Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Terhadap Manfaat Vitamin A Bagi Kesehatan Mata di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Pembantu Sidorame Timur Tahun 2016

1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Vitamin A merupakan istilah umum bagi sebuah kelompok senyawa kimia

yang secara struktural saling berhubungan dan dikenal dengan nama retinoid; yang
tersusun atas 20 atom karbon dan karotenoid pro-vitamin A dengan 40 atom karbon. 1
Kelompok retinoid ini secara kualitatif mengendalikan aktivitas biologis retinol.
Meskipun hanya diperlukan dalam jumlah yang kecil, namun nutrien ini sangat
dibutuhkan agar berbagai proses regulasi dan fisiologis lainnya tetap bekerja secara
normal dalam tubuh manusia. Vitamin A sendiri merupakan mikronutrien yang larut
dalam lemak dan disimpan di dalam hati, serta tidak dapat dibuat oleh tubuh, sehingga
dalam pemenuhan kebutuhannya harus didapatkan dari luar (esensial). Vitamin ini
berfungsi untuk penglihatan, pertumbuhan, serta meningkatkan daya tahan tubuh
terhadap penyakit.2
Vitamin A dalam makanan sebagian besar manusia didapat dari produk hewani
seperti susu, kuning telur, hati dan ikan. Sedangkan karoten yang berfungsi sebagai
prekursor vitamin A terkandung dalam buah-buahan dan sayur-sayuran seperti, daun

singkong, daun kacang, kangkung, bayam, kacang panjang, buncis, wortel, tomat,
jagung kuning, papaya, mangga, nangka, dan jeruk. Unit satuan dasar aktivitas vitamin
A adalah retinol equivalent (RE), dimana 1 g RE setara dengan 3,33 IU atau 3,5 nmol
retinol.1
Kadar kecukupan vitamin A bergantung sesuai dengan umur dan kebutuhan
untuk pertumbuhan. Jadi, kebutuhan pada waktu bayi dan anak lebih tinggi per kg
berat badan tubuh daripada orang dewasa. Menurut Tan KP (2008) dalam Eledrisi
(2012) secara umum kadar vitamin A yang direkomendasikan per harinya adalah
5000IU untuk orang dewasa dan pada wanita hamil atau menyusui disarankan
8000IU.3
Dalam kondisi fisiologis yang normal, hampir 90% dari vitamin A yang
ditemukan di dalam hati. Sebagian besar vitamin A akan didaur ulang antara plasma,
hati dan jaringan tubuh lainnya. Laju pemakaian vitamin A oleh jaringan tertentu dapat
menunjukkan adanya adaptasi terhadap ketersediaan vitamin A yang berkurang.
Adaptasi homeostatik dan pendaur ulangan ini berfungsi untuk mempertahankan kadar
vitamin A yang relatif konstan dalam darah sampai simpanan di dalam tubuh terpakai
di bawah nilai batas yang menentukan.2 Kelainan defisiensi vitamin A terjadi ketika

Universitas Sumatera Utara


2
simpanan vitamin A di dalam tubuh terpakai hingga batas yang mengganggu fisiologis
sekalipun bukti klinis adaya xeroftalmia (tanda patologis defisiensi vitamin A pada
mata) yang masih belum terlihat.1
Defisiensi vitamin A atau yang lebih dikenal dengan KVA, setelah malnutrisi
protein dan energi serta anemia karena defisiensi zat besi, merupakan persoalan gizi
yang paling serius dan paling banyak ditemukan diantara anak-anak kecil pada awal
1990-an, WHO (World Health Organization) mengestimasikan bahwa secara global
hampir 14 juta anak yang tiap tahunnya terkena xeroftalmia dan 190 juta anak yang
beresiko mengalami defisiensi vitamin A subklinis.1 Indonesia sendiri masalah
kekurangan vitamin A merupakan salah satu masalah dari empat masalah gizi utama.
Adapun keempat masalah gizi utama tersebut antara lain kurang kalori protein dan
obesitas (masalah gizi ganda), kurang vitamin A, gangguan akibat kurangnya iodium
(GAKI), dan anemia zat besi.3
Hal ini dianggap masalah karena defisiensi vitamin ini sebagai penyebab
terbesar kebutaan pada kanak-kanak. Lebih kurang 150 juta anak lainnya menghadapi
resiko yang meningkat untuk meninggal dalam usia kanak-kanak karena penyakit
infeksi yang disebabkan oleh status vitamin A yang tidak adekuat.1 Dan disamping itu
berdasarkan studi yang telah dilakukan oleh Helen Keller International Nutrition
Bulletin dikatakan bahwa lebih dari 90% ibu-ibu pernah mendengar tentang vitamin A.

