LAPORAN PRAKTIKUM FARMASI FISIKA II PERC

LAPORAN PRAKTIKUM FARMASI FISIKA II
PERCOBAAN III
NORIT SEBAGAI ADSORBEN

OLEH :
NAMA

: NURFITRI GOMUL

NIM

: F1F1 13 040

KELOMPOK

: III

KELAS

:A


ASISTEN

: MUH. SYAMSUL RIZAL

LABORATORIUM FARMASI FISIKA II
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2014
NORIT SEBAGAI ADSORBEN
A. TUJUAN PERCOBAAN

Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengkaji proses adsorpsi menggunakan norit.
B. DASAR TEORI
Arang aktif atau karbon yang dapat menyerap senyawa racun dalam
media atau menyerap senyawa inhibitor yang disekresikan oleh
plantlet, menstabilkan pH media, merangsang pertumbuhan akar
dengan mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke dalam media
plantlet,


mencegah

atau

mengurangi

pembentukan

kalus,

dan

merangsang morfogenesis ( Widiastoety, 2004).
Karbon aktif merupakan bahan kimia yang saat ini banyak digunakan dalam industri
yang menggunakan proses absorpsi dan purifikasi. Pemilihan jenis aktivator akan
berpengaruh terhadap kualitas karbon aktif. Beberapa jenis senyawa kimia yang sering
digunakan dalam industri pembuatan karbon aktif adalah ZnCl2, KOH, H2SO4, dan HCl.
Masing-masing jenis aktifator akan memberikan efek/pengaruh yang berbeda-beda
terhadap luas permukaan maupun volume pori-pori karbon aktif yang dihasilkan

( Gumelar, 2015).
Karbon aktif merupakan bahan kimia yang saat ini banyak digunakan dalam industri
yang menggunakan proses adsorpsi dan purifikasi. Pada umumnya karbon aktif dibuat
melalui proses aktivasi dengan menambahkan bahan-bahan kimia. Beberapa jenis senyawa
kimia yang sering digunakan dalam industri pembuatan karbon aktif adalah ZnCl2, KOH,
H2SO4, dan HCl. Masing-masing jenis aktivator akan memberikan efek atau pengaruh
yang berbeda-beda terhadap luas permukaan maupun volume pori-pori karbon aktif yang
dihasilkan ( Gumelar, 2015).
Karbon aktif atau Carbo absorben merupakan padatan berpori yang mengandung 85%
- 95% karbon. Bahan yang mengandung unsur karbon dapat aktif dengan cara
memanaskannya pada suhu tinggi. Karbon aktif dengan luas permukaan yang besar dapat
digunakan untuk berbagai aplikasi yaitu sebagai penghilang warna, penghilang rasa,
penghilang bau dan agen pemurni dalam industri makanan. Selain itu juga banyak
digunakan dalam proses pemurnian air baik dalam proses produksi air minum maupun
dalam penanganan limbah (Idrus, 2013 ).
Pembuatan karbon aktif ini merupakan proses gabungan antara kimia dan fisika
dengan perendaman dengan aktivator dan pemanasan dengan injeksi nitrogen pada suhu
tinggi yang bertujuan memperbanyak pori dan membuat porositas baru sehingga karbon
aktif mempunyai daya serap tinggi. Proses pembuatan karbon aktif meliputi tahap-tahap


sebagai berikut, Variabel penelitian yang digunakan adalah variabel tetap, variabel bebas
(zat pengaktif yaitu ZnCl2 dan Na2CO3, dan variabel respon (kadar air, kadar abu, iodine
number, surface area karbon aktif, persen removal, dan kapasitas penyerapan fenol)
( Pambayun, 2013).
Adsorben merupakan bahan yang sangat berpori, dan adsorpsi berlangsung terutama
pada dinding-dinding pori atau pada letak-letak tertentu di dalam partikel itu. Adsorpsi
dapat terjadi pada antarfasa padat-cair, padat-gas atau gas-cair. Molekul yang terikat pada
bagian antarmuka disebut adsorbat, sedangkan permukaan yang menyerap molekulmolekul adsorbat disebut adsorben (Tandy, 2012).
Struktur arang / karbon aktif menyerupai struktur grafit. Grafit unan seperti pelat-pelat
besar terbentuk dari atom karbon yang berbentuk heksagonal. Jarak antara atom karbon
dalam masing-masing lapisan 1,42 A. Pada grafit, jarak antara pelat-pelat lebih dekat dan
terikat lebih teratur daripada struktur karbon aktif. Sifat adsorpsinya selektif, tergantung
pada besar atau volume pori-pori dan luas permukaan. Daya serap arang aktif sangat besar,
yaitu 25-100% terhadap berat arang aktif (Suhartana, 2006).
Arang aktif banyak digunakan sebagai adsorbsi logam berat diantaranya yaitu untuk
mengabsorbsi tembaga, kadmium, dan aluminium. Cara membuat arang aktif yaitu dengan
cara di bakar pada tanur dengan suhu 300 derajat celcius dengan waktu setengah jam,
setelah itu didiamkan pada suhu kamar dengan 24 jam, setelah itu digiling hingga halus
dan di ayak. Setelah itu diuji kualitas kandungan airnya, abu, dan daya adsorbsinya
(Wirawan, 2010).

