PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN MEDIA KARTU UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI | Mulyaningsih | Tata Arta 7840 16419 1 SM
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1, hlm. 107-117
Muninggar Mulyaningsih, Siswandari, dan Sri Witurachmi. Penerapan Metode Pembelajaran
Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan Media Kartu untuk Meningkatkan
Keaktifan dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi. Maret, 2016
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED
HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN MEDIA KARTU UNTUK MENINGKATKAN
KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI
Muninggar Mulyaningsih, Siswandari, Sri Witurachmi
Pendidikan Akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 57126, Indonesia
Muninggar_93@yahoo.co.id
ABSTRAK
Tujuan Penelitian ini adalah untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar
ekonomi dengan metode Numbered Heads Together (NHT ) dan media kartusiswa kelas XI IS
2 SMA Harapan* Tahun Ajaran 2014/2015.
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian dilakukan dalam
dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan,
observasi dan interpretasi, dan analisis dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas
XI IS 2 SMA Harapan* yang berjumlah 35 siswa. Sumber data berasal dari guru, siswa dan
dokumen. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Uji
validitas data dengan menggunakan triangulasi sumber dan metode. Analisis data
menggunakan analisis deskriptif komparatif, analisis deskriptif kuantitatif dan dan analisis
deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa melalui penerapan metode pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan media kartu dapat meningkatkan
keaktifan dan prestasi belajar ekonomi. Peningkatan keaktifan siswa dapat dilihat dari masingmasing aspek keaktifan yang meliputi aspek keaktifan Visual activities meningkat sebesar
29,43% , Listening activities meningkat sebesar 35,23%,Oral activities meningkat sebesar
24,28%, Mental activities meningkat sebesar 33,33%, Emotional activities meningkat sebesar
29,53% dan Motor activities meningkat sebesar 34,23%. Adanya peningkatan pencapaian
hasil belajar siswa dari 25 siswa atau 71,42% pada siklus I menjadi 33 siswa atau 91,42%
pada siklus II.
Kata kunci : NHT, kartu, keaktifan, prestasi belajar.
*SMA Harapan merupakan nama samaran.
108 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016)
ABSTRACT
The objective of this research is to investigate the application of the cooperative
learning method of the NHT type with card media to improve the learning activeness and
achievement in Economics of the students in Grade XI of Social Science 2 of Harapan State
Senior Secondary School in Academic Year of 2014 /2015.
This research used the classroom action research with two cycles. Each cycle
consisted of four phases, namely: planning, implementation, observation & interpretation,
and analysis & reflection. The samples of research consisted of 35 students in Grade XI of
Social Science 2 of HarapanState Senior Secondary School. The data sources of research
were students, an Economics subject matter teacher, and documents. Data validation was
conducted using source and method triangulationand were analyzed by using the descriptive
comparative, descriptive quantitative and descriptive qualitative model of analysis.
The result of research shows that the application of the cooperative learning method
of the NHT type with card media can improve the students’ learning activeness and
achievement in Economics as indicated by each aspects as follows: the visual activities aspect
improved by 34.23%; the oral activities aspect improved by 29.42%; the listening activities
improved by 33.33%, the emotional activities improved by 29.53%; and the motor activities
improved by 34.23%. In addition, 25 students (71.42%) had an improved learning
achievement in Cycle I and 33 students (91,42%) had an improved learning achievement in
Cycle II.
Keywords: NHT, card media, activeness, learning achievement.
mewujudkan suasana belajar dan proses
PENDAHULUAN
Di era globalisasi sekarang ini,
pembelajaran agar peserta didik secara
banyak sekali permasalahan pendidikan
aktif
yang selalu muncul bersamaan dengan
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
berkembang
keagamaan,
dan
meningkatnya
mengembangkan
segala
potensi
pengendalian
diri,
kemampuan siswa, situasi dan kondisi
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia
lingkungan yang ada, pengaruh informasi
serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
dan kebudayaan, serta berkembangnya
masyarakat ,bangsa dan negara.
ilmu pengetahuan dan teknologi.Setiap
perubahan
yang
terjadi
pasti
diikuti
Pembelajaran atau proses belajar
mengajar merupakan suatu proses interaksi
perubahan pada hal lain, oleh karena itu
antara
sebagai generasi muda kita harus siap
Pembelajaran
dengan
maupun
Pendidikan, yang di dalamnya ditunjang
perkembangan jaman. Melalui pendidikan
oleh berbagai unsur-unsur pembelajaran
segala potensi sumber daya manusia dapat
antara lain tujuan, materi pelajaran, sarana
dikembangkan
diperlukan
prasarana, situasi atau kondisi belajar,
perbaikkan kualitas pendidikan. Menurut
media pembelajaran, lingkungan belajar,
UU No 20 Tahun 2003, “Pendidikan
metode pembelajaran, serta evaluasi. Dari
merupakan usaha sadardan terencana untuk
semua unsur-unsur pembelajaran tersebut
segala
perubahan
sehingga
guru
dan
peserta
merupakan
bagian
didik.
dari
Muninggar Mulyaningsih, Siswandari, dan Sri Witurachmi. Penerapan Metode 109
Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan Media Kartu
untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi. Jurnal
“Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1, hlm. 107-117
sangat mempengaruhi keberhasilan proses
menjadi pilihan utama dalam proses belajar
belajar
mengajar.
mengajar
untuk
meningkatkan
prestasi belajar siswa. Proses belajar
Seperti halnya di dalam kelas XI IS
mengajar dipengaruhi oleh dua faktor.
2 SMA Harapan. Permasalahan intern yang
Faktor pertama adalah faktor yang berasal
timbul ketika Kegiatan Belajar Mengajar
dari dalam dan faktor yang kedua adalah
(KBM) berlangsung menunjukkan tingkah
faktor yang berasal dari luar siswa,
laku siswa ketika pelajaran ekonomi
sedangkan faktor yang berasal dari luar diri
berlangsung,
siswa
metode
siswa yang tidak memperhatikan dan
pembelajaran. Penggunaan metode yang
mengacuhkan penjelasan dari guru yang
tepat sangat mempengaruhi keberhasilan
sedang memberikan penjelasan, bahkan
proses
siswa
salah
satunya
adalah
pembelajaran.
Akan
tetapi,
Ada
beberapa
cenderung
kelompok
lebih
menikmati
kenyataan yang ada saat ini bahwa masih
mengobrol dengan teman-teman mereka
banyak guru yang menggunakan metode
dibanding memperhatikan penjelasan dari
ceramah dalam proses pembelajarannya.
guru yang ada di depan kelas, ada juga
Permasalahan yang sering timbul
yang
mengantuk,
menopang
dagu.
adalah karena adanya ketidakmampuan
Beberapa diantaranya juga mengemukakan
guru
media
bahwa ekonomi adalah pelajaran yang sulit
pembelajaran karena pelajaran ekonomi
sehingga partisipasi aktif dari merekapun
tidak hanya berupa hafalan tetapi banyak
juga kurang. Selain itu, ditinjau dari
melakukan praktiknya. Banyak juga guru
metode
yang menguasai
menerapkan metode pembelajaran ceramah
dengan
dalam
baik
melaksanakan
menggunakan
materi suatu subjek
tetapi
kegiatan
tidak
dapat
pembelajaran
atau
pembelajaran,
konvensional.
pelajaran
dengan
guru
Guru
cara
masih
menjelaskan
ceramah
dan
dengan baik Hal itu terjadi karena kegiatan
memberikan soal untuk dikerjakan tanpa
tersebut tidak didasarkan pada model
terlebih dahulu memberikan contoh-contoh
pembelajaran
atau latihan menerjakan soal bersama.
tertentu
sehingga
hasil
belajar yang diperoleh siswa rendah.
Proses
Proses belajar mengajar di dalam kelas
konvensional ceramah masih belum cukup
masih berfokus pada guru sebagai sumber
memberikan kesan yang mendalam pada
utama
siswa,
pengetahuan,
dimana
ceramah
pembelajaran
karena
menyampaikan
peran
materi
dengan
guru
lebih
metode
dalam
dominan
110 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016)
dibandingkan
keaktifan
siswa
sendiri.
