Analisis variabel leverage, profitabilitas dan variabel makro ekonomi terhadap portofolio optimal saham-saham perbankan di bursa efek Indonesia

(1)

LEMBAR PENGESAHAN

ANALISIS VARIABEL LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP PORTOFOLIO

OPTIMAL SAHAM-SAHAM PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA

(Studi Kasus Saham-Saham Perbankan di BEI Tahun 2005-2008) Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

Ekonomi Oleh

Dede Yana Rosyana NIM: 206081004147

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM M. Arief Mufraeni., LC, M. Si NIP: 19690203 2001121 003 NIP: 19770122 2003121 001

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1431 H / 2010 M


(2)

DI BURSA EFEK INDONESIA

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh :

Dede Yana Rosyana NIM. 206081004147 Dibawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Ahmad Rodoni., MM M. Arief Mufraeni., LC, M. Si NIP. 19690203 200112 1 003 NIP. 19770122 2003121 001

Penguji Ahli I Penguji Ahli II

Herni Ali HT., SE., MM Suhendra., S. Ag., MM NIP. 1911206 200312 1 001

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA


(3)

(4)

(5)

(6)

ekonomi terhadap jumlah jenis saham yang masuk dalam portofolio optimal. serta untuk menganalisis perbedaan portofolio optimal dan perbedaan kinerja saham porofolio optimal yang tanpa dan dengan dipengaruhi oleh variable leverage, profitabilitas dan variable makro ekonomi bila dilihat dari Indeks Sharpe, Indeks Treynor dan Indeks Jensen melalui uji t.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dalam penentuan portofolio optimal dengan menggunkan Single Indeks Model tanpa adanya leverage, profitabilitas dan variable makro ekonomi terdapat 5 saham yang masuk dalam portofolio optimal yaitu MAYA, MEGA, BBRI, BSWD, dan BVIC. Sedangkan dengan adanya pengaruh leverage, profitabilitas dan variable makro ekonomi hanya terdapat 3 saham yaitu: BNII, MAYA, dan BBNI.

Berdasarkan hasil uji beda ditemukan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara saham-saham portofolio optimal tanpa dipengaruhi variable leverage, profitabilitas dan makro ekonomi dengan saham-saham portofolio optimal yang dipengaruhi variable leverage, profitabilitas dan makro ekonomi.

Hasil penelitian juga ditemukan tidak ada perbedaan antara kinerja saham (Indeks Sharpe, Indeks Treynor, Indeks Jensen) yang dipengaruhi dan tanpa depengaruhi oleh variable leverage, profitabilitas, dan variable makro ekonomi terhadap kinerja saham portofolio optimal.

Kata Kunci : Leverage, Profitabilits, Inflasi, Nilai Tukar, Suku Bunga Deposito, Indeks Sharpe, Indeks Treynor, Indeks Jensen, Single Indeks Model, dan Return saham


(7)

Abstract

This study aimed to analyze the number of banking stocks in optimal portfolio by using Single Index Model, and to analyze the effect of leverage, profitability and macroeconomic variables to the number of different stocks in optimal portfolio. and to analyze differences and differences in the optimal portfolio shares porofolio optimal performance with and without affected by variable leverage, profitability and macroeconomic variables when viewed from the Index Sharpe, Index Treynor and Index Jensen through test t.

The results of this study show that in determining the optimal portfolio by using Single index model without leverage, profitability and macroeconomic variables are five stocks in optimal portfolio is MAYA, MEGA, BBRI, BSWD, and BVIC. Meanwhile, with the effect of leverage, profitability and macroeconomic variables have only three stocks namely: BNII, MAYA, and BBNI.

The present study also found no difference between the stock performance (Index Sharpe, Index Treynor, Index Jensen) are affected by variable influences and without leverage, profitability, and macroeconomic variables on the performance of optimal portfolio shares.

Keywords: Leverage, Profitabilits, Inflation, Exchange Rates, Interest Rates Deposit, Index Sharpe, Index Treynor, Index Jensen, Single Index Models, and stock Return.


(8)

Dengan menyebut asma Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, dan segala puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Pemberi Petunjuk , tempat kita memasrahkan segalanya, Yang Maha Memelihara, Yang Maha mendatangkan bahaya dan manfaat. Sholawat dan salam kami sampaikan Kepada junjungan kita, manusia teladan kita, Rosulullah Muhammmad saw, beserta para sahabat, dan para pengikut beliau sampai akhir zaman, amin.

Alhamdulillahi Robbil’aalamiin, tiada kata yang dapat penulis sampaikan kecuali rasa syukur yang sebesar-besarnya kepada Allah SWT, atas pertolongan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ANALISIS VARIABEL LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN VARABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM-SAHAM PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA”. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan akademis untuk mencapai gelar kesarjanaan (S-1) pada Jurusan Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Tidak lupa penulis sampaikan rasa terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan, dukungan maupun motivasi sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan lancar. Maka dalam kesempatan ini penulis dengan penuh kerendahan hati mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni,. MM selaku Dosen Pembimbing I dengan segala kesabarannya telah berkenan meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan,arahan, kritik, dan saran yang sangat berharga dalam penyelesaian skripsi ini. Kepada beliau penulis ucapkan terima kasih yang tak terhingga. 2. Bapak M. Arief Mufraeni., LC, M. Si selaku dosen pembimn II Terimakasih

atas bantuan, bimbingan, pengarahan dan dorongannya dengn penuh


(9)

kesabaran serta memberikan ilmu yang berharga yang tak terlupakan di hati penulis.

3. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid., MS. Selaku dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta beserta seluruh staff pengajar, yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis selama masa kuliah.

4. Bapak dan mamah Quu Tercinta yang selalu mendukung baik moril maupun materil, selalu memberikan do’a dan kasih sayang, semangat, dorongan serta nasehat hingga Quu bisa menyeselesaikan skripsi ini, semoga Allah SWT membalas semua kasih sayang mamah dan bapak,,,quuu sangat kagum atas ketulusan cinta, kesabaran, dan pengertian mamah, bapak berikan .

5. Ke’3 kaka Quu Teh Sri (Yang selalu manggil aku putri siput karena selama penulisan skripsi aku selalu didalam kamar), A Ajat (de kagum dengan semangat kerjamu dan sikap tegasmu A), Teh Indah (teteh ipar yang paling sabar dan penuh kelembutan) yang telah mencurahkan kasih sayang dengan setulus hati dan tak henti-hentinya memberikan semangat kepada penulis serta telah sekuat tenaga memenuhi segala kebutuhan penulis semoga Allah membalas semua kebaikan kalian,,

6. Ke’2 ponakanku ci kembar “Kheviya dan Kheisya” karena kalian ateu bisa selalu tersenyum, eemmuuuacch Ateu cayank kalian…Cepet Gede dn jangan Nakal y…

7. Keluarga besarku di rumah, khususnya Emak, Eyang, dan seluruhnya yang telah mendoakan Quuuu…

8. All My Best Friend Lina Herlina (c diam-diam menghanyutkan hee,,,na mf y sll direpotin, dn berkat KTP mu aku bisa masuk ke BI tuk ngmbil data karena KTP ku expayert hahah,,,kenangan terindah), Fajriyah (yang baik hati, karenamu aku bisa bangkit dr keterpurukan hati hoho…maksih y say…), chandra Devi (c cerdas, maksh y udah di ajarin hipotesis’y dan pinjeman buku’y). makaciiiih banyak atas do’a, suport’y, dan bantuannya semoga kita dimudahkan dalam segala urusan dan sukses selalu menyertai kita semua..Aamiin Ya Robb..


(10)

x

10. Teman-teman di dunia maya Hzt, Fya,Yeni, K’riyad, K Rz, K’ Irsyan, MN doa dan support kalian sangat berarti untuk ku,,semoga suatu saat nanti kita dipertemukan..Aamiin Ya Allah,,,,

11. Teman-Teman difakultas ekonomi yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang tak terlupakan dihati penulis semoga kita selalu dimudahkan dan dilancarkan dalam urusan kita semua,,,

12. All My Spesial One in My Heart yang telah memberikan doa dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. *-*

13. Ela Komala, hatur nuhun atas do’anya dan bantuannya…

14. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini..

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal atas segala bantuan dan kebaikan yang telah mereka berikan kepada penulis, Amin.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan ketidak sempurnaan dalam penulisan ini. Untuk itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan dari pembaca skripsi ini demi menuju kesempurnaan.

Akhirnya, penulis tetap berharap bahwa hasil yang ada dalam skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis maupun bagi mereka yang membutuhkan AMIN YA RABBAL ‘ALAMIN.

Jakarta, 8 Juni 2010 Penulis


(11)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL………...i

LEMBAR PENGESAHAN ………..ii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI……….iii

LEMBAR PENGESAHAN KOMPRE………...iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP………..v

ABSTRACT……….…...vi

ABSTRAK………...……….vii

KATA PENGANTAR………..….…...viii

DAFTAR ISI……….………xi

DAFTAR TABEL……….xv

DAFTAR GAMBAR……….…..…xvi

DAFTAR LAMPIRAN………..…xvii

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………1

B. Perumusan Masalah...8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian...9

1. Tujuan Penelitian...9

2. Manfaat Penelitian...10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Investasi...11

B. Leverage...12

C. Profitabilitas...14

D. Inflasi...15 xi


(12)

1. Definisi Portofolio...19

2. Analisis Portofolio...20

a. Pengertian Return...21

b. Pengertian Risiko...23

3. Penentuan portofolio dengan Single Indeks Model...26

H. Penilaian Kinerja Saham...29

1. Indeks Sharpe...30

2. Indeks Treynor...31

3. Indeks Jensen...32

I. Penelitian Terdahulu...33

J. Kerangka Pemikiran...41

K. Hipotesis...44

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian………46

B. Metode Penentuan Sampel………...46

1. Populasi………..46

2. Sampel………47

C. Metode Pengumpulan Data………..48

1. Field Research………...49

2. Library Research…..………..49


(13)

D. Metode Analisis Data………...49

E. Definisi Operasional Variabel ……….61

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Obyek Penelitian………..65

B. Analisis dan Pembahasan………..73

1. Analisis portofolio dengan Single Indeks Model………73

2. Analisis Pengaruh DER, ROA, Inflasi, Nilai Tukar dan Bunga Deposito Terhadap return saham………75

3. Analisis Portofolio Optimal Atas Pengaruh Variabel DER, ROA, Inflasi, Nilai Tukar dan Suku Bunga Deposito………...80

4. Analisis Uji Perbedaan Saham Yang Masuk Dalam Portofolio Optimal………84

5. Analisis Uji Perbedaan Kinerja Saham Yang Masuk Dalam Portofolio Optimal………..85

a. Indeks Sharpe………85

b. Indeks Treynor……….……….87

c. Indeks Jensen………88

C. Interpretasi……….89

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI A. KESIMPULAN………..94


(14)

xiv LAMPIRAN


(15)

DAFTAR GMBAR

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Gambar rincian Penelitian Terdahulu 38


(16)

3.1 Jumlah Sampel Saham –Saham Perbankan 48 4.1 Nilai Beta Sebelum Dipengaruhi Oleh Leverage

Profitabilitas dan Variabel Makro Ekonomi 73 4.2 Nilai ERB dan CI Sebelum Dipengaruhi Oleh

Leverage Profitabilitas dan Variabel Makro Ekonomi 75 4.3 Return saham perbankan Dengan

Kolmogorov-Smirnov Tahun 2005 – 2008 76

4.4 Pengujian Durbin Watson (D-W) 77

4.5 Nilai Beta dipengaruhi DER, ROA, dan Makro Ekonomi 81 4.6 ERB dan Ci yang dipengaruhi DER, ROA

dan Makro Ekonomi 82

4.7 Variabel Bebas Dan Koefisien Determinasi 83

4.8 Indeks Sharpe 86

4.9 Indeks Treynor 87

5.0 Indeks Jensen 88


(17)

