excel, tidak menutup kemungkinan
terjadi kesalahan dan ketidakkonsistenan terjadi. Selain menginput kedalam
lembar kerja, staff Bagian Logistik juga harus menghitung umur tiap-tiap produk.
Umur produk sendiri dikategorikan menjadi tiga golongan, yaitu: produk yang
masih bagus (GOOD), produk yang hampir kadaluarsa (ALMOST EXPIRED),
dan produk yang sudah kadaluarsa (EXPIRED). Tentu saja staff Bagian Logistik
juga harus membuat laporan ketiga golongan produk tersebut ditambah laporan
rekap dari ketiga golongan tersebut. Meskipun perusahaan sudah menggunakan
sistem yang sudah terintegrasi yang bernama SAP, akan tetapi sistem SAP tidak
diatur untuk masalah perhitungan umur produk, maka dari itu perlu mengolah data
terlebih dahulu menggunakan MS. Excel, agar data yang dimiliki benar-benar
relevan.
Apabila proses penghitungan umur produk dilakukan secara manual, bisa
dibayangkan betapa rumit dan susahnya menghitung dengan ratusan jenis produk
yang ada. Juga belum tentu hasil perhitungan dan laporan yang telah dibuat sudah
benar. Padahal waktu yang dibutuhkan untuk menghitung umur produk dan
membuat laporan sangatlah terbatas. Dengan adanya sistem pengklasifikasian
umur produk ini, diharapkan dapat mempermudah dan menefisiensikan waktu
kerja saat peghitungan umur produk, pencatatan dari STO ke dalam aplikasi Ms.
Excel,maupun saat pembuatan laporan.
Tabel 1.2 sistem pemberian kode batch
Kode Tahun
A
2000
B
2001
C
2002
D
2003
E
2004
F
2005
G
2006
H
2007
I
2008
J
2009
K
2010
L
2011
M
2012
N
2013
O
2014
P
2015
Q
2016
R
2017
S
2018
T
2019
U
2020
V
2021
W
2022
X
2023
Y
2024
Z
2025
Kode Bulan
A
1
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Pada tabel diatas telah ditunjukkan mengenai sistem pemberian kode
batchproduk. Jadi misalkan produk diproduksi bulan april tahun 2012, maka kode
batch-nya MD. Huruf pertama mewakili tahun, dan huruf kedua mewakili bulan.
Dalam pengelompokan umur produk, dibagi menjadi tiga kelompok yaitu:
1. Produk yang masih bagus (GOOD)
Produk dianggap masih dalam kedaan bagus, apabila umurnya masih lebih
dari dua belas bulan dari bulan produksi
2. Produk yang hampir kadaluarsa (ALMOSTEXPIRED)
Produk dianggap hampir kadalursa apabila umurnya kurang dari dua bulan
tetapi masih lebih dari 2 bulan dari bulan produksi
3. Produk yang sudah kadaluarsa (EXPIRED)
Produk sudah dianggap kadaluarsa apabila umurproduk kurang dari dua
bulan.
4.2
Kebutuhan
4.2.1
Ms. Excel
Aplikasi Ms. Excel dirancang untuk tujuan mempermudah dalam
pengolahan umur produk melalui nomor batch. Selain dapat mengolah data secara
akurat, program ini juga dituntut untuk bisa menyajikan laporan yang mudah
dipahami semua pihak yang membutuhkan. Program ini membutuhkan Ms. Excel
versi 2000, untuk bisa menjalankan fungsi macro. Program yang terdapat dalam
aplikasi ini adalah:
Penginputan data menggunakan form
Penyortiran data
Pembuatan laporan
Pembuatan laporan rekap produk.
4.2.2
Sistem Operasi
Untuk menjalankan Aplikasi Ms. Excel dibutuhkan sistem operasi yang
mendukung, agar program yang dibuat dapat berjalan seperti yang dikehendaki.
