Implikasi Uji Materil Mengenai Batas Usia Anak Dalam Proses Penanganan Anak Pelaku Tindak Pidana (Kajian Terhadap Putusan: Nomor 1 Puu-Viii 2010)
IMPLIKASI UJI MATERIL MENGENAI BATAS USIA ANAK DALAM
PROSES PENANGANAN ANAK PELAKU TINDAK PIDANA
(KAJIAN TERHADAP PUTUSAN: NOMOR 1/PUU-VIII/2010)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat-syarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Hukum
Oleh :
HENNI DEMITRA TARIGAN
NIM : 080200237
DEPARTEMEN HUKUM PIDANA
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2012
Universitas Sumatera Utara
IMPLIKASI UJI MATERIL MENGENAI BATAS USIA ANAK DALAM
PROSES PENANGANAN ANAK PELAKU TINDAK PIDANA
(KAJIAN TERHADAP PUTUSAN: NOMOR 1/PUU-VIII/2010)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat-syarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Hukum
Oleh :
HENNI DEMITRA TARIGAN
NIM : 080200237
DEPARTEMEN HUKUM PIDANA
KETUA DEPARTEMEN HUKUM PIDANA
(DR. M. Hamdan, SH, MH)
NIP: 195703261986011001
(DOSEN PEMBIMBING I)
PEMBIMBING II)
(DOSEN
LIZA ERWINA, SH, M.Hum
NIP. 196110241989032002
Rafiqoh Lubis, SH, M.Hum
NIP. 197407252002122002
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2012
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas kasih dan karuniaNya, yang telah memberikan kesehatan, kekuatan dan ketekunan kepada penulis,
sehingga mampu berhasil menyelesaikan skripsi ini.
Sebuah sukacita besar dan kesempatan yang sangat luar biasa manakala
penulis dapat merampungkan perbuatan skripsi ini. Seperti kita ketahui bahwa
skripsi merupakan salah satu syarat bagi Mahasiswa/i pada umumnya dan
Mahasiswa/i Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara pada khususnya guna
melengkapi tigas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna mencapai gelar Sarjana
Hukum pda Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan merupakan
kewajiban bagi setiap mahasiswa. Dimana skripsi ini diberi judul IMPLIKASI
UJI MATERIL MENGENAI BATAS USIA ANAK DALAM PROSES
PENANGANAN
ANAK
PELAKU
TINDAK
PIDANA
(PUTUSAN
MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 1/PUU-VIII/2010) untuk dituangkan
dalam tulisan skripsi ini.
Tak ada gading yang tak retak. Kira-kira pepatah demikianlah yang sangat
cocok untuk mendeskripsikan keadaan skripsi ini yang masih sangat jauh dari kata
sempurna. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan
disana-sini dalam isi maupun bagian skripsi ini. Namun atas dasar sifat manusiawi
yang bisa dan sering melakukan kesalahan, dengan segala hormat penulis
meminta maaf. Oleh karenanya diharapkan saran, kritik, dan ide-ide baru yang
Universitas Sumatera Utara
konstruktif mngomentari bagian skripsi ini sangat penulis butuhkan dan
karenanya akan diterima dengan senang hati serta penuh bijaksana.
Demi terwujudnya penyelesaian dan penyusunan skripsi ini, penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah lulus dan ikhlas dalam
memberikan bantuan untuk memperoleh bahan-bahan yang diperlukan dalam
penulisan skripsi ini.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum, sebagai Dekan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, SH, M.Hum, selaku Pembantu Dekan I
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Syafruddin Hasibuan, SH, MH, DFM selaku Pembantu Dekan II
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Muhammad Husni, SH, M.Hum selaku Pembantu Dekan III
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
5. Bapak M.Hamdan, SH. M.Hum, selaku Ketua Departemen Hukum Pidana
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
6. Ibu Liza Erwina, SH. M.Hum, selaku dosen Pembimbing I yang telah
dengan penuh kesabaran menghadapi penulis selama menulis skripsi.
Universitas Sumatera Utara
7. Ibu Rafiqoh Lubis, SH, M.Hum, sebagai Pembibing II yang telah bersedia
dan penuh dengan kesabaran menghadapi penulis selama pembuatan
skripsi ini.
