Pelaksanaan Penyuluhan Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Untuk Memenuhi Kewajiban Perpajakan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

(1)

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI

PELAKSANAAN PENYULUHAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK UNTUK MEMENUHI KEWAJIBAN PERPAJAKAN PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN

PETISAH O

L E H

Nama : Wilman B. Hutahaean Nim : 072600076

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Menamatkan Studi Pada Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2010


(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat kasih karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) ini sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Adapun judul laporan yang saya ambil adalah ”Pelaksanaan Penyuluhan Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Untuk Memenuhi Kewajiban Perpajakan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah .

Laporan PKLM ini merupakan salah satu syarat untuk menamatkan studi pada Program Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sumatera Utara (USU). Penulis menyadari sepenuhnya laporan ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna, baik isi, cara pengetikan maupun bahasanya yang disebabkan keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki oleh penulis. Untuk itu dengan kerendahan hati, penulis mengharapkan saran-saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak demi penyempurnaan laporan ini.

Dalam penyelesaian laporan ini penulis mangalami berbagai kesulitan, akan tetapi berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak penulis dapat menyelesaikan laporan ini sebagaimana mestinya. Pada kesempatan ini secara


(3)

1. Bapak Prof. DR. M. Arif Nasution, Msi selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. M. Husni Thamrin, Msi selaku Ketua Jurusan Administrrasi perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Nurlela Ketaren, M.SP selaku pembimbing saya yang telah memberikan pengarahan dan masukan pada saat penulisan laporan PKLM ini.

4. Bapak dan Ibu staf pengajar serta seluruh pegawai dan pihak jurusan yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam memperoleh data dan penjelasan yang diperlukan dalam penulisan laporan ini. 5. Bapak Kepala Kantor Pajak Pratama Medan Petisah yang telah

memberikan izin, kesempatan bagi penulis dalam melaksanakan riset.

6. Terima kasih kepada Pak Jekson Pangaribuan selaku kepala seksi bagian pelayanan yang telah mambantu saya dalam mandapatkan data yang saya perlukan.

7. Seluruh staf dan pegawai di Seksi Pelayanan dan Waskon IV di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah.

8. Senior-senior saya yang telah membantu saya dalam perkuliahan dan masukan dalam PKLM ini.

9. Teman-teman saya TAX 07 semuanya, sahabat saya Puja, Hartoni (Boston), Fadly, Bayu, Joel, Antoni (Gila Bola), Anas (Warren,G),


(4)

Jairun, Riant, Agung ,Surya. Terkusus buat kawan-kawan saya kelas B TAX 07 dan lain-lain.

Penulis berharap kiranya laporan PKLM ini dapat bermanfaat dalam memperkaya wawasan ilmu pengetahuan, akhir kata semoga Tuhan Yang Maha Esa menyertai langkah kita semua. Amin…..!

Medan Juni 2010 Penulis

Wilman. B Hutahaean NIM : 072600076


(5)

ABSTRAK

“ PELAKSANAAN PENYULUHAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK UNTUK MEMENUHI KEWAJIBAN PERPAJAKAN PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN

PETISAH “ Nama : Wilman.B Hutahaean

Nim : 072600076

Jurusan : Diploma III Administrasi Perpajakan Dosen pembimbing : Dra.Nurlela Ketaren,M.SP

Adapun Ruang lingkup penulis dalam penelitian ini antara lain:

1. Untuk mengetahui mekanisme pelaksanaan Penyuluhan Perpajakan di kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah.

2. Untuk mengetahui hasil data yang diperoleh sehubungan dengan pelaksanaan Penyuluhan Perpajakan pada KPP Pratama Medan Petisah.

3. Untuk mengetahui kendala dalam Pelaksanaan Penyuluhan Perpajakan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah.

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah :

a. Daftar pertanyaan / wawancara kepada 4 (empat) orang pegawai bagian penyuluhan yang ada pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah. b. Daftar observasi yaitu mengamati langsung pelaksanaan penyuluhan pada

Kantor Pelayananan Pajak Pratama Medan Petisah.

c. Daftar dokumentasi yaitu mempelajari buku panduan ataupun literatur,hasil-hasil penelitian, meminta dokumen atau data-data yang berhubungan dengan Praktik Kerja Lapangan Mandiri.

Adapun hasil penelitian penulis adalah :

1. Untuk mengetahui mekanisme pelaksanaan Penyuluhan Perpajakan pada kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah.

a. Tenaga penyuluh :

Jumlah tenaga penyuluh pada kantor pelayanan pajak pratam medan petisah adalah 7 orang. Wilayah penyuluhannya adalah Medan Helvetia, Sei Sikambing, dan Sei Putih Timur. Pelaksanaan penyuluhan pada kantor pelayanan pajak pratama medan petisah dilakukan 2 kali setahun, yaitu pada bulan januari dan juni.Kurangnya tenaga penyuluh yang memiliki kemapuan untuk memberikan sosialisasi penyuluhan perpajakan pada KPP Pratama Medan Petisah mengakibatkan pelaksanaan penyuluhan perpajakan kurang optimal.

b. Materi penyuluhan :

Materi penyuluhan yang diberikan disessuaikan dengan keadaan undangan atau kondisi wajib pajak yang hadir

c. Sarana penyuluhan :

Berupa laptop, infokus, gedung untuk pelaksaaan penyuluhan, brosur-brosur tentang pajak dan juga perangkat elektronik lainnya serta mobil penyuluhan


(6)

untuk menginformasikan kepada masyarakat kapan pelaksanaan penyuluhan diadakan.

d. Metode penyuluhan :

Dalam pelaksanaan penyuluhan oleh aparat penyuluh KPP Pratama Medan Petisah menggunakan metode langsung, dimana aparat penyuluh langsung bertatap muka dengan masyarakat dalam menyampaikan informasi.

