T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Religiusitas dengan Kecemasan terhadap Kematian pada Individu Setengah Baya Desa Randusari T1 BAB IV

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengumpulan data
Penelitian dilakukan pada tanggal 25 November 2016 sampai dengan 15
Januari 2017. Proses perijinan dilakukan pada hari Jumat pagi tanggal 25
November. Peneliti mendatangi rumah kepala desa meminta izin secara lisan
untuk melakukan penelitian di desa Randusari. Kepala desa mengijinkan dan
surat dapat disusulkan. Setelah mendapatkan izin dari kepala desa peneliti
selanjutnya datang ke kantor kelurahan untuk meminta data penduduk desa
Randusari yang berusia 40-60 tahun. Setelah mendapatkan izin dan data
penduduk, peneliti melanjutkan dengan langsung terjun ke lapangan untuk
mengambil data. Pada mulanya penelitian dilakukan pada tanggal 25-28
November 2016 dengan responden berjumlah 120 orang, namun seiring
berjalannya waku dengan proses bimbingan bersama dosen pembimbing
kemudian peneliti melanjutkan penelitian kembali kepada 60 responden yaitu
pada tanggal 12-15 Januari 2017. Jadi total responden penelitian ini yaitu
berjumlah 180 orang penduduk setengah baya. Karena penduduk desa randusari
adalah suku jawa dan beberapa kurang memahami Bahasa Indonesia maka
peneliti harus membacakan dan membahasakan dalam Bahasa Jawa instrument.


31

4.2 Gambaran Umum Subjek penelitian
Subjek penelitian ini adalah penduduk setengah baya desa Randusari
kelurahan Payungan, Kecamatan Kaliwungu, Semarang. Berikut merupakan
deskripsi subjek penelitian :
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Subjek Penelitian
Jenis kelamin
Laki-laki
Perempuan
Total

Jumlah
83
97
180

Presentase
46%
54%

100%

Tabel 4.1 menunjukan bahwa sebagian besar (54%) penduduk setengah
baya desa Randusaari berjenis kelamin perempuan. Templer (1970:172)
menyatakan bahwa salah satu faktor kecemasan terhadap kematian adalah jenis
kelamin.
Tabel 4.2 Usia Subjek Penelitian
Dalam hal ini peneliti membagi rentang usia subjek penelitian menjadi 2
kelompok yaitu 40-50 usia madya dini dan 50-60 usia madya lanjut (Hurlock
1980: 320).
Tabel 4.2 Rentang Usia Subjek Penelitian
Usia
40-50
50-60
Total

Jumlah
92
88
180


Persentase
51%
49%
100%

Melihat dari tabel 4.2 dapat diketahui bahwa sebagian besar penduduk
setengah baya di desa Randusari berusia 40-50 tahun yaitu sebanyak 51%.

32

Tabel 4.3 Pekerjaan Subjek Penelitian
Jenis Pekerjaan
Petani / Pekebun
Wiraswasta
Buruh Harian Lepas
Karyawan Swasta
Pengurus Rumah Tangga
Total


Jumlah
59
88
7
17
9
180

Persentase
32,8%
48,9%
3,9%
9,4%
5%
100%

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa sebagian besar penduduk
setengah baya di desa Randusari bekerja sebagai wiraswasta, yaitu sebanyak
48,9%. Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Templer (1970: 172)
bahwa kondisi ekonomi seseorang mempengaruhi kecemasan terhadap

kematian
Tabel 4.4 Status Kawin Subjek Penelitian
Status Kawin
Kawin
Belum Kawin
Cerai Mati
Cerai Hidup
Total

Jumlah
155
9
13
3
180

Persentase
86%
5%
7,3%

1,7%
100 %

Tabel 4.4 menunjukan bahwa sebagian besar penduduk setengah baya di
desa Randusari berstatus kawin atau sudah menikah dengan persentase 86%.
Individu setengah baya dengan status kawin dapat memiliki stress psikologis
yang disebabkan karena kematian suami atau istri, kepergian anak dari rumah,
kebosanan terhadap perkawinan, rasa hilangnya masa muda dan mendekati
ambang kematian (Hurlock 1991: 320). Hal ini menunjukan bahwa individu
dengan status kawin lebih mungkin memiliki kecemasan terhadap kematian.

