PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IIS 4 SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016 2017 | Nasta'in | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 10124 21531 1 SM
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN
SOSIOLOGI KELAS XI IIS 4 SMA NEGERI 2 SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TAKE AND
GIVE TYPE TO IMPROVE STUDENTS LEARNING RESULT IN SOCIOLOGY
SUBJECT AT CLASS XI IIS 4 SMA NEGERI 2 SURAKARTA
IN THE ACADEMIC YEAR OF 2016/2017.
Exma Kin Nasta’in, Slamet Subagya, Siti Rochani
Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas
Maret Surakarta, JL. Ir Sutami No.36A, Jebres Kota Surakarta, E-mail:
Nastainexma@gmail.com
ABSTRAK
Penilitian ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar
pada mata pelajaran Sosiologi kelas XI IIS 4 SMA Negeri 2 Surakarta tahun
pelajaran 2016/2017 melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Take
and Give. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
dilaksanakan dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri dari perencanaan tindakan,
pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi tindakan. Subyek pada penelitian
tindakan kelas adalah seluruh peserta didik kelas XI IIS 4 SMAN 2 Surakarta
yaitu sebanyak 29 peserta didik. Sumber data berasal dari guru dan peserta didik.
Teknik utama dalam pengupulan data menggunakan observasi dan tes, sementara
teknik pendukung dengan menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi.
Analisis data dengan menggunakan teknik analisis data kualitatif dan kuantitatif.
Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini menunjukan bahwa penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Take and Give dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik kelas XI IIS 4 SMA Negeri 2 Surakarta, yang diawali dari tahap Pra
Tindakan, Siklus I dan Siklus II. Pada tahap Pra Tindakan diperoleh hasil belajar
peserta didik dengan rata-rata nilai 67,93. Kemudian pada siklus I rata-rata
perolehan nilai hasil belajar peserta didik meningkat menjadi 74,48 dan Pada
siklus II rata rata perolehan nilai hasil belajar peserta didik meningkat menjadi
82,20. Simpulan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah penerapan model
pembelajran kooperatif tipe Take and Give dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik kelas XI IIS 4 SMA Negeri 2 Surakarta.
1
2
ABSTRACT
This research is done with purposes to improve students learning outcomes
in Sociology subject at class XI IIS 4 SMA Negeri 2 Surakarta in the academic
year of 2016/2017 by applying Cooperative Learning Model Take and Give type.
This research is a Classroom Action Research (CAR) which is conducted in two
cycles. Every cycle consists of Planning, Implementation, Action, observation and
reflection. The subject of the research is students of class XI IIS 4 SMA Negeri 2
Surakarta which is consist of 29 students. Source data comes from teachers and
learners. The main techniques for collecting data of this research are observation
and tests and the other techniques for collecting supporting data are interview and
documentation. Analysis of the data by using techniques of qualitative and
quantitative data analysis. The results of this research show that the
implementation of cooperative learning model Take and Give type can improve
students’ learning result at XI IIS 4 SMA Negeri 2 Surakarta, which begins from
phase pre-action, cycle I and cycle II. At the stage of pre-action, students result
average score is 67,93. After the first cycle, students result average score increase
become 74,48 and the second cycle students learning result average increase
become 82,20. The conclusion of this research is that implementation of
cooperative learning model Take and Give can improve students learning result at
XI IIS 4 SMA Negeri 2 Surakarta.
didik
Pendahuluan
Penyelenggaraan
pendidikan
sekolah memiliki kontribusi
besar
terhadap
kemampuan
di
untuk
melakukan
berbagai
kegiatan belajar. Dengan berbagai
yang
kesempatan
dan
pertumbuhan
belajar
dan
tersebut
perkembangan
pengalaman manusia. Ada beberapa
peserta didik diarahkan dan didorong
unsur
sebuah
ke pencapaian tujuan yang dicita-
pendidikan yang diselenggarakan di
citakan. Lingkungan tersebut disusun
sekolah
kurikulum,
dan ditata dalam suatu kurikulum,
pendidik dan peserta didik. Oemar
yang pada gilirannya dilaksanakan
Hamalik (2013:3) menjelaskan bahwa
dalam bentuk proses pembelajaran
sekolah
lembaga
yang dilakukan oleh pendidik dan
pendidikan formal, secara sistematis
peserta didik. Guru sebagai tenaga
merencanakan
pendidik dan murid sebagai peserta
penting
didalam
diantaranya
sebagai
lingkungan,
pendidikan
suatu
bermacam-macam
yakni
yang
lingkungan
didik merupakan unsur utama dalam
menyediakan
kegiatan pembelajaran di sekolah.
berbagai kesempatan bagi peserta
Tetapi
Proses
pembelajaran
yang
3
dilakukan
oleh
banyak
tenaga
peserta
didik
ketika
kegiatan
pendidik saat ini cenderung pada
pembelajaran berlangsung di kelas.
pencapaian target materi kurikulum.
Kelas XI peminatan ilmu-ilmu sosial
Hal ini dapat dilihat dari kegiatan
di SMA Negeri 2 Surakarta terdiri dari
pembelajaran di dalam kelas yang
5 kelas yaitu mulai dari kelas XI IIS 1-
selalu didominasi oleh guru dan
XI IIS 5 diantara 5 kelas tersebut kelas
kurang
XI IIS 4 termasuk kelas yang suasana
melibatkan
murid
secara
pembelajarannya kurang kondusif dan
langsung.
materi
hasil belajar para peserta didik nya
biasanya guru menggunakan metode
pun terbilang rendah. Kelas XI IIS 4
yang kurang bervariasi seperti terlalu
SMA Negeri 2 Surakarta terdiri dari
sering menggunakan metode ceramah
29 peserta didik dengan jumlah murid
dimana
materi
laki-laki 9 peserta didik dan murid
sementara peserta didik hanya duduk,
perempuan 20 peserta didik. Mata
mencatat, dan mendengarkan apa yang
pelajaran Sosiologi di kelas XI IIS 4
disampaikan
dengan
berlangsung pada hari rabu dan jumat
pembelajaran
pada jam ke 3-4. Pada observasi awal
Dalam
demikian,
penyampaian
guru
menjelaskan
oleh
suasana
guru
menjadi tidak kondusif karna peserta
yang
didik cenderung pasif serta kurang
menemukan beberapa permasalahan
antusias
mengikuti
dalam kegiatan pembelajaran di kelas
pembelajaran sehingga pemahaman
XI IIS 4 SMA Negeri 2 Surakarta.
dan penguasaan peserta didik terhadap
Adapun permasalahan tersebut antara
materi yang disampaikan oleh guru
lain:
dalam
menjadi kurang dan peserta didik hal
ini tentu dapat berpengaruh pada hasil
belajar peserta didik.
Sebelumnya
telah
IIS 4 SMA Negeri 2 Surakarta. Hal ini
gambaran
untuk
secara
dilakukan,
peneliti
1. Para peserta didik kurang tertarik
dengan
kegiatan
pembelajaran
yang sedang berlangsung dan
peneliti
melakukan observasi awal di kelas XI
dilakukan
telah
mendapatkan
umum
kondisi
juga kurang antusias. Hal tersebut
terlihat ketika guru memberikan
penjelasan terkait dengan materi
pembelajaran
tetapi
banyak
4
peserta
didik
yang
tidak
didik yang mampu mencapai nilai
memperhatikan.
KKM 75.
2. Peneliti juga menemukan tidak
sedikit
peserta
didik
Bukan hanya dari peserta didik,
yang
peneliti juga menemukan beberapa
melakukan kegiatan lain diluar
permasalahan di kelas XI IIS 4 SMA
mata pelajaran Sosiologi seperti
Negeri
asyik berbincang dengan teman,
pelajaran Sosiologi yang berasal dari
bercanda dan terkadang ada yang
guru. Adapun permasalahan tersebut
mengantuk ketika pembelajaran
adalah :
Sosiologi berlangsung.
2
Surakarta
1. Model
3. Banyak peserta didik yang terlihat
pada
pembelajaran
mata
yang
digunakan guru kurang inovatif
dari
dan bervariasi. Seperti terlalu
guru karna diam diam bermain
sering menggunakan metode
mengabaikan
smartphone
pengarahan
ketika
ceramah dan presentasi.
proses
berlangsung.
2. Selama kegiatan pembelajaran
Padahal ketika di awal pelajaran
peserta didik kurang dilibatkan
guru sudah memperingatkan para
secara aktif.
pembelajaran
peserta
didik
supaya
3. Guru kurang menguasai kelas
dengan baik. Karna pada saat
smartphonenya disimpan.
proses
4. Hasil belajar peserta didik di
pembelajaran
kelas ini juga terbilang rendah.
berlangsung
pada saat pelaksanaan pretest
peserta
yang
memperhatikan
dilakukan
pada
Pra
masih
didik
banyak
yang
tidak
penjelasan
Tindakan, masih banyak peserta
guru dan malah asyik bercanda
didik yang mendapat nilai di
serta
bawah
smartphone.
