Pengaruh Karakteristik Wirausaha dan Inovasi Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Usaha Mikra Kecil dan Menengah Kuliner Puja Sera Binjai Chapter III V

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian asosiatif, yaitu
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau
lebih (Sugiyono, 2012). Adapun variabel yang dihubungkan dalam penelitian ini
adalah karakteristik wirausaha (X1),inovasi (X2) terhadap keberhasilan usaha (Y).
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Pengusaha UMKM kuliner usaha di Puja
Sera Binjai. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Maret 2017
3.3 Definisi Operasional Variabel
Pada penelitian ini variabel yang dioperasionalkan adalah semua variabelvariabel yang yang termasuk dalam hipotesis. Untuk memberikan gambaran yang
jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian, maka perlu pendefinisian variabelvariabel yang akan diteliti, yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel

Definisi

Karakteristik

Wirausaha(X1)

suatu karakteristik yang harus
dimiliki setiap pewirausaha
untuk menjalankan usahanya
dan menjadi pendorong
keberhasilan usahanya

Dimensi

Indikator

Skala

1. Kemampuan
berinovasi

1. Inisiatif
2. Kreativitas


Likert

2. Keberanian
Mengambil
Resiko

1. Kerugian
2. Kehilangan
pelanggan
3. Kehilangan
barang

24

Universitas Sumatera Utara

3. Kemampuan
skill pribadi

Inovasi

(X2)

Inovasi merupakan timbulnya
sesuatu hal yang baru,
misalnya berupa sebuah ide
baru, sebuah teori baru, sebuah
hipotesis baru, sebuah gaya
baru penulisan, atau cara
melukis sebuah invensi
(invention), atau sebuah
metode baru untuk manajemen
sebuah organisasi.

1. Pengelolaan
usaha
2. Mendapatkan
orang-orang
yang terampil
3. Kemampuan
berkomunikasi

1. Isinya (rasa,
kualitas, dan
lain - lain)
2. Kemasan
(pembungkus,
tulisan, warna,
sistem buka
tutupnya,
bentuknya, dll)

1.Inovasi Produk

2. Inovasi
Pemasaran

1. Cara menjual
2. Cara
mendistribusik
an
3. Cara

memasarkan
4. Cara
mengiklankan
5. Cara
menciptakan
permintaan,
dan lain – lain

3. Inovasi Proses
1. Proses
penciptaan
produk
2. Proses
produksi
3. Proses
teknologi
pengemasanny
a
4. Proses riset
dan

pengembanga
n
5. Proses
menciptakan
mesin baru,
dan lain – lain

25

Universitas Sumatera Utara

4. Inovasi
Tekhnikal

Keberhasilan
Usaha (Y)

Keberhasilan dari bisnis yang
mencapai tujuannya, yang
menggambarkan keberhasilan

bisnis tersebut melebihi bisnis
orang lain.

1. Teknik desain
2. Teknik
pengawasan
Teknik
pengerjaan,
dan lain – lain
1.Pendapatan
Bertambah

1. Pendapatan

Likert

1. lamanya
usaha yangdi
jalankan
2. ketahanan

kekuatan
menghadapi
persaingan

2. ketahanan
usaha

3. Laba

1. Peningkatan
omset
2 Laba
bertambah

4. Terbangunnya
citra baik

1.Kepercayaan
konsumen
2.Dikenalnya

usaha

Sumber: Kasmir, Kristanto dan Suryana (2015)

3.4 Jenis Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu
data yang didapatkan dari jawaban para responden terhadap pertanyaan yang
diajukan oleh peneliti mengenai karakteristik wirausaha terhadap keberhasilan
usaha dan data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan dari
sumber-sumber yang telah ada, data sekunder dalam penelitian ini berfungsi
sebagai data pendukung.

26

Universitas Sumatera Utara

3.5 Skala Pengukuran
Penelitian ini menggunakan Skala Likert yang digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial (Sugiyono, 2010).

Dalam melakukan penelitian terhadap variabel-variabel yang akan diuji,
pada setiap jawaban akan diberikan skor, yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.2
Instrumen Skala Likert
No.

Pernyataan

Skor

1

Sangat Setuju

5

2

Setuju


4

3

Ragu-Ragu

3

4

Tidak Setuju

2

5

Sangat Tidak Setuju

1

Sumber: Sugiyono (2010)

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian
3.6.1 Populasi
Sugiyono (Sugiyono, 2010) mengemukakan populasi adalah wilayah
generelisasi yang terdiri dari atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah Pengusaha UMKM
Kuliner Puja Sera Binjai yang berjumlah 60 responden

27

Universitas Sumatera Utara

3.6.2 Sampel
Dalam penelitian ini teknik penentuan sampel yang digunakan peneliti
adalah sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila
semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, atau peneliti yang ingin
membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel
jenuh adalah sensus, dimana anggota populasi dijadikan sampel (Sugiyono, 2010).
Berdasarkan penjelasan tersebut, yang menjadi sampel penelitian ini adalah 60
pengusaha UMKM kuliner Puja Sera Binjai.
3.7 Metode pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi adalah pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan
langsung pada lokasi penelitian, dalam hal ini di beberapa usaha kuliner di Puja
Sera Binjai untuk melengkapi catatan penelitian yang diperlukan.
2. Kuisoner
Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya. (Sugiyono, 2010)
3.8 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
3.8.1 Uji Validitas
Menurut (Sugiyono, 2010)valid berarti instrument yang digunakan untuk
mendapatkan data yang digunakan untuk mengukur apa seharusnya yang diukur.
Dalam penyelesaian dalam data primer ini diperlukan kecermatan dalam
menentukan alat karena yang akan diukur bersifat abstrak yaitu berupa konsep.

28

Universitas Sumatera Utara

Validitas konstruk(construct validity), validitas ini (content validity), dan validitas
eksternal (external validity).Validitas konstruk adalah validitas yang mengacu
pada konsistensi dari semua komponen kerangka konsep.Validitas isi adalah suatu
alat pengukur ditentukan oleh sejauh mana alat pengukur tersebut mewakili semua
aspek yang dianggap sebagai kerangka konsep.Validitas eksternal adalah validitas
yang diperoleh dengan mengorelasikan alat pengukur baru dengan alat pengukur
yang sudah valid. Uji validitas dan reliabilitas akan dilakukan pada 30 responden
yang terdiri dari pengusaha UMKM kuliner di Pasar Kaget Binjai
1.

