MANAJEMEN STRATEGI DINAS PERHUBUNGAN DALAM PEMANFAATAN BUS TRANS JABODETABEK DI KOTA TANGERANG Copy

MANAJEMEN STR PEMANFA

  Diaj Gela

  

EN STRATEGI DINAS PERHUBUNGA

FAATAN BUS TRANS JABODETABEK KOTA TANGERANG SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sosial pada Konsentrasi Kebijakan Publik

  Program Studi Ilmu Administrasi Negara

  Oleh : Vierta Aprilliany

  NIM. 6661100841

FAKULTAS UNIVERSI

  

AS ILMU SOSIAL DAN ILMU PO

RSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA GAN DALAM BEK DI U POLITIK RTAYASA

  

ABSTRAK

Vierta Aprilliany. NIM 6661100841. Skripsi. Manajemen Strategi Dinas

Perhubungan dalam Pemanfaatan Bus Trans Jabodetabek di Kota

Tangerang. Pembimbing I: Titi Stiawati, M. Si dan Pembimbing II: Riny

Handayani, M. Si

  Masalah dalam penelitian ini adalah belum optimalnya pemanfaatan Bus Trans Jabodetabek di Kota Tangerang karena lokasi terminal yang tidak strategis. Tampak dari kurangnya minat masyarakat dalam menggunakan Transportasi Massal Kota seperti Bus Trans Jabodetabek ini. Penelitian ini mengacu pada indikator manajemen strategi yaitu Pengamatan Lingkungan, Perumusan Strategi, Implementasi Strategi, dan Evaluasi dan Pengendalian. Indikator penelitian ini menurut J. David Hunger dan Thomas L. Wheelen (2003:9). Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Informan terdiri dari Dinas Perhubungan, Perusahaan Umum Pengangkutan Penumpang Djakarta (Perum PPD), Penumpang Trans Jabodetabek dan Masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa Manajemen Kinerja Dinas Perhubungan Kota Tangerang belum optimal. Selama bus beroperasi selama 2 tahun lebih di Tahun 2015 ini, bus mengalami pengurangan jam operasional guna mengurangi biaya operasional bus. Kerugian terjadi dan dirasakan pada pihak Perum PPD karena ketidak optimalan pengoperasian maka pendapatan tidak mencukupi biaya operasional yang dikeluarkan, maka diperlukan adanya sosialisasi kepada masyarakat dan penempatan lokasi yang mudah dijangkau oleh masyarakat Kota Tangerang guna menciptakan pengoptimalan Bus Trans Jabodetabek dan mengurangi kemacetan dari penggunaan kendaraan pribadi dari masyarakat Kota Tangerang.

  

Kata Kunci: Manajemen Strategi, Dinas Perhubungan Kota Tangerang,

Transportasi, Transportasi Darat

  

ABSTRACT

Vierta Aprilliany. NIM 6661100841. Strategy Management of Department

Transportation in Utilization if Trans Jabodetabek Bus At Tangerang City. The

first Advisor is: Titi Stiawati, M. Si and The second Advisor is: Riny Handayani,

M. Si

The problem is this research is the utilization of Trans Jabodetabek Bus that not

optimum in Tangerang City because of the unstrategic terminal location. It seen

from the less interest of society to use Mass Transportation, such as Trans

Jabodetabek Bus. This research refers to the strategy management indicators, they

are, Environment Observation, Strategy Fornulation, Strategy Implementation,

and Controlling and Evaluation. This research indicators according to J. David

Hunger and Thomas L. Wheelen (2003:9). The research methodology that used in

this research is qualitative with aggregation data technic that done are through

observation, interview, and documentation study. The informant consist of

Department Transportation, public Corporation Djakarta Transporting

Passengers (Perum PPD), Trans Jabdoetabek passengers and society. Based on

the research result, performance management of Department Transportation at

Tangerang cityis not optimal yet. During 2 years more this bus operated, the bus

experiencing decrementof operationalhour to decrease bus operational cost. Loss

happened and felt by Perum PPD because of not optimal operationalthen the

income cannot cover the operational cost that spent, so socialization is needed for

the society and set the location that easy to accessed by citizen of Tangerang City

to create optimality of Trans Jabodetabek Bus and decrease the traffic from

private vehicle users of Tangerang City society.

  Keywords: Trans Jabodetabek Bus, Strategy Management, Transportation

  

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

  Alhamdulillahirabbil’alamin

  , puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat ridho, rahmat dan hidayah-Nya yang telah dilimpahkan kepada peneliti sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat beserta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, para sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman.

  Penyusunan skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang berjudul

  

“Manajemen Strategi Dinas Perhubungan dalam Pemanfaatan Bus Trans

Jabodetabek di Kota Tangerang”.

  Dengan telah selesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak yang senantiasa mendukung serta membimbing peneliti. Untuk itu, peneliti ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada :

  1. Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd, Rektor di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  2. Dr. Agus Sjafari, M.Si, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  3. Kandung Sapto N, M.Si., Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  4. Mia Dwiana, M. Ikom., Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  5. Ismanto, S. Sos., MM., Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  6. Rahmawati, M. Si., Ketua Jurusan Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  7. Ipah Ema Julianti., M.Si., Sekretaris Jurusan Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  8. Maulana Yusuf, M.Si., Dosen Pembimbing Akademik yang senantiasa memberikan bimbingan dan arahan serta banyak masukan yang sangat berarti selama proses perkuliahan.

