Sosialisasi Peraturan Perpajakan Oleh Account Representative (AR) Dalam Upaya Peningkatan Kepatuhan Wajib Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Kota

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Laporan Tugas akhir

Penerimaan pajak memegang peranan yang krusial di setiap Negara.Sesuai
dengan fungsinya sebagai budgetir, penerimaan pajak merupakan sumber pendapatan
yang utama dalam APBN, yang menjadi perwujudan tujuan pembangunan agar
terciptanya masyarakat yang sejatera. Oleh karena itu disusun suatu perencanaan,
baik yang mencakup taapan pembangunan jangka panjang, jangka menengah , jangka
pendek. Dalam mewujudkan upaya tersebut titik berat pembangunan diletakan di
bidang ekonomi.
Melalui pajak pemerintah dapat mengatur keseimbangan keidupan
perekonomian dan pemanfaatan dana untuk sarana dan prasarana yang dibutuhkan
oleh masyarakat. Hal ini dilakukan dalam rangka menunjang tekad untuk
menegakkan kemandirian pembiayaan pembangunan, Maka penggalian dan
penggerakan sumber penerimaan dalam negeri haruslah didasarkan kepada
penerimaan pajak dengan tetap memperhatikan kemampuan pembiayaan oleh
masyarakat dan dunia usaha.

Penerimaan pajak tentu tidak lepas dari kepatuhan masyarakat dalam
memenuhi

kewajiban

perpajakannya

melalui

pelaporan

dan

pembayaran

perpajakannya. Dimana diketahui fakta menunjukan bahwa tingkat kepatuhan
kewajiban perpajakan

masyarakat


indonesia

masih sangat

rendah.

Untuk

1

Universitas Sumatera Utara

2

meningkatkan penerimaan dari sektor pajak pemerintah melakukan berbagai upaya
antara lain dengan menyederhanakan administrasi perpajakannya dan meningkatkan
penegakkan hokum bagi wajib pajak yang melanggar ketentuan perundang-undang
perpajakan.
Sebgai upaya peningkatan sistem pengelolaan dan pelayanaan perpajakan
yang lebih prima serta peningkatan kepatuhan wajib pajak dilakukanlah upaya

modernisasi dan reformasi.Reformasi secara umum telah dilakukan dalam tubuh
departemen keuangan, begitu pula halnya dengan reformasi di bidang perpajakan.
Reformasi dimulai sejak tahun 1983 dengan di terbitkan Undang-Undang Nomor 6
tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP) dimana dilakukan
perubahan atas sistem pemungutan pajak dari sistem Official assessment menjadi
sistem self assessment. namun,seiring dengan perkembangan dunia bisnis dan usaha
dilakukan juga amandemen-amandemen atas beberapa peraturan perpajakan atas
peraturan perundang-undanng perpajakan pada tahun 1994 sebagai respon pemerintah
akan perkembangan perekonomian nasional dan menguatnya pengaruh globalisasi
dunia maka pemerintah membuat empat undang-undanng baru dalam bidang
perpajakan tahun 2000, dan pada tahun 2002 dimana pemerintah mengeluarkan UU
Nomor 14 tahun 2002 mengenai

Pengadilan Pajak (PP).sedangkan modernisasi

perpajakan lebih berfokus pada perbaikan administrasi dan pelayanan perpajakan,
birokrasi dan/atau struktur organisasi. Dalam hal ini kantor pelayanan pajak dituntut
untuk lebih dekat , lebih mengenal, lebih tau akan kondisi wajib dalam hal ini melalui
Account Respresentative (AR). Sehingga kegiatan-kegiatan pemeriksaan terhadap
wajib pajak dalam rangka peningkatan penerimaan pajak dalam hal ini intensifikasi


Universitas Sumatera Utara

3

dapat berjalan dengan baik, yang akan di dukung

sepenuhnya oleh kegiatan

pemeriksaan teradap wajib pajak, dimana akhirnya nanti kepatuhan pemenuhan
kewajiban perpajakana oleh wajib pajak dapat meningkat secara signifikan denga
kesadaran penuh dari wajib pajak sendiri. Bahwa pajak-pajak yang mereka bayarkan
itu, nantinya akan kembali mereka nikmati meski tidak secara langsung dengan terus
berlangsungnya

pembangunan-pembangunan

dan

perbaikan-perbaikan


sarana

infrasruktur di seluruh Indonesia.
Account Resprentative (AR) merupakan petugas yang berada di Kantor
Pelayanan Pajak yang telah melaksanakan Sistem adminstrasi Modern yang diatur
dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 98/KMK.01/2006 sebagaimana telah
diubah

dalam

Peraturan

68/PMK.01/2008.Account

Menteri

Keungan

Representative


(AR)

Republik
memiliki

Indonesia
kewajiban

Nomor
untuk

melaksanakan pengawasan atas kepatuhan kewajiban perpajakan, member bimbingan
mengenai perpajakan kepada wajib pajak , dan melaksanakan pengawasan tas
kepatuhan kewajiban perpajakan, memberikan bimbingan mengenai perpajakan
kepada wajib Pajak , dan melaksanakan himbauan kepada Wajib Pajak (baik wajib
pajak orang pribadi maupun wajib pajak badan). Setiap Account Rspresentative (AR)
bertugas untuk mengawasi beberapa wajip pajak.Dimana mereka harus memiliki
pengetahuan perpajakan yang baik, bersikap proaktif, dan dapat melayani wajb pajak
dengan baik.Sehingga mereka dapat memberikan pengetahuan dan solusi dalam

bidang perpajakn. Kinerja Account Respresentative (AR) yang baik dan prima dalam
memberikanpelayanan dan informasi bagi wajb pajak terkait pemenuhan kewajiban
pajaknya.

