Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Jogja Istimewa: Analisis Semiotika Roland Barthes dalam Keistimewaan Jogjakarta Pada Lirik lagu “Jogja Istimewa” T1 362009024 BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Media cetak, media elektronik, dan media bentuk baru merupakan media massa yang
mempunyai peran penting dalam terjadinya proses komunikasi massa dalam masyarakat.
Menurut little John 2002, dalam komunikasi massa terjadi proses dimana komunikator
memproduksi dan menyampaikan pesan kepada masyarakat dan proses dimana pesan
tersebut dicari, digunakan, dipahami dan dipengaruhi oleh masyarakat. Melalui media
massa, segala bentuk informasi akan sangat dengan mudah diterima oleh masyarakat
tanpa ada batasan ruang dan waktu.
Salah satu bentuk media massa yang mempunyai fungsi sebagai media
komunikasi massa adalah lagu. Lagu juga mempunyai peranan besar dalam penyampaian
proses komunikasi kepada masyarakat, dan lagu menjadi sebuah media yang berbeda
dengan media lainya. Secara epistomiologis lagu berasal dari bahasa inggris Deo (audio)
yang berati suara. Dengan kelebihan pada suara dan isi dari lagu sendiri yaitu lirik, lagu
mampu menyampaikan pesan dengan baik kepada komunikan. Lagu merupakan sebuah
sarana baru untuk menyajikan hiburan yang didalamnya terkandung cerita, musik, kepada
masyarakat (McQuail, 1987 : 13).
Lagu dan musik adalah sebuah media yang efektif dalam menyampaikan pesan
dan membuat pembaca pesan itu untuk menggunakan imajinasinya untuk mengerti
pesanya. Menurut Parker (Djohan, 2003:4) musik adalah produk pikiran, elemen vibrasi
atas frekuensi, bentuk, amplitudo dan durasi belum menjadi musik bagi manusia sampai
semua itu ditransformasi secara neurologis dan diinterprestasikan melalui otak.
Dalam proses penciptaan lagu berserta musiknya, bahasa merupakan sarana untuk
menyampaikan pikiran dan imajinasi pengarang disamping aransemen dari musik itu
sendiri. Bahasa dalam lagu hakikatnya adalah bahasa puisi karena ada unsur bunyi,
persajakan, diksi, dan lain-lain. Bahasa dalam lagu ini pemakaianya ringkas, padat, dan
mempunyai simbol dan lambang. Bahasa menjadi esensi yang penting dalam lagu karena
mempunyai fungsi yang tidak bisa terlepas dari area dan bagian sebuah lagu sendiri yang
mengandung simbol dan lambang. Bahasa dalam lagu ini yang kita kenal dengan lirik
(Soedjiman, 1986:47).
1
Simbol dan lambang tadi merupakan sebuah bentuk dan produk dari tanda sendiri.
Dari tanda-tanda yang digunakan dalam lagu dan liriknya tidak dapat lepas dari ideologi
musisi atau komunikator. Tanda-tanda yang dipakai adalah hasil dari eksprei yang
digunkan untuk menyatakan pemikiran dan perasaan sebagai idologi dan pesan yang
dibawa oleh musisi atau komunikator. Praktek komunikasi merupakan proses
penyampaian pesan dalam bentuk lambang dan tanda, dimana lambang dan tanda tersebut
merupakan representasi dari perasaan, ide, informasi, harapan, kepercayaan, yang
menjadi pesan dan ideologi dari komunikator kepada komunikanya. Sifatnya bisa secara
langsung maupun tidak lngsung melalui media dengan tujuan mengubah sikap,
pandangan, maupun perilaku (Effendy, 1989 : 60).
Kreatifitas dalam pembuatan lagu (musik, dan liriknya) menjadi hal wajib yang
harus dimiliki, karena kreatifitas akan sangat berpengaruh terhadap pesan yang akan
disampaiakan dalam pemakian tanda-tanda yang ada. Terutama jika musisi tersebut
adalah musisi yang Independent atau yang berdiri sendiri. Membutuhkan kemandirian
dalam berkarya ketika membuat lagu (musik, lirik) dan dalam pemasaranya. Internet
merupakan jalan yang bisa membantu dalam memasarkan lagu bagi musisi yang berdiri
sendiri atau independent. Para musisi juga bebas menggunakan ideologinya dalam
berkreasi dan proses penyampaian pesan. Melihat fenomena yang terjadi, kritik sosial,
dan banyak tema yang tidak berbicara soal cinta menjadi tema yang dipakai oleh
kebanyakan musisi Independent dalam meciptakan sebuah lagu dan video klip (Ibrahim :
2007).
Tema-tema seperti kritik sosial dan mengambil juga memakai puisi-puisi jaman
dulu hingga puisi kontemporer merupakan tema-tema yang dipakai Jogja Hiphop
Foundation dalam menciptakan kreasi dalam mereka menciptakan sebuah lagu dan video
klip. Selain memakai puisi-puisi dari jaman dulu hingga sekarang, tema kritik sosial
menjadi kekuatan mereka dalam menciptakan sebuah lagu yang menjadi pemikiran dan
kepedulian mereka terhadap fenomena yang terjadi di sekitar mereka.
