Ekonomi dalam islam pp docx
Kelompok 2
Johansyah
Supraptomo
YuyumNashriyah
Ely AgusNosixPurnomo
ChaviaSagitaDiniAnggrit
Ekonomi Islam, Kelompok 2 STIE – Ahmad Dahlan
Ekonomi Islam, Kelompok 2 STIE – Ahmad Dahlan
1. TEORI KONSUMSI
MaslahahdalamKonsumsi
HukumUtilitasdanMaslahah
KeseimbanganKonsumen
HukumPermintaandanPenurunanKurvaPermintaan
Ekonomi Islam, Kelompok 2 STIE – Ahmad Dahlan
TeoriKonsumsi
Konsumsi… ?
Ekonomi Islam, Kelompok 2 STIE – Ahmad Dahlan
TeoriKonsumsi
Konsumsisecaraumumdidefinisikandenganpenggunaanbarang/jasauntukmemenuhikebutuhanman
usia.
Dalamkonsumsiislamkonsumsijugamemilikipengertianygsama,
tapimemilikiperbedaandalamsetiapygmelingkupinya.
Konsumsidalamekonomi Islam
adalahupayamemenuhikebutuhanbaikjasmanimaupunrohanisehinggamampumemaksimalkanfung
sikemanusiaannyasebagaihamba Allah SWT
untukmendapatkankesejahteraan/kebahagiaandidunia & akhirat (falah).
Ekonomi Islam, Kelompok 2 STIE – Ahmad Dahlan
TeoriKonsumsi
Perbedaannya… ?
Ekonomi Islam, Kelompok 2 STIE – Ahmad Dahlan
TeoriKonsumsi
Perbedaanygmendasardgnkonsumsiekonomikonvensionaladalahtujuanpencapaiandarikonsumsiit
usendiri, carapencapaiannyaharusmemenuhikaidahpedomansyariahislamiyyah.
Konsumsidalam Islam bukanberarti “memenuhi” keinginan libido saja, tetapiharusdisertaidengan
“niat” supayabernilaiibadah
Ekonomi Islam, Kelompok 2 STIE – Ahmad Dahlan
TeoriKonsumsi
Tujuankonsumsidalamislamadalahuntukmewujudkanmaslahahduniawidanukhrawi.
Artinyamanusiamakandanminum agar bisaberibadahkepada Allah SWT
Ekonomi Islam, Kelompok 2 STIE – Ahmad Dahlan
Maslahah
dalamKonsumsi
Ekonomi Islam, Kelompok 2 STIE – Ahmad Dahlan
MaslahahdalamKonsumsi
Maslahah
Secaraetimologi, maslahahsendiriberasaldarikatasholaha yang memilikiartifaedah, kepentingan,
manfaat, dankemaslahatan.
Imam Shatibimenggunakanistilahmaslahah, ygmaknanyalebihluasdarisekedar utility (kepuasan)
dalamterminologiekonomikonvensional.
Maslahahmerupakantujuanhukumsyarayg paling utama
Ekonomi Islam, Kelompok 2 STIE – Ahmad Dahlan
MaslahahdalamKonsumsi
Kandungaanmashlahahterdiridarimanfaaat & berkah. dlmhalperilakukonsumsi,
seorangkonsumenakanmempertimbangkanmanfaat &
berkahygdihasilkandarikegiatankonsumsinya.
Konsumenmerasakanadanyamanfaatsuatukegiatankonsumsiketikaiamendapatkanpemenu
hankebutuhanfisik/psikis/material. disisi lain,
berkahakandiperolehnyaketikaiamengkonsumsibarang/jasaygdihalalkanolehsyariat Islam.
Ekonomi Islam, Kelompok 2 STIE – Ahmad Dahlan
MaslahahdalamKonsumsi
Hamburger
VS
Cimol
Ekonomi Islam, Kelompok 2 STIE – Ahmad Dahlan
MaslahahdalamKonsumsi
PadaIntinyaSesuaikonsep Islam Maslahahmemilikiduakandunganyaitumanfaatdanberkah.
Manfaatberartidapatmemenuhikebutuhankonsumen, berkahberartibarokah.
Ekonomi Islam, Kelompok 2 STIE – Ahmad Dahlan
HukumUtilitasdanMaslahah
Ekonomi Islam, Kelompok 2 STIE – Ahmad Dahlan
HukumUtilitasdanMaslahah
HukumPernurunanUtilitas Marginal
Dalamkonsepilmuekonomikonvensionaldikenalhukumpenurunan marginal utilitas(law of
diminishing marginal utility).
