Pengaruh Karakteristik Wirausaha dan Inovasi Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Usaha Mikra Kecil dan Menengah Kuliner Puja Sera Binjai

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori
2.1.1 Karakteristik Wirausaha
Karakteristik dapat juga berarti tabiat, watak, perangai, perbuatan yang
selalu dilakukan dan mempengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku.
Berdasarkan pengertian karakteristik, maka dapat disimpulkan definisi
karakteristik wirausaha sebagai ciri khas atau bentuk-bentuk watak atau
karakter, corak tingkah laku, atau tanda khusus yang melekat pada diri setiap
wirausaha dalam mengelola usahanya untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Karakteristik seorang wirausaha pada umumnya dapat dilihat pada saat
berkomunikasi dalam rangka mengumumkan informasi maupun pada waktu
menjalankan usaha dan menjalin hubungan dengan para relasi bisnis. Untuk
itu, dalam menjalin hubungan bisnis dengan seseorang harus mengetahui
karakteristiknya. Karena tanpa memperhatikan karakternya bisa-bisa akan rugi
sendiri apabila menjalin hubungan bisnis dengan orang yang berkarakter tidak
baik. Sikap atau karakteristik wirausaha merupakan bagian penting dalam
kewirausahaan. Karakteristik wirausaha akan menentukan keberhasilan dalam
menjalankan dan mengembangkan usaha. Menurut (Suryana, 2011) ciri-ciri
dan watak kewirausahaan yaitu:

1.

Percaya diri dan optimis : memiliki kepercayaan diri yang kuat,
ketidaktergantungan terhadap orang lain, dan individualistis.

7
Universitas Sumatera Utara

2.

Berorientasi pada tugas dan hasil : kebutuhan untuk berprestasi,
berorientasi laba, mempunyai dorongan kuat, energik, tekun dan tabah,
tekad kerja keras, serta inisiatif.

3.

Berani mengambil resiko dan mempunyai tantangan

4.


Kepemimpinan yakni berjiwa kepemimpinan, mudah beradaptasi dengan
orang lain, dan terbuka terhadap saran serta kritik.

5.

Keorisinilan, yaitu inovatif, kreatif dan fleksibel

6.

Berorientasi masa depan, yaitu memiliki visi dan perspektif terhadap masa
depan
Wirausaha mempunyai karakteristik umum serta berasal dari kelas yang

sama, Schumpeter menulis bahwa wiraswastawan tidak membentuk suatu kelas
sosial tetapi berasal dari semua kelas. Wiraswastawan umumnya mempunyai
sifat yang sama. Mereka adalah orang yang mempunyai tenaga, keinginan
untuk terlibat dalam peualangan inovatif, kemauan untuk menerima tanggung
jawab pribadi dalam mewujudkan suatu peristiwa dengan cara yang mereka
pilih, dan keinginan untuk berprestasi yang sangat tinggi. Menurut McClelland
(Maulana, 2013) entrepreneur characteristic adalah sebagai berikut:

1.

Keinginan untuk berprestasi Kebutuhan ini didefinisikan sebagai keinginan
atau dorongan dalam diri orang yang memotivasi perilaku kearah
pencapaian tujuan. Pencapaian tujuan merupakan tantangan dari bagi
individu.

2.

Keinginan untuk bertanggung jawab. Wiraswastawan menginginkan
tanggung jawab pribadi bagai pencapaian tujuan. Mereka memilih

8
Universitas Sumatera Utara

menggunakan sumber daya sendiri dengan cara bekerja sendiri untuk
mencapai tujuan dan bertanggung jawab sendiri terhadap hasil yang
dicapai.
3.


Referensi kepada risiko-risiko menengah. Wiraswastawan bukanlah
penjudi, mereka memilih menetapkan tujuan-tujuan yang membutuhkan
tingkat kinerja yang tinggi, suatu tingkatan yang mereka percaya akan
menuntut usaha keras tetapi yang dipercaya bisa mereka penuhi.

4.

Persepsi pada kemungkinan berhasil. Keyakinan pada kemampuan untuk
mencapai keberhasilan adalah kualitas kepribadian wiraswastawan yang
penting. Ketika semua fakta tidak sepenuhnya tersedia, mereka berpaling
pada sikap percaya diri mereka yang tinggi dan melanjutkan tugas-tugas
tersebut.