Kriteria
Ketuntasan
bermain
Minimal (KKM) yaitu 75. Dari 29
Dari
peserta didik terdapat 18 peserta
diungkapkan
didik
masih
beberapa faktor yang menyebabkan
belum
hasil belajar peserta didik menjadi
mencapai KKM hanya 11 peserta
rendah. Dengan adanya permasalahan
dibawah
yang
nilainya
rata-rata
dan
beberapa
sibuk
masalah
telah
yang
ditemukan
5
tersebut
guru
bersama
peneliti
dianggap
dapat
menjadi
solusi
mencoba melakukan refleksi. Kegiatan
permasalahan yang ditemukan di kelas
refleksi dilakukan untuk mengetahui
XI IIS 4 adalah model pembelajaran
masalah yang dihadapi serta untuk
kooperatif tipe Take and Give. Melalui
menemukan solusi atau perbaikan dari
metode Take and Give peserta didik
masalah yang dihadapi. Dari hasil
dapat
refleksi peneliti dengan guru, guru
memahami materi yang disampaikan
menginginkan adanya suatu perubahan
oleh
dalam proses pembelajaran di kelas
pelaksanaannya, setiap peserta didik
supaya ada peningkatan hasil belajar
akan diberikan kartu yang berisi sub
Sosiologi di kelas XI IIS 4 SMA
materi terkait pembelajaran yang yang
Negeri
Berdasarkan
harus dikuasai masing-masing peserta
refleksi tersebut untuk menemukan
didik. Peserta didik kemudian mencari
solusi dari permasalahan di kelas XI
pasangannya
IIS 4 SMA Negeri 2 Surakarta maka
bertukar pengetahuan sesuai dengan
perlu diadakannya suatu Penelitian
apa yang didapatkannya di kartu, lalu
Tindakan Kelas. Upaya peningkatan
kegiatan pembelajaran diakhiri dengan
hasil belajar peserta didik juga tidak
mengevaluasi peserta didik dengan
terlepas dari berbagai faktor yang
cara menanyakan pengetahuan yang
mempengaruhinya,
mereka miliki dan pengetahuan yang
2
Surakarta.
dalam
hal
ini
lebih
aktif
guru
karna
masing-masing
diperlukan guru kreatif yang dapat
mereka
membuat pembelajaran menjadi lebih
(Huda, 2013:241).
menarik dan disukai oleh peserta
dan
terima
dari
mampu
dalam
untuk
pasangannya
Dengan menggunakan tipe Take
perlu
and Give peserta didik bukan hanya
dibangun sedemikian rupa dengan
mempelajari materi yang diberikan
menggunakan
pembelajaran
oleh guru tetapi peserta didik juga
yang tepat agar peserta didik dapat
dapat belajar melalui teman sehingga
memperoleh
untuk
pengetahuan peserta didik menjadi
berinteraksi satu sama lain sehingga
bertambah dan hasil belajar peserta
nantinya dapat diperoleh hasil belajar
didik
yang optimal. Salah satu model yang
meningkat. Melalui penerapan metode
didik.
Suasana
kelas
model
pun
kesempatan
yang
rendah
juga
dapat
6
Take and Give diharapkan peserta
arsip ataupun dokumen yang berkaitan
didik menjadi lebih aktif dan hasil
dengan kegiatan pembelajaran.
belajar peserta didik dapat meningkat.
Berdasarkan
awal
digunakan dalam penelitian ini antara
yang telah dilakukan oleh peneliti,
lain dengan menggunakan observasi
dalam upaya untuk meningkatkan
dan tes serta teknik wawancara dan
hasil belajar tersebut maka perlu
dokumentasi
dilakukan suatu Penelitian Tindakan
pendukung. Teknik pengujian validitas
Kelas
data pada Penelitian Tindakan Kelas
(PTK)
pengamatan
Teknik pengumpulan data yang
dengan
menerapkan
sebagai
teknik
model pembelajaran kooperatif tipe
(PTK)
Take and Give untuk meningkatkan
yang merupakan salah satu cara yang
hasil belajar peserta didik pada mata
digunakan
pelajaran Sosiologi kelas XI IIS 4
validitas data . Triangulasi data yaitu,
SMA
data yang sama akan lebih mantap
Negeri
2
Surakarta
tahun
pelajaran 2016/2017.
tindakan
untuk
meningkatkan
kebenarannya bila digali dari beberapa
sumber data yang berbeda sehingga
Metode Penelitian
Penelitian
ini menggunakan triangulasi
data
kelas
yang
diperoleh
benar-benar
ini
objektif. Data dapat diperoleh dari
dilaksanakan di kelas XI IIS 4 SMA
hasil belajar peserta didik pada saat
Negeri 2 Surakarta. Jumlah subjek
Pra Tindakan, siklus 1 dan siklus 2.
penelitian sebanya 29 peserta didik
Teknik analisis data yang digunakan
yang terdiri dari 20 siswa perempuan
dalam penelitian ini yaitu kuantitatif
dan 9 siswa laki-laki. Penelitian
dan kualitatif. Pada teknik kuantitatif
dilaksanakan pada semester genap
analisis data dilakukan dengan cara
tahun pelajaran 2016/2017 tepatnya
membandingkan
pada bulan Januari-Februari 2017.
belajar peserta didik pada setiap siklus
Sumber data dalam penelitian ini
yaitu berupa nilai rata-rata kelas
adalah peserta didik kelas XI IIS 4 dan
dilengkapi dengan ketuntasan hasil
Guru Sosiologi kelas XI IIS 4 SMA
belajar peserta didik yang disajikan
Negeri 2 Surakarta,peristiwa serta
dalam data dengan bentuk tabel dan
peningkatan
hasil
7
grafik. Pada teknik kualitatif analisis
instrument
data yang dilakukan yaitu dengan
lembr observasi peserta didik, serta
mengamati
membandingkan
menyusun alat evaluasi pembelajaran
aktivitas pembelajaran yang dilakukan
baik berupa soal tes untuk mengetahui
guru dan peserta didik baik itu sikap,
hasil belajar Sosiologi peserta didik.
tingkah laku, dan ketrampilan saat
Pelaksanaan
penerapan model pembelajaran tipe
dalam 2 siklus masing- masing siklus
Take and Give pada setiap siklus dan
terdiri dari 2 pertemuan. Pelaksanaan
nantinya digunakan untuk menyusun
dilakukan sesuai dengan perencanaan
dan memperbaiki rencana pelaksanaan
yang
tindakan selanjutnya. Indikator kinerja
dilakukan
oleh
yang ditentuan dalam penelitian yaitu
kegiatan
penelitian
dengan penerapan metode Take and
sedangkan refleksi dilakukan setelah
Give minimal 80% dari peserta didik
pelaksanaan
mampu mencapai batas nilai KKM 75.
melakukan tindak lanjut dari tindakan
Prosedur penelitian tindakan kelas ini
yang telah dilaksanakan.
terdiri dari 2 siklus yang masing-
Hasil dan Pembahasan
dan
masing siklus meliputi perencanaan,
penelitian,
tindakan
telah
menyususn
dilaksanakan
dibuat.
Pengamatan
observer
berlangsung
tindakan
Penelitian
ini
pelaksanaan tindakan, observasi dan
penelitian
tindakan
refleksi.
penerapan
model
selama
untuk
merupakan
kelas
dengan
pembelajaran
dengan
kooperatif tipe Take and Give yang
mengadakan pembelajaran yang dalam
diawali dengan tahap Pra Tindakan,
satu siklus ada 2 kali tatap muka yang
yaitu dengan observasi awal yang
disesuaikan dengan RPP. Ada 4
bertujuan
tahapan
permasalahan
Pelaksanaan
penting
dilakukan
dalam
penelitian
untuk
terkait
menemukan
pembelajaran
tindakan kelas yaitu, perencanaan,
yang ada di dalam kelas. Kegiatan Pra
pelaksanaan tindakan, observasi dan
Tindakan dilakukan pada saat proses
refleksi. Pada perencanaan peneliti
pembelajaran Sosiologi berlangsung di
meminta izin kepada pihak sekolah,
kelas XI IIS 4 SMA Negeri 2
membuat
strategi
serta
merancang
Surakarta.
pembelajaran,
menyusun
permasalahan yang telah ditemukan
RPP
Dari
pemaparan
8
tentunya diperlukan adanya perbaikan
apa yang didapatkannya di kartu, lalu
pada
dan
kegiatan pembelajaran diakhiri dengan
perbaikan pada hasil belajar peserta
mengevaluasi peserta didik dengan
didik yang masih rendah. maka guru
cara menanyakan pengetahuan yang
bersama peneliti melakukan refleksi
mereka miliki dan pengetahuan yang
untuk
mereka
proses
pembelajaran
menemukan
solusi
dari
terima
dari
pasangannya.
Seperti yang dikemukakan oleh Slavin
permasalahan tersebut.
Dari refleksi yang telah dilakukan
(1997) dalam Shoimin (2014:195)
guru pun bersama peneliti sepakat
yang menjelaskan model pembelajaran
untuk
Take and Give pada dasarnya mengacu
berupaya
meningkatkan
antusiasme peserta didik dan juga
pada
membuat peserta didik lebih aktif pada
pembelajaran yang dapat membuat
saat
proses
peserta didik itu sendiri aktif dan
nantinya
membangun pengetahuan yang akan
berlangsungnya
pembelajaran
sehingga
diharapkan hasil belajar peserta didik
konstruktivisme,
yaitu
menjadi miliknya.
pun juga akan meningkat, dan guru
Model pembelajaran menerima
pun menyetujui diterapkannya model
dan memberi atau Take and Give
pembelajaran kooperatif tipe Take and
merupakan metode pembelajaran yang
Give pada pembelajaran Sosiologi di
memiliki sintaks, menuntut peserta
kelas XI IIS 4 SMA Negeri 2
didik untuk mampu memahami materi
Surakarta.
pelajaran yang diberikan guru dan
Model
pembelajaran
Give
teman sebayanya. Dengan demikian,
merupakan strategi pembelajaran yang
komponen penting dalam strategi Take
didukung penyajian data yang diawali
and Give adalah penguasaan materi
dengan
kepada
melalui kartu, keterampilan bekerja
peserta didik. Di dalam kartu, ada
berpasangan dan sharing informasi,
catatan yang yang harus dikuasai atau
serta evaluasi yang bertujuan untuk
dihafal masing-masing peserta didik.
mengetahui
Peserta
mencari
penguasaan peserta didik terhadap
untuk
materi yang diberikan di dalam kartu
bertukar pengetahuan sesuai dengan
dan kartu pasangannya. Penelitian ini
kooperatif
tipe
Take
pemberian
didik
pasangannya
and
kartu
kemudian
masing-masing
pemahaman
atau
9
dilaksanakan dalam 2 siklus dan
Tabel 1. Hasil Belajar Sosiologi
masing-masing siklus 2 pertemuan.