Jogja Hiphop Foundation mencampurkan musik hiphop yang menjadi selera
mereka dengan kebudayaan jawa. Hal ini bisa dilihat dari pemakaian lirik mereka yang
menggunakan bahasa jawa, kemudian percampuran musik anatara DJ dan musik
tradisional jawa seperti gamelan. Cara berpakaian mereka yang mencampurkan batik dan
2
jeans, hal-hal inilah yang menjadi kekuatan dan identitas mereka. Keunikan inilah juga
yang membawa mereka sampai ke panggung-panggung internasional.1
Jogja Hiphop Foundation adalah grup Hiphop pertama yang berasal dari
Indonesia yang berkesempatan menggelar konsernya ditempat kelahiran Hiphop sendiri
yaitu New York. Konser yang bertemakan Newyorkarto itu diundang dengan alasan
bahwa semangat dan energi pada musik Hiphop yang muncul pertama kali di New York
sesungguhnya bisa ditemui di Yogyakarta dalam bentuk yang lain. Dari semua keunikan
inilah yang membentuk suatu jenis musik baru di Indonesia khususnya di Yogyakarta
yaitu Hiphop Jawa, dan keunikan ini tercermin dalam lagu dan yang dibuat oleh mereka.2
Dari awal terbentuknya sejak tahun 2013, Jogja Hiphop Foundation mempunyai
banyak lagu yang bertemakan tentang kritik sosial dan nilai-nilai luhur mereka. Dari
banyak lagu mereka yang ada seperti “Ora cucul orak ngebul”, “Cucak Nguntil Boyo”,
Jula Juli Lolipop”, dan lain-lain, penulis memilih lagu “Jogja Istimewa”. Karena ada
keunikan sendri dimana Jogja Hiphop Foundation menciptakan lagu yang judulnya sesuai
dengan daerah Istimewa Jogjakarta, ada keunikan sendiri yang penulis tangkap disini.
Kepedulian Marzuki, Rotra, dan Jahanam yang tergabung dalam Jogja Hiphop
Foundation terhadap lingkungan disekitar mereka yang membuat mereka juga
menciptakan sebuah lagu dan video klip untuk tempat dimana mereka tinggal yaitu
Yogyakarta. Lagu yang mereka ciptakan untuk Yogyakarta adalah “Jogja Istimewa”.
Lagu ini kami ciptakan karena kejujuran kami. Kami tidak mengharapkan apaapa dari lagu “Jogja Istimewa “ ini. Lagu ini kami ciptakan untuk dedikasi kami terhadap
kota kami Yogyakarta, jika lagu ini mendapatkan apresiasi dengan baik, buat kami itu
hadiah untuk kami (Marzuki).
Lagu “Jogja Istimewa” diluncurkan pertama kali secara resmi pada tanggal 9
November 2009. Lagu “Jogja Istimewa” ini langsung mendapat tempat dihati warga
Yogyakarta. Lagu “Jogja Istimewa” telah menjadi lagu rakyat Yogyakarta, lagu ini
diputar di rumah-rumah penduduk di pedesaan hingga di toko-toko tengah kota, menjadi
hot request di radio-radio Jogja, menjelma sebagai lagu yang hidup dalam kehidupan
warga Jogja yang mencintai akar tradisi dan kebudayaanya, dan penyemangat perjuangan
1
www.hiphopdiningrat.com, 16 september 2013.
2
www.killtheblog.com, 16 september 2013.
3
atas hak-hak mereka sebagai warga Jogja. Lagu ini hadir dalam acara-acara besar seperti
sidang rakyat Yogyakarta dan membangkitkan semangat warga Jogja yang menentang
Rancangan Undang-Undang (RUU) Keistimewaan Yogyakarta oleh pemerintah pada
tanggal 13 Desember 2010.3
Pada saat itu Yogyakarta sedang mengalami situasi yang genting, dimana akar
permasalahan sudah dimulai sejak pada tahun sejak 1965 dimana kedudukan hukum DIY
diturunkan setingkat dengan provinsi biasa. Hal ini dikarenakan karena keistimewaan
Yogyakarta tentang pengangkatan kepala daerah istimewa dan wakil kepala daerah
istimewa dari Sultan Hamengkubuwono dan Pangku Alam yang bertahta hanya
tercantum dalam undang-undang daerah, dan tidak tercantum dalam undang-undang
pembentukan. Oleh karena hal ini terjadi kekosongan hukum dengan DIY pada tahun
1999 dan 2004. Puncak dari masalah ini ketika pada tahun 2010 rakyat Yogyakarta
menentang keras Rancangan Undang-Undang oleh pemerintah yang akan mengganti
sistem keistimewaan Yogyakarta dengan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur
(www.kompasiana.com).
