Pembuatan dan Pengujian Aktivitas Antibakteri Sediaan Floating Tetrasiklin Dengan Menggunakan Cangkang Kapsul Alginat

PEMBUATAN DAN PENGUJIAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI
SEDIAAN FLOATING TETRASIKLIN DENGAN
MENGGUNAKAN CANGKANG KAPSUL ALGINAT
SKRIPSI

OLEH:
MICHAEL KHOSASIH
NIM 121501097

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016

Universitas Sumatera Utara

PEMBUATAN DAN PENGUJIAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI
SEDIAAN FLOATING TETRASIKLIN DENGAN
MENGGUNAKAN CANGKANG KAPSUL ALGINAT
SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara

OLEH:
MICHAEL KHOSASIH
NIM 121501097

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016

Universitas Sumatera Utara

PENGESAHAN SKRIPSI
PEMBUATAN DAN PENGUJIAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI
SEDIAAN FLOATING TETRASIKLIN DENGAN
MENGGUNAKAN CANGKANG KAPSUL ALGINAT

OLEH:
MICHAEL KHOSASIH
NIM 121501097
Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi
Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara
Pada Tanggal : 27 Juli 2016

Pembimbing I,

Panitia Penguji,

Prof. Dr. Hakim Bangun, Apt.
NIP 195201171980031002

Dr. Anayanti Arianto, M.Si., Apt.
NIP 195306251986012001

Pembimbing II,

Prof. Dr. Hakim Bangun, Apt.

NIP 195201171980031002

Dr. Marline Nainggolan, M.S., Apt.
NIP 195709091985112001

Dr. Masfria, M.S., Apt.
NIP 195707231986012001

Popi Patilaya, S.Si., M.Sc., Apt.
NIP 197812052010121004

Medan,
Agustus 2016
Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara
Dekan,

Dr. Masfria, M.S., Apt.
NIP 195707231986012001


Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan kasih
karunia dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan
penyusunan skripsi yang berjudul “Pembuatan dan Pengujian Aktivitas
Antibakteri Sediaan Floating Tetrasiklin Dengan Menggunakan Cangkang Kapsul
Alginat”. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat bagi penulis guna
memperoleh gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas Sumatera
Utara.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima
kasih yang setulus-tulusnya kepada Bapak Prof. Dr. Hakim Bangun, Apt., dan Ibu
Dr. Marline Nainggolan, M.S., Apt., selaku dosen pembimbing yang telah banyak
memberikan bimbingan dan motivasi dengan penuh kesabaran dan keikhlasan
selama penelitian dan penulisan skripsi ini berlangsung. Rasa terima kasih kepada
Ibu Dr. Masfria, M.S., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sumatera
Utara yang telah memberikan fasilitas selama masa pendidikan dan penelitian,
juga kepada Bapak Prof. Dr. Karsono, Apt., Ibu Dr. Dr. Masfria, M.S., Apt., dan
Bapak Popi Patilaya, S.Si., M.Sc., Apt., selaku penguji yang telah memberikan

arahan, kritik, dan saran kepada penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi
ini, kepada Drs. Suryanto, M.Si., Apt., selaku dosen pembimbing akademik yang
telah memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis selama ini, serta Bapak
dan Ibu staf pengajar Fakultas Farmasi USU yang telah mendidik penulis selama
masa perkuliahan.
Penulis menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada orang
Ayahanda Kho Tien Tjan dan Ibunda Surjani Jos serta Abang tersayang Hendra

iv
Universitas Sumatera Utara

dan Carvien Khosasih yang telah sabar dan setia memberikan dukungan, doa,
semangat, dan materil selama perkuliahan hingga penyelesaian skripsi ini.
Pada kesempatan ini juga penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih
kepada sahabat-sahabat saya serta teman-teman di Laboratorium Farmasi Fisik
dan teman-teman seangkatan lainnya yang tidak dapat disebutkan satu per satu
yang telah banyak memberikan saran, dukungan, dan doa selama penelitian dan
penyusunan skripsi ini berlangsung.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis

menerima kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya, penulis
berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Medan,