2. Untuk mengetahui data tentang pelaksanaan Penyuluhan Perpajakan pada KPP Pratama Medan Petisah.

a. Statistik wajib pajak terdaftar per 31 desember 2007-per 31 desember 2009. b. Statistic penerimaan SPT tahunan per 31 desember 2007-per 31 desember

2009.

3. Untuk mengetahui kendala dalam Pelaksanaan Penyuluhan Perpajakan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah.

a. Kurangnya minat masyarakat dalam mengikuti dalam setiap acara penyuluhan/ sosialisasi perpajakan.

b. Kurangnya tenaga penyuluh yang dikhususkan uuntuk menyampaikan materi pada KPP Pratama Medan Petisah.

Sebagai kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah penyuluhan merupakan elemen penting bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah. Pelaksanaan penyuluhan sudah membawa dampak positif bagi KPP Pratama Medan Petisah, berdasarkan stastistik data wajib pajak terdaftar dan penerimaan SPT tahunan yang ada di KPP dapat disimpulkan adanya peningkatan tiap tahunnya. Dalam pelaksanaan penyuluhan aparat penyuluh masih mengalami kendala yaitu kurangnya tenaga penyuluh yang ada pada KPP Pratama Medan Petisah serta kurangnya minat masyarakat dalam mengikuti setiap acara penyuluhan yang diadakan KPP Pratama Medan Petisah.

Kata kunci : “Pelaksanaan Penyuluhan Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak”.


(7)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PROGRAM STUDI DIPLOMA III ADMINISTRASI PERPAJAKAN

LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN PKLM INI DISETUJUI UNTUK DIPRESENTASIKAN OLEH :

Nama :Wilman.B Hutahaean Nim : 072600076

Program. Studi : Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul :”PELAKSANAAN PENYULUHAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK UNTUK MEMENUHI KEWAJIBAN PERPAJAKAN PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN PETISAH”

Ketua Prodip III Dosen Pembimbing Supervisior Lapangan

Administrasi Perpajakan

(Drs.H.M. Husni Thamrin) (Dra Nurlela Ketaren,M.SP) ( Amran Telambanua) NIP : 196401081991021001 NIP :195405021982032002 NIP : 060075514

Diketahui Dekan FISIP USU

(Prof. DR. M. Arif Nasution, MA) NIP : 196207031987111001 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(8)

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PROGRAM STUDI DIPLOMA III ADMINISTRASI PERPAJAKAN

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI INI DIPRESENTASIKAN DIDEPAN PANITIA PENGUJI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PROGRAM STUDI DIPLOMA III ADMINISTRASI PERPAJAKAN

PADA HARI : TANGGAL :

PUKUL :

TIM MAJELIS PENGUJI

KETUA :


(9)

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI ... i-ii BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan mandiri ... 1

B. Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri ... 5

C. Ruang Lingkup Praktik Kerja Kapangan Mandiri ... 7

D. Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri ... 7

E. Metode Pengumpulan data ... 8

F. Sistematika Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri...9-10 BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM A. Sejarah Umum Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Petisah... 11

B. Tugas dan Fungsi KPP Pratama Medan Petisah...11

C. struktur Organisasi KPP Pratama Medan Petisah ...12

D. Deskripsi KPP Pratama Medan Petisah...13-16 BAB III GAMBARAN DATA PAJAK A. Pengertian penyuluhan perpajakan……….……17

B. Tujuan penyuluhan perpajakan……….18-20 C. Sasaran penyuluhan perpajakan………....20-21 D. Metode penyuluhan………...21-24 E. Materi penyuluhan………..24-25 F. Sarana penyuluhan………25


(10)

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA

A. Mekanisme pelaksanaan penyuluhan perpajakan pada

KPP Pratama Medan Petisah…………..………26-30 B. Data wajib pajak terdaftar dan data penerimaan SPT tahunan...30-33 C. Kendala yang dihadapi aparat penyuluh dalam

pelaksanaan penyuluhan pada kantor pelayanan

pajak pratama Medan Petisah……….33-34 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN………..….35-36

B. SARAN……….37

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(11)

ABSTRAK

“ PELAKSANAAN PENYULUHAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK UNTUK MEMENUHI KEWAJIBAN PERPAJAKAN PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN

PETISAH “ Nama : Wilman.B Hutahaean

Nim : 072600076

Jurusan : Diploma III Administrasi Perpajakan Dosen pembimbing : Dra.Nurlela Ketaren,M.SP

Adapun Ruang lingkup penulis dalam penelitian ini antara lain:

1. Untuk mengetahui mekanisme pelaksanaan Penyuluhan Perpajakan di kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah.

2. Untuk mengetahui hasil data yang diperoleh sehubungan dengan pelaksanaan Penyuluhan Perpajakan pada KPP Pratama Medan Petisah.

3. Untuk mengetahui kendala dalam Pelaksanaan Penyuluhan Perpajakan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah.

