Analisis Fi’l Madi pada Surah AL-‘An’Ām

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Kajian Terdahulu
Penelitian ini mengenai fi’l māḍī didalam surah Al-Qur’an yang pernah di teliti
sebelumnya dan memiliki kaitan dengan penelitian ini antara lain sebagai berikut
1. Dwifan (1994) Hasilnya menunjukkan bahwa di dalam surah

Al-a’raf

ditemukan studi tentang fi’l māḍī yang berwazan śulaśī mujarrad, śulaśī mazīd,
rubā’ī mujarrad, rubā’ī mazīd.
2. Adawiyah (1994) mengkaji studi kontrastif fi’l māḍīmazīd dalam bahasa Arab
dengan the simple past tense dalam bahasa Inggris. Di dalamnya dibahas wazanwazan yang ada dalam fi’l mādī mazīd dan pola-pola yang ada dalam simple past
tense.
Penelitian terdahulu di atas ini akan dijadikan bahan banding dan referensi bagi
peneliti.
2. Landasan Teori :
2.1 Pengertian fi’l māḍī
Muhammad (1982 : 9 ) mengemukakan fi’l māḍī adalah kata kerja lampau, yaitu
kata kerja yang menunjukkan terjadinya sesuatu pada masa yang lalu, yang dapat
menerima tafai’l atau ḍamir rafa’ mutaharrik dan ta ta’nis.

Misalnya : (QS. Al-’An’am : 15)

(۱۵) ‫اب ﻳَـ ْﻮٍم َﻋ ِﻈ ْﻴ ٍﻢ‬
ُ ‫َﺧ‬
ُ ‫ﺼ ْﻴ‬
َ ‫ﻗُ ْﻞ إِﻧﱢﻰ أ‬
َ ‫ﺎف إِ ْن َﻋ‬
َ ‫ﺖ َرﺑﱢﻰ َﻋ َﺬ‬
/qul innī akḥāfu in ‘aṣaitu rabbī ‘ażāba yaumin ‘aẓīmin/ katakanlah:
“sesungguhnya aku takut akan azab yang besar (hari kiamat), jika aku
mendurhakai Tuhanku”.
Pada ayat di atas terdapat fi’l máḍī‫ﺖ‬
ُ ‫ﺼ ْﻴ‬
َ ‫ َﻋ‬/’aṣaitu / ‘aku telah mendurhakaiberasal

ِ ‫ ﻳـ ْﻌ‬- ‫ َﻋﺼﻰ‬/‘aṣá–ya’ṣī/ ‘Mendurhakai’. dengan pola ‫ ﻳـ ْﻔ ِﻌﻞ‬-‫ﻓَـﻌﻞ‬/fa’aladari kata ‫ﺼﻰ‬
َ
َ
ُ َ ََ
yaf’ilu/ .kata ini merupakan fi’l mu’tal naqish ya’, karena huruf ketiga lam fi’l-


24

Universitas Sumatera Utara

nya terdiri atas huruf illat ya’ dan fi’l initermasuk pada ‫ﻓﻌﻞ ﺛﻼﺛﻲ ﻣﺠﺮد‬/fi’l ṡulaṡī
mujarrad/ karena terdiri dari tiga huruf tanpa ada tambahan. pelakunya ‫ﺍﻧﺎ‬/ana /
‘saya orang pertama laki-laki tunggal’.(rasul)
Al-Ghulayaini (2010 : 51) berpendapat bahwa :

ٍ ‫ ﻣﺎدل ﻋﻠﻰ ﻣﻌﻨﻰ ﻓﻲ ﻧﻔﺴﻪ‬:‫ﻓﺎﻟﻤﺎﺿﻲ‬
.‫ﻣﻘﺘﺮن ﺑﺎﻟﺰﻣﺎن اﻟﻤﺎﺿﻲ‬
ً

/ Fā al-mādī : mā dalla ‘alā ma’nān fī nafsihi muqtarinin bi al-zamāni al-mādī /
fi’l māḍī adalah sesuatu yang menunjukkan atas makna pada dirinya yang
berhubungan dengan masa lampau.
Contoh : (QS. Al-an’ām : 105)

(۱۰۵)... ...،ُ‫ﺖ َوﻟِﻨُﺒَـﻴﱢـﻨَﻪ‬

َ ‫ َد َر ْﺳ‬........
...../darasta wa linubayyinahu/ .... kamu telah mempelajari ayat-ayat itu (dari ahli
kitab).
َ ْ‫ﺩَ َﺭﺳ‬/darasta/‘telah mempelajari’. berasal dari
Pada ayat di atas terdapat fi’l máḍī‫ﺕ‬
kata‫س‬
َ ‫ ﺩَ َﺭ‬/darasa-yadrusu / ‘mempelajari’.dengan pola‫ﻳَـ ْﻔ ُﻌ ُﻞ‬-‫ﻓَـ َﻌ َﻞ‬/fa’alaُ ‫ﻳَ ْﺪ ُر‬-‫ﺱ‬
yaf’ulu/.Kata ini merupakan fi’l ṣahih salim karena semua hurufnya beripa huruf
ṣahih. dantermasuk pada ‫ﻓﻌﻠﺜﻼﺛﻲ ﻣﺠﺮد‬/fi’l ṡulaṡī mujarrad/karena terdiri dari tiga
huruf tanpa ada tambahan huruf . pelakunya ‫ﺍﻧﺖ‬/anta/ ‘kamu kedua laki-laki
tunggal’.(rasul)
Habib (2014:13) mengatakan fi’l disebut kata kerja dan māḍī kata yang
menunjukkan makna dengan adanya keterikatan waktu disebut lampau. Jadi fi’l
māḍī adalah kata kerja yang terikat dengan masa lampau.
Selanjutnya, Amin dan Jarim ( 1966 : 21 ) mengatakan :

