PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IIS 4 SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016 2017 | Nasta'in | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 10124 21531 1 SM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN
SOSIOLOGI KELAS XI IIS 4 SMA NEGERI 2 SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2016/2017

THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TAKE AND
GIVE TYPE TO IMPROVE STUDENTS LEARNING RESULT IN SOCIOLOGY
SUBJECT AT CLASS XI IIS 4 SMA NEGERI 2 SURAKARTA
IN THE ACADEMIC YEAR OF 2016/2017.

Exma Kin Nasta’in, Slamet Subagya, Siti Rochani
Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas
Maret Surakarta, JL. Ir Sutami No.36A, Jebres Kota Surakarta, E-mail:
Nastainexma@gmail.com
ABSTRAK
Penilitian ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar
pada mata pelajaran Sosiologi kelas XI IIS 4 SMA Negeri 2 Surakarta tahun
pelajaran 2016/2017 melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Take
and Give. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
dilaksanakan dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri dari perencanaan tindakan,
pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi tindakan. Subyek pada penelitian

tindakan kelas adalah seluruh peserta didik kelas XI IIS 4 SMAN 2 Surakarta
yaitu sebanyak 29 peserta didik. Sumber data berasal dari guru dan peserta didik.
Teknik utama dalam pengupulan data menggunakan observasi dan tes, sementara
teknik pendukung dengan menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi.
Analisis data dengan menggunakan teknik analisis data kualitatif dan kuantitatif.
Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini menunjukan bahwa penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Take and Give dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik kelas XI IIS 4 SMA Negeri 2 Surakarta, yang diawali dari tahap Pra
Tindakan, Siklus I dan Siklus II. Pada tahap Pra Tindakan diperoleh hasil belajar
peserta didik dengan rata-rata nilai 67,93. Kemudian pada siklus I rata-rata
perolehan nilai hasil belajar peserta didik meningkat menjadi 74,48 dan Pada
siklus II rata rata perolehan nilai hasil belajar peserta didik meningkat menjadi
82,20. Simpulan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah penerapan model
pembelajran kooperatif tipe Take and Give dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik kelas XI IIS 4 SMA Negeri 2 Surakarta.

1

2


ABSTRACT
This research is done with purposes to improve students learning outcomes
in Sociology subject at class XI IIS 4 SMA Negeri 2 Surakarta in the academic
year of 2016/2017 by applying Cooperative Learning Model Take and Give type.
This research is a Classroom Action Research (CAR) which is conducted in two
cycles. Every cycle consists of Planning, Implementation, Action, observation and
reflection. The subject of the research is students of class XI IIS 4 SMA Negeri 2
Surakarta which is consist of 29 students. Source data comes from teachers and
learners. The main techniques for collecting data of this research are observation
and tests and the other techniques for collecting supporting data are interview and
documentation. Analysis of the data by using techniques of qualitative and
quantitative data analysis. The results of this research show that the
implementation of cooperative learning model Take and Give type can improve
students’ learning result at XI IIS 4 SMA Negeri 2 Surakarta, which begins from
phase pre-action, cycle I and cycle II. At the stage of pre-action, students result
average score is 67,93. After the first cycle, students result average score increase
become 74,48 and the second cycle students learning result average increase
become 82,20. The conclusion of this research is that implementation of
cooperative learning model Take and Give can improve students learning result at
XI IIS 4 SMA Negeri 2 Surakarta.


didik

Pendahuluan
Penyelenggaraan

pendidikan

sekolah memiliki kontribusi
besar

terhadap

kemampuan

di

untuk

melakukan


berbagai

kegiatan belajar. Dengan berbagai

yang

kesempatan

dan

pertumbuhan

belajar
dan

tersebut

perkembangan


pengalaman manusia. Ada beberapa

peserta didik diarahkan dan didorong

unsur

sebuah

ke pencapaian tujuan yang dicita-

pendidikan yang diselenggarakan di

citakan. Lingkungan tersebut disusun

sekolah

kurikulum,

dan ditata dalam suatu kurikulum,


pendidik dan peserta didik. Oemar

yang pada gilirannya dilaksanakan

Hamalik (2013:3) menjelaskan bahwa

dalam bentuk proses pembelajaran

sekolah

lembaga

yang dilakukan oleh pendidik dan

pendidikan formal, secara sistematis

peserta didik. Guru sebagai tenaga

merencanakan


pendidik dan murid sebagai peserta

penting

didalam

diantaranya

sebagai

lingkungan,
pendidikan

suatu

bermacam-macam
yakni
yang

lingkungan


didik merupakan unsur utama dalam

menyediakan

kegiatan pembelajaran di sekolah.

berbagai kesempatan bagi peserta

Tetapi

Proses

pembelajaran

yang

3

dilakukan


oleh

banyak

tenaga

peserta

didik

ketika

kegiatan

pendidik saat ini cenderung pada

pembelajaran berlangsung di kelas.

pencapaian target materi kurikulum.