Seperti sistem berbasis Windows maupun sistem Macintosh berbasis Mac OS.
Minimal menggunakan sistem operasi Microsoft Windows XP Service Pack (SP)
2, Microsoft Windows Server 2003 atau Microsoft Windows Vista.
4.2.3
Perangkat Hardware
a. Komputer dengan kecepatan processor 500 megahertz (MHz) atau
lebih tinggi
b. Memori (RAM) minimal 256 megabyte (MB)
c. Harddisk dengan memori yang tersisa minimal 2 gigabyte (GB)
d. Layar monitor dengan resolusi 800 x 600; 1024 x 768 atau yang
mempunyai resolusi lebih tinggi
e. Minimal sebuah DVD Drive
4.3
Perancangan
4.3.1
Usecase Diagram
Menginput persediaan barang
Membuat laporan umur produk
Membuat rekap dari laporan umur produk
Menyortir data yang telah diinput
Gambar 4.3.1 Usecase Diagram
Secara garis besar user dapat melakukan ketiga hal tersebut diatas. Yaitu
Menginput persediaan barang dari dokumen STO. Membuat laporan umur
produk, laporan umur produk sendiri ada tiga macam. Membuat rekap umur
produk dari ketiga golongan laporan yang telah dibuat sebelumnya. Dan terakhir
menyortir data yang telah diinputkan.
4.3.2
Data Flow Diagram
DEPARTEMEN LOGISTIK
LAPORAN UMUR
PRODUK
DATA PRODUK
PENGKLASIFIKASIAN
UMUR PRODUK
PRODUK YANG SUDAH
DIKLASIFIKASIKAN
MEMBUAT LAPORAN
UMUR PRODUK
LAPORAN UMUR
PRODUK
LAPORAN UMUR
PRODUK
DEPARTEMEN PPIC
Gambar 4.3.2 DFD Aplikasi
DEPARTEMEN AKUNTING
User memasukkan data produk dari STO ke dalam lembar kerja Excel
yang sudah berisi program pengklasifikasian produk. Setelah semua data sudah
diinput user tinggal mengklik tombol report, maka otomatis akan tercipta tiga
sheet yang berisikan masing-masing kategori laporan. Setelah laporan sudah jadi,
laporan tersebut akan digunakan oleh beberapa departemen, yaitu Departemen
Akunting, Departemen PPIC, dan Departemen Logistik sendiri.
4.4
Data
Rincian data yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
Tabel 1.3 Data penginputan produk
Nama
Kode Material
Keterangan
Nomor barang yang sudah terdapat pada masing-masing
item barang
Material Description
Nama barang
Size
Ukuran barang. Biasanya dalam ukuran mililiter (ml)
Isi
Jumlah barang dalam 1 karton (kardus)
Batch Kode Material (KM)
Kode barang yang diambil dari dua karakter dari nomor
barang
Batch Kode Tahun (KT)
Tahun pembuatan barang
Batch Kode Bulan (KB)
Bulan pembuatan barang
Batch Kode Produksi (KP)
Berapa kali barang tersebut telah diproduksi
Quantity Carton
Jumlah karton (kardus)
Quantity Pieces
Jumlah per item barang
Lokasi
Tempat barang tersebut ditempatkan dalam gudang
4.5
Rancangan User Interface
Agar memudahkan pengguna berinteraksi dengan program, maka
diperlukan sebuah Interface. Tidak hanya memudahkan, tetapi user interface
tersebut juga dapat meminimalisir kesalahan pada saat penginputan.
4.5.1
Tampilan User InterfaceMenu
INPUT
SORT
REPORT
Gambar 4.5.1 Form inputan produk
Saat pertama kali user membuka aplikasi, akan tampil 3 tombol seperti
gambar diatas. Tombol INPUT berfungsi sebagai sarana penginputan ke dalam
lembar kerja. Tombol SORT berfungsi sebagai pengurutan data yang telah
diinputkan ke dalam lembar kerja. Terakhir tombol REPORT berfungsi untuk
menciptakan laporan umur produk beserta hasil rekapan dari laporan umur tesebut
ke dalam empat sheet yang berbeda.
