Siloam Hospitals | Investor Relations - Financial Statements - Rumah Sakit Siloam Hospitals id fs q4 2013

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012

Final Draft/26-Mar-14

Paraf:

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk
DAN ENTITAS ANAK

Daftar Isi

Halaman

Surat Pernyataan Direksi
Laporan Auditor Independen
Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian

1

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian

2

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian

3

Laporan Arus Kas Konsolidasian

4

Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian

5


Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only

Paraf:

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan

ASET

ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas
Piutang Usaha
Pihak Berelasi
Pihak Ketiga
Aset Keuangan Lancar Lainnya
Persediaan

Beban Dibayar di Muka
Jumlah Aset Lancar

2.d, 2.e, 2.f, 2.r, 3, 10, 29, 30
2.r, 2..u, 4, 30
2.f, 10

2012
Rp

515.437.837.445

168.707.958.679

2.432.208.891
268.370.030.779
3.143.279.756
94.831.081.782
23.250.233.636
907.464.672.289


3.171.020.453
183.895.756.421
8.072.306.481
75.351.731.878
17.538.003.848
456.736.777.760

60.581.873.952
515.189.971
1.402.270.240.507
180.791.360.696
7.332.931.883
18.981.601.213
22.836.666.648
1.693.309.864.870

152.755.381.554
662.399.000
865.292.426.507

54.418.415.585
6.742.214.109
16.308.287.480
33.310.116.097
1.129.489.240.332

2.600.774.537.159

1.586.226.018.092

(2)

0

2.r, 14, 30
2.r, 17, 30
2.f, 2.r, 10, 16, 30
2.p
2.q, 7.a
2.r, 15, 30

2.r, 17, 30

163.966.851.520
4.927.167.196
66.910.610.412
9.915.718.285
16.983.882.633
9.526.754.910
11.792.174.233

155.526.637.952
4.853.583.896
33.509.451.861
5.891.297.072
17.811.426.058
26.924.904.271
11.218.103.419

2.j, 18, 33.a


11.897.445.548
295.920.604.737

11.897.445.548
267.632.850.077

2.r, 17, 30
2.f, 2.r, 10, 30
2.j, 18, 33.a
2.n, 19
2.q, 7.c

42.960.940.232
387.074.492.750
130.806.709.541
93.036.906.549
11.983.104.371
665.862.153.443

54.753.114.467

798.786.624.559
142.736.750.831
71.022.629.649
6.653.250.000
1.073.952.369.506

961.782.758.180

1.341.585.219.583

115.610.000.000

100.000.000.000

1.289.664.515.321
206.108.534.831

(23.058.434.679)
156.238.115.976


1.611.383.050.152
27.608.728.827
1.638.991.778.979

233.179.681.297
11.461.117.212
244.640.798.509

2.600.774.537.159

1.586.226.018.092

2.r, 5, 30
2.g, 2.k, 6
2.h, 8

ASET TIDAK LANCAR
Uang Muka
Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha
Aset Tetap

Goodwill
Aset Takberwujud
Aset Pajak Tangguhan
Aset Nonkeuangan Tidak Lancar Lainnya
Jumlah Aset Tidak Lancar

9
2.f, 2.r, 10, 30
2.i, 2.k, 2.u, 12
2.l, 2.m, 13.a
2.m, 2.u, 13.b
2.q, 7.c
11

JUMLAH ASET
Total Aset
Tidak Lancar
TOTAL
ASET
LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang Usaha - Pihak Ketiga
Utang Bank Jangka Pendek
Beban Akrual
Uang Muka Pasien
Utang Pajak
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya
Bagian Lancar atas Utang Bank Jangka Panjang
Bagian Lancar atas Laba yang Ditangguhkan
atas Transaksi Jual dan Sewa Balik
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek

2013
Rp

LIABILITAS JANGKA PANJANG
Utang Bank Jangka Panjang
Utang Pihak Berelasi Non-Usaha
Laba yang Ditangguhkan atas Transaksi Jual dan Sewa Balik
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang
Liabilitas Pajak Tangguhan
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
Jumlah Liabilitas
EKUITAS
Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
Modal Saham - Nilai Nominal Rp100 per Saham
Modal Dasar: 4.000.000.000 Saham
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1.156.100.000 Saham pada 31 Desember 2013;
1.000.000.000 Saham pada 31 Desember 2012
Tambahan Modal Disetor - Neto
Saldo Laba
Jumlah Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Nonpengendali
Jumlah Ekuitas

20

2.o, 2.r, 21

2.c, 22

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

Final Draft/26-Mar-14,

1

Paraf:

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan

2013
Rp

2012
Rp

OPERASI YANG DILANJUTKAN
PENDAPATAN

2.p, 23

2.503.599.992.916

1.788.082.522.163

BEBAN POKOK PENDAPATAN

2.p, 24

(1.844.902.051.712)

(1.343.268.005.895)

658.697.941.204

444.814.516.268

(582.764.965.156)
2.751.821.279

(367.863.019.037)
14.516.640.205

78.684.797.327

91.468.137.436

12.021.433.715
(18.945.082.871)

3.578.943.329
(18.025.499.296)

71.761.148.171

77.021.581.469

(21.568.661.267)

(25.061.978.940)

50.192.486.904

51.959.602.529

--

--

50.192.486.904

51.959.602.529

LABA BRUTO
Beban Usaha
Lain-lain - Neto

2.f, 2.p, 10, 25

LABA USAHA
Penghasilan Bunga
Beban Keuangan

26
26

LABA SEBELUM PAJAK
Beban Pajak

2.q, 7.b

LABA TAHUN BERJALAN
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
LABA TAHUN BERJALAN YANG DAPAT
DIATRIBUSIKAN KEPADA:
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Nonpengendali

2.c

49.870.418.855
322.068.049
50.192.486.904

50.461.221.662
1.498.380.867
51.959.602.529

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA:
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Nonpengendali

2.c

49.870.418.855
322.068.049
50.192.486.904

50.461.221.662
1.498.380.867
51.959.602.529

LABA PER SAHAM
Dasar, laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada
pemegang saham biasa entitas induk