33

Tabel 4.5 Agama Subjek Penelitian
Agama
Islam
Kristen Protestan
Total

Jumlah

148
32
180

Persentase
82,2%
17,9%
100 %

Tabel 4.5 menunjukan bahwa sebagian besar penduduk setengah baya di
desa Randusari memeluk agama Islam dengan persentase 82,2%. Ajaran
ataupun doktrin agama mempengaruhi tiap-tiap pemeluknya dalam memahami
kematian. Dalam surat Q.S Ali Imran: 185 dikatakan bahwa “Tiap-tiap yang
berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah
disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan
ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak
lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” Sedangkan dalam agama
Kristen memiliki pandangan bahwa mati bukan merupakan satu hal yang perlu
ditakutkan atau dicemaskan, seperti dinyatakan dalam Filipi 1: 21 “ Karena
bagiku hidup adalah kristus dan mati adalah keuntungan.”

4.3 Analisis
4.3.1

Analisis Deskriptif
Total item pada instrument yang digunakan oleh peneliti berjumlah
33 item yaitu 15 item untuk Death Anxiety Scale dan 18 item untuk Skala
religiusitas dengan pilihan jawaban “Ya” dan “Tidak”. Untuk mengetahui
tinggi rendahnya hasil pengukuran dari variabel religusitas dan kecemasan
terhadap kematian maka penulis mengelompokan menjadi 3 kategori yaitu
Tinggi, Sedang dan Rendah.

34

Untuk melakukan pengkategorian hasil pengukuran dapat dilakukan
penghitungan sebagai berikut :

Skor max – skor min

I=
Banyaknya kategori


I
= Lebar Interval
Max = skor tertinggi
Min = Skor terendah

Berikut ini merupakan tabel pengkategorian hasil pengukuraan
Death Anxiety Scale dan Skala religiusitas :

Tabel 4.6 Kategori Kecemasan Terhadap Kematian
Range Skor
3–6
7 – 10
11 – 13
TOTAL
Maksimum
Minimum

Kategori
Rendah

Sedang
Tinggi

Frekuensi
56
71
53
180

Presentase
31,2%
39,4%
29,4%
100%

13
3

Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa sebagian besar (39,4%)
penduduk setengah baya desa Randusari memiliki kecemasan terhadap

kematian pada kategori Sedang.

Range Skor
4-8
9-12
13 - 16
TOTAL
Maksimum
Minimum

Tabel 4.7 Kategori Religiusitas
Kategori
Frekuensi
Rendah
Sedang
Tinggi

71
41
68
180

Presentase
(%)
39,4%
22,8%
37,8%
100%

16
4

35

Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa sebagian besar (39,4%)
penduduk setengah baya desa Randusari memiliki kecemasan terhadap
kematian pada kategori Rendah.
4.3.2

Analisis Korelasi
Analisis korelasi menggunakan teknik analisis Kendall’s tau_b
dengan menggunakan SPSS For Windows release 19,0 seperti pada tabel
4.8 berikut :
Tabel 4.8 Uji Korelasi
Correlations
Kendall's
tau_b

RELIGIUS Anxiety
1.000 -.707**

RELIGIU Correlation
S
Coefficient
Sig. (1-tailed)
.
N
180
Anxiety
Correlation
-.707**
Coefficient
Sig. (1-tailed)
.000
N
180
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

.000
180
1.000
.
180

Tabel 4.8 menunjukan bahwa koefisien korelasi rxy = -,707** dan
nilai Sig. (1-tailed) atau p-value sebesar 0,000 (

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65