Agustus 2016

Michael Khosasih
NIM 121501097

v
Universitas Sumatera Utara

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama

: Michael Khosasih


Nomor Induk Mahasiswa

: 121501097

Program Studi

: S-1 Farmasi Reguler

Judul Skripsi

: Pembuatan dan Pengujian Aktivitas Antibakteri
Sediaan Floating Tetrasiklin dengan Menggunkan
Cangkang Kapsul Alginat

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini ditulis berdasarkan data dari hasil
pekerjaan yang saya lakukan sendiri, dan belum pernah di ajukan oleh orang lain
untuk memperoleh gelar kesarjanaan di perguruan tinggi lain, dan bukan plagiat
karena kutipan yang ditulis telah disebutkan sumbernya di dalam daftar pustaka.
Apabila dikemudian hari ada pengaduan dari pihak lain karena di dalam skripsi ini
ditemukan plagiat karena kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia menerima

sanksi apapun oleh Program Studi Farmasi Fakultas Farmasi Universitas
Sumatera Utara, dan bukan menjadi tanggung jawab pembimbing.
Demikianlah surat pernyataan ini saya perbuat dengan sebenarnya untuk dapat
digunakan jika diperlukan sebagaimana mestinya.

Medan,

Agustus 2016

Yang membuat pernyataan,

Michael Khosasih
NIM 121501097

vi
Universitas Sumatera Utara

PEMBUATAN DAN PENGUJIAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI
SEDIAAN FLOATING TETRASIKLIN YANG MENGGUNAKAN
CANGKANG KAPSUL ALGINAT

ABSTRAK
Latar belakang: Sistem peyampaian obat dari sediaan konvensional tidak dapat
mempertahankan konsentrasi obat yang efektif, seperti waktu tinggal obat di
dalam lambung yang singkat. Hal ini menjadi masalah utama dalam pengobatan
tukak lambung yang disebabkan oleh Helicobacter pylori sehingga keberhasilan
pengobatan menjadi tidak optimal. Oleh sebab itu, perlu dikembangkan suatu
sediaan megapung yang menggunakan alginat sebagai cangkang kapsul.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memformulasi sediaan mengapung tetrasiklin
yang dapat bertahan di lambung dengan menggunakan cangkang kapsul alginat
yang ditambahkan polietilen glikol (PEG) 6000 dan dapat memberikan pelepasan
diperlambat serta efek antibakteri dari sediaan megapung tetrasiklin.
Metode: Cangkang kapsul alginat dibuat dari natrium alginat 80-120 cP tanpa
PEG 6000 (F1) dan dengan penambahan PEG 6000 2% (F2) dan PEG 6000 4%
(F3). Selanjutnya, cangkang kapsul alginat yang berisi tetrasiklin 500 mg
dilakukan uji disolusi selama 12 jam dengan menggunakan metode dayung dalam
medium lambung buatan pH 1,2, kemudian diambil aliquot disolusi dan diukur
konsentrasi tetrasiklin dengan spektrofotometer UV pada panjang gelombang
269,2 nm. Alikot hasil disolusi dari formula F3 diuji aktivitas antibakterinya
dengan metode difusi agar menggunakan bakteri Staphylococcus aureus dan
Escherichia coli.