Hukum Marginal Utilitas :
“Hukuminimengatakanbahwajikaseseorangmengkonsumsisuatubarangdenganfrekuensi yang
berulang-ulang, makanilaitambahankepuasandarikonsumsiberikutnyaakansemakinmenurun”.
Ekonomi Islam, Kelompok 2 STIE – Ahmad Dahlan
HukumUtilitasdanMaslahah
HukumMengenaiMashlahah
Maslahahdlmkonsumsitidakseluruhnyasecaralangsungdptdirasakan, terutamamashlahahakhirat /
berkah.
maslahahduniamanfaatnyasudahdapatdirasakansetelahkonsumsi.
Dalamhalberkahdenganmeningkatkanyafrekuensikegiatan,
makatidakakanadapenurunanberkahkarenapahalaygdiberikanatasibadahmahdhahtidakper
nahmenurun.
Sedangkanmashlahahduniaakanmeningkatdgnmeningkatnyafrekuensikegiatan,
namunpada level tertentuakanmengalamipenurunan. Hal
inidikarenakantingkatkebutuhanmanusiadiduniaadalahterbatassehinggaketikakonsumsidil
akukanberlebih-lebihan, makaakanterjadipenurunanmashlahahduniawi. dgndemikian,
kehadiranmashlahahakanmemberiwarnadarikegiatanygdilakukanolehkonsumenmukmin.
Ekonomi Islam, Kelompok 2 STIE – Ahmad Dahlan
HukumUtilitasdanMaslahah
Maslahah marginal dariIbadahMahdah
Berkahygdiperolehdariibadahmahdah,
nilaipahala/tidakakanberkurangdengansemakintingginyafrekuensimelakukanibadah ,
sehinggamaslahahtotalnyaakanmeningkat
Maslahah marginal darikonsumsi
Maslahah marginal
darikonsumsibesarnyatergantungkpdjeniskonsumsiygdilakukandgnniatibadahmakaakanmendapat
kanmanfaatdanberkahsekaligus, tetapibilatidakhanyaakanmendapatkanmanfaatsaja
Dan karenaadanyaberkahmakamaslahah marginal darikonsumsidgnniatibadahakanmeningkat
Ekonomi Islam, Kelompok 2 STIE – Ahmad Dahlan
HukumUtilitasdanMaslahah
Preferensiterhadapmaslahah
Besarnyamaslahahygdidapatolehkonsumendipengaruhiolehtingkatpreferensi (preference level)
dantingkatperhatiankonsumen (awareness level) kepadamaslahah,
semakintinggipreferensidanperhatiankonsumenmakasemakinbesarmaslahahygakandiperoleh
Ekonomi Islam, Kelompok 2 STIE – Ahmad Dahlan
KeseimbanganKonsumen
Ekonomi Islam, Kelompok 2 STIE – Ahmad Dahlan
KeseimbanganKonsumen
Keseimbangankonsumenmerupakansuatupencapaiankepuasankonsumen yang maksimum yang
menyebabkankonsumentidaklagiberusahauntukmenentukangabunganbarang lain yang
akandigunakannya.
Tingkat keseimbangan adalah tingkat pendapatan dimana pengeluaran yang direncanakan adalah
sama dengan pengeluaran yang sebenarnya, sehingga tidak terdapat penimbunan atau
pengurangan persediaan secara tidak sengaja.
Dalam ekonomi Islam, setiap pelaku ekonomi Islam selalu menaruh perhatian pada mashlahah
sebagai tahapan dalam mencapai tujuan ekonominya, yaitu falah.
Ekonomi Islam, Kelompok 2 STIE – Ahmad Dahlan
HukumPermintaandanPenurunanKurvaPermintaan
Ekonomi Islam, Kelompok 2 STIE – Ahmad Dahlan
Hukumpermintaandanpenurunankurvapermintaan
Hukumpermintaan: semakinrendahhargasuatuproduk, barangataujasa,
makasemakinbanyakjumlahproduk, barangataujasa yang diminta. Jikahargaproduk,
barangataujasatinggi, makapermintaanmenurun.
Ket : Intinyahargasemakintinggi, permintaanturun. Hargarendah – permintaannaik
Ekonomi Islam, Kelompok 2 STIE – Ahmad Dahlan
2. ANALISIS PERMINTAAN
a
Pendekatan Iso – Mashlahah
Efek Berkah pada Pilihan Optimal
Efek Substitusi dan Efek Pendapatan dari Perubahan Harga
Analisis Elastisitas Permintaan
Pendekatan Iso - Mashlahah
Karakteristik Iso-Mashlahah
iso-mashlahah adalah kondisi dimana setiap titik kombinasi barang yang ada pada suatu
kurva mashlahah mempunyai tingkat mashlahah yang sama.