Terlihat juga ketika diskusi dikelas, siswa
rendahnya keaktifan dan tanggung jawab
siswa dalam mengikuti pelajaran ekonomi.
banyak yang tidak aktif bertanya. Hal
Di
samping
fakta
tersebut,
tersebut bisa jadi karena tau apa yang
rendahnya prestasi belajar siswa juga tidak
dimaksud atau bisa juga karena siswa tidak
hanya di SMA Harapan, tetapi juga
mengerti apa yang di jelaskan oleh
mencakup ranah nasional. Dikutip dari
guru.Oleh
sebab
guru
harus
http://tempo.com
tinggi
dalam
2014, berdasarkan data balitbang bahwa
memilih model pembelajaran yang menarik
pada tahun 2014 nilai Ujian Nasional (UN)
siswa.
menurun
mempunyai
itu,
kreativitas
pada tanggal 17 Mei
dibandingkan
dengan
tahun
itu
sebelumnya. Jika tahun 2013 rata-rata nilai
prestasi belajar siswa kelas XI IS 2 SMA
Ujian Nasional (UN) 6,35 maka tahun
Harapan sangat rendah. hanya 30 % saja
2014 hanya mencapai 6,12. Dikutip dari
yang nilainya melebihi KKM.Berdasarkan
http://www.antaranews.com
survey awal yang dilakukan peneliti, ada
2015 nilai rata-rata Ujian Nasional (UN)
24 siswa dari 35 siswa yang belum
tingkat
memenuhi standar nilai KKM (Kriteria
kenaikan sebanyak 0,3 poin dari tahun
Ketuntasan
pelajaran
sebelumnya 61 menjadi 61,3. Meskipun
ekonomi, yaitu 75. Dari hasil ulangan
nilai rata- rata naik, namun sebagian besar
(untuk materi teori keunggulan mutlak
nilai rata-rata mata pelajaran pada Ujian
(absolut) dan teori keunggulan komparatif),
Nasinal
nilai terendah yang diperoleh siswa adalah
terutama pada program studi IPS, untuk
55 sedangkan nilai tertinggi 85. Dari hasil
nilai rata-rata mata pelajaran ekonomi
tersebut bisa dilihat bahwa prestasi belajar
menurun 2,18. Hal ini cukup menjadi
siswa
terjadi
perhatian yang serius. Untuk itu sekolah
ketimpangan, sedangkan untuk tugas-tugas
harus mempunyai strategi khusus untuk
rumah yang diberikan oleh guru, sebagian
dapat meningkatkan nilai tersebut. Upaya
siswa masih mengerjakan di kelas sebelum
yang
pelajaran ekonomi dimulai. Beberapa siswa
memperbaiki kualitas pembelajaran yang
masih mengandalkan kemampuan siswa
telah ada dan dengan di dukung oleh
lain yang kemampuannya di atas rata-rata
fasilitas dan sarana prasarana yang ada
dalam mengerjakan ulangan atau latihan
disekolah. Tidak hanya itu, guru harus
soal
benar-benar menyiapkan mental siswa
Dari
pembelajaran
Minimal)
tidak
mata
merata
(mencontek).
seperti
Ini
dan
menunjukkan
SMA
(UN)
pada
/SMK/MA
mengalami
dilakukan
adalah
tahun
mengalami
penurunan
dengan
untuk menghadapi ujian tersebut, karena
Muninggar Mulyaningsih, Siswandari, dan Sri Witurachmi. Penerapan Metode 111
Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan Media Kartu
untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi. Jurnal
“Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1, hlm. 107-117
faktor inilah yang dampaknya paling
siswa yang rendah, namun prestasi belajar
berpengaruh. Walaupun kualitas dari guru
siswa juga rendah.
yang mengajar mata pelajaran tersebut
Oleh
karena
itu,
untuk
sudah baik dan berkualitas namun apabila
mengantisipasi permasalahan di atas agar
mental siswa sendiri tidak siap untuk
tidak berkelanjutan, hendaknya guru dapat
menghadapinya. Maka dampaknya mereka
menciptakan suatu proses pengajaran yang
tidak bisa mengerjakan ujian dan akhirnya
aktif dikelas dan mampu menanamkan
nilai mereka rendah.
konsep materi dengan baik dan menggugah
Berdasarkan hasil observasi awal
minat siswa serta mampu meningkatkan
pada saat proses pembelajaran, tampak
keaktifan dan prestasi belajar siswa dalam
keaktifan siswa masih
rendah dalam
pelajaran dengan model pembelajaran yang
beberapa aspek, yaitu: pada aspek Visual
tepat. Selain sistem pendidikan yang perlu
activities yaitu memperhatikan guru saat
diperbaharui lagi, proses pembelajaran
menjelaskan
sebesar
yang lebih inovatif perlu dikembangkan
yaitu
untuk mencapai kompetensi peserta didik.
53,33%
materi
Listening
mendengarkan
saat
pelajaran
activities
guru
menjelaskan
Proses
pembelajaran
yang
efektif
materi pelajaran sebesar 56,19% Oral
diciptakan agar prestasi belajar yang
activities
dicapai
yaitu
rasa
ingin
tahu
dan
siswa
dapat
optimal,
maka
guru
untuk
presentasi sebesar 54,76% Mental activities
diperlukan
yaitu siswa
yang berani mengajukan
memotivasi seluruh siswa untuk belajar
pertanyaan atau pendapat atau mampu
dan saling membantu satu sama lain,
mempresentasikan hasil diskusi dengan
menyusun kegiatan kelas sedemikian rupa
baik sebesar 52,38% Emotional activities
sehingga siswa dapat memahami ide,
yaitu ketertarikan dengan bersemangat dan
konsep, dan keterampilan yang diberikan,
bersungguh-sungguh dalam menyelesaikan
sehingga
permasalahan dalam kelompok sebesar
berlangsung monoton dan membosankan.
57,14% Motor activities yaitu partisipasi
Dalam
usaha
dari
kegiatan
suatu
pembelajaran
proses
belajar
saat diskusi kelompok dan tanggung jawab
mengajar, terdapat banyak sekali model
dalam melakukan proses pembelajaran
dan
sesuai dengan pengarahan guru sebesar
model atau metode yang tepat akan
56,19% Berdasarkan hasil observasi awal,
membuat proses pembelajaran pun akan
menunjukkan bahwa tidak hanya keaktifan
berlangsung lebih lancar dan hasilnya juga
metode
pembelajaran.
Pemilihan
112 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016)
akan
mengalami
peningkatan.
Contoh
seorang
siswa
yang
mewakili
metode pembelajaran yang bisa digunakan
kelompoknya, tanpa memberitahu terlebih
oleh
dahulu
guru
diantaranya
metode
siapa
yang
akan
mewakili
pembelajaran kooperatif tipe Numbered
kelompoknya itu. Cara ini menjamin
Heads Together (NHT) dengan media
keterlibatan total semua siswa. Cara ini
kartu. NHT merupakan salah satu metode
juga sebagai upaya yang sangat baik untuk
dalam
pembelajaran
meningkatkan tanggungjawab individual
kooperatif yang memiliki tujuan umum
dalam diskusi kelompok”. Sejalan dengan
untuk meningkatkan penguasaan materi.
itu Isjoni (2009: 68) menyatakan NHT
Anita Lie (2008: 59) menyatakan bahwa
adalah “Teknik kepala bernomor memberi
NHT ini memberikan kesempatan kepada
kesempatan kepada siswa untuk saling
siswa untuk saling membagikan ide-ide
membagikan
dan mempertimbangkan jawaban yang
mempertimbangkan jawaban yang paling
paling
dapat
tepat. Selain itu teknik ini mendorong
membangkitkan semangat kerja sama.
siswa untuk meningkatkan semangat kerja
Langkah-langkah dalam pelaksanaan NHT
sama mereka”.
pelaksanaan
tepat.