Hasil: Hasil spesifikasi ketebalan menunjukkan cangkang kapsul alginat yang
mengandung PEG 6000 4% lebih tipis dibandingkan dengan cangkang kapsul
alginat tanpa dan mengandung PEG 6000 2%. Hasil uji disolusi cangkang kapsul
alginat yang mengandung PEG 6000 4% memenuhi persyaratan pelepasan
diperlambat karena persentase pelepasan tetrasiklin pada menit ke-180 adalah
20,51%, menit ke-360 adalah 60,81%, dan pada menit ke-720 adalah 95,77%.
Adanya penambahan PEG 6000 dapat meningkatkan laju disolusi. Hasil pengujian
aktivitas antibakteri dari alikot hasil disolusi formula F3 menunjukkan adanya
daya hambat pada Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.
Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan cangkang kapsul alginat yang
mengandung PEG 6000 4% dari sediaan floating tetrasiklin memberikan
pelepasan yang memenuhi persyaratan sustained release dan tetap utuh pada
lambung buatan pH 1,2. Sediaan mengapung tetrasiklin memiliki efek antibakteri
yang bersifat intermediet terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia
coli.
Kata kunci: Tetrasiklin, Floating, Cangkang Kapsul Alginat, Polietilien Glikol
6000, Aktivitas Antibakteri

vii
Universitas Sumatera Utara


FORMULATION AND ANTIBACTERIAL ACTIVITY EVALUATION OF
FLOATING DOSAGE FORM OF TETRACYCLINE USING ALGINATE
CAPSULE SHELL
ABSTRACT
Background: Drug delivery system of conventional dosage form can not maintain
drug concentration effectively, as the short residence time of drug in the stomach.
This case become a major problem in peptic ulcers treatment that was caused by
Helicobacter pylori bacteria, so that the treatment become not optimal. Therefore,
it is necessary to modify a floating dosage form by using alginate as capsule shell.
Purpose: The aim of this study was to formulate floating dosage form of
tetracycline that can remain in stomach using alginate capsule shell adding
polyetilen glycol (PEG) 6000 and can gave sustained release in stomach and have
antibacterial effect of floating dosage form of tetracycline.
Methods: Alginate capsule shells were made from alginate 80-120 cP without
PEG 6000 (F1) and with the addition of PEG 6000 2% (F2) and PEG 6000 4%
(F3). After that, alginate capsule shell contain 500 mg of tetracycline were tested
dissolution with paddle method dissolution apparatus in artificial gastric fluid pH
1.2, then taken dissolution aliquot and concentrations of tetracycline measured by
using UV spectrophotometer with 269.2 nm wavelength. Dissolution aliquot of
formula F3 was tested antibacterial activity using disc diffusion method with
Staphylococcus aureus and Escherichia coli as a test organism.
Results: The specification result of thickness showed that alginate capsule shells
contain PEG 6000 4% is thinner than alginate capsule shells without and contain
PEG 6000 2%. The result of dissolution test of alginate capsule shell contain PEG
6000 4% gave profile sustained release because percentage release of tetracycline
at minutes 180 were 20.51%, at minutes 360 is 60.81%, and at minutes 720 is
95.77%. The addition of PEG 6000 can increase the dissolution rate. Antibacterial
activity evaluation of dissolution aliquot formula F3 had inhibition potency to
Staphylococcus aureus and Escherichia coli.
Conclusion: The results of this study suggest that alginate capsule shell contain
PEG 6000 4% of floating dosage of tetracycline can give profile sustained release
and can remain in artificial gastric fluid pH 1.2. Floating dosage of tetracycline
have intermediate effect towards Staphylococcus aureus and Escherichia coli
bacteria.
Keywords:

Tetracycline, Floating, Alginate capsule shell, Polyetilen Glycol
6000, Antibacterial Activity.

viii
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI

Halaman
JUDUL .....................................................................................................

i

HALAMAN JUDUL ................................................................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................

iii

KATA PENGANTAR .............................................................................

iv

SURAT PERNYATAAN .........................................................................

vi

ABSTRAK ...............................................................................................

vii

ABSTRACT .............................................................................................

viii

DAFTAR ISI ............................................................................................

ix

DAFTAR TABEL ....................................................................................

xv

DAFTAR GAMBAR ...............................................................................

xvii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................

xx

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................

1

1.1

Latar Belakang ..................................................................

1

1.2

Perumusan Masalah ..........................................................

5

1.3

Hipotesis Penelitian ..........................................................

6

1.4

Tujuan Penelitian ..............................................................

6

1.5

Manfaat Penelitian ............................................................