ِ ِ
ِ
ِ ِ ْ َ‫ اَو اِﺗﱠﺼﻠ‬،‫ﻀ ﱢﻢ‬
ِ َ ‫ﺖ ﺑِ ِﻪ و او اْﻟﺠﻤ‬

ِ ْ‫ﻔﻌﻞ ا‬
َ ْ ‫ﺎﻋﺔ ﻓَـﻴُْﺒـﻨَﻰ َﻋﻠَﻰ اﻟ ﱠ‬
َ ‫ﻟﻤﺎﺿﻲ ﻳُـ ْﺒـﻨَﻰ َﻋﻠَﻰ اْﻟ َﻔ ْﺘ ِﺢ ا ﱠﻻ ا َذا اﺗﱠ‬
َ َ ُ َ ْ َ‫ﺼﻠ‬
َ ُ ْ ‫اْﻟ‬
ُ‫ﺖ ﺑﻪ اﻟﺘﱠﺎء‬
ِ ‫ اَو "ﻧَﺎ" اﻟﺪﱠاﻟﱠﺔُ ﻋﻠَﻰ اْﻟ َﻔ‬، ِ‫ اَو ﻧـُﻮ ُن اﻟﻨﱢﺴﻮة‬، ُ‫اْﻟﻤﺘﺤ ﱢﺮَﻛﺔ‬
.‫ﺴ ُﻜ ْﻮ ِن‬
‫ ﻓَـﻴُْﺒـﻨَﻰ َﻋﻠَﻰ اﻟ ﱡ‬، ‫ﺎﻋ ِﻞ‬
َ
َ َُ
ْ َْ
ْ ْ
/Al-fi’lu al-māḍī yubnā ‘alā al-fatḥi illā iżā ittaṣalat bihi wa aw al-jamā’ati fa
yubnā ‘ala ad-dammi aw ittasalat bihi at-tā’u al-mutaharrikatu, aw nūnu anniswati, aw “ nā” ad-dāllatu ‘alā al-fā’ili fayubnā ‘alā as-sukūn/ fi’l māḍī adalah
fi’l yang mempunyai bina fathah kecuali jika bertemu dengan waw jama’ah maka
binanya adalah dammah, jika bertemu dengan ta mutaharrikah atau nun niswah
atau nun yang menunjukkan atas fa’il maka bina-nya adalah sukun.

25


Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan kesimpulan di atas peneliti dapat mengambil kesimpulan,
bahwasannya fi’l māḍī adalah kata kerja yang berhubungan dengan masa lampau yang
dapat menerima tafai’l atau ḍamir rafa’ mutaharrik dan ta ta’nis.
Selanjutnya Muhammad (1982) mengatakan bahwa ciri-ciri fi’l māḍī adalah
dapat menerima Ta fa’il atau ḍamir rafa’ yang mutaharrik dan Ta ta’nis (ta untuk tanda
perempuan) yaitu,
a. Ta fail atau damir rafa’ yang mutaharrik adalah damir-damir yang
bersambung di belakang fi’l māḍī, yang pastinya menempati rafa’ karena
menjadi fa’il.
Contoh : (QS. Al- ‘An’am : 94)

(۹٤)..... ۚ ‫ﴍ َﻛ ُﺆ ْا‬
َ ُ ‫اﻟﱠ ِﺬﻳْ َﻦ َز َﻋ ْﻤﺘُ ْﻢ أَﻧـﱠ ُﻬ ْﻢ ﻓِْﻴ ُﻜ ْﻢ‬....

/...al-lażīna za’amtum annahum fīkum syuraka’ū.../ pemberi syafa’at yang
kamu anggap bahwa mereka itu sekutu-sekutu tuhan di antara kamu.
Pada ayat di atas ditemukan fi’l māḍī‫ َز َﻋ ْﻤﺘُ ْﻢ‬/za’amtum/ ‘ syafa’at untuk kamu

semua’ fi’l ini berasal dari kata ‫ﻳَـ ْﺰ ُﻋ ُﻢ‬-‫ َز َﻋ َﻢ‬/za’ama-yaz’amu/ ‘mendakwakan’
dengan pola‫ﻞ‬
ُ ‫ﻳَـ ْﻔ ُﻌ‬-‫ﻓَـ َﻌ َﻞ‬/fa’ala-yaf’ulu/.Kata ini

merupakan fi’l ṣahih salim

karena semua hurufnya ṣahih. dantermasuk pada ‫ﻓﻌﻠﺜﻼﺛﻲ ﻣﺠﺮد‬/fi’l ṡulaṡī
mujarrad/ karena terdiri dari tiga huruf tanpa ada tambahan huruf yang
pelakunya ‫اﻧﺘﻢ‬/antum/ ‘mereka orang kedua laki-laki jamak’.(rasul)
b. Menurut Habib (2014:13) ciri – ciri fi’l māḍī adalah diawali dengan kalimat
huruf