DAFTR LAMPIRAN

Nomor Keterangan Halaman

1 Data Inflasi, Nilai Tukar, Bunga Deposito dan IHSG 100

2 Data DER 101

3 Data ROA 105

4 Return Saham Perbankan 109

5 Hasil Regresi Tanpa Ada Leverage, Profitabilitas dan Variabel

Makro Ekonomi 115

6 Hasil Regresi Dengan Adanya Leverage, Profitabilitas dan

Variabel Makro Ekonomi 119

7 Uji Perbedaan Saham Melaui Uji Beda T paired 142 8 Uji Perbedaan Kinerja Saham Berdasarkan Indeks Sharpe,

Indeks Treynor dan Indeks Jensen Melaui Uji Beda T Paired 143 9 Indeks Sharpe Tanpa Ada Leverage, Profitabilitas dan

Variabel Makro Ekonomi 144

10 IndeksTrynor Tanpa Ada Leverage, Profitabilitas dan Variabel

Makro Ekonomi 144

11 Indeks Jensen Tanpa Ada Leverage, Profitabilitas dan Variabel

Makro Ekonomi 145

12 Indeks Sharpe Dengan Leverage, Profitabilitas dan Variabel

Makro Ekonomi 145

13 Indeks Treynor Dengan Leverage, Profitabilitas dan Variabel


(18)

(19)

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keberhasilan perekonomian di Indonesia tidak dapat terlepas dari sektor perbankan khususnya peran perbankan sebagai sumber pembiayaan industri dalam negeri. Industri perbankan adalah salah satu industri yang ikut berperan serta dalam pasar modal, disamping industri lainnya seperti industri manufaktur, pertanian, pertambangan, properti dan lain- lain. Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediation) antara pihak- pihak kelebihan dana atau unit surplus (ultimate lenders) dan pihak kekurangan dana atau unit defisist (ultimate borrowers), (Miskhin, F. 2005 dalam buku Ahmad Rodoni: 2008:1) .

Pada dasarnya falsafah yang melandasi kegiatan usaha bank adalah kepercayaan dari nasabah. Sebagai lembaga kepercayaan, bank dalam operasinya lebih banyak menggunakan dana masyarakat dibandingkan dengan modal sendiri dari pemilik atau pemegang saham. Oleh sebab itu pengelola bank dalam melakukan usahanya dituntut untuk menjaga keseimbangan antara pemeliharaan likuiditas yang cukup dengan pencapaian rentabilitas yang wajar serta pemenuhan kebutuhan modal yang memadai sesuai dengan jenis penanamannya. Hal tersebut diperlukan karena dalam operasinya bank selain melakukan penanaman dalam bentuk aktiva produktif, seperti kredit dan surat-


(20)

surat berharga, juga memberikan komitmen dan jasa- jasa lain sebagai “fee based operation” atau “off balance sheet activities”.

Seiring dengan membaiknya perekonomian Indonesia jumlah emiten yang ada di Bursa Efek Jakarta meningkat. Meningkatnya jumlah emiten akan membawa kearah yang lebih baik pihak- pihak yang berkepentingan, antara lain bagi perusahaan akan lebih mudah dalam memperoleh modal, dan bagi investor akan mendapatkan return. Para pemodal tertarik untuk menginvestasikan dananya karena investasi dalam bentuk saham menjanjikan tingkat keuntungan yang lebih tinggi, baik dari deviden maupun dari capital gain. Akan tetapi investasi dalam bentuk saham juga mempunyai resiko yang tinggi sesuai dengan prinsip investasi yaitu low risk low return high risk high return.

Investasi menurut Sugiharti Binastuti (2004:4) adalah bagian dari suatu usaha dan setiap investor memilki tujuan tertentu yang ingin dicapainya melalui keputusan yang diambil. Secara umum dapat diartikan bahwa motif dari investasi adalah untuk memperoleh keuntungan yang seluas-luasnya. Atau dengan kata lain investasi dapat diartikan sebagai pengorbanan yang dilakukan saat ini dengan tujuan memperoleh suatu nilai yang lebih tinggi dimasa yang akan datang. Investasi dapat dilakukan pada asset financial seperti saham, obligasi dan asset rill.

Sedangkan menurut koetin, 1993:16 dalam Sugeng Wahyudi, 2005: 84 bahwa investasi pada dasarnya adalah uang yang dipakai untuk menghasilkan


(21)

3

uang. Uang diinvestasikan dalam objek yang memberikan hasil. Investasi dapat bertambah dan dapat pula merosot nilainya.

Dalam keadaan semacam itu, dapat dikatakan bahwa investor tersebut menghadapi risiko dalam investasi yang dilakukannya. Investor tidak tahu dengan pasti hasil yang akan diperoleh dari investasi yang dilakukannya, yang bisa mereka lakukan adalah memperkirakan berapa keuntungan yang diharapkan dari investasinya, dan seberapa jauh kemungkinan hasil yang sebenarnya nanti akan menyimpang dari hasil yang diharapakan ( Husnan, 1998: 47 dalam Sugeng Wahyudi, 2005 : 83).

Ketidak pastian ini berkaitan dengan adanya risiko (risk) yang harus diperhitungkan oleh investor sebelum mengambil keputusan memilih instrument investasinya untuk menghindari kerugian.

Risiko adalah sesuatu yang menimbulkan kerugian atau kekalahan atau suatu keadaan yang tidak pasti, jadi risiko bisa diukur dengan besarnya kerugian atau kekalahan atau ketidak pastian (Suprapto, 1992:257 dalam Sugeng wahyudi, 2005:85)

Konsep Single Index Model menjelaskan bahwa risiko investasi saham terdiri 2 jenis risiko yaitu risiko sistematis (Systematic Risk) dan risiko yang tidak sistematis ( Unsystematis Risk). Risiko tidak sistematis disebut juga risiko unik adalah risiko yang ditimbulkan oleh karakteristik dan siklus dari setiap industri, sehingga risiko ini dapat dikurangi atau ditiadakan melalui devirsifikasi saham. Risiko ini juga disebut sebagai risiko yang dapat dibagi (Diversifiedi Risk) maka tidak relevan dalam penentuan tingkat keuntungan


(22)

yang diharapkan. Sedangkan risiko sistematis merupakan risiko yang tidak dapat dibagi (Undiversified Risk) yang merupakan risiko pasar yang relevan (sabar warsini, 2008: 72).

Risiko sistematis tidak dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, karena fluktuasi risiko ini dipengaruhi oleh faktor-faktor makro yang dapat dipengaruhi pasar secara keseluruhan. Faktor-faktor ekonomi tersebut adalah perubahan tingkat suku bunga, kurs valas, kebijakan pemerintah, dan sebaginya. Sehingga sifatnya umum dan berlaku bagi semua saham dalam bursa saham yang besangkutan (Sugeng Wahyudi, 2005:86).

Untuk dapat mengurangi risiko saham dapat dilakukan dengan cara diversifikasi saham. Melalui diversifikasi saham tersebut diharapkan akan dapat memperkecil tingkat risiko. Diversifikasi dilakukan dengan cara membentuk portofolio saham (Ni Putu Santi Suryantini, 2007:300).

Seorang investor yang rasional akan selalu berusaha agar investasinya mendatangkan tingkat keuntungan yang melebihi biaya modalnya. Tingkat keuntungan tersebut merupakan tolak ukur pertumbuhan investasi yang dilakukan, karena itu investor akan sangat memperhatikan nilai dari tingkat keuntungan. Dalam hal ini investor akan memegang asset yang memberikan tingkat perolehan yang tinggi (Sugiharti Binastuti, 2002: 2).

Tujuan dari pembentukan suatu portofolio saham adalah bagaimana dengan risiko yang minimal mendapatkan keutungan tertentu. Atau dengan risiko tertentu untuk memperoleh keuntungan investasi yang maksimal (Sugiharti Binastuti 2004:2).


(23)

5

Menurut Jogiyanto (2003:179) Para investor akan dihadapkan dengan banyak kombinasi saham dalam portofolio. Dan pada akhirnya investor harus mengambil keputusan portofolio mana yang akan dipilih. Dan seorang investor yang rasional, tentu akan memilih portofolio yang optimal .

Untuk membentuk portofolio yang optimal, investor harus menentukan portofolio yang efisien terlebih dahulu. Portofolio yang efisien adalah portofolio yang menghsilkan tingkat keuntungan tertentu dengan risiko terendah, atau risiko tertentu dengan tingkat keuntungan tertinggi (Husnan, 1998: 123). Sedangkan portofolio optimal merupakan portofolio yang dipilih seorang investor dari sekian banyak pilihan yang ada pada kumpulan portofolio yang efisien (Tandelilin, 2001:74 dalam Sugeng Wahyudi, 2005:82). Salah satu cara untuk menentukan portofolio yang optimal diantaranya adalah menggunakan Single Indeks Model .

Single Indeks model digunakan untuk menyederhanakan kriteria peringkat (rangking) dalam pemilihan portofolio optimal. Seperti yang telah dilakukan oleh Ghazi F. Momani : 2008 di Amman Stock Market-Jordan. Ghazi F. Momani menganalisis atas saham-saham perbankan komersial yang ada di yordania dengan menggunakan Model Indeks Tunggal. Dalam menentukan portofolio yang optimal dengan menggunakan Single Index Model dibutuhkan beberapa variable, yaitu: return saham, Excess return to beta ratio ( ERB) dan Cut Off Point (Ci ). Jenis saham yang masuk dalam portofolio optimal adalah saham yang memilki nilai ERB lebih besar dari Ci


(24)

(ERB>Ci). Sedangkan saham yang memilki ERB lebih kecil dari Ci (ERB<Ci), maka tidak termasuk portofolio optimal.

Namun untuk memperoleh imbal hasil (return) pada tingkat yang dikehendaki dengan risiko yang paling minimum bukan hal yang mudah untuk didapatkan oleh seorang investor, karena ada banyak faktor yang mempengaruhi tingkat pengembalian yang diharapkan (return saham) dan tingkat risiko saham, yaitu yang terbagi dalam faktor fundamental dan faktor ekonomi. Faktor fundamental yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam perusahaan, misalnya adanya pemogokan, tuntunan pihak lain, penelitian yang tidak berhasil, kinerja perusahaan (tingkat profitabilitas, tingkat likuiditas, leverage, deviden, asset growth, ukuran perusahaan, dan lain-lain). Sedangkan faktor ekonomi yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar perusahaan, misalnya tingkat suku bunga, tingkat inflasi, perubahan nilai kurs, perubahan GDP, dan lain-lain (Iqbal, 2003 dalam Siti Zubaidah).

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Murti lestari (2005) yang meneliti tentang analisis variable makro ekonomi ( tingkat bunga, Inflasi dan kurs) terhadap return saham di Bursa Efek Jakarta, hasil penelitiannya menunjukan bahwa varibel makro ekonomi tersebut mempengaruhi return saham.

Dengan demikian dari hasil penenelitian Murti Lestasri dapat disumpullkan bahwa kondisi pasar modal tidak terlepas dari pengaruh makro tersebut. Salah satu kondisi makro tersebut adalah Inflasi, nilai tukar dan suku bunga).


(25)

7

Dengan adanya pengaruh antara variabel makro ekonomi dengan return saham, maka akan berimbas juga terhadap pembentukan portofolio optimal. Karena dalam menentukan portofolio yang optimal adalah salah satu variabel yang dibutuhkan adalah return saham. Maka dengan demikian variabel makro ekonomi juga dapat mempengaruhi pembentukan portofolio.