7

1.6

Kerangka Pikir Penelitian .................................................

8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................

9

2.1

Tetrasiklin .........................................................................

9

2.1.1 Uraian umum tetrasiklin .......................................

9

2.1.2 Farmakologi tetrasiklin .........................................

10

ix
Universitas Sumatera Utara

2.2

2.3

2.4

2.1.3 Farmakokinetik tetrasiklin ....................................

10

2.1.4 Efek samping tetrasiklin .......................................

11

2.1.5 Interaksi tetrasiklin ...............................................

13

Penyakit Ulkus Peptikum .................................................

13

2.2.1 Gambaran umum ..................................................

13

2.2.2 Etiologi penyakit ulkus peptikum .........................

13

2.2.3 Patofisiologi ..........................................................

14

2.2.4 Helicobacter pylori ...............................................

14

2.2.5 Sawar mukosa lambung ........................................

15

2.2.6 Terapi eradikasi Helicobacter pylori ....................

17

Lambung ...........................................................................

18

2.3.1 Gambaran umum ..................................................

18

2.3.2 Anatomi lambung .................................................

19

2.3.3 Fisiologi lambung .................................................

21

2.3.4 Sekresi lambung ....................................................

22

Sistem Penyampaian Obat ................................................

23

2.4.1 Uraian sistem penyampaian obat ..........................

23

2.4.2 Sistem penyampaian obat pelepasan lambat .........

24

2.4.3 Sistem penyampaian obat gastroretentif ...............

25

2.4.4 Sistem penyampaian obat mengapung ..................

27

2.4.4.1 Pembagian sistem mengapung ..................

28

2.4.4.2 Kandidat obat untuk sediaan mengapung .

29

2.4.4.3 Keuntungan sistem penyampaian obat
mengapung ................................................

31

x
Universitas Sumatera Utara

2.4.4.4 Kekurangan sistem penyampaian obat
mengapung ................................................

32

2.5

Polietilen Glikol (PEG) ....................................................

32

2.6

Kapsul ...............................................................................

34

2.7

Natrium Alginat ................................................................

36

2.8

Disolusi .............................................................................

40

2.9

Bakteri ..............................................................................

45

2.9.1 Klasifikasi bakteri .................................................

45

2.9.2 Pengaruh lingkungan terhadap pertumbuhan
bakteri ...................................................................

46

2.9.3 Bakteri uji .............................................................

47

2.9.3.1 Bakteri Staphylococcus aureus .................

47

2.9.3.2 Bakteri Escherichia coli ...........................

49

2.9.4 Media pertumbuhan bakteri ..................................

50

2.9.5 Uji sensitivitas bakteri terhadap antibiotik ...........

51

2.9.6 Metode isolasi biakan bakteri ...............................

53

2.9.7 Fase pertumbuhan bakteri .....................................

53

BAB III METODE PENELITIAN ...........................................................

55

3.1

Jenis Penelitian .................................................................

55

3.2

Tempat Penelitian .............................................................

55

3.3

Alat-Alat ...........................................................................

55

3.4

Bahan-Bahan ....................................................................

56

3.5

Pembuatan Pereaksi ..........................................................

56

3.5.1 Pembuatan akuades bebas karbon dioksida ..........

56

3.5.2 Pembuatan larutan kalsium klorida 0,15 M ..........

56

xi
Universitas Sumatera Utara

3.5.3 Medium cairan lambung buatan tanpa enzim
(medium pH 1,2) ...................................................

56

Pembuatan Kurva Serapan dan Kurva Kalibrasi
Tetrasiklin ..........................................................................

57

3.6.1 Pembuatan larutan induk baku tetrasiklin .............

57

3.6.2 Pembuatan kurva serapan larutan tetrasiklin
dalam medium cairan lambung buatan (medium
pH 1,2) ..................................................................

57

3.6.3 Pembuatan kurva kalibrasi larutan tetrasiklin
dalam medium cairan lambung buatan (medium
pH 1,2) ..................................................................