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah :

a. Daftar pertanyaan / wawancara kepada 4 (empat) orang pegawai bagian penyuluhan yang ada pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah. b. Daftar observasi yaitu mengamati langsung pelaksanaan penyuluhan pada

Kantor Pelayananan Pajak Pratama Medan Petisah.

c. Daftar dokumentasi yaitu mempelajari buku panduan ataupun literatur,hasil-hasil penelitian, meminta dokumen atau data-data yang berhubungan dengan Praktik Kerja Lapangan Mandiri.

Adapun hasil penelitian penulis adalah :

1. Untuk mengetahui mekanisme pelaksanaan Penyuluhan Perpajakan pada kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah.

a. Tenaga penyuluh :

Jumlah tenaga penyuluh pada kantor pelayanan pajak pratam medan petisah adalah 7 orang. Wilayah penyuluhannya adalah Medan Helvetia, Sei Sikambing, dan Sei Putih Timur. Pelaksanaan penyuluhan pada kantor pelayanan pajak pratama medan petisah dilakukan 2 kali setahun, yaitu pada bulan januari dan juni.Kurangnya tenaga penyuluh yang memiliki kemapuan untuk memberikan sosialisasi penyuluhan perpajakan pada KPP Pratama Medan Petisah mengakibatkan pelaksanaan penyuluhan perpajakan kurang optimal.

b. Materi penyuluhan :

Materi penyuluhan yang diberikan disessuaikan dengan keadaan undangan atau kondisi wajib pajak yang hadir

c. Sarana penyuluhan :

Berupa laptop, infokus, gedung untuk pelaksaaan penyuluhan, brosur-brosur tentang pajak dan juga perangkat elektronik lainnya serta mobil penyuluhan


(12)

untuk menginformasikan kepada masyarakat kapan pelaksanaan penyuluhan diadakan.

d. Metode penyuluhan :

Dalam pelaksanaan penyuluhan oleh aparat penyuluh KPP Pratama Medan Petisah menggunakan metode langsung, dimana aparat penyuluh langsung bertatap muka dengan masyarakat dalam menyampaikan informasi.

2. Untuk mengetahui data tentang pelaksanaan Penyuluhan Perpajakan pada KPP Pratama Medan Petisah.

a. Statistik wajib pajak terdaftar per 31 desember 2007-per 31 desember 2009. b. Statistic penerimaan SPT tahunan per 31 desember 2007-per 31 desember

2009.

3. Untuk mengetahui kendala dalam Pelaksanaan Penyuluhan Perpajakan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah.

a. Kurangnya minat masyarakat dalam mengikuti dalam setiap acara penyuluhan/ sosialisasi perpajakan.

b. Kurangnya tenaga penyuluh yang dikhususkan uuntuk menyampaikan materi pada KPP Pratama Medan Petisah.

Sebagai kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah penyuluhan merupakan elemen penting bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah. Pelaksanaan penyuluhan sudah membawa dampak positif bagi KPP Pratama Medan Petisah, berdasarkan stastistik data wajib pajak terdaftar dan penerimaan SPT tahunan yang ada di KPP dapat disimpulkan adanya peningkatan tiap tahunnya. Dalam pelaksanaan penyuluhan aparat penyuluh masih mengalami kendala yaitu kurangnya tenaga penyuluh yang ada pada KPP Pratama Medan Petisah serta kurangnya minat masyarakat dalam mengikuti setiap acara penyuluhan yang diadakan KPP Pratama Medan Petisah.

Kata kunci : “Pelaksanaan Penyuluhan Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak”.


(13)

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri ( PKLM )

Dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 jo Undang – Undang Nomor 28 Tahun 1994 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan dijelaskan bahwa sistem perpajakan yang berlaku di Indonesia adalah Self Assesment. Hal ini berarti wajib pajak diberikan kepercayaan penuh untuk menghitung ,memperhitungkan, menyetor dan melaporkan kewajiban perpajakannya sedangkan aparat pajak berkewajiban melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap wajib pajak dalam rangka melaksanakan kewajiban perpajakannya.

Defenisi atau pengertian pajak menurut Prof.Dr.Rochmat Soemitro,SH : Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum (Mardiasmo,2006 : 1).

Sebagai konsekuensi logis dari Self Assessment System tersebut maka wajib pajak harus menyadari kewajibannya yaitu memenuhi kewajiban perpajakan serta harus memahami ketentuan – ketentuan pajak yang harus dipatuhinya. Dengan semakin sadarnya wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya serta mampu memenuhi kewajiban tersebut sesuai dengan peraturan pajak yang berlaku, maka penerimaan negara dari wajib pajak diharapkan terus meningkat.


(14)

Dalam realitas pelaksanaan Self Assesment System masih ada kendala mengingat tidak semua wajib pajak menyadari dan mampu memahami ketentuan-ketentuan pajak yang berlaku. Hal ini wajar mengingat latar belakang pendidikan dan penerimaan informasi masing-masing wajib pajak adalah berbeda –beda, untuk wajib pajak yang tingkat pemahamannya sudah memadai mengenai pajak, maka Self Assessment System tidak begitu bermasalah,namun bila

terjadi sebaliknya maka akan berpengaruh negatif dalam pelaksanaan perpajakan. Dalam pasal 2 ayat 1 Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1994 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan setiap wajib pajak yang telah memenuhi persyaratan subjektif dan objektif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan wajib mendaftarkan diri pada Kantor Direktorat Jenderal Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan wajib pajak dan kepadanya diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak ( NPWP ). Wajib pajak yang tidak mendaftarkan diri atau sengaja menghindar dari kewajibannya sebagai wajib pajak akan dikenakan sanksi. Namun peningkatan yang mendaftarkan diri sebagai wajib pajak masih kurang atau belum maksimal meskipun telah diadakan sosialisasi oleh fiskus. Ada juga wajib pajak orang pribadi atau badan tetapi tidak melaporkan penghasilannya kepada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) secara jujur dan benar.