Pada saat mengkonsumsi barang halal dan thoyyib, semakin tinggi frekuensi kegiatan,
maka akan semakin banyak mashlahah yang akan diperoleh.
Kurva iso maslahah dengan kandungan berkah setingkat
Kurva iso maslahah dengan kandungan berkah tidak setingkat
Kemampuan Substitusi Antarbarang
domain dari konsumsi islami adalah barang yang kandungan berkahnya positif. Sehingga,
substitusi antarbarang hanya terjadi pada barang yang sama-sama halal sebagai
kandungan berkah minimum.
Kemampuan substitusi antarbarang pada konsumsi islami, dilihat dari nilai absolut dari
slope kurva IM.
Dari persamaan diatas, diperolah bahwa kemampuan barang X mensubstitusi barang Y
bergantung pada kandungan manfaat dan berkah dari barang tsb. Perlu diingat bahwa nilai
marginal manfaat selalu menurun, sedangkan marginal berkah bersifat non-decreasing.
Implikasinya, marginal mashlah memiliki beberapa kemungkinan yaitu konstan, meningkat dan
menurun
Kemampuan Substitusi Antararang
Substitusi menurun terjadi jika berkah marginal (MB) suatu barang bersifat increasing
dengan tingkat pertumbuhan yang lebih rendah dari tingkat decreasing manfaat
duniawinya (MF).
Substitusi konstan terjadi jika berkah marginal (MB) bersifat increasing dengan tingkat
pertumbuhan yang sama dengan tingkat penurunan manfaat duniawi (MF).
Substitusi meningkat terjadi jika marginal berkah (MB) bersifat increasing dengan tingkat
pertumbuhan yang lebih tinggi dari tingkat penurunan manfaat duniawi (MF).
Batasan Individu dan Etika dalam Konsumsi
Dalam menentukan pilihan konsumsi terhadap barang halal, seorang konsumen akan
menghadapi 3 kendala, yaitu:
Kendala anggaran (budget constraint), yaitu bahwa seseorang tidak dapat membeli barang yang
dibutuhkan jika anggaran yang tersedia tidak mencukupi untuk melakukan hal tersebut.
Kendala israf(israf constraint), yaitu larangan adanya tindakan berlebih-lebihan dalam
mengkonsumsi suatu macam barang.
Mempertimbangkan kebutuhan orang lain, yaitu adanya tuntunan Islam agar memperhatikan
kebutuhan orang lain, seperti kerabat, tetangga, fakir miskin, anak yatim dsb.
Pengaruh Perubahan Pendapatan pada Kurva Anggaran.
Pendapatan memiliki dampak langsung terhadap kemampuan mengkonsumsi barang. Jika
pendapatan naik, maka besarnya anggaran untuk konsumsi juga naik (AB bergerak ke
atas). Sedangkan, jika pendapatan turun, maka besarnya anggaran untuk konsumsi juga
turun (AB bergeser ke bawah).
Efek perubahan harga terhadap kurva anggaran
Penurunan harga pada salah satu barang
Penurunan Harga pada Kedua Barang
Kendala Israf
Dalam ajaran Islam, seorang individu tidak boleh membelanjakan pendapatannya secara
berlebihan (israf). Dengan demikian, kendala anggaran baru merupakan necessary
condition, sedangkan kendala israf merupakan sufficient condition.
Secara umu, kriteria israf ini berbeda untuk masing-masing individu tergantung
pendapatannya masing-masing. Seseorang yang memiliki pendapatan tinggi, batasan israf
juga semakin tinggi.
Efek Berkah pada Pilihan Optimal
Kandungan berkah sangat mempengaruhi preferensi konsumen pada saat akan
mengkonsumsi barang.
Pada mulanya, konsumen telah mencapai mashlahah optimum pada (X1,Y1), kemudian
barang X mengalami peningkatan kandungan berkah. Dengan adanya tambahan
kandungan berkah pada barang X menyebabkan konsumen lebih menyukai barang X.
Perubahan preferensi ini ditunjukkan dengan perubahan IM dari IM0 menuju IM1.
Efek Pendapatan dan Efek Substitusi dari Perubahan Harga
Efek Pendapatan
Efek pendapatan adalah perubahan jumlah barang yang diminta sebagai akibat adanya
perubahan pendapatan riil konsumen.
Pada umumnya, pendapatan memiliki dampak positif terhadap permintaan. Semakin
tinggi pendapatan, semakin tinggi permintaan akan suatu barang.