Peserta didik Pada Saat
Dalam setiap siklus pada pertemuan 1
Pretest
dan 2 digunakan untuk penyampaian
materi
dan
sedangkan
penerapan
tes
metode
evaluasi
Pra Tindakan
Kriteria
untuk
Peserta
Prosenta
didik
se
mengukur hasil belajar peserta didik
Tuntas
11
37,93%
selalu dilaksanakan di akhir pertemuan
Belum Tuntas
18
62,06%
pada setiap siklus atau pada pertemuan
Total
29
100
ke 2.
Selama penelitian berlangsung
kegiatan pembelajaran dilaksanakan
dengan menerapkan metode Take and
Give yang terdiri dari kegiatan awal,
inti dan akhir. Pada kegiatan awal guru
membuka
pembelajaran
kemudian
menerangkan materi, pada kegiatan
inti guru mulai menerapkan metode
Take and Give pada siswa dan pada
kegiatan
akhir
guru
melakukan
evaluasi dengan melakukan tanya
jawab setelah diterapkannya metode.
Pada
setiap
akhir
siklus
siswa
diberikan tes evaluasi untuk mengukur
hasil belajar siswa.
Berikut
ini
Berdasarkan
tabel
1,
dapat
diketahui hasil pretest yang dilakukan
pada saat Pra Tindakan menunjukan
masih terdapat 18 peserta didik dari 29
peserta didik kelas XI IIS 4 yang
perolehan
nilainya
masih
belum
mencapai KKM dan rata-rata perolehan
nilai hanya 67,93 dengan prosentase
ketuntasan
37,93%.
tentunya
nilai
tersebut belum mencapai KKM yang
telah
pretest
ditetapkan.
tersebut
Berdasarkan
diperlukan
hasil
adanya
perbaikan agar hasil belajar peserta didik
dapat meningkat dan mampu mencapai
batas KKM 75 maka peneliti bersama
tabel
presentase
guru
kolaborator
kemudian
sepakat
ketuntasan hasil belajar Sosiologi
menerapkan model pembelajaran Take
siswa
yang
and Give pada proses pembelajaran
dilaksanakan pada Pra Tindakan yang
selanjutnya. Kemudian pada pelaksanaan
dilaksanakan sebelum siklus 1.
siklus I Guru mulai menerapkan metode
melalui
pretest
10
Take and Give saat proses pembelajaran perolehan nilainya
dan berikut ini perolehan hasil belajar siklus
I
menurun pada
dibandingkan
saat
Pra
peserta didik pada siklus I.
Tindakan tetapi secara umum hasil
Tabel 2. Hasil Belajar Peserta Didik
belajar peserta didik pada siklus I
Pada Siklus 1.
telah
peningkatan.
Peningkatan hasil belajar yang terjadi
Jumlah
Kriteria
mengalami
Peserta
Prosenta
pada siklus I dengan rata-rata sebesar
didik
se
74,48 masih dalam kategori belum
Tuntas
19
65,51%
tuntas, karna belum dapat mencapai
Belum Tuntas
10
34,48%
KKM sebesar 75. Sedangkan pada
Total
29
100%
hasil belajar pada aspek afektif dan
psikomotor pada siklus I juga masih
Berdasarkan
tabel
1
dapat
dibawah target 80 %.
diketahui perolehan hasil belajar dari
segi aspek kognitif meningkat bila
dibandingkan pada hasil pretest saat
Pra
Tindakan.
Pada
pelaksanaan
siklus I diperoleh hasil belajar dari
segi aspek kognitif meningkat bila
dibandingkan pada hasil pretest saat
Pra
Tindakan.
Saat
tahap
Pra
Tindakan rata-rata hasil belajar yang
diperoleh yaitu 67,93 dan kemudian
setelah pelaksanaan siklus I
dapat
meningkat
Pada
menjadi
74,48.
pelaksanaan siklus I hanya terdapat
10 peserta didik yang nilainya belum
dapat mencapai KKM sedangkan 19
peserta didik lainnya telah mampu
mencapai nilai KKM 75 meskipun
terdapat beberapa peserta didik yang
Berdasarkan hasil yang diperoleh
pada siklus I, hasil belajar peserta
didik
masih
rendah
dan
belum
mencapai kriteria keberhasilan yang
telah ditentukan. Hal ini juga dapat
disebabkan karna peserta didik belum
banyak mengetahui tentang metode
pembelajaran Take and Give jadi
banyak peserta didik yang masih
bingung. Meski begitu antusias dan
keaktifan peserta didik sudah cukup
baik dan peserta didik sudah mampu
menjawab pertanyaan yang diberikan
oleh
guru,
pelaksanaan
walaupun
pada
saat
pembelajaran
dengan
metode Take and Give
masih
terdapat beberapa peserta didik yang
11
sibuk bermain smartphone ataupun
gambar tersebut
sering bercanda dengan teman. Karna
dipresentasikan di hadapan teman-
pada pelaksanaan siklus I hasil belajar
teman. Kemudian pada pertemuan
peserta didik belum dapat dikatakan
kedua kegiatan yang berlangsung
berhasil
masih
dan
untuk
memperbaiki
sama
untuk kemudian
hanya
pada
saat
kekurangan-kekurangan yang terdapat
presentasi hasil diskusi dilakukan
pada siklus I maka guru bersama
dengan Take and Give dimana tiap
dengan peneliti melakukan refleksi
kelompok
kemudian
sepakat
untuk
perwakilan untuk bertukar dengan
melaksanakan
siklus
II
sebagai
wakil dari kelompok lain, setelah itu
dari
proses
tindakan
perbaikan
pembelajaran pada siklus I.
Secara
umum
pelaksanakaan
siklus II tidak jauh berbeda dengan
siklus I, namun pada pelaksanaan
siklus
II
penerapan
metode
pembelajaran menggunakan diskusi
kelompok dan pada pertemuan ke 2
diskusi kelompok dilakukan dengan
metode Take and Give , guru pun
telah
menyetujui
pertemuan
hal
pertama
ini.
Pada
penyampaian
materi dilakukan seperti biasa oleh
baru
beberapa
kelompok
gambar
terkait
materi
satu
perwakilan
mempresentasikan
hasil
diskusi
kepada
yang
menjadi
kelompok
pasangannya. Pada akhir pertemuan
siklus
II
juga
dilaksanakan
tes
evaluasi untuk mengukur hasil belajar
peserta didik. Kegiatan pembelajaran
pada siklus II berlangsung lebih baik
dibandingkan
dengan
kegiatan
pembelajaran pada siklus I. Berikut
ini perolehan hasil belajar peserta
didik pada siklus 2:
Tabel 3. Hasil Belajar Peserta Didik
Pada Siklus 2.
dan
kemudian setiap kelompok diberi
salah
setiap
guru kemudian peserta didik dibentuk
menjadi
mengirim
Jumlah
Kriteria
konflik,
Peserta
Prosent
didik
ase
kekerasan dan upaya penyelesaiannya
Tuntas
25
86,20%
dan
Belum Tuntas
4
13,79%
Total
29
100%
tiap
kelompok
ditugaskan
mendeskripsikan serta menganalisis
12
Berdasarkan tabel 3, dapat diketahui
hasil belajar aspek psikomotor pada
bahwa pada siklus II hasil belajar
siklus 1 yang semula hanya 74% di
peserta didik mengalami peningkatan
siklus II juga dapat meningkat menjadi
dibandingkan pada siklus I, saat
86%.
pelaksanaan siklus I rata- rata hasil
Berdasarkan hasil belajar yang telah
belajar peserta didik yang diperoleh
diperoleh pada siklus II secara umum
sebesar 74,48 setelah diadakannya
proses pembelajaran pada siklus II
siklus II rata-rata hasil belajar peserta
telah
didik dapat meningkat menjadi 82,20
peningkatan tersebut juga dipengaruhi
dan peserta didik yang nilainya belum
oleh para peserta didik yang sudah
mencapai KKM hanya sebanyak 4
lebih
orang dari 29 peserta didik. Sedangkan
pembelajaran
peserta didik yang nilainya telah
pelaksanaan pembelajaran di siklus II
mencapai KKM sebanyak 25 peserta
para peserta didik kelas XI IIS 4 sudah
didik atau sekitar 86,20 % dari 29
lebih
peserta didik di kelas XI IIS 4
mengikuti
meskipun ada beberapa peserta didik
Sosiologi, kemudian peserta didik
yang hasil belajarnya malah menurun
yang sering mengobrol dan bercanda
dibandingkan pada saat tahap pra
dengan
siklus dan siklus I. Tetapi secara
pembelajaran berlangsung juga sudah
umum hasil belajar dan prosentase
mulai berkurang dan menjadi lebih
ketuntasan peserta didik pada siklus II
fokus dalam proses pembelajaran.
telah mengalami peningkatan dan
Setelah pelaksanaan tindakan siklus I
telah mencapai indikator sebesar 80%
dan
karna terdapat 86,20% atau sebanyak
pembahasan yang telah di jelaskan di
25 dari 29 peserta didik yang nilainya
atas
mampu
penerapan
mencapai
KKM
75.
mengalami
baik
peningkatan,
dalam
di
antusias
siklus
dan
proses
teman
siklus
dapat
II
mengikuti
II.
aktif
dalam
pembelajaran
ketika
serta
proses
berdasarkan
disimpulkan
model
Pada
bahwa
pembelajaran
Sedangkan hasil belajar aspek afektif
kooperatif tipe Take and Give dapat
pada siklus I hanya sebesar 75%
meningkatkan hasil belajar peserta
kemudian
didik kelas XI IIS 4 SMA Negeri 2
di
siklus
II
mampu
meningkat menjadi 87% dan pada
13
Surakarta tahun 2016/2017 pada mata
model pembelajaran kooperatif tipe
pelajaran Sosiologi.