(15)

administrasi bila tidak membayar pajak tepat waktu, bila mana wajib pajak belum mengerti apa sebenarnya pajak dan mengangap pajak sesuatu yang sia-sia (karena merasa tidak mempunyai manfaat terhadap dirinya), maka pelaksanaan pajak akan sangat sulit dijalankan sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku. Wajib pajak masih sangat rendah pemahamannya tentang perpajakan sebagian besar berasal dari daerah terpencil yang kurang informasinya tentang penyuluhan perpajakan. Hal ini wajar mengingat wajib pajak bertempat tinggal di daerah pedesaan yang mana tingkat pendidikan dan penerimaan informasi masih cukup rendah dibandingkan dengan wjib pajak yang tinggal diperkotaan.

James F. Adams mempunyai pandangan bahwa “Penyuluhan adalah merupakan suatu pertalian timbal balik antara individu dimana seseorang membantu orang lain,supaya dapat memahami lebih dalam baik hubungan dengan masalah-masalah yang dihadapinya pada waktu itu dan pada yang akan datang”.

Mengingat sebagian besar wajib pajak masih belum memahami pajak serta aturan – aturan perpajakan maka peranan penyuluhan sangat penting dengan adanya penyuluhan ini maka diharapkan masyarakat semakin sadar tentang kewajibannya sebagai warga negara yaitu dalam hal membayar pajak serta mampu memenuhi kewajiban pajaknya tersebut sesuai dengan ketentuan pajak yang berlaku. Dalam pelaksanaan penyuluhan perpajakan pemerintah pusat selaku fiskus perlu memperhatikan berbagai unsur yang terlibat dalam penyuluhan tersebut yaitu aparat pajak, materi penyuluhan, metode penyuluhan serta sarana penunjang yang digunakan dalam penyuluhan tersebut. Semua faktor – faktor tersebut harus mampu saling melengkapi dengan tidak lupa memperhatikan kondisi dan keadaan


(16)

masyarakat yang disuluh. Bila salah satu faktor saja tidak sesuai dengan kondisi masyarakat yang disuluh maka sasaran dari penyuluhan tersebut akan sulit dicapai.

Aparat penuluh merupakan ujung tombak dalam pelaksanaan penyuluhan karena kualitas dan kuantitasnya harus memadai, metode penyuluhan yang cocok dan tepat untuk suatu masyarakat dan didukung fasilitas yang memadai, mengingat sebagian besar wajib pajak tinggal dipedesaan yang tingkat pengetahuan dan penerimaan informasinya masih rendah, maka penyuluh perpajakan pada masyarakat desa perlu memakai strategi yang tepat, agar pelaksanaan dapat berjalan lancar dan membuahkan hasil yang ditandai dengan meningkatnya kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.

Adapun yang menjadi latar belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) ini mengingat bahwa seharusnya tamatan Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sumatera Utara (USU) adalah merupakan tenaga kerja yang terampil,siap pakai dan tenaga yang ahli dibidang perpajakan. Maka dari itulah untuk melahirkan tenaga yang terampil,dan ahli dibidang perpajakan dipandang perlu adanya pelaksanaan PKLM di Direktur Jenderal Pajak oleh mahasiswa Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan USU.dalam kegiatan PKLM ini diharapkan mahasiswa


(17)

PERPAJAKAN PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN PETISAH”

B. Tujuan Dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

Praktik Kerja Lapangan Mandiri merupakan salah satu syarat yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa untuk menyelesaikan Program Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU.

Setiap kegiatan dilaksanakan tentunya mempunyai tujuan. a) Tujuan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

1. Untuk mengetahui jenis-jenis upaya yang dilakukan oleh Kantor Pelayana Pajak Pratama Medan Petisah dalam melayani wajib pajaknya.

2. Untuk mengetahui data tentang pelaksanaan Kantor Pelayanan Pajak Pratama dalam melaksanakan penyuluhan.

3. Untuk mengetahui masalah maupun kendala yang dihadapi oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah dalam melaksanakan penyuluhan. b) Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

Bagi Mahasiswa

a) Untuk menambah wawasan dan pengetahuan di bidang perpajakan khususnya tentang Penyuluhan Perpajakan

b) Untuk menerapkan teori dan pengetahuan yang didapat selama perkuliahan c) Mengetahui tatacara dan prosedur pelaksanaan penyuluhan pada Kantor


(18)

d) Membantu meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan mendapatkan pengalaman kerja.

Bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

b) Sebagai sarana untuk meningkatkan hubungan antara Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah dengan Universitas Sumatera Utara khususnya Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan. sehingga instansi tersebut dapat mengetahui sejauh mana tingkat perkembangan ilmu pengetahuan dilembaga pendidikan Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan FISIP USU.

c) Untuk membantu dalam mensosialisasikan pelayanan penyuluhan perpajakan.

d) Hasil dari proposal ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumbangan pemikiran kepada Kantor Pelayanan Pajak Medan Petisah.

e) Untuk menambah Ide dan gagasan untuk perbaikan sistem kerja yang ada di Kantor Pelayanan Pajak Medan petisah.