Lagu “Jogja Istimewa” membangkitkan semangat warga Jogja untuk meneriakan
suaranya dalam menentang Rancangan Undang-Undang Keistimewaan Yogyakarta oleh
pemerintah. Selain lagu ini muncul pada sidang rakyat pada tahun 2010, lagu ini juga
muncul pada 4 January 2011 saat acara peringatan berpindahnya Ibu Kota Republik
Indonesia.4
Namun perjuangan Jogja Hiphop Foundation tidak berhenti disitu, mereka
membuat video klip “Jogja Istimewa” dan mempromosikanya melalui media internet
yaitu Youtube pada tanggal 14 February 2011. Sebelumnya banyak tawaran yang datang
pada Jogja Hiphop Foundation untuk pembuatan video klip “Jogja Istimewa”, namun
Marzuki belum bisa menerima tawaran tersebut, dikarenakan Marzuki dan Jogja Hiphop
Foundation mempunyai bayangan dan konsep sendiri untuk video klip “Jogja Istimewa”.5
3
Berikut adalah saduran dari (www.kiiltheblog.com), 16 september 2013.
4
Berikut adalah saduran dari (www.Hiphopdiningrat.com), 16 september 2013.
5
http://www.youtube.com/results?search_query=jogja+istimew, 16 september 2013.
4
Meskipun video klip yang dibuat Jogja Hiphop Foundation tanpa sutradara, mereka
membuat video klip ini berdasarkan konsep yang mereka ciptakan hasil dari kreatifitas
mereka sebagai musisi yang independent.
Sejak pertama kali mempublikasikan lagu Jogja Istimewa bersama Ki Jarot (Kill
the DJ, Jahanm, Rotra) dari Jogja Hip Hop Foundation, saya bercita-cita mempunyai
video klip dari peristiwa-peristiwa besar dan bersejarah berkaitan dari lagu tersebut.
Meskipun tanpa sutradara dan konsep ndakik-ndakik, video klip ini akan mengingatkan
kita akan peristiwa tersebut sepanjang masa. Banyak sekali tawaran untuk membuat video
klip lagu Jogja Istimewa ini, tapi saya tidak bisa membayangkan bentuk lain. Terima kasih
untuk sumbangan footage teman-teman; X-Code Film, Budi Tobon, Arif, dan Chandra
Hutagaol. Selamat Menikmati (Marzuki).
Dihari yang sama saat Jogja Hiphop Foundation mempublikasikan video klip
“jogja Istimewa”, Jogja Hiphop Foundation dikejutkan dengan pegawai keraton yang
mengantarkan surat penghargaan yang berisikan tentang rasa terima kasih dari Keraton
kepada Jogja Hiphop Foundation atas diciptakanya dan dipopulerkanya lagu “Jogja
Istimewa”. Lagu “jogja Istimewa”, melekat dan menjelma sebagai suatu lagu kebangsaan
bagi rakyat Yogyakarta, suatu apresiasi yang sangat membanggakan juga mengharukan
bagi Jogja Hiphop Foundation, karena lagu “Jogja Istimewa” mendapat tempat di hati
rakyat Yogyakarta dan diapresiasi dengan baik.6
Mewakili teman-teman Ki Jarot (Kill the DJ, Jahanam, Rotra), saya
menyampaikan terima kasih setinggi-tingginya kepada Kraton Yogyakarta Hadiningrat
atas apresiasi ini. Penghargaan ini juga keunikan tersendiri bagi Kraton, dibalik kesan
tradisional, mereka memberikan ruang apresiasi dan ekspresi untuk jenis musik hip-hop
yang kami usung. Sesungguhnya, tradisi justru akan terus menemukan ruang eksistensinya
ketika mampu bersinggungan dengan kekinian. Menjadi sesuatu hal yang luar biasa ketika
kami berada di atas panggung, dimana Raja dan Rakyat duduk sama rendah dan berdiri
sama tinggi, bersama menyanyikan lagu Jogja Istimewa. Kami haru dan bangga, bahwa
lagu ini bisa menjadi lagu rakyat Yogyakarta dan telah dinyanyikan di berbagai acara
besar dan bersejarah bagi rakyat Yogyakarta. Semoga tujuan lagu Jogja Istimewa
selamanya abadi, yaitu sebagai penyemangat sekaligus pengingat akan nilai-nilai
kerakyatan (Marzuki).
6
saduran dari (www.killtheblog.com), 16 september 2013.
5
Berikut surat penghargaan keraton yang diberikan kepada Jogja Hiphop
Foundation atas lagu “Jogja Istimewa” yang mendapat apresiasi yang luar biasa dari
warga Yogyakarta. Lagu ini menjadi tuntunan untuk warga Yogyakarta yang mencintai
apa yang mereka punya dan apa yang mereka miliki.
Gambar 1
Sumber : www.killtheblog.com
Sebelumnya sudah ada penelitian yang menggunakan obyek lagu “Jogja
Istimewa” oleh Arum Nurmala Handayani dengan judul “Kritik sosial dalam lagu
dan video klip Jogja Hiphop Foundation (analisis semiotika lagu “Jogja
Istimewa”, dan “Cucak nguntal Boyo”).
