Analisis Fi’l Madi pada Surah AL-‘An’Ām Chapter III IV

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Analisis fi’l māḍī śulásīmujarrad dan śulásīmazid yang berbentuk ṣahih dan
mu’tal beserta pola-pola -Nya di dalam surah Al-’An’am
1. Katakhalaqa (‫) َﺧﻠَ َﻖ‬
Kata khalaqa terdapat dalam ayat ( 1,2, 73, 94, 100, 101 ), misalnya :

ِ ‫آﻟْﺤﻤ ُﺪ ﻟِﻠﱠ ِﻪ آﻟﱠ ِﺬى َﺧﻠَ َﻖ آﻟ ﱠ‬
‫۝‬
� …‫ض‬
َ ‫ﺴ َٰﻤ َﻮﺍت َوآﻷ َْر‬
َْ

/alḥamdu lil-lahi khalaqa as-samawáti wal-arḍa…/Segala puji bagi Allah yang telah
menciptakan langit dan bumi,…(Q.S. Al-‘An’ām:1).
Pada ayat di atas terdapat fi’l máḍī‫ﻖ‬
َ َ‫ َﺧﻠ‬/khalaqa/ ‘telah menciptakan’.Berasal dari kata -‫َﺧﻠَ َﻖ‬

‫ ﻳَ ْﺨﻠُ ُﻖ‬/ khalaqa-yakhluqu /‘menjadikan’dengan pola ‫ﻳَـ ْﻔ ُﻌ ُﻞ‬-‫ ﻓَـ َﻌ َﻞ‬/fa’ala-yaf’ulu/. Kata ini

merupakan fi’l ṣahih salim karena semua hurufnya berupa huruf ṣahih dan termasuk pada

‫ﻓﻌﻠﺜﻼﺛﻲ ﻣﺠﺮد‬/fi’lṡulaṡī mujarrad /. Pelakunya ‫ﻫﻮ‬/huwa/ ‘dia orang ketiga tunggal’.

2. Kata ja’ala(‫ﻞ‬
َ ‫) َﺟ َﻌ‬
Kata ja’alaterdapat dalam ayat ( 1, 6, 9, 9, 25, 96, 97, 100, 107, 112, 122, 123, 136,
165 ), misalnya :

ِ ‫… وﺟﻌﻞ آﻟﻈﱡﻠُ ٰﻤ‬
‫ﺖ ﻧﱡ‬
‫۝‬
� …ۖ ‫وآلﻮرا‬
َ
َ ََ َ

/…waja’ala aẓ-ẓulumáti wa an-nūrá…/danmengadakangelap terang. (Q.S. Al-‘An’ām:1).
Pada ayat di atas terdapat fi’l máḍī‫ﻞ‬
َ ‫ َﺟ َﻌ‬/ja’ala/ ‘mengadakan’. Berasal dari kata ‫ﻳَ ْﺠ َﻌ ُﻞ‬-‫ َﺟ َﻌ َﻞ‬/

ja’ala-yaj’alu/‘mengadakan’dengan pola ‫ﻞ‬
ُ ‫ ﻳَـ ْﻔ َﻌ‬-‫ ﻓَـ َﻌ َﻞ‬/fa’ala-yaf’alu/. Kataini merupakan

fi’l ṣahih salim karena semua hurufnya berupa huruf ṣahih dan termasuk pada ‫ﻓﻌﻠﺜﻼﺛﻲ‬

‫ﻣﺠﺮد‬/fi’lṡulaṡī mujarrad /.Pelakunya ‫ﻫﻮ‬/huwa/ ‘dia orang ketiga tunggal’
3. Kata kafaru (ْ‫) َﻛ َﻔ ُﺮوا‬

Kata kafaru terdapat dalam ayat ( 1, 7, 25 ), misalnya :

‫۝‬
� …‫…ﺛُ ﱠﻢ آﻟﱠ ِﺬﻳْ َﻦ َﻛ َﻔ ُﺮواْ ﺑَِﺮﺑﱢِﻬ ْﻢ ﻳَـ ْﻌ ِﺪﻟ ُْﻮ َن‬

/…śumma al-lażina kafarū birabbihim ya’dilūna…/ Namun orang-orang yang kafir
mempersekutukan (sesuatu) dengan tuhan mereka. (Q.S. Al-‘An’ām:1)

35

Universitas Sumatera Utara

Pada ayat di atas terdapat fi’l máḍīْ‫ َﻛ َﻔ ُﺮوا‬/kafarū/ ‘merekakafir’. Berasal dari kata -‫َﻛ َﻔﺮ‬

‫ﻳَ ْﻜ ُﻔ ُﺮ‬/kafara-yakfuru / ‘kafir (lawan beriman)’dengan pola ‫ ﻳَـ ْﻔ ُﻌ ُﻞ‬-‫ ﻓَـ َﻌ َﻞ‬/fa’ala-yaf’ulu /.


Kata ini merupakan fi’l ṣahih salim karena semua hurufnya berupa huruf ṣahih dan termasuk
pada ‫ﻓﻌﻠﺜﻼﺛﻲ ﻣﺠﺮد‬/fi’lṡulaṡī mujarrad /. Pelakunya ‫ﻫﻢ‬/hum/ ‘mereka orang ketiga jamak
(Manusia).
4. Kata qadā ( ‫ﻀﻰ‬
َٰ َ‫)ﻗ‬

Kata qadāterdapat dalam ayat ( 2 ) misalnya :

‫۝‬
� … ۖ ‫ﻀﻰ اَ َ� ًﻼ‬
َٰ َ‫… ﺛُ ﱠﻢ ﻗ‬

/…śumma qadā ajalán’ wa ajalu musamma…/sesudah itu ditentukannya ajal
(kematianmu).(Q.S. Al-‘An’ām:2)
ِ ‫ ﻳـ ْﻘ‬-‫ﻀﻰ‬
Pada ayat di atas terdapat fi’l máḍī ‫ﻀﻰ‬
َٰ َ‫ﻗ‬/qada/ ‘ditentukan’. Berasal dari kata ‫ﻀﻰ‬
َ َ َ‫ﻗ‬


/qaḍá - yaqḍī /‘memutuskan’dengan pola ‫ ﻳَـ ْﻔ ِﻌ ُﻞ‬-‫ﻓَـ َﻌ َﻞ‬/fa’ala-yaf’ilu /. Kata ini merupakan
fi’l mu’tal naqish karena huruf ketiga lam fi’l-nya huruf illat ya’ dantermasuk pada

‫ﻓﻌﻠﺜﻼﺛﻲ‬

‫ﻣﺠﺮد‬/fi’lṡulaṡī mujarrad/ karena terdiri dari tiga huruf tanpa ada tambahan huruf. Pelakunya
‫ﻫﻮ‬/huwa/ ‘dia orang ketiga tunggal’

5. Katakānū(ْ‫) َﻛﺎﻧُﻮا‬
Kata kānūterdapat dalam ayat( 4, 5, 10, 11, 24, 28, 35, 43, 49, 70, 88, 108, 111, 120,
122, 122, 124, 127, 129, 130, 136, 137, 140, 152, 157, 159, 159, 161), misalnya :

‫۝‬
� ‫َوﻣﺎَ ﺗَﺄْﺗِﻴ ِﻬﻢ ِﻣ ْﻦ َءاﻳٍَﺔ ﱢﻣ ْﻦ َءاﻳَ ِٰﺖ َرﺑﱢِﻬ ْﻢ إِﻻﱠ َﻛﺎﻧُﻮاْ َﻋْﻨـ َﻬﺎ ُﻣ ْﻌ ِﺮ ِﺿْﻴ َﻦ‬

/wa ma ta’tihīm min ‘ayatin min ‘ayáti rabbihim illa kānū ‘anhá mu’riḍin/Dan tak ada
suatu ayatpun dari ayat-ayat tuhan sampai kepada mereka, melainkan mereka selalu
berpalingdari padanya (mendustakannya).(Q.S. Al-‘An’ām: 4)
Pada ayat di atas terdapat fi’l máḍī‫ َﻛﺎﻧُﻮا‬/kanu/ ‘mereka selalu’. Berasal dari kata-‫َﻛﺎ َن‬


-‫ﻳَ ُﻜﻮ ُن‬/ kana-yakunu / ‘sesuatu itu ada’ dengan pola ‫ ﻳَـ ْﻔ ُﻌ ُﻞ‬-‫ ﻓَـ َﻌ َﻞ‬/fa’ala-yaf’ulu/.kata ini
berasal dari kata‫ َﻛ َﻮ َن‬/kawana/ dan ini merupakan fi’l mu’tal ajwaf karena huruf kedua
‘ainfi’lnya berupa huruf illat wawudan termasuk pada ‫ﻓﻌﻠﺜﻼﺛﻲ ﻣﺠﺮد‬/fi’l ṡulaṡī

mujarrad/fi’l ini terdiri dari tiga huruf tanpa ada tambahan huruf. Pelakunya ‫ ﻫﻢ‬/hum/
‘mereka orang ketiga jamak’.