2.s, 28

47,63

50,46

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

Final Draft/26-Mar-14,

2

Paraf:

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Catatan

Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Entitas Induk
Tambahan Modal Disetor - Neto
Selisih Nilai
Transaksi
Selisih Nilai
Restrukturisasi
Perubahan
Entitas
Transaksi
Sepengendali Ekuitas
Neto
Entitas Anak
Jumlah
Rp
Rp
Rp

Modal Saham

Agio
Saham
Rp

Rp
SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011

Saldo Laba
Yang belum Ditentukan
Penggunaannya

Jumlah Ekuitas yang
dapat Diatribusikan
kepada Entitas Induk

Kepentingan
Nonpengendali

Jumlah
Ekuitas

Rp

Rp

Rp

Rp

100.000.000.000

--

(11.329.652.726)

(11.728.781.953)

(23.058.434.679)

105.776.894.314

182.718.459.635

(3.755.002.456)

178.963.457.179

--

--

--

--

--

--

--

--

--

--

--

--

13.717.738.801

13.717.738.801

50.461.221.662

50.461.221.662

1.498.380.867

100.000.000.000

--

(11.329.652.726)

(11.728.781.953)

(23.058.434.679)

156.238.115.976

51.959.602.529

233.179.681.297

11.461.117.212

244.640.798.509

15.610.000.000

1.312.722.950.000

--

--

1.312.722.950.000

--

1.328.332.950.000

--

--

--

--

--

--

--

--

15.825.543.566

15.825.543.566

--

--

--

--

--

49.870.418.855

49.870.418.855

322.068.049

50.192.486.904

115.610.000.000

1.312.722.950.000

(11.329.652.726)

(11.728.781.953)

Perubahan Ekuitas pada Tahun 2012
Kepentingan Nonpengendali

2.c

Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan
SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012

`

`

`

`

`

`

Perubahan Ekuitas pada Tahun 2013
KPenambahan Modal Saham dari Penawaran Umum
Saham Perdana - Bersih setelah Dikurangi
Biaya Emisi Saham
Kepentingan Nonpengendali

20, 21
2.c

Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan
SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013

`

`

1.289.664.515.321

`

206.108.534.831

`

1.611.383.050.152

`

27.608.728.827

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

Final Draft/26-Mar-14,

3

paraf:

1.328.332.950.000

`

1.638.991.778.979

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan Kas dari Pelanggan
Pembayaran kepada Pemasok dan Pihak Ketiga Lainnya
Pembayaran kepada Manajemen dan Karyawan
Arus Kas Diperoleh dari Operasi
Pembayaran Beban Keuangan - Neto
Pembayaran Pajak Penghasilan
Arus Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Pembayaran Uang Muka Pembelian Aset Tetap dan Lainnya
Aset Tetap dan Perangkat Lunak
Penjualan
Pembelian
Perolehan Entitas Anak, Setelah Dikurangi Kas yang Diperoleh
Penerimaan Jaminan Kinerja Rumah Sakit
Arus Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi

12
12, 13.b

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penambahan Modal Saham melalui Penawaran Umum Saham Perdana
Penerimaan
Biaya Emisi Saham
Penerimaan dari (Pembayaran kepada) Pihak Berelasi
Penerimaan
Pembayaran
Pinjaman Bank
Penerimaan
Pembayaran
Arus Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan

2013
Rp

2012
Rp

2.436.892.008.979
(1.804.866.184.158)
(408.338.251.060)
223.687.573.761
(6.923.649.156)
(27.314.028.929)
189.449.895.676

1.717.899.210.398
(1.185.761.503.827)
(281.533.520.002)
250.604.186.569
(14.446.555.967)
(33.150.330.144)
203.007.300.458

(212.572.886.877)

(128.786.188.553)

701.907.127
(385.554.741.760)
(163.163.909.554)
-(760.589.631.064)

45.520.996
(394.108.463.782)
(52.811.697.309)
61.000.000.000
(514.660.828.648)

1.404.900.000.000
(78.466.324.884)

---

396.053.813.681
(807.618.736.461)

641.716.869.459
(313.699.617.537)

73.583.300
(11.218.103.421)
903.724.232.215

-(7.566.768.420)
320.450.483.502

332.584.496.827

8.796.955.312

14.145.381.939

13.324.485.939

17

KENAIKAN NETO KAS DAN SETARA KAS
Dampak Kurs atas Kas dan Setara Kas pada Akhir Tahun
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN

3

168.707.958.679

146.586.517.428

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN

3

515.437.837.445

168.707.958.679

Tambahan informasi transaksi non-kas disajikan dalam Catatan 32.

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

Final Draft/26-Mar-14,

4

paraf:

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
1. Umum
1.a. Pendirian Perusahaan
PT Siloam International Hospitals Tbk ("Perusahaan") didirikan dengan nama PT Sentralindo Wirasta pada
tanggal 3 Agustus 1996 berdasarkan Akta Pendirian No. 3 yang dibuat di hadapan Myra Yuwono, S.H.,
notaris di Sukabumi. Akta pendirian ini disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat
Keputusannya No. C2-8639.HT.01.01.TH.96, tanggal 27 Agustus 1996 serta diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia No. 97, Tambahan No. 9518 pada tanggal 3 Desember 1996.
Anggaran dasar Perusahaan telah diubah beberapa kali, terakhir berdasarkan Akta Notaris No. 307 tanggal
25 Maret 2013 yang dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si, notaris di Jakarta tentang perubahan
nama Perusahaan menjadi PT Siloam International Hospitals Tbk dan persetujuan pengeluaran saham baru
dalam portepel sebanyak-banyaknya 115.000.000 saham. Perubahan anggaran dasar ini, telah memperoleh
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan No. AHU 15929.AH.01.02.
Tahun 2013 tanggal 27 Maret 2013. Pada tanggal 4 Juni 2013, berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan
Rapat No. 05 yang dibuat dihadapan notaris Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H., notaris
di Jakarta, disetujui untuk mengubah pengeluaran saham dalam portepel yang sebelumnya sebanyakbanyaknya 115.000.000 saham menjadi sebanyak-banyaknya 190.500.000 saham.
Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan utama Perusahaan adalah
dalam bidang pelayanan kesehatan masyarakat, termasuk mendirikan dan mengelola rumah sakit, poliklinik,
sarana dan pra sarana penunjang kesehatan, menyelenggarakan pelayanan dan penyelenggaraan
kesehatan serta menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat.
Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2010 setelah restrukturisasi unit-unit rumah sakit
dari PT Lippo Karawaci Tbk. Kegiatan utama Perusahaan adalah bergerak dalam bidang pelayanan
kesehatan masyarakat yaitu mendirikan dan mengelola rumah sakit. Area kerja unit-unit rumah sakit
Perusahaan dan Entitas Anak (selanjutnya disebut Grup) meliputi beberapa kota di pulau Sumatera, Jawa,
Bali, Kalimantan dan Sulawesi.
Perusahaan berkantor pusat di Siloam Hospital Lippo Village Lantai 5, Jl. Siloam No. 6, Lippo Village,
Tangerang 15811, Banten - Indonesia. Entitas induk Perusahaan adalah PT Megapratama Karya Persada
dengan entitas induk terakhir adalah PT Lippo Karawaci Tbk.
1.b. Penawaran Umum Efek Perusahaan
Penawaran umum saham perdana Perusahaan sejumlah 156.100.000 lembar saham biasa kepada
masyarakat dan telah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan melalui surat
No.S-260/D.04/2013 pada tanggal 2 September 2013, dan selanjutnya seluruh saham dicatatkan di Bursa
Efek Indonesia pada tanggal 12 September 2013.

Final Draft/26-Mar-14,
For Discussion Only

5

paraf:

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.c. Struktur Grup
Perusahaan memiliki baik secara langsung maupun tidak langsung lebih dari 50% saham entitas anak
sebagai berikut:
Entitas Anak

Jumlah Aset

Tempat
Kedudukan

Aktivitas
Usaha
Utama

Persentase
Kepemilikan
Langsung

Persentase
Kepemilikan
Tidak Langsung

Tahun
Awal
Beroperasi

PT Aritasindo Permaisemesta

Jakarta

99,99%

--

--

65.883.437

321.957.363

PT Perdana Kencana Mandiri

Jakarta

Perdagangan,
Pembangunan,
Pertambangan,
Pertanian Jasa,
Pengangkutan Darat,
Percetakan dan
Perindustrian
Perindustrian,
Pembangunan,
Perdagangan,
Pengangkutan Darat,
Perbengkelan,
Percetakan,
Pertanian,
Pertambangan
dan Jasa
Pembangunan,
Perdagangan
dan Jasa
Pelayanan
Kesehatan,
Perdagangan,
Pembangunan,
Pengangkutan Darat
dan Jasa
Pelayanan
Kesehatan
Pembangunan
dan Jasa
Kesehatan dan
Pedagang Besar
Farmasi
Perdagangan,
Pembangunan,
Industri,
Pertambangan,
Transportasi Darat,
Pertanian,
Percetakan,
Perbengkelan dan
Jasa kecuali
Jasa di bidang
Hukum dan Pajak
Kesehatan yang
meliputi Jasa
Rumah Sakit,
Klinik dan
Balai Kesehatan,
Poliklinik serta
Kegiatan Usaha
Terkait
Kesehatan

99,75%

--

--

139.940.484

139.940.484

99,99%

--

--

118.439.411

118.439.411

PT Multiselaras Anugerah

Tangerang

PT Nusa Medika Perkasa

Jakarta

PT Siloam Graha Utama dan Entitas Anak

Jakarta

PT East Jakarta Medika
PT Guchi Kencana Emas dan Entitas Anak
PT Golden First Atlanta

PT Prawira Tata Semesta dan Entitas Anak

PT Balikpapan Damai Husada

Bekasi
Jakarta
Jambi

Jakarta

Balikpapan

PT Siloam Emergency Services

Tangerang

PT Medika Harapan Cemerlang Indonesia

Tangerang

PT Pancawarna Semesta dan Entitas Anak

Tangerang

PT Diagram Healthcare Indonesia

PT Adamanisa Karya Sejahtera

Depok

Jakarta

PT Brenada Karya Bangsa**)

Tangerang

PT Harmoni Selaras Indah**)

Tangerang

PT Kusuma Primadana dan Entitas Anak

Tangerang

PT Adijaya Buana Sakti dan Entitas Anak

PT Siloam Sumsel Kemitraan

Final Draft/26-Mar-14,
For Discussion Only

Jakarta

Tangerang

Perdagangan,
Perindustrian
dan Jasa
Perdagangan,
Pembangunan,
Percetakan
dan Jasa
Jasa Rumah Sakit,
Klinik dan
Poliklinik,
Balai
Pengobatan
dan Kegiatan
Usaha Terkait
Perdagangan,
Pembangunan,
Percetakan
dan Jasa
Perdagangan,
Pembangunan,
Percetakan
dan Jasa
Perdagangan,
Pembangunan,
Percetakan
dan Jasa
Perdagangan,
Pembangunan
Percetakan dan
Jasa
Jasa,
Pembangunan,
Perdagangan,
Perbengkelan,
Pengangkutan Darat,
Perindustrian,
Percetakan
dan Pertanian
Perdagangan,
Pembangunan
dan Jasa