Jika rhitung positif dan rhitung≥ rtabel , maka butir pertanyaan pada setiap variabel
penelitian dinyatakan valid, dan

2.

jika rhitung negatif atau rhitung≤ rtabel , maka butir pertanyaan pada setiap
variabel penelitian dinyatakan tidak valid.

3.

rhitung dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation.

4.

Nilai rtabel dengan responden awal berjumlah 30 orang dan alpha 5% adalah
0,361.
Tabel 3.3
Validasi Tiap Pernyataan
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted

Scale
Variance if
Item Deleted

Corrected
Item-Total
Correlation

Cronbach's
Alpha if Item
Deleted

Keterangan

Valid

VAR00001

100.3333

91.402

.497

.923

VAR00002

100.4333

89.357

.598

.921

VAR00003

100.3000

89.734

.627

.921

VAR00004

100.2333

89.151

.697

.920

VAR00005

100.3667

87.826

.667

.920

VAR00006

100.2667

87.995

.690

.919

Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

29

Universitas Sumatera Utara

Valid

VAR00007

100.3000

88.424

.623

.920

VAR00008

100.3000

89.734

.627

.921

VAR00009

100.3333

91.402

.497

.923

VAR00010

100.4000

88.248

.503

.923

VAR00011

100.3667

87.826

.667

.920

VAR00012

100.3667

87.826

.667

.920

VAR00013

100.3000

88.424

.623

.920

VAR00014

100.1667

88.902

.611

.921

VAR00015

100.3000

92.079

.465

.923

VAR00016

100.1667

88.902

.611

.921

VAR00017

100.2000

89.959

.539

.922

VAR00018

100.3000

92.079

.465

.923

VAR00019

100.4000

92.110

.429

.923

VAR00020

100.4333

91.909

.482

.923

VAR00021

100.5667

89.633

.441

.924

VAR00022

100.3000

91.252

.485

.923

VAR00023

100.4000

92.110

.494

.923

VAR00024

100.3333

91.333

.504

.922

VAR00025

100.5000

92.121

.415

.924

VAR00026

100.8000

88.993

.404

.926

Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Sumber : Hasil Pengelolahan SPSS (2017)

Pada Tabel 3.3 diatas terlihat seluruh pernyataan valid, karena seluruh
nilai Corrected Item-Total Correclation pada tiap pernyataaan memiliki nilai
diatas 0,361 sehingga dapat dinyatakan 26 (Dua puluh enam) butir pernyataan
pada kuesioner dalam penelitian ini valid.

30

Universitas Sumatera Utara

3.8.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan alat
pengumpul data (instrument) yang digunakan. Pertanyaan yang akan diberikan
pada kuisioner ini adalah pertanyaan yang menyangkut fakta dan pendapat
responden. Untuk data primer dalam penelitian ini pengumpulan data yang
dilakukan melalui studi pustaka. Studi pustaka merupakan cara memperoleh
informasi melalui benda-benda tertulis, yang diperoleh dan berbagai sumber
antara lain, jurnal, skripsi, maupun buku-buku yang relevan dalam membantu
penelitian ini, juga termasuk buku-buku terbitan instansi pemerintah. Data-data ini
diharapkan dapat menjadi landasan pemikiran dalam melakukan penelitian.
Jika nilai Cronbach's Alpha > 0,8 maka reliabilitas sangat baik
0,7 < Cronbach's Alpha < 0,8 maka reliabilitas baik
Jika nilai Cronbach's Alpha < 0,7 maka tidak reliable

Tabel 3.4
Reliabillity Statistic
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha

N of Items
.925

26

Sumber : Hasil Pengelolahan SPSS (2017)

Tabel 3.4 menjelaskan bahwa semua butir pernyataan instrument
kuesioner memiliki reliable sangat baik karena nilai Cronbach's Alpha sebesar
0,925 lebih besar dari 0,80.

31

Universitas Sumatera Utara

3.9 Analisis Data
Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah metode
regresi linier sederhana, dimana data yang dikumpulkan melalui hasil wawancara,
kemudian dianalisis menggunakan indikator yang digunakan. Rumus metodenya,
yaitu:
Y = α + β1 X1 + β2 X2 + e
Keterangan:
α

= konstanta

β1

= koefisien regresi variabel independen

X1

= karakteristik Wirausaha

X2

= Inovasi

Y

= Keberhasilan Usaha

e

= standart eror

3.10 Pengujian Asumsi Klasik
3.10.1 Uji Normalitas
Uji Normalitas untuk menguji model regresi, yaitu variabel dependen
(terikat) dan independen (bebas) keduanya mempunyai distribusi normal ataupun
tidak. Guna mengetahui normalitas data dilakukan dengan uji statistik melalui
output grafik kurva normal p-p plot. Variabel dapat dikatakan berdistribusi normal
bila titik-titik yang menyebar pada model regresi berada di sepanjang garis
diagonal dan penyebaran tersebut searah mengikuti garis diagonal.

32

Universitas Sumatera Utara

3.10.2 Uji Multikolonieritas
Multikolonieritas adalah keadaan dimana variabel independen dalam
persamaan regresi punya korelasi (hubungan) yang erat satu sama lain. Tujuan uji
multikolonieritas adalah menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi
antar variabel bebas (independen).Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi diantara variabel bebas (tidak terjadi multikolonieritas). Jika
variabel sering berkorelasi maka variabel ini tidak ortogonal yaitu variabel bebas
yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol.
Dasar pengambilan keputusan uji multikolonieritas:
Jika nilai VIF < 10 atau nilai tolerance > 0,01 maka terjadi multikolonieritas.
Jika nilai VIF > 10 atau nilai tolerance < 0,01 maka tidak terjadi multikolonieritas.
3.10.3 Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain.
Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka
disebut Homokedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model
regresi yang baik adalah Homokedastisitas tidak terjadi Heteroskedastisitas.
Heteroskedastisitas dalam penelitian ini deteksi dengan menggunakan
analisis grafik dan varian tak bersyarat.Analisis grafik, yaitu dengan melihat ada
tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot, dimana sumbu Y adalah Y yang
telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi-Y sesungguhnya).Dasar
pengambilan keputusan untuk Heteroskedastisitas dengan analisis grafik, jika
tidak terjadi Heteroskedastisitas.Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang

33

Universitas Sumatera Utara

membentuk pola tertentu yang terbentuk (bergelombang, melebar kemudian
menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi Heteroskedastisitas.
3.11 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis penelitian secara parsial yang dilakukan dengan
menggunakan aplikasi software pengolahan data dengan SPSS dengan analisis
tersebut:
1. Koefisien Determinasi (R2)
Identifikasi determinan (R2) berfungsi untuk mengetahui signifikan
variabel maka harus dicari koefisien determinasi (R2). Koefisien determinan
menunjukkan besarnya kontribusi variabel independen terhadap variabel
dependen. Semakin besar nilai koefisien determinasi, maka semakin baik
kemampuan

variabel

independen menerangkan

variabel

dependen. Jika

determinasi (R2) semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa
pengaruh variabel independen adalah besar terhadap variabel dependen. Hal ini
berarti, model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh
variabel independen yang diteliti terhadap variabel independen.
2. Uji t (secara parsial)
Uji t dilakukan untuk menguji pengaruh variabel independen (karakteristik
wirausaha dan inovasi) secara parsial terhadap variabel dependen. Adapun
hipotesis statistik pengujian sebagai berikut:
Ho : β1 = 0 (tidak ada pengaruh karakteristik wirausaha dan inovasi terhadap
keberhasilan usaha).

34

Universitas Sumatera Utara

H1 ≠ β1 = 0 (ada pengaruh karakteristik wirausaha dan inovasi terhadap
keberhasilan usaha).
3. Uji Signifikan Simultan (Uji – F)
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel terikat.
Kriteria pengujinya adalah:
H0 :b1b2 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan karakteristik wirausaha (X1) Inovasi (X2) terhadap keberhasilan usaha
(Y).
H0 : b1b2 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
karakteristik wirausaha (X1) Inovasi (X2) terhadap keberhasilan usaha (Y).
Kriteria pengambilan keputusannya adalah:
H0 diterima jika F hitung< F table pada α = 5%
Ha ditolakjika F hitung> F table pada α = 5%

35

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN

4.1 Gambaran Umum Pedagang UMKM Kuliner Puja Sera Binjai.
Pujasera atau disebut pusat jajanan selera masyarakat yang dipusatkan di
lokasi eks GOR Lama Binjai. Binjai adalah salah satu kota (dahulu daerah tingkat
II berstatus ) dalam wilayah provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Binjai terletak
22 km di sebelah barat ibukota provinsi Sumatera Utara, Medan. Sebelum
berstatus kotamadya, Binjai adalah ibukota Kabupaten Langkat yang kemudian
dipindahkan ke Stabat. Binjai berbatasan langsung dengan Kabupaten Langkat di
sebelah barat dan utara serta Kabupaten Deli Serdang di sebelah timur dan selatan.
Binjai merupakan salah satu daerah dalam proyek pembangunan Mebidang yang
meliputi kawasan Medan, Binjai dan Deli Serdang. Saat ini, Binjai dan Medan
dihubungkan oleh jalan raya Lintas Sumatera yang menghubungkan antara Medan
dan Banda Aceh. Oleh karena ini, Binjai terletak di daerah strategis di mana
merupakan pintu gerbang Kota Medan ditinjau dari provinsi Aceh.
4.2 Analisis Deskriptif
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Jumlah
pernyataan seluruhnya adalah 7 butir untuk variabel X1 (karakter kewirausaha), 9
butir untuk variabel X2 (inovasi), dan 10 butir untuk variabel Y (keberhasilan
usaha). Jadi total seluruh pernyataan adalah 26 butir. Responden dalam penelitian
ini adalah para pedagang UMKM Kuliner Puja Sera Binjai sebanyak 60
responden.

36

Universitas Sumatera Utara

4.2.1 Karakteristik Responden
4.2.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.1
Karateristik Responden Berdasarakan Jenis Kelamin
Jumlah
No.

Kategori

1.
2.
Total

Laki-laki
Perempuan

%

Nominal
38
22
60

63.3
36,7

Sumber : Hasil Penelitian (2017)

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa mayoritas responden berjenis
kelamin laki-laki dengan persentase (63,3%) atau berjumlah 38 orang, dan
responden perempuan berjumlah 22 orang (36,7%)
4.2.1.2 Karateristik Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.2
Karateristik Responden Berdasarakan Usia
No.
1.
2.
3.
4.
Total

Kategori
(Tahun)
20 – 25
26 – 30
31 – 35
> 35

Jumlah
Nominal
8
16
23
13
60

%
13,3
26,7
38,3
21,7

Sumber : Hasil Penelitian (2017)

Berdasarakan Tabel 4.2 dapat dilihat karakteristik responden berdasarkan
usia terdiri dari usia 20 - 25 tahun berjumlah 8 orang (13,3%), 26 - 30 tahun
berjumlah 16 orang (26,7%), 31 – 35 tahun berjumlah 23 orang (38,3%) dan > 35
tahun berjumlah 13 orang (21,7%).

37

Universitas Sumatera Utara

4.2.1.3 Karateristik Responden Berdasarkan Lama Usaha
Tabel 4.3
Karateristik Responden Berdasarakan Lama Usaha
Jumlah

Kategori
(Tahun)
6

No.
1.
2.
3.
4.
5.
Total

%

Nominal
5
11
9
16
19
60

8,3
18,3
15
26,7
31,7

Sumber : Hasil Penelitian (2017)

Berdasarakan Tabel 4.3 dapat dilihat karakteristik responden berdasarkan
lama bekerja terdiri dari kurang dari 1 tahun berjumlah 5 usaha (8,3%), 1 – 2 tahun
berjumlah 11 usaha (18,3%), 3 – 4 tahun berjumlah 9 usaha (15%), 5 -6 tahun
berjumlah 16 usaha (26,7%) dan lebih dari 6 tahun berjumlah 19 usaha (31,7%)
4.3 Deskriptif Variabel
4.3.1 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Karakteristik Wirausaha
Tabel 4.4
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Karakteristik Wirausaha
Sangat Setuju

Setuju

Kurang
Setuju
F
%

Tidak
Setuju
F
%

66,7

14

23,3

0

0

0

40

66,7

14

23,3

2

3,3

13,3
20
10

38
40
46

63,3
66,7
76,7

8
8
8

13,3
13,3
13,3

6
0
0

10

16,7

42

70

8

13,3

14

23,3

34

56,7

12

20

No.
Item

F

%

F

%

1.