4.5.2
Tampilan User InterfaceInput Produk
CARI
Kode Material
INPUT
Nama Material
SORT
Qty Carton
REPORT
Batch No
Size
Isi
Kode Material
Qty Pcs
Lokasi
MIX
INPUT
TUTUP
Gambar 4.5.2 Form inputan produk
Pada saat tombol INPUT di klik, maka akan muncul form seperti gambar
diatas. Textbox Kode Material diisi sesuai namanya yaitu kode produk, misalkan:
1815030. Setelah kode produk diinputkan, klik tombol cari untuk mencari
namaproduk, ukuran produk (Size), isi, beserta kode nama (misalkan: Sumber
Ayu -> SA) yang akan ditampilkan pada textbox dibawahnya. Kemudian isi
Quantity Carton dan Quantity Pcs yang ada.Setelah quantity sudah diisi,
selanjutnya isi nomor batch.Khusus untuk penginputan batch, menggunakan
combo box karena dalam penomoran batch sudah ditentukan batasan nilai yang
digunakan (lihat tabel sistem pemberian kode batch).Combo box pertama berisi
tahun pembuatan produk, combo box kedua berisi bulan pembuatan produk, dan
textfield yang diisi sesuai dengan barapa kali produk tersebut diproduksi.Dan
terakhir isi textbox lokasi sesuai dengan data yang ada. Setelah semua data sudah
diinputkan ke dalam form selanjutnya klik tombol OK untuk memindahkan data
ke dalam lembar kerja yang telah tersedia. Tombol tutup adalah untuk menutup
form input produk.
4.5.3
Tampilan awal penginputan produk
Pada tampilan awal penginputan produk terdapat beberapa nama kolom
yang disesuaikan dengan data produk. Lembar ini lah yang nanti akan menjadi
tempat diisikannya data produk.
Material
Material Description
Material
Material Description
siz
e
Siz
e
Isi
Isi
BATCH
KM
BATCH
BATCH
KT
KB
BATCH
KP
QTY
QTY
LOKASI
CTN
PCS
LOKASI
Gambar 4.5.3Tampilan awal penginputan produk
4.5.4
Tampilanproduk berlabel MIX
Dalam lembar ini, semua produk yang berlabel mix akan disimpan dalam
lembar ini. Perbedaan dengan produk yang biasa adalah tidak diikutsertakannya
kolom batch, karena memang produk ini tidak mempunyai batch yang signifikan.
Kode
Material
Material
Description
size
isi
QTY
CTN
Gambar 4.5.4Tampilanproduk berlabel MIX
QTY
PCS
LOKASI
4.5.5
Tampilanlaporan produk
Tampilan laporan ini tidak terlalu berbeda dengan tampilan pada saat
penginputan produk. Walaupun ada kolom yang kosong, karena kolom tersebut
mempunyai nama yang sama, akan tetapi tidak diperbolehkan adanya penyatuan
sel (merge) karena akan mengganggu proses program pembuatan laporan.
Kode
Material Description
Material
size
Isi
BATCH
KM
QTY
KT
KB
KP
CTN
LOKASI
PCS
Gambar 4.5.4 Tampilan laporan produk
4.5.6
Tampilan rekap laporan produk
Ketika ketiga laporan sudah selesai dibuat, maka selanjutnya adalah
merekap hasil laporan tersebut. Tampilan untuk rekap produk dapat ditunjukkan
seperti gambar dibawah
Gambar 4.5.6Tampilan rekap laporan produk
4.6
Implementasi
Dari tahap-tahap perancangan yang telah dilakukan sebelumnya, maka
dihasilkan aplikasi sebagai berikut:
a. Tampilan menu awal
Pada tampilan ini, terdapat tiga tombol yaitu tombol INPUT, tombol
SORT, dan tombol REPORT.