C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah :
-

Botol semprot

-

Filler
Gels kimia 50 ml
Gelas kimia 100 ml
Gelas kimia 250 ml
Kuvet
Labu takar 250 ml
Labu takar 100 ml
Labu takar 50 ml
Pipet ukur 25 ml
Spektrofotometri spektronik 20D
Batang pengaduk

Lumpang dan alu
Corong

-

Timbangan analitik
Spatula

-

Pipet tetes

2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah :
-

Norit

-


Alkohol

-

Aquades

-

Kertas saring
Metilen red
Kertas perkamen

D. URAIAN BAHAN
1. Aquadest (Ditjen POM RI, 1979)
Nama resmi

: AQUA DESTILLATA

Nama lain


: Air Suling, aquadest

Berat molekul

: 18,02

Rumus molekul

: H2O

Pemerian

: Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak
mempunyi rasa

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup rapat

2. Alkohol (Ditjen POM RI, 1979)

Nama

: Alkohol

Nama lain

: Etanol

Rumus molekul

: C2H6O

Berat molekul

: 46

Pemerian

: Cairan tak berwarna, jernih, mudah menguap dan mudah
bergerak, bau khas, rasa panas


Kelarutan

: Sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform P dan dalam
eter P

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya, di tempat
sejuk, jauh dari nyala api

Khasiat

: Zat tambahan

3. Metil Merah (depkes RI, 1997 Halaman 705)
Nama resmi

: BENZOAT HIDROKSIDA


Nama lain

: Metil Merah

Rumus kimia

: C15 H15 N2 O3

Berat molekul

: 305,76

Pemerian

: Serbuk merah gelap

Kelarutan

: Sukar larut dalam air dan larut dalam etanol

Kegunaan

: Sebagai indikator

4. Norit (Ditjen POM, 1979)
Nama resmi

: CARBO ADSORBEN

Nama lain

: Arang penghilang warna, arang jerap

Rumus kimia

: Tersusun atas carbon

Berat molekul

: 4,2

Pemerian

: Serbuk halus, hitam, tidak berbau, bebas dari
butiran, tidak berasa

Kelarutan

: Larut dalam etanol, tidak larut dalam air

Penyimpanan

: Tempat kering dan wadah tertutup

Khasiat

: Sebagai adsorben

E. PRESEDUR KERJA
1. Penentuan panjang gelombng maksimum
300
ppm

2.

Diukur absorbansi metil
red
Ditentukan panjang
gelombang maksimum

=420n
m
nnmnn
m nm
Metil
red
Ditimbang 0,25 gram
Dimasukkan ke dalam gelas kimia
Ditambahkan alkohol 96%
Diaduk hingga larut
Dimasukkan ke dalam labu takar 250 ml
Diencerkan dengan aquadest hingga
tanda tera
Di pipet maisng-masing 10, 20, 30, 40,
dan 50 ml
Dimasukkan masing-masing ke dalam
labu takar 100 ml
Ditentukan absorbansinya menggunakan
spektro pada panjang gelombang 430
nm

Hasil
pengamatan ..?

