Perkembangan Pemilu dan Demokrasi di Ind

PERKEMBANGAN POLITIK DAN
DEMOKRASI DI INDONESIA
LIA WULANDARI
BOGOR, 27 NOVEMBER 2013

DEMOKRASI
• Konsep demokrasi:
*
demos, rakyat
*
kratos atau kratein, kekuasaan atau berkuasa rakyat yang berkuasa – government or rule by the
people
• Abraham Lincoln
Demokrasi: pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat da
untuk rakyat (, 1861-1865)
• Moh. Hatta
Demokrasi sebagai sebuah pergeseran dan pergantian
kedaulatan raja menjadi kedaulatan rakyat.

SYARAT PEMERINTAH DEMOKRATIS
DI BAWAH RULE OF LAW

• Perlindungan konstitusional dalam arti bahwa konstitusi
selain menjamin hak-hak individu, harus menentukan
pula cara prosedural untuk menjamin hak-hak individu
harus menentukan pula cara procedural untuk
memperoleh perlindungan atas hak-hak yang dijamin.
• Badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak
(independent and impartial tribunals).
• Pemilihan umum yang bebas.
• Kebabasan untuk menyatakan pendapat.
• Kebebasan untuk berserikat/ berorgaisasi dan
beroposisi.
• Pendidikan kewarganegaraan (civic education).
Sumber: Miriam Budiardjo: Dasar-Dasar Ilmu Politik, (Gramedia,

Jakarta: 2007), hal. 106

PEMILU
• Pemilu merupakan instrumen pelaksanaan
kedaulatan rakyat dalam negera demokrasi
• Pemilu sebagai penyaluran atas Hak Asasi

Manusia.
• Pemilu merupakan legalitas dan legitimasi
politik dalam demokrasi modern.
• Dalam negara yang punya penduduk besar,
demokrasi dilamukan melalui sistem perwakilan
(Representative Democracy atau indirect
Democracy) yang dipilih lewat Pemilu.
• Peserta Pemilu dapat secara kelembagaan
(Parpol) atau secara perorangan.

TUJUAN PEMILU
• Peralihan kepemimpinan pemerintahan secara
tertib dan damai.
• Terjadinya pergantian pejabat yang akan
mewakili kepentingan rakyat di lembaga
perwakilan.
• Untuk melaksanakan prinsip kedaulatan rakyat.
• Untuk melaksanakan hak-hak warga negara.
• Pemilu sebagai sarana bagi warga negara untuk
memilih wakil mereka dalam pemerintahan.

• Demokrasi mengharuskan pemilihan pejabat
publIk dilakukan melalui prosedur yang bebas dan
adil.

PERKEMBANGAN DEMOKRASI
DI INDONESIA
ORDE LAMA
(1945 – 1966)

Pemilu
1955

ORDE BARU
(1966 – 1988)

Pemilu
1971-1997

REFORMASI
(1999–sekarang)


Pemilu
1999-sekarang

Soekarno

Soeharto

Habibie
Abdurrahman Wahid
Megawati
Soesilo Bambang Yudhoyon

ORDE LAMA
• Demokrasi Pancasila (UUD 1945)
• Demokrasi Liberal (UUDS 1950) Pemilu 1955 ->
Konstituante -> sistem pemilihan proporsional
• Demokrasi Terpimpin (Dekrit Presiden 1959) -> sistem
pemilihan mayoritarian


ORDE BARU
• Pemilu: 1971, 1977, 1982, 1987, 1999
• Penyederhanaan Partai (1973)
• Peserta pemilu hanya 3 partai politik:
1. Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
2. Golongan Karya (Golkar)
3. Partai Demokrasi Indonesia (PDI)

PEMILU 1999





UU No. 3/1999 tentang Pemilihan Umum
Sistem proporsional dengan memilih partai politik
Diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum
Peserta pemilu 48 partai politik

• Pemilihan dilakukan pada tanggal 7 Juni 1999

• Pemilih memberikan suara dengan mencoblos
• Dimenangkan oleh 21 partai politik di DPR

PEMILU 2004
• UU No. 12/2003 Tentang Pemilihan Umum Anggota
Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan
Daerah, Dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
• Sistem proporsional dengan daftar suara tertutup
• Daftar nama calon legislatif disebutkan pada surat
suara
• Diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum
• Peserta pemilu 24 partai politik
• Pemilihan dilakukan pada tanggal 5 April 2004
• Pemilih memberikan suara dengan mencoblos
• Dimenangkan oleh 18 partai politik di DPR