Namun diantaranya masih banyak ibu-ibu yang kurang akan kesadaran terhadap
pentingnya pemenuhan vitamin A sebagai target yang harus dipenuhi, 55% dari ibu ibu mengetahui bahwa vitamin A baik untuk kesehatan mata dan 39% diantaranya
mengetahui bahwa vitamin A mampu meningkatkan derajat kesehatan.4
Indonesia

sendiri

telah

aktif

mengkampanyekan

penanganan

kondisi

kekurangan vitamin A, dengan program suplementasi vitamin A dua kali dalam satu
tahun, sejak tahun 1970-an. Indonesia sendiri pernah tercatat sebagai salah satu negara
yang berhasil mengatasi masalah KVA sehingga tidak lagi merupakan masalah

kesehatan masyarakat pada tahun 1992, yang ditandai dengan penghargaan Trophy
Helen Keller. Tetapi sejak krisis 1997, tampaknya masalah KVA mencuat lagi dan
hingga saat ini permasalahan kekurangan vitamin A menjadi permasalahan bagi
kesehatan masyarakat. Hingga saat ini program pemberian suplementasi vitamin A
pada kelompok masyarakat yang rentan kekurangan vitamin A masih terus dilakukan. 5
Berdasarkan data Profil Kesehatan Indonesia 2010, persentase pemberian
kapsul vitamin A pada anak-anak pra sekolah di Sumatera Utara masih di bawah rata-

Universitas Sumatera Utara

3
rata persentase seluruh provinsi di Indonesia. Juga didapati bahwa persentase
pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas di Sumatera Utara merupakan persentase
paling rendah di Indonesia. Berdasarkan data ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa
status pemberian kapsul vitamin A baik pada ibu nifas maupun anak pra sekolah di
Sumatera Utara masih tergolong kurang baik.6
Namun demikian perlu diperhatikan bahwa pemberian dosis vitamin A yang
terlalu tinggi dalam waktu yang lama dapat menimbulkan keracunan pada
tubuh.7Penyebab hipervitaminosis A umumnya dikategorikan menjadi akut dan kronis.
Hipervitaminosis akut terjadi dalam beberapa jam atau hari setelah asupan yang sangat

besar akibat terapi yang tidak tepat. Dosis toksis diperkirakan adalah sekitar
25.000IU/kg. Hipervitaminosis A kronik muncul setelah mengonsumsi lebih dari
25.000 IU setiap hari 3
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, peneliti perlu melakukan penelitian
tentang gambaran pengetahuan ibu rumah tangga tentang manfaat vitamin A bagi
kesehatan mata. Dalam hal ini peneliti memilih Posyandu wilayah kerja Puskesmas
Pembantu Sidorame Timur, dimana puskesmas ini memiliki 22 posyandu di wilayah
kerjanya.
1.2

Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut: “ Bagaimanakah pengetahuan ibu rumah tangga tentang
manfaat Vitamin A bagi kesehatan mata di posyandu wilayah kerja Puskesmas
Pembantu Sidorame Timur? “
1.3

Tujuan Penelitian


1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu rumah tangga tentang manfaat
vitamin A bagi kesehatan mata di posyandu wilayah kerja Puskesmas Pembantu
Sidorame Timur.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu rumah tangga tentang manfaat
vitamin A bagi kesehatan mata berdasarkan pendidikan.
2. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu rumah tangga tentang manfaat
vitamin A bagi kesehatan mata berdasarkan usia.
3. Gambaran pengetahuan ibu rumah tangga tentang manfaat vitamin A bagi
kesehatan mata berdasarkan sumber informasi.

Universitas Sumatera Utara

4
1.4

Manfaat Penelitian

1.4.1. Bagi Peneliti

Sebagai masukan untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam
menerapkan ilmu penelitian yang telah dipelajari di bangku perkuliahan.
1.4.2. Bagi ibu rumah tangga
Sebagai bahan masukan bagi ibu rumah tangga agar dapat berperan sebagai
kunci utama dalam menyediakan dan menjalankan dalam rangka memenuhi kebutuhan
vitamin A pada anak.
1.4.3. Bagi Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Diharapkan dapat menjadi masukan bagi Institusi sebagai data dasar dalam
penelitian selanjutnya.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Gambaran Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Tentang Manfaat Vitamin A bagi Kesehatan Mata di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan

1 39 88

Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Terhadap Manfaat Vitamin A Bagi Kesehatan Mata di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Pembantu Sidorame Timur Tahun 2016

0 3 67

Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Terhadap Manfaat Vitamin A Bagi Kesehatan Mata di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Pembantu Sidorame Timur Tahun 2016

0 3 11

Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Terhadap Manfaat Vitamin A Bagi Kesehatan Mata di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Pembantu Sidorame Timur Tahun 2016

0 0 2

Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Terhadap Manfaat Vitamin A Bagi Kesehatan Mata di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Pembantu Sidorame Timur Tahun 2016

0 0 19

Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Terhadap Manfaat Vitamin A Bagi Kesehatan Mata di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Pembantu Sidorame Timur Tahun 2016

0 0 2

Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Terhadap Manfaat Vitamin A Bagi Kesehatan Mata di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Pembantu Sidorame Timur Tahun 2016

1 4 18

Gambaran Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Tentang Manfaat Vitamin A bagi Kesehatan Mata di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan

0 0 14

Gambaran Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Tentang Manfaat Vitamin A bagi Kesehatan Mata di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan

0 0 23

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengetahuan 2.1.1.Definisi Pengetahuan - Gambaran Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Tentang Manfaat Vitamin A bagi Kesehatan Mata di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan

0 0 21