Analisis Ekonomi Indonesia Pada Tahun 20
ANALISIS EKONOMI INDONESIA
TAHUN 2014
Disusun oleh:
Ahmad Idham
NIM : 0801513032
Program Studi Ilmu Hubungan Internasional
T.A. 2013/2014
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya saya dapat
menyelesaikan makalah ini. Dimana, makalah ini dibuat untuk memenuhi persyaratan tugas
dalam mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi dan Management. Dimana bahan atau sumbersumber yang saya dapatkan atau diperoleh, berasal dari sumber-sumber yang baik dan
terpercaya. Baik dari buku referensi, media massa, hingga website. Sehingga kualitas makalah
ini sesuai dengan standar penulisan ilmiah. Saya menyadari bahwa dalam makalah ini masih ada
kekurangan dan kelemahan, sehingga saya harap mohon kritik dan saran yang membangun
terhadap makalah ini. Dan terima kasih kepada Bapak Endang Ahmad Yani selaku dosen mata
kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi dan Management. Dan semoga makalah ini bisa bermanfaat dan
berguna bagi para pembaca makalah ini. sekian dan terimakasih.
2
Daftar Isi
i
Kata Pengantar...........................................................................................................i
Daftar Isi......................................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan ...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah.........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................1
1.3 Tujuan.....................................................................................................................1
BAB II Tinjauan Kepustakaan..................................................................................2
2.1 Kebijakan pemerintah dalam mengahdapi krisis ekonomi di tahun 2014..............5
2.2 Peningkatan ekonomi Indonesia di tahun 2014......................................................6
2.3 Sumber daya manusia dan ketenagakerjaan di tahun 2014....................................7
2.4 Hambatan SDM dan ketenagakerjaan dalam peningkatan ekonomi......................8
BAB III Kesimpulan...................................................................................................10
Daftar Pustaka............................................................................................................11
3
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Tahun 2014 Permasalahan ekonomi merupakan suatu hal dasar yang sangat penting
dalam tumbuh kembangnya suatu Negara. Pertumbuhan perekonomian suatu negaralah yang
akan menjadi penilai bagaimana sebuah negara tersebut akan berkembang. Dengan tingkat
perekonomian yang berjalan dengan baik, maka dapat dipastikan Negara tersebut akan semakin
maju ke depannya.
Pemerintah adalah sebagai kepala suatu perekonomian yang mengatur dan menjalankan
perekonomian di Indonesia. Tentu saja dalam mengaturnya pemerintah mengalami kesulitan
dimana untuk mencapai tujuan yang memuaskan. Salah satu kesulitan yang terus menerus
mendapat perhatian pemerintah adalah Sumber Daya Manusia (SDM) dan ketenagakerjaan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Kebijakan pemerintah dalam mengahdapi krisis ekonomi di tahun 2014
2. Peningkatan ekonomi Indonesia di tahun 2014
3. Sumber daya manusia dan ketenagakerjaan di tahun 2014
4. Hambatan sumber daya manusia dan ketenagakerjaan dalam peningkatan ekonomi
1.3 Tujuan
Makalah ini bertujuan secara umum untuk mendeskripsikan perekonomian Indonesia
pada tahun 2014 yang akan datang dengan menggambarkan kebijakan-kebijakan pemerintah
dalam menangani ekonomi di Indonesia di tahun 2014
4
BAB II
Pembahasan
1. Kebijakan Pemerintah Dalam Menghadapi Krisis Ekonomi Di Tahun 2014
Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan, pemerintah perlu membuat kebijakan-kebijakan
baru untuk mengantisipasi dampak situasi ekonomi global sekaligus mengatasi defisit neraca
perdagangan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan Indonesia September
2013 defisit dari sisi nilai sebesar US$ 0,66 miliar. Sebaliknya volume perdagangan mengalami
surplus US$ 46,67 juta ton. Defisit nilai perdagangan disumbangkan defisit migas US$ 1,15
miliar sedangkan nonmigas surplus US$ 0,49 miliar.
“Kebijakan Indonesia pada masa yang akan datang adalah kebijakan mix of everything.
Artinya, kebijakan-kebijakan yang tidak berseberangan dengan kebijakan lain. Kebijakan ini
justru akan membuat semua sektor berjalan selaras,” kata Chatib Basri. Selain itu, kebijakan
yang akan datang lebih fokus kepada faktor suplai, yaitu infrastruktur, sistem birokrasi
pemerintah, dan pembangunan sumber daya manusia. Ia melanjutkan, dari sisi infrastruktur
pemerintah akan menyusun peraturan-peraturan tentang pembebasan lahan. Hal itu karena saat
ini belum ada peraturan yang dinilai efektif dan efisien sehingga sektor ini terhambat.
Di sisi birokrasi, pemerintah akan menyederhanakan pengurusan izin investasi di Indonesia,
selama ini diperlukan tahapan-tahapan yang sangat rumit dan memakan waktu serta biaya,” ia
menegaskan. Hal ini tentu saja akan memengaruhi daya tarik investasi di Indonesia di mata para
investor.
Selain sisi suplai dan birokrasi, Chatib menjelaskan diperlukannya peningkatan kualitas
bidang sumber daya manusia. Peningkatan kualitas SDM dapat melalui pelatihan-pelatihan yang
dapat diserahkan kepada sektor swasta sesuai kebutuhannya.
