Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)
PENGARUH
MODEL
PEMBELAJARAN
KOOPERATIF
TIPE
NUMBERED
HEADS
TOGETHER
(KEPALA
BERNOMOR
STRUKTUR)
TERHADAP
HASIL
BELAJAR
FIQIH
SISWA
DALAM
POKOK
BAHASAN
RIBA,
BANK,
DAN
ASURANSI
(PenelitianKuantitatifpadaSiswaKelasXMAAnnidaAlIslamy,Jakbar) Skripsi
DiajukanuntukmemenuhisalahsatusyaratmemperolehgelarSarjana PendidikanIslam(S.Pd.I)padaFakultasIlmuTarbiyahdanKeguruan
Disusunoleh:
ArifRachmawan(109011000032)
JURUSAN
PENDIDIKAN
AGAMA
ISLAM
FAKULTAS
ILMU
TARBIYAH
DAN
KEGURUAN
UNIVERSITAS
ISLAM
NEGERI
SYARIF
HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
ABSTRACK
ArifRachmawan(109011000032).InfluenceofCooperativeLearningmodels tipeNumberedHeadsTogetherto studentslearning fiqihachievementon rateofusury,bankandinsurance.(QuasiEksperimentatMAAnnidaAl Islamy,WestJakarata).
This Research aim to knovw influence of Cooperative Learning model tipe Numbered Heads Together to students learning fiqih achievement on chapter usury,bank,andinsurance.ThisresearchisdoneatMAAnnidaAlIslamy,West Jakartaonmarchuntiljuny2013.Theresearchmethodisquasieksperimentwith 40 students sample and devided into experiment (NHT) and control (Convensional) groupswith cluster randomsampling method.The research is
usedrandomizedsubjectposttestonlycontrolgroupdesign.Theinstrummentin
the research is used students achivement test. The result of students learning achivementofexperimentgroup(mean=74,7andstandarddeviation=10,3)is higherthancontrolgroup(mean=63,5andstandarddeviation=22,25)andafter wasdonetotest–tacquiredappreciativetcomputeringasbigas4,25meanwhilettable
onsignificantslevel0,05=2,02and0,01=2,71,istcomputering>ttable.Itconcluded
refuseHoandHawhichdeclaresfortoexisttoinfluenceofCooperativeLearning models tipe Numbered Heads Together to students learning achievement on chapter usury, bank, and insurance isaccepted. It ponitsoutthat Cooperative Learning models tipe Numbered Heads Together purpose give influence that significanttostudentchemicalachivementonrateofusury,bankandinsurance
Keywords:CooperativeLearningmodelstipeNumberedHeadsTogether,
studentslearningfiqihachievement,rateofusury,bankandinsurance
(7)
ABSTRAK
Arif Rachmawan (109011000032). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipeNumbered HeadsTogetherterhadap HasilBelajarFiqih dalampokokbahasanRiba,Bank,danAsuransi.(KuasiEksperimendiMA AnnidaAlIslamy,JakarataBarat).
PenelitianinibertujuanuntukmengetahuipengaruhModelPembelajaran Kooperatif tipeNumbered HeadsTogether terhadap hasil belajar fiqih dalam pokokbahasanriba,bank,danasuransi.PenelitianinidilaksanakandiMAAnnida AlIslamyJakartaBaratdaribulanmaretsampaibulanjuni2013.Penelitianini menggunakanmetodequasieksperimenpada40siswayangdikelompokanpada kelas eksperimen dan kontrol. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakanteknikclusterrandomsampling.Sampelpenelitianyangdiambil adalah sebanyak 20 orang siswa pada kelas X-I (kelas eksperimen) yang menggunakanModelPembelajaranKooperatif tipeNumberedHeadsTogether (NHT)dan20orangsiswapadakelasX-II(kelaskontrol)yangmenggunakan pembelajaranKonvensional(ceramah).Desaindalampenelitianinimenggunakan
randomizedsubjectposttestonlycontrolgroupdesign.Hasilbelajarsiswakelas
eksperimen(mean=74,7dansimpanganbaku =10,3) lebihtinggidarikelas kontrol (mean = 63,5 dan simpangan baku = 22,25) dan menggunakan uji-t diperoleh setelah uji t diperoleh hasil t- hitung 4,25 dan t-tabel pada taraf signifikasi5%adalahsebesar2,02,dan1%adalahsebesar2,71,makat-hitung>t-
tabel. Hal ini menunjukan bahwa Ha diterima dan tolak Ho. Artinya terdapat
pengaruh yang signifikan penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasanRiba,Bank,danAsuransi.
Kata kunci : Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together, Hasilbelajarfiqih,Riba,bankdanasuransi
(8)
KATA
PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim.
Kiranya tiada kata yang lebih pantas untuk diucapkan selain
Alhamdulillah,segalapujihanyamilikAllah,karenaberkatrahmatdanhidayah-
Nya maka penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat teriring salam semogasenantiasatercurah bagi baginda kita, Nabi Muhammad SAWbeserta keluarganya,parashahabatdanpengikutnyahinggaakhirmasa.
Skripsiinipenulissusundalamrangkamemenuhisalahsatusyaratuntuk memperolehgelar SarjanaPendidikanIslampadaFakultasIlmu Tarbiyahdan Keguruan(FITK),UniversitasIslamNegeri(UIN)SyarifHidayatullahJakarta.
Penulissangatmenyadari,bahwadalampenyusunanskripsiiniterdapat keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki, maka adanya bimbingan, pengarahan dan dukungan dari berbagai pihak sangat membantu penulisdalammenyelesaikanskripsiini.Untukitupenulismengucapkanterima kasihyangsedalam-dalamnya,kepadayangterhormat:
1. Ibu Dra. Nurlena Rifa’i, Ph.D, MA selaku Dekan FITK UIN Syarif HidayatullahJakarta.
2. Bapak Dr. H. Abdul Majid Khon, MA selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Semoga kebijakan yang dibuatselalumengarahpadakontinuitaseksistensimahasiswanya.
3. IbuMarhamahShaleh,Lc,MAselakuSekretarisJurusanPendidikanAgama Islam Jakarta. Terima kasih atas waktu luang yang telah diberikan untuk memberikanpelayananyangterbaikkepadakamiselakumahasiswa.
4. IbuDra.DjunaidatulMunawwarah,MAyangtelahmemberikanbimbingan danpengarahanyangtuluskepadapenulisdalammenyelesaikanskripsiini.
(9)
5. BapakdanIbuDosenPendidikanAgamaIslamFakultasIlmuTarbiyahdan KeguruanUINSyarifHidayatullahJakartayangtelahmemberikanilmunya kepadapenulisselamaperkuliahan.
6. Pimpinan dan Staf Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah yang telah memberikanpelayanandankesempatanyangseluas-luasnyakepadapenulis untuk menelaahdan meminjam buku-buku yang diperlukan dalamrangka penyusunanskripsiini.
7. Orang Tuapenulis, AyahandaH.Endang Jaya danIbunda Ubed Jubaedah tercintayangdengantulusikhlasmerawat danmendidikpenuhrasakasih sayang, memberikan pengorbanan yang tidak terhitung nilainya dan senantiasamendoakanpenulisdalammenempuhperjalananhidupini. 8. Kakakdanadik-adikkutersayang,M.RidwanSetiadi,M.FikriAwaludin,
dan M.Ilham Fathurrahman semoga selalu menjadi anak-anak yang membanggakankeduaorangtuakita.Amin..
9. Temanseperjuangandalammenuntutilmu, Ajay,Rizki,Deden,Ibnu,BQ, Anggi, Leo, Nawawi, Adit, Adi, Reza dan semua teman kelas PAI A angkatan 2009 dan FIQIH C angkatan 2009 yang sama-sama menempuh pendidikanprogramS1diUINSyarifHidayatullahJakarta.
10. TemanseperjuangandalamPPKT(Fikah,Mila,Eva,Sayyidah,danSadam). Dan guru-guru MA Annida Al-Islamy Jakbar beserta murid-murid yang berkualitas.Terimakasihatasbantuandankeakrabanselamabeberapabulan belajarbersamadiMAAnnidaAl-Islamy.
Wassalamu’alaikumWr.Wb.
