PENANAMAN NILAI-NILAI MORAL DALAM KELUARGA BEDA AGAMA( Studi Kasus pada Tiga Keluarga Islam dan Kristen di Desa Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang)

  

PENANAMAN NILAI-NILAI MORAL

DALAM KELUARGA BEDA AGAMA

(

  

Studi Kasus pada Tiga Keluarga Islam dan Kristen di Desa Doplang

Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang)

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Disusun oleh:

LILIS HANDAYANI

  

11111149

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2016

  

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Lamp : 4 (empat) eksemplar Hal : Pengajuan Naskah Skripsi Kepada Yth.

  Dekan FTIK IAIN Salatiga Di Salatiga

  Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

  Disampaikan dengan hormat, Setelah dilaksanakan bimbingan, arahan dan koreksi, maka naskah skripsi mahasiswa: Nama : Lilis Handayani NIM : 11111149 Judul : PENANAMAN NILAI-NILAI MORAL DALAM

  KELUARGA BEDA AGAMA (Studi Kasus pada Tiga Keluarga Islam dan Kristen di Desa Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang) dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN

  Salatiga untuk diujikan dalam sidang munaqasyah. Demikian persetujuan pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian dan digunakan sebagaimana mestinya.

  Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

  Salatiga, 11 Januari 2016 Pembimbing Dr. Mukti Ali, M.Hum.

  NIP. 19750905 200112 1001

  

SKRIPSI

PENANAMAN NILAI-NILAI MORAL DALAM KELUARGA BEDA AGAMA

(Studi Kasus pada Tiga Keluarga Islam dan Kristen di Desa Doplang

  

Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang)

DISUSUN OLEH

LILIS HANDAYANI

NIM : 11111149

  Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 27 Januari 2016 dan telah dinyatakan memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam

  Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : Fatchurrohman, S.Ag., M.Pd. _________________ Sekretaris Penguji : Dr. Mukti Ali, M.Hum. _________________ Penguji I : Dr. Muh. Saerozi, M.Ag. _________________ Penguji II : _________________ Rovi’in, M.Ag.

  Salatiga, 02 Februari 2016 Dekan FTIK IAIN Salatiga Suwardi, M.Pd.

  NIP. 19670121 199903 1 002

PERNYATAAN KEASLIAN

  Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Lilis Handayani

  ` NIM : 11111149 Jurusan : Pendidikan Agama Islam Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Judul : PENANAMAN NILAI-NILAI MORAL DALAM

  KELUARGA BEDA AGAMA (Studi Kasus pada Tiga Keluarga Islam dan Kristen di Desa Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang) menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Bawen, 09 Januari 2016 Yang menyatakan, Lilis Handayani

  

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Sesuatu yang belum dikerjakan, sering kali mustahil. Kita baru yakin

kalau kita telah berhasil melakukannya dengan baik.

  

Berdoa dan berusaha adalah kunci dari keberhasilan.

  PERSEMBAHAN

  Untuk kedua orang tuaku yang selalu mendo ’akanku

  Untuk Kakek dan Nenekku yang saya hormati Untuk Adekku yang aku sayang

  Untuk saudara-saudaraku tercinta Untuk teman terbaikku yang memberikan semangat dan do’a

  Untuk dosen-dosen IAIN Salatiga yang telah membagi ilmunya Untuk teman-teman seperjuanganku yang telah berbagi Semangat

KATA PENGANTAR

  

ميحرلا نحمرلا للها مسب

Asslamualaikum wr. wb.

  Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita baginda Rasulullah SAW yang selalu kami harapkan syafa’atnya.

  Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan yang dimiliki, sehingga bimbingan, pengarahan dan bantuan telah banyak penulis peroleh dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

  1. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.

  3. Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam.

  4. Dra. Ulfah Susilawati, M.Si. selaku Pembimbing Akademik yang telah membimbing penulis dalam perkuliahan.

  5. Dr. Mukti Ali, M.Hum. selaku pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiranya guna membimbing penulis hingga terselesaikannya skripsi ini.

  6. Seluruh dosen dan staff IAIN Salatiga, terimakasih atas ilmu yang diberikan.

  7. Orang tuaku dan adekku, Bapak Mudakir, Almarhumah Ibu Sukiyari dan Adek Farida tersayang yang selalu membantu

  , mendo’akan dan memberi dukungan.

  8. Kakek dan nenekku yang memberikan do’a dan dukungan.

  9. Teman terbaikku Hanif Ahmad Saifuddin yang telah mendo’akan, membantu dan selalu meluangkan waktunya untukku disaat sedih maupun senang.

  10. Teman-teman Jurusan Pendidikan Agama Islam angkatan 2011, Eva, Chamidah, laila, nisa dan lain-lain yang telah memberikan semangat.

  11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah berperan dan membantu hingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  Akhirnya penulis menyadari atas keterbatasan yang dimiliki dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini, sehingga masih banyak ditemui kekurangan dan ketidak sempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan. Namun demikian sekecil apapun karya ini, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan menjadi ilmu yang berkah.

  Teriring do’a dan harapan semoga amal baik dan jasa semua pihak tersebut di atas akan mendapat balasan yang melimpah dari Allah SWT. Amin.