Kelas XI peminatan ilmu-ilmu sosial

Hal ini dapat dilihat dari kegiatan

di SMA Negeri 2 Surakarta terdiri dari

pembelajaran di dalam kelas yang

5 kelas yaitu mulai dari kelas XI IIS 1-

selalu didominasi oleh guru dan

XI IIS 5 diantara 5 kelas tersebut kelas

kurang

XI IIS 4 termasuk kelas yang suasana

melibatkan


murid

secara

pembelajarannya kurang kondusif dan

langsung.
materi

hasil belajar para peserta didik nya

biasanya guru menggunakan metode

pun terbilang rendah. Kelas XI IIS 4

yang kurang bervariasi seperti terlalu

SMA Negeri 2 Surakarta terdiri dari

sering menggunakan metode ceramah

29 peserta didik dengan jumlah murid

dimana

materi

laki-laki 9 peserta didik dan murid

sementara peserta didik hanya duduk,

perempuan 20 peserta didik. Mata

mencatat, dan mendengarkan apa yang

pelajaran Sosiologi di kelas XI IIS 4

disampaikan

dengan

berlangsung pada hari rabu dan jumat

pembelajaran

pada jam ke 3-4. Pada observasi awal

Dalam

demikian,

penyampaian

guru

menjelaskan

oleh
suasana

guru

menjadi tidak kondusif karna peserta

yang

didik cenderung pasif serta kurang

menemukan beberapa permasalahan

antusias

mengikuti

dalam kegiatan pembelajaran di kelas

pembelajaran sehingga pemahaman

XI IIS 4 SMA Negeri 2 Surakarta.

dan penguasaan peserta didik terhadap

Adapun permasalahan tersebut antara

materi yang disampaikan oleh guru

lain:

dalam

menjadi kurang dan peserta didik hal
ini tentu dapat berpengaruh pada hasil
belajar peserta didik.
Sebelumnya

telah

IIS 4 SMA Negeri 2 Surakarta. Hal ini

gambaran

untuk
secara

dilakukan,

peneliti

1. Para peserta didik kurang tertarik
dengan

kegiatan

pembelajaran

yang sedang berlangsung dan
peneliti

melakukan observasi awal di kelas XI

dilakukan

telah

mendapatkan
umum

kondisi

juga kurang antusias. Hal tersebut
terlihat ketika guru memberikan
penjelasan terkait dengan materi
pembelajaran

tetapi

banyak

4

peserta

didik

yang

tidak

didik yang mampu mencapai nilai

memperhatikan.

KKM 75.

2. Peneliti juga menemukan tidak
sedikit

peserta

didik

Bukan hanya dari peserta didik,

yang

peneliti juga menemukan beberapa

melakukan kegiatan lain diluar

permasalahan di kelas XI IIS 4 SMA

mata pelajaran Sosiologi seperti

Negeri

asyik berbincang dengan teman,

pelajaran Sosiologi yang berasal dari

bercanda dan terkadang ada yang

guru. Adapun permasalahan tersebut

mengantuk ketika pembelajaran

adalah :

Sosiologi berlangsung.

2

Surakarta

1. Model

3. Banyak peserta didik yang terlihat

pada

pembelajaran

mata

yang

digunakan guru kurang inovatif

dari

dan bervariasi. Seperti terlalu

guru karna diam diam bermain

sering menggunakan metode

mengabaikan

smartphone

pengarahan

ketika

ceramah dan presentasi.

proses

berlangsung.

2. Selama kegiatan pembelajaran

Padahal ketika di awal pelajaran

peserta didik kurang dilibatkan

guru sudah memperingatkan para

secara aktif.

pembelajaran

peserta

didik

supaya

3. Guru kurang menguasai kelas
dengan baik. Karna pada saat

smartphonenya disimpan.

proses

4. Hasil belajar peserta didik di

pembelajaran

kelas ini juga terbilang rendah.

berlangsung

pada saat pelaksanaan pretest

peserta

yang

memperhatikan

dilakukan

pada

Pra

masih

didik

banyak

yang

tidak

penjelasan

Tindakan, masih banyak peserta

guru dan malah asyik bercanda

didik yang mendapat nilai di

serta

bawah

smartphone.

