KOMUNIKASI KELOMPOK PADA KOMUNITAS MUSIK INDIE (Fungsi Komunikasi Kelompok pada Komunitas Musik Indie Kirana di Jalan Darussalam kota Medan)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Konteks Masalah
Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai sifat dasar untuk saling
berinteraksi satu sama lain. Hal inilah yang mendorong manusia untuk terlibat dalam
sebuah proses komunikasi, terutama komunikasi kelompok. Burgoon dan Ruffner
dalam bukunya, A Revisian of Approaching Speech/Communication , memberi
batasan komunikasi kelompok sebagai interaksi tatap muka dari tiga atau lebih
individu guna memperoleh maksud atau tujuan yang dikehendaki seperti berbagi
informasi, pemeliharaan diri atau pemecahan masalah sehingga semua anggota dapat
menumbuhkan karakteristik pribadi anggota lainnya dengan akurat (Sendjaja, 2002:
3.3).
Berdasar kepada sifat manusia yang menyukai hidup berkelompok, berbagai
macam kelompok pun terbentuk dan mempunyai karakteristik serta tujuannya masing
masing, seperti kelompok hobi yang tentunya terbentuk berdasarkan kepada
kegemaran masing masing anggota nya terhadap hobi yang sama, kelompok belajar
yang mempunyai tujuan untuk menambah pengetahuan para anggotanya, dan
kelompok kelompok lainnya. Keinginan manusia untuk berkelompok juga sudah
menjadi bagian dari proses pertumbuhan tiap tiap manusia. Yang di maksud disini
bukan sekedar kelompok biasa, melainkan sebuah kelompok yang memiliki kekhasan

dalam orientasi, nilai nilai, norma, dan kesepakatan yang secara khusus hanya berlaku
dalam kelompok tersebut.
Seperti para anggota komunitas musik indie KIRANA yang mempunyai
kegemaran yang sama yaitu bermusik, dalam kegiatan sehari hari mereka juga saling
berbagi informasi mengenai musik yang mereka suka, saling berbagi ilmu dalam
keahlian

bermusik,

pinjam

meminjam

alat

musik

sesama

anggota


yang

membutuhkan, membantu menyelesaikan permasalahan anggota yang lain dan juga
membantu mendistribusikan album album teman mereka sesama anggota di

Universitas Sumatera Utara

komunitas tersebut. Melihat manfaat manfaat itu, maka para anggota juga tetap
menjaga kesolidan komunitas mereka sampai sekarang ini.
Komunitas musik indie KIRANA merupakan salah satu dari sekian banyak
komunitas musik yang ada di kota Medan, menjadi salah satu dari sekian banyak
komunitas tersebut, komunitas ini berhasil mempertahankan ke solidan mereka
hingga sekarang, terdiri dari beragam tipe individu yang berada di dalamnya,
komunitas ini secara tidak langsung sudah memposisikan diri sebagai kelompok yang
berada di dalam masyarakat kota Medan.
Proses komunikasi yang terjalin di dalam, baik itu verbal maupun non verbal
pastilah mereka terapkan dalam keseharian mereka di dalam komunitas tersebut,
berkumpul untuk sekedar saling berbagi pengalaman dan informasi yang mereka
dapat, sampai kepada rapat dan membentuk kepanitiaan dalam acara acara yang

mereka organisir, komunitas ini memang termasuk rajin dalam membuat gig (acara
musik) untuk memfasilitasi band band indie yang ada di kota Medan, untuk
mempertunjukkan karya musik mereka dalam bentuk penampilan langsung di depan
penonton.
Terbentuk pada tahun 2002, komunitas ini pada awalnya hanya berisikan
beberapa anak muda dengan kegemaran yang sama, yaitu musik. Studio musik
KIRANA yang berdiri dari tahun 2001 dijadikan tempat mereka berkumpul sekaligus
tempat latihan band mereka. Seperti komunitas musik lainnya, dengan semangat DIY
mereka mulai mencoba mengorganisir acara yang bisa mengakomodir kegemaran
mereka terhadap musik musik dari Eropa dan Inggris Raya, sehingga pada tahun
2003, mereka berhasil membuat acara dengan tema “TRIBUTE TO THE BEATLES”.
Melihat respon yang bagus dari acara tersebut, dan seiring semakin banyaknya
orang dalam komunitas itu, mereka mulai mengatur persiapan untuk acara berikutnya,
dan pada akhir 2004, Lost In a Melody yang menjadi acara andalan mereka
terselenggara dengan berisikan band band yang ada di komunitas KIRANA itu
sendiri. Dengan semakin banyaknya band di dalam komunitas KIRANA ini, dan
dengan musikalitas yang bagus, mereka membuat kompilasi bernama LETS PUSH
THING FORWARD yang berisikan lagu lagu dari band band yang ada di komunitas