  Penulis

  

ABSTRAK

  Handayani, Lilis. 2015. Penanaman Nilai-Nilai Moral dalam Keluarga Beda

  Agama (Studi Kasus pada Tiga Keluarga Islam dan Kristen di Desa Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang). Skripsi. Fakultas

  Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Mukti Ali, M.Hum..

  Kata Kunci: Penanaman, Nilai-Nilai Moral dan Keluarga Beda Agama

  Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penanaman nilai-nilai moral pada keluarga beda agama. Pertanyaan yang ingin dijawab adalah (1) Bagaimana cara orang tua menanamkan nilai-nilai moral pada anak dalam keluarga beda agama?, (2) Apa masalah yang muncul dalam menanamkan nilai-nilai moral pada anak dalam keluarga beda agama? dan (3) Bagaimana cara memecahkan masalah yang muncul dalam menanamkan nilai-nilai moral pada anak dalam keluarga beda agama?.

  Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan (field research) yang dilakukan di Desa Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Pelaksanaannya menggunakan metode pendekatan kualitatif diskriptif analisis yang umumnya menggunakan strategi multi metode yaitu wawancara, pengamatan, serta penelaahan dokumen. pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan secara rasional dengan menggunakan pola induktif.

  Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah cara menanamkan nilai- nilai moral pada anak dalam keluarga beda agama meliputi: (1) menanamkan nilai-nilai religiusitas yaitu menanamkan keyakinan dari usia dini, menjalankan praktik agama dan memberikan ilmu pengetahuan agama, (2) menanamkan nilai- nilai disiplin yaitu menanamkan disiplin dengan memberikan hukuman, penghargaan dan menanamkan disiplin secara konsistensi dan (3) menanamkan nilai-nilai akhlak yaitu mengajarkan kesopanan, kesederhanaan dan pembiasaan untuk menjauhkan perbuatan yang tercela. Masalah yang mucul dalam menanamkan nilai-nilai moral pada anak adalah perbedaan agama di dalam keluarga, kurangnya pengetahuan orang tua dalam mengajarkan nilai-nilai moral pada anak, rendahnya motivasi dan semangat anak dalam melakukan nilai-nilai moral yang ditanamkan orang tua, sosialisasi yang kurang dengan masyarakat sekitar dan orang tua yang terkesan tidak perhatian terhadap perkembangan anak. Cara memecahkan masalah yang dilakukan keluarga beda agama dalam menanamkan nilai-nilai moral pada anak: menanamkan sikap toleransi dan hidup rukun di dalam keluarga dan masyarakat, mengikutsertakan anak pada Taman Pendidikan Al qur’an dan majlis ta’lim, meningkatkan motivasi dan semangat anak dalam melakukan nilai-nilai moral yang ditanamkan orang tua, bersosialisasi dengan masyarakat sekitar dan perhatian kedua orang tua dalam perkembangan nilai-nilai moral anak.

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING...................................................................... ii

PENGESAHAN KELULUSAN ......................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .......................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vi

ABSTRAK ........................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix

DAFTAR TABEL................................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiii

  

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................... 7 C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 7 D. Kegunaan Penelitian ............................................................................... 8 E. Penegasan Istilah ..................................................................................... 8 F. Telaah Pustaka ........................................................................................ 9 G. Metode Penelitian ................................................................................... 13 H. Sistematika Penulisan ............................................................................. 19

  

BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................................. 20

A. Penanaman Nilai-Nilai Moral ................................................................. 20 1. Pengertian Penanaman Nilai-Nilai Moral ........................................ 20 2. Nilai-Nilai Moral yang harus Ditanamkan terhadap Anak .............. 22 B. Keluarga Beda Agama ............................................................................ 36 1. Pengertian Pernikahan Beda Agama ................................................ 36 2. Pernikahan antara Orang yang Berlainan Agama Menurut Hukum Islam ................................................................................................. 37 3. Pernikahan Beda Agama Menurut Agma-agama Di Indonesia ...... 39

BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN .......................... 43

A. Profil Desa Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang ............. 43 1. Letak dan Keadaan Geografis .......................................................... 43 2. Keadaan Penduduk .......................................................................... 43 3. Data Responden ............................................................................... 48 B. Profil Subjek Penelitian .......................................................................... 48 1. Profil Keluarga Bapak JK ................................................................ 48 2. Profil Keluarga Bapak DC ............................................................... 49 3. Profil Keluarga Bapak JN ............................................................... 50 C. Temuan Penelitian .................................................................................. 51 1. Cara Orang Tua Menanamkan Nilai-Nilai Moral pada Anak dalam Keluarga Beda Agama .................................................................... 51 2. Masalah yang Muncul dalam Menanamkan Nilai-Nilai Moral pada Anak dalam Keluarga Beda Agama ................................................ 58

  3. Cara Memecahkan Masalah yang Muncul dalam Menanamkan Nilai- Nilai Moral pada Anak dalam Keluarga Beda Agama ................... 60

  

BAB IV PEMBAHASAN .................................................................................... 63

A. Cara Orang Tua Menanamkan Nilai-Nilai Moral pada Anak dalam Keluarga Beda Agama ....................................................................... 63 B. Masalah yang Muncul dalam Menanamkan Nilai-Nilai Moral pada Anak dalam Keluarga Beda Agama .................................................. 71 C. Cara Memecahkan Masalah yang Muncul dalam Menanamkan Nilai- Nilai Moral pada Anak dalam Keluarga Beda Agama ...................... 73