Jakarta,3Januari2014
Penulis
(10)
DAFTAR
ISI
Halaman LEMBARPERSETUJUAN
LEMBARPENGESAHAN
SURATPERNYATAANKARYASENDIRI
ABSTRAK...i
KATAPENGANTAR... ii
DAFTARISI... iv
BABIPENDAHULUAN... 1
A. LatarBelakang... 1
B. IdentifikasiMasalah... 5
C. PembatasanMasalah... 5
D. PerumusanMasalah... 6
E. TujuanPenelitian... 6
F. ManfaatPenelitian... 7
BABIIKAJIANTEORIDANPENGAJUANHIPOTESIS... 8
A. DeskripsiTeoritik... 8
1.ModelPembelajaranKooperatiftipeNumberedHeadsTogether... 8
a. PengertianModelPembelajaranKooperatif... 8
b. TujuanPembelajaranKooperatif... 13
c. PengertianMetodePembelajaranNumberedHeadsTogether...14
d. Langkah-langkahMetodeNumberedHeadsTogether... 16
e. KelebihandanKekuranganMetodeNumberedHeadsTogether..17
2.MetodePembelajaranKonvensional... 19
a. PengertianPembelajaranKonvensional... 19
b. Ciri-CiriPembelajaranKonvensional... 20
(11)
c. KelebihandanKekuranganPembelajaranKonvensional... 20
3.HasilBelajarFiqih... 21
a. PengertianHasilBelajar... 21
b. Faktor–faktoryangmempengaruhihasilbelajar... 23
c. DefinisiIlmuFiqih... 24
d. TujuanIlmuFiqih... 25
e. RuangLingkupPembelajaranFiqihdiMadrasahAliyah... 26
f. MateriRiba,BankdanAsuransi... 26
B. KerangkaBerfikir... 32
C. HasilPenelitianyangRelevan... 34
D. PengajuanHipotesis... 35
BABIIIMETODOLOGIPENELITIAN... 36
A. WaktudanTempatPenelitian... 36
B. MetodedanDesainPenelitian... 36
C. PopolasidanSampel... 37
D. Tekhnikpengumpulandata... 37
1. Variabelyangditeliti... 37
2. DataPenelitian... 38
3. TekhnikdanInstrumenPenelitian... 38
a. UjiValiditas... 40
b. UjiReabilitas... 41
c. UjiTarafKesukaran... 42
d. UjiDayaBeda... 43
E. TekhnikAnalisisData... 44
1. UjiNormalitas... 45
2. UjiHomogenitas... 45
3. PengujianHipotesis... 46
F. HipotesisStatistik... 48
BABIVHASILPENELITIANDANPEMBAHASAN... 49
A. DeskripsiData... 49
(12)
1. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads
TogetherterhadapPembelajaranFiqih... 49
2. Penerapan Metode Konvensional (Ceramah) terhadap Pembelajaran FiqihdiKelasKontrol... 56
3. Analisisperbandinganpembelajaranfiqihantarakelaseksperimendan kelaskontrol... 57
4. HasilBelajarFiqihSiswa... 59
a. HasilBelajarFiqihSiswadenganModelPembelajaranKooperatif NumberedHeadsTogether... 59
b. HasilBelajarSiswadenganMetodeKonvensional(Ceramah)....61
B. PengujianPersyaratanAnalisisdanPengujianHipotesis... 64
1. UjiNormalitas...64
2. UjiHomogenitas... 65
C. PembahasanHasilPenelitian... 66
D. InterpretasiData... 67
E. KeterbatasanPenelitian... 68
BABVKESIMPULAN... 69
A. Kesimpulan... 69
B. Implikasi... 70
C. Saran... 71
DAFTARPUSTAKA... 72
(13)
Daftar
Tabel-tabel
Tabel3.1Kisi-sisiSoalPostTest... 39
Tabel3.2KlasifikasiInterpretasiTarafKesukaran... 43
Tabel4.1PelaksanaanModelKooperatiftipeNumberedHeadsTogether...50
Tabel4.2DeskripsihasilbelajarfiqihdenganModelPembelajaranKooperatif tipeNumberedHeadsTogether... 60
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar fiqih dengan Model PembelajaranKooperatifTipeNumberedHeadsTogether... 60
Tabel4.4DeskripsiHasilBelajarFiqihDenganMetodeCeramah... 62
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Fiqih dengan Metode Ceramah...63
Tabel4.6PerbandinganHasilBelajarsiswaberdasarkanMetodeMengajar..64
Tabel4.7 HasilUjiNormalitaskeduakelompok... 65
Tabel9DataSkorHasilBelajarfiqihSiswaKelasEksperimen... 105
Tabel10DataSkorHasilBelajarfiqihSiswaKelasKontrol... 106
Tabel11LuasdibawahLengkunganNormalStandar... 123
Tabel12NilaiKritisLuntukUjiLilliefors... 124
(14)
Daftar
Gambar
Gambar2.1Kerangkaberfikirpenelitian... 32 Gambar 4.1. Histogram Hasil Belajar dengan Model Pembelajaran Kooperatif TipeNumberedHeadsTogether………...………61 Gambar 4.2 Histogram untuk distribusi frekuensi hasil belajar dengan Metode
Ceramah………...……….63
(15)
Daftar
Lampiran
Lampiran 1SilabusFiqihMA... 75
Lampiran2RPPKelasKontrol... 78
Lampiran3RPPKelasEksperimen... 86
Lampiran4KelompokDiskusiKelasEksperimen... 94
Lampiran5ProsedurPelaksanaanModelKooperatifTipeNumberedHeads Together... 95
Lampiran6Contohhasiljawabansiswa... 97
Lampiran7SoalPostTest... 101
Lampiran8KunciJawabanSoalPostTest... 104
Lampiran9SkorKelasEksperimendanKontrol... 105
Lampiran10HasilUjiValiditas... 107
Lampiran11HasilUjiReabilitas... 108
Lampiran12RekapitulisasiTarafKessukaranButirSoal... 109
Lampiran13MencariMean,Median,Modus,SimpanganBakudanVarians sertaStandarErorMean... 110
Lampiran14HasilPerhitunganNormalitas(UjiLilifors)... 116
Lampiran15HasilPerhitunganHomogenitas(UjiBarlet)... 119
Lampiran16HasilUjiHipotesis(Uji“t”)... 121
Lampiran17LuasdibawahLengkunganNormalStandar... 123
Lampiran18NilaiKritisLuntukUjiLilliefors... 124
Lampiran19NilaiPersentiluntukdistribusif... 125
Lampiran20NilaiPersentiluntukdistribusit... 128
(16)
Lampiran21SuratPermohonanIjinPenelitian... 129 Lampiran22SuratKeteranganPeneitian... 130 Ujireferensi...131
(17)
BAB
I
PENDAHULUAN
A.LatarbelakangKemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mewarnai dunia pendidikan dewasa ini dan menjadi bagian utama dalam isi pengajaran. Pendidikanmerupakanaspekyangsangatpentingdalammenunjangkemajuan bangsa di masa depan. Melalui pendidikan, manusia sebagai subjek pembangunandapatdididik,dibinadandikembangkanpotensi-potensinya.Hal tersebut sejalandengan isitujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem PendidikanNasional,yaitu:
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentukwataksertaperadabanbangsayangbermartabatdalamrangka mencerdaskankehidupanbangsa,bertujuanuntukberkembangnyapotensi pesertadidikagarmenjadimanusiayangberimandanbertakwakepada TuhanYangMahaEsa,berakhlakmulia,sehat,berilmu,cakap,kreatif, mandiri, dan menjadiwarga negara yang demokratissertabertanggung
jawab”.1
Pencapaian tujuan pendidikan tersebut menjadi tantangan termasuk peningkatan mutu, relevansi dan efektivitas pendidikan sebagai tuntunan nasionalsejalandenganperkembangandankemajuanmasyarakat,berimplikasi secaranyatadalamprogrampendidikandankurikulumsekolah.Akantetapi, terdapat banyak permasalahan dalam pendidikan yang dapat menghambat tercapainya tujuan itu sendiri, salah satunya adalah rendahnya hasil belajar siswapadasuatubidangtertentuyangdisebabkanolehberbagaiaspek,baik internalmaupuneksternal.
Olehsebabitu,dalammenunjangkemajuanpendidikan,pemerintahharus memberikanperhatianyangbesarterhadappelaksanaanprogrampendidikandi Indonesia.Pemerintahmaupunlembagapendidikanharusmampumenyiapkan danmemfasilitasikomponen-komponenpendidikansecaramaksimal,baikdari
1Undang-undangSISDIKNAS(UURINo.20Th.2003),(Jakarta:SinarGrafika,2008),
h.50.
(18)
2
segi pendidik, isi pedidikan (materi) maupun sarana pendidikan guna meningkatanhasilpendidikanyangmemuaskan.
Keberhasilan pencapaian kompetensi suatu mata pelajaran bergantung pada beberapa aspek, salah satu aspek yang sangat mempengaruhi adalah bagaimanacaraseoranggurudalammelaksanakanpembelajaran.Terkadang kita sering keliru dalam mengartikan tugas atau peran seorang guru dalam proses pembelajaran, bagi guru melakukan pembelajaran tidak lebih hanya sekedar menggugurkan kewajiban, asal tugasnya sebagai guru dalam kelas terlaksanasesuaidenganperintahyangterjadwaltanpapeduliapayangtelah diajarkanitubisadimengertiatautidak.
Ada beberapa kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru diantaranya adalah pemahaman dan penguasaan tekhnik- tekhnik penyajian mengajar dan memahami karakteristik materi yang akan disampaikan agar pesertadidikdapatbelajarsecaraefektifdanefisiensertatercapainyatujuan pembelajaran.2MenurutJamesdikutipdalamSardimanbahwatugasdanperan
guruantaralain,yaitumenguasaidanmengembangkanmateripembelajaran, merencanakan dan menyiapkan pelajaran setiap hari, mengontrol dan mengevaluasikegiatan siswa.3 Namun faktanya, pembelajaranpadasaat ini
masih cenderung berpusat kepada guru (teacher centered) dengan bercerita atau berceramah, siswa kurang terlibat aktif dalam proses pembelajaran, akibatnyatingkatpemahamansiswaterdapatmateripelajaranrendahdantidak mendapatkanhasilyangmemuaskan.
Dalamsetiapmatapelajaranmemilikikeragamankarakteristikdanjuga tekhnik penyampaian yang berbeda, begitu pun dalam pembelajaran fiqih, terdapatruanglingkupmateridankarakteristikyangberbedapula,makaperlu adanyapenyesuaianantaramateridanmetodeyangdigunakan,tidaksemua metodeyang digunakanguru mampu menunjang penyampaian materiyang
2IsrianiHardini,dkk,StrategiPembelajaranTerpadu,(Yogyakarta:PTFamilia,2012),h.
41
3HamzahB.Uno,NurdinMohamad.BelajardenganpendekatanPAILKEM,(Jakarta:PT
(19)
3
maksimal,makadariitudibutuhkanketerampilandanstrategiyangbaikyang harusdimilikiolehseoranggurudalamprosespembelajaran,namunhalyang pentinginiseringkalidilupakanolehgurupadasaatprosespembelajaran.
Rendahnya kemampuan siswa dalam memahami konsep fiqih dan praktiknyadalamkehidupansehari-hariberhubunganeratdengankemampuan dasardisekolah.Ilmufiqihmerupakanilmuamalyangwajibdiketahuioleh siswatidaksekedarasal-asalanakantetapipelaksanaannyadalamkehidupan nyata. Kurangnya minat siswa dalam mengikuti pembelajaran menjadikan penyebabutama,halinidisebabkanantaralainkarenapembawaanmateriyang kurangmenarikdanterjadiketidaksesuaian metodeyangdipakaigurudalam pembelajaran.
Permasalahan seperti ini ditemui oleh peneliti ketika mengadakan observasikesuatusekolahMadrasahAliyahdiJakartabarat,yaituMAAnnida AlIslamy.Darihasilobservasitersebut,diperolehbahwaterdapatresponyang negatif dalam proses pembelajaran yang berlangsung. Hal ini ditunjukan dengan banyaknya siswa yang kurang antusias terhadap pembelajaran fiqih dengangayamengajardarigurunyayangbersifatkonvensionaldenganmetode ceramahdanpemberiantugasmembuatsiswakurangtermotivasidankurang memuaskanterhadaphasilbelajarnya,selainitu,haltersebutdikuatkandengan standar KKM pembelajaran fiqih yang lebih rendah dibandingkan mata pelajaranyanglainnya.
Berdasarkanalasantersebut makasangatlahpenting bagiparapendidik untukmemahamikarakteristikmateri,pesertadidikdanstrategipembelajaran yangakandilaksanakanselamaprosespembelajaranterutamaberkaitandengan pemilihan model- model pembelajaran modern; dengan demikian proses pembelajaran akan menjadi lebih variatif, inovatif, dan konstruktif dalam merekontruksi wawasan pengetahuan dan implementasinya sehingga dapat meningkatkanpotensi, aktivitasdankreativitaspesertadidik.
