Analisis Fi’l Madi pada Surah AL-‘An’Ām

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Makruf (2009:7)bahasa Arab mempunyai kedudukan yang sangat
pentingyaitu sebagai bahasa agama, bahasa ilmu pengetahuan, dan bahasa Internasional.
Untuk dapat mengkaji dan mendalami ajaran Islam, harus mempelajari Al-Qur’an dan
Al-Hadist, dan agar dapat mempelajari Al-Qur’an dan Al-Hadist, dibutuhkan
kemampuan bahasa Arab yang memadai. Salah satu ilmu bahasa arab yang sangat
penting diketahui bagi yang ingin mempelajarinya adalah Ilmu Ṣarf.
Menurut Al-ihsan ( tt : 94 ) Ilmu Ṣarf adalah :

ِ ‫ اَﻟ ِْﻌﻠ‬: ‫اﻻﺻﺘِﻼَ ِح‬
ٍ ‫ﺎن ﻣ ْﻘ‬
ِِ
ٍ ٍِ ِ ٍ
ِ ‫ف‬
‫ﺼ ُﻞ إﻻﱠ ﺑِ َﻬﺎ‬
‫اﻟ ﱠ‬
ُ ‫ﺼ ْﺮ‬
ْ ِ ‫ﻓﻰ‬
ْ ‫ْﻢ ﻟﺘَ ْﺨ ِﻮﻳْ ِﻞ ْاﻷ‬

ُ َ ‫َﺻ ِﻞ اﻟ َْﻮاﺣﺪ إِﻟَﻰ أ َْﻣﺜَـﻠَﺔ ُﻣ ْﺨﺘَﻠ َﻔﺔ ﻟ َﻤ َﻌ‬
ُ ‫ﺼ َﺪة ﻻَ ﺗَ ْﺤ‬
ُ
/aṢṢarfi fī al-istilāhi : al’ilmi litakhwīli il-asli al-wāḥidi ilā amśalati
mukhtalifatinlima’āni muqṢudati lā tahṢulu illa bihā/ Ṣarf menurut istilah adalah : suatu
ilmu untuk merubah bentuk asal sebuah kata yang satu, kepada bentuk-bentuk yang
bermacam-macam untuk mendapatkan makna yang tidak mungkin bisa tercapai kecuali
dengan perubahan tersebut.
Menurut hidayatullah (2012 : 54) Dalam istilah linguistik ilmu Ṣarf dikenal
dengan morfologi. Morfologi atau tata bentuk kata adalah bagian dari tata bahasa yang
mempelajari bentuk-bentuk kata dan segala hal proses pembentukannya.Salah satu
bahasan yang terdapat dalam ilmu Ṣarf adalah fi’l.
Menurut Saifulloh (2005 : 24) fi’l dalam bahasa Arab adalah :

‫واﻟﻔﻌﻞ ﻫﻮ ﻛﻠﻤﺔ دﻟﺖ ﻋﻠﻰ ﻣﻌﻨﻰ ﻓﻲ ﻧﻔﺴﻬﺎ واﻗﺘﺮﻧﺖ ﺑﺰﻣﺎن وﺿﻌﺎ‬
/wa al-fi’lu huwa kalimatun dallat ‘ala ma’nān fī nafsihā wāqtaranat bizamānin
wad’ān/ verba (kata kerja) ialah kata yang menunjukkan makna mandiri dan disertai
dengan zaman.

18


Universitas Sumatera Utara

Ditinjau dari segi waktu yang mengiringi terjadinya sebuah aktivitas (Rusdianto
: 2010), membagi fi’l ke dalam tiga kelompokyakni,fi’l māḍī (‫)ﻓﻌﻞ ﻣﺎض‬,fi’l muḍari’ ( ‫ﻓﻌﻞ‬

