Makna dan Fungsi Upacara Puak Poi pada Upacara Paisin dalam Budaya Masyarakat Tionghoa di Pematangsiantar

DAFTAR PUSTAKA
a.

Buku dan Artikel

Abdurrahmat, H. Fathoni, 2006. Antropologi Sosial Budaya. Jakarta: Rhineka
Cipta.
Adler, Mortimer J. et al. (eds.). 1983. Encyclopaedia Britannica (Vol. XII).
Chicago: Helen Hemingway Benton.
Akim, Stafanus, 2002. Memahami Budaya Tionghoa. Jakarta: Gramedia.
Ali, Mukti, 1988. Agama-agama di Dunia. Yogyakarta: Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Sunan Kalijaga Press.
Anderson, John, 1971. Mission to the East Coast of Sumatra in 1823. Singapura:
Oxford University Press.
Ardianto dan Lukiah Komala, 2004. Komunikasi Massa: Suatu Pengantar.
Simbiosa Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Azra, Azyumardi, 2007a. Islam in the Indonesian World: An Account of
Institutional Formation. Bandung: Mizan.
Azra, Azyumardi, 2007b. Merawat Kemajemukan Merawat Indonesia. Jakarta:
Kanisius.
Bangun, Payung, 1981. Kebudayaan Batak & Pariwisata IV. Medan: Yayasan

Kebudayaan Batak.
Barthes, R., 1967. Elementss of Semiology. London: Jonathan Cape.
Barthes, Roland. 1972. Membedah Mitos-mitos Budaya Massa. Jakarta: Jalasutra.
Bascom, William R., 1965. “The Forms of Folklore: Prose Narratives.” Journal of
American Folklore. Volume 78, nomor 307, Januari-Maret 1965.
Badan Pusat Statistik Pemerintah Kota Pematangsiantar, 2015. Pematangsiantar
dalam Angka. Pematangsiantar: BPS.
Benny, H. Hoed, 2011. Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya. Jakarta:
Komunitas Bambu.
Castles, Lance. 1972. The Political Life of A Sumatra Resiency: Tapanuli 19151940. Yale: Yale University. Disertasi Doktoral.
Damanik, Jahutar, 1974. Jalannya Hukum Adat Simalungun. Medan: P.D. Aslan.
Danandjaja, Djames, 1984. Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lainlain. Jakarta: Grafiti Pers.
Denzin, Norman K. dan Yvonna S. Lincoln (eds.). 1995. Handbook of Qualitative
Research. Thousand Oaks, London, dan New Delhi: Sage Publications.

Universitas Sumatera Utara

Endraswara, Suwardi. 2008. Metode Penelitian Sastra. Yogyakarta: Media
Pressindo.
Fiske, John. Cultural and Communication Studies SebuahPengantar Paling

Komprehensif. Bandung: Jalasutra
Hadari dan Martini, 1994. Metode Penelitian. Jakarta: Gramedia.
Harahap, H.M.D., 1986.
Grafindo-Utama.

Adat-Istiadat

Tapanuli

Selatan.

Jakarta:

Harsojo, 1977. Pengantar Antropologi Budaya. Jakarta: Bina Cipta.
Herkovits, Melville J., 1948. Man and His Work. New York: Alfred A. Knopft.

Herskovits, Melville J. dan Frances S., 1958. Dahomean Narrative: A Crosscultural Analysis.Northwestern University African Studies, No. 1. Evanston,
III.: Northwestern Univ. Press.
Ihromi, T.O.2006. Pokok-pokok Antropologi Budaya. Jakarta: Yayasan Obor.
Jhuenhyie, 2000. Budaya China. Jakarta: Salemba

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Versi Elektronik Luar Jaringan. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Kartodirdjo, Sartono, 1988. Pengantar Sejarah Indonesia Baru. Jakarta:
Gramedia.
Koentjaraningrat (ed.), 1980. Metode-metode Penelitian Masyarakat.
Gramedia.

Jakarta:

Koentjaraningrat, 1973. Kebudayaan, Mentalitet, dan Pembangunan. Jakarta:
Gramedia.
Koentjaraningrat, 1982. Kebudayaan, Mentalitet, dan Pembangunan.
Gramedia.

Jakarta:

Koentjaraningrat, 1990. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cistra.
Koentjaraningrat (ed.), 1991. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta:
Gramedia.
Koentjaraningrat, 1986. Sejarah Teori Antropologi I.

Indonesia (UI Press).

Jakarta: Universitas

Kriyantono, Rachmat. 2007. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana.
Kwek, J.S., 2006. Mitologi China Dan Kisah Alkitab. Medan: Penerbit Andi.

Universitas Sumatera Utara

Littlejohn, Stephen W, 2009.Theories of Human Communication edisi 9. Jakarta.
Salemba Humanika.
Malinowski, 1948 Man and His Works: The Science of Cultural Anthropology. New York: Knopf.
Malinowski, 1955 Cultural Anthropology. New York: Knopf.
revision of) Man and His Works, 1948.

(An abridged

Malinowski, 1944. “Teori Fungsional dan Struktural,” dalam Teori
Antroplologi I Koentjaraningrat (ed.), 1987. Jakarta: Universitas
Indonesia Press.

