Karakteristik dan Hubungan Antara Skala Warna Kulit Dengan Kadar 25(OH) D Serum Pada Perempuan Usia 20-40 Tahun di Desa Aman Damai Kecamatan Sirampit Kabupaten Langkat Sumut 2016

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Vitamin D hampir pada seluruh usia, 99% berada pada skeletal.

Homeostasis kalsium dipertahankan oleh beberapa hormon seperti paratiroid,
kalsitonin dan 1,25-dihidroksivitamin D (1,25-(OH)Vit.D).1 Sebenarnya yang
berperan paling utama dalam homeostasis vitamin D adalah paparan terhadap
sinar matahari. Anak-anak zaman sekarang sangat sedikit paparan terhadap sinar
matahari sehingga tidak sedikit jumlah anak yang mengalami defisiensi vitamin
D. Peningkatan prevalensi nutritional rickets baik di negara berkembang maupun
negara maju serta peningkatan prevalensi insufisiensi atau defisiensi vitamin D di
negara yang banyak terpapar sinar matahari seperti Malaysia, Qatar, India dan
Afrika melatar belakangi penelitian.1
Dari beberapa penelitian yang ada, prevalensi defisiensi vitamin D pada
wanita berusia 45-55 tahun adalah sekitar 50%.2 Sementara temuan Setiati, pada
wanita berusia 60-75 tahun menemukan defisiensi vitamin D sebesar 35,1%.2
Penelitian di Indonesia dan Malaysia, pada 504 wanita usia subur (WUS) berusia
18-40 tahun ditemukan rata-rata konsentrasi serum 25(OH)D adalah 48 nmol/L

dengan prevalensi defisiensi vitamin D sebesar 63%.2
Defisiensi vitamin D adalah salah satu yang umum pada seseorang yang
kekurangan gizi, meskipun kita memiliki kapasitas untuk mensintesis vitamin D
dari kolesterol dan sinar matahari. Defisiensi vitamin D juga dapat terjadi akibat
kurangnya konsumsi susu atau kurangnya makanan dengan kadar vitamin D yang
tinggi, dan penurunan eksposur sinar matahari. 3
Sumber utama dari vitamin D terdapat pada paparan sinar matahari, selain
itu vitamin D dapat juga diperoleh dari makanan alami mengandung vitamin D,
seperti pada ikan yang berlemak (salmon, mackerel, dan herring) dan minyak ikan
(termasuk minyak ikan cod pada makanan yang mana larut dalam lemak yang
secara alami terdapat juga dalam makanan dalam jumlah sangat sedikit, pada
beberapa negara bisa ditambahkan ke dalam

makanan, dan tersedia sebagai

Universitas Sumatera Utara

suplemen makanan. Sumber makanan yang kaya vitamin D berasal dari lemak
ikan dan dengan jumlah yang lebih rendah terdapat pada daging sapi dan telur.4
Faktor yang mempengaruhi kadar vitamin D dalam tubuh antara lain

adalah lamanya paparan sinar matahari, jenis kulit (pigmentasi), warna kulit,
penggunaan penutup sinar matahari (tabir surya/sunscreen), kadar hormon
paratiroid (parathyroid hormon/PTH), kadar kalsium, kadar fosfor, dan asupan
vitamin D baik dari bahan makanan sehari-hari maupun suplemen. Kadar kalsium
dalam tubuh berkaitan erat dengan kerja vitamin D dengan jalan membantu
meningkatkan penyerapan kalsium ke dalam darah.4
Vitamin D adalah prekursor hormon yang terdiri dalam 2 bentuk.
Ergocalciferol, atau vitamin D2, yang ada pada tumbuhan dan beberapa jenis ikan.
Cholecalciferol, atau vitamin D3, disintesis di kulit oleh sinar melalui reaksi
photolytic 7-dehydrocholesterol dari ransangan sinar ultraviolet (290 -315 nm)
oleh cahaya matahari, diubah menjadi 25-hydroxyvitamin D (25-OH vitamin D)
di hati. 25-OH vitamin D diubah, terutama oleh ginjal, ke dalam bentuk aktif
biologis 1,25-dihydroxyvitamin D [1,25 (OH) 2D], yang juga dikenal sebagai
calcitriol.5
Vitamin D yang cukup dapat mencegah rakhitis pada anak-anak dan
osteomalacia pada orang dewasa. Bersama dengan kalsium, vitamin D juga
membantu melindungi dari terjadinya osteoporosis.3
Terkait dengan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
untuk mengetahui pengaruh warna kulit terhadap kadar 25-hidroxyvitamin D
[25(OH)D] serum pada perempuan usia 20-40 tahun di Desa Aman Damai

Kecamatan Sirapit Kabupaten Langkat tahun 2016.