‫ﻗَ ْﺪ‬, kata ini dapat menempati pada awal fi’l māḍī . fi’l māḍī yang

menempati pada awal fi’l māḍī

memiliki dua makna yaitu Tahqiq artinya

ِ
menguatkan makna fi’l. Seperti : ‫ﻨﻮ َن‬

ُ ‫ﻗَ ْﺪ أَﻓْـﻠَ َﺢ اﻟ ُْﻤ ْﺆﻣ‬artinya “ sungguh beruntung
orang yang beriman”, sedangkan Taqrib menunjukkan dekatnya waktu

ِ ‫ﻗَ ْﺪ ﻗَﺎﻣ‬artinya “ dekat waktu berdirinya shalat”
pelaksanaan seperti:‫ﺼﻼة‬
‫ﺖ اﻟ ﱠ‬
َ

26

Universitas Sumatera Utara

Menurut Karim ( 1962 : 15 ) Taṣrif fi’l māḍī adalah :
Tabel.1

‫ﺗﺼﺮﻳﻒ ﻓﻌﻞ اﻟﻤﺎﺿﻰ‬

‫ﺟﻤﻊ‬

‫ﻣﺜﻨﻰ‬


‫ﻣﻔﺮد‬

(‫ﻓَـ َﻌﻠُﻮا )ﻫﻢ‬

(‫ﻓَـ َﻌﻼَ )ﻫﻤﺎ‬

(‫ﻓَـ َﻌ َﻞ )ﻫﻮ‬

‫ﻣﺬﻛﺮ ﻏﺎﺋﺐ‬

(‫ْﻦ )ﻫﻦ‬
َ ‫ﻓَـ َﻌﻠ‬

(‫ﻓَـ َﻌﻠَﺘَﺎ )ﻫﻤﺎ‬

(‫ﺖ )ﻫﻲ‬
ْ َ‫ﻓَـ َﻌﻠ‬

‫ﻣﻮﻧﺚ ﻏﺎﺋﺒﺔ‬


(‫ﻓَـ َﻌﻠْﺘُ ْﻢ )اﻧﺘﻢ‬

(‫ﻓَـ َﻌﻠْﺘُ َﻤﺎ )اﻧﺘﻤﺎ‬

(‫)اﻧﺖ‬
َ ‫ْﺖ‬
َ ‫ﻓَـ َﻌﻠ‬

‫ﻣﺬﻛﺮ ﻣﺨﺎﻃﺐ‬

(‫ﻓَـ َﻌﻠْﺘُ ﱠﻦ )اﻧﺘ ﱠﻦ‬

(‫ﻓَـ َﻌﻠْﺘُ َﻤﺎ )اﻧﺘﻤﺎ‬

ِ ‫ْﺖ‬
ِ ‫ﻓَـﻌﻠ‬
(‫)اﻧﺖ‬
َ


‫ﻣﺬﻛﺮ ﻣﺨﺎﻃﺒﺔ‬

(‫ﻓَـ َﻌﻠْﻨَﺎ )ﻧﺤﻦ‬

(‫ْﺖ )اﻧﺎ‬
ُ ‫ﻓَـ َﻌﻠ‬

‫ﻣﺘﻜﻠﻢ‬

2.2 Pembagian fi’l madi ditinjau darijumlah huruf asalnya fi’lśulaśī dibedakan menjadi
dua macam, yaitu fi’lśulaśī mujarrad dan fi’lśulaśī śulaśī mazid Menurut
Rusdianto (2010 : 68)
1) Fi’l māḍī śulásīmujarrad
Al-gulayaini (2010 : 68) mengatakan bahwa :

.‫ وﻫﻮ ﻣﺎكاﻧﺖ أﺣﺮف ﻣﺎﺿﻴﻪ ﺛﻼﺛﺔً ﻓﻘﻂ ﻣﻦ ﻏﻴﺮ زﻳﺎدةٍ ﻋﻠﻴﻬﺎ‬: ‫ﺛﻼﺛﻰ ﻣﺠ ﱠﺮد‬
/ṡulaṡīyyu mujarradu wa huwa mākānat aḥrufi māḍīhi ṡalāṡatan faqat min gairi
ziyyādatin ‘alaīhā/ ṡulaṡī mujarrad adalah yang mana huruf māḍī –nya terdiri
dari 3 (tiga) huruf saja tidak ada tambahan huruf padanya.
fi’l ini mempunyai 3 (tiga) wazan yaitu :

a) Wazan‫ﻞ‬
َ ‫ﻓَـ َﻌ‬/fa’ala/ contohnya sebagai berikut :
‫ َﺧﻠَ َﻖ‬/kḥalaqa/ ‘menciptakan’-‫ َﺟ َﻌ َﻞ‬/ja’ala/ ‘menjadikan’

27

Universitas Sumatera Utara

ِ
b) Wazan‫ﻞ‬
َ ‫ﻓَﻌ‬/fa’ila/ contohnya sebagai berikut :

‫ َﺧ ِﺴ َﺮ‬/khasira/ ‘merugikan’ – ‫ َﻋ ِﻤ َﻞ‬/’amila/ ‘berbuat’
c) Wazan‫ﻓَـ ُﻌ َﻞ‬/fa’ula/ contohnya sebagai berikut :
‫ح‬
َ /şaruha/ ‘jernih’- ‫ﺻ ُﺮَم‬
َ /şaruma/ ‘berani’
َ ‫ﺻ ُﺮ‬