6
Penulis akan menggunakan originalitas penelitian dalam menelaah
penelitian ini. Originalitas penelitian menyajikan perbedaan dan persamaan
bidang kajian yang diteliti antara peneliti dengan peneliti-peneliti sebelumnya.
Hal ini dimaksudkan untuk untuk menghindari adanya pengulangan kajian
terhadap hal-hal yang sama.
Dengan demikian akan diketahui sisi-sisi apa saja yang membedakan dan
akan diketahui pula letak persamaan antara penelitian peneliti dengan penelitianpenelitian terdahulu. Dalam hal ini akan lebih mudah dipahami,jika peneliti
menyajikannya dalam bentuk tabel dibandingkan dengan menyajikan dalam
bentuk paparan yang bersifat uraian. Oleh karena itu, peneliti memaparkannya
dalam bentuk tabel seperti dibawah ini :
7
Tabel 1.1
Originalitas Penelitiann
NO
Nama Peneliti, Tahun
Persamaan
Perbedaan
dan Judul Penelitian.
1.
Arum
Originalitas
Penelitian
Nurmala Persamaanya
Pesan Kritk
Pesan dibalik
Sosial dalam
kata
“Kritik Sosial dalam salah satu
lirik dan video
“Istimewa”
Lirik dan Video Kip obyek
klip “Jogja
dari Video
Jogja
Istimewa dan
Klip “Jogja
“cucak
Istimewa”.
Handayani,
2012. disini adalah
Hiphop penelitianya
Foundation
(analisis sama yaitu
semiotika lagu “Jogja lagu “Jogja
Istimewa
dan
Nguntal Boyo”).
Cucak Istimewa”.
Nguntal
Boyo”.
Kemudian
Kemudian,
teori R.
teori yang
Barthes.
digunakan
selain R.
Barthes juga
menggunakan
teori Andrew
Tolson.
Media yang
dipakai penulis
lagu dan
liriknya.
Sumber: Universitas Islam Indonesia
Oleh karena fakta-fakta yang penulis tatarkan diatas, maka penulis akan meneliti
video klip dari Jogja Hiphop Foundation yang berjudul “Jogja Istimewa”. Penulis ingin
mencari pesan dibalik kata “”Istimewa”, selain dar keistimewaan Jogja sendiri dari
sejarahnya. Penulis mencoba meneliti video ini menggunakan semiotika Roland Barthes,
dimana penulis ingin mencari pesan yang terkandung dalam mitos, dimana didalam mitos
8
tersebut terdapat pesan atau ideologi yang bersembunyi didalam video klip “Jogja
Istimewa” ini. Pesan atau ideologi tersebut yang menjadi tujuan dalam penelitian ini.
1.2 Rumusan Masalah.
Berdasarkan pada latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1.2.1 Apa pesan yang ada dalam video klip Jogja Hiphop Foundation yang
berjudul “Jogja Istimewa”?.
1.3 Tujuan Penelitian.
1.3.1 Menjelaskan pesan yang ada dalam video klip Jogja Hiphop Foundation
dengan judul “Jogja Istimewa”.
1.4 Manfaat Penelitian.
Peneliti memiliki harapan, bahwa penelitian ini mempunyai manfaat sebagai
berikut:
1.4.1 Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini dapat membantu dan membuka wawasan
pembaca tentang perananan video klip sebagai media komunikasi dan media
promosi, serta mencari suatu pesan yang ada didalam video klip dengan
menggunakan semiotika.
1.4.2 Manfaat Praktis
Diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi para pembaca tentang
bagaimana untuk kita bisa membuka mata kita bahwa percampuran budaya adalah
sesuatu yang baik dan kebudayaan daerah akan sangat baik jika bisa berjalan
dengan kekinian tanpa menghilangkan unsur – unsur asli dari kebudayaan
9
tersebut, karena akan membawa dampak yang baik. Seperti percampuran budaya
Hiphop dan Jawa yang dibawa oleh Jogja Hiphop Foundation.
1.5 Batasan penelitian
Pada penelitian ini penulis akan membatasi penelitian, yaitu penelitian pada video
klip Jogja Hiphop Foundation. Banyaknya video klip Jogja Hiphop Foundation membuat
penulis memilih video klip Jogja Hiphop Foundation yang berjudul “Jogja Istimewa”
dalam penelitian yang penulis lakukan. Pertimbanganya adalah seperti yang penulis
utarakan pada latar belakang. Meneliti video klip yang berisi pesan tersembunyi, bukan
pada video klip yang berisi mengenai perjalanan Jogja Hiphop Foundation. Dalam hal ini
ada dua video klip dari Jogja Hiphop Foundation yang mempunyai pesan tersembunyi,
yaitu “Cucak nguntal Boyo”, dan “Jogja Istimewa”. Video klip “Jogja Istimewa”
dipandang yang paling cocok untuk diteliti karena mempunyai keunikan tersendiri.
Keunikan dari video klip “Jogja Istimewa” adalah seperti yang penulis paparkan didalam
latar belakang. Seperti lagu “Jogja Istimewa” menjadi lagu kebangsaan bagi warga
Yogyakarta dan alas an lain yang ada di latar belakang.
