Analisis kinerja portofolio yang optimal : studi kasus pada saham-saham yang terdaftar dalam indeks LQ45 - USD Repository

ANALISIS KINERJA PORTOFOLIO YANG OPTIMAL

  

( Studi Kasus Pada Saham-saham yang Terdaftar Dalam Indeks LQ45 )

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

  

Program Studi Manajemen

Oleh :

Wellman Fernandos

  

022214156

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2007

  M ot t o dan Persembahan M ake your dreams come true and D on’t give up The fight ! Lets use this chance to things around !

  Kasih , Sukacita, D amai Sejahtera, Kemurahan, Kebaikan, Kesabaran, Kesetiaan, kelemah-lembutan dan Penguasaan diri.

  (Galatia 5:22) Skripsi ini kupersembahkan untuk: ω

  Tuhan Yesus Kristus ω

   Opung-opungku yang selalu memperhatikanku dan mencemaskanku

  ω Bapak, M ama Abang dan Adikku tercinta

  ω Kekasihku N iya yang kucintai

  ω Teman-temanku yang telah memberiku pengalaman yang

  

ABSTRAK

ANALISIS KINERJA PORTOFOLIO YANG OPTIMAL

(Studi Kasus pada Saham-saham yang Terdaftar dalam Indeks LQ45)

WELLMAN FERNANDOS

  

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2007

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) Portofolio optimal yang

disusun dengan menggunakan model indeks tunggal, 2) Kinerja portofolio yang

dinilai dengan menggunakan indeks Sharpe. Jenis penelitian dalam penelitian ini

adalah studi kasus.

  Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling.

Data yang dianalisis adalah data harga saham harian 38 perusahaan yang dijadikan

sampel. Data yang digunakan adalah data sekunder yang dipublikasikan oleh BEJ.

  

Dalam penelitian ini menggunakan model indeks tunggal untuk menyusun portofolio

yang optimal dan indeks Sharpe untuk menilai kinerja portofolio.

  Hasil penelitian menunjukkan portofolio yang optimal terdiri dari saham-

saham AALI, UNSP, PGAS, ANTM, INCO, LSIP, CMNP, dan BLTA. Hasil analisis

juga menunjukkan kinerja portofolio optimal sebesar 0.09596 dan kinerja portofolio

pasar sebesar 0.04365. Jadi berdasarkan hasil analisis, dapat diketahui bahwa

portofolio yang disusun berdasarkan model indeks tunggal memiliki kinerja

portofolio yang baik.

  

ABSTRACT

ANALYSIS OF THE OPTIMUM PORTFOLIO

(An Event Case at Shares listed in LQ45 Index)

WELLMAN FERNANDOS

  

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

2007

The aim of the research was to know about 1) Optimum portfolio arranged by

using single index model, 2) Optimum portfolio evaluated by Sharpe index. The type

of research was case study.

  The sampling method used was purposive sampling. The data analyzed was

daily price of share on 38 companies as the samples. The data were secondary data

published by BEJ. The test for the research was using single index model to arrange

the optimum portfolio and Sharpe index to evaluate it.

  Result of the research show optimum portfolio consists by AALI, UNSP,

PGAS, ANTM, INCO, LSIP, CMNP and BLTA shares. Result also show optimum

portfolio performance in the amount of 0.09596 and market portfolio performance in

the amount of 0.04365. Based on the analysis, it can be identified that portfolio

arranged based of single index model resulted to the optimum portfolio.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kepada Yesus Kristus yang telah melimpahkan segala berkat

dan kasihNya sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis

Kinerja Portofolio yang Optimal (Studi Kasus pada Saham-saham yang Terdaftar

dalam Indeks LQ45) ini dengan baik.

  Penulisan skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai

pihak, skripsi ini tidak akan terselesaikan. Pada kesempatan ini penulis ingin

menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

  

1. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

dosen pembimbing II yang dengan sabar membimbing, memberikan

semangat, sumbangan pikiran dan memberikan pengarahan kepada penulis.

2. Bapak Drs. G. Hendra Poerwanto, M.Si., selaku Kepala Jurusan Manajemen.

  

3. Bapak Drs. A Triwanggono, M.S., selaku dosen pembimbing I yang telah

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta mengarahkan sehingga skripsi ini dapat selesai.

  

4. Bapak A. Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A selaku dosen pembimbing II yang telah

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta mengarahkan sehingga skripsi ini dapat selesai.

  

5. Para dosen pengajar dan karyawan yang telah banyak membantu aku selama

belajar di Sanata Dharma.

  

6. Bapak dan Mama tersayang, yang telah memberikan dorongan baik materiil

maupun spiritual dan menerimaku apa adanya. Thank you for loving me.

  

7. Abang dan Adikku yang telah memberikan semangat dan dorongan dengan

caranya sendiri-sendiri.

  8. Opung-opungku yang selalu menjaga, menasehati, dan mengkhawatirkanku..

  

9. Uda, Inang Uda, Namboru, Amang boru, Tulang, Nantulang dan semua

saudara-saudaraku yang menyayangiku. Tetap semangat !

  

10. Mba kecilku Catharina Angger yang dengan kepolosannya bisa membuat aku

tertawa.

  

11. My dear Niya yang selalu meletakkan namaku dalam tiap doanya. Don’t be

afraid Babe! I will be stand by you.

  

12. Teman-teman Guyub Rukun Community yang unik dan antik. Keep together!

Inget “janji tinggal janji” !

  

13. Teman-teman seperjuanganku di Manajemen dan Akuntansi, dan semua anak

manajemen angkatan 2002.

  14. Teman-teman Dharmo Community. Suka tidak suka tetap GBU!

  

15. Teman-teman manajemen angkatan 2001. Tetap sehat dan semangat supaya

kita bisa kumpul lagi!

  

16. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terima kasih banyak

atas segala bantuannya.

  Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini jauh dari sempurna

karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Untuk itu

penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk

penyempurnaan skripsi ini.Akhir kata penulis berharap skripsi ini dapat berguna

bagi pembaca semua.

  Yogyakarta, 7 Juni 2007 Penulis Wellman Fernandos

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... ii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ v

ABSTRAK ........................................................................................................ vi

KATA PENGANTAR ...................................................................................... vii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... x

DAFTAR TABEL .............................................................................................xiii

DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xiv

BAB. I PENDAHULUAN……………………………………………………….. 1

  A. Latar Belakang Masalah........................................................................... 1

  B. Rumusan Masalah ................................................................................... 3

  C. Batasan Masalah ...................................................................................... 3

  D. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 3

  E. Manfaat Penelitian ................................................................................... 4

  F. Sistematika Penulisan ............................................................................... 4

BAB. II LANDASAN TEORI ........................................................................... 6

  A. Pengertian Investasi ................................................................................ 6

  B. Proses Investasi ....................................................................................... 6

  C. Tipe-tipe Investasi ................................................................................... 8

  D. Pengertian Saham ................................................................................... 9

  E. Portofolio ................................................................................................ 9

  F. Portofolio yang optimal ........................................................................... 10

  G. Model Indeks Tunggal ............................................................................ 11

  H. Penilaian Kinerja Portofolio .................................................................... 12

  

BAB.III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 15

  A. Jenis Penelitian .................................................................................... 15

  B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................. 15

  C. Subjek dan Objek Penelitian ................................................................. 15

  D. Variabel Penelitian ............................................................................... 16

  E. Data yang Dibutuhkan .......................................................................... 16

  F. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 16

  G. Populasi dan Sampel ............................................................................. 17

  H. Definisi Operasional ............................................................................ 17

  I. Teknik Analisis Data ............................................................................ 18

  

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN .............................................. 23

A. PT. Bursa Efek Jakarta (PT. BEJ).......................................................... 23 B. Indeks BEJ ........................................................................................... 29 C. Deskripsi Perusahaan Sampel ............................................................... 35

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ............................................. 37

A. Analisis Data dan Pembahasan Permasalahan Pertama .......................... 37

  1. Analisis............................................................................................ 37

  2. Pembahasan. ................................................................................... 51

  B. Analisis Data dan Pembahasan Permasalahan Kedua............................. 54

  1. Analisis ........................................................................................... 54

  2. Pembahasan ................................................................................... 57

  

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 59

A. Kesimpulan .......................................................................................... 59 B. Saran .................................................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Jadwal Perdagangan Harian Bursa Efek Jakarta .......................................... 28Tabel 4.2 Nama Perusahaan yang Dijadikan Sampel .................................................. 36Tabel 5.1 Koefisien Korelasi ...................................................................................... 53

  

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Daftar Saham Indeks LQ45 BEJ Periode Agustus 2005 hingga Januari 2007 ................................................... 62

Lampiran 2.a – 2.af Harga Penutupan Harian Saham-saham dan Indeks LQ45

Periode Agustus 2005 Hingga Januari 2007 .......... 63-94 Lampiran 3.a – 3.af Tingkat Return Realisasi Saham-saham dan Indeks LQ45 ..................................................... 95-126

Lampiran 4 Nilai • i dan • i Masing-masing Saham Periode Agustus

2005 hingga Januari 2007 Untuk Menentukan Tingkat

  Return Ekspektasi Masing-masing Saham ............... 127 Lampiran 5 Varian Masing-masing Saham Periode Agustus 2005 hingga Januari 2007 ................................................ 128

Lampiran 6 Data Tingkat BI Rate (Bunga SBI) Periode Agustus 2005

hingga Januari 2007 ................................................ 129 Lampiran 7 Nilai Ai, Bi, dan Ci Masing-masing Saham Periode Agustus 2005 hingga Januari 2007 ....................... 130

Lampiran 8 Proporsi Saham-saham Penyusun Portofolio saham ...131

Lampiran 9 Tingkat Return dan Risiko Portofolio ..................... 132

Lampiran 10 Perhitungan Nilai • i dan • i ............................. 133-170

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investor adalah seorang yang memiliki dana yang besar yang akan

  diinvestasikan dalam suatu usaha. Investasi adalah penundaan konsumsi sekarang

untuk digunakan di dalam produksi yang efisien selama periode waktu tertentu.

  Kalau investor ingin melakukan investasi, maka investasi dapat dilakukan pada aktiva riil atau real asset (membangun pabrik, membuat produk baru, menambah saluran distribusi, dan sebagainya), ataupun pada aktiva finansial (financial asset), atau sekuritas (membeli sertifikat deposito, commercial paper, saham, obligasi, atau sertifikat reksadana).

  Pada umumnya hampir semua investasi mengandung unsur ketidakpastian atau risiko. Investor tidak tahu secara pasti hasil yang akan diperolehnya di masa yang akan datang atas investasi yang dilakukan saat ini. Dalam keadaan semacam itu dikatakan bahwa investor hanya mampu memperkirakan keuntungan yang diharapkan atas investasinya dan seberapa jauh kemungkinan hasil yang sebenarnya nanti akan menyimpang dari hasil yang diharapkan.

  Oleh karena investor menghadapi kesempatan investasi yang berisiko, pilihan investasi tidak hanya mengandalkan pada tingkat keuntungan yang

diharapkan tetapi juga kerugian yang akan dialaminya. Apabila investor

mengharapkan untuk memperoleh tingkat keuntungan yang tinggi, maka ia harus bersedia menanggung risiko yang tinggi pula.

  Pemilihan investasi berbeda untuk setiap individu, karena hal tersebut

akan sangat bergantung pada perilaku investor terhadap variabel-variabel penentu

tingkat pengembalian suatu investasi. Pada investasi bentuk saham di pasar

modal, tingkat pengembalian setiap saham tidak sama karena setiap saham

berbeda. Oleh karena itu dalam melakukan pengambilan keputusan investasi,

investor seharusnya mempertimbangkan secara matang mengenai dua hal berikut

ini yaitu tingkat pengembalian atas investasi yang diharapkan dan tingkat risiko

yang harus ditanggungnya.

  Karena ada hubungan yang positif antara risiko dan keuntungan investasi,

maka pemodal tidak bisa mengatakan bahwa tujuan investasinya adalah untuk

mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Pada prakteknya para investor pada

sekuritas sering melakukan diversifikasi dalam investasi mereka. Dengan kata lain

mereka membentuk portofolio. Mereka melakukan diversifikasi untuk

mengurangi risiko.

  Investasi pada portofolio saham merupakan investasi yang berisiko. Untuk

mengetahui apakah investasi pada portofolio itu dapat diterima, maka perlu

dilakukan evaluasi terhadap kinerja portofolio. Portofolio yang terbentuk juga

harus merupakan portofolio yang terdiri dari saham-saham yang likuid atau aktif

diperdagangkan sehingga investor dapat memantau naik atau turun harga saham

dalam portofolionya untuk mempertimbangkan merubah atau tidak portofolionya.

  

Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengajukan topik penelitian ini dengan

judul ANALISIS KINERJA PORTOFOLIO YANG OPTIMAL. Studi kasus

pada saham-saham yang terdaftar dalam indeks LQ45 periode Agustus 2005

B. Rumusan Masalah

  Melihat latar belakang di atas maka rumusan masalah yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut :

1. Saham apa sajakah yang membentuk portofolio yang optimal?

  2. Apakah portofolio yang optimal yang terbentuk sudah memiliki kinerja portofolio yang baik?

C. Batasan Masalah

  Dalam penelitian ini penulis hanya membatasi pada :

  1. Saham perusahaan yang dipakai dalam penelitian ini adalah saham-saham penyusun indeks LQ45 periode Agustus 2005 hingga Januari 2007 yang merupakan saham-saham yang paling aktif diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta.

  2. Penentuan portofolio yang optimal menggunakan model indeks tunggal.

  3. Kinerja yang diukur adalah kinerja portofolio dengan menggunakan indeks Sharpe.

D. Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui saham apa saja yang membentuk portofolio yang optimal.

2. Untuk mengetahui apakah portofolio yang optimal yang terbentuk sudah memiliki kinerja portofolio yang baik berdasarkan indeks Sharpe.

  E. Manfaat Penelitian Penelitian yang dimaksudkan oleh penulis ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

  1. Investor Hasil penelitian dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam menentukan kebijakan investor dalam membentuk portofolio. Investor dapat mengidentifikasi sekuritas-sekuritas mana yang akan dipilih dalam portofolionya.

  2. Universitas Sanata Dharma Penelitian ini dapat menambah wawasan pengetahuan bagi semua pembaca dan menambah referensi perpustakaan Universitas Sanata Dharma.

  3. Penulis Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman dan dapat digunakan untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang didapat selama kuliah.

  F. Sistematika Penulisan

  Bab I : Pendahuluan Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

  Bab II : Landasan Teori Bab ini menjelaskan mengenai hasil kajian pustaka yang relevan dengan permasalahan yang dirumuskan.

  Bab III : Metodologi Penelitian Bab ini menguraikan tentang jenis, waktu, dan lokasi penelitian, subyek dan obyek penelitian, variabel penelitian dan data yang dibutuhkan, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data dan teknik analisa data.

  Bab IV : Gambaran Umum Perusahan Bab ini menguraikan sejarah singkat perusahaan yaitu Bursa Efek Jakarta (BEJ). Bab V : Analisa Data dan Pembahasan Bab ini berisi tentang uraian hasil penelitian, pengolahan data dan penafsiran hasil penelitian dengan teknik analisa yang telah ditentukan.

  Bab VI : Kesimpulan dan Saran Bab ini berisi tentang kesimpulan hasil penelitian, saran-saran yang dianggap perlu dan keterbatasan penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Investasi Investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan di dalam

  

produksi yang efisien selama periode waktu tertentu (Jogiyanto,2003:5). Dalam

dunia yang sebenarnya hampir semua investasi mengandung unsur ketidakpastian

atau risiko. Pemodal tidak tahu dengan pasti hasil yang akan diperolehnya dari investasi yang dilakukannya. Dalam keadaan semacam itu dikatakan bahwa

pemodal tersebut menghadapi risiko dalam investasi yang dilakukannya. Yang

bisa dilakukannya adalah memperkirakan berapa keuntungan yang diharapkan

dari investasinya dan seberapa jauh kemungkinan hasil sebenarnya nanti akan

menyimpang dari hasil yang diharapkan. Karena pemodal menghadapi

kesempatan yang berisiko, pilihan investasi tidak dapat hanya mengandalkan pada

tingkat keuntungan yang diharapkan. Apabila pemodal mengharapkan untuk

memperoleh tingkat keuntungan yang tinggi, maka ia harus bersedia menanggung

risiko yang tinggi pula. Salah satu karakteristik investasi pada sekuritas adalah

kemudahan untuk membentuk portofolio investasi. Artinya pemodal dapat dengan

mudah menyebar (melakukan diversifikasi) investasinya pada berbagai kesempatan investasi (Suad Husnan,2005:47).

B. Proses Investasi

  Menurut Suad Husnan (2005:47) proses investasi menunjukkan bagaimana

pemodal seharusnya melakukan investasi dalam sekuritas yaitu sekuritas apa yang

  

dilakukan. Untuk itu diperlukan langkah-langkah dalam proses investasi sebagai

berikut (Suad Husnan,2005:48) :

  1. Menentukan kebijakan investasi Dalam hal ini pemodal perlu menentukan apa tujuan investasinya, dan berapa banyak investasi tersebut akan dilakukan. Oleh karena ada hubungan positif antara risiko dan keuntungan investasi, maka pemodal tidak bisa mengatakan tujuan investasinya adalah untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Ia harus menyadari bahwa ada kemungkinan dia menderita rugi. Jadi tujuan investasi harus dinyatakan baik dalam keuntungan maupun risiko.

  2. Analisis Sekuritas Tahap ini pemodal melakukan analisis terhadap sekuritas individu atau sekelompok sekuritas. Ada berbagai cara untuk melakukan analisis ini, tetapi pada garis besarnya cara-cara tersebut dikelompokan menjadi dua, yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental. Analisis teknikal menggunakan data (perubahan) harga di masa yang lalu sebagai upaya untuk memperkirakan harga sekuritas di masa yang akan datang. Analisis fundamental berupaya

mengidentifikasikan prospek perusahaan (melalui analisis terhadap faktor-

faktor yang mempengaruhinya) untuk bisa memperkirakan harga saham di masa yang akan datang.

  3. Pembentukan Portofolio Portofolio berarti sekumpulan investasi. Tahap ini menyangkut identifikasi sekuritas-sekuritas mana yang akan dipilih, dan berapa proporsi dana yang akan ditanamkan pada masing-masing sekuritas tersebut. Pemilihan terhadap

  4. Melakukan Revisi Portofolio Tahap ini merupakan pengulangan terhadap tiga tahap sebelumnya, dengan maksud bila pemodal perlu untuk melakukan perubahan terhadap portofolio yang telah dimiliki. Apabila pemodal merasa portofolio yang sekarang dimiliki tidak lagi optimal atau tidak sesuai dengan preferensi risiko pemodal, maka pemodal dapat melakukan perubahan terhadap sekuritas-sekuritas yang membentuk portofolio tersebut.

  5. Evaluasi Kinerja Portofolio Dalam tahap ini pemodal melakukan penilaian terhadap kinerja portofolio, baik pada aspek tingkat keuntungan yang diperolehnya maupun risiko yang ditanggung. Tidak benar kalau suatu portofolio yang memberikan keuntungan yang lebih tinggi mesti lebih baik dari portofolio lainnya. Faktor risiko perlu dimasukkan, karena itu diperlukan standar pengukurannya.

C. Tipe-tipe Investasi

  Tipe-tipe investasi menurut Jogiyanto (2005:7-11) adalah sebagai berikut :

  1. Investasi langsung Investasi ini dilakukan dengan membeli secara langsung aktiva keuangan dari suatu perusahaan baik melalui perantara atau dengan cara lain. Investasi langsung dapat dilakukan dengan membeli aktiva keuangan yang dapat diperjual-belikan di pasar uang atau pasar turunan. Aktiva ini dapat berupa tabungan di bank atau sertifikat deposito.

2. Investasi Tidak Langsung

  perusahaan lain. Perusahaan investasi adalah perusahaan yang menyediakan jasa keuangan dengan cara menjual sahamnya ke publik dan menggunakan dana yang diperolehnya untuk diinvestasikan ke dalam portofolio.

  D. Pengertian Saham Pengertian saham menurut Saleh Basir dan Hendy M. Fakhrudin (2005:11) adalah merupakan surat berharga yang menunjukkan kepemilikan seorang investor di dalam suatu perusahaan. Artinya jika seorang membeli saham suatu perusahaan, berarti dia telah menyertakan modal ke dalam perusahaan tersebut sebanyak jumlah saham yang dibeli.

  Pengertian saham menurut Eduardus Tendelilin (2001:18) adalah merupakan surat bukti bahwa kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Dengan memiliki saham suatu perusahaan, maka investor akan mempunyai hak terhadap pendapatan dan kekayaan perusahaan, setelah dikurangi dengan pembayaran semua kewajiban perusahaan.

  E. Portofolio Portofolio adalah sekumpulan investasi (Suad Husnan,2005:49). Teori portofolio menekankan pada usaha mencari kombinasi investasi yang optimal yang akan memberikan return yang maksimal pada suatu tingkat resiko tertentu atau memberikan risiko yang minimal pada suatu tingkat return tertentu.

  Teori portofolio didasarkan pada kenyataan bahwa investor tidak selalu menginvestasikan dana mereka pada satu jenis saham, tetapi membagi ke dalam investor. Jadi portofolio adalah praktek dimana investor menanamkan dananya dalam lebih dari satu harta atau gabungan investasi di atas berbagai harta.

F. Portofolio Yang Optimal Di dalam membentuk suatu portofolio akan timbul suatu masalah.

  Permasalahannya adalah terdapat banyak sekali kemungkinan portofolio yang dapat dibentuk dari kombinasi aktiva berisiko yang tersedia di pasar. Kombinasi ini dapat mencapai jumlah yang tidak terbatas. Belum kombinasi ini juga memasukkan aktiva bebas risiko di dalam pembentukan portofolio. Jika terdapat kemungkinan portofolio yang jumlahnya tidak terbatas, maka akan timbul pertanyaan portofolio mana yang akan dipilih oleh investor. Jika investor adalah rasional, maka mereka akan memilih portofolio yang optimal.

  Portofolio yang optimal dapat ditentukan dengan menggunakan model

Markowitz atau dengan model indeks tunggal. Untuk menentukan portofolio yang

optimal dengan model-model ini, yang pertama kali dibutuhkan adalah menentukan portofolio yang efisien. Untuk model-model ini, semua portofolio yang optimal adalah portofolio yang efisien.

  Suatu portofolio dikatakan efisien apabila portofolio tersebut ketika dibandingkan dengan portofolio lain memenuhi kondisi sebagai berikut :

1. Memberikan return ekspektasi terbesar dengan risiko yang sama, atau 2. Memberikan risiko terkecil dengan return ekspektasi yang sama.

  Portofolio yang optimal merupakan portofolio yang dipilih dari sekian banyak

pilihan yang ada pada kumpulan portofolio efisien. Pada penelitian ini portofolio

G. Model Indeks Tunggal

  Selain hasil dari model indeks tunggal dapat digunakan sebagai input analisis portofolio, model indeks tunggal dapat juga digunakan secara langsung untuk analisis portofolio. Analisis portofolio menyangkut perhitungan return ekspektasi portofolio dan risiko portofolio.

1. Return ekspektasi portofolio

  1 i P i ⋅ + ⋅ =

  α :

  ) E(R ( w ) E(R M n

  ⋅ + = β α

  ) E(R ) E(R M P P P

  

α α

Dengan mensubsitusikan karakteristik ini, yaitu Beta portofolio dan Alpha portofolio, maka return ekspektasi portofolio menjadi :

  P i i w

  ⋅ =

n

1 i

  

=

  b. Alpha dari suatu portofolio ) ( P α juga merupakan rata-rata tertimbang dari Alpha tiap-tiap sekuritas ) ( i

  ∑ = i i

  

β β

  Return ekspektasi dari suatu portofolio selalu merupakan rata-rata tertimbang dari return ekspektasi individual.

  ⋅ =

n

1 i

  

=

  β :

  β merupakan rata-rata tertimbang dari Beta masing-masing sekuritas ) ( i

  a. Beta dari portofolio ) ( P

  β α Model indeks tunggal mempunyai karakteristik sebagai berikut ini.

  P i i w

  2. Risiko portofolio Varian dari sekuritas yang dihitung berdasarkan model indeks tunggal adalah sebagai berikut : n

  2

  

2

( w )

  

σ P = β P ⋅ σ M i ⋅ σ ei

∑ i

  • 2

  1 =

H. Penilaian Kinerja Portofolio

  Tahap akhir yang sangat penting bagi manajer investasi maupun investor dari proses investasi dalam saham adalah melakukan penilaian terhadap kinerja

investasinya. Karena investasi dalam saham tersebut umumnya dilakukan dalam

bentuk portofolio, maka perlu dilakukan evaluasi terhadap kinerja portofolio yang

telah dibentuk sebelumnya.

  Penilaian kinerja portofolio adalah untuk mengetahui dan menganalisa apakah portofolio yang dibentuknya telah dapat meningkatkan kemungkinan

tercapainya tujuan investasi dari tingkat pengembalian dan risikonya. Dengan kata

lain apakah return portofolio yang telah dibentuk, sudah mampu mengkompensasi

tingkat risiko yang harus ditanggung investor.

  Metode-metode yang digunakan untuk menilai kinerja portofolio umumnya adalah :

  1. Indeks Sharpe Indeks Sharpe dikembangkan oleh William Sharpe dan sering disebut dengan reward to variability ratio. Indeks ini mendasarkan perhitungan pada konsep garis pasar modal sebagai patok duga. Dalam metode ini kinerja portofolio diukur dengan cara membandingkan antara premi risiko portofolio (yaitu bunga bebas risiko) dengan risiko portofolio yang dinyatakan dengan standar deviasi (total risiko).

  Rpi - Rf Spi =

  SDpi Keterangan : Spi = Indeks Sharpe portofolio Rpi = Rata-rata tingkat pengembalian portofolio i Rf = Rata-rata atas tingkat return bebas risiko SDpi = Standar deviasi dari tingkat pengembalian portofolio i Indeks Sharpe ini relevan digunakan untuk investor yang menggunakan dananya hanya atau sebagian besar pada portofolio tersebut, sehingga risiko portofolio dinyatakan dalam deviasi standar.

  2. Indeks Treynor Indeks Treynor merupakan ukuran kinerja portofolio yang dikembangkan oleh Jack Treynor, dan indeks ini sering disebut juga dengan reward to volatility ratio. Perbedaannya dengan indeks Sharpe adalah penggunaan garis pasar sekuritas (security market line) sebagai patok duga. Dalam metode ini kinerja portofolio diukur dengan cara membandingkan antara premi risiko portofolio dengan risiko portofolio yang dinyatakan dengan Beta (risiko pasar atau risiko sistematis).

  

Rf - Rpi

Tpi =

pi

  β Keterangan : Tpi = Indeks Treynor portofolio i Rf = Rata-rata atas tingkat return bebas risiko pi = Beta portofolio i β

  Penggunaan beta sebagai ukuran risiko portofolio secara implisit

mencerminkan bahwa portofolio yang ada merupakan portofolio yang telah

didiversifikasi dengan baik.

  3. Indeks Jensen

Metode ini didasarkan pada konsep garis pasar sekuritas yang merupakan

garis yang menghubungkan portofolio pasar dengan kesempatan investasi

yang bebas resiko.

  • Jpi (Rpi - Rf) - (Rm Rf) pi

  = β Keterangan : Jpi = Indeks Jensen portofolio i Rpi = Rata-rata tingkat pengembalian portofolio i Rf = Rata-rata atas tingkat return bebas risiko Rm = Rata-rata tingkat pengembalian pasar (diwakili IHSG) pi = Beta portofolio i

  β

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian studi kasus,

  yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data dan

mengidentifikasikan semua variabel yang berpengaruh terhadap penelitian selama

kurun waktu tertentu.

  B. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Dengan waktu

penelitian dari awal bulan Agustus 2005 sampai dengan akhir januari 2007.(3 kali

masa penyesuaian indeks LQ45.)

  C. Subyek dan Obyek Penelitian

  1. Subyek penelitian Subyek penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ45.

  2. Obyek penelitian Obyek penelitian adalah harga penutupan saham-saham pada BEJ dari setiap jenis saham yang terdaftar dalam indeks LQ45.

D. Variabel Penelitian

  1. Variabel masalah pertama : Portofolio saham pada penelitian ini yaitu gabungan saham-saham yang dibentuk dengan menggunakan model indeks tunggal.

2. Variabel masalah kedua :

  a. Portofolio saham yaitu gabungan saham-saham yang dibentuk dengan menggunakan model indeks tunggal. Portofolio saham dalam penelitian ini adalah saham-saham yang telah terbentuk dengan model indeks tunggal dan saham-saham yang terbentuk dalam indeks pasar sebagai patok duga (benchmark) yaitu indeks LQ45.

b. Kinerja portofolio yaitu peningkatan kemungkinan tercapainya tujuan portofolio yang diukur dengan indeks Sharpe.

  E. Data yang dibutuhkan Data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa harga saham penutup (closed price) harian yang terdaftar dalam LQ45 yang diperdagangkan di BEJ selama masa pengamatan dari awal Agustus 2005 sampai dengan akhir Januari 2007. Harga saham yang digunakan adalah harga saham harian, yang dikeluarkan oleh Jakarta Stock Exchange (JSX), JSX Monthly Statistic bagian Research and Development.

  F. Teknik pengumpulan data Data-data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dengan cara

  G. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek dan subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan untuk kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2005:72). Dalam penelitian ini populasinya adalah semua perusahaan yang terdaftar dalam LQ45 selama masa pengamatan dari awal Agustus 2005 sampai dengan akhir Januari 2007.

  Dari populasi yang sudah ditentukan maka pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Purposive sampling adalah metode

pengambilan sampel dengan mendasarkan pada kriteria-kriteria tertentu yaitu :

1) Saham-saham aktif yang terdaftar dalam LQ45 2) Saham-saham perusahaan yang selalu masuk berurutan dalam setiap periode penyesuaian indeks LQ45 yaitu dari awal bulan Agustus 2005 sampai dengan akhir Januari 2007.

  H. Definisi Operasional

1. Portofolio optimal adalah portofolio yang terbentuk melalui model indeks tunggal.

  2. Kinerja portofolio yang baik adalah portofolio yang memiliki indeks kinerja yang tinggi. Dalam penelitian ini ukuran kinerja dihitung berdasarkan indeks Sharpe. Maka indeks Sharpe portofolio lebih besar dari indeks Sharpe pasar.

I. Teknik Analisis Data

  

1. Untuk menjawab permasalahan pertama dalam penelitian ini, pertama-tama

dikumpulkan data harga-harga saham dari berbagai macam saham. Kemudian data diolah untuk memperoleh hasil sebagai berikut :

  a. Menghitung Return Saham Data-data perusahaan yang berupa harga-harga saham dihitung guna menentukan tingkat return saham-saham tersebut. Perhitungan tingkat return saham tersebut dilakukan dengan cara mengurangkan harga saham pada periode t dengan harga saham pada periode t-1. Kemudian dibagi dengan harga saham pada periode t-1. Berikut ini merupakan rumus perhitungan return saham (Jogiyanto,2003:110) P P

  − t t

  

1

=

  • Return P

  1 - t Keterangan : P = Harga saham pada periode t t

  P = Harga saham pada periode t-1 t -

  1

  b. Membentuk portofolio yang optimal 1) Menentukan ERB (excess return to beta) Perhitungan untuk menentukan portofolio akan sangat dimudahkan jika hanya didasarkan pada sebuah angka yang dapat menentukan apakah suatu sekuritas dapat dimasukkan ke dalam portofolio yang optimal tersebut. Angka tersebut adalah rasio antara

  

bebas resiko. Excess return to beta berarti mengukur kelebihan return

relatif terhadap satu unit risiko yang tidak dapat didiversifikasikan yang diukur dengan beta.

  Rasio ERB ini juga menunjukan hubungan antara dua faktor penentu investasi, yaitu return dan risiko. Portofolio yang optimal akan berisi dengan aktiva-aktiva yang mempunyai nilai rasio ERB yang tinggi. Aktiva-aktiva dengan rasio ERB yang rendah tidak akan dimasukkan ke dalam portofolio optimal. Dengan demikian diperlukan sebuah titik pembatas (cut-off point) yang menentukan batas nilai ERB berapa yang yang dikatakan tinggi.

2) Mengurutkan sekuritas-sekuritas berdasarkan nilai ERB terbesar ke

nilai ERB terkecil. Sekuritas-sekuritas yang dengan nilai ERB terbesar merupakan kandidat untuk dimasukkan ke portofolio optimal.

3) Menghitung nilai A dan B untuk masing-masing sekuritas ke-i

  i i sebagai berikut : E R R

  

− ⋅ β

[ ( ) i BR ] i

  A = i

  

2

σ ei dan

  

2

β i

  B = i

  

2

σ ei

  2 = varian dari kesalahan residu sekuritas ke-i yang juga merupakan

  σ ei risiko unik atau resiko tidak sistematis.

  4) Menghitung nilai C i i

  2 A σ

  M j ∑ j = i

  C i =

i

  1 σ β

  • 2

  

M j

j

  

1

=

  Keterangan :

  2 = varian dari return indeks pasar

  σ M

  5) Menentukan besar cut-off point C

( )

  Adalah nilai C dimana nilai ERB terakhir kali masih masih lebih besar i dari nilai C . i

  

6) Menentukan sekuritas-sekuritas yang membentuk portofolio yang

optimal

Sekuritas-sekuritas yang membentuk portofolio yang optimal adalah

sekuritas-sekuritas yang mempunyai nilai ERB lebih besar atau sama

  ∗

dengan nilai ERB di titik C . Sekuritas-sekuritas yang mempunyai

  ∗ nilai ERB lebih kecil dengan ERB di titik C tidak diikutsertakan dalam pembentukan portofolio.

  

7) Menentukan proporsi masing-masing sekuritas dalam portofolio yang

optimal Z i w

  = i k

  

Z

i

  ∑ j

  1 =

  Dengan nilai Z adalah sebesar i

  β i

  Z ERB C = − i i

  

( ) Keterangan : i w = Proporsi sekuritas ke-i k = Jumlah sekuritas di portofolio optimal i

  β = Beta sekuritas ke-i

  2 σ ei

  = Varian dari kesalahan residu sekuritas ke-i ERB = Excess return to Beta sekuritas ke-i ∗

  

C = Nilai cut-off point yang merupakan nilai Ci terbesar

2. Untuk menjawab permasalahan kedua dalam penelitian ini adalah dengan melakukan penilaian kinerja portofolio.

  Penilaian kinerja ini dilakukan dengan metode Indeks Sharpe.

Penilaian ini dilakukan untuk menilai kinerja portofolio optimal yang telah

didapat dan menilai kinerja pasar sebagai patok duga (benchmark) yaitu

LQ45.

  Dalam metode ini kinerja portofolio diukur dengan cara

membandingkan antara premi risiko portofolio (yaitu selisih rata-rata tingkat

pengembalian portofolio dengan rata-rata tingkat bunga bebas risiko) dengan

risiko portofolio yang dinyatakan dengan standar deviasi (total risiko).

  SDpi Rf - Rpi Spi

  = Keterangan : Spi = Indeks Sharpe portofolio Rpi = Rata-rata tingkat pengembalian portofolio i

  

Dari penilaian tersebut dapat ditentukan kinerja portofolio optimal yang

disusun memiliki kinerja portofolio yang baik atau belum, yaitu : a. Kinerja portofolio yang baik (Spi > Indeks Sharpe Pasar)

  b. Kinerja portofolio yang belum/tidak baik (Spi < indeks Sharpe Pasar)

  

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. PT. Bursa Efek Jakarta (PT. BEJ) PT. Bursa Efek Jakarta beralamat di Gedung Bursa Efek Jakarta, Jalan Sudirman Kav. 52-53 Jakarta Selatan 12190, telepon: 021-5150515 (Hunting). Fax: 021-5150330. Homepage: http:/www.jsx.co.id. Di gedung ini selain terdapat kantor manajemen Bursa Efek Jakarta juga terdapat lantai bursa dimana transaksi dilakukan.

  1. Sejarah singkat PT. Bursa Efek Jakarta PT. Bursa Efek Jakarta didirikan secara resmi pada bulan Desember 1991 dan memperoleh ijin operasi dari Menteri Keuangan pada bulan Maret 1992, serta serah terima pengelolaan dari BAPEPAM dimulai pada bulan April 1992. PT. BEJ baru mulai beroperasi penuh sebagai bursa swasta mulai bulan Juli 1992.

  Sebagai perseroan, PT. BEJ didirikan berdasarkan akte Notaris Ny. Purbaningsih Adi Warsito, SH. No. 27 Tanggal 4 Desember 1991. Kedudukan peseroan sebagai Badan Hukum telah disahkan melalui SK Menteri Kehakiman No.C2-8126.HT.01. 01 Tanggal 26 Desember 1991 dan dimuat dalam tambahan Berita Negara No. 1335 Tahun 1992. Pada tanggal 18 Maret 1992, perseroan secara resmi memperoleh ijin usaha dari Menteri Keuangan melalui SK No.323/KMK.010/1992. Penyerahan pengelolaan bursa dari BAPEPAM kepada perseroan dilaksanakan pada bulan April 1992. Peresmian swastanisasi perseroan dilakukan oleh Menteri Keuangan pada tanggal 13 Juli