Salahsatupembelajaranyangdikenalefektifadalahpembelajaranyang bersifat melibatkan keaktifan siswa dalam berinteraksi didalam kelas yaitu denganpembelajarankooperatif.Modelpembelajarankooperatifadalahsalah
(20)
4
satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan aktifitas siswa, meningkatkandayanalar,caraberfikirlogis,aktif,kreatif,terbuka,sertaingin tahu. Selain itu, model ini mampu meningkatkan interaksi, meningkatkan perluasaan siswa terhadap materi pembelajaran dan akan meningkatkan motivasisiswauntukaktifdalamprosespembelajaran.
ModelPembelajaran Kooperatif memiliki berbagaitipe- tipekooperatif dikembangkanolehSpencerKagan.Kaganmembagi tipetersebutberdasarkan interaksi antar siswa dalam kelompok maupun antar kelompok. Salah satu ModelPembelajaranKooperatifadalahNumberedHeadsTogether(NHT)yang merupakan pembelajaran kooperatif dimana siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompokkecildansalingmembantusatusamalain.Padatipeini siswadituntutuntukmemberikan saran,pendapat,ide,bahkanmenjawabsoal yangdiberikanolehgurupadasetiapsiswa.
Gunameningkatkanpartisipasidankeaktifansiswadidalamkelas,guru menerapkanModelPembelajaranKooperatif tipeNumberedHeadsTogether
(NHT)dalamprosespembelajaranuntukmengukurkeaktifanseluruhsiswa.
Tipe ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih aktif dalam berkomunikasi dengan guru atau siswa lainnya di dalam kelas, sehingga terjadilahsesuatupembelajaranyanghidupdidalamkelas.
Adapun langkah- langkah yangdigunakanguru dalam modeliniyaitu, siswadibagidalamkelompok,setiapsiswadalamsetiapkelompokmendapat nomor, selanjutnya guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya, kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/ mengetahui jawabannya, guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggilmelaporkanhasilkerjasamamereka,tanggapandaritemanyanglain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain dan terakhir ditutup dengan kesimpulan.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe
(21)
5
pokokbahasanriba,bank,danasuransi”.Dalamhalinipenelitimengadakan
penelitianpadasebuahsekolahyaitudiMAAnnidaAlIslamy.
B.IdentifikasiMasalah
Sesuai dengan uraian yang ada dalam latar belakang masalah serta pengamatanawalterhadapparapesertadidik, interaksigurudenganpeserta didikdalamprosesmengajar,adabeberapafaktoryangmempengaruhihasil belajar peserta didik yang dipilih sebagai objek. Dapat diidentifikasi permasalahanyangdapatditelitiadalah:
1.Metode pembelajaran yang umumnya diterapkan oleh guru dalam prosespembelajarankurangmenarik,sebabguruhanyadudukdidepan kelas sambil menerangkan dengan menggunakan metode ceramah (konvensional)yaitumembaca,menghafaldanmenulis.
2.Kurangnya Respon peserta didik selama mengikuti proses pembelajaran, baik respon peserta didik terhadap guru dan materi pembelajaranyangdisampaikan..
3.Guru tidak menciptakan suasana kelas yang kondusif dikarenakan metode yang dipakai tidak sinkron dengan materi/ karakteristik pembelajaran
4.Hasilbelajar fiqih pesertadidik rendah, banyak pesertadidik belum mencapainilaiKKM
C.PembatasanMasalah
Sesuai dengan judul di atas, maka pembatasan masalah sesuai dengan pemaparandibawahini:
1.Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads
Together dalampembelajaranfiqihdalampokokbahasanriba,bank
danasuransidiMAAnnidaAlIslamy
2.Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads
(22)
6
dalampembelajaranFiqihdalampokokbahasanriba,bankdanasuransi diMAAnnidaAlIslamy.
3.HasilBelajar,yaituhasiltesformatifantarakelasyangmemakaiModel Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together dengan konvensionalpadamatapelajaranfiqihdalampokokbahasanriba,bank danasuransidiMAAnnidaAlIslamy.
D.PerumusanMasalah
DariPembatasanmasalahyangtelahdijelaskandiatas,makapenulisdapat merumuskanmasalahsebagaiberikut:
1.Apakah terdapat pengaruh penggunaan Model Pembelajaran
KooperatiftipeNumberedHeadsTogether terhadaphasilbelajarfiqih
siswaMAAnnidaAlIslamypadamatapelajaranfiqih?
2.Apakah terdapat perbedaan hasil belajar fiqih dengan menggunakan pembelajaran Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads
Togetherdenganmetodekovensionaldalampokokbahasanriba,bank
danasuransi?
3.Apakah Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together efektif digunakan dalam pembelajaran fiqih dalam pokok bahasanRiba,bankdanasuransipadasiswaMAAnnidaAlIslamy?
E.TujuanPenelitian
Adapunpenelitianinibertujuanuntuk:
1. Mengetahui bagaimana penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together dalam pembelajaran fiqih di MA AnnidaAlIslamy
2. MengetahuibagaimanahasilbelajarfiqihdenganmenggunakanModel Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together di MA AnnidaAlIslamy
(23)
7
3. Mengetahuiapakahadapengaruhpembelajarandenganmenggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadaphasilbelajarfiqihsiswa.
F.Manfaat Penelitian
Adapunmanfaatdaripenelitianiniadalah:
1.Untuk menjadi bahan acuan bagi guru dalam menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together dalam
pembelajaran fiqih khususnya pada mata pelajaran yang memiliki karakteristikyangsama.
2.Sebagaibahaninformasimengenaiefektifatau tidaknyapenggunaan
ModelPembelajaranKooperatif tipeNumberedHeadsTogetherpada
matapelajaranfiqihdiMAAnnidaAlIslamy.
3.Bagi peneliti selanjutnya dapat dijadikan bahan acuan untuk mengembangkan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered
(24)
BAB
II
KAJIAN
TEORI
DAN
PENGAJUAN
HIPOTESIS
A.DeskripsiTeoritik
1.ModelPembelajaranKooperatifTipeNumberedHeadsTogether a. PengertianModelPembelajaranKooperatif
Model dapat diartikan sebagai tampilan grafis, prosedur kerja yang teraturdansistematis,sertamengandungpemikiranyangbersifaturaian atau penjelasan berikut saran.4 Mills berpendapat bahwa model adalah
bentukrepresentasisebagaiprosesaktualyangmemungkinkanseseorang atausekelompokorangmencobabertindakberdasarkanmodelitu.Model merupakan interpretasi terhadap hasil observasi dan pengukuran yang diperolehdaribeberapasistem.5
Sedangkanbelajarialahsuatuprosesusahayangdilakukanseseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannyanya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Menurut Skinner, belajar adalah suatu proses adaptasiataupenyesuaiantingkahlakuyangberlangsungsecaraprogresif. Belajar juga dipahami sebagai suatu perilaku, pada saat orang belajar, makaresponyamenurun.Dengandemikianbelajardiartikansebagaisuatu perubahandalamkemungkinanataupeluangterjadinyarespon.6
Sedangkan yang dimaksud Model Pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas atau dalam pembelajaran dalam tutorial.Modelpembelajaranmengacukepadapendekatanpembelajaran yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pengajaran, tahap-tahap dalam pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan
4Dewi Salma Prawiradilaga, Prinsip Desain Pembelajaran, (Jakarta : PT Kencana,
2008),h.23
5Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem, (Surabaya: PT
PustakaPelajar,2009),h.45
6Slameto, Belajar &faktor-faktoryangmempengaruhinya,(Jakarta: PT RinekaCipta,
2010),h.82
(25)
9
pengelolaankelas.7MenurutJoycedanWeildikutipdariHamzah.B.Uno,
bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum(rencana pembelajaaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran dan membimbing pembelajarandikelasatauyanglain.8
Dengan demikiandapatdisimpulkanbahwa modelpembelajaranitu merupakan bentuk kongkrit pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru, yang merupakan bingkai dari penerapan suatu pendekatan dalam sebuah rancangan strategis,penggunaanmetode-metodedenganteknikpembelajaran,serta penggunaanmediasumberbelajar sebagaipenunjang.Dengankatalain Model Pembelajaran merupakan suatu kerangka konseptual atau pola, sebagai pedoman dalam merencanakan dan mewujudkan suatu proses pembelajaran, yang mengarahkan guru dalam membelajarkan peserta didik,sehinggatujuanpembelajarantercapai.
Pemilihan penggunaan model-model pembelajaran dilakukan sesuai denganlangkah-langkahpembelajarantertentudisesuaikandenganmateri, kemampuansiswa,karakteristiksiswadansaranapenunjangyangtersedia.
Model-modelpembelajaranmemilikibeberapakomponen,yaitu: 1) Fokus
Fokus merupakanaspek sentraldalamsebuah model. Fokusdari sebuah sistem merujuk kepada kerangka acuan yang mendasari pengembangansebuahmodel.Tujuan-tujuanpengajarandanaspek- aspek lingkungan pada dasarnya membentuk fokus dari model. Tujuan apa yang hendak dicapai adalah bagian model pada umumnya.
7Trianto,ModelPembelajaranTerpadu,(Jakarta:PTBumiAksara,2010),h.51
8Hamzah.BUno,MohamadNurdin,BelajardenganpendekatanPAILKEM,(Jakarta:PT
(26)
10
2) Sintaks
Sintasksatautahapandarimodelmengandunguraiantentangmodel dalamtindakan. Sebagaicontoh misalnyakegiatan-kegiatan yang disusun berdasarkan tahapan-tahapan yang jelas darikeseluruhan program yang melambangkan lingkungan pendidikan dari setiap model.Inimerupakansusunandarikeseluruhanprogrammengajar. 3) Sistemsosial
Sistem sosial merupakan bagian penting dari setiap moel, sebab dalamprosespembelajaranterdapatinteraksiantaragurudanmurid serta norma-norma atau prilaku siswa yang dianggap baik. Mempelajarisesuatuditentukanolehjenishubunganyangtersusun selama proses mengajar. Model-model mengajar itu menjelaskan sistemuntukmengajarkansikap,keterampilansertapengertiandan lain-lain.
4) Sistempendukung
Aspek yang penting dan utama dari suatu model adalah elemen pendukungyangtujuannyaadalahmenyiapkankemudahankepada guru dan siswa bagi berhasilnya penerapan strategi mengajar. Sebagaicontohnyaadalahmenyiapkanbahanmateriyangdisusun denganpendekatanmodular,mesin-mesinmengajar,dll.9
Dalam dunia pendidikan terdapat banyak model pembelajaran yang dapat digunakanolehguru dalam membantu prosespembejaranagar menjadi lebih aktif, inovatif, kreatif serta mencapai hasil pembelajaran yangmemuaskansehinggatercapainyanyatujuanpendidikandisekolah, salahsatunyaadalahdenganmodelpembelajarankooperatif.