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 76

A. Kesimpulan......................................................................................... 76 B. Saran ................................................................................................... 77

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jumlah Penduduk Menurut Usia .......................................................... 43Tabel 3.2 Jumlah penduduk Menurut Agama ...................................................... 44Tabel 3.3 Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan ............................................... 45Tabel 3.4 Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian ..................................... 46Tabel 3.5 Jumlah Kepala Keluarga ...................................................................... 47Tabel 3.6 Data Responden Keluarga Pasangan Beda Agama .............................. 48

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup Lampiran 2 Daftar Nilai SKK Lampiran 3 Lembar Konsultasi Lampiran 4 Daftar Pertanyaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang sangat heterogen,

  di mana terdiri dari bermacam-macam suku bangsa, beraneka ragam budaya dan perbedaan agama. Hal ini sangat berpengaruh dalam pergaulan sehari- hari serta kehidupan bermasyarakat. Masyarakat dapat bergaul dengan bebas dengan pemeluk agama lain, tanpa membeda-bedakan agama satu dengan yang lain. Keanekaragaman yang ada tidak menjadikan bangsa Indonesia terpecah dan saling memunculkan sikap fanatik antara satu dengan lainnya.

  Kerukunan dapat terjalin dengan baik jika dalam diri masing-masing masyarakat tertanam sikap toleransi dan mau menerima pendapat orang lain sehingga tidak memunculkan sikap curiga terhadap kelompok atau pemeluk agama lain. Masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai suku dan agama yang berbeda-beda, dalam kondisi kemajemukan seperti itu masyarakat satu dengan yang lain hampir dipastikan sulit untuk menghindari dari persentuhan dan pergaulan dengan orang yang berbeda agama. Pada posisi seperti ini ketertarikan pria atau wanita yang berbeda agama mungkin terjadi dan ketertarikan tersebut bisa berujung pada pernikahan hampir pasti tidak terelakkan. Dengan kata lain, persoalan pernikahan antar agama hampir pasti terjadi pada setiap masyarakat yang majemuk seperti di Indonesia.

  Pernikahan beda agama merupakan salah satu akibat dari interaksi sosial yang terbina dalam masyarakat majemuk. Pernikahan beda agama pada dasarnya terbentuk dari ikatan pernikahan atau perkawinan yang dilangsungkan antar pasangan yang berbeda agama satu sama lain.

  Perkawinan adalah sebuah akad yang mengikat kedua pihak yang setara yaitu laki-laki dan perempuan yang masing-masing telah memenuhi persyaratan berdasarkan hukum yang berlaku atas dasar kerelaan dan kesukaan kedua belah pihak untuk membentuk keluarga (Kamal dan Mulia, 2003:1).

  Indonesia sebagai negara yang berdasarkan Pancasila, yang sila pertamanya ialah Ketuhanan Yang Maha Esa, maka antara perkawinan dengan agama mempunyai hubungan yang erat, karena perkawinan bukan saja mempunyai unsur jasmani tetapi juga mempunyai unsur rohani yang memegang peranan penting. Sebuah keluarga akan terasa lengkap jika telah dikaruniai anak, memiliki keturunan merupakan salah satu tujuan dari pernikahan.

  Manusia dilahirkan sebagai makhluk yang telah memiliki potensi- potensi bawaan atau fitrah. Dengan pengajaran, bimbingan dan latihan ke depannya seseorang akan mampu mengembangkan kemampuan atau potensi yang telah dimilikinya. Oleh sebab itu, orang tua mempunyai kewajiban untuk mendidik anaknya sesuai dengan ajaran agama Islam karena orang tualah yang mempunyai pengaruh besar terhadap kepribadian dan akhlak anaknya. Dengan kata lain, keluarga merupakan wadah pertama dan utama bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Di dalam keluarga itulah akan berkembang dan terbentuknya kepribadian anak serta tempat untuk belajar berinteraksi sosial.

  Dalam pandangan Islam, anak adalah amanat yang dibebankan oleh Allah SWT kepada orang tuanya, karena manusia milik Allah SWT. Mereka harus mengantarkan anaknya untuk mengenal dan menghadapkan diri kepada Allah SWT (Thoha, 1996:103). Anak adalah pengikat hati dalam keluarga yang diamanatkan oleh Allah kepada bapak dan ibu mereka. Anak yang shaleh adalah sumber kebahagiaan, namun sebaliknya anak juga bisa menjadi fitnah bagi kedua orang tuanya. Oleh karena itu orang tua bertanggung jawab untuk menanamkan nilai-nilai moral terhadap anak. Penanaman nilai-nilai moral anak adalah termasuk bidang-bidang yang harus mendapat perhatian penuh oleh keluarga. Dikarenakan penanaman nilai-nilai moral merupakan hal yang sangat penting untuk anak. Penanaman nilai-nilai moral juga sangat penting bagi masa depan anak.