2) Fi’l māḍī śulásīmazid
Dayab (2002 -30) menyatakan bahwa :

ِ‫فو‬
ٍ ِ ‫ﺛﻼﺛﻲ ﻣﺰﻳﺪ اِ ﱠﻣﺎ اَ ْن ﺗَ ُﻜﻮ َن ِزﻳ‬
ٍ ‫اﺣ ٍﺪ وﻟَﻪُ ﺛَﻼَﺛَﺔُ اَوَز‬
. ‫ان‬
ََ ْ
ْ
َ ‫ﺎدﺗُﻪُ ﺑ َﺤ ْﺮ‬
ّ
/ṡulaṡiyyu mazīdu immā an takūna ziyādatuhu biḥarfin wāḥidin wa lahu
ṡalāṡatu awzānin/ śulaśī mazid adapun tambahannya 1 (satu) huruf, dan dia
mempunyai 3 (tiga) wazan yaitu:
a) Wazan : ‫ﻞ‬
َ ‫ اَﻓْـ َﻌ‬/af’ala/ contohnya sebagai berikut:

‫اَ ْﺳﻠَ َﻢ‬/aslama/ ‘menyerah diri ’ -‫اَﻧْـ َﺰ َل‬/anzala/ ‘menurunkan’
b) Wazan :‫ﻝ‬
َ ‫ َﻓ ﱠﻌ‬/fa’ala/ contohnya sebagai berikut:

‫ب‬
‫ﻓَ ﱠ‬/fassala/ ‘menjelaskan’
َ ‫ َﻛ ﱠﺬ‬/każżaba/ ‘mendustakan’ -‫ﺼ َﻞ‬
c) Wazan:‫ﻞ‬
َ َ‫ ﻓ‬/fā’āla/contohnya sebagai berikut:
َ ‫ﺎﻋ‬

‫ﺐ‬
َ /dāraba/ ‘ memukul’
َ ‫ﺿ َﺎر‬
َ َ‫ َﺧﺎﻃ‬/khāţaba/ ‘bercakap - ‫ب‬
ِ
ٍ ‫ﺎدﺗُﻪُ ﺑِﺤﺮﻓَـﻴ ِﻦ وﻟَﻪُ َﺧﻤﺴﺔُ أَو َز‬
‫ان‬
ْ َ ْ َ ْ ْ َ َ َ‫َوا ﱠﻣﺎ أَ ْن ﺗَ ُﻜ ْﻮ َن ِزﻳ‬
/wa immā an takūna ziyādatuhu biḥarfaīni wa lahu kḥamsatu awzānin/ dan adapun
tambahannya dengan 2 (dua) huruf, dia ada5 (lima) wazan :
a) Wazan/infa’ala/‫ اِﻧْـ َﻔ َﻌﻞ‬contohnya sebagai berikut:

ِ
ِ
‫ﺴ َﺮ‬
َ ‫اﻧْ َﻜ‬/inkasara/‘memecahkan kayu’– ‫اﻧْﻄَﺒَ َﻦ‬/inṭabana/ ‘menimbun’
ِ
b) Wazan‫ﻞ‬
َ ‫اﻓْـﺘَـ َﻌ‬/ifta’ala/contohnya sebagai berikut:

28

Universitas Sumatera Utara

‫اﻓﺘﺮى‬/iftara/ ’membuat-buat’ - ‫اِ ْﺟﺘَ َﻤ َﻊ‬/ijtama’a/ ‘ bertemu’
c) Wazan‫ﻞ‬
‫اِﻓْـ َﻌ ﱠ‬/if’alla/ contohnya sebagai berikut:
‫ﺾ‬
‫اِﺑْـﻴَ ﱠ‬/ibyadda/ ‘menjadi putih’ – ‫اِ ْﺣ َﻤ ﱠﺮ‬/ihmarra/ menjadi merah’

d) Wazan‫ﻞ‬
َ ‫ﺗَـ َﻔ‬/tafā’ala/contohnya sebagai berikut:
َ ‫ﺎﻋ‬

‫ﺴﺎﺑَ َﻖ‬
َ َ‫ ﺗ‬/tasābaqa/ ‘saling mendahului’ –‫ﺗَـ َﻘﺎﺗَ َﻞ‬/taqātala/ ‘saling membunuh’
e) Wazan‫ﺗَـ َﻔﻌﱠﻞ‬/tafa’ala/contohnya sebagai berikut:
‫ﺗَـ َﻌﻠﱠ َﻢ‬/ta’allama/ ‘belajar’ – ‫ﺗَ َﻜﻠﱠ َﻢ‬/takallama/ ‘berkata’

, ‫َواِ ﱠﻣﺎ أَ ْن ﺗَ ُﻜ ْﻮ َن ﺑِﺜَﻼَﺛٍَﺔ َوﻟَﻪُ اَ ْرﺑَـ َﻌﺔُ اَ ْوَزاَ ٍن‬
/wa immā an takūna biṡalāṡatin wa lahu arba’atu awzānin/ dan adapun yang
tambahannya 3 (tiga) huruf, dan dia mempunyai 4 (empat) wazan :

ِ
a) Wazan ‫ﻞ‬
َ ‫ا ْﺳﺘَـ ْﻔ َﻌ‬/istaf’ala/contohnya sebagai berikut:

ِ
ِ
‫ج‬
َ ‫ا ْﺳﺘَ ْﺨ َﺮ‬/istakhraja/ ‘meminta keluar’ – ‫ا ْﺳﺘَـﻐْ َﻔ َﺮ‬/ista’fara/ ‘ mohon ampun’
ِ
b) Wazan‫ﻞ‬
َ ‫اﻓْـ َﻌ ْﻮ َﻋ‬/if’aū’ala/ contohnya sebagai berikut:
ِ
ِ
‫ب‬
َ ‫ا ْﻋ‬/i’syausyaba/ ‘sangat lebat
َ ‫ا ْﺣ َﺪ ْو َد‬/iḥdaudaba/ ‘sangat bungkuk’ –‫ﺐ‬
َ ‫ﺸ ْﻮ َﺷ‬
rumput’

c)Wazan‫اِﻓْـ َﻌ ﱠﻮ َل‬/if’aūala/contohnya sebagai berikut:
‫ط‬
َ ‫اِ ْﻋﻠَ ﱠﻮ‬/i’lawwaţa/ ‘menahan bergantungan’ – ‫اِ ْﺟﻠَ ﱠﻮ َذ‬/ijlawważa/ ‘cepat berlari’
‫اِﻓْـ َﻌ ﱠ‬/if’āla/ contohnya sebagai berikut:
d) Wazan‫ﺎل‬
ِ
‫اِ ْﺣ َﻤﺎ ﱠر‬/ihmārra/ ‘berwarna merah’ –‫ﺻ َﻔﺎ ﱠر‬
ْ ‫ا‬/isfārra/ ‘berwarna kuning’

2.3 fi’l madi ditinjau dari jenis huruf asalnya dibedakan menjadi dua bagian yaitu fi’l

ṣahih dan fi’l mu’tal. (Rusdianto : 2010 : 80)
a. Fi’l ṣahih adalah kata kerja yang semua huruf asalnya (fa fi’l, ‘ain fi’l, dan lam
fi’l ) tidak berupa huruf ‘illat ( huruf penyakit), yaitu alif (‫ )ﺍ‬wawu (‫)ﻭ‬, dan ya
(‫)ﻱ‬. fi’l ini mencakup tiga bagian :

29

Universitas Sumatera Utara

Pertama, fi’l mudha’af yaitu kata kerja yang huruf kedua (‘ain fi’l) dan huruf
ketiga ( lam fi’l) berupa huruf yang sama, kemudian di-tasydidkan agar mudah
cara membacanya.
Contoh :‫ َﻣ ﱠﺪ‬asalnya ‫ َﻣ َﺪ َد‬: membentangkan‫ﻗَـ ﱠﺮ‬asalnya‫ ﻗَـ َﺮَر‬: berlari
Kedua, fi’l mahmuz yaitu kata kerja yang salah satu huruf asalnya terdiri atas
huruf hamzah. Bila fa’ fi’lnya berufa huruf hamzah, dinamakan mahmuz fa’. Jika
‘ain fi’lnya berupa huruf hamzah disebut mahmuz ‘ain. Sedangkan kalau lam
fi’lnya yang terdiri atas huruf hamzah, maka dinamakan mahmuz lam.
Contoh : ‫ﻞ‬
َ ‫ أ ََﻣ‬: Mengharap

‫ َﺳﺄ ََل‬: Meminta َ‫ ﻗَـ َﺮأ‬: Membaca

Ketiga, fi’l salim, yaitu kata kerja yang salah satu huruf asalnya tidak berupa
hamzah ataupun mudha’af. Contoh :‫ﺐ‬
َ َ‫ َﻛﺘ‬: Menulis
b. Fi’l Mu’tal adalah kata kerja yang salah satu huruf asalnya berupa huruf ‘illat.
Fi’l mu’tal dibagi menjadi lima :
Pertama, fi’l mitsal yaitu kata kerja yang huruf pertama ( fa fi’l) nya terdiri atas
huruf ‘illat wawu ( disebut fi’l mitsal wawu) atau ya ( disebut fi’l mitsal ya).
Contoh : ‫ﺿ َﻎ‬
َ ‫ َو‬: Meletakkan

‫ﺴ َﺮ‬
َ َ‫ ﻳ‬: Gampang

Kedua, fi’l ajwaf yaitu kata kerja yang huruf kedua ( ‘ain fi’l)- nya berupa huruf
‘illat wawu (disebut fi’l ajwaf wawi ) atau ya’ ( disebut ajwaf ya’i)
Contoh : ‫ﺎم‬
َ َ‫ﺑ‬asalnya‫ ﺑَـﻴَ َﻊ‬: Menjual
َ‫ﺻ‬
َ asalnya‫ﺻ َﻮ َم‬
َ : Berpuasa‫ﺎع‬
Ketiga, fi’l naqish, yaitu kata kerja yang huruf ketiga (lam fi’l)- nya terdiri atas
huruf ‘illat wawu ( disebut fi’l naqish wawi ) atau ya’ ( disebut fi’l naqish ya’i)
Contoh : ‫ﺳ ُﺮَو‬
َ : Mulia

ٍ‫ر‬
‫ﺿ َﻲ‬
َ

: Rel

Keempat, fi’l lafif mafruq, yaitu kata kerja yang huruf (fa fi’l)-nyaberupa huruf
wawu sementara hurufr ketiga (lam fi’l) -nya berupa huruf ya’
Contoh : ‫ َوﻟَﻰ‬: Menguasai