6

2013
Rp

2012
Rp

--

59,69%

--

898.583.214

880.961.690

99,99%

--

--

170.926.169.055

174.600.329.936

--

79,84%

2002

170.919.068.042

174.600.329.936

99,97%

--

--

103.536.422.739

108.844.185.130

--

83,00%

2008

103.525.497.989

108.824.482.220

99,98%

--

--

220.387.041.953

180.366.373.950

--

79,61%

2007

183.152.322.686

153.184.763.268

99,99%

--

2013

1.391.968.353

1.000.000.000

99,99%

--

2013

2.969.022.018

600.000.000

99,99%

--

--

70.275.326.965

74.993.112.485

--

80,00%

2006

39.716.721.868

44.450.915.455

99,90%

--

--

1.000.000.000

1.000.000.000

99,99%

--

--

600.000.000

600.000.000

99,99%

--

--

600.000.000

600.000.000

99,99%

--

--

102.376.903.302

85.235.136.940

--

80,00%

--

102.368.878.302

85.224.461.940

--

56,00%

--

7.997.550.337

16.000.000.000

paraf:

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Entitas Anak

PT RS Siloam Hospital Sumsel
(d/h PT Karyatama Indah Sentosa)

PT Optimum Karya Persada

Tempat
Kedudukan
Palembang

Jakarta

PT Rosela Indah Cipta**)

Tangerang

PT Sembada Karya Megah**)

Tangerang

PT Trijaya Makmur Bersama**)

Tangerang

PT Visindo Galaxi Jaya

Tangerang

PT Tunggal Pilar Perkasa dan Entitas Anak

Tangerang

PT Tirtasari Kencana

Tangerang

PT Gramari Prima Nusa

Tangerang

PT Krisolis Jaya Mandiri**)

Tangerang

PT Kusuma Bhakti Anugerah

Tangerang

PT Agung Cipta Raya

Tangerang

PT Bina Cipta Semesta

Jakarta

PT Mega Buana Bhakti

Tangerang

PT Taruna Perkasa Megah**)

Tangerang

PT Tataka Bumi Karya**)

Tangerang

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only

Jumlah Aset
2013
2012
Rp
Rp
102.356.656.020
101.823.764.995

Aktivitas
Usaha
Utama
Kesehatan yang
meliputi Jasa
Rumah Sakit,
Klinik dan
Balai Kesehatan,
Poliklinik serta
Kegiatan Usaha
Terkait
Jasa,
Pembangunan,
Perdagangan,
Perbengkelan,
Pengangkutan Darat,
Perindustrian,
Percetakan
dan Pertanian
Perdagangan,
Pembangunan,
Percetakan
dan Jasa
Perdagangan,
Pembangunan,
Percetakan
dan Jasa
Perdagangan,
Pembangunan,
Percetakan
dan Jasa
Perdagangan,
Pembangunan,
Real Estat,
Industri
Percetakan,
Agrobisnis,
Jasa
dan Angkutan
Perdagangan,
Pembangunan,
Real Estat,
Industri
Percetakan,
Agrobisnis,
Jasa
dan Angkutan
Perdagangan,
Pembangunan
dan Jasa
Jasa Kesehatan
meliputi Jasa
Rumah Sakit, Klinik,
dan Poliklinik,
Balai Pengobatan
serta
Kegiatan Usaha
Terkait

Persentase
Kepemilikan
Langsung
--

Persentase
Kepemilikan
Tidak Langsung
70,00%

Tahun
Awal
Beroperasi
2012

99,90%

--

--

1.000.000.000

1.000.000.000

99,99%

--

--

600.000.000

600.000.000

99,99%

--

--

600.000.000

600.000.000

99,99%

--

--

600.000.000

600.000.000

99,99%

--

--

5.000.000.000

5.000.000.000

99,99%

--

--

406.737.757.798

--

--

99,99%

--

658.921.700

568.796.441

--

99,99%

--

50.878.778.974

--

Kesehatan yang
meliputi Jasa
Rumah Sakit,
Klinik dan
Balai Kesehatan,
Poliklinik serta
Kegiatan Usaha
Terkait
Real Estat,
Industri,
Percetakan
Agrobisnis,
Jasa dan
Angkutan
Kesehatan yang
meliputi Jasa
Rumah Sakit,
Klinik dan
Balai Kesehatan,
Poliklinik serta
Kegiatan Usaha
Terkait
Kesehatan yang
meliputi Jasa
Rumah Sakit,
Klinik dan
Balai Kesehatan,
Poliklinik serta
Kegiatan Usaha
Terkait
Perdagangan,
Pembangunan,
Real Estat,
Industri,
Percetakan,
Agrobisnis,
Jasa dan
Angkutan
Perdagangan,
Pembangunan
Percetakan dan
Jasa
Perdagangan,
Pembangunan,
Percetakan
dan Jasa

--

99,99%

--

600.000.000

600.000.000

--

99,99%

--

7.000.000.000

7.000.000.000

--

99,99%

--

1.000.000.000

1.000.000.000

--

99,99%

--

1.000.000.000

1.000.000.000

--

99,99%

--

6.000.000.000

6.000.000.000

--

99,99%

--

600.000.000

600.000.000

--

99,99%

--

600.000.000

600.000.000

7

paraf:

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Entitas Anak

Tempat
Kedudukan

Persentase
Kepemilikan
Langsung
--

Persentase
Kepemilikan
Tidak Langsung
99,99%

Tahun
Awal
Beroperasi
--

--

75,00%

--

600.000.000

--

--

99,99%

--

354.600.057.124

--

Badung, Bali

Jasa
Pelayanan
Rumah Sakit
Swasta

--

80,00%

2008

203.638.402.814

--

Jakarta

Menjalankan
Usaha Khusu
di Bidang
Kesehatan
Perdagangan,
Pembangunan,
Percetakan
dan Jasa
Perdagangan,
Pembangunan,
Real Estat,
Industri
Percetakan,
Agrobisnis,
Jasa
dan Angkutan

--

80,00%

2008

142.522.915.190

--

--

99,99%

--

600.000.000

--

99,99%

--

--

600.000.000

--

PT Tataka Karya Indah**)

Tangerang

PT Siloam Medika Cemerlang*)

Tangerang

PT Koridor Usaha Maju dan Entitas Anak

Tangerang

PT Medika Sarana Traliansia dan Entitas Anak

PT Trisaka Raksa Waluya

Jumlah Aset
2013
Rp
600.000.000

Aktivitas
Usaha
Utama
Perdagangan,
Pembangunan,
Percetakan
dan Jasa
Perdagangan,
Pembangunan,
Real Estat,
Industri
Percetakan,
Agrobisnis,
Jasa
dan Angkutan
Perdagangan,
Pembangunan,
Percetakan,
Agrobisnis,
Jasa
dan Angkutan