  Nilai adalah sifat-sifat atau hal-hal yang penting yang berguna bagi kemanusiaan. Nilai merupakan suatu yang ada hubungannya dengan subyek, sesuatu yang dianggap bernilai jika pribadi itu merasa bahwa sesuatu itu bernilai. Nilai difungsikan untuk mengarahkan, mengendalikan, dan menentukan kelakuan seseorang, karena nilai dijadikan standar perilaku. Nilai juga mempunyai arti sesuatu dianggap memiliki nilai apabila sesuatu tersebut secara instrinsik memang berharga. Moral adalah ukuran baik-buruknya seseorang, baik sebagai pribadi maupun sebagai warga masyarakat, dan warga negara. Sedangkan pendidikan moral adalah pendidikan untuk menjadaikan anak manusia bermoral dan manusiawi. Moral juga mempunyai arti prinsip baik atau buruk yang ada dan melekat dalam diri individu atau seseorang. Walaupun moral itu berada dalam diri individu, tetapi moral berada dalam suatu sistem yang berwujut aturan. Moral dan moralitas memiliki sedikit perbedaan, karena moral adalah prinsip baik-buruk sedangkan moralitas merupakan kualitas pertimbangan baik-buruk. Dengan demikian, hakekat dan makna moralitas bisa dilihat dari cara individu yang memiliki moral dalam mematuhi maupun menjalankan aturan. moral memegang peranan penting dalam kehidupan manusia yang berhubungan dengan baik atau buruk terhadap tingkah laku manusia. Tingkah laku ini mendasarkan diri pada norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Seseorang dikatakan bermoral, bilamana orang tersebut bertingkah laku sesuai dengan norma-norma yang terdapat dalam masyarakat, baik apakah itu norma agama, norma hukum dan sebagainya. Jadi, nilai moral adalah sifat- sifat atau hal-hal yang penting yang berguna bagi kemanusiaan ukuran baik atau buruknya seseorang, baik sebagai pribadi maupun sebagai warga masyarakat, dan warga negara.

  Nilai merupakan ukuran atau pedoman perbuatan manusia. Karena itulah maka nilai itu diungkapkan dalam bentuk norma dan norma ini mengatur tingkah laku manusia. Diantara beberapa macam nilai, ada nilai etik. Nilai-nilai etik ini dapat berupa antara lain nilai-nilai kemanusiaan atau nilai-nilai yang bersumberkan pada keyakinan atau kepercayaan dan religi. Nilai etik atau yang bersifat susila, memberi kualitas perbuatan manusia yang bersifat susila, sifatnya universal tidak tergantung waktu, ruang dan keadaan. Nilai etik tersebut diwujudkan dalam norma moral. Norma moral merupakan landasan perbuatan manusia, yang sifatnya tergantung pada tempat, waktu dan keadaan. Sehingga norma moral itu dapat berubah-ubah sesuai dengan waktu,tempat dan keadaannya (Daroeso, 1986:26-27).

  Tidak bisa disangkal, agama mempunyai hubungan erat dengan moral. Setiap agama mengandung suatu ajaran moral. Ajaran moral yang terpendam dalam suatu gama dapat dipelajari secara kritis dan sisitematis dengan tetap tinggal dalam konteks agama itu. Upaya seperti itu sering disebut teologi moral. Teologi adalah refleksi kritis dan sistematis yang dilakukan oleh penganut agama tentang agamanya sendiri. Jadi, teologi moral hanya merupakan sebagian teologi lebih luas tentang agama. Perlu ditekankan, studi teologi baik teologi moral maupun cabang-cabang teologi lain hanya bisa dijalankan oleh penganut agama itu sendiri. Tentu saja setiap orang bisa mempelajari agama apa saja. Tetapi usaha terakhir ini adalah studi agama, yang mengandung agama dari luar, bukan teologi. Sebab, teologi adalah refleksi orang beriman tentang keimananya, jadi, dengan tidak meninggalkan agamanya atau dengan tidak memilih sudut pandang di luar agamanya.

  Demikian juga teologi moral dipraktekkan oleh penganut agama itu sendiri. Hanya bisa dicacat lagi, tidak perlu selalu dipakai nama teologi moral. Jika kita membaca tentang etika kristen, etika islam, etika budha, yang dimaksud tidak lain daripada teologi moral tadi (Bertens, 1993:35).

  Sejak usia dini anak harus ditanamkan nilai-nilai moral yang baik sehinga ketika anak menginjak usia dewasa, anak tidak akan mengembangkan sikap destruktif atau cenderung ke arah buruk. Pertanyaannya, nilai-nilai moral apa saja yang harus ditanamkan kepada anak untuk membentuk karakter yang baik?.

  Pertama, nilai moral yang harus diajarkan adalah religiusitas. Religiusitas adalah aspek religi yang telah dihayati oleh individu didalam hati. Kedua, disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan atau ketertiban. Ketiga, akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan mendalam dan tanpa pemikiran. Namun perbuatan itu telah mendarah daging dan melekat dalam jiwa, sehingga saat melakukan perbuatan tidak lagi memerlukan pertimbangan dan pemikiran.

  Penanam nilai-nilai moral terhadap anak tidak akan menjadi masalah bagi keluarga yang tidak berbeda agama. Sedangkan apabila itu terjadi dalam keluarga beda agama masalah-masalah itu akan muncul. Dalam menanamkan nilai-nilai moral terhadap anak, keluarga beda agama sudah pasti akan mendapatkan dampak positif maupun negatif dari pernikahan tersebut.