Universitas Sumatera Utara

4

Di sisi lain, dampak dari adanya beberapa perubahan dalam Undangundang perpajakan juga mengharuskan dilakukan sosialisasi perpajakan terhadap
masyarakat agar kesadaran pajak dan kepatuhan wajb pajak dapat menigkat. Salah
satu upaya pemberian informasi perpajakan ke masyarakat dan wajib pajak adalah
melalui kegiatan sosialisasi pajak. Sosialisasi peraturan dan tata cara perpajakan ini
dapat dilakukan dalam banyak cara, antar lain penyuluhan, internet, iklan televisi, dan
pemberdayaan petugas pajak untuk melakukan konseling terhadap wajib pajak.
Dengan adanya sosialisasi yang baik , masyarakat dan wajib pajak dapat memahami
peraturan perpajakan yang berlaku dan dapat mengetahui dengan jelas hak dan
kewajiban–kewajiban perpajakan sehingga dengan sendirinya para wajib pajak
diharapkan dapat mematuhi peraturan perpajakan yang berlaku dan tidak mengalami
kebingungan dan ketidakpastian karena perubahan/reformasi perpajakan yang ada.
Sebagai pihak yang ikut berperan dalam memberikan sosialisasi perpajakan

kepada wajib pajak ,Account Respresentative (AR) dan tim sosialisasi yang terlibat
harus menyiapkan dan menguasai materi yang akan di sosialisasikan. Sebagi tindak
lanjutnya, mereka harus menjawab pertanyaan-pertanyaan dari wajib pajak yang
belum memahami materi yang disosialisasikan. Selainitu bentuk media sosialisasi
juga dapat membantu masyarakat dalam memahami peraturan-peraturan perpajakan ,
terutama ketika ada peraturan-peraturan perpajakn terbaruyang diterbitkan.
Bedasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengadakan Laporan Tugas
Akhir dengan judul

“Sosialisasi Peraturan Perpajakan Oleh Account

Respresentative (AR) Dalam Upaya Peningkatan Kepatuhan wajib Pajak Pada
Kantor Pelayanan Pratama Medan Kota”.

Universitas Sumatera Utara

5

B.


Tujuan dan Manfaat Laporan Kerja Tugas Akhir

1.

Tujuan Laporan Tugas akhir
Secara teoritis Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) merupakan kegiatan

intrakurukuleryang dilakukan mahasiswa secara mandiri dengan cara praktis di
lapangan yang langsung berhubungan dengan teori keahlian yang diterima dari para
dosen Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara.
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam melaksanakan Praktik Kerja
Lapangan Mandiri iniadalah :
a.

Untuk mrngetahui peran dan fungsi serta sosialisasi peraturan perpajakan
Account Representative (AR) dalam upaya penigkatan kepatuhan wajib pajak
pada Seksi Pengawasan dan Konsultasi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Medan Kota.


b.

Untuk mengetahui cara-cara pelaksanaan sosialisasi peraturan perpajakan di
Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota.

c.

Untuk mengetahui kendala ataupun masalah yang dihadapi dalam
pelaksanaaan Peran dan fungsi Account Representative (AR) pada
Pengawasan dan Konsultasi di Kantor Pelayanan Pajak PratamaMedan Kota

2.
a.

Manfaat laporan Tugas Akhir
Menambah wawasan penulis dalam menangani masalah-masalah perpajakn
khususnya dalam seksi Account Respresentataive (AR).

Universitas Sumatera Utara


6

b.

Untuk menambah kemampuan penulis dalam menganalisis dalam dunia
praktik kerja di lapangan.

c.

Untuk

menambah

referensi

ilmiah

dalam

sosialisasi

Account

Respresentative (AR).
d.

Sebagai sumbangan informasi bagi pihak-pihak yang memerlukan.

C.

Uraian Teoritis

1.

pengertian Pajak
pada dasarnya pajak merupakan perwujudan dan kewajiban kenegaraan yang

merupakan saranaperan serta dalam pembiayaan Negara dan pembangunan nasional.
Dalam hal ini pajak yang dipungut oleh negra digunakan untuk menjalankan roda
pemerintah demi menjamin kelangsungan hidup serta meningkatkan mutu kehidupan
bangsa Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang 1945 yang
bertujuan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa
dan turut serta dalam melaksanakan ketertiban dunia.
Oleh karena itu ada beberapa pengertian pajak dibawah yang dikemukakan
oleh para ahli dalam bidang perpajakn yang memberikan pengertian yang berbeda
namun pada intinya dan tujuannya sama.
a.

Menurut Undang-Undang No. 16 Tahun 1983 sebgaiman atelah diubah dengan
Undang-Undang No.6 Tahun 2007 :

Universitas Sumatera Utara

7

“pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang teutang oleh orang pribadi
atau badan yang bersifat memaksa bedasarkan undang-undang, dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara
bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.”
b.

Menurut Prof. DR. Rachmat Soemitro, SH (Erly Suandy,2014:9) :
“pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara bedasarkan undang-undang (yang
dapatdipaksakan) dengan tidak mendapat jasa imbal (kontraprestasi), yang
langsung dapat ditunjukan dan digunakan untuk membayar pengeluaran umum.”

c.

Menurut Dr. Soeparman Soemahamidjaja (Erly Suandy,2014:9)
“Pajak adalah iuran wajib, berupa uang atau barang, yang dipungut oleh
penguasa bedasarkan norma-norma hokum, guna menutup biaya produksi
barang-barang dan jasa-jasa kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum”.

2.

Ciri-Ciri Pajak
pada dasarnya pajak merupakan perwujudan dan kewajiban kenegaraan yang

merupakan saranaperan serta dalam pembiayaan Negara dan pembangunan nasional.
Dalam hal ini pajak yang dipungut oleh negra digunakan untuk menjalankan roda
pemerintah demi menjamin kelangsungan hidup serta meningkatkan mutu kehidupan
bangsa Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang 1945 yang

Universitas Sumatera Utara

8

bertujuan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa
dan turut serta dalam melaksanakan ketertiban dunia.