Dengan demikian, adanya peningkatan harga suatu barang, akan memiliki efek
pendapatan yang negatif (menurunkan jumlah barang yang diminta) karena pendapatan
riil konsumen mengalami penurunan.
Efek Substitusi dari Peubahan Harga
Efek substitusi adalah perubahan jumlah barang yang diminta sebagai akibat perubahan
permintaan terhadap barang lain. Seorang konsumen islami, akan melakukan substitusi,
jika mashlaha total yang diharapkan akan meningkat, baik mashlaha yang duniawi
(manfaat) maupun kandungan berkahnya.
Adanya kenaikan harga suatu barang bisa dipandang sebagai penurunan mashlahah total
karena dengan dengan anggaran yang sama, konsumen akan mendapatkan manfaat yang
lebih rendah atas barang yang dikonsumsinya.
Adanya kenaikan harga barang, akan memiliki beberapa kemungkinan efek substitusi
tergantung kandungan mashlahah pada barang tersebut.
Kemungkinan efek substitusi suatu barang
Harga Naik, Kandungan Mashlaha Tetap
Jika ada kenaikan harga tetapi kandungan mashlahahnya tetap, efek substitusi berdampak
negatif terhadap jumlah permintaan. Misal, jika harga beras lokal naik, konsumen akan
berpindah membeli beras impor. Dalam hal ini, konsumen mensubstitusi beras lokal
dengan beras impor untuk mendapatkan mashlahah total yang lebih tinggi.
Harga Naik, Kandungan Mashlaha Turun
Jika harga naik dan kandungan mashlahahnya turun, sudah pasti konsumen akan
menurunkan permintaannya. Dalam hal ini, efek substitusi dari kenaikan harga adalah
negatif terhadap permintaan. Contoh, naiknya harga kayu karena kelangkaan akibat
illegal logging.
Harga Naik, Kandungan Mashlaha Naik
Jika harga barang naik tetapi mashlahahnya juga naik, konsumen belum tentu akan
menurunkan permintaan. Konsumen akan mempertimbangkan efek mana yang lebih
dominan, apakah tambahan kandungan mashlahah atau penurunan jumlah barang karena
kenaikan harga. Misalnya, kenaikan harga bawang merah Brebes karena adanya
penggantian pupuk kimia dengan organik.
Analisis Elastisitas Permintaan
Elastisitas Harga Permintaan
Elastisitas harga permintaan adalah perubahan jumlah barang yang diminta akibat adanya
perubahan harga. Elastisitas harga permintaan bisa dipandang sebagai derajat sensitivitas
jumlah barang yang diminta dalam memberikan respon terhadap perubahan harga barang.
Elastisitas dapat dibedakan menjadi elastisitas pada kondisi permintaan tertentu
(elastisitas titik) dan elastisitas rata-rata antardua keadaan atau lebih (elastisitas busur).
Konsumen yang rasional cenderung memiliki elastisitas harga permintaan yang unit
elastis (ɛ=1), atau bersifat netral terhadap harga sepanjang tidak ada perubahan
kandungan mashlahah karena sifat konsumen Islami yang mashlahah maximizer.
Elastisitas Harga Permintaan
Elastisitas pendapatan permintaan adalah perubahan jumlah barang yang diminta akibat
adanya perubahan pendapatan individu.
Pada elastisitas pendapatan permintaan tidak dikenal istilah elastis dan inelastis
sebagaimana pada elastisitas harga permintaan, tetapi dibedakan terhadap jenis barang
menjadi elastisitas pendapatan permintaan terhadap barang inferior; terhadap barang
normal; dan terhadap barang superior.
Barang inferior adalah jenis barang yang jika pendapatan seseorang meningkat,
permintaan akan barang tersebut justru menurun (contoh: beras miskin atau raskin).
Barang normal adalah barang yang permintaannya sejalan dengan pendapatan (contoh:
buku kuliah). Sedangkan barang superior adalah barang yang permintaannya naik lebih
besar dari presentase kenaikan pendapatan.
Elastisitas Harga Permintaan
Elastisitas berkah permintaan adalah perubahan jumlah barang yang diminta yang karena
adanya perubahan kandungan berkah pada barang tersebut.
Elastisitas berkah permintaan memiliki nilai positif atau > 0 yang menunjukkan bahwa
peningkatan kandungan berkah pada suatu barang akan mampu meningkatkan jumlah
barang yang diminta meskipun harga barang dan pendapatan konsumen tidak berubah.
Misal, pada setiap penjualan es krim Walls, sebesar seratus rupiah akan disumbangkan
untuk beasiswa.
