Sosialisasi Peraturan Perpajakan Oleh Account Representative (AR) Dalam Upaya Peningkatan Kepatuhan Wajib Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Kota Chapter III V
BAB III
GAMBARAN DATA PAJAK
A. Pengaruh Account Respresentative dalam Uapaya Penerimaan Pajak Pada
KPP Pratama Medan Kota
Seperti yang telah dijelaskan penulis pada bab I tentang pengertian,dan fungsi
Account Respresentative. Account Resprsentative memiliki peran yang sangat besar
dalam penerimaan pajak. Account Respresentative merupakan mitra penghubung
antara Direktorat Jenderal Pajak denga Wajib Pajak dimana Account Resprresentative
dituntut untuk menjabarkan dan menjelaskan suatu regulasi pajak kepada Wajib Pajak
sehingga Wajib Pajak daapat mngerti tentang kewajiban perpajaknnya. Kepatuhan
Wajib Pajak baik kepatuhan formal maupun kepatuhan material menjadi tanggung
jawab Account Respresentative untuk membina dan membimbing Wajib pajak.
Sementara salah satu upaya lain dalam meningkatkan kepatuha n Wajib Pajak
adalah memberikan pelayanan yang baik kepada wajib pajak ,peningkatan kualitas
dan kuantitas pealayanan diharapkan dapat meningkatkan kepuasan kepada Wajib
pajak sebagai pelanggan sehingga meningkatkan kepatuhan dalam bidang perpajakn,
pradigma baru yang menempatkan aparat pemerintah sebagai abdi Negara dan
masyarakat (wajb pajak) harus diutamakan agar dapat meningkatkan kinerja
pelayanan public,aparat pajak harus senantiasa melakukan perbaikan kualitas
pelayanan dengan tujuan agar dapat meningkatkan kepuasan dan kepatuhan wajib
pajak ,upaya teknis pegawai dalam bidang perpajakan, perbaikan infrastruktur seperti
perluasan tempat pelyanan terpadu (TPT), penggunaan sistem informasi dan
39
Universitas Sumatera Utara
40
teknologi untuk dapat memberikan kemudahan kepada Wajib Pajak dalam
memenuhi kewajiban perpajaknnya, sertya membewrikan informasi yang uptodate
mengenai peraturan perpajakan yang baru.
Untuk mewujudkan tingkat keunggulan pelayaann untuk memnuhi keinginan
pelanggan. Maka direktorat Jenderal pajak membuat sistem administrasi modern,
dimana pada KPP Pratama medan Kota ini memiliki 25 Account respresentative pada
Seksi Pengawasan dan konsultasi (waskon) yaitu 6 orang diantaranya merupakan AR
dari waskon I yang dikepalai oleh Simon Gomeri sinambela, pada waskon II 7
anggota pelaksana yang dikepalai oleh Mangatur Simanjuntak, pada Waskon III 6
anggota pelaksana ,dikepalai oleh Alex Kurniawan dan diwaskon IV terdapat 6
anggota yang dikepalai oleh Gintar Ginting.
Dalam organisasi KPP Pratama Medan Kota jabatan Account Respresentative
(Staf Pendukung Pelayanan) yang berada di bawah pengawasan dan bimbingna
kepala seksi dan konsultasi. Dimana tugas kinerja Account Respresentative dilakukan
dengan membagi wilayah kerja seksi pengawasan dan kosultasi.
Fungsi lain dari Account Respresentative yaitu menghimbau masyarakat
untuk membyar pajak, membuat profile Wajib Pajak. Hasil kerja Account
Respresentative ini nantinya dilaporkan ke Direktorat Jendraln Pajak sehingga dapat
mengetahui secara langsung dan mengetahui secara detail dat-data Wajib pajak serta
laporan Wajib Pajak.
Peran Account Respresentative sangat membantu Wajib Pajak karena
denmgan adanya Account Respresentative , Wajib Pajka merasa mudah dalam
menyelesaikan perpajakannya. Untuk itu Direktorat Jenderal Pajak menyediakan
Universitas Sumatera Utara
41
seorang
Account
Respresentative
untuk
dapat
meningkatkan
kepercayaan
masyarakat dan Wajib Pajak terhadap kinerja salah satu Lembaga Pemerintah ini.
Account Respresentative pada Kantor Pelayanan pajak dibentuk bedasarkan
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 98/KMK.01/2006 tanggal 20 Februari 2006
tentang Account Respresentative pada Kntor Pelayanan pajak yang telah
menimplementasikan Organisasi Modern.
B. Mekanisme dan Prosedur Kerja Account Respresentative (AR) di Kantor
Pelayanan Pajak Medan Kota
1. Mekanisme kerja Account Respresentative di dalam sistem admnistrasi Kantor
Pelayanan Pajak Modern adalah sebagai berikut :
a. Memberikan pelayanan perpajakan kepada Wajib pajak yang menjadi
tanggung jawabnya dalam hal pemenuhan hak dan kewajibannya sesuai denga
prosedur yang berlaku dan tepat waktu.
b. Memberikan informasi tentang peraturan perpajakan yang terbaru kepada
Wajib pajak yang menjadi tanggung jawabnya baik melalui surat atau media
elektronik.
c. Menjembatani kepentingan Wajib Pajak denga seksi terkait dalam rangka
memberikan pelayanan prima kepada Wajib Pajak yang menjadi tanggung
jawabnya.
Universitas Sumatera Utara
42
2. Prosedur Pelayanan Account Respresentative di Kantor Pajak Medan Kota :
Account Respresntative pada kantor Paelayanan Pajak Modern, berada di seksi
Pengawasan dan Konsultasi. Account Respresentative mempunyai pedoman
pelakasanaan tugas berupa prisedur-prosedur yang harus dilakukan antara lain :
a. Prosedur-prosedur yang dialakukan Account Respresentative di dalam
bimbingan dan konsultasi kepada Wajib Pajak :
1). Account Respresentative mengindentifikasi permasalahan Wajib Pajak
nyang berkaitan dengan :
- kebijakan atau peraturan perpajakn terbaru.
- penerapan sistem adminstrasi perpajakn atas kepatuhan kewajiban
perpajakanWajib
pajak.
- permasalahan lainnya yang berkaitan dengan hak dan kewajiban
perpajakn Wajib pajak oleh Wajib Pajak.
2). Account Resprentative mendiskusikan permasalan tersebut denan
Keapala Seksi Pengawasan dan Konsultasi.
3) kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi memberikan pengarahan
kepada
Account
Respresentative
untuk
mendapatkan
keseragaman
pemahaman atas permasalahan tersebut.
4). Account Respresentative memberitahukan dan menjelaskan atas
permasalahan tersebut sesegera mungkin kepada Wajib pajak agar dapay
segera dilakukan langkah-langkah yang seharusnya dilakukan oleh Wajib
pajak melalui bimbingan dan pengawasan Account Respresentative.
Universitas Sumatera Utara
43
5). Account Respresentativememberikan program bimbingan mengenai
kewajiban perpajakn sistem adminstrasi perpajakn dan masalah perpajakan
lainnya baik yang dapat dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak maupun di
tempat Wajib Pajak.
b. Prosedur Konsultasi Langsung Masalah Perpajakn Melalui Telpon.
1). Account Respresentative menerima pertanyaan langsung dari Wajib
Pajak yang menjadi tanggung jawabnya melalui telepon. Mempelajari dan
menjawab langsung pertanyaan tersebut atau meminta menghubungi
kembali apabila pertanyaan tersebut memerlukan pembahasan
2). Membahas pertanyaan bersama atasan langsung dan mengambilkan
kesimpulan untuk menjawab pertanyaan tersebut.
3). Menghubungi kembali Wajib Pajak melalui telpon dan menjawab
pertanyaan Wajib pajak sesuai pembahasan.
c. Prosedur Konsultasi Langsung Masalah Perpajakan.
1). Account Respresentative menerima pertanyaan Wajib Pajak yang menjadi
tanggung jawabnya, mempelajari pertanyaan dan langsung menjawab
apabilka dapat menjawab secara langsung.
2). Membahs pertanyaan yang memrlukan pembahasan lebih lanjut bersama
atasan langsung
3). Memberikan jawaban kepada Wajib Pajak sesuai hasil pembahasan.
d. Prosedur Konsultasi Melalui Internet
1). setiap Account Respresentative wajib memiliki alamat email
Universitas Sumatera Utara
44
2). Menrima pertanyaan Wajib Pajak yang menjadi tanggung jawabnya
melalui internet.
3). Mempelajari dan menjawab pertanyaan melalui internet dengan tembusan
kepada atasan langsung.
4). Membahas pertanyaan yang memerluan pembahasan lebih lanjut bersama
atasan langsung.
5).Memberikan jawaban kepada Wajib Pajak sesuai dengan hasil
pembahasan dengan tembusankepada atasan langsung
e. Prosedur – prosedur yang dilakukan Account Respresentative dalam
pengawasan kepada Wajib Pajak.
1). Mekanisme Pengawasan terhadap Wajib Pajak
- Account Respresentative melakukan pengawasan terhadap kepatuhan
formalWajib Pajak melalui sistem informasi perpajakan dan menindaklanjuti
dengan penerbitan Surat Teguran dan/atau Surat Tagihan Pajak apabila
terdapat kewajiban formal yang tidak atau belum dipenuhi oleh Wajib Pajak.
- Acconut Respesentative melakukan pengawasan terhadap hasil analisa
material Wajib pajak dan menindak lanjuti dengan mengusulkan secara
tertulis kepada Kepala Kantor dengan tembusan kepada Kepala Seksi
Pemeriksaanagar terhadap Wajib Pajak dilakukan pemeriksaan pajak, apabila
Wajib Pajak tersebut tidak atau belum memnuhi kewajiban material.
Universitas Sumatera Utara
45
- mencari, mengumpulkan dan mengitegrasikan data dan/atau informasi
eksternal yang bersumber dari unit/instansi terkait antara lain pemerintah
daerah, Direktorat Jenderal Bea Cukai,PLN, Telkom,Indosat, dll.