Seperti yang telah dilakukan oleh Zulfi Skendra (2005), Zulfi Skendra meneliti tentang Analisis pengaruh inflasi, nilai tukar rupiah dan bunga deposito terhadap portofolio optimal saham-saham blue chip di Bursa Efek Jakarta. Sampel yang digunakan adalah saham-saham unggulan (blue Chip) dari LQ 45 yang terdaftar di BEJ pada periode 2002 dan 2004 dengan menggunakan metode analisis Single Indeks Model. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa dengan adanya inflasi, nilai tukar dan bunga deposito mengakibatkan jenis saham yang masuk dalam portofolio optimal berubah.

Apabila makro ekonomi seperti inflasi, nilai tukar dan tingkat suku bunga dapat mempengaruhi kinerja saham (return saham) dan portofolio. Bagaimana dengan faktor fundamental seperti likuiditas, profitabilitas, solvabilitas dan lain sebagainya, apakah factor tersebut berpengaruh juga terhadap pembentukan portofolio yang optimal?

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan diatas,maka penulis berminat untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul “Analisis Variabel Leverage, Profitabilitas & Variabel Makro Ekononomi Terhadap Portofolio Optimal Saham-Saham Perbankan Di Bursa Efek Indonesia”. dengan tahun penelitian dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2008.


(26)

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah data yang digunakan sebagai sampel dan penggunaan tahun Dalam hal ini penulis mengambil sampel perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2005 sampai dengan tahun 2008 sedangkan dalam penelitian sebelumnya adalah saham blue chip dari tahun 2002 dan 2004. kmudian varibel yang digunakan dalan penelitian ini adalah variable leverage yang diproksikan dengan DER, profitabilitas yang diproksikan dengan ROA, infllasi, nilai tukar dan bunga deposito sedangkan dalam penelitian sebelumnya hanya menggunakan variable makro saja (inflasi, nilai tukar serta bunga deposito).

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan di atas maka permasalahan yang diambil dalam penelitian ini adalah :

1. Berapakah jumlah saham Bank yang memenuhi portofolio optimal dengan menggunakan Single Indeks Model?

2. Bagaimanakah pengaruh leverage, profitabilitas, tingkat inflasi, perubahan nilai kurs dan bunga deposito terhadap return saham?

3. Apakah terdapat perubahan jumlah jenis saham yang memenuhi portofolio optimal dengan leverage, profitabilitas, tingkat inflasi, perubahan nilai kurs, dan bunga deposito.

4. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara saham-saham perbankan yang masuk dalam portofolio optimal tanpa dan dengan


(27)

9

dipengaruhi oleh variabel leverage, profitabilitas, tingkat inflasi, perubahan nilai kurs, dan bunga deposito?

5. Apakah terdapat perbedaan kinerja saham perbankan antara Indeks Sharpe, Indeks Treynor, dan Indeks Jensen yang masuk dalam portofolio optimal tanpa dan dengan dipengaruhi oleh variabel leverage, profitabilitas, tingkat inflasi, perubahan nilai kurs, dan bunga deposito?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

a. Menganalisis saham yang memenuhi portofolio optimal saham-saham perbankan yang go publik di Bursa Efek Indonesia dengan Single Indeks Model.

b. Menganalisis pengaruh leverage, profitabilitas, tingkat inflasi, perubahan nilai kurs, dan bunga deposito terhadap return saham.

c. Menganalisis perubahan jumlah jenis saham yang memenuhi portofolio optimal dengan adanya variabel leverarge, profitabilitas, tingkat inflasi, perubahan nilai kurs, dan bunga deposito.

d. Menganalisis perbedaan antara saham-saham portofolio optimal tanpa dan dengan dipengaruhi oleh variabel leverage, profitabilitas, tingkat inflasi, perubahan nilai kurs, dan bunga deposito.

e. Menganalisis perbedaan kinerja saham perbankan dengan menggunakan Indeks Sharpe, Indeks Treynor, dan Indeks Jensen yang


(28)

masuk dalam portofolio optimal tanpa dan dengan dipengatuhi oleh variabel leverage, profitabilitas, tingkat inflasi, perubahan nilai kurs, dan bunga deposito

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut: a. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh perusahaan publik sebagai dasar dalam pengambilan keputusan keuangannya, terutama dalam menetapkan portofolio optimal.

b. Bagi Investor

Sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan investasi di masa yang akan datang dan diharapkan dapat digunakan sebagai dasar pemilihan jenis dan jumlah saham agar diperoleh return yang optimal, pada tingkat risiko tertentu.

c. Bagi akademik untuk menambah khazanah dunia ilmu pengetahuan dan sebagai studi komparatif bagi peneliti yang mendalami masalah ini.


(29)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Investasi

Menurut Abdul Halim (2005:2) investasi adalah penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dimasa mendatang. Sedangkan menurut Moeljadi (2006:121) investasi merupakan suatu tindakan melepaskan dana saat sekarang dengan harapan untuk dapat menghasilkan arus dana masa mendatang dengan jumlah yang lebih besar dari dana yang dilepaskan pada saat investasi awal (initial anvestment). Dari beberapa pengertian investasi diatas maka dapat disimpulkan bahwa investasi merupakan penempatan sejumlah dana dengan tujuan memperoleh keuntungan yang lebih besar dari dana pada saat investasi awal.

Umumnya investasi dibedakan menjadi dua yaitu: Investasi pada aset-aset finansial (financial assets) dan Investasi pada aset-aset- aset-aset riil (real assets). Investasi pada aset-aset finansial dilakukan dipasar uang, misalnya berupa sertifikat deposito, commercial paper, surat berharga, pasar uang dan lainnya. Investasi juga dapat dilakukan dipasar modal, misalnya, berupa saham, obligasi, waran, opsi, dan lain-lain. Sedangkan investasi pada aset-aset riil dapat berbentuk pembelian aset produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan, pembukaan perkebunan dan lainnya (Abdul Halim 2005:4).

Menurut Sugiharti Binastuti (2004:2) dalam merencanakan dan melaksanakan investasi perlu suatu pertimbangan dan perhitungan matang


(30)

karena unsur ketidakpastian. Sehingga dalam kegiatan investasi harus memutuskan berapa jumlah investasi yang ditanamkan dan dalam aset apa investasi tersebut dilakukan.

Seorang investor yang rasional akan selalu berusaha agar investasinya mendatangkan tingkat keuntungan yang melebihi biaya modalnya.

Adapun tujuan invesatasi menurut Irham dn Yovi (2009:6) adalah sebagai berikut:

a. Terciptanya keberlanjutan (continuity) dalam investasi tersebut.

b. Terciptabya profit yang maksimum atau keuntungan yang diharapkan

(profit aktual).

c. Terciptanya kemakmuran bari pemrgang saham. d. Turut memberikan andil bagi pembangunan bangsa.

B. Leverage

Menurut Abdul Halim (2010;159) rasio leverage digunakan untuk mengukur sampai seberapa besar perusahaan dibiayai oleh utang. Sedangkan menurut Kasmir dan Jakfar (2007: 126) leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Seperti diketahui dalam mendanai usahanya, perusahaan memiliki bebeapa sumber dana. Sumber-sumber dana yang dapat diperoleh adalah dari sumber pinjaman atau modal sendiri.

Keputusan untuk memilih menggunakan modal sendiri atau modal pinjaman haruslah digunakan beberapa perhitungan dengan rasio-rasio adalah:


(31)

13

Keuntungan dengan mengetahui leverage ratio adalah:

• Dapat menilai kemampuan posisi perusahaan tehadap kewajiban kepada pihak lainnya.

• Menilai kemampuan prusahaan memenuhi kewajiban yang bersifat tetap. • Mengetahui keseimbangan antara nilai aktiva khususnya akiva tetap

dengan modal.

Untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang salah satunya adalah dengan menggunakan DER (Debt to Equity Ratio) .

DER menurut Sabar Warsini (2009;64) adalah kemampuan menunjukan struktur permodalan emiten, jika dibandingkn dengan kewajibannya.

Dan menurut Kasmir dan Jakfar (2007: 128) DER adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui perbandingan antara total utang dengan modal sendiri. Rasio ini berguna untuk mengetahui seberapa besar aktiva perusahaan dibiyai dengan utang.

Bagi bank, semakin besar rasio ini akan semakin tidak menguntungkan, karena semakin besar risiko yang ditanggung atas kegagalan yang mungkin terjadi diperusahaan, tapi bagi perusahaan justru semakin besar rasio akan semakin baik.

Adapun rumus untuk mencari DER dapat digunakan perbandingan antara total utang dengan total modal sendiri sebagai berikut:

Debt to Equity Ratio (DER) = Total Utang Assets) Equity


(32)

C. Profitabilitas

Profitabilitas menurut Dewi Astuti (2004:36) adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba. Sedangkan menurut Sabar Warsini (2009) profitabilitas adalah kemampuan emiten untuk menghasilkan keuntungan dan mengukur tingkat efisiensi operasional dan efesiensi dalam menggunakan harta yang dimilikinya. Dan menurut A Ross Stephen (2003;70) profitabillitas digunakan untuk mengukur seberapa efisien perusahaan menggunakan aktiva dan seberapa efisien perusahaan mengelola operasinya.

Profitabilitas satu-satunya ukuran profitabilitas yang paling penting adalah laba bersih. Para investor dan kreditor sangat berkepentingan dalam mengevaluasi kemampuan perusahaan menghasilkan laba saat ini maupun di masa mendatang.

Untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (profitabilitas), salah satunya adalah dengan menggunakan Return On Asset (ROA).

Return On Asset (ROA) menunjukan hubungan antara tingkat keuntungan (earning) yang dihasilkan manajemen atas dana yang ditanam baik oleh pemegang saham maupun kreditor.

Return On Asset (ROA) ini mengukur pengembalian atas total aktiva setelah bunga dan pajak. Hasil pengembalian total aktiva atau total investasi menunjukan kinerja manajemen dalam menggunakan aktiva perusahaan untuk menghasilkan laba. Perusahaan mengharapkan mengharapkan adanya hasil pengembalian yang sebanding dengan dana yang digunakan. Hasil


(33)

15

pengembalian ini dapat dibandingkan dengan penggunaan alternatif dari dana tersebut. Sebagai salah satu ukuran ke efektifan, maka semakin tinggi hasil pengembalian, semakin efektiflah perusahaan. Rasio ini sangat penting, mengingat keuntungan yang memadai diperlukan untuk mempertahankan sumber-sumber modal perusahaan.

Persamaan Return On Assets adalah sebagai berkut: ROA = Net Income X 100 % Total Asset

D. Inflasi

Menurut Sadono Sukirno (2006;14) inflasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam sesuatu perekonomian. Sedangkan menurut Ahmad Rodoni (2008: 17) inflasi adalah keadaan dimana terjadi peningkatan harga umum secara terus-menerus .

Inflasi juga bisa menunjukan kerentanan perekonomian suatu negara sehingga hal ini sangat berpengaruh terhadap kepercayaan penanaman modal, terutama modal asing akan prospek pendapatan yang akan diperolehnya dinegara tersebut. Inflasi bisa terjadi karena adanya kelebihan jumlah uang yang beredar.

Berdasarkan besarnya laju inflasi, kategori inflasi dapat digolongkan menjadi tiga yaitu :


(34)

1) Inflasi Merayap

Inflasi merayap adalah proses kenaikan harga-harga yang lambat jalannya. yang digolongkan kepada inflasi ini adalah kenaikan harga-harga yang tingkatnya tidak melebihi dua atau tiga persen setahun.

2) Inflasi Sederhana

Inflasi sederhana adalah proses kenaikan harga-harga yang lebih cepat sedikit dari inflasi merayap. Yang digolongkan kepada inflasi ini adalah kenaikan harga-harga yang tingkatnya berada di sekitar lima atau delapan persen.

