Analisis Sistem Antrian dan Simulasi Pelayanan Pengambilan Dana Pensiun Menggunakan Metode Monte Carlo di PT. Pos Indonesia Kota Lhokseumawe

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Kehidupan sehari-hari manusia memiliki banyak persoalan yang berkaitan dengan
Matematika. Persoalan-persoalan tersebut dapat dilihat langsung dalam sektor
pendidikan, perdagangan, industri, dunia bisnis, pelayanan, dan masih banyak
lagi. Salah satu bidang dalam ilmu Matematika yang berperan cukup besar dalam
kehidupan sehari-hari adalah operasi riset. Operasi riset merupakan penerapan
metode-metode ilmiah terhadap permasalahan-permasalahan rumit yang muncul
dalam kehidupan manusia. Operasi riset digunakan untuk membantu pengambilan
kebijakan dan tindakan secara ilmiah dengan meramalkan dan membandingkan
hasil-hasil dari beberapa keputusan, strategi, atau pengawasannya.

Salah satu persoalan operasi riset yang sering kita jumpai adalah mengenai
sistem antrian. Antrian dapat dijumpai pada beberapa fasilitas pelayanan umum
dimana masyarakat atau barang akan mengalami proses antrian dari kedatangan,
memasuki ruangan, menunggu, hingga mendapatkan pelayanan. Situasi menunggu

merupakan bagian dari keadaan yang terjadi dalam rangkaian kegiatan operasional
yang bersifat random dalam suatu fasilitas pelayanan. Pelanggan datang ke tempat
itu dengan waktu yang acak, tidak teratur dan tidak segera dilayani sehingga
mereka harus menunggu cukup lama. Dengan mempelajari teori antrian maka
penyedia layanan dapat mengusahakan agar dapat melayani pelanggannya dengan
baik tanpa harus menunggu lama. Tujuan sebenarnya dari teori antrian adalah
meneliti kegiatan dari fasilitas pelayanan dalam rangkaian kondisi random dari
suatu sistem antrian yang terjadi (Kakiay, 2004).

Antrian juga diterapkan di perusahaan atau lembaga yang bergerak dalam
bidang jasa guna menciptakan kedisiplinan waktu dan kerja yang efektif. Dalam
hal ini, penulis ingin membahas persoalan sistem antrian dalam bidang pelayanan

Universitas Sumatera Utara

2

di suatu fasilitas pelayanan pengambilan dan pensiun. Dana pensiun merupakan
salah satu program yang dilakukan oleh pemerintah atau perusahaan untuk
pemberian jaminan hari tua, yaitu sebagai penghargaan atas jasa yang telah

diberikan karyawan selama bertahun tahun bekerja di perusahaan tersebut yang
berupa pembayaran setiap bulan setelah karyawan atau pegawai yang
bersangkutan pensiun. Salah satu perusahaan yang menyediakan jasa pengambilan
dana pensiun adalah PT. Pos Indonesia. Bekerjasama dengan PT. Taspen,
pengambilan dana pensiun untuk pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) kini
dapat dilakukan di seluruh cabang PT. Pos Indonesia, sehingga mempermudah
pengambilan dana pensiun bagi pensiunan yang berada di daerah.

Salah satu cabang PT. Pos Indonesia yang menyediakan pelayanan
pengambilan dana pensiun adalah di Kota Lhokseumawe, Aceh. Pelayanan
pengambilan dana Pensiun di PT. Pos Indonesia Kota Lhokseumawe bagi para
pensiunan PNS ini berlangsung di awal bulan, yakni sejak tanggal 4 hingga
tanggal 16 di setiap bulannya. Pelayanan pengambilan dana pensiunan ini dibuka
setiap hari kerja sejak pukul 08.00 dan pada hari Senin hingga hari Kamis selesai
sampai dengan pukul 15.00, pada hari Jum’at sampai dengan pukul 12.00, dan
pada hari Sabtu pelayanan dibuka sampai dengan pukul 13.00. Meskipun
pelayanan pengambilan dana pensiun dibuka hingga tanggal 16 di setiap bulannya,
selalu terjadi penumpukan pensiunan pada hari-hari awal pelayanan dibuka. Hal
ini berkaitan dengan kondisi keuangan para pensiunan yang sebagian besar
bergantung pada dana pensiunan tersebut untuk memenuhi kebutuhan selama satu

bulan ke depan, sehingga pengambilan dana pensiunan dilakukan di awal periode.

Pelayanan pengambilan dana pensiunan di PT. Pos Indonesia Kota
Lhokseumawe menyediakan 2 loket yang masing-masing terdapat satu petugas
juru bayar untuk melayani para pensiunan tersebut. Proses pengambilan dana
pensiun ini dimulai dengan penyerahan Kartu Identitas Pensiun (Karip) oleh
pensiunan yang datang di awal kepada petugas juru bayar, lalu petugas mengambil
berkas pensiunan tersebut dan menyiapkan bukti penerimaan dana pensiun.
Setelah bukti tersebut ditandatangi, petugas akan mengembalikan Karip dan

Universitas Sumatera Utara

3

menghitung jumlah dana yang akan diberikan kepada pensiunan beserta bukti
penerimaannya, lalu dilanjutkan proses yang sama untuk pensiunan selanjutnya.
Akan tetapi, untuk pengambilan dana pensiun yang diwakilkan karena pensiunan
tersebut tidak dapat hadir, maka dilakukan pengecekan surat kuasa terlebih dahulu
oleh juru bayar.