- mengetahui ruang lingkup usaha Wajib pajak secara menyeluruh yang
meliputi; kegiatan usaha utama Wajib Pajak yang meliputi jenis barang/jasa
yang dihasilkan atau diperdagangkan, pasar dari barang/jasa tersebut, merk,
dagang, letak pabrik/gudang/showroom ,jumlah pegawai dan sebagainya
kemudian mengetahui kegiatan usaha tambahan Wajib Pajak bila ada,
mengetahui alur produksi barang/jasa termasuk sistem pembelian dan sistem
penjualan, mengetahui identitas pemegang saham secara mendalam,
mengetahui ada tidaknya transaksi dengan pemegang saham seperti
utang/piutang, penjualan/pembelian, kepada saham untuk mengetahui
kewajaran nilai transaksi, mengetahui karakteristik usaha seperti : orientasi
pasar,sumber modal, pengaruh mata uang, ada dan tidaknya produk samping
dan limbah bernilai ekonomis serta komponen utama biaya. Selain itu dalam
prosedur ini AR di tuntut untuk mengetahui jumlah komposisi dana
penghasilan kerayawan tetap,honorer dan borongan serta jumlah penghasilan
pegawai asing dan pemberian natura/kenikmatankepada pegawai yang
dibiayakan oleh Wajib Pajak.
Universitas Sumatera Utara
46
2). Prosedur pemutakhiran ( update ) Data Wajib Pajak
- pemutakhiran data yang menyebabkan perubahan Surat Keterangan
Terdaftar Wajib Pajak yaitu ; Account Respresentative menerima surat
disposisi drai seksi pelayanan yang menginformasikan adanya
perubahan data Wajib Pajak yang menyebabkan perubahan kepada Surat
Keterangan Terdaftar, Account Respresentative menginformasikan
perubahan data Wajib Pajak sesuai dengan prosedur yang berlaku, berita
acara diteruskan oleh pegawai pelaksana kepada Seksi Pelayanan.
- Pemutakhiran Data Profil Wajib Pajak. Account Respresentative
menerima data- data yang diperlukan (dari berbagai sumber) untuk
memutakhiran data profil Wajib Pajak. Untuk data yang bersumber dari
Wajib Pajak agar disampaikan dalam surat khusus yang ditandatangani
oelh pengurus atau oihak yang diberi kuasa. Sehingga surat dari Wajib
Pajak akan diteruskan kepada Account Respresentative melalui Seksi
Pelayanan.
Account Respresentative yng merupakan pegawai Direktorat Jenderal
Pajak yag ditunujk untk melayani sejumlah Wajib pajak tertentu yang telah menjadi
tanggung jawabnya dan sebagai penghubung antar Kantor Pelayanan Pajak dengan
Wajib pajak memiliki beberapa tanggung jawab yang harus dilaksanakan sebagai
berikut :
1. Memberikan pelayanan prima kepada Wajib Pajak
Universitas Sumatera Utara
47
2. Memberikan penyuluhan tentang kebijakan perpajakn yang berlaku
3. Memberikan bimbingan dan konsultasi terhadap Wajib pajak
4. Melakukan pengawasan kepatuhan formal dan material Wajib Pajka
yang menjadi tanggung jawabnya.
5. Mencari,mengumpulkan bdan merekam data informasi yang diperoleh
kendala sistem informasi perpajakn.
6. Melaksanakan dan menyelesaikan seluruh kegiatan yang tercantum
pada menu pengawasan alur kerja.
3.
Kerja Account Respresntative di Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota
Mekanisme kerja pelayanan Account Respresetative didalam sistem
adminstrasi Kantor Pealayanan Pajak Modern adalah sebagai berikut :
a. Memberikan pelayanan perpajakan kepada Wajib Pajak yang menjadi
tanggung jawab yang berlaku dengan pemenuhan hak dan kewajibannya
sesuai dengan prosedur yang berlaku dan tepat waktu.
b. Memberikan informasi tentang peraturan perpajakan yang terbaru kepada
Wajib pajka yang menjadi tanggung jawabnya baik melalui surat media
elektronik.
4. Kewajiban Account Respresentative
a. Kewajiban Account Respresentative yang harus dilaksanakan adalah
menrbitkan surat keputusan, baik secara jabatan maupun karean
permohonan Wajib Pajak seperti:
-
Memberikan keterangan tertulis
Universitas Sumatera Utara
48
-
Menrbitkan keputusan pembetulan
-
Menerbitkan keputusan keberatan
b. Menerbitkan surat ketetapan Pajak. Setelah melakukan indakan
pemeriksaan , Account Respresentative wajib menerbitkan surat
ketetapan pajak apakah berupa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar,
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, Surat Ketetapan Pajak
Lebih Bayar , maupun Surat Ketetapan Pajak Nihil.
c. Kewajiban untuk melakukan penyuluhan kepada Wajib pajak. Dalam Self
Asessment System Wajib pajak melakukan sendiri kewajibannya seperti
menghitung,membayar, dan melaporkan kewajiban pajkanya. Account
Respresentative bertugas melakukan penyuluhan dan mensisialisasikan
peraturan-peraturan perpajakan yang berlaku.
d. Menrahasiakan data Wajib Pajak. Account Respresentative dilarang
menungkapkan kerahasian Wajib Pajak kepada pihak lain atas segala
sesuatau yang menyangkut masalah perpajakn yang diketahui.
5. Masalah dan Tantangan Jabatan :
Perlunya pemahaman akan pentingnya fungsi pelayanan serta kemampuan
berkomunikasi yang baik disamping pemahaman yang komperhensif tentang
pertauran perpajakan yang berlaku untuk menghindari persepsi negative dari
masyarakat tentang Direktorat Jenderal Pajak.
Pada Kenyataannya semua peran dan fungsi AR diatas belum dapat
sepenuhnya dijalankan dengan lancar dalam pelaksanaan pengawasan dan
konsultasi secara langsung untuk wajib pajak.
Universitas Sumatera Utara
49
Untuk menggambarkan keadaan sebenarnya di KPP Medan Kota,
maka penulis akan menampilkan data Wajib Pajak Orang Pribadi terdaftar di
wilayah kerja di KPP Prtatama Medan Kota sebagai berikut :
tahun
Tabel 3.1
Wajib Pajak Orang Pribadi
KPP Pratama Medan Kota
Wajib Pajak
Wajib Pajak
Wajib Pajak
Yang terdaftar
yang bayar
Yang Tidak
Bayar
2012
123.923
10.882
113.041
2013
130.627
9.185
121.442
2014
138.341
11.240
127.101
2015
145.902
12.020
133.882
2016
153.350
15.289
138.061
C. Penyelenggaraan Sosialisasi
Bedasarkan ketentuan Surat Edaran Direktur Jendral Pjak Nomot SE53/PJ./2010 (17 Juli 2017), setiap kantor pajak diwajibkan membuat laporan
sosialisasi yng memuat tanggal,jenis kegiatan, materi ,penyelenggara, jumlah
peserta/pengunjung, serta keterangan tambahanlainnya yang berkaitan dengan
kegiatan sosialisasi pajak yang dilakukan oleh kantor pajak. Hal ini bias di contoh
kan pada tahun yang 2014 kemarin sebagaiman pada saat itu DJP telah
mengeluarkan peraturan Menteri Keuangan Nomor 243/PMK.03/2014 tentang
Universitas Sumatera Utara
50
penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT)memutuskan menetapkan Peraturan
Direktorat Jenderal Pajak tentang Penyampaian Surat Pemberitahuan Elektronik,
dimana dalam peraturan ini Wajib Pajak melaporkan kewajiban pajaknnya secara
online menggunakan internet yang diimplemtasikan menggunakn Electrinic Filling
System (E-Filling).dan dengn dikelurkannya peraturan baru ini maka Account
Respresentative
dalam
menyampaikan
peraturan
baru
tersebut
denga
mensosialisasikan kepada Seluruh Wajib Pajak misalnya dengan cara daatang ke
satuan kerja untuk menyampaikan materi sosialisasi yang akan disampaiaknnya.
Satuan kerja tersebut berupa dinas pemerintahan,sekolah,dan perusahaan. Account
Resepresentative meenyampaikan surat ke satuan kerja yang akan dijadikan tempat
mereka bersosialisasi dan berkordinasi kepada bendahara satuan kerja dalam
mengumpulan masa atau peserta sosialisasi.
D. Data Wawancara
Dalam peruses pengumpulan data untuk menyelesaikan Laporan Tugsa Akhir
ini maka penilis melakukan metode wawancara kepada Bapak Gintar Ginting selaku
Kepala Seksi Waskon IV. Adapun hal yang saya tanyakan yaitu :
1. Alam Sosialisasi apa yang dilakukan oleh Account Respresentative dalam
upaya peningkatan kepatuhan Wajib Pajak?
Jawab : “sosialisasi yang dilakukan Account Resepresentative yaitu berupa
tatacara pengisisan SPT tahunan melauli E-filling ,sosialisasi tentang
peraturan PP 46, sosialisasi tentang kewajiban dan hak bagi Wajib Pajka
dan bendahrawan pemerintah”.
Universitas Sumatera Utara
51
2. Di maktu kpan saja sosialisasi dalam upaya peningkatan kepatuhan Wajib
Pajak ini dilaksanakan?
Ja
~wab : “untuk sosialisasi dalam penyampaian materi tentang SPT
tahunan Wajib Pajak orang pribadi biasanya dilaksanakan pada Januari
sampai dengan awal Maret. Dan untuk SPT tahunan Wajib Pajak Badan
dilakukan pada Februari sampai dengan awal April”.
3. Bagaimana cara sosialisator / pelaksana sosialisasi dalam metode
pengumpulan masa untuk melakukan sosialisasi?
Jawab : “dalam pengumpulan masa atau peserta sosialisasi Account
respresentative
menyampaikan
surat
ke
masing-masing
satuan
kerja,berkordinasi kepada bendahara satuan kerja, dan berkordinasi
dengan para konsultan pajak”.
4. Siapa sajakah yang berperan dalam melaksanakan sosialisasi ini?
Jawab : “dalam melaksanakan sosialisasi KPP Pratama Medan Kota
mempunyai tim sosialisasi dimana Kepala Ekstensifikasi berperan sebgai
ketuapenyuluhan, Kepala Seksi Waskon sebgai Kordinator penyiapan
materi,dan para Account Respresentative sebagai pelaksana sosialisasi”.