3) Inflasi hiper

Inflasi hiper adalah proses kenaikan harga-harga yang sangat cepat, yang menyebabkan tingkat harga menjadi dua atau beberapa kali lipat dalam masa yang singkat.

Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung inflasi adalah sebagai berikut:

Laju inflasi =

1 1

− −

t t t

IHK IHK IHK

E. Kurs

Kurs atau nilai tukar mata uang (exchange rate) merupakan harga suatu mata uang terhadap mata uang yang lain. Sedangkan menurut .

Fluktuasi nilai rupiah terhadap mata uang asing akan sangat mempengaruhi iklim investasi dalam negeri, terutama pasar modal. Ketika


(35)

17

terjadi apresiasi kurs rupiah misalnya, akan berdampak pada perkembangan pemasaran produk Indonesia di luar negeri, terutama dalam persaingan harga. Sebaliknya, bila terjadi depresiasi rupiah terhadap dollar US$ misalnya, akan berdampak pada perusahaan- perusahaan go public, terutama yang menggantungkan faktor produksi terhadap bahan-bahan impor, sehingga biaya produksi meningkat, laba yang diperoleh menurun dan berakibat jatuhnya harga saham perusahaan tersebut.

Pergerakan kurs mata uang akan berdampak pada nilai perusahan multinsional (MNC) karena kurs dapat mempengaruhi jumlah arus masuk kas yang diterima melalui ekspornya, dan akan mempengaruhi jumlah arus keluar kas yang digunakan untuk membayar impor.

Kurs nilai tukar mengukur nilai satu satuan mata uang terhadap mata uang lain (Thomson; 2006: 123). Jika kondisi ekonomi berubah, kurs mata uang juga dapat berubah cukup besar.

Adapun rumus yang digunakan untuk melakukan pengukuran perubahan nilai kurs menggunakan nilai spot adalah sebagai berikut:

Nilai Kurs = Nilai kurs t- Nilai Kurs t-1 Nilai kurs t-1

Dimana:

Kurs t : Kurs spot tanggal terkini


(36)

F. Suku Bunga Deposito

Sertifikat Deposito Merupakan simpanan yang diterbitkan dengan jangka waktu 1, 3, 6 dan 12 bulan, diterbitkan atas unjuk dalam bentuk Sertifikat, tanpa mencantumkan nama pemilik deposito. Sertifikat deposito dapat diperjual belikan kepada pihak lain. Pembayaran bunga Sertifikat Deposito dapat dilakukan di muka, tiap bulan atau pada saat jatuh tempo, baik tunai maupun non tunai (www.bi.go.id).

Sertifikat Deposito sering disingkat CD. Pada prinsipnya adalah instrument keuangan yang diterbitkan oleh suatu bank atas unjuk dan dinyatakan dalam suatu jumlah. Jangka waktu dan tingkat bunga tertentu. Sertifikat Deposito adalah deposito berjangka yang bukti simpanannya dapat diperdagangkan ( Ahmad Rodoni, 2004: 129).

Dan menurut Undang-undang No.2 tahun 1998, deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpanan di bank.

penarikan hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu maksudnya adalah jika nasabah deposan menyimpan uangnya untuk jangka waktu tiga bulan, maka uang tersebut dapat dicairkan setelah jangka waktu tersebut berakhir, dan sering disebut tanggal jatuh tempo.

Domian (1996) dalam Bahtiar Usman (2007: 101) menjelaskan bahwa terdapat hubungan negatif antara tingkat suku bunga dengan pendapatan saham. Hal ini berarti bahwa ketiak ada kenaikan tingkat suku bunga maka pendapatan saham akan cenderung menurun.


(37)

19

Tingkat suku bunga juga merupakan salah satu variabel yang sering dianggap sebagai indikator kebijakan moneter yang baik, sebab tingkat suku bunga biasanya sensitivf terhadap suplai surat-surat berharga (Patelis: 1997 dalamBahtiar Usman 2007: 101)

Adapun keuntuangan yang didapat dari deposito adalah sebagai berikut (www.bi.go.id) :

1. Dapat dijadikan jaminan kredit.

2. Memperoleh hasil bunga yang umumnya lebih tinggi dari bentuk simpanan lainnya.

3. Dapat mengelola keuangan secara lebih terencana sesuai dengan kebutuhan dan jangka waktu deposito.

G. Portofolio

1. Definisi Portofolio

Menurut Moeljadi (2006:187), Portofolio adalah Sekumpulan aktiva, baik aktiva nyata (real asset) mupun aktiva keungan (financial asset). Dan menurut Abdul Halim (2005:54), portofolio merupakan kombinasi atas gabungan atau sekuritas asset rill maupun asset financial yang dimilki oleh investor, sedangkan menurut Sugiharti Binastuti (2005:4) portofolio dapat diartikan sebagai rangkaian kombinasi beberapa aktiva yang diinvestasikan dan dipegang oleh investor, baik perorangan maupun lembaga. Kombinasi aktiva tersebut bias berupa aktiva riil, maupun aktiva financial. Dan menurut Agus Sartono (2010;143)


(38)

portofolio adalah sekumpulan investasi baik asset riil atau real assets maupun asset keuangan atau financial assets. Yang dimaksud dengan portofolio dalam financial asset adalah investasi pada asset keuangan seperti saham biasa, saham prefern, obligasi perusahaan dan surat berharga yang dikeluarkan oleh pemerintah.

Harry Markowitz, William Sharpe, John Lintner, Jan Mossin dan lain-lain adalah ilmuwan yang banyak memberikan kontribusi dalam pengembangan teori portofolio modern. Teori ini berkembang sejak diketemukan cara berinvestasi yang efisien dan optimal sebagaimana di kemukakan Harry Markowittz pada tahun 1952.

2. Analisis Portofolio

Secara umum portofolio investasi adalah merupakan penganekaragaman ( diversifikasi ) pada beberapa peluang investasi yang dilakukan oleh investor perorangan maupun lembaga.

Tujuan investor membentuk portofolio dengan cara menanamkan dananya pada berbagai sarana investasi, tidak lain adalah untuk mengurangi risiko (Sabar Warsini;2009:117).

Diversifikasi sangat perlu dilakukan mengingat sebagian besar investor masih bersikap menghindari risiko. Semakin banyak jenis sarana investasi yang dipilih maka risiko dapat diminimalkan, karena risiko kerugian pada salah satu jenis investasi akan ditutupi oleh keuntungan yang didapat dari jenis sarana investasi yang lainnya.


(39)

21

Menurut (Abdul Halim 2005:54) Hakikat pembentukan portofolio adalah untuk mengurangi risiko dengan cara diversifikasi, yaitu mengalokasikan sejumlah dana pada berbagai alternative investasi yang berkorelasi negatif.

Investor yang rasional akan menginvestasikan dananya dengan memilih saham yang efisien. suatu portofolio dikatakan efisien apabila portofolio tersebut ketika dibandingkan dengan portofolio lain memenuhi kondisis sebagai berikut:

a. Memberikan ER ( tingkat pengembalian yang diharapkan) terbesar dengan risisko yang sama, atau

b. Memberikan risiko terkecil dengan ER yang sama.

Sedangkan menurut Menurut Tandelilin (2010:157) portofolio efisien adalah portofolio dengan return tertinggi pada risiko tertentu atau portofolio dengan risiko terendah pada return tertentu

Maka dengan demikian dalam pembentukan portofolio dibutuhkan adanya perhitungan return dan risiko portofolio.

a. Pengertian Return

Tingkat keuntungan (return) merupakan rasio antara pendapatan investasi selama beberapa periode dengan jumlah dana yang diinvestasikan. Pada umumnya investor mengharapkan keuntungan yang tinggi dengan resiko kerugian yang sekecil mungkin, sehingga para investor berusaha menentukan tingkat keuntungan


(40)

investasi yang optimal dengan menentukan konsep investasi yang memadai.

Dan pada dasarnya tujuan investasi dalam saham adalah untuk memperoleh keuntungan dimasa yang akan datang berupa dividen dan capital gain. Dividen adalah bagian dari keuntungan perusahaan yang dibayarkan kepada pemegang saham dalam suatu periode tertentu. Sedangkan Capital gain adalah selisih antara harga saham awal periode dengan harga akhir periode. Bila harga saham pada akhir periode lebih tinggi maka dikatakan investor memperoleh capital gain, namun apabila terjdi sebaliknya maka investor dikatakan menderita

capital loss.

Dengan demikian tingkat keuntungan suatu saham dapat di hitung dengan rumus sebagai berikut(Sabar Warsini :2009;79)

Dimana :

Rit : return saham I periode ke-t Pt : Harga saham pada periode t Pt-1: Harga saham pada periode t-1

1 1

)

(

− −

=

t t

P

P

Pt

Rt


(41)

23

Komponen return meliputi:

1. Capital Gain (loss) merupakan keuntungan (kerugian) bagi investor yang diperoleh dari kelebihan harga jual (harga beli) diatas harga beli (harga jual) yang keduanya terjadi dipasar sekunder. 2. Yield merupakan pendapatan atau aliran kas yang diterima investor

secara periodik, misalnya berupa deviden atau bunga. Yield

dinyatakan dalam persentase dari modal yang ditanamkan.(Abdul Halim,2003)

b. Pengertian Risiko

Menurut Ni Putu (2007;303) risiko merupakan penyimpangan tingkat keuntungan yang diperoleh dari nilai yang diharapkan oleh seorang investor. Sedangkan Risiko menurut Dermawan Syahrial (2008: 69) sering dihubungkan dengan penyimpangan dari hasil yang diterima dengan yang diharapkan.

Pada prinsipnya risiko dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu sebagai berikut:

1. Risiko tidak sistematik (UnsystematicRisk) Merupakan risiko yang terkait dengan suatu saham tertentu yang umumnya dapat dihindari (avoidable) atau diperkecil melalui diversifikasi (diversifiable). 2. Risiko sistematik (Systematic Risk) Merupakan risiko pasar yang

bersifat umum dan berlaku bagi semua saham dalam pasar modal yang bersangkutan. Risiko ini tidak mungkin dapat dihindari oleh investor melalui diversifikasi sekalipun. Dan menurut Rodoni


(42)

Ahmad dan Herni Ali (2010;89) risiko sistemati adalah setiap risiko yang mempengaruhi sebagian besar asset dengan tingkat risiko yang bermacam-macam. Contoh dari risiko sistematik termsuk ketidakpastian mengenai keadan ekonomi secara umum seperti GNP, tingkat bunga atau inflasi.

Selain dua bagian risiko tersebut, sikap investor terhadap menghadapi risiko yang muncul dapat dibedakan menjadi tiga yaitu sebagai berikut:

1. Risk Averse adalah sikap seorang investor yang akan memilih investasi yang memiliki risiko yang lebih rendah dengan tingkat

return yang diharapkan sama besar.

2. Risk Neutral adalah sikap seorang investor yang akan memilih investasi yang tingkat return-nya sesuai dengan risiko yang dihadapi.

3. Risk Seeker adalah sikap seorang investor yang akan memilih investasi yang memiliki risiko investasi yang lebih tinggi dengan tingkat return yang diharapkan sama besar.

Adapun rumus penggunaan beta dengan menggunakan teknik regresi menurut jogiyanto dalam jurnal Ni Putu (2007:305) adalah sebagai berikut:

m im

i

2

σ

σ

β

=


(43)

25

Dimana :

βi = Beta saham i

σim = Covarian return saham i dan return pasar 2

σ = Varians return pasar

Atau dapat diuraikan sebagai berikut:

= −

=

n t mt mt n t mt mt it it

R

R

R

R

R

R

i

1 2 1

)

(

)

)(

(

β

Untuk menghitung return pasar digunakan rumus sebagai berikut: 1 1 − − − = t t t Dimana:

Rmt = Return pasar priode ke-t IHSGt = Indeks IHSG periode ke-t IHSGt-1 = Indeks IHSG periode ke t-1

Return pasar adalah tingkat pengembalian yang diperoleh dari investasi pada saham yang ada di bursa, yang tercermin dari indeks indeks IHSG untuk periode semesteran yang dukur dengan persentase.