PT Berlian Cahaya Indah

Tangerang

PT Mahkota Buana Selaras

Tangerang

2012
Rp
600.000.000

*) Didirikan pada tahun 2013
**) Didirikan pada tahun 2012

Pada tanggal 26 Maret 2012, Perusahaan mengakuisisi 99,99% kepemilikan PT Pancawarna Semesta (PWS)
dengan nilai akuisisi sebesar Rp99.999.000. Pada tanggal akuisisi, PWS belum beroperasi sehingga dicatat
sebagai akuisisi aset.
Berdasarkan akta No. 80 tanggal 31 Mei 2012 yang dibuat dihadapan Siti Pertiwi Henny Singgih, S.H.,
Notaris di Jakarta, PT Pancawarna Semesta (PWS) mengakuisisi 80% kepemilikan di PT Diagram Healthcare
Indonesia (DHI) dengan nilai imbalan sebesar Rp58.752.000.000. Transaksi ini merupakan kombinasi bisnis
(lihat Catatan 27). DHI telah beroperasi secara komersial sejak 2006.
Pada tanggal 30 Mei 2012, Perusahaan mengakuisisi 99,90% kepemilikan di PT Bina Cipta Semesta (BCS)
dengan nilai akuisisi Rp999.000.000. Pada tanggal akuisisi, BCS belum beroperasi sehingga dicatat sebagai
akuisisi aset.
Pada tanggal 30 Mei 2012, Perusahaan mengakuisisi 99,99% kepemilikan di PT Kusuma Bakti Anugerah
(KBA) dengan nilai akuisisi sebesar Rp6.999.900.000. Pada tanggal akuisisi, KBA belum beroperasi sehingga
dicatat sebagai akuisisi aset.
Pada tanggal 30 Mei 2012, Perusahaan mengakuisisi 99,99% kepemilikan di PT Mega Buana Bhakti (MBB)
dengan nilai akuisisi sebesar Rp5.999.900.000. Pada tanggal akuisisi, MBB belum beroperasi sehingga
dicatat sebagai akuisisi aset.
Pada tanggal 30 Mei 2012, Perusahaan mengakuisisi 99,99% kepemilikan di PT Visindo Galaxi Jaya (VGJ)
dengan nilai akuisisi sebesar Rp4.999.900.000. Pada tanggal akuisisi VGJ belum beroperasi sehingga dicatat
sebagai akuisisi aset.
Pada tanggal 30 Mei 2012, Perusahaan mengakuisisi 99,90% kepemilikan di PT Agung Cipta Raya (ACR)
dengan nilai akuisisi sebesar Rp999.000.000. Pada tanggal akuisisi, ACR belum beroperasi sehingga dicatat
sebagai akuisisi aset.

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only

8

paraf:

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Pada tanggal 30 Mei 2012, Perusahaan mengakuisisi 99,90% kepemilikan di PT Adamanisa Karya Sejahtera
(AKS) dengan nilai akuisisi sebesar Rp999.000.000. Pada tanggal akuisisi, AKS belum beroperasi sehingga
dicatat sebagai akuisisi aset.
Pada tanggal 30 Mei 2012, Perusahaan mengakuisisi 99,90% kepemilikan di PT Optimum Karya Persada
(OKP) nilai akuisisi sebesar Rp999.000.000. Pada tanggal akuisisi, OKP belum beroperasi sehingga dicatat
sebagai akuisisi aset.
Pada tanggal 21 Juni 2012, Perusahaan mengakuisisi 99,99% kepemilikan di PT Kusuma Primadana (KP)
dengan nilai akuisisi sebesar Rp99.999.000. KP memiliki 80% saham di PT Adijaya Buana Sakti. Pada
tanggal akuisisi, KP belum beroperasi sehingga dicatat sebagai akuisisi aset.
Pada tanggal 10 September 2013, Perusahaan mengakuisisi 99,99% kepemilikan di PT Tunggal Pilar
Perkasa dari PT Primakreasi Propertindo dan PT Grand Villa Persada, dengan nilai akuisisi sebesar
Rp599.999.000. Transaksi akuisisi tersebut dicatat sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2012) tentang
"Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali ". Tidak terdapat selisih bersih antara harga pengalihan saham
dengan bagian proporsional saham atas nilai buku aset bersih entitas anak yang diakuisisi.
Pada tanggal 11 September 2013, Perusahaan mengakuisisi seluruh kepemilikan di PT Mahkota Buana
Selaras (MBS) (melalui kepemilikan langsung sebesar 99,99% dan kepemilikan tidak langsung PT Tunggal
Pilar Perkasa (TPP) sebesar 0,01% dengan nilai akuisisi sebesar Rp600.000.000. Transaksi akuisisi tersebut
dicatat sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2012) tentang "Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali ". Tidak
terdapat selisih bersih antara harga pengalihan saham dengan bagian proporsional saham atas nilai buku
aset bersih entitas anak yang diakuisisi.
Pada tanggal 26 Nopember 2013, TPP dan MBS, mengakuisisi masing-masing 99,99% dan 0,01%
kepemilikan di PT Koridor Usaha Maju (KUM) dari PT Primakreasi Propertindo dan PT Grand Villa Persada,
dengan nilai akuisisi masing-masing sebesar Rp599.999.000 dan Rp1.000. Transaksi akuisisi tersebut dicatat
sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2012) tentang "Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali ". Tidak terdapat
selisih bersih antara harga pengalihan saham dengan bagian proporsional saham atas nilai buku aset bersih
entitas anak yang diakuisisi.
Pada tanggal 6 Desember 2013, TPP dan MBS mengakuisisi masing-masing 75% dan 25% kepemilikan
di PT Gramari Prima Nusa (GPN) dengan nilai akuisisi masing-masing sebesar Rp750.000.000 dan
Rp250.000.000. Pada tanggal akuisisi, GPN belum beroperasi sehingga dicatat sebagai akuisisi aset.
Berdasarkan akta No. 65, 66 dan 67 tanggal 13 Desember 2013 yang dibuat di hadapan Sriwi Bawana
Nawaksari, S.H., M.Kn, Notaris di Tangerang, KUM mengakuisisi 80% kepemilikan di PT Medika Sarana
Traliansia (MST) dengan nilai imbalan sebesar Rp189.600.000.000. Transaksi ini merupakan kombinasi
bisnis (lihat Catatan 27). MST telah beroperasi secara komersial sejak 2008. MST merupakan pemilik saham
di PT Trisaka Raksa Waluya (TRW) sebesar 99,99%. TRW telah beroperasi secara komersial sejak 2008.
1.d. Dewan Komisaris, Direksi, Karyawan dan Komite Audit
Berdasarkan Akta Notaris No. 369 tanggal 24 April 2013, yang dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H.,
M.Si, notaris di Jakarta, yang telah diterima oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia melalui surat pemberitahuan No. AHU-AH.01.10-15919 tanggal 26 April 2013 , Akta Notaris No. 34
tanggal 20 Desember 2012, yang dibuat di hadapan Sriwi Bawana Nawaksari, S.H., M.Kn, notaris
di Tangerang, yang telah diterima oleh Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
melalui surat pemberitahuan No. AHU-AH.01.01-07152 tanggal 28 Pebruari 2013, susunan Dewan Komisaris
dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only