30

Universitas Sumatera Utara

Kelima, fi’l lafif maqrun, yaitu kata kerja yang huruf kedua (‘ain fi’l)-nya berupa
huruf wawu, sedangkan huruf ketiga (lam fi’l) -nya berupa huruf ya’.
Contoh : ‫ى‬
َ ‫ َﺷ َﻮ‬: Memanggang
Adapun bentuk fi’l māḍī śulásīmujarrad dan śulásīmazid yang berbentuk ṣahih
dan mu’tal beserta pola-pola -Nya di dalam surah Al-’An’am sebagai berikut:
Adapun bentuk fi’l māḍī śuásīmujarrad
l
dan śulásīmazid yang berbentuk ṣahih dan
mu’tal beserta pola-pola -Nya di dalam surah Al-’An’am sebagai berikut:

ِ ‫آﻟْﺤﻤ ُﺪ ﻟِﻠﱠ ِﻪ آﻟﱠ ِﺬى َﺧﻠَ َﻖ آﻟ ﱠ‬
ِ ‫ﺿﻮﺟﻌﻞ آﻟﻈﱡﻠُ ٰﻤ‬
‫ﺖ ﻧﱡ‬
‫۝‬
� …‫وآلﻮراﺛُ ﱠﻢ آﻟﱠ ِﺬﻳْ َﻦ َﻛ َﻔ ُﺮواْ ﺑَِﺮﺑﱢ ِﻬ ْﻢ ﻳَـ ْﻌ ِﺪﻟ ُْﻮ َن‬
َْ
َ
َ َ َ َ َ ‫ﺴ َٰﻤ َﻮﺍت َوآﻷ َْر‬
/alḥamdu lil-lahi khalaqa as-samawáti wal-arḍa… /Segala puji bagi allah yang telah
menciptakan langit dan bumi,… (Q.S. Al-‘An’ām:1).

‫ َﺧﻠَ َﻖ‬/khalaqa/ ‘telah menciptakan’
Pada ayat di atas terdapat fi’l máḍī‫ َﺧﻠَ َﻖ‬/khalaqa/ ‘telah menciptakan’ berasal dari
kata‫ﺨﻠُ ُﻖ‬
ْ َ‫ﻳ‬-‫ َﺧﻠَ َﻖ‬/ khalaqa-yakhluqu /‘menjadikan’dengan pola ‫ﻳَـ ْﻔ ُﻌﻞ‬-‫ ﻓَـ َﻌ َﻞ‬/fa’ala-yaf’ulu/.
Kata ini merupakan fi’l ṣahih salim karena semua hurufnya berupa huruf ṣahih dan
termasuk pada ‫ﻓﻌﻠﺜﻼﺛﻲ ﻣﺠﺮد‬/ fi’l ṡulaṡī mujarrad / yang pelakunya ‫ﻫﻮ‬/huwa/ ‘dia orang
ketiga tunggal’.

‫ َﺟ َﻌ َﻞ‬/ja’ala/ ‘mengadakan’
Pada ayat di atas terdapat fi’l máḍī‫ﻞ‬
َ ‫ َﺟ َﻌ‬/ja’ala/ ‘mengadakan’ berasal dari kata -‫َﺟ َﻌ َﻞ‬
-‫ﻳَ ْﺠ َﻌ ُﻞ‬/ ja’ala-yaj’alu/ ‘mengadakan’ denganpola ‫ ﻳَـ ْﻔ َﻌ ُﻞ‬-‫ﻓَـ َﻌ َﻞ‬/fa’ala-yaf’alu /Kata ini
merupakan fi’l ṣahih salim karena semua hurufnya berupa huruf ṣahih dan termasuk

pada ‫ﻓﻌﻠﺜﻼﺛﻲ ﻣﺠﺮد‬/fi’lṡulaṡī mujarrad /yang pelakunya ‫ﻫﻮ‬/huwa/ ‘dia orang ketiga
tunggal’.

31

Universitas Sumatera Utara

ْ‫ َﻛ َﻔ ُﺮوا‬/kafarū/ ‘kafir’
Pada ayat di atas terdapat fi’l máḍīْ‫ َﻛ َﻔ ُﺮوا‬/kafarū/ ‘kafir’ berasal dari kata ‫ ﻳَ ْﻜ ُﻔ ُﺮ‬-‫ َﻛ َﻔ َﺮ‬/kafarayakfuru / ‘kafir (lawan beriman)’ dengan ‫ﻞ‬
ُ ‫ ﻳَـ ْﻔ ُﻌ‬-‫ ﻓَـ َﻌ َﻞ‬/fa’ala-yaf’ulu/.Kata ini merupakan fi’l
ṣahih salim karena semua hurufnya berupa huruf ṣahih dan termasuk pada

‫ﻓﻌﻠﺜﻼﺛﻲ ﻣﺠﺮد‬/fi’l

ṡulaṡī mujarrad /yang pelakunya ‫ﻫﻢ‬/hum/ ‘mereka orang ketiga jamak.