57

Pembuatan Cangkang Kapsul Alginat ..............................

58

3.7.1 Pembuatan larutan alginat 80-120 cP tanpa PEG
6000 dan dengan penambahan PEG 6000 2% dan
PEG 6000 4% .......................................................

58

3.7.2 Pembuatan badan cangkang kapsul alginat ..........

59

3.7.3 Pembuatan tutup cangkang kapsul alginat ............

59

3.7.4 Pengeringan cangkang kapsul alginat ...................

60

Penentuan Spesifikasi Cangkang Kapsul Alginat ............

60

3.8.1 Pengukuran panjang dan diameter cangkang
kapsul alginat ........................................................

60

3.8.2 Pengukuran ketebalan cangkang kapsul alginat ...

60

3.8.3 Penimbangan berat cangkang kapsul alginat .........

60

3.8.4 Pengamatan warna cangkang kapsul alginat ........

60

3.8.5 Pengukuran volume cangkang kapsul alginat .......

60

Pengisian Tetrasiklin dalam Cangkang Kapsul Alginat ...

61

3.10 Uji Kerapuhan ..................................................................

61

3.10.1 Cangkang kapsul kosong .......................................

61

3.6

3.7

3.8

3.9

xii
Universitas Sumatera Utara

3.10.2 Cangkang kapsul berisi (uji ketahanan terhadap
tekanan) .................................................................

61

3.11 Uji Waktu Mengapung .....................................................

61

3.12 Uji Pelepasan Tetrasikin dari Cangkang Kapsul Alginat .

62

3.13 Uji Aktivitas Antibakteri Sediaan Floating Tetrasiklin ...

63

3.13.1 Sterilisasi alat dan bahan ......................................

63

3.13.2 Pembuatan media ..................................................

63

3.13.2.1 Media Nutrient Agar (NA) ......................

63

3.13.2.2 Media Nutrient Broth (NB) ....................

63

3.13.2.3 Media Muller Hinton Agar (MHA) ........

64

3.13.3 Pembuatan stok kultur bakteri Staphylococcus
aureus dan Escherichia coli .................................

64

3.13.4 Pembuatan larutan standar kekeruhan McFarland

64

3.13.5 Penyiapan inokulum bakteri .................................

65

3.13.6 Pembuatan kurva larutan standar tetrasiklin ........

65

3.13.7 Pengujian aktivitas antibakteri alikot hasil
disolusi dari sediaan floating tetrasiklin ...............

65

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................

67

4.1

Hasil Spesifikasi Cangkang Kapsul Alginat 80-120 cP ...

67

4.1.1 Hasil pengukuran panjang cangkang kapsul
alginat ...................................................................

68

4.1.2 Hasil pengukuran ketebalan cangkang kapsul
alginat ...................................................................

69

4.1.3 Hasil pengukuran diameter cangkang kapsul
alginat ...................................................................

69

4.1.4 Hasil penimbangan berat cangkang kapsul alginat

69

4.1.5 Hasil pengamatan warna cangkang kapsul alginat

69

xiii
Universitas Sumatera Utara

4.1.6 Hasil pengukuran volume cangkang kapsul
alginat ...................................................................

70

Hasil Uji Kerapuhan ..........................................................

70

4.2.1 Hasil uji kerapuhan cangkang kapsul alginat
kosong ...................................................................

70

4.2.2 Hasil uji kerapuhan cangkang kapsul alginat
terhadap tekanan ...................................................

71

4.3

Hasil Uji Waktu Floating .................................................

73

4.4

Pemilihan Bahan Obat (Tetrasiklin) dan Penambahan
PEG 6000 pada Cangkang Kapsul Alginat ......................

75

Hasil Uji Pelepasan Tetrasiklin dari Cangkang Kapsul
Alginat ..............................................................................

75

4.6

Hasil Kinetika Orde Pelepasan ..........................................

79

4.7

Hasil Uji Aktivitas Antibakteri Sediaan Floating
Tetrasiklin ..........................................................................

