PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN STRATE
Header halaman gasal: Penggalan Judul Artikel Jurnal
“PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN STRATEGI GROUP EXCHANGE
PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
KELAS VII B DI SMP NEGERI 1 PRAMBON SIDOARJO”.
Farichatul Fitria
Program Studi Pendidikan Sains, Universitas Negeri Surabaya
Email : [email protected]
Program Studi Pendidikan Sains FMIPA UNESA, Kampus Ketintang, 60231
Abstrak
Pembelajaran aktif (active learning) merupakan suatu pembelajaran yang membuat siswa
menjadi aktif,siswa diajak menyelesaikan masalah dengan menggunakan pengetahuan yang
telah mereka miliki dan menerapkan apa yang telah mereka pelajari. Dalam proses
pembelajaran terdapat serangkaian aktivitas guru atas dasar hubungan interaktif yang
berlangsung dalam suasana pendidikan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Interaksi atau
hubungan yang terjadi pada proses ini memiliki arti yang lebih luas, bukan hanya hubungan
guru terhadap siswa, tetapi berupa interaksi pembelajaran baik antara siswa dengan guru
maupun antara siswa dengan siswa. Group exchange adalah strategi pengajaran sesama
siswa. Dalam strategi ini siswa mendapat kesempatan untuk lebih banyak melakukan aktivitas
belajar, berupa hubungan interaktif dengan materi pelajaran yang sedang mereka pelajari
yakni dengan berdiskusi dan presentasi sehingga strategi belajar yang diharapkan mampu
meningkatkan kualitas pembelajaran dan respon siswa terhadap pembelajaran.
Kata Kunci: active learning, group exchange, hasil belajar, respon siswa.
Abstract
Active learning ( active learning ) is a learning makes students become active , students
are invited to solve the problem using the knowledge they already have and apply what
they have learned . In the process there is a series of learning activities on the basis of
teachers' interactive relationship that takes place in an atmosphere of education to
achieve the learning objectives . Interactions or relationships that occur in this process
has a broader sense , rather than just the relationship of teachers to students , but a good
learning interactions between students and teachers and between students and students .
Group exchange is a fellow student teaching strategies . In this strategy students have the
opportunity to learn a lot more activity , in the form of an interactive relationship with
the subject matter they are learning that the discussions and presentations that learning
strategies are expected to improve the quality of learning and student response to
learning .
Keywords: active learning, group exchange, learning outcomes, student responses.
1
PENDAHULUAN
Pendidikan
merupakan
sarana
dan
wahana yang
sangat
baik
dalam
pembinaan
sumber daya
insani.
Menurut
Dahlia
(2009:8)
menyatakan
bahwa
pendidikan
adalah proses
penyesuaian
diri
secara
timbal balik
antara
manusia
dengan alam,
dan
sesama
manusia.
Suatu
pendidikan
dapat
mempengaruh
i manusia dan
lingkungan
alam. Seperti
halnya
kemajuan
teknologi
dapat
memberikan
dampak
positif
ataupun
negatif.
Kemajuan
IPTEK
ini
harus
didukung oleh
Sumber Daya
Manusia
(SDM) yang
berkualitas
dan
kreatif,
yang
akan
menemukan
terobosanterobosan baru
melalui
penelitianpenelitian
ilmiah.
Sehingga akan
memberikan
kontribusi
baik
secara
langsung
ataupun tidak
demi
kemajuan dan
perkembangan
IPTEK.
Pembentukan
SDM
yang
berkualitas
dan
kreatif
sangat
bergantung
pada
keberhasilan
suatu
pendidikan
karena
pendidikan
sangat penting
dalam
kehidupan dan
tidak
dapat
dipisahkan
dari
kehidupan.
Sifatnya
mutlak dalam
kehidupan,
baik
dalam
kehidupan
seseorang,
keluarga,
maupun
bangsa
dan
Negara. Maju
mundurnya
suatu bangsa
banyak
ditentukan
oleh
maju
mundurnya
pendidikan
bangsa
itu
(Sudirman,
1987:
3).
Dalam
pembelajaran
IPA
tidak
hanya
penguasaan
pengetahuan
yang berupa
fakta–fakta,
konsep–
konsep, atau
prinsip–
prinsip
saja
tetapi
juga
merupakan
suatu proses
penemuan.
Dalam
pembelajaran
IPA,
siswa
diharapkan
dapat
mengembangk
an lebih lanjut
penerapannya
dalam
kehidupan
sehari–hari.
Pendidikan
IPA diarahkan
untuk mencari
tahu
dan
berbuat agar
siswa
dapat
memperoleh
pemahaman
yang
lebih
mendalam
tentang alam
sekitar
(Mulyasa.
2008: 132).
Menurut hasil
wawancara
dengan guru
IPA kelas VII
terhadap
proses
pembelajaran
sains (IPA) di
kelas VII SMP
Negeri
1
Prambon,
menunjukkan
bahwa
interaksi
pembelajaran
dalam kelas
relatif masih
rendah
dan
berlangsung
satu arah. Di
kelas tersebut,
siswa
cenderung
pasif,
tidak
berani
mengungkapk
an pendapat
atau
pertanyaan,
dan motivasi
siswa dalam
mengikuti
pembelajaran
rendah.
Hal
ini
dapat
dilihat
dari
sedikitnya
siswa
yang
mendengarkan
penjelasan
guru, bahkan
ada
siswa
yang
diam
saja dan ada
juga
yang
bermain-main
sendiri
saat
guru sedang
menerangkan
pelajaran.
Sikap
ini
ditunjukkan
dengan kurang
antusiasnya
siswa dalam
belajar sains
di
kelas,
sehingga
kemampuan
siswa dalam
menyelesaikan
soal
sains
belum
maksimal,
akibatnya
hasil belajar
mereka belum
memuaskan.
Selain itu hasil
pengamatan
juga
menunjukkan
bahwa dalam
mengajarkan
suatu materi
atau konsep
guru
tidak
mengaitkan
materi
atau
konsep
tersebut
dengan
kehidupan
sehari-hari
siswa.