Pembelajaran Kooperatif (cooperative learning) merupakan model pembelajaran dalam kelompok- kelompok kecil, dengan anggota kelompok3-5orang,yangdalammenyelesaikantugaskelompoknyasetiap
9
La Iru dan La OdeSafiun Arihi, “ Analisis Penerapan Pendekatan, Metode,Strategi, DanModel-ModelPembelajaran,(Yogyakarta:PTMultiPresindo,2012)cet.1,h.7
(27)
11
anggota kelompok harus saling kerjasama dan saling membantu untuk memahami materi, sehingga setiap siswa selain mempunyai tanggung jawabindividu,tanggungjawabberpasangan,jugamempunyaitanggung jawabkelompok.10
JohnsonandJohsnonmedefinisikanpembelajarankooperatif sebagai penerapan pembelajaran terhadap kelompok kecil sehingga para siswa dapat bekerjasamauntuk memaksimalkanpembelajarannyasendiriserta memaksimalkanpembelajarananggotayanglain.SpencerKagansecara sederhana merumuskan tentang pembelajaran kooperatif bahwa pembelajaran kooperatif adalah metode pembelajaran yang melibatkan sejumlahkelompokkecilsiswayangbekerjasamadanbelajarabersama dengan saling membantu secara interaktif untuk mencapai tujuan pembelajaranyangdirumuskan.
Pembelajaran kooperatif terkadang disebut juga kelompok pembelajaran (group learning), yang merupakan istilah generik bagi bermacam prosedur intruksional yang melibatkan kelompok kecil interaktif.Siswabekerjasamauntukmenyelesaikansuatutugasakademik dalamsuatukelompokkeciluntuksalingmembantudanbelajarbersama dalamkelompokmerekasertadengankelompokyanglain.Padaumumnya dalamimplementasimetodepembelajarankooperatif,siswasalingberbagi (sharing), bertukar pikiran tentang masalah yang mereka tangani.11
Pendekatanmodelpembelajaransepertiinididasarkankepadapemikiran bahwa manusia memiliki derajat potensi yang berbeda-beda. Karena perbedaanitumanusiadapatsalingasah,asihdanasuhsehinggaterjadi masyarakatbelajar(learningcommunity).Siswatidakharusbelajardari gurutetapijugadarisesamasiswa.Metodeyangcocokuntukpendekatan ini yaitu STAD (Student Team Achievement Divisions), jigsaw, GI (GroupInvestigation),NHTdansebagainya.12
10Ibid,h.48 11
Warsono.DKK.“PembelajaranAktif TeoridanAsesmen”.2012.Bandung:PTRemaja Rosdakarya, h.161
12
(28)
12
Pembelajaran kooperatif memiliki konsep yang lebih luas meliputi semuajeniskerjakelompoktermasukbentuk-bentukyanglebihdipimpin olehguruataudiarahkanolehguru.Secaraumumpembelajarankooperatif dianggaplebihdiarahkanolehguru,dimanagurumenetapkantugasdan pertanyaan- pertanyaan serta menyediakan bahan- bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu peserta didik menyelesaikan masalah yang dimaksud. Guru biasanya menetapkan bentuk ujian tertentu pada akhirtugas.13
Dalam menjalankan model kooperatif ini guru sering kali tidak memahamilangkahyang benardanprosedur modelpembelajaranyang harusnyaditerapkan,sehinggamodelkooperatifinitidakberjalandengan baik.Pembagiankerjayangkurangadildalamkelompokdanmemberikan tugas kepada kelompok tanpa memberikan pedoman yang perlu dikerjakan,membuatsiswatidaktahuharusbekerjasamadanmembuat kondisikelasgaduh.Supayahalinitidakterjadi,guruwajibmemahami sintakmodelpembelajarankooperatif.
Sintakmodelpembelajarankooperatifterdiridari6(enam)fase,yaitu;
Fasepertama,gurumengklarifikasimaksudpembelajarankooperatif.
Hal ini penting untuk dilakukan karena peserta didik harus memahami denganjelasprosedurdanaturandalampembelajaran.Fasekedua,guru menyampaikan informasi, sebab informasi ini merupakan isiakademik.
Faseketiga,kekacauanbisaterjadipadafaseini,olehsebabitutransisi
pembelajarandaridankekelompok-kelompokbelajarharusdiorkestrasi dengan cermat. Sejumlah elemen perlu dipertimbangkan dalam menstrukturisasikan tugasnya. Guru harus menjelaskan bahwa peserta didikharusbekerjasamadidalamkelompok.Penyelesaiantugaskelompok merupakan tujuan kelompok, setiap anggota memiliki peran demi kelompoknya masing-masing. Fase keempat, guru perlu mendampingi tim-timbelajar,mengingatkantugas-tugasyangdikerjakanpesertadidik
13Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem, (Surabaya: PT
(29)
13
danwaktu yangdialokasikan.padatahap ini,guruharusmeengarahkan, memberikan petunjuk dan membimbing siswa. Fase kelima, guru melakukanevaluasidenganmenggunakanstrategievaluasiyangkonsisten dengantujuanpembelajaran.Fasekeenam,gurumempersiapkanstruktur rewardyangakandiberikankepadapesertadidik.14
Halyangterpentingdalammodelpembelajaraniniadalahbahwasiswa dapat belajar dengan bekerja sama dengan teman. Teman yang lebih mampudapatmenolongtemanyanglemah.Setiapanggotakelompoktetap memberisumbanganpadaprestasikelompoksertasiswajugamendapat kesempatanuntukbersosialisasi.15
b. TujuanPembelajaranKooperatif
ModelPembelajarankooperatifadalahsuatumodelpembelajaranyang membantusiswadalammengembangkanpemahamandansikapnyasesuai dengankehidupannyatadimasyarakat,sehinggadenganbekerjabersama- samadiantarasesamaanggotakelompokmampumeningkatkanmotivasi, produktifitasdanperolehanbelajar.
Modelinidikembangkanuntukmencapaihasilbelajarberupaprestasi akademik, toleransi, menerima keragaman, dan pengembangan keterampilansosial.Untukmencapaihasilbelajaritumodelpembelajaran kooperatif menunut kerja sama dan interpedensi peserta didik dalam struktur tugas, struktur tujuan, dan struktur rewardnya. Struktur tugas berhubungan bagaimana tugas diorganisir. Struktur tujuan dan reward mengacupadaderajatkerjasamataukompetensiyangdibutuhkanuntuk mencapaitujuanmaupunreward.
Salah satu ciri model pembelajaran kooperatif adalah interaksi kelompok.Interaksikelompokmerupakaninteraksiinterpersonal.Interaksi kelompok dalam pembelajaran kooperatif bertujuan mengembangkan intelegensiinterpersonal.Intelegensiberupakemampuanuntukmengerti
14Ibid,h.64-66
15Hamzah. BUno, Mohamad Nurdin, Belajar dengan pendekatan PAILKEM, (Jakarta:
(30)
14
danmenjadipekaterhadapperasaan,intensi,motivasi,watak.Kepekaan akanekspresiwajah,suara,isyaratdarioranglainjugatermasukdalam intelegensi ini. Secara umum intelegensi seseorang menjalin relasi dan komunikasidenganberbagaiorang. Interaksi kelompok dalam interaksi pembelajarankooperatifbertujuan mengembangkanketerampilansosial. Beberapaketerampilansosialadalahkecakapanberkomunikasi,kecakapan bekerjakooperatifdankolaboratifsertasolidaritas.16
Aspek-aspek esensial yang terdapat dalam pembelajaran kooperatif (Depdiknas,2004:2)adalah:
1) Saling bergantung antara satu sama lain secara positif (positif interdependence).
2) Salingberinteraksilangsungantaraanggotadalamkelompok(face-
to-faceintraction).
3) Akuntabilitas individu atas pembelajaran diri sendiri (individual accountability).
4) Keterampilansosial(cooperativesocialskill). 5) Pemerosesankelompok(groupprocessing).17
c. PengertianModelPembelajaranKoperatifNumberedHeadsTogether
ModelpembelajaranNumberedHeadsTogethermerupakansalahsatu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur-struktur khusus dirancang untuk mempengaruhi pola-pola interaksi siswa dan memiliki tujuan meningkatkan penguasaan akademik.18 Model ini
dikembangkanolehSpencerKaganuntukmelibatkanlebihbanyaksiswa dalammenelaahmateriyangtercakupdalamsatupelajarandanmengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut. Sebagai gantinya
16Ibid,h.62
17LukmanulHakiim, PerencanaanPembelajaran,(Bandung:PTWacanaPrima,2009),
h.54
18
LaIrudan LaOdeSafiun Arihi,“AnalisisPenerapanPendekatan,Metode,Strategi, DanModel-ModelPembelajaran,(Yogyakarta:PTMultiPresindo,2012)cet.1,h.60
(31)
15
mengajukanpertanyaankepadaseluruhkelas,gurumenggunakanstruktur empat(4)langkahsebagaiberikut:
1)Penomoran
Guru membagisiswakedalamkelompok yang beranggotakan4-5 orangdankepadasetiapanggotakelompokdiberinomorantara1 sampai5.
2)Mengajukanpertanyaan
Gurumengajukansebuahpertayaankepadasiswa.Pertanyaandapat bervariasi.Pertanyaandapatbersifatspesifikdalambentukkalimat Tanya.
3)Berfikirbersama
Siswamenyatukanpendapatnyaterhadapjawabanpertanyaanitudan meyakinkansetiapanggotadalamteamnyamengetahuijawabanitu. 4)Menjawab
Guru memanggil satu nomor tertentu, kemudian siswa yang nomornya sesuai mengacungkan tangannya dan mencoba untuk menjawabpertanyaan,untukseluruhkelas.
Model ini mengacu kepada belajar kelompok. Anggota team menggunakan lembar kegiatan atau perangkat pembelajaran yang lain untukmenutaskanmateripelajarannya,kemudiansalingmembantusatu sama lain untuk memahami bahan pelajaran dan memecahkan suatu masalahmelaluidiskusi.19
Hampirsamadenganmodelpembelajarankooperatiflainnya,modelini pun menitikberatkan kepada kemandirian siswa, tanggung jawab dan kerjasamadalamtim.Dalampengaturannyadidalamkelas,guru/fasilitator harus mampu mengatur kondisi ruangan kelas yang cukup agar situasi belajarmenjadikondusifdantenang.
19http://www.sarjanaku.com/2012/09/model-pembelajaran-kooperatif-tipe-nht.html?m=1,
(32)
16
d. Langkah-langkahPembelajaranModelNumberedHeadsTogether
PembelajarandenganmenggunakanModelKooperatiftipeNumbered HeadsTogetherdiawalidenganNumbering.Gurumembagikelasmenjadi kelompok- kelompok kecil. Jumlah kelompok sebaiknya mempertimbangkan jumlah konsep yang akan dipelajari. Jika jumlah pesertadidikdalamsatukelasterdiriatas40orangdanterbagimenjadi5 kelompokberdasarkankonsepyangakandipelajari,makatiapkelompok terdiridari8 orang. Tiap- tiap orang dalamtiap-tiap kelompok diberi nomor1-8.