83

4.7.1 Hasil kurva larutan standar tetrasiklin ...................

83

4.7.2 Hasil penentuan Konsentrasi Hambat Minimum
(KHM) ...................................................................

85

4.7.3 Hasil pengujian aktivitas antibakteri alikot hasil
disolusi tetrasiklin .................................................

87

4.7.4 Hasil korelasi daerah hambat alikot hasil disolusi
dan daerah hambat larutan standar (hitung) ..........

91

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...................................................

94

4.2

4.5

5.1

Kesimpulan .......................................................................

94

5.2

Saran .................................................................................

94

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................

95

LAMPIRAN ..............................................................................................

102

xiv
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR TABEL

Tabel
2.1

Halaman
Perbedaan antara system penyampaian obat konvensional dan
gastroretentif ..............................................................................

27

2.2

Berbagai contoh formulasi bentuk sediaan floating ...................

30

2.3

Sediaan floating yang telah beredar di pasaran ..........................

31

2.4

Perbandingan asam uronat dalam berbagai spesies alga ............

37

3.1

Rancangan formula pembuatan cangkang kapsul alginat ...........

58

4.1

Spesifikasi cangkang kapsul alginat 80-120 cP ukuran 0 yang
tidak mengandung PEG 6000 .....................................................

67

Spesifikasi cangkang kapsul alginat 80-120 cP ukuran 0 yang
mengandung PEG 6000 2% .......................................................

68

Spesifikasi cangkang kapsul alginat 80-120 cP ukuran 0 yang
mengandung PEG 6000 4% .......................................................

68

Spesifikasi cangkang kapsul ukuran No. 0 menurut Capsugel
Division ......................................................................................

68

Hasil uji waktu floating dari cangkang kapsul alginat 80-120
cP ukuran 0 yang tidak mengandung PEG 6000, mengandung
PEG 6000 2% dan PEG 6000 4% ...............................................

73

Data pelepasan tetrasiklin dari cangkang kapsul alginat 80-120
cP yang mengandung PEG 6000 4% dalam medium lambung
buatan pH 1,2 .............................................................................

77

4.7

Data AUC pelepasan tetrasiklin dari cangkang kapsul alginat ...

78

4.8

Kinetika pelepasan tetrasiklin dari cangkang kapsul alginat 80120 cP yang tidak mengandung PEG 6000.................................

80

Kinetika pelepasan tetrasiklin dari cangkang kapsul alginat 80120 cP yang mengandung PEG 6000 2% ..................................

80

Kinetika pelepasan tetrasiklin dari cangkang kapsul alginat 80120 cP yang mengandung PEG 6000 4% ..................................

80

Eksponen difusi (n) dan mekanisme teoritis pelepasan obat
bentuk silinder ............................................................................

82

4.2
4.3
4.4
4.5

4.6

4.9
4.10
4.11

xv
Universitas Sumatera Utara

4.12
4.13
4.14
4.15
4.16

4.17

Hasil uji daya hambat larutan standard tetrasiklin terhadap
S.aureus ......................................................................................

83

Hasil uji daya hambat larutan standard tetrasiklin terhadap
E.coli ..........................................................................................

84

Hasil pengujian alikot hasil disolusi sediaan floating tetrasiklin
selama 12 jam terhadap pertumbuhan S.aureus ..........................

87

Hasil pengujian alikot hasil disolusi sediaan floating tetrasiklin
selama 12 jam terhadap pertumbuhan E.coli ..............................

88

Hasil korelasi pengujian daerah hambat alikot hasil disolusi
dan daerah hambat larutan standar (hitung) terhadap
Staphylococcus aureus ...............................................................

91

Hasil korelasi pengujian daerah hambat alikot hasil disolusi
dan daerah hambat larutan standar (hitung) terhadap
Escherichia coli .........................................................................

92

xvi
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

1.1

Kerangka pikir penelitian ...........................................................

8

2.1

Rumus bangun tetrasiklin ..........................................................