Universitas Sumatera Utara


itu dan mulai memasarkannya di kota Medan. Melihat potensi dari penjualan album
kompilasi itu, salah satu stasiun radio lokal di kota Medan, tertarik untuk membuat
ulang album itu sekaligus membuatkan acara untuk mempromosikan band band yang
ada di dalam kompilasi tersebut. Darisitu, komunitas KIRANA mulai dikenal
masyarakat kota Medan sebagai salah satu komunitas yang berpengaruh dalam
perkembangan musik indie di kota Medan.
Musik indie sendiri dalam pengertian umum adalah, musik yang di buat
secara independen atau dalam artian ini adalah musik yang dimainkan sesuai dengan
keinginan musisi nya, dengan proses perekaman lagu, proses pencetakan album, serta
proses pendistribusian dan penjualan yang semuanya di lakukan sendiri atau dengan
semangat DIY (Do It Yourself). Pengertian yang bisa diberikan pada band indie
adalah karya-karya mereka berada di luar jalur mainstream atau berbeda dengan
corak lagu yang sedang laris di pasaran. Mereka bebas melahirkan karya yang sangat
berbeda dari yang ada di pasar, atau dalam kata lain tidak komersial dan umumnya
memiliki pangsa pasar tersendiri terhadap jenis lagu yang mereka sodorkan, bahkan
tidak jarang lirik lirik yang terdapat pada lagu lagu mereka, banyak yang mengkritik
permasalahan sosial serta fenomena fenomena yang terjadi di sekitar masyarakat,
seperti contoh, Efek Rumah Kaca yang lugas dalam merekam realitas sosial. Lagu
“Di Udara” misalnya, bercerita soal kematian Munir. Selanjutnya ada “Cinta

Melulu”, yang mengkritik soal budaya latah musisi Indonesia dalam membuat liriklirik lagu cinta. Hits lainnya “Jalang”, mengkritik kebijakan UU Pornografi dan
Pornoaksi.
Menurut Kertajaya Hermawan (2008), Komunitas adalah sekelompok orang
yang saling peduli satu sama lain lebih dari yang seharusnya, dimana dalam sebuah
komunitas terjadi relasi pribadi yang erat antar para anggota komunitas tersebut
karena adanya kesamaan interest atau values. Marvin Shaw (Sendjaja, 2002: 3.27)
menjelaskan bahwa kelompok itu adalah interaksi yang di lakukan 2 orang atau lebih
dengan suatu cara tertentu, dimana masing masing saling mempengaruhi dan
dipengaruhi oleh pihak lainnya.

Universitas Sumatera Utara

Tentunya dalam kelompok itu, pasti ada proses komunikasi yang berlangsung.
Proses komunikasi kelompok akan memunculkan fungsi fungsi komunikasi
kelompok. Fungsi ini akan berpengaruh penting dalam kelancaran proses komunikasi
yang ada dalam kelompok itu. Fungsi komunikasi kelompok itu adalah fungsi
pendidikan dalam kelompok, dapat menambah pengetahuan anggota kelompok
lainnya. Fungsi hubungan sosial dapat membentuk hubungan antara individu yang
tadinya kurang akrab menjadi lebih akrab dalam kelompok tersebut. Fungsi
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan dapat membantu anggota dalam

kelompok itu dalam menentukan suatu pilihan yang akan dia pilih dan menyelasaikan
masalah yang di hadapinya. Fungsi Terapi dapat membantu individu didalam
kelompok untuk mencapai perubahan yang positif bagi dirinya.
Fungsi fungsi komunikasi kelompok ini akan dilihat dan di amati pada
komunitas musik indie. Secara lebih mendalam peneliti akan mencoba melihat dan
mengamati fungsi fungsi tersebut, karena dianggap penting dalam melihat dinamika
yang terjadi dalam satu kelompok.
Berdasarkan uraian di atas, dalam melaksanakan penelitian, penulis memilih
objek penelitian adalah sebuah komunitas musik indie “KIRANA” di kota Medan,
dan subjek penelitian yang penulis pilih adalah peran dari fungsi fungsi komunikasi
kelompok yang terjalin di dalam komunitas tersebut.

1.2 Fokus Masalah
Berdasarkan konteks masalah yang telah di uraikan, maka fokus masalah
adalah sebagai berikut :
“Bagaimana fungsi komunikasi kelompok di dalam komunitas musik indie
“KIRANA” di kota Medan?”
1.3 Pembatasan Masalah
Untuk menghindari ruang lingkup penelitian yang terlalu luas, maka penulis
memberikan pembatasan masalah yang akan di teliti. Adapun pembatasan masalah

yang akan di teliti sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

1. Penelitian akan di lakukan pada anggota komunitas musik indie “KIRANA”
di kota Medan.
2. Penelitian hanya di lakukan untuk menganalisa bagaimana peran dari fungsi
komunikasi kelompok dalam komunikasi kelompok yang terjalin di antara
anggota komunitas musik indie “KIRANA” di kota Medan.
1.4 Tujuan Penelitian
Setiap penelitian dilatar belakangi dengan tujuan tertentu. Demikian dengan
penelitian ini. Adapun tujuan penelitian ini adalah:
“Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fungsi komunikasi kelompok
dalam komunikasi kelompok yang terjalin antara anggota komunitas musik indie
“KIRANA” di kota Medan.”
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang diharapkan penulis yaitu:
1. Secara teoritis, penulis dapat menambah literatur penelitian komunikasi
mengenai komunikasi kelompok yang digunakan di dalam komunitas
tersebut.

2. Secara akademis, penelitian ini dapat diberikan kepada Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik USU untuk menambah bahan referensi dan sumber bacaan
yang bermanfaat bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU
3. Secara praktis, melalui penelitian ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan tentang komunikasi kelompok yang terjalin di dalam komunitas
musik indie “KIRANA” di kota Medan.

Universitas Sumatera Utara