Selain
itu
juga
ide-ide
dan
ini adalah sebagai berikut : 1) Siswa dibagi
Penggunaan metode pembelajaran
dalam kelompok, dimana tiap kelompok
kooperatif tipe Numbered Heads Together
dibagi menjadi 5-6 orang siswa. Serta
(NHT) dengan media kartu ini merupakan
setiap
salah satu upaya yang bisa dijadikan
siswa
mendapat
dalam
setiap
nomor
urut.
kelompok
2)
Guru
sebagai pertimbangan dalam meningkatkan
memberikan tugas dan masing-masing
keaktifan
kelompok mengerjakannya. 3) Kelompok
Metode
memutuskan
Numbered Heads Together (NHT) dengan
paling
jawaban
benar
dan
yang
dianggap
memastikan
setiap
media
dan
prestasi
belajar
pembelajaran
kartuini
telah
siswa.
kooperatif
tipe
diterapkan
oleh
terbukti
dapat
anggota kelompok mengetahui jawaban ini.
beberapa
4) Guru memanggil salah satu nomor.
meningkatkan
Siswa dengan nomor yang dipanggil
belajar
melaporkan hasil kerja sama mereka.
terdahulu
Sedangkan
Nur
pembelajaran kooperatif tipe Numbered
(2005: 78) menyatakan bahwa “Numbered
Heads Together (NHT) dengan media
Heads Together (NHT) pada dasarnya
kartuadalah: Ana Yahya (2013), Arifatun
merupakan varians diskusi kelompok, cirri
Khasanah (2013), Arsiani (2012), Arlina
khasnya adalah guru hanya menunjuk
(2008), Fibrianto (2014). Riris (2013),
menurut
Muhammad
peneliti
dan
keaktifan
siswa.
yang
dan
Beberapa
menerapkan
prestasi
penelitian
model
Muninggar Mulyaningsih, Siswandari, dan Sri Witurachmi. Penerapan Metode 113
Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan Media Kartu
untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi. Jurnal
“Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1, hlm. 107-117
Kartikasary (2011), Qurniawati (2013),
triangulasi sumber serta metode. Analisis
Ishabu (2013), Lukluin (2009).
data yang digunakan adalah data kualitatif
Permasalahan dalam penelitian ini
adalah
Apakah
penerapan
metode
dan kuantitatif. Prosedur penelitian terdiri
dari (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3)
pembelajaran kooperatif tipe Numbered
observasi, dan (4) refleksi.
Heads Together (NHT) dengan media
HASIL DAN PEMBAHASAN
kartudapat meningkatkan keaktifan dan
Berdasarkan pelaksanaan tindakan
prestasi belajar ekonomi pada siswa kelas
pada siklus I dan siklus II maka dapat
XI IS 2 SMA Harapan tahun 2015? Tujuan
diketahui
yang hendak dicapai dalam penelitian ini
keaktifan dan prestasi belajar ekonomi
adalah untuk meningkatkan keaktifan dan
melalui penerapan metode pembelajaran
prestasi belajar ekonomi melalui penerapan
kooperatif tipe Numbered Heads Together
metode
(NHT) dengan media kartu.Hal tersebut
pembelajaran
kooperatif
tipe
Numbered Heads Together (NHT) dengan
media kartu.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian
tindakan kelas (PTK). Subyek penelitian
bahwa
terjadi
peningkatan
dapat dlihat pada tabel di bawah ini:
100
80
60
40
20
0
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
ini adalah siswa kelas XI IS 2 SMA
Harapansemester
Sumber
data
genap
yang
tahun
2015.
digunakan
dalam
Gambar 4.5
penelitian ini adalah wawancara dengan
GrafikPerbandinganKeaktifanSiswaPraSiklus,
informan, tempat atau lokasi, peristiwa,
Siklus I danSiklus II
dokumen atau arsip, dan dokumentasi.
(Sumber: Data primer yang diolah, 2015)
Informan dalam penelitian ini adalah guru
Berdasarkan
data
diatas,
dapat
mata pelajaran ekonomi dan siswa kelas XI
diketahui bahwa semua Prosentase target
IS 2. Dokumen atau arsip yang digunakan
pencapaian dapat tercapai. Keaktifan siswa
adalah nilai ulangan harian siswa dan data
diukur dengan menggunakan enam aspek
siswa.Teknik
yang
antara lain: (1)Visual activities yaitu
digunakan adalah dengan tes, observasi,
memperhatikan guru saat menjelaskan
wawancara, dan dokumentasi. Uji validitas
materi pelajaran, (2) Listening activities
data
yaitu mendengarkan saat guru menjelaskan
pengumpulan
menggunakan
data
validitas
isi
dan
114 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016)
materi pelajaran, (3) Oral activities yaitu
dalam kegiatan Emotional activitiessebesar
rasa ingin tahu dan presentasi, (4) Mental
57,14%
activities
berani
menjadi 62,85% pada siklus I, dan
mengajukan pertanyaan atau pendapat atau
mengalami peningkatan menjadi 86,67%
mampu mempresentasikan hasil diskusi
pada siklus II. peningkatan keaktifan siswa
dengan baik, (5) Emotional activities yaitu
dalam kegiatan Motor activitiessebesar
ketertarikan
dan
56,19% pada pra siklus menjadi 69,05%
bersungguh-sungguh dalam menyelesaikan
pada siklus I, dan mengalami peningkatan
permasalahan dalam kelompok, dan (6)
menjadi 91,42% pada siklus II.
yaitu
siswa
dengan
yang
bersemangat
pada
pra
siklus,
meningkat
Motor activities yaitu partisipasi saat
Berdasarkan tes individu pada siklus
diskusi kelompok dan tanggung jawab
I, ketuntasan hasil belajar dengan Kriteria
dalam melakukan proses pembelajaran
Ketuntasan Minimum (KKM) 75 yang
sesuai dengan pengarahan guru
tercapai dalam siklus I sebanyak 25 anak
Peningkatan keaktifan tersebut dalam
atau 71,42% dengan nilai rata-rata kelas
kegiatan Visual activities sebesar 53,33%
79,85
pada
menjadi
ketuntasan hasil belajar dapat tercapai
72,38% pada siklus I, dan mengalami
sebanyak 33 anak atau 91,42% dengan
peningkatan menjadi 84,76% pada siklus
nilai rata-rata kelas 89,82 dan target
II. Peningkatan keaktifan siswa dalam
capaian 80% pada hasil belajar dapat
pra
kegiatan
56,19%
siklus,
Listening
pada
pra
meningkat
activities
siklus,
sebesar
meningkat
sedangkan
terlampaui.
dikatakan
Dari
untuk
data
terdapat
siklus
tersebut
kenaikan
II,
dapat
prestasi
menjadi 74,28% pada siklus I, dan
belajar ekonomi pada siswa kelas XI IS 2
mengalami peningkatan menjadi 91,42%
SMA Harapan.
pada siklus II. peningkatan keaktifan siswa
Perbandingan prestasi belajar siswa
dalam kegiatan Oral activities sebesar
antara pratindakan, siklus I dengan siklus II
54,76%
dapat lebih jelas dilihat pada tabel 4.16
pada
pra
siklus,
meningkat
menjadi 61,43% pada siklus I, dan
berikut ini:
mengalami peningkatan menjadi 79,04%
Tabel 4.16.PerbandinganKetuntasanBelajar Siswa
pada siklus II. peningkatan keaktifan siswa
pada PraSiklus, Siklus I danSiklus II.
dalam kegiatan Mental activitiessebesar
52,38%
pada
pra
siklus,
RataSiklus
mengalami peningkatan menjadi 85,71%
pada siklus II. peningkatan keaktifan siswa
TuntasBelajar
Belum
TuntasBelajar
Kelas
Jumlah
%
Jumlah
%
Pra
68,85
11
31,42
24
68,58
I
79,85
25
71,42
10
28,58
II
89,82
33
94,28
2
5,72
meningkat
menjadi 70,47% pada siklus I, dan
Rata
(Sumber: data primer yang diolah, 2015)
Muninggar Mulyaningsih, Siswandari, dan Sri Witurachmi. Penerapan Metode 115
Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan Media Kartu
untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi. Jurnal
“Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1, hlm. 107-117
Perbandingan persentase ketuntasan antara
dan
pratindakan dengan siklus I dan siklus II
84,76%
dapat dilihat melalui gambar 4.12 Berikut
keaktifan siswa dalam kegiatan Listening
ini:
activities sebesar 56,19% pada pra siklus,
mengalami
pada
peningkatan
siklus
II.