Bagi Universitas Sumatera Utara

a) Untuk meningkatkan kerja sama antara Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan petisah dengan Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan.


(19)

C. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

Di dalam PKLM penulis membatasi ruang lingkup kegiatan yang akan dilakukan dalam upaya meningkatkan kepatuhan wajib pajak antara lain :

4. Untuk mengetahui mekanisme pelaksanaan Penyuluhan Perpajakan di kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah.

5. Untuk mengetahui data tentang pelaksanaan Penyuluhan Perpajakan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah.

6. Untuk mengetahui kendala dalam Pelaksanaan Penyuluhan Perpajakan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah.

D. Metode Praktik Kerja Lapangna Mandiri (PKLM)

Untuk mendapatkan dan mengumpulkan data serta perolehan informasi sesuai dengan metode yang digunakan, maka tahapannya adalah sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan

Dalam tahap ini, penulis melakukan berbagai persiapan yang menyangkut PKLM ini, mulai dari pengajuan judul, penentuan judul, penetuan tempat Praktik Kerja Lapangan Mandiri, mencari bahan untuk membuat proposal, serta konsultasi dengan dosen.

2. Studi Literatur

Penulis mengumpulkan data yang menyangkut masalah yang akan dibahas melalui sumber bacaan seperti : buku perpajakan, Undang-undang perpajakan, artikel ilmiah maupun literatur yang berhubungan dengan PKLM.


(20)

3. Observasi Lapangan

Dalam tahap ini penulis melakukan peninjauan/pengamatan secara langsung pada objek praktik kerja lapangan dan meninjau secara langsung kondisi tempat pelaksanaan kegiatan untuk mengetahui sistem kerja yang berlaku pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah.

4. Pengumpulan Data

Pada tahap ini penulis mengumpulkan data melalui dua cara yaitu data primer dan sekunder .

a. Data primer adalah data yang diperoleh dari pihak-pihak yang berkompeten dan menguasai objek kajian PKLM.

b. Data sekunder adalah dat ayang diperolehdari buku-buku,undang-undang dan referensi ilmiah.

5. Analisis Data dan Evaluasi

Setelah penulis memperoleh data yang diperlukan, penulis akan menganalisa dan mengevaluasi data atau keterangan mengenai Pelaksanaan Penyuluhan Perpajakan.

E. Metode Pengumpulan Data


(21)

2. Daftar Observasi (Observation guide)

Dalam metode ini penulis langsung turun kelapangan peninjauan, mendengar serta mencatat mengenai hal-hal yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas, meneliti pengenaan Penyuluhan Perpajakan.

3. Daftar Dokumentasi(Optional guide)

Studi dokumentasi dengan mempelajari buku dan/atau literatur, hasil-hasil penelitian, meminta dokumen atau data-data pendukung yang berhubungan dengan PKLM.

F. Sistematika Penulisan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

Dalam pembahasan penulisan laporan ini penulis menyajikan pembahasan laporan ini kedalam 5 bab. Adapun yang menjadi sistematika dalam penyusunan laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis menjelaskan secara singkat latar belakang yang menjadi pemikiran dalam pemilihan judul. Bab ini berisikan latar belakang PKLM, Tujuan, Manfaat PKLM, Ruang lingkup PKLM, Metode pengumpulan data dan Sistematika penulisan.

BAB II : GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI

Dalam bab ini penulis menguraikan secara singkat mengenai lokasi PKLM, sruktur organisasi, uraian tugas pokok dan fungsi, serta gambaran mengenai pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan petisah.


(22)

BAB III : GAMBARAN DATA PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI

Dalam bab ini penulis menjelaskan data yang berkaitan dengan pelaksanaan penyuluhan Perpajakan yang ada di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

BAB IV : ANALISIS DAN EVALUASI DATA

Pada bab ini penulis akan membandingkan penerapan teori yang ada dengan data yang diperoleh di lapangan, yaitu mengenai pelaksanaan Penyuluhan Perpajakan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisikan kesimpulan dan saran. Dimana dalam bab ini disimpulkan uraian-uraian dari bab-bab sebelumnya dan saran yang mungkin dapat digunakan untuk mengatasi masalah yang Dihadapi dalam meningkatkan pelayanan kepada wajib pajak khususnya di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah.


(23)

BAB II

GAMBARA UMUM OBJEK DANLOKASI PKLM A. Sejarah Umum KPP Pratama Medan Petisah

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah didirikan pada tanggal 26 Mei 2008 dengan membawahi tiga kecamatan yaitu Kecamatan Medan Petisah, Kecamatan Medan Helvetia, dan Kecamatan Medan Sunggal.

KPP Pratama Medan Petisah mempunyai tugas melaksanakan penyuluhan, pelayanan, dan pengawasan Wajib Pajak di bidang Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas Barang Mewah, Pajak Tidak Langsung Lainnya, Pajak Bumi dan Bangunan serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan dalam wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

B. Tugas dan Fungsi KPP Pratama Medan Petisah

Dalam melaksanakan tugasnya, KPP Pratama Medan Petisah menyelenggarakan fungsi:

a. Pengumpulan, pencarian dan pengolahan data, pengamatan potensi perpajakan, penyajian informasi perpajakan, pendataan objek dan subjek pajak, serta penilaian objek Pajak Bumi dan Bangunan

b. Penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan

c. Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan pengolahan Surat Pemberitahuan, serta penerimaan surat lainnya


(24)

e. Pelaksanaan registrasi Wajib Pajak f. Pelaksanaan ekstensifikasi

g. Penatausahaan piutang pajak dan pelaksanaan penagihan pajak; h. Pelaksanaan pemeriksaan pajak

i. Pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak; j. Pelaksanaan konsultasi perpajakan

k. Pelaksanaan intensifikasi l. Pembetulan ketetapan pajak

m. Pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan

n. Pelaksanaan administrasi kantor.