5
Pemerintah perlu mengatur kebijakan yang tepat dalam menghadapi krisis ekonomi di tahun
2014. Kondisi ekonomi ditahun 2014 tak akan banyak berubah. Pemerintah memang membuat
sejumlah kebijakan, tetapi minim realisasi karena gagal dalam pelaksanaan. Pertumbuhan
ekonomi tahun 2014 diprediksi 5,6 persen-5,8 persen dengan tingkat inflasi 5 persen-6 persen.1
“Pemerintah tidak serius dan tidak fokus mengeksekusi kebijakan. Mereka sekadar
memproduksi kebijakan demi memuaskan publik untuk sementara waktu dan tidak mengawal
implementasinya,” kata Erani. Bauran kebijakan moneter dan fiskal yang tidak dijalankan secara
serius membuat kondisi perekonomian nasional tidak bisa berkembang optimal. Kondisi ini
membuat upaya mengurangi defisit neraca pembayaran yang sudah berjalan selama delapan
triwulan ini belum juga membuahkan hasil. Menurut Erani, penyelenggaraan pemilihan umum
pada April 2014 membuat agenda politik lebih mengemuka. Perhatian para elite politik, yang
kebetulan merupakan pembuat dan penentu kebijakan, bakal lebih fokus menjalankan agenda
politik dan membiarkan kebijakan ekonomi berjalan apa adanya.
Beberapa kebijakan bagus yang mandul karena tidak diawasi pelaksanaannya antara lain
hilirisasi industri komoditas primer, seperti perkebunan dan pertambangan. Selain itu, juga
kewajiban penggunaan biodiesel untuk mengurangi impor dan subsidi bahan bakar minyak.
Kebijakan hilirisasi industri komoditas primer untuk menghentikan ekspor bahan mentah tahun
2014 tinggal isapan jempol karena sejauh ini masih banyak investor yang belum membangun
industri pengolahan. Pemerintah seharusnya mendorong pengembangan industri penghasil bahan
baku untuk memasok kebutuhan industri pengolahan yang selama ini mengimpor. Penyerapan
bahan baku produksi domestik akan meningkatkan kinerja industri, menekan impor, dan bisa
mengurangi defisit neraca transaksi berjalan.
Strategi lain adalah dengan mewajibkan investor asing menyimpan keuntungan usaha di
Indonesia atau menginvestasikan lagi untuk ekspansi di dalam negeri. Dengan demikian,
pemerintah bisa mengoptimalkan neraca pendapatan melalui pengaturan repatriasi dana asing
menggunakan kewenangan yang dimiliki secara transparan. Implementasi kebijakan agar efektif
berjalan dan berhasil sesuai sasaran membutuhkan kepemimpinan dan kapasitas birokrasi yang
serius mengeksekusi kebijakan.
1 Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef).
6
2. Peningkatan Ekonomi Indonesia ditahun 2014
Pemerintah menetapkan empat (4) paket kebijakan pemerintah guna mencegah terjadinya
krisis ekonomi, menyusul merosotnya nilai tukar rupiah dan penurunan Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, paket kebijakan
pemerintah merupakan gabungan kebijakan Kementerian Perekonomian, Bank Indonesia (BI),
dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Paket kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah ini
dilakukan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi terjaga, dan dampak guncangan ekonomi ke
dunia
usaha
minim,
sehingga
penyediaan
lapangan
pekerjaan
terjaga.
"Dengan langkah-langkah ini, maka diharapkan defisit transaksi berjalan pada triwulan III dan
IV akan menurun, dan pertumbuhan ekonomi dapat kita jaga. Paket kebijakan ini kita
kombinasikan juga dengan paket dari BI dan OJK yang utamanya menstabilkan sektor keuangan
dan nilai tukar. Paket-paket tersebut akan diumumkan BI dan OJK terpisah pada hari ini," tutur
Hatta. Berikur 4 (empat) paket kebijakan ekonomi pemerintah:
Paket pertama : Dibuat untuk memperbaiki defisit transaksi berjalan dan nilai tukar rupiah
terhadap dollar AS. Dalam paket ini yang akan dilakukan adalah mendorong ekspor dan
memberikan keringan pajak kepada industri yang berorientasi ekspor. “Pemerintah juga akan
menurunkan impor migas dengan memperbesar biodiesel dalam solar untuk mengurangi
konsumsi solar yang berasal dari impor,” kata Menko Perekonomian Hatta Rajasa.Kemudian,
pemerintah juga akan menetapkan pajak barang mewah lebih tinggi untuk mobil CBU dan
barang-barang impor bermerek dari rata-rata 75% menjadi 125% hingga 150%. Lalu,
pemerintah
juga
akan
memperbaiki
ekspor
mineral.
Paket kedua : Untuk menjaga pertumbuhan ekonomi. Pemerintah akan memastikan defisit
APBN-2013 tetap sebesar 2,38% dan pembiayaan aman. “Pemerintah akan memberikan
insentif kepada industri padat karya, termasuk keringanan pajak,” ungkap Menko
Perekonomian.
Paket ketiga : Untuk menjaga daya beli. Dalam hal ini, pemerintah berkoordinasi dengan BI
7
untuk menjaga gejolak harga dan inflasi. “Pemerintah berencana mengubah tata niaga daging
sapi dan hortikultura, dari impor berdasarkan kuota menjadi mekanisme impor dengan
mengandalkan harga,” papar Hatta Rajasa.
Paket keempat : Untuk mempercepat investasi, pemerintah akan mengefektifkan sistem
layanan terpadu satu pintu perizinan investasi. Sebagai contoh, Hatta mengatakan, saat ini
sudah dirumuskan pemangkasan perizinan hulu migas dari tadinya 69 izin menjadi 8 izin
saja.
"Pemerintah juga akan mempercepat revisi peraturan daftar negatif investasi (DNI),
mempercepat investasi di sektor berorientasi ekspor dengan memberikan insentif, serta
percepatan
renegosiasi
kontrak
karya
pertambangan,"
kata
Hatta.