10
11
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Media cetak, media elektronik, dan media bentuk baru merupakan media massa yang
mempunyai peran penting dalam terjadinya proses komunikasi massa dalam masyarakat.
Menurut little John 2002, dalam komunikasi massa terjadi proses dimana komunikator
memproduksi dan menyampaikan pesan kepada masyarakat dan proses dimana pesan
tersebut dicari, digunakan, dipahami dan dipengaruhi oleh masyarakat. Melalui media
massa, segala bentuk informasi akan sangat dengan mudah diterima oleh masyarakat
tanpa ada batasan ruang dan waktu.
Salah satu bentuk media massa yang mempunyai fungsi sebagai media
komunikasi massa adalah lagu. Lagu juga mempunyai peranan besar dalam penyampaian
proses komunikasi kepada masyarakat, dan lagu menjadi sebuah media yang berbeda
dengan media lainya. Secara epistomiologis lagu berasal dari bahasa inggris Deo (audio)
yang berati suara. Dengan kelebihan pada suara dan isi dari lagu sendiri yaitu lirik, lagu
mampu menyampaikan pesan dengan baik kepada komunikan. Lagu merupakan sebuah
sarana baru untuk menyajikan hiburan yang didalamnya terkandung cerita, musik, kepada
masyarakat (McQuail, 1987 : 13).
Lagu dan musik adalah sebuah media yang efektif dalam menyampaikan pesan
dan membuat pembaca pesan itu untuk menggunakan imajinasinya untuk mengerti
pesanya. Menurut Parker (Djohan, 2003:4) musik adalah produk pikiran, elemen vibrasi
atas frekuensi, bentuk, amplitudo dan durasi belum menjadi musik bagi manusia sampai
semua itu ditransformasi secara neurologis dan diinterprestasikan melalui otak.
Dalam proses penciptaan lagu berserta musiknya, bahasa merupakan sarana untuk
menyampaikan pikiran dan imajinasi pengarang disamping aransemen dari musik itu
sendiri. Bahasa dalam lagu hakikatnya adalah bahasa puisi karena ada unsur bunyi,
persajakan, diksi, dan lain-lain. Bahasa dalam lagu ini pemakaianya ringkas, padat, dan
mempunyai simbol dan lambang. Bahasa menjadi esensi yang penting dalam lagu karena
mempunyai fungsi yang tidak bisa terlepas dari area dan bagian sebuah lagu sendiri yang
mengandung simbol dan lambang. Bahasa dalam lagu ini yang kita kenal dengan lirik
(Soedjiman, 1986:47).
1
Simbol dan lambang tadi merupakan sebuah bentuk dan produk dari tanda sendiri.
Dari tanda-tanda yang digunakan dalam lagu dan liriknya tidak dapat lepas dari ideologi
musisi atau komunikator. Tanda-tanda yang dipakai adalah hasil dari eksprei yang
digunkan untuk menyatakan pemikiran dan perasaan sebagai idologi dan pesan yang
dibawa oleh musisi atau komunikator. Praktek komunikasi merupakan proses
penyampaian pesan dalam bentuk lambang dan tanda, dimana lambang dan tanda tersebut
merupakan representasi dari perasaan, ide, informasi, harapan, kepercayaan, yang
menjadi pesan dan ideologi dari komunikator kepada komunikanya. Sifatnya bisa secara
langsung maupun tidak lngsung melalui media dengan tujuan mengubah sikap,
pandangan, maupun perilaku (Effendy, 1989 : 60).
Kreatifitas dalam pembuatan lagu (musik, dan liriknya) menjadi hal wajib yang
harus dimiliki, karena kreatifitas akan sangat berpengaruh terhadap pesan yang akan
disampaiakan dalam pemakian tanda-tanda yang ada. Terutama jika musisi tersebut
adalah musisi yang Independent atau yang berdiri sendiri. Membutuhkan kemandirian
dalam berkarya ketika membuat lagu (musik, lirik) dan dalam pemasaranya. Internet
merupakan jalan yang bisa membantu dalam memasarkan lagu bagi musisi yang berdiri
sendiri atau independent. Para musisi juga bebas menggunakan ideologinya dalam
berkreasi dan proses penyampaian pesan. Melihat fenomena yang terjadi, kritik sosial,
dan banyak tema yang tidak berbicara soal cinta menjadi tema yang dipakai oleh
kebanyakan musisi Independent dalam meciptakan sebuah lagu dan video klip (Ibrahim :
2007).
Tema-tema seperti kritik sosial dan mengambil juga memakai puisi-puisi jaman
dulu hingga puisi kontemporer merupakan tema-tema yang dipakai Jogja Hiphop
Foundation dalam menciptakan kreasi dalam mereka menciptakan sebuah lagu dan video
klip. Selain memakai puisi-puisi dari jaman dulu hingga sekarang, tema kritik sosial
menjadi kekuatan mereka dalam menciptakan sebuah lagu yang menjadi pemikiran dan
kepedulian mereka terhadap fenomena yang terjadi di sekitar mereka.