36

Universitas Sumatera Utara

6. Kata każżabū (ْ‫) َﻛ ّﺬﺑُﻮا‬

Kata każżabū terdapat dalam ayat ( 5, 21, 24, 31, 39, 49, 57, 66, 148, 148, 150,157),
misalnya :

‫۝‬
� …‫ﻓَـ َﻘ ْﺪ َﻛ ّﺬﺑُﻮاْ ٱِﻟب َْﺤ ﱢﻖ‬

/faqad każżabū bil-haqqi…/Sesungguhnya mereka telah mendustakan yang hak (AlQur’an).(Q.S. Al-‘An’ām: 5)

Pada ayat di atas terdapat fi’l máḍīْ‫ َﻛ ّﺬﺑُﻮا‬/każżaba / ‘mereka telah mendustakan’. Berasal

dari kata‫ب‬
ُ ‫ﻳُ َﻜ ﱢﺬ‬-‫ب‬
َ ‫ َﻛ ﱠﺬ‬/ każżaba- każżibu/ ‘mendustakan’ dengan pola ‫ ﻳُـ َﻔ ﱢﻌ ُﻞ‬-‫ ﻓَـ ﱠﻌ َﻞ‬/fa’alayufa’ilu/ kata ini berasal dari kata ‫ب‬
َ ‫ َﻛ َﺬ‬/ każaba/ ‘berdusta’. kata ini merupakan fi’l ṣahih
salim karena semua hurufnya berupa huruf ṣahih dan termasuk pada/fi’lṡulaṡī mazid fihi

biharfi wahid / ‫ﻓﻌﻠﺜﻼﺛﻲ ﻣﺰﻳﺪ ﻓﻴﻪ ﺑﺤﺮف واﺣﺪ‬karena pada ‘ain fi’l-nya terdapat tambahan satu
huruf. Pelakunya‫ ﻫﻢ‬/hum/ ‘mereka orang ketiga jamak’.
7. Kata jā’a (‫ﺂء‬
َ ‫) ّﺟ‬

Kata jā’aterdapat dalam ayat ( 5, 31, 34, 43,54, 61, 91, 104, 109, 109, 124, 157, 160,
160), misalnya :

‫۝‬
�� ‫َو ُﻫ َﻮ ٲﻟْ َﻘ ِﺎﻫ ُﺮ ﻓَـ ْﻮ َق ِﻋﺒَ ِﺎدﻩِ ۖے َو ﻳُـ ْﺮ ِﺳ ُﻞ َﻋﻠَْﻴ ُﻜ ْﻢ َﺣ َﻔﻈَﺔً َﺣ � ٰ ٓﱴ إِذَا َﺟ َﺂء أ ََﺣ َﺪ ُﻛ ُﻢ ٲﻟ َْﻤ ْﻮ ُت ﺗَـ َﻮﻓﱠـْﺘﻪُ ُر ُﺳﻠُﻨَﺎ َو ُﻫ ْﻢ ﻻَ ﻳُـ َﻔ ﱢﺮﻃُﻮ َن‬

/wa huwa al-qāhiru fauqa ‘ibādihi, wa yursilu ‘alaikum hafaẓatan hattā‘iźá já’a

‘ahadakumu al-maūtu tawaffathu rusuluná wa hum lá yufarri ṭūna/ dan dialah yang
mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu
malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di
antara kamu, ia diwakafkan oleh malaikat-malaikat kami itu tidak melalaikan
kewajibannya.(Q.S. Al-‘An’ām : 61)
ِ
Pada ayat di atas terdapat fi’l máḍī‫ ّ�آٓء‬/já’a / ‘datang’. Berasal dari kata ‫ﺊ‬
َ ‫ َﺟ‬/ já’aُ ‫ ﻳَﺠ‬- ‫ﺎء‬

ِ
yaji’u/ ‘datang’dengan pola ‫ﻞ‬
ُ ‫ ﻳَـ ْﻔﻌ‬-‫ ﻓَـ َﻌ َﻞ‬/fa’ala-yaf’ilu/berasal dari kata ‫ َﺟ َﻮ َء‬/jawa’a/ Kata
ini merupakan fi’lmu’tal ajwaf karena huruf kedua ‘ainfi’lnya berupa huruf illat wawudan
termasuk pada ‫ﻓﻌﻠﺜﻼﺛﻲ ﻣﺠﺮد‬/fi’lṡulaṡī mujarrad/ karena terdiri dari tiga huruf tanpa ada
tambahan huruf. Pelakunya‫ﻫﻮ‬/huwa / ‘Dia orang ketiga laki-laki tunggal.(Manusia)

8. Kata ‘an-bāū ( ْ‫َﺆا‬
ُ ‫)أَﻧْـ ٰﺒ‬

Kata ‘an-bāūterdapat dalam ayat ( 5 )


‫۝‬
�…

َ ‫ﺴ ْﻮ‬
ْ‫ف ﻳَﺄْﺗِْﻴ ِﻬ ْﻢ أَﻧْـ ٰﺒ َُﺆا‬
َ َ‫…ﻓ‬

/… fasaufa ya’tihim ‘an-baū má kánū bihi yastahji’una../maka kelak akan sampai
kepada mereka (kenyataan dari) berita-berita…/(Q.S. Al-‘An’ām: 5)

37

Universitas Sumatera Utara

Pada ayat di atas terdapat fi’l máḍīْ‫َﺆا‬
ُ ‫أَﻧْـ ٰﺒ‬/‘anbaāū / ‘kepada mereka berita-berita’.Bentuk

ِ
dasar َ‫ أَﻧْـﺒَﺄ‬/‘anbaāū/berita-berita’ ‫أَﻧْـﺒَﺄَ – ﻳُـ ْﻨﺒِ ُﺆ‬/anba’a – yunbi’u / dengan pola ‫ﻞ‬

ُ ‫أَﻓْـ َﻌ َﻞ – ﻳُـ ْﻔﻌ‬
/af’ala – yuf’ilu/ bentuk asal kata ُ‫ﻳَـ ْﻨﺒَﺄ‬- َ‫ ﻧَـﺒَﺄ‬/naba’a – yanba’u /‘berita’dengan pola‫ﻞ‬
ُ ‫ ﻳَـ ْﻔ َﻌ‬-‫ﻓَـ َﻌ َﻞ‬
/fa’ala-yaf’alu/. Kata ini merupakan fi’lṣahih mahmuz lam karena huruf ketiga lam fi’lNya terdiri atas huruf hamzahdantermasuk pada‫ واﺣﺪﻓﻌﻠﺜﻼﺛﻲ ﻣﺰﻳﺪ ﻓﻴﻪ ﺑﺤﺮف‬/fi’lṡulaṡī mazid fihi
biharfi wahid / karena ada tambahan satu huruf. Pelakunya ‫ ﻫﻢ‬/hum/ ‘mereka orang ketiga

jamak’.
9. Kata ahlaknā (‫َﻫﻠَ ْﻜﻨَﺎ‬
ْ ‫)أ‬

Kata ahlaknāterdapat dalam ayat ( 6, 6)

‫۝‬
� …‫أَﻟ َْﻢ ﻳَـ َﺮواْ َﻛ ْﻢ أ َْﻫﻠَ ْﻜﻨَﺎ ِﻣ ْﻦ ﻗَـْﺒﻠِ ِﻬ ْﻢ‬

/alam yaraūkam ahlaknā min qablihim…/Apakah mereka tidak memperhatikan berapa
banyaknya generasi – generasi yang telah kami binasakan sebelum mereka,(Q.S. Al‘An’ām: 6)
Pada ayat di atas terdapat fi’l máḍī‫ﻜﻨَﺎ‬
ْ َ‫ أ َْﻫﻠ‬/’ahlakná / ‘kami binasakan’. Bentuk dasar – ‫ﻚ‬
َ َ‫أ َْﻫﻠ‬


‫ﻚ‬
َ َ‫ﻳُـ ْﻬﻠِ ُﻜﺄ َْﻫﻠ‬/ahlaka – yuhliku/ ‘ binasakan’ dengan pola ‫ أَﻓْـ َﻌ َﻞ – ﻳُـ ْﻔ ِﻌ ُﻞ‬/af’ala – yuf’ilu/
bentuk asal kata ‫ﻚ‬
ُ ِ‫ ﻳَـ ْﻬﻠ‬-‫ﻚ‬
َ َ‫ َﻫﻠ‬/halaka-yahliku/ ‘binasa’ dengan pola ‫ ﻳَـ ْﻔ ِﻌ ُﻞ‬-‫ﻓَـ َﻌ َﻞ‬/fa’ala-

yaf’ilu/. Kataini merupakan fi’l ṣahih salim karena bentuk asal katanya berupa huruf ṣahih.
dan termasuk
‫ﻓﻌﻠﺜﻼﺛﻲ ﻣﺰﻳﺪ ﻓﻴﻪ ﺑﺤﺮف واﺣﺪ‬/fi’lṡulaṡī mazid fihi biharfi wahid/ karena ada

tambahan satu huruf. Pelakunya ‫ﻧَﺤﻦ‬/nahnu / ‘orang pertama jamak ‘.
10. Kata makkannā (

‫) َﻣﻜ� ٰ ّﻦ‬

Katamakkannāterdapat dalam ayat ( 6)

ِ ‫ﱢﻣ ْﻦ ﻗَـ ْﺮ ٍن ﱠﻣ ﱠﻜ ٰﻨﱠ ُﻬ ْﻢ ﻓِﻰ ٱ ْﻷ َْر‬
‫۝‬

� …‫ض‬

/…min qarnin makkannā humfi al-‘arḍi…/padahal (generasi itu), telah kami teguhkan

kedudukan mereka di muka bumi,(Q.S. Al-‘An’ām: 6)
‫ ﱠﻣ ﱠ‬/makkannahum/ ‘kami teguhkan’. Bentuk
Pada ayat di atas terdapat fi’l máḍī‫ﻜ ٰﻨﱠ ُﻬ ْﻢ‬

‫ َﻣ ﱠ‬/makkana/‘menguatkan’ ‫ َﻣ ﱠﻜ َﻦ – ﻳُ َﻤ ﱢﻜ ُﻦ‬/makkana – yumakkinu/ dengan pola – ‫ﻓَـﻌﱠﻞ‬
dasar‫ﻜ َﻦ‬
َ
‫ﻳُـ َﻔ ﱢﻌ ُﻞ‬/fa’ala– yufa’ilu/ bentuk asal kata‫ﻣ ُﻜ َﻦ‬/
َ makuna/‘mempunyai pangkat’-‫َﻣ ُﻜ َﻦ‬

‫ﻳَ ْﻤ ُﻜ ُﻦ‬/makuna-yamkunu/ dengan pola ‫ ﻳَـ ْﻔﻌُ ُﻞ‬-‫ ﻓَـﻌُ َﻞ‬/fa’ula-yaf’ulu/. Kata ini merupakan fi’l
ṣahih salim karena bentuk asal katanya berupa huruf ṣahih. dan termasuk/fi’lṡulaṡī mazid
fihi biharfi wahid/ ‫ ﻓﻌﻠﺜﻼﺛﻲ ﻣﺰﻳﺪ ﻓﻴﻪ ﺑﺤﺮف واﺣﺪ‬karena pada ‘ain fi’l-nya terdapat tambahan
satu huruf. Pelakunya ‫ ﻫﻢ‬/hum/ ‘mereka orang ketiga jamak’(Manusia).