Kriteria

Ketuntasan

bermain

Minimal (KKM) yaitu 75. Dari 29

Dari

peserta didik terdapat 18 peserta

diungkapkan

didik

masih

beberapa faktor yang menyebabkan

belum

hasil belajar peserta didik menjadi

mencapai KKM hanya 11 peserta

rendah. Dengan adanya permasalahan

dibawah

yang

nilainya

rata-rata

dan

beberapa

sibuk

masalah
telah

yang

ditemukan

5

tersebut

guru

bersama

peneliti

dianggap

dapat

menjadi

solusi

mencoba melakukan refleksi. Kegiatan

permasalahan yang ditemukan di kelas

refleksi dilakukan untuk mengetahui

XI IIS 4 adalah model pembelajaran

masalah yang dihadapi serta untuk

kooperatif tipe Take and Give. Melalui

menemukan solusi atau perbaikan dari

metode Take and Give peserta didik

masalah yang dihadapi. Dari hasil

dapat

refleksi peneliti dengan guru, guru

memahami materi yang disampaikan

menginginkan adanya suatu perubahan

oleh

dalam proses pembelajaran di kelas

pelaksanaannya, setiap peserta didik

supaya ada peningkatan hasil belajar

akan diberikan kartu yang berisi sub

Sosiologi di kelas XI IIS 4 SMA

materi terkait pembelajaran yang yang

Negeri

Berdasarkan

harus dikuasai masing-masing peserta

refleksi tersebut untuk menemukan

didik. Peserta didik kemudian mencari

solusi dari permasalahan di kelas XI

pasangannya

IIS 4 SMA Negeri 2 Surakarta maka

bertukar pengetahuan sesuai dengan

perlu diadakannya suatu Penelitian

apa yang didapatkannya di kartu, lalu

Tindakan Kelas. Upaya peningkatan

kegiatan pembelajaran diakhiri dengan

hasil belajar peserta didik juga tidak

mengevaluasi peserta didik dengan

terlepas dari berbagai faktor yang

cara menanyakan pengetahuan yang

mempengaruhinya,

mereka miliki dan pengetahuan yang

2

Surakarta.

dalam

hal

ini

lebih

aktif

guru

karna

masing-masing

diperlukan guru kreatif yang dapat

mereka

membuat pembelajaran menjadi lebih

(Huda, 2013:241).

menarik dan disukai oleh peserta

dan

terima

dari

mampu

dalam

untuk

pasangannya

Dengan menggunakan tipe Take

perlu

and Give peserta didik bukan hanya

dibangun sedemikian rupa dengan

mempelajari materi yang diberikan

menggunakan

pembelajaran

oleh guru tetapi peserta didik juga

yang tepat agar peserta didik dapat

dapat belajar melalui teman sehingga

memperoleh

untuk

pengetahuan peserta didik menjadi

berinteraksi satu sama lain sehingga

bertambah dan hasil belajar peserta

nantinya dapat diperoleh hasil belajar

didik

yang optimal. Salah satu model yang

meningkat. Melalui penerapan metode

didik.

Suasana

kelas

model

pun

kesempatan

yang

rendah

juga

dapat

6

Take and Give diharapkan peserta

arsip ataupun dokumen yang berkaitan

didik menjadi lebih aktif dan hasil

dengan kegiatan pembelajaran.

belajar peserta didik dapat meningkat.
Berdasarkan

awal

digunakan dalam penelitian ini antara

yang telah dilakukan oleh peneliti,

lain dengan menggunakan observasi

dalam upaya untuk meningkatkan

dan tes serta teknik wawancara dan

hasil belajar tersebut maka perlu

dokumentasi

dilakukan suatu Penelitian Tindakan

pendukung. Teknik pengujian validitas

Kelas

data pada Penelitian Tindakan Kelas

(PTK)

pengamatan

Teknik pengumpulan data yang

dengan

menerapkan

sebagai

teknik

model pembelajaran kooperatif tipe

(PTK)

Take and Give untuk meningkatkan

yang merupakan salah satu cara yang

hasil belajar peserta didik pada mata

digunakan

pelajaran Sosiologi kelas XI IIS 4

validitas data . Triangulasi data yaitu,

SMA

data yang sama akan lebih mantap

Negeri

2

Surakarta

tahun

pelajaran 2016/2017.

tindakan

untuk

meningkatkan

kebenarannya bila digali dari beberapa
sumber data yang berbeda sehingga

Metode Penelitian
Penelitian

ini menggunakan triangulasi

data
kelas

yang

diperoleh

benar-benar

ini

objektif. Data dapat diperoleh dari

dilaksanakan di kelas XI IIS 4 SMA

hasil belajar peserta didik pada saat

Negeri 2 Surakarta. Jumlah subjek

Pra Tindakan, siklus 1 dan siklus 2.

penelitian sebanya 29 peserta didik

Teknik analisis data yang digunakan

yang terdiri dari 20 siswa perempuan

dalam penelitian ini yaitu kuantitatif

dan 9 siswa laki-laki. Penelitian

dan kualitatif. Pada teknik kuantitatif

dilaksanakan pada semester genap

analisis data dilakukan dengan cara

tahun pelajaran 2016/2017 tepatnya

membandingkan

pada bulan Januari-Februari 2017.

belajar peserta didik pada setiap siklus

Sumber data dalam penelitian ini

yaitu berupa nilai rata-rata kelas

adalah peserta didik kelas XI IIS 4 dan

dilengkapi dengan ketuntasan hasil

Guru Sosiologi kelas XI IIS 4 SMA

belajar peserta didik yang disajikan

Negeri 2 Surakarta,peristiwa serta

dalam data dengan bentuk tabel dan

peningkatan

hasil

7

grafik. Pada teknik kualitatif analisis

instrument

data yang dilakukan yaitu dengan

lembr observasi peserta didik, serta

mengamati

membandingkan

menyusun alat evaluasi pembelajaran

aktivitas pembelajaran yang dilakukan

baik berupa soal tes untuk mengetahui

guru dan peserta didik baik itu sikap,

hasil belajar Sosiologi peserta didik.