8. Seluruh staff pengajar Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang
telah banyak memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis ketika duduk
di bangku perkuliahan.
9. Seluruh Pegawai Administrasi Fakultas Hukum Universitas Sumatera
Utara.
10. Terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada Ayahanda
R. Tarigan dan Ibunda tercinta R br Sinuhaji, yang telah penuh dengan
kasih sayang membesarkan, mendidik, dan membiayai pendidikan penulis
sekaligus menjadi motivator yang sangat luar biasa dalam penulisan
skripsi ini, terimah kasih banyak atas dukungan dan pengertinnya.
11. Penulis mengucapkan terima kasih kepada abang tua saya Osvaldo Arbhi
Tarigan, SH dan kakak saya Dina Adreini br Tarigan, MP.d yang selalu
memberikan
dukungan
dan
motivasi
kepada
penulis
di
dalam
menyelesaikan skripsi ini.
12. Sahabat Penulis selama menuntut Ilmu di Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara (Rishelly Ritonga, Sylvi Anissa Partiwi, Emiliana Milala
dan Rikson Hutabarat). Terima kasih buat dukungan dan doanya.
13. Sahabat penulis yang selalu ada dan setia, dikala suka maupun duka (Alva
Monika Tarigan, Cristy Ananda Ginting, Juna Kaban, dan Rezky Diapani
Bangun). Terima kasih buat dukungannya dan selalu memberi semangat di
dalam menyelesaikan skripsi ini.
Universitas Sumatera Utara
14. Seluruh teman-temanku stambuk 2008 yang namanya tidak bisa
disebutkan satu persatu.
15. Anak-anak Ikatan Mahasiswa Karo (IMKA) “ERKALIAGA” FH USU.
Terima kasih kepada abang, kakak dan teman-teman sekalian yang
namanya tidak bisa saya sebutkan satu persatu, yang telah memberikan
pengalaman yang sangat luar biasa, memberikan semangat dalam
perkuliahanku, memperluas pergaulan saya selama berada di FH USU,
terima kasih buat semua kenangan indah dan tidak akan pernah saya
lupakan dalam hidup saya.
16. Pelayanan Mahasiswa UKM KMK USU dan GMKI, yang telah
memberikan saya banyak pengalaman yang luar bisa juga selama saya
berada di Fakultas Hukum USU. Terima kasih buat dukungan dan doanya.
Akhir kata, penulis mengucapkan terimah kaih banyak kepada semua
pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu dalam kesempatan ini, hanya
Tuhanlah yang dapat membalas budi baik semuanya.
Semoga ilmu yang telah penulis peroleh selama kuliah di bangku Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara dapat bermanfaat dalam menggapai cita-cita
penulis.
Medan,
Juni 2012
Penulis
Henni Demitra Tarigan
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAKSI
Henni Demitra Tarigan∗
Liza Erwina, SH. M.Hum (Pembimbing I)∗∗
Raiqoh Lubis, SH. M.Hum (Pembimbing II)∗∗
Anak dipandang sebagai aset berharga suatu bangsa dan negara di masa
mendatang yang harus di jaga dan dilindungi. Untuk itu diperlukan pembinaan
dan perlindungan terhadap anak terutama dari segi batas usia dalam proses
penanganan anak pelaku tindak pidana. Berbagai hukum positif di indonesia telah
menjamin perlindungan terhadap anak pelaku tindak pidana. Salah satunya adalah
UU No. 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak. Di dalam undang-undang ini
memberikan perlindungan terhadap anak salah satunya perlindungan terhadap
batas usia dalam penjatuhan pidana terhadap anak, dimana didalam Pasal 4 ayat
(1) dimana diatur batas usia anak dalam penjatuhan pidana sekurang-kurangnya 8
(delapan) tahun. Tetapi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak Medan meminta UU tersebut untuk
diuji secara materil mengeni batas usia anak dalam proses penanganan anak
pelaku tindak pidana.
Adapun yang menjadi permasalahan adalah Pertama Apakah UndangUndang No. 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak sudah memberikan
perlindungan kepada anak pelaku tindak pidana?, Kedua Apakah Implikasi Uji
Materil mengenai batas usia anak dalam proses penanganan anak pelaku tindak
pidana ?