5. Apakah ada pelatihan khusus yang diberikan kepada sosialisastor?
Jawab : “ada, yaitu
pegawai pajak diberikan pendidikan dan latihan
penyuluhan agar dapat menyampaikan materi sosialisasi”.
6.
Prasarana apasajakah yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan
sosialisasi dalam upaya peningkatan kepatuhan kewajiban perpajakan?
Universitas Sumatera Utara
52
Jawab : “dalam melaksanakan sosialisasi sarana yang digunakan Account
Respresentative yaitu modul materi tentang materi, dan alat-lat seperti
infokus, laptop, modem, dan pointer”.
7. Bagaimana
respon masyarakat dengan adanya sosialisasi dalam upaya
peningkatan kepatuhan kewajiban perpajakan?
Jawab : “masyarakat merespon sangat baik dan positif dan mereka
mengharapkan
sosialisasi
berkesinambungan
dilakukan
serhingga
secara
pemahaman
berkala
Wajib
Pajak
dan
dan
semakin
meningkat”.
8. Bagaimana dampak yang dihasilkan oleh sosialisasi tersebut dala tingkat
kepatuahn kewajiban perpajakan?
Jawab : “sosialisasi memberikan pengetahuan banyak bagi Wajib pajak
terhadap kewajiban perpajakannya sehingga dapak yang dihasilkan
meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak dala melaksanakan kewajiban
perpajakannya”.
9. Kendala apa sajakah yang dihadapi Account Respresentative dalam
melaksanakan sosialisasi?
Jawab : “dalam melaksanakan sosialisasi Account Respresentative pasti
memiliki kendala dalam mengundang peserta sosialisasi dimana Wajib
Pajak yang diundang sengi sekali menghadirkan perwakilannya atau
konsultan pajaknnya sehingga tujuan dan amateri yang akan disampaikan
tidak pada sasaran atau tidak tersamapaikan dengan maksimal”.
Universitas Sumatera Utara
53
10. Dimana
sajakah
biasanya
Account
Respresentative
melaksanakan
sosialisasi?
Jawab : “biasanya Account Respresentative melaksanakan sosialisasi di
satuan kerja seperti
kantor dinas,kantor pemerintahan,sekolah,dan
perusahaan”.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
ANALISIS DAN EVALUASI
Sesuai dengan tujuan laporan Tugas akhir, yang telah dilaksanakan oleh penulis di
Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota, peran Account Respresentative dalm upaya
meningkatkan penerimaan pajak cukup maksimal .hal ini bias dilihat dari bertambahnya
jumlah Wajib Pajak yang mendaftarkan diri ke Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota setiap
tahunnya.
Dari hasil wawancara dan observasi langsung yang penulis lakukan dengan pegawai
perpajakan pada Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota khususnya di Seksi Pengawasan dan
Konsultasiyang dilengkapi dengan data penulis akan menyajikan data kedalam bentuk Tabel
A tentang perkembanagna jumlah Wajib Pajak orang Pribadi dalam enam tahun terakhir ,
dari table ini dapat dilihat bahwa peran Account Respresentative di Kantor Pealayanan Pajak
Medan Kota cukup berhasil. Hali ini dapat dilihat dari pertambahan Wajib Pajak orang
Pribadi yang Terdaftar pada tahun 2009 sampai 2016.
A.
Tabel Perkembangan Jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi dan Perkembangan
Wajib Pajak Yang Bayar di Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota dari Tahun
2012 sampai 2017.
54
Universitas Sumatera Utara
55
Tabel 4.1
Tahun
Wajib Pajak
Wajib Pajak
Wajib Pajak
Yang Terdaftar
Yang Bayar
Yang Tidak
Bayar
2012
123.923
10.882
113.041
2013
130.627
9.185
121.442
2014
138.341
11.240
127.101
2015
145.902
12.020
133.882
2016
153.350
15.289
138.061
Sumber : Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota
Dari Tabel A diatas dapat dilihat bahwa jumlah Wajib Pajak yang terdaftar untuk
tahun 2012 sam[pai tahun 2016 Wajip Pajak Orang Pribadi yang terdaftar mengalami
peningkatan, sedangkan untuk Wajib Pajak yang Bayar pun mulai meningkat ,
Setiap tahun Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pajak Pratama Medan Kota
semakin bertambah. Seperti yang kita lihat dari table diatas, dengan bertambahnya Wajib
Pajak mak dapat disimpulkan Account Respresentative telah berhasih mensosialisasikan
perpajakan kepada masyarakat sehingga banyak masyarakat sudah mulai sadar dengan
kewajiban perpajakannya dengan mendaftarkan dirinya seebagai Wajib Pajak.Dengan
banyaknya Wajib Pajak yang mendaftarkan dirinya sebgai Wajib Pajak maka meningkatkan
penerimaan pajaknya.Dari table diatas kita juga bias melihat dimana Wajib Pajak yang
membayar mulai meningkat.meskipun jumlah Wajib Pajak yang tidak membayar masih
sangat banyak dalam hal ini peran Account Respresentative sangatlah penting.
Universitas Sumatera Utara
56
B. Peran dan Fungsi
serta
sosialisasi
peraturan
perpajakan
Account
Representative (AR) dalam upaya penigkatan kepatuhan wajib pajak pada
Seksi Pengawasan dan Konsultasi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Medan Kota.
Peran Account Respresentative sangat membantu Wajib Pajak karena dengan
adanya Account Respresentative , Wajib Pajak merasa mudah dalam menyelesaikan
perpajakannya. Untuk itu Direktorat Jenderal Pajak menyediakan seorang Account
Respresentative untuk dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat dan Wajib Pajak
terhadap kinerja salah satu Lembaga Pemerintah ini.
Account Respresentative pada Kantor Pelayanan pajak dibentuk bedasarkan
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 98/KMK.01/2006 tanggal 20 Februari 2006
tentang Account Respresentative pada Kntor Pelayanan pajak yang telah
menimplementasikan Organisasi Modern.
Melihat realisasi APBN tahun 2013, diketahuii bahwa pajak menyumbang
73% dari total penerimaan Negara. Artinya, saat ini penerimaan pajak merupakan
sumber pembiayaan utaama dalam kehidupan Negara. Target penerimaan pajak yang
diamanatkan kepada Direktorat Jenderal Pajak tahun 2013 adalah sebesar 1.042,28
Triliun meningjat 24,79% dari realisasi penerimaan pajak tahun 2012 sebesar 835,25
Triliun. Hal ini tidak terlepas dari pengarih kinerja Account Respresentative yang
memberikan bimbingan dan konsultasi serta pengawasan terhadap perpajakan
sehingga potensi pajak dapat tergali dengan optimal.
Universitas Sumatera Utara
57
Sedangkan Fungsi Ar sendiri mencakup banyak dalah hal penggalian potensi
pajak para Wajib Pajaknya. Adapun fungsi- fungsi nya dalam uraian tugas sebgai
berikut :
1. Membuat dan memutakhiran pemetaan (mapping) potensi pajak dengan
menggunakannya sebagai alat pengawasan dan penggalian potensi
wilayah dan atau Wajib Pajak.
2. Memebuat analisis resiko, rencana pengawasannya dan rencana
penggalian potensi wilayah dan atu Wajib Pajak bedasarkan pemetaan
Wajib Pajak.
3. Mencarai dan atau mengumpul data atau informasi Wajib pajak dalam
rangka pembuatan atau pemutakhiran profil Wajib Pajak ,pengawasan
dan penggalian potensi Wajib Pajak.
4. Mmebuat rencaha dan melakukan kunjungan kerja (visist) ke Wajib Pajak
dalam rangkan pembuatan atau pemutakhiran profil Wajib Pajak
,pengwasan, dan penggalian potensi Wajib Pajak, serta membuat konsep
laporan hasil kunjungan kerja.
5. Membuat atau memutakhiran profil Wajib Pajk dan menggunakannya
sebagai alat pengawasan dan penggalian potensi Wajib Pajak.
6. Membuat analisis resiko, rencana pengawasan dan rencana penggali
potensi wilayah dan atau Wajib Pajak bedasarkan profil Wajib Pajak.
7. Melakukan perekaman atas kegiatan pengawasan dan penggali potensi
Wajib Pajak dalam aplikasi DJP.
Universitas Sumatera Utara
58
8. Melakukan pengawasan dan penggalian atas potensi ,pembayaran dan
pelaporan masa atas PPH orang Pribadi tau badan yang dibayarkan
sendiri baik bersifat final maupun tidak final
9. Melakukan penelitian dan membuat konsepnuraian pelaksanaantindak
lanjut atas penerbitan surat Ketetapan Pajak, Surat Keputusan Keberatan,
Putusan Banding, Putusan gugatan, Putusan Peninjuan Kembali, Surat
Keputusan Pembetulan , Surat Keputusan Pengurangan, Surat Keputusan
Pembatal;an,
dan
Surat
Keputusan
Penghapusan
dalam
rangka
pengawasan dan penggalian potensi pajak.
10.
Membuat konsep surat keputusan penunjuk Wajib Pajak sebagai
pemungut atau pemotong pajak.
Untuk memudahkan Account Respresentative dalam menjalankan peran
dan fungsinya sebagai sahabat Wajib Pajak.Maka Account Resepresentative
melakukan kegiatan sosialisasi untuk memberikan pemahaman tentang kewajiban
perpajakan
sesuai
peraturan
perundang-undangan
perpajakan.sosialisasai
ini
ditujukan kepada seluruh masyarakat yang memiliki penghasilan diatas PTKP
(Penghasilan Tidak Kena Pajak).
Sosialisasi merupakan salah satu upaya yang dilakukan petugas pajak
dalam mengoptimalkan serta menggali potensi penerimaan pajak Dalam melakukan
sosialisasi, Account Respresentative berkordinasi dengan masing-masing bendahara
pada satuan kerja yang menjadi sasaraan peserta sosialisasai dengan menyampaikan
surat ke masing- masing sasaran peserta dan dalam hal ini yang berperan dalam
dalam melakasanakan sosialisasi ini adalah tim sosialisasi KPP Pratama Medan Kota
Universitas Sumatera Utara
59
yaitu Kepala Seksi Ekstensifikasi yang menajdi ketuia Penyuluhan, Kepala Seksi
Pengawasan dan Konsultasi sebagi Kordinator Penyiapan Materi dan Para Account
Respresentative yang ditunjuk sebgai sosialisator.