  9. Titi Stiawati, M.Si., Dosen Pembimbing I yang banyak membantu memberi motivasi dan semangat serta berbagai arahan dan masukan untuk menyusun l skripsi ini dari awal.

  10. Riny Handayani, M.Si., Dosen Pembimbing II yang selalu membimbing dalam penyelesaian skripsi ini.

  11. Semua Dosen serta Staf Jurusan Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang membekali penulis dengan ilmu pengetahuan dan berbagai pengalaman selama perkuliahan.

  12. Mama dan Papa yang selalu memberikan dukungan dan kasih sayang serta doa yang tak pernah putus kepada penulis. Terima kasih banyak atas segala yang diberikan selama ini, dan mohon maaf apabila penulis belum dapat membahagiakan dan membalas segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis.

  13. Andhika Rama Santoso dan Rizky Amelia Putri yang senantiasa memberikan dukungan, kebahagiaan dan semangat dalam pembuatan skripsi ini.

  14. Vicky Fawzy, Ajrina, Anin, Tiana, Toro, Abdul, Tami, Rezza, Cahyo, Toni, Eno, Agung, Herly, Adam, dan Hilmi yang selalu memberikan semangat, perhatian dan canda tawa serta doa yang telah diberikan kepada penulis hingga saat ini.

  15. Kawan-kawan AneB 2010 Dwi, Siska, Fani, Reni, Putri, Yuanita, Menes, Novryan, Indra, Agryan, Umam, Fityan, Nurdin, Oji dan teman sekelas lainnya yang selalu memberi warna ceria dalam proses perkuliahan yang tak pernah terlupakan.

  16. Monica, Julinda, Ika, Kurniawan, Susi, Ayum, Anggi, Wiwit, terima kasih dengan segala motivasi, doa dan canda dalam menyusun skripsi ini.

  17. Dan berbagai pihak lain yang telah membantu dan melancarkan proses pembuatan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

  Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, karena keterbatasan penulis, maka dari itu saran dan kritik yang bersifat positif dan membangun sangat diharapkan guna perbaikan yang diperlukan di masa yang akan datang. Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

  Serang, Juni 2015 Vierta Aprilliany

  

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL LEMBAR PERSETUJUAN

  

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ........................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………. ix

BAB I PENDAHULUAN

  1.1. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

  1.2. Identifikasi Masalah ......................................................................... 11

  1.3. Batasan Masalah .............................................................................. 12

  1.4. Rumusan Masalah ........................................................................... 12

  1.5. Tujuan Penelitian ............................................................................ 13

  1.6. Manfaat Penelitian ........................................................................... 13

  1.6.1. Manfaat Teoritis .................................................................... 13

  1.6.2. Manfaat Praktis ..................................................................... 14

  1.7. Sistematika Penulisan ...................................................................... 14

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN ASUMSI DASAR PENELITIAN

  2.1. Tinjauan Pustaka ............................................................................. 17

  2.2. Definisi Manajemen ......................................................................... 18

  2.4. Definisi Transportasi ....................................................................... 32

  2.4.1. Sistem Kegiatan ..................................................................... 33

  2.4.2. Sistem Jaringan ..................................................................... 34

  2.4.3. Sistem Pergerakan ................................................................. 35

  2.5. Penelitian Terdahulu ....................................................................... 38

  2.6. Kerangka Pemikiran Penelitian ....................................................... 41

  2.7. Asumsi Dasar .................................................................................. 43

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN

  3.1. Pendekatan dan Metode Penelitian ................................................. 44

  3.2. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................... 45

  3.3. Lokasi Penelitian .............................................................................. 45

  3.4. Variabel Penelitian .......................................................................... 46

  3.4.1. Definisi Konsep ...................................................................... 46

  3.4.2. Definisi Operasional .............................................................. 46

  3.5. Instrumen Penelitian ........................................................................ 47

  3.6. Informan Penelitian ......................................................................... 53

  3.7. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ............................................ 55

  3.8. Jadwal Penelitian ............................................................................ 58

  BAB IV HASIL PENELITIAN

  4.1. Deskripsi Objek Penelitian ……………………………………….. 60

  4.1.1. Deskripsi Wilayah Kota Tangerang …………………….. 60

  4.1.2. Gambaran Umum Dinas Perhubungan Kota Tangerang .. 63

  4.2. Deskripsi Data ……………………………………………………. 70

  4.2.1. Deskripsi Data Penelitian ………………………………. 70

  4.3. Deskripsi Hasil Penelitian ……………………………...………… 75

  4.3.1. Pengamatan Lingkungan ……………………………….. 75

  4.3.2. Perumusan Strategi ……………………………………... 83

  4.3.3. Implementasi Strategi ………………………...………… 89

  4.3.4. Evaluasi dan Pengendalian ……………………………... 94

BAB V PENUTUP

  5.1. Kesimpulan ………………………………………………….….. 105

  5.2. Saran ……………………………………………………………. 107

  