IHSG IHSG IHSG


(44)

3. Penentuan Portofolio Optimal Dengan Single Indeks Model (SIM)

Model Indeks Tunggal atau model satu factor (Single Indeks Tunggal) mengasumsikan bahwa tingkat pengembalian antara dua efek atau lebih akan berkorelasi, yaitu akan bergerak bersama dan mempunyai reaksi yang sama terhadap satu factor atau indeks tunggal yang dimasukan dalam model. Factor atau indeks tersebut adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Maka dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya metode ini mengasumsikan bahwa suatu return sekuritas dipengaruhi oleh satu factor yaitu indeks pasar. Single Indeks Model dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut: (Abdul Halim:2005:82).

Dimana:

Ri : Tingkat pengembalian yang diharapkan atas efek i

αi : Bagian dari tingkat pengembalian efek I tang tidak terpengaruh oleh perubahan pasar (konstanta)

βi : Kepekaan tingkat pengembalian efek I terhadap tingkat pengembalian indeks pasar (parameter yang mengukur perubahan yang diharapkan pada Ri jika terjadi perubahan pada Rm)

Rm : Tingkat penfembalian dari indeks pasar

ei : Faktor pengganggu yang tidak dimasukan dalam model

i i

i Rm e


(45)

27

Rumus diatas merupakan persamaan regresi linier sederhana, dimana Ri : variable dependen, αi : konstanta, βi : koefisien regresi, Rm : variable independent, dan ei : factor pengganggu yang tidak dimasukan dalam model.

Dalam proses pembentukan portofolio optimal menurut Single Indeks Model, untuk menentukan saham mana yang termasuk kedalam portofolio optimal, dapat menggunakan langkah-langkah sebagai berikut. 1) Meghitung Excess Return to Beta Ratio (ERB) masing-masing saham

dan mengurutkan berdasarkan nilai ERB terbesar ke nilai terkecil. 2) Portofolio yang optimal terdiri dari investasi pada saham yang nilai

ERB nya lebih besar dari pada titik pembatas tertentu atau Cut Off Rate (Ci).

Adapun formula yang digunakan untung menghitung ERB dan Ci adalah sebagai berikut (Ghazi F.Momani:2008):

¾ Menghitung Excess Return to Beta Ratio (ERB).

Excess Return to Beta Ratio (ERB) adalah merupakan kelebihan pengembalian atas tingkat keuntungan bebas risiko pada asset lain.

Hal ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

ERB = i

Rf Ri

β −

Dimana:


(46)

Rf = Risk free

Ri = expected stock return

Βi = stock beta

¾ Menentukan Nilai Titik Pembatas (Cut Off Point = Ci)

Untuk menentukan batas nilai ERB untuk memilih kandidat pembentuk portofolio diperlukan sebuah titik pembatas (Cut Off Point). Nilai penentu titik pembatas ini diperoleh dengan terlebih dahulu menghitung:

Dan :

setelah nilai Ai dan Bi diperoleh, titik pembatas Ci dihitung dengan cara sebagai berikut:

Dimana:

Ci : Cut Off Point per stock meant to examine it quality Ai = ei i Rf Ri 2 ]. [ σ β − Bi = ei i 2 2 σ β Ci =

= = + − 1 1 2 2 2 1 2 2 1 ) ( i ei i m n i ei i f i m R R σ β σ σ β σ


(47)

29

m

2

σ : fluctuation of the market index. Ri : stock return

Rf : risk – free return

i

β : sytematic risk per stock

ei

2

σ : unsystematic risk per stock return

Dari persamaan ini, dapat ditemukan Cut Off Point per saham, serta dapat membedakan saham yang optimal dan yang tidak optimal dengan membandingkan Cut Off pint dengan Excess Return to Beta Ratio (ERB). Jika rasio ERB lebih besar / tinggi dari Cut Off point (ERB > Ci), maka saham termasuk portofolio yang optimal. Dan sebaliknya Jika rasio ERB kurang dari Cut Off point (ERB < Ci), maka saham tidak termasuk portofolio optimal.

H Penilaian Kinerja Saham

Tujuan penilaian kinerja portofolio menurut (Abdul Halim 2005:68) adalah untuk mengetahui dan menganalisis apakah portofolio yang dibentuk telah dapat meningkatkan kemungkinan tercapainya tujuan investasi sehingga dapat diketahui portofolio mana yang memilki kinerja yang lebih baik jika ditinjau dari tingkat pengembalian dan risikonya masing-masing.

Menurut Tandelilin (2010:489) bahwa dalam mengevaluasi kinerja suatu portofolio ada beberapa factor yang perlu kita perhatikan, yaitu sebagai berkut:


(48)

1. Tingkat Risiko, dalam mengevaluasi kinerja portofolio harus didasarkan pada ukuran yang bersifat risk-asjusted, artinya bahwa pengukuran kinerja portofolio tidak hanya dilihat dari besarnya return portofolio saja tetapi juga harus memperhatikan besarnya risiko yang harus ditanggung untuk memperoleh besarnya return tersebut.

2. Periode waktu: Factor waktu perlu diperhatikan karena kan mempengaruhi return portofolio.

3. Penggunaan patok duga (benchmark) yang sesuai: Dalam melakukan evaluasi kinerja portofolio, diperlukan untuk membandingkan return portofolio tersebut dengan return yang bisa dihasilkan oleh alternatif portofolio lain yang sebanding.

4. Tujuan Investasi: Evaluasi kinerja suatu portofolio juga perlu memperhatikan tujuan yang ditetapkan oleh investor atau manajer investasi.Tujuan investasi yang berbeda akan mempengaruhi kinerja portofolio yang dikelolanya.

Seperti telah dijelaskan diatas bawa untuk melihat kinerja portofolio tidak bisa hanya melihat tingkat return yang dihasilkan portofolio tersebut, tetapi juga harus memperhatikan tingkat risiko portofolio juga.

Beberapa ukuran kinerja portofolio yang sudah memasukan factor risiko adalah Indeks Sharpe, Indeks Treynor dan Indeks Jensen.

1. Indeks Sharpe

Dalam metode ini kinerja portofolio diukur dengan cara membandingkan antara premi risiko (yaitu selisih rata-rata tingkat


(49)

31

pengembalian portofolio dengan rata-rata tingkat bunga bebas risiko) dengan risiko portofolio yang dinyatakan dengan standar deviasi (total risiko). Secara matematis indeks sharpe dirumuskan sebagai berikut :

Keterangan Simbol :

Spi = Indeks Sharpe portofolio i

Rpi = rata-rata tingkat pengembalian portofolio i Rf = rata-rata batas bunga investasi bebas risiko

SDpi = standar deviasi dari tingkat pengembalian portofolio i Rpi – Rf = premi risiko portofolio i

Dalam teori portofolio, standar deviasi merupakan risiko total yang merupakan penjumlahan dari risiko pasar ( systematic risk) dengan risiko tidak sistematik ( unsystematic risk). Dengan memperhitungkan risiko, makin tinggi nilai pengukuran sharpe, makin baik kinerja portofolio (Ni Putu 2007:307).

Spi = Rpi – Rf SDpi

2. Indeks Treynor

Dalam metode ini kinerja portofolio diukur dengan cara membandingkan antara premi risiko (yaitu selisih rata-rata tingkat pengembalian portofolio dengan rata-rata tingkat bunga bebas risiko) dengan risiko portofolio yang dinyatakan dengan beta (risiko pasar atau


(50)

risiko sistematis). Secara matematis indeks Ttreynor dirumuskan sebagai berikut :

Keterangan Simbol :

Tpi = Indek Treynor portofolio i

Rpi = rata-rata tingkat pengembalian portofolio i Rf = rata-rata batas bunga investasi bebas risiko

βpi = beta portofolio (risiko pasar atau risiko sistematis) Rpi – Rf = premi risiko portofolio i

Dengan mempertimbangkan risiko sistematik, makin tinggi nilai pengukuran treynor, makin baik kinerja portofolio (Ni Putu 2007:307).

Tpi = Rpi – Rf βpi

3. Indeks Jensen

Metode ini didasarkan pada konsep garis pasar sekuritas (security market line – SML) yang merupakan garis yang menghubungkan portofolio pasar dengan kesempatan investasi yang bebas risiko, sehingga secara matematis dirumuskan Rp = Rf + (Rm – Rf) βp. Kemiringan SML dinyatakan sebagai (Rm – Rf)/ βp, dan konstantanya adalah Rf. Dalam keadaan ekuilibrium semua portofolio diharapkan berada pada SML. Jika terjadi penyimpangan, artinya, jika dengan risiko yang sama tingkat pengembalian suatu portofolio berbeda dengan tingkat pengembalian pada SML, maka perbedaan tersebut disebut dengan Indeks Jensen ; dimana risikonya dinyatakan dalam beta (risiko pasar atau risiko sistematis).


(51)

33

Apabila tingkat pengembalian actual dari suatu portofolio lebih besar dari tingkat pengembalian yang sesuai dengan persamaan SML, berarti indeks Jensen akan bernilai positif. Sebaliknya, apabila tingkat pengembalian aktual dari suatu portofolio lebih kecil dari tingkat pengembalian yang sesuai dengan persamaan SML, berarti indek Jensen akan bernilai negatif.

Berdasarkan uraian diatas, maka indeks Jensen dapat dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan Simbol :

Jpi = Indeks Jensen portofolio i

Rp = rata-r ata tingkat pengembalian portofolio i Rf = rata-rata bunga investasi bebas risiko

Rm = rata-rata tingkat pengembalian pasar (diwakili IHSG)

βpi = beta portofolio I (risiko pasar atau risiko sistematis) Rpi-Rf = premi risiko portofolio i

Rm-Rf = premi risiko pasar

Jpi = (Rpi – Rf) – (Rm – Rf) βpi

I. Penelitian Terdahulu

Pengujian mengenai variable makro ekonomi telah dilakukan oleh

Murti Lestari (2005). Murti Lestari menganalisis tentang pengaruh variable makro ekonomi terhadap return saham di BEJ, variable makro yang digunakan dalam penelitiannya adalah tingkat suku bunga SBI, inflasi, dan


(52)

nilai kurs valuta asing. Sample yang dunakan dalam penelitiannya adalah data

return saham perusahaan yang listed di BEJ dari tahun 1998 sampai dengan 2003. Dengan metode yang digunakan adalah dengan tiga model, yaitu meliputi model klasik, model auto regressive dan model kausalitas granger. Hasil pengujian murti lestari mengenai pengaruh variable makro ekonomi terhadap return saham dengan menggunakan model klasik, model auto regressive menunjukan bahwa variable makro ekonomi terhadap return saham tidak berpengaruh secara signifikan. Namun dengan menggunakan model Kausalitas granger hasil penelitiannya menunjukan bahwa variable makro tersebut mempengaruhi return saham.