tingkah laku, dan ketrampilan saat

Pelaksanaan

penerapan model pembelajaran tipe

dalam 2 siklus masing- masing siklus

Take and Give pada setiap siklus dan

terdiri dari 2 pertemuan. Pelaksanaan

nantinya digunakan untuk menyusun

dilakukan sesuai dengan perencanaan

dan memperbaiki rencana pelaksanaan

yang

tindakan selanjutnya. Indikator kinerja

dilakukan

oleh

yang ditentuan dalam penelitian yaitu

kegiatan

penelitian

dengan penerapan metode Take and

sedangkan refleksi dilakukan setelah

Give minimal 80% dari peserta didik

pelaksanaan

mampu mencapai batas nilai KKM 75.

melakukan tindak lanjut dari tindakan

Prosedur penelitian tindakan kelas ini

yang telah dilaksanakan.

terdiri dari 2 siklus yang masing-

Hasil dan Pembahasan

dan

masing siklus meliputi perencanaan,

penelitian,

tindakan

telah

menyususn

dilaksanakan

dibuat.

Pengamatan

observer

berlangsung

tindakan

Penelitian

ini

pelaksanaan tindakan, observasi dan

penelitian

tindakan

refleksi.

penerapan

model

selama

untuk

merupakan
kelas

dengan

pembelajaran

dengan

kooperatif tipe Take and Give yang

mengadakan pembelajaran yang dalam

diawali dengan tahap Pra Tindakan,

satu siklus ada 2 kali tatap muka yang

yaitu dengan observasi awal yang

disesuaikan dengan RPP. Ada 4

bertujuan

tahapan

permasalahan

Pelaksanaan

penting

dilakukan

dalam

penelitian

untuk
terkait

menemukan
pembelajaran

tindakan kelas yaitu, perencanaan,

yang ada di dalam kelas. Kegiatan Pra

pelaksanaan tindakan, observasi dan

Tindakan dilakukan pada saat proses

refleksi. Pada perencanaan peneliti

pembelajaran Sosiologi berlangsung di

meminta izin kepada pihak sekolah,

kelas XI IIS 4 SMA Negeri 2

membuat
strategi

serta

merancang

Surakarta.

pembelajaran,

menyusun

permasalahan yang telah ditemukan

RPP

Dari

pemaparan

8

tentunya diperlukan adanya perbaikan

apa yang didapatkannya di kartu, lalu

pada

dan

kegiatan pembelajaran diakhiri dengan

perbaikan pada hasil belajar peserta

mengevaluasi peserta didik dengan

didik yang masih rendah. maka guru

cara menanyakan pengetahuan yang

bersama peneliti melakukan refleksi

mereka miliki dan pengetahuan yang

untuk

mereka

proses

pembelajaran

menemukan

solusi

dari

terima

dari

pasangannya.

Seperti yang dikemukakan oleh Slavin

permasalahan tersebut.
Dari refleksi yang telah dilakukan

(1997) dalam Shoimin (2014:195)

guru pun bersama peneliti sepakat

yang menjelaskan model pembelajaran

untuk

Take and Give pada dasarnya mengacu

berupaya

meningkatkan

antusiasme peserta didik dan juga

pada

membuat peserta didik lebih aktif pada

pembelajaran yang dapat membuat

saat

proses

peserta didik itu sendiri aktif dan

nantinya

membangun pengetahuan yang akan

berlangsungnya

pembelajaran

sehingga

diharapkan hasil belajar peserta didik

konstruktivisme,

yaitu

menjadi miliknya.

pun juga akan meningkat, dan guru

Model pembelajaran menerima

pun menyetujui diterapkannya model

dan memberi atau Take and Give

pembelajaran kooperatif tipe Take and

merupakan metode pembelajaran yang

Give pada pembelajaran Sosiologi di

memiliki sintaks, menuntut peserta

kelas XI IIS 4 SMA Negeri 2

didik untuk mampu memahami materi

Surakarta.

pelajaran yang diberikan guru dan

Model

pembelajaran
Give

teman sebayanya. Dengan demikian,

merupakan strategi pembelajaran yang

komponen penting dalam strategi Take

didukung penyajian data yang diawali

and Give adalah penguasaan materi

dengan

kepada

melalui kartu, keterampilan bekerja

peserta didik. Di dalam kartu, ada

berpasangan dan sharing informasi,

catatan yang yang harus dikuasai atau

serta evaluasi yang bertujuan untuk

dihafal masing-masing peserta didik.

mengetahui

Peserta

mencari

penguasaan peserta didik terhadap

untuk

materi yang diberikan di dalam kartu

bertukar pengetahuan sesuai dengan

dan kartu pasangannya. Penelitian ini

kooperatif

tipe

Take

pemberian

didik

pasangannya

and

kartu

kemudian
masing-masing

pemahaman

atau

9

dilaksanakan dalam 2 siklus dan

Tabel 1. Hasil Belajar Sosiologi

masing-masing siklus 2 pertemuan.