Hatta juga mengatakan, proyek-proyek infrastruktur strategi akan dipercepat. Ini semua
dilakukan agar neraca transaksi berjalan turun dan pertumbuhan ekonomi bisa dijaga tahun
ini.
3. Sumber Daya Manusia Dan Ketenagakerjaan di tahun 2014
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah suatu potensi yang dimiliki oleh setiap manusia yang
perlu diolah dan dikembangkan agar nantinya dapat menjadi sebuah kekuatan dan potensi untuk
dapat melakukan pemenuhan kebutuhan hidup dan peningkatan kemampuan atau skill agar
terciptanya kesejahteraan hidup.2 Dalam lingkup SDM terdapat poin tentang ketenagakerjaan.
Berdasarkan pada UU no 13 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 tentang ketenagakerjaan menjelaskan
bahwa ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu
sebelum, selama, dan sesudah masa kerja.3 Sedangakan untuk tenaga kerja sendiri berdasarkan
UU no 13 tahun 2003 pasal 1 ayat 2 menjelaskan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang
2
Wikipedia.
2013.
Sumber
Daya
Manusia.
(Online)
(Diakses
http://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_manusia pada tanggal 22 Desember 2013).
3 Undang-Undang nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Pasal 1 Ayat 1.
8
dari
mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi
kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.4
Dengan adanya SDM maupun tenaga kerja yang di miliki bangsa Indonesia salah satu
fungsinya adalah penambah tingkat perekonomian bangsa dengan penghasilan yang didapat oleh
mereka. Akan tetapi sangat disayangkan ketika rendahnya kualitas SDM yang terjadi saat ini
disebabkan oleh sistem pendidikan dan pelatihan yang lebih berorientasi pada suppli driven
sehingga terjadi kesenjangan dan ketidakscocokan antara penawaran dengan permintaan yang
berdampak pada rendahnya produktivitas dan terjadinya pengangguran yang semakin besar.
4.
Hambatan Sumber Daya Manusia Dan Ketenagakerjaan Dalam Peningkatan
Ekonomi
Peningkatan pola perekonomian Indonesia pada dasarnya sudah berada pada jalur yang benar
di mana adanya pengusahaan peningkatan siklus ekonomi yang lebih mapan. Akan tetapi tidak
menutup celah ketika ada beberapa aspek yang dapat menghambat laju perekonomian Indonesia,
dan aspek tersebut harus diperbaiki secara bertahap agar nantinya dapat terselesaikan dengan
baik. Salah satu aspek yang masih menjadi kendala dalam pengambangan perekonomian
nasional adalah Sumber Daya Manusia (SDM) dan juga ketenagakerjaan yang menyangkut pada
pendapatan seseorang.
Berdasarkan The Global Competitiveness Report 2011-2012 yang dikeluarkan World
Economic Forum, belum lama ini, peringkat daya saing RI turun dari urutan 44 menjadi 46 dari
142 negara. Terkait efisiensi tenaga kerja, RI menempati peringkat 94, sama dengan level
kesiapan teknologi yang dianggap masih lamban.5 Kadin menjelaskan bahwa strategi
pembangunan ekonomi dan investasi di Indonesia selama ini hanya memusatkan pada
pertumbuhan ekonomi berbasis modal, akan tetapi pada kenyataannya hal tersebut belum mampu
mengangkat masalah ketenagakerjaan terutama pada penciptaan kesempatan kerja, pengurangan
tingkat pengangguran dan juga pengentasan kemiskinan. Penyebabnya dikarenakan Indonesia
4 Ibid.. Pasal 1 Ayat 2.
5
Kadin Indonesia. 22 Desember 2013. Kadin dan Pemerintah Upayakan Pengembangan SDM
dan
Ketenagakerjaan.
(Online)
(Diakses
dari
http://www.kadinindonesia.or.id/berita/kadinpusat/2011/09/232341095423/Kadin-dan-Pemerintah-UpayakanPengembangan-SDM-dan-Ketenagakerjaan pada tanggal 22 Desember 2013).
9
sebagai Negara yang memiliki tenaga kerja dengan jumlah berlebih yang semua itu tidak
dibarengi dengan pertumbuhan lapangan kerja yang mampu menyerap para angkatan kerja.
Dampaknya adalah terciptanya ketidakmerataan dalam pertumbuhan ekonomi terutama dalam
pengentasan kemiskinan dan pengangguran.6
Dalam permasalahan ketenagakerjaan dapat dibagi menjadi beberapa pokok masalah
yang saat ini tengah dihadapi oleh Indonesia dan perlu adanya penangan yang lebih intens,
diantaranya yaitu:
1. Tingginya jumlah penggangguran secara massal
Masih banyaknya tingkat pengangguran saat ini tidak terlepas dari persoalan
ketimpangan antara segi angkatan kerja dengan lapangan pekerjaan. Penejelasannya adalah
ketika setiap tahunnya angkatan kerja semakin bertambah dengan jumlah yang besar, akan tetapi
tidak disertai dengan penciptaan lapangan kerja yang dapat menampung angkatan kerja yang
ada. Maka imbasnya adalah banyaknya tingkat pengangguran dari angktan kerja yang tidak
terserap seacara menyeluruh di lapangan pekerjaan yang telah ada
2. Rendahnya tingkat pendidikan
Jumlah pengangguran yang masih muncuk tidak terlepas dari bagaimana posisi
masyarakat dalam tingkat pendidikan yang ditempuh. Banyaknya tenaga kerja yang tidak
terserap oleh lapangan pekerjaan yang menjadi salah satu faktor utamanya juga karena tingkat
pendidikan yang masih rendah dari para angkatan kerja.