38

Universitas Sumatera Utara

11. Kata ‘arsalnā (‫ﺳﻠْﻨَﺎ‬
َ ‫)أ َْر‬

Kata ‘arsalnā terdapat dalam ayat ( 6, 42 )

‫۝‬
� …‫ﻣﺎَﻟ َْﻢ ﻧُ َﻤ ِﻜ ْﻦ ﻟﱠ ُﻜ ْﻢ َو أ َْر َﺳﻠْﻨَﺎ اﻟ ﱠﺴ َﻤ َﺂء َﻋﻠَْﻴ ِﻬﻢ ِﻣ ْﺪ َر ًار‬

/má lam numakin l-lakum wa ‘arsalnāas-samá’a ‘alaīhim midráran…/ yaitu keteguhan
yang belum pernah kami berikan kepadamu, dan kami curahkan hujan yang lebat atas
mereka…(Q.S. Al-‘An’ām: 6)
Pada ayat di atas terdapat fi’l máḍī ‫ﺳﻠْﻨَﺎ‬
َ ‫‘أ َْر‬/’arsalná/ ‘kami curahkan’. Bentuk

ِ
ِ
dasar‫ﻞ‬
َ ‫أ َْر َﺳ‬/arsala/‘ curahkan’ ‫أ َْر َﺳ َﻞ –ﻳُـ ْﺮﺳ ُﻞ‬/arsala – yursilu/ dengan pola ‫أَﻓْـ َﻌ َﻞ – ﻳُـ ْﻔﻌ ُﻞ‬/af’alaِ
ِ rasila-yarsalu/dengan pola -‫ﻓَ ِﻌﻞ‬
yuf’ilu/ bentuk asal kata ‫ﻞ‬
َ
َ ‫ َرﺳ‬/rasila/‘terurai’ ‫ ﻳَـ ْﺮ َﺳ ُﻞ‬-‫رﺳ َﻞ‬/
َ

‫ﻳَـ ْﻔ َﻌ ُﻞ‬/fai’la-yaf’alu/. Kataini merupakan fi’l ṣahih salim karena bentuk asal katanya berupa
huruf ṣahihdan termasuk ‫ ﻓﻌﻠﺜﻼﺛﻲ ﻣﺰﻳﺪ ﻓﻴﻪ ﺑﺤﺮف واﺣﺪ‬/fi’lṡulaṡī mazid fihi biharfi wahid /
karena terdapat tambahan satu huruf. Pelakunya ‫ﻧَﺤﻦ‬/nahnu / ‘orang pertama jamak’.

12. Kata ‘ansya’nā ( ‫)أَﻧْﺸﺄْﻧَﺎ‬

Kata ‘ansya’nāterdapat dalam ayat ( 6, 133, 141 ), misalnya :

‫۝‬
� …‫َو أَﻧْﺸﺄْﻧَﺎ ِﻣ ْﻦ ﺑَـ ْﻌ ِﺪ ِﻫ ْﻢ ﻗَـ ْﺮﻧًﺎ َء َاﺧ ِﺮﻳْ َﻦ‬

/…wa ‘ansya’nāmin ba’dihim qarnan ‘ākharīna…/dan kami ciptakan sesudah mereka
generasi yang lain.(Q.S. Al-‘An’ām: 6)
Pada ayat di atas terdapat fi’l máḍī‫أَﻧْﺸﺄْﻧَﺎ‬/‘ansya’nā/ ‘kami ciptakan’. Bentuk

ِ
dasarَ‫أَﻧْﺸﺄ‬/’ansya’a/‘ menciptakan’ َ‫ﻳُـ ْﻨ ِﺸﺄُ– أَﻧْﺸﺄ‬/’ansya’a – yunsyi’u/ dengan pola ‫ﻞ‬
ُ ‫أَﻓْـ َﻌ َﻞ – ﻳُـ ْﻔﻌ‬
/af’ala – yuf’ilu/ bentuk asal kata َ‫ﺸﺄ‬
َ َ‫ ﻧ‬/nasya’a/ ‘sesuatu telah terjadi’ُ‫ﺸﺄ‬
َ ‫ ﻳَـ ْﻨ‬-َ‫ﺸﺄ‬
َ َ‫ﻧ‬/nasya’a-

yansya’u/dengan pola‫ﻞ‬
ُ ‫ ﻳَـ ْﻔ َﻌ‬-‫ﻓَـ َﻌ َﻞ‬/fa’ala-yaf’alu/. Kataini merupakan fi’l ṣahih mahmuz lam

karena bentuk asal katanya hururf ketiga lam fi’l -Nya terdapat huruf hamzah dan termasuk

/fi’lṡulaṡī mazid fihi biharfi wahid /.‫ﻓﻌﻠﺜﻼﺛﻲ ﻣﺰﻳﺪ ﻓﻴﻪ ﺑﺤﺮف واﺣﺪ‬. Pelakunya ‫ﻧَﺤﻦ‬/nahnu / ‘orang
pertama jamak’.

39

Universitas Sumatera Utara

13. Kata nazzalnā (‫)ﻧَـ ﱠﺰﻟْﻨَﺎ‬

Kata nazzalnā terdapat dalam ayat ( 7, 111), misalnya :

ٍ َ‫ﻚ ﻛِ ٰﺘَﺒًﺎ ﻓِﻰ ﻗِ ْﺮﻃ‬
‫۝‬
� …‫ﺎس‬
َ ‫ْﻦ َﻋﻠَْﻴ‬
َ‫َوﻟ َْﻮ ﻧَـ ﱠﺰﻟ ا‬

/wa lau nazzalnā ‘alaika kitában īf qir ṭásin…/Dan kalau kami turunkan kepadamu
tulisan di atas kertas…(Q.S. Al-‘An’ām: 7)
Pada

ayat

di

atas

terdapat

fi’l

máḍī‫ﻧَـ ﱠﺰﻟْﻨَﺎ‬/nazzalna/‘kami

turunkan’.

Bentuk

dasar‫ﻧَـ ﱠﺰ َل‬/nazzala/‘turunkan’ ‫ ﻳُـﻨَـ ﱢﺰ ُل‬-‫ ﻧَـ ﱠﺰ َل‬/nazzala - yunazzilu/ dengan pola‫ﻞ‬
ُ ‫ ﻳُـ َﻔ ﱢﻌ‬-‫ ﻓَـﻌﱠ َﻞ‬/fa’ala-

yufa’ilu/bentuk asal kata‫ ﻧَـ َﺰ َل‬/nazala/‘turun’ ‫ ﻧَـ َﺰ َل–ﻳَـ ْﻨـ َﺰ ُل‬/nazala –yanzalu/dengan pola -‫ﻞ‬
َ ‫ﻓَـ َﻌ‬
‫ ﻳَـ ْﻔ َﻌ ُﻞ‬/fa’ala-yaf’alu/.Kataini merupakan fi’l ṣahih salim karena bentuk asal katanya semua
hurufnya berupa huruf ṣahihdan termasuk

‫ﻓﻌﻠﺜﻼﺛﻲ ﻣﺰﻳﺪ ﻓﻴﻪ ﺑﺤﺮف واﺣﺪ‬/fi’lṡulaṡī mazid fihi

biharfi wahid/karena pada ‘ain fi’l-nya terdapat tambahan satu huruf. Pelakunya
‫ﻧَﺤﻦ‬/nahnu/ ‘orang pertama jamak’. (rasul).
14. Kata lamasa (‫ﺲ‬
َ ‫)ﻟ ََﻤ‬

Kata lamasa terdapat dalam ayat ( 7 )

‫۝‬
� …‫ﻟَفََﻤ ُﺴﻮ ُه ﺑِﺄَﻳْ ِﺪﻳْ ِﻬ ْﻢ‬

/lamasū bi’aīdīhim…/lalu mereka dapat memegangnya dengan tangan mereka
sendiri…(Q.S. Al-‘An’ām: 7)

Pada ayat di atas terdapat fi’l máḍī‫ﺴ ْﻮ‬
ُ ‫ﻟ ََﻤ‬/lamasū/‘mereka dapat memegang’. Berasal dari kata

ِ
ِ
‫ﺲ‬
ُ ‫ﻳَـﻠْﻤ‬-‫ﺲ‬
َ ‫ﻟ ََﻤ‬/lamasa-yalmisu / ‘menyentuh’ dengan pola ‫ ﻳَـ ْﻔﻌ ُﻞ‬-‫ ﻓَـ َﻌ َﻞ‬/fa’ala-yaf’ilu/. Kata ini

merupakan fi’l ṣahih salim karena semua hurufnya berupa huruf ṣahih dan termasuk pada
‫ﻓﻌﻠﺜﻼﺛﻲ ﻣﺠﺮد‬/fi’lṡulaṡī mujarrad /. Pelakunya ‫ﻫﻢ‬/hum/ ‘mereka orang ketiga jamak’.
15. Kata qala (‫ﺎل‬
َ َ‫)ﻗ‬
Kata qala terdapat dalam ayat ( 7, 8, 23, 27, 29, 30, 30, 31, 37, 74, 76, 77, 77, 78, 78,
80, 91, 93, 93, 124, 128, 128, 130, 136, 137, 139), misalnya :

‫۝‬
� ‫… َﻗلَ َٱﺎلﻟﱠ ﱢﺬﻳْ َﻦ َﻛ َﻔ ُﺮوْآ إِ ْن َﻫ �ـ َﺬآ إِﻻﱠ ِﺳ ْﺤ ُﺮ ﱡﻣﺒِْﻴ ُﻦ‬
/laqála al-lażżīna…/tentulah orang-orang yang kafir itu berkata…(Q.S.Al-‘An’ām:
7)Pada ayat di atas terdapat fi’l máḍī‫ﺎل‬
َ َ‫ﻗ‬/laqala/‘berkata’. Berasal dari kata ‫ﻮل‬
ُ ‫ ﻳَـ ُﻘ‬-‫ﺎل‬
َ َ‫ﻗ‬/qala -

pola ‫ﻞ‬
ُ ‫ ﻳَـ ْﻔ ُﻌ‬-‫ ﻓَـ َﻌ َﻞ‬/fa’ala-yaf’ulu/. berasal darikata ‫ﻗَـ َﻮ َل‬
/kawala/‘berkata’. Kata ini merupakan fi’lmu’tal ajwafkarena huruf kedua ‘ainfi’l -Nya
yaqūlu/‘berkata’dengan

40

Universitas Sumatera Utara

berupa huruf illat wawudan termasuk pada‫ﻣﺠﺮد‬

‫ﻓﻌﻠﺜﻼﺛﻲ‬/fi’lṡulaṡī mujarrad/ karena terdiri dari

tiga huruf tanpa ada tambahan huruf. Pelakunya‫ﻫﻮ‬/huwa/ ‘dia orang ketiga tunggal’.