‫۝‬
� ‫ۖ ﺛُ ﱠﻢ ﺗَـْﺘﺘَـ ُﺮو َن‬,‫ﻀﻰ اَ َ� ًﻼ ۖ َو أ ََﺟ ُﻞ ﱡﻣ َﺴ ﱠﻤﻰ ِﻋ ْﻨﺪَ ُﻩ‬
َٰ َ‫ُﻫ َﻮ ٱﻟﱠ ِﺬىَﺧﻠَ َﻖ ُﻛ ْﻢ ِﻣﻦ ِﻃ ْﻴ ٍﻦ ﺛُ ﱠﻢ ﻗ‬

/huwa al-lażi khalaqakum min ṭīninśumma qadá ajalán’ wa ajalu musamma ‘indahu,
śumma antum tamtarūna…/ Dialah yang menciptakan kamu daritanah, sesudah itu
ditentukannya ajal (kematianmu), dan ada lagi suatu ajal yang ada pada sisi-Nya (yang
sendirilah mengetahuinya), kemudian kamu masih ragu-ragu(tentang berbangkit
itu).…(Q.S. Al-‘An’ām : 2)

‫ َﺧﻠَ َﻖ‬/khalaqa/ ‘telah menciptakan’
Pada ayat di atas terdapat fi’l máḍī‫ َﺧﻠَ َﻖ‬/khalaqa/ ‘telah menciptakan’ berasal dari
kata ‫ﺨﻠُ ُﻖ‬
ْ َ‫ﻳ‬-‫ َﺧﻠَ َﻖ‬/ khalaqa-yakhluqu-khalqan/‘menjadikan’dengan pola‫ﻳَـ ْﻔ ُﻌ ُﻞ‬-‫ ﻓَـ َﻌ َﻞ‬/fa’alayaf’ulu /. Kata ini merupakan fi’l ṣahih salim karena semua hurufnya berupa huruf ṣahih
dan termasuk pada‫ﻓﻌﻠﺜﻼﺛﻲ ﻣﺠﺮد‬/ fi’l ṡulaṡī mujarrad /yang pelakunya ‫ﻫﻮ‬/huwa/ ‘dia orang
ketiga tunggal’.

‫ﻀﻰ‬
ٰ َ‫ ﻗ‬/qada/ ‘ditentukan’
ِ ‫ ﻳـ ْﻘ‬-‫ﻀﻰ‬
Pada ayat di atas terdapat fi’l máḍī ‫ﻀﻰ‬
َٰ َ‫ﻗ‬/qada/ ‘ditentukan’ berasal dari kata– ‫ﻀﻰ‬
َ َ َ‫ﻗ‬

/qaḍá - yaqḍī /‘memutuskan’dengan pola ‫ ﻳَـ ْﻔ ِﻌ ُﻞ‬-‫ ﻓَـ َﻌ َﻞ‬/fa’ala-yaf’ilu /.Kata ini merupakan
fi’l mu’tal naqish karena huruf ketiga lam fi’l-nya huruf illat ya’ dan termasuk
pada ‫ﻓﻌﻠﺜﻼﺛﻲ ﻣﺠﺮد‬/fi’l ṡulaṡī mujarrad/

yang pelakunya ‫ﻫﻮ‬/huwa/ ‘dia orang ketiga

tunggal’.

ِ ِ
ٍ
ِ ‫ٰﺖ رﺑﱢ ِﻬﻢ إِﻻﱠ َﻛﺎﻧُﻮاْ َﻋ ْﻨـﻬﺎ ﻣ ْﻌ ِﺮ‬
ِ
‫۝‬
� ‫ﺿ ْﻴ َﻦ‬
ُ َ
ْ َ َ‫َوﻣﺎَ ﺗَﺄْﺗﻴ ِﻬﻢ ﻣ ْﻦ َءاﻳَﺔ ﱢﻣ ْﻦ َءاﻳ‬

32

Universitas Sumatera Utara

/wa ma ta’tihīm min ‘ayatin min ‘ayáti rabbihim illa kánū ‘anhá mu’riḍin/Dan tak ada
suatu ayatpun dari ayat-ayat tuhan sampai kepada mereka, melainkan mereka selalu
berpalingdari padanya (mendustakannya). (Q.S. Al-‘An’ām : 4)

‫ َﻛﺎﻧُﻮا‬/kanu/ ‘mereka selalu’
Pada ayat di atas terdapat fi’l máḍī‫ َﻛﺎﻧُﻮا‬/kanu/ ‘mereka selalu’ berasal dari kata-‫ﻜﻮ ُن‬
ُ َ‫ﻳ‬-‫َﻛﺎ َن‬

/kana-yakunu/ ‘sesuatu itu ada’ dengan pola ‫ ﻳَـ ْﻔﻌُ ُﻞ‬-‫ﻓَـ َﻌ َﻞ‬/fa’ala-yaf’ulu/.Kata ini berasal
dari kata ‫ َﻛ َﻮ َن‬/kawana/ kata ini merupakan fi’l mu’tal ajwaf karena huruf kedua

‘ainfi’lnya berupa huruf illat wawudan termasuk pada ‫ﻓﻌﻠﺜﻼﺛﻲ ﻣﺠﺮد‬/fi’l ṡulaṡī mujarrad/
karena terdiri dari tiga huruf tanpa ada tambahan huruf yang pelakunya‫ﻫﻢ‬/hum/ ‘mereka
orang ketiga jamak’.