Berdasarkan
kenyataan
tersebut solusi
yang
dapat
dilakukan
adalah
melakukan
usaha
perbaikan
yaitu memilih
salah
satu
model
pembelajaran
dan
strategi
belajar yang
diharapkan
mampu
meningkatkan
kualitas
pembelajaran.
Pembelajaran
yang
berkualitas
bukanlah
pembelajaran
yang
didominasi
oleh
guru
melainkan
siswa.Siswa
yang berperan
aktif
sedangkan
guru
hanya
sebagai
pembimbing,f
asilitator dan
motivator.
Dengan
demikian
diperlukan
pembelajaran
aktif
yang
menekankan
siswa untuk
aktif
dalam
pembelaran.
Menurut
Silberman
(2006)
menjelaskan
bahwa
pembelajaran
aktif (active
learning)
merupakan
suatu
pembelajaran
yang membuat
siswa menjadi
aktif,siswa
diajak
menyelesaikan
masalah
dengan
menggunakan
pengetahuan
yang
telah
mereka miliki
dan
menerapkan
apa yang telah
mereka
pelajari.
Melalui
pembelajaran
aktif dengan
strategi group
exchange
diharapkan
dapat
menunjang
kegiatan
pembelajaran
dan
menyediakan
situasi yang
tepat
agar
potensi siswa
berkembang
sehingga
tujuan
dari
pendidikan
dan
pembelajaran
dapat tercapai.
Group
exchange
adalah
strategi
pengajaran
sesama siswa.
Dalam strategi
ini
siswa
mendapat
kesempatan
untuk
lebih
banyak
melakukan
aktivitas
belajar, berupa
hubungan
interaktif
dengan materi
pelajaran yang
sedang
mereka
pelajari yakni
dengan
berdiskusi dan
presentasi.
Pada
model
pembelajaran
dan
strategi
tersebut kita
menggunakan
materi
Ekosistem,
karena konsep
yang
terkandung
dalam materi
tersebut
pengaplikasia
nnya
sering
kita
jumpai
dalam
kehidupan
sehari-hari.
Maka untuk
memberikan
kontribusi
yang
baik
dalam
pengaplikasia
n ekosistem
dalam
kehidupan
sehari-hari,
diberikan
model
pembelajaran
aktif dengan
strategi group
exchange.
Berdasarkan
uraian di atas,
maka penulis
mengadakan
penelitian
yang berjudul
“Penerapan
active
learning
dengan
strategi group
exchange pada
materi
ekosistem
untuk
meningkatkan
hasil Belajar
Siswa Kelas
VII di SMP
Negeri
1
Prambon
Sidoarjo”.
Berdasarkan
latar belakang
yang
telah
dijelaskan di
atas,
dapat
diperoleh
suatu rumusan
masalah
sebagai
berikut:
1. Bagaimana
kah
keterlaksan
aan
pembelajar
an melalui
active
learning
dengan
strategi
group
exchange
pada materi
ekosistem?
2. Bagaimana
kah respon
siswa
terhadap
pembelajar
an melalui
active
learning
strategi
group
exchange
pada materi
ekosistem?
3. Bagaimana
kah hasil
belajar
siswa
melalui
active
learning
dengan
strategi
group
exchange
pada materi
ekosistem?
Berdasarkan
rumusan
masalah
di
atas,
maka
tujuan
yang
ingin dicapai
dalam
penelitian ini
adalah:
1. Mendeskr
ipsikan
keterlaksa
naan
pembelaja
ran
melalui
active
learning
dengan
strategi
group
exchange
pada
materi
ekosistem
2. Mendeskr
ipsikan
respon
siswa
terhadap
pembelaja
ran
melalui
active
learning
strategi
group
exchange
pada
materi
ekosistem
3. Mendiskri
psikan
hasil
belajar
siswa
melalui
active
learning
dengan
strategi
group
exchange
pada
materi
ekosistem
Adapun
manfaat dari
penelitian ini
adalah :
1. Bagi
peneliti
yaitu
sebagai
bahan
masukan
kegiatan
belajar
mengajar
melalui
active
learning
dengan
strategi
group
exchange
sebagai
wadah
pembelaja
ran dan
menimba
pengalam
an.
2. Bagi
siswa
diharapka
n dalam
kegiatan
belajar
mengajar
dengan
menerapk
an active
learning
dengan
strategi
group
exchange
siswa
dapat
termotiva
si untuk
3.
.
belajar
IPA
sehingga
dapat
meningka
tkan
ketrampil
an
berpikir
dan
bertanya
dan
menjawab
pertanyaa
n
guna
memecah
kan
masalah
dalam
kehidupan
seharihari
Bagi
sekolah
adalah
memberik
an
kontribusi
untuk
meningka
tkan
kualitas
belajar
mengajar.
METODE
Bentuk penelitian
ini
adalah
preexperimental dengan
jenis penelitian one
group
pretestposttest,
dimana
siswa
diberikan
pretest
terlebih
dahulu
sebelum
diberikan perlakuan.
Selanjutnya setelah
diberikan perlakuan,
siswa
diberikan
posttest
yang
kemudian
dibandingkan dengan
hasil pretest siswa.
Penelitian
ini
dilaksanakan di Kelas
VII B SMP Negeri 1
Prambon
Sidoarjo,
semester ganjil tahun
pelajaran 2014/2015.
Uji coba lapangan
dilaksanakan
pada
semester ganjil tahun
pelajaran 2014/2015
pada bulan Oktober
2014.
Subjek penelitian
dalam penelitian ini
adalah siswa SMP
Negeri 1 Prambon
Kelas VII B dengan
jumlah 30 siswa.
Jenis penelitian yang
dilakukan
adalah
penelitian deskriptif
kuantitatif.
Rancangan penelitian
yang digunakan oleh
peneliti adalah OneGroup
Pretest-
Posttest.
Menurut
Sugiyono
(2006),
sebelum
diberikan
perlakuan
siswa
diberikan
suatu
pretest
terlebih
dahulu.