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Daftar Armada Bus Trans Jabodetabek ............................................... 8Tabel 1.2 Jadwal Pemberangkatan Bus Trans Jabodetabek ............................... 10Tabel 3.1 Pedoman Wawancara ......................................................................... 51Tabel 3.2 Informan Penelitian ............................................................................ 54Tabel 3.3 Jadwal Penelitian ................................................................................ 59Tabel 4.1 Jumlah Kecamatan di Kota Tangerang …………………………..… 61Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Kota Tangerang Tahun 2014 …………………… 63Tabel 4.3 Daftar Informan ……………………………………………………. 73Tabel 4.4 Rekapitulasi Pendapatan Hasil Operasi Bus Trans Jabodetabek ….. 78Tabel 4.5 Dokumen Pelaksanaan Anggaran Kegiatan Pengadaan Bus ….…… 91Tabel 4.6 Rekapitulasi Jumlah Penumpang Tahun 2013 …………….………. 96Tabel 4.7 Rekapitulasi Jumlah Penumpang Tahun 2014 ………………….…. 96Tabel 4.8 Jadwal Pemberangkatan Semula Bus Trans Jabodetabek ….….….. 98Tabel 4.9 Jadwal Perubahan Pemberangkatan Bus Trans Jabodetabek ……... 99Tabel 4.10 Ringkasan Pembahasan ……………………………………..…… 102

  

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Bagan Kerangka Berpikir …………………………………………… 42Gambar 3.1. Proses Analisis Data ………………………………………………… 56Gambar 4.1. Keadaan Tempat Berdagang di Terminal Poris Plawad …………….. 79Gambar 4.2. Keadaan Halte Kebon Nanas ………………………………………... 81Gambar 4.3. Struktur Organisasi Dishub Kota Tangerang ………………………... 82Gambar 4.4. Grafik Data Penumpang Bus Trans Jabodetabek ……………………. 95Gambar 4.5. Grafik Jumlah Penumpang Per Jam Bus Trans Jabodetabek ………. 101

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

  Dari masa ke masa perkembangan pembangunan di daerah merupakan kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Perkembangan pembangunan juga menjadi magnet atau daya tarik dari suatu daerah. Salah satu indikator dari kemajuan suatu wilayah yaitu melalui pembangunan. Pembangunan daerah merupakan perubahan perkembangan yang terjadi menuju kearah yang lebih baik untuk masyarakat di waktu mendatang. Perkembangan ruang perkotaan merupakan suatu proses perubahan dari suatu keadaan ke keadaan yang lain dalam waktu yang berbeda. Sorotan perubahan tersebut biasanya didasarkan pada waktu yang berbeda dan untuk analisis ruang yang sama. Dalam hal ini pengertiannya dapat menyangkut suatu proses yang berjalan secara alami atau dapat menyangkut suatu proses perubahan yang berjalan artifisial dengan campur tangan manusia yang mengatur perubahan tersebut (Hendro, 2001:91). Perkembangan di perkotaan tidak akan pernah lepas dari pro dan kontra terhadap dampak sosial yang akan ditimbulkan seiring berjalannya pelaksanaan kebijakan yang diterapkan.

  Perkembangan perkotaan akan berjalan baik apabila terdapat mobilisasi yang baik dari berbagai aspek yang mendukung pembangunan. Dari sinilah aspek transportasi menjadi suatu poin penting bagi pembangunan suatu daerah. ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah wahana yang digerakkan oleh manusia dan atau mesin. Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Transportasi melalui darat banyak berbagai macamnya. Bentuk awal dari transportasi darat adalah menggunakan kuda, keledai atau bahkan manusia untuk membawa barang melewati jalan setapak. Seiring dengan perkembangan dari kebutuhan manusia untuk berdagang, kala itu jalan mulai diratakan atau dilebarkan untuk mengakomodir aktivitas. Kemudian banyak digunakan kendaraan beroda, dan dengan itu sampai saat ini beredarlah berbagai macam kendaraan beroda mulai dari sepeda, gerobak, motor, mobil, bus, dan kendaraan lainnya. Dewasa ini, angkutan umum menjadi populer dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Banyak transportasi alternatif yang ditawarkan mulai dari angkutan umum, bus kota, sampai dengan kereta.

  Kebutuhan alat transportasi publik yang baik dan nyaman sangat dibutuhkan masyarakat untuk mobilitas atau perpindahan masyarakat dari suatu tempat ke tempat lainnya. Dengan sistem transportasi yang baik merupakan salah satu kebutuhan yang penting dalam menunjang perkembangan dan kelancaran aktivitas sosial ekonomi di suatu daerah. Transportasi yang aman, lancar, dan teratur selain mencerminkan keteraturan daerah juga mencerminkan kelancaran kegiatan perekonomian daerah tersebut. Perwujudan kegiatan transportasi yang baik adalah dalam bentuk terkendalinya keseimbangan antara sistem kegiatan, sistem jaringan dan sistem kelembagaan. Sistem transportasi kota merupakan satu kesatuan dari pada elemen-elemen, komponen-komponen yang saling mendukung

  Alat transportasi yang sedang berkembang pesat di pusat ibukota yang merupakan kota besar dengan segala rutinitas kegiatan yang sangat padat salah satunya adalah Bus Transjakarta yang juga terintegrasi dengan beberapa wilayah di luar Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Beberapa wilayah yang telah terintegrasi dengan sistem jaringan jalan ibukota antara lain daerah Bogor, Ciputat, Bekasi, Cibinong, Cileungsi dan Cikarang.

