Infrastruktur dan Tata Ruang pada Badan Perpustakaan Arsip, dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Informasi telah menjadi suatu kebutuhan manusia,melalui informasi manusia
dapat mengetahui peristiwa yang terjadi di sekitar, memperluas cakrawala
pengetahuan, sekaligus memahami kedudukan serta peranan dalam masyarakat. Salah
satu bukti kemajuan informasi yaitu munculnya terbitan-terbitan atau literatur baik
tercetak maupun non cetak, baik dalam bentuk fisik maupun digital. Perkembangan
informasi yang menjadikan masyarakat juga mengalami perkembangan yang lebih
modern, menjadikan informasi sebagai suatu lahan yang luas dan strategis untuk
dihimpun, diolah, dan disebarluaskan. Informasi yang sudah ada jangan sampai tidak
tersalurkan dengan baik kepada masyarakat yang biasa disebut pengguna informasi.
Oleh sebab itu salah satu lembaga yang dapat memenuhi kebutuhan akan informasi
masyarakat secara tepat adalah perpustakaan.
Menurut Suwarno (2011: 14), “perpustakaan merupakan suatu satuan kerja
organisasi badan atau lembaga. Satuan unit kerja tersebut dapat berdiri sendiri, tetapi
dapat juga merupakan bagian dari organisasi di atasnya yang lebih besar.
Perpustakaan amat penting bagi kehidupan dan kecerdasan bangsa”. Sesuai dengan
fungsinya yaitu sebagai sumber informasi perpustakaan memegang peranan penting
dalam pembangunan nasional dan merupakan sarana penunjang dalam pendidikan
dan kebutuhan sumber informasi. Perpustakaan pada dasarnya mempunyai tugas

untuk mengadakan, mengolah, dan menyebar luaskan informasi kepada masyarakat
yang membutuhkan. Perpustakaan mengoptimalkan layanan pada empat hal yaitu,
sarana kegiatan pembelajaran, sarana informasi, sarana penelitian, dan sarana
rekreasi.

1
Universitas Sumatera Utara

Perpustakaan bukan hanya tempat pengkoleksian buku-buku dan layanan jasa
informasi semata tetapi, infrastruktur sebagai hal mendasar dalam penyelenggaran
suatu instansi perpustakaan dan penataan ruangan juga sangatlah penting untuk
dipertimbangkan dalam pengembangan perpustakaan sebagai unit pelayanan
masyarakat dalam mencari suatu informasi. Untuk itu suatu perpustakaan dari segi
fisiknya memerlukan pembinaan yang tepat, yang memperhatikan perpaduan aspek
lokasi, gedung, ruangan dan koleksi agar serasi,selaras dan seimbang. Suhu udara,
sistem penerangan, dan penataan ruang pada perpustakaan sangat penting untuk
diperhatikan karena berkaitan dengan kenyamanan pemustaka, jika pemustaka merasa
nyaman berada di perpustakaan, maka pemustaka akan senang dan akan datang
kembali ke perpustakaan. Dengan membuat ruangan menjadi baik juga dapat
membuat yang enggan datang ke perpustakaan menjadi tertarik untuk datang dan

membaca di perpustakaan.
Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera
Utara merupakan perpustakaan umum yang ikut serta dalam menunjang proses
belajar dan juga sebagai sumber informasi yang pengunjung dan pemustakanya
adalah seluruh lapisan masyarakat khususnya sebagai pusat informasi bagi
masyarakat yang berada di Sumatera Utara dan dituntut dalam merencanakan suatu
gedung dan ruangan perpustakaan yang dapat diharapkan adanya perhatian khusus
dari aspek tersebut. Pada perencanaan infrastruktur yang baik, penataan ruangan
perpustakaan, sistem penerangan, suhu udara, dan berbagai aspek yang terlibat dalam
kenyaman pemustaka

diharapkan mampu dirancang sedemikian rupa agar

terciptanya suasana positif dan efisien bagi pemustaka ketika berada di perpustakaan
dan produktifitas pustakawan ketika bekerja di perpustakaan.
Banyak perpustakaan umum yang tidak memperlihatkan perhatian khusus
terhadap beberapa aspek tersebut. Hal ini adalah salah satu penyebab rendahnya
tingkat kunjung masyarakat untuk datang ke perpustakaan dan sebagai salah satu
pemicu meredupnya


pamor perpustakaan di kalangan masyarakat sehingga

2
Universitas Sumatera Utara

menyebabkan masyarakat yang berkunjung keperpustakaan dalam hal ini biasa
disebut dengan pemustaka, akan mengurungkan niatnya dan enggan untuk datang.
Beberapa aspek tersebut jika tidak dirancang dengan baik juga akan berdampak buruk
dengan tingkat produktifitas para pustakawan dalam mengelola perpustakaan, salah
satu contohnya yaitu apabila keadaan ruangan perpustakaan tidak nyaman, kurang
kondusif, dan terkesan membosankan bagi pustakawan secara tidak langsung
pustakawan menjadi tidak betah di ruangan tersebut sehingga berkemungkinan besar
meninggalkan pekerjaan yang telah menanti sehingga tingakat produktifitas
pustakawan menjadi rendah dan kualitas minat kunjung pemustaka terhadap suatu
perpustakaan pun terpengaruhi oleh hal tersebut.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk menulis kertas karya ini
dengan judul “ Infrastruktur dan Tata Ruang Pada Badan Perpustakaan, Arsip Dan
Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara”. Sesuai dengan judul kertas karya ini, maka
masalah yang akan dibahas dalam kertas karya ini adalah apakah perencanaan
infrastruktur dan tata ruang pada Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi

Provinsi Sumatera Utara telah sesuai dengan standar kriteria perpustakaan umum.

1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan penulis dalam memilih judul “Infrastruktur dan Tata Ruang Pada
Badan Perpustakaan, Arsip Dan Dokumentasi Provisi Sumatera Utara” adalah :
1. Untuk mengetahui lebih jelas lagi bagaimana sistem pengaturan infrastruktur dan
tata ruang pada BPAD Provinsi Sumatera Utara.
2. Untuk mengetahui kelengkapan infrastruktur pada setiap ruangan BPAD Provinsi
Sumatera Utara.
3. Untuk menambah ilmu pengetahuan serta wawasan penulis tentang perpustakaan
khususnya pada bidang penataan ruang agar nantinya dapat diterapkan di dunia
kerja.

3
Universitas Sumatera Utara

1.3 Ruang Lingkup
Ruang lingkup penulisan kertas karya ini adalah membahas tata ruang BPAD
Provinsi Sumatera Utara yang meliputi : infrastruktur dan tata ruang pada BPAD
Provinsi Sumatera Utara.


1.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan kertas karya ini
adalah sebagai berikut :
1. Tinjauan Literatur
Tinjauan literatur ini dilakukan untuk mendapatkan informasi melalui bahan
bacaan yang berhubungan dengan pembahasan kertas karya ini bersifat
teoritis yaitu dengan cara membaca buku, internet, dan jurnal yang
berhubungan dengan penulisan kertas karya ini.
2. Observasi
Penulis memperoleh informasi dengan cara melakukan pengamatan secara
langsung ke BPAD Provinsi Sumatera Utara.
3. Wawancara
Melakukan wawancara dengan pustakawan di BPAD Provinsi Sumatera
Utara untuk memperoleh informasi yang berhubungan dengan penulisan
kertas karya ini.

4
Universitas Sumatera Utara