Kemudian
setelah
diberikan
perlakuan, siswa juga
diberikan
posttest.
Dengan
demikian
hasil perlakuan dapat
diketahui
lebih
akurat, karena dapat
membandingkan
dengan
keadaan
sebelum
diberi
perlakuan.
Rancangan
Penelitian:
O1→ x→ O2
(Sugiyono, 2006)
Keterangan:
O1 : nilai pretest
(sebelum diberikan
perlakuan)
O2 : nilai posttest
(setelah
diberikan
perlakuan)
Untuk mendapatkan
data-data
yang
dibutuhkan,
dalam
penelitian
ini
dilakukan
dengan
cara sebagai berikut:
(1) Metode Observasi
yaitu
digunakan
untuk mengumpulkan
data
berupa
keterlaksanaan
pembelajaran
IPA
melalui
active
learning
dengan
strategi
group
exchange.
Pengamatan
dilakukan
oleh
seorang Guru IPA dan
2 rekan mahasiswa,
(2) Metode Angket,
metode ini digunakan
pada pertemuan III
untuk mendapatkan
data tentang respon
siswa
terhadap
kegiatan
pembelajaran
IPA
melalui
active
learning
dengan
strategi
group
exchange.
(3)
Metode
Tes
digunakan
pada
pertemuan I dan III
untuk
mengetahui
sejauh
mana
pengetahuan
siswa.Tes
yang
digunakan meliputi
pretest
sebelum
diberikan perlakuan
dan post test setelah
diberikan perlakuan.
HASIL
DAN
PEMBAHASAN
Menurut Sagala
(2006)
proses
pembelajaran
merupakan
proses
aktif bagi siswa dan
guru
untuk
mengembangkan
potensi
siswa
sehingga mereka akan
memahami
ilmu
pengetahuan. Prinsip
dasar
proses
pembelajaran
yaitu
berpusat pada siswa,
mengembangkan
kreativitas
siswa,
menciptakan kondisi
yang menantang, dan
menyenangkan serta
belajar
melalui
perbuatan. Menurut
Jerrol Kemp (dalam
Tiranus,2005),
pembelajaran
dimaknai
sebagai
suatu proses yang
menghasilkan
perubahan
tungkah
laku yang relatif
permanen, hal itu bisa
diperoleh
melalui
berpikir
(thinking),
merasakan (feeling),
dan tindakan (doing).
Seperti disebutkan
pada RR, Puji (2005):
Implementasi
pembelajaran
aktif
strategi
group
exchange
pada
bangun datar di kelas
VII-B menunjukkan
sikap positif dengan
ketuntasan
klasikal
sebesar
87,1%.
Penelitian
lain
menunjukkan bahwa
dengan menggunakan
pembelajaran
aktif
strategi
group
exchange
dapat
meningkatkan hasil
belajar pada siswa
kelas VIII B SMP
Laboratorium
Wulandari
Kusrin
(2007) . Melalui
pembelajaran
aktif
dengan strategi group
exchange
dapat
menunjang kegiatan
pembelajaran
dan
menyediakan situasi
yang
tepat
agar
potensi
siswa
berkembang sehingga
tujuan
dari
pendidikan
dan
pembelajaran dapat
tercapai.
Dalam
strategigroup
exchange ini siswa
mendapat kesempatan
untuk lebih banyak
melakukan aktivitas
belajar,
berupa
hubungan interaktif
dengan
materi
pelajaran
yang
sedang
mereka
pelajari yakni dengan
berdiskusi
dan
presentasi kehidupan
sehari-hari sehingga
dapat
memberikan
pengetahuan
konseptual dan kesan
yang mendalam bagi
siswa, serta mampu
mensinergikan
pendidikan
untuk
membangun
diri
siswa yang kompetitif
dan berdaya inovasi.
Dari pengalaman
dan
pengamatan,
siswa
akan
menemukan adanya
kesenjangan
antara
fenomena dan fakta,
sehingga
muncul
banyak
pertanyaan
dan membantu siswa
menemukan masalah.
Setelah
siswa
mengidentifikasi
masalah
melalui
mengkonstruksi
pertanyaan
yang
tepat, mereka dapat
melanjutkan dengan
berdiskusi
sesama
teman.
Proses
pembelajaran
IPA
merupakan
bentuk
kegiatan
siswa
mencari pengalaman,
bukan hanya transfer
pengetahuan
dari
guru kepada siswa.
Dalam
proses
pembelajaran
juga
terdapat serangkaian
aktivitas guru atas
dasar
hubungan
interaktif
yang
berlangsung
dalam
suasana pendidikan
untuk
mencapai
tujuan pembelajaran.
Interaksi
atau
hubungan
yang
terjadi pada proses ini
memiliki arti yang
lebih luas, bukan
hanya hubungan guru
terhadap siswa, tetapi
berupa
interaksi
pembelajaran
baik
antara siswa dengan
guru maupun antara
siswa dengan siswa.
Proses
pembelajaran
guru
harus
menciptakan
suasana sedemikian
rupa sehingga siswa
aktif
bertanya,
mempertanyakan, dan
mengemukakan
gagasan.
Belajar
memang merupakan
suatu proses aktif dari
si pembelajar dalam
membangun
pengetahuannya,
bukan proses pasif
yang hanya menerima
kucuran
ceramah
guru
tentang
pengetahuan.
Sehingga
,
jika
pembelajaran
tidak
memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk berperan
aktif,
maka
pembelajaran tersebut
bertentangan dengan
hakikat belajar. Peran
aktif
dari
siswa
sangat penting dalam
rangka pembentukan
generasi yang kreatif,
yang
mampu
menghasilkan sesuatu
untuk
kepentingan
dirinya dan orang
lain.
Karakteristik
Pembelajaran Aktif
Menurut
Bonwell
(1995), pembelajaran
aktif
memiliki
karakteristikkarakteristik sebagai
berikut: 1. Penekanan
proses pembelajaran
bukan
pada
penyampaian
informasi
oleh
pengajar melainkan
pada pengembangan
ketrampilan
pemikiran analitis dan
kritis terhadap topik
atau
permasalahan
yang dibahas, 2.