3. Adsorpsi zat warna
Norit
Ditumbuk norit sebanyak 0,1 gram
Di masukkan ke dalam masingmasing larutan 100 ppm, 200 ppm,
300 pp., 400 ppm, dan 500 ppm
Dikocok dan didiamkan selama 10
menit
Disaring

Filtrat
Diukur pada maksimum = 430
nm
Hasil
Pengamatan ....?
4. Penentuan konsentrasi zat warna
Larutan zat
warna
Ditentukan panang gelombang
maksimum larutan zat warna secara
spektofotometri
Dibuat kurva larutan standar at warna
Ditentukan konsentrasi zat warna setelah
adsorpsi menggunakan kurva kalibrasi
larutan standar
Dihitung berat zat warna yang terabsorpsi
Dibuat grafik hubungan antara x/m dan
konsentrasi sesuai dengan persamaan
Freundlich
Ditentukan kapasitas absorbansinya

Hasil
Pengamatan..?

F. HASIL PENGAMATAN
1. Tabel Pengamatan
a. Penentuan panjang gelombang maximum
Panjang gelombang (nm)
400
425
430
435
440
445
450
455
500

Absorbansi (A)
0,453
0,495
0,506
0,501
0,502
0,500
0,482
0,345
0,144

b. Larutan standar
Konsentrasi (ppm)
100
200
300
400
500

Absorbansi (A)
1,369
2,770
4,000
4,000
4,000

c. Larutan sampel
Konsentrasi (ppm)
100
200
300
400
500

Absorbansi (A)
0,755
1,120
2,898
2,990
3,590

2. Analisis Data
a. Kurva standar
Konsentrasi (ppm)
100
200
300
400
500

Absorbansi (A)
1,369
2,770
4,000
4,000
4,000

absorbansi
5
4
4
3
3
2
2
1
1
0

f(x) = 0.01x + 1.28
R² = 0.77
absorbansi
Linear (absorbansi)

0

100 200 300 400 500 600

b. Perhitungan
Sampel

100
200
300
400
500

Konsentrasi

Konsentrasi

awal

akhir (x)

teradsorbsi

14,83
248,3
453,3
453,3
453,3

(mg)
4,25
-2,41
-7,66
-7,66
-7,66

100
200
300
400
500

Teradsorbsi

85,17
-48,3
-153,3
-153,3
-153,3

Dikatehui: y = 0,006x + 1,280
y1 = 1,369
y2 = 2,770
y3 = 4,000
y4 = 4,000
y5 = 4,000
Ditanyakan: 1. Konsentrasi akhir (x1, x2, x3, x4, x5)?

Massa

2. Massa terabsorbsi ?
Jawab:
1. Konsentrasi akhir


Untuk y1
y = ax + b
y = 0,006x + 1,280
x=

y−b
a

x=

1,369−1,280
0,006

x=

0,089
0,006

x=14,83


Untuk y2
y = ax + b
y = 0,006x + 1,280
x=

y−b
a

x=

2,770−1,280
0,006

x=

1,49
0,006

x=248,3


Untuk y3
y = ax + b
y = 0,006x + 1,280
x=

y−b
a

x=

4,000−1,280
0,006

x=

2,72
0,006

x=453,3


Untuk y4
y = ax + b
y = 0,006x + 1,280

x=

y−b
a

x=

4,000−1,280
0,006

x=

2,72
0,006

x=453,3


Untuk y5
y = ax + b
y = 0,006x + 1,280
x=

y−b
a

x=

4,000−1,280
0,006

x=

2,72
0,006

x=453,3
2. Massa teradsorbsi
massa teradsorbsi=[ teradsorbsi ] x 0,05 L
 Untuk sampel 1
massa teradsorbsi=[ 85,17 ] x 0,05 L
massa teradsorbsi=4,25
 Untuk sampel 2
massa teradsorbsi=[ −48,3 ] x 0,05 L
massa teradsorbsi=−2,41

 Untuk sampel 3
massa teradsorbsi=[ −153,3 ] x 0,05 L
massa teradsorbsi=−7,66
 Untuk sampel 4
massa teradsorbsi=[ −153,3 ] x 0,05 L
massa teradsorbsi=−7,66

 Untuk sampel 5
massa teradsorbsi=[ −153,3 ] x 0,05 L
massa teradsorbsi=−7,66

c. Isoterm adsorbsi
x
4,25
-2,41
-7,66
-7,66
-7,66

m
100
100
100
100
100

x/m
0,0425
-0,0241
-0,0766
-0,0766
-0,0766

Log x/m
-1,3716
1,6179
1,1157
1,1157
1,1157

Log c
0.4
0.2 - 0.51
f(x) = 0.48x
R² = 1 0
-2 -1.5 -1 -0.5
-0.2 0 0.5
-0.4
-0.6
-0.8
-1
-1.2
-1.4