‫)ﻣﻀﺎرع‬,dan fi’l amr(‫)ﻓﻌﻞ اﻣﺮ‬.
fi’l māḍī adalah kata kerja yang digunakan untuk menyatakan suatu perbuatan
yang telah selesai dikerjakan. Dengan kata lain, fi’l māḍī

merupakan kata kerja yang

menunjukkan aktivitas atau peristiwa yang telah terjadi pada masa lampau ( Past tense)
(Rusdianto, 2010 : 59). Oleh karena pembahasan ini berkaitan dengan fi’l māḍī maka
definisi fi’l yang dituliskan hanya berkaitan dengan fi’l māḍī saja.
Ditinjau dari jumlah huruf asalnya fi’l terbagi kedalam 2 (dua) kelompok besar,
yaitu : fi’lṡulaṡī dan fi’l rubā’ī. fi’lṡulaṡī adalah kata kerja yang huruf asalnya tersusun
dari tiga huruf.Masing-masing huruf asal tersebut dikenal dengan sebutan fa’ fi’l, ‘ain
fi’l, dan lam fi’l. fi’l ṡulaṡī dibedakan menjadi dua macam, yaitu : fi’lṡulaṡī mujarrad
dan fi’lṡulaṡī Mazīd. (Rusdianto, 2010 : 68).

Menurut Al-gulayaini (2010 : 68)fi’l śulaśī mujarradadalah :

.‫ وﻫﻮ ﻣﺎكاﻧﺖ أﺣﺮف ﻣﺎﺿﻴﻪ ﺛﻼﺛﺔً ﻓﻘﻂ ﻣﻦ ﻏﻴﺮ زﻳﺎدةٍ ﻋﻠﻴﻬﺎ‬: ‫ﺛﻼﺛﻰ ﻣﺠ ﱠﺮد‬

/ṡulaṡīyyu mujarradu wa huwa mākānat aḥrufi māḍīhi ṡalāṡatan faqat min gairi
ziyyādatin ‘alaīhā/ ṡulaṡī mujarrad adalah yang mana huruf māḍī –nya terdiri dari 3
(tiga) huruf saja tidak ada tambahan huruf padanya.
fi’lṡulaṡī Mazīd adalah kata kerja yang huruf asalnya terdiri dari tiga huruf, lalu
mendapat tambahan satu, dua, atau tiga huruf.Tambahan tersebut berfungsi untuk
memperoleh makna yang diinginkan.
Menurut (Rusdianto : 2010),fi’l berdasarkan jenis huruf asalnya dibedakan
menjadi dua bagian yaitu fi’l ṣahih dan fi’l mu’tal. Fi’l Shahih adalah kata kerja yang
semua huruf asalnya (fa fi’l, ‘ain fi’l, dan lam fi’l ) tidak berupa huruf ‘illat ( huruf
penyakit), yaitu alif (‫ )ﺍ‬wawu (‫)ﻭ‬, dan ya (‫)ﻱ‬. Fi’l ṣahih dapat dibagi menjadi : a) fi’l
mudha’af b) fi’l mahmuz dan c) fi’l salim.Fi’l Mu’tal adalah kata kerja yang salah satu

19

Universitas Sumatera Utara


huruf asalnya berupa huruf ‘illat. adapun Fi’l mu’tal dapat dibagi menjadi : a) fi’l
mitsalb) fi’l ajwaf c) fi’l naqishd) fi’l lafif mafruq dan e) fi’l lafif maqrun.
Penelitian ini akan membahasfi’l māḍīṡulaṡī mujarrad dan fi’l māḍīṡulaṡī Mazīd
yang berbentuk fi’l ṣahih dan fi’l mu’tal
Surah Al-‘An’ām ( ‫ )ﺳﻮرة اﻷﻧﻌﺎم‬yang berarti binatang ternak, terdiri atas 165
(seratus enam puluh lima) ayat, termasuk golongan surat Makiyyah, karena hampir
seluruh ayat-ayatnya diturunkan di Mekkah dekat sebelum Hijrah. Surah ini dinamakan
surah Al-‘An’ām karena didalamnya disebut kata “An’aam” dalam hubungannya dengan
adat istiadat kaum musyrikin, yang menurut mereka binatang-binatang ternak itu dapat
dipergunakan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan mereka.(Departemen Agama RI.
1967. Al-Qur’an Dan Terjemahnya)

Adapun alasan peneliti memilih fi’l máḍī ṡulaṡī mujarrad dan ṡulaṡī Mazīd yang
berbentuk fi’l ṣahih dan fi’l mu’tal dalam surah Al-‘An’ām karena di dalam surah ini
ditemukan beberapa fi’l máḍī yang berasal dari bentuk dasar yang berbeda-beda prilaku
gramatikal -Nya.