Saat ini lapangan pekerjaan juga memperhitungkan aspek pendidikan dari para tenaga
kerja yang akan direkrut. Sehingga akan menciptakan suatu kompetisi di mana para tenaga kerja
yang memiliki tingkat pendidikan yang cukup akan menggeser kesempatan para tenaga kerja
yang tidak memiliki tingkat pendidikan yang cukup. Maka tidak dipungkiri jika hal ini juga
menjadi polemik permasalahan ketenagakerjaan yang ada di Indonesia.
3. Upah / gaji yang kurang layak
6
Kadin Indonesia. 2009. Sumbangsih Pemikiran Dunia Usaha di Indonesia untuk Pemerintahan
Republik Indonesia Masa Bakti 2009-2014: Roadmap Pembangunan Ekonomi Indonesia
200902014. Jakarta: Kadin Indonesia. Halaman 23
10
Banyak saat ini para tenaga kerja maupun SDM yang dimiliki oleh Indonesia tidak
mendapatakan kompensasi kerja yang layak untuk diberikan, dalam artian tidak adanya
keseimbangan dalam pemberian upah kerja dengan apa yang telah dikerjakan ataupun proses
kerja yang dilakukan. Ketimpangan dalam hal upah dengan hasil kerja menjadi dilema
tersendiri bagi para tenaga kerja, karena seacara tidak langsung akan menimbulkan suatu
bentuk eksploitasi dari pihak pemilik modal kepada para pekerja.
Terdapat salah satu alasan mengapa sebuah fakta ini terus terjadi. Salah satunya adalah
tentang konstruksi seseorang karena sebuah pekerjaan dan untuk pemenuhan hidup. Sesorang
akan berusaha mendapatkan pekerjaan untuk dapat mencukupi kebutuhan sehari-harinya, jadi
walapun pekerjaan tersebut mendapatkan upah yang cukup minim, akan tetapi untuk
pemenuhan hidup maka mau tidak mau mereka harus menerima. Dan sayangnya Indonesia
belum menetapkan UMR pada pekerja-pekerja selain buruh.
BAB III
KESIMPULAN
Pada tahun 2014 jika dilihat dari perkembangan yang telah dilakukan oleh pemerintah
dalam penanganannya masalah krisis ekonomi, tentang ketenagakerjaan dan juga SDM.
Pemerintah telah berupaya untuk mengurangi tingkat pengangguran dan juga memperluas
pembentukan lapangan pekerjaan yang baru untuk dapat menyerap angkatan kerja yang masih
belum terserap oleh lapangan kerja yang sebelumnya.
Diiyakini Indonesia pada pemerintahan tahun 2014 nanti akan membawa sebuah
perkembangan dan siklus yang lebih baik dalam bidang perekonomian Indonesia yang patutnya
kali ini tidak akan dipandang oleh sebelah mata bagi negara-nagara lain. Karena mulai saat ini
perekonomian Indonesia sudah mulai bangkit dan siap berkompetisi dengan negara lain dalam
hal satbilitas ekonomi politik bangsa.
11
DAFTAR PUSTAKA
Shnews.co. “Menkeu Target Kebijakan Ekonomi Harmonis” (online) dalam http://www.shnews.co/detile-27669menkeu-target-kebijakan-ekonomi-harmonis-.html [Diakses 22 desember 2013]
Kompas.com
“Realisasi
Kebijakan
Pemerintah
Lemah”
(online)
dalam
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/11/27/1023451/Realisasi.Kebijakan.Pemerintah.Lemah
[Diakses 22 desember 2013]
Situs resmi Sekretariat Kabinet Republik Indonesia – setkab.go.id “Pemerintah Keluarkan 4 Paket Kebijakan
Untuk Cegah Krisis Ekonomi” (online) http://setkab.go.id/berita-9953-pemerintah-keluarkan-4-paketkebijakan-untuk-cegah-krisis-ekonomi.html
Kadin Indonesia. 22 Desember 2013. Kadin dan Pemerintah Upayakan Pengembangan SDM dan
Ketenagakerjaan.
(Online)
(Diakses
dari
http://www.kadinindonesia.or.id/berita/kadinpusat/2011/09/232341095423/Kadin-dan-Pemerintah-UpayakanPengembangan-SDM-dan-Ketenagakerjaan pada tanggal 22 Desember 2013).
Kadin Indonesia. 2009. Sumbangsih Pemikiran Dunia Usaha di Indonesia untuk Pemerintahan Republik
Indonesia Masa Bakti 2009-2014: Roadmap Pembangunan Ekonomi Indonesia 200902014. Jakarta:
Kadin Indonesia. Halaman 23
Undang-Undang nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Pasal 1 Ayat 1.
Wikipedia.
2013.
Sumber
Daya
Manusia.
(Online)
(Diakses
dari
http://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_manusia pada tanggal 22 Desember 2013).
Catatan belakang
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef).
2
Wikipedia.
2011.
Sumber
Daya
Manusia.
(Online)
http://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_manusia pada tanggal 8 November 2011).
(Diakses
dari
3 Undang-Undang nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Pasal 1 Ayat 1
4 Ibid.. Pasal 1 Ayat 2.
5
Kadin Indonesia. 15 September 2011. Kadin dan Pemerintah Upayakan Pengembangan SDM dan
Ketenagakerjaan.
(Online)
(Diakses
dari
http://www.kadinindonesia.or.id/berita/kadinpusat/2011/09/232341095423/Kadin-dan-Pemerintah-UpayakanPengembangan-SDM-dan-Ketenagakerjaan pada tanggal 10 November 2011).
6
Kadin Indonesia. 2009. Sumbangsih Pemikiran Dunia Usaha di Indonesia untuk Pemerintahan
Republik Indonesia Masa Bakti 2009-2014: Roadmap Pembangunan Ekonomi Indonesia 200902014.