  Bus kota merupakan salah satu transportasi alternatif favorit di masyarakat. Dengan kapasitas mengangkut orang yang banyak, bus kota juga di rasa nyaman bagi sebagian masyarakat yang menikmati perjalanannya menuju ke tempat tujuan. Bus-bus kota pengangkut masyarakat banyak ditemukan di Terminal. Terminal merupakan sebuah tempat atau prasarana untuk menaikkan atau menurunkan penumpang. Terminal bukan hanya untuk bus antar kota maupun antar provinsi saja, namun juga terdapat angkutan umum perkotaan dan pedesaan yang berkesinambungan membawa penumpang dari satu tempat ke tempat tujuannya. Terminal dapat disebut juga dengan tempat bertemunya calon penumpang dengan angkutan yang akan mengantarkannya ke tempat yang dituju.

  Di Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Bus Transjakarta yang merupakan salah satu bus kota di daerah ini menjadi primadona transportasi umum bagi masyarakat dalam maupun luar daerah. Dengan tarif yang murah dan fasilitas yang memadai menjadikan masyarakat ibukota tertarik untuk menggunakan Bus Transjakarta tersebut sebagai alat transportasi sehari-hari. Dalam hal ini, Kota Tangerang juga telah melakukan kerjasama dengan Pemerintah DKI Jakarta Terintegrasi Busway (APTB) Pemerintah Kota Tangerang berharap dapat mencontoh baik konsep dari Bus Transjakarta dalam melayani masyarakat di bidang transportasi umum.

  Di Kota Tangerang yang merupakan kota terbesar di Provinsi Banten, bus kota merupakan hal yang wajib menjadi perhatian pemerintah. Karena letak Kota Tangerang yang strategis yaitu diantara Ibukota Provinsi yang terletak di Kota Serang dan Ibukota Negara yaitu DKI Jakarta. Maka sarana transportasi antar kota yang baik sangat berpengaruh dengan perkembangan daerah tersebut. Dengan banyaknya penduduk Kota Tangerang yang memiliki keberagaman kebutuhan mobilitas sosial untuk mencukupi kebutuhan hidupnya masing-masing, diperlukan sarana transportasi umum guna menunjang perkembangan daerahnya.

  Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway ini bukan hanya tersedia di Kota Tangerang saja, melainkan kota-kota di sekitar DKI Jakarta diantaranya yaitu di Bekasi, Ciputat, Cibinong, Bogor dan daerah lainnya. Di Kota Tangerang sendiri Bus APTB ini telah resmi beroperasi mulai dari tanggal 20 Juni 2012 lalu. Keberadaan Bus APTB mendapat respon baik dari masyarakat Kota Tangerang, dengan tarif tiga ribu rupiah masyarakat sudah dapat kenyamanan fasilitas mulai dari Terminal Poris Plawad sampai dengan Terminal Kalideres. Sesuai dengan perkembangan dari kebutuhan masyarakat, maka per 1 Desember 2012 trayek pun diteruskan sampai Taman Anggrek. Dengan ini harapan pemerintah untuk terus membujuk masyarakat untuk menggunakan transportasi umum yang nyaman dalam berkegiatan juga dalam rangka mengurangi penggunaan mobil pribadi agar Demikian adalah daftar tarif angkutan umum massal Bus Trans Jabodetabek – Kota Tangerang yang di berlakukan mulai 13 Juli 2013 yang terbagi dalam tiga jenis tiket :

  1. Tiket Rp. 3.000,- (tetap) Dasar : Perda Kota Tangerang No 15 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa

  Usaha. Untuk 1 kali jalan per penumpangdari Terminal Poris Plawad (Halte Keberangkatan) sampai ke Terminal Kalideres (Halte Kedatangan) dan Terminal Kalideres – Terminal Poris Plawad.

  2. Tiket Rp. 8.000,- (sebelumnya Rp. 6.000,-) Dasar : Surat Gubernur DKI Jakarta Nomor 231/-1.811./ tanggal 10 juli 2013

  perihal : Persetujuan Tarif Angkutan Bus Kota Non Ekonomi. Untuk 1 kali jalan per penumpang dari Terminal Poris Plawad (Halte Kedatangan) sampai ke Mall Taman Anggrek (Halte Kedatangan). Dan tiket tersebut berlaku juga untuk mendapatkan pelayanan Busway TransJakarta tanpa dipungut biaya tambahan.

  3. Tiket Rp. 5.000,- (tetap) Dasar : Surat Perum PPD/SBU Buslane Kota Tangerang nomor : 48/APTB- BL/VII/2013 tanggal 12 Juli 2013 perihal : Laporan Penyesuaian Tarif APTB.