menjadi
Peningkatan
meningkat menjadi 74,28% pada siklus I,
40
dan
mengalami
peningkatan
menjadi
30
91,42%
20
Tuntas
10
Tidak Tuntas
pada
siklus
II.
peningkatan
keaktifan siswa dalam kegiatan Oral
activities sebesar 54,76% pada pra siklus,
0
Pra
Siklus
Siklus I Siklus
II
meningkat menjadi 61,43% pada siklus I,
Gambar 4.6 Grafik Ketuntasan Belajar Siswa Pra
dan
mengalami
79,04%
Siklus, Siklus I, dan Siklus II
pada
peningkatan
siklus
II.
menjadi
peningkatan
keaktifan siswa dalam kegiatan Mental
(Sumber: Data primer yang diolah, 2015)
Dari data tersebut dapat disimpulkan
activitiessebesar 52,38% pada pra siklus,
bahwa penerapan metode pembelajaran
meningkat menjadi 70,47% pada siklus I,
kooperatif tipe Numbered Heads Together
dan
(NHT) dengan media kartu cocok untuk
85,71%
diterapkan di kelas XI IS 2, sehingga
keaktifan siswa dalam kegiatan Emotional
mampu
activitiessebesar 57,14% pada pra siklus,
meningkatkan
prestasi
belajar
mengalami
pada
peningkatan
siklus
II.
menjadi
peningkatan
siswa.
meningkat menjadi 62,85% pada siklus I,
KESIMPULAN
dan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan
kelas
telah
dilaksanakan
86,67%
pada
peningkatan
siklus
II.
menjadi
peningkatan
dapat
keaktifan siswa dalam kegiatan Motor
disimpulkan bahwa penerapan metode
activitiessebesar 56,19% pada pra siklus
pembelajaran kooperatif tipe Numbered
menjadi 69,05% pada siklus I, dan
Heads Together (NHT) dengan media kartu
mengalami peningkatan menjadi 91,42%
mampu
dan
pada siklus II.
prestasi belajar ekonomi Keaktifan siswa
Prestasi
yang
yang
mengalami
meningkatkan
teridiri
dari
keaktifan
beberapa
belajar
siswa
juga
aspek
mengalami peningkatan, pada siklus I
mengalami peningkatan mulai dari Visual
sebanyak 25 anak atau 71,42% dengan
activities sebesar 53,33% pada pra siklus,
nilai rata-rata kelas 79,85 sedangkan untuk
meningkat menjadi 72,38% pada siklus I,
siklus II, ketuntasan hasil belajar dapat
116 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016)
tercapai sebanyak 33 anak atau 91,42%
dengan nilai rata-rata kelas 89,82 dan
target capaian 80% pada hasil belajar dapat
terlampaui.
UCAPAN TERIMAKASIH
Terselesaikannya artikel ilmiah ini tidak
terlepas dari bimbingan dan arahan dari
berbagai
pihak.
Untuk
itu
penulis
mengucapkan terimakasih kepada Kepala
Program Studi Pendidikan
FKIP
UNS,
Pembimbing II,
Pembimbing
Akuntansi
I,
dan
serta jajaran redaksi
Jurnal Pendidikan Akuntansi FKIP UNS.
DAFTAR PUSTAKA
Yahya.
(2013).
“Upaya
Meningkatkan
Keaktifan
Dan
Prestasi Belajar Akuntansi Melalui
Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT
Dengan Media Kartu”.(Skripsi S-1
Program Studi Ekonomi). Surakarta:
Universitas Sebelas Maret.
Arifatun Khasanah. (2013). “Penerapan
Pembelajaran
Kooperatif
Tipe
Numbered Heads Together (NHT)
dilengkapi
kartu
soal
untuk
meningkatkan keaktifan dan hasil
belajar siswa kelas XI IPA MA Ali
Maksum”. Diperoleh 4 Januari 2015,
dari digilib.suka.ac.id
Arlina Dewi Kurniawati. (2008). Pengaruh
Pembelajaran Matematika Dengan
Menggunakan Metode Numbered
Heads Together (NHT) Terhadap
Prestasi Belajar Matemetika Ditinjau
Dari Perhatian Orang Tua Siswa
Tahun Ajaran 2008/2009. Skripsi:
Universitas Sebelas Maret.
Arsiani, Ni Wayan. (2012). Implementasi
Metode Pembelajaran Kooperatif
Tipe NHT Dengan Kartu Gambar
Untuk
Meningkatkan
Prestasi
Belajar Ekonomi Siswa Kelas X3
Anna
SMA N 1 ABIANSEMAL Tahun
Pelajaran 2012/2013.
Diperoleh 4 Januari 2015, dari
ejurnal.undiksa.ac.id
Depdiknas. 2003. Undang-Undang RI
Nomor 20 Sisdiknas. Jakarta:
Depdiknas.
Fibrianto.(2014).
Penerapan
Model
Kooperatif Learning Tipe NHT
Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan
Prestasi Belajar Mata Pelajaran
Sosiologi Pada Siswa Kelas XI IIS 4
Surakarta
Tahun
Pelajaran
2014/2015. jurnal.fkip.uns.ac.id
Ishabu, La Suha. (2013). The Improve
Learning Result and Creativity
Students to Lesson Operation Count
Numbered
Head
Together
Cooperative
Learning
Type
Numbered Head Together (NHT) in
Class IV SD District 63 AmbonIndonesia. Jurnal Mathematical
Theory and Modaling, 3. diperoleh 2
januari 2015, dari http://iisto.org
Isjoni. 2009. Pembelajaran Kooperatif.
Jakarta : Gramedia.
Kartikasary, Novvy.(2011). Penerapan
Metode Cooperative Learning Tipe
NHT dalam Upaya Meningkatkan
Keaktifan Dan Prestasi Belajar
Siswa Mata Pelajaran Pkn kelas V
SD N 06 Bengkulu Selatan.
Diperoleh 7 Januari 2015, dari
respitory.unib.ac.id
Lie,
Anita.
2008.
Mempraktikkan
Cooperative Learning di RuangruangKelas. Jakarta: PT. Gramedia
Lukluin Rofiatun . 2009.Peningkatan
Prestasi Belajar Akuntansi Dengan
Metode
Pengajaran
Numbered
Heads Together (NHT) Siswa Kelas
XI IS 4 SMA Negeri I Karanganyar
Tahun
Ajaran
2009/2010.
jurnal.fkip.uns.ac.id
Muhammad Nur. 2005. Pembelajaran
Kooperatif. Surabaya: Pusat Sains
dan Matematika UNESA.
Qurniawati. Annik. (2013). Efektivitas
Metoe Pembelajaran Kooperatif Tipe
Nubered Head Together (NHT)
Muninggar Mulyaningsih, Siswandari, dan Sri Witurachmi. Penerapan Metode 117
Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan Media Kartu
untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi. Jurnal
“Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1, hlm. 107-117
dengan Media Kartu Pintar dan
Kartu Soal Terhadap Prestasi
Belajar Siswa pada Materi Pokok
Hidrokarbon Kelas X Semester
Genap SMA Negeri 8 Surakarta
Tahun
Pelajaran
2012/2013.
Diperoleh 5 Januari 2015, dari Jurnal
Pendidikan Kimia
Riris, Widyastuti. (2013). Penerapan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
NHT Untuk Meningkatkan Keaktifan
Pembelajaran Siswa Kelas X
Akuntansi SMK Perwira Marta
Kartasura tahun ajaran 2012/2013.
