Makna dan Fungsi Upacara Puak Poi pada Upacara Paisin dalam Budaya Masyarakat Tionghoa di Pematangsiantar

ABSTRAKSI
Skripsi sarjana ini berjudul Fungsi dan Makna Puak Poi pada Upacara
Paisin dalam Budaya Masyarakat Tionghoa di Pematangsiantar. Tujuan
penelitian dalam menulis skripsi ini adalah mengetahui dua aspek dari eksistensi
puak poi pada upacara paisin dalam kebudayaan masyarakat Tionghoa di
Pematangsiantar, yaitu: (a) fungsi dan (b) makna (bahasa dan budaya).Metode
penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang ditulis
secara deskriptif. Metode pengumpulan data dilakukan melalui studi lapangan
berupa: wawancara, observasi, perekaman upacara dan penggunaan puak poi,
pengamatan terlibat (participant observer), dan studi kepustakaan. Narasumber
kunci yang didapat di lapangan adalah dua orang saikong yang berkompeten.
Pengamatan upacara paisin dilakukan kepada para pelakunya dengan mengambil
beberapa peristiwa upacara di Pematangsiantar, sesuai dengan tema komunikasi
dalam upacara paisin ini, yaitu: rezeki, jodoh, pengobatan, kerja, pembersihan
altar keluarga, dan lain-lain. Penelitian ini menggunakan dua teori utama untuk
mengkaji dua rumusan masalah. Untuk mengkaji fungsi puak poi pada upacara
paisin, digunakan teori fungsionalisme Malinowski dan untuk mengkaji makna
(bahasa dan budaya) digunakan teori semiotik Barthes. Temuan keilmuan yang
diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) puak poi pada upacara
paisin dalam budaya masyarakat Tionghoa di Pematangsiantar berfungsi sebagai:
sarana komunikasi kepada (Tuhan, para Dewa, dan leluhur); menyelesaikan

berbagai permasalahan manusia dalam menjalani hidupnya; menjaga
keseimbangan kosmos; memperkuat ajaran-ajaran sistem religi masyarakat
Tionghoa; menguatkan integrasi keturunan dan kekerabatan; dan menjaga
kontinuitas kebudayaan dalam proses perubahan dalam ruang dan waktu. (2)
Makna puak poi adalah secara etimologis adalah bertanya dan terjadilah. Secara
kontekstual berarti puak poi ini adalah sarana komunikasi kepada Tuhan/Dewa,
leluhur di Alam Baka, atau makhluk gaib lainnya. Secara semiotik puak poi
memiliki tiga petanda jawaban yaitu: sengpoi (jawaban ya), jiupoi (jawaban yang
menggantung antara ya dan tidak), dan kampoi (jawaban tidak). Teks pertanyaan
sekaligus permintaan umumnya menggunakan bahasa Indonesia, dengan tema
berupa rezeki, jodoh, pengobatan, kerja, pembersihan altar keluarga, dan lainnya.
Kata Kunci: fungsi, makna, puak poi, paisin, sengpoi, jiupoi, kampoi

Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT
The title of this thesis is The Function and Meaning of Puak Poi in Paisin
Ceremony in the Culture of the Chinese community at Pematangsiantar. The
objective of the study was to find out two aspects of the existence of Puak Poi in
Paisin Ceremony in the culture of the Chinese community at Pematangsiantar,

which were (a) the function and (b) the meaning (language and culture).The
research used descriptive qualitative method. The data were taken through field
research by means of: interview, observation, recordings of the ceremony and the
use of puak poi, participant observation (participant observer), and library
research. The key respondent in the field were persons with capability; they were
saikong. The paisin ceremony observation was conducted towards the performers
by taking some events in the ceremony at Pematangsiantar into observation,
accordingly with the communication themes of the paisin ceremony, which were:
luck, match, medication, work, the cleaning of family’s altar, and so on.The
research used two main theories in studying the two research problems. In order to
study the function of puak poi in paisin ceremony, the research used the theory of
functionalism by Malinowski. Meanwhile, in order to study the meaning
(language and culture), this research used semiotics theory by Barthes. The results
were: (1) the function of puak poi in paisin ceremony in the culture of the Chinese
community at Pematangsiantar were , as the media for communication with (God,
gods, and ancestors); to overcome the problems of human beings in this life; to
maintain the balance of cosmos; to strengthen the religious system teachings of
the Chinese community; to strengthen the integration of descents and family
relation, and to maintain the cultural continuity within the process of spatial and
time changes. (2) the meaning of puak poi etimologically was to ask and to

happen. Contextually, puak poi was meant as the media for communication with
God/gods, ancestors in the hereafter, or other astral creatures. Semiotically, puak
poi had three answer markers: they were sengpoi (the answer of yes), jiupoi (the
answer of being between yes or no), and kampoi (the answer of no). The question
and request texts generally used Indonesian, with the themes of: luck, match,
medication, work, the cleaning of family’s altar, and so on.
Keywords: Function, Meaning, Puak Poi, Paisin, Sengpoi, Jiupoi, Kampoi

Universitas Sumatera Utara