16. Kata labasná)( ‫ﺴﻨَﺎ‬
ْ َ‫ﻟَﺒ‬

Kata labasnáterdapat dalam ayat ( 9 ), misalnya :

‫۝‬
� ‫َو َﻟلَﺒَ ْﺴﻨَﺎ َﻋﻠَْﻴ ِﻬْﻴﻢ ﱠﻣﺎ ﻳَـ ْﻠﺒِ ُﺴﻮ َن‬

/wa lalabasná ‘alaīhīm má yalbisūna …/ dan (kalau kami jadikan ia seorang laki-laki)
tentulah kami meragu-ragukan atas mereka apa yang mereka ragukan atas diri mereka
sendiri. (Q.S. Al-‘An’ām: 9)
Pada ayat di atas terdapat fi’l máḍī ‫ﺴﻨَﺎ‬
ْ َ‫ ﻟَﺒ‬/labasná/ ‘kami meragu-ragukan’. Bentuk dasar

ِ
‫ﺲ‬
َ َ‫ﻟَﺒ‬/labasa/ ‘meragu-ragukan’berasal dari kata‫ﺲ‬
َ َ‫ ﻟَﺒ‬/labasa/‘menjadi samar’‫ﺲ‬
ُ ‫ﻳَـ ْﻠﺒ‬-‫ﺲ‬
َ َ‫ﻟَﺒ‬
ِ
/labasa-yalbisu / dengan pola ‫ﻞ‬
ُ ‫ ﻳَـ ْﻔﻌ‬-‫ ﻓَـ َﻌ َﻞ‬/fa’ala-yaf’ilu/. Kata ini merupakan fi’l ṣahih
salim karena semua hurufnya berupa huruf ṣahih dan termasuk pada ‫ﻓﻌﻠﺜﻼﺛﻲ ﻣﺠﺮد‬/fi’lṡulaṡī
mujarrad /. Pelakunya ‫ﻧَﺤﻦ‬/nahnu / ‘orang pertama jamak’.(rasul)

17. Kata sakhirū( ْ‫ﺳ ِﺨ ُﺮوا‬
َ)

Kata sakhirūterdapat dalam ayat ( 10, 12, 20, 31, 140 ), misalnya :

‫۝‬
�� …‫َوﻟََﻘ ْﺪٲ ْﺳﺘُـ ْﻬ ِﺰ َئ ﺑُِﺮ ُﺳ ٍﻞ ﻗَـْﺒﻠِ َﻚ ﻓَ َﺤﺎ َق ﺑِﺎ ﻟﱠ ِﺬﻳْ َﻦ َﺳ ِﺨ ُﺮواْ ِﻣْﻨـ ُﻬ ْﻢ‬

/wa laqad ‘astuhzi’a birusulin qablika faháqa bi l-lażīna sakhirū minhum…/ Dan
sungguh telah diperolok-olokkan beberapa rasul sebelum kamu, maka turunlah orangorang yang mencemoohkan diantara mereka…(Q.S. Al-‘An’ām: 10)
ِ ‫ﺳ‬/sakhirū /‘mencemoohkanmereka’. Berasal dari
Pada ayat di atas terdapat fi’l máḍī ْ‫ﺨ ُﺮوا‬
َ

ِ
ِ
kata‫ﺳ ِﺨﺮ‬
َ /sakhira/‘mencemoohkan’ ‫ ﻳَ ْﺴ َﺨ ُﺮ‬-‫ َﺳﺨ َﺮ‬/sakhira-yaskharu/ dengan pola ‫ ﻳَـ ْﻔ َﻌ ُﻞ‬-‫ﻓَﻌ َﻞ‬
/fa’ila-yaf’alu/.Kata ini merupakan fi’l ṣahih salim karena semua hurufnya berupa huruf
ṣahih dan termasuk pada ‫ﻓﻌﻠﺜﻼﺛﻲ ﻣﺠﺮد‬/fi’lṡulaṡī mujarrad /. Pelakunya ‫ﻫﻢ‬/hum/ ‘mereka orang
ketiga jamak.

18. Kata kataba (‫ﺐ‬
َ َ‫) َﻛﺘ‬

Kata kataba terdapat dalam ayat ( 12, 54 ), misalnya :

ِ
ِ ‫ﺴﻤ‬
‫ﻮات َو ْ �ٲ� ْر ِۖض ﻗُﻞ ِ ّ � ۚ ِ� َﻛﺘَ َﻋﺐﻠَ ٰﻰ ﻧَـ ْﻔ ِﺴ ِﻪ ٱٱ �ﻟﺮ ْ َﲪ َﺔ ۚ ﻟ َ َﻴ ْﺠ َﻤ َﻌﻨ� ُ ْﲂ ا َﱃ ﻳ َ ْﻮ َم ﻟْ ِﻘ َي َﻤ ِﺔ َﻻ َرﻳْ َﺐ‬
َ ‫ﻗُ ْﻞ ﻟﱢ َﻤ ْﻦ ﱠﻣﺎ ﻓﻰ ٲﻟ ﱠ‬

‫۝‬
�� …‫ِﻓ ْي ِۚﻪ‬

41

Universitas Sumatera Utara

/ qul inni l-liman m-mā fissamawāti wal’arḍa, qul lillahi,kataba ‘alā nafsihi ar-rahmah
layajma’annakum ‘ilā yaumi l-qiyamati lā raiba fihi,../ Katakanlah : “kepunyaan
siapakah apa yang ada di langit dan di bumi”. Katakanlah: “kepunyaan Allah”.dia telah
menetapkan atas diri-Nya kasih sayang dia sungguh akan menghimpun pada hari kiamat
yang tidak ada keraguan padanya.…(Q.S. Al-‘An’ām : 12)
Pada ayat di atas terdapat fi’l máḍī‫ﺐ‬
َ َ‫ َﻛﺘ‬/kataba/ ‘menetapkan’. Berasal dari kata - ‫ﺐ‬
َ َ‫َﻛﺘ‬

‫ﺐ‬
ُ ُ‫ﻳَ ْﻜﺘ‬/kataba-yaktubu / ‘menulis kitab’ dengan pola ‫ ﻳَـ ْﻔ ُﻌ ُﻞ‬-‫ ﻓَـ َﻌ َﻞ‬/fa’ala-yaf’ulu/.

Katainimerupakan fi’l ṣahih salim karena semua hurufnya berupa huruf ṣahih dan termasuk
pada

‫ﻓﻌﻠﺜﻼﺛﻲ ﻣﺠﺮد‬/fi’lṡulaṡī mujarrad /. Pelakunya ‫ ﻫﻮ‬/huwa/ ‘dia orang ketiga tunggal’.
19. Kata sakana (‫ﺳ َﻜ َﻦ‬
َ)

Kata sakanaterdapat dalam ayat ( 13 ), misalnya :

‫۝‬
�� …‫ َﻣﺎ َﺳ َﻜ َﻦ ِﻓﻰ ٲﻟﱠْﻴ ِﻞ َوٲ�ﳯ� َﺎ ِۚر‬، ُ‫۞ َوﻟَﻪ‬

/wa lahu, má sakana fī l-laīli wa an-nahári…/Dan kepunyaan Allah-lah segala yang ada
pada malam dan siang…(Q.S. Al-‘An’ām : 13)
Pada ayat di atas terdapat fi’l máḍī‫ﺳ َﻜ َﻦ‬
َ /sakana/ ‘segala yang ada’.Berasal dari kata-‫َﺳ َﻜ َﻦ‬

‫ﻳَ ْﺴ ُﻜ ُﻦ‬/sakana-yaskunu/ ‘mendiami’ dengan pola ‫ ﻳَـ ْﻔ ُﻌ ُﻞ‬-‫ ﻓَـ َﻌ َﻞ‬/fa’ala-yaf’ulu/. Kata
inimerupakan fi’l ṣahih salim karena semua hurufnya berupa huruf ṣahih dan termasuk
pada ‫ﻓﻌﻞ ﺛﻼﺛﻲ ﻣﺠﺮد‬/ fi’l ṡulaṡī mujarrad/.Pelakunya ‫ ﻫﻮ‬/huwa/ ‘dia orang ketiga tunggal’.
20. Kata ‘aslama (

‫) �ٱ ْﺳ َ َﲅ‬

Kata ‘aslamaterdapat dalam ayat ( 14 ), misalnya :

‫۝‬
�� …ۗ ‫ﻗُ ْﻞ إِﻧِۤﻰ أٍُﻣ ْﺮ ُت أَ ْن �ٱ ْﺳ َ َﲅ‬

/qul innī ‘umirtu ‘an ‘aslama…/ “Katakanlah : “ Sesungguhnya aku diperintah supaya
aku menjadi orang yang pertama kali menyerah diri (kepada Allah)…. (Q.S Al-‘An’ām:
14)

‫ �ٱ ْﺳ َ َﲅ‬/aslama / ‘menyerah diri’. Berasal dari

– ‫َﺳﻠَ َﻢ‬
ْ‫أ‬
‫ﻳُ ْﺴﻠِ ُﻢ‬/aslama-yuslimu/dengan pola ‫ ﻳُـ ْﻔ ِﻌ ُﻞ‬-‫ ﺃَﻓْـ َﻌ َﻞ‬/af’ala-yuf’ilu/. berasal dari kata -‫َﺳﻠِ َﻢ‬
‫ﻳَ ْﺴﻠَ ُﻢ‬/salima -yaslamu/‘selamat’dengan pola‫ ﻳَـ ْﻔ َﻌ ُﻞ‬-‫ ﻓَ ِﻌ َﻞ‬/fa’ila-yaf’alu/. Kata ini merupakan
fi’l ṣahih salim karena bentuk asal katanya berupa huruf ṣahih dan termasuk pada ‫ﻓﻌﻠﺜﻼﺛﻲ‬
Pada ayat di atas terdapat fi’l máḍī

‫ﻣﺰﻳﺪ ﻓﻴﻪ ﺑﺤﺮف واﺣﺪ‬/fi’lṡulaṡī fihi harfi/. Pelakunya ‫ ﻫﻮ‬/huwa/ ‘dia orang ketiga tunggal’.