9

2.2

Gambaran penyakit ulkus peptikum ..........................................

16

2.3

Struktur lambung .......................................................................

19

2.4

Pola motilitas saluran pencernaan ..............................................

22

2.5

Sistem penghantaran obat tertahan di lambung .........................

26

2.6

Unit tunggal dan mekanisme sistem Effervescent FDDS ..........

28

2.7

Struktur kimia alginat ................................................................

37

2.8

Bentuk konformasi “kotak telur” kalsium alginat .....................

38

2.9

Langkah dasar mekanisme disolusi obat ....................................

41

2.10

Kurva fase pertumbuhan bakteri ................................................

54

4.1

Cangkang kapsul alginat 80-120 cP ukuran No.0 ......................

67

4.2

Hasil uji kerapuhan cangkang kapsu alginat 80-120 cP yang
mengandung PEG 6000 2% .......................................................

71

Hasil uji kerapuhan cangkang kapsul alginat 80-120 cP yang
mengandung PEG 6000 4% .......................................................

71

Hasil uji kerapuhan cangkang kapsul alginat 80-120 cP tanpa
PEG 6000 berisi tetrasiklin ........................................................

72

Hasil uji kerapuhan cangkang kapsul alginat 80-120 cP yang
mengandung PEG 6000 2% berisi tetrasiklin ............................

72

Hasil uji kerapuhan cangkang kapsul alginat 80-120 cP yang
mengandung PEG 6000 4% berisi tetrasiklin ............................

72

Pengujian floating time dari cangkang kapsul alginat 80-120
cP yang tidak mengandung PEG 6000 .......................................

74

Pengujian floating time dari cangkang kapsul alginat 80-120 cP
mengandung PEG 6000 2% .......................................................

74

4.3

4.4

4.5

4.6

4.7

4.8

xvii
Universitas Sumatera Utara

Pengujian floating time dari cangkang kapsul alginat 80-120 cP
mengandung PEG 6000 4% .......................................................

74

Grafik pengaruh penambahan PEG 6000 terhadap pelepasan
tetrasiklin dari cangkang kapsul alginat dalam medium
lambung buatan pH 1,2 selama 12 jam ......................................

76

Pengujian disolusi dari cangkang kapsul alginat 80-120 cP
yang mengandung PEG 6000 4% ..............................................

79

Grafik kinetika pelepasan orde nol dari pelepasan tetrasiklin
dari cangkang kapsul alginat 80-120 cP yang tidak
mengandung PEG 6000 dalam medium lambung buatan pH
1,2 ...............................................................................................

82

Grafik kinetika pelepasan orde nol dari pelepasan tetrasiklin
dari cangkang kapsul alginat 80-120 cP yang mengandung
PEG 6000 2% dalam medium lambung buatan pH 1,2 .............

82

Grafik kinetika pelepasan korsmeyer-peppas dari pelepasan
tetrasiklin dari cangkang kapsul alginat 80-120 cP yang
mengandung PEG 6000 4% dalam medium lambung buatan
pH 1,2 .........................................................................................

83

Hasil pengujian daerah hambat larutan standar tetrasiklin
terhadap S.aureus .......................................................................

84

Hasil pengujian daerah hambat larutan standar tetrasiklin
terhadap E.coli ...........................................................................

85

4.17

Plot ln (c) vs x2 larutan standar tetrasiklin terhadap S.aureus ....

86

4.18

Plot ln (c) vs x2 larutan standar tetrasiklin terhadap E.coli ........

86

4.19

Hasil pengujian daerah hambat dari alikot hasil disolusi
terhadap Staphylococcus aureus ................................................

89

Hasil pengujian daerah hambat dari alikot hasil disolusi
terhadap Escherichia coli ............................................................

89

Grafik daerah hambat (mm) vs waktu (jam) terhadap
Staphylococcus aureus ...............................................................

90

Grafik daerah hambat (mm) vs waktu (jam) terhadap
Escherichia coli .........................................................................