Diperoleh 4 Januari 2015, dari
eprints.ums.ac.id
http://www.antaranews.com. Minggu 22
Maret 2015 jam 14.30
http://tempo.com . Minggu 22 Maret 2015
jam 14.30
118 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016)
Muninggar Mulyaningsih, Siswandari, dan Sri Witurachmi. Penerapan Metode Pembelajaran
Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan Media Kartu untuk Meningkatkan
Keaktifan dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi. Maret, 2016
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED
HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN MEDIA KARTU UNTUK MENINGKATKAN
KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI
Muninggar Mulyaningsih, Siswandari, Sri Witurachmi
Pendidikan Akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 57126, Indonesia
Muninggar_93@yahoo.co.id
ABSTRAK
Tujuan Penelitian ini adalah untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar
ekonomi dengan metode Numbered Heads Together (NHT ) dan media kartusiswa kelas XI IS
2 SMA Harapan* Tahun Ajaran 2014/2015.
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian dilakukan dalam
dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan,
observasi dan interpretasi, dan analisis dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas
XI IS 2 SMA Harapan* yang berjumlah 35 siswa. Sumber data berasal dari guru, siswa dan
dokumen. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Uji
validitas data dengan menggunakan triangulasi sumber dan metode. Analisis data
menggunakan analisis deskriptif komparatif, analisis deskriptif kuantitatif dan dan analisis
deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa melalui penerapan metode pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan media kartu dapat meningkatkan
keaktifan dan prestasi belajar ekonomi. Peningkatan keaktifan siswa dapat dilihat dari masingmasing aspek keaktifan yang meliputi aspek keaktifan Visual activities meningkat sebesar
29,43% , Listening activities meningkat sebesar 35,23%,Oral activities meningkat sebesar
24,28%, Mental activities meningkat sebesar 33,33%, Emotional activities meningkat sebesar
29,53% dan Motor activities meningkat sebesar 34,23%. Adanya peningkatan pencapaian
hasil belajar siswa dari 25 siswa atau 71,42% pada siklus I menjadi 33 siswa atau 91,42%
pada siklus II.
Kata kunci : NHT, kartu, keaktifan, prestasi belajar.
*SMA Harapan merupakan nama samaran.
108 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016)
ABSTRACT
The objective of this research is to investigate the application of the cooperative
learning method of the NHT type with card media to improve the learning activeness and
achievement in Economics of the students in Grade XI of Social Science 2 of Harapan State
Senior Secondary School in Academic Year of 2014 /2015.
This research used the classroom action research with two cycles. Each cycle
consisted of four phases, namely: planning, implementation, observation & interpretation,
and analysis & reflection. The samples of research consisted of 35 students in Grade XI of
Social Science 2 of HarapanState Senior Secondary School. The data sources of research
were students, an Economics subject matter teacher, and documents. Data validation was
conducted using source and method triangulationand were analyzed by using the descriptive
comparative, descriptive quantitative and descriptive qualitative model of analysis.
The result of research shows that the application of the cooperative learning method
of the NHT type with card media can improve the students’ learning activeness and
achievement in Economics as indicated by each aspects as follows: the visual activities aspect
improved by 34.23%; the oral activities aspect improved by 29.42%; the listening activities
improved by 33.33%, the emotional activities improved by 29.53%; and the motor activities
improved by 34.23%. In addition, 25 students (71.42%) had an improved learning
achievement in Cycle I and 33 students (91,42%) had an improved learning achievement in
Cycle II.
Keywords: NHT, card media, activeness, learning achievement.
mewujudkan suasana belajar dan proses
PENDAHULUAN
Di era globalisasi sekarang ini,
pembelajaran agar peserta didik secara
banyak sekali permasalahan pendidikan
aktif
yang selalu muncul bersamaan dengan
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
berkembang
keagamaan,
dan
meningkatnya
mengembangkan
segala
potensi
pengendalian
diri,
kemampuan siswa, situasi dan kondisi
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia
lingkungan yang ada, pengaruh informasi
serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
dan kebudayaan, serta berkembangnya
masyarakat ,bangsa dan negara.
ilmu pengetahuan dan teknologi.Setiap
perubahan
yang
terjadi
pasti
diikuti
Pembelajaran atau proses belajar
mengajar merupakan suatu proses interaksi
perubahan pada hal lain, oleh karena itu
antara
sebagai generasi muda kita harus siap
Pembelajaran
dengan
maupun
Pendidikan, yang di dalamnya ditunjang
perkembangan jaman. Melalui pendidikan
oleh berbagai unsur-unsur pembelajaran
segala potensi sumber daya manusia dapat
antara lain tujuan, materi pelajaran, sarana
dikembangkan
diperlukan
prasarana, situasi atau kondisi belajar,
perbaikkan kualitas pendidikan. Menurut
media pembelajaran, lingkungan belajar,
UU No 20 Tahun 2003, “Pendidikan
metode pembelajaran, serta evaluasi. Dari
merupakan usaha sadardan terencana untuk
semua unsur-unsur pembelajaran tersebut
segala
perubahan
sehingga
guru
dan
peserta
merupakan
bagian
didik.
dari
Muninggar Mulyaningsih, Siswandari, dan Sri Witurachmi. Penerapan Metode 109
Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan Media Kartu
untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi. Jurnal
“Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1, hlm. 107-117
sangat mempengaruhi keberhasilan proses
menjadi pilihan utama dalam proses belajar
belajar
mengajar.
mengajar
untuk
meningkatkan
prestasi belajar siswa. Proses belajar
Seperti halnya di dalam kelas XI IS
mengajar dipengaruhi oleh dua faktor.
2 SMA Harapan. Permasalahan intern yang
Faktor pertama adalah faktor yang berasal
timbul ketika Kegiatan Belajar Mengajar
dari dalam dan faktor yang kedua adalah
(KBM) berlangsung menunjukkan tingkah
faktor yang berasal dari luar siswa,
laku siswa ketika pelajaran ekonomi
sedangkan faktor yang berasal dari luar diri
berlangsung,
siswa
metode
siswa yang tidak memperhatikan dan
pembelajaran. Penggunaan metode yang
mengacuhkan penjelasan dari guru yang
tepat sangat mempengaruhi keberhasilan
sedang memberikan penjelasan, bahkan
proses
siswa
salah
satunya
adalah
pembelajaran.
Akan
tetapi,
Ada
beberapa
cenderung
kelompok
lebih
menikmati
kenyataan yang ada saat ini bahwa masih
mengobrol dengan teman-teman mereka
banyak guru yang menggunakan metode
dibanding memperhatikan penjelasan dari
ceramah dalam proses pembelajarannya.
guru yang ada di depan kelas, ada juga
Permasalahan yang sering timbul
yang
mengantuk,
menopang
dagu.
adalah karena adanya ketidakmampuan
Beberapa diantaranya juga mengemukakan
guru
media
bahwa ekonomi adalah pelajaran yang sulit
pembelajaran karena pelajaran ekonomi
sehingga partisipasi aktif dari merekapun
tidak hanya berupa hafalan tetapi banyak
juga kurang. Selain itu, ditinjau dari
melakukan praktiknya. Banyak juga guru
metode
yang menguasai
menerapkan metode pembelajaran ceramah
dengan
dalam
baik
melaksanakan
menggunakan
materi suatu subjek
tetapi
kegiatan
tidak
dapat
pembelajaran
atau
pembelajaran,
konvensional.
pelajaran
dengan
guru
Guru
cara
masih
menjelaskan
ceramah
dan
dengan baik Hal itu terjadi karena kegiatan
memberikan soal untuk dikerjakan tanpa
tersebut tidak didasarkan pada model
terlebih dahulu memberikan contoh-contoh
pembelajaran
atau latihan menerjakan soal bersama.
tertentu
sehingga
hasil
belajar yang diperoleh siswa rendah.
Proses
Proses belajar mengajar di dalam kelas
konvensional ceramah masih belum cukup
masih berfokus pada guru sebagai sumber
memberikan kesan yang mendalam pada
utama
siswa,
pengetahuan,
dimana
ceramah
pembelajaran
karena
menyampaikan
peran
materi
dengan
guru
lebih
metode
dalam
dominan
110 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016)
dibandingkan
keaktifan
siswa
sendiri.
