Mahasiswa FEB Cicipi Kuliah di Fontys Be
Mahasiswa FEB Cicipi Kuliah di Fontys Belanda
news.unair.ac.id/2016/08/30/mahasiswa-feb-cicipi-kuliah-di-fontys-belanda/
UNAIR News
30/8/2016
Para mahasiswa FEB UNAIR tampak berbaur dengan mahasiswa asing di Belanda. (Foto:
Istimewa)
UNAIR NEWS – Lima mahasiswa S-1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Universitas Airlangga
menjalankan program pertukaran ke Fontys University of Applied Science, Belanda. Mereka yang ikut dalam
Exchange Program Fontys Venlo Spring 2016 itu adalah Evelyn Rahmadanti, Reno Albra, Muhammad Aprilian
Adhani, Muhammad Faishal Reza, dan Ahmad Wisesa Lumumba. Jadwal mereka di Negeri Kincir Angin dimulai
sejak 10 Februari hingga 18 Juli 2016.
Kampus Fontys memiliki tiga kampus yang tersebar di Eidhoven, Venlo, dan Tilburg. Tapi, khusus untuk program
internasional, mahasiswa program pertukaran atau kuliah purnawaktu ditempatkan di Venlo. Lima sekawan itu
mendapat beasiswa pendidikan dari kampus Fontys Belanda. Sedangkan, biaya hidup di Belanda ditanggung
UNAIR. Selama di rantau, mereka tinggal di asrama mahasiswa.
“Kami sebagai exchange students merasa diterima sebagai tamu, teman, hingga turis. Mulai dari jauh-jauh hari,
kami sudah diberikan contact person orang yang bertanggung jawab kepada seluruh murid exchange, dan
bebas untuk menghubungi orang tersebut jika ada kesulitan,” kata Evelyn.
Dosen di kampus tersebut sangat terbuka dengan pemikiran mahasiswa asing. Yang terpenting, dosen tidak
suka menyalahkan mahasiswa. Malah, mahasiswa diperkenankan berdiskusi intensif bahkan berdebat.
Sebagai mahasiswa pertukaran, para mahasiswa UNAIR diagendakan trip satu kali setiap bulan dengan hanya
membayar 5 – 10 Euro, dan selebihnya sudah ditanggung oleh pihak Fontys.
Hal yang menarik saat hidup dan berinteraksi di Belanda, imbuh Evelyn, semua orang taat dan jujur terhadap
aturan. Semua tertata rapi. Semua menghargai lingkungan, damai, tenteram, dan orang-orang yang ramah.
BACA JUGA: Islamic Development Bank Danai Riset di UNAIR
1/2
“Sekalipun mereka tidak mengenal kami, tidak jarang ketika kami jalan, disapa oleh orang atau penduduk di
sana. Meski memang, tidak menutup kemungkinan akan adanya copet. Karena, saya pribadi juga kecopetan di
Amsterdam,” kenangnya.
Orang-orang Belanda yang ditemui Evelyn dan kawan-kawan tidak rasis. Mereka sering bertemu dengan
mahasiswa lain dari berbagai negara, termasuk mahasiswa lokal. Tak jarang, mereka bermain dan makan
bersama sembari mengenal satu sama lain, dan bertukar cerita tentang budaya masing-masing.
Transportasi umum yang ada di Belanda selalu tepat waktu. Jika ada masalah atau keterlambatan, akan
diinformasikan dengat cepat, melalui laman resmi, aplikasi, dan pengumuman di stasiun.
Sekretaris Departemen Manajemen FEB Dr. Tanti Handriana menuturkan, aktivitas pertukaran mahasiswa
merupakan upaya dari program studi S-1 Manajemen untuk bisa memberi kesempatan kepada mahasiswa yang
berprestasi agar mendapatkan pengalaman berkuliah di luar negeri. Sekaligus, menambah jejaring dengan
mahasiswa asing.
“Pada saat yang sama, prodi S-1 Manajemen juga menerima mahasiswa Fontys selama satu semester.
Program ini sangat bermanfaat dan akan terus dilakukan serta dikembangkan lebih lanjut,” kata dia. (*)
Penulis: Rio F. Rachman
Editor: Defrina Sukma S.