3.

Fungsi Pajak
Sebagaimana telah diketahui cirri-ciri yang melekat pada pengertian pajak dari

definisi, terlihat adanya dua fungsi pajak yaitu sebagai berikut :
a.

Fungsi penerimaan (Budgeter)
Pajak berfunsi sebagai sumber dana yang diperntukkan bagi pembiayaan
pengeluaran-pengeluaran pemerintah. Sebagai contoh : dimasukakknya pajak
dalam APBN sebagai penerimaan dalam negeri.

b.

Fungsi Mengatur (Regulerend)
Pajak berfunfsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan di
bidang social dan ekonomi. Sebagi contoh : dikenakannya pajak yanglebih
tinggi terhadap minuman keras, dapat di ditekan. Demikian pula terhadap
barang mewah.

3.

Cara Pemungutan Pajak
Cara pemungutan pajak dilakukan bedasarkan 2 (dua) stelsel, yaitu :

1.

Stelsel nyata (rill stelsel )
Pengenaan pajak diidasarkan pada objek (penghasilan) yang nyata, sehingga
pemungutannya baru dapat dilakukan pada akhir tahun pajak, yakni setelah
penghasilan sesungguhnya telah dapat diketahui.Kelebihan stelsel ini adalah

Universitas Sumatera Utara

9

pajak yang dikenakan lebih realistis.Kelemahannya adalah pajak baru dapat
dikenakan pada akhir periode (setelah penghasilan diketahui).
2.

Stelsel anggapan (fictive stelsel )
Pengenaan pajak didasarkan pada suatu anggapan yang diatur oleh UndangUndang, sebagai contoh : penghasilan suatu tahun dianggap sama dengan
tahun sebelumnya sehingga pada awal tahun pajak telah dapat ditetapkan
besarnya pajak yang terutang untuk tahun pajak berjalan.kelebihan stelsel ini
adalah pajak yang dibayar selama tahun berjalan,tanpa harus menunggu akhir
tahun. Kelemahannya adalah pajak yang dibayar tidak bedasarkan pada
keadaan yang sesungguhnya.

4.

Pengertian Wajib Pajak
Wajib pajak adalah orang pribadi atau badan meliputi pembayaran

pajak,pemotongan pajak dan pemungutan pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban
perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan ( pasal
1 ayat 2 UU KUP).

5.

Modernisasi Perpajakan
Account Representative (AR)merupakan petugas yang berada di Kantor

Pelayanan Pajak yang telah melaksanakan sistem administrasi perpajakan modern.
Acoount Respresentative (AR) memiliki kewajiban untuk melaksanakan pengawasaan
atas kepatuhan kewajiban perpajakan,perkembangan bisnis, memberikan bimbingan
mengenai perpajakan kepada wajib pajak, dan melaksanakan himbauan kepada wajin

Universitas Sumatera Utara

10

pajak. Biasanya jumlah Account Respresentative (AR) berjumlah 40 (empat puluh)
orang di setiap KPP.Seperti yang telah disebutkan diatas, bahwa Account
Respresentative(AR) berada dalam seksi pengawasan dan konsultasi. Dilihat dari
tugasnya pun Account respresentative (AR) mempunyai fungsi sebagai pengawasan
dan juga konsultasi kepada wajib pajak yang memiliki masalah terhadap kewajiban
perpajakannya. Account Respresentative (AR) juga memiliki

fungsi yang sangat

penting yanitu untuk menggali potensi pajak dari wajib pajak yang diawasi, untuk
meningkatkan penerimaan pajak. Dari tugas dan fungsi Account Respresentative
(AR), maka mereka Account Respresentatvie (AR) harus berperan sebagai sahabat
Wajib pajakdengan melaksanakan pekerjaan pelyanan dan konsultasi bagi wajib
pajak. Tetapi disisi lainAccount Respresentative (AR) berperan sebagai pengawas
yang melakukan pengawasan kepatuhan terhadap mereka.

6. Tugas dan Tanggung Jawab Account Respresentative
a. Tugas Account Respresentative yang Berhubungan dengan Wajib Pajak
diantaranya adalah :
1). Melaksanakan pengawasan kepatuhan formal wajib pajak serta penelitian dan
analisa kepatuhan material Wajib Pajak atas pemenuhan kewajiban perpajaknnya.
Account Respresentative menerima tugas dari Kepala Seksi Pengawasan
dan Konsultasi untuk melakukan pengawasan kepatuhan formal Wajib pajak serta
penelitian dan analisa kepatuhan material Wajib pajak atas pemenuhan kewajiban
perpajakannya dengan memanfaatkan data pada sistem Aplikasi Komputer
(SIDJP/SSMIOP/SIG).selanjutnya

meneliti

pemenuhan

laporan

dan

atau

Universitas Sumatera Utara

11

penyetoran kewajiban perpajakan wajib pajak serta penelitian dan analisa
kepatuhan material Wajib Pajak bedasarkan data yang terdapat dalam sistem
aplikasi komputer.
Kemudian mengusulkan penerbitan Surat Teguran dan SuratTagihan
Pajakdan membuat usulan Nota Penghitungan apabila setelah dilakukan
penelitian Wajib pajak belum atau terlambat melaporkan atau menyetorkan
kewajiban perpajaknnya. Apabila setelah dilakukan penelitian data tersebut tidak
benar, maka Account Respresentative akan mengusulkan kepada Kepala Seksi
Pengawasan dan Konsultasi tentang pembatalan penerbitan Surat Teguran dan
Surat Tagihan pajak.
2). Memberikan Bimbingan/himbauan mengenai ketentuan perpajakn serta konsultasi
teknis perpajakan kepada Wajib pajak.
AR menrima tugas dari kepala seksi Pengawasan dan Konsultasi untuk
memberikan bimbingan/himbauan kepada Wajib pajak atas ketentuan perpajakan
yang berlaku serta konsultasi teknis perpajakan dari permasalahan Wajib Pajak
yang disampaikan secara lisan maupun tertulis.AR harus mempelajari ketentuan
perpajakan yang berlaku dan bila dianggap perlu mendiskusikan dengan
atasannya dalam memberikan bimbingan/himbauan kepada wajib pajak atau
ketentuan perpajakan yang berlaku. AR juga harus merespon pertanyaan Wajib
pajak sesuai kewenangan yaitu menjawab langsung dalam hal pertanyaan lisan,
dan membuat konsep surat jawaban ssuai kewenangan KPP maupun meneruskan
ke Kantor Wilayah dalam hal di luar kewenangan KPP. Kemudian AR