1

1.5

d. Persamaan isoterm adsorpsi Freundlich
Diketahui. y = 0,476x – 0,506
Log (x/m) = n log c + log k
Ditanya. a. Nilai k...?
b. Nilai n...?
Penyelesaian :
y = 0,476x – 0,506
Log (x/m) = n log c + log k
a. Log k = -0,506
k = 0,311
b.

n=0,476

2

Log c
Linear (Log c)

Log c
-1,1711
0,2089
0,0475
0,0475
0,0475

G. PEMBAHASAN
Norit atau arang aktif merupakan obat sakit perut yang berwarna hitam, terbuat dari
karbon aktif. Arang aktif dalam bidang farmasi, dipasarkan dalam bentuk sediaan komersil
norit untuk obat diare. Selain itu dalam industri obat dan makanan digunakan duntuk
menyaring dan menghilangkan bau dan rasa pada obat dan makanan serta sebagai
katalisator untuk reaksi katalisator vinil chloride dan vinil.
Adsorpsi dan absorbsi memiliki perbedaan yaitu jika proses adsorbsi berarti penarikan
atau pemisahan suatu zat atau bahan dari suatu campuran gas atau cair dimana bahan yang
akan dipisahkan ditarik oleh permukaan zat penyerapnya.

Zat penyerap itu disebut

sebagai adsorben sedangkan zat yang diserap disebut adsorbat. Sedangkan proses absorbsi
yaitu proses di mana fluida dilarutkan oleh cairan atau padatan yang berfungsi sebagai
penyerap.
Percobaan pada paktikum kali ini yaitu norit sebagai adsorben. Adsorben adalah
bahan yang sangat berpori, dan adsorpsinya berlangsung terutama pada dinding pori atau
pada letak-letak tertentu di dalam partikel itu. Sampel yang digunakan pada percobaan ini
yaitu norit. Norit merupakan bubuk halus arang murni yang tidak berbau, tidak berasa dan

tidak berwarna yang digunakan untuk obat penyakit perut (mual, muntah, kembung, dll).
Norit juga biasa disebut dengan arang aktif, karbon aktif, dan arang penyerap. Norit yang
telah dihaluskan akan digunakan untuk menyerap zat warna yang terdapat pada larutan
yang digunakan. Ini terjadi karena norit mempunyai unsur karbon (C), sehingga norit
termasuk dalam golongan senyawa organik yang tidak dapat larut dalam air atau alkohol,
tetapi hanya dapat larut dalam pelarut organik.
Percobaan ini memiliki prinsip kerja, dimana prinsipnya yaitu arang aktif sebagai
adsorben adalah banyaknya zat yang terserap didasarkan atas banyak atau sedikitnya
konsentrasi yang digunakan dan tidak tergantung pada suhunya. Faktor-faktor juga dapat
berpengaruh terhadap proses absorpsi, diantaranya kelarutan obat. Obat-obat yang
mempunyai kelarutan kecil dalam air, laju pelarutan seringkali merupakan tahap yang
paling lambat, oleh karena itu mengakibatkan terjadinya efek penentu kecepatan terhadap
bioavailabilitas obat.
Percobahan ini ditambahkan etanol pada saat melarutkan arang aktif karena, arang
aktif atau kabron aktif atau norit tidak dapat larut dalam pelarut polar melainkan pelarut
nonpolar. Karena etanol bersifat semi polar atau memiliki sifat polar dan non polar maka
etanol dapat melarutkan karbon aktif atau norit. Sebelum itu, norit terlebih dahulu di gerus
atau di haluskan. Proses penggerusan ini bertujuan untuk memperluas permukaan arang
aktif sehingga daya serapnya lebih tinggi. Daya serap yang tinggi akan muda untuk
menyerap zat warna pada metilen red yang telah di larutkan bersama dengan etanol.
Bukan hanya zat warna yang diserap tetapi zat beracun, dan bau.
Percobaan ini data yang diperoleh, didapat bahwa konsentrasi dan daya serap norit
berbanding lurus. Makin tinggi konsentrasi maka daya serap norit semakin besar. Dalam
bidang farmasi, norit digunakan sebagai obat diare, sebagai campuran dalam pembuatan
kosmetik, sebagai obat untuk perut kembung, sebagai obat mual. Selain sakit perut arang
aktif juga bisa menyembuhkan over dosis obat, keracunan, atau menelan bahan kimia
yang berbahaya. Kerja norit hanya bisa terjadi di lambung dan di usus, ketika bahan
beracun tersebut belum masuk ke dalam peredaran darah. di dalam usus nanti norit akan
membentuk sistem koloid yang akan mengadsorpsi bakteri yang menyebabkan keracunan
atau sakit perut.