  Sebagaimana latar belakang tersebut, maka penting untuk dilakukan penelitian terhadap masyarakat terkait. Untuk mengetahui penanam nilai-nilai moral dalam keluaga beda agama. Hal menarik yang ingin penulis teliti adalah bagaimana cara orang tua menanamkan nilai-nilai moral pada anak dalam keluarga beda agama, apa masalah yang muncul dalam menanamkan nilai-nilai moral pada anak dalam keluarga beda agama dan bagaimana cara memecahkan masalah yang muncul dalam menanamkan nilai-nilai moral pada anak dalam keluarga beda agama. Dan penulis menentukan judul yang sesuai dari penelitian ini adalah

  “Penanaman Nilai-nilai Moral dalam Keluarga Beda Agama (Studi Kasus pada Tiga Keluarga Islam dan Kristen di Desa Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang)”.

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah sebagaimana tersebut di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

  1. Bagaimana cara orang tua menanamkan nilai-nilai moral pada anak dalam keluarga beda agama?

  2. Apa masalah yang muncul dalam menanamkan nilai-nilai moral pada anak dalam keluarga beda agama?

  3. Bagaimana cara memecahkan masalah yang muncul dalam menanamkan nilai-nilai moral pada anak dalam keluarga beda agama?

  C. Tujuan Penelitian

  Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui cara orang tua menanamkan nilai-nilai moral pada anak dalam keluarga beda agama.

  2. Untuk mengetahui masalah yang muncul dalam menanamkan nilai-nilai moral pada anak dalam keluarga beda agama.

  3. Untuk mengetahui cara memecahkan masalah yang muncul dalam menanamkan nilai-nilai moral pada anak dalam keluarga beda agama.

D. Kegunaan Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat kepada semua pihak terkait, baik kalangan akademis maupun masyarakat umum.

  Manfaat penelitian ini adalah: 1.

  Secara Teoritis Penelitian ini diharapkan memperkaya kajian mengenai keluarga dalam Islam, khususnya pernikahan beda agama.

2. Secara Praktis

  Dapat digunakan sebagai pijakan untuk pembinaan keagamaan bagi keluarga pasangan beda agama.

E. Penegasan Istilah

  Untuk menghindari terjadinya silang pengertian dalam memahami judul yang telah kami sebutkan diatas, maka penulis menegaskan beberapa istilah pokok yang terdapat dalam rumusan judul seperti berikut ini: 1.

  Penanaman nilai-nilai moral Penanaman menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:1198) adalah perihal, perbuatan, cara menanamkan. Nilai menurut kamus besar

  Bahasa Indonesia (2007:783) adalah sifat-sifat atau hal-hal yang penting yang berguna bagi kemanusiaan. Nilai merupakan suatu yang ada hubungannya dengan subyek, sesuatu yang dianggap bernilai jika pribadi itu merasa bahwa sesuatu itu bernilai. Jadi nilai adalah sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi manusia sebagai tingkah laku (Imam dan Kholifah, 2009:4). Moral menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

  (2007:983) adalah ajaran tentang baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban dan sebagainya. Sedangkan penanaman nilai-nilai moral yang dimaksud dalam skripsi ini adalah menanamkan sifat-sifat yang berguna bagi kemanusiaan mengenai perbuatan, sikap, kewajiban dan sebagainya.

2. Pernikahan Beda Agama

  Pernikahan (perkawinan) dalam Islam merupakan suatu akad atau transaksi. Perkawinan adalah sebuah akad atau kontrak yang mengikat dua pihak yang setara, yaitu laki-laki dan perempuan yang masing- masing telah memenuhi persyaratan berdasarkan hukum yang berlaku atas dasar kerelaan dan kesukaan kedua belah pihak untuk membentuk keluarga (Kamal dan Mulia, 2003:1). Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 pengertian pernikahan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (Adji, 1989:21). Sedangkan pernikahan beda agama yang dimaksud dalam skripsi ini adalah perkawinan antara seseorang yang beragama Islam (Muslim) dan orang yang bukan Islam (non-Muslim).

F. Telaah Pustaka

  Penelitian terdahulu dibutuhkan untuk memperjelas, menegaskan, melihat kelebihan dan kelemahan berbagai teori yang digunakan penulis lain dalam penelitian atau pembahasan masalah yang serupa. Selain itu penelitian terdahulu perlu disebutkan dalam sebuah penelitian untuk memudahkan pembaca melihat dan membandingkan perbedaan teori yang digunakan dan perbedaaan hasil kesimpulan oleh penulis dengan peneliti yang lain dalam melakukan pembahasan tema yang hampir serupa. Berikut ini penelitian yang mempunyai topik atau tema yang hampir serupa dengan skripsi ini: 1.

