Peranan Otopsi Dalam Proses Penyidikan Tindak Pidana Kealpaan Menyebabkan Orang Lain Mati (Putusan Pengadilan Negeri Kepanjen NO. 607 PID.B 2014 PN.KPN)

108

DAFTAR PUSTAKA
BUKU-BUKU:
Amir, Amri, dan Amri Amiruddin. Meninjau Wajah Kedokteran Kehakiman pada
Masa Kini di Indonesia, Medan: Bagian Kedokteran Kehakiman FK USU
Amir, Amri, Memasyarakatkan Ilmu Kedokteran Kehakiman, Medan: Bagian
Ilmu Kedokteran Kehakiman FK USU.
Arief, Barda Nawawi. 2000. Masalah Penegakan Hukum Dan Kebijakan Hukum
Pidana Dalam Penanggulangan Kejahatan, Semarang: Kencana Prenada Media
Group.
Chadawi, Adam. 2009. Pelajaran Hukum Pidana 2, Jakarta: Rajawali Press.
Ediwarman. 2014. Penegakan Hukum Pidana Dalam Perspektif Kriminologi,
Medan: Genta Publishing.
Farid, Zainal Abidin. 2004. Hukum Pidana I, Jakarta: Sinar Grafika Koeswadji.
Hermien hadiati. 2002. Hukum Untuk Perumahsakitan, Bandung: Pt. Citra Aditya
Bakti.
Harahap, M.yahya. 1985. Pembahasan Permasalahan Dan Penerapan Kuhap
Pemeriksaan Sidang Pengadilan, Banding, Kasasi, dan Peninjauan Kembali,
Jakarta: Sinar Grafika.
Harahap, M.yahya. 1985. Pembahasan Permasalahan Dan Penerapan Kuhap

Penyidikan Dan Penuntutan Edisi Kedua, Jakarta: Sinar Grafika.

Universitas Sumatera Utara

109

Hamzah Andi. 2014. Hukum Acara Pidana, Jakarta: Sinar Grafika
Hutauruk Johan. 1995. Catatan Kuliah Ilmu Forensik Dan Toksikologi. Jakarta:
Widya Medika.
Idries, Abdul Mun’im, dan Agung Legowo Tjiptomartono.. 1981. Penerapan Ilmu
Kedokteran Forensik Dalam Proses Penyidikan, Jakarta: CV Sagung Seto.
Idries, Abdul Mun’im. 2009. Pedoman Praktis Ilmu Kedokteran Kedokteran
Forensik Bagi Praktisi Hukum, Jakarta: Isbn.
Idries, Abdul Mun’im, dan agung legowo Tjiptomartono. 1981. Penerapan Ilmu
Kehakiman Dalam Proses Penyidikan, Jakarta: Pt. Karya Unipres.
Idries, Abdul Mun’im,. 1997. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta,
Binarupa Aksara.
Irsan, Koesparmono, dan Armansyah. 2016. Panduan Memahami Hukum
Pembuktian dalam Hukum Perdata dan Hukum Pidana, Bekasi: Gramata
Publishing.

Isfandyarie, Anny dan Fachrizal Afandi. 2006. Tanggung Jawab Hukum Dan
Sanksi Bagi Dokter Buku ke II, Malang: Prestasi Pustaka.
Marlina. 2011. Hukum Penitensir. Bandung: Refika Aditama.
Murtika, I ketut dan Djoko Prakoso. 1992. Dasar-Dasar Ilmu Kedokteran
Kehakiman, Jakarta: Rineka Cipta.

Universitas Sumatera Utara

110

Perdanakusuma, Musa. 1984. Bab Bab Tentang Kedokteran Forensik, Surabaya:
Ghalia Indonesia.
Pohan, Marthalena. 1985. Tanggunggugat Advocaat Dokter Dan Notaris,
Surabaya: PT Bina Ilmu Offset.
Prodjodokoro, Wirjono. 2008. Tindak-tindak Pidana Tertentu di Indonesia,
Bandung: Refika Aditama.
Purwadianto, Agus, Budi Sampurna, dan herkutanto. 1982. Kristal kristal Ilmu
Kedokteran Forensik, Jakarta.
Putra, Eka dan Abul Khair. 2010. Sistem Pidana di dalam KUHP dan
Pengaturannya Menurut Konsep KUHP Baru, Medan: USU Press.