42

Universitas Sumatera Utara

21. Kata ‘aṣaītu(‫ﺖ‬
ُ ‫ﺼ ْﻴ‬
َ ‫) َﻋ‬

Kata ‘aṣaītuterdapat dalam ayat ( 15 )

‫۝‬
�� ‫اب ﻳَـ ْﻮٍم َﻋ ِﻈْﻴ ٍﻢ‬
ُ ‫َﺧ‬
ُ ‫ﺼ ْﻴ‬
َ ‫ﻗُ ْﻞ إِﻧﱢ ۤﻰ أ‬
َ ‫ﺎف إِ ْن َﻋ‬
َ ‫ﺖ َرﺑﱢﻰ َﻋ َﺬ‬

/qul innī ‘akháfu ‘in ‘aṣaītu rabbi ‘ażába yaumin ‘aẓimin…/Katakanlah:“ Sesungguhnya
aku takut akan azab hari yang besar ( hari kiamat), jika aku mendurhakai
Tuhanku”.(Q.S. Al-‘An’ām : 15)
Pada ayat di atas terdapat fi’l máḍī ‫ﺖ‬
ُ ‫ﺼ ْﻴ‬
َ ‫ َﻋ‬/’aṣaitu / ‘aku mendurhakai’. Berasal dari

ِ ‫ ﻳـ ْﻌ‬- ‫ َﻋﺼﻰ‬/aṣa – ya’ṣi/ dengan pola ‫ ﻳـ ْﻔ ِﻌﻞ‬-‫ ﻓَـﻌﻞ‬/fa’ala-yaf’ilu/. Kataini merupakan
kata ‫ﺼﻰ‬
َ َ
ُ َ ََ
fi’l mu’tal naqish ya’ karena huruf ketiga lam fi’l-nya berupa huruf illat ya’ dan
termasuk pada ‫ﻓﻌﻞ ﺛﻼﺛﻲ ﻣﺠﺮد‬/fi’l ṡulaṡī mujarrad/ karena terdiri dari tiga huruf tanpa ada
tambahan huruf. Pelakunya ‫ﺍﻧﺎ‬/ana/ ‘orang pertama tunggal’ (rasul)

22. Kata kasyifa (‫ﻒ‬
َ ‫)ﻛﺎَ ِﺷ‬
kata kasyifaterdapat dalam ayat (17), misalnya :

ِ
ٍ ‫ إِﻻﱠ ﻫ ُۖﻮوإِ ْن ﻳﻤﺴﺴﻚ ﺑِﺨﻴ ٍﺮ ﻓَـﻬﻮ ﻋﻠَﻰ ُﻛ ﱢﻞ َﺷ‬,‫ﻒ ﻟ َ̃ﻪ‬
‫۝‬
�� ‫ﻰء ﻗَ ِﺪ ُﻳﺮ‬
َ ‫ﺴ ْﺴ‬
ُ ِ‫ﻚٲﻟﻠﱠﻪُ ﺑ‬
َ َ ُ َْ َ ْ َ َْ َ َ
ُ َ ‫ﻀ ﱟﺮ ﻓَﻼَ ﻛﺎَ ِﺷ‬
َ ‫َوا ْن ﻳَ ْﻤ‬

/wa in yamsaska allahu biḍurrin fala kásyifa lahu, illa huwa, wa in yamsaska bikhairin
fahuwa ‘alā kulli syai’in qadīru/ Dan jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan
kepadamu, maka tidak ada yang menghilangkannya melainkan Dia sendiri. Dan jika Dia
mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.(Q.S.
Al-‘An’ām : 17)
Pada ayat di atas terdapat fi’l máḍī ‫ﻒ‬
َ ‫ﻛﺎَ ِﺷ‬/kasyifa / ‘menghilangkan’. Berasal dari

ِ
ِ ‫ﻒ–ﻳ َﻜ‬
ِ
kata‫ﻒ‬
ُ ‫ﺎﺷ‬
ُ َ ‫ﻛﺎﺷ‬/kāsyifa – yukāsyifu/ ‘menghilangkan’ dengan pola ‫ﻳُﻔﺎَﻋ ُﻞ‬-‫ ﻓﺎﻋﻞ‬/fā’alayufā’ilu/berasal dari kata ‫ﻒ‬
ُ ‫ﺸ‬
َ ‫ ﻳَ ْﻜ‬-‫ﻒ‬
َ ‫ َﻛ ِﺸ‬/kasyifa – yaksyafu/ ‘cerai berai’ dengan pola -‫ﻓَ ِﻌ َﻞ‬

‫ ﻳَـ ْﻔ َﻌ ُﻞ‬/fa’ila-yaf’alu /. kataini merupakan fi’l ṣahih salim karena semua hurufnya berupa
huruf ṣahih dan termasuk pada ‫ ﻓﻌﻠﺜﻼﺛﻲ ﻣﺰﻳﺪ ﻓﻴﻪ ﺑﺤﺮف واﺣﺪ‬/fi’lṡulaṡī mazid fihi biharfi
wahid/. Pelakunya ‫ ﻫﻮ‬/huwa/ ‘dia orang ketiga tunggal’.

23. Kata balaga (

‫)ﺑَﻠَ َﻎ‬

Kata balaga terdapat dalam ayat ( 19, 128 ), misalnya :

‫۝‬
�� …‫… َو َﻣ ۘﻦ ﺑَﻠَ َۚﻎ‬

/…wa man balaga…/kepada orang-orang yang sampai Al-Qur’an (kepada-Nya).Q.S. Al‘An’ām : 19)

43

Universitas Sumatera Utara

Pada ayat di atas terdapat fi’l máḍī

‫ﺑَـﻠَﻎ‬/balaga/‘sampai’ berasal dari kata -‫ﺑَـﻠَ َﻎ‬

‫‘ﻳَـ ْﺒـﻠُ ُﻎ‬sampai’ dengan pola ‫ ﻳَـ ْﻔ ُﻌ ُﻞ‬-‫ﻓَـ َﻌ َﻞ‬/fa’ala-yaf’ulu/. Kata ini merupakan fi’l ṣahih salim
karena semua hurufnya berupa huruf ṣahih dan termasuk pada ‫ﻓﻌﻞ ﺛﻼﺛﻲ ﻣﺠﺮد‬/fi’l ṡulaṡī
mujarrad /Pelakunya ‫ ﻫﻮ‬/huwa/ ‘dia orang ketiga tunggal’.

24. Kata ‘ātaīnāhum (

‫) َءﺗَيْ ٰن َ ُﻪ ُم‬

Kata ‘ātaīnāhumterdapat dalam ayat (20, 83, 89, 154, 165 ), misalnya :
‫۝‬
�� ,ُ‫ﻳَـ ْﻌ ِﺮ ُف ﻧَﻪ‬

‫ٲﻟﱠ ِﺬﻳْ َﻦ َءﺗَيْ ٰن َ ُﻪ ُم ْٲﻟ ِﻜتَ �� َﺐ‬

/al-lażīna ‘ātaīnāhumal-kitāba ya’rifu nahu…/Orang-orang yang telah kami berikan
kitab kepadanya, mereka mengenalnya (muhammad)’…(Q.S. Al-‘An’ām : 20)
Pada ayat di atas terdapat fi’l máḍī ‫ َءﺗَـ ْﻴـ ٰﻨَ ُﻬ ُﻢ‬/’ataináhum / ‘kami berikan’. Berasal dari kata

‫ﻳُـ ْﺆﺗِﻰ‬-‫ آﺗﻰ‬/atá-yu’tī/ ‘memberikan’ dengan pola ‫ ﻳَـ ْﻔ ِﻌ ُﻞ‬-‫ﻓَـ َﻌ َﻞ‬/fa’ala-yaf’ilu/. Kataini

merupakan fi’l ṣahih mahmuz fa karena huruf pertama fa fi’l-Nya terdiri dari hamzahdan
termasuk pada ‫ﻓﻌﻞ ﺛﻼﺛﻲ ﻣﺠﺮد‬/ fi’l ṡulaṡī mujarrad / Pelakunya‫ﻫﻢ‬/hum/ ‘mereka orang
ketiga tunggal’. (rasul)

‫)ٲﻓْ َ َﱰ ٰى‬

25. Kataaftarā(

Kata aftarā terdapat dalam ayat ( 21, 93, 144 ), misalnya :

‫۝‬
�� …‫َوَﻣ ْﻦ أَﻇْﻠَ ُﻢ ِﻣ ﱠﻤ ِﻦٲﻓْ َ َﱰ ٰى َﻋﻠَﻰ ٲﻟﻠﱠ ِﻪ‬

/wa man ‘aẓlamu mim-man aftarā ‘alā l-lahi…/Dan siapakah yang lebih aniaya dari
pada orang yang membuat-buat suatu kedustaan terhadap Allah...(Q.S. Al-‘An’ām : 21)
Pada ayat di atas terdapat fi’l máḍī‫ى‬
ٰ ‫ٲﻓْـﺘَـ َﺮ‬/’aftará / ‘membuat-buat’. Berasal dari kata –‫أَﻓْـﺘَـ َﺮى‬

‫ ﻳُـ ْﻔﺘِ ُﺮى‬/aftarā – yuftirū/ dengan pola ‫ ﻳُـ ْﻔ ِﻌ ُﻞ‬-‫ ﺃَﻓْـ َﻌ َﻞ‬/af’ala-yuf’ilu/. bentuk asal kata ‫ﻓَـ َﺮى‬
/fará/‘mengadakan’ ‫ﻳَـ ْﻔ ِﺮى‬-‫ ﻓَـ َﺮى‬/fará-yafrī/ dengan pola ‫ ﻳَـ ْﻔ ِﻌ ُﻞ‬-‫ﻓَـ َﻌ َﻞ‬/fa’ala-yaf’ilu/. Kata ini
merupakanfi’l mu’tal naqish ya’ karenapada huruf ketiga lam fi’lnya berupa huruf ilat
‫ﻓﻴﻪ ب ا‬.Pelakunya ‫ﻫﻮ‬/huwa/
ya’ dan termasuk/fi’lṡulaṡī mazid fihi biharfaini/ ‫ﺣﺮفﻧﻤ ِﺰﻳﺪﻓﻌﻞ ﺛﻼﺛﻲ‬
‘dia orang ketiga tunggal’.