Universitas Sumatera Utara

12

menyampaikan konsep surat jawaban tersebut kepada Kepala Kantor untuk di
tetapkan.
3). Membuat /memutakhirkan profil wajib pajak serta membuat usul rencana kunjungn
ke lokasi Wajib pajak dalam rangka pengawasan/pemutakhiran data Wajib pajak.
AR mengumpulkan, menerima atau mencari data atau informasi yang
berhubungan langsung dengan isi profil wajib pajak pada sistem aplikasi Komputer
dan profil manual Wajib Pajak.AR dapat membuat usulan rencana kunjungan kerja
ke lokasi Wajib Pajak dalam rangka pengawasan/pemutakhirandata Wajib Pajak.
Dalam melakukan kunjungan kerja ke lokasi Wajib Pajak bedasarkan
Surat Tugas.Kemudian membuat laporan hasil kunjungan kerja ke lokasi Wajib
Pajak serta laporan tindak lanjut hasil kunjungan kerja tersebut serta menyampaikan
ke Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi.
4). Merekonsilasikan data Wajb Pajak (Data Matching)
Pada tugas ini AR mengumpulkan informasi tentang wajib pajak,
melakukan penelitian rekonsilasi/data matching atas data yang diperoleh dengan
data yang ada di SPT Wajib pajak.Sehinggadapat dibuat uraian hasil penelitian
rekonsilasi data Wajib Pajak dan menyampaikan kepada Kepala seksi
Pengawasan dan Konsultasi. Kemudian AR akan menerima uraian hasil
penelitian rekonsilasi data Wajib Pajak dari Kepala seksi Pengawasan dan
konsultasi yang telah disetujii Kepala kantor dan menindaklanjuti hasil penelitian
rekonsilasi data Wajib Pajak yang telah disetujui tersebut.

Universitas Sumatera Utara

13

5). Membuat konsep Surat pemberitahuan Perubahan Besarnya Angsuran PPh Pasal
25 bedasarkan data yang diterima sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
AR menliti dan menganalisa kepatuhan material atas SPT PPh dan data
lainnya

yang

menyangkut

kegiatan

usaha

Wajib

Pajak.

Setelah

itu

menyiapkan/membuat konsep Surat Pemberitahuan Perubahan Besarnya
Angsuran PPh pasal 25 bedasrkan hasil penlitian dan analisa kepatuhan material
atas SPT PPh dan data lainya yang menyangkut kegiatan usaha Wajib Pajak
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kemudian AR menyampaikan konsep
tersebut kepada Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi untuk ditetapkan.
6). Membuat konsep uraian penelitian pembebasan/pengurangan pembayaran
angsuran PPh pasal 25.
Ar menerima tugas dari Kepala Seksi Pengawasan dan konsultasi untuk
menliti

kelengkapan

permohonan

pembebasan/pengurangan

pembayaran

angsuran PPh Pasal 25 Wajib Pajakdan membuat Surat permintaan kelengkapan
bagi pemohon yang belum memenuhi persyaratan formal. AR menyusun konsep
surat permintaan kelengkapan bagi pemohon yang belum memiliki persyaratan
formal, dan menyampaikan kepada Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi.
Apabila terjadi penolakan maka AR menyusun Surat Keputusan Penolakan bagi
Pemohon yang tidak memnuhi persyaratan formal setelah diberi surat permintaan
kelengkapan dalam batas waktu yang telah ditentukan.

Universitas Sumatera Utara

14

Selain itu juga menyusun uraian penelitian pembebasan/pengurangan
pembayaran angsuran PPh Pasal 25, bedasarkan penlitian kewajaran perhitungan
proyeksi penghasilan dan PPh terutang yang disampaikan Wajib Pajak, koreksi
biaya dan menentukan besarnya pembebasan/pengurangan pembayaran angsuran
bedasarkan perhitungan besarnya PPh terutang yang dibuat Fiskus. Dan
membuat konsep surat keputusan Diretur Jendral pajak tentang besarnya
angsuran PPh Pasal 25 untuk bulan-bulan tersisa dari tahun pajak yang
bersangkutan, baik bagi wajib Pajak yang tidak memenuhi persyaratan materil
dengan kriteria ditolak seluruhnya maupun bagi Wajib pajak yang memnuhi
persyaratan materil dengan kriteria dfikabulkan sebagian/seluruhnya bedasrkan
uraian penelitian yang dibuat dan menyampaikan kepada kepala Seksi
Pengawsan danm konsultasi. Kemudian menatausahakan Surat keputusan
Direktur Jendral pajak tentang besarnya angsuran PPh pasal 25.
7). Membuat uraian penelitian dalam rangka penerbitan Surat Keterangan Bebas
pemotongan/Pemungutan PPh dan pemungutan PPN.
Dalam melaksanakan tugas ini AR menrima disposisi dari Kepala Seksi
Pengawasan

dan

Konsultasi

mengenai

Surat

Keterangan

Bebas

Pemotongan/Pemungutan PPh dan pemungutan PPN. Diteliti serta dibuat surat
permintaan kelengkapan bagi pemohon yang belum memnuhin persyaratan
formal. AR harus menyusun uraian penelitian surat keterangan Bebas
pemungutan PPh,uraian penelitian Surat Keterangan Bebas Penelitian Surat
Keterangan Bebas Pemungutan PPn, konsep Surat keterangan Bebas