Peserta didik tidak
hanya mendengarkan
pembelajaran secara
pasif
tetapi
mengerjakan sesuatu
yang
berkaitan
dengan
materi
pembelajaran,
3.
Penekanan
pada
eksplorasi nilai-nilai
dan
sikap-sikap
berkenaan
dengan
materi pembelajaran,
4. Peserta didik lebih
banyak dituntut untuk
berpikir
kritis,
menganalisa
dan
melakukan evaluasi,
Pembelajarn aktif
tidak
semata-mata
digunakan
untuk
menyampaikan
informasi saja. Lebih
jauh
lagi,
pembelajaran aktif ini
memiliki konsekuensi
pada peserta didik
untuk mempersiapkan
diri dengan baik di
luar jam pelajaran.
Peserta
didik
memiliki
tanggung
jawab yang besar
untuk mencari seluasluasnya materi yang
melatar-belakangi
pembelajaran
sehingga
dapat
berpartisipasi dengan
baik
dalam
pembelajaran.
Pembelajaran
aktif
ditujukan agar peserta
didik secara aktif
bertanya
dan
menyatakan pendapat
dengan aktif selama
proses pembelajaran.
Dengan proses seperti
ini diharapkan peserta
didik
lebih
memahami
materi
pembelajaran.
Hasil
belajar
adalah
apabila
seseorang
telah
belajar akan terjadi
perubahan
tingkah
laku
pada
orang
tersebut,
misalnya
dari
tidak
tahu
menjadi tahu dan dari
tidak
mengerti
menjadi
mengerti
(Hamalik,
2006).
Dengan
pembelakaran aktif
ini peserta didik
berperan secara aktif
dalam
proses
pembelajaran
itu
sendiri baik dalam
bentuk interaksi antar
peserta didik maupun
peserta didik dengan
pengajar
dalam
proses pembelajaran
tersebut.
PENUTUP
Simpulan
Pembelajarn aktif
dalam
IPA tidak
semata-mata
digunakan
untuk
menyampaikan
informasi saja. Lebih
jauh
lagi,
pembelajaran aktif ini
memiliki konsekuensi
pada peserta didik
untuk mempersiapkan
diri dengan baik di
luar jam pelajaran.
Peserta
didik
memiliki
tanggung
jawab yang besar
untuk mencari seluasluasnya materi yang
melatar-belakangi
pembelajaran
sehingga
dapat
berpartisipasi dengan
baik
dalam
pembelajaran.
Hal
tersebut
diperkuat
dengan
penelitian yang telah
dilakukan
oleh
beberapa
peneliti
diantaranya
adalah
sebagai berikut: (1)
RR,
Puji
(2005):Implementasi
pembelajaran
aktif
strategi
group
exchange
pada
bangun datar di kelas
VII-B UPTSP SMP
Negeri
1
Jetis
Mojokerto, diperoleh
hasil
belajar
individual
siswa
dengan pembelajaran
aktif strategi group
exchange yaitu 27
siswa dari 31 siswa
dengan skor rata-rata
70, dan ketuntasan
klasikal
sebesar
87,1%. (2) Wulandari
Kusrin
(2007):
Peningkatan
hasil
belajar siswa melalui
pembelajaran
aktif
strategi
group
exchange pada ipa
terpadu tema mata di
kelas
VIII
SMP
Laboratorium telah
berhasil
meningkatkan
ketuntasan
belajar
siswa siklus I sebesar
72% (belum tuntas)
dan pada siklus II
sebesar 91% (tuntas).
Saran
1. Hasil
dan
pembahasan
seharusnya
berdasarkan
observasi
yang
dilakukan
di
sekolah
yang
benar-benar
diteliti sehingga
dapat
diketahui
permasalahan
yang
sesungguhnya di
sekolah
yang
diteliti dan dapat
ditemukan
penyelesaiannya.
DAFTAR
PUSTAKA
RR, Puji (2005):
Implementasi
pembelajaran
aktif
strategi
group
exchange pada
bangun datar
di
kelas
VII-B UPTSP
SMP Negeri 1
Jetis
Mojokerto.
Surabaya:
UNESA: Skripsi
yang
tidak
dipublikasikan.
Silberman,
Melvin L. 2006.
Active
Learning 101
Cara
Belajar
Siswa Aktif.
Bandung:
Nuansa.
Wulandari,
Kusrin (2007):
Peningkatan
hasil belajar
siswa melalui
pembelajaran
aktif
strategi
group
exchange pada
ipa
terpadu tema
mata di kelas
VIII
SMP
Laboratorium.
Surabaya:
UNESA: Skripsi
yang tidak
dipublikasikan.
Wasis, dkk. 2008.
Ilmu
Pengetahuan
Alam
SMP
Kelas VII. Jakarta
:
Pusat
perbukuan
Departemen
Pendidikan
Nasional.
Winnarsih, dkk.
2008.
IPA
Terpadu untuk
SMP/MTs
Kelas
VII.
Jakarta : Pusat
perbukuan
Departemen
Pendidikan
Nasional.
Biggs and Daniel
ortleb.2005.eco
logy.New
york:
mc.
Graw hiil
Depdiknas.2008.
Strategi
Pembelajaran
dan
Pemilihannya,
(Online),
(http://www.tek
nologipendidika
n.net, diakses
14 Mei 2014)
Riduwan. 2003.
Skala
Pengukuran
Variabel
–
Variabel
Penelitian.
Bandung:
ALFABETA.
Sudjana, N.1989.
Metode
Statistika.
Bandung
:
Tarsito
Sugiyono, 2006.
Metodologi
Penelitian.Band
ung: Penerbit
Alfabeta
Husna, Asmaul.
2011.
Pembelajaran
Aktif
dalam
IPA.