5.

Rangsangan oleh umpan balik Wiraswastawan Ingin mengetahui
bagaimana hal mereka kerjakan,apakah umpan baliknya baik atau buruk.
Mereka dirangsang untuk mencapai hasil kerja yang lebih tinggi dengan
mempelajari seberapa efektif usaha mereka.


6.

Aktivitas enerjik Wiraswastawan menunjukan energi yang jauh lebih
tinggi dibandingkan ratarata orang. Mereka bersifat aktif mempunyai
proporsi waktu yang besar dalam mengerjakan tugas dengan cara baru.
Mereka sangat menyadari perjalanan waktu. Kesadaran ini merangsang
mereka untuk terlibat secara mendalam pada kerja yang mereka lakukan.

9
Universitas Sumatera Utara

7.

Orientasi ke masa depan Wiraswastawan melakukan perencanaan dan
berpikir kedepan, mencari dan mengantisipasi kemungkinan yang terjadi
jauh di masa depan.

8.

Ketrampilan


dalam

pengorganisasian.

Wiraswastawan

menunjukan

ketrampilan dalam mengorganisasi kerja dan orang-orang dalam mencapai
tujuan. Mereka sangat obyektif di dalam memilih individu-individu untuk
tugas tertentu. Mereka akan memilih yang ahli dan bukannya teman agar
pekerjaan bisa dilakukan dengan efisien.
9.

Sikap terhadap uang Keuntungan finansial adalah nomor dua dibandingkan
arti penting dari prestasi kerja mereka. Mereka hanya memandang uang
sebagai lambang kongkret dari tercapainya tujuan sebagai pembuktian bagi
kompetensi mereka. Karakteristik wirausaha yaitu kebutuhan akan
keberhasilan,


setiap

orang

berbeda

dalam

tingkat

kebutuhan

keberhasilannya. Orang yang memiliki tingkat kebutuhan keberhasilan
yang rendah akan merasa puasa pada status yang dimiliki, sedangkan
orang dengan tingkat kebutuhan keberhasilan yang tinggi senang bersaing
dengan standart keunggulan dan memilih untuk bertanggung jawab secara
pribadi atas tugas yang dibebankan padanya. Dorongan untuk keberhasilan
tersebut tampak dalam pribadi yang ambisius yang memulai perusahaan
barunya dan kemudian berkeinginan untuk mengembangkan usahanya.

Menurut (Suryana, 2011) karakteristik keinginan untuk mengambil resiko
oleh wirausaha di dalam memulai atau menjalankan bisnisnya berbeda-beda,
wirausaha bersedia menerima resiko sebgaimana mereka menghadapi

10
Universitas Sumatera Utara

kemungkinan terjadinya kegagalan. Karakteristik percaya diri orang yang
memiliki keyakinan pada dirinya sendiri merasa dapat menjawab tantangan
yang ada di depan mereka, banyak wirausaha yang sukses adalah orang yang
mempunyai percaya diri, mengakui adanya masalah tetapi mempercayai
kemampuan dirinya untuk mengatasi masalah. Karakteristik kuat untuk
berbisnis banyak wirausaha memperhatikan tingkat keingintahuannya yang
dapat disebut sebagai keinginan kuat untuk berbisnis untuk bekerja keras untuk
mengembangkan usahanya. Peluang usaha baru akan mendatangkan berbagai
jenis resiko.
Jika mereka–mereka yang ingin memulai binis baru bisa menilai tingkat
mereka, mereka akan mempunyai rasa percaya diri terhadap kemampuan
mereka untuk berhasil, atau mereka akan bisa menyimpulkan bahwa mereka
hendaknya bekerja bagi orang lain. Walaupun tidak ada cara yang diketahui

untuk membuat penilaian tersebut dengan tepat, terdapat cara di mana individu
bisa menilai kualifikasi untuk memulai dan mengelola bisnis baru agar
berhasil. Karakteristik wiraswastawan sukses dengan n Ach tinggi akan
memberikan pedoman bagi analisa sendiri (www.kajianpustaka.com, 2013).
2.1.2 Pengertian Inovasi
Inovasi adalah pengenalan dan penerapan dengan sengaja gagasan,
proses, produk, dan prosedur yang baru pada unit yang menerapkannya, yang
dirancang untuk memberikan keuntungan bagi individu, kelompok, organisasi
dan masyarakat luas menurut West&Far. (Djamalludin, 2012)