Renggong, Ruslan. 2015. Hukum Pidana Khusus (Memahami Delik Delik Di Luar
Kuhp), Makassar: Prenadamedia Group.
Satyo, Alfred G. 2002. Sejarah Ilmu Kedokteran Forensik, Medan: UPT.
Penerbitan Dan Percetakan USU.
Sofyan, andi dan Abd. Asis. 2014. Hukum Acara Pidana Suatu Pengantar,
Makassar: Prenadamedia Group.
Soekanto, Soejono. 1989. Aspek Hukum Kesehatan (Suatu Kumpulan Catatan),
Jakarta: Ind-hill-co.
Soeparmano, R. 2002. Keterangan Ahli & Visum Et Repertum Dalam Aspek
Hukum Acara Pidana, Semarang: Mandar Maju

Universitas Sumatera Utara

111

Syarief, Nurbama. 1985. Tanathologi. Medan: Bagian Kedokteran Forensik FK
USU.
Syarief, Nurbama. Ilmu Kedokteran Kehakiman. Medan: Ilmu Kedokteran
Kehakiman FK USU.
Verbogt, S dan F.Tengker. Bab Bab Hukum Kesehatan, Bandung: Nova.

Waluyadi. 2005. Ilmu Kedokteran Kehakiman Dalam Perspektif Peradilan Dan
Aspek Hukum Praktik Kedokteran, Cirebon: Djambatan.
Zulkhairi. 2007. Kedokteran Kepolisian, Medan: USU Press.
UNDANG-UNDANG
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
Peratutan Pemerintah RI No. 18 Tahun 1981 tentang Bedah Mayat Klinis dan
Bedah Mayat Anatomis serta Transpalasi Alat dan/atau Jaringan Tubuh Manusia.
Undang-Undang No. 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara
Pidana.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

ANALISIS YURIDIS PUTUSAN BEBAS DALAM TINDAK PIDANA KEALPAAN YANG MENYEBABKAN MATINYA ORANG LAIN

0 3 1

SKRIPSI PROSES PENYIDIKAN TERHADAP TINDAK PIDANA Proses Penyidikan Terhadap Tindak Pidana Kealpaan Yang Menyebabkan Matinya Korban Dengan Pelaku Pengemudi Angkutan Umum.

0 0 12

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI PROSES PENYIDIKAN TERHADAP TINDAK PIDANA KEALPAAN YANG Proses Penyidikan Terhadap Tindak Pidana Kealpaan Yang Menyebabkan Matinya Korban Dengan Pelaku Pengemudi Angkutan Umum.

0 0 19

SKRIPSI PENYELESAIAN TINDAK PIDANA KEALPAAN YANG MENYEBABKAN Penyelesaian Tindak Pidana Kealpaan Yang Menyebabkan Kecelakaan Lalu-Lintas Dan Matinya Orang Lain Yang Dilakukan Pengemudi Kendaraan Bermotor (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Surakarta).

0 1 14

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP TINDAK PIDANA KEALPAAN YANG MENGAKIBATKAN HILANGNYA NYAWA ORANG LAIN (STUDI PUTUSAN PENGADILAN NEGERI KARANGANYAR NOMOR 249/PID.B/2009/PN.KRAY).

0 0 13

Peranan Otopsi Dalam Proses Penyidikan Tindak Pidana Kealpaan Menyebabkan Orang Lain Mati (Putusan Pengadilan Negeri Kepanjen NO. 607 PID.B 2014 PN.KPN)

0 0 10

Peranan Otopsi Dalam Proses Penyidikan Tindak Pidana Kealpaan Menyebabkan Orang Lain Mati (Putusan Pengadilan Negeri Kepanjen NO. 607 PID.B 2014 PN.KPN)

0 2 1

Peranan Otopsi Dalam Proses Penyidikan Tindak Pidana Kealpaan Menyebabkan Orang Lain Mati (Putusan Pengadilan Negeri Kepanjen NO. 607 PID.B 2014 PN.KPN)

0 3 18

Peranan Otopsi Dalam Proses Penyidikan Tindak Pidana Kealpaan Menyebabkan Orang Lain Mati (Putusan Pengadilan Negeri Kepanjen NO. 607 PID.B 2014 PN.KPN)

0 0 20

Peranan Otopsi Dalam Proses Penyidikan Tindak Pidana Kealpaan Menyebabkan Orang Lain Mati (Putusan Pengadilan Negeri Kepanjen NO. 607 PID.B 2014 PN.KPN) Chapter III V

0 1 69