(http://nduxhus
na.blogspot.co
m/2011/01/blog
-post_29.html)
diakses pada 10
Mei 2014
“PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN STRATEGI GROUP EXCHANGE
PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
KELAS VII B DI SMP NEGERI 1 PRAMBON SIDOARJO”.
Farichatul Fitria
Program Studi Pendidikan Sains, Universitas Negeri Surabaya
Email : [email protected]
Program Studi Pendidikan Sains FMIPA UNESA, Kampus Ketintang, 60231
Abstrak
Pembelajaran aktif (active learning) merupakan suatu pembelajaran yang membuat siswa
menjadi aktif,siswa diajak menyelesaikan masalah dengan menggunakan pengetahuan yang
telah mereka miliki dan menerapkan apa yang telah mereka pelajari. Dalam proses
pembelajaran terdapat serangkaian aktivitas guru atas dasar hubungan interaktif yang
berlangsung dalam suasana pendidikan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Interaksi atau
hubungan yang terjadi pada proses ini memiliki arti yang lebih luas, bukan hanya hubungan
guru terhadap siswa, tetapi berupa interaksi pembelajaran baik antara siswa dengan guru
maupun antara siswa dengan siswa. Group exchange adalah strategi pengajaran sesama
siswa. Dalam strategi ini siswa mendapat kesempatan untuk lebih banyak melakukan aktivitas
belajar, berupa hubungan interaktif dengan materi pelajaran yang sedang mereka pelajari
yakni dengan berdiskusi dan presentasi sehingga strategi belajar yang diharapkan mampu
meningkatkan kualitas pembelajaran dan respon siswa terhadap pembelajaran.
Kata Kunci: active learning, group exchange, hasil belajar, respon siswa.
Abstract
Active learning ( active learning ) is a learning makes students become active , students
are invited to solve the problem using the knowledge they already have and apply what
they have learned . In the process there is a series of learning activities on the basis of
teachers' interactive relationship that takes place in an atmosphere of education to
achieve the learning objectives . Interactions or relationships that occur in this process
has a broader sense , rather than just the relationship of teachers to students , but a good
learning interactions between students and teachers and between students and students .
Group exchange is a fellow student teaching strategies . In this strategy students have the
opportunity to learn a lot more activity , in the form of an interactive relationship with
the subject matter they are learning that the discussions and presentations that learning
strategies are expected to improve the quality of learning and student response to
learning .
Keywords: active learning, group exchange, learning outcomes, student responses.
1
PENDAHULUAN
Pendidikan
merupakan
sarana
dan
wahana yang
sangat
baik
dalam
pembinaan
sumber daya
insani.
Menurut
Dahlia
(2009:8)
menyatakan
bahwa
pendidikan
adalah proses
penyesuaian
diri
secara
timbal balik
antara
manusia
dengan alam,
dan
sesama
manusia.
Suatu
pendidikan
dapat
mempengaruh
i manusia dan
lingkungan
alam. Seperti
halnya
kemajuan
teknologi
dapat
memberikan
dampak
positif
ataupun
negatif.
Kemajuan
IPTEK
ini
harus
didukung oleh
Sumber Daya
Manusia
(SDM) yang
berkualitas
dan
kreatif,
yang
akan
menemukan
terobosanterobosan baru
melalui
penelitianpenelitian
ilmiah.
Sehingga akan
memberikan
kontribusi
baik
secara
langsung
ataupun tidak
demi
kemajuan dan
perkembangan
IPTEK.
Pembentukan
SDM
yang
berkualitas
dan
kreatif
sangat
bergantung
pada
keberhasilan
suatu
pendidikan
karena
pendidikan
sangat penting
dalam
kehidupan dan
tidak
dapat
dipisahkan
dari
kehidupan.
Sifatnya
mutlak dalam
kehidupan,
baik
dalam
kehidupan
seseorang,
keluarga,
maupun
bangsa
dan
Negara. Maju
mundurnya
suatu bangsa
banyak
ditentukan
oleh
maju
mundurnya
pendidikan
bangsa
itu
(Sudirman,
1987:
3).
Dalam
pembelajaran
IPA
tidak
hanya
penguasaan
pengetahuan
yang berupa
fakta–fakta,
konsep–
konsep, atau
prinsip–
prinsip
saja
tetapi
juga
merupakan
suatu proses
penemuan.
Dalam
pembelajaran
IPA,
siswa
diharapkan
dapat
mengembangk
an lebih lanjut
penerapannya
dalam
kehidupan
sehari–hari.
Pendidikan
IPA diarahkan
untuk mencari
tahu
dan
berbuat agar
siswa
dapat
memperoleh
pemahaman
yang
lebih
mendalam
tentang alam
sekitar
(Mulyasa.
2008: 132).
Menurut hasil
wawancara
dengan guru
IPA kelas VII
terhadap
proses
pembelajaran
sains (IPA) di
kelas VII SMP
Negeri
1
Prambon,
menunjukkan
bahwa
interaksi
pembelajaran
dalam kelas
relatif masih
rendah
dan
berlangsung
satu arah. Di
kelas tersebut,
siswa
cenderung
pasif,
tidak
berani
mengungkapk
an pendapat
atau
pertanyaan,
dan motivasi
siswa dalam
mengikuti
pembelajaran
rendah.
Hal
ini
dapat
dilihat
dari
sedikitnya
siswa
yang
mendengarkan
penjelasan
guru, bahkan
ada
siswa
yang
diam
saja dan ada
juga
yang
bermain-main
sendiri
saat
guru sedang
menerangkan
pelajaran.
Sikap
ini
ditunjukkan
dengan kurang
antusiasnya
siswa dalam
belajar sains
di
kelas,
sehingga
kemampuan
siswa dalam
menyelesaikan
soal
sains
belum
maksimal,
akibatnya
hasil belajar
mereka belum
memuaskan.
Selain itu hasil
pengamatan
juga
menunjukkan
bahwa dalam
mengajarkan
suatu materi
atau konsep
guru
tidak
mengaitkan
materi
atau
konsep
tersebut
dengan
kehidupan
sehari-hari
siswa.