Setelah kelompok terbentuk guru mengajukan beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh tiap-tiap kelompok. Berikan kesempatan pada mereka untuk menemukan jawabannya. Pada kesempatan ini tiap-tiap kelompokmenyatukankepala“HeadTogether”berdiskusimemikirkan jawabanataspertanyaandariguru.
Langkah berikutnya adalah guru memanggil peserta didik yang memiliki nomor yang sama dari tiap-tiap kelompok. Mereka diberi kesempatan untuk memberi jawaban atas pertanyaan yang telah diterimanya dari guru. Hal itu dilakukan terus sehingga peserta didik dengan nomor yang sama dari masing-masing kelompok mendapatkan giliran memaparkan jawaban. Berdasarkan jawaban-jawaban itu guru dapat mengembangkan diskusi lebih mendalam, sehingga peserta didik dapat menemukan jawaban pertanyaan itu sebagai pengetahuan yang utuh.20
Dalam variasinya bisa dilakukan dengan memanggil siswa yang memilikinomoryangsama,kemudiansiswayangdipanggilberdiridan diizinkanberkumpuldengantemannyayangmemilikinomoryangsama dikelompok lain dan saling bertukar pikiran terlebih dahulu untuk merumuskanjawabanataspertanyaanyangdiberikanguru.21
20Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem, (Surabaya: PT
PustakaPelajar,2009),h.92
21
Warsono. DKK. “Pembelajaran Aktif Teori dan Asesmen”, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012),h.216
(33)
17
e. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NumberedHeadsTogether
Berbagai sumber memang banyak mengungkapkan manfaat pembelajarankooperatif,berdasarkanberbagaihasilpenelitiansertafakta empiris dilapangan, pembelajaran kooperatif ternyata telah mampu meningkatkankualitaspembelajaransiswadalamhal:
1)Memberikan kesempatan kepada sesama siswa untuk saling berbagiinformaasikognitif;
2)Memberi motivasi kepada siswa untuk mempelajari bahan pembelajaranlebihbaik;
3)Meyakinkansiswauntukmembangunpengetahuannyasendiri; 4)Mengembangkan keterampilan sosial kelompok yang diperlukan
untukberhasildiluarruangankelas,bahkandiluarsekolah;
5)Meningkatkan interaksi positif antar anggota yang berasal dari berbagai kultur berbeda serta kelompok sosial ekonomi yang berlainan;
6)Meningkatkan daya ingat siswa karena dalam pembelajaran kooperatif, siswa secara langsung dapat menerapkan kegiatan mengajarsiswayanglain(teachorder).22
Sejauhinitidakbanyakkritikyangditunjukanterhadapimplementasi pembelajaran kooperatif. Misalnya, Amanda Post (2006) hanya menemukan satu kelemahan pembelajaran kooperatif, yaitu terhadap harapantimbulnyapemikirantingkattinggi(higherorderthingking)dari parasiswayangternyatasesuaidenganketerbatasankemampuanberfikir dantingkatkedewasaanparasiswa.Dampakpositifinitidakberkembang, terutamakepadasiswakelas-kelasrendah.
Vicki Randall mengemukakan kritikannya terhadap implementasi pembelajaran kooperatif terutama terkait dengan bertanggung jawab
(34)
18
kelompok dalam kelompok yang berkemampuannya berbeda-beda. Seringkalisiswayanglebihcerdasmeninggalkansiswayanglebihlemah pembelajaranya. Dalam hal ini harus selalu ada kontrol dari guru. Kemudian dalam asesmen menyusun rubrik yang diantaranya menilai sikapsiswadalammembantutemannya.
Orlich menyebutkan kritiknya terhadap upaya pengelompokan para siswa dengan kecakapan yang berbeda-beda. Sementara para ahli menyakini bahwa pembentukan heterogen terhadap siswa-siswa yang berbakat sepertiitu justrumenurunkankemampuanbelajar merekaatau kemampuanbelajarmerekamenjadiberkurangkarenaterganggudengan keharsanmembantutemanyanglain.23
Sedangkan secara khusus, Model Pembelajaran Numbered Heads
togethermemilikikelebihansebagaiberikut;
1)Situasibelajarlebihaktif,hidupbersemangatdnberdayaguna 2)Merupakanlatihanberfikirilmiahdalammenghadapimasalah 3)Menumbuhkansifatobjektif,percayadiri,keberaniansertatanggung
jawabdalammenghadapi/mengatasipermasalahan.
4)Siswayangpandaidapatmengajaritemannyayangkurangpandai 5)Tidakadasiswayangmendominasidalamkelompok.24
Adapun kekuranganModelPembelajaranNumberedHeadsTogether adalah;
1)Tidaksemuaanggotakelompokyangdipanggilolehguru. 2)Siswamenjadisalingmengandalkan.
3)Kemungkinannomoryangdipanggilguruakanterpanggilkembali.25
23Ibid,h.240-241 24
LaIrudan LaOdeSafiun Arihi,“AnalisisPenerapanPendekatan,Metode,Strategi, DanModel-ModelPembelajaran,(Yogyakarta:PTMultiPresindo,2012)cet.1,h.61
25http://m4y-a5a.blogspot.com/2012/05/metode-numbered-heads-together-nht.html?.
(35)
19
Walapunterdapatkritikanterhadappembelajarankooperatifini,akan tetapi kecil kemungkinan hal itu bisa terjadi jika proses pembelajaran diterapkandenganbaiksesuaidenganprinsipdanlangkah-langkahyang benarsertadiawasisecaratelitiolehguru.
2.MetodePembelajaranKonvensional
a. PengertianPembelajaranKonvensional
Pembelajaran konvensional adalah sebuah pembelajaran yang biasa digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran. Dalam pembelajaran konvensional, guru memiliki peranan yang yang sangat penting. Guru dituntutuntukmenjelaskanmateridariawalhinggaakhirpelajaranuntuk menjaminbahwasemuasiswamengertiakanmateritersebut.
Pembelajaran konvensional sering disebut dengan metode ceramah. Metodeceramahmerupakansuatucarapenyajianbahanataupenyampaian bahan pelajaran secara lisan dari guru. Dalam bentuk penyajiannya, metode ceramah sangat sederhana dari mulai pemberian informasi, klarifikasi,ilustrasi,danmenyimpulkan.26
MenurutDjamarah,metodepembelajarankonvensionaladalahmetode pembelajarantradisionalataujugadisebutmetodeceramah,karenasejak dulumetodeinitelahddipergunakansebagaialatkomunikasilisanantara gurudengansiswadalamprosesbelajardanpembelajaran.27
Pembelajarankonvensional menyebabkan siswa menjadipasifdalam prosespembelajaran,karenapembelajaanyangberlangsunglebihberpusat padagurudankomunikasiyangterjadiadalahkomunikasisatuarah.Hal ini menyebabkan kurangnya interaksi yang terjadi antara guru dengan siswa. Siswa lebih banyak mendengarkan, mencatat dan akhirnya menghafal penjelasan yang telah dijelaskan oleh guru. Dalam proses pembelajaran siswa hanya sekali-kali bertanya mengenai hal-hal yang disampaikan oleh guru dan biasanya haltersebut dilakukan oleh siswa
26
LaIrudan LaOdeSafiun Arihi,“AnalisisPenerapanPendekatan,Metode,Strategi, DanModel-ModelPembelajaran,(Yogyakarta:PTMultiPresindo,2012)cet.1,h.22
27http/belajar-nonstop.blogspotnl/2013/03/metodekonvensional.html?m=1diaksespada
(36)
20
yang sama. Sehingga proses pembelajaran yang berlangsung menjadi kurangefektif.
b. Ciri-ciriPembelajaranKonvensional
Dalampenerapannya,pembelajarankonvensionalmudahuntukdikenali baikdariprosesnyamaupunperanangurudansiswadalampembelajaran. Adapunciri-cirinyasebagaiberikut:
1)Pembelajaranlebihberpusatpadaguru.
2)Siswabiasanyalebihpasifdalamprosespembelajaran. 3)Siswamerupakanobjekpembelajaran.
4)Siswabelajardenganmenghafal.
5)Bahanajarbiasanyadalambentukceramah,tugastulisdanmedialain menurutpertimbanganguru.
6)Komunikasiantaragurudengansiswaadalahkomunikasisatuarah.28
c. KelebihandanKekuranganPembelajaranKonvensional
Dalamprosesnya,pembelajarankonvensionalpunmemilikikelebihan dan kekurangan dalam penerapannya di kelas. Adapun kelebihan penggunaanmetodekonvensional(ceramah)adalah:
1)Metode ini ekonomis waktu dan biaya karena waktu dan materi pelajarandapatdiaturolehgurusecaralangsung,materidanwaktu pelajaransangatditentukanolehsistemnilaiyangdimilikiolehguru yangbersangkutan.
2)Targetjumlahsiswaakanlebihbanyak,apalagijikamenggunakan alatpengerassuara.
3)Bahanpelajaransudahdipilih/dipersiapkansehingga memudahkan untukmengklasifikasidanmengkajiaspek-aspekbahanpelajaran 4)Apabilabahanpelajaranbelumdikuasaiolehsebagiansiswamaka
guru akan merasa mudah untuk menugaskan dan memberikan rambu-rambukepadasiswatersebut.
(37)
21
Sedangkankelemahandarimetodekonvensionaladalah:
1) Pembelajaran terasa sulit bagi anak yang kurang memiliki kemampuanmenyimakdanmencatatyangbaik.
2) Kemungkinanmenimbulkanverbalisme
3) Sangat kurang memberikan kesempatan pada siswa untuk berpartisipasisecaratotal.
4) Perangurulebihbanyaksebagaisumberbelajar
5) Materipembelajaranlebihcenderungbersifatingatan/hafalan.29
3.HasilBelajarFiqih
a. PengertianHasilBelajar
Hasiladalahsuatuistilahyangdigunakanuntukmenunjuksuatuyang dicapaiseseorangsetelahmelakukanusaha.Biladikaitkandenganbelajar berartihasilmenunjuksesuatuyangdicapaiolehseseorangyangbelajar dalamselangwaktutertentu.Keberhasilanpembelajarandilihatdarisisi produkadalahkeberhasilansiswamengenaihasilyangdiperolehdengan mengabaikan proses pembelajaran. Misalkan, ketika guru merumuskan tujuan atau kompetensi yang harus dicapai: diharapkan siswa dapat menyebutkan 2x2, maka pembembelajaran dianggap berhasil manakala siswa dapat menyebutkan atau menuliskan angka 4, tanpa perlu menguraikandarimanaangka4itudidapat.