Universitas Sumatera Utara

15

Pemotongan/Pemungutan PPn serta menyampaikan kepada kepala Seksi
apengawasan dan Konsultasi.
8). Membuat Nota Perhitungan dalam Rangka penerbitan Surat Tagihan Pajak (tidak
Termasuk STP Bunga Penagihan) pasal 7, Pasal 8 ayat (2), Pasal 9 ayat (2a),
Pasal 14 aayt (3) dan pasal 19 ayat (3).
Dalam tugas ini AR menerima tugas dari Kepala Seksi Pengawasan dan
Konsultasi untuk membuat Nota Perhitungan bedasarkan Laporan Hasil penelitian
kepatuhan Wajib Pajak.Kemudian AR membuat konsep Nota Perhitungan dan
menyampaikan kepada Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi.
9). Menerbitkan Surat Tagihan Pajak (tidak termasuk STP Bunga Penagih) Pasal 8
ayat (2), Pasal 9 ayat (2a), Pasal 14 ayat (3), dan Pasal 19 ayat (3).
Tugas AR dalam menerbitkan Surat Tagihan pajak dari menerima hasil
cetakan Surat tagihan pajak dari seksi Pelayanan dan menelitinya.meneruskan
Surat tagihan pajak kepada Kepala Seksi Pengawasan dan konsultasi untuk
ditandatangani. Mentausahakan Surat tagihan pajak dan mengirimkannya kepada
Wajib pajak melalui sub Bagian Umum.
10). Membuat konsep Nota Perhitungan dalam rangka penerbitan SKPKB/SKPKBT
tanpa prosedur pemeriksaan.
Pada pekerjaan ini AR menerima tugas dari Kepal Seksi Pengawasan dan
Konsultasi untyuk menliti kelayakan penerbitan SKPKB/SKPBT, kemudian

Universitas Sumatera Utara

16

menyusun konsep Nota Perhitungan dan menyampaikan kepada Kepala Seksi
Pengawasan Konsultasi.
11). Membuat konsep usulan Wajib Pajak (WP) Pemgusaha Kena Pajak (PKP) Fiktif.
Setelah menerima tugas dari Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi untuk
melakukan penlitian dan membuat laporan atas kebenaran informasi bahwa Wajib
Pajak/Pengusaha Kena Pajak beralamat Fiktif atau menerbitkan faktur fiktif dan
menyampaikan kepada Kepala Seksi Pengawasan dan konsultasi. Untuk
selanjutnya menyusun konsep surat usulan Wajib Pajak/Pengusaha Kena Pajak
Fiktif dalam hal informasi yang diterima tersebut benar dan menyampaikan
kepada Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultas, dan menatausahakan surat
usulan Wajib Pajak/Pengusaha Kena Pajak Fiktif.
12). Membuat konsep usulan Wajib Pajak patuh.
Setelah menrima tugas dari Kepala seksi Pengawasan dan Konsultasi
untuk melakukan penelitian kepatuhan Wajib Pajak, maka AR, melakukan
penelitian kepatuhan Wajib Pajak dan Membuat usulan Wajib pajak patuh
bedasarkan hasil penelitian yang dilakukan kemudian usulan tersebut
ditatausahakan.
13). Membuat konsep Surat Keterangan Fiskal Non Buersa sesuai ketentuan yang
berlaku.

Universitas Sumatera Utara

17

Ar menrima disposisi dari Kepal Seksi Pengawasan dan Konsultasi
mengenai permohonan Surat Keterangan Fiskal Non Bursa. Kemudian diteliti
kelengkapannya dan membuat surat permintaan kelngkapan bagi pemohon yang
beluim memenuhi persyaratan formal. Membuat uraian hasil Penelitian
Kewajiban Fiskal Wajib Pajak dan konsep Surat keterangan Fiskal Non Bursa
dengan lampiran dan perpajakn WP bagi pemohon yang telah memenuhi
persyaratan formal serta menyampaikan kepada Kepala Seksi Pengawasan dan
Konsultasi.
14). Membuat konsep Surat Keputusan pengembalian Pendahulu Kelebihan Pajak
(SKPPKP) sesuai ketentuan yang berlaku.
Ar menerima tugas dari kepala Seksi Pengawasan dan konsultasi untuk
melakukan penelitian dan membuat konsep SKPPKP, kemudian melakukan
penelitian dan membuat konsep SKPPKP serta menyampaikan kepada Kepala
Seksi Pengawasan dan Konsultasi.
15). Membuat konsep Surat keputusan Penmgembalian Kelebihan Pembayaran Pajak
(SKPKPP).
Dalam melaksanakannya AR menrima tugas dari kepala seksi
Pengawasan dan Konsultasi untuk melakukan penelitian dan membuat konsep
SKPKPP,setelah itu AR pun melakukan penelitian dan membuat konsep
SKPKPP serta menyapaikan kepada Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi.
16). Membuat Konsep Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak (SPMKP).