1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana karakteristik dan hubungan antara warna kulit dengan kadar 25hidroxyvitamin D [25(OH)D] serum pada perempuan usia 20-40 tahun di Desa
Aman Damai Kecamatan Sirapit Kabupaten Langkat tahun 2016 ?

Universitas Sumatera Utara

1.3

Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui karakteristik dan hubungan antara warna kulit dengan
kadar 25-hidroxyvitamin D [25(OH)D] serum pada perempuan usia 20-40 tahun
di Desa Aman Damai Kecamatan Sirapit Kabupaten Langkat tahun 2016.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui sebaran warna kulit perempuan usia 20-40 tahun di Desa
Aman Damai Kecamatan Sirapit Kabupaten Langkat tahun 2016.
2. Untuk mengetahui kadar 25-hidroxyvitamin D [25(OH)D] serum pada

perempuan usia 20-40 tahun di Desa Aman Damai Kecamatan Sirapit
Kabupaten Langkat tahun 2016.
3. Mengetahui hubungan antara warna kulit dengan kadar 25 (OH) D serum.

1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Peneliti
Sebagai bahan untuk menambah wawasan, pengalaman, pengaplikasian ilmu
dalam hal melakukan penelitian dan juga sebagai bahan pembelajaran bagi
peneliti mengenai karakteristik warna kulit terhadap kadar 25(OH)D pada
perempuan usia 20-40 tahun di Desa Aman Damai Kecamatan Sirapit Kabupaten
Langkat tahun 2016.
1.4.2 Bagi Ilmu Pengetahuan dan Dunia Penelitian
Sebagai informasi, bahan kepustakaan dan bahan rujukan bagi penelitianpenelitian berikutnya yang berkaitan dengan warna kulit dan kadar 25(OH)D pada
perempuan usia 20-40 tahun di Desa Aman Damai Kecamatan Sirapit Kabupaten
Langkat tahun 2016.
1.4.3 Bagi Dinas Kesehatan & Pemerintah Daerah & Masyarakat
Sebagai sumber data dan informasi mengenai bagaimana karakteristik dan
hubungan antara warna kulit dengan kadar 25(OH)D pada perempuan usia 20-40
tahun di Desa Aman Damai Kecamatan Sirapit Kabupaten Langkat tahun 2016


Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Hubungan Asupan Vitamin D, Gaya Hidup dan Indeks Massa Tubuh dengan Kadar 25(OH)D Serum pada Perempuan Usia 20-50 Tahun

4 52 79

Hubungan Asupan Vitamin D, Gaya Hidup dan Indeks Massa Tubuh dengan Kadar 25(OH)D Serum pada Perempuan Usia 20-50 Tahun

1 11 79

Karakteristik dan Hubungan Antara Skala Warna Kulit Dengan Kadar 25(OH) D Serum Pada Perempuan Usia 20-40 Tahun di Desa Aman Damai Kecamatan Sirampit Kabupaten Langkat Sumut 2016

0 5 54

Hubungan Asupan Vitamin D, Gaya Hidup dan Indeks Massa Tubuh dengan Kadar 25(OH)D Serum pada Perempuan Usia 20-50 Tahun

0 1 13

Hubungan Asupan Vitamin D, Gaya Hidup dan Indeks Massa Tubuh dengan Kadar 25(OH)D Serum pada Perempuan Usia 20-50 Tahun

0 0 2

Karakteristik dan Hubungan Antara Skala Warna Kulit Dengan Kadar 25(OH) D Serum Pada Perempuan Usia 20-40 Tahun di Desa Aman Damai Kecamatan Sirampit Kabupaten Langkat Sumut 2016

0 0 13

Karakteristik dan Hubungan Antara Skala Warna Kulit Dengan Kadar 25(OH) D Serum Pada Perempuan Usia 20-40 Tahun di Desa Aman Damai Kecamatan Sirampit Kabupaten Langkat Sumut 2016

0 0 2

Karakteristik dan Hubungan Antara Skala Warna Kulit Dengan Kadar 25(OH) D Serum Pada Perempuan Usia 20-40 Tahun di Desa Aman Damai Kecamatan Sirampit Kabupaten Langkat Sumut 2016

0 1 13

Karakteristik dan Hubungan Antara Skala Warna Kulit Dengan Kadar 25(OH) D Serum Pada Perempuan Usia 20-40 Tahun di Desa Aman Damai Kecamatan Sirampit Kabupaten Langkat Sumut 2016

0 0 1

Karakteristik dan Hubungan Antara Skala Warna Kulit Dengan Kadar 25(OH) D Serum Pada Perempuan Usia 20-40 Tahun di Desa Aman Damai Kecamatan Sirampit Kabupaten Langkat Sumut 2016

0 0 11