6

10

40

2.

4

6,7

3.
4.
5.

8
12
6

6.
7.

Sangat Tidak
Setuju
F
%

Total
F

%

0

60

100

0

0

60

100

10
0
0

0
0
0

0
0
0

60
60
60

100
100
100

0

0

0

0

60

100

0

0

0

0

60

100

Sumber: Hasil Penelitian (2017)

38

Universitas Sumatera Utara

1.

Pada pernyataan pertama, “Saya mempunyai keinginan untuk menghasilkan
produk yang jenisnya lebih beraneka ragam.”, sebanyak 10% responden

menyatakan sangat setuju, 66,7% responden menyatakan setuju, dan 23,3%
responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap
pernyataan tersebut.
2.

Pada pernyataan kedua, “Waktu luang yang tersedia selalu saya gunakan untuk
meningkatkan keterampilan dengan cara belajar”, sebanyak 6,7% responden

menyatakan sangat setuju, 66,7% responden menyatakan setuju, 23,3%
responden menyatakan kurang setuju dan 3,3% responden menyatakan tidak
setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
3.

Pada pernyataan ketiga, “Saya berani mengambil resiko akan kehilangan
pelanggan usaha.”, sebanyak 13,3% responden menyatakan sangat setuju,
63,3% menyatakan setuju, 13,3% responden menyatakan kurang setuju dan
10% responden menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap
pernyataan tersebut.

4.

Pada pernyataan keempat, “Saya berani mengambil resiko apabila terjadi
kerugian dalam berusaha”, sebanyak 20% responden menyatakan sangat
setuju, 66,7% responden menyatakan setuju, dan 13,3% responden
menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

39

Universitas Sumatera Utara

5.

Pada pernyataan kelima, “Saya berani mengambil resiko akan kehilangan
barang usaha.”, sebanyak 10% responden menyatakan sangat setuju, 76,7%
responden menyatakan setuju, dan 13,3% responden menyatakan kurang
setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

6.

Pada pernyataan keenam, “Saya mampu mengelola usaha dengan baik.”,
sebanyak 16,7% responden menyatakan sangat setuju, 70% responden
menyatakan setuju, dan 13,3% responden menyatakan kurang setuju dengan
pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

7. Pada pernyataan ketujuh, “Saya ingin memiliki kemampuan berkomunikasi
dengan mitra bisnis” sebanyak 23,3% responden menyatakan sangat setuju,
56,7% responden menyatakan setuju, dan 20% responden menyatakan kurang
setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
4.3.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Inovasi
Tabel 4.5
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Inovasi
Sangat Setuju

Setuju

Kurang
Setuju
F
%

Tidak
Setuju
F
%

12

20

0

66,7

8

13,3

66,7
63,3
60

14
8
12

23,3
13,3
20

86,7

4

6,7

No.
Item

F

%

F

%

1.

16

26,7

32

53,3

2.

12

20

40

3.
4.
5.

4
8
12

6,7
13,3
20

40
38
36

6.

4

6,7

52

Sangat Tidak
Setuju
F
%

Total
F

%

0

0

0

60

100

0

0

0

0

60

100

2
6
0

3,3
10
0

0
0
0

0
0
0

60
60
60

100
100
100

0

0

0

0

60

100

40

Universitas Sumatera Utara

7.

6

10

50

83,3

4

6,7

0

0

0

0

60

100

8.
9.

6
14

10
23,3

48
32

80
53,3

6
14

10
23,3

0
0

0
0

0
0

0
0

60
60

100
100

Sumber: Hasil Penelitian (2017)

1. Pada pernyataan pertama, “Saya mampu menciptakan produk yang unik”,
sebanyak 26,7% responden menyatakan sangat setuju, 53,3% responden
menyatakan setuju, dan 20% responden menyatakan kurang setuju dengan
pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
2. Pada pernyataan kedua, “Saya mampu mengkreasikan produknya secara
berbeda dari usaha sejenis lain”, sebanyak 20% responden menyatakan sangat
setuju, 66,7% responden menyatakan setuju, dan 13,3% responden
menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
3. Pada pernyataan ketiga, “Saya berusaha mengkreasikan konsep desain tempat
usaha sekreatif mungkin”, sebanyak 6,7% responden menyatakan sangat
setuju, 66,7% menyatakan setuju, 13,3% responden menyatakan kurang
setuju dan 3,3% responden menyatakan tidak setuju dengan pernyataan
tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju
terhadap pernyataan tersebut.
4. Pada pernyataan keempat, “Saya mampu menunjukkan kreatifitas produk yang
dihasilkan”, sebanyak 13,3% responden menyatakan sangat setuju, 63,3%
responden menyatakan setuju, 13,3% responden menyatakan kurang setuju
dan 10% responden menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal

41

Universitas Sumatera Utara

ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap
pernyataan tersebut.
5. Pada pernyataan kelima, “Saya mampu menghasilkan produk mengikuti selera
konsumen”, sebanyak 20% responden menyatakan sangat setuju, 60%
responden menyatakan setuju, dan 20% responden menyatakan kurang setuju
dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
6.

Pada pernyataan ke enam, “Saya mampu menciptakan ide baru terhadap
produk saya”, sebanyak 6,7% responden menyatakan sangat setuju, 86,7%
responden menyatakan setuju, dan 6,7% responden menyatakan kurang setuju
dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

7.

Pada pernyataan ke tujuh, “Produk makanan dan minuman yang ditawarkan
kuliner Puja Sera Binjai mengalami perkembangan dari sebelumnya”,
sebanyak 10% responden menyatakan sangat setuju, 83,3% responden
menyatakan setuju, dan 6,7% responden menyatakan kurang setuju dengan
pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

8. Pada pernyataan kedelapan, “Produk yang saya tawarkan lebih baik dari
produk sebelumnya”, sebanyak 10% responden menyatakan sangat setuju,
80% menyatakan setuju, dan 10% responden menyatakan kurang setuju
dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

42

Universitas Sumatera Utara

9.