  Untuk 1 kali perjalanan bagi penumpang yang naik/beli tiket di koridor TransJakarta halte Pesakih – Sumur Bor – Rawa Buaya – Jembatan Baru – Dispenda – Samsat Barat – Jembatan Gantung – Taman Kota – Indosiar –

  Jelambar – Grogol 2 (Mall Taman Anggrek) PP. Dan tiket tersebut dapat dibeli langsung kepada petugas On Board / pihak operator (Perum PPD) dan berlaku juga untuk mendapatkan pelayanan busway Transjakarta tanpa dipungut biaya tambahan. (sumber : Dinas Perhubungan Kota Tangerang Tahun 2013)

  Namun keberadaan Bus Trans Jabodetabek belumlah cukup untuk memenuhi kebutuhan transportasi masyarakat antar kota tersebut. Masih terdapat beberapa kekurangan yang terjadi dalam pelayanan juga pengoperasian bus Trans Jabodetabek di Kota Tangerang. Berdasarkan pengamatan (observasi) yang dilakukan peneliti selama ini, terdapat berbagai permasalahan sebagai berikut :

  Pertama, kurang pekanya Dinas Perhubungan Kota Tangerang dalam melihat peluang untuk optimalisasi pemanfaatan Bus Trans Jabodetabek. Banyak peluang untuk mendapatkan penumpang yang maksimal di setiap trip bus jika lokasi atau penempatan yang dekat dan mudah dijangkau masyarakat. Lokasi terminal Poris Plawad terbilang kurang strategis karena terletak terbilang agak tersembunyi dari pusat kota maupun keramaian penumpang. Dan dengan hanya sebanyak 10 armada bus, maka perlu waktu yang cukup lama untuk menunggu bus keberangkatan. Karena tiap harinya hanya 8 bus yang beroperasi dan sebanyak 2 bus sebagai cadangan. Ini menjadikan kurang optimalnya pemanfaatan Bus Trans Jabodetabek. Demikian hasil kutipan wawancara dengan Bapak Ismu selaku Kepala Bidang Angkutan di Dinas Perhubungan Kota Tangerang :

  “ Ya memang, buslane atau bus Trans Jabodetabek – Kota Tangerang ini

  masih banyak kekurangannya. Bus yang beroperasi hanya berjumlah 10 dengan 2 armada sebagai cadangannya dan 8 bus lain sebagai operasional.

  Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.”(Wawancara dengan Bapak Ismu Hartanto, 16 Mei 2014, bertempat di Kantor Dinas Perhubungan Kota Tangerang)

  Jika dibandingkan dengan rute Pulogadung-Bekasi yang dapat mencapai 1.500- 2000 penumpang per harinya, rute Poris Plawad-Grogol masih minim peminat dengan hanya 500-800 penumpang per harinya. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Udar Pristono mengakui bahwa saat ini penumpang APTB (Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway) Pulogadung-Bekasi telah mencapai 1.500-2000 penumpang per harinya. Dengan 10 armada trayek Bus APTB Pulogadung-Bekasi yang beroperasi sejak pukul 05.00-22.00 WIB ini cukup efektif karena bisa mengangkut penumpang, satu bus dapat mengangkut hingga 85 penumpang (http://jakarta.go.id ; diakses tanggal 17 Juli 2014 pukul 10.09).

  Didapat dari hasil wawancara atau observasi awal peneliti, bahwa Bus Trans Jabodetabek merupakan bus hibah atau pemberian secara gratis dari Kementerian Perhubungan untuk dikelola dengan baik di wilayah Kota Tangerang dan dipercayakan kepada Dinas Perhubungan Kota Tangerang untuk menggandeng pihak lain untuk mengelola bus dengan tujuan pelayanan kepada masyarakat. Berikut merupakan data armada Bus Trans Jabodetabek – Kota Tangerang yang beroperasi setiap harinya yaitu sebagai berikut :

Tabel 1.1. Daftar Armada Bus Trans Jabodetabek – Kota Tangerang No. NomorPolisi Nomor Uji Nomor Rangka Nomor Mesin

  1. B 7045 IG TNG. 77090 MJERK8JSKAJN 13504 J08EUFJ 29296

  2. B 7049 IG TNG. 77091 MJERK8JSKAJN 13506 J08EUFJ 29434

  3. B 7100 IG TNG. 77092 MJERK8JSKAJN 13501 J08EUFJ 29293

  4. B 7103 IG TNG. 77093 MJERK8JSKAJN 13274 J08EUFJ 27075

  5. B 7132 IG TNG. 77094 MJERK8JSKAJN 13491 J08EUFJ 29031

  6. B 7145 IG TNG. 77095 MJERK8JSKAJN 13218 J08EUFJ 26529

  7. B 7186 IG TNG. 77096 MJERK8JSKAJN 13492 J08EUFJ 29032

  8. B 7189 IG TNG. 77097 MJERK8JSKAJN 13496 J08EUFJ 29136

  9. B 7218 IG TNG. 77098 MJERK8JSKAJN 13497 J08EUFJ 29137

  10. B 7220 IG TNG. 77099 MJERK8JSKAJN 13502 J08EUFJ 29294

  Sumber : Dinas Perhubungan Kota Tangerang, September 2013

  Kedua, kurangnya sosialisasi berlanjut dari Dinas Perhubungan terkait keberadaan program Bus Trans Jabodetabek di Kota Tangerang. Banyak masyarakat Kota Tangerang belum mengetahui keberadaan Bus Trans Jabodetabek yang terintegrasi Bus Transjakarta ini, dikarenakan kurangnya sosialisasi tentang keberadaan maupun trayek yang dilintasi oleh Bus Trans Jabodetabek. Hal ini seperti hasil wawancara yang telah dilakukan peneliti kepada beberapa penduduk Kota Tangerang diantaranya yaitu Bapak Safrudin yang berada di sekitar Cikokol sebagai berikut :

  “Saya tidak tahu apa itu Bus Trans Jabodetabek, kalo APTB saya tahu

  neng. Tapi APTB mah tangerang belum ada, sayang yah. Padahal kan tetanggaan sama Jakarta.”