Post Views: 47
2/2
news.unair.ac.id/2016/08/30/mahasiswa-feb-cicipi-kuliah-di-fontys-belanda/
UNAIR News
30/8/2016
Para mahasiswa FEB UNAIR tampak berbaur dengan mahasiswa asing di Belanda. (Foto:
Istimewa)
UNAIR NEWS – Lima mahasiswa S-1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Universitas Airlangga
menjalankan program pertukaran ke Fontys University of Applied Science, Belanda. Mereka yang ikut dalam
Exchange Program Fontys Venlo Spring 2016 itu adalah Evelyn Rahmadanti, Reno Albra, Muhammad Aprilian
Adhani, Muhammad Faishal Reza, dan Ahmad Wisesa Lumumba. Jadwal mereka di Negeri Kincir Angin dimulai
sejak 10 Februari hingga 18 Juli 2016.
Kampus Fontys memiliki tiga kampus yang tersebar di Eidhoven, Venlo, dan Tilburg. Tapi, khusus untuk program
internasional, mahasiswa program pertukaran atau kuliah purnawaktu ditempatkan di Venlo. Lima sekawan itu
mendapat beasiswa pendidikan dari kampus Fontys Belanda. Sedangkan, biaya hidup di Belanda ditanggung
UNAIR. Selama di rantau, mereka tinggal di asrama mahasiswa.
“Kami sebagai exchange students merasa diterima sebagai tamu, teman, hingga turis. Mulai dari jauh-jauh hari,
kami sudah diberikan contact person orang yang bertanggung jawab kepada seluruh murid exchange, dan
bebas untuk menghubungi orang tersebut jika ada kesulitan,” kata Evelyn.
Dosen di kampus tersebut sangat terbuka dengan pemikiran mahasiswa asing. Yang terpenting, dosen tidak
suka menyalahkan mahasiswa. Malah, mahasiswa diperkenankan berdiskusi intensif bahkan berdebat.
Sebagai mahasiswa pertukaran, para mahasiswa UNAIR diagendakan trip satu kali setiap bulan dengan hanya
membayar 5 – 10 Euro, dan selebihnya sudah ditanggung oleh pihak Fontys.
Hal yang menarik saat hidup dan berinteraksi di Belanda, imbuh Evelyn, semua orang taat dan jujur terhadap
aturan. Semua tertata rapi. Semua menghargai lingkungan, damai, tenteram, dan orang-orang yang ramah.
BACA JUGA: Islamic Development Bank Danai Riset di UNAIR
1/2
“Sekalipun mereka tidak mengenal kami, tidak jarang ketika kami jalan, disapa oleh orang atau penduduk di
sana. Meski memang, tidak menutup kemungkinan akan adanya copet. Karena, saya pribadi juga kecopetan di
Amsterdam,” kenangnya.
Orang-orang Belanda yang ditemui Evelyn dan kawan-kawan tidak rasis. Mereka sering bertemu dengan
mahasiswa lain dari berbagai negara, termasuk mahasiswa lokal. Tak jarang, mereka bermain dan makan
bersama sembari mengenal satu sama lain, dan bertukar cerita tentang budaya masing-masing.
Transportasi umum yang ada di Belanda selalu tepat waktu. Jika ada masalah atau keterlambatan, akan
diinformasikan dengat cepat, melalui laman resmi, aplikasi, dan pengumuman di stasiun.
Sekretaris Departemen Manajemen FEB Dr. Tanti Handriana menuturkan, aktivitas pertukaran mahasiswa
merupakan upaya dari program studi S-1 Manajemen untuk bisa memberi kesempatan kepada mahasiswa yang
berprestasi agar mendapatkan pengalaman berkuliah di luar negeri. Sekaligus, menambah jejaring dengan
mahasiswa asing.
“Pada saat yang sama, prodi S-1 Manajemen juga menerima mahasiswa Fontys selama satu semester.
Program ini sangat bermanfaat dan akan terus dilakukan serta dikembangkan lebih lanjut,” kata dia. (*)
Penulis: Rio F. Rachman
Editor: Defrina Sukma S.
Post Views: 47
2/2