Peserta didik Pada Saat

Dalam setiap siklus pada pertemuan 1

Pretest

dan 2 digunakan untuk penyampaian
materi

dan

sedangkan

penerapan
tes

metode

evaluasi

Pra Tindakan
Kriteria

untuk

Peserta

Prosenta

didik

se

mengukur hasil belajar peserta didik

Tuntas

11

37,93%

selalu dilaksanakan di akhir pertemuan

Belum Tuntas

18

62,06%

pada setiap siklus atau pada pertemuan

Total

29

100

ke 2.
Selama penelitian berlangsung
kegiatan pembelajaran dilaksanakan
dengan menerapkan metode Take and
Give yang terdiri dari kegiatan awal,

inti dan akhir. Pada kegiatan awal guru
membuka

pembelajaran

kemudian

menerangkan materi, pada kegiatan
inti guru mulai menerapkan metode
Take and Give pada siswa dan pada

kegiatan

akhir

guru

melakukan

evaluasi dengan melakukan tanya
jawab setelah diterapkannya metode.
Pada

setiap

akhir

siklus

siswa

diberikan tes evaluasi untuk mengukur
hasil belajar siswa.
Berikut

ini

Berdasarkan

tabel

1,

dapat

diketahui hasil pretest yang dilakukan
pada saat Pra Tindakan menunjukan
masih terdapat 18 peserta didik dari 29
peserta didik kelas XI IIS 4 yang
perolehan

nilainya

masih

belum

mencapai KKM dan rata-rata perolehan
nilai hanya 67,93 dengan prosentase
ketuntasan

37,93%.

tentunya

nilai

tersebut belum mencapai KKM yang
telah
pretest

ditetapkan.
tersebut

Berdasarkan
diperlukan

hasil
adanya

perbaikan agar hasil belajar peserta didik
dapat meningkat dan mampu mencapai
batas KKM 75 maka peneliti bersama

tabel

presentase

guru

kolaborator

kemudian

sepakat

ketuntasan hasil belajar Sosiologi

menerapkan model pembelajaran Take

siswa

yang

and Give pada proses pembelajaran

dilaksanakan pada Pra Tindakan yang

selanjutnya. Kemudian pada pelaksanaan

dilaksanakan sebelum siklus 1.

siklus I Guru mulai menerapkan metode

melalui

pretest

10

Take and Give saat proses pembelajaran perolehan nilainya

dan berikut ini perolehan hasil belajar siklus

I

menurun pada

dibandingkan

saat

Pra

peserta didik pada siklus I.

Tindakan tetapi secara umum hasil

Tabel 2. Hasil Belajar Peserta Didik

belajar peserta didik pada siklus I

Pada Siklus 1.

telah

peningkatan.

Peningkatan hasil belajar yang terjadi

Jumlah
Kriteria

mengalami

Peserta

Prosenta

pada siklus I dengan rata-rata sebesar

didik

se

74,48 masih dalam kategori belum

Tuntas

19

65,51%

tuntas, karna belum dapat mencapai

Belum Tuntas

10

34,48%

KKM sebesar 75. Sedangkan pada

Total

29

100%

hasil belajar pada aspek afektif dan
psikomotor pada siklus I juga masih

Berdasarkan

tabel

1

dapat

dibawah target 80 %.

diketahui perolehan hasil belajar dari
segi aspek kognitif meningkat bila
dibandingkan pada hasil pretest saat
Pra

Tindakan.

Pada

pelaksanaan

siklus I diperoleh hasil belajar dari
segi aspek kognitif meningkat bila
dibandingkan pada hasil pretest saat
Pra

Tindakan.

Saat

tahap

Pra

Tindakan rata-rata hasil belajar yang
diperoleh yaitu 67,93 dan kemudian
setelah pelaksanaan siklus I

dapat

meningkat

Pada

menjadi

74,48.

pelaksanaan siklus I hanya terdapat
10 peserta didik yang nilainya belum
dapat mencapai KKM sedangkan 19
peserta didik lainnya telah mampu
mencapai nilai KKM 75 meskipun
terdapat beberapa peserta didik yang