Keberhasilanpembelajarandilihatdarisisihasilmemangmudahdilihat danditentukankrieterianya,akantetapihalinidapatmengurangimakna proses pembelajaran sebagai proses yang mengandung nilai- nilai pendidikan. Dengan kata lain keberhasilan pembelajaran yang hanya melihatsisihasilsamahalnyadenganmengerdilkanmaknapembelajaran itusendiri.
Dewasa ini, dengan sistemkelulusandiukur darikeberhasilan siswa dapatmenjawabsoal-soaltessepertiyangdisajikandalamsoalUN(Ujian
29
LaIrudan LaOdeSafiun Arihi,“AnalisisPenerapanPendekatan,Metode,Strategi, DanModel-ModelPembelajaran,(Yogyakarta:PTMultiPresindo,2012)cet.1,h.24
(38)
22
Nasional), makakriteria terhadap hasil belajar menjaditren bagiguru- guru kita. Manakala kita menerapkan kriteria keberhasilan pendidikan diukurdarihasilbelajarsepertiitumakakitaperlukonsistendantidak malu-malumengatakanbahwatujuanpendidikankitayangpalingutama adalah penguasaan materi pembelajaran. Dengan demikian kita perlu melatih dan membekali guru- guru kita dengan berbagai strategi yang dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk menguasai materi pembelajaransebanyak-banyaknya. 30
Menurut Soedijarto dalam Nana Sudjana menyatakan bahwa hasil belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai oleh pelajar dalam mengikutiprogrambelajarmengajarsesuaidengantujuanpendiikanyang telah ditetapkan. Sedangkan menurut Sudjana, hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalamanbelajar.31
Hasil belajar adalah pola- pola perbuatan, nilai- nilai, pengertian- pengertian,sikap-sikap,apresiasidanketerampilan.Merujukpemikiran Gagne,hasilbelajarberupa:
1)Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan meresponsecaraspesifikterhadaprangsanganspesifik
2)Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempersentasikan konsep dan lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan mengatagorisasi, kemampuan analitis- sintesis fakta- konsepdanmengembangkanprinsip-prinsipkeilmuan
3)Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktifitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi kegunaan konsepdankaidahdalammemecahkanmasalah.
30WinaSanjaya, PerencanaandanDesainSistemPembelajaran,(Jakarta:PTKencana,
2010),h.14
31Nana Sudjana, Penelitian Proses hasil belajar mengajar, (Bandung:Remaja
(39)
23
4)Kemampuan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatismegerakjasmani.
5)Sikapadalahkemampuanmenerimaataumenolakobjekberdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan berinternalisasidanekstenalisasinilai-nilai.
MenurutBloom,hasilbelajarmencakupkemampuankognitif,afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalah Knowledge (pengetahuan, ingatan),Comprehension(pemahaman,menjelaskan,meringkas,contoh), application (menerapkan), analaysis (menguraikan, menentukan hubungan), synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunanbaru),danevaluation(menilai),domainefektifadalahreceiving (sikap menerima), responding (memberikan respon), valuing (nilai), organization ( organisasi), charaterization (karakterisasi). Domain psikomotormeliputiinitiatory,pre-routine,danrountinized.Psikomotorik jugamencakupketerampilalanproduktif,teknik,fisik,sosial,menajerial, danintelektual.SementaramenurutLindgrenhasilpembelajaranmeliputi kecakapan,informasi,pengertian,dansikap. 32
Hemat penulis, hasil belajar adalah perubahan prilaku secara keseluruhanbukanhanyasalahsatuaspek potensikemanusiaansajaakan tetapisalingketerkaitandantidakterpisahkansatudenganyanglainnya (komperhensif).
b. Faktor-faktoryangmempengaruhiHasilBelajar
Hasilbelajaryangdicapaisiswadalamprosespembelajarantidakdapat terlepasdarifaktor-faktoryangdapatmempengaruhinya.Untukitu,Syah (2006: 144) mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa terdiri dari dua faktor, yaitu faktor yang datangnya dari
32 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem, (Surabaya: PT
(40)
24
dalamdiriindividusiswa(internalfactor),danfaktoryangdatangnyadari luar diri individu siswa (eksternal factor). Keduanya dapat dijelaskan sebagaiberikut:
1)Faktorinternalanak,meliputi:
a)Faktorpsikis(jasmani).Kondisiumumjasmaniyangmenandai dapat mempengaruhi semangat dan intensitas anak dalam mengikutipelajaran.
b)Faktor psikologis (kejiwaan). Faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat mempengaruhi kualitas perolehan hasil belajarsiswaantaralain:(1)Intelegensi,(2)sikap,(3)bakat,(4) minat,dan(5)motivasi.
2)Faktoreksternalanak,meliputi:
a)Faktorlingkungansosial,sepertiparaguru,stafadministrasidan teman-temansekelas.
b)Faktor lingkungan non-sosial, seperti sarana dan prasarana sekolah/belajar,letaknyarumahtempattinggalkeluarga,keadaan cuacadanwaktubelajaryangdigunakananak.
c) Faktor pendekatan belajar, yaitu cara guru mengajar guru, maupunmetodedanmediapembelajaranyangdigunakan.
c. DefinisiIlmuFiqih
Kata fiqh secara etimologis berarti “Paham yang mendalam”. Bila
“Paham”dapatdigunakanuntukhal-halyangbersifatlahiriah,makafiqih berartipahamyangmenyampaikanilmulahirkepadailmubatin.Karena itulah at-Tirmidzi menyebutkan, “fiqih tentang sesuatu,” berarti mengetahuibatinnyasampaikepadakedalamannya.Secaradefinitif,fiqih
(41)
25
berarti“ilmu tentang hukum- hukumsyar’iyang bersifat amaliah yang digalidandalil-dalilyangterperinci”.33
Ulama sepakat mesipun mereka berlainan dalam mazhabnya, bahwa segala ucapan dan perbuatan yang timbul dari manusia, baik berupa ibadah,muamalah,pidana,perdata,atauberbagaimacamperjanjian,atau pembelanjaan, makasemuaitu mempunyaihukumdalamsyariat islam. Hukum-hukuminisebagiantelahdijelaskanolehberbagainashyangada didlamAl-Qur’andan As-Sunnah,dansebagianlain belumdijelaskan oleh nash, akan tetapi syariat telah menegakkan dalil dan mendirikan tanda-tandabagihukumitu,dimanadenganperantaraandalildantandaitu seorangmujtahidmampumencapaihukumitudanmenjelaskannya.
Kumpulanhukum-hukumsyara’yangberhubungandenganucapandan perbuatanyangtimbuldarimanusia,baikyangdiambildarinashdalam berbagaikasusyangadanashnya,maipunyangdiistinbatkandariberbagai dalilsyar’ilainnyadalamkasus-kasusyangtidakadanashnyaterbentuklah fiqih.34
IbnuSubkidarikalanganuamasyafi’iyahmendefinisikannyasebagai:
اتفصيلي
ادلتها
هن
اوكتسب
اعولي
اشرع
ي
ااحك م
اعلن
“Pengetahuan tentang hukum syara’ yang berhubungan dengan
amalperbuatan,yangdigalisatupersatudalilnya(terperinci)”.35
d. TujuanIlmuFiqih
TujuanilmuFiqihadalahmenerapkanhukum-hukumsyariatterhadap perbuatandanucapanmanusia.Jadiilmufiqihituadalahtempatkembali seoranghakimdalamkeputusannya.Tempatkembaliseorangmuftidalam fatwanya, dan tempat kembalinya seorang mukallaf untuk dapat mengetahuihukumsyara’yangberkenaandenganucapandanperbuatan
33AmirSyarifuddin,UshulFiqh,(Jakarta:PTKencana,2009),h.2-3
34AbdulWahabKhalaf,IlmuUshulFiqh,(Semarang:PT.DinaUtama.1994),h.1 35Satria Efendi, M Zein, Ushul Fiqh, ( Jakarta: PT.Kencana Prenada Media Group,
(42)
26
yang muncul dari dirinya, ini agaknya juga merupakan tujuan yang dimaksudkan dari setiap undang-undang pada umat mana pun, karena sesungguhnya undang-undang itu tidak lain dimaksudkan untuk diterapkannyamateri-materinyadanhukum-hukumnyaterhadapperbuatan dan ucapan manusia, dan memberitahukan kepada setiap mukallaf terhadaphal-halyangwajibdirinyadanhal-halyangharamatasdirinya.36
e. RuanglingkupPembelajaranFiqihdiMA
Ruang lingkup mata pelajaran fiqih di Madrasah Aliyah meliputi : kajian tentang prinsip-prinsip ibadah dan syari’at dalam Islam; hukum Islamdanperundang-undangantentangzakatdanhaji,hikmahdancara pengelolaannya; hikmah kurban dan aqiqah; ketentuan hukum Islam tentang pengurusan jenazah; hukumIslamtentang kepemilikan;konsep perekonomian dalam Islam dan hikmahnya; hukum Islam tentang pelepasandanperubahanhartabesertahikmahnya;hukumIslamtentang
wakaalahdansulhubesertahikmahnya;hukumIslamtentangdamandan
kafaalah beserta hikmahnya; riba, bank dan asuransi; ketentuan Islam tentang jinaayah, Huduud dan hikmahnya; ketentuan Islam tentang peradilandanhikmahnya;hukumIslamtentangkeluarga,waris;ketentuan Islamtentangsiyaasahsyar’iyah;sumberhukumIslamdanhukumtaklifi; dasar-dasar istinbaath dalam fikih Islam; kaidah-kaidah usul fikih dan penerapannya.37
Adapunpenelitianyangdilakukanolehpenulisadalahmengukurhasil belajarfiqihsiswayangadadikelasXMAAnnidaAlIslamypadapokok bahasan“Riba,BankdanAsuransi”yangadapadasemestergenap.