SURAT SUARA DPR DAN DPRD

SURAT SUARA DPD


PEMILIHAN PRESIDEN (PILPRES)
• Amandemen UUD 1945
• UU No. 23 Tahun 2003 tentang Pemilu Presiden (Pilpres)
• Pemilihan langsung presiden dan wakil presiden di Indonesia
dilakukan pertama kali pada 5 Juli 2004 (putaran I) dan 20
September 2004 (Putaran II
• Peserta Pilpres:
1. K. H. Abdurrahman Wahid dan Marwah Daud Ibrahim (PKB)
2. Prof. Dr. H. M. Amien Rais dan Dr. Ir. H. Siswono Yudo Husodo
(PAN)
3. Dr. H. Hamzah Haz dan H. Agum Gumelar, M.Sc. (PPP)
4. Hj. Megawati Soekarnoputri dan K. H. Ahmad Hasyim Muzadi
(PDIP)
5. H. Susilo Bambang Yudhoyono dan Drs. H. Muhammad Jusuf
Kalla (PBB dan PKPI)
6. H. Wiranto, SH. dan Ir. H. Salahuddin Wahid (Golkar)

PILPRES 2004
• Putaran kedua:
1. Hj. Megawati Soekarnoputri dan H. Hasyim Muzadi

(44.990.704 : 39,38%)
2. 4. H. Susilo Bambang Yudhoyono dan Drs. H.
Muhammad Jusuf Kalla (69.266.350 :60,62%)

PEMILU 2009
• UU No. 10/2008 Tentang Pemilihan Umum Anggota
Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah,
Dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
• Sistem proporsional dengan daftar suara terbuka
• Diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum
• Peserta pemilu 38 partai politik
• Pemilihan dilakukan pada tanggal 5 Juli 2009
• Pemilih memberikan suara dengan mencontreng
• Dimenangkan oleh 9 partai politik di DPR karena
pertama kali diberlakukan parliamentary treshold
(ambang batas) hanya partai politik yg meraih 2,5% dari
perolehan suara yang berhak mendapatkan kursi

PARTAI PESERTA PEMILU 2009


CONTOH
SURAT SUARA
PEMILU 2009

CONTOH SURAT SUARA PILPRES 2009

PEMILU 2014
• Menggunakan sistem proporsional dengan daftar suara terbuka
• Sistem Pemilu Proposional: Jika besaran kursi daerah pemilihan adalah 2
kursi atau lebih, dan formula alokasi kursi ditetapkan secara proporsional
sesuai raihan jumlah suara. Proporsional terbuka berarti untuk
menentukan caleg yang mendapatkan kursi berdasarkan perolehan
suara terbanyak caleg.
• Peserta Pemilu saat ini ada 12 partai nasional dan 3 partai lokal (khusus di
Aceh) yang lolos sebagai peserta Pemilu 2014.
• Caleg DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kab/Kota dicalonkan oleh partai
politik.
• Caleg DPD dicalonkan oleh masyarakat sebagai calon independen.
• Menerapkan ambang batas 3%, sehingga hanya partai politik yang
mendapatkan suara minimal 3% yang mendapatkan kursi


PEMILU 2014
• Ada 6.577 Caleg DPR RI yang bertarung (4.318 Lakilaki, 2.441 Perempuan). 38% Caleg DPR RI adalah
perempuan.
• 77 daerah pemilihan (dapil) untuk DPR RI. Jumlah
dapil untuk DPRD provinsi sebanyak 217 dapil dan
DPRD kabupaten-kota 1.864 dapil.
• Provinsi DKI Jakarta memiliki 21 Kursi di DPR(3
daerah pemilihan), 3 Kursi di DPD, dan 106 kursi di
DPRD(10 daerah pemilihan).

DAERAH PEMILIHAN DPR

DAERAH PEMILIHAN DPRD DKI JAKARTA

MENJADI PEMILIH CERDAS
• Pahami arti pentingnya pemilu.
• Kenali Siapa Calon (critical thinking) .
• Kenali Visi Misinya. Telusuri rekam jejak calon dan
partainya.

• Gunakan Hak Pilih. Pastikan suara yang kita berikan
adalah suara yang sah.
• Awasi kinerja calon setelah mereka terpilih.

data.kpu.go.id

www.caleg.kpu.go.id

mediacenter.kpujakarta.go.id

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25