Berdasarkan
kenyataan
tersebut solusi
yang
dapat
dilakukan
adalah
melakukan
usaha
perbaikan
yaitu memilih
salah
satu
model
pembelajaran
dan
strategi
belajar yang
diharapkan
mampu
meningkatkan
kualitas
pembelajaran.
Pembelajaran
yang
berkualitas
bukanlah
pembelajaran
yang
didominasi
oleh
guru
melainkan
siswa.Siswa
yang berperan
aktif
sedangkan
guru
hanya
sebagai
pembimbing,f
asilitator dan
motivator.
Dengan
demikian
diperlukan
pembelajaran
aktif
yang
menekankan
siswa untuk
aktif
dalam
pembelaran.
Menurut
Silberman
(2006)
menjelaskan
bahwa
pembelajaran
aktif (active
learning)
merupakan
suatu
pembelajaran
yang membuat
siswa menjadi
aktif,siswa
diajak
menyelesaikan
masalah
dengan
menggunakan
pengetahuan
yang
telah
mereka miliki
dan
menerapkan
apa yang telah
mereka
pelajari.
Melalui
pembelajaran
aktif dengan
strategi group
exchange
diharapkan
dapat
menunjang
kegiatan
pembelajaran
dan
menyediakan
situasi yang
tepat
agar
potensi siswa
berkembang
sehingga
tujuan
dari
pendidikan
dan
pembelajaran
dapat tercapai.
Group
exchange
adalah
strategi
pengajaran
sesama siswa.
Dalam strategi
ini
siswa
mendapat
kesempatan
untuk
lebih
banyak
melakukan
aktivitas
belajar, berupa
hubungan
interaktif
dengan materi
pelajaran yang
sedang
mereka
pelajari yakni
dengan
berdiskusi dan
presentasi.
Pada
model
pembelajaran
dan
strategi
tersebut kita
menggunakan
materi
Ekosistem,
karena konsep
yang
terkandung
dalam materi
tersebut
pengaplikasia
nnya
sering
kita
jumpai
dalam
kehidupan
sehari-hari.
Maka untuk
memberikan
kontribusi
yang
baik
dalam
pengaplikasia
n ekosistem
dalam
kehidupan
sehari-hari,
diberikan
model
pembelajaran
aktif dengan
strategi group
exchange.
Berdasarkan
uraian di atas,
maka penulis
mengadakan
penelitian
yang berjudul
“Penerapan
active
learning
dengan
strategi group
exchange pada
materi
ekosistem
untuk
meningkatkan
hasil Belajar
Siswa Kelas
VII di SMP
Negeri
1
Prambon
Sidoarjo”.
Berdasarkan
latar belakang
yang
telah
dijelaskan di
atas,
dapat
diperoleh
suatu rumusan
masalah
sebagai
berikut:
1. Bagaimana
kah
keterlaksan
aan
pembelajar
an melalui
active
learning
dengan
strategi
group
exchange
pada materi
ekosistem?
2. Bagaimana
kah respon
siswa
terhadap
pembelajar
an melalui
active
learning
strategi
group
exchange
pada materi
ekosistem?
3. Bagaimana
kah hasil
belajar
siswa
melalui
active
learning
dengan
strategi
group
exchange
pada materi
ekosistem?
Berdasarkan
rumusan
masalah
di
atas,
maka
tujuan
yang
ingin dicapai
dalam
penelitian ini
adalah:
1. Mendeskr
ipsikan
keterlaksa
naan
pembelaja
ran
melalui
active
learning
dengan
strategi
group
exchange
pada
materi
ekosistem
2. Mendeskr
ipsikan
respon
siswa
terhadap
pembelaja
ran
melalui
active
learning
strategi
group
exchange
pada
materi
ekosistem
3. Mendiskri
psikan
hasil
belajar
siswa
melalui
active
learning
dengan
strategi
group
exchange
pada
materi
ekosistem
Adapun
manfaat dari
penelitian ini
adalah :
1. Bagi
peneliti
yaitu
sebagai
bahan
masukan
kegiatan
belajar
mengajar
melalui
active
learning
dengan
strategi
group
exchange
sebagai
wadah
pembelaja
ran dan
menimba
pengalam
an.
2. Bagi
siswa
diharapka
n dalam
kegiatan
belajar
mengajar
dengan
menerapk
an active
learning
dengan
strategi
group
exchange
siswa
dapat
termotiva
si untuk
3.
.
belajar
IPA
sehingga
dapat
meningka
tkan
ketrampil
an
berpikir
dan
bertanya
dan
menjawab
pertanyaa
n
guna
memecah
kan
masalah
dalam
kehidupan
seharihari
Bagi
sekolah
adalah
memberik
an
kontribusi
untuk
meningka
tkan
kualitas
belajar
mengajar.
METODE
Bentuk penelitian
ini
adalah
preexperimental dengan
jenis penelitian one
group
pretestposttest,
dimana
siswa
diberikan
pretest
terlebih
dahulu
sebelum
diberikan perlakuan.
Selanjutnya setelah
diberikan perlakuan,
siswa
diberikan
posttest
yang
kemudian
dibandingkan dengan
hasil pretest siswa.
Penelitian
ini
dilaksanakan di Kelas
VII B SMP Negeri 1
Prambon
Sidoarjo,
semester ganjil tahun
pelajaran 2014/2015.
Uji coba lapangan
dilaksanakan
pada
semester ganjil tahun
pelajaran 2014/2015
pada bulan Oktober
2014.
Subjek penelitian
dalam penelitian ini
adalah siswa SMP
Negeri 1 Prambon
Kelas VII B dengan
jumlah 30 siswa.
Jenis penelitian yang
dilakukan
adalah
penelitian deskriptif
kuantitatif.
Rancangan penelitian
yang digunakan oleh
peneliti adalah OneGroup
Pretest-
Posttest.
Menurut
Sugiyono
(2006),
sebelum
diberikan
perlakuan
siswa
diberikan
suatu
pretest
terlebih
dahulu.