H. KESIMPULAN
Kesimpulan pada percobaan ini yaitu semakin tinggi konsentrasi suatu sampel maka
semakin tinggi pula hasil absorbansi yang diperoleh.

DAFTAR PUSTAKA
Ditjen POM, 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.
Gumelar, D., dkk., 2015, “Pengaruh Aktivator dan Waktu Kontak Terhadap Kinerja Arang
Aktif Berbahan Eceng Gondok (Eichornia crossipes) Pada Penurunan COD
Limbah Cair Laundry”, Jurnal Keteknikan Tropis dan Biosistem, Vol. 3, No. 1.
Idrus, R., dkk, 2013, :Pengaruh Suhu Aktivasi Terhadap Kualitas Karbon Aktif Berbahan
Dasar Tempurung Kelapa”, Prisma Fisika, Vol. 1, No. 1.
Pambayun, G., S., dkk, “Pembuatan Karbon Aktif Dari Arang Tempurung Kelapa Dengan
Aktivator ZnCl2 Dan Na2CO3 Sebagai Adsorben Untuk Mengurangi Kadar Fenol
Dalam Air Limbah”, Jurnal Teknik Pomits, Vol. 2, No.1.
Suhartana, 2006, “Pemanfaatan Tempurung Kelapa Sebagai Bahan Kelapa Bahan Baku
Arang Aktif Dan Aplikasinya Untuk Penjernian Air Sumur Di Desa Belor
Kecamatan Ngaringan Kabupaten Grobokan”, Berkala Fisika, Vol. 9, No. 3.
Tandy, E., dkk, 2012, “Kemampuan Adsorben Limbah Lateks Karet Alam Terhadap Minyak
Kelapa Pelumas Dalam Air”, Jurnal Tektin Kimia USU, Vol. 1, No. 2.
Widiastoety, D., B. Marwoto, 2004, “Pengaruh Berbagai Sumber Arang Dalam Media Kultur
In Vitro Terhadap Pertumbuhan Plantlet Oncidium, J. Hort, Vol. 14, No. 1.
Wirawan, T., 2010,”Pemanfaatan Arang Aktif Dari Tempurung Jatropha curcas L. Yang
Termodifikasi Sebagai adsorben Logam Tembaga (Cu)”, Jurnal Kimia
Mulawarman, Vol. 8, No.1.

PENENTUAN VISKOSITAS LARUTAN NEWTON
DENGAN VISKOMETER OSTWALD
A. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dalam percobaan ini adalah:
1. Untuk mempelajari cara penentuan viskositas larutan newton dengan viskometer
Ostwald.
2. Untuk mempelajari pengaruh kadar larutan terhadap viskositas larutan.
B. DASAR TEORI
Viskositas adalah gesekan internal fluida. Gaya viskos melawan gerakan sebagian
fluida relatif terhadap yang lain. Viskositas adalah suatu pernyataan “tahanan untuk
mengalir” dari suatu sistem yang mendapatkan suatu tekanan. Makin kental suatu cairan,
makin besar gaya yang dibutuhkan untuk membuatnya mengalir pada kecepatan tertentu.
Viskositas fluida dinotasikan dengan η (“eta”) sebagai rasio tegangan geser (Nugroho,
2012).
Viskositas merupakan ukuran kekentalan fluida yang menyatakan besar kecilnya
gesekan dalam fluida. Semakin besar viskositas fluida, maka semakin sulit suatu fluida
untuk mengalir dan juga menunjukkan semakin sulit suatu benda bergerak didalam fluida
tersebut. Viskositas pada jaringan muncul karena adanya tumbukan antara partikel didalam
jaringan. Besarnya viskositas pada suatu jaringan ditentukan oleh suatu konstanta
pembanding yang didefinisikan sebagai koefisien viskositas (Mulyono, 2010).
Fluida adalah suatu zat yang dapat mengalir. Dimana fluida meliputi cairan, yang
mengalir di bawah pengaruh gravitasi sampai menempati daerah terendah yang mungkin
dari penampungnya, dan gas yang mengembang mengisi penampungnya tanpa peduli
bentuknya (Maulida, 2010).
Kekentalan merupakan sifat cairan yang berhubungan erat dengan hambatan untuk
mengalir. Beberapa cairan ada yang dapat mengalir cepat, sedangkan lainnya mengalir
secara lambat. Cairan yang mengalir cepat seperti air, alkohol dan bensin mempunyai
viskositas kecil. Sedangkan cairan yang mengalir lambat seperti gliserin, minyak castor
dan madu mempunyai viskositas besar. Jadi viskositas tidak lain menentukan kecepatan
mengalirnya suatu cairan (Sutiah, 2008).
Viskositas suatu fluida merupakan daya hambat yang disebabkan oleh gesekan
antara molekul-molekul cairan, yang mampu menahan aliran fluida sehingga dapat