Pada pernyataan kesembilan, “Produk yang ditawarkan lebih bervariasi
dibandingkan dengan usaha sejenis lain”, sebanyak 23,3% responden
menyatakan sangat setuju, 53,3% responden menyatakan setuju, dan 23,3%
responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap
pernyataan tersebut.

4.3.3 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Keberhasilan Usaha
Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Keberhasilan Usaha
Sangat Setuju

Setuju

Kurang
Setuju
F
%

Tidak
Setuju
F
%

63,3

10

16,7

0

0

0

38

63,3

8

13,3

0

0

40
46
42

66,7
76,7
70

8
8
8

13,3
13,3
13,3

0
0
0

0
0
0

23

34

56,7

12

20

0

16

26,7

32

53,3

12

20

12
12
14

20
20
23,3

40
40
36

66,7
66,7
60

8
8
10

13,3
13,3
16,7

No.
Item

F

%

F

%

1.

12

20

38

2.

14

23,3

3.
4.
5.

12
6
10

20
10
16,7

6.

14

7.
8.
9.
10.

Sangat Tidak
Setuju
F
%

Total
F

%

0

60

100

0

0

60

100

0
0
0

0
0
0

60
60
60

100
100
100

0

0

0

60

100

0

0

0

0

60

100

0
0
0

0
0
0

0
0
0

0
0
0

60
60
60

100
100
100

Sumber: Hasil Penelitian (2017)

1. Pada pernyataan pertama, “Usaha saya mengalami pertumbuhan konsumen
yang sangat cepat”, sebanyak 20% responden menyatakan sangat setuju,
63,3% responden menyatakan setuju, dan 16,7% responden menyatakan
kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

43

Universitas Sumatera Utara

2.

Pada pernyataan kedua, “Dalam tahun ini hasil produksi saya meningkat dari
tahun sebelumnya.”, sebanyak 23,3% responden menyatakan sangat setuju,
63,3% responden menyatakan setuju, dan 13,3% responden menyatakan
kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

3. Pada pernyataan ketiga, “Jumlah Penjualan saya meningkat setiap bulannya”,
sebanyak 20% responden menyatakan sangat setuju, 66,7% menyatakan
setuju, 13,3% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan
tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju
terhadap pernyataan tersebut.
4. Pada pernyataan keempat, “Jumlah permintaan saya selalu mengalami
peningkatan”, sebanyak 10% responden menyatakan sangat setuju, 76,7%
responden menyatakan setuju, 13,3% responden menyatakan kurang setuju
dan 10% responden menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap
pernyataan tersebut.
5. Pada pernyataan kelima, “Saya mampu menjalankan usaha kuliner dengan
baik”, sebanyak 16,7% responden menyatakan sangat setuju, 70% responden
menyatakan setuju, dan 13,3% responden menyatakan kurang setuju dengan
pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
6.

Pada pernyataan ke enam, “Saya dapat bertahan dalam menghadapi
persaingan”, sebanyak 23% responden menyatakan sangat setuju, 56,7%

44

Universitas Sumatera Utara

responden menyatakan setuju, dan 20% responden menyatakan kurang setuju
dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
7.

Pada pernyataan ke tujuh, “Omset saya setiap bulannya selalu meningkat”,
sebanyak 26,7% responden menyatakan sangat setuju, 53,3% responden
menyatakan setuju, dan 20% responden menyatakan kurang setuju dengan
pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

8.

Pada pernyataan kedelapan, “Pendapatan saya setiap tahun selalu bertambah”,
sebanyak 20% responden menyatakan sangat setuju, 66,7% menyatakan
setuju, dan 13,3% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan
tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju
terhadap pernyataan tersebut.

9.

Pada pernyataan kesembilan, “Saya selalu meyakinkan konsumen agar tetap
menjadi pelanggan saya”, sebanyak 20% responden menyatakan sangat
setuju, 66,7% responden menyatakan setuju, dan 13,3% responden
menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

10. Pada pernyataan kesepuluh, “Saya memiliki kuliner yang sudah dikenal
banyak orang”, sebanyak 23,3% responden menyatakan sangat setuju, 60%
responden menyatakan setuju, dan 16,7% responden menyatakan kurang
setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut

45

Universitas Sumatera Utara

4.4 Linear Berganda
Pada penelitian ini menggunkan regresi linear berganda dikarenakan
variabel pada penelitian ini lebih dari dua. Hasil penelitian yang baik harus
memenuhi syarat Uji Asumsi Klasik.
4.5 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat apakah suatu model layak atau
tidak layak digunakan dalam penelitian.Uji asumsi klasik adalah persyaratan
statistik yang harus dipenuhi pada regresi liner berganda. Uji Asumsi Klasik yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
4.5.1 Uji Normalitas
Uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi data mengikuti
atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan
pendekatan Kolmogorov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5%
maka jika nilai Asymp.sig. (2-tailed)diatas, nilai signifikan 5% artinya variabel
residual berdistribusi normal (Situmorang S. H., 2012)
Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik
histrogram dan grafik normal plot yang membandingkan antara dua absorvasi
dengan distribusi yang mendekati distribusi normal :

46

Universitas Sumatera Utara

a. Pendekatan Histogram

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2017)

Gambar 4.1
Histogram Uji Normalitas
Berdasarkan Gambar 4.1 dapat diketahui bahwa variabel berdistribusi
normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data yang berbentuk lonceng dan tidak
melenceng ke kiri atau ke kanan.

47

Universitas Sumatera Utara

b. Pendekatan Grafik

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2017)

Gambar 4.2
Plot Uji Normalitas

Pada Gambar 4.2 menunjukkan bahwa pada scatter plot terlihat titik yang
mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa residual
peneliti normal. Namun untuk lebih memastikan bahwa di sepanjang garis
diagonal berdistribusi normal, maka dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov (K-S).