Terlihat juga ketika diskusi dikelas, siswa
rendahnya keaktifan dan tanggung jawab
siswa dalam mengikuti pelajaran ekonomi.
banyak yang tidak aktif bertanya. Hal
Di
samping
fakta
tersebut,
tersebut bisa jadi karena tau apa yang
rendahnya prestasi belajar siswa juga tidak
dimaksud atau bisa juga karena siswa tidak
hanya di SMA Harapan, tetapi juga
mengerti apa yang di jelaskan oleh
mencakup ranah nasional. Dikutip dari
guru.Oleh
sebab
guru
harus
http://tempo.com
tinggi
dalam
2014, berdasarkan data balitbang bahwa
memilih model pembelajaran yang menarik
pada tahun 2014 nilai Ujian Nasional (UN)
siswa.
menurun
mempunyai
itu,
kreativitas
pada tanggal 17 Mei
dibandingkan
dengan
tahun
itu
sebelumnya. Jika tahun 2013 rata-rata nilai
prestasi belajar siswa kelas XI IS 2 SMA
Ujian Nasional (UN) 6,35 maka tahun
Harapan sangat rendah. hanya 30 % saja
2014 hanya mencapai 6,12. Dikutip dari
yang nilainya melebihi KKM.Berdasarkan
http://www.antaranews.com
survey awal yang dilakukan peneliti, ada
2015 nilai rata-rata Ujian Nasional (UN)
24 siswa dari 35 siswa yang belum
tingkat
memenuhi standar nilai KKM (Kriteria
kenaikan sebanyak 0,3 poin dari tahun
Ketuntasan
pelajaran
sebelumnya 61 menjadi 61,3. Meskipun
ekonomi, yaitu 75. Dari hasil ulangan
nilai rata- rata naik, namun sebagian besar
(untuk materi teori keunggulan mutlak
nilai rata-rata mata pelajaran pada Ujian
(absolut) dan teori keunggulan komparatif),
Nasinal
nilai terendah yang diperoleh siswa adalah
terutama pada program studi IPS, untuk
55 sedangkan nilai tertinggi 85. Dari hasil
nilai rata-rata mata pelajaran ekonomi
tersebut bisa dilihat bahwa prestasi belajar
menurun 2,18. Hal ini cukup menjadi
siswa
terjadi
perhatian yang serius. Untuk itu sekolah
ketimpangan, sedangkan untuk tugas-tugas
harus mempunyai strategi khusus untuk
rumah yang diberikan oleh guru, sebagian
dapat meningkatkan nilai tersebut. Upaya
siswa masih mengerjakan di kelas sebelum
yang
pelajaran ekonomi dimulai. Beberapa siswa
memperbaiki kualitas pembelajaran yang
masih mengandalkan kemampuan siswa
telah ada dan dengan di dukung oleh
lain yang kemampuannya di atas rata-rata
fasilitas dan sarana prasarana yang ada
dalam mengerjakan ulangan atau latihan
disekolah. Tidak hanya itu, guru harus
soal
benar-benar menyiapkan mental siswa
Dari
pembelajaran
Minimal)
tidak
mata
merata
(mencontek).
seperti
Ini
dan
menunjukkan
SMA
(UN)
pada
/SMK/MA
mengalami
dilakukan
adalah
tahun
mengalami
penurunan
dengan
untuk menghadapi ujian tersebut, karena
Muninggar Mulyaningsih, Siswandari, dan Sri Witurachmi. Penerapan Metode 111
Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan Media Kartu
untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi. Jurnal
“Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1, hlm. 107-117
faktor inilah yang dampaknya paling
siswa yang rendah, namun prestasi belajar
berpengaruh. Walaupun kualitas dari guru
siswa juga rendah.
yang mengajar mata pelajaran tersebut
Oleh
karena
itu,
untuk
sudah baik dan berkualitas namun apabila
mengantisipasi permasalahan di atas agar
mental siswa sendiri tidak siap untuk
tidak berkelanjutan, hendaknya guru dapat
menghadapinya. Maka dampaknya mereka
menciptakan suatu proses pengajaran yang
tidak bisa mengerjakan ujian dan akhirnya
aktif dikelas dan mampu menanamkan
nilai mereka rendah.
konsep materi dengan baik dan menggugah
Berdasarkan hasil observasi awal
minat siswa serta mampu meningkatkan
pada saat proses pembelajaran, tampak
keaktifan dan prestasi belajar siswa dalam
keaktifan siswa masih
rendah dalam
pelajaran dengan model pembelajaran yang
beberapa aspek, yaitu: pada aspek Visual
tepat. Selain sistem pendidikan yang perlu
activities yaitu memperhatikan guru saat
diperbaharui lagi, proses pembelajaran
menjelaskan
sebesar
yang lebih inovatif perlu dikembangkan
yaitu
untuk mencapai kompetensi peserta didik.
53,33%
materi
Listening
mendengarkan
saat
pelajaran
activities
guru
menjelaskan
Proses
pembelajaran
yang
efektif
materi pelajaran sebesar 56,19% Oral
diciptakan agar prestasi belajar yang
activities
dicapai
yaitu
rasa
ingin
tahu
dan
siswa
dapat
optimal,
maka
guru
untuk
presentasi sebesar 54,76% Mental activities
diperlukan
yaitu siswa
yang berani mengajukan
memotivasi seluruh siswa untuk belajar
pertanyaan atau pendapat atau mampu
dan saling membantu satu sama lain,
mempresentasikan hasil diskusi dengan
menyusun kegiatan kelas sedemikian rupa
baik sebesar 52,38% Emotional activities
sehingga siswa dapat memahami ide,
yaitu ketertarikan dengan bersemangat dan
konsep, dan keterampilan yang diberikan,
bersungguh-sungguh dalam menyelesaikan
sehingga
permasalahan dalam kelompok sebesar
berlangsung monoton dan membosankan.
57,14% Motor activities yaitu partisipasi
Dalam
usaha
dari
kegiatan
suatu
pembelajaran
proses
belajar
saat diskusi kelompok dan tanggung jawab
mengajar, terdapat banyak sekali model
dalam melakukan proses pembelajaran
dan
sesuai dengan pengarahan guru sebesar
model atau metode yang tepat akan
56,19% Berdasarkan hasil observasi awal,
membuat proses pembelajaran pun akan
menunjukkan bahwa tidak hanya keaktifan
berlangsung lebih lancar dan hasilnya juga
metode
pembelajaran.
Pemilihan
112 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016)
akan
mengalami
peningkatan.
Contoh
seorang
siswa
yang
mewakili
metode pembelajaran yang bisa digunakan
kelompoknya, tanpa memberitahu terlebih
oleh
dahulu
guru
diantaranya
metode
siapa
yang
akan
mewakili
pembelajaran kooperatif tipe Numbered
kelompoknya itu. Cara ini menjamin
Heads Together (NHT) dengan media
keterlibatan total semua siswa. Cara ini
kartu. NHT merupakan salah satu metode
juga sebagai upaya yang sangat baik untuk
dalam
pembelajaran
meningkatkan tanggungjawab individual
kooperatif yang memiliki tujuan umum
dalam diskusi kelompok”. Sejalan dengan
untuk meningkatkan penguasaan materi.
itu Isjoni (2009: 68) menyatakan NHT
Anita Lie (2008: 59) menyatakan bahwa
adalah “Teknik kepala bernomor memberi
NHT ini memberikan kesempatan kepada
kesempatan kepada siswa untuk saling
siswa untuk saling membagikan ide-ide
membagikan
dan mempertimbangkan jawaban yang
mempertimbangkan jawaban yang paling
paling
dapat
tepat. Selain itu teknik ini mendorong
membangkitkan semangat kerja sama.
siswa untuk meningkatkan semangat kerja
Langkah-langkah dalam pelaksanaan NHT
sama mereka”.
pelaksanaan
tepat.
