Hubungan Asupan Vitamin D, Gaya Hidup dan Indeks Massa Tubuh dengan Kadar 25(OH)D Serum pada Perempuan Usia 20-50 Tahun

ii

ABSTRAK
Latar Belakang : Defisiensi vitamin D sudah banyak dibicarakan sebagai
masalah kesehatan dunia. Indonesia adalah negara tropis yang sepanjang tahun
disinari matahari akan tetapi angka defisiensi-insufisiensi vitamin D masih tinggi
dan belum banyak penelitian tentang vitamin D di Indonesia.
Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan asupan
vitamin D, gaya hidup dan indeks massa tubuh dengan kadar 25(OH)D serum
pada perempuan usia 20-50 tahun.
Metode : Penelitian cross sectional dilakukan pada 45 subjek penelitian di Desa
Aman Damai, Kecamatan Serapit, Kabupaten Langkat dengan metode consecutive
sampling. Penilaian asupan vitamin D melalui food re-call 2x24 jam, gaya hidup
melalui kuesioner dan penimbangan berat serta pengukuran tinggi badan untuk
menilai indeks massa tubuh.
Hasil : Didapati kadar rerata 25(OH)D serum 20,4 ng/mL, rerata asupan vitamin
D 3,4 mcg/hari, rerata IMT 25,9 kg/m2 dan rerata subjek penelitian berumur 40-50
tahun (75,6%). Berdasalkan hasil analisis hubungan antara asupan vitamin D,
gaya hidup dan indeks massa tubuh dengan kadar 25(OH)D serum dengan
menggunakan uji Fisher’s Exact Test, didapati nilai p untuk asupan vitamin D
=1,00, nilai p untuk gaya hidup yang meliputi paparan sinar matahari =1,00, nilai

p penggunaan sunblock =1,00 dan nilai p penggunaan hijab =0,47 serta nilai p
untuk Indeks Massa Tubuh =0,42.
Kesimpulan : Dari hasil tersebut, disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan
yang bermakna antara asupan vitamin D, gaya hidup dan indeks massa tubuh
dengan kadar 25(OH)D serum pada perempuan usia 20-50 tahun.
Kata kunci : Gaya hidup, indeks massa tubuh, kadar 25(OH)D serum, vitamin D

Universitas Sumatera Utara

iii

ABSTRACT
Background : Vitamin D deficiency has been much discussed as a global health.
Indonesia is a tropical country that is exposed to the sun all year round but
numbers insufficiency of vitamin D is still high and has not been much research
on vitamin D in Indonesia.
Objective : The purpose of this study was to determine the relationship between
vitamin D intake, lifestyle and body mass index with 25(OH)D serum levels in
women aged 20-50 years.
Method : Cross-sectional study was conducted on 45 subjects in Desa Aman

Damai, Kecamatan Serapit, Kabupaten Langkat using consecutive sampling
method. Vitamin D intake assessment through 2x24 hours food recall, lifestyle
assessment through questionaires followed by weighing and height measurement
to identify the body mass index values.
Result : Average levels of 25(OH)D serum was 20,4 ng/mL, average intake of
vitamin D was 3,4 mcg/day, average BMI 25,9 kg/m2 and most study subjects was
40-50 years old (75,6%). Based on the results of the analysis between vitamin D
intake, lifestyle and body mass index with 25(OH)D serum levels using Fisher’s
Exact Test, p value for the intake of vitamin D =1,00, p value for a lifestyle that
includes exposure to sunlight =1,00, p value for sunblock usage =1,00, p value for
hijab usage =0,47 and p value for body mass index =0,42.
Conclusion : From these results it can be concluded that there is no significant
relationship between vitamin D intake, lifestyle and body mass index with
25(OH)D serum levels in women aged 20-50 years.
Keyword : Lifestyle, body mass index, levels of serum 25(OH)D, vitamin D

Universitas Sumatera Utara