Untuk menjawab permasalahan tersebut peneliti mempergunakan metode
penelitian yuridis normatif yakni. Data yang digunakan adalah data skunder yang
meliputi peraturan perundang-undangan, buku-buku, situ internet, putusan
pengadilan serta bahan-bahan lainya yang berhubungan dengan penulisan skripsi
ini. Metode yang digunakan Library Research (Penelitian Kepustakaan) dan
Analisa yang digunakan Analisa Kualitatif.
Perlindungan terhadap anak dalam proses Peradilan Anak telah dijamin
dalam Instrumen Nasional maupun Internasional, yang pada dasarnya menjamin
hak-hak anak meliputi berbagai kebebasan dan hak asasi anak, serta berbagai
kepentingan yang berhubungan dengan kesejahteraan anak dan Aministrasi bagi
Anak (The Beijing Rules).
Uji Materil Mengenai Batas Usia Anak dalam proses penanganan Anak
pelaku tindak pidana dimintakan untuk dinaikkan menjadi 12 tahun, karena usia 8
tahun dianggap masih terlalu rendah dan tidak memberikan perlindungan terhadap
anak dibandingkan dengan negera-negara lain Sehubungan dengan itu, maka saran
yang diberikan antara lain, perlindungan terhadap anak pelaku tindak pidana perlu
diatur dalam perundang-undangan khusus mengenai batas usia anak dalam
pertanggungjawaban tindak pidana agar lebih jelas dan terperinci.
∗
Mahasiswa Departemen Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
Dosen Fakultas Hukum Departemen Hukum Pidana Universitas Sumatera Utara
∗∗
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................................
i
ABSTRAKSI...................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR....................................................................................... iv
BAB I.
PENDAHULUAN........................................................................
1
A. Latar Belakang........................................................................
1
B. Perumusan Masalah.................................................................
8
C. Keaslian Penulisan...................................................................
9
D. Tujuan dan Manfaat Penulisan................................................ 10
E. Tinjauan Kepustakaan............................................................. 11
1.
Latar Belakang Anak Melakukan Kejahatan................... 12
2.
Kejahatan Anak dari Perspektif Polotik Hukum Pidana... 24
3.
Kewenangan Uji Materil MK.......................................... 31
F. Metode Penelitian.................................................................... 32
G. Sistematika Penulisan.............................................................. 33
BAB
II.
UNDANG-UNDANG NO.3 TAHUN 1997 TENTANG
PENGADILAN ANAK DIKAITKAN DENGAN PRINSIP
PERLINDUNGAN TERHADAP ANAK PELAKU TINDAK
PIDANA........................................................................................ 35
A. Perlindungan Anak dalam Bebagai Instrumen Hukum
Internasional dan Hukum Nasional......................................... 35
1. Instrumen Hukum Internasional.................................. 37
2. Instrumen Hukum Nasional......................................... 46
Universitas Sumatera Utara
B.
Perlindungan Anak Pelaku TindaK Pidana dalam UU No. 3
Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak..................................... 55
1.
Tahap Pemeriksaan Penyidikan....................................... 55
2.
Tahap Pemeriksaan Penunututan.................................... 65
3.
Tahap Pemeriksaan Persidangan...................................... 73
C. Kelemahan UU No. 3 Tahun 1997 Dikaitkan Dengan
Perlindungaan Terhdap Anak................................................. 80
BAB III. IMPLIKASI UJI MATERIL MENGENAI BATAS USIA ANAK
DALAM PROSES PENANGANAN ANAK PELAKU TINDAK
PIDANA (PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR
1/PUU-VIII/2010).......................................................................... 92
A. Uji Materil terhadap Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1997
tentang Pengadilan Anak........................................................ 92
1. Pemohon dan Dasar Permohonan...................................... 97
2. Permohonan yang diajukan Pemohon................................ 101
3. Pertimbangan Hakim MK.................................................. 103
4. Putusan Hakim MK............................................................. 105
B. Implikasi Uji Materil tentang Batas Usia Anak sebagai Dasar
Penghapusan
Pidana
bagi
Anak
Pelaku
Tindak
Pidana.................................................................................... 108
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN...................................................