  Bapak Safrudin merupakan salah satu masyarakat di Kota Tangerang yang masih belum mengetahui keberadaan Bus Trans Jabodetabek yang terintegrasi dengan Transjakarta yang mana merupakan salah satu Bus APTB (Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway).

  Ketiga, yaitu kurangnya minat masyarakat terhadap Bus Trans Jabodetabek. Kurangnya minat masyarakat juga dibarengi karena kurangnya sosialisasi yang diberikan. Juga perihal ketidak jelasan terhadap bus arah sebaliknya yang menuju Terminal Poris Plawad menjelaskan bagaimana buruknya sistem manajemen yang diterapkan. Maksud ketidak jelasan disini merupakan kelancaran pembelian tiket maupun keberadaan loket yang tidak sesuai juga kedatangan bus yang sangat jarang sekali. Bus Trans Jabodetabek ini sangat jarang di jumpai di shelter balik menuju Kota Tangerang, karena penumpang bisa sampai 45 bahkan 60 menit untuk menunggu kedatang bus selanjutnya. Akses jalan menuju Terminal Poris Plawad juga menjadi penghalang bagi masyarakat dalam menggunakan fasilitas seperti Bus Trans Jabodetabek yang berada di Kota Tangerang, ini menjadikan kurangnya minat masyakarat dalam memanfaatkan pengoptimalan fungsi dari Bus Trans Jabodetabek. Demikian adalah jadwal pemberangkatan dari Bus Trans Jabodetabek :

Tabel 1.2. Jadwal Pemberangkatan Bus Trans Jabodetabek Kota Tangerang (Poris Plawad – Kali Deres – Grogol Mall Taman Anggrek) NO. BUS RIT

  Rata-rata

  1

  2

  3

  4

  5

  6 Headway

  I

  05.25

  05.50

  06.15

  06.40

  07.05

  07.30

  25 Menit

  II

  08.00

  08.30

  09.00

  09.30

  10.00

  10.30

  30 Menit

  III

  11.00

  11.30

  12.00

  12.30

  13.00

  13.30

  30 Menit

  IV

  13.55

  14.20

  14.55

  15.20

  15.45

  16.10

  25 Menit

  V

  16.35

  17.00

  17.25

  17.50

  18.15

  18.40

  25 Menit

  VI

  19.05

  19.30 - - - -

  30 Menit

  Sumber : Dinas Perhubungan Kota Tangerang September 2013

  Namun, sangat disayangkan sekali jadwal tersebut tidak terdapat ataupun tertempel di tempat umum dan tempat yang strategis dengan penglihatan pengguna bus Transjabodetabek. Maka, masyarakat pengguna bus tidak semuanya mengetahui jadwal pemberangkatan bus tersebut. Hampir selalu ditemui di lapangan masyarakat yang mengeluh karena telah menunggu bus terlalu lama karena ketidaktahuan mereka terhadap jadwal pemberangkatan bus. Hanya sedikit masyarakat yang tahu dan terbiasa menggunakan Bus Trans Jabodetabek ini.

  Keempat, lemahnya pengelolaan Bus Trans Jabodetabek dalam menentukan lokasi terminal bagi masyarakat. Lokasi yang mudah dijangkau dan tentang penentuan suatu lokasi sangatlah berpengaruh terhadap pengoptimalan kinerja yang akan didapat.

  Berdasarkan permasalahan yang telah peneliti jabarkan tersebut, maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Manajemen Strategi Dinas Perhubungan dalam Pengoptimalan Bus Trans Jabodetabek di Kota Tangerang”.

1.2. Identifikasi Masalah

  Keberadaan Bus Trans Jabodetabek di Kota Tangerang merupakan suatu hal yang positif bagi masyarakat. Pemenuhan kebutuhan akan transportasi akan semakin baik jika pemanfaatan dari fungsi Bus Trans Jabodetabek sesuai dan berjalan dengan baik. Jika dilihat dari latar belakang masalah di atas, maka peneliti mencoba mengidentifikasi permasalahan yang ada tersebut. Identifikasi masalah penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Kurangnya respon Dinas Perhubungan Kota Tangerang dalam melihat peluang untuk optimalisasi pemanfaatan Bus Trans Jabodetabek.

  2. Kurangnya sosialisasi berlanjut dari keberadaan Bus Trans Jabodetabek di Kota Tangerang.

  3. Kurangnya minat masyarakat terhadap Bus Trans Jabodetabek.

  4. Lemahnya pengelolaan Bus Trans Jabodetabek dalam menentukan

  1.3. Batasan Masalah

  Dalam penelitian ini, peneliti membatasi ruang lingkup penelitian hanya pada aspek yang berkaitan dengan Manajemen Strategi dalam Pemanfaatan Bus Trans Jabodetabek di Kota Tangerang. Penerapan manajemen strategi yang baik dan dapat diterapkan di Kota Tangerang, dilihat dari sarana dan prasarana yang memadai. Penelitian ini juga menyangkut urusan yang berhubungan dengan kebutuhan akan alat transportasi masyarakat dalam memperoleh kemudahan dan kenyamanan dalam kehidupan sehari-hari.