Take and Give diterapkan pada siklus
I, hasil belajar peserta didik kelas XI
Simpulan dan Saran
Setelah
IIS 4 mengalami peningkatan yaitu
Penelitian
pada saat Pra Tindakan hasil yang
Tindakan Kelas (PTK) di kelas XI IIS
diperoleh hanya sebesar 67,93 dapat
4 SMA Negeri 2 Surakarta pada mata
meningkat menjadi 74,48 pada siklus I
pelajaran
Dapat
dan sebanyak 65,51 % atau sekitar 19
disimpulkan bahwa dengan penerapan
peserta didik dari 29 peserta didik
model pembelajaran kooperatif tipe
kelas XI IIS 4 mampu mencapai nilai
Take and Give dapat meningkatkan
KKM. Hanya 10 peserta didik dari 29
hasil belajar peserta didik kelas XI IIS
peserta didik kelas XI IIS 4 atau
4 SMA Negeri 2 Surakarta.
sekitar 34,48% yang masih belum
Berdasarkan penelitian yang telah
mampu mencapai batas nilai KKM
dilakukan
adanya
dan terdapat juga beberapa peserta
peningkatan hasil belajar peserta didik
didik yang nilainya menurun pada
di
saat
siklus I dibandingkan nilai pada saat
pelaksanaan kegiatan Pra Tindakan
pretest tetapi secara umum hasil
hasil belajar peserta didik kelas XI IIS
belajar peserta didik pada siklus I telah
4 pada mata pelajaran Sosiologi masih
mengalami
rendah dan belum mampu mencapai
rata-rata hasil belajar pada siklus I
batas Kriteria Ketuntasan Minimal
masih belum mampu mencapai KKM
(KKM)
Rata-rata
75. Kemudian pada pelaksanaan siklus
perolehan hasil belajar peserta didik
II hasil belajar peserta didik kelas XI
pada saat Pra Tindakan hanya sebesar
IIS 4 kembali meningkat dari yang
67.93 terdapat 18 peserta didik dari 29
semula pada siklus I rata-rata hasil
peserta didik yang masih belum
belajar peserta didik hanya 74,48
mampu mencapai batas nilai KKM 75
dapat
hanya 37,93% atau sebanyak 11
Sebanyak 25 peserta didik dari 29
peserta didik yang mampu mencapai
peserta didik kelas XI IIS 4 atau 86,20
batas nilai KKM. Kemudian setelah
% peserta didik berhasil mencapai
kelas
pelaksanaan
Sosiologi.
menunjukan
XI
IIS
sebesar
4.
75.
Pada
peningkatan
meningkat
meskipun
menjadi
82,20.
14
nilai KKM, hanya 4 peserta didik atau
mempelajari
13,79 % dari 29 peserta didik XI IIS 4
pelajaran yang sedang disampaikan.
yang belum dapat mencapai nilai
Kemudian
KKM. Namun ada beberapa peserta
pembelajaran
didik yang hasil belajarnya
sebaiknya
peserta
didik
menurun dibandingkan pada saat tahap
melakukan
kegiatan
lain
Pra Tindakan dan siklus I. Tetapi
kegiatan pembelajaran dan pada saat
secara
guru memulai kegiatan pembelajaran
umum
hasil
belajar
malah
dan
pokok
pada
ketika
kegiatan
sedang
berlangsung
tidak
di
peserta
telah mengalami peningkatan pada
berpartisipasi aktif dalam kegiatan
siklus II dan telah mencapai indikator
pembelajaran.
sebesar 80% karna terdapat 86,20%
diharapkan mampu mendorong guru
atau sebanyak 25 dari 29 peserta didik
untuk dapat menciptakan kegiatan
yang nilainya mampu mencapai KKM
pembelajaran yang kreatif dan inovatif
75.
sehingga peserta didik dapat lebih
antusias
hendaknya
luar
prosentase ketuntasan peserta didik
Berdasarkan Penelitian Tindakan
didik
materi
Sekolah
dalam
ikut
juga
mengikuti
Kelas (PTK) yang telah dilaksanakan
pembelajaran.
oleh peneliti maka berikut dapat
Daftar Pustaka
disampaikan beberapa saran untuk
Dimyati, Mudjiono. (2013). Belajar
dan
Pembelajaran. Jakarta:
Rineka Cipta.
Djamarah, S.B. (2010). Strategi
Belajar
Mengajar .
Jakarta:
Rineka Cipta.
Dwi Anjani, Imam Suyanto, Suripto.
(2016). Penerapan Model Take
and Give Dalam Peningkatan
Pembelajaran IPS Pada Siswa
Kelas V SDN 1 Tambakagung
Tahun Ajaran 2015/2016. (Pdf)
Vol.
4,No.4.
(http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index
.php/pgsdkebumen/article/8526/
6285 Diakses tanggal 16 Januari
2017)
berbagai
pihak
sebagai
bahan
pertimbangan kegiatan pembelajaran
kedepannya. Adapun beberapa saran
tersebut yaitu dalam penyampaian
materi ajar yang disajikan sebaiknya
guru lebih mengembangkan materi
sajian
sehingga
dengan
dapat
lebih
bervariatif
mempermudah
pemahaman peserta didik. Hendaknya
guru lebih sering melibatkan peserta
didik dalam pembelajaran sehingga
peserta didik akan lebih aktif untuk
15
Faturrahman, H.J., dkk. (2012).
Pengantar Pendidikan. Jakarta:
Prestasi Pustaka.
Febriani Sulistyaningsih, Sri Mulyani,
Suryadi budi. (2013). Penerapan
Model Pembelajaran Make A
Match Untuk Meningkatkan
Motivasi dan Hasil Belajar Pada
Pokok Bahasan Isomer Kelas X
SMA
Batik
1
Surakarta.
(pdf).Vol.
3,
No.
2.
(http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index
.php/kimia/article/view/File/370
5)
Hadi, S.(2003). Pendidikan (suatu
pengantar). Surakarta: Sebelas
Maret.
Hafid, Anwar., dkk. (2014). Konsep
Dasar
Ilmu
Pendidikan.
Bandung: Alfabeta.
Hamalik, Oemar. (2014). Kurikulum
dan Pembelajaran. Jakarta:
Bumi Aksara
. (2015).
Proses
Belajar dan Mengajar . Jakarta:
Bumi Aksara.
I Putu Nurjana A, Desak Made Sri M,
Kadek Eva Krishna. (2015).
Penerapan Metode Take and
Give
Untuk
Meningkatkan
Penguasaan Kosakata Bahasa
Jepang Pada Siswa Kelas X-2
SMA Karyawisata Singaraja
Tahun Ajaran 2014/2015. (Pdf).
Vol.
3,
No.1.
(http://ejournal.undiksha.ac.id/in
dex.php./JJPBJ/article/view/5443
. Diakses 16 Januari 2017)
Kun Maryati & Juju.Suryawati 2010.
Sociology Bilingual, Jakarta :
ESIS.
Majid, Abdul.(2013). Perencanaan
Pembelajaran.
Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Miftahul, Huda.(2014).Model-Model
Pengajaran dan Pembelajaran.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Shoimin, Aris.(2014). 68 Model
Pembelajaran Inovatif Dalam
Kurikulum 2013. Yogyakarta:
Ar-ruzz Media
Slameto.(2013). Belajar dan FaktorFaktor Yang Mempengaruhi.
Jakarta: Rineka Cipta
Soekanto, Soerjono. (2012). Sosiologi
Suatu Pengantar . Jakarta: Raja
Grafindo Persada
Sugiyanto.(2009).
Model-Model
Pembelajaran
Inovatif.
Surakarta:
PanitiaSertifikasi
Guru (PSG) Rayon 13 FKIP
UNS.
Sunarto, Kamanto.(2004). Pengantar
Sosiologi. Jakarta: Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia.
Suprijono, Agus.(2014). Cooperative
Learning Teori dan Aplikasi
PAIKEM. Yogyakarta:Pustaka
Belajar.
Sudjana, Nana. (2014). Penilaian
Hasil Proses Belajar Mengajar .
Bandung: Remaja Rosdakarya
Tampubolon, Saur.(2014). Penelitian
Tindakan
Kelas.
Jakarta:
Erlangga.
Triwiyatno,Teguh.(2014). Pengantar
Pendidikan.
Jakarta:
Bumi
Aksara.
Wardhani,
I.(2007).
Penelitian
Tindakan
Kelas.