Sosialisasi memiliki peran penting dalam perkembangan penerimaan
pajak .dimana denmgan diadakan sosialisasi ini dapat membuka pemikran dan
menambah pemahaman Wajib Pajak tentang peraturan-peraturan perpajakan dan serta
meningkatkankesadaran Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajaknnya
sehingga jumlah penerimaan pajak dapat meningkat.Perkembangan pajak tersebut
dapat kita lihat dalam tabel berikut :
Tabel 4.2
Jumlah Penerimaan Pajak PPh Orang Pribadi KPP Pratama Medan
Kota
Tahun
Realisasi Penerimaan
Target Penerimaan
%
2012
1.543.087.230
7.480.039.778
20,6
2013
3.543.050.348
20.290.804.705
17,5
2014
3.540.221.414
23.064.500.000
15,3
2015
8.890.316.411
23.301.796.816
38,2
2016
6.110.530.726
30.652.551.829
19,9
Sumber : data diolah
Dari tabel 4.2 diatas dapat dilihat target penerimaan pajak untuk tahun
2012 sampain tahun 2016 mengalami naik turun setiap tahunnya . dimana di tahun
2012 realisasi penerimaaan pajak sebesar 20,6 %, di tahun 2013 dan ditahyn 2014
Universitas Sumatera Utara
60
tingkat presentasinya mengalami penurunan menjadi 17,5 dan 15,3. Dit tahun 2015
presentasi penerimaan pajak meningkat drastis menjadi 38,2%, dan pada tahun 2016
mengalami penurunan kembali menjadio 19,9%.
Menurunnya jumlah penerimaan pajak orang pribadi terjadi dikarenakan
menurunnya jumlah Wajib Pajak yang membayar pajaknya.Dalam hal ini Account
resepresentative selalu berusah penuh dalam memaksimalkan kinerjanya sesuai
fungsinya dalam menggali potensi pajak dan mengoptimalkan penerimaan pajak.
C. Cara-cara Account Resepresentative Dalam Melaksanakan Sosialisasi
Peraturan Perpajakan di Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota
Sosialisasi yang dilakukan Account Respresentative adalah berupa sosialisasi
tentang Tata cara pengisian SPT Tahunan Melalui E-filling, sosialissai tentang PP 46,
dan sosialisasi tentang hak dan kewajiban bagi Wajib Pajak bendaharawan
pemerintah dan pemberi kerja pada satuan kerja yangmemiliki tugas dalam
memotong pajak para pegawai.
Sosialsiasi dilakukan pada januari smpai dengan awal Maret untuk SPT tahunan
Wajib Pajak Orang Pribadi, dimana pada masa ini Wajib Pajak Harus melaporkan
SPT Orang pribadi maka biasannya Account Respresentative melaksakanakan
sosialisasi di satuan kerja yang merupakan bagian wilayah kerjanya. Dalam
sosialisasi ini para pegawai pada satuan kerja yang menjadi sasaran oleh Account
Respresentaive untuk menjadi peserta sosialisasi. Sosialisasi ini biasa dilaksanakan
ditempat ditempat kerja dima Account Respresentative datang untuk melaksanakan
sosialisasi tersebut di sataun kerja yang menjadi sasaran. Satuan kerja ini biasanya
Universitas Sumatera Utara
61
meliputi sekolah,dimana guru dan staf sekolah yang menjadi sasaran peserta
sosialisasi, kemudian di perusahaan–perusahaan,dan pegawainnya lah yang menjadi
sasara peserta sosialisasi. Selain itu kantor-kantor pemerintahan juga ikut peran dalam
sosialisasi Account Respresentative. Sedangkan untuk SPT tahunan Wajib Pajak
Badan dilaksanakan pada February sampai dengan awal April. Dan pada masa ini
Account Respresentative melaksaanakan sosialisasi terhadap Wajib Pajak badan
yaitu berupa sosialisasi tentang “Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP) dan
Pemabuatan Efaktur”. Pada sosialisasi ini biasayana Account Respresentative
mengundang Para Wajib Pajak Badan ke KPP untuk dapat mengikuti sosialisasi ini.
melaksanakan sosialisasi Account respresentative mengumpulkan peserta sosialisasi
yang menjadi sasaran sosialisasi dengan menyampaikan surat dan berkordinasi ke
masing-masing bendahara pada satuan kerja yang menjadi sasaran peserta sosialisasi
dan para konsultasi pajak.
dalam melaksanakan sosialisasi Kasi Ekstensifikasi berperan sebagai ketua
penyuluhan ,Kasi Waskon berperan sebagai Kordinator dalam penyiapan materi dan
para Account Respresentative sebagai pelaksana sosialisasi. Account Respresentative
yang berperan sebagai Sosialisator mendapatkan pendidikan dan pelatihan khusus
tentang penyuluhan. dalam melakukan sosialisasi Account Respressentative
mengggunakan sarana modul materi tentang peraturan perundang-undangan
perpajakan yang akan di sampaikan pada sosialisasi. Kemudian dalam sosialisasinya
Account Respresentative juga menggunakan alat-alat berupa infokus,laptop, modem,
dan pointer yang di gunakan untuk mendukung Account Respresentative dalam
menyampaikan materi sosialisasinya.
Universitas Sumatera Utara
62
D. Kendala Yang Dihadapi Dalam Pelaksanaaan Peran dan Fungsi Account
Representative (AR) Pada Pengawasan dan Konsultasi di Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Medan Kota
Pada kenyataannya, semua peran dan fungsi Account Respresentative diayasa
dapat sepenuhnya dengan lancar, penulis menggunakan metode wawancara
langsung dengan salah satu Kepala Seksi Waskon untuk mengetahui apa saja
kendala yang dihadapa Account Respresentative , dan hasilnya:
1. Dalam melaksanakan sosialisasi Wajib Pajak yng diundang sering sekali
menghadirkan perwakilan atau konsultan pajaknya sehingga tujuan dan
sasaran materi yang disampaiakan tidak maksimal tersampaikan oleh sasaran
sosialisasi.
2. Sering terjadi pergantian Bendahara, pada seriap satuan kerja sehingga
Account Respresentative harus mengfualng kembali materi yang telah
diosampaikan.
3. Terbatasnya data karena Wajib Pajak yang kurang kopratif.
Universitas Sumatera Utara
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Bedasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya dapat
diambil beberapa kesimpulan antara lain sebgai berikut :
1. KPP Pratama Medan Kota teal melaksanakan sistem adminstrasi modern.
Sebagaimana
sesui
dengan
keputusan
Menteri
Keuangan
No.68/PMK/.01/2008 Account Respresentative (AR) adalah pegawai yang
telah diangkat pada setiap seksi pengawasan dan konsultasi di kantorkantor Pelayanan Pajak yang telah mengimplementasikan organisasi
modern yang mempunyai tugas antara lain adalah melakukan pengawasan
kepatuhan kewajiban perpajakn dari wajib pajak dan memberikan
bimbingan dan konsultasi teknis perpajakan kepada wajib pajak
terkait.yaitu dengan mensosialisasikan peraturan perpajakan.
2. Account Respresentative terbukti memberikan pengaruh yang cukup
dengan arah yang positif terhadap kepatuhan Wajib Pajak pada KPP
Pratama Medan Kota artinya denga mengoptimalkan kehadiran Account
Respresentative
dalam
memberikan
sosialisasi
tentang
pertauran
perpajakan dapat memberikan pemahaman kepada Wajib Pajak tentang
63
Universitas Sumatera Utara
64
3. kewajiban perpajakanya. Sehingga dapat meingkatkan kepatuhan Wajib Pajak dalam
melaksanakan kewajiban perpajaknnya.
4. Kinerja AR di KPP Pratama Medan Kota bias dikatakan baik. Terlihat dari pelasanaan
pekerjaan, sikap dalam menangani Wajib Pajak dan menjawab setiap pertanyaan ynag
ditanyakan oleh Wajib Pajak dan mensosialisasikna setiap peraturan baru.
5. Secara keseluruhan kepatuhan Wajib Pajak di KPP Pratama Medan Kota masih sangat
rendah terlihat dari jumlah Wajib Pajak efektif yang terdaftra di KPP Pratama Medan
Kota, hanya Sembilan sampai lima belas ribu yang yang melaksanakan kewajiban
perpajakanya.
6. KPP Pratama Medan Kota telah menyediakan berbagai media dan cara untuk
mensosialisasikan peraturan perpajakan. Akan tetapi kesadaran dan rasa ingin tahu
Wajib Pajak tentang peraturan perpajakan masih sangat rendah. Hal ini dapat terlihat
dari sikap acuh tak acuh terhadap media-media sosialisasi yang telah di sediakan.
B. SARAN
Bedasarkan kesimpulan diatas, terdapat beberapa saran yang mungkin dapat
dipertimbangkan antara lain :
1. Bagi KPP Pratama Medan Kota seharusnya kehadiran Account Respresentative dalam
meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak harus lebih dioptimalkan lagi perannya dalam
mengawasi Wajib Pajak,memberikan informasi perpajakan terbaru serta memberikan
sosialisasi tentang peraturan perpajakan dan pentingnya membayar pajak bagi
pembangunan Negara. Agar Wajib Pajak dapat memhami seberapa besar peranan pajak
dalam membiyai Negara.
2. Dalam melaporkan SPT dan mengurus kewajiban perjakan lainnya, sebaiknya Wajib
Pajak dapat mengurus sendiri kewajiban perpajaknnya tanpa melalui perwakilan sehingga
Universitas Sumatera Utara
65
dapat memahami hal-hal yang terkait kewajiban perpajaknnya. Wajib Pajak juga bisa
membaca dan lebih memperhatikan berbagai media sosialisasi yang disediakan di KPP
sebagai tambahan pengetahuannya mengenai perpajakan
3. KPP Pratama Medan Kota bisa melakukan lebih banyak kegiatan sosialisasi terutama
melalui penyuluhan yang dianggap oleh Wajib Pajak merupakan cara sosialisasi yang
paling efektif karena Wajib Pajak bisa berkomunisasi langsung dengan AR atau petugas
pajak dan lebih mudah memahami materi sosialisasi melalui penyuluhan pajak.