Johansyah
Supraptomo
YuyumNashriyah
Ely AgusNosixPurnomo
ChaviaSagitaDiniAnggrit
Ekonomi Islam, Kelompok 2 STIE – Ahmad Dahlan
Ekonomi Islam, Kelompok 2 STIE – Ahmad Dahlan
1. TEORI KONSUMSI
MaslahahdalamKonsumsi
HukumUtilitasdanMaslahah
KeseimbanganKonsumen
HukumPermintaandanPenurunanKurvaPermintaan
Ekonomi Islam, Kelompok 2 STIE – Ahmad Dahlan
TeoriKonsumsi
Konsumsi… ?
Ekonomi Islam, Kelompok 2 STIE – Ahmad Dahlan
TeoriKonsumsi
Konsumsisecaraumumdidefinisikandenganpenggunaanbarang/jasauntukmemenuhikebutuhanman
usia.
Dalamkonsumsiislamkonsumsijugamemilikipengertianygsama,
tapimemilikiperbedaandalamsetiapygmelingkupinya.
Konsumsidalamekonomi Islam
adalahupayamemenuhikebutuhanbaikjasmanimaupunrohanisehinggamampumemaksimalkanfung
sikemanusiaannyasebagaihamba Allah SWT
untukmendapatkankesejahteraan/kebahagiaandidunia & akhirat (falah).
Ekonomi Islam, Kelompok 2 STIE – Ahmad Dahlan
TeoriKonsumsi
Perbedaannya… ?
Ekonomi Islam, Kelompok 2 STIE – Ahmad Dahlan
TeoriKonsumsi
Perbedaanygmendasardgnkonsumsiekonomikonvensionaladalahtujuanpencapaiandarikonsumsiit
usendiri, carapencapaiannyaharusmemenuhikaidahpedomansyariahislamiyyah.
Konsumsidalam Islam bukanberarti “memenuhi” keinginan libido saja, tetapiharusdisertaidengan
“niat” supayabernilaiibadah
Ekonomi Islam, Kelompok 2 STIE – Ahmad Dahlan
TeoriKonsumsi
Tujuankonsumsidalamislamadalahuntukmewujudkanmaslahahduniawidanukhrawi.
Artinyamanusiamakandanminum agar bisaberibadahkepada Allah SWT
Ekonomi Islam, Kelompok 2 STIE – Ahmad Dahlan
Maslahah
dalamKonsumsi
Ekonomi Islam, Kelompok 2 STIE – Ahmad Dahlan
MaslahahdalamKonsumsi
Maslahah
Secaraetimologi, maslahahsendiriberasaldarikatasholaha yang memilikiartifaedah, kepentingan,
manfaat, dankemaslahatan.
Imam Shatibimenggunakanistilahmaslahah, ygmaknanyalebihluasdarisekedar utility (kepuasan)
dalamterminologiekonomikonvensional.
Maslahahmerupakantujuanhukumsyarayg paling utama
Ekonomi Islam, Kelompok 2 STIE – Ahmad Dahlan
MaslahahdalamKonsumsi
Kandungaanmashlahahterdiridarimanfaaat & berkah. dlmhalperilakukonsumsi,
seorangkonsumenakanmempertimbangkanmanfaat &
berkahygdihasilkandarikegiatankonsumsinya.
Konsumenmerasakanadanyamanfaatsuatukegiatankonsumsiketikaiamendapatkanpemenu
hankebutuhanfisik/psikis/material. disisi lain,
berkahakandiperolehnyaketikaiamengkonsumsibarang/jasaygdihalalkanolehsyariat Islam.
Ekonomi Islam, Kelompok 2 STIE – Ahmad Dahlan
MaslahahdalamKonsumsi
Hamburger
VS
Cimol
Ekonomi Islam, Kelompok 2 STIE – Ahmad Dahlan
MaslahahdalamKonsumsi
PadaIntinyaSesuaikonsep Islam Maslahahmemilikiduakandunganyaitumanfaatdanberkah.
Manfaatberartidapatmemenuhikebutuhankonsumen, berkahberartibarokah.
Ekonomi Islam, Kelompok 2 STIE – Ahmad Dahlan
HukumUtilitasdanMaslahah
Ekonomi Islam, Kelompok 2 STIE – Ahmad Dahlan
HukumUtilitasdanMaslahah
HukumPernurunanUtilitas Marginal
Dalamkonsepilmuekonomikonvensionaldikenalhukumpenurunan marginal utilitas(law of
diminishing marginal utility).