Kemudian
setelah
diberikan
perlakuan, siswa juga
diberikan
posttest.
Dengan
demikian
hasil perlakuan dapat
diketahui
lebih
akurat, karena dapat
membandingkan
dengan
keadaan
sebelum
diberi
perlakuan.
Rancangan
Penelitian:
O1→ x→ O2
(Sugiyono, 2006)
Keterangan:
O1 : nilai pretest
(sebelum diberikan
perlakuan)
O2 : nilai posttest
(setelah
diberikan
perlakuan)
Untuk mendapatkan
data-data
yang
dibutuhkan,
dalam
penelitian
ini
dilakukan
dengan
cara sebagai berikut:
(1) Metode Observasi
yaitu
digunakan
untuk mengumpulkan
data
berupa
keterlaksanaan
pembelajaran
IPA
melalui
active
learning
dengan
strategi
group
exchange.
Pengamatan
dilakukan
oleh
seorang Guru IPA dan
2 rekan mahasiswa,
(2) Metode Angket,
metode ini digunakan
pada pertemuan III
untuk mendapatkan
data tentang respon
siswa
terhadap
kegiatan
pembelajaran
IPA
melalui
active
learning
dengan
strategi
group
exchange.
(3)
Metode
Tes
digunakan
pada
pertemuan I dan III
untuk
mengetahui
sejauh
mana
pengetahuan
siswa.Tes
yang
digunakan meliputi
pretest
sebelum
diberikan perlakuan
dan post test setelah
diberikan perlakuan.
HASIL
DAN
PEMBAHASAN
Menurut Sagala
(2006)
proses
pembelajaran
merupakan
proses
aktif bagi siswa dan
guru
untuk
mengembangkan
potensi
siswa
sehingga mereka akan
memahami
ilmu
pengetahuan. Prinsip
dasar
proses
pembelajaran
yaitu
berpusat pada siswa,
mengembangkan
kreativitas
siswa,
menciptakan kondisi
yang menantang, dan
menyenangkan serta
belajar
melalui
perbuatan. Menurut
Jerrol Kemp (dalam
Tiranus,2005),
pembelajaran
dimaknai
sebagai
suatu proses yang
menghasilkan
perubahan
tungkah
laku yang relatif
permanen, hal itu bisa
diperoleh
melalui
berpikir
(thinking),
merasakan (feeling),
dan tindakan (doing).
Seperti disebutkan
pada RR, Puji (2005):
Implementasi
pembelajaran
aktif
strategi
group
exchange
pada
bangun datar di kelas
VII-B menunjukkan
sikap positif dengan
ketuntasan
klasikal
sebesar
87,1%.
Penelitian
lain
menunjukkan bahwa
dengan menggunakan
pembelajaran
aktif
strategi
group
exchange
dapat
meningkatkan hasil
belajar pada siswa
kelas VIII B SMP
Laboratorium
Wulandari
Kusrin
(2007) . Melalui
pembelajaran
aktif
dengan strategi group
exchange
dapat
menunjang kegiatan
pembelajaran
dan
menyediakan situasi
yang
tepat
agar
potensi
siswa
berkembang sehingga
tujuan
dari
pendidikan
dan
pembelajaran dapat
tercapai.
Dalam
strategigroup
exchange ini siswa
mendapat kesempatan
untuk lebih banyak
melakukan aktivitas
belajar,
berupa
hubungan interaktif
dengan
materi
pelajaran
yang
sedang
mereka
pelajari yakni dengan
berdiskusi
dan
presentasi kehidupan
sehari-hari sehingga
dapat
memberikan
pengetahuan
konseptual dan kesan
yang mendalam bagi
siswa, serta mampu
mensinergikan
pendidikan
untuk
membangun
diri
siswa yang kompetitif
dan berdaya inovasi.
Dari pengalaman
dan
pengamatan,
siswa
akan
menemukan adanya
kesenjangan
antara
fenomena dan fakta,
sehingga
muncul
banyak
pertanyaan
dan membantu siswa
menemukan masalah.
Setelah
siswa
mengidentifikasi
masalah
melalui
mengkonstruksi
pertanyaan
yang
tepat, mereka dapat
melanjutkan dengan
berdiskusi
sesama
teman.
Proses
pembelajaran
IPA
merupakan
bentuk
kegiatan
siswa
mencari pengalaman,
bukan hanya transfer
pengetahuan
dari
guru kepada siswa.
Dalam
proses
pembelajaran
juga
terdapat serangkaian
aktivitas guru atas
dasar
hubungan
interaktif
yang
berlangsung
dalam
suasana pendidikan
untuk
mencapai
tujuan pembelajaran.
Interaksi
atau
hubungan
yang
terjadi pada proses ini
memiliki arti yang
lebih luas, bukan
hanya hubungan guru
terhadap siswa, tetapi
berupa
interaksi
pembelajaran
baik
antara siswa dengan
guru maupun antara
siswa dengan siswa.
Proses
pembelajaran
guru
harus
menciptakan
suasana sedemikian
rupa sehingga siswa
aktif
bertanya,
mempertanyakan, dan
mengemukakan
gagasan.
Belajar
memang merupakan
suatu proses aktif dari
si pembelajar dalam
membangun
pengetahuannya,
bukan proses pasif
yang hanya menerima
kucuran
ceramah
guru
tentang
pengetahuan.
Sehingga
,
jika
pembelajaran
tidak
memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk berperan
aktif,
maka
pembelajaran tersebut
bertentangan dengan
hakikat belajar. Peran
aktif
dari
siswa
sangat penting dalam
rangka pembentukan
generasi yang kreatif,
yang
mampu
menghasilkan sesuatu
untuk
kepentingan
dirinya dan orang
lain.
Karakteristik
Pembelajaran Aktif
Menurut
Bonwell
(1995), pembelajaran
aktif
memiliki
karakteristikkarakteristik sebagai
berikut: 1. Penekanan
proses pembelajaran
bukan
pada
penyampaian
informasi
oleh
pengajar melainkan
pada pengembangan
ketrampilan
pemikiran analitis dan
kritis terhadap topik
atau
permasalahan
yang dibahas, 2.