90

Hubungan antara pengujian daerah hambat alikot hasil disolusi
(praktek) dengan daerah hambat hitung terhadap S.aureus .......

93

4.9
4.10

4.11

4.12

4.13

4.14

4.15
4.16

4.20
4.21
4.22
4.23

xviii
Universitas Sumatera Utara

4.24

Hubungan antara pengujian daerah hambat alikot hasil disolusi
(praktek) dengan daerah hambat hitung terhadap E.coli ...........

93

xix
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran
1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

Halaman
Kurva serapan larutan tetrasiklin dalam medium lambung
buatan pH 1,2 pada konsentrasi 10 mcg/ml .............................

102

Kurva kalibrasi larutan tetrasiklin dengan berbagai
konsentrasi pada panjang gelombang 269,2 nm dalam
medium lambung buatan pH 1,2 ..............................................

103

Data pelepasan tetrasiklin dari cangkang kapsul alginat 80120 Cp tanpa PEG 6000 dalam medium lambung buatan pH
1,2 ............................................................................................

104

Data pelepasan tetrasiklin dari cangkang kapsul alginat 80120 cP yang mengandung PEG 6000 2% dalam medium
lambung buatan pH 1,2 ............................................................

107

Data pelepasan tetrasiklin dari cangkang kapsul alginat 80120 cP yang mengandung PEG 6000 4% dalam medium
lambung buatan pH 1,2 ............................................................

110

Data % kumulatif pelepasan tetrasiklin dari cangkang kapsul
alginat 80-120 Cp tanpa PEG 6000 .........................................

113

Data % kumulatif pelepasan tetrasiklin dari cangkang kapsul
alginat 80-120 cP yang mengandung PEG 6000 2% ...............

114

Data % kumulatif pelepasan tetrasiklin dari cangkang kapsul
alginat 80-120 cP yang mengandung PEG 6000 4% ...............

115

Data AUC pelepasan tetrasiklin dari cangkang kapsul alginat
80-120 Cp tanpa PEG 6000 .....................................................

116

Data AUC pelepasan tetrasiklin dari cangkang kapsul alginat
80-120 cP yang mengandung PEG 6000 2% ...........................

117

Data AUC pelepasan tetrasiklin dari cangkang kapsul alginat
80-120 cP yang mengandung PEG 6000 4% ...........................

118

Uji statistik ANAVA AUC pelepasan tetrasiklin dari
cangkang kapsul alginat 80-120 cP tanpa PEG 6000,
mengandung PEG 6000 2%, dan PEG 6000 4% dalam
medium lambung buatan pH 1,2...............................................

119

xx
Universitas Sumatera Utara

13

Grafik kinetika pelepasan tetrasiklin dari cangkang kapsul
alginat 80-120 Cp tanpa PEG 6000 .........................................

121

Grafik kinetika pelepasan tetrasiklin dari cangkang kapsul
alginat 80-120 Cp yang mengandung PEG 6000 2% ..............

122

Grafik kinetika pelepasan tetrasiklin dari cangkang kapsul
alginat 80-120 Cp yang mengandung PEG 6000 4% ..............

123

Data pengukuran daerah hambat dari alikot hasil disolusi
terhadap S.aureus .....................................................................

124

Data pengukuran daerah hambat dari alikot hasil disolusi
terhadap E.coli .........................................................................

126

Data pengukuran rata-rata daerah hambat dari alikot hasil
disolusi terhadap S.aureus .......................................................

128

Data pengukuran rata-rata daerah hambat dari alikot hasil
disolusi terhadap E.coli ...........................................................

129

20

Gambar alat pencetak kapsul dan pengering kapsul ................

130

21

Gambar alat-alat uji spesifikasi cangkang kapsul ....................

131

22

Gambar alat uji kerapuhan .......................................................

132

23

Gambar alat-alat uji disolusi ....................................................

133

24

Gambar alat-alat pengujian aktivitas antibakteri .....................

134

14

15

16

17

18

19

xxi
Universitas Sumatera Utara