11
Universitas Sumatera Utara

Pengertian inovasi menurut (Keller, 2009) adalah produk, jasa, ide, dan
persepsi yang baru dari seseorang.
Menurut Quinn (Hendro, 2011), faktor – faktor pendukung untuk
tercapainya keberhasilan penerapan kemampuan inovatif adalah :
1. Harus berorientasi pasar
Hubungan inovasi dengan pasar yang didalamnya terdapat 5C, yaitu;
pesaing), Competition (persaingan), Change of Competition (perubahan

persaingan), Change Driver (penentu arah perubahan), dan Customer
Behavior (perilaku konsumen)
2. Mampu meningkatkan nilai tambahan perusahaan
Adanya

value

added

sehingga

mampu

menjadi

pendongkrak

pertumbuhan dan perkembangan perusahaan
3. Punya unsur efisiensi dan efektivitas
Tanpa adanya efisiensi dan efektivitas dari sebuah inovasi yang

ditemukan, maka inovasi tersebut tidak mempunyai arti atau dampak
bagi kemajuan perusahaan
4. Harus sejalan dengan visi dan misi perusahaan
Harus sejalan dengan visi dan misi perusahaan agar tidak menyimpang
dari arah pertumbuhan usaha.
5. Harus bisa ditingkatkan lagi
Inovasi harus bisa diinovasikan lagi sehingga terjadi inovasi yang
berkelanjutan hingga menumbuhkan perusahaan menjadi lebih baik dan
lebih berkembang.

12
Universitas Sumatera Utara

Menurut Hendro (Hendro, 2011) ada beberapa sumber yang bisa
mendorong terjadinya sebuah inovasi. Sumber – sumber tersebut adalah :
1. Perbedaan antara permintaan dan penawaran
Di suatu negara yang mempunyai budaya tertentu bisanya jika
penawaran barang atau produk tidak sesuai dengan kondisi permintaan
yang ada, maka kejadian ini bisa memunculkan sebuah inovasi.
2. Penciptaan permintaan karena kecenderungan (trend)
Adanya kecenderungan pola hidup masyarakat disuatu negara yang
menyukai produk yang instan maka muncullah produk – produk lain
yang mengikuti trend tersebut.
3. Perubahan (change)
Setiap perubahan pasti diikuti oleh sang motivator untuk dimanfaatkan,
misalnya perubahan ekonomi, perubahan teknologi, perubahan sosial.
4. Masalah yang belum terpecahkan dalam jangka waktu yang lama
Terkadang masalah yang diselesaikan dengan cara pemikiran kreatif
saja belum tentu bisa memecahkan masalah dalam jangka waktu yang
atau dapat menghilangkan masalah.
5. Inovasi yang ditujukan untuk mengganti inovasi produknya sendiri
Hampir sebagian besar industry berteknologi tinggi menggunakan
prinsip ini agar produknya bisa diganti dengan produk yang baru
diluncurkan sehingga masih bisa menjadi pemimpin pasar.

13
Universitas Sumatera Utara

2.1.3 Jenis – Jenis Inovasi
Menurut Hendro (Hendro, 2011) jenis – jenis inovasi yang sering
digunakan oleh wirausahawan yang cerdas dalam bisnisnya adalah:
1. Inovasi Produk
a. Isinya (rasa, kualitas, dan lain - lain)
b. Kemasan (pembungkus, tulisan, warna, sistem buka tutupnya,
bentuknya, dll)
2. Inovasi Pemasaran
a. Cara menjual
b. Cara mendistribusikan
c. Cara memasarkan
d. Cara mengiklankan
e. Cara menciptakan permintaan, dan lain – lain
3. Inovasi Proses
a. Proses penciptaan produk
b. Proses produksi
c. Proses teknologi pengemasannya
d. Proses riset dan pengembangan
e. Proses menciptakan mesin baru, dan lain – lain
4. Inovasi Teknikal
a. Teknik desain
b. Teknik pengawasan
c. Teknik pengerjaan, dan lain – lain