129
A.
Kesimpulan........................................................................... 129
B.
Saran..................................................................................... 130
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................
132
Universitas Sumatera Utara
PROSES PENANGANAN ANAK PELAKU TINDAK PIDANA
(KAJIAN TERHADAP PUTUSAN: NOMOR 1/PUU-VIII/2010)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat-syarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Hukum
Oleh :
HENNI DEMITRA TARIGAN
NIM : 080200237
DEPARTEMEN HUKUM PIDANA
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2012
Universitas Sumatera Utara
IMPLIKASI UJI MATERIL MENGENAI BATAS USIA ANAK DALAM
PROSES PENANGANAN ANAK PELAKU TINDAK PIDANA
(KAJIAN TERHADAP PUTUSAN: NOMOR 1/PUU-VIII/2010)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat-syarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Hukum
Oleh :
HENNI DEMITRA TARIGAN
NIM : 080200237
DEPARTEMEN HUKUM PIDANA
KETUA DEPARTEMEN HUKUM PIDANA
(DR. M. Hamdan, SH, MH)
NIP: 195703261986011001
(DOSEN PEMBIMBING I)
PEMBIMBING II)
(DOSEN
LIZA ERWINA, SH, M.Hum
NIP. 196110241989032002
Rafiqoh Lubis, SH, M.Hum
NIP. 197407252002122002
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2012
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas kasih dan karuniaNya, yang telah memberikan kesehatan, kekuatan dan ketekunan kepada penulis,
sehingga mampu berhasil menyelesaikan skripsi ini.
Sebuah sukacita besar dan kesempatan yang sangat luar biasa manakala
penulis dapat merampungkan perbuatan skripsi ini. Seperti kita ketahui bahwa
skripsi merupakan salah satu syarat bagi Mahasiswa/i pada umumnya dan
Mahasiswa/i Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara pada khususnya guna
melengkapi tigas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna mencapai gelar Sarjana
Hukum pda Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan merupakan
kewajiban bagi setiap mahasiswa. Dimana skripsi ini diberi judul IMPLIKASI
UJI MATERIL MENGENAI BATAS USIA ANAK DALAM PROSES
PENANGANAN
ANAK
PELAKU
TINDAK
PIDANA
(PUTUSAN
MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 1/PUU-VIII/2010) untuk dituangkan
dalam tulisan skripsi ini.
Tak ada gading yang tak retak. Kira-kira pepatah demikianlah yang sangat
cocok untuk mendeskripsikan keadaan skripsi ini yang masih sangat jauh dari kata
sempurna. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan
disana-sini dalam isi maupun bagian skripsi ini. Namun atas dasar sifat manusiawi
yang bisa dan sering melakukan kesalahan, dengan segala hormat penulis
meminta maaf. Oleh karenanya diharapkan saran, kritik, dan ide-ide baru yang
Universitas Sumatera Utara
konstruktif mngomentari bagian skripsi ini sangat penulis butuhkan dan
karenanya akan diterima dengan senang hati serta penuh bijaksana.
Demi terwujudnya penyelesaian dan penyusunan skripsi ini, penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah lulus dan ikhlas dalam
memberikan bantuan untuk memperoleh bahan-bahan yang diperlukan dalam
penulisan skripsi ini.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum, sebagai Dekan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, SH, M.Hum, selaku Pembantu Dekan I
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Syafruddin Hasibuan, SH, MH, DFM selaku Pembantu Dekan II
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Muhammad Husni, SH, M.Hum selaku Pembantu Dekan III
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
5. Bapak M.Hamdan, SH. M.Hum, selaku Ketua Departemen Hukum Pidana
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
6. Ibu Liza Erwina, SH. M.Hum, selaku dosen Pembimbing I yang telah
dengan penuh kesabaran menghadapi penulis selama menulis skripsi.
Universitas Sumatera Utara
7. Ibu Rafiqoh Lubis, SH, M.Hum, sebagai Pembibing II yang telah bersedia
dan penuh dengan kesabaran menghadapi penulis selama pembuatan
skripsi ini.
8. Seluruh staff pengajar Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang
telah banyak memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis ketika duduk
di bangku perkuliahan.