48

Universitas Sumatera Utara

c. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov

Tabel. 4.7
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
Normal Parameters

60
a

Mean
Std. Deviation

Most Extreme Differences

.0000000
1.75810866

Absolute

.133

Positive

.133

Negative

-.084

Kolmogorov-Smirnov Z

1.026

Asymp. Sig. (2-tailed)

.243

a. Test distribution is Normal.

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2017)

Pada Tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) adalah
0.243 dan diatas nilai signifikan (0,05) atau 5%, sehingga dapat disimpulkan
bahwa hasil penelitian berdistribusi normal.
4.5.2 Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk mendeteksi ada atau tidaknnya
gejala multikolinearitas pada data dapat dilakukan dengan melihat nilai tolerance
value dan Varians Inflation factor (VIF). Dengan kriteria sebagai berikut :
1. Apabila VIF > 5 maka diduga mempunyai persoalan Multikolinearitas
2. Apabila VIF < dari 5 maka tidak terdapat Multikolinearitas.
3. Apabila tolerance < 0,1 maka diduga terdapat multikolinearitas
4. Apabila tolerance > 0,1 maka tidak terdapat multikolinearitas.

49

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.8
Uji Nilai Tolerance dan VIF
Coefficients

Model
1

Unstandardized

Standardized

Coefficients

Coefficients

B
(Constant)
Karakteristik
Wirausaha
Inovasi

a

Std. Error
6.339

2.483

.216

.103

.795

.102

Beta

Collinearity Statistics
t

Sig.

Tolerance

2.553

.013

.196

2.101

.040

.459

2.176

.724

7.757

.000

.459

2.176

a. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2017)

Pada Tabel 4.8 terlihat bahwa nilai tolerance semua variabel bebas
(karakteristik wirausaha dan inovasi) adalah lebih besar dari nilai ketetapan 0,1
dan nilai VIF semua variabel bebas (karakteristik wirausaha dan inovasi) adalah
lebih kecil dari nilai ketetapan 5. Oleh karna itu, data dalam penelitian ini
dikatakan tidak mengalami masalah multikolinearitas.
4.5.3 Uji Heteroskedastisitas
Tujuan uji heteroskedastisitas adalah untuk mengetahui apakah dalam
sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual antara satu
pengamatan dengan pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang
Homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Ada

beberapa

cara

untuk

VIF

mendekati

ada

atau

tidaknya

heteroskedastisitas yaitu :

50

Universitas Sumatera Utara

a. Pendekatan Grafik

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2017)

Gambar 4.3
Scatterplot Heteroskedastisitas
Berdasarkan gambar 4.3 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas
serta titik-titik menyebar diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka
berdasarkan metode grafik tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi
layak dipakai untuk memprediksi keberhasilan usaha berdasarkan masukan
variabel karakteristik wirausaha dan inovasi.
b. Uji Glesjer
Glejser mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap
variabel independen (karakteristik wirausaha dan inovasi). Jika variabel

51

Universitas Sumatera Utara

independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel absud maka ada
indikasi terjadi heteroskedastisitas.

Tabel 4.9
Hasil Uji Glejser heteroskedastisitas
Coefficients

a

Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1

B

Std. Error

(Constant)

1.861

1.392

Karakteristik Wirausaha

-.009

.058

Inovasi

-.005

.057

Coefficients
Beta

t

Sig.

1.337

.186

-.031

-.158

.875

-.016

-.083

.934

a. Dependent Variable: Absut

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2017)

Pada Tabel 4.9 terlihat variabel independen (karakteristik wirausaha dan
inovasi) yang tidak signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen
absolute Ut (absUt). Hal ini terlihat dari nilai karakteristik wirausaha dan inovasi
diatas tingkat signifikansi 5 % (0.05), jadi disimpulkan model regresi tidak
mengarah adanya heteroskedastisitas.
4.6 Analisis Regresi Linear Berganda
Metode analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui berapa
besar pengaruh variabel bebas (karakteristik wirausaha dan inovasi) terhadap
variabel terikat (keberhasilan usaha). Data diolah secara statistik untuk keperluan
analisis dan pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantu program SPSS.
Adapun bentuk umum persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut :

52

Universitas Sumatera Utara

Y = α + b1X1 + b2X2+ e
Dimana :
Y

= Keberhasilan usaha

X1

= Karakteristik wirausaha

X2

= Inovasi

α

= Konstanta

b1, b2 = Koefisien regresi
e

= Standar eror
Berdasarkan pengujian menggunakan SPSS, maka hasil persamaan

regresi linear berganda dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut ini :
Tabel 4.10
Hasil Regresi Linier Berganda
Coefficients

a

Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1

B
(Constant)

Std. Error
6.339

2.483

Karakteristik Wirausaha

.216

.103

Inovasi

.795

.102

Coefficients
Beta

t

Sig.

2.553

.013

.196

2.101

.040

.724

7.757

.000

a. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2017)

Pada kolom kedua (unstandardized Coefficients) bagian B diperoleh nilai
b1 variabel karakteristik wirausaha sebesar 0,216 nilai b2 dan variabel inovasi
sebesar 0,795 dan nilai konstanta (a) adalah 6,339 maka diperoleh persamaan
regresi linier berganda sebagai berikut :

53

Universitas Sumatera Utara

Y = 6,339 + 0,216X1 + 0,795X2 + e
Dari persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Konstanta (a) = 6,339 ini menunjukkan bahwa jika variabel karakteristik
wirausaha dan inovasi dianggap konstan maka variabel keberhasilan usaha akan
bernilai 6,339
2. Koefisien b1 (X1) = 0,216 menunjukkan bahwa jika variabel karakteristik
wirausaha meningkat sebesar satu satuan maka keberhasilan usaha akan
meningkat sebesar 0,216
3. Koefisien b2 (X2) = 0,795 menunjukkan bahwa jika variabel inovasi meningkat
sebesar satu satuan maka keberhasilan usaha akan meningkat sebesar 0,795
4.7 Pengujian Hipotesis
4.7.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Uji Signifikansi Simultan (Uji F) bertujuan untuk melihat bagaimana
pengaruh variabel bebas (karakteristik wirausaha dan inovasi) secara simultan
terhadap variabel terikat (keberhasilan usaha).
Tabel 4.11
Hasil Uji F Signifikansi Simultan (UJI-F)
b