Hukum Marginal Utilitas :
“Hukuminimengatakanbahwajikaseseorangmengkonsumsisuatubarangdenganfrekuensi yang
berulang-ulang, makanilaitambahankepuasandarikonsumsiberikutnyaakansemakinmenurun”.
Ekonomi Islam, Kelompok 2 STIE – Ahmad Dahlan
HukumUtilitasdanMaslahah
HukumMengenaiMashlahah
Maslahahdlmkonsumsitidakseluruhnyasecaralangsungdptdirasakan, terutamamashlahahakhirat /
berkah.
maslahahduniamanfaatnyasudahdapatdirasakansetelahkonsumsi.
Dalamhalberkahdenganmeningkatkanyafrekuensikegiatan,
makatidakakanadapenurunanberkahkarenapahalaygdiberikanatasibadahmahdhahtidakper
nahmenurun.
Sedangkanmashlahahduniaakanmeningkatdgnmeningkatnyafrekuensikegiatan,
namunpada level tertentuakanmengalamipenurunan. Hal
inidikarenakantingkatkebutuhanmanusiadiduniaadalahterbatassehinggaketikakonsumsidil
akukanberlebih-lebihan, makaakanterjadipenurunanmashlahahduniawi. dgndemikian,
kehadiranmashlahahakanmemberiwarnadarikegiatanygdilakukanolehkonsumenmukmin.
Ekonomi Islam, Kelompok 2 STIE – Ahmad Dahlan
HukumUtilitasdanMaslahah
Maslahah marginal dariIbadahMahdah
Berkahygdiperolehdariibadahmahdah,
nilaipahala/tidakakanberkurangdengansemakintingginyafrekuensimelakukanibadah ,
sehinggamaslahahtotalnyaakanmeningkat
Maslahah marginal darikonsumsi
Maslahah marginal
darikonsumsibesarnyatergantungkpdjeniskonsumsiygdilakukandgnniatibadahmakaakanmendapat
kanmanfaatdanberkahsekaligus, tetapibilatidakhanyaakanmendapatkanmanfaatsaja
Dan karenaadanyaberkahmakamaslahah marginal darikonsumsidgnniatibadahakanmeningkat
Ekonomi Islam, Kelompok 2 STIE – Ahmad Dahlan
HukumUtilitasdanMaslahah
Preferensiterhadapmaslahah
Besarnyamaslahahygdidapatolehkonsumendipengaruhiolehtingkatpreferensi (preference level)
dantingkatperhatiankonsumen (awareness level) kepadamaslahah,
semakintinggipreferensidanperhatiankonsumenmakasemakinbesarmaslahahygakandiperoleh
Ekonomi Islam, Kelompok 2 STIE – Ahmad Dahlan
KeseimbanganKonsumen
Ekonomi Islam, Kelompok 2 STIE – Ahmad Dahlan
KeseimbanganKonsumen
Keseimbangankonsumenmerupakansuatupencapaiankepuasankonsumen yang maksimum yang
menyebabkankonsumentidaklagiberusahauntukmenentukangabunganbarang lain yang
akandigunakannya.
Tingkat keseimbangan adalah tingkat pendapatan dimana pengeluaran yang direncanakan adalah
sama dengan pengeluaran yang sebenarnya, sehingga tidak terdapat penimbunan atau
pengurangan persediaan secara tidak sengaja.
Dalam ekonomi Islam, setiap pelaku ekonomi Islam selalu menaruh perhatian pada mashlahah
sebagai tahapan dalam mencapai tujuan ekonominya, yaitu falah.
Ekonomi Islam, Kelompok 2 STIE – Ahmad Dahlan
HukumPermintaandanPenurunanKurvaPermintaan
Ekonomi Islam, Kelompok 2 STIE – Ahmad Dahlan
Hukumpermintaandanpenurunankurvapermintaan
Hukumpermintaan: semakinrendahhargasuatuproduk, barangataujasa,
makasemakinbanyakjumlahproduk, barangataujasa yang diminta. Jikahargaproduk,
barangataujasatinggi, makapermintaanmenurun.
Ket : Intinyahargasemakintinggi, permintaanturun. Hargarendah – permintaannaik
Ekonomi Islam, Kelompok 2 STIE – Ahmad Dahlan
2. ANALISIS PERMINTAAN
a
Pendekatan Iso – Mashlahah
Efek Berkah pada Pilihan Optimal
Efek Substitusi dan Efek Pendapatan dari Perubahan Harga
Analisis Elastisitas Permintaan
Pendekatan Iso - Mashlahah
Karakteristik Iso-Mashlahah
iso-mashlahah adalah kondisi dimana setiap titik kombinasi barang yang ada pada suatu
kurva mashlahah mempunyai tingkat mashlahah yang sama.