Dalam proses pengambilan dana pensiun tersebut, jumlah pensiunan yang
datang terus bertambah disetiap waktunya. Ketika pensiunan yang pertama datang
belum selesai terlayani, sudah ada pensiunan selanjutnya menunggu untuk
dilayani, sehingga tak jarang para pensiunan yang relatif sudah berusia lanjut
harus menunggu untuk waktu yang cukup lama dikarenakan banyaknya antrian
yang terjadi. Setiap tahunnya, jumlah pekerja yang pensiun di suatu daerah kian
bertambah. Hal ini akan menyebabkan penambahan jumlah pensiunan yang akan
mengambil dana pensiun di kantor PT. Pos Indonesia daerah tersebut, sehingga
terjadi kesibukan pelayanan dan menyebabkan timbulnya antrian yang panjang,
terutama pada periode awal pengambilan dana pensiun. Karena adanya
permasalahan antrian tersebut, maka penulis melakukan penelitian secara
sistematis untuk menganalisis masalah antrian dan melakukan simulasi antrian
pada pelayanan pengambilan dana pensiun tersebut, sehingga PT. Pos Indonesia
Kota Lhokseumawe.

Dalam sistem antrian, pendekatan Monte Carlo digunakan untuk
memperhitungkan bagaimana seharusnya pelayanan yang optimal dilakukan
dengan mempertimbangkan variabel input seperti waktu antar kedatangan, waktu
pelayanan, dan variabel input lainnya sesuai dengan distribusi dari data yang
diperoleh. Dengan menggunakan metode Monte Carlo ini diharapkan dapat

memperhitungkan jumlah petugas juru bayar yang optimal guna mengurangi lama
waktu tunggu para pensiunan tersebut dan meningkatkan kinerja pelayanan PT.
Pos Indonesia Kota Lhokseumawe.

Universitas Sumatera Utara

4

1.2

Perumusan Masalah

Pada penelitian ini yang menjadi permasalahan adalah sering terjadi antrian yang
cukup panjang pada pelayanan pengambilan dana pensiun, sehingga dilakukan
analisis dan simulasi antrian dengan metode Monte Carlo untuk mengetahui
gambaran alternatif jumlah juru bayar untuk mengatasi antrian yang terjadi.

1.3

Batasan Masalah


Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian difokuskan kepada pelayanan pengambilan dana pensiun di PT. Pos
Indonesia Kota Lhokseumawe selama 9 hari, yaitu dari tanggal 4 April 2015
hingga 14 April 2015.
2. Tidak terjadi penolakan dan pembatalan terhadap kedatangan pelanggan.
3. Penelitian hanya mencakup kedatangan, pelayanan, disiplin antrian, dan

jumlah fasilitas pelayanan yang tersedia.

1.4

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui jumlah optimal juru bayar pada
sistem antrian pengambilan dana pensiun dan membuat simulasi menggunakan
metode Monte Carlo untuk mengurangi lama waktu mengantri dengan alternatif
jumlah juru bayar yang berbeda.

1.5


Kontribusi Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam menentukan kebijakan mengurangi antrian untuk
meningkatkan pelayanan pada pengambilan dana pensiun di PT. Pos Indonesia
Kota Lhokseumawe.
2. Dapat digunakan sebagai tambahan informasi dan referensi bacaan, terlebih
bagi mahasiswa Matematika yang akan melakukan penelitian mengenai sistem
antrian dan penggunaan metode Monte Carlo.

Universitas Sumatera Utara

5

1.6

Metodologi Penelitian


Tulisan ini disusun atas kerangka pemikiran yang langkah–langkahnya adalah
sebagai berikut :
1. Pengumpulan data yang berkaitan dengan topik penelitian.
Dalam melakukan penelitian, penulis melakukan observasi langsung di PT.
Pos Indonesia Kota Lhokseumawe selama 9 hari pada periode sibuk. Adapun
data yang didapat dari hasil observasi tersebut adalah waktu kedatangan dari
setiap pensiunan, lama pelayanan dari setiap pensiunan, dan lama waktu
tunggu dalam antrian.

2. Pengolahan data.
Dari data yang diperoleh, rata-rata waktu kedatangan pensiunan dan waktu
pelayanan pensiunan digunakan untuk menentukan jumlah rata-rata pensiunan
dalam sistem serta rata-rata waktu menunggu dalam sistem. Pengolahan data
dilakukan berdasarkan kriteria-kriteria pada metode simulasi Monte Carlo
serta menggambarkan beberapa alternatif antrian yang dapat diterapkan.

3. Menarik kesimpulan dan saran.

Universitas Sumatera Utara