Universitas Sumatera Utara
GAMBARAN DATA PAJAK
A. Pengaruh Account Respresentative dalam Uapaya Penerimaan Pajak Pada
KPP Pratama Medan Kota
Seperti yang telah dijelaskan penulis pada bab I tentang pengertian,dan fungsi
Account Respresentative. Account Resprsentative memiliki peran yang sangat besar
dalam penerimaan pajak. Account Respresentative merupakan mitra penghubung
antara Direktorat Jenderal Pajak denga Wajib Pajak dimana Account Resprresentative
dituntut untuk menjabarkan dan menjelaskan suatu regulasi pajak kepada Wajib Pajak
sehingga Wajib Pajak daapat mngerti tentang kewajiban perpajaknnya. Kepatuhan
Wajib Pajak baik kepatuhan formal maupun kepatuhan material menjadi tanggung
jawab Account Respresentative untuk membina dan membimbing Wajib pajak.
Sementara salah satu upaya lain dalam meningkatkan kepatuha n Wajib Pajak
adalah memberikan pelayanan yang baik kepada wajib pajak ,peningkatan kualitas
dan kuantitas pealayanan diharapkan dapat meningkatkan kepuasan kepada Wajib
pajak sebagai pelanggan sehingga meningkatkan kepatuhan dalam bidang perpajakn,
pradigma baru yang menempatkan aparat pemerintah sebagai abdi Negara dan
masyarakat (wajb pajak) harus diutamakan agar dapat meningkatkan kinerja
pelayanan public,aparat pajak harus senantiasa melakukan perbaikan kualitas
pelayanan dengan tujuan agar dapat meningkatkan kepuasan dan kepatuhan wajib
pajak ,upaya teknis pegawai dalam bidang perpajakan, perbaikan infrastruktur seperti
perluasan tempat pelyanan terpadu (TPT), penggunaan sistem informasi dan
39
Universitas Sumatera Utara
40
teknologi untuk dapat memberikan kemudahan kepada Wajib Pajak dalam
memenuhi kewajiban perpajaknnya, sertya membewrikan informasi yang uptodate
mengenai peraturan perpajakan yang baru.
Untuk mewujudkan tingkat keunggulan pelayaann untuk memnuhi keinginan
pelanggan. Maka direktorat Jenderal pajak membuat sistem administrasi modern,
dimana pada KPP Pratama medan Kota ini memiliki 25 Account respresentative pada
Seksi Pengawasan dan konsultasi (waskon) yaitu 6 orang diantaranya merupakan AR
dari waskon I yang dikepalai oleh Simon Gomeri sinambela, pada waskon II 7
anggota pelaksana yang dikepalai oleh Mangatur Simanjuntak, pada Waskon III 6
anggota pelaksana ,dikepalai oleh Alex Kurniawan dan diwaskon IV terdapat 6
anggota yang dikepalai oleh Gintar Ginting.
Dalam organisasi KPP Pratama Medan Kota jabatan Account Respresentative
(Staf Pendukung Pelayanan) yang berada di bawah pengawasan dan bimbingna
kepala seksi dan konsultasi. Dimana tugas kinerja Account Respresentative dilakukan
dengan membagi wilayah kerja seksi pengawasan dan kosultasi.
Fungsi lain dari Account Respresentative yaitu menghimbau masyarakat
untuk membyar pajak, membuat profile Wajib Pajak. Hasil kerja Account
Respresentative ini nantinya dilaporkan ke Direktorat Jendraln Pajak sehingga dapat
mengetahui secara langsung dan mengetahui secara detail dat-data Wajib pajak serta
laporan Wajib Pajak.
Peran Account Respresentative sangat membantu Wajib Pajak karena
denmgan adanya Account Respresentative , Wajib Pajka merasa mudah dalam
menyelesaikan perpajakannya. Untuk itu Direktorat Jenderal Pajak menyediakan
Universitas Sumatera Utara
41
seorang
Account
Respresentative
untuk
dapat
meningkatkan
kepercayaan
masyarakat dan Wajib Pajak terhadap kinerja salah satu Lembaga Pemerintah ini.
Account Respresentative pada Kantor Pelayanan pajak dibentuk bedasarkan
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 98/KMK.01/2006 tanggal 20 Februari 2006
tentang Account Respresentative pada Kntor Pelayanan pajak yang telah
menimplementasikan Organisasi Modern.
B. Mekanisme dan Prosedur Kerja Account Respresentative (AR) di Kantor
Pelayanan Pajak Medan Kota
1. Mekanisme kerja Account Respresentative di dalam sistem admnistrasi Kantor
Pelayanan Pajak Modern adalah sebagai berikut :
a. Memberikan pelayanan perpajakan kepada Wajib pajak yang menjadi
tanggung jawabnya dalam hal pemenuhan hak dan kewajibannya sesuai denga
prosedur yang berlaku dan tepat waktu.
b. Memberikan informasi tentang peraturan perpajakan yang terbaru kepada
Wajib pajak yang menjadi tanggung jawabnya baik melalui surat atau media
elektronik.
c. Menjembatani kepentingan Wajib Pajak denga seksi terkait dalam rangka
memberikan pelayanan prima kepada Wajib Pajak yang menjadi tanggung
jawabnya.
Universitas Sumatera Utara
42
2. Prosedur Pelayanan Account Respresentative di Kantor Pajak Medan Kota :
Account Respresntative pada kantor Paelayanan Pajak Modern, berada di seksi
Pengawasan dan Konsultasi. Account Respresentative mempunyai pedoman
pelakasanaan tugas berupa prisedur-prosedur yang harus dilakukan antara lain :
a. Prosedur-prosedur yang dialakukan Account Respresentative di dalam
bimbingan dan konsultasi kepada Wajib Pajak :
1). Account Respresentative mengindentifikasi permasalahan Wajib Pajak
nyang berkaitan dengan :
- kebijakan atau peraturan perpajakn terbaru.
- penerapan sistem adminstrasi perpajakn atas kepatuhan kewajiban
perpajakanWajib
pajak.
- permasalahan lainnya yang berkaitan dengan hak dan kewajiban
perpajakn Wajib pajak oleh Wajib Pajak.
2). Account Resprentative mendiskusikan permasalan tersebut denan
Keapala Seksi Pengawasan dan Konsultasi.
3) kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi memberikan pengarahan
kepada
Account
Respresentative
untuk
mendapatkan
keseragaman
pemahaman atas permasalahan tersebut.
4). Account Respresentative memberitahukan dan menjelaskan atas
permasalahan tersebut sesegera mungkin kepada Wajib pajak agar dapay
segera dilakukan langkah-langkah yang seharusnya dilakukan oleh Wajib
pajak melalui bimbingan dan pengawasan Account Respresentative.
Universitas Sumatera Utara
43
5). Account Respresentativememberikan program bimbingan mengenai
kewajiban perpajakn sistem adminstrasi perpajakn dan masalah perpajakan
lainnya baik yang dapat dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak maupun di
tempat Wajib Pajak.
b. Prosedur Konsultasi Langsung Masalah Perpajakn Melalui Telpon.
1). Account Respresentative menerima pertanyaan langsung dari Wajib
Pajak yang menjadi tanggung jawabnya melalui telepon. Mempelajari dan
menjawab langsung pertanyaan tersebut atau meminta menghubungi
kembali apabila pertanyaan tersebut memerlukan pembahasan
2). Membahas pertanyaan bersama atasan langsung dan mengambilkan
kesimpulan untuk menjawab pertanyaan tersebut.
3). Menghubungi kembali Wajib Pajak melalui telpon dan menjawab
pertanyaan Wajib pajak sesuai pembahasan.
c. Prosedur Konsultasi Langsung Masalah Perpajakan.
1). Account Respresentative menerima pertanyaan Wajib Pajak yang menjadi
tanggung jawabnya, mempelajari pertanyaan dan langsung menjawab
apabilka dapat menjawab secara langsung.
2). Membahs pertanyaan yang memrlukan pembahasan lebih lanjut bersama
atasan langsung
3). Memberikan jawaban kepada Wajib Pajak sesuai hasil pembahasan.
d. Prosedur Konsultasi Melalui Internet
1). setiap Account Respresentative wajib memiliki alamat email
Universitas Sumatera Utara
44
2). Menrima pertanyaan Wajib Pajak yang menjadi tanggung jawabnya
melalui internet.
3). Mempelajari dan menjawab pertanyaan melalui internet dengan tembusan
kepada atasan langsung.
4). Membahas pertanyaan yang memerluan pembahasan lebih lanjut bersama
atasan langsung.
5).Memberikan jawaban kepada Wajib Pajak sesuai dengan hasil
pembahasan dengan tembusankepada atasan langsung
e. Prosedur – prosedur yang dilakukan Account Respresentative dalam
pengawasan kepada Wajib Pajak.
1). Mekanisme Pengawasan terhadap Wajib Pajak
- Account Respresentative melakukan pengawasan terhadap kepatuhan
formalWajib Pajak melalui sistem informasi perpajakan dan menindaklanjuti
dengan penerbitan Surat Teguran dan/atau Surat Tagihan Pajak apabila
terdapat kewajiban formal yang tidak atau belum dipenuhi oleh Wajib Pajak.
- Acconut Respesentative melakukan pengawasan terhadap hasil analisa
material Wajib pajak dan menindak lanjuti dengan mengusulkan secara
tertulis kepada Kepala Kantor dengan tembusan kepada Kepala Seksi
Pemeriksaanagar terhadap Wajib Pajak dilakukan pemeriksaan pajak, apabila
Wajib Pajak tersebut tidak atau belum memnuhi kewajiban material.
Universitas Sumatera Utara
45
- mencari, mengumpulkan dan mengitegrasikan data dan/atau informasi
eksternal yang bersumber dari unit/instansi terkait antara lain pemerintah
daerah, Direktorat Jenderal Bea Cukai,PLN, Telkom,Indosat, dll.