Selain
itu
juga
ide-ide
dan
ini adalah sebagai berikut : 1) Siswa dibagi
Penggunaan metode pembelajaran
dalam kelompok, dimana tiap kelompok
kooperatif tipe Numbered Heads Together
dibagi menjadi 5-6 orang siswa. Serta
(NHT) dengan media kartu ini merupakan
setiap
salah satu upaya yang bisa dijadikan
siswa
mendapat
dalam
setiap
nomor
urut.
kelompok
2)
Guru
sebagai pertimbangan dalam meningkatkan
memberikan tugas dan masing-masing
keaktifan
kelompok mengerjakannya. 3) Kelompok
Metode
memutuskan
Numbered Heads Together (NHT) dengan
paling
jawaban
benar
dan
yang
dianggap
memastikan
setiap
media
dan
prestasi
belajar
pembelajaran
kartuini
telah
siswa.
kooperatif
tipe
diterapkan
oleh
terbukti
dapat
anggota kelompok mengetahui jawaban ini.
beberapa
4) Guru memanggil salah satu nomor.
meningkatkan
Siswa dengan nomor yang dipanggil
belajar
melaporkan hasil kerja sama mereka.
terdahulu
Sedangkan
Nur
pembelajaran kooperatif tipe Numbered
(2005: 78) menyatakan bahwa “Numbered
Heads Together (NHT) dengan media
Heads Together (NHT) pada dasarnya
kartuadalah: Ana Yahya (2013), Arifatun
merupakan varians diskusi kelompok, cirri
Khasanah (2013), Arsiani (2012), Arlina
khasnya adalah guru hanya menunjuk
(2008), Fibrianto (2014). Riris (2013),
menurut
Muhammad
peneliti
dan
keaktifan
siswa.
yang
dan
Beberapa
menerapkan
prestasi
penelitian
model
Muninggar Mulyaningsih, Siswandari, dan Sri Witurachmi. Penerapan Metode 113
Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan Media Kartu
untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi. Jurnal
“Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1, hlm. 107-117
Kartikasary (2011), Qurniawati (2013),
triangulasi sumber serta metode. Analisis
Ishabu (2013), Lukluin (2009).
data yang digunakan adalah data kualitatif
Permasalahan dalam penelitian ini
adalah
Apakah
penerapan
metode
dan kuantitatif. Prosedur penelitian terdiri
dari (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3)
pembelajaran kooperatif tipe Numbered
observasi, dan (4) refleksi.
Heads Together (NHT) dengan media
HASIL DAN PEMBAHASAN
kartudapat meningkatkan keaktifan dan
Berdasarkan pelaksanaan tindakan
prestasi belajar ekonomi pada siswa kelas
pada siklus I dan siklus II maka dapat
XI IS 2 SMA Harapan tahun 2015? Tujuan
diketahui
yang hendak dicapai dalam penelitian ini
keaktifan dan prestasi belajar ekonomi
adalah untuk meningkatkan keaktifan dan
melalui penerapan metode pembelajaran
prestasi belajar ekonomi melalui penerapan
kooperatif tipe Numbered Heads Together
metode
(NHT) dengan media kartu.Hal tersebut
pembelajaran
kooperatif
tipe
Numbered Heads Together (NHT) dengan
media kartu.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian
tindakan kelas (PTK). Subyek penelitian
bahwa
terjadi
peningkatan
dapat dlihat pada tabel di bawah ini:
100
80
60
40
20
0
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
ini adalah siswa kelas XI IS 2 SMA
Harapansemester
Sumber
data
genap
yang
tahun
2015.
digunakan
dalam
Gambar 4.5
penelitian ini adalah wawancara dengan
GrafikPerbandinganKeaktifanSiswaPraSiklus,
informan, tempat atau lokasi, peristiwa,
Siklus I danSiklus II
dokumen atau arsip, dan dokumentasi.
(Sumber: Data primer yang diolah, 2015)
Informan dalam penelitian ini adalah guru
Berdasarkan
data
diatas,
dapat
mata pelajaran ekonomi dan siswa kelas XI
diketahui bahwa semua Prosentase target
IS 2. Dokumen atau arsip yang digunakan
pencapaian dapat tercapai. Keaktifan siswa
adalah nilai ulangan harian siswa dan data
diukur dengan menggunakan enam aspek
siswa.Teknik
yang
antara lain: (1)Visual activities yaitu
digunakan adalah dengan tes, observasi,
memperhatikan guru saat menjelaskan
wawancara, dan dokumentasi. Uji validitas
materi pelajaran, (2) Listening activities
data
yaitu mendengarkan saat guru menjelaskan
pengumpulan
menggunakan
data
validitas
isi
dan
114 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016)
materi pelajaran, (3) Oral activities yaitu
dalam kegiatan Emotional activitiessebesar
rasa ingin tahu dan presentasi, (4) Mental
57,14%
activities
berani
menjadi 62,85% pada siklus I, dan
mengajukan pertanyaan atau pendapat atau
mengalami peningkatan menjadi 86,67%
mampu mempresentasikan hasil diskusi
pada siklus II. peningkatan keaktifan siswa
dengan baik, (5) Emotional activities yaitu
dalam kegiatan Motor activitiessebesar
ketertarikan
dan
56,19% pada pra siklus menjadi 69,05%
bersungguh-sungguh dalam menyelesaikan
pada siklus I, dan mengalami peningkatan
permasalahan dalam kelompok, dan (6)
menjadi 91,42% pada siklus II.
yaitu
siswa
dengan
yang
bersemangat
pada
pra
siklus,
meningkat
Motor activities yaitu partisipasi saat
Berdasarkan tes individu pada siklus
diskusi kelompok dan tanggung jawab
I, ketuntasan hasil belajar dengan Kriteria
dalam melakukan proses pembelajaran
Ketuntasan Minimum (KKM) 75 yang
sesuai dengan pengarahan guru
tercapai dalam siklus I sebanyak 25 anak
Peningkatan keaktifan tersebut dalam
atau 71,42% dengan nilai rata-rata kelas
kegiatan Visual activities sebesar 53,33%
79,85
pada
menjadi
ketuntasan hasil belajar dapat tercapai
72,38% pada siklus I, dan mengalami
sebanyak 33 anak atau 91,42% dengan
peningkatan menjadi 84,76% pada siklus
nilai rata-rata kelas 89,82 dan target
II. Peningkatan keaktifan siswa dalam
capaian 80% pada hasil belajar dapat
pra
kegiatan
56,19%
siklus,
Listening
pada
pra
meningkat
activities
siklus,
sebesar
meningkat
sedangkan
terlampaui.
dikatakan
Dari
untuk
data
terdapat
siklus
tersebut
kenaikan
II,
dapat
prestasi
menjadi 74,28% pada siklus I, dan
belajar ekonomi pada siswa kelas XI IS 2
mengalami peningkatan menjadi 91,42%
SMA Harapan.
pada siklus II. peningkatan keaktifan siswa
Perbandingan prestasi belajar siswa
dalam kegiatan Oral activities sebesar
antara pratindakan, siklus I dengan siklus II
54,76%
dapat lebih jelas dilihat pada tabel 4.16
pada
pra
siklus,
meningkat
menjadi 61,43% pada siklus I, dan
berikut ini:
mengalami peningkatan menjadi 79,04%
Tabel 4.16.PerbandinganKetuntasanBelajar Siswa
pada siklus II. peningkatan keaktifan siswa
pada PraSiklus, Siklus I danSiklus II.
dalam kegiatan Mental activitiessebesar
52,38%
pada
pra
siklus,
RataSiklus
mengalami peningkatan menjadi 85,71%
pada siklus II. peningkatan keaktifan siswa
TuntasBelajar
Belum
TuntasBelajar
Kelas
Jumlah
%
Jumlah
%
Pra
68,85
11
31,42
24
68,58
I
79,85
25
71,42
10
28,58
II
89,82
33
94,28
2
5,72
meningkat
menjadi 70,47% pada siklus I, dan
Rata
(Sumber: data primer yang diolah, 2015)
Muninggar Mulyaningsih, Siswandari, dan Sri Witurachmi. Penerapan Metode 115
Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan Media Kartu
untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi. Jurnal
“Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1, hlm. 107-117
Perbandingan persentase ketuntasan antara
dan
pratindakan dengan siklus I dan siklus II
84,76%
dapat dilihat melalui gambar 4.12 Berikut
keaktifan siswa dalam kegiatan Listening
ini:
activities sebesar 56,19% pada pra siklus,
mengalami
pada
peningkatan
siklus
II.