Jakarta:
Universitas Terbuka.
16
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN
SOSIOLOGI KELAS XI IIS 4 SMA NEGERI 2 SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TAKE AND
GIVE TYPE TO IMPROVE STUDENTS LEARNING RESULT IN SOCIOLOGY
SUBJECT AT CLASS XI IIS 4 SMA NEGERI 2 SURAKARTA
IN THE ACADEMIC YEAR OF 2016/2017.
Exma Kin Nasta’in, Slamet Subagya, Siti Rochani
Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas
Maret Surakarta, JL. Ir Sutami No.36A, Jebres Kota Surakarta, E-mail:
Nastainexma@gmail.com
ABSTRAK
Penilitian ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar
pada mata pelajaran Sosiologi kelas XI IIS 4 SMA Negeri 2 Surakarta tahun
pelajaran 2016/2017 melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Take
and Give. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
dilaksanakan dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri dari perencanaan tindakan,
pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi tindakan. Subyek pada penelitian
tindakan kelas adalah seluruh peserta didik kelas XI IIS 4 SMAN 2 Surakarta
yaitu sebanyak 29 peserta didik. Sumber data berasal dari guru dan peserta didik.
Teknik utama dalam pengupulan data menggunakan observasi dan tes, sementara
teknik pendukung dengan menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi.
Analisis data dengan menggunakan teknik analisis data kualitatif dan kuantitatif.
Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini menunjukan bahwa penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Take and Give dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik kelas XI IIS 4 SMA Negeri 2 Surakarta, yang diawali dari tahap Pra
Tindakan, Siklus I dan Siklus II. Pada tahap Pra Tindakan diperoleh hasil belajar
peserta didik dengan rata-rata nilai 67,93. Kemudian pada siklus I rata-rata
perolehan nilai hasil belajar peserta didik meningkat menjadi 74,48 dan Pada
siklus II rata rata perolehan nilai hasil belajar peserta didik meningkat menjadi
82,20. Simpulan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah penerapan model
pembelajran kooperatif tipe Take and Give dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik kelas XI IIS 4 SMA Negeri 2 Surakarta.
1
2
ABSTRACT
This research is done with purposes to improve students learning outcomes
in Sociology subject at class XI IIS 4 SMA Negeri 2 Surakarta in the academic
year of 2016/2017 by applying Cooperative Learning Model Take and Give type.
This research is a Classroom Action Research (CAR) which is conducted in two
cycles. Every cycle consists of Planning, Implementation, Action, observation and
reflection. The subject of the research is students of class XI IIS 4 SMA Negeri 2
Surakarta which is consist of 29 students. Source data comes from teachers and
learners. The main techniques for collecting data of this research are observation
and tests and the other techniques for collecting supporting data are interview and
documentation. Analysis of the data by using techniques of qualitative and
quantitative data analysis. The results of this research show that the
implementation of cooperative learning model Take and Give type can improve
students’ learning result at XI IIS 4 SMA Negeri 2 Surakarta, which begins from
phase pre-action, cycle I and cycle II. At the stage of pre-action, students result
average score is 67,93. After the first cycle, students result average score increase
become 74,48 and the second cycle students learning result average increase
become 82,20. The conclusion of this research is that implementation of
cooperative learning model Take and Give can improve students learning result at
XI IIS 4 SMA Negeri 2 Surakarta.
didik
Pendahuluan
Penyelenggaraan
pendidikan
sekolah memiliki kontribusi
besar
terhadap
kemampuan
di
untuk
melakukan
berbagai
kegiatan belajar. Dengan berbagai
yang
kesempatan
dan
pertumbuhan
belajar
dan
tersebut
perkembangan
pengalaman manusia. Ada beberapa
peserta didik diarahkan dan didorong
unsur
sebuah
ke pencapaian tujuan yang dicita-
pendidikan yang diselenggarakan di
citakan. Lingkungan tersebut disusun
sekolah
kurikulum,
dan ditata dalam suatu kurikulum,
pendidik dan peserta didik. Oemar
yang pada gilirannya dilaksanakan
Hamalik (2013:3) menjelaskan bahwa
dalam bentuk proses pembelajaran
sekolah
lembaga
yang dilakukan oleh pendidik dan
pendidikan formal, secara sistematis
peserta didik. Guru sebagai tenaga
merencanakan
pendidik dan murid sebagai peserta
penting
didalam
diantaranya
sebagai
lingkungan,
pendidikan
suatu
bermacam-macam
yakni
yang
lingkungan
didik merupakan unsur utama dalam
menyediakan
kegiatan pembelajaran di sekolah.
berbagai kesempatan bagi peserta
Tetapi
Proses
pembelajaran
yang
3
dilakukan
oleh
banyak
tenaga
peserta
didik
ketika
kegiatan
pendidik saat ini cenderung pada
pembelajaran berlangsung di kelas.
pencapaian target materi kurikulum.
Kelas XI peminatan ilmu-ilmu sosial
Hal ini dapat dilihat dari kegiatan
di SMA Negeri 2 Surakarta terdiri dari
pembelajaran di dalam kelas yang
5 kelas yaitu mulai dari kelas XI IIS 1-
selalu didominasi oleh guru dan
XI IIS 5 diantara 5 kelas tersebut kelas
kurang
XI IIS 4 termasuk kelas yang suasana
melibatkan
murid
secara
pembelajarannya kurang kondusif dan
langsung.
materi
hasil belajar para peserta didik nya
biasanya guru menggunakan metode
pun terbilang rendah. Kelas XI IIS 4
yang kurang bervariasi seperti terlalu
SMA Negeri 2 Surakarta terdiri dari
sering menggunakan metode ceramah
29 peserta didik dengan jumlah murid
dimana
materi
laki-laki 9 peserta didik dan murid
sementara peserta didik hanya duduk,
perempuan 20 peserta didik. Mata
mencatat, dan mendengarkan apa yang
pelajaran Sosiologi di kelas XI IIS 4
disampaikan
dengan
berlangsung pada hari rabu dan jumat
pembelajaran
pada jam ke 3-4. Pada observasi awal
Dalam
demikian,
penyampaian
guru
menjelaskan
oleh
suasana
guru
menjadi tidak kondusif karna peserta
yang
didik cenderung pasif serta kurang
menemukan beberapa permasalahan
antusias
mengikuti
dalam kegiatan pembelajaran di kelas
pembelajaran sehingga pemahaman
XI IIS 4 SMA Negeri 2 Surakarta.
dan penguasaan peserta didik terhadap
Adapun permasalahan tersebut antara
materi yang disampaikan oleh guru
lain:
dalam
menjadi kurang dan peserta didik hal
ini tentu dapat berpengaruh pada hasil
belajar peserta didik.
Sebelumnya
telah
IIS 4 SMA Negeri 2 Surakarta. Hal ini
gambaran
untuk
secara
dilakukan,
peneliti
1. Para peserta didik kurang tertarik
dengan
kegiatan
pembelajaran
yang sedang berlangsung dan
peneliti
melakukan observasi awal di kelas XI
dilakukan
telah
mendapatkan
umum
kondisi
juga kurang antusias. Hal tersebut
terlihat ketika guru memberikan
penjelasan terkait dengan materi
pembelajaran
tetapi
banyak
4
peserta
didik
yang
tidak
didik yang mampu mencapai nilai
memperhatikan.
KKM 75.
2. Peneliti juga menemukan tidak
sedikit
peserta
didik
Bukan hanya dari peserta didik,
yang
peneliti juga menemukan beberapa
melakukan kegiatan lain diluar
permasalahan di kelas XI IIS 4 SMA
mata pelajaran Sosiologi seperti
Negeri
asyik berbincang dengan teman,
pelajaran Sosiologi yang berasal dari
bercanda dan terkadang ada yang
guru. Adapun permasalahan tersebut
mengantuk ketika pembelajaran
adalah :
Sosiologi berlangsung.
2
Surakarta
1. Model
3. Banyak peserta didik yang terlihat
pada
pembelajaran
mata
yang
digunakan guru kurang inovatif
dari
dan bervariasi. Seperti terlalu
guru karna diam diam bermain
sering menggunakan metode
mengabaikan
smartphone
pengarahan
ketika
ceramah dan presentasi.
proses
berlangsung.
2. Selama kegiatan pembelajaran
Padahal ketika di awal pelajaran
peserta didik kurang dilibatkan
guru sudah memperingatkan para
secara aktif.
pembelajaran
peserta
didik
supaya
3. Guru kurang menguasai kelas
dengan baik. Karna pada saat
smartphonenya disimpan.
proses
4. Hasil belajar peserta didik di
pembelajaran
kelas ini juga terbilang rendah.
berlangsung
pada saat pelaksanaan pretest
peserta
yang
memperhatikan
dilakukan
pada
Pra
masih
didik
banyak
yang
tidak
penjelasan
Tindakan, masih banyak peserta
guru dan malah asyik bercanda
didik yang mendapat nilai di
serta
bawah
smartphone.