‫ﴍ ُﻛ ٓﻮ ْا‬
َ ْ ‫) �ٱ‬

26. Kata ‘asyraku (



Kata asyrakuterdapat dalam ayat ( 22, 81, 81, 88, 107, 148, 148 ), misalnya :

‫۝‬
�� … ‫ﴍ ُﻛ ٓﻮ ْا‬
َ ْ ‫…ﺛُ ﱠﻢ ﻧَـ ُﻘ ْﻮ ُل ﻟِﻠﱠ ِﺬﻳْ َﻦ �ٱ‬

44

Universitas Sumatera Utara

/…śumma naqūlu lil-lażīna ‘asyrakū…/kemudian kami berkata kepada orang-orang
musyrik…(Q.S. Al-‘An’ām : 22)
Pada ayat di atas terdapat fi’l máḍī
/ asyrakū/ ‘orang-orang musyrik’. Berasal dari ‫أَ ْﺷ َﺮ َك‬

‫ﴍ ُﻛ ٓﻮ ْا‬
َ ْ ‫�ٱ‬

‫– ﻳُ ْﺸ ِﺮ ُك‬/ ‘musyrik’ dengan pola ‫ ﻳُـ ْﻔ ِﻌ ُﻞ‬-‫ ﺃَﻓْـ َﻌ َﻞ‬/af’ala-yuf’ilu/. berasal dari kata -‫َﺷ ِﺮ َك‬
‫ ﻳَـ ْﻔ َﻌ ُﻞ‬-‫ ﻓَ ِﻌ َﻞ‬/fa’ila-yaf’alu/.Kataini
‫ﻳَ ْﺸ َﺮ ُك‬/syarika-yasraku/ ‘bersekutu’ dengan pola

merupakanfi’l ṣahih salim karena bentuk asal katanya berupa huruf ṣahih dan termasuk pada
‫ ﻓﻌﻠﺜﻼﺛﻲ ﻣﺰﻳﺪ ﻓﻴﻪ ﺑﺤﺮف واﺣﺪ‬/fi’lṡulaṡī mazid fihi biharfi wahid/. Pelakunya ‫ﻫﻢ‬/hum/ ‘mereka

orang ketiga jamak’.

27. Kata ‘āżāna(‫) َءاذَا َن‬
Kata ‘āżānaterdapat dalam ayat ( 25)

‫۝‬
�� …ۚ‫… َو ِﻓﻰ َءاذَاﻧَـ ُﻬ ْﻢ َو ْﻗ ًﺮا‬

/…wafī ‘āżānahum waqran…/ Dan di antara mereka ada orang yang mendengarkan
(bacaan)mu… (Q.S. Al-‘An’ām : 25)
ِ‫أ‬
Pada ayat di atas terdapat fi’l máḍī‫ َءا َذا َن‬/‘āżāna / ‘mendengarkan’. Berasal dari kata -‫َذ َن‬

‫ﻳَﺄذَ ُن‬/ ‘ażina-ya’żanu/ ‘mendengarkan’dengan pola ‫ ﻳَـ ْﻔ َﻌ ُﻞ‬-‫ ﻓَ ِﻌ َﻞ‬/fa’ila-yaf’alu/. Kataini

merupakan fi’l ṣahih mahmuz fa karena huruf pertama fa fi’l-Nya terdiri dari hamzah dan
termasuk pada ‫ﻓﻌﻠﺜﻼﺛﻲ ﻣﺠﺮد‬/fi’lṡulaṡī mujarrad /. Pelakunya ‫ﻫﻮ‬/huwa/ ‘dia orang ketiga
tunggal’.
28. Kata badā (‫)ﺑَ َﺪا‬

Kata badāterdapat dalam ayat ( 28)

‫۝‬
�� …‫ﺑَ ْﻞ ﺑَ َﺪا ﻟ َُﻬ ْﻢ ّﻣﺎ َﻛﺎﻧُﻮاْ ﻳُ ْﺨ ُﻔﻮ َن ِﻣ ْﻦ ﻗَ ْب ُ ۖﻞ‬

/… bal badā lahummā kānū yukhfūna min qablu…/Tetapi (sebenarnya) telah nyata bagi
mereka kejahatan yang mereka dahulu selalu menyembunyikannya…(Q.S. Al-‘An’ām :
28)
Pada ayat di atas terdapat fi’l máḍī‫ ﺑَ َﺪا‬/badá / ‘telah nyata’. Berasal dari kata ‫ ﺑَ َﺪا –ﻳَـ ْﺒ ُﺪو‬/badayabdū/ ‘nyata’dengan pola ‫ﻞ‬
ُ ‫ ﻳَـ ْﻔ ُﻌ‬-‫ ﻓَـ َﻌ َﻞ‬/fa’ala-yaf’ulu/. Kataini merupakan fi’l mu’tal
naqish ya’karena huruf ketiga lam fi’l-nya berupa huruf illat ya’ dan termasuk pada ‫ﻓﻌﻠﺜﻼﺛﻲ‬

‫ﻣﺠﺮد‬/fi’lṡulaṡī mujarrad

/kata ini terdiri dari tiga huruf tanpa ada tambahan huruf.

Pelakunya‫ﻫﻮ‬/huwa/ ‘dia orang ketiga tunggal’.

29. Kata farraṭná(‫ط‬
َ ‫)ﻓَـ ﱠﺮ‬
katafarraṭná terdapat dalam ayat ( 31, 38 ), misalnya :

45

Universitas Sumatera Utara

‫۝‬
�� …‫�َ َ ٰﲆ َﻣﺎ ﻓَـ ﱠﺮﻃْﻨَﺎ ﻓِْﻴـ َﻬﺎ َو ُﻫ ْﻢ‬

/… ‘alá má farraṭná fīha wahum…/terhadap kelalaian kami tentang kiamat itu!(Q.S. Al‘An’ām : 31)
Pada ayat di atas terdapat fi’l máḍī ‫ﻓَـ ﱠﺮﻃْﻨَﺎ‬/ farraṭná /‘kelalaian kami’. Bentuk dasar ‫ط‬
َ ‫ﻓَـ ﱠﺮ‬

/farraṭa/‘kelalaian’ ‫ط‬
ُ ‫ ﻳُـ َﻔ ﱢﺮ‬-‫ط‬
َ ‫ ﻓَـ ﱠﺮ‬/farraṭa-yufarriṭu/ dengan pola ‫ ﻳُـ َﻔ ﱢﻌ ُﻞ‬-‫ ﻓَـﻌﱠ َﻞ‬/fa’ala-yufa’ilu/.

bentuk asal kata ‫ط‬
َ ‫ﻓَـ َﺮ‬/faraṭa/‘mendahului’ ‫ط‬
ُ ‫ط – ﻳَـ ْﻔ ُﺮ‬
َ ‫ﻓَـ َﺮ‬/faraṭa-yafruṭu/ dengan pola -‫ﻓَـ َﻌ َﻞ‬
‫ ﻳَـ ْﻔ ُﻌ ُﻞ‬/fa’ala-yaf’ulu/.Kataini merupakan fi’l ṣahihsalim karena semua hurufnya berupa huruf

ṣahihdantermasuk pada ‫ ﻓﻌﻠﺜﻼﺛﻲ ﻣﺰﻳﺪ ﻓﻴﻪ ﺑﺤﺮف واﺣﺪ‬/fi’lṡulaṡī mazid fihi biharfi wahid/. /
karena terdapat tambahan satu huruf di ‘ain fi’l–Nya. Pelakunya

‫ﻧﺤﻦ‬/hum/ kami orang pertama

jamak.

30. Kata ‘awzāra(‫ار‬
َ ‫)أ َْوَز‬

Kata ‘awzāraterdapat dalam ayat ( 31 ), misalnya :

‫۝‬
�� … ‫… ﻳَ ْﺤ ِﻤﻠُﻮ َن أ َْوَز َارُﻫ ْﻢ �َ َ ٰﲆ ُﻇ ﻬُِﻮر ِ ْ ۚﱒ‬

/… yahmilūna ‘awzárahum ‘alá ẓuhūrihim…/sambil mereka memikul dosa-dosa di atas
punggungnya…(Q.S. Al-‘An’ām : 31)
َ
Pada ayat di atas terdapat fi’l máḍī‫ارُﻫ ْﻢ‬
َ ‫ أ َْوَز‬/auzárahum /‘mereka memikul’. Bentuk dasar ‫ﺃ َﺯﺍ َﺭ‬

/azāra/ ‘memikul’ dengan pola ‫يوِزُر‬َُ ‫أ ََزا َر‬/azāra – yuwaziru/‫أَﻓْـ َﻌ َﻞ – ﻳُﻔَ ِﻌ ُﻞ‬/af’ala-yufa’ilu/
bentuk asal kata‫وَزَر‬/
َ wazara/‘beban’‫ﻳَـ ْﻮَزُر‬-‫وَزَر‬/
َ wazara-yauzaru/ ‘di punggungnya’ dengan

pola ‫ﻞ‬
ُ ‫ ﻳَـ ْﻔ َﻌ‬-‫ ﻓَـ َﻌ َﻞ‬/fa’ala-yaf’alu/ . Kataini merupakan fi’l mu’tal miṣal wawu karena pada fa

fi’lnya berupa huruf
illat wawu dantermasuk pada/fi’lṡulaṡī mazid fihi biharfi
wahid/ ‫ﻓﻌﻠﺜﻼﺛﻲ ﻣﺰﻳﺪ ﻓﻴﻪ ﺑﺤﺮف واﺣﺪ‬karena terdapat tambahan satu huruf. Pelakunya ‫ﻫﻢ‬/hum/
‘mereka orang ketiga jamak.

31. Kata ṣabarū (ْ‫)ﺻﺒَـ ُﺮوا‬
َ

Kata ṣabarū terdapat dalam ayat ( 34)

‫۝‬
�� … ْ‫ﻓَ َﺼﺒَـ ُﺮواْ�َ َ ٰﲆ َﻣﺎ ُﻛ ﱢﺬﺑُﻮاْ َوأُوذُا‬

/…faṣabarū ‘alá má kuźźibū wa ūźū …/akan tetapi mereka sabarterhadap pendustaan
dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka. (Q.S. Al-‘An’ām : 34)
Pada ayat di atas terdapat fi’l máḍī ْ‫ﺻﺒَـ ُﺮوا‬
َ / faṣabarū/‘mereka sabar’. Berasal dari kata -‫ﺻﺒَـ َﺮ‬
َ

‫ﺼﺒِ ُﺮ‬
ْ َ‫ ﻳ‬/ṣabara-yaṣbiru/ ‘sabar’dengan pola ‫ ﻳَـ ْﻔ ِﻌ ُﻞ‬-‫ ﻓَـ َﻌ َﻞ‬/fa’ala-yaf’ilu/. Kataini merupakan
fi’l ṣahih salim karena semua hurufnya berupa huruf ṣahih dan termasuk pada ‫ﻓﻌﻠﺜﻼﺛﻲ‬

46

Universitas Sumatera Utara

‫ﻣﺠﺮد‬/fi’lṡulaṡī mujarrad

/karena terdiri dari tiga huruf tanpa ada tambahan huruf.

Pelakunya ‫هم‬/hum/ ‘mereka orang ketiga jamak.