Robiatul Auliyah dan Ardi Hamzah (2006) telah melakukan penelitian dengan judul Analisis karakteristik perusahaan, industri dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham. Sample yang digunakan dalam penelitiannya adalah saham- saham yang terdaftar di Jakarta Islamic indeks selama tahun 2001-2005 dengan munggunakan teknik purposive sampling. Variabel-variabel pada karakteristik perusahaan yang dijadikan dalam penelitian ini adalah earning per share, dividend payout, leverage, current ratio, return on investmen dan cyclicality. Dan Variabel-variabel industrinya dilihat jenis industri dan ukuran industri. Variabel jenis industri dibedakan antara industri manufaktur dan non manufaktur. Untuk ukuran industri digunakan nilai 0 untuk industri kecil dan 1 untuk industri besar yang dikelompokkan berdasarkan nilai dari total aset perusahaan. Sedangkan


(53)

35

variabel-variabel ekonomi makro nya dilihat dari kurs rupiah terhadap dollar dan Produk Domestik Bruto (PDB). Hasil penelitiannya menunjukan bahwa secara simultan variabel-variabel karakteristik perusahaan, industri dan ekonomi makro tidak berpengaruh secara signifikan pada tingkat 5% terhadap

return saham syariah tetapi berpengaruh secara signifikan pada tingkat 5% terhadap beta saham syariah. Pengujian regresi secara parsial dengan t test

menunjukkan bahwa tidak ada satu pun variable-variabel karakteristik perusahaan, industri dan ekonomi makro berpengaruh secara signifikan pada

return saham syariah, sedangkan variabel-variabel karakteristik perusahaan, industri dan ekonomi makro berpengaruh terhadap beta saham, saham yang mempunyai pengaruh signifikan pada tingkat 5% adalah cyclicality, kurs rupiah terhadap dollar dan Produk Domestik Bruto (PDB).

Penelitian mengenai variable makro ekonomi juga telah dilakukan oleh

Nil Gunsel dan Sadik Cukur (2007) di London Stock Exchange. Mereka menganalisis mengenai pengaruh variable makro ekonomi terhadap return saham. Sample yang digunakannya adalah perusahaan yang terdaftar di London stock exchange dari periode Januari 1980 sampai dengan Desember 1993. metode yang digunakannya adalah APT ( Arbitrage Pricing Theory). Variabelvariabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah terdiri atas 7 spesifik variable makro ekonomi yaitu: struktur jangka waktu suku bunga, inflasi tak terduga, perubahan dalam tingkat produksi (unanticipated sectoral industrial production), risiko premium, kurs, uang beredar dan Dividen yield ( unanticipated dividend yield). Hasil penelitian mereka menunjukan bahwa


(54)

faktor-faktor ekonomi makro berpengaruh signifikan di pasar bursa saham Inggris, namun, setiap faktor dapat mempengaruhi industri yang berbeda dalam cara yang berbeda. Artinya, faktor makroekonomi satu industri dapat mempengaruhi secara positif, tetapi dapat mempengaruhi industri lainnya negatif.

Disamping itu juga penelitian mengenai variable makro ekonomi telah dilakukan oleh Zulfi Skendra. Zulfi Skendra melakukan penelitian dengan judul Analisis pengaruh Inflasi, Nilai Tukar dan Bunga Deposito terhadap portofolio optimum saham-saha blue chip di BEI, dengan menggunakan metode Single indeks model. Penelitian ini dilakukan pada 10 perusahaan yang tergabung dalam saham LQ 45 dengan kategori saham-saham blue chip (saham- saham unggulan) pada periode tahun 2002 dan 2004. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa jenis saham yang masuk dalam portofolio optimum dengan adanya pengaruh inflasi, nilai tukar dan bunga deposito terjadi penambahan. Yang tadinya hanya lima saham yang masuk dalam portofolio optimum, yaitu: ASII, AALI, ISAT, TLKM, dan SMGR. Dengan adanya pengaruh Inflsi, nilai tukar, dan bunga deposito menjadi enam saham yang masuk dalam portofolo optimum yaitu: ASII, AALI, ISAT, TLKM, SMGR, dan UNVR.

Penelitian portofolio optimal dengan metode Single Indeks Model juga telah dilakukan oleh Ghazi F. Momani (2008) di Amman stock market –


(55)

37

Jordan. Ghaji F. Momani meneliti perusahaan perbankan di yordania dari periode 2003-2007. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa hanya terdapat satu saham yang memilki ERB > Ci, yaitu: Bank arab dengan nilai ERB : 3.36923 dan Ci : 3.369116. yang lainnya nilai ERB < nilai Ci sehingga tidak masuk dalam portofolio optimal.

Tidak hanya varibel makro ekonomi yang dapat mempengaruhi return saham namun rasio profitabilitas juga dapat mempengaruhi return saham. Seperti yang telah dilakukan oleh I G. K. A. ULUPUI (2006) yang telah meneliti mengenai Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas, Dan Profitabilitas Terhadap Return Saham.Perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitiannya adalah perusahaan-perusahaan yang masuk dalamindustri konsumsi, khususnya makanan dan minuman yang terdaftar di BEJ sejak tahun 1999—2005. Salah satu variable Independen yang digunakan dalam penelitianya adalah rasio Profitabilitas yaitu Return On Asset. Dan hasil penelitiannya menunjukan bahwa baik secara simultan maupun secara parsial, Variabel return on asset berpengaruh positif dan signifikan terhadap return

saham.

Rincian penelitian terdahulu dapat dilihat pada tabel 2.1 halaman berikutnya.


(56)

Tabel 2.1

Rincian Penelitian Terdahulu Nama Peneliti Tahun Peneliti an Judul Variabel Penelitian

Metode Analisis Hasil Penelitian

Murti Lestari (2006) 1998 - 2003 Pengaruh variable Makro terhadap return saham di BEJ: pendekatan beberapa model 1.Tingkat bunga SBI jangka pendek 2.Laju inflasi 3.Kurs Valuta

Asing 4.Return Saham

1.Model Klasik 2.Model Autoregresive 3.maodel Kausalitas Granger

* Model Klasik :

semua variabel makro tersebut tidaka ada yang signifikan dalam mempengaruhi return saham

* Model Autoregresive:

t statistiknya menunjukan bhwa variabel makro tersebut tidak ada yang signifikan dalam mempengaruhi return saham.

* Model Kausalitas Grenger

- pada lag 1 bulan, variabel makro tersebut

mempengaruhi return saham.

- Pada lag 3 bulan,variabel makro tersebut

mempengaruhi return saham, dan begitu sbaliknya return saham

mempengaruhi variabel makro.

- dan pada lag 1 tahun, hasilnya sama dengan pada lag 1 bulan.

Robiatul Auliyah, Ardi Hamzah, dan universita s Trunojoyo (2006) 2001 - 2005 Analisa Karakterstik Perusahaan, Industri dan Ekonomi Makro Terhadap Return Dan Beta Saham Syariah Di Bursa Efek Jakarta *Karkteristik Perusahaan: EPS,Dividend Payout,Lever age,Current Ratio,ROI,Cy clicality *Variabel industri: manufaktur, non manufaktur *Ukuran Industri: nilai nol untuk industri kecil, nilai satu untuk industri besar *Variabel Analisis Regresi Linier Berganda

• Uji F

• Uji t

* Secara simultan (F hitung) maupun secara parsial (t hitung) menunjukan bahwa variabel -

variabel karakteristik perusahaan, industri dan ekonomi makro tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham syariah.

*Secara simultan (F test) menunjukan bahwa

variabel-variabel karakteristik perusahaan, industri dan ekonmi

makro berpengaruh secara signifikan pada tingkat 5% terhdap beta saham syariah. *Secara parsial (t test)

menunjukan bahwa variabel-variabel karakteristik

perusahaan, industri dan ekonmi makro terhadap beta saham


(57)

39 Ekonomi makro: Kurs rupiah, PDB (Produk Domestik Bruto. * Return dan

Beta saham Syariah

mempunyai pengaruh signifikan pad tingkat 5% adalah

cyclicality, kurs rupiah terhadap dollar dan Produk domestic Bruto (PDB).

I. G. K. A. ULUPUI 1999 - 2005 Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas, Dan Profitabilitas Terhadap Return Saham

* Return saham * Likuiditas -Current Ratio *Rasio Leverage -DER *Rasio Likuiditas - Total Assets

turnover * Rasio Profitabilitas - ROE - ROA Analisis Regresi Berganda

• Uji F

• Uji t

* Melalui uji t, hanya variabel Current Ratio dan Return On Assets yang berpengaruh signifikan terhadap return saham.

* Melalui uji F menunjukan bahwa variabel independent (Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Assets Turn Over dan ROA) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap return saham satu tahun kedepan. Nil Gunsel Dan Sadik Cukur (2007 Januari 1980 sampai dengan Desemb er 1993 The Effects of Macroecono mic Factors on the London Stock Returns: A Sectoral Approach *interest rate *unanticipated inflation *unanticipated sectoral industrial production *Risiko premium *real axchange rate *money supply (MO) *Unanticipated dividend yield

* APT (Arbitrage PricingTheory)

Faktor-faktor ekonomi makro tersebut berpengaruh signifikan dipasar bursa saham inggris (return saham), namun setiap factor dapat mempengaruhi industri yang berbeda. Artinya, faktor ekonomi satu industri dapat mempengaruhi secara poitif, tetapi dapat mempengaruhi industri lainnya negatif.

Zulfi Skendra 2005 2002 & 2004 Analisis pengaruh Inflasi, Nilai Tukar dan Bunga Deposito terhadap portofolio optimum saham-saha blue chip di

BEJ.

-Inflasi - Nilai tukar

rupiah - Bunga

Deposito - Portofolio

Optimum -Return saham -ERB

-Ci

* SIM

* Regresi linier Berganda - Uji F - UJi t * Indeks Sharpe * Indeks treynor * Indeks Jensen

* Hanya terdapat lima jenis saham blue chip yang masuk kedalam portofolio optimum dari sepuluh saham perusahaan yang menjadi sample penelitian dengan menggunakan Single Indeks Model (SIM), yaitu saham ASII, AALI, ISAT, TLKM dan SMGR.

* Dengan melaui uji t variabel indeks nilai tukar (NT-1) dan bunga deposito pemerintah ( B Dpst pmrt) berpengaruh secar nyata pada selang kepercayaan 99% terhadap return pasar.


(58)

* Dan dengan melalui uji F Inflasi dan Nilai tukar pada bulan bersangkutan berpengaruh positif terhadap return pasar (IHSG)..

* Setelah ada inflasi, nilai tukar dan bunga deposito, jumlah jenis saham yang masuk ke dalam portofolio optimum bertambah satu yaitu UNVR, sehingga yang masuk kedalam portofolio optimum dengan adanya pengaruh inflasi, nilai tukar dan bunga deposito menjadi enam saham, yaitu: ASII, AALI, ISAT, TLKM, SMGR, dan UNVR.

* Kinerja saham yang termasuk kedalam portofolio optimum apabila dilihat dari indeks sharpe yang menduduki peringkat pertama adalah TLKM kemudian diikuti oleh saham ISAT, AALI, SMGR dan UNVR.

* Dan apabila dilihat dari indeks Treynor kinerja saham portofolio optimum. saham yang menduduki peringkat pertama adalah saham Astra Argo Lestari, diikuti oleh Semen Gresik, Astra Internasional, Indosat, Telkom, dan Unilever. *Kemudian apabila berdasarkan

Indeks Jensen kinerja saham portofolo optimum, saham yang menduduki peringkat pertama vadalah saham Astra internasional, yang kemudian dikuti oleh Astra Argo Lestari, Indosat, Semen Gresik, Telkom dan UNVR. Ghazi F. Momani (2008) 2003 - 2007 Simple Techniques for Determining the Optimal Portfolio Case Study: Investment in Banks Sector in Amman Stock Market -*Return Saham * ERB * Ci * Portofolio Optimal/ideal * Stock Turnover * Stock return

*Single Index Model (SIM)

* Regresi sederhana Uji t

*Setelah dilakukan pengujian terhadap saham sector perbankan di amman stock market dengan menggunakan model SIM yang masuk

kedalam portofolio optimal/ideal, ternyata hanya

ada satu saham perbankan yang termasuk kedalam portofolio optimal yaitu saham Arab Bank dari 11 saham perbankan yang menjadi sample dalam penelitianya.