Jogja Hiphop Foundation mencampurkan musik hiphop yang menjadi selera
mereka dengan kebudayaan jawa. Hal ini bisa dilihat dari pemakaian lirik mereka yang
menggunakan bahasa jawa, kemudian percampuran musik anatara DJ dan musik
tradisional jawa seperti gamelan. Cara berpakaian mereka yang mencampurkan batik dan
2
jeans, hal-hal inilah yang menjadi kekuatan dan identitas mereka. Keunikan inilah juga
yang membawa mereka sampai ke panggung-panggung internasional.1
Jogja Hiphop Foundation adalah grup Hiphop pertama yang berasal dari
Indonesia yang berkesempatan menggelar konsernya ditempat kelahiran Hiphop sendiri
yaitu New York. Konser yang bertemakan Newyorkarto itu diundang dengan alasan
bahwa semangat dan energi pada musik Hiphop yang muncul pertama kali di New York
sesungguhnya bisa ditemui di Yogyakarta dalam bentuk yang lain. Dari semua keunikan
inilah yang membentuk suatu jenis musik baru di Indonesia khususnya di Yogyakarta
yaitu Hiphop Jawa, dan keunikan ini tercermin dalam lagu dan yang dibuat oleh mereka.2
Dari awal terbentuknya sejak tahun 2013, Jogja Hiphop Foundation mempunyai
banyak lagu yang bertemakan tentang kritik sosial dan nilai-nilai luhur mereka. Dari
banyak lagu mereka yang ada seperti “Ora cucul orak ngebul”, “Cucak Nguntil Boyo”,
Jula Juli Lolipop”, dan lain-lain, penulis memilih lagu “Jogja Istimewa”. Karena ada
keunikan sendri dimana Jogja Hiphop Foundation menciptakan lagu yang judulnya sesuai
dengan daerah Istimewa Jogjakarta, ada keunikan sendiri yang penulis tangkap disini.
Kepedulian Marzuki, Rotra, dan Jahanam yang tergabung dalam Jogja Hiphop
Foundation terhadap lingkungan disekitar mereka yang membuat mereka juga
menciptakan sebuah lagu dan video klip untuk tempat dimana mereka tinggal yaitu
Yogyakarta. Lagu yang mereka ciptakan untuk Yogyakarta adalah “Jogja Istimewa”.
Lagu ini kami ciptakan karena kejujuran kami. Kami tidak mengharapkan apaapa dari lagu “Jogja Istimewa “ ini. Lagu ini kami ciptakan untuk dedikasi kami terhadap
kota kami Yogyakarta, jika lagu ini mendapatkan apresiasi dengan baik, buat kami itu
hadiah untuk kami (Marzuki).
Lagu “Jogja Istimewa” diluncurkan pertama kali secara resmi pada tanggal 9
November 2009. Lagu “Jogja Istimewa” ini langsung mendapat tempat dihati warga
Yogyakarta. Lagu “Jogja Istimewa” telah menjadi lagu rakyat Yogyakarta, lagu ini
diputar di rumah-rumah penduduk di pedesaan hingga di toko-toko tengah kota, menjadi
hot request di radio-radio Jogja, menjelma sebagai lagu yang hidup dalam kehidupan
warga Jogja yang mencintai akar tradisi dan kebudayaanya, dan penyemangat perjuangan
1
www.hiphopdiningrat.com, 16 september 2013.
2
www.killtheblog.com, 16 september 2013.
3
atas hak-hak mereka sebagai warga Jogja. Lagu ini hadir dalam acara-acara besar seperti
sidang rakyat Yogyakarta dan membangkitkan semangat warga Jogja yang menentang
Rancangan Undang-Undang (RUU) Keistimewaan Yogyakarta oleh pemerintah pada
tanggal 13 Desember 2010.3
Pada saat itu Yogyakarta sedang mengalami situasi yang genting, dimana akar
permasalahan sudah dimulai sejak pada tahun sejak 1965 dimana kedudukan hukum DIY
diturunkan setingkat dengan provinsi biasa. Hal ini dikarenakan karena keistimewaan
Yogyakarta tentang pengangkatan kepala daerah istimewa dan wakil kepala daerah
istimewa dari Sultan Hamengkubuwono dan Pangku Alam yang bertahta hanya
tercantum dalam undang-undang daerah, dan tidak tercantum dalam undang-undang
pembentukan. Oleh karena hal ini terjadi kekosongan hukum dengan DIY pada tahun
1999 dan 2004. Puncak dari masalah ini ketika pada tahun 2010 rakyat Yogyakarta
menentang keras Rancangan Undang-Undang oleh pemerintah yang akan mengganti
sistem keistimewaan Yogyakarta dengan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur
(www.kompasiana.com).