14
Universitas Sumatera Utara

5. Teknik administrasi
a. Penyimpanan data
b. Pembuatan dan pengumpulan data
Menurut Drucker (Situmorang, 2011), inovasi yang berhasil adalah hasil
pencarian dengan penuh kesadaran dan bertujuan mengantisipasi munculnya
peluang inovasi yang hanya ditemukan dalam segelintir situasi.
Inovasi berarti kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka
memecahkan persoalan–persoalan dan peluang untuk meningkatkan dan
memperkaya kehidupan. Mencetuskan inovasi dalam perusahaan bukanlah
aktifitas yang mudah, sebab inovasi harus dikembangkan dengan pengelolaan
interaksi dari berbagai proses. Didalam pasar bebas, inovasi menjadi salah satu
keunggulan bersaing. Banyak perusahaan yang profitabilitasnya digerakkan
dan dirangsang oleh inovasi.
2.1.4 Keberhasilan Usaha
Menurut Suyanto (Purnama, 2010) keberhasilan usaha industri kecil di
pengaruhi oleh berbagai faktor. Kinerja usaha perusahaan merupakan salah
satu tujuan dari setiap pengusaha. Kinerja usaha industri kecil dapat diartikan
sebagai tingkat keberhasilan dalam pencapaian maksud atau tujuan yang
diharapkan. Sebagai ukuran keberhasilan usaha suatu perusahaan dapat dilihat
dari berbagai aspek, seperti: kinerja keuangan dan image perusahaan
Selain dari laba, keberhasilan usaha dapat dilihat dari target yang dibuat
oleh pengusaha. Hal ini seperti yang terungkap oleh Dalimunthe dalam
(Suryana Y. , 2012) yang menyatakan bahwa kita dapat menganalisis
keberhasilan usaha dengan mengetahui kinerja suatu perusahaan yang dapat
15
Universitas Sumatera Utara

dirumuskan melalui suatu perbandingan nilai yang dihasilkan perusahaan
dengan nilai yang diharapkan dengan memanfaatkan sumber daya yang
dimiliki. Kinerja perusahaan adalah output dari berbagai faktor di atas yang
oleh karenanya ukuran ini menjadi sangat penting untuk mengetahui tingkat
adaptabilitas bisnis dengan lingkungannya. Kinerja usaha perlu dihubungkan
dengan target perusahaan yang ditentukan oleh manajer-pemilik usaha. Apapun
targetnya, kinerja usaha merupakan tolok ukur untuk menilai seberapa besar
tingkat pencapaian suatu target atau tujuan usaha.
Menurut (Primiana, 2009) mengemukakan bahwa Keberhasilan usaha
adalah permodalan sudah terpenuhi, penyaluran yang produktif dan tercapainya
tujuan organisasi. Moch. Kohar Mudzakar (Pamungkas, 2014) berpendapat
bahwa, “Keberhasilan usaha adalah sesuatu keadaan yang menggambarkan
lebih daripada yang lainnya yang sederajat/sekelasnya.” Sehingga, dapat
diketahui bahwa definisi keberhasilan usaha adalah keberhasilan dari bisnis
mencapai tujuannya,dimana keberhasilan tersebut didapatkan dari wirausaha
yang memiliki otak yang cerdas, yaitu kreatif, mengikuti perkembangan
teknologi dan dapat menerapkan secara proaktif dan hal tersebut terlihat dari
usaha dari wirausaha dimana suatu keadaan usahanya yang lebih baik dari
periode sebelumnya dan menggambarkan lebih daripada yang lainnya yang
sederajat atau sekelasnya, dapat dilihat dari efisiensi proses produksi yang
dikelompokkan berdasarkan efisiensi secara teknis dan efisiensi secara
ekonomis, target perusahaan yang ditentukan oleh manajer-pemilik usaha,