9. Seluruh Pegawai Administrasi Fakultas Hukum Universitas Sumatera
Utara.
10. Terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada Ayahanda
R. Tarigan dan Ibunda tercinta R br Sinuhaji, yang telah penuh dengan
kasih sayang membesarkan, mendidik, dan membiayai pendidikan penulis
sekaligus menjadi motivator yang sangat luar biasa dalam penulisan
skripsi ini, terimah kasih banyak atas dukungan dan pengertinnya.
11. Penulis mengucapkan terima kasih kepada abang tua saya Osvaldo Arbhi
Tarigan, SH dan kakak saya Dina Adreini br Tarigan, MP.d yang selalu
memberikan
dukungan
dan
motivasi
kepada
penulis
di
dalam
menyelesaikan skripsi ini.
12. Sahabat Penulis selama menuntut Ilmu di Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara (Rishelly Ritonga, Sylvi Anissa Partiwi, Emiliana Milala
dan Rikson Hutabarat). Terima kasih buat dukungan dan doanya.
13. Sahabat penulis yang selalu ada dan setia, dikala suka maupun duka (Alva
Monika Tarigan, Cristy Ananda Ginting, Juna Kaban, dan Rezky Diapani
Bangun). Terima kasih buat dukungannya dan selalu memberi semangat di
dalam menyelesaikan skripsi ini.
Universitas Sumatera Utara
14. Seluruh teman-temanku stambuk 2008 yang namanya tidak bisa
disebutkan satu persatu.
15. Anak-anak Ikatan Mahasiswa Karo (IMKA) “ERKALIAGA” FH USU.
Terima kasih kepada abang, kakak dan teman-teman sekalian yang
namanya tidak bisa saya sebutkan satu persatu, yang telah memberikan
pengalaman yang sangat luar biasa, memberikan semangat dalam
perkuliahanku, memperluas pergaulan saya selama berada di FH USU,
terima kasih buat semua kenangan indah dan tidak akan pernah saya
lupakan dalam hidup saya.
16. Pelayanan Mahasiswa UKM KMK USU dan GMKI, yang telah
memberikan saya banyak pengalaman yang luar bisa juga selama saya
berada di Fakultas Hukum USU. Terima kasih buat dukungan dan doanya.
Akhir kata, penulis mengucapkan terimah kaih banyak kepada semua
pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu dalam kesempatan ini, hanya
Tuhanlah yang dapat membalas budi baik semuanya.
Semoga ilmu yang telah penulis peroleh selama kuliah di bangku Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara dapat bermanfaat dalam menggapai cita-cita
penulis.
Medan,
Juni 2012
Penulis
Henni Demitra Tarigan
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAKSI
Henni Demitra Tarigan∗
Liza Erwina, SH. M.Hum (Pembimbing I)∗∗
Raiqoh Lubis, SH. M.Hum (Pembimbing II)∗∗
Anak dipandang sebagai aset berharga suatu bangsa dan negara di masa
mendatang yang harus di jaga dan dilindungi. Untuk itu diperlukan pembinaan
dan perlindungan terhadap anak terutama dari segi batas usia dalam proses
penanganan anak pelaku tindak pidana. Berbagai hukum positif di indonesia telah
menjamin perlindungan terhadap anak pelaku tindak pidana. Salah satunya adalah
UU No. 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak. Di dalam undang-undang ini
memberikan perlindungan terhadap anak salah satunya perlindungan terhadap
batas usia dalam penjatuhan pidana terhadap anak, dimana didalam Pasal 4 ayat
(1) dimana diatur batas usia anak dalam penjatuhan pidana sekurang-kurangnya 8
(delapan) tahun. Tetapi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak Medan meminta UU tersebut untuk
diuji secara materil mengeni batas usia anak dalam proses penanganan anak
pelaku tindak pidana.
Adapun yang menjadi permasalahan adalah Pertama Apakah UndangUndang No. 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak sudah memberikan
perlindungan kepada anak pelaku tindak pidana?, Kedua Apakah Implikasi Uji
Materil mengenai batas usia anak dalam proses penanganan anak pelaku tindak
pidana ?