32. Kata kabura(‫) َﻛﺒُـ َﺮ‬
Kata kaburaterdapat dalam ayat ( 35), misalnya :

�� …‫اﺿ ُﻬ ْﻢ‬
َ‫۝ َﻭﺇِ ْﻥ َﻛﺎﻥ‬
َ ‫َﻛﺒُـ َﺮ َﻋﻠَْﻴ‬
ُ ‫ﻚ إِ ْﻋ َﺮ‬

/wa in kānakabura ‘alaīka ‘iraḍuhum…/ Dan jika perpalingan mereka (darimu) terasa
amat berat bagimu,.(Q.S. Al-‘An’ām : 35)
Pada ayat di atas terdapat fi’l máḍī ‫ َﻛﺒُـ َﺮ‬/kabura /‘berat’. Berasal dari kata ‫َﻛﺒُـ َﺮ – ﻳَ ْﻜﺒُـ ُﺮ‬

/kabura –yakburu/ ‘berat’ dengan pola ‫ﻞ‬
ُ ‫ ﻳَـ ْﻔ ُﻌ‬-‫ﻓَـ َﻌ َﻞ‬/fa’ala-yaf’ulu/. Kata ini merupakan fi’l
ṣahih salim karena semua hurufnya berupa huruf ṣahih dan termasuk pada /fi’l ṡulaṡī
mujarrad /‫ﻓﻌﻞ ﺛﻼﺛﻲ ﻣﺠﺮد‬Pelakunya ‫ ﻫﻮ‬/huwa/ ‘dia orang ketiga tunggal’.
33. Kata istaṭa’ta(‫ﺖ‬
َ ‫)ٲ ْﺳﺘَﻄَ ْﻌ‬

Kata istaṭa’ta tersapat dalam ayat ( 35)

ِ ‫ﻓﻰ ٲ ْﻷ َْر‬
ِ ً‫ﺖ أَ ْن ﺗَـ ْﺒﺘَ ِﻐ َﻰ ﻧَـ َﻔﻘﺎ‬
‫۝‬
�� …‫ض‬
َ ‫…ﻓَِﺈ ِن ٲ ْﺳﺘَﻄَ ْﻌ‬

/…fa’in istaṭa’ta ‘an tabtagī nafaqan fī al’arḍi…/maka jika kamu dapat membuat
lobang di bumi atau tangga ke langit (Q.S. Al-‘An’ām : 35)
Pada ayat di atas terdapat fi’l máḍī‫ﺖ‬
َ ‫ٲ ْﺳﺘَﻄَ ْﻌ‬/istaṭa’ta/‘kamu dapat membuat’. Berasal dari -

ِ
ِ
‫ﻄﺎع‬
َ َ‫ﺎﺳﺘ‬
ْ /istaf’ala-yastaf’ilu/.
ْ ‫ﻳً ْﺴﺘَﻄ ْﻴـ ُﻌ‬/istaṭā’a-yastaṭi’u /‘dapat’ dengan pola ‫ ﻳَ ْﺴﺘَـ ْﻔﻌ ُﻞ‬- ‫اﺳﺘَـ ْﻔ َﻌ َﻞ‬
berasal dari kata ‫ع‬
ُ ‫ﻃﺎع – ﻳَﻄُْﻮ‬/ṭā’a-yaṭu’u/ ‘taat’dengan pola ‫ ﻳَـ ْﻔ ُﻌ ُﻞ‬-‫ﻓَـ َﻌ َﻞ‬/fa’ala-yaf’ulu/.

Kataini merupakan fi’lmu’tal ajwaf karena huruf kedua ‘ainfi’l -Nya berupa huruf illat wawu
dan termasuk pada ‫ﻓﻌﻠﺜﻼﺛﻲﻣﺰﻳﺪ ﻓﻴﻪ ﺛﻼﺛﺔ أﺣﺮف‬/fi’l ṡulaṡī mazīd śalāśah fihi ahrufi/karena

terdapat tambahan 3 (tiga) huruf . Pelakunya‫اﻧﺖ‬/anta/ ‘engkau orang kedua laki-laki tunggal.
34. Kata syā’a (‫ﺂء‬
َ ‫) َﺷ‬

Kata syā’a terdapat dalam ayat (35,41,107, 112,128,137,148,149), misalnya :

‫۝‬
�� …‫… َوﻟ َْﻮ َﺷ َﺂء ٲﻟﻠﱠﻪُ ﻟ ََﺠ َﻌ ُﻬ ْﻢ َﻋﻠَﻰٲﻟْ ﻬُﺪَ ٰ ۚى‬
/… wa lau syā’a allahu laja’ahum ‘ala al-hudā’…/ kalau Allah menghendaki tentu saja
Allah menjadikan mereka semua dalam petunjuk,..(Q.S. Al-‘An’ām : 35)
Pada ayat di atas terdapat fi’l máḍī‫ﺂء‬
َ َ‫ﺎء – ﻳ‬
َ ‫ َﺷ‬/sya’a/‘menghendaki’ berasal dari kata ُ‫ﺸﺎء‬
َ ‫َﺷ‬
/sya’a-yasya’u/

dengan

pola

‫ ﻳَـ ْﻔ َﻌ ُﻞ‬-‫ ﻓَـ َﻌ َﻞ‬/fa’ala-yaf’alu/

Kata

ini

berasal

dari

47

Universitas Sumatera Utara

kata‫ﺷ َﻮء‬
َ /syawa’a/‘menghendaki’.Kata ini merupakan fi’l mu’tal ajwaf karena huruf kedua
‘ainfi’lnya berupa huruf illat wawu dan termasuk pada ‫ﻣﺠﺮد‬

‫ﻓﻌﻠﺜﻼﺛﻲ‬/fi’lṡulaṡī mujarrad /karena

terdiri dari tiga huruf tanpa ada tambahan huruf. Pelakunya‫ ﻫﻮ‬/huwa/ Dia orang ketiga laki-laki

tunggal.

‫) �ٱ� َْﺬﻧ َ �� ﻬُﻢ‬

35. Kata akhaźnáhum(

Kata akhaźnáhumterdapat dalam ayat ( 42, 44,46), misalnya :
‫۝‬
�� … ‫َ �ٱف� َْﺬ َ �ن ُﱒ ِٲﻟْب َﺒآ� َﺳآ ٓ ِء‬

/…fa’akhaźnāhum bi al-ba’sā’i …/kemudian kami siksamereka dengan (menimpahkan)
kesengsaraan …(Q.S. Al-‘An’ām : 42)
’akhaźnáhum/ ‘kami siksa mereka’. Berasal dari
Pada ayat di atas terdapat fi’l máḍī

‫ �ٱ� َْﺬﻧ َ �� ﻬُﻢ‬/

ِ ‫ ﻳـ َﺆ‬-‫َﺧ َﺬ‬
ِ
kata ‫اﺧ ُﺬ‬
ُ َ ‫آ‬/akhaźa – yu’akhiźu/ ‘ menyiksa’ dengan pola ‫ ﻳَـ ْﻔﻌ ُﻞ‬-‫ ﻓَـ َﻌ َﻞ‬/fa’ala-yaf’ilu/.
Kataini merupakan fi’l ṣahih mahmuz fa karena huruf pertama fa fi’l- Nya berupa huruf
hamzah dan termasuk pada ‫ﻓﻌﻠﺜﻼﺛﻲ ﻣﺠﺮد‬/fi’lṡulaṡī mujarrad /karena terdiri dari tiga huruf
tanpa ada tambahan huruf. Pelakunya ‫ﻧﺤﻦ‬/hum/ ‘kami orang pertama jamak.

‫)ﱠ‬
36.Kata ḍarra(‫ﺿ ﱠﺮ‬

Kata ḍarra terdapat dalam ayat ( 42)

‫۝‬
�� ‫… َوٲﻟ ﱠﻀ ﱠﺮ ِآء ﻟ ََﻌﻠﱠ ُﻬ ْﻢ ﻳَـﺘَ َﻀ ﱠﺮ ُﻋﻮ َن‬

/… wa aḍḍarra’ā la’allahum yataḍarra’ūna/dan kemelaratan supaya mereka memohon
(kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri.(Q.S. Al-‘An’ām : 42)
‫ ﱠ‬ḍarra/‘kemelaratan’. Berasal dari kata ‫ﺾ ﱡر‬
Pada ayat di atas terdapat fi’l máḍī‫ﺿ ﱠﺮ‬
ّ
ُ َ‫ضﱠر – ﻳ‬

/

pola ‫ﻞ‬
ُ ‫ ﻳَـ ْﻔ ُﻌ‬-‫ ﻓَـ َﻌ َﻞ‬/fa’ala-yaf’ulu/ berasal dari
kata‫رر‬
َ /ḍarara/. Kata ini merupakan fi’l ṣahihmuḍa’af karena huruf kedua ‘ain fi’l-Nya dan
َ‫ض‬

/ḍarra-yaḍirru/



melarat’dengan

huruf ketiga lam fi’l-Nya berupa huruf yang sama kemudian di tasydidkan agar mudah dibaca.
dan termasuk pada

‫ﻓﻌﻠﺜﻼﺛﻲ ﻣﺠﺮد‬/fi’lṡulaṡī mujarrad /. Pelakunya

‫ﻫﻮ‬/huwa/ ‘dia orang ketiga

tunggal’.

37. Kata taḍarra’ū(ْ‫ﻀ ﱠﺮ ُﻋ ْﻮا‬
َ َ‫)ﺗ‬

Kata taḍarra’ū terdapat dalam ayat ( 43), misalnya :

‫۝‬
�� …‫ﺗَ َﻀ ﱠﺮ ُﻋ ْﻮاْ َوﻟَ �ـ ِﻜ ْﻦ‬

/… taḍarra’ūwa lákin…/Maka mengapa mereka tidak memohon (kepada Allah) dengan
tunduk merendahkan diri…(Q.S. Al-‘An’ām : 43)

48

Universitas Sumatera Utara

Pada ayat di atas terdapat fi’l máḍīْ‫ﻀ ﱠﺮ ُﻋ ْﻮا‬
َ َ‫ ﺗ‬/taḍarra/ ‘merendahkan diri’berasal dari kata –‫ع‬
َ
َ ‫ﺿ َﺮ‬

‘lemah’ dengan pola ‫ﻞ‬
ُ ‫ ﻳَـ ْﻔ َﻌ‬-‫ ﻓَـ َﻌ َﻞ‬/fa’ala-yaf’alu/. Kata ini
merupakan fi’l ṣahih salim dan termasuk ‫ﻓﻌﻠﺜﻼﺛﻲ ﻣﺰﻳﺪ ﻓﻴﻪ ﺣﺮﻓﺎن‬/fi’lṡulaṡī fihi harfani /.