C. Struktur Organisasi KPP Pratama Medan Petisah

Struktur organisasi adalah bagan yang menggambarkan sistematis mengenai penetapan tugas – tugas, fungsi dan wewenang serta tanggung jawab masing – masing dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Tujuan struktur tersebut juga untuk membina keharmonisan kerja agar pekerjaan dapat dilaksanakan dengan teratur dan baik untuk mencapai tujuan secara maksimal.

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah dipimpin oleh seorang Kepala Kantor yang secara operasional bertanggung jawab kepada Kepala Kantor


(25)

a. Seksi Sub.Bagian Umum

b. Seksi Pengolahan Data dan Informasi; c. Seksi Pelayanan;

d. Seksi Penagihan; e. Seksi Pemeriksaan;

f. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan; g. Seksi Pengawasan dan Konsultasi I; h. Seksi Pengawasan dan Konsultasi II; i. Seksi Pengawasan dan Konsultasi III; j. Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV; k. Kelompok Jabatan Fungsional.

D. Deskripsi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah yang terletak di Jl. Asrama No. 7 A Medan . Adapun gambaran tugas dari masing-masing bagian kerja yang ada di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah adalah sebagai berikut :

1. Sub Bagian Umum Tugas dan fungsi :

a. Melakukan urusan tata usaha b. Melakukan urusan kepegawaian c. Melakukan urusan keuangan

d. Melakukan urusan dan perlengkapan rumah tangga 2. Seksi Pengolahan Data dan Informasi


(26)

a. Melakukan pengumpulan, pencarian, dan pengolahan data, penyajian informasi perpajakan

b. Perekaman dokumen perpajakan c. Merekam SSP lembar 3

d. Merekam SPT Masa PPN 1107, 1107A dan 1107B e. Merekam PPh Pasal 21

f. Merekam PPh Pasal 23/26 g. Merekam PPh Final Pasal 4 ayat

h. Melakukan urusan tata usaha penerimaan perpajakan

i. Melakukan pengalokasian Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan

j. Memberikan pelayanan dukungan teknis komputer k. Pemantauan aplikasi e-SPT dan e-Filing

l. Pelaksanaan i-SISMIOP dan SIG, m. Penyiapan laporan kinerja. 3. Seksi Pelayanan

Tugas dan fungsi :


(27)

e. Melakukan Penyuluhan Perpajakan

f. Melakukan penatausahaan pendaftaran, pemindahan data, dan pencabutan identitas Waib Pajak

g. Melakukan urusan kearsipan Wajib Pajak h. Melakukan Kerjasama Perpajakan

4. Seksi Penagihan Tugas dan fungsi :

a. Melakukan urusan penatausahaan piutang pajak b. Penundaan dan angsuran tunggakan pajak c. Penagihan aktif

d. Memberikan usulan penghapusan piutang pajak e. Penyimpanan dokumen-dokumen penagihan 5. Seksi Pemeriksaan

Tugas dan fungsi :

a. Melakukan penyusunan rencana pemeriksaan b. Pengawasan pelaksanaan aturan pemeriksaan

c. Penerbitan dan penyaluran Surat Perintah Pemeriksaan Pajak serta administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya.

6. Seksi Ekstensifikasi Tugas dan fungsi :

a. Melakukan pengamatan potensi perpajakan b. Pendataan objek dan subjek pajak


(28)

c. Pembentukan dan pemutakhiran basis data nilai objek pajak dalam menunjang ekstensifikasi

7. Seksi Pengawasan dan Konsultasi Tugas dan fungsi :

a. Melakukan pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak

b. Membimbingan/menghimbauan kepada Wajib Pajak dan konsultasi teknis perpajakan

c. Melakukan penyusunan profil Wajib Pajak d. Menganalisis kinerja Wajib Pajak

e. Memberikan konsultasi kepada wajib pajak tentang ketentuan peraturan perundang – undangan perpajakan

f. Memberikan usulan pembetulan ketetapan pajak, pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan

g. Melakukan evaluasi hasil banding.


(29)

(30)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.KESIMPULAN

1. Penyuluhan perpajakan adalah suatu sistem penyampaian informasi , konsultasi dan bimbingan secara berkesinambungan kepada masyarakat guna meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan kemauan anggota masyarakat tersebut untuk

memperoleh hak dan melaksanakan kewajibannya (Pusat Penyuluhan,1989:1). 2. Sistem penyuluhan pajak merupakan elemen penting bagi Kantor Pelayanan

Pajak Pratama Medan Petisah khususnya untuk menumbuhkembangkan kesadaran masyarakat akan kewajibannya sebagai wajib pajak.

3. Jumlah tenaga penyuluh pada kantor pelayanan pajak pratam medan petisah adalah 7 orang. Wilayah penyuluhannya adalah Medan Helvetia, Sei Sikambing, dan Sei Putih Timur. Pelaksanaan penyuluhan pada kantor pelayanan pajak pratama medan petisah dilakukan 2 kali setahun, yaitu pada bulan januari dan


(31)

7. Sarana yang digunakan Berupa laptop, infokus, gedung untuk pelaksaaan penyuluhan, brosur-brosur tentang pajak dan juga perangkat elektronik lainnya

serta mobil penyuluhan untuk menginformasikan kepada masyarakat kapan pelaksanaan penyuluhan diadakan.