Untuk menjawab permasalahan tersebut peneliti mempergunakan metode
penelitian yuridis normatif yakni. Data yang digunakan adalah data skunder yang
meliputi peraturan perundang-undangan, buku-buku, situ internet, putusan
pengadilan serta bahan-bahan lainya yang berhubungan dengan penulisan skripsi
ini. Metode yang digunakan Library Research (Penelitian Kepustakaan) dan
Analisa yang digunakan Analisa Kualitatif.
Perlindungan terhadap anak dalam proses Peradilan Anak telah dijamin
dalam Instrumen Nasional maupun Internasional, yang pada dasarnya menjamin
hak-hak anak meliputi berbagai kebebasan dan hak asasi anak, serta berbagai
kepentingan yang berhubungan dengan kesejahteraan anak dan Aministrasi bagi
Anak (The Beijing Rules).
Uji Materil Mengenai Batas Usia Anak dalam proses penanganan Anak
pelaku tindak pidana dimintakan untuk dinaikkan menjadi 12 tahun, karena usia 8
tahun dianggap masih terlalu rendah dan tidak memberikan perlindungan terhadap
anak dibandingkan dengan negera-negara lain Sehubungan dengan itu, maka saran
yang diberikan antara lain, perlindungan terhadap anak pelaku tindak pidana perlu
diatur dalam perundang-undangan khusus mengenai batas usia anak dalam
pertanggungjawaban tindak pidana agar lebih jelas dan terperinci.
∗
Mahasiswa Departemen Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
Dosen Fakultas Hukum Departemen Hukum Pidana Universitas Sumatera Utara
∗∗
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................................
i
ABSTRAKSI...................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR....................................................................................... iv
BAB I.
PENDAHULUAN........................................................................
1
A. Latar Belakang........................................................................
1
B. Perumusan Masalah.................................................................
8
C. Keaslian Penulisan...................................................................
9
D. Tujuan dan Manfaat Penulisan................................................ 10
E. Tinjauan Kepustakaan............................................................. 11
1.
Latar Belakang Anak Melakukan Kejahatan................... 12
2.
Kejahatan Anak dari Perspektif Polotik Hukum Pidana... 24
3.
Kewenangan Uji Materil MK.......................................... 31
F. Metode Penelitian.................................................................... 32
G. Sistematika Penulisan.............................................................. 33
BAB
II.
UNDANG-UNDANG NO.3 TAHUN 1997 TENTANG
PENGADILAN ANAK DIKAITKAN DENGAN PRINSIP
PERLINDUNGAN TERHADAP ANAK PELAKU TINDAK
PIDANA........................................................................................ 35
A. Perlindungan Anak dalam Bebagai Instrumen Hukum
Internasional dan Hukum Nasional......................................... 35
1. Instrumen Hukum Internasional.................................. 37
2. Instrumen Hukum Nasional......................................... 46
Universitas Sumatera Utara
B.
Perlindungan Anak Pelaku TindaK Pidana dalam UU No. 3
Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak..................................... 55
1.
Tahap Pemeriksaan Penyidikan....................................... 55
2.
Tahap Pemeriksaan Penunututan.................................... 65
3.
Tahap Pemeriksaan Persidangan...................................... 73
C. Kelemahan UU No. 3 Tahun 1997 Dikaitkan Dengan
Perlindungaan Terhdap Anak................................................. 80
BAB III. IMPLIKASI UJI MATERIL MENGENAI BATAS USIA ANAK
DALAM PROSES PENANGANAN ANAK PELAKU TINDAK
PIDANA (PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR
1/PUU-VIII/2010).......................................................................... 92
A. Uji Materil terhadap Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1997
tentang Pengadilan Anak........................................................ 92
1. Pemohon dan Dasar Permohonan...................................... 97
2. Permohonan yang diajukan Pemohon................................ 101
3. Pertimbangan Hakim MK.................................................. 103
4. Putusan Hakim MK............................................................. 105
B. Implikasi Uji Materil tentang Batas Usia Anak sebagai Dasar
Penghapusan
Pidana
bagi
Anak
Pelaku
Tindak
Pidana.................................................................................... 108
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN...................................................
129
A.
Kesimpulan........................................................................... 129
B.
Saran..................................................................................... 130
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................
132
Universitas Sumatera Utara