ِ ‫آﻟْﺤﻤ ُﺪ ﻟِﻠﱠ ِﻪ آﻟﱠ ِﺬى َﺧﻠَ َﻖ آﻟ ﱠ‬
…‫ض‬
َ ‫ﺴ َٰﻤ َﻮﺍت َوآﻷ َْر‬

َْ
/alḥamdu lil-lahi khalaqa as-samawáti wal-arḍa… /Segala puji bagi allah yang telah
menciptakan langit dan bumi,… (Q.S. Al-‘An’ām:1).
Pada ayat di atas terdapat fi’l máḍī‫ َﺧﻠَ َﻖ‬/khalaqa/ ‘telah menciptakan’ berasal dari kata

‫ﻳَ ْﺨﻠُ ُﻖ‬-‫ َﺧﻠَ َﻖ‬/khalaqa – yakhluqu / ‘menjadikan’. dengan pola‫ﻳَـ ْﻔ ُﻌ ُﻞ‬-‫ﻓَـ َﻌ َﻞ‬/fa’ala-yaf’ulu/ .kata
ini merupakan fi’l shahih salim karena semua hurufnya berupa huruf sahihdan termasuk
pada‫ﻓﻌﻞ ﺛﻼﺛﻲ ﻣﺠﺮد‬/fi’l ṡulaṡī mujarrad /. Pelakunya ‫ﻫﻮ‬/huwa/ ‘dia orang ketiga tunggal’.
kemudian pada ayat yang lain :

… ۖ ‫ﻀﻰ اَ َ� ًﻼ‬
َٰ َ‫… ﺛُ ﱠﻢ ﻗ‬

/…śumma qadā ajalān’ …/ sesudah itu ditentukannya ajal (kematianmu). (Q.S. Al-‘An’ām : 2)

20

Universitas Sumatera Utara

ِ ‫ ﻳـ ْﻘ‬-‫ﻀﻰ‬

Pada ayat di atas terdapat fi’l máḍī ‫ﻀﻰ‬
َٰ َ‫ﻗ‬/qadā/‘ditentukan’. berasal dari kata ‫ﻀﻰ‬
َ َ َ‫ﻗ‬

ِ
qaḍá-yaqḍī/‘memutuskan’. dengan pola‫ﻞ‬
ُ ‫ ﻳَـ ْﻔﻌ‬-‫ﻓَـ َﻌ َﻞ‬/fa’ala-yaf’ilu /. kata ini merupakan fi’l
mu’tal naqish karena huruf ketiga lam fi’l-nya berupa huruf illat ya’ dan termasuk
pada ‫ﻓﻌﻞ ﺛﻼﺛﻲ ﻣﺠﺮد‬/fi’l ṡulaṡī mujarrad/ karena terdiri dari tiga huruf tanpa ada tambahan
huruf . Pelakunya‫ﻫﻮ‬/huwa/ ‘dia orang ketiga tunggal’.
kemudian dalam ayat lain :

…‫ْﺤ ﱢﻖ‬
‫ﻓَـ َﻘ ْﺪ َكذّﺑُﻮاْ ٱِﻟ‬
َ‫ب‬

/faqad każżabū bilhaqqi já’a hum’…/Sesungguhnya mereka telah mendustakan yang
hak (Al-Qur’an).(Q.S. Al-‘An’ām : 5)
Pada ayat di atas terdapat fi’l máḍīْ‫ َﻛ ّﺬﺑُﻮا‬/ każżabū / ‘mereka telah mendustakan’ berasal


dari kata ‫ب‬
ُ ‫ﻳُ َﻜ ﱢﺬ‬-‫ب‬
َ ‫ َﻛ ﱠﺬ‬/każżaba- yukażżibu / ‘mendustakan’ dengan pola ‫ ﻳُـ ّﻔ ﱢﻌ ُﻞ‬-‫ﻓَـﻌﱠ َﻞ‬/fa’ala-

yufa’ilu / kata ini berasal dari kata ‫ َﻛﺬب‬/ każaba/ ‘berdusta’ merupakan fi’lṣahih dan

termasuk pada ‫ﺑِﺤﺮف واﺣﺪﻣ ِﺰﻳﺪ ﻓﻌﻞ ﺛﻼﺛﻲ‬/fi’l ṡulaṡī mazidbiharfin wahid/ karena pada ‘ain
fi’l-nya terdapat tambahan satu huruf yang pelakunya ‫ ﻫﻢ‬/hum/ ‘mereka orang ketiga
jamak’( manusia).