Jakarta: Kadin Indonesia. Halaman 23.
12
TAHUN 2014
Disusun oleh:
Ahmad Idham
NIM : 0801513032
Program Studi Ilmu Hubungan Internasional
T.A. 2013/2014
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya saya dapat
menyelesaikan makalah ini. Dimana, makalah ini dibuat untuk memenuhi persyaratan tugas
dalam mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi dan Management. Dimana bahan atau sumbersumber yang saya dapatkan atau diperoleh, berasal dari sumber-sumber yang baik dan
terpercaya. Baik dari buku referensi, media massa, hingga website. Sehingga kualitas makalah
ini sesuai dengan standar penulisan ilmiah. Saya menyadari bahwa dalam makalah ini masih ada
kekurangan dan kelemahan, sehingga saya harap mohon kritik dan saran yang membangun
terhadap makalah ini. Dan terima kasih kepada Bapak Endang Ahmad Yani selaku dosen mata
kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi dan Management. Dan semoga makalah ini bisa bermanfaat dan
berguna bagi para pembaca makalah ini. sekian dan terimakasih.
2
Daftar Isi
i
Kata Pengantar...........................................................................................................i
Daftar Isi......................................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan ...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah.........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................1
1.3 Tujuan.....................................................................................................................1
BAB II Tinjauan Kepustakaan..................................................................................2
2.1 Kebijakan pemerintah dalam mengahdapi krisis ekonomi di tahun 2014..............5
2.2 Peningkatan ekonomi Indonesia di tahun 2014......................................................6
2.3 Sumber daya manusia dan ketenagakerjaan di tahun 2014....................................7
2.4 Hambatan SDM dan ketenagakerjaan dalam peningkatan ekonomi......................8
BAB III Kesimpulan...................................................................................................10
Daftar Pustaka............................................................................................................11
3
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Tahun 2014 Permasalahan ekonomi merupakan suatu hal dasar yang sangat penting
dalam tumbuh kembangnya suatu Negara. Pertumbuhan perekonomian suatu negaralah yang
akan menjadi penilai bagaimana sebuah negara tersebut akan berkembang. Dengan tingkat
perekonomian yang berjalan dengan baik, maka dapat dipastikan Negara tersebut akan semakin
maju ke depannya.
Pemerintah adalah sebagai kepala suatu perekonomian yang mengatur dan menjalankan
perekonomian di Indonesia. Tentu saja dalam mengaturnya pemerintah mengalami kesulitan
dimana untuk mencapai tujuan yang memuaskan. Salah satu kesulitan yang terus menerus
mendapat perhatian pemerintah adalah Sumber Daya Manusia (SDM) dan ketenagakerjaan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Kebijakan pemerintah dalam mengahdapi krisis ekonomi di tahun 2014
2. Peningkatan ekonomi Indonesia di tahun 2014
3. Sumber daya manusia dan ketenagakerjaan di tahun 2014
4. Hambatan sumber daya manusia dan ketenagakerjaan dalam peningkatan ekonomi
1.3 Tujuan
Makalah ini bertujuan secara umum untuk mendeskripsikan perekonomian Indonesia
pada tahun 2014 yang akan datang dengan menggambarkan kebijakan-kebijakan pemerintah
dalam menangani ekonomi di Indonesia di tahun 2014
4
BAB II
Pembahasan
1. Kebijakan Pemerintah Dalam Menghadapi Krisis Ekonomi Di Tahun 2014
Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan, pemerintah perlu membuat kebijakan-kebijakan
baru untuk mengantisipasi dampak situasi ekonomi global sekaligus mengatasi defisit neraca
perdagangan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan Indonesia September
2013 defisit dari sisi nilai sebesar US$ 0,66 miliar. Sebaliknya volume perdagangan mengalami
surplus US$ 46,67 juta ton. Defisit nilai perdagangan disumbangkan defisit migas US$ 1,15
miliar sedangkan nonmigas surplus US$ 0,49 miliar.
“Kebijakan Indonesia pada masa yang akan datang adalah kebijakan mix of everything.
Artinya, kebijakan-kebijakan yang tidak berseberangan dengan kebijakan lain. Kebijakan ini
justru akan membuat semua sektor berjalan selaras,” kata Chatib Basri. Selain itu, kebijakan
yang akan datang lebih fokus kepada faktor suplai, yaitu infrastruktur, sistem birokrasi
pemerintah, dan pembangunan sumber daya manusia. Ia melanjutkan, dari sisi infrastruktur
pemerintah akan menyusun peraturan-peraturan tentang pembebasan lahan. Hal itu karena saat
ini belum ada peraturan yang dinilai efektif dan efisien sehingga sektor ini terhambat.
Di sisi birokrasi, pemerintah akan menyederhanakan pengurusan izin investasi di Indonesia,
selama ini diperlukan tahapan-tahapan yang sangat rumit dan memakan waktu serta biaya,” ia
menegaskan. Hal ini tentu saja akan memengaruhi daya tarik investasi di Indonesia di mata para
investor.
Selain sisi suplai dan birokrasi, Chatib menjelaskan diperlukannya peningkatan kualitas
bidang sumber daya manusia. Peningkatan kualitas SDM dapat melalui pelatihan-pelatihan yang
dapat diserahkan kepada sektor swasta sesuai kebutuhannya.