16
Universitas Sumatera Utara

permodalan, skala usaha, hasil atau laba, jenis usaha atau pengelolaan, kinerja
keuangan, serta image perusahaan.
2.1.5 Dimensi Keberhasilan Usaha
Dimensi keberhasilan usaha menurut (Noor, 2009)Noor adalah sebagai
berikut:
1. (Laba/Profitability)
Laba merupakan tujuan utama dari bisnis. Laba usaha adalah selisih antara
pendapatan dengan biaya.
2. Daya Saing
Daya saing adalah kemampuan atau ketangguhan dalam bersaing untuk
merebut perhatian dan loyalitas konsumen. Suatu bisnis dapat dikatakan
berhasil, bila dapat mengalahkan pesaing atau paling tidak masih bisa bertahan
menghadapi pesaing.
3. Kompetensi
Kompetensi merupakan akumulasi dari pengetahuan, hasil penelitian, dan
pengalaman secara kuantitatif maupun kualitatif dalam bidangnya sehingga
dapat menghasilkan inovasi sesuai dengan tuntutan zaman.
4. Terbangunnya citra baik
Citra baik perusahaan terbagi menjadi dua yaitu, trust internal dan trust
external. Trust internal adalah amanah atau trust dari segenap orang yang ada
dalam perusahaan. Sedangkan trust external adalah timbulnya rasa amanah atau
percaya dari segenap stakeholder perusahaan, baik itu konsumen, pemasok,
pemerintah, maupun masyarakat luas, bahkan juga pesaing.

17
Universitas Sumatera Utara

Keberhasilan usaha dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan 6
indikator , yang digunakan (Suryana, 2011) adalah :
1.Menigkatnya omzet penjualan.
2.Meningkatnya volume penjualan.
3.Meningkatnya jumlah pelanggan
4.Mampu bersaing dengan pesaing lainnya.
5.Memiliki kompetensi dalam menjalankan usaha.
6.Memiliki pengalaman dalam menjalankan usaha.
2.1.6

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
Menurut Kementrian Negara Koperasi dan UMKM, kelompok usaha

kecil termasuk kelompok usaha mikro. Usaha mikro adalah kegiatan ekonomi
rakyat yang bersekala kecil dan bersifat tradisonal dan informal dalam arti
belum terdaftar, belum tercatat dan berbadan hukum, dan hasil penjualan
tahunan paling banyak Rp 100 juta. Sedangkan menurut (Biro Pusat Statistis )
BPS (2005), usaha kecil adalah unit usaha dengan jumlah pekerja paling sedikit
5 orang dan paling banyak 19 orang termasuk pengusaha.
Dalam perekonomian Indonesia Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah
(UMKM) merupakan kelompok usaha yang memiliki jumlah paling besar.
Selain itu Kelompok ini terbukti tahan terhadap berbagai macam goncangan
krisi ekonomi. Maka sudah menjadi keharusan penguatan kelompok usaha
mikro, kecil dan menengah yang melibatkan banyak kelompok. Kriteria usaha
yang termasuk dalam Usaha Mikro Kecil dan Menengah telah diatur dalam
payung hukum berdasarkan undang-undang.

18
Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) ada beberapa kriteria yang
dipergunakan untuk mendefinisikan Pengertian dan kriteria Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah.
Pengertian-pengertian UMKM tersebut adalah :
1. Usaha Mikro
Kriteria kelompok Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan
dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
2. Usaha Kecil
Kriteria Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah
atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang ini.
3. Usaha Menengah
Kriteria Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai
dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil
penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang.

19
Universitas Sumatera Utara

2.2 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No

1

Nama
Peneliti
(Tahun)
Revina
Septika,
2015

Judul Penelitian

Variabel
Penelitian

Metode
Analisis

Hasil Penelitian

Pengaruh Modal,
Lokasi dan
Pengetahuan yang
mendorong
Keberhasilan
Usaha Mobil Data
Internet Di
Sepanjang Jl. Dr
Mansyur Medan

Modal , Lokasi ,
Pengetahuan ,
Keberhasilan
Usaha

Regresi
Linier
Berganda

Modal
berpengaruh
secara positif dan
tidak signifikan
terhadap
Keberhasilan
Usaha; Lokasi
berpengaruh
secara positif dan
signifikan
terhadap
Keberhasilan
Usaha;
Pengetahuan
berpengaruh
secara negatif dan
tidak signifikan
terhadap
Keberhasilan
Usaha Mpbil
Data Internet di
Jl. Dr.Mansyur
Medan
Faktor modal
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
keberhasilan
usaha, faktor
keuang
berpengaruh
positif dan
signifikan, faktor
perencanaan
berpengaruh
Hasil penelitian
secara
keseluruhan
untuk variabel
strategi inovasi
mempunyai
pengaruh yang
positif dan
signifikan
terhadap minat