Gambar 4.6.1 Tampilan penginputan produk
b. Form Inputan produk
Pada gambar tampilan menu awal yang telah ditunjukkan
sebelumnya, ketika pengguna mengklik tombol Input, akan muncul
tanpilan form seperti gambar di bawah
Gambar 4.6.2 Tampilan Form inputan produk
c. Saat mengisi form inputan produk (Gambar 4.6.2) jika Checkbox MIX
di klik, maka data akan disimpan di lembar MIX seperti di bawah ini.
Gambar 4.6.3 Tampilan penginputan produk mix
d. Tampilan lembar produk yang masih bagus (GOOD).
Lembar ini dihasilkan saat pengguna mengklik tombol REPORT di
lembar tampilan inputan produk (Gambar 4.6.1)
Gambar 4.6.4 Tampilan laporan untuk produk yang masih bagus (good)
e. Tampilan lembar produk yang expired (almost expired).
Lembar ini dihasilkan saat pengguna mengklik tombol REPORT di
lembar tampilan inputan produk (Gambar 4.6.1)
Gambar 4.6.5 Tampilan laporan produk yang hampir expired (almost expired)
f. Tampilanlembar produk yang sudah expired (expired).
Lembar ini dihasilkan saat pengguna mengklik tombol REPORT di
lembar tampilan inputan produk (Gambar 4.6.1)
Gambar 4.6.6 Tampilan laporan untuk produk yang sudah expired (expired).
g. Tampilan lembar rekap laporan produk
Lembar ini dihasilkan saat pengguna mengklik tombol REPORT di
lembar tampilan inputan produk (Gambar 4.6.1), dan setelah tiga
laporan sudah dibuat.
Gambar 4.6.7 Tampilan hasil rekap laporan produk
4.6
Analisis
Di Departemen Logistik Unza Vitalis, tidak menggunakan tanggal dalam
mencantumkan masa expired Produk, tetapi menggunakan nomor batch yang
mengidentifikasi tanggal dan tahun kapan produk tersebut akanexpired. Meski
begitu, belum ada sistem yang bisa mengelompokkan umur produk.Laporan umur
produk tersebut tidak hanya diperlukan di Departemen Logistik saja, tetapi juga di
departemen lainnya. Program ini dibuat agar setiap memasukkan data produkakan
langsung tertera kelompok umur produk tersebut. Kelompok tersebut meliputi:
produk yang masih bagus (GOOD), produk yang hampir expired (ALMOST
EXPIRED) dan produk yang sudah expired(EXPIRED).
Ketika user memasukkan data dari dokumen STO ke dalam lembar kerja
di Ms. Excel, terdapat beberapa kriteria yang harus dimasukkan, yaitu: kode
material, namaproduk, size, isi, batch (terdiri dari kolom: Kode material, Kode
tahun pembuatan, kode bulan pembuatan, dan nomor produksi), Quantity karton,
Quantity per item (pcs), dan Lokasi.
Selain kriteria diatas, terdapat satu kriteria lagi, yaitu mix. Mix sendiri
yaitu dalam satu karton terdapat beberapa nomor batch. Saat pencatatan di STO
hanya dicantumkan jumlah mix-nya, tidak dicantumkan berapa batchnya.Sehingga tidak dapat diidentifikasi umur produk tersebut. Oleh karena itu,
saat penginputan ke dalam lembar kerja Excel, produk mix harus disendirikan di
lembar kerja lain agar tidak mengganggu sistem pengklasifikasian umur produk.
Salah satu kelemahan program ini yaitu dalam pemformatan laporan maupun saat
penginputan produk tidak diijinkan adanya penyatuan sel (merge), agar tidak
menyulitkan program dalam mengolah data.