Universitas Sumatera Utara

18

Setelah

menerima

tugas

dari

Kepala

Seksi

Pengawasan

dan

Konsultasiuntuk melakukan penelitian dan membuat konsep SPMKPserta
menyampaikan, AR melakukan penelitian dan membuat konsep SPMKP serta
menyampaikan

kepada Kepala Sekai Pengawasan dan Konsultasikemudian

Mendistribusikannya melalui Sub Bagian Umum kepada Wajib Pajak.
17). Membuat Surat Keputusan Pemberian Imbalan Bunga (SKIPB).
Tugas yang diterima dari Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi untuk
melakukan penelitian dan membuat konsep SKPIB,terlebih dahulu dilakukan
penelitian dan membuat konsep SKPIB serta menyampaikan kepada Kepala
Seksi Pengawasan dan Konsultasi setelah itu menindaklanjutinya.
18). Membuat konsep Surat Perintah Membayar Imbalan Bunga (SPMIB).
AR menerima tugas dari Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi untuk
melakukan penelitian dan membuat konsep SPMIB serta menyampaikan kepada
Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi serta mendistribusikan SPMIB kepada
Wajib Pajak.
19). Membuat Konsep Surat Keterangan pembayaran Pajak Sementara (SKPPS).
AR meneliti berkas permohonan beserta kelngkapannya dan membuat
surat permintaan kelengkapan bagi pemohon yang belum memenuhi persyaratan
formal. Kemudian melakukan konfirmasi ke instansi terkait sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dan menindaklanjuti permohonan tersebut bedasarkan

Universitas Sumatera Utara

19

jawaban konfirmasi yang diterima.Setelah itu menyampaikan konsep persetujuan
SKPPS kepada Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi.
20). Membuat konsep Perhitungan Lebih Bayar (PLB).
AR menerima disposisi dari Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi
mengenai Surat Keputusan Keberatan, Surat Pembetulan , Surat Keputusan
Pengurangan Sanksi, Surat Kepuusan Pelaksanaan ,Putusan Banding,Surat
Keputusan

Pelaksanaan

Peninjauan

Kembali.

Lalu

membuat

konsep

Perhitungan Lebih Bayar (PLB) dan melaksanakan tindak lanjut terhadp
perhitungan Lebih Bayar (PLB).
21). Melaksanakan penelitian dalam rangka penerbitan Bukti Pemindahbukuan (Pbk)
bedasrkan permohonan Wajib Pajak.
AR menerima disposisi dari Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi
mengenai surat permohonan pemindahbukuan. kemudian meneliti kelngkapan
permohonan pemindahbukuan Wajib Pajak dan membuat Surat permintaan
kelngkapan bagi pemohon yang belum memenuhi persyaratan formal. Sehingga
dapat ditindaklanjuti apabila telah memnuhi persyaratan formal dan membuat
bukti pemindahbukuan bedasarkan uraian penelitian yang dibuat.
22). Melaksanakan penelitian Bukti Pemindahbukuan (Pbk) secara jabatan.
AR yang menrima

disposisi dari Kepala Seksi pengawasan dan

Konsultasi mengenai SKPLB/SKPPKP/PLB yang menyatakan adanya pajak
yang

harus

dikembalikan,

melakukan

penelitian

dan

membuat

bukti

pemindahbukuan bedasarkan data hutang pajak.

Universitas Sumatera Utara

20

23).

Melakukan penelitian dalam rangka penerbitan Surat Ijin Pengguna Mesin
Teraan Materai, Surat Ijin Pembubuhan Tanda Bea Materai Lunas Dengan
Teknologi Percetakan dan Surat Ijin Pembubuhan tanda Bea Materai Lunas
Dengan Sistem Komputerisasi.
AR meneliti pemenuhan persyaratan atas permohonan ijin tersebut
serta mencetak kesesuaian mesin teraan materai (merk, tahunpembuatan, nomor
mesin) dengan Surat Laik Pakai Mesin Teraan Materai.setelah itu membuat
uraian hasil penelitian Ijin Pembubuhan Tanda Bea Materai Lunas Dengan
Mesin Teraan Materai. Ijin Pembubuhan Tanda Bea Materai Lunas Dengan
Teknologi Percetakan dan . Ijin Pembubuhan Tanda Bea Materai Lunas Dengan
Sistem komputerisasi serra meneruskannya kepada kepala Seksi Pengawasan dan
Konsultasi.

24). Memperoses pencabutan Ijin penggunaan mesin Teraan Materai, Pembubuhan
Tanda Bea Lunas Dengan Teknilogi Percetakan Dan Pembubuhan Tanda Bea
Materai Lunas Dengan Sistem Komputerisasi.
Pada pekerjaan ini AR melakukan penelitian dan analisa kepatuhan
material tentang penggunaan mesin teraan materai, pembubuhan tanda bea
materai lunas dengan teknilogi percetakan dan pembubuhan tanda bea materai
lunas dengan sistem komputerisasi. Kemudian menyampaikan hasil penelitian
dan analisa kepatuhan material tersebut kepada Kepala Seksi Pengawasan dan
Konsultasi. Sehingga dapat dibuat laporan penelitian mengenai pencabutan ijin
penggunaan mesin teraan materai, pembubuhan tanda bea materai lunas dengan

Universitas Sumatera Utara

21

sistem komputerisasi dan menyampaikan kepada Kepala Seksi Pengawasan dan
konsultasi.
25). Membuka segel mesin teraan dan membuat Berita Acarapembukaan segel mesin
teraan.
AR menliti kelngkapan persyaratan permohonan yang diajukan oleh
Wajib Pajak dan mengirimkan Surat Permohonan kelengkapan dokumen kepada
wajib Pajak apabila ada persyaratan formal yang belu dipenuhi.AR menrima
mesin teraan dari wajib Pajak dan melakukan pembukuan segel mesin
teraan.Kemudian melakukan penyesuaian stamp meter pada mesin teraan. Seuai
dengan jum;lah deposit Bea Materai bedasrkan SSp yang telah dibayarkan oleh
Wajib Pajak. Setelah itu membuat Berita Acara tentang pembukuan dan
pemasangan segel mesin teraan materai dan menyampaikan kepada Kepala Seksi
Pengawasan dan Konsultasi.
26). Melaksanakan pengalihan saldo Bea Materai dengan Mesin Teraan, Teknologi
Percetakan dan Sistem Komputerisasi.
Setelah AR menrima disposisi dari Kepala Seksi Pengawasan dan
Konsultasi mengenai surat Permohonan pengalihan saldo Bea Materai dengan
mesin teraan, pengalihan saldo Bea Materai dengan sistem komputerisasi dari
wajib pajak ; maka AR meneliti kelengkapan permohonan tersebut dan membuat
surat permintaan kelengkapan bagi pemohon yang belum memiliki persyaratan
formal serta menyampaikan kepada Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi,
untuk kemudian dapat ditindaklanjuti apabila pemohon memenuhi persyratan
formal.