  1.4. Rumusan Masalah

  Berdasarkan batasan permasalahan di atas mengenai Manajemen Strategi dalam Pemanfaatan Bus Trans Jabodetabek di Kota Tangerang maka perumusan masalahnya yaitu sebagai berikut :

  1. Bagaimana Manajemen Strategi Dinas Perhubungan dalam Pemanfaatan Bus Trans Jabodetabek di Kota Tangerang ?

  2. Hambatan apa saja yang terjadi dalam Dinas Perhubungan perihal Pemanfaatan Bus Trans Jabodetabek di Kota Tangerang ?

  1.5. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan masalah yang telah dijelaskan diatas, maka penelitian ini memiliki tujuan untuk mengkaji lebih dalam mengenai Manajemen Strategi dalam Pemanfaatan Bus Trans Jabodetabek di Kota Tangerang yaitu :

  1. Untuk mengetahui Manajemen Strategi dalam Pemanfaatan Bus Trans Jabodetabek di Kota Tangerang.

  2. Untuk mengetahui hambatan-hambatan apa saja yang terjadi dalam Manajemen Strategi dalam Pemanfaatan Bus Trans Jabodetabek di Kota Tangerang.

  1.6. Manfaat Penelitian

  Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama bagi pihak yang mempunyai kepentingan langsung terhadap permasalahan yang akan diteliti. Penulis membagi manfaat penelitian ini ke dalam 2 bagian, yaitu pertama, manfaat teoritis, kedua manfaat praktis.

  1.6.1 Secara Teoritis

  1. Mengetahui konsep-konsep kebijakan publik dan implementasi dari suatu kebijakan publik.

  2. Menjadi referensi berpikir dan menambah cakrawala penerapan ilmu di bidang sosial, khususnya Ilmu Administrasi Negara.

  1.6.2 Secara Praktis

  a. Bagi Peneliti Sebagai sarana penerapan ilmu pengetahuan yang selama ini peneliti dapatkan dan pelajari dalam perkuliahan di kelas. Selain itu, penelitian ini juga sebagai saran latihan bagi peneliti untuk menulis karya ilmiah, serta melakukan penelitian secara langsung terhadap permasalahan yang akan diteliti.

  b. Bagi Pemerintah Kota Tangerang Merupakan gambaran dan bahan evaluasi dalam mengetahui dan memahami Manajemen Strategi dalam Pemanfaatan Bus Trans Jabodetabek di Kota Tangerang.

1.7. Sistematika Penulisan

  Penulisan penelitian ini dibagi menjadi lima bagian yang masing-masing terdiri dari sub-bagian, yaitu sebagai berikut : 1) PENDAHULUAN

  Pendahuluan ini berisi latar belakang yang menggambarkan ruang lingkup dan kedudukan masalah yang akan diteliti dalam bentuk uraian secara deduktif, dari lingkup yang paling umum ke masalah yang lebih khusus, yang relevan dengan judul skripsi.Selain latar belakang masalah, bab pendahuluan ini berisi identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian ini dibuat dan manfaat penelitian yang berisi uraian manfaat secara teoritis dan praktis.

  2) DESKRIPSI TEORI DAN ASUMSI DASAR Menyajikan teori-teori yang mendasari penulisan sebagai landasan untuk menggambarkan, membandingkan, membahas masalah dan pengambilan kesimpulan dan pemberian saran, serta penggambaran kerangka berfikir dan asumsi dasar dalam penelitian ini.

  3) METODOLOGI PENELITIAN Menjelaskan metode yang digunakan dalam penelitian, serta instrumen penelitian yang menjelaskan proses penyusunan dan jenis alat yang digunakan dalam pengumpulan data serta teknik penentuan teknik kualitas instrumen. Teknik pengolahan dan analisis data, tempat dan waktu dalam pelaksanaan penelitian. 4) HASIL PENELITIAN

  Bab ini memaparkan deskripsi objek penelitian yang menjelaskan tentang objek penelitian yang meliputi lokasi penelitian, struktur organisasi dari situasi sosial serta hal lain yang berhubungan dengan objek penelitian, Deskripsi data hasil penelitian yang menjelaskan hasil penelitian yang telah diolah dari data mentah dengan menggunakan teknik analisa data yang relevan.

  5) PENUTUP Menyajikan kesimpulan yang didasarkan pada analisis dan pembahasan yang dilakukan. Kesimpulan ini mengacu pada tujuan penulisan, yaitu mengetahui dan memberikan gambaran hasil akhir dari penelitian ini. 6) DAFTAR PUSTAKA Berisi kumpulan referensi yang digunakan dalam penyusunan penelitian.