Kriteria
Ketuntasan
bermain
Minimal (KKM) yaitu 75. Dari 29
Dari
peserta didik terdapat 18 peserta
diungkapkan
didik
masih
beberapa faktor yang menyebabkan
belum
hasil belajar peserta didik menjadi
mencapai KKM hanya 11 peserta
rendah. Dengan adanya permasalahan
dibawah
yang
nilainya
rata-rata
dan
beberapa
sibuk
masalah
telah
yang
ditemukan
5
tersebut
guru
bersama
peneliti
dianggap
dapat
menjadi
solusi
mencoba melakukan refleksi. Kegiatan
permasalahan yang ditemukan di kelas
refleksi dilakukan untuk mengetahui
XI IIS 4 adalah model pembelajaran
masalah yang dihadapi serta untuk
kooperatif tipe Take and Give. Melalui
menemukan solusi atau perbaikan dari
metode Take and Give peserta didik
masalah yang dihadapi. Dari hasil
dapat
refleksi peneliti dengan guru, guru
memahami materi yang disampaikan
menginginkan adanya suatu perubahan
oleh
dalam proses pembelajaran di kelas
pelaksanaannya, setiap peserta didik
supaya ada peningkatan hasil belajar
akan diberikan kartu yang berisi sub
Sosiologi di kelas XI IIS 4 SMA
materi terkait pembelajaran yang yang
Negeri
Berdasarkan
harus dikuasai masing-masing peserta
refleksi tersebut untuk menemukan
didik. Peserta didik kemudian mencari
solusi dari permasalahan di kelas XI
pasangannya
IIS 4 SMA Negeri 2 Surakarta maka
bertukar pengetahuan sesuai dengan
perlu diadakannya suatu Penelitian
apa yang didapatkannya di kartu, lalu
Tindakan Kelas. Upaya peningkatan
kegiatan pembelajaran diakhiri dengan
hasil belajar peserta didik juga tidak
mengevaluasi peserta didik dengan
terlepas dari berbagai faktor yang
cara menanyakan pengetahuan yang
mempengaruhinya,
mereka miliki dan pengetahuan yang
2
Surakarta.
dalam
hal
ini
lebih
aktif
guru
karna
masing-masing
diperlukan guru kreatif yang dapat
mereka
membuat pembelajaran menjadi lebih
(Huda, 2013:241).
menarik dan disukai oleh peserta
dan
terima
dari
mampu
dalam
untuk
pasangannya
Dengan menggunakan tipe Take
perlu
and Give peserta didik bukan hanya
dibangun sedemikian rupa dengan
mempelajari materi yang diberikan
menggunakan
pembelajaran
oleh guru tetapi peserta didik juga
yang tepat agar peserta didik dapat
dapat belajar melalui teman sehingga
memperoleh
untuk
pengetahuan peserta didik menjadi
berinteraksi satu sama lain sehingga
bertambah dan hasil belajar peserta
nantinya dapat diperoleh hasil belajar
didik
yang optimal. Salah satu model yang
meningkat. Melalui penerapan metode
didik.
Suasana
kelas
model
pun
kesempatan
yang
rendah
juga
dapat
6
Take and Give diharapkan peserta
arsip ataupun dokumen yang berkaitan
didik menjadi lebih aktif dan hasil
dengan kegiatan pembelajaran.
belajar peserta didik dapat meningkat.
Berdasarkan
awal
digunakan dalam penelitian ini antara
yang telah dilakukan oleh peneliti,
lain dengan menggunakan observasi
dalam upaya untuk meningkatkan
dan tes serta teknik wawancara dan
hasil belajar tersebut maka perlu
dokumentasi
dilakukan suatu Penelitian Tindakan
pendukung. Teknik pengujian validitas
Kelas
data pada Penelitian Tindakan Kelas
(PTK)
pengamatan
Teknik pengumpulan data yang
dengan
menerapkan
sebagai
teknik
model pembelajaran kooperatif tipe
(PTK)
Take and Give untuk meningkatkan
yang merupakan salah satu cara yang
hasil belajar peserta didik pada mata
digunakan
pelajaran Sosiologi kelas XI IIS 4
validitas data . Triangulasi data yaitu,
SMA
data yang sama akan lebih mantap
Negeri
2
Surakarta
tahun
pelajaran 2016/2017.
tindakan
untuk
meningkatkan
kebenarannya bila digali dari beberapa
sumber data yang berbeda sehingga
Metode Penelitian
Penelitian
ini menggunakan triangulasi
data
kelas
yang
diperoleh
benar-benar
ini
objektif. Data dapat diperoleh dari
dilaksanakan di kelas XI IIS 4 SMA
hasil belajar peserta didik pada saat
Negeri 2 Surakarta. Jumlah subjek
Pra Tindakan, siklus 1 dan siklus 2.
penelitian sebanya 29 peserta didik
Teknik analisis data yang digunakan
yang terdiri dari 20 siswa perempuan
dalam penelitian ini yaitu kuantitatif
dan 9 siswa laki-laki. Penelitian
dan kualitatif. Pada teknik kuantitatif
dilaksanakan pada semester genap
analisis data dilakukan dengan cara
tahun pelajaran 2016/2017 tepatnya
membandingkan
pada bulan Januari-Februari 2017.
belajar peserta didik pada setiap siklus
Sumber data dalam penelitian ini
yaitu berupa nilai rata-rata kelas
adalah peserta didik kelas XI IIS 4 dan
dilengkapi dengan ketuntasan hasil
Guru Sosiologi kelas XI IIS 4 SMA
belajar peserta didik yang disajikan
Negeri 2 Surakarta,peristiwa serta
dalam data dengan bentuk tabel dan
peningkatan
hasil
7
grafik. Pada teknik kualitatif analisis
instrument
data yang dilakukan yaitu dengan
lembr observasi peserta didik, serta
mengamati
membandingkan
menyusun alat evaluasi pembelajaran
aktivitas pembelajaran yang dilakukan
baik berupa soal tes untuk mengetahui
guru dan peserta didik baik itu sikap,
hasil belajar Sosiologi peserta didik.
tingkah laku, dan ketrampilan saat
Pelaksanaan
penerapan model pembelajaran tipe
dalam 2 siklus masing- masing siklus
Take and Give pada setiap siklus dan
terdiri dari 2 pertemuan. Pelaksanaan
nantinya digunakan untuk menyusun
dilakukan sesuai dengan perencanaan
dan memperbaiki rencana pelaksanaan
yang
tindakan selanjutnya. Indikator kinerja
dilakukan
oleh
yang ditentuan dalam penelitian yaitu
kegiatan
penelitian
dengan penerapan metode Take and
sedangkan refleksi dilakukan setelah
Give minimal 80% dari peserta didik
pelaksanaan
mampu mencapai batas nilai KKM 75.
melakukan tindak lanjut dari tindakan
Prosedur penelitian tindakan kelas ini
yang telah dilaksanakan.
terdiri dari 2 siklus yang masing-
Hasil dan Pembahasan
dan
masing siklus meliputi perencanaan,
penelitian,
tindakan
telah
menyususn
dilaksanakan
dibuat.
Pengamatan
observer
berlangsung
tindakan
Penelitian
ini
pelaksanaan tindakan, observasi dan
penelitian
tindakan
refleksi.
penerapan
model
selama
untuk
merupakan
kelas
dengan
pembelajaran
dengan
kooperatif tipe Take and Give yang
mengadakan pembelajaran yang dalam
diawali dengan tahap Pra Tindakan,
satu siklus ada 2 kali tatap muka yang
yaitu dengan observasi awal yang
disesuaikan dengan RPP. Ada 4
bertujuan
tahapan
permasalahan
Pelaksanaan
penting
dilakukan
dalam
penelitian
untuk
terkait
menemukan
pembelajaran
tindakan kelas yaitu, perencanaan,
yang ada di dalam kelas. Kegiatan Pra
pelaksanaan tindakan, observasi dan
Tindakan dilakukan pada saat proses
refleksi. Pada perencanaan peneliti
pembelajaran Sosiologi berlangsung di
meminta izin kepada pihak sekolah,
kelas XI IIS 4 SMA Negeri 2
membuat
strategi
serta
merancang
Surakarta.
pembelajaran,
menyusun
permasalahan yang telah ditemukan
RPP
Dari
pemaparan
8
tentunya diperlukan adanya perbaikan
apa yang didapatkannya di kartu, lalu
pada
dan
kegiatan pembelajaran diakhiri dengan
perbaikan pada hasil belajar peserta
mengevaluasi peserta didik dengan
didik yang masih rendah. maka guru
cara menanyakan pengetahuan yang
bersama peneliti melakukan refleksi
mereka miliki dan pengetahuan yang
untuk
mereka
proses
pembelajaran
menemukan
solusi
dari
terima
dari
pasangannya.
Seperti yang dikemukakan oleh Slavin
permasalahan tersebut.
Dari refleksi yang telah dilakukan
(1997) dalam Shoimin (2014:195)
guru pun bersama peneliti sepakat
yang menjelaskan model pembelajaran
untuk
Take and Give pada dasarnya mengacu
berupaya
meningkatkan
antusiasme peserta didik dan juga
pada
membuat peserta didik lebih aktif pada
pembelajaran yang dapat membuat
saat
proses
peserta didik itu sendiri aktif dan
nantinya
membangun pengetahuan yang akan
berlangsungnya
pembelajaran
sehingga
diharapkan hasil belajar peserta didik
konstruktivisme,
yaitu
menjadi miliknya.
pun juga akan meningkat, dan guru
Model pembelajaran menerima
pun menyetujui diterapkannya model
dan memberi atau Take and Give
pembelajaran kooperatif tipe Take and
merupakan metode pembelajaran yang
Give pada pembelajaran Sosiologi di
memiliki sintaks, menuntut peserta
kelas XI IIS 4 SMA Negeri 2
didik untuk mampu memahami materi
Surakarta.
pelajaran yang diberikan guru dan
Model
pembelajaran
Give
teman sebayanya. Dengan demikian,
merupakan strategi pembelajaran yang
komponen penting dalam strategi Take
didukung penyajian data yang diawali
and Give adalah penguasaan materi
dengan
kepada
melalui kartu, keterampilan bekerja
peserta didik. Di dalam kartu, ada
berpasangan dan sharing informasi,
catatan yang yang harus dikuasai atau
serta evaluasi yang bertujuan untuk
dihafal masing-masing peserta didik.
mengetahui
Peserta
mencari
penguasaan peserta didik terhadap
untuk
materi yang diberikan di dalam kartu
bertukar pengetahuan sesuai dengan
dan kartu pasangannya. Penelitian ini
kooperatif
tipe
Take
pemberian
didik
pasangannya
and
kartu
kemudian
masing-masing
pemahaman
atau
9
dilaksanakan dalam 2 siklus dan
Tabel 1. Hasil Belajar Sosiologi
masing-masing siklus 2 pertemuan.