Pada saat mengkonsumsi barang halal dan thoyyib, semakin tinggi frekuensi kegiatan,
maka akan semakin banyak mashlahah yang akan diperoleh.
Kurva iso maslahah dengan kandungan berkah setingkat
Kurva iso maslahah dengan kandungan berkah tidak setingkat
Kemampuan Substitusi Antarbarang
domain dari konsumsi islami adalah barang yang kandungan berkahnya positif. Sehingga,
substitusi antarbarang hanya terjadi pada barang yang sama-sama halal sebagai
kandungan berkah minimum.
Kemampuan substitusi antarbarang pada konsumsi islami, dilihat dari nilai absolut dari
slope kurva IM.
Dari persamaan diatas, diperolah bahwa kemampuan barang X mensubstitusi barang Y
bergantung pada kandungan manfaat dan berkah dari barang tsb. Perlu diingat bahwa nilai
marginal manfaat selalu menurun, sedangkan marginal berkah bersifat non-decreasing.
Implikasinya, marginal mashlah memiliki beberapa kemungkinan yaitu konstan, meningkat dan
menurun
Kemampuan Substitusi Antararang
Substitusi menurun terjadi jika berkah marginal (MB) suatu barang bersifat increasing
dengan tingkat pertumbuhan yang lebih rendah dari tingkat decreasing manfaat
duniawinya (MF).
Substitusi konstan terjadi jika berkah marginal (MB) bersifat increasing dengan tingkat
pertumbuhan yang sama dengan tingkat penurunan manfaat duniawi (MF).
Substitusi meningkat terjadi jika marginal berkah (MB) bersifat increasing dengan tingkat
pertumbuhan yang lebih tinggi dari tingkat penurunan manfaat duniawi (MF).
Batasan Individu dan Etika dalam Konsumsi
Dalam menentukan pilihan konsumsi terhadap barang halal, seorang konsumen akan
menghadapi 3 kendala, yaitu:
Kendala anggaran (budget constraint), yaitu bahwa seseorang tidak dapat membeli barang yang
dibutuhkan jika anggaran yang tersedia tidak mencukupi untuk melakukan hal tersebut.
Kendala israf(israf constraint), yaitu larangan adanya tindakan berlebih-lebihan dalam
mengkonsumsi suatu macam barang.
Mempertimbangkan kebutuhan orang lain, yaitu adanya tuntunan Islam agar memperhatikan
kebutuhan orang lain, seperti kerabat, tetangga, fakir miskin, anak yatim dsb.
Pengaruh Perubahan Pendapatan pada Kurva Anggaran.
Pendapatan memiliki dampak langsung terhadap kemampuan mengkonsumsi barang. Jika
pendapatan naik, maka besarnya anggaran untuk konsumsi juga naik (AB bergerak ke
atas). Sedangkan, jika pendapatan turun, maka besarnya anggaran untuk konsumsi juga
turun (AB bergeser ke bawah).
Efek perubahan harga terhadap kurva anggaran
Penurunan harga pada salah satu barang
Penurunan Harga pada Kedua Barang
Kendala Israf
Dalam ajaran Islam, seorang individu tidak boleh membelanjakan pendapatannya secara
berlebihan (israf). Dengan demikian, kendala anggaran baru merupakan necessary
condition, sedangkan kendala israf merupakan sufficient condition.
Secara umu, kriteria israf ini berbeda untuk masing-masing individu tergantung
pendapatannya masing-masing. Seseorang yang memiliki pendapatan tinggi, batasan israf
juga semakin tinggi.
Efek Berkah pada Pilihan Optimal
Kandungan berkah sangat mempengaruhi preferensi konsumen pada saat akan
mengkonsumsi barang.
Pada mulanya, konsumen telah mencapai mashlahah optimum pada (X1,Y1), kemudian
barang X mengalami peningkatan kandungan berkah. Dengan adanya tambahan
kandungan berkah pada barang X menyebabkan konsumen lebih menyukai barang X.
Perubahan preferensi ini ditunjukkan dengan perubahan IM dari IM0 menuju IM1.
Efek Pendapatan dan Efek Substitusi dari Perubahan Harga
Efek Pendapatan
Efek pendapatan adalah perubahan jumlah barang yang diminta sebagai akibat adanya
perubahan pendapatan riil konsumen.
Pada umumnya, pendapatan memiliki dampak positif terhadap permintaan. Semakin
tinggi pendapatan, semakin tinggi permintaan akan suatu barang.