8. Dalam pelaksanaan penyuluhan oleh aparat penyuluh KPP Pratama Medan Petisah menggunakan metode langsung, dimana aparat penyuluh langsung bertatap muka dengan masyarakat dalam menyampaikan informasi.

9. Berdasarkan statistik data wajib pajak terdaftar dan statistik penerimaan SPT tahunan dalam 3 tahun terakhir dapat disimpulkan adanya peningkatan baik jumlah wajib pajak dan penerimaan SPT tahunan, ini menunjukkan program penyuluhan yang sudah terealisasi membawa dampak positif bagi KPP Pratama Medan Petisah dalam mencapai penerimaan pajak yang semakin meningkat. 10. Dalam pelaksanaan penyuluhan banyak masalah yang dihadapi. Adapun masalah

itu dating dari pihak penyuluh itu sendiri dan dari masyarakat. Dari masyarakat masalah yang timbul adalah kurangnya minat untuk mengikuti setiap acara penyuluhan ataupun ssosialisasi yang setiap kali diadakan pihak KPP. Sedang masalah yang dating dari pihak KPP adalah kurangnya tenaga penyuluh yang terampil dan mampu berkomunikasi dengan baik untuk mensosialisasikan pajak kepada masyarakat.


(32)

B.SARAN- SARAN

1. Sebaiknya materi yang akan disampaikan aparat penyuluh berhubungan dengan tujuan, peran pajak dalam pembangunan dan pengalokasian pajak sehingga kecurigaan masyarakat akan pemungutan pajak tidak menghambat kelancaran pelaksanaan penyuluhan dan ingatan masyarakat terhadap image pajak yang kurang baik pelan-palan hilang dari pikiran masyarakat.

2. Untuk menambah kualitas dan kuantitas penyuluhan hendaknya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah menambah jumlah tenaga penyuluh yang terampil untuk memaksimalkan tujuan pelaksanaan penyuluhan yang nantinya dapat menjangkau semua masyarakat wajib pajak.

3. Sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan penyuluhan sebaiknya harus dapat memotivasi peserta penyuluhan, adanya variasi dan metode penyuluhan yang dapat menghilangkan rasa bosan masyarakat selama mengikuti penyuluhan.sehingga dalam sosialisasi tersebut masyarakat merasa nyaman mengikutinya dengan sungguh-sungguh.


(33)

DAFTAR PUSTAKA Atep Adyabarata,1992, Perpajakan, Penerbit Armico.

Brotodigarjo.R.Santoso,1987, Perpajakan Indonesia, Salemba Empat,Jakarta. Haula Rosdiana,Rasin Tarigan,2005, Perpajakan “Teori dan Aplikasi“,PT.Grasindo Persada, Jakarta.

Mohammad Zain,2007,Manejemen Perpajakan,Salemba Empat,Jakarta Judissen Rimsky,K,1997, Perpajakan, PT Gramedia Pustaka Umum. Mardiasmo, 2006, Perpajakan, Andi, Yogyakarta.

Pola Dasar Penyuluhan Perpajakan,1989,Pusat Penyuluhan ,Jakarta.

Siahaan P,Marihot,2004, Perpajakan Umum, PT Gramedia Pustaka Umum,Jakarta. Suryamoh,Jumhur,1975,Bimbingan dan Penyuluhan,Ilmu Bandung.

Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga

atas Undang -Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata


(1)

26

c. Pembentukan dan pemutakhiran basis data nilai objek pajak dalam menunjang ekstensifikasi

7. Seksi Pengawasan dan Konsultasi Tugas dan fungsi :

a. Melakukan pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak

b. Membimbingan/menghimbauan kepada Wajib Pajak dan konsultasi teknis perpajakan

c. Melakukan penyusunan profil Wajib Pajak d. Menganalisis kinerja Wajib Pajak

e. Memberikan konsultasi kepada wajib pajak tentang ketentuan peraturan perundang – undangan perpajakan

f. Memberikan usulan pembetulan ketetapan pajak, pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan

g. Melakukan evaluasi hasil banding.

h. Melakukan rekonsiliasi data Wajib Pajak dalam rangka melakukan intensifikasi


(2)

(3)

47 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.KESIMPULAN

1. Penyuluhan perpajakan adalah suatu sistem penyampaian informasi , konsultasi dan bimbingan secara berkesinambungan kepada masyarakat guna meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan kemauan anggota masyarakat tersebut untuk

memperoleh hak dan melaksanakan kewajibannya (Pusat Penyuluhan,1989:1). 2. Sistem penyuluhan pajak merupakan elemen penting bagi Kantor Pelayanan

Pajak Pratama Medan Petisah khususnya untuk menumbuhkembangkan kesadaran masyarakat akan kewajibannya sebagai wajib pajak.

3. Jumlah tenaga penyuluh pada kantor pelayanan pajak pratam medan petisah adalah 7 orang. Wilayah penyuluhannya adalah Medan Helvetia, Sei Sikambing, dan Sei Putih Timur. Pelaksanaan penyuluhan pada kantor pelayanan pajak pratama medan petisah dilakukan 2 kali setahun, yaitu pada bulan januari dan juni.Kurangnya tenaga penyuluh yang memiliki kemapuan untuk memberikan sosialisasi penyuluhan perpajakan pada KPP Pratama Medan Petisah mengakibatkan pelaksanaan penyuluhan perpajakan kurang optimal.