dinyatakan sebagai indikator tingkat kekentalannya. Nilai kuantitatif dari viskositas dapat
dihitung dengan membandingkan gaya tekan per satuan luas terhadap gradien kecepatan
aliran dari fluida (Warsito, 2012).
Di antara salah satu sifat zat cair adalah kental (viscous) di mana zat cair memiliki
koefisien kekentalan yang berbeda-beda. Jika sebuah benda berbentuk bola dijatuhkan ke
dalam fluida kental, misalnya kelereng dijatuhkan ke dalam kolam renang yang airnya
cukup dalam, nampak mula-mula kelereng bergerak dipercepat. Tetapi beberapa saat
setelah menempuh jarak cukup jauh, nampak kelereng bergerak dengan kecepatan konstan
(bergerak lurus beraturan). Ini berarti bahwa di samping gaya berat dan gaya apung zat
cair masih ada gaya lain yang bekerja pada kelereng tersebut. Gaya ketiga ini adalah gaya
gesekan yang disebabkan oleh kekentalan fluida (Budianto, 2008).
Viskositas dapat dinyatakan sebagai tahanan aliran fluida yang merupakan gesekan
antara molekul–molekul cairan satu dengan yang lain. Suatu jenis cairan yang mudah
mengalir, dapat dikatakan memiliki viskositas yang rendah, dan sebaliknya bahan yang
sulit mengalir dikatakan memiliki viskositas yang tinggi. Menurut Newton hubungan
antara gaya-gaya suatu aliran viskos sebagai Geseran dalam (viskositas) fluida adalah
konstan sehubungan dengan gesekannya. Hubungan tersebut berlaku untuk fluida
Newtonian, dimana perbandingan antara tegangan geser (σ) dengan kecepatan gesernya
(γ) konstan. Parameter inilah yang disebut dengan viskositas. Pada fluida Newtonian
perbandingan antara besaran kecepatan geser dan tegangan geser adalah konstan
(Febrianto, 2013).
Jadi viskositas tidak lain menentukan kecepatan mengalirnya suatu cairan.
Viskositas (kekentalan) cairan akan menimbulkan gesekan antara bagian-bagian atau
lapisan-lapisan cairan yang bergerak satu terhadap yang lain. Hambatan atau gesekan yang
terjadi ditimbulkan oleh gaya kohesi dalam zat cair. Sedangkan viskositas gas ditimbulkan
oleh peristiwa tumbukan yang terjadi antara molekul-molekul gas. Viskositas suatu cairan
murni atau larutan merupakan indeks hambatan alir cairan. Cairan mempunyai gaya gesek
yang lebih besar untuk mengalir dari pada gas sehingga cairan mempunyai koefisien
viskositas yang lebih besar daripada gas (Gunawan, 2012).
Propilenglikol (C3H8O2) merupakan cairan kental, jernih, tidak berwarna, tidak
berbau, rasa agak manis, higroskopik. Propilenglikol dapat campur dengan air, dengan
etanol (95%) p dan dengan kloroform P, larut dalam 6 bagian eter P, tidak dapat campur
dengan eter minyak tanah P, dan dengan minyak lemak. Propilenglikol memiliki bobot per