Peserta didik Pada Saat
Dalam setiap siklus pada pertemuan 1
Pretest
dan 2 digunakan untuk penyampaian
materi
dan
sedangkan
penerapan
tes
metode
evaluasi
Pra Tindakan
Kriteria
untuk
Peserta
Prosenta
didik
se
mengukur hasil belajar peserta didik
Tuntas
11
37,93%
selalu dilaksanakan di akhir pertemuan
Belum Tuntas
18
62,06%
pada setiap siklus atau pada pertemuan
Total
29
100
ke 2.
Selama penelitian berlangsung
kegiatan pembelajaran dilaksanakan
dengan menerapkan metode Take and
Give yang terdiri dari kegiatan awal,
inti dan akhir. Pada kegiatan awal guru
membuka
pembelajaran
kemudian
menerangkan materi, pada kegiatan
inti guru mulai menerapkan metode
Take and Give pada siswa dan pada
kegiatan
akhir
guru
melakukan
evaluasi dengan melakukan tanya
jawab setelah diterapkannya metode.
Pada
setiap
akhir
siklus
siswa
diberikan tes evaluasi untuk mengukur
hasil belajar siswa.
Berikut
ini
Berdasarkan
tabel
1,
dapat
diketahui hasil pretest yang dilakukan
pada saat Pra Tindakan menunjukan
masih terdapat 18 peserta didik dari 29
peserta didik kelas XI IIS 4 yang
perolehan
nilainya
masih
belum
mencapai KKM dan rata-rata perolehan
nilai hanya 67,93 dengan prosentase
ketuntasan
37,93%.
tentunya
nilai
tersebut belum mencapai KKM yang
telah
pretest
ditetapkan.
tersebut
Berdasarkan
diperlukan
hasil
adanya
perbaikan agar hasil belajar peserta didik
dapat meningkat dan mampu mencapai
batas KKM 75 maka peneliti bersama
tabel
presentase
guru
kolaborator
kemudian
sepakat
ketuntasan hasil belajar Sosiologi
menerapkan model pembelajaran Take
siswa
yang
and Give pada proses pembelajaran
dilaksanakan pada Pra Tindakan yang
selanjutnya. Kemudian pada pelaksanaan
dilaksanakan sebelum siklus 1.
siklus I Guru mulai menerapkan metode
melalui
pretest
10
Take and Give saat proses pembelajaran perolehan nilainya
dan berikut ini perolehan hasil belajar siklus
I
menurun pada
dibandingkan
saat
Pra
peserta didik pada siklus I.
Tindakan tetapi secara umum hasil
Tabel 2. Hasil Belajar Peserta Didik
belajar peserta didik pada siklus I
Pada Siklus 1.
telah
peningkatan.
Peningkatan hasil belajar yang terjadi
Jumlah
Kriteria
mengalami
Peserta
Prosenta
pada siklus I dengan rata-rata sebesar
didik
se
74,48 masih dalam kategori belum
Tuntas
19
65,51%
tuntas, karna belum dapat mencapai
Belum Tuntas
10
34,48%
KKM sebesar 75. Sedangkan pada
Total
29
100%
hasil belajar pada aspek afektif dan
psikomotor pada siklus I juga masih
Berdasarkan
tabel
1
dapat
dibawah target 80 %.
diketahui perolehan hasil belajar dari
segi aspek kognitif meningkat bila
dibandingkan pada hasil pretest saat
Pra
Tindakan.
Pada
pelaksanaan
siklus I diperoleh hasil belajar dari
segi aspek kognitif meningkat bila
dibandingkan pada hasil pretest saat
Pra
Tindakan.
Saat
tahap
Pra
Tindakan rata-rata hasil belajar yang
diperoleh yaitu 67,93 dan kemudian
setelah pelaksanaan siklus I
dapat
meningkat
Pada
menjadi
74,48.
pelaksanaan siklus I hanya terdapat
10 peserta didik yang nilainya belum
dapat mencapai KKM sedangkan 19
peserta didik lainnya telah mampu
mencapai nilai KKM 75 meskipun
terdapat beberapa peserta didik yang
Berdasarkan hasil yang diperoleh
pada siklus I, hasil belajar peserta
didik
masih
rendah
dan
belum
mencapai kriteria keberhasilan yang
telah ditentukan. Hal ini juga dapat
disebabkan karna peserta didik belum
banyak mengetahui tentang metode
pembelajaran Take and Give jadi
banyak peserta didik yang masih
bingung. Meski begitu antusias dan
keaktifan peserta didik sudah cukup
baik dan peserta didik sudah mampu
menjawab pertanyaan yang diberikan
oleh
guru,
pelaksanaan
walaupun
pada
saat
pembelajaran
dengan
metode Take and Give
masih
terdapat beberapa peserta didik yang
11
sibuk bermain smartphone ataupun
gambar tersebut
sering bercanda dengan teman. Karna
dipresentasikan di hadapan teman-
pada pelaksanaan siklus I hasil belajar
teman. Kemudian pada pertemuan
peserta didik belum dapat dikatakan
kedua kegiatan yang berlangsung
berhasil
masih
dan
untuk
memperbaiki
sama
untuk kemudian
hanya
pada
saat
kekurangan-kekurangan yang terdapat
presentasi hasil diskusi dilakukan
pada siklus I maka guru bersama
dengan Take and Give dimana tiap
dengan peneliti melakukan refleksi
kelompok
kemudian
sepakat
untuk
perwakilan untuk bertukar dengan
melaksanakan
siklus
II
sebagai
wakil dari kelompok lain, setelah itu
dari
proses
tindakan
perbaikan
pembelajaran pada siklus I.
Secara
umum
pelaksanakaan
siklus II tidak jauh berbeda dengan
siklus I, namun pada pelaksanaan
siklus
II
penerapan
metode
pembelajaran menggunakan diskusi
kelompok dan pada pertemuan ke 2
diskusi kelompok dilakukan dengan
metode Take and Give , guru pun
telah
menyetujui
pertemuan
hal
pertama
ini.
Pada
penyampaian
materi dilakukan seperti biasa oleh
baru
beberapa
kelompok
gambar
terkait
materi
satu
perwakilan
mempresentasikan
hasil
diskusi
kepada
yang
menjadi
kelompok
pasangannya. Pada akhir pertemuan
siklus
II
juga
dilaksanakan
tes
evaluasi untuk mengukur hasil belajar
peserta didik. Kegiatan pembelajaran
pada siklus II berlangsung lebih baik
dibandingkan
dengan
kegiatan
pembelajaran pada siklus I. Berikut
ini perolehan hasil belajar peserta
didik pada siklus 2:
Tabel 3. Hasil Belajar Peserta Didik
Pada Siklus 2.
dan
kemudian setiap kelompok diberi
salah
setiap
guru kemudian peserta didik dibentuk
menjadi
mengirim
Jumlah
Kriteria
konflik,
Peserta
Prosent
didik
ase
kekerasan dan upaya penyelesaiannya
Tuntas
25
86,20%
dan
Belum Tuntas
4
13,79%
Total
29
100%
tiap
kelompok
ditugaskan
mendeskripsikan serta menganalisis
12
Berdasarkan tabel 3, dapat diketahui
hasil belajar aspek psikomotor pada
bahwa pada siklus II hasil belajar
siklus 1 yang semula hanya 74% di
peserta didik mengalami peningkatan
siklus II juga dapat meningkat menjadi
dibandingkan pada siklus I, saat
86%.
pelaksanaan siklus I rata- rata hasil
Berdasarkan hasil belajar yang telah
belajar peserta didik yang diperoleh
diperoleh pada siklus II secara umum
sebesar 74,48 setelah diadakannya
proses pembelajaran pada siklus II
siklus II rata-rata hasil belajar peserta
telah
didik dapat meningkat menjadi 82,20
peningkatan tersebut juga dipengaruhi
dan peserta didik yang nilainya belum
oleh para peserta didik yang sudah
mencapai KKM hanya sebanyak 4
lebih
orang dari 29 peserta didik. Sedangkan
pembelajaran
peserta didik yang nilainya telah
pelaksanaan pembelajaran di siklus II
mencapai KKM sebanyak 25 peserta
para peserta didik kelas XI IIS 4 sudah
didik atau sekitar 86,20 % dari 29
lebih
peserta didik di kelas XI IIS 4
mengikuti
meskipun ada beberapa peserta didik
Sosiologi, kemudian peserta didik
yang hasil belajarnya malah menurun
yang sering mengobrol dan bercanda
dibandingkan pada saat tahap pra
dengan
siklus dan siklus I. Tetapi secara
pembelajaran berlangsung juga sudah
umum hasil belajar dan prosentase
mulai berkurang dan menjadi lebih
ketuntasan peserta didik pada siklus II
fokus dalam proses pembelajaran.
telah mengalami peningkatan dan
Setelah pelaksanaan tindakan siklus I
telah mencapai indikator sebesar 80%
dan
karna terdapat 86,20% atau sebanyak
pembahasan yang telah di jelaskan di
25 dari 29 peserta didik yang nilainya
atas
mampu
penerapan
mencapai
KKM
75.
mengalami
baik
peningkatan,
dalam
di
antusias
siklus
dan
proses
teman
siklus
dapat
II
mengikuti
II.
aktif
dalam
pembelajaran
ketika
serta
proses
berdasarkan
disimpulkan
model
Pada
bahwa
pembelajaran
Sedangkan hasil belajar aspek afektif
kooperatif tipe Take and Give dapat
pada siklus I hanya sebesar 75%
meningkatkan hasil belajar peserta
kemudian
didik kelas XI IIS 4 SMA Negeri 2
di
siklus
II
mampu
meningkat menjadi 87% dan pada
13
Surakarta tahun 2016/2017 pada mata
model pembelajaran kooperatif tipe
pelajaran Sosiologi.