Berdasarkan hasil yang diperoleh
pada siklus I, hasil belajar peserta
didik

masih

rendah

dan

belum

mencapai kriteria keberhasilan yang
telah ditentukan. Hal ini juga dapat
disebabkan karna peserta didik belum
banyak mengetahui tentang metode
pembelajaran Take and Give jadi
banyak peserta didik yang masih
bingung. Meski begitu antusias dan
keaktifan peserta didik sudah cukup
baik dan peserta didik sudah mampu
menjawab pertanyaan yang diberikan
oleh

guru,

pelaksanaan

walaupun

pada

saat

pembelajaran

dengan

metode Take and Give

masih

terdapat beberapa peserta didik yang

11

sibuk bermain smartphone ataupun

gambar tersebut

sering bercanda dengan teman. Karna

dipresentasikan di hadapan teman-

pada pelaksanaan siklus I hasil belajar

teman. Kemudian pada pertemuan

peserta didik belum dapat dikatakan

kedua kegiatan yang berlangsung

berhasil

masih

dan

untuk

memperbaiki

sama

untuk kemudian

hanya

pada

saat

kekurangan-kekurangan yang terdapat

presentasi hasil diskusi dilakukan

pada siklus I maka guru bersama

dengan Take and Give dimana tiap

dengan peneliti melakukan refleksi

kelompok

kemudian

sepakat

untuk

perwakilan untuk bertukar dengan

melaksanakan

siklus

II

sebagai

wakil dari kelompok lain, setelah itu

dari

proses

tindakan

perbaikan

pembelajaran pada siklus I.
Secara

umum

pelaksanakaan

siklus II tidak jauh berbeda dengan
siklus I, namun pada pelaksanaan
siklus

II

penerapan

metode

pembelajaran menggunakan diskusi
kelompok dan pada pertemuan ke 2
diskusi kelompok dilakukan dengan
metode Take and Give , guru pun
telah

menyetujui

pertemuan

hal

pertama

ini.

Pada

penyampaian

materi dilakukan seperti biasa oleh

baru

beberapa

kelompok

gambar

terkait

materi

satu

perwakilan

mempresentasikan

hasil

diskusi

kepada

yang

menjadi

kelompok

pasangannya. Pada akhir pertemuan
siklus

II

juga

dilaksanakan

tes

evaluasi untuk mengukur hasil belajar
peserta didik. Kegiatan pembelajaran
pada siklus II berlangsung lebih baik
dibandingkan

dengan

kegiatan

pembelajaran pada siklus I. Berikut
ini perolehan hasil belajar peserta
didik pada siklus 2:
Tabel 3. Hasil Belajar Peserta Didik
Pada Siklus 2.

dan

kemudian setiap kelompok diberi

salah

setiap

guru kemudian peserta didik dibentuk
menjadi

mengirim

Jumlah
Kriteria

konflik,

Peserta

Prosent

didik

ase

kekerasan dan upaya penyelesaiannya

Tuntas

25

86,20%

dan

Belum Tuntas

4

13,79%

Total

29

100%

tiap

kelompok

ditugaskan

mendeskripsikan serta menganalisis

12

Berdasarkan tabel 3, dapat diketahui

hasil belajar aspek psikomotor pada

bahwa pada siklus II hasil belajar

siklus 1 yang semula hanya 74% di

peserta didik mengalami peningkatan

siklus II juga dapat meningkat menjadi

dibandingkan pada siklus I, saat

86%.

pelaksanaan siklus I rata- rata hasil

Berdasarkan hasil belajar yang telah

belajar peserta didik yang diperoleh

diperoleh pada siklus II secara umum

sebesar 74,48 setelah diadakannya

proses pembelajaran pada siklus II

siklus II rata-rata hasil belajar peserta

telah

didik dapat meningkat menjadi 82,20

peningkatan tersebut juga dipengaruhi

dan peserta didik yang nilainya belum

oleh para peserta didik yang sudah

mencapai KKM hanya sebanyak 4

lebih

orang dari 29 peserta didik. Sedangkan

pembelajaran

peserta didik yang nilainya telah

pelaksanaan pembelajaran di siklus II

mencapai KKM sebanyak 25 peserta

para peserta didik kelas XI IIS 4 sudah

didik atau sekitar 86,20 % dari 29

lebih

peserta didik di kelas XI IIS 4

mengikuti

meskipun ada beberapa peserta didik

Sosiologi, kemudian peserta didik

yang hasil belajarnya malah menurun

yang sering mengobrol dan bercanda

dibandingkan pada saat tahap pra

dengan

siklus dan siklus I. Tetapi secara

pembelajaran berlangsung juga sudah

umum hasil belajar dan prosentase

mulai berkurang dan menjadi lebih

ketuntasan peserta didik pada siklus II

fokus dalam proses pembelajaran.

telah mengalami peningkatan dan

Setelah pelaksanaan tindakan siklus I

telah mencapai indikator sebesar 80%

dan

karna terdapat 86,20% atau sebanyak

pembahasan yang telah di jelaskan di

25 dari 29 peserta didik yang nilainya

atas

mampu

penerapan

mencapai

KKM

75.

mengalami

baik

peningkatan,

dalam
di

antusias

siklus

dan

proses

teman

siklus

dapat

II

mengikuti
II.

aktif

dalam

pembelajaran

ketika

serta

proses

berdasarkan

disimpulkan
model

Pada

bahwa

pembelajaran

Sedangkan hasil belajar aspek afektif

kooperatif tipe Take and Give dapat

pada siklus I hanya sebesar 75%

meningkatkan hasil belajar peserta

kemudian

didik kelas XI IIS 4 SMA Negeri 2

di

siklus

II

mampu

meningkat menjadi 87% dan pada

13

Surakarta tahun 2016/2017 pada mata

model pembelajaran kooperatif tipe

pelajaran Sosiologi.