ml 1,035 g sampai 1,037 g dan memiliki indeks bias 1,431 sampai 1,433 (Ditjen POM,
1979).
DAFTAR PUSTAKA
Budianto, Anwar, 2008, “Metode Penentuan Koefisien Kekentalan Zat Cair dengan
Menggunakan Regresi Linear Hukum Stokes,” Seminar Nasional IV SDM Teknologi
Nuklir, ISSN : 1978-0176.
Ditjen POM, 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.
Febrianto, T., Edi, S.S., Sunarno, 2013, “Rancang Bangun Alat Uji Kelayakan Pelumas
Kendaraan Bermotor Berbasis Mikrokontroler,” Unnes Physics Journal, Vol. 2, No. 1.
Gunawan, A.,Sihotang, D. E., Thoha, M. Y., 2012, “Pengaruh Waktu Pemasakan dan Volume
Larutan Pemasak terhadap Viskositas Pulp dari Ampas Tebu,” Jurnal Teknik Kimia,
Vol. 18, No. 2.
Maulida, R. H., dan Rani, E., 2010, “Analisis Karakteristik Pengaruh Suhu dan Kontaminan
terhadap Viskositas Oli Menggunakan Rotary Viscometer,” Jurnal Neutrino, Vol. 3, No.
1.
Mulyono, A., dan Ariyanti, E. S., 2010, “Otomatisasi Pengukuran Koefisien Viskositas Zat
Cair Menggunakan Gelombang Ultrasonik,” Jurnal Neutrino, Vol. 2, No. 2.
Nugroho, S. R., dan Sunarno, H., 2012, “Identifikasi Fisis Viskositas Oli Mesin Kendaraan
Bermotor terhadap Fungsi Suhu dengan Menggunakan Laser Helium Neon,” Jurnal
Sains dan Seni,
Sutiah, Firdaus, K. S., Budi, W. S., 2008, “Studi Kualitas Minyak Goreng dengan Parameter
Viskositas dan Indeks Bias,” Berkala Fisika, Vol. 11, No. 2.
Warsito, Suciyati, S. W., Isworo, D., 2012,”Desain dan Analisis Pengukuran Viskositas
dengan Metode Bola Jatuh Berbasis Sensor Optocoupler,” Jurnal Natur Indonesia, Vol.
14, No. 3.

D. URAIAN BAHAN
1. Aquadest (Ditjen POM RI, 1979)
Nama resmi

: AQUA DESTILLATA

Nama lain

: Air Suling, aquadest

Berat molekul

: 18,02

Rumus molekul

: H2O

Pemerian

: Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak
mempunyi rasa

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup rapat

Khasiat

: Zat tambahan

2. Propilenglikol (Ditjen POM RI, 1979)
Nama

: Propylenglycolum

Nama lain

: Propilenglikol

Rumus molekul

: C3H8O2

Berat molekul

: 76,10

Pemerian

: Cairan kental, jernih, tidak berwarna, tidak berbau, rasa agak
manis, higroskopik.

Khasiat

: Sampel

E. PROSEDUR KERJA
1. Pengukuran massa jenis

Piknometer
- Ditimbang kosong
- Dimasukkan aquades hingga penuh
- Ditimbang massanya untuk mengetahui berat
aquades
- Diulangi percobaan diatas untuk Propilenglikol
20%, 40 %, 60%, 75%, x%
Hasil pengamatan..???
2. Penentuan viskositas

Propilenglikol 20%
- Dimasukkan kedalam viskometer ostwald
- Dihisap sampai M (garis atas)
- Dibiarkan mengalir sampai N (garis bawah)
- Dicatat waktu alirnya
- Diulangi hingga tiga kali (triplo)
- Dihitung viskositasnya
- Diulangi pecobaan diatas untuk Propilenglikol 40%,
60%, 75%, x%
Hasil pengamatan…???

C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah :
a. Gelas kimia
b. Gelas ukur
c. Corong
d. Labu takar
e. Pipet tetes
f. Batang pengaduk
g. Piknometer
h. Statif dan klem
i. Filler
j. Timbangan analitik
2. Bahan
Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah :
a. Aquades
b. Propilenglikol 20%, 40%, 60%, 75%, x %.
c. Tisu