9

paraf:

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
2013

2012

Dewan Komisaris
Presiden Komisaris
Komisaris

Komisaris Independen

Ketut Budi Wijaya
Theo Leo Sambuaga
Agus Benjamin
--Farid Harianto
Muladi
Jonathan Limbong Parapak

Christoper James Williams
Theo Leo Sambuaga
Maruarar Sirait
Farid Harianto
Muladi

Gershu Chandy Paul
Grace Frelita Indradjaja
Sugianganto Budisuharto
Romeo Fernandez Lledo
George Mathew
Anang Prayudi *)

Gershu Chandy Paul
Grace Frelita Indradjaja
Sugianganto Budisuharto
Romeo Fernandez Lledo
George Mathew
Anang Prayudi

----

Direksi
Presiden Direktur
Direktur

*) Direktur tidak terafiliasi

Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Komite Audit
Ketua
Anggota

Farid Harianto
Lie Kwang Tak
Siswanto Pramono

Pada tanggal 31 Desember 2013, Corporate Secretary Perusahaan dijabat oleh Sugianganto Budisuharto
dan Kepala unit internal audit dijabat oleh Gunawan HP.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, jumlah karyawan Grup masing-masing sebanyak 4.905 dan
3.551 orang (tidak diaudit).
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi yang Signifikan
2.a. Kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Keuangan
Laporan keuangan konsolidasian Grup telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) di Indonesia yang meliputi Pernyataan dan Interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan
Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI), serta peraturan Bapepam-LK No.VIII.G.7
tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” sesuai Keputusan No. KEP-347/BL/2012 tentang
perubahan atas Peraturan No. VIII.G.7 dan ketentuan akuntansi lainnya yang lazim berlaku di Pasar Modal.
2.b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual,
kecuali laporan arus kas konsolidasian yang menggunakan dasar kas. Dasar pengukuran dalam penyusunan
laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang
didasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun
tersebut.
Laporan arus kas konsolidasian menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas yang dikelompokkan
dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas dari aktivitas operasi dilaporkan
menggunakan metode langsung.

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only

10

paraf:

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Mata uang fungsional Grup adalah Rupiah. Transaksi dicatat menggunakan mata uang fungsional. Mata uang
penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah.
SAK baru atau penyesuaian atas SAK yang wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang
dimulai 1 Januari 2013, yang relevan terhadap Grup adalah penyesuaian atas PSAK No. 60 (Revisi 2010)
“Instrumen Keuangan: Pengungkapan". Manajemen Grup telah mengevaluasi dampak yang ditimbulkan dan
penyesuaian PSAK No. 60 tersebut tidak material terhadap laporan keuangan konsolidasian. Penerapan
PSAK No. 38 (Revisi 2012) “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” menghasilkan perubahan kebijakan
akuntansi sebagaimana yang dijelaskan pada Catatan 2.o.
Sementara itu, Pencabutan atas PSAK No. 51, “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi” yang berlaku efektif sejak
1 Januari 2013 tidak relevan, serta tidak menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi Grup dan tidak
memiliki dampak terhadap jumlah yang dilaporkan untuk periode berjalan atau tahun sebelumnya.
2.c. Prinsip-prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Grup yang dikendalikan secara langsung
dengan persentase kepemilikan lebih dari 50% seperti disebutkan pada Catatan1.c.
Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika
terdapat:
a. kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain;
b. kekuasaan yang mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau
perjanjian;
c. kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan
mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau
d. kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan
mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut.
Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang dapat dilaksanakan atau dikonversi pada tanggal
periode pelaporan harus dipertimbangkan ketika menilai apakah suatu entitas mempunyai kekuasaan untuk
mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas lain.
Entitas dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian efektif beralih kepada Perusahaan dan tidak lagi
dikonsolidasikan sejak Perusahaan tidak mempunyai pengendalian efektif. Pengendalian diperoleh ketika
entitas memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk
memperoleh manfaat dari aktivitas entitas tersebut.
Penyajian laporan keuangan konsolidasian dilakukan berdasarkan konsep entitas ekonomi. Seluruh akun dan
transaksi yang signifikan yang saling berhubungan di antara perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi
untuk mencerminkan posisi keuangan sebagai satu kesatuan usaha.
Perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya
pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas induk.
Seluruh transaksi material dan saldo akun antar perusahaan (termasuk laba atau rugi yang signifikan yang
belum direalisasi) telah dieliminasi.
Kepentingan nonpengendali mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset bersih dari entitas anak yang
tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada entitas induk, yang masing-masing
disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi
keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only