- mengetahui ruang lingkup usaha Wajib pajak secara menyeluruh yang
meliputi; kegiatan usaha utama Wajib Pajak yang meliputi jenis barang/jasa
yang dihasilkan atau diperdagangkan, pasar dari barang/jasa tersebut, merk,
dagang, letak pabrik/gudang/showroom ,jumlah pegawai dan sebagainya
kemudian mengetahui kegiatan usaha tambahan Wajib Pajak bila ada,
mengetahui alur produksi barang/jasa termasuk sistem pembelian dan sistem
penjualan, mengetahui identitas pemegang saham secara mendalam,
mengetahui ada tidaknya transaksi dengan pemegang saham seperti
utang/piutang, penjualan/pembelian, kepada saham untuk mengetahui
kewajaran nilai transaksi, mengetahui karakteristik usaha seperti : orientasi
pasar,sumber modal, pengaruh mata uang, ada dan tidaknya produk samping
dan limbah bernilai ekonomis serta komponen utama biaya. Selain itu dalam
prosedur ini AR di tuntut untuk mengetahui jumlah komposisi dana
penghasilan kerayawan tetap,honorer dan borongan serta jumlah penghasilan
pegawai asing dan pemberian natura/kenikmatankepada pegawai yang
dibiayakan oleh Wajib Pajak.
Universitas Sumatera Utara
46
2). Prosedur pemutakhiran ( update ) Data Wajib Pajak
- pemutakhiran data yang menyebabkan perubahan Surat Keterangan
Terdaftar Wajib Pajak yaitu ; Account Respresentative menerima surat
disposisi drai seksi pelayanan yang menginformasikan adanya
perubahan data Wajib Pajak yang menyebabkan perubahan kepada Surat
Keterangan Terdaftar, Account Respresentative menginformasikan
perubahan data Wajib Pajak sesuai dengan prosedur yang berlaku, berita
acara diteruskan oleh pegawai pelaksana kepada Seksi Pelayanan.
- Pemutakhiran Data Profil Wajib Pajak. Account Respresentative
menerima data- data yang diperlukan (dari berbagai sumber) untuk
memutakhiran data profil Wajib Pajak. Untuk data yang bersumber dari
Wajib Pajak agar disampaikan dalam surat khusus yang ditandatangani
oelh pengurus atau oihak yang diberi kuasa. Sehingga surat dari Wajib
Pajak akan diteruskan kepada Account Respresentative melalui Seksi
Pelayanan.
Account Respresentative yng merupakan pegawai Direktorat Jenderal
Pajak yag ditunujk untk melayani sejumlah Wajib pajak tertentu yang telah menjadi
tanggung jawabnya dan sebagai penghubung antar Kantor Pelayanan Pajak dengan
Wajib pajak memiliki beberapa tanggung jawab yang harus dilaksanakan sebagai
berikut :
1. Memberikan pelayanan prima kepada Wajib Pajak
Universitas Sumatera Utara
47
2. Memberikan penyuluhan tentang kebijakan perpajakn yang berlaku
3. Memberikan bimbingan dan konsultasi terhadap Wajib pajak
4. Melakukan pengawasan kepatuhan formal dan material Wajib Pajka
yang menjadi tanggung jawabnya.
5. Mencari,mengumpulkan bdan merekam data informasi yang diperoleh
kendala sistem informasi perpajakn.
6. Melaksanakan dan menyelesaikan seluruh kegiatan yang tercantum
pada menu pengawasan alur kerja.
3.
Kerja Account Respresntative di Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota
Mekanisme kerja pelayanan Account Respresetative didalam sistem
adminstrasi Kantor Pealayanan Pajak Modern adalah sebagai berikut :
a. Memberikan pelayanan perpajakan kepada Wajib Pajak yang menjadi
tanggung jawab yang berlaku dengan pemenuhan hak dan kewajibannya
sesuai dengan prosedur yang berlaku dan tepat waktu.
b. Memberikan informasi tentang peraturan perpajakan yang terbaru kepada
Wajib pajka yang menjadi tanggung jawabnya baik melalui surat media
elektronik.
4. Kewajiban Account Respresentative
a. Kewajiban Account Respresentative yang harus dilaksanakan adalah
menrbitkan surat keputusan, baik secara jabatan maupun karean
permohonan Wajib Pajak seperti:
-
Memberikan keterangan tertulis
Universitas Sumatera Utara
48
-
Menrbitkan keputusan pembetulan
-
Menerbitkan keputusan keberatan
b. Menerbitkan surat ketetapan Pajak. Setelah melakukan indakan
pemeriksaan , Account Respresentative wajib menerbitkan surat
ketetapan pajak apakah berupa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar,
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, Surat Ketetapan Pajak
Lebih Bayar , maupun Surat Ketetapan Pajak Nihil.
c. Kewajiban untuk melakukan penyuluhan kepada Wajib pajak. Dalam Self
Asessment System Wajib pajak melakukan sendiri kewajibannya seperti
menghitung,membayar, dan melaporkan kewajiban pajkanya. Account
Respresentative bertugas melakukan penyuluhan dan mensisialisasikan
peraturan-peraturan perpajakan yang berlaku.
d. Menrahasiakan data Wajib Pajak. Account Respresentative dilarang
menungkapkan kerahasian Wajib Pajak kepada pihak lain atas segala
sesuatau yang menyangkut masalah perpajakn yang diketahui.
5. Masalah dan Tantangan Jabatan :
Perlunya pemahaman akan pentingnya fungsi pelayanan serta kemampuan
berkomunikasi yang baik disamping pemahaman yang komperhensif tentang
pertauran perpajakan yang berlaku untuk menghindari persepsi negative dari
masyarakat tentang Direktorat Jenderal Pajak.
Pada Kenyataannya semua peran dan fungsi AR diatas belum dapat
sepenuhnya dijalankan dengan lancar dalam pelaksanaan pengawasan dan
konsultasi secara langsung untuk wajib pajak.
Universitas Sumatera Utara
49
Untuk menggambarkan keadaan sebenarnya di KPP Medan Kota,
maka penulis akan menampilkan data Wajib Pajak Orang Pribadi terdaftar di
wilayah kerja di KPP Prtatama Medan Kota sebagai berikut :
tahun
Tabel 3.1
Wajib Pajak Orang Pribadi
KPP Pratama Medan Kota
Wajib Pajak
Wajib Pajak
Wajib Pajak
Yang terdaftar
yang bayar
Yang Tidak
Bayar
2012
123.923
10.882
113.041
2013
130.627
9.185
121.442
2014
138.341
11.240
127.101
2015
145.902
12.020
133.882
2016
153.350
15.289
138.061
C. Penyelenggaraan Sosialisasi
Bedasarkan ketentuan Surat Edaran Direktur Jendral Pjak Nomot SE53/PJ./2010 (17 Juli 2017), setiap kantor pajak diwajibkan membuat laporan
sosialisasi yng memuat tanggal,jenis kegiatan, materi ,penyelenggara, jumlah
peserta/pengunjung, serta keterangan tambahanlainnya yang berkaitan dengan
kegiatan sosialisasi pajak yang dilakukan oleh kantor pajak. Hal ini bias di contoh
kan pada tahun yang 2014 kemarin sebagaiman pada saat itu DJP telah
mengeluarkan peraturan Menteri Keuangan Nomor 243/PMK.03/2014 tentang
Universitas Sumatera Utara
50
penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT)memutuskan menetapkan Peraturan
Direktorat Jenderal Pajak tentang Penyampaian Surat Pemberitahuan Elektronik,
dimana dalam peraturan ini Wajib Pajak melaporkan kewajiban pajaknnya secara
online menggunakan internet yang diimplemtasikan menggunakn Electrinic Filling
System (E-Filling).dan dengn dikelurkannya peraturan baru ini maka Account
Respresentative
dalam
menyampaikan
peraturan
baru
tersebut
denga
mensosialisasikan kepada Seluruh Wajib Pajak misalnya dengan cara daatang ke
satuan kerja untuk menyampaikan materi sosialisasi yang akan disampaiaknnya.
Satuan kerja tersebut berupa dinas pemerintahan,sekolah,dan perusahaan. Account
Resepresentative meenyampaikan surat ke satuan kerja yang akan dijadikan tempat
mereka bersosialisasi dan berkordinasi kepada bendahara satuan kerja dalam
mengumpulan masa atau peserta sosialisasi.
D. Data Wawancara
Dalam peruses pengumpulan data untuk menyelesaikan Laporan Tugsa Akhir
ini maka penilis melakukan metode wawancara kepada Bapak Gintar Ginting selaku
Kepala Seksi Waskon IV. Adapun hal yang saya tanyakan yaitu :
1. Alam Sosialisasi apa yang dilakukan oleh Account Respresentative dalam
upaya peningkatan kepatuhan Wajib Pajak?
Jawab : “sosialisasi yang dilakukan Account Resepresentative yaitu berupa
tatacara pengisisan SPT tahunan melauli E-filling ,sosialisasi tentang
peraturan PP 46, sosialisasi tentang kewajiban dan hak bagi Wajib Pajka
dan bendahrawan pemerintah”.
Universitas Sumatera Utara
51
2. Di maktu kpan saja sosialisasi dalam upaya peningkatan kepatuhan Wajib
Pajak ini dilaksanakan?
Ja
~wab : “untuk sosialisasi dalam penyampaian materi tentang SPT
tahunan Wajib Pajak orang pribadi biasanya dilaksanakan pada Januari
sampai dengan awal Maret. Dan untuk SPT tahunan Wajib Pajak Badan
dilakukan pada Februari sampai dengan awal April”.
3. Bagaimana cara sosialisator / pelaksana sosialisasi dalam metode
pengumpulan masa untuk melakukan sosialisasi?
Jawab : “dalam pengumpulan masa atau peserta sosialisasi Account
respresentative
menyampaikan
surat
ke
masing-masing
satuan
kerja,berkordinasi kepada bendahara satuan kerja, dan berkordinasi
dengan para konsultan pajak”.
4. Siapa sajakah yang berperan dalam melaksanakan sosialisasi ini?
Jawab : “dalam melaksanakan sosialisasi KPP Pratama Medan Kota
mempunyai tim sosialisasi dimana Kepala Ekstensifikasi berperan sebgai
ketuapenyuluhan, Kepala Seksi Waskon sebgai Kordinator penyiapan
materi,dan para Account Respresentative sebagai pelaksana sosialisasi”.