  Penelitian yang dilakukan oleh Yaquta Mustofiyah dalam skripsinya yang berjudul Pendidikan Agama Islam Pada Anak Dalam Keluarga

  Beda Agama di Kelurahan Sidorejo Lor. Penelitian ini merupakan

  penelitian kualitatif, Untuk mendapatkan data yang konkrit metode yang penulis gunakan adalah metode observasi, metode wawancara, metode dokumentasi. Data yang terkumpul kemudian disusun dan dianalisis dengan menggunakan reduksi data untuk penyusunan data dan mengambil kesimpulan. Dalam penelitianya dijelaskan bahwa keberagaman anak pada keluarga beda agama di Kelurahan Sidorejo Lor, Kota Salatiga tahun 2012 adalah anak melaksanakan sholat lima waktu secara berjama’ah di masjid atau sholat di rumah sendiri, Belajar mengaji di TPA, melaksanakan puasa ramadhan, melaksanakan sholat jum’at, mengikuti pengajian-pengajian di masjid. Pendidikan agama Islam yang di berikan orang tua terhadap anak dalam keluarga beda agama antara lain yaitu: Penanaman akidah, penanaman ibadah, pembentukan akhlak.

  Masalah yang muncul dalam pendidikan agama Islam pada anak dalam keluarga beda agama: adanya perbedaan keinginan terhadap agama anak, kurangnya pengetahuan agama Islam pada orang tua, orang tua yang selalu sibuk dengan pekerjaan, rendahnya semangat atau motivasi beribadah anak. Solusi yang ditempuh untuk mengatasi masalah-masalah tersebut adalah penanaman siskap toleransi antara anggota keluarga, menanamkan kesadaran hidup rukun, memberi kesempatan yang sama untuk beribadah pada masing-masing anggota keluarga, rajin membaca buku keagamaan, bersosialisasi dengan lingkungan luar, mengikuti kajian-kajian keagamaan, memberikan buku-buku kajian keagamaan.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Mohammad Yasin dalam skripsinya yang berjudul Pola Pengasuhan Anak terhadap Kepenganutan Agama Studi

  Kasus pada Lima Keluarga Beda Agama . Penelitian ini mengunakan

  metode kualitatif bertipe deskriptif, data penelitian ini diambil dengan teknik observasi dengan tujuan melihat secara nyata dan faktual mengunakan wawancara tak terstruktur namun terfokus. Dalam penelitianya dijelaskan bahwa pola asuh anak terhadap agamanya cederung otoriter, berdampak pada konversi agama dan anak cenderung bingung dalam memilih agama yang diyakininya benar.

3. Penelitian yang dilakukan Azazi dalam skripsinya yang berjudul Hak

  Memilih Agama Bagi anak dari Pasangan Beda Agama dalam Perspektif Hak Asasi Manusia . Penelitian ini mengunakan jenis penelitian kualitatif,

  untuk mendapatkan data penulis menggunaka dua cara yaitu pengumpulan data lapangan dan kepustakaan. Dalam penelitiannya di jelaskan bahwa kebebasan memilih agama merupakan hak-hak asasi lainya, karena hak ini bersifat individual dan langsung berkaitan dengan martabat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan dan orang tua yang berbeda agama memberikan hak kebebasan kepada anak memilih agamanya dengan melalui bimbingan dan pendidikan agama sampai anak dapat menentukan pilihannya sepenuh hati tanpa ada paksaan-paksaan.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Minarti Subakti dalam skripsinya yang berjudul Pemilihan Agama pada Anak dari Perkawinan Beda Agama.

  Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan sebuah model studi kasus. informasi dari para informan pokok diperoleh dengan melakukan wawancara mendalam dan dengan menggunakan life history

  method . Dalam penelitiannya peneliti menyimpulkan walaupun memiliki

  agama yang berbeda dalam satu keluarga, mereka selalu berusaha mengutamakan perdamaian tanpa menyinggung masalah perbedaan agama diantara mereka. mereka tidak pernah mengganggu saudara yang berbeda agama dengannya. Dengan demikian, sehari-sehari terlihat bahawa kehidupan beragama bukanlah suatu masalah yang harus mereka besar-besarkan. karena sebagian besar dari mereka bukanlah penganut agama yang fanatik. Di daerah tersebut masyarakatnya lebih mengutamakan hubungan baik dalam sistem adat-istiadat mereka. Jika ada anggota keluarga yag dikucilkan karena keluar dari agama yang telah mereka anut dan telah berpindah ke agama yang lain, hubungan tali silaturahmi mereka masih tetap bisa terjalin melalui acara adat-istiadat yang mengharuskan kehadiran mereka. jadi dalam hal ini kebudayaan atau adat-istiadat yang menjadi pengikat dan menyatukan mereka.

5. Penelitian yang dilakukan Oktafiani dalam sikripsinya yang berjudul

  Problematika Pengamalan Ibadah Anak pada Keluarga Beda Agama

  (Studi Kasus pada Masyarakat Ngentak RT 10 RW V Kelurahan Kutowinangun, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga). Penelitian ini mengunakan jenis penelitian Kualitatif dan untuk mendapatkan data digunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa cara pengamalan ibadah anak yang tinggal di lingkungan keluarga beda agama di dukuh Ngentak adalah dengan menjalankan sholat lima waktu, puasa ramadhan, membayar zakat, dan ibadah-ibadah umum lainnya sedangkan anak yang beragama non islam mereka menjalankan ibadah ke gereja setiap hari Minggu.