menjadi
Peningkatan
meningkat menjadi 74,28% pada siklus I,
40
dan
mengalami
peningkatan
menjadi
30
91,42%
20
Tuntas
10
Tidak Tuntas
pada
siklus
II.
peningkatan
keaktifan siswa dalam kegiatan Oral
activities sebesar 54,76% pada pra siklus,
0
Pra
Siklus
Siklus I Siklus
II
meningkat menjadi 61,43% pada siklus I,
Gambar 4.6 Grafik Ketuntasan Belajar Siswa Pra
dan
mengalami
79,04%
Siklus, Siklus I, dan Siklus II
pada
peningkatan
siklus
II.
menjadi
peningkatan
keaktifan siswa dalam kegiatan Mental
(Sumber: Data primer yang diolah, 2015)
Dari data tersebut dapat disimpulkan
activitiessebesar 52,38% pada pra siklus,
bahwa penerapan metode pembelajaran
meningkat menjadi 70,47% pada siklus I,
kooperatif tipe Numbered Heads Together
dan
(NHT) dengan media kartu cocok untuk
85,71%
diterapkan di kelas XI IS 2, sehingga
keaktifan siswa dalam kegiatan Emotional
mampu
activitiessebesar 57,14% pada pra siklus,
meningkatkan
prestasi
belajar
mengalami
pada
peningkatan
siklus
II.
menjadi
peningkatan
siswa.
meningkat menjadi 62,85% pada siklus I,
KESIMPULAN
dan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan
kelas
telah
dilaksanakan
86,67%
pada
peningkatan
siklus
II.
menjadi
peningkatan
dapat
keaktifan siswa dalam kegiatan Motor
disimpulkan bahwa penerapan metode
activitiessebesar 56,19% pada pra siklus
pembelajaran kooperatif tipe Numbered
menjadi 69,05% pada siklus I, dan
Heads Together (NHT) dengan media kartu
mengalami peningkatan menjadi 91,42%
mampu
dan
pada siklus II.
prestasi belajar ekonomi Keaktifan siswa
Prestasi
yang
yang
mengalami
meningkatkan
teridiri
dari
keaktifan
beberapa
belajar
siswa
juga
aspek
mengalami peningkatan, pada siklus I
mengalami peningkatan mulai dari Visual
sebanyak 25 anak atau 71,42% dengan
activities sebesar 53,33% pada pra siklus,
nilai rata-rata kelas 79,85 sedangkan untuk
meningkat menjadi 72,38% pada siklus I,
siklus II, ketuntasan hasil belajar dapat
116 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016)
tercapai sebanyak 33 anak atau 91,42%
dengan nilai rata-rata kelas 89,82 dan
target capaian 80% pada hasil belajar dapat
terlampaui.
UCAPAN TERIMAKASIH
Terselesaikannya artikel ilmiah ini tidak
terlepas dari bimbingan dan arahan dari
berbagai
pihak.
Untuk
itu
penulis
mengucapkan terimakasih kepada Kepala
Program Studi Pendidikan
FKIP
UNS,
Pembimbing II,
Pembimbing
Akuntansi
I,
dan
serta jajaran redaksi
Jurnal Pendidikan Akuntansi FKIP UNS.
DAFTAR PUSTAKA
Yahya.
(2013).
“Upaya
Meningkatkan
Keaktifan
Dan
Prestasi Belajar Akuntansi Melalui
Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT
Dengan Media Kartu”.(Skripsi S-1
Program Studi Ekonomi). Surakarta:
Universitas Sebelas Maret.
Arifatun Khasanah. (2013). “Penerapan
Pembelajaran
Kooperatif
Tipe
Numbered Heads Together (NHT)
dilengkapi
kartu
soal
untuk
meningkatkan keaktifan dan hasil
belajar siswa kelas XI IPA MA Ali
Maksum”. Diperoleh 4 Januari 2015,
dari digilib.suka.ac.id
Arlina Dewi Kurniawati. (2008). Pengaruh
Pembelajaran Matematika Dengan
Menggunakan Metode Numbered
Heads Together (NHT) Terhadap
Prestasi Belajar Matemetika Ditinjau
Dari Perhatian Orang Tua Siswa
Tahun Ajaran 2008/2009. Skripsi:
Universitas Sebelas Maret.
Arsiani, Ni Wayan. (2012). Implementasi
Metode Pembelajaran Kooperatif
Tipe NHT Dengan Kartu Gambar
Untuk
Meningkatkan
Prestasi
Belajar Ekonomi Siswa Kelas X3
Anna
SMA N 1 ABIANSEMAL Tahun
Pelajaran 2012/2013.
Diperoleh 4 Januari 2015, dari
ejurnal.undiksa.ac.id
Depdiknas. 2003. Undang-Undang RI
Nomor 20 Sisdiknas. Jakarta:
Depdiknas.
Fibrianto.(2014).
Penerapan
Model
Kooperatif Learning Tipe NHT
Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan
Prestasi Belajar Mata Pelajaran
Sosiologi Pada Siswa Kelas XI IIS 4
Surakarta
Tahun
Pelajaran
2014/2015. jurnal.fkip.uns.ac.id
Ishabu, La Suha. (2013). The Improve
Learning Result and Creativity
Students to Lesson Operation Count
Numbered
Head
Together
Cooperative
Learning
Type
Numbered Head Together (NHT) in
Class IV SD District 63 AmbonIndonesia. Jurnal Mathematical
Theory and Modaling, 3. diperoleh 2
januari 2015, dari http://iisto.org
Isjoni. 2009. Pembelajaran Kooperatif.
Jakarta : Gramedia.
Kartikasary, Novvy.(2011). Penerapan
Metode Cooperative Learning Tipe
NHT dalam Upaya Meningkatkan
Keaktifan Dan Prestasi Belajar
Siswa Mata Pelajaran Pkn kelas V
SD N 06 Bengkulu Selatan.
Diperoleh 7 Januari 2015, dari
respitory.unib.ac.id
Lie,
Anita.
2008.
Mempraktikkan
Cooperative Learning di RuangruangKelas. Jakarta: PT. Gramedia
Lukluin Rofiatun . 2009.Peningkatan
Prestasi Belajar Akuntansi Dengan
Metode
Pengajaran
Numbered
Heads Together (NHT) Siswa Kelas
XI IS 4 SMA Negeri I Karanganyar
Tahun
Ajaran
2009/2010.
jurnal.fkip.uns.ac.id
Muhammad Nur. 2005. Pembelajaran
Kooperatif. Surabaya: Pusat Sains
dan Matematika UNESA.
Qurniawati. Annik. (2013). Efektivitas
Metoe Pembelajaran Kooperatif Tipe
Nubered Head Together (NHT)
Muninggar Mulyaningsih, Siswandari, dan Sri Witurachmi. Penerapan Metode 117
Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan Media Kartu
untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi. Jurnal
“Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1, hlm. 107-117
dengan Media Kartu Pintar dan
Kartu Soal Terhadap Prestasi
Belajar Siswa pada Materi Pokok
Hidrokarbon Kelas X Semester
Genap SMA Negeri 8 Surakarta
Tahun
Pelajaran
2012/2013.
Diperoleh 5 Januari 2015, dari Jurnal
Pendidikan Kimia
Riris, Widyastuti. (2013). Penerapan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
NHT Untuk Meningkatkan Keaktifan
Pembelajaran Siswa Kelas X
Akuntansi SMK Perwira Marta
Kartasura tahun ajaran 2012/2013.
Diperoleh 4 Januari 2015, dari
eprints.ums.ac.id
http://www.antaranews.com. Minggu 22
Maret 2015 jam 14.30
http://tempo.com . Minggu 22 Maret 2015
jam 14.30
118 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016)