4.MateriRiba,BankdanAsuransi
Secara garis besarnya materi kelas X tentang riba bank dan asuransi dijabarkansebagaiberikut:
36AbdulWahabKhalaf,IlmuUshulFiqh,(Semarang:PT.DinaUtama.1994),h.5-6 37Direktorat Pendidikan Madrasah, Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementrian
(43)
27
a. PengertianRiba
Menurut bahasa riba yaitu bertambah زياد karena salah satu perbuatan riba adalah meminta tambahan dari sesuatu yang dihutangkan.Sedangkanmenurutistilahadalahakadyangterjadiatas penukaran barang tertentu yang tidak diketahui pertimbangannya menurut ukuran syara’. Menurut syaikh Muhammad Abduh, yang dimaksudribaadalahpenambahan-penambahanyangdiisyaratkanoleh orang yang memiliki hartakepadaorang yang meminjamhartanya, karenapengunduranjanjipembayaranolehpeminjamdariwaktuyang telahditentukan.38
Ribaadalahsalahsatuhalyangdiharamkanmenurutsyariatislam. Adapundalil-dalilyangmengharamkanribaadalahfirmanAllahSWT:
“Haiorang-orangyangberiman,janganlahkamumemakanRiba
denganberlipatgandadanbertakwalahkamukepadaAllahsupaya
kamumendapatkeberuntungan”.(QS.AliImran:130.39
b. Macam-macamRiba
1)Riba fadhli yaitu berlebih salah satu dari dua pertukaran yang diperjualbelikan. Bila yang diperjual belikan sejenis, berlebihan timbangannya pada barang-barang yang ditimbang atau barang yangtidakbisaditakar.Contohnyamenukaremasdenganemas. 2)Riba Nasi’ah yaitu riba yang dikenakan kepada orang yang
berutangdisebabkanmemperhitungkanwaktuyangditangguhkan.
38HendiSuhendi,FiqihMuamalah, (Jakarta:PTRajaGrafindoPerkasa,2010),h.57-58 39
MuhammadArifinbinBadri,Ribadantinjauankritisperbankansyari’ah,(Bogor:PT PustakaDarulIlmi,2011),cet.Keempat,h.3
(44)
28
3)RibaQardhyaitupinjam-meminjamatauhutangpiutangdengan menarikkeuntungandariorangyangmeminjam/yangberhutang. 4)Riba Yad yaitu bila salah satu dari penjual atau pembeli telah
meninggalkan majelis akad sebelum saling menyerah terimakan barang.40
c. Hikmahdiharamkannyariba
1)Dapat menghilangkan faedah berhutang piutang yang menjadi tulangpunggunggotongroyongataskebajikandantakwa.
2)Dapatmenjauhkandarijalanataucarauntukmenjajahorangyang meminjamtidakdapatmengembalikanpinjamannya.
3)Memberikan semangat kepada seseorang untuk berusaha lebih keraslagi,tidakdenganmalas-malasandanmenunggubunga(riba) ituituberkembang.
d. PengertianBank
Bank atau Perbankan adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang dengan tujuan memenuhi kredit denganmodalsendiriatauoranglain.41
MenurutUUNO.14Th1997tentangpokokpokokperbankandan Bab1pasal1BankadalahLembagakeuanganyangusahapokoknya
adalahmemberikankreditdanjasajasadalamlalulintaspembayaran
dan peredaran uang. Sedangkan menurut UU RI No.7 1992 yaitu
badanusahayangmenghimpundanadarimasyarakatdalambentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka
meningkatkantarafhidup.
40IsnawatiRais,FiqihMuamalahdanAplikasinyapadaLKS(JakartaLembagaPenelitian
UINSyarifHidayatullah,2011),h.79
(45)
29
Tujuan Bank yaitu menunjang pembangunan nasional dalam rangkameningkatkanpemerataan,pertumbuhanekonomidanstabilitas nasionalkearahpeningkatankesejahteraanrakyat.FungsiutamaBank Indonesiaadalahsebagaipenghimpundanpenyalurdanamasyarakat.
e. PerbedaanBankSyariahdanBankKonvensional
Adapun sistem yang terdapat pada bank syariah dan bank konvensionalmemilikicirisebagaiberikut:
Bankkonvensional Banksyariah Memakaiperangkatbunga
bukanbagihasil.
Hubungandengannasabah dalambentukhubungan kreditur-debitur.
Keuntungannyabagihasil.
Hubungandengannasbahdalam bentukkemitraan.
Memakikaninvestasibisahalal danjugabisaharam.
Melakukaninvestasiyanghalal saja
Tidak terdapatdewansejenis DewanPengawasSyari’ah.
Pengerahandanpenyaluran danaharussesuaidengan pendapatDewanPengawas
Syari’ah
Tidakterdapatdewansejenis DPS
Penghimpunandanpenyaluran danaharussesuaidenganfatwa dewanpengawassyariah(DPS)
(46)
30
f. HukumBungaBank
Ulamaberbedapendapatdalammenghukumibungabank,sebab bungabank iniadalahsalahsatumasalahyangkotemporer,adapun hukumbungabankdibagimenjaditiga:
1) Pendapatpertamamenyatakanbahwahukumbungabankituharam denganalasanbahwadalambankitupastiterdapatbunga,karena tanpabungamustahilbankituakandapatberkembang.
2) Pendapat kedua, menyatakan bahwa hukum bank itu mubah, denganalasanbahwaadanyabanktakdapatdielakanlagisudah merupakankebutuhansehari-hari.
3) Pendapat ketiga, menyatakan bahwa bank itu hukumnya mutasyabihatataumasihdiragukanharamatautidaknya.Inikarena dilihatdarisatusegibankmerupakankebutuhanyangmendesak dalamkehidupanmasyarakatmaupunnegaratetapidarisegilain lainsangatsulitbankmeniadakanbunga.
NamunsekarangsudahbanyakberdiriBankIslam,BPRSyariah, dan BMT di indonesia, maka ketiga pendapat tersebut perlu dikaji ulang.Yangjelasbagiumatislamsekitarnyatidakberlakulagihukum darurat sehinggadiwajibkanuntuk memanfaatkan lembagakeuangan islamatauBankIslamtersebutdanmeninggalkanbankdengansistem bungaterutamamilikswasta.42
g. PengertianAsuransi
Menurut pasal 246 kitab perundang-undang perniagaan, bahwa yangdimaksuddenganasuransiadalahsuatupersetujuandimanapihak yangmeminjamberjanjikepadapihakyangdijaminuntukmenerima sejumlahuangpremisebagaipenggantikerugian,yangmungkinakan
42 Isnawati Rais, Fiqih Muamalah dan Aplikasinya pada LKS( Jakarta Lembaga
(47)
31
diderita oleh yang dijamin karena akibat dari suatu peristiwa yang belumjelasterjadi.43
Sedangkan Asuransi Islam/ Asuransi Takaful adalah sebuah lembagaatauperusahaanasuransiyang menjalankanprinsiptakaful yaitusalingmemikulresikodiantarasesamaorang.Sistemasuransiini dijalankandengancaramenjadikansemuapesertamenjadikeluarga besardanmenanggungsatusamayanglainsehinggahilangnyaunsur ketidakpastian(Gharar),judi,danriba.
Dalamalqur’anAllahmenjelaskantentangprinsipdasarasuransi, yaitudalamsuratal-maaidahayat2:
“dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan
dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran".
h. HukumAsuransi
Adapunhukumauransiinibersifatijtihadiyah,artinyahukumnya perlu dikaji sedalam mungkin karenatidak terdapat dalamalqur’an maupunhaditssecaraeksplisit.Dikalanganulamaataucendikiawan muslimterdapatempatpendapattentanghukumasuransi,yaitu:
1)Mengharamkanasuransidalamsegalabentukmacamnyaseperti sekarangini,termasukasuransijiwa.Kelompokiniantaralain SayyidSabiq,MuhammadYusufal-Qardhawi, dll. Alasannya adalahasuransipadahakikatnyasamadenganjudi,mengandung unsuryangtidakjelas,hidupdanmatinyamanusiatidakbisa dijadikan objek bisnis, sehingga melanggar/mendahuluitakdir AllahSWT.
(48)
32
2)Membolehkansemuaasuransidalampraktiknya, pendapat ini dikemukakanolehAbdulWahabKhalaf,MustafaAhmadZarqa, Muhammad Yusuf Musa dan alasannya adalah kedua belah pihakyangberjanjidenganpenuhkerelaanmenerimaoperasiini sehingga tidak merugikan kedua belah pihak, termasuk akad mudharabahdanasuransiinitermasuksyirkahta’awuniyah. 3)MembolehkanAsuransiyangbersifatsosialdanmengharamkan
asuransi yang bersifat komersial. Pendapat ini dikemukakan olehAbuZahrah.
4)Menganggapbahwaasuransibersifatsyubhatkarenatidakada dalil-dalil syar’i yang secara jelas mengharamkan ataupun menghalalkannya.44
B.KerangkaBerfikir
Padaprosespembelajarandenganparadigmalamamasihkurangvariasi modelpembelajaransehinggapembelajaranmenjadimonoton.Pembelajaran harusturut berubah seiring denganperubahanaspek yang lainnyasehingga terjadi kesesuaian dan keseimbangan. Salah satu model pembelajaran yang dikembangkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yaitu dengan menggunakan model cooperative learning yang menghasilkan peningkatan hasil akademik, meningkatkan kemampuan berfikir kritis, membentuk hubunganpersahabatan,menimbainformasi,dll.
Dalam pembelarajan Fiqih terdapat bermacam-macam karakterisitik materi,tidaksemuametodeataumodelpembelajarandapatefektif diterapkan, begitupundalammodelpembelajarankooperatif,semuanyatergantungkepada penyesuaian indikator/ tujuan pembelajaran itu sendiri. Walaupun pada dasarnya fiqih adalah ibadah amaliyah yang harus real terlihat praktiknya begitu pun dalam pengajarannya terhadap siswa, akan tetapi ada beberapa persoalan yang tidak bisa dijangkau dalampengajaran untuk melaksanakan praktiknyasepertishalatdanbersuci,dandisinimateriyangdiambiladalah
(49)
33
tentang“RibaBankdanAsuransi”yangmungkinmerupakanhalyangbaru bagisiswaakantetapimerekaakanmerasakannyananti,makadariituperlu pemahamanyangkuatdalammempelajarikonsep-konsepdidalamnya.
PenerapanModelPembelajaranKooperatif tipeNumberedHeadTogether (NHT) sangat membantu dalam pembelajaran fiqih yang memiliki karakter pemahaman yang kuat akan suatu konsep dan banyak sekali sub bab yang harusdipahamidandihafal.Padaprinsipnya,ModelPembelajaranKooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) merupakan metode pembelajaran interaktifkarenamenekankanpadaketerlibatanaktifsiswadalamkelompok selamaprosespembelajaran.
Jadi Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head Together
(NHT) inisangat baik dalammembantu guru mengajarkan materipelajaran
fiqihyangkarakteristiknyamembutuhkanpemahamanyangkuattentangsuatu konsep dan analisis yang mendalam sehingga dapat tercapainya tujuan pembelajaransepertisalahsatupokokbahasanyangpenulisambil.