2

Marom
Shaike,
Robert N.
Lussier,
2014

A business success
Versus Failure
Prediction Model
For Small
Business in Israel

Independent:
capital, record
keeping and
financial control,
planning,

Multiple
Linier
Regression

3

Yuriko
(2010)

Pengaruh Strategi
Inovasi Terhadap
Minat beli
Konsumen pada
usaha Ritel (Studi
Kasus pada Distro
Kontjo Brothers
Medan)

Variabel
Independen:
Strategi Inovasi
Variabel
Dependen:
Minat Beli
Konsumen

Analisis
Linear
Berganda

20
Universitas Sumatera Utara

beli usaha Ritel
(Studi Kasus pada
Distro Kontjo
Brothers Medan).
4

Andi
Wijayanto
(2008)

Pengaruh
Karakteristik
Wirausaha
terhadap
Keberhasilan
Usaha

1.Karakteristik
wirausaha
2.Keberhasilan
usaha

Analisis
Deskriptif

5

Rj
Taormina
dan Kin
Mei Lao s
(2007)

Measuring
Chinese
Entrepreneurial
Motivation:
Personality and
Environmental
Influence

1. Social
Networking
2. Optimism
3. Achievment
Striving
4. Perceived
importance of
a favorable
business
environment
5.
Demographic
6. Motivation
to start
business

Analisis
regresi

Karakteristik
wirausaha
berpengaruh
signifikan
terhadap tingkat
keberhasilan
usaha
Karakteristik
psikologi
berpengaruh
kuat pada
kemampuan
pengusaha dan
lingkungan
bisnis
mempengaruhi
kesuksesan
usaha

2.3 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual menjelaskan secara teoritis hubungan antar
variabel yang diteliti. Hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori
yang telah dideskripsikan akan dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga
menghasilkan sintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti. Sintesa
tentang hubungan variabel tersebut, selanjutnya digunakan untuk merumuskan
hipotesis (Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, 2010). Variabel yang akan
diteliti antara lain keberhasilan usaha sebagai variabel terikat, karakteristik
wirausaha sebagai variabel bebas.

21
Universitas Sumatera Utara

Karakteristik pribadi yang ada pada wirausahawan merupakan salah
satu faktor yang berperan penting dalam keberhasilan usaha yang dilakukan
(Fadoli, 2013). Seorang wirausahawan harus memiliki beberapa karakteristik
berikut ini agar berhasil, yaitu: memiliki rasa percaya diri untuk bekerja secara
independen, kerja keras, dan memahami risiko sebagai bagian dari upaya
meraih sukses. Perkembangan suatu usaha mikro sangat tergantung dari peran
wirausahawan dalam mengelola usaha.
Karakteristik seorang wirausaha akan menentukan keberhasilan dalam
menjalankan dan mengembangkan usahanya. Karakteristik itu seperti percaya
diri dan optimis, berani mengambil resiko dan menyukai tantangan, tidak suka
berpangku tangan, termotivasi oleh hasrat ingin sukses dan lain-lain.
Menurut West&Far (Djamalludin, 2012) Inovasi adalah pengenalan dan
penerapan dengan sengaja gagasan, proses, produk, dan prosedur yang baru
pada unit yang menerapkannya, yang dirancang untuk memberikan keuntungan
bagi individu, kelompok, organisasi dan masyarakat luas.
Variabel strategi inovasi yang paling dominan berpengaruh adalah
strategi inovasi produk. Jadi, karakteristik kewirausahaan dan inovasi sangat
penting dalam berwirausaha karena itu berpengaruh langsung pada hasil yang
akan dicapai, dimana titik keberhasilan usaha dapat ditentukan. Berdasarkan
kerangka pemikiran di atas dapat dirumuskan skema kerangka konseptual
dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

22
Universitas Sumatera Utara

Karakteristik
Wirausaha (X1)
Keberhasilan
usaha (Y)
Inovasi (X2)

Gambar 2.1
Kerangka Konseptual

2.4 Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah yang telah ditetapkan, maka hipotesis
penelitian ini adalah: “Karakteristik Wirausaha dan inovasi berpengaruh
terhadap keberhasilan usaha pada UMKM Kuliner Puja Sera Binjai”

23
Universitas Sumatera Utara