  Problem pengamalan ibadah anak yang tinggal di lingkungan beda agama di dukuh Ngentak antara lain yaitu: anak kurang mampu mendalami ajaran agama yang mereka yakini, anak kurang menjiwai ketika beribadah di rumah, rendahnya semangat atau motivasi beribadah anak. solusi yang di tempuh untuk mengatasi problem-problem tersebut adalah: bersosialisasi dengan masyarakat luar, aktif mengikuti kajian-kajian keagamaan, banyak membaca buku-buku keagamaan.

G. Metode Penelitian 1.

  Jenis dan pendekatan penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan (field

  research ) dalam pelaksanaannya menggunakan metode pendekatan

  kualitatif diskriptif analisis yang umumnya menggunakan strategi multi metode yaitu wawancara, pengamatan, serta penelaahan dokumen atau studi documenter yang antara satu dengan yang lain saling melengkapi, memperkuat dan menyempurnakan (Sukmadinata, 2008:108).

  2. Kehadiran Peneliti Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai pengumpul data dan sebagai instrumen aktif dalam upaya mengumpulkan data-data di lapangan. Sedangkan instrumen pengumpulan data yang lain selain manusia adalah berbagai bentuk alat-alat bantu dan berupa dokumen- dokumen lainya yang dapat digunakan untuk menunjang keabsahan hasil penelitian namun berfungsi sebagai instrumen pendukung, oleh karena itu kehadiran peneliti secara langsung di lapangan sebagai tolak ukur keberhasilan untuk memahami kasus yang diteliti, sehingga keterlibatan peneliti secara langsung dan aktif dengan informan dan atau sumber data lainya di sini mutlak diperlukan.

  3. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di Desa Doplang Kecamatan Bawen

  Kabupaten Semarang. Adapun peneliti memilih lokasi di Desa Doplang Kecamatan Bawen ini karena fenomena di tempat ini belum pernah diteliti sebelumnya oleh peneliti sehingga peneliti tertarik dan ingin meneliti lebih jauh lagi.

  4. Sumber Data Ada dua sumber data yang digunakan oleh peneliti yaitu: a.

  Data primer Data primer adalah data yang dapat diperoleh langsung dari lapangan atau tempat penelitian. Kata-kata dan tindakan merupakan sumber data yang diperoleh dari lapangan dengan mengamati atau mewawancarai. Peneliti menggunakan data ini untuk mendapatkan informasi langsung tentang penanaman nilai-nilai moral dalam keluarga beda agama. Adapun sumber data langsung penulis dapatkan dari warga yang melakukan nikah beda agama di Desa Doplang Kecamatan Bawen.

  b.

  Data sekunder Data sekunder adalah data yang, didapat dari sumber bacaan dan berbagai macam sumber lainya yang terdiri dari surat-surat pribadi, sampai dokumen-dokumen resmi dari instansi pemerintah. Data ini dapat berupa hasil-hasil studi, hasil survei. Peneliti mengunakan data skunder ini untuk memperkuat penemuan dan melengkapi informasi yang telah dikumpulkan melalui wawancara langsung dengan keluarga beda agama.

5. Prosedur pengumpulan data a.

  Wawancara mendalam Dalam metode ini penulis menggunakan teknik interview

  guide yaitu cara pengumpulan data dengan menyampaikan secara

  langsung daftar pertanyaan yang telah disusun sebelumnya guna memperoleh jawaban yang langsung pula dari seorang responden (Koentjaraningrat, 1986:138).

  Dalam penelitian ini wawancara dilakukan secara mendalam yang diarahkan pada masalah tertentu dengan para informan yang sudah dipilih untuk mendapatkan data yang diperlukan yaiu keluarga beda agama di Desa Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Teknik wawancara yang digunakan ini dilakukan secara tidak terstruktur, dimana peneliti tidak melakukan wawancara dengan struktur yang ketat kepada informan agar informasi yang diperoleh memiliki kapasitas yang cukup tentang berbagai aspek dalam penelitian ini.

  b.

  Observasi Metode observasi adalah teknik pengumpulan data dengan pengamatan langsung kepada objek penelitian (Surakhmad,

  1994:164). Metode ini digunakan untuk mengetahui situasi dan kondisi lingkungan di Desa Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Pengamatan disini termasuk juga didalamnya peneliti mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan proporsional maupun langsung diperoleh dari data (Moleong, 2007:174).

  Observasi ini dilakukan dengan melakukan serangkaian pengamatan dengan menggunakan alat indera penglihatan dan pendengaran secara langsung terhadap objek yang diteliti. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik observasi berperan pasif dimana observasi bisa dilakukan secara langsung maupun tidak langsung.

  c.

  Dokumentasi Sejumlah besar fakta dan data yang tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi yang berkaitan dengan penanaman nilai-nilai moral dalam keluarga beda agama di Desa Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang.

  6. Analisis Data Penelitian ini bersifat kualitatif, artinya mengunakan data yang dinyatakan secara verbal dan kualifikasinya secara teoritis. Sedangkan pengolahan datanya dilakukan secara rasional dengan menggunakan pola induktif.

  7. Tahap-tahap Penelitian Pelaksanaan penelitian ada empat tahap yaitu: tahap sebelum ke lapangan, tahap pekerjaan lapangan, tahap analisis data, tahap penulisan laporan. Dalam penelitian ini tahap yang ditempuh adalah sebagai berikut: a.