Secaragrafis,penulismenggambarkankerangkaberfikirdalampenelitian inisebagaiberikut:
MateriPembelajaran Guru
Riba,BankdanAsuransi
Riba,BankdanAsuransi
ModelCooperative
LearningTipe
NumberedHeads
Hasilbelajarfiqihsiswa Together meningkat
(50)
34
C.PenelitianyangRelevan
DalambeberapapenelitianbanyakdisebutkanbahwaModelPembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together dapat memberikan pengaruh positif terhadap pembelajaran siswa, diantaranya adalah penelitian yang dilakukanolehZuanitaAdriyanidalamskripsinyayangberjudul“Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT)
terhadapAktivitasdanHasilBelajarPokokBahasanKelarutandanHasilKali
Kelarutan”, disebutkan bahwa Hasil penelitian menunjukkan rata-rata hasil belajarsiswakelompokeksperimenadalah76,34denganketuntasanklasikal 88,57%sedangkanrata-ratahasilbelajarpadakelompokkontrol66,53dengan ketuntasanhlasikal64,71%.ModelpembelajarankooperatiftipeNHTcukup berpengaruhterhadapaktivitasdanhasilbelajarsiswadenganhargakorelasi biserial (rb) masing- bahwa Dari hasil analisis data tahap akhir diperoleh bahwa hasiltespadakelaseksperimen xhitung =4,6689 dankelascontrol xhitung=3,2537,masing0,480dan0,549denganhargaKDsebesar23,05% dan30,11%.Berdasarkanhasilpenelitiantersebutdapatdisimpulkanbahwa modelpembelajarankooperatiftipeNumbered HeadTogether(NHT)dapat berpengaruh terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa sehingga disarankan kepadaguruagarmenggunakanmodelpembelajarankooperatiftipeNumbered HeadTogether(NHT)dalampembelajarankimia.
Dan dalam penelitan yang dilakukan oleh Khodirah dalam judulnya
“Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif dengan Pendekatan Struktural
Numberel Heads Together terhadap Pemahaman Konsep Fisika Pokok
BahasanGetarandanGelombang.menyebutkandengantarafsignifikan5%
dandk=3,diperolehxtabel=7,81.Karenaxhitung<xtablemakadata terdistribusinormal. Pengujian hipotesis menggunakan uji t untuk dua kelompokdenganvarianssamadiperolehthitung=3,007dengantarafsignifikan
5%dandk=70diperolehttabel=1,667.IniberartibahwahipotesisHoyang
menyatakanbahwarata-ratadariduakelompoksamaditolak,sedangkanHa yangmenyatakanbahwarata-ratadariduakelompokberbedaditerima.Maka disimpulkan bahwa pemahaman konsep fisika siswa kelas VIII SMP
(51)
35
Muhammadiyah01Weleriyangmenggunakanmodelpembelajarankooperatif dengan pendekatan struktural Numberel Heads Together lebih baik secara signifikandaripembelajarankonvensionaldalampenelitianini.45
Dan disini penulis akan mencoba meneliti Pengaruh penerapan Model
PembelajaranKooperatifTipe NumberedHeadsTogetherpadamatapelajaran
FiqihdiMAAnnidaAlIslamypadapokokbahasanRiba,BankdanAsuransi.
D.PengajuanHipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah jawaban sementara atau dugaan sementara,yangsifatnyabisabenarataujugasalah.Makaitulahdiperlukan penelitianuntukmengujinya.
Dalampenelitianskripsiini,penulismengajukanhipotesissebagaiberikut :
HipotesisAlternatif(Ha) :Terdapatperbedaanyangsignifikanantara
hasil belajar fiqih dengan menggunakan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Numbered Heads Together dan metode
konvensional.
HipotesisNol(Ho) :Tidakterdapatperbedaanyangsignifikan
antara hasil belajar fiqih dengan menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Numbered Heads
Togetherdanmetodekonvensional.
45http://garuda.kemdiknas.go.id/jurnal/detil/id/0:106497diaksespadatanggal11Agustus
(52)
BAB
III
METODOLOGI
PENELITIAN
A.Waktudantempatpenelitian
TempatpenelitianinidilakukandiMAAnnidaAlIslamyyangberlokasidi Jl.Durikosambino.33,Cengkareng,JakartaBaratpadaparasiswakelasX semestergenaptahunajaran2012/2013.
Adapunwaktupenelitianmulaidaribulanmaretsampaibulanjuni2013.
B.MetodedanDesainPenelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimen (penelitian semu), yaitu metode eksperimen yang tidak memungkinkanpenelitimelakukanpengontrolanpenuhterhadapvariabeldan kondisieksperimen.KelaseksperimenadalahkelasdenganperlakuanModel Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dan kelas kontroldenganpembelajarankonvensionalyanghanyaberceramah,membaca, menulisdanmenghafal.DesainpenelitianyangdigunakanadalahRandomized
SubjectPosttestOnlyControlGroupDesigndenganrinciansebagaiberikut:
Ketrangan:
X : Perlakuan dengan Model Pembelajaran Kooperatif tipe
NumberedHeadTogether(NHT)
T :Tesakhiryangsamapadakeduakelas.46
46Sukardi,MetodologiPenelitianPendidikan,(Jakarta:BumiAksara,2009),h.185
36
Kelas Perlakuan PostTest
Eksperimen X T
(53)
37
C.PopulasidanTeknikPengambilanSampel
Populasiadalahwilayahgenerelisasiyangterdiriatas;objek/subjek yang mempunyaikualitasdan karakteristik tertentu yang ditetapkanolehpeneliti untukdipelajaridankemudianditarikkesimpulannya.
Jadipopolasibukanhanyaorang,tapijugaobjekdanbenda-bendaalam yang lain.Populasijugabukansekedar jumlahyangadapadaobjek/subjek yangdipelajari,tetapimeliputiseluruhkarakteristik/sifatyangdimilikioleh subjekatauobjektersebut.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasitersebut.Bilapopulasibesar,danpenelititidakmungkinmempelajari semuayangadapadapopulasiitu,misalnyakarenaketerbatasandana,waktu dan tenaga, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasiitu.47 Dengankata lain sampeladalah sebagaiatau wakilpopulasi
yangditeliti.
Populasitargetdalampenelitianiniadalahseluruhsiswa MAAnnidaAl Islamy.Sedangkanpopulasiterjangkaupadapenelitianiniadalahsiswakelas XMAAnnidaAlIslamy.Teknikpengembilansempelmenggunakansempel acak kelas. Setelah dilakukan, maka diperoleh sampel adalah kelas X A sebagaikelaskontroldenganjumlahsiswasebanyak20orangdankelasXB sebagaikelaseksperimendenganjumlahsiswasebanyak20orang.
D.TeknikPengumpulanData 1.Variableyangditeliti
a. Variabelbebas : Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered
HeadsTogether
b. VariabelTerikat :Hasilbelajarfiqihpadapokokbahasanriba,bank danasuransi.
47Sugiyono,MetodePenelitianKuantitatif,KualitatifdanR&D,(Bandung,PTAlfabeta,
(54)
38
2.DataPenelitian
DatapenelitiandiambildarihasilobservasidanhasilbelajarFiqihpada kelaseksperimendankelaskontrolyangdiperolehdariskortesformatif pada pokok bahasan “Riba, Bank Dan Asuransi”, di mana tes yang dikerjakanolehkeduakelastersebutsama.
3. TekhnikdanInstrumenPenelitian a. Observasi
Secara umum, observasi dapat diartikan sebagai penghimpunan bahan-bahan keterangan yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap berbagai fenomenayangdijadikanobjekpengamatan.48
Metode observasi dalam penelitian ini berisi catatan yang menggambarkanaktivitasgurudalamkegiatanpembelajarandikelas danpartisipasibelajarsiswadalampembelajaranfiqihmenggunakan modelpembelajarankooperatiftipeNumbered HeadsTogetherdan metodekonvensionaldimasing-masingkelas.
b. Tes
Tes adalah alat pengukuran berupa pertanyaan, perintah, dan petunjuk yang ditunjukankepadatesteeuntuk mendapatkanrespon sesuaipetunjukitu.49Instrumentyangdigunakandalampenelitianini
berupa tes berbentuk pilihan ganda sebanyak 32 buah soal untuk mengukur hasil belajar fiqih siswa dengn bentuk pilihan ganda , berupa;hapalan(C1),pemahaman(C2),danpenerapan(C3).Sebelum melakukantespenelitimembuatkisi-kisiterlebihdahulu,adapunkisi- kisisoalpadapokokpembahasan“Riba,BankdanAsuransiadalah sebagaiberikut:
48Pupuh Fathurrohman,dkk, StrategiBelajar Mengajar,(bandung: PT Refika Aditama,
2007),cet,1,h.86
(55)
39
Tabel3.1Kisi-sisiSoalPosttestpembahasanRiba,Bankdan Asuransi
Standarkompetensi :Memahamiriba,bank,danasuransi KompetensiDasar :1.1.MenjelaskanHukumRiba
1.2.MenjelaskanHukumBank 1.3.MenjelaskanHukumAsuransi
No Indikator C1 C2 C3 Jumlah
soal 1 MenjelaskanPengertiandan
Macam-MacamRiba
1,15 2,5, ,14, 22,
21, 7
2 MenjelaskanHikmah diharamkannyaRiba
9,27 28 3
3 MenjelaskanPengertian, TujuandanFungsiBank
3,32, 20,2 5,3
7,31 6
4 MenentukanBankyang sesuaisyariatIslam berdasarkanciri-cirinya
11,1 7,
4 3
5 MenunjukkanProdukBank Syariah
19 18 2
6 MengidentifikasiPerbedaan BankKonvensionaldan BankIslam
30 23,2 4,16
4
7 MenjelaskanPengertiandan tujuanAsuransi
6,13, 29
8 4
8 MembandingkanSistem AsuransiIslamDan Nasional
10 12,2 6
(56)
r
pbi=
−40
Jumlahsoal 32
Instrumen terlebih dahulu diuji cobakan sebelum digunakan sehinggadidapatkaninstrumenyangbaik.Ujicobainidimaksudkan untuk memperoleh validitas, reabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembedainstrumen.
1) UjiValiditas
Sebuahinstrumendikatakanvalidapabilamampu mengukur apayangdiinginkandandapatmengungkapkandatadarivariabel yangditelitisecaratepat.
Pada instrumen tes hasil belajar Fiqih, validitas yang digunakan adalah validitas item, yaitu mengukur yang dimiliki olehsebutiritemdalammengukurseharusnyadiukurlewatbutir itemtersebut.
Pengujian validitas item untuk tes berbentuk pilihan ganda dalampenelitianinimenggunakanrumuskorelasipointbiserial, yaitu:
Keterangan:
r
pbi =KoefisienkorelasipointbiserialyangmelambangkankekuatankorelasiantaravareabelIdenganvareabelII, yangdalamhalinidianggapsebagaikoefisienvaliditas item
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)