ْ َ‫ﻳ‬/ḍara’a - yaḍra’u/
ُ‫ﻀ َﺮع‬
Pelakunya

‫هم‬/hum/ ‘mereka orang ketiga jamak.

‫)ﻗَ َﺴ ْﺖ‬

38. Kataqasat(

Kata qasatterdapat dalam ayat ( 43), misalnya :

‫۝‬
�� …‫ﻗَ َﺴ ْﺖ ﻗُﻠُﻮﲠُ ُ ْﻢ‬

/…qasat qulūbuhum…/bahkan hati mereka telah menjadi keras… (Q.S. Al-‘An’ām : 43)
Pada ayat di atas terdapat fi’l máḍī‫ﺖ‬
ْ ‫ﺴ‬
َ َ‫ ﻗ‬/ qasat / ‘telah menjadi keras’. Berasal dari

kata‫ﻮس‬
ُ ‫ ﻳَـ ُﻘ‬-‫ﺴﺎ‬
َ َ‫ﻗ‬/qasá-yaqūsu/ ‘keras’dengan pola‫ ﻳَـ ْﻔ ُﻌ ُﻞ‬-‫ ﻓَـ َﻌ َﻞ‬/fa’ala-yaf’ulu/. bentuk asal kata

‫ﺴ َﻮ‬
َ َ‫ ﻗ‬/qasawa/ ‘keras’. Kata ini merupakan fi’lmu’tal naqish

karena huruf ketiga

lamfi’lnya berupa huruf illat wawudan termasuk pada ‫ﻓﻌﻞ ﺛﻼﺛﻲ ﻣﺠﺮد‬/fi’l ṡulaṡī mujarrad/

karena terdiri dari tiga huruf tanpa ada tambahan huruf. Pelakunya‫هي‬/hiya/ ‘Dia orang
ketiga perempuan tunggal.
39. Kata zayyana (

‫) َز� � َﻦ‬

Kata zayyana terdapat dalam ayat ( 43, 108, 137), misalnya :

‫۝‬
�� …‫… َو َز�� َﻦ ﻟ َ ﻬُ ُﻢ ٲﻟ �ﺸ� ْﻴ َﻄ �ـ ُﻦ‬

/…wa zayyana lahumu asy-syaiṭanu…/dan syaitanpun menampakkan kepada mereka
kebagusan… (Q.S. Al-‘An’ām : 43)
Pada ayat di atas terdapat fi’l máḍī‫ َزﻳﱠ َﻦ‬/ zayyan /‘kebagusan’. Berasal dari kata’-‫َزﻳﱠ َﻦ‬

‫يُن‬
‫يز ﱢ‬
َُ /zayyana – yuzayyinu/‘menghiasi’dengan pola ‫ ﻳُـ َﻔ ﱢﻌ ُﻞ‬- ‫ﻓَـ ﱠﻌ َﻞ‬/fa’ala-yufa’ilu/. bentuk asal
ِ
kata‫ َزا َن‬/zana/‘menghiasi’ ‫ َزا َن – ﻳَﺰﻳْ ُﻦ‬/zana – yazīnu/ dengan pola ‫ﻞ‬
ُ ‫ ﻳَـ ْﻔﻌ‬-‫ ﻓَـ َﻌ َﻞ‬/fa’ala-yaf’ilu/.

Kata ini merupakan fi’l mu’tal ajwaf karena huruf kedua ‘ainfi’lnya berupa huruf illat ya’ dan
termasuk pada ‫ﻓﻌﻞ ﺛﻼﺛﻲ ﻣﺰﻳﺪ ﻓﻴﻪ ﺑﺤﺮف واﺣﺪ‬/fi’l ṡulaṡī mazid fihi biharfi wahid/ karena
terdapat tambahan satu huruf di ‘ain fi’l–Nya /.Pelakunya ‫ ﻫﻮ‬/huwa/ ‘Dia orang ketiga
laki-laki tunggal’.

49

Universitas Sumatera Utara

40. Kata nasū(ْ‫ﺴﻮا‬
ُ َ‫)ﻧ‬
Kata nasū terdapat dalam ayat ( 44 )

‫۝‬
�� ‫ﻓَـﻠَ ﱠﻤﺎ ﻧَ ُﺴﻮاْ َﻣﺎ ذُﱢك ُرواْﺑِ ِﻪے‬

/… falamma nasū mā źakkarū bihi…/Maka tatkala mereka melupakan peringatanyang
telah diberikan kepada mereka,(Q.S. Al-‘An’ām : 44)
ِ
Pada ayat di atas terdapat fi’l máḍī‫ﺴﻮا‬
ُ َ‫ ﻧ‬/nasū / ‘mereka melupakan’. Berasal dari kata – ‫ﻧَﺴﻰ‬

َ
ِ
‫ﺴﻰ‬
َ ‫ﻳَـ ْﻨ‬/nasiya-yansá/ ‘lupa’ dengan pola ‫ ﻳَـ ْﻔ َﻌ ُﻞ‬-‫ ﻓَﻌ َﻞ‬/fa’ila-yaf’alu/. Kata ini merupakanfi’l
mu’tal naqish karena huruf ketiga lam fi’l-nya berupa huruf illat ya’ dan termasuk pada ‫ﻓﻌﻠﺜﻼﺛﻲ‬

‫ﻣﺠﺮد‬/fi’lṡulaṡī mujarrad

/karena terdiri dari tiga huruf tanpa ada tambahan huruf.

Pelakunya ‫هم‬/hum/ ‘mereka orang ketiga jamak.

41. Kata fatahna(‫ﺤﻨَﺎ‬
ْ َ‫)ﻓَـﺘ‬

Kata fatahnaterdapat dalam ayat ( 44 )

‫۝‬
�� … ‫اب َﻛ ﱢﻞ َﺷ ْﻰ ٍء‬
َ ‫…ﻓَـﺘَ ْﺤﻨَﺎ َﻋﻠَْﻴ ِﻬ ْﻢ أَﺑْـ َﻮ‬
/…fatahna ‘alaihim ‘abwāba kulli syai’in…/Kami pun membukakan semua pintu-pintu
kesenangan untuk mereka…(Q.S. Al-‘An’ām : 44)
Pada ayat di atas terdapat fi’l máḍī ‫ﻓَـﺘَ ْﺤﻨَﺎ‬/fatahnā/‘Kami pun membukakan’. Bentuk dasar
‫ﻓَـﺘَ َﺢ‬/fataha/‘membuka’ ‫ ﻓَـﺘَ َﺢ – ﻳَـ ْﻔﺘَ ُﺢ‬/fataha-yaftahu/ dengan pola ‫ ﻳَـ ْﻔ َﻌ ُﻞ‬-‫ ﻓَـ َﻌ َﻞ‬/fa’ala-yaf’alu/.
Kata ini merupakan fi’l ṣahih salimkarena semua hurufnya berupa huruf ṣahih dan
termasuk pada ‫ﻓﻌﻞ ﺛﻼﺛﻲ ﻣﺠﺮد‬/ fi’l ṡulaṡī mujarrad /karena terdiri dari tiga huruf tanpa ada
tambahan huruf. Pelakunya ‫ﻧﺤﻦ‬/nahnu / ‘saya orang pertama jamak.

42. Kata farihū(ْ‫ﺣﻮا‬
ُ ‫)ﻓَ ِﺮ‬

Katafarihū terdapat dalam ayat ( 44 )

ٓ ٰ � ‫… َﺣ‬
‫۝‬
�� …ْ‫ﱴ إِذَا ﻓَ ِﺮ ُﺣﻮا‬

/… hattá ‘iźfarihū…/sehingga apabila mereka bergembira…(Q.S. Al-‘An’ām : 44)
Pada ayat di atas terdapat fi’l máḍīْ‫ﺣﻮا‬
ُ ‫ ﻓَ ِﺮ‬/farihū/ ‘bergembira’. Berasal dari kata ‫ح‬
ُ ‫ ﻳَـ ْﻔ َﺮ‬-‫ِح‬
َ ‫ﻓَﺮ‬

/fariha-yafrahu/ ‘gembira’dengan pola‫ ﻳَـ ْﻔ َﻌ ُﻞ‬-‫ ﻓَـ َﻌ َﻞ‬/fa’ala-yaf’alu/. Kata ini merupakan fi’l
ṣahih salimkarena semua hurufnya berupa huruf ṣahih dan termasuk pada

‫ﻣﺠﺮد‬/fi’lṡulaṡī mujarrad

‫ﻓﻌﻠﺜﻼﺛﻲ‬

/karena terdiri dari tiga huruf tanpa ada tambahan huruf.

Pelakunya ‫هم‬/hum/ ‘mereka orang ketiga jamak.

‫) َﻇﻠَ ُﻤﻮ ْا‬

43. Kata ẓalamū(

50

Universitas Sumatera Utara

Kata ẓalamū terdapat dalam ayat ( 45 )
‫۝‬
�� ‫ﻓَـ ُﻘ ِﻄ َﻊ َداﺑُِﺮ ٲﻟﱠ ِﺬﻳْ َﻦ َﻇﻠَ ُﻤ ْﻮاۚ َوٲﻟ َْﺤ ْﻤ ُﺪ ﻟِﻠﱠ ِﻪ َر ﱢب ٲﻟْ َﻌ �ـﻠَ ِﻤ َﲔ‬

/…faquṭi’a dābiru al-laźīna ẓalamū’ wa al-hamdu lil-lahi rabbi l-‘alamīn/Maka orangorang yang zalim itu dimusnahkan sampai ke akar-akarnya.Segala puji bagi Allah,
Tuhan semesta alam.(Q.S. Al-‘An’ām : 45)
Pada ayat di atas terdapat fi’l máḍī
ẓalamū / ‘zalim’. Berasal dari kata ‫ ﻳَﻈْﻠَ ُﻢ‬-‫ﻇَﻠَ َﻢ‬

َ
‫ﻇﻠَ ُﻤ ْﻮا‬/

/ẓalama-yaẓlamu/ ‘aniaya’dengan pola ‫ﻞ‬
ُ ‫ ﻳَـ ْﻔ َﻌ‬-‫ ﻓَـ َﻌ َﻞ‬/fa’ala-yaf’ulu/. Kataini merupakan fi’l
ṣahih salim karena semua hurufnya berupa huruf ṣahih dan termasuk pada ‫ﻓﻌﻠﺜﻼﺛﻲ‬

‫ﻣﺠﺮد‬/fi’lṡulaṡī mujarrad

/karena terdiri dari tiga huruf tanpa ada tambahan huruf.

Pelakunya ‫هم‬/hum/ ‘mer