Lagu “Jogja Istimewa” membangkitkan semangat warga Jogja untuk meneriakan
suaranya dalam menentang Rancangan Undang-Undang Keistimewaan Yogyakarta oleh
pemerintah. Selain lagu ini muncul pada sidang rakyat pada tahun 2010, lagu ini juga
muncul pada 4 January 2011 saat acara peringatan berpindahnya Ibu Kota Republik
Indonesia.4
Namun perjuangan Jogja Hiphop Foundation tidak berhenti disitu, mereka
membuat video klip “Jogja Istimewa” dan mempromosikanya melalui media internet
yaitu Youtube pada tanggal 14 February 2011. Sebelumnya banyak tawaran yang datang
pada Jogja Hiphop Foundation untuk pembuatan video klip “Jogja Istimewa”, namun
Marzuki belum bisa menerima tawaran tersebut, dikarenakan Marzuki dan Jogja Hiphop
Foundation mempunyai bayangan dan konsep sendiri untuk video klip “Jogja Istimewa”.5
3
Berikut adalah saduran dari (www.kiiltheblog.com), 16 september 2013.
4
Berikut adalah saduran dari (www.Hiphopdiningrat.com), 16 september 2013.
5
http://www.youtube.com/results?search_query=jogja+istimew, 16 september 2013.
4
Meskipun video klip yang dibuat Jogja Hiphop Foundation tanpa sutradara, mereka
membuat video klip ini berdasarkan konsep yang mereka ciptakan hasil dari kreatifitas
mereka sebagai musisi yang independent.
Sejak pertama kali mempublikasikan lagu Jogja Istimewa bersama Ki Jarot (Kill
the DJ, Jahanm, Rotra) dari Jogja Hip Hop Foundation, saya bercita-cita mempunyai
video klip dari peristiwa-peristiwa besar dan bersejarah berkaitan dari lagu tersebut.
Meskipun tanpa sutradara dan konsep ndakik-ndakik, video klip ini akan mengingatkan
kita akan peristiwa tersebut sepanjang masa. Banyak sekali tawaran untuk membuat video
klip lagu Jogja Istimewa ini, tapi saya tidak bisa membayangkan bentuk lain. Terima kasih
untuk sumbangan footage teman-teman; X-Code Film, Budi Tobon, Arif, dan Chandra
Hutagaol. Selamat Menikmati (Marzuki).
Dihari yang sama saat Jogja Hiphop Foundation mempublikasikan video klip
“jogja Istimewa”, Jogja Hiphop Foundation dikejutkan dengan pegawai keraton yang
mengantarkan surat penghargaan yang berisikan tentang rasa terima kasih dari Keraton
kepada Jogja Hiphop Foundation atas diciptakanya dan dipopulerkanya lagu “Jogja
Istimewa”. Lagu “jogja Istimewa”, melekat dan menjelma sebagai suatu lagu kebangsaan
bagi rakyat Yogyakarta, suatu apresiasi yang sangat membanggakan juga mengharukan
bagi Jogja Hiphop Foundation, karena lagu “Jogja Istimewa” mendapat tempat di hati
rakyat Yogyakarta dan diapresiasi dengan baik.6
Mewakili teman-teman Ki Jarot (Kill the DJ, Jahanam, Rotra), saya
menyampaikan terima kasih setinggi-tingginya kepada Kraton Yogyakarta Hadiningrat
atas apresiasi ini. Penghargaan ini juga keunikan tersendiri bagi Kraton, dibalik kesan
tradisional, mereka memberikan ruang apresiasi dan ekspresi untuk jenis musik hip-hop
yang kami usung. Sesungguhnya, tradisi justru akan terus menemukan ruang eksistensinya
ketika mampu bersinggungan dengan kekinian. Menjadi sesuatu hal yang luar biasa ketika
kami berada di atas panggung, dimana Raja dan Rakyat duduk sama rendah dan berdiri
sama tinggi, bersama menyanyikan lagu Jogja Istimewa. Kami haru dan bangga, bahwa
lagu ini bisa menjadi lagu rakyat Yogyakarta dan telah dinyanyikan di berbagai acara
besar dan bersejarah bagi rakyat Yogyakarta. Semoga tujuan lagu Jogja Istimewa
selamanya abadi, yaitu sebagai penyemangat sekaligus pengingat akan nilai-nilai
kerakyatan (Marzuki).
6
saduran dari (www.killtheblog.com), 16 september 2013.
5
Berikut surat penghargaan keraton yang diberikan kepada Jogja Hiphop
Foundation atas lagu “Jogja Istimewa” yang mendapat apresiasi yang luar biasa dari
warga Yogyakarta. Lagu ini menjadi tuntunan untuk warga Yogyakarta yang mencintai
apa yang mereka punya dan apa yang mereka miliki.
Gambar 1
Sumber : www.killtheblog.com
Sebelumnya sudah ada penelitian yang menggunakan obyek lagu “Jogja
Istimewa” oleh Arum Nurmala Handayani dengan judul “Kritik sosial dalam lagu
dan video klip Jogja Hiphop Foundation (analisis semiotika lagu “Jogja
Istimewa”, dan “Cucak nguntal Boyo”).
6
Penulis akan menggunakan originalitas penelitian dalam menelaah
penelitian ini. Originalitas penelitian menyajikan perbedaan dan persamaan
bidang kajian yang diteliti antara peneliti dengan peneliti-peneliti sebelumnya.
