Agama dan Pembangunan di Indonesia

Oleh: Alfa Septa J. Simbawa
Agama dan Pembangunan di Indonesia
Diterbitkan oleh: Biro Hubungan Masyarakat Departemen Agama Republik
Indonesia

DIALOG KRISTEN – ISLAM
Pada tanggal 12 – 18 Juli 1972 atas prakarsa Dewan-Dewan Gereja
Sedunia telah diadakan dialog Kristen - Islam di Broummana, Libanon.
Laporan pendek tentang dialog itu telah disampaikan pada rapat kerja
antara Departeman Agama denagan Komisi IX DPR RI pada tanggal 18
September 1972.
Adapun tema poikok ialah usaha saling pengertian dan kerjasama antara Kristen
dan Islam.
Soal-soal yang dibicarakan ada 4 hal:
1. Agama-agama, bangsa-bangsa, dan usaha untuk membina masyarakat
dunia (Menteri Agama R.I. diminta untuk memberikan paper tentang soal
ini)
2. Kebenaran, wahyu dan ketaatan.
3. Hubungan kemasyarakatan antara Krisen dan Islam.
4. Doa dan sembahyang.
PENDIDIKAN PEMBANGUNAN


Pembangunan Untuk Manusia
Pembangunan
pembangunan

tidak

adalah
boleh

kepentingan
berakibat

manusia.

merendahkan

Oleh

karena


martabat

itu

manusia.

Pembangunan tidak boleh berakibat dehumanisasi manusia.
Baik dorongan untuk membangun, maupun cara-cara melaksanakan
pembangunan itudan demikian juga tujuan pembangunan bersumber pada citacita agar manusia dapat hidup lebih sesuai dengan martabat, kebebasan, hak
dan tanggung jawab. Oleh sebab itu pertumbuhan ekonimi yang merupakan

unsur utama dalam pembangunan nasional harus selalu berpedoman pada
keadilan sosial dan rasa harga diri manusia dan bangsa.

Pendidikan Manusia Pembangun
Dengan mengingat manusia sebagai manusia pembangun dan sekaligus
merupakan sasaran yang dibangun, maka manusialah sumber utama dlam
pembangunan itu. Oleh sebab itu pendidikan untuk pembangunan, baik melalui
pendidikan formil, melalui keluarga, kegiatan-kegiatan keagamaan, melalui alat

komunikasi

massa,

melalui

kegiatan-kegiatan

pemuda

dan

seterusnya

merupakan hal yang sangat penting dalam pembangunan.
Pendidikan manusia pembangun untuk membangun haru dilaksanakan, karena
dengan pendidikan terhadap manusia pembangun itu akan timbullah partisipasi
dalam pembangunan.

Indonesia Baru

Dalam membangun negara Republik Indonesia ini maka satu hal yang
harus kita sadari bahwa kita ini adalah berada dalam cultural pluralim, serba
ganda dalam kultur, kebudayaan, agama dan kepercayaan. Dewasa ini orang
harus sadar bahwa pelbagai macam kebudayaan dan agama itu bukan hanya
bertemu saja tetapi juga berdampingan bahkan saling mempengaruhi satu sama
lain.
Maka Indonesia baru yang ingin kita bangun itu tidak bisa dibangun oleh
sekelompok umat manusia yang beranggapan bahwa agama yang ia peluk itu
harus dipeluk oleh seluruh bangsa Indonesia. Demikaian juga Indonesia baru itu
tidak bisa dibina oleh sekelompok umat manusia yang menanggap bahwa agama
tidaklah penting. Dan oleh sebab itu pembangunan harus dipisahkan dari unsurunsur agama.
Tetapi Indonesia yang baru yang akan kita bentuk itu adalah suatu
Indonesia dimana seluruh kelompok agama dan kepercayaan yang hidup di
Indonesia ini saling berdampingan dan bahu membahu yang didasarkan kepada
saling menghargai dan percaya untuk menciptakan Indonesia membangun yang
diridhoi oleh Tuhan Yang Maha Esa.
BEKALILAH MAHASISWA UNTUK 30-40 TAHUN YANG AKAN DATANG

Lebih dari pada mengajarkan yang baru juga harus mengajarkan prinsip-


prinsip perubahan masyarakat, hingga dengan demikian maka mahasiswa dapat
mempergunakannya sebagai kunci untuk memahami perubahan –perubahan
yang akan terjadi kemudian.
Kita harus mengajarkan kepada mahasiswa pokok-pokok pemikiran
sebagai kunci untuk memahami keadaan masyarakat yang selalu mengalami
perubahan. Orang yang kini menjadi mahasiswa harus kita persiapkan untuk
dapat menjawab persoalan-persoalan yang mungkin terjadi 30 atau 40 tahun
yang akan datang. Mereka akan menghadapi masalah-masalah yang lain sekali
daripada masalah-masalah yang sekarang ini kita hadapi.

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24