5
Pemerintah perlu mengatur kebijakan yang tepat dalam menghadapi krisis ekonomi di tahun
2014. Kondisi ekonomi ditahun 2014 tak akan banyak berubah. Pemerintah memang membuat
sejumlah kebijakan, tetapi minim realisasi karena gagal dalam pelaksanaan. Pertumbuhan
ekonomi tahun 2014 diprediksi 5,6 persen-5,8 persen dengan tingkat inflasi 5 persen-6 persen.1
“Pemerintah tidak serius dan tidak fokus mengeksekusi kebijakan. Mereka sekadar
memproduksi kebijakan demi memuaskan publik untuk sementara waktu dan tidak mengawal
implementasinya,” kata Erani. Bauran kebijakan moneter dan fiskal yang tidak dijalankan secara
serius membuat kondisi perekonomian nasional tidak bisa berkembang optimal. Kondisi ini
membuat upaya mengurangi defisit neraca pembayaran yang sudah berjalan selama delapan
triwulan ini belum juga membuahkan hasil. Menurut Erani, penyelenggaraan pemilihan umum
pada April 2014 membuat agenda politik lebih mengemuka. Perhatian para elite politik, yang
kebetulan merupakan pembuat dan penentu kebijakan, bakal lebih fokus menjalankan agenda
politik dan membiarkan kebijakan ekonomi berjalan apa adanya.
Beberapa kebijakan bagus yang mandul karena tidak diawasi pelaksanaannya antara lain
hilirisasi industri komoditas primer, seperti perkebunan dan pertambangan. Selain itu, juga
kewajiban penggunaan biodiesel untuk mengurangi impor dan subsidi bahan bakar minyak.
Kebijakan hilirisasi industri komoditas primer untuk menghentikan ekspor bahan mentah tahun
2014 tinggal isapan jempol karena sejauh ini masih banyak investor yang belum membangun
industri pengolahan. Pemerintah seharusnya mendorong pengembangan industri penghasil bahan
baku untuk memasok kebutuhan industri pengolahan yang selama ini mengimpor. Penyerapan
bahan baku produksi domestik akan meningkatkan kinerja industri, menekan impor, dan bisa
mengurangi defisit neraca transaksi berjalan.
Strategi lain adalah dengan mewajibkan investor asing menyimpan keuntungan usaha di
Indonesia atau menginvestasikan lagi untuk ekspansi di dalam negeri. Dengan demikian,
pemerintah bisa mengoptimalkan neraca pendapatan melalui pengaturan repatriasi dana asing
menggunakan kewenangan yang dimiliki secara transparan. Implementasi kebijakan agar efektif
berjalan dan berhasil sesuai sasaran membutuhkan kepemimpinan dan kapasitas birokrasi yang
serius mengeksekusi kebijakan.
1 Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef).
6
2. Peningkatan Ekonomi Indonesia ditahun 2014
Pemerintah menetapkan empat (4) paket kebijakan pemerintah guna mencegah terjadinya
krisis ekonomi, menyusul merosotnya nilai tukar rupiah dan penurunan Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, paket kebijakan
pemerintah merupakan gabungan kebijakan Kementerian Perekonomian, Bank Indonesia (BI),
dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Paket kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah ini
dilakukan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi terjaga, dan dampak guncangan ekonomi ke
dunia
usaha
minim,
sehingga
penyediaan
lapangan
pekerjaan
terjaga.
"Dengan langkah-langkah ini, maka diharapkan defisit transaksi berjalan pada triwulan III dan
IV akan menurun, dan pertumbuhan ekonomi dapat kita jaga. Paket kebijakan ini kita
kombinasikan juga dengan paket dari BI dan OJK yang utamanya menstabilkan sektor keuangan
dan nilai tukar. Paket-paket tersebut akan diumumkan BI dan OJK terpisah pada hari ini," tutur
Hatta. Berikur 4 (empat) paket kebijakan ekonomi pemerintah:
Paket pertama : Dibuat untuk memperbaiki defisit transaksi berjalan dan nilai tukar rupiah
terhadap dollar AS. Dalam paket ini yang akan dilakukan adalah mendorong ekspor dan
memberikan keringan pajak kepada industri yang berorientasi ekspor. “Pemerintah juga akan
menurunkan impor migas dengan memperbesar biodiesel dalam solar untuk mengurangi
konsumsi solar yang berasal dari impor,” kata Menko Perekonomian Hatta Rajasa.Kemudian,
pemerintah juga akan menetapkan pajak barang mewah lebih tinggi untuk mobil CBU dan
barang-barang impor bermerek dari rata-rata 75% menjadi 125% hingga 150%. Lalu,
pemerintah
juga
akan
memperbaiki
ekspor
mineral.
Paket kedua : Untuk menjaga pertumbuhan ekonomi. Pemerintah akan memastikan defisit
APBN-2013 tetap sebesar 2,38% dan pembiayaan aman. “Pemerintah akan memberikan
insentif kepada industri padat karya, termasuk keringanan pajak,” ungkap Menko
Perekonomian.
Paket ketiga : Untuk menjaga daya beli. Dalam hal ini, pemerintah berkoordinasi dengan BI
7
untuk menjaga gejolak harga dan inflasi. “Pemerintah berencana mengubah tata niaga daging
sapi dan hortikultura, dari impor berdasarkan kuota menjadi mekanisme impor dengan
mengandalkan harga,” papar Hatta Rajasa.
Paket keempat : Untuk mempercepat investasi, pemerintah akan mengefektifkan sistem
layanan terpadu satu pintu perizinan investasi. Sebagai contoh, Hatta mengatakan, saat ini
sudah dirumuskan pemangkasan perizinan hulu migas dari tadinya 69 izin menjadi 8 izin
saja.
"Pemerintah juga akan mempercepat revisi peraturan daftar negatif investasi (DNI),
mempercepat investasi di sektor berorientasi ekspor dengan memberikan insentif, serta
percepatan
renegosiasi
kontrak
karya
pertambangan,"
kata
Hatta.
Hatta juga mengatakan, proyek-proyek infrastruktur strategi akan dipercepat. Ini semua
dilakukan agar neraca transaksi berjalan turun dan pertumbuhan ekonomi bisa dijaga tahun
ini.