  Tahap sebelum ke lapangan Tahap ini meliputi kegiatan penentuan fokus, penyesuaian paradigma dengan teori, penjajakan alat peneliti, mencakup observasi lapangan dan permohonan ijin kepada subyek yang diteliti, konsultasi fokus penelitian, penyusunan usulan penelitian. b.

  Tahap pekerjaan lapangan Tahap ini meliputi pengumpulan bahan-bahan yang berkaitan dengan penanaman nilai-nilai moral dalam keluarga beda agama di

  Desa Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Data tersebut diperoleh dengan observasi, wawancara dan dokumentasi.

  c.

  Tahap Analisis Data Tahap analisis data, meliputi analisis data baik yang diperoleh melalui observasi, dokumen maupun wawancara mendalam tentang penanaman nilai-nilai moral dalam keluarga beda agama di Desa Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang.

  Kemudian dilakukan penafsiran data sesuai dengan konteks permasalahan yang diteliti selanjutnya melakukan pengecekan keabsahan data dengan cara mengecek sumber data yang di dapat dan metode perolehan data sehingga data benar-benar valid sebagai dasar dan bahan untuk memberikan makna data yang merupakan proses penentuan dalam memahami konteks penelitian yang sedang diteliti.

  d.

  Tahap Penulisan Laporan Tahap ini meliputi : kegiatan penyusunan hasil penelitian dari semua rangkaian kegiatan pengumpulan data sampai pemberian makna data. Setelah itu melakukan konsultasi hasil penelitian dengan dosen pembimbing untuk mendapatkan perbaikan saran-saran demi kesempurnaan skripsi yang kemudian ditindak lanjuti hasil bimbingan tersebut dengan penulis skripsi yang sempurna. Langkah terakhir melakukan penyusunan kelengkapan persyaratan untuk ujian skripsi.

H. Sistematika Penulisan

  Untuk memudahkan bagi para pembaca dalam mempelajari dan memahami skripsi ini, penulis telah membagi sistematika penulisan sebagai berikut: 1.

  Bab 1 adalah pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penegasan istilah, metode penelitian dan sistematika penulisan.

  2. Bab 2 adalah kajian pustaka yang berisi tentang pengertian penanam nilai-nilai moral dan pengertian pernikahan beda agama.

  3. Bab 3 adalah profil subjek penelitian dan temuan penelitian mengenai penanaman nilai-nilai moral dalam keluarga pasangan beda agama di Desa Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang.

  4. Bab 4 adalah pembahasa yang berisi tentang analisis mengenai penanaman nilai-nilai moral dalam keluarga pasangan beda agama.

  5. Bab 5 adalah penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran-saran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penanaman Nilai-Nilai Moral 1. Pengertian Penanaman Nilai-Nilai Moral Nilai adalah sifat-sifat atau hal-hal yang penting yang berguna bagi

  kemanusiaan. Nilai merupakan suatu yang ada hubungannya dengan subyek, sesuatu yang dianggap bernilai jika pribadi itu merasa bahwa sesuatu itu bernilai. Nilai difungsikan untuk mengarahkan, mengendalikan, dan menentukan kelakuan seseorang, karena nilai dijadikan standar perilaku. Nilai juga mempunyai arti sesuatu dianggap memiliki nilai apabila sesuatu tersebut secara instrinsik memang berharga.

  Nilai merupakan ukuran atau pedoman perbuatan manusia. Karena itulah maka nilai itu diungkapkan dalam bentuk norma dan norma ini mengatur tingkah laku manusia. Diantara beberapa macam nilai, ada nilai etik. Nilai-nilai etik ini dapat berupa antara lain nilai-nilai kemanusiaan atau nilai-nilai yang bersumberkan pada keyakinan atau kepercayaan dan religi. Nilai etik atau yang bersifat susila, memberi kualitas perbuatan manusia yang bersifat susila, sifatnya universal tidak tergantung waktu, ruang dan keadaan.

  Nilai etik tersebut diwujudkan dalam norma moral. Norma moral merupakan landasan perbuatan manusia, yang sifatnya tergantung pada tempat, waktu dan keadaan. Sehingga norma moral itu dapat berubah-ubah sesuai dengan waktu,tempat dan keadaannya (Daroeso, 1986:26-27).

  Nilai merupakan suatu hal yang melekat pada suatu hal yang lain yang menjadi bagian dari identitas sesuatu tersebut. Bentuk material dan abstrak di alam ini tidak bisa lepas dari nilai. Nilai memberikan definisi, identitas, dan indikasi dari setiap hal konkret ataupun abstrak. Nilai adalah suatu yang bersifat abstrak, ideal. Nilai bukan benda konkrit bukan fakta dan tidak hanya persoalan benar adalah yang menuntut pembuktian empirik, melainkan soal penghayatan yang dikehendaki, disenangi maupun tidak disenangi (Toha, 2000:60).

Dokumen yang terkait

Tembut-Tembut (Arti Simbolik dan Tarian Tembut-Tembut) Studi Kasus di Desa Seberaya Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo

1 61 82

Analisis Usahatani Stroberi (Studi Kasus : Desa Tongkoh Kecamatan Tiga Panah