Makna dan Fungsi Upacara Puak Poi pada Upacara Paisin dalam Budaya Masyarakat Tionghoa di Pematangsiantar

GLOSARIUM
Akulturasi: proses bercampurnya dua budaya atau lebih membentuk budaya baru
dan mengandung kepribadian kebudayaan yang berbaur tersebut.
Asimilasi: proses sosiobudaya masuknya seseorang yang berasal dari satu
kebudayaan ke dalam kebudayaan dominan
Buddha: adalah sebuah sistem religi (agama) yang dibawa oleh Sidharta Gautama
dari India, yang kemudian menyebar ke berbagai penjuru dunia.
Cheng beng: ziarah kubur orang tua
Chuat guek pa: dibukanya pintu nereraka
Dao: adalah satu sistem religi, yang berpusat dari keberadaan Dao di dunia ini.
Ajaran ini sering juga disebut dengan Tao atau Taoisme.
Etnik: kelompok manusia yang dipandang sebagai keturunan yang sama,
memiliki bahsa yang sama, dan hidup pada wilayah budayanya.
Gong Xi Fat Cai: ucapan yang berarti selamat dan sukses saat Imlek.
Huaqiao: China perantauan
Huaren: Tionghoa sebagai etnik
Huen tong: surge
King ang: guci
Konghucu (Konfusius): adalah sebuah sistem religi yang berasal dari ajaranajaran religi dan filsafat Konfusius atau Kon Fu Tse.
Kuomintang: Partai Nasionalis China
Masyarakat: kesatuan hidup manusia, yang memiliki berbagai tujuan social dan

kebudayaan yang sama.
Migrasi: proses perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain secara
permanen
Paisin: adalah aktivitas sembahyang pada umumnya yang dilakukan umat Tao,
Buddha, dan Konghucu, biasanya memohon dan menanyakan
sesuatu kepada Tuhan/Dewa-Dewi, nenek moyang di Alam Baka,
atau makhluk-makhluk gaib lainnya.
Puak Poi: sebuah artefak religi pada masyarakat Tionghoa yang lazim digunakan
sebagai sarana komunikasi baik terhadap Alam Langit maupun Alam
Baka, biasanya menanyakan dan mengharapkan sesuatu melalui
petanda jawabannya, yaitu tiga jawaban: sengpoi, jipoi, dan kampoi.
San chiao wei yi: Tiga agama yaitu Tao, Budha, dan Konfutse adalah satu
Se shio: nama-nama binaatang untuk tahun China
She: nama keluarga yang ditarik secara patrilineal
Sia hwe: kamar dagang Tionghoa
Tang cek: musim salju
Tenglang: dari kata Tangren, laki-laki dari Dinasti Tang
Tengsua: dari kata Tangsan, Gunung Timur, Tionghoa perantauan
Tiong chiu: bulan 8 hari 15 penyembahan Dewi Bulan
Tionghoa: orang-orang yang berasal dari Tiongkok (Kerajaan Langit)

Tuan yang: hari raya bulan 5 menghormati penyair Chin Yen
Tui lien: kain merah saat Imlek.
Waiji Huaren: orang Tionghoa berkewarganegaraan asing

Universitas Sumatera Utara

Xin ke: pendatang baru
Yang lek: tahun Msehi
Zangguo Xuetong: keturunan Tionghoa
Zhongguo qiaoming: warga China yang bermukim di negara asing

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR INFORMAN DAN PELAKU PAISIN
YANG MENGGUNAKAN PUAK POI DI PEMATANGSIANTAR

A. Informan Kunci (Key Informant)
(1) Nama: Susanto Wijaya (Akiong)
Agama: Buddha.
Profesi: Saikong (pemimpin upacara orang meninggal, upacara ini lazim

disebut dengan tua pi ciu) dan pemilik kelenteng.
Umur: 68 tahun.
(2) Nama: Aliang
Agama: Buddha
Pekerjaan: Wiraswasta. Ia dipandang oleh masyarakat Tionghoa di
Pematangsiantar sebagai sesepuh kebudayaan Tionghoa, yang banyak
menegetahui tentang agama Buddha, Konghucu, dan Tao. Ia juga
memahami tata cara upacara paisin dan makna-makna di balik upacara
tersebut.
Umur: 75 tahun.

B. Para Pelaku Paisin yang Menggunakan Puak Poi
(1) Juli
(2) Candra
(3) Fitri
(4) Nita
(5) Fani

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PERTANYAAN
1. Siapa nama Anda?
2. Apa profesi Anda?
3. Telah berapa lama anda tinggal di daerah ini?
4. Apakah Anda mengetahui apa itu Puak poi?
5. Menurut Anda apakah Puak poi itu?
6. Seberapa sering Anda menggunakan Puak poi?
7. Bagaimana tata cara penggunaan Puak poi?
8. Bagaimana bentuk Puak poi menurut Anda?
9. Apa fungsi Puak poi menurut Anda?
10. Apa Makna Puak poi menurut Anda?
11. Bagaimana cara Anda agar fungsi dan makna Puak poi dapat lebih
dipahami oleh masyarakat Tionghoa di Pematangsiantar yang masih belum
mengetahui Puak poi?

Universitas Sumatera Utara