3. Sumber Daya Manusia Dan Ketenagakerjaan di tahun 2014
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah suatu potensi yang dimiliki oleh setiap manusia yang
perlu diolah dan dikembangkan agar nantinya dapat menjadi sebuah kekuatan dan potensi untuk
dapat melakukan pemenuhan kebutuhan hidup dan peningkatan kemampuan atau skill agar
terciptanya kesejahteraan hidup.2 Dalam lingkup SDM terdapat poin tentang ketenagakerjaan.
Berdasarkan pada UU no 13 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 tentang ketenagakerjaan menjelaskan
bahwa ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu
sebelum, selama, dan sesudah masa kerja.3 Sedangakan untuk tenaga kerja sendiri berdasarkan
UU no 13 tahun 2003 pasal 1 ayat 2 menjelaskan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang
2
Wikipedia.
2013.
Sumber
Daya
Manusia.
(Online)
(Diakses
http://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_manusia pada tanggal 22 Desember 2013).
3 Undang-Undang nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Pasal 1 Ayat 1.
8
dari
mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi
kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.4
Dengan adanya SDM maupun tenaga kerja yang di miliki bangsa Indonesia salah satu
fungsinya adalah penambah tingkat perekonomian bangsa dengan penghasilan yang didapat oleh
mereka. Akan tetapi sangat disayangkan ketika rendahnya kualitas SDM yang terjadi saat ini
disebabkan oleh sistem pendidikan dan pelatihan yang lebih berorientasi pada suppli driven
sehingga terjadi kesenjangan dan ketidakscocokan antara penawaran dengan permintaan yang
berdampak pada rendahnya produktivitas dan terjadinya pengangguran yang semakin besar.
4.
Hambatan Sumber Daya Manusia Dan Ketenagakerjaan Dalam Peningkatan
Ekonomi
Peningkatan pola perekonomian Indonesia pada dasarnya sudah berada pada jalur yang benar
di mana adanya pengusahaan peningkatan siklus ekonomi yang lebih mapan. Akan tetapi tidak
menutup celah ketika ada beberapa aspek yang dapat menghambat laju perekonomian Indonesia,
dan aspek tersebut harus diperbaiki secara bertahap agar nantinya dapat terselesaikan dengan
baik. Salah satu aspek yang masih menjadi kendala dalam pengambangan perekonomian
nasional adalah Sumber Daya Manusia (SDM) dan juga ketenagakerjaan yang menyangkut pada
pendapatan seseorang.
Berdasarkan The Global Competitiveness Report 2011-2012 yang dikeluarkan World
Economic Forum, belum lama ini, peringkat daya saing RI turun dari urutan 44 menjadi 46 dari
142 negara. Terkait efisiensi tenaga kerja, RI menempati peringkat 94, sama dengan level
kesiapan teknologi yang dianggap masih lamban.5 Kadin menjelaskan bahwa strategi
pembangunan ekonomi dan investasi di Indonesia selama ini hanya memusatkan pada
pertumbuhan ekonomi berbasis modal, akan tetapi pada kenyataannya hal tersebut belum mampu
mengangkat masalah ketenagakerjaan terutama pada penciptaan kesempatan kerja, pengurangan
tingkat pengangguran dan juga pengentasan kemiskinan. Penyebabnya dikarenakan Indonesia
4 Ibid.. Pasal 1 Ayat 2.
5
Kadin Indonesia. 22 Desember 2013. Kadin dan Pemerintah Upayakan Pengembangan SDM
dan
Ketenagakerjaan.
(Online)
(Diakses
dari
http://www.kadinindonesia.or.id/berita/kadinpusat/2011/09/232341095423/Kadin-dan-Pemerintah-UpayakanPengembangan-SDM-dan-Ketenagakerjaan pada tanggal 22 Desember 2013).
9
sebagai Negara yang memiliki tenaga kerja dengan jumlah berlebih yang semua itu tidak
dibarengi dengan pertumbuhan lapangan kerja yang mampu menyerap para angkatan kerja.
Dampaknya adalah terciptanya ketidakmerataan dalam pertumbuhan ekonomi terutama dalam
pengentasan kemiskinan dan pengangguran.6
Dalam permasalahan ketenagakerjaan dapat dibagi menjadi beberapa pokok masalah
yang saat ini tengah dihadapi oleh Indonesia dan perlu adanya penangan yang lebih intens,
diantaranya yaitu:
1. Tingginya jumlah penggangguran secara massal
Masih banyaknya tingkat pengangguran saat ini tidak terlepas dari persoalan
ketimpangan antara segi angkatan kerja dengan lapangan pekerjaan. Penejelasannya adalah
ketika setiap tahunnya angkatan kerja semakin bertambah dengan jumlah yang besar, akan tetapi
tidak disertai dengan penciptaan lapangan kerja yang dapat menampung angkatan kerja yang
ada. Maka imbasnya adalah banyaknya tingkat pengangguran dari angktan kerja yang tidak
terserap seacara menyeluruh di lapangan pekerjaan yang telah ada
2. Rendahnya tingkat pendidikan
Jumlah pengangguran yang masih muncuk tidak terlepas dari bagaimana posisi
masyarakat dalam tingkat pendidikan yang ditempuh. Banyaknya tenaga kerja yang tidak
terserap oleh lapangan pekerjaan yang menjadi salah satu faktor utamanya juga karena tingkat
pendidikan yang masih rendah dari para angkatan kerja.