(59)

41

Jordan * Melalui uj t hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak ada indikasi hubungan statistic antara stock turnover dan posisi portofolio dalam portofolio optimal atau ideal.

* begitu juga dengan stock return, bahwa tidak ada indikasi hubungan statistic antara return saham dan posisi portofolio dalam portofolio yang optimal.

J. Kerangka Pemikiran

Awal penelitian ini dilakukan dengan mengamati perusahaan perbankan yang go public di Bursa Efek Indonesia dimulai dari tahun 2005 sampai tahun 2008. Kemudian selajutnya menyeleksi perusahaan perbankkan yang mengeluarkan laporan keuangan setiap tahunnya.

Penelitian ini mengambil data laporan keuangan berupa laporan tahunan dari BEI atas perkembangan Rasio Profitabilitas khususnya DER,ROA, harga saham, tingkat inflasi, nilai tukar rupiah terhadap US$,Bunga deposito, frekuensi perdagangan saham, dan Tingkat bunga deposito sebagai ukiran rik free.

Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi berapa jumlah jenis saham yang memenuhi portofolio optimal dengan model indeks tunggal (Single Index Model) untuk saham-saham perbankan yang go public di BEI, yaitu dengan cara membadingkan nilai ERB dai Ci, jika ERB lebih besar atau tinggi dari nilai Ci, maka saham tersebut termasuk saham yang memiki portofolio optimal, dan sebaliknya jika ERB lebih kecil dari Ci maka saham tersebut tidak termasuk portofolio optimal.


(60)

Kemudian langkah selajutnya adalah menganalisis perbedaan jumlah jenis saham yang memenuhi portofolio optimal tanpa memasukan variable Leverage (DER), profitabilitas (ROA), dan variable makro ekonomi (tingkat inflasi, perubahan nilai kurs dan suku bunga deposito) dengan saham-saham Bank yang masuk dalam portifolio optimal dengan memasukan leverage (DER), profitabilitas (ROA) dan variable makro ekonomi (tingkat inflasi, perubahan nilai kurs dan suku bunga deposito). Uji perbedaan dilakukan dengan pengujian hipotesis yaitu dengan uji T.

Kemudian langkah yang terakhir adalah melihat perbedaan antara kinerja saham perbankan yang masuk dalam portofolo optimal tanpa memasukan variable leverage, profitabilitas, dan variable makro ekonomi dengan kinerja saham perbankan yang masuk dalam portifolio optimal dengan memasukan leverage, profitabilitas dan variable makro ekonomi. Uji perbedaan dilakukan dengan pengujian hipotesis yaitu dengan uji T.

Sehingga secara ringkas pola pemikiran tersebut dapat diskemakan sebagai berikut :


(61)

43

Gambar 2.2 Kerangka pemikiran penelitian

Perusahaan perbankan yang go public selama tahun 2005-2008 di

BEI

Penentuan portofolio optimal dengan

Single Indeks Model

Analisis Regresi Berganda

return saham & Return pasar

Variabel makro ekonomi * Inflasi

* Kurs

* Bunga deposito

Leverage *DER Profitabilitas * ROA

ERB > Ci Kandidat portofolio

optimal ERB < Ci

Bukan kandidat portofolio optimal

Uji T ERB > Ci Kandidat portofolio

optimal

ERB < Ci Bukan kandidat portofolio

Kinerja saham

* Indeks Sharpe * Indeks Treynor * Indeks Jansen

Kinerja saham

Interpretasi

Penentuan portofolio optimal dengan


(62)

K. Hipotesis

Untuk memenuhi tujuan penelitian, sejumlah hipotesis nol (Ho) telah dirumuskan. Berikut Hipotesis dalam penelitian ini:

1. Ho : β1 ≠0 tidak terdapat pengaruh antara variabel leverage, profitabilitas

dan variable makro ekonomi terhadap return saham Bank di Bursa Efek Indonesia.

H1: β1 = 0 Terdapat pengaruh antara variable leverage, profitabilitas dan

variable makro ekonomi dengan jumlah jenis saham yang memenuhi portofolio optimal,

2. Ho : µ1 ≠ µ2 Tidak ada perbedaan yang signifikan antara saham-saham

Bank yang masuk dalam portofolo optimal tanpa dan dengan dipengaruhi oleh variable leverage, profitabilitas, inflasi, nilai tukar dan bunga deposito.

Ho : µ1 = µ2 Ada perbedaan yang signifikan antara saham-saham Bank

yang masuk dalam portofolo optimal tanpa dan dengan dipengaruhi oleh variable leverage, profitabilitas, inflasi, nilai tukar dan bunga deposito.

3. H1: µ1 ≠ µ2 Tidak ada perbedaan yang signifikan antara kinerja saham

perbankan dengn menggunakan Indeks Sharpe, Indeks Treynor, dan Indeks Jensen yang masuk dalam portofolo optimal tanpa dan dengan dipengaruhi oleh variabel leverage, profitabilitas, inflasi, nilai tukar dan bunga deposito.


(63)

45

H1 : µ1 = µ2 Ada perbedaan yang signifikan antara kinerja saham

perbankan dengan menggunakan Indeks Sharpe, Indeks Treynor, dan Indeks Jensen yang masuk dalam portofolo optimal tanpa dan dengan dipengaruhi oleh variabel leverage, profitabilitas, inflasi, nilai tukar dan bunga deposito.


(1)

Lampiran return saham

Bulan BABP Ri BABP BBCA Ri BBCA BDMN Ri BDMN

Jan' 05 180 2,875 4,175

February 175 -0.02778 3,275 0.13913 4,775 0.143713

March 185 0.057143 3,400 0.038168 4,750 -0.00524

April 160 -0.13514 3,075 -0.09559 4,650 -0.02105

May 180 0.125 3,475 0.130081 4,825 0.037634

June 150 -0.16667 3,600 0.035971 5,050 0.046632

July 140 -0.06667 3,650 0.013889 5,600 0.108911

August 150 0.071429 3,425 -0.06164 4,500 -0.19643

September 150 0 3,450 0.007299 4,025 -0.10556

October 145 -0.03333 3,225 -0.06522 3,925 -0.02484

November 145 0 3,300 0.023256 3,900 -0.00637

Desember 120 -0.17241 3,400 0.030303 4,750 0.217949 Jan' 06 110 -0.08333 3,625 0.066176 4,650 -0.02105

February 90 -0.18182 3,600 -0.0069 4,275 -0.08065

March 90 0 4,175 0.159722 4,800 0.122807

April 95 0.055556 4,375 0.047904 5,150 0.072917

May 95 0 4,100 -0.06286 4,600 -0.1068

June 85 -0.10526 4,100 0 3,975 -0.13587

July 55 -0.35294 4,175 0.018293 4,250 0.069182

August 75 0.363636 4,550 0.08982 4,900 0.152941

September 75 0 4,825 0.06044 5,300 0.081633

October 75 0 4,650 -0.03627 5,950 0.122642

November 60 -0.2 5,300 0.139785 6,250 0.05042

Desember 90 0.5 5,200 -0.01887 6,750 0.08

Jan'07 90 0 5,100 -0.01923 5,900 -0.12593

February 80 -0.11111 4,925 -0.03431 5,750 -0.02542

March 80 0 5,100 0.035533 6,550 0.13913

April 105 0.3125 5,300 0.039216 6,450 -0.01527

May 120 0.142857 5,250 -0.00943 7,000 0.085271

June 115 -0.04167 5,450 0.038095 6,900 -0.01429

July 150 0.304348 6,300 0.155963 8,450 0.224638

August 150 0 6,000 -0.04762 8,050 -0.04734

September 114 -0.24 6,150 0.025 8,450 0.049689

October 114 0 7,300 0.186992 8,650 0.023669

November 95 -0.16667 7,100 -0.0274 8,300 -0.04046 Desember 131 0.378947 7,300 0.028169 8,000 -0.03614

Jan'08 151 0.152672 3,550 -0.5137 7,200 -0.1

February 147 -0.02649 3,575 0.007042 7,650 0.0625

March 110 -0.2517 3,250 -0.09091 6,900 -0.09804

April 149 0.354545 3,000 -0.07692 5,700 -0.17391

May 76 -0.48993 2,775 -0.075 5,700 0

June 76 0 2,475 -0.10811 4,700 -0.17544

July 76 0 3,025 0.222222 5,550 0.180851

August 76 0 3,175 0.049587 5,400 -0.02703

September 53 -0.30263 3,150 -0.00787 4,900 -0.09259

October 50 -0.0566 2,700 -0.14286 2,600 -0.46939

November 61 0.22 2,700 0 2,625 0.009615

Desember 62 0.016393 3,250 0.203704 3,100 0.180952


(2)

Bulan BEKS Ri BEKS BNII Ri BNII BKSW Ri BKSW

Jan' 05 135 200 220

February 140 0.037037 200 0 275 0.25

March 150 0.071429 200 0 365 0.327273

April 120 -0.2 180 -0.1 380 0.041096

May 105 -0.125 185 0.027778 370 -0.02632

June 110 0.047619 175 -0.05405 320 -0.13514

July 100 -0.09091 185 0.057143 310 -0.03125

August 70 -0.3 160 -0.13514 315 0.016129

September 65 -0.07143 160 0 325 0.031746

October 60 -0.07692 145 -0.09375 330 0.015385

November 65 0.083333 140 -0.03448 1590 3.818182

Desember 75 0.153846 155 0.107143 400 -0.74843

Jan' 06 50 -0.33333 160 0.032258 400 0

February 55 0.1 150 -0.0625 395 -0.0125

March 55 0 160 0.066667 395 0

April 80 0.454545 185 0.15625 380 -0.03797

May 65 -0.1875 180 -0.02703 380 0

June 60 -0.07692 185 0.027778 410 0.078947

July 60 0 180 -0.02703 410 0

August 60 0 185 0.027778 420 0.02439

September 65 0.083333 195 0.054054 450 0.071429

October 60 -0.07692 205 0.051282 425 -0.05556

November 60 0 235 0.146341 440 0.035294

Desember 65 0.083333 240 0.021277 460 0.045455

Jan'07 64 -0.01538 225 -0.0625 455 -0.01087

February 65 0.015625 195 -0.13333 450 -0.01099

March 58 -0.10769 193 -0.01026 500 0.111111

April 75 0.293103 188 -0.02591 450 -0.1

May 70 -0.06667 192 0.021277 460 0.022222

June 80 0.142857 179 -0.06771 450 -0.02174

July 66 -0.175 191 0.067039 480 0.066667

August 77 0.166667 202 0.057592 520 0.083333

September 75 -0.02597 235 0.163366 500 -0.03846

October 76 0.013333 260 0.106383 500 0

November 78 0.026316 270 0.038462 500 0

Desember 70 -0.10256 285 0.055556 500 0

Jan'08 100 0.428571 300 0.052632 520 0.04

February 80 -0.2 340 0.133333 520 0

March 74 -0.075 465 0.367647 600 0.153846

April 62 -0.16216 460 -0.01075 600 0

May 88 0.419355 465 0.01087 600 0

June 62 -0.29545 465 0 600 0

July 57 -0.08065 460 -0.01075 650 0.083333

August 59 0.035088 460 0 630 -0.03077

September 52 -0.11864 310 -0.32609 690 0.095238

October 50 -0.03846 465 0.5 690 0

November 50 0 490 0.053763 660 -0.04348

Desember 50 0 370 -0.2449 670 0.015152


(3)