Take and Give diterapkan pada siklus

I, hasil belajar peserta didik kelas XI

Simpulan dan Saran
Setelah

IIS 4 mengalami peningkatan yaitu
Penelitian

pada saat Pra Tindakan hasil yang

Tindakan Kelas (PTK) di kelas XI IIS

diperoleh hanya sebesar 67,93 dapat

4 SMA Negeri 2 Surakarta pada mata

meningkat menjadi 74,48 pada siklus I

pelajaran

Dapat

dan sebanyak 65,51 % atau sekitar 19

disimpulkan bahwa dengan penerapan

peserta didik dari 29 peserta didik

model pembelajaran kooperatif tipe

kelas XI IIS 4 mampu mencapai nilai

Take and Give dapat meningkatkan

KKM. Hanya 10 peserta didik dari 29

hasil belajar peserta didik kelas XI IIS

peserta didik kelas XI IIS 4 atau

4 SMA Negeri 2 Surakarta.

sekitar 34,48% yang masih belum

Berdasarkan penelitian yang telah

mampu mencapai batas nilai KKM

dilakukan

adanya

dan terdapat juga beberapa peserta

peningkatan hasil belajar peserta didik

didik yang nilainya menurun pada

di

saat

siklus I dibandingkan nilai pada saat

pelaksanaan kegiatan Pra Tindakan

pretest tetapi secara umum hasil

hasil belajar peserta didik kelas XI IIS

belajar peserta didik pada siklus I telah

4 pada mata pelajaran Sosiologi masih

mengalami

rendah dan belum mampu mencapai

rata-rata hasil belajar pada siklus I

batas Kriteria Ketuntasan Minimal

masih belum mampu mencapai KKM

(KKM)

Rata-rata

75. Kemudian pada pelaksanaan siklus

perolehan hasil belajar peserta didik

II hasil belajar peserta didik kelas XI

pada saat Pra Tindakan hanya sebesar

IIS 4 kembali meningkat dari yang

67.93 terdapat 18 peserta didik dari 29

semula pada siklus I rata-rata hasil

peserta didik yang masih belum

belajar peserta didik hanya 74,48

mampu mencapai batas nilai KKM 75

dapat

hanya 37,93% atau sebanyak 11

Sebanyak 25 peserta didik dari 29

peserta didik yang mampu mencapai

peserta didik kelas XI IIS 4 atau 86,20

batas nilai KKM. Kemudian setelah

% peserta didik berhasil mencapai

kelas

pelaksanaan

Sosiologi.

menunjukan

XI

IIS

sebesar

4.

75.

Pada

peningkatan

meningkat

meskipun

menjadi

82,20.

14

nilai KKM, hanya 4 peserta didik atau

mempelajari

13,79 % dari 29 peserta didik XI IIS 4

pelajaran yang sedang disampaikan.

yang belum dapat mencapai nilai

Kemudian

KKM. Namun ada beberapa peserta

pembelajaran

didik yang hasil belajarnya

sebaiknya

peserta

didik

menurun dibandingkan pada saat tahap

melakukan

kegiatan

lain

Pra Tindakan dan siklus I. Tetapi

kegiatan pembelajaran dan pada saat

secara

guru memulai kegiatan pembelajaran

umum

hasil

belajar

malah

dan

pokok

pada

ketika

kegiatan

sedang

berlangsung
tidak
di

peserta

telah mengalami peningkatan pada

berpartisipasi aktif dalam kegiatan

siklus II dan telah mencapai indikator

pembelajaran.

sebesar 80% karna terdapat 86,20%

diharapkan mampu mendorong guru

atau sebanyak 25 dari 29 peserta didik

untuk dapat menciptakan kegiatan

yang nilainya mampu mencapai KKM

pembelajaran yang kreatif dan inovatif

75.

sehingga peserta didik dapat lebih
antusias

hendaknya

luar

prosentase ketuntasan peserta didik

Berdasarkan Penelitian Tindakan

didik

materi

Sekolah

dalam

ikut

juga

mengikuti

Kelas (PTK) yang telah dilaksanakan

pembelajaran.

oleh peneliti maka berikut dapat

Daftar Pustaka

disampaikan beberapa saran untuk

Dimyati, Mudjiono. (2013). Belajar
dan
Pembelajaran. Jakarta:
Rineka Cipta.
Djamarah, S.B. (2010). Strategi
Belajar
Mengajar .
Jakarta:
Rineka Cipta.
Dwi Anjani, Imam Suyanto, Suripto.
(2016). Penerapan Model Take
and Give Dalam Peningkatan
Pembelajaran IPS Pada Siswa
Kelas V SDN 1 Tambakagung
Tahun Ajaran 2015/2016. (Pdf)
Vol.
4,No.4.
(http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index
.php/pgsdkebumen/article/8526/
6285 Diakses tanggal 16 Januari
2017)

berbagai

pihak

sebagai

bahan

pertimbangan kegiatan pembelajaran
kedepannya. Adapun beberapa saran
tersebut yaitu dalam penyampaian
materi ajar yang disajikan sebaiknya
guru lebih mengembangkan materi
sajian
sehingga

dengan
dapat

lebih

bervariatif

mempermudah

pemahaman peserta didik. Hendaknya
guru lebih sering melibatkan peserta
didik dalam pembelajaran sehingga
peserta didik akan lebih aktif untuk