11

paraf:

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

2.d. Transaksi dalam Mata Uang Asing
Mata uang asing adalah mata uang selain mata uang fungsional. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan
dalam mata uang asing dicatat dengan kurs spot yang berlaku pada saat terjadinya transaksi.
Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, pos moneter dalam mata uang asing dijabarkan
menggunakan kurs penutup yang berlaku, yaitu:
2013
Rp
1 Dolar Amerika Serikat (USD)
1 Euro (EUR)
1 Dolar Singapura (SGD)
1 Dolar Australia (AUD)

2012
Rp
12.189
16.821
9.628
10.876

9.670
12.810
7.907
10.025

Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing ke mata uang
Rupiah, dibebankan pada laba rugi.
Pos non-moneter dalam mata uang asing yang diukur dalam biaya historis dijabarkan menggunakan kurs
pada tanggal transaksi. Pos moneter dalam mata uang asing yang diukur pada nilai wajar dijabarkan
menggunakan kurs pada tanggal ketika nilai wajar ditetapkan.
2.e. Kas dan Setara Kas
Kas terdiri dari saldo kas dan simpanan di bank yang sewaktu-waktu bisa dicairkan, tidak dijaminkan dan
tidak dibatasi penggunaannya.
Setara kas merupakan deposito yang jangka waktunya sama atau kurang dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal
penempatan dan tidak dibatasi penggunaannya.
2.f. Transaksi dan Saldo dengan Pihak Berelasi
Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan (sebagai entitas pelapor), yang
meliputi:
(a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
(i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
(ii) memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau
(iii) personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
(b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
(i) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk,
entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain);
(ii) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau
ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut
adalah anggotanya);
(iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama;
(iv) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi
dari entitas ketiga;
(v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas
pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang
menyelenggarakan program teresebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor;
(vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a);
atau
(vii)Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil
manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only

12

paraf:

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.g. Persediaan
Persediaan diakui sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya
perolehan ditentukan dengan metode rata-rata. Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual dalam
kegiatan usaha normal dikurangi dengan taksiran biaya penyelesaian dan penjualan. Perusahaan
menentukan penyisihan persediaan usang berdasarkan hasil penelahaan terhadap keadaan persediaan akhir
tahun.
2.h. Beban Dibayar di Muka
Beban dibayar di muka diamortisasi sesuai masa manfaat masing-masing beban dengan menggunakan
metode garis lurus.
2.i. Aset Tetap
Aset tetap pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan.
Setelah pengakuan awal, aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan model biaya yang dicatat sebesar
biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai. Tanah tidak disusutkan
dan dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis
aset tetap sebagai berikut:
Bangunan, Prasarana dan Renovasi
Perlengkapan dan Peralatan Medis
Peralatan dan Perabot Kantor
Kendaraan

Tahun
4 - 20
4-8
4 - 10
5

Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan ke dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya, sedangkan
pemugaran dan penambahan yang menambah estimasi masa manfaat aset atau keuntungan ekonomi di masa
mendatang dikapitalisasi. Aset tetap yang dilepas, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan
dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang timbul dikredit atau dibebankan
pada operasi tahun berjalan.
Akumulasi biaya pembangunan aset tetap dikapitalisasi sebagai “Aset dalam Penyelesaian” dan dicatat pada
akun “Aset Tetap” sampai proses pembangunan selesai. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap ketika
pembangunan selesai.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis
masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian
pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah bersih hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset)
dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
Pada setiap akhir periode pelaporan, estimasi umur manfaat ekonomis, metode penyusutan dan nilai residu
direview. Penyesuaian yang diperlukan dilakukan secara prospektif.
2.j. Sewa
Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa
didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung
pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset
tersebut.
Suatu sewa dikelompokkan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial
seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa dikelompokkan sebagai sewa
operasi jika sewa tersebut tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait
dengan kepemilikan aset.
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only

13

paraf:

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Grup sebagai Lessee
Pada awal masa sewa, Grup mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan liabilitas dalam laporan posisi
keuangan sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai
kini lebih rendah dari nilai wajar. Penilaian ditentukan pada awal kontrak. Tingkat diskonto yang digunakan
dalam perhitungan nilai kini dari pembayaran sewa minimum adalah tingkat suku bunga implisit dalam sewa,
jika dapat ditentukan dengan praktis, jika tidak, digunakan tingkat suku bunga pinjaman inkremental lessee.
Biaya langsung awal yang dikeluarkan lessee ditambahkan ke dalam jumlah yang diakui sebagai aset.
Kebijakan penyusutan aset sewaan adalah konsisten dengan aset tetap yang dimiliki sendiri.
Dalam sewa operasi, Grup mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus selama
masa sewa.
Grup sebagai Lessor
Grup mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan di laporan posisi keuangan sebesar jumlah yang sama
dengan investasi sewa neto. Penerimaan piutang sewa diperlakukan sebagai pembayaran pokok dan
penghasilan sewa pembiayaan. Pengakuan penghasilan pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang
mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih Grup sebagai lessor
dalam sewa pembiayaan.
Grup mengakui aset untuk sewa operasi di laporan posisi keuangan sesuai sifat aset tersebut. Biaya
langsung awal sehubungan proses negosiasi sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan
dan diakui sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa operasi.
Sewa kontinjen, apabila ada, diakui sebagai pendapatan pada periode terjadinya. Pendapatan sewa operasi
diakui sebagai pendapatan atas dasar garis lurus selama masa sewa.
Jual dan Sewa Balik
Transaksi jual dan sewa balik meliputi penjualan suatu aset dan penyewaan kembali aset yang sama. Jika
suatu transaksi jual dan sewa balik merupakan sewa pembiayaan, selisih lebih hasil penjualan dari nilai
tercatat tidak dapat diakui segera sebagai pendapatan oleh penjual, tetapi ditangguhkan dan diamortisasi
selama masa sewa.
Jika transaksi jual dan sewa balik merupakan sewa operasi dan jelas bahwa transaksi tersebut terjadi pada
nilai wajar, maka laba atau rugi harus segera diakui. Jika harga jual dibawah nilai wajar, maka laba atau rugi
harus segera diakui, kecuali rugi tersebut dikompensasikan dengan pembayaran sewa di masa depan yang
lebih rendah dari harga pasar, maka rugi tersebut harus ditangguhkan dan diamortisasi secara proporsional
dengan pembayaran sewa selama tahun penggunaan aset. Jika harga jual di atas nilai wajar, selisih lebih
dari nilai wajar tersebut ditangguhkan dan diamortisasi selama tahun penggunaan aset.
2.k. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
Jumlah yang dapat diperoleh kembali suatu aset non-keuangan diestimasi pada saat kejadian-kejadian atau
perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa jumlah tercatatnya mungkin tidak dapat
diperoleh kembali. Penurunan nilai aset diakui sebagai rugi tahun berjalan.
Rugi penurunan nilai yang telah diakui pada periode sebelumnya dibalik, jika dan hanya jika, terdapat
perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan
nilai terakhir diakui. Jika demikian, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Kenaikan ini
merupakan suatu pembalikan rugi penurunan nilai. Jumlah tercatat aset yang meningkat karena pembalikan
rugi penurunan nilai, tidak boleh melebihi jumlah tercatat seandainya aset tidak mengalami rugi penurunan
nilai pada periode sebelumnya.
2.l. Kombinasi Bisnis
Grup mencatat setiap kombinasi bisnis dengan menerapkan metode akuisisi, termasuk dalam pengukuran
kepentingan nonpengendali.
Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only