  7) LAMPIRAN Berisi dokumen-dokumen penting pendukung penelitian ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN ASUMSI DASAR PENELITIAN

2.1. Tinjauan Pustaka

  Tinjauan pustaka menjelaskan tentang teori-teori dan atau konsep yang dipergunakan dalam penelitian yang sifatnya utama dimana tidak tertutup kemungkinan untuk bertambah seiring dengan pengambilan data dilapangan. Menurut William Wiersman (1986) dalam Sugiyono (2012:41) menjelaskan bahwa :

  “A theory is a generalization or series of generalization by which we attemp to explain some phenomena in a systematic manner.” Teori adalah

  generaralisasi atau kumpulan generalisasi yang dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai fenomena secara sistematik. Dari kutipan tersebut menjelaskan bahwa menurut William Wiersman, teori dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai fenomena secara sistematik. Juga berarti sebuah teori dapat dibuat sebagai landasan untuk mengungkap berbagai fenomena secara sistematik.

  Landasan teori menjadi pedoman dalam penelitian ini dan untuk menterjemahkan fenomena-fenoma sosial yang terjadi dalam penelitian. Teori yang relevan peneliti kaji sesuai dengan masalah-masalah yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Pada landasan teori berikut, peneliti akan menjelaskan beberapa teori yang digunakan sebagai acuan dalam mengkaji penelitian. Dalam

  18 berdasarkan pengertian para ahli terkait dengan “Manajemen Strategi Dinas Perhubungan dalam Pemanfaatan Bus Trans Jabodetabek di Kota Tangerang”.

  Teori merupakan hal yang penting dalam suatu penelitian karena sebagai landasan untuk mendapatkan data dalam penelitian, baik teori inti maupun teori pendukung lainnya.

2.2. Definisi Manajemen

  Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan, Stoner dalam Handoko (2003:2). Menurut Hasibuan dalam bukunya Manajemen (2006:9) Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber dan manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Adapun definisi manajemen lebih lengkap dijabarkan oleh beberapa ahli berikut ini seperti oleh John D. Millett (2011:1) yaitu :

  John D. Millett membatasi manajemen is the process of directing and

  facilitating the work of people organized in formal groups to achieve a desired goal (adalah suatu proses pengarahan dan pemberian fasilitas kerja

  kepada orang yang diorganisasikan dalam kelompok formal untuk mencapai tujuan. Millett lebih menekankan bahwa manajemen sebagai suatu proses, yaitu suatu rangkaian aktivitas yang satu sama lain saling berurutan.

  19

  1. Proses pengarahan (process of directing), yaitu suatu rangkaian kegiatan untuk memberikan petunjuk atau instruksi dari seorang atasan kepada bawahan atau kepada orang yang diorganisasikan dalam kelompok formal dan untuk pencapaian tujuan.

  2. Proses pemberian fasilitas (process of facilitating the work), yaitu rangkaian kegiatan untuk memberikan sarana dan prasarana serta jasa yang memudahkan pelaksanaan pekerjaan dari seorang atasan kepada bawahan atau kepada orang yang terorganisasi dalam kelompok formal untuk pencapaian suatu tujuan. Menurut John Millet bahwa manajemen saling berkaitan dan lebih menekankan pada pengarahan dan fasilitas dari usaha mewujudkan satu tujuan bersama, berbeda dengan James A.F. Stoner dan Charles Wankel yang berpendapat bahwa manajemen adalah sebagai berikut :

  James A.F. Stoner dan Charles Wankel (1986:4) dalam Siswanto (2011:2) mendefinisikan bahwa Management is the process of planning, organizing,

  leading, and controlling the efforts of organization members and of using all other organizational resources to achieve stated organizational goals

  (manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan penggunaan seluruh sumber daya organisasi lainnya demi tercapainya tujuan organisasi). Menurut Stoner dan Wankel bahwa proses adalah cara sistematis untuk menjalankan suatu pekerjaan. Dalam batasan manajemen tersebut prosesnya meliputi :

  1. Perencanaan, yaitu menetapkan tujuan dan tindakan yang akan dilakukan;

  2. Pengorganisasian, yaitu mengoordinasikan sumber daya manusia serta sumber daya lainnya yang dibutuhkan;

  3. Kepemimpinan, yaitu mengupayakan agar bawahan bekerja sebaik mungkin;

  4. Pengendalian, yaitu memastikan apakah tujuan tercapai atau tidak dan jika tidak tercapai dilakukan tindakan perbaikan. Terdapat empat poin utama yaitu perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan serta pengendalian dalam mewujudkan suatu manajemen yang baik menurut James A.F. Stoner. Lain halnya dengan Paul Hersey dan Kenneth H. Blanchard yang memiliki definisi manajemen sebagai berikut :

  20 Paul Hersey dan Kenneth H. Blanchard (1980:3) dalam Siswanto (2011:2) memberikan penjelasan tentang manajemen yaitu management as working with

  

and through individuals and groups to accomplish organizational goals (sebagai

  usaha yang dilakukan dengan dan bersama individu atau kelompok untuk mencapai tujuan organisasi). Hersey dan Blanchard lebih menekankan bahwa definisi tersebut tidaklah dimaksudkan hanya untuk satu jenis organisasi saja, tetapi dapat diterapkan pada berbagai jenis organisasi tempat individu dan kelompok tersebut menggabungkan diri untuk mewujudkan tujuan bersama. Selanjutnya,terdapat definisi manajemen menurut Andrew F. Sikula :