Hal ini dimaksudkan untuk untuk menghindari adanya pengulangan kajian
terhadap hal-hal yang sama.
Dengan demikian akan diketahui sisi-sisi apa saja yang membedakan dan
akan diketahui pula letak persamaan antara penelitian peneliti dengan penelitianpenelitian terdahulu. Dalam hal ini akan lebih mudah dipahami,jika peneliti
menyajikannya dalam bentuk tabel dibandingkan dengan menyajikan dalam
bentuk paparan yang bersifat uraian. Oleh karena itu, peneliti memaparkannya
dalam bentuk tabel seperti dibawah ini :
7
Tabel 1.1
Originalitas Penelitiann
NO
Nama Peneliti, Tahun
Persamaan
Perbedaan
dan Judul Penelitian.
1.
Arum
Originalitas
Penelitian
Nurmala Persamaanya
Pesan Kritk
Pesan dibalik
Sosial dalam
kata
“Kritik Sosial dalam salah satu
lirik dan video
“Istimewa”
Lirik dan Video Kip obyek
klip “Jogja
dari Video
Jogja
Istimewa dan
Klip “Jogja
“cucak
Istimewa”.
Handayani,
2012. disini adalah
Hiphop penelitianya
Foundation
(analisis sama yaitu
semiotika lagu “Jogja lagu “Jogja
Istimewa
dan
Nguntal Boyo”).
Cucak Istimewa”.
Nguntal
Boyo”.
Kemudian
Kemudian,
teori R.
teori yang
Barthes.
digunakan
selain R.
Barthes juga
menggunakan
teori Andrew
Tolson.
Media yang
dipakai penulis
lagu dan
liriknya.
Sumber: Universitas Islam Indonesia
Oleh karena fakta-fakta yang penulis tatarkan diatas, maka penulis akan meneliti
video klip dari Jogja Hiphop Foundation yang berjudul “Jogja Istimewa”. Penulis ingin
mencari pesan dibalik kata “”Istimewa”, selain dar keistimewaan Jogja sendiri dari
sejarahnya. Penulis mencoba meneliti video ini menggunakan semiotika Roland Barthes,
dimana penulis ingin mencari pesan yang terkandung dalam mitos, dimana didalam mitos
8
tersebut terdapat pesan atau ideologi yang bersembunyi didalam video klip “Jogja
Istimewa” ini. Pesan atau ideologi tersebut yang menjadi tujuan dalam penelitian ini.
1.2 Rumusan Masalah.
Berdasarkan pada latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1.2.1 Apa pesan yang ada dalam video klip Jogja Hiphop Foundation yang
berjudul “Jogja Istimewa”?.
1.3 Tujuan Penelitian.
1.3.1 Menjelaskan pesan yang ada dalam video klip Jogja Hiphop Foundation
dengan judul “Jogja Istimewa”.
1.4 Manfaat Penelitian.
Peneliti memiliki harapan, bahwa penelitian ini mempunyai manfaat sebagai
berikut:
1.4.1 Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini dapat membantu dan membuka wawasan
pembaca tentang perananan video klip sebagai media komunikasi dan media
promosi, serta mencari suatu pesan yang ada didalam video klip dengan
menggunakan semiotika.
1.4.2 Manfaat Praktis
Diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi para pembaca tentang
bagaimana untuk kita bisa membuka mata kita bahwa percampuran budaya adalah
sesuatu yang baik dan kebudayaan daerah akan sangat baik jika bisa berjalan
dengan kekinian tanpa menghilangkan unsur – unsur asli dari kebudayaan
9
tersebut, karena akan membawa dampak yang baik. Seperti percampuran budaya
Hiphop dan Jawa yang dibawa oleh Jogja Hiphop Foundation.
1.5 Batasan penelitian
Pada penelitian ini penulis akan membatasi penelitian, yaitu penelitian pada video
klip Jogja Hiphop Foundation. Banyaknya video klip Jogja Hiphop Foundation membuat
penulis memilih video klip Jogja Hiphop Foundation yang berjudul “Jogja Istimewa”
dalam penelitian yang penulis lakukan. Pertimbanganya adalah seperti yang penulis
utarakan pada latar belakang. Meneliti video klip yang berisi pesan tersembunyi, bukan
pada video klip yang berisi mengenai perjalanan Jogja Hiphop Foundation. Dalam hal ini
ada dua video klip dari Jogja Hiphop Foundation yang mempunyai pesan tersembunyi,
yaitu “Cucak nguntal Boyo”, dan “Jogja Istimewa”. Video klip “Jogja Istimewa”
dipandang yang paling cocok untuk diteliti karena mempunyai keunikan tersendiri.
Keunikan dari video klip “Jogja Istimewa” adalah seperti yang penulis paparkan didalam
latar belakang. Seperti lagu “Jogja Istimewa” menjadi lagu kebangsaan bagi warga
Yogyakarta dan alas an lain yang ada di latar belakang.
10
11