Dengan demikian, adanya peningkatan harga suatu barang, akan memiliki efek
pendapatan yang negatif (menurunkan jumlah barang yang diminta) karena pendapatan
riil konsumen mengalami penurunan.
Efek Substitusi dari Peubahan Harga
Efek substitusi adalah perubahan jumlah barang yang diminta sebagai akibat perubahan
permintaan terhadap barang lain. Seorang konsumen islami, akan melakukan substitusi,
jika mashlaha total yang diharapkan akan meningkat, baik mashlaha yang duniawi
(manfaat) maupun kandungan berkahnya.
Adanya kenaikan harga suatu barang bisa dipandang sebagai penurunan mashlahah total
karena dengan dengan anggaran yang sama, konsumen akan mendapatkan manfaat yang
lebih rendah atas barang yang dikonsumsinya.
Adanya kenaikan harga barang, akan memiliki beberapa kemungkinan efek substitusi
tergantung kandungan mashlahah pada barang tersebut.
Kemungkinan efek substitusi suatu barang
Harga Naik, Kandungan Mashlaha Tetap
Jika ada kenaikan harga tetapi kandungan mashlahahnya tetap, efek substitusi berdampak
negatif terhadap jumlah permintaan. Misal, jika harga beras lokal naik, konsumen akan
berpindah membeli beras impor. Dalam hal ini, konsumen mensubstitusi beras lokal
dengan beras impor untuk mendapatkan mashlahah total yang lebih tinggi.
Harga Naik, Kandungan Mashlaha Turun
Jika harga naik dan kandungan mashlahahnya turun, sudah pasti konsumen akan
menurunkan permintaannya. Dalam hal ini, efek substitusi dari kenaikan harga adalah
negatif terhadap permintaan. Contoh, naiknya harga kayu karena kelangkaan akibat
illegal logging.
Harga Naik, Kandungan Mashlaha Naik
Jika harga barang naik tetapi mashlahahnya juga naik, konsumen belum tentu akan
menurunkan permintaan. Konsumen akan mempertimbangkan efek mana yang lebih
dominan, apakah tambahan kandungan mashlahah atau penurunan jumlah barang karena
kenaikan harga. Misalnya, kenaikan harga bawang merah Brebes karena adanya
penggantian pupuk kimia dengan organik.
Analisis Elastisitas Permintaan
Elastisitas Harga Permintaan
Elastisitas harga permintaan adalah perubahan jumlah barang yang diminta akibat adanya
perubahan harga. Elastisitas harga permintaan bisa dipandang sebagai derajat sensitivitas
jumlah barang yang diminta dalam memberikan respon terhadap perubahan harga barang.
Elastisitas dapat dibedakan menjadi elastisitas pada kondisi permintaan tertentu
(elastisitas titik) dan elastisitas rata-rata antardua keadaan atau lebih (elastisitas busur).
Konsumen yang rasional cenderung memiliki elastisitas harga permintaan yang unit
elastis (ɛ=1), atau bersifat netral terhadap harga sepanjang tidak ada perubahan
kandungan mashlahah karena sifat konsumen Islami yang mashlahah maximizer.
Elastisitas Harga Permintaan
Elastisitas pendapatan permintaan adalah perubahan jumlah barang yang diminta akibat
adanya perubahan pendapatan individu.
Pada elastisitas pendapatan permintaan tidak dikenal istilah elastis dan inelastis
sebagaimana pada elastisitas harga permintaan, tetapi dibedakan terhadap jenis barang
menjadi elastisitas pendapatan permintaan terhadap barang inferior; terhadap barang
normal; dan terhadap barang superior.
Barang inferior adalah jenis barang yang jika pendapatan seseorang meningkat,
permintaan akan barang tersebut justru menurun (contoh: beras miskin atau raskin).
Barang normal adalah barang yang permintaannya sejalan dengan pendapatan (contoh:
buku kuliah). Sedangkan barang superior adalah barang yang permintaannya naik lebih
besar dari presentase kenaikan pendapatan.
Elastisitas Harga Permintaan
Elastisitas berkah permintaan adalah perubahan jumlah barang yang diminta yang karena
adanya perubahan kandungan berkah pada barang tersebut.
Elastisitas berkah permintaan memiliki nilai positif atau > 0 yang menunjukkan bahwa
peningkatan kandungan berkah pada suatu barang akan mampu meningkatkan jumlah
barang yang diminta meskipun harga barang dan pendapatan konsumen tidak berubah.
Misal, pada setiap penjualan es krim Walls, sebesar seratus rupiah akan disumbangkan
untuk beasiswa.