Berdasarkan uraian diatas peneliti merasa tertarik untuk membahas kajian ini di dalam
surah Al-An’ām yang dibatasi pada fi’l māḍīṡulaṡī mujarrad dan ṡulaṡī Mazīd yang
berbentuk fi’lṣahih dan fi’l mu’tal.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa sajakah fi’l māḍī śu lāsīmujarrad dan śulāsī mazid yang berbentuk ṣahih
dan mu’tal dalam surah Al-‘An’ām?
2. Bagaimanakah bentuk dasarfi’l māḍīśulásī mujarrad dan śulásī mazid

yang


berbentuk ṣahih dan mu’tal yang terdapat di dalam surah Al-‘An’ām ?
3. Bagaimanakah pola fi’l māḍī śulāsī mujarrad dan śulāsī mazid yang berbentuk
ṣahih dan mu’tal dalam surah Al-‘An’ām?

21

Universitas Sumatera Utara

1.3 TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui fi’l māḍī śu lāsīmujarrad dan śulāsī mazid yang berbentuk
ṣahih dan fi’l mu’tal dalam surah Al-‘An’ām
2. Untuk mengetahui bentuk dasarfi’l māḍīśulāsīmujarrad dan śulāsī mazidyang
berbentuk ṣahih dan mu’tal dalam surah Al-‘An’ām.
3. Untuk mengetahui pola fi’l māḍī

śulāsīmujarrad dan śulāsī mazidyang

berbentuk ṣahih dan mu’tal dalam surah Al-‘An’ām
1.4 MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara Teoritis dan

Praktis, yaitu :
a. Manfaat Teoritis
1. Untuk menambah referensi dalam penerapan teori morfologi di Prodi Bahasa
Arab FIB USU.
2. Untuk memberikan deskripsi kepada pengembangan kajian morfologi yang
berkaitan dengan bahasa Arab mengenai fi’l māḍī śulásīmujarrad dan śulásī
mazid.
b. Manfaat Praktis
1. Kajian ini dapat membuka wawasan masyarakat luas tentang manfaat
mempelajari fi’l māḍī śulásī mujarrad dan śulásī mazid yang berbentuk
ṣahih dan mu’tal pada surah Al-‘An’am
2. Kajian ini dapat digunakan sebagai pedoman hidup bagi mahasiswa yang
sesuai dengan ini surah Al-‘An’am.

22

Universitas Sumatera Utara

1.5 METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) yang berbentuk

tulisan. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Deskriftif merupakan
penelitian yang mencoba menggambarkan atau memaparkan secara sistematis tentang
hal yang diteliti dengan jelas. Dalam penelitian bahasa, metode penelitian deskriptif
cenderung digunakan dalam penelitian kualitatif, terutama dalam mengumpulkan data
serta menggambarkan data tulisan yang terdapat pada ayat-ayat Al-Qur’an Al-karim
pada surah Al- ‘an’am secara ilmiah (Djajasudarma:1993). Adapun data primer dalam
penelitian ini adalah data tulisan yang terdapat dalam Al-Qur’an Al-karim pada surah
Al- ‘an’am. Sedangkan data sekunder penelitian ini adalah literatur hasil penelitian yang
berkaitan dengan objek penelitian.
Adapun tahapan –tahapan pengumpulan dan analisis data dilakukan dengan langkah
langkah sebagai berikut :
1. Mengumpulkan referensi yang berhubungan dengan pembahasan penelitian.
2. Mengindentifikasi fi’l māḍī śulásīpadasurah Al-’An’am
3. Mengklasifikasi serta menganalisis data dengan cara mencari fi’l māḍī dan pola nya yang terdapat dalam Surah Al-’An’am
4. Menyusun laporan secara sistematis menjadi sebuah skripsi.

Peneliti menggunakan pedoman transliterasi Arab-Latin berdasarkan SK Bersama
Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan kebudayaan RI N0.158 tahun 1987 dan
No.0543b/u/1987.


23

Universitas Sumatera Utara