5. Apakah ada pelatihan khusus yang diberikan kepada sosialisastor?
Jawab : “ada, yaitu
pegawai pajak diberikan pendidikan dan latihan
penyuluhan agar dapat menyampaikan materi sosialisasi”.
6.
Prasarana apasajakah yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan
sosialisasi dalam upaya peningkatan kepatuhan kewajiban perpajakan?
Universitas Sumatera Utara
52
Jawab : “dalam melaksanakan sosialisasi sarana yang digunakan Account
Respresentative yaitu modul materi tentang materi, dan alat-lat seperti
infokus, laptop, modem, dan pointer”.
7. Bagaimana
respon masyarakat dengan adanya sosialisasi dalam upaya
peningkatan kepatuhan kewajiban perpajakan?
Jawab : “masyarakat merespon sangat baik dan positif dan mereka
mengharapkan
sosialisasi
berkesinambungan
dilakukan
serhingga
secara
pemahaman
berkala
Wajib
Pajak
dan
dan
semakin
meningkat”.
8. Bagaimana dampak yang dihasilkan oleh sosialisasi tersebut dala tingkat
kepatuahn kewajiban perpajakan?
Jawab : “sosialisasi memberikan pengetahuan banyak bagi Wajib pajak
terhadap kewajiban perpajakannya sehingga dapak yang dihasilkan
meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak dala melaksanakan kewajiban
perpajakannya”.
9. Kendala apa sajakah yang dihadapi Account Respresentative dalam
melaksanakan sosialisasi?
Jawab : “dalam melaksanakan sosialisasi Account Respresentative pasti
memiliki kendala dalam mengundang peserta sosialisasi dimana Wajib
Pajak yang diundang sengi sekali menghadirkan perwakilannya atau
konsultan pajaknnya sehingga tujuan dan amateri yang akan disampaikan
tidak pada sasaran atau tidak tersamapaikan dengan maksimal”.
Universitas Sumatera Utara
53
10. Dimana
sajakah
biasanya
Account
Respresentative
melaksanakan
sosialisasi?
Jawab : “biasanya Account Respresentative melaksanakan sosialisasi di
satuan kerja seperti
kantor dinas,kantor pemerintahan,sekolah,dan
perusahaan”.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
ANALISIS DAN EVALUASI
Sesuai dengan tujuan laporan Tugas akhir, yang telah dilaksanakan oleh penulis di
Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota, peran Account Respresentative dalm upaya
meningkatkan penerimaan pajak cukup maksimal .hal ini bias dilihat dari bertambahnya
jumlah Wajib Pajak yang mendaftarkan diri ke Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota setiap
tahunnya.
Dari hasil wawancara dan observasi langsung yang penulis lakukan dengan pegawai
perpajakan pada Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota khususnya di Seksi Pengawasan dan
Konsultasiyang dilengkapi dengan data penulis akan menyajikan data kedalam bentuk Tabel
A tentang perkembanagna jumlah Wajib Pajak orang Pribadi dalam enam tahun terakhir ,
dari table ini dapat dilihat bahwa peran Account Respresentative di Kantor Pealayanan Pajak
Medan Kota cukup berhasil. Hali ini dapat dilihat dari pertambahan Wajib Pajak orang
Pribadi yang Terdaftar pada tahun 2009 sampai 2016.
A.
Tabel Perkembangan Jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi dan Perkembangan
Wajib Pajak Yang Bayar di Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota dari Tahun
2012 sampai 2017.
54
Universitas Sumatera Utara
55
Tabel 4.1
Tahun
Wajib Pajak
Wajib Pajak
Wajib Pajak
Yang Terdaftar
Yang Bayar
Yang Tidak
Bayar
2012
123.923
10.882
113.041
2013
130.627
9.185
121.442
2014
138.341
11.240
127.101
2015
145.902
12.020
133.882
2016
153.350
15.289
138.061
Sumber : Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota
Dari Tabel A diatas dapat dilihat bahwa jumlah Wajib Pajak yang terdaftar untuk
tahun 2012 sam[pai tahun 2016 Wajip Pajak Orang Pribadi yang terdaftar mengalami
peningkatan, sedangkan untuk Wajib Pajak yang Bayar pun mulai meningkat ,
Setiap tahun Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pajak Pratama Medan Kota
semakin bertambah. Seperti yang kita lihat dari table diatas, dengan bertambahnya Wajib
Pajak mak dapat disimpulkan Account Respresentative telah berhasih mensosialisasikan
perpajakan kepada masyarakat sehingga banyak masyarakat sudah mulai sadar dengan
kewajiban perpajakannya dengan mendaftarkan dirinya seebagai Wajib Pajak.Dengan
banyaknya Wajib Pajak yang mendaftarkan dirinya sebgai Wajib Pajak maka meningkatkan
penerimaan pajaknya.Dari table diatas kita juga bias melihat dimana Wajib Pajak yang
membayar mulai meningkat.meskipun jumlah Wajib Pajak yang tidak membayar masih
sangat banyak dalam hal ini peran Account Respresentative sangatlah penting.
Universitas Sumatera Utara
56
B. Peran dan Fungsi
serta
sosialisasi
peraturan
perpajakan
Account
Representative (AR) dalam upaya penigkatan kepatuhan wajib pajak pada
Seksi Pengawasan dan Konsultasi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Medan Kota.
Peran Account Respresentative sangat membantu Wajib Pajak karena dengan
adanya Account Respresentative , Wajib Pajak merasa mudah dalam menyelesaikan
perpajakannya. Untuk itu Direktorat Jenderal Pajak menyediakan seorang Account
Respresentative untuk dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat dan Wajib Pajak
terhadap kinerja salah satu Lembaga Pemerintah ini.
Account Respresentative pada Kantor Pelayanan pajak dibentuk bedasarkan
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 98/KMK.01/2006 tanggal 20 Februari 2006
tentang Account Respresentative pada Kntor Pelayanan pajak yang telah
menimplementasikan Organisasi Modern.
Melihat realisasi APBN tahun 2013, diketahuii bahwa pajak menyumbang
73% dari total penerimaan Negara. Artinya, saat ini penerimaan pajak merupakan
sumber pembiayaan utaama dalam kehidupan Negara. Target penerimaan pajak yang
diamanatkan kepada Direktorat Jenderal Pajak tahun 2013 adalah sebesar 1.042,28
Triliun meningjat 24,79% dari realisasi penerimaan pajak tahun 2012 sebesar 835,25
Triliun. Hal ini tidak terlepas dari pengarih kinerja Account Respresentative yang
memberikan bimbingan dan konsultasi serta pengawasan terhadap perpajakan
sehingga potensi pajak dapat tergali dengan optimal.
Universitas Sumatera Utara
57
Sedangkan Fungsi Ar sendiri mencakup banyak dalah hal penggalian potensi
pajak para Wajib Pajaknya. Adapun fungsi- fungsi nya dalam uraian tugas sebgai
berikut :
1. Membuat dan memutakhiran pemetaan (mapping) potensi pajak dengan
menggunakannya sebagai alat pengawasan dan penggalian potensi
wilayah dan atau Wajib Pajak.
2. Memebuat analisis resiko, rencana pengawasannya dan rencana
penggalian potensi wilayah dan atu Wajib Pajak bedasarkan pemetaan
Wajib Pajak.
3. Mencarai dan atau mengumpul data atau informasi Wajib pajak dalam
rangka pembuatan atau pemutakhiran profil Wajib Pajak ,pengawasan
dan penggalian potensi Wajib Pajak.
4. Mmebuat rencaha dan melakukan kunjungan kerja (visist) ke Wajib Pajak
dalam rangkan pembuatan atau pemutakhiran profil Wajib Pajak
,pengwasan, dan penggalian potensi Wajib Pajak, serta membuat konsep
laporan hasil kunjungan kerja.
5. Membuat atau memutakhiran profil Wajib Pajk dan menggunakannya
sebagai alat pengawasan dan penggalian potensi Wajib Pajak.
6. Membuat analisis resiko, rencana pengawasan dan rencana penggali
potensi wilayah dan atau Wajib Pajak bedasarkan profil Wajib Pajak.
7. Melakukan perekaman atas kegiatan pengawasan dan penggali potensi
Wajib Pajak dalam aplikasi DJP.
Universitas Sumatera Utara
58
8. Melakukan pengawasan dan penggalian atas potensi ,pembayaran dan
pelaporan masa atas PPH orang Pribadi tau badan yang dibayarkan
sendiri baik bersifat final maupun tidak final
9. Melakukan penelitian dan membuat konsepnuraian pelaksanaantindak
lanjut atas penerbitan surat Ketetapan Pajak, Surat Keputusan Keberatan,
Putusan Banding, Putusan gugatan, Putusan Peninjuan Kembali, Surat
Keputusan Pembetulan , Surat Keputusan Pengurangan, Surat Keputusan
Pembatal;an,
dan
Surat
Keputusan
Penghapusan
dalam
rangka
pengawasan dan penggalian potensi pajak.
10.
Membuat konsep surat keputusan penunjuk Wajib Pajak sebagai
pemungut atau pemotong pajak.
Untuk memudahkan Account Respresentative dalam menjalankan peran
dan fungsinya sebagai sahabat Wajib Pajak.Maka Account Resepresentative
melakukan kegiatan sosialisasi untuk memberikan pemahaman tentang kewajiban
perpajakan
sesuai
peraturan
perundang-undangan
perpajakan.sosialisasai
ini
ditujukan kepada seluruh masyarakat yang memiliki penghasilan diatas PTKP
(Penghasilan Tidak Kena Pajak).
Sosialisasi merupakan salah satu upaya yang dilakukan petugas pajak
dalam mengoptimalkan serta menggali potensi penerimaan pajak Dalam melakukan
sosialisasi, Account Respresentative berkordinasi dengan masing-masing bendahara
pada satuan kerja yang menjadi sasaraan peserta sosialisasai dengan menyampaikan
surat ke masing- masing sasaran peserta dan dalam hal ini yang berperan dalam
dalam melakasanakan sosialisasi ini adalah tim sosialisasi KPP Pratama Medan Kota
Universitas Sumatera Utara
59
yaitu Kepala Seksi Ekstensifikasi yang menajdi ketuia Penyuluhan, Kepala Seksi
Pengawasan dan Konsultasi sebagi Kordinator Penyiapan Materi dan Para Account
Respresentative yang ditunjuk sebgai sosialisator.