14

paraf:

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil
penjumlahan dari nilai wajar pada tanggal akuisisi atas seluruh aset yang dialihkan, liabilitas yang diakui,
jumlah setiap kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi dan instrumen ekuitas yang diterbitkan
oleh Grup. Biaya terkait akuisisi diakui sebagai beban pada tahun saat biaya tersebut terjadi dan jasa
diterima.
Grup mengukur aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih dengan nilai wajar pada
tanggal akuisisi, kecuali:
Aset atau liabilitas pajak tangguhan yang timbul dari aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih
dalam kombinasi bisnis diukur sesuai PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan”.
Liabilitas (atau aset, jika ada) terkait dengan kesepakatan imbalan kerja dari pihak yang diakuisisi diukur
sesuai PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
Instrumen liabilitas atau ekuitas yang terkait dengan penggantian atas penghargaan pembayaran berbasis
saham pihak yang diakuisisi dengan penghargaan pembayaran berbasis saham pihak pengakuisisi diukur
sesuai dengan metode yang diatur dalam PSAK No. 53 (Revisi 2010), “Pembayaran Berbasis Saham”.
Aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang diperoleh, yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk
dijual pada tanggal akuisisi diukur sesuai PSAK No. 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki
untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”.
2.m. Aset Takberwujud
Goodwill
Goodwill timbul dari kombinasi bisnis diakui sebagai aset pada tanggal dimana pengendalian diperoleh.
Goodwill pada tanggal akuisisi yang diukur sebagai selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan,
jumlah setiap kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi, dan nilai wajar kepentingan ekuitas
yang sebelumnya dimiliki oleh Grup pada pihak yang diakuisisi di atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi
yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih.
Goodwill tidak diamortisasi namun penurunan nilainya paling tidak direviu secara tahunan atau lebih,bila
terdapat indikasi penurunan nilai. Untuk keperluan pengujian penurunan nilai, goodwill dialokasikan pada
setiap unit penghasil kas yang diharapkan dapat memanfaatkan sinergi dari kombinasi bisnis. Jika jumlah
tercatat dari unit penghasil kas tersebut kurang dari nilai tercatatnya, rugi penurunan nilai dialokasikan
terlebih dahulu untuk mengurangi nilai tercatat goodwill pada unit penghasilkan tersebut dan kemudian pada
aset lainnya dari unit penghasil kas tersebut atas dasar proporsional. Kerugian penurunan nilai goodwill
dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif periode berjalan. Kerugian penurunan nilai goodwill tidak
dipulihkan pada tahun berikutnya.
Sedangkan goodwill negatif timbul dari pembelian dengan diskon, diakui segera sebagai keuntungan dalam
laba tahun berjalan. Keuntungan tersebut diatribusikan kepada pihak pengakuisisi.
Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu unit penghasil kas dan operasi tertentu atas unit penghasil kas
tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk
dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan.
Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi unit
penghasil kas yang ditahan.
Biaya Perangkat Lunak
Biaya perangkat lunak pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan atau jumlah yang dapat diatribusikan
ke aset tersebut pada saat pertama sekali diakui.
Biaya perolehan perangkat lunak akuntansi yang diperoleh, ditangguhkan dan diamortisasi dengan
menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis selama 5 (lima) tahun.

Final Draft/26-Mar-14, For Discussion Only

15

paraf:

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.n. Imbalan Kerja
Imbalan Kerja Jangka Pendek
Imbalan kerja jangka pendek yang mencakup upah dan gaji diakui pada saat terutang kepada karyawan.
Imbalan Pascakerja
Grup menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti tanpa pendanaan untuk seluruh karyawan tetapnya
dan telah menghitung dan mencatat penyisihan untuk imbalan pascakerja karyawan sesuai dengan Undangundang Ketenagakerjaan No. 13/2003 dan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
Imbalan pascakerja diakui sebesar jumlah yang diukur dengan menggunakan dasar diskonto ketika pekerja
telah memberikan jasanya kepada Perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Liabilitas dan beban diukur
dengan menggunakan teknik aktuaria yang mencakup pula kewajiban konstruktif yang timbul dari praktik
kebiasaan Grup. Dalam perhitungan liabilitas, imbalan harus didiskontokan dengan menggunakan metode
projected unit credit. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested,
dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai
imbalan tersebut menjadi vested. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui
yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata
sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut.
2.o. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
Transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali beru