Universitas Sumatera Utara

22

27). Melaksanakan proses pembetulan ketetapan pajk sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 16 UU KUP.
AR meberima tugas dari Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi
untuk meneliti ketetapan pajak yang salah tulis, salah hitung atau salah
penerapan UU sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 UU KUP.Kemudian
konsep uraian penelitian pembetulan ketetapan pajak yang salah tulis, salah
hitung atau salah penerapan UU sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 UU
KUP dan menyampaikan kepada Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi.
28). Menysun konsep uraian pelaksanaan Putrusan Banding atau Peninjauan kembali
Mahkamah Agung.
Setelah AR menerima disposisi dari Kepala Seksi Pengawasan dan
Konsultasi mengenai Surat Keputusan Banding /Surat Keputusan peninjauan
Kembali, AR meneliti dan membuat konsep uraian pelaksanaan putusan
Banding/Peninjauan Kembali serta menyampaiakan keapada kepala Seksi
Pengawasan dan Konsultasi.
29). Membuat konsep evaluasi hasil Putusan Banding atau Peninjaun Kembali
Mahkamah Agung.
AR menrima disposisi dari kepal Seksi Pengawasan dan Konsultasi
mengenai

Surat

Putusan

Banding

atau

Surat

Keputusan

Peninjauan

Kembali.Kemudian membuat konsep evaluasi putusan banding atau Surat
Keputusan Peninjauan Kembali dan menyampaikannya kepada Kepala Seksi
Pengawasan dan Konsultasi dan menatausahakannya.

Universitas Sumatera Utara

23

30). Membuat konsep laporan penelitian ijin perubahan Tahun Buku dan Metode
Pembuktian Pertama.
AR yang menerima disposisi dari Kepala Seksi Pengawasan dan
Konsultasi mengenai surat permohonan ijin perubahan Tahun Buku dan Metode
Pembukuan Pertama, meneliti kelengkapan permohonan ijin perubahan tahun
Buku dan metode Pembukuan Pertam dan membuat surat permiontaan
kelengkapan bagi pemohon yang belum memenuhi persyaratan formal. Dan
menindak;lanjuti permohonan ijin perubahan Tahun Buku dan Metode
Pembukuan Pertama yang telah memenuhi persyaratan formal kemudian
membuat konsep laporan penelitian ijin perubahan Tahun Buku dan Metode
Pembukuan Pertama dan menyampaikan Kepada Kepala Seksi Pengawasan dan
Konsultasi.

b.

Tugas Account Respresentative Yang Berhubungan Langsung Dengan
Atasannya.
1) Membuat rencana kerja ;
2) Menyusun estimasi penerimaan pajak bedasrkan potensi perkembangan
ekonomi dan keluarga ;
3) Mengusulkan pemeriksaan dan atau penyidikan ;
4) Membuat konsep laporan berkala :
Gambaran salah satu prosedur bagaimana Account Respresentative (AR)
menjalankan tugasnya untuk melakukan kepatuha kewajiban perpajakan :

Universitas Sumatera Utara

24

1) Laporan pajak (SPT) tahunan dan SPT Masa ) disampaikan oleh Wajib
Pajak ke Kantor Pajak akan dilakukan penelitian oleh seorang AR yang
telah diberi tugas untuk menangani Wajib Pajak tersebut.
2) Jika AR menemukan adanya dugaan ketidakbenaran dalam pelaporan
SPT tersebut bedasrkan data-data yang ada di kantor pajak, maka AR
harus

membuat

surat

himbauan

kepada

Wajib

Pajak

untuk

memberitahukan dan sekaligus meminta klarifikasi terhadap adanya
dugaan belum dipenuhinya kewajiban perpajakan tersebut sesuai
dengan ketentuan perpajakannya yang berlaku.
3) Jika jawaban tertulis yang diterima dari Wajib Pajak atas surat
himbauan tersebut bias menjelaskan semua dugaan ketidakbenaran
SPT,maka SPT tersebut dianggap telah benar.
Fungsi lain dari Account Respresentative yaitu menghimbau masyarakat
untuk membyar pajak, membuat profile Wajib Pajak. Hasil kerja Account
Respresentative ini nantinya dilaporkan ke Direktorat Jendraln Pajak sehingga dapat
mengetahui secara langsung dan mengetahui secara detail dat-data Wajib pajak serta
laporan Wajib Pajak.
Peran Account Respresentative sangat membantu Wajib Pajak karena
denmgan adanya Account Respresentative , Wajib Pajka merasa mudah dalam
menyelesaikan perpajakannya. Untuk itu Direktorat Jenderal Pajak menyediakan
seorang

Account

Respresentative

untuk

dapat

meningkatkan

kepercayaan

masyarakat dan Wajib Pajak terhadap kinerja salah satu Lembaga Pemerintah ini.

Universitas Sumatera Utara

25

Account Respresentative pada Kantor Pelayanan pajak dibentuk bedasarkan
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 98/KMK.01/2006 tanggal 20 Februari 2006
tentang Account Respresentative pada Kntor Pelayanan pajak yang telah
menimplementasikan Organisasi Modern.

7.

Tanggung Jawab Account Respresentative di Kantor Pelayanan Pajak
Account Resepresentative yang merupakan pegawai Direktorat Jenderal Pajak

yang diajukan untuk melayani sejumlah Wajib Pajak tertentu yang telah menjadi
tanggung jawabnya dan sebagi penghubung antar Kantor Pelayanan pajak dengan
wajib Pajak memiliki tanggung jawab yang harus dilakukan sebagai berikut :
a.