Take and Give diterapkan pada siklus
I, hasil belajar peserta didik kelas XI
Simpulan dan Saran
Setelah
IIS 4 mengalami peningkatan yaitu
Penelitian
pada saat Pra Tindakan hasil yang
Tindakan Kelas (PTK) di kelas XI IIS
diperoleh hanya sebesar 67,93 dapat
4 SMA Negeri 2 Surakarta pada mata
meningkat menjadi 74,48 pada siklus I
pelajaran
Dapat
dan sebanyak 65,51 % atau sekitar 19
disimpulkan bahwa dengan penerapan
peserta didik dari 29 peserta didik
model pembelajaran kooperatif tipe
kelas XI IIS 4 mampu mencapai nilai
Take and Give dapat meningkatkan
KKM. Hanya 10 peserta didik dari 29
hasil belajar peserta didik kelas XI IIS
peserta didik kelas XI IIS 4 atau
4 SMA Negeri 2 Surakarta.
sekitar 34,48% yang masih belum
Berdasarkan penelitian yang telah
mampu mencapai batas nilai KKM
dilakukan
adanya
dan terdapat juga beberapa peserta
peningkatan hasil belajar peserta didik
didik yang nilainya menurun pada
di
saat
siklus I dibandingkan nilai pada saat
pelaksanaan kegiatan Pra Tindakan
pretest tetapi secara umum hasil
hasil belajar peserta didik kelas XI IIS
belajar peserta didik pada siklus I telah
4 pada mata pelajaran Sosiologi masih
mengalami
rendah dan belum mampu mencapai
rata-rata hasil belajar pada siklus I
batas Kriteria Ketuntasan Minimal
masih belum mampu mencapai KKM
(KKM)
Rata-rata
75. Kemudian pada pelaksanaan siklus
perolehan hasil belajar peserta didik
II hasil belajar peserta didik kelas XI
pada saat Pra Tindakan hanya sebesar
IIS 4 kembali meningkat dari yang
67.93 terdapat 18 peserta didik dari 29
semula pada siklus I rata-rata hasil
peserta didik yang masih belum
belajar peserta didik hanya 74,48
mampu mencapai batas nilai KKM 75
dapat
hanya 37,93% atau sebanyak 11
Sebanyak 25 peserta didik dari 29
peserta didik yang mampu mencapai
peserta didik kelas XI IIS 4 atau 86,20
batas nilai KKM. Kemudian setelah
% peserta didik berhasil mencapai
kelas
pelaksanaan
Sosiologi.
menunjukan
XI
IIS
sebesar
4.
75.
Pada
peningkatan
meningkat
meskipun
menjadi
82,20.
14
nilai KKM, hanya 4 peserta didik atau
mempelajari
13,79 % dari 29 peserta didik XI IIS 4
pelajaran yang sedang disampaikan.
yang belum dapat mencapai nilai
Kemudian
KKM. Namun ada beberapa peserta
pembelajaran
didik yang hasil belajarnya
sebaiknya
peserta
didik
menurun dibandingkan pada saat tahap
melakukan
kegiatan
lain
Pra Tindakan dan siklus I. Tetapi
kegiatan pembelajaran dan pada saat
secara
guru memulai kegiatan pembelajaran
umum
hasil
belajar
malah
dan
pokok
pada
ketika
kegiatan
sedang
berlangsung
tidak
di
peserta
telah mengalami peningkatan pada
berpartisipasi aktif dalam kegiatan
siklus II dan telah mencapai indikator
pembelajaran.
sebesar 80% karna terdapat 86,20%
diharapkan mampu mendorong guru
atau sebanyak 25 dari 29 peserta didik
untuk dapat menciptakan kegiatan
yang nilainya mampu mencapai KKM
pembelajaran yang kreatif dan inovatif
75.
sehingga peserta didik dapat lebih
antusias
hendaknya
luar
prosentase ketuntasan peserta didik
Berdasarkan Penelitian Tindakan
didik
materi
Sekolah
dalam
ikut
juga
mengikuti
Kelas (PTK) yang telah dilaksanakan
pembelajaran.
oleh peneliti maka berikut dapat
Daftar Pustaka
disampaikan beberapa saran untuk
Dimyati, Mudjiono. (2013). Belajar
dan
Pembelajaran. Jakarta:
Rineka Cipta.
Djamarah, S.B. (2010). Strategi
Belajar
Mengajar .
Jakarta:
Rineka Cipta.
Dwi Anjani, Imam Suyanto, Suripto.
(2016). Penerapan Model Take
and Give Dalam Peningkatan
Pembelajaran IPS Pada Siswa
Kelas V SDN 1 Tambakagung
Tahun Ajaran 2015/2016. (Pdf)
Vol.
4,No.4.
(http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index
.php/pgsdkebumen/article/8526/
6285 Diakses tanggal 16 Januari
2017)
berbagai
pihak
sebagai
bahan
pertimbangan kegiatan pembelajaran
kedepannya. Adapun beberapa saran
tersebut yaitu dalam penyampaian
materi ajar yang disajikan sebaiknya
guru lebih mengembangkan materi
sajian
sehingga
dengan
dapat
lebih
bervariatif
mempermudah
pemahaman peserta didik. Hendaknya
guru lebih sering melibatkan peserta
didik dalam pembelajaran sehingga
peserta didik akan lebih aktif untuk
15
Faturrahman, H.J., dkk. (2012).
Pengantar Pendidikan. Jakarta:
Prestasi Pustaka.
Febriani Sulistyaningsih, Sri Mulyani,
Suryadi budi. (2013). Penerapan
Model Pembelajaran Make A
Match Untuk Meningkatkan
Motivasi dan Hasil Belajar Pada
Pokok Bahasan Isomer Kelas X
SMA
Batik
1
Surakarta.
(pdf).Vol.
3,
No.
2.
(http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index
.php/kimia/article/view/File/370
5)
Hadi, S.(2003). Pendidikan (suatu
pengantar). Surakarta: Sebelas
Maret.
Hafid, Anwar., dkk. (2014). Konsep
Dasar
Ilmu
Pendidikan.
Bandung: Alfabeta.
Hamalik, Oemar. (2014). Kurikulum
dan Pembelajaran. Jakarta:
Bumi Aksara
. (2015).
Proses
Belajar dan Mengajar . Jakarta:
Bumi Aksara.
I Putu Nurjana A, Desak Made Sri M,
Kadek Eva Krishna. (2015).
Penerapan Metode Take and
Give
Untuk
Meningkatkan
Penguasaan Kosakata Bahasa
Jepang Pada Siswa Kelas X-2
SMA Karyawisata Singaraja
Tahun Ajaran 2014/2015. (Pdf).
Vol.
3,
No.1.
(http://ejournal.undiksha.ac.id/in
dex.php./JJPBJ/article/view/5443
. Diakses 16 Januari 2017)
Kun Maryati & Juju.Suryawati 2010.
Sociology Bilingual, Jakarta :
ESIS.
Majid, Abdul.(2013). Perencanaan
Pembelajaran.
Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Miftahul, Huda.(2014).Model-Model
Pengajaran dan Pembelajaran.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Shoimin, Aris.(2014). 68 Model
Pembelajaran Inovatif Dalam
Kurikulum 2013. Yogyakarta:
Ar-ruzz Media
Slameto.(2013). Belajar dan FaktorFaktor Yang Mempengaruhi.
Jakarta: Rineka Cipta
Soekanto, Soerjono. (2012). Sosiologi
Suatu Pengantar . Jakarta: Raja
Grafindo Persada
Sugiyanto.(2009).
Model-Model
Pembelajaran
Inovatif.
Surakarta:
PanitiaSertifikasi
Guru (PSG) Rayon 13 FKIP
UNS.
Sunarto, Kamanto.(2004). Pengantar
Sosiologi. Jakarta: Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia.
Suprijono, Agus.(2014). Cooperative
Learning Teori dan Aplikasi
PAIKEM. Yogyakarta:Pustaka
Belajar.
Sudjana, Nana. (2014). Penilaian
Hasil Proses Belajar Mengajar .
Bandung: Remaja Rosdakarya
Tampubolon, Saur.(2014). Penelitian
Tindakan
Kelas.
Jakarta:
Erlangga.
Triwiyatno,Teguh.(2014). Pengantar
Pendidikan.
Jakarta:
Bumi
Aksara.
Wardhani,
I.(2007).
Penelitian
Tindakan
Kelas.
Jakarta:
Universitas Terbuka.
16