ANOVA
Model
1

Sum of Squares

df

Mean Square

F

Regression

616.634

2

308.317

Residual

182.366

57

3.199

Total

799.000

59

96.367

Sig.
.000

a

a. Predictors: (Constant), Inovasi, Karakteristik Wirausaha
b. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2017)

54

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.11 diatas mengungkapkan bahwa nilai F-hitung adalah 96,367
dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan F-tabel pada tingkat kepercayaan
95% (α = 0,05) adalah 3,16. Oleh karena itu pada kedua perhitungan yaitu Fhitung > F-tabel dan tingkat signifikansinya (0,000) < 0,05 menunjukan bahwa
pengaruh variabel bebas (karakteristik wirausaha dan inovasi) secara bersamasama adalah signifikan terhadap keberhasilan usaha para pedagang UKM Kuliner
Pujasera Binjai.
4.7.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)
Uji-t dilakukan untuk menguji secara parsial bagaimana pengaruh
karakteristik wirausaha dan inovasi terhadap keberhasilan usaha para pedagang
UMKM Kuliner Pujasera Binjai.

Tabel 4.12
Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Coefficients

Model
1

Unstandardized

Standardized

Coefficients

Coefficients

B
(Constant)
Karakteristik
Wirausaha
Inovasi

a

Std. Error

6.339

2.483

.216

.103

.795

.102

Beta

t

Sig.

2.553

.013

.196

2.101

.040

.724

7.757

.000

a. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2017)

55

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa :
1. Variabel karakteristik wirausaha berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap keberhasilan usaha, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,040) lebih
kecil dari 0,05 dan t-hitung (2,101) lebih besar dibandingkan t-tabel (2,00247)
2. Variabel inovasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
keberhasilan usaha, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,000) lebih kecil dari
0,05 dan t-hitung (7,757) lebih besar dibandingkan t-tabel (2,00247)
4.7.3 Pengujian Koefisien Determinasi (R2)
Pengujian Koefisien determinan digunakan untuk mengukur seberapa
besar kontribusi variabel bebas (karakteristik wirausaha dan inovasi) terhadap
variabel terikat (keberhasilan usaha). Koefisien determinasi berkisar antara nol
sampai satu (0 ≤ R2 ≥ 1).

Tabel 4.13
Hasil Pengujian Koefisien Determinasi
Model Summary

Model
1

R

R Square
a

.878

Adjusted R

Std. Error of the

Square

Estimate

.772

.764

1.78869

a. Predictors: (Constant), Inovasi, Karakteristik Wirausaha

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Berdasarkan Tabel 4.13 dapat diketahui bahwa :
1. Nilai R sebesar 0.878 sama dengan 87,8% berarti hubungan antara variabel
karakteristik wirausaha dan inovasi terhadap keberhasilan usaha para pedagang
UMKM Kuliner Pujasera Binjai sebesar 87,8% artinya hubungannya erat.

56

Universitas Sumatera Utara

2. Nilai Adjusted R Square 0.764 berarti 76,4% keberhasilan usaha para pedagang
UMKM Kuliner Pujasera Binjai dapat dijelaskan oleh karakteristik wirausaha
dan inovasi sedangkan sisanya 23,6% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor selain
yang diteliti dalam penelitian ini seperti efikasi diri, motivasi, kemandirian
pribadi dan lain sebagainya.
4.8 Pembahasan
4.8.1 Pengaruh Karakteristik Wirausaha Terhadap Keberhasilan Usaha
Karakteristik dapat juga berarti tabiat, watak, perangai, perbuatan yang
selalu dilakukan dan mempengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku.
Berdasarkan

pengertian

karakteristik,

maka

dapat

disimpulkan

definisi

karakteristik wirausaha sebagai ciri khas atau bentuk-bentuk watak atau karakter,
corak tingkah laku, atau tanda khusus yang melekat pada diri setiap wirausaha
dalam mengelola usahanya untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Berdasarkan
Uji-t variabel karakteristik wirausaha secara parsial berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keberhasilan usaha para pedagang UMKM Kuliner Pujasera
Binjai. Pernyataan pada variabel karakteristik wirausaha ini cenderung
mendapatkan tanggapan setuju oleh responden. Pernyataan yang mendapatkan
setuju dominan dalam variabel ini adalah “Saya berani mengambil resiko apabila
terjadi kerugian dalam berusaha” hal ini menunjukan bahwa sebagian besar
responden memiliki karakter wirausaha yang berani dalam mengambil resiko
dalam menjalankan usaha. Mengambil resiko dalam kasus ini adalah seperti selalu
mengembangkan usaha dan tidak mudah merasa puas dengan apa yang sudah
dicapai sekarang ini.

57

Universitas Sumatera Utara

Menurut (Suryana, 2011) karakteristik keinginan untuk mengambil resiko
oleh wirausaha di dalam memulai atau menjalankan bisnisnya berbeda-beda,
wirausaha

bersedia

menerima

resiko

sebgaimana

mereka

menghadapi

kemungkinan terjadinya kegagalan. Karakteristik percaya diri orang yang
memiliki keyakinan pada dirinya sendiri merasa dapat menjawab tantangan yang
ada di depan mereka, banyak wirausaha yang sukses adalah orang yang
mempunyai percaya diri, mengakui adanya masalah tetapi mempercayai
kemampuan dirinya untuk mengatasi masalah.
Karakteristik kuat untuk berbisnis banyak wirausaha memperhatikan
tingkat keingintahuannya yang dapat disebut sebagai keinginan kuat untuk
berbisnis untuk bekerja keras untuk mengembangkan usahanya, dengan kata lain
apabila karakteristik wirausaha semakin tubuh dalam diri seorang wirausaha maka
keberhasilan usaha dapat ditingkatkan. Hasil penelitian ini didukung oleh
(Jumaidi, 2012) yang menyatakan karakteristik wirausaha berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keberhasilan usaha.
4.8.2 Pengaruh Inovasi Terhadap Keberhasilan Usaha
Inovasi adalah kreativitas yang diterjemahkan menjadi sesuatu yang
dapat diimplementasikan dan memberikan nilai tambah atas sumber daya yang
dimiliki (Suryana, 2011). Menurut (Djamalludin, 2012) Inovasi adalah
pengenalan dan penerapan dengan sengaja gagasan, proses, produk, dan prosedur
yang baru pada unit yang menerapkannya, yang dirancang untuk memberikan
keuntungan bagi individu, kelompok, organisasi dan masyarakat luas..
Berdasarkan Uji-t variabel inovasi secara parsial berpengaruh positif dan