ِ ِ َ ‫ف ﻳﺄْﺗِﻴ ِﻬﻢ أَﻧْـ ٰﺒ َُﺆاْ ﻣ‬
‫۝‬
� ‫ﺴﺘَ ِﻬ ِﺰءُو َن‬
‫ﻓَـ َﻘ ْﺪ َكذّﺑُﻮاْ ٱِﻟ‬
َ
َ‫ب‬
ْ ْ َ َ ‫ﺴ ْﻮ‬
َ َ‫ﺎكاﻧُﻮاْ ﺑﻪ ﻳ‬
َ َ‫ْﺤ ﱢﻖ ﻟَ ﱠﻤﺎ ّ�آ ٓ َء ُ ْﱒ ﻓ‬

/faqad każżabū bilhaqqi…/ Sesungguhnya mereka telah mendustakan yang hak (Al-

Qur’an).(Q.S. Al-‘An’ām : 5)

ْ‫ َﻛ ّﺬﺑُﻮا‬/ każżaba / ‘telah mendustakan’

Pada ayat di atas terdapat fi’l máḍīْ‫ َﻛ ّﺬﺑُﻮا‬/każżaba / ‘telah mendustakan’ berasal dari

kata‫ب‬
ُ ‫ﻳُ َﻜ ﱢﺬ‬-‫ب‬
َ ‫ َﻛ ﱠﺬ‬/ każżaba- każżibu/ ‘sesuatu itu ada’ dengan pola ‫ ﻳُـ َﻔ ﱢﻌ ُﻞ‬-‫ ﻓَـﻌﱠ َﻞ‬/fa’alayufa’ilu/.Kata ini berasal dari kata ‫ َﻛ َﺬ َﺏ‬/ każaba/ ‘berdusta’ kata ini merupakan fi’lṣahih

dan termasuk pada ‫ﻣ ِﺰﻳﺪﻓﻌﻞ ﺛﻼﺛﻲ‬/fi’l ṡulaṡī mazid/ karena pada ‘ain fi’l-nya terdapat
tambahan satu huruf yang pelakunya‫ ﻫﻢ‬/hum/ ‘mereka orang ketiga jamak’.

‫ ّ�آ ٓ َء‬/ já’a / ‘sampai’
Pada ayat di atas terdapat fi’l máḍī‫ ّ�آ ٓ َء‬/já’a /‘sampai’ berasal dari kata ‫ ﻳَ ِﺠ ُﺊ‬- ‫ﺎء‬
َ ‫ َﺟ‬/ já’a-

ِ
yaji’u/ ‘datang’ dengan pola ‫ﻞ‬
ُ ‫ ﻳَـ ْﻔﻌ‬-‫ ﻓَـ َﻌ َﻞ‬/fa’ala-yaf’ilu/ kata ini berasal dari

kata‫ َﺟ َﻮ َء‬/jawa’a/. Kata ini merupakan fi’lmu’tal ajwaf karena karena huruf kedua

‘ainfi’lnya berupa huruf illat wawudan termasuk pada ‫ﻓﻌﻠﺜﻼﺛﻲ ﻣﺠﺮد‬/fi’l ṡulaṡī mujarrad/

karena terdiri dari tiga huruf tanpa ada tambahan huruf yang pelakunya‫ﻫﻮ‬/huwa/ ‘dia
orang ketiga tunggal’.

ْ‫ أَﻧْـ ٰﺒ َُﺆا‬/‘an-baū / ‘berita-berita’

33

Universitas Sumatera Utara

Pada ayat di atas terdapat fi’l máḍī ْ‫َﺆا‬
ُ ‫أَﻧْـ ٰﺒ‬/‘an-baū / ‘berita-berita’ berasal dari kata-ُ‫ﻳَـ ْﻨﺒَﺄ‬-َ‫ﻧَـﺒَﺄ‬

/naba’a-yanba’a/ ‘sesuatu itu tinggi’ dengan

pola

‫ ﻳَـ ْﻔ َﻌ ُﻞ‬-‫ ﻓَـ َﻌ َﻞ‬/fa’ala-yaf’ulu/.Kata

inimerupakan fi’lṣahih mahmuz karena lam fi’l nya terdiri atas huruf hamzah maka
dinamakan mahmuz lam dantermasuk pada ‫ﻓﻌﻠﺜﻼﺛﻲ ﻣﺠﺮد‬/fi’l ṡulaṡī mujarrad/

yang

pelakunya‫ﻫﻮ‬/huwa/ ‘dia orang ketiga tunggal’.

ْ‫ َﻛﺎﻧُﻮا‬/kanu/ ‘yang selalu’
Pada ayat di atas terdapat fi’l máḍī‫ َﻛﺎﻧُﻮا‬/kanu/ ‘yang selalu’ berasal dari kata-‫ﻜﻮ ُن‬
ُ َ‫ﻳ‬-‫ َﻛﺎ َن‬/

kana-yakunu / ‘sesuatu itu ada’ dengan pola ‫ﻞ‬
ُ ‫ ﻳَـ ْﻔ ُﻌ‬-‫ ﻓَـ َﻌ َﻞ‬/fa’ala-yaf’ulu/ kata ini berasal

dari kata‫ َﻛ َﻮ َن‬/kawana/. Kata ini merupakan fi’l mu’tal ajwaf karena huruf kedua

‘ainfi’lnya berupa huruf illat wawudan termasuk pada ‫ﻓﻌﻠﺜﻼﺛﻲ ﻣﺠﺮد‬/fi’l ṡulaṡī mujarrad/

karena terdiri dari tiga huruf tanpa ada tambahan huruf yang pelakunya‫ ﻫﻢ‬/hum/ ‘mereka
orang ketiga jamak’.

34

Universitas Sumatera Utara