15

Faturrahman, H.J., dkk. (2012).
Pengantar Pendidikan. Jakarta:
Prestasi Pustaka.
Febriani Sulistyaningsih, Sri Mulyani,
Suryadi budi. (2013). Penerapan
Model Pembelajaran Make A
Match Untuk Meningkatkan
Motivasi dan Hasil Belajar Pada
Pokok Bahasan Isomer Kelas X
SMA
Batik
1
Surakarta.
(pdf).Vol.
3,
No.
2.
(http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index
.php/kimia/article/view/File/370
5)
Hadi, S.(2003). Pendidikan (suatu
pengantar). Surakarta: Sebelas
Maret.
Hafid, Anwar., dkk. (2014). Konsep
Dasar
Ilmu
Pendidikan.
Bandung: Alfabeta.
Hamalik, Oemar. (2014). Kurikulum
dan Pembelajaran. Jakarta:
Bumi Aksara
. (2015).
Proses
Belajar dan Mengajar . Jakarta:
Bumi Aksara.
I Putu Nurjana A, Desak Made Sri M,
Kadek Eva Krishna. (2015).
Penerapan Metode Take and
Give
Untuk
Meningkatkan
Penguasaan Kosakata Bahasa
Jepang Pada Siswa Kelas X-2
SMA Karyawisata Singaraja
Tahun Ajaran 2014/2015. (Pdf).
Vol.
3,
No.1.
(http://ejournal.undiksha.ac.id/in
dex.php./JJPBJ/article/view/5443
. Diakses 16 Januari 2017)
Kun Maryati & Juju.Suryawati 2010.
Sociology Bilingual, Jakarta :
ESIS.
Majid, Abdul.(2013). Perencanaan
Pembelajaran.
Bandung:
Remaja Rosdakarya.

Miftahul, Huda.(2014).Model-Model
Pengajaran dan Pembelajaran.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Shoimin, Aris.(2014). 68 Model
Pembelajaran Inovatif Dalam
Kurikulum 2013. Yogyakarta:
Ar-ruzz Media
Slameto.(2013). Belajar dan FaktorFaktor Yang Mempengaruhi.
Jakarta: Rineka Cipta
Soekanto, Soerjono. (2012). Sosiologi
Suatu Pengantar . Jakarta: Raja
Grafindo Persada
Sugiyanto.(2009).
Model-Model
Pembelajaran
Inovatif.
Surakarta:
PanitiaSertifikasi
Guru (PSG) Rayon 13 FKIP
UNS.
Sunarto, Kamanto.(2004). Pengantar
Sosiologi. Jakarta: Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia.
Suprijono, Agus.(2014). Cooperative
Learning Teori dan Aplikasi
PAIKEM. Yogyakarta:Pustaka
Belajar.
Sudjana, Nana. (2014). Penilaian
Hasil Proses Belajar Mengajar .
Bandung: Remaja Rosdakarya
Tampubolon, Saur.(2014). Penelitian
Tindakan
Kelas.
Jakarta:
Erlangga.
Triwiyatno,Teguh.(2014). Pengantar
Pendidikan.
Jakarta:
Bumi
Aksara.
Wardhani,
I.(2007).
Penelitian
Tindakan
Kelas.
Jakarta:
Universitas Terbuka.

16

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X IIS 2 SMA NEGERI GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2016 2017 | Aji | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 10284 21895 1 SM

0 0 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015 2016 | Pertiwi | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 8506

0 0 15

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI SISWA KELAS X IIS 1 SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015 2016. | UTAMA | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant

0 0 13

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA XI IIS 4 SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014 2015 | Natalia | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 5983 12770 1 SM

0 0 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI KELAS XI IIS 5 SMA NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2014 2015 | Sari | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 5986 12776 1 SM

0 0 12

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IIS 2 SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014 2015 | RahsyaPutra | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 6967 14692 1 SM

0 0 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015 2016 | Pertiwi | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 8401

0 0 15

PEMANFAATAN MEDIA FILM PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IIS 4 SMA NEGERI 1 BANYUDONO TAHUN PELAJARAN 2016 2017 | Zulfa | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 10108 21503 1 SM

0 0 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X IIS 1 SMA NEGERI 3 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2016 2017 | Putri | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 10110 21507 1 SM

0 0 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X IIS 1 SMA NEGERI 3 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2016 2017 | Yudha | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 10506 22357 1 SM

0 0 9