58

Universitas Sumatera Utara

signifikan terhadap keberhasilan usaha para pedagang UMKM Kuliner Pujasera
Binjai. Pernyataan pada variabel inovasi ini cenderung mendapatkan tanggapan
setuju oleh responden. Pernyataan yang mendapatkan setuju dominan dalam
variabel ini adalah “Menurut saya Kuliner Puja Sera Binjai mempunyai
kemampuan dalam menciptakan ide baru terhadap produknya” hal ini
menunjukan bahwa sebagian besar responden menyatakan mereka mampu
menciptakan produk yang inovatif sehingga masing-masing pedagang memiliki
perbedaan dalam setiap produknya.
Menurut Drucker (Situmorang S. H., 2011), inovasi yang berhasil adalah
hasil pencarian dengan penuh kesadaran dan bertujuan mengantisipasi munculnya
peluang inovasi yang hanya ditemukan dalam segelintir situasi. Inovasi berarti
kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persoalan–
persoalan dan peluang untuk meningkatkan dan memperkaya kehidupan.
Mencetuskan inovasi dalam usaha bukanlah aktvitas yang mudah, sebab inovasi
harus dikembangkan dengan pengelolaan interaksi dari berbagai proses, maka jika
inovasi dapat berekembang dengan baik maka keberhasilan usaha dapat
ditingkatkan. Hasil penelitian ini didukung oleh (Hadiyati, 2012)Kreativitas dan
Inovasi

berpengaruh

signifikan

secara

simultan

terhadap

pemasaran

kewirausahaan.

59

Universitas Sumatera Utara

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dalam
penelitian ini, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1.

Berdasarkan (Uji-F) diketahui bahwa variabel karakteristik wirausaha dan
variabel

inovasi

secara

serempak

berpengaruh

signifikan

terhadap

keberhasilan usaha para pedagang UMKM kuliner Pujasera Binjai
2.

Berdasarkan (Uji-t) secara parsial variabel karakteristik wirausaha dan
inovasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha. Dua
dari variabel yang digunakan dalam penelitian ini dapat meningkatkan
keberhasilan usaha para pedagang UMKM kuliner Pujasera Binjai.

3.

Berdasarkan perhitungan koefisien

determinan (R) menunjukkan bahwa

hubungan antar variabel karakteristik wirausaha dan inovasi memiliki
hubungan yang erat terhadap keberhasilan usaha para pedagang UMKM
kuliner Pujasera Binjai. Berdasarkan nilai Adjusted R Square terlihat bahwa
76,4% keberhasilan usaha dapat dijelasakan oleh variabel karakteristik
wirausaha dan inovasi. Sedangkan 23,6% dapat dijelaskan oleh variabel lain
diluar penelitian.

60

Universitas Sumatera Utara

5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka peneliti memberi saran
sebagai berikut :
1. Variabel Karakteristik Wirausaha
Menurut hasil penelitian variabel karakteristik wirausaha terlihat bahwa
sebagian besar responden menyatakan memiliki modal maya yang mendukung
meningkatkan keberhasilan usaha seperti rasa percaya diri dan berani mengambil
resiko. Namun ada sebagian responden yang belum sepenuhnya memiliki rasa
percaya diri khususnya dalam menjalankan usaha dikarenakan semakin
banyaknya saingan, harga barang pokok yang tidak stabil, kondisi ekonomi
masyarakat yang menurun. Menurunya percaya diri dapat disebabkan kurangnya
keterampilan yang dimilik oleh para pedagang akibat kurangnya kepedulian
mereka untuk belajar mengenai kewirausahaan. Maka diharapakan kepada
responden yakni para pedagang UMKM Kuliner Pujasera Binjai untuk
meningkatkan karakteristik wirausaha seperti rasa percaya diri dengan cara
menambah ilmu dan pengetahuan dalam menjalankan wirausaha. Karakteristik
wirausaha yang didasari rasa sadar terhadap tanggung jawab sebagai wirausaha
juga perlu ditingkatkan sehingga dapat menjalankan bisnis dengan baik dan dapat
menjadi teladan bagi bawahan dan pada akhirnya keberhasilan usaha dapat
ditingkatkan.

61

Universitas Sumatera Utara

2. Variabel Inovasi
Menurut hasil penelitian mengenai variabel inovasi terlihat bahwa
sebagian besar responden menyatakan setuju, ini menunjukan bahwa sebagian
besar responden setuju bahwa inovasi merupakan faktor penting dalam
meningkatkan keberhasilan usaha. Namun ada sebagaian kecil responden yang
menyatakan cenderung kurang memiliki inovasi seperti ketidak mampuan mereka
dalam menyesuaikan ide konsep produk mereka dengan desain usaha mereka
dikarenakan mereka menganggap hal itu tidak terlalu penting dan memerlukan
modal yang tidak sedikit. Beberapa responden juga menyatakan mereka jarang
melakukan inovasi khusunya inovasi terhadap produk dikarenakan mereka ingin
mempertahankan produk mereka yang sudah biasa mereka pasarkan. Maka
diharapkan kepada responden yakni para pemilik UMKM Kuliner Pujasera Binjai
untuk mampu menciptakan inovasi yang efektif seperti, tamiplan yang lebih
menarik, menu yang lebih bervariasi dan lain sebagainya dengan melihat kondisi
pasar dan peluang yang ada sehingga keberhasilan usaha dapat ditingkatkan.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini menggunakan dua variabel bebas untuk mengukur
keberhasilan usaha sehingga disarankan bagi peneliti selanjutnya diharapkan
memperhatikan variabel tersebut dengan menambahkan variabel lainnya seperti
pengetahuan kewirausahan, efikasi diri dan variabel lainnya yang lebih relevan
yang memiliki pengaruh terhadap keberhasilan usaha UMKM Kuliner Pujasera
Binjai.

62

Universitas Sumatera Utara