Peserta didik tidak
hanya mendengarkan
pembelajaran secara
pasif
tetapi
mengerjakan sesuatu
yang
berkaitan
dengan
materi
pembelajaran,
3.
Penekanan
pada
eksplorasi nilai-nilai
dan
sikap-sikap
berkenaan
dengan
materi pembelajaran,
4. Peserta didik lebih
banyak dituntut untuk
berpikir
kritis,
menganalisa
dan
melakukan evaluasi,
Pembelajarn aktif
tidak
semata-mata
digunakan
untuk
menyampaikan
informasi saja. Lebih
jauh
lagi,
pembelajaran aktif ini
memiliki konsekuensi
pada peserta didik
untuk mempersiapkan
diri dengan baik di
luar jam pelajaran.
Peserta
didik
memiliki
tanggung
jawab yang besar
untuk mencari seluasluasnya materi yang
melatar-belakangi
pembelajaran
sehingga
dapat
berpartisipasi dengan
baik
dalam
pembelajaran.
Pembelajaran
aktif
ditujukan agar peserta
didik secara aktif
bertanya
dan
menyatakan pendapat
dengan aktif selama
proses pembelajaran.
Dengan proses seperti
ini diharapkan peserta
didik
lebih
memahami
materi
pembelajaran.
Hasil
belajar
adalah
apabila
seseorang
telah
belajar akan terjadi
perubahan
tingkah
laku
pada
orang
tersebut,
misalnya
dari
tidak
tahu
menjadi tahu dan dari
tidak
mengerti
menjadi
mengerti
(Hamalik,
2006).
Dengan
pembelakaran aktif
ini peserta didik
berperan secara aktif
dalam
proses
pembelajaran
itu
sendiri baik dalam
bentuk interaksi antar
peserta didik maupun
peserta didik dengan
pengajar
dalam
proses pembelajaran
tersebut.
PENUTUP
Simpulan
Pembelajarn aktif
dalam
IPA tidak
semata-mata
digunakan
untuk
menyampaikan
informasi saja. Lebih
jauh
lagi,
pembelajaran aktif ini
memiliki konsekuensi
pada peserta didik
untuk mempersiapkan
diri dengan baik di
luar jam pelajaran.
Peserta
didik
memiliki
tanggung
jawab yang besar
untuk mencari seluasluasnya materi yang
melatar-belakangi
pembelajaran
sehingga
dapat
berpartisipasi dengan
baik
dalam
pembelajaran.
Hal
tersebut
diperkuat
dengan
penelitian yang telah
dilakukan
oleh
beberapa
peneliti
diantaranya
adalah
sebagai berikut: (1)
RR,
Puji
(2005):Implementasi
pembelajaran
aktif
strategi
group
exchange
pada
bangun datar di kelas
VII-B UPTSP SMP
Negeri
1
Jetis
Mojokerto, diperoleh
hasil
belajar
individual
siswa
dengan pembelajaran
aktif strategi group
exchange yaitu 27
siswa dari 31 siswa
dengan skor rata-rata
70, dan ketuntasan
klasikal
sebesar
87,1%. (2) Wulandari
Kusrin
(2007):
Peningkatan
hasil
belajar siswa melalui
pembelajaran
aktif
strategi
group
exchange pada ipa
terpadu tema mata di
kelas
VIII
SMP
Laboratorium telah
berhasil
meningkatkan
ketuntasan
belajar
siswa siklus I sebesar
72% (belum tuntas)
dan pada siklus II
sebesar 91% (tuntas).
Saran
1. Hasil
dan
pembahasan
seharusnya
berdasarkan
observasi
yang
dilakukan
di
sekolah
yang
benar-benar
diteliti sehingga
dapat
diketahui
permasalahan
yang
sesungguhnya di
sekolah
yang
diteliti dan dapat
ditemukan
penyelesaiannya.
DAFTAR
PUSTAKA
RR, Puji (2005):
Implementasi
pembelajaran
aktif
strategi
group
exchange pada
bangun datar
di
kelas
VII-B UPTSP
SMP Negeri 1
Jetis
Mojokerto.
Surabaya:
UNESA: Skripsi
yang
tidak
dipublikasikan.
Silberman,
Melvin L. 2006.
Active
Learning 101
Cara
Belajar
Siswa Aktif.
Bandung:
Nuansa.
Wulandari,
Kusrin (2007):
Peningkatan
hasil belajar
siswa melalui
pembelajaran
aktif
strategi
group
exchange pada
ipa
terpadu tema
mata di kelas
VIII
SMP
Laboratorium.
Surabaya:
UNESA: Skripsi
yang tidak
dipublikasikan.
Wasis, dkk. 2008.
Ilmu
Pengetahuan
Alam
SMP
Kelas VII. Jakarta
:
Pusat
perbukuan
Departemen
Pendidikan
Nasional.
Winnarsih, dkk.
2008.
IPA
Terpadu untuk
SMP/MTs
Kelas
VII.
Jakarta : Pusat
perbukuan
Departemen
Pendidikan
Nasional.
Biggs and Daniel
ortleb.2005.eco
logy.New
york:
mc.
Graw hiil
Depdiknas.2008.
Strategi
Pembelajaran
dan
Pemilihannya,
(Online),
(http://www.tek
nologipendidika
n.net, diakses
14 Mei 2014)
Riduwan. 2003.
Skala
Pengukuran
Variabel
–
Variabel
Penelitian.
Bandung:
ALFABETA.
Sudjana, N.1989.
Metode
Statistika.
Bandung
:
Tarsito
Sugiyono, 2006.
Metodologi
Penelitian.Band
ung: Penerbit
Alfabeta
Husna, Asmaul.
2011.
Pembelajaran
Aktif
dalam
IPA.
(http://nduxhus
na.blogspot.co
m/2011/01/blog
-post_29.html)
diakses pada 10
Mei 2014