Saat ini lapangan pekerjaan juga memperhitungkan aspek pendidikan dari para tenaga
kerja yang akan direkrut. Sehingga akan menciptakan suatu kompetisi di mana para tenaga kerja
yang memiliki tingkat pendidikan yang cukup akan menggeser kesempatan para tenaga kerja
yang tidak memiliki tingkat pendidikan yang cukup. Maka tidak dipungkiri jika hal ini juga
menjadi polemik permasalahan ketenagakerjaan yang ada di Indonesia.
3. Upah / gaji yang kurang layak
6
Kadin Indonesia. 2009. Sumbangsih Pemikiran Dunia Usaha di Indonesia untuk Pemerintahan
Republik Indonesia Masa Bakti 2009-2014: Roadmap Pembangunan Ekonomi Indonesia
200902014. Jakarta: Kadin Indonesia. Halaman 23
10
Banyak saat ini para tenaga kerja maupun SDM yang dimiliki oleh Indonesia tidak
mendapatakan kompensasi kerja yang layak untuk diberikan, dalam artian tidak adanya
keseimbangan dalam pemberian upah kerja dengan apa yang telah dikerjakan ataupun proses
kerja yang dilakukan. Ketimpangan dalam hal upah dengan hasil kerja menjadi dilema
tersendiri bagi para tenaga kerja, karena seacara tidak langsung akan menimbulkan suatu
bentuk eksploitasi dari pihak pemilik modal kepada para pekerja.
Terdapat salah satu alasan mengapa sebuah fakta ini terus terjadi. Salah satunya adalah
tentang konstruksi seseorang karena sebuah pekerjaan dan untuk pemenuhan hidup. Sesorang
akan berusaha mendapatkan pekerjaan untuk dapat mencukupi kebutuhan sehari-harinya, jadi
walapun pekerjaan tersebut mendapatkan upah yang cukup minim, akan tetapi untuk
pemenuhan hidup maka mau tidak mau mereka harus menerima. Dan sayangnya Indonesia
belum menetapkan UMR pada pekerja-pekerja selain buruh.
BAB III
KESIMPULAN
Pada tahun 2014 jika dilihat dari perkembangan yang telah dilakukan oleh pemerintah
dalam penanganannya masalah krisis ekonomi, tentang ketenagakerjaan dan juga SDM.
Pemerintah telah berupaya untuk mengurangi tingkat pengangguran dan juga memperluas
pembentukan lapangan pekerjaan yang baru untuk dapat menyerap angkatan kerja yang masih
belum terserap oleh lapangan kerja yang sebelumnya.
Diiyakini Indonesia pada pemerintahan tahun 2014 nanti akan membawa sebuah
perkembangan dan siklus yang lebih baik dalam bidang perekonomian Indonesia yang patutnya
kali ini tidak akan dipandang oleh sebelah mata bagi negara-nagara lain. Karena mulai saat ini
perekonomian Indonesia sudah mulai bangkit dan siap berkompetisi dengan negara lain dalam
hal satbilitas ekonomi politik bangsa.
11
DAFTAR PUSTAKA
Shnews.co. “Menkeu Target Kebijakan Ekonomi Harmonis” (online) dalam http://www.shnews.co/detile-27669menkeu-target-kebijakan-ekonomi-harmonis-.html [Diakses 22 desember 2013]
Kompas.com
“Realisasi
Kebijakan
Pemerintah
Lemah”
(online)
dalam
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/11/27/1023451/Realisasi.Kebijakan.Pemerintah.Lemah
[Diakses 22 desember 2013]
Situs resmi Sekretariat Kabinet Republik Indonesia – setkab.go.id “Pemerintah Keluarkan 4 Paket Kebijakan
Untuk Cegah Krisis Ekonomi” (online) http://setkab.go.id/berita-9953-pemerintah-keluarkan-4-paketkebijakan-untuk-cegah-krisis-ekonomi.html
Kadin Indonesia. 22 Desember 2013. Kadin dan Pemerintah Upayakan Pengembangan SDM dan
Ketenagakerjaan.
(Online)
(Diakses
dari
http://www.kadinindonesia.or.id/berita/kadinpusat/2011/09/232341095423/Kadin-dan-Pemerintah-UpayakanPengembangan-SDM-dan-Ketenagakerjaan pada tanggal 22 Desember 2013).
Kadin Indonesia. 2009. Sumbangsih Pemikiran Dunia Usaha di Indonesia untuk Pemerintahan Republik
Indonesia Masa Bakti 2009-2014: Roadmap Pembangunan Ekonomi Indonesia 200902014. Jakarta:
Kadin Indonesia. Halaman 23
Undang-Undang nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Pasal 1 Ayat 1.
Wikipedia.
2013.
Sumber
Daya
Manusia.
(Online)
(Diakses
dari
http://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_manusia pada tanggal 22 Desember 2013).
Catatan belakang
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef).
2
Wikipedia.
2011.
Sumber
Daya
Manusia.
(Online)
http://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_manusia pada tanggal 8 November 2011).
(Diakses
dari
3 Undang-Undang nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Pasal 1 Ayat 1
4 Ibid.. Pasal 1 Ayat 2.
5
Kadin Indonesia. 15 September 2011. Kadin dan Pemerintah Upayakan Pengembangan SDM dan
Ketenagakerjaan.
(Online)
(Diakses
dari
http://www.kadinindonesia.or.id/berita/kadinpusat/2011/09/232341095423/Kadin-dan-Pemerintah-UpayakanPengembangan-SDM-dan-Ketenagakerjaan pada tanggal 10 November 2011).
6
Kadin Indonesia. 2009. Sumbangsih Pemikiran Dunia Usaha di Indonesia untuk Pemerintahan
Republik Indonesia Masa Bakti 2009-2014: Roadmap Pembangunan Ekonomi Indonesia 200902014.
Jakarta: Kadin Indonesia. Halaman 23.
12