Sosialisasi memiliki peran penting dalam perkembangan penerimaan
pajak .dimana denmgan diadakan sosialisasi ini dapat membuka pemikran dan
menambah pemahaman Wajib Pajak tentang peraturan-peraturan perpajakan dan serta
meningkatkankesadaran Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajaknnya
sehingga jumlah penerimaan pajak dapat meningkat.Perkembangan pajak tersebut
dapat kita lihat dalam tabel berikut :
Tabel 4.2
Jumlah Penerimaan Pajak PPh Orang Pribadi KPP Pratama Medan
Kota
Tahun
Realisasi Penerimaan
Target Penerimaan
%
2012
1.543.087.230
7.480.039.778
20,6
2013
3.543.050.348
20.290.804.705
17,5
2014
3.540.221.414
23.064.500.000
15,3
2015
8.890.316.411
23.301.796.816
38,2
2016
6.110.530.726
30.652.551.829
19,9
Sumber : data diolah
Dari tabel 4.2 diatas dapat dilihat target penerimaan pajak untuk tahun
2012 sampain tahun 2016 mengalami naik turun setiap tahunnya . dimana di tahun
2012 realisasi penerimaaan pajak sebesar 20,6 %, di tahun 2013 dan ditahyn 2014
Universitas Sumatera Utara
60
tingkat presentasinya mengalami penurunan menjadi 17,5 dan 15,3. Dit tahun 2015
presentasi penerimaan pajak meningkat drastis menjadi 38,2%, dan pada tahun 2016
mengalami penurunan kembali menjadio 19,9%.
Menurunnya jumlah penerimaan pajak orang pribadi terjadi dikarenakan
menurunnya jumlah Wajib Pajak yang membayar pajaknya.Dalam hal ini Account
resepresentative selalu berusah penuh dalam memaksimalkan kinerjanya sesuai
fungsinya dalam menggali potensi pajak dan mengoptimalkan penerimaan pajak.
C. Cara-cara Account Resepresentative Dalam Melaksanakan Sosialisasi
Peraturan Perpajakan di Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota
Sosialisasi yang dilakukan Account Respresentative adalah berupa sosialisasi
tentang Tata cara pengisian SPT Tahunan Melalui E-filling, sosialissai tentang PP 46,
dan sosialisasi tentang hak dan kewajiban bagi Wajib Pajak bendaharawan
pemerintah dan pemberi kerja pada satuan kerja yangmemiliki tugas dalam
memotong pajak para pegawai.
Sosialsiasi dilakukan pada januari smpai dengan awal Maret untuk SPT tahunan
Wajib Pajak Orang Pribadi, dimana pada masa ini Wajib Pajak Harus melaporkan
SPT Orang pribadi maka biasannya Account Respresentative melaksakanakan
sosialisasi di satuan kerja yang merupakan bagian wilayah kerjanya. Dalam
sosialisasi ini para pegawai pada satuan kerja yang menjadi sasaran oleh Account
Respresentaive untuk menjadi peserta sosialisasi. Sosialisasi ini biasa dilaksanakan
ditempat ditempat kerja dima Account Respresentative datang untuk melaksanakan
sosialisasi tersebut di sataun kerja yang menjadi sasaran. Satuan kerja ini biasanya
Universitas Sumatera Utara
61
meliputi sekolah,dimana guru dan staf sekolah yang menjadi sasaran peserta
sosialisasi, kemudian di perusahaan–perusahaan,dan pegawainnya lah yang menjadi
sasara peserta sosialisasi. Selain itu kantor-kantor pemerintahan juga ikut peran dalam
sosialisasi Account Respresentative. Sedangkan untuk SPT tahunan Wajib Pajak
Badan dilaksanakan pada February sampai dengan awal April. Dan pada masa ini
Account Respresentative melaksaanakan sosialisasi terhadap Wajib Pajak badan
yaitu berupa sosialisasi tentang “Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP) dan
Pemabuatan Efaktur”. Pada sosialisasi ini biasayana Account Respresentative
mengundang Para Wajib Pajak Badan ke KPP untuk dapat mengikuti sosialisasi ini.
melaksanakan sosialisasi Account respresentative mengumpulkan peserta sosialisasi
yang menjadi sasaran sosialisasi dengan menyampaikan surat dan berkordinasi ke
masing-masing bendahara pada satuan kerja yang menjadi sasaran peserta sosialisasi
dan para konsultasi pajak.
dalam melaksanakan sosialisasi Kasi Ekstensifikasi berperan sebagai ketua
penyuluhan ,Kasi Waskon berperan sebagai Kordinator dalam penyiapan materi dan
para Account Respresentative sebagai pelaksana sosialisasi. Account Respresentative
yang berperan sebagai Sosialisator mendapatkan pendidikan dan pelatihan khusus
tentang penyuluhan. dalam melakukan sosialisasi Account Respressentative
mengggunakan sarana modul materi tentang peraturan perundang-undangan
perpajakan yang akan di sampaikan pada sosialisasi. Kemudian dalam sosialisasinya
Account Respresentative juga menggunakan alat-alat berupa infokus,laptop, modem,
dan pointer yang di gunakan untuk mendukung Account Respresentative dalam
menyampaikan materi sosialisasinya.
Universitas Sumatera Utara
62
D. Kendala Yang Dihadapi Dalam Pelaksanaaan Peran dan Fungsi Account
Representative (AR) Pada Pengawasan dan Konsultasi di Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Medan Kota
Pada kenyataannya, semua peran dan fungsi Account Respresentative diayasa
dapat sepenuhnya dengan lancar, penulis menggunakan metode wawancara
langsung dengan salah satu Kepala Seksi Waskon untuk mengetahui apa saja
kendala yang dihadapa Account Respresentative , dan hasilnya:
1. Dalam melaksanakan sosialisasi Wajib Pajak yng diundang sering sekali
menghadirkan perwakilan atau konsultan pajaknya sehingga tujuan dan
sasaran materi yang disampaiakan tidak maksimal tersampaikan oleh sasaran
sosialisasi.
2. Sering terjadi pergantian Bendahara, pada seriap satuan kerja sehingga
Account Respresentative harus mengfualng kembali materi yang telah
diosampaikan.
3. Terbatasnya data karena Wajib Pajak yang kurang kopratif.
Universitas Sumatera Utara
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Bedasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya dapat
diambil beberapa kesimpulan antara lain sebgai berikut :
1. KPP Pratama Medan Kota teal melaksanakan sistem adminstrasi modern.
Sebagaimana
sesui
dengan
keputusan
Menteri
Keuangan
No.68/PMK/.01/2008 Account Respresentative (AR) adalah pegawai yang
telah diangkat pada setiap seksi pengawasan dan konsultasi di kantorkantor Pelayanan Pajak yang telah mengimplementasikan organisasi
modern yang mempunyai tugas antara lain adalah melakukan pengawasan
kepatuhan kewajiban perpajakn dari wajib pajak dan memberikan
bimbingan dan konsultasi teknis perpajakan kepada wajib pajak
terkait.yaitu dengan mensosialisasikan peraturan perpajakan.
2. Account Respresentative terbukti memberikan pengaruh yang cukup
dengan arah yang positif terhadap kepatuhan Wajib Pajak pada KPP
Pratama Medan Kota artinya denga mengoptimalkan kehadiran Account
Respresentative
dalam
memberikan
sosialisasi
tentang
pertauran
perpajakan dapat memberikan pemahaman kepada Wajib Pajak tentang
63
Universitas Sumatera Utara
64
3. kewajiban perpajakanya. Sehingga dapat meingkatkan kepatuhan Wajib Pajak dalam
melaksanakan kewajiban perpajaknnya.
4. Kinerja AR di KPP Pratama Medan Kota bias dikatakan baik. Terlihat dari pelasanaan
pekerjaan, sikap dalam menangani Wajib Pajak dan menjawab setiap pertanyaan ynag
ditanyakan oleh Wajib Pajak dan mensosialisasikna setiap peraturan baru.
5. Secara keseluruhan kepatuhan Wajib Pajak di KPP Pratama Medan Kota masih sangat
rendah terlihat dari jumlah Wajib Pajak efektif yang terdaftra di KPP Pratama Medan
Kota, hanya Sembilan sampai lima belas ribu yang yang melaksanakan kewajiban
perpajakanya.
6. KPP Pratama Medan Kota telah menyediakan berbagai media dan cara untuk
mensosialisasikan peraturan perpajakan. Akan tetapi kesadaran dan rasa ingin tahu
Wajib Pajak tentang peraturan perpajakan masih sangat rendah. Hal ini dapat terlihat
dari sikap acuh tak acuh terhadap media-media sosialisasi yang telah di sediakan.
B. SARAN
Bedasarkan kesimpulan diatas, terdapat beberapa saran yang mungkin dapat
dipertimbangkan antara lain :
1. Bagi KPP Pratama Medan Kota seharusnya kehadiran Account Respresentative dalam
meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak harus lebih dioptimalkan lagi perannya dalam
mengawasi Wajib Pajak,memberikan informasi perpajakan terbaru serta memberikan
sosialisasi tentang peraturan perpajakan dan pentingnya membayar pajak bagi
pembangunan Negara. Agar Wajib Pajak dapat memhami seberapa besar peranan pajak
dalam membiyai Negara.
2. Dalam melaporkan SPT dan mengurus kewajiban perjakan lainnya, sebaiknya Wajib
Pajak dapat mengurus sendiri kewajiban perpajaknnya tanpa melalui perwakilan sehingga
Universitas Sumatera Utara
65
dapat memahami hal-hal yang terkait kewajiban perpajaknnya. Wajib Pajak juga bisa
membaca dan lebih memperhatikan berbagai media sosialisasi yang disediakan di KPP
sebagai tambahan pengetahuannya mengenai perpajakan
3. KPP Pratama Medan Kota bisa melakukan lebih banyak kegiatan sosialisasi terutama
melalui penyuluhan yang dianggap oleh Wajib Pajak merupakan cara sosialisasi yang
paling efektif karena Wajib Pajak bisa berkomunisasi langsung dengan AR atau petugas
pajak dan lebih mudah memahami materi sosialisasi melalui penyuluhan pajak.
Universitas Sumatera Utara