Moleong, Lexy J. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Roskarya.
Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Mulyana, Dedi dan Jalaluddin Rakhmat, 2006. Komunikasi Antarbudaya:
Panduan Berkomunikasi dengan Orang-Orang Berbeda Budaya. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Nababan, P.W.J., 1991. Sosiolinguistik: Suatu Pengantar. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Narroll, R. 1964. Kelompok Etnik dan Batasannya. Jakarta: Universitas Indonesia
Press.
Ong Hok Kam, 2005. Riwayat Tionghoa Peranakan di Jawa. Jakarta: Komunitas
Bambu
Poerwadarminta (ed.), 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: balai
Pustaka.
Poerwadarminta (ed.), 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Purba, Setia Dermawan, 1994. Penggunaan, Fungsi, dan Perkembangan Nyanyian
Rakyat Simalungun bagi Masyarakat Pendukungnya: Studi Kasus di Desa Dolok
Meriah, Kecamatan Dolok Silau, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Jakarta:

Tesis Magister Antropologi Universitas Indonesia.
Radcliffe-Brown, A.R., 1952., Structure and Function in Primitive Society. Glencoe:
Free Press.

Sangti, Batara [Ompu Buntilan], 1977. Sejarah Kebudayaan Batak. Balige: Karl
Sianipar.
Siahaan, Yudhistira, 2012. Kajian Musikal dan Pertunjukan Barongsai dalam
Perayaan Cap Go Meh Masyarakat Tionghoa di Maha Vihara Maitreya,

Universitas Sumatera Utara

Kompleks Perumahan Cemara Asri Medan. Medan: Skripsi Sarjana
Program Studi Etnomusikologi FIB USU.
Silviana, Yoan, 2012. Fungsi dan Makna Penyambutan Imlek pada Masyarakat
Tionghoa di Pematangsiantar. Medan: Skripsi Sarjana Program Studi Sastra
China FIB USU.
Sinar, Tengku Luckman, 1988. Sejarah Deli Serdang. Lubuk Pakam: Badan
Penerbit Pemerintah Daerah Tingkat II Deli Serdang.
Sou`yb, Joesoef, 1996. Agama-agama Besar didunia, Jakarta: Al-Hussna Dzikra.
Suryadinata, Leo, 1999. Etnis Tionghoa dan Pembangunan Bangsa. Jakarta:

LP3ES. Juga dalam versi Inggris: Leo Suryadinata, 1997. Chinese and
National-Building in Souteast Asia. Asian Studies Monograph No. 3.
Singapore: Singapore Society of Asian Studies.
Suryadinata, Leo, 1992. Pribumi Indonesians: The Chinese Minorities and China
A Study of Perceptions and Politics. Singapore: Heinemann Asia.
Suryanto, Pdt. Markus T., 1996. Mengenal Adat Istiadat Tionghoa. Jakarta:
Pelkrindo (Pelayanan Literatur Kristen Indonesia).
Syafrida, Reny. 2012. Fungsi dan Makna Penyembahan Leluhur Pada
Masyarakat Tionghoa. Skripsi Sarjana Sastra China, Fakultas Ilmu Budaya
USU Medan.
Wang Gungwu, 1981. Community and Nation: Essays on Southeast Asia and the
Chinese. Kuala Lumpur: Heinemann.
Wilton, Syeelwem S., 2014. Struktur dan Makna upacara Cheng Beng bagi
Masyarakat Tionghoa di Berastagi. Skripsi Saraja Sastra China, Fakultas
Ilmu Budaya USU Medan.
Tambunan, Netor Rico, 1996. “Dr. I.L. Nommensen: Missionaris Besar, Penguakl
Kegelapan Tanah Batak,” dalam Kartini, nomor 601. Desember 1996.
Takari, Muhammad, 1997. Struktur Musik Tua Pi Ciu yang Dipergunakan oleh
Masyarakat Tionghoa di Kota Medan pada Upacara Tiau Sang. (Laporan
Penelitian) Jakarta: Yayasan Ilmu-ilmu Sosial.

Tanggok, M. Ikhsan, 2005. Mengenal Lebih Dekat “Agama Konghucu di
Indonesia. Jakarta: Pelita Kebajikan.
Tong, Daniel.2010. Tradisi dan Kepercayaan China. Jakarta: Pustaka Sorgawi
Vasanti, Puspa, 1990. “Kebudayaan Orang Tionghoa di Indonesia,” dalam
Masyarakat dan Kebudayaan di Indonesia. Koentjaraningrat (ed.). Jakarta:
Penerbit Jambatan.

Universitas Sumatera Utara

Widyosiswoyo, Supartono. 2001. Sejarah Seni Rupa di Indonesia. Jakarta: Ghalia
Indonesia.

b. Internet
www.baiduwenhua.cn
http://id.wikipedia.org/wiki/Tionghoa-Indonesia#masa-masaawal
http:/etnis_Tionghoa_reformasi
www.wikipedia.com
www.sumut.go.id.
www.google.com
http://id.wikipedia.org/wiki/Agama_Khonghucu#Intisari_ajaran_Khong_Hu_Cu

http://www.g-excess.com/136/pengertian-agama-konghucu/
http://misi.sabda.org/konfusianisme
(https://www.google.co.id/?gws_rd=cr,ssl&ei=qRGzVb2oLJWPuATulp DoCQ#q
= definisi+ilmu+bahasa).

Universitas Sumatera Utara