Memberikan pelayanan prima kepada Wajib Pajak.

b.

Memberikan penyuluhan tentang kebijakan perpajakan yang berlaku.

c.

Memberikan bimbingan dan konsultasi terhadap Wajib Pajak yang menjadi
tanggung jawabnya.

d.

Melakukan penmgawasan dan kepatuhan formal dan material Wajib Pajak yang
menjadi tanggung jawabnya.

e.

Mencari, mengumpulkan dan merekam data dan informasi yang diperoleh ke
dalam sistem informasi perpajakan.

f.

Malaksanakan dan menyelesaikan seluruh kegiatan yang tercantum pada menu
pengawasan alur kerja.

Universitas Sumatera Utara

26

D.

Ruang Lingkup
Adapun yang menjadi ruang lingkup dan kendala dari Praktik kerja

Lapangan Mandiri (PKLM) ini adalah :
Peran dan fungsi yang dilakukan Account Respresentative(AR)pada

1.

seksi Pengawasan dan Konsultasi dalam upaya meningkatkan
Kepatuhan wajib Pajak pada Kantor Pelayanan Pratama (KPP)
Medan Kota.
2.

Kendala-kendala dalam pelaksanaan peran dan fungsi yang dilakukan
oleh Account Respresentative (AR) pada seksi Pengawasan dan
Konsultasi di kantorPelayanan Pajak Pratama (KPP) Medan Kota.

E.

Metode Penelitian
Dalam pengumpulan data mengenai Praktik Kerja Lapangan mandiri

(PKLM), penulis mengumpulkan data dan informasi dengan metode sebagai berikut :
1.

Jenis Data
a. Data primer adalah data yang diperoleh dari pihak-pihak yang mengetahui
tentang objek kajian Laporan Tugas Akhir , seperti melakukan wawancara
langsung kepada pihak yang berkaitan dengan judul laporan Tugas Akhir
b. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari refrensi ilmiah atau bahan
terulis, seperti buku perpajakan, Undang-Undang perpajakan yang
bertujuan untuk pengumpulan laporan Tugas Akhir.

Universitas Sumatera Utara

27

2.

Sumber Data
Dalam proses pengumpulan data penulis melakukan pengmatan secara

langsung tentang kondisi serta keadaan dari kantor tempat dimana penulis melakukan
kegiatan Laporan tugas Akhir.

3.

Metode Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data mengenai Laporan Tugas Akhir , penulis

mengumpulkan data dan informasi dengan metode sebagai berikut :
a. Metode Pengamatan ( Observation)
Dalam metode ini penulis langsung kelapangan untuk melakukan
peninjauan dengan pengamatan yang berkaitan dengan judul laporan tugas
akhir.
b. Metode Wawancara (Interview Guide )
Dengan cara melakukan komunikasi Tanya jawab langsung kepada pegawai
instansi kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota yang berkopeten dan
mampu memberikan masukan data atau informasi bagi penyusun laporan
tugas akhir.
c. Data Dokumentasi (Optional Guide)
Dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan
prosedur dan sistem dan sistem kerja Account Respresentative dalam
menjalankan tugas dang fungsinya di Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Medan Kota.

Universitas Sumatera Utara

28

4.

Alat Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data penulis mengunakan menggunakan media internet

untuk memperoleh referensi ilmiah yang diakses menggunakan handphone. Selain itu
penulis juga menggunakan kamera sebagai alat dokumentasi yang berhubungan
dengan prosedur dan sistem kerja Account Representative dalam menjalankan tugas
dan fungsinya di Kantor Pajak Pratama Medan Kota.Penulis juga menggunakan laptop
sebagai alat dalam menyusun pengumpulan data Laporan Tugas Akhir.
5.

Informan
Dalam pengumpulan data penulis melakukan wawancara lansung kepada pihak

yang berkaitan dengan judul Laporan Tugas Akhir, yaitu dengan cara melakukan
komunikasi Tanya jawab langsung kepada pegawai instansi Kantor Pelayanan Pajak
Medan Kota yang berkopeten dalam memberikan informasi kepada penulis dan dapat
memberikan data yang dapat membantu penulis menyelesaikan laporan tugas akhir.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Melalui E-Filing di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai

2 104 66

Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak dan Pemeriksaan Pajak Terhadap Penerimaan PPh Pasal 25/29 Wajib Pajak Badan Pada KPP Pratama Medan Polonia

8 154 65

Pelaksanaan Penyuluhan Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Untuk Memenuhi Kewajiban Perpajakan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

2 44 65

Pelaksanaan Penyuluhan Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Untuk Memenuhi Kewajiban Perpajakan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

1 37 33

Evaluasi Kepatuhan Wajib Pajak dan Penerimaan Pajak Sebelum dan Sesudah Uji Coba Penataan Tugas dan Fungsi Account Representative di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

2 35 88

Pengaruh peran account representatif, pemahaman prosedur perpajakan wajib pajak, dan kualitas pelayanan tempat pelayanan terpadu di kantor pajak terhadap kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya (studi kasus pada delapan kantor pelayan

3 6 128

Sosialisasi Peraturan Perpajakan Oleh Account Representative (AR) Dalam Upaya Peningkatan Kepatuhan Wajib Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Kota

0 0 7

Sosialisasi Peraturan Perpajakan Oleh Account Representative (AR) Dalam Upaya Peningkatan Kepatuhan Wajib Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Kota

0 0 10

Sosialisasi Peraturan Perpajakan Oleh Account Representative (AR) Dalam Upaya Peningkatan Kepatuhan Wajib Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Kota Chapter III V

0 0 27

Sosialisasi Peraturan Perpajakan Oleh Account Representative (AR) Dalam Upaya Peningkatan Kepatuhan Wajib Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Kota

0 1 1