6. Materi penyuluhan yang disampaikan oleh aparat penyuluh disesuaikan dengan tingkat umur dan pengetahuan masyarakat.


(4)

7. Sarana yang digunakan Berupa laptop, infokus, gedung untuk pelaksaaan penyuluhan, brosur-brosur tentang pajak dan juga perangkat elektronik lainnya

serta mobil penyuluhan untuk menginformasikan kepada masyarakat kapan pelaksanaan penyuluhan diadakan.

8. Dalam pelaksanaan penyuluhan oleh aparat penyuluh KPP Pratama Medan Petisah menggunakan metode langsung, dimana aparat penyuluh langsung bertatap muka dengan masyarakat dalam menyampaikan informasi.

9. Berdasarkan statistik data wajib pajak terdaftar dan statistik penerimaan SPT tahunan dalam 3 tahun terakhir dapat disimpulkan adanya peningkatan baik jumlah wajib pajak dan penerimaan SPT tahunan, ini menunjukkan program penyuluhan yang sudah terealisasi membawa dampak positif bagi KPP Pratama Medan Petisah dalam mencapai penerimaan pajak yang semakin meningkat. 10. Dalam pelaksanaan penyuluhan banyak masalah yang dihadapi. Adapun masalah

itu dating dari pihak penyuluh itu sendiri dan dari masyarakat. Dari masyarakat masalah yang timbul adalah kurangnya minat untuk mengikuti setiap acara penyuluhan ataupun ssosialisasi yang setiap kali diadakan pihak KPP. Sedang masalah yang dating dari pihak KPP adalah kurangnya tenaga penyuluh yang terampil dan mampu berkomunikasi dengan baik untuk mensosialisasikan pajak kepada masyarakat.


(5)

49 B.SARAN- SARAN

1. Sebaiknya materi yang akan disampaikan aparat penyuluh berhubungan dengan tujuan, peran pajak dalam pembangunan dan pengalokasian pajak sehingga kecurigaan masyarakat akan pemungutan pajak tidak menghambat kelancaran pelaksanaan penyuluhan dan ingatan masyarakat terhadap image pajak yang kurang baik pelan-palan hilang dari pikiran masyarakat.

2. Untuk menambah kualitas dan kuantitas penyuluhan hendaknya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah menambah jumlah tenaga penyuluh yang terampil untuk memaksimalkan tujuan pelaksanaan penyuluhan yang nantinya dapat menjangkau semua masyarakat wajib pajak.

3. Sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan penyuluhan sebaiknya harus dapat memotivasi peserta penyuluhan, adanya variasi dan metode penyuluhan yang dapat menghilangkan rasa bosan masyarakat selama mengikuti penyuluhan.sehingga dalam sosialisasi tersebut masyarakat merasa nyaman mengikutinya dengan sungguh-sungguh.

4. Menambah jadwal kegiatan penyuluhan untuk lebih memaksimalkan pengetahuan masyarakat tentang perpajakan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA Atep Adyabarata,1992, Perpajakan, Penerbit Armico.

Brotodigarjo.R.Santoso,1987, Perpajakan Indonesia, Salemba Empat,Jakarta. Haula Rosdiana,Rasin Tarigan,2005, Perpajakan “Teori dan Aplikasi“,PT.Grasindo Persada, Jakarta.

Mohammad Zain,2007,Manejemen Perpajakan,Salemba Empat,Jakarta Judissen Rimsky,K,1997, Perpajakan, PT Gramedia Pustaka Umum. Mardiasmo, 2006, Perpajakan, Andi, Yogyakarta.

Pola Dasar Penyuluhan Perpajakan,1989,Pusat Penyuluhan ,Jakarta.

Siahaan P,Marihot,2004, Perpajakan Umum, PT Gramedia Pustaka Umum,Jakarta. Suryamoh,Jumhur,1975,Bimbingan dan Penyuluhan,Ilmu Bandung.

Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga

atas Undang -Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata


Dokumen yang terkait

Pengaruh Pelaksanaan PenyuluhanDalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib PajakUntuk Memenuhi Kewajiban Perpajakan Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat

1 72 67

Pelaksanaan Penyuluhan Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Untuk Memenuhi Kewajiban Perpajakan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

1 70 56

Pelaksanaan Penyuluhan Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Untuk Memenuhi Kewajiban Perpajakan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

2 44 65

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dalam Menerapkan Sistem Self Assessment pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia

3 109 60

Pelaksanaan Penyuluhan Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Untuk Memenuhi Kewajiban Perpajakan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota

1 49 74

Pelaksanaan Penyuluhan dan Sosialisasi Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Untuk Memenuhi Kewajiban Perpajakan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

2 82 86

Pelaksanaan Penyuluhan dan Sosialisasi Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Untuk Memenuhi Kewajiban Perpajakan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

0 0 7

Pelaksanaan Penyuluhan dan Sosialisasi Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Untuk Memenuhi Kewajiban Perpajakan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

0 0 16

Pelaksanaan Penyuluhan dan Sosialisasi Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Untuk Memenuhi Kewajiban Perpajakan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

1 4 15

Pelaksanaan Penyuluhan dan Sosialisasi Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Untuk Memenuhi Kewajiban Perpajakan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

0 0 1