Bulan BMRI Ri BMRI MAYA Ri MAYA MEGA Ri MEGA

Jan' 05 1,940 200 2,000

February 1,810 -0.06701 200 0 2,050 0.025

March 1,710 -0.05525 200 0 2,400 0.170732

April 1,600 -0.06433 200 0 1,250 -0.47917

May 1,660 0.0375 200 0 1,370 0.096

June 1,500 -0.09639 135 -0.325 1,590 0.160584

July 1,610 0.073333 110 -0.18519 1,610 0.012579

August 1,370 -0.14907 115 0.045455 1,760 0.093168

September 1,450 0.058394 115 0 1,790 0.017045

October 1,320 -0.08966 145 0.26087 1,890 0.055866

November 1,290 -0.02273 145 0 2,250 0.190476

Desember 1640 0.271318 120 -0.17241 2,050 -0.08889 Jan' 06 1,780 0.085366 120 0 2,150 0.04878

February 1,620 -0.08989 120 0 2,075 -0.03488

March 1,690 0.04321 120 0 2,100 0.012048

April 1,920 0.136095 150 0.25 2,400 0.142857

May 1,690 -0.11979 175 0.166667 2,400 0

June 1,720 0.017751 175 0 2,300 -0.04167

July 1,760 0.023256 180 0.028571 2,425 0.054348

August 2,100 0.193182 185 0.027778 2,175 -0.10309 September 2,325 0.107143 200 0.081081 2,325 0.068966

October 2,725 0.172043 200 0 2,300 -0.01075

November 2,775 0.018349 350 0.75 2,250 -0.02174 Desember 2,900 0.045045 530 0.514286 2,100 -0.06667 Jan'07 2,575 -0.11207 550 0.037736 2,050 -0.02381 February 2,325 -0.09709 510 -0.07273 2,100 0.02439 March 2,500 0.075269 550 0.078431 2,000 -0.04762

April 3,075 0.23 560 0.018182 3,000 0.5

May 3,250 0.056911 640 0.142857 3,000 0

June 3,125 -0.03846 520 -0.1875 3,200 0.066667

July 3,525 0.128 610 0.173077 3,100 -0.03125

August 3,250 -0.07801 600 -0.01639 3,100 0

September 3,525 0.084615 600 0 3,600 0.16129

October 3,775 0.070922 720 0.2 3,125 -0.13194

November 3,550 -0.0596 730 0.013889 3,250 0.04 Desember 3,500 -0.01408 960 0.315068 3,150 -0.03077

Jan'08 3,325 -0.05 1,390 0.447917 2,800 -0.11111 February 3,275 -0.01504 1,570 0.129496 3,000 0.071429 March 3,150 -0.03817 1,540 -0.01911 2,800 -0.06667

April 2,875 -0.0873 1,540 0 2,750 -0.01786

May 2,900 0.008696 1,540 0 3,000 0.090909

June 2,600 -0.10345 1,580 0.025974 2,400 -0.2

July 2,975 0.144231 1,580 0 2,400 0

August 2,825 -0.05042 1,580 0 3,000 0.25

September 2,650 -0.06195 1,580 0 3,300 0.1

October 1,560 -0.41132 1,580 0 3,600 0.090909

November 1,490 -0.04487 1,580 0 3,600 0

Desember 2,025 0.35906 1,670 0.056962 3,500 -0.02778


(4)

Bulan BBNI Ri BBNI BNGA Ri BNGA NISP Ri NISP

Jan' 05 1,640 475 810

February 1,680 0.02439 500 0.052632 850 0.049383

March 1,720 0.02381 495 -0.01 870 0.023529

April 1,500 -0.12791 475 -0.0404 880 0.011494

May 1,680 0.12 450 -0.05263 940 0.068182

June 1,690 0.005952 435 -0.03333 980 0.042553

July 1,640 -0.02959 505 0.16092 890 -0.09184

August 1,380 -0.15854 470 -0.06931 910 0.022472 September 1,560 0.130435 385 -0.18085 900 -0.01099

October 1,330 -0.14744 360 -0.06494 900 0

November 1,190 -0.10526 365 0.013889 740 -0.17778 Desember 1,280 0.07563 405 0.109589 770 0.040541

Jan' 06 1,300 0.015625 420 0.037037 770 0 February 1,230 -0.05385 395 -0.05952 690 -0.1039

March 1,280 0.04065 470 0.189873 670 -0.02899

April 1,360 0.0625 620 0.319149 740 0.104478

May 1,220 -0.10294 570 -0.08065 790 0.067568

June 1,130 -0.07377 550 -0.03509 700 -0.11392

July 1,100 -0.02655 640 0.163636 700 0

August 1,310 0.190909 700 0.09375 710 0.014286 September 2,375 0.812977 740 0.057143 800 0.126761

October 2,375 0 870 0.175676 730 -0.0875

November 1,980 -0.16632 1,000 0.149425 820 0.123288 Desember 1,870 -0.05556 920 -0.08 850 0.036585

Jan'07 1,820 -0.02674 900 -0.02174 830 -0.02353 February 1,750 -0.03846 770 -0.14444 810 -0.0241

March 1,760 0.005714 740 -0.03896 850 0.049383

April 2,200 0.25 840 0.135135 900 0.058824

May 2,500 0.136364 870 0.035714 900 0

June 2,475 -0.01 820 -0.05747 900 0

July 2,475 0 940 0.146341 980 0.088889

August 1,950 -0.21212 900 -0.04255 960 -0.02041 September 2,000 0.025641 870 -0.03333 950 -0.01042 October 1,990 -0.005 860 -0.01149 900 -0.05263

November 1,840 -0.07538 850 -0.01163 900 0

Desember 1,970 0.070652 900 0.058824 900 0

Jan'08 1,740 -0.11675 710 -0.21111 910 0.011111 February 1,660 -0.04598 760 0.070423 900 -0.01099

March 1,390 -0.16265 750 -0.01316 900 0

April 1,200 -0.13669 680 -0.09333 750 -0.16667

May 1,250 0.041667 960 0.411765 890 0.186667

June 1,210 -0.032 960 0 890 0

July 1,460 0.206612 960 0 700 -0.21348

August 1,270 -0.13014 890 -0.07292 700 0

September 970 -0.23622 720 -0.19101 700 0

October 510 -0.47423 470 -0.34722 740 0.057143

November 560 0.098039 420 -0.10638 700 -0.05405

Desember 680 0.214286 495 0.178571 700 0


(5)

Bulan BBNP Ri BBNP Bank PAN Ri B. PAN BNLI Ri BNLI

Jan' 05 700 430 760

February 700 0 520 0.209302 760 0

March 700 0 505 -0.02885 770 0.013158

April 750 0.071429 465 -0.07921 750 -0.02597

May 750 0 450 -0.03226 760 0.013333

June 750 0 470 0.044444 730 -0.03947

July 700 -0.06667 600 0.276596 720 -0.0137

August 700 0 415 -0.30833 600 -0.16667

September 700 0 485 0.168675 590 -0.01667

October 700 0 375 -0.2268 540 -0.08475

November 700 0 375 0 500 -0.07407

Desember 700 0 420 0.12 720 0.44

Jan' 06 760 0.085714 480 0.142857 700 -0.02778

February 760 0 435 -0.09375 750 0.071429

March 760 0 500 0.149425 720 -0.04

April 820 0.078947 520 0.04 750 0.041667

May 800 -0.02439 430 -0.17308 690 -0.08

June 800 0 385 -0.10465 670 -0.02899

July 680 -0.15 430 0.116883 690 0.029851

August 700 0.029412 460 0.069767 740 0.072464

September 700 0 475 0.032609 770 0.040541

October 700 0 500 0.052632 850 0.103896

November 700 0 540 0.08 850 0

Desember 700 0 580 0.074074 870 0.023529

Jan'07 700 0 590 0.017241 910 0.045977

February 700 0 570 -0.0339 860 -0.05495

March 700 0 55 -0.90351 900 0.046512

April 700 0 530 8.636364 930 0.033333

May 700 0 630 0.188679 950 0.021505

June 700 0 640 0.015873 950 0

July 700 0 740 0.15625 940 -0.01053

August 1,360 0.942857 670 -0.09459 940 0

September 1,600 0.176471 700 0.044776 930 -0.01064 October 1,500 -0.0625 730 0.042857 890 -0.04301

November 1,500 0 660 -0.09589 880 -0.01124

Desember 1,510 0.006667 680 0.030303 890 0.011364

Jan'08 1,510 0 610 -0.10294 850 -0.04494

February 1,510 0 650 0.065574 900 0.058824

March 1,510 0 640 -0.01538 910 0.011111

April 1,510 0 590 -0.07813 920 0.010989

May 1,510 0 620 0.050847 900 -0.02174

June 1,510 0 840 0.354839 860 -0.04444

July 1,510 0 890 0.059524 880 0.023256

August 1,510 0 930 0.044944 880 0

September 1,510 0 760 -0.1828 840 -0.04545

October 1,510 0 525 -0.30921 500 -0.40476

November 1,510 0 520 -0.00952 480 -0.04

Desember 1,510 0 580 0.115385 490 0.020833


(6)

Bulan BBRI Ri BBRI BSWD Ri BSWD BVIC Ri BVIC

Jan' 05 2,750 400 70

February 3,275 0.190909 400 0 80 0.142857

March 2,850 -0.12977 400 0 80 0

April 2,675 -0.0614 400 0 85 0.0625

May 2,900 0.084112 400 0 90 0.058824

June 2,900 0 400 0 90 0

July 3,200 0.103448 400 0 105 0.166667

August 2,575 -0.19531 400 0 85 -0.19048

September 2,700 0.048544 400 0 90 0.058824

October 2,450 -0.09259 400 0 85 -0.05556

November 2,975 0.214286 420 0.05 80 -0.05882

Desember 3,025 0.016807 420 0 80 0

Jan' 06 3,400 0.123967 410 -0.02381 80 0 February 3,250 -0.04412 420 0.02439 75 -0.0625

March 3,900 0.2 420 0 80 0.066667

April 4,625 0.185897 480 0.142857 95 0.1875

May 3,950 -0.14595 450 -0.0625 95 0

June 4,100 0.037975 450 0 85 -0.10526

July 4,275 0.042683 450 0 80 -0.05882

August 4,350 0.017544 450 0 80 0

September 4,900 0.126437 530 0.177778 80 0

October 4,900 0 550 0.037736 85 0.0625

November 5,350 0.091837 600 0.090909 90 0.058824

Desember 5,150 -0.03738 700 0.166667 90 0

Jan'07 5,300 0.029126 700 0 90 0

February 4,750 -0.10377 700 0 158 0.755556

March 5,050 0.063158 700 0 131 -0.17089

April 5,250 0.039604 700 0 176 0.343511

May 6,100 0.161905 700 0 164 -0.06818

June 5,750 -0.05738 900 0.285714 156 -0.04878

July 6,300 0.095652 800 -0.11111 167 0.070513

August 6,250 -0.00794 800 0 135 -0.19162

September 6,600 0.056 900 0.125 153 0.133333

October 7,750 0.174242 900 0 142 -0.0719

November 7,800 0.006452 900 0 150 0.056338

Desember 7,400 -0.05128 900 0 152 0.013333

Jan'08 7,000 -0.05405 900 0 140 -0.07895

February 7,200 0.028571 900 0 142 0.014286

March 6,300 -0.125 900 0 134 -0.05634

April 5,950 -0.05556 900 0 108 -0.19403

May 5,800 -0.02521 900 0 125 0.157407

June 5,100 -0.12069 900 0 105 -0.16

July 6,100 0.196078 485 -0.46111 93 -0.11429

August 5,850 -0.04098 485 0 90 -0.03226

September 5,400 -0.07692 600 0.237113 80 -0.11111

October 3,450 -0.36111 600 0 70 -0.125

November 3,400 -0.01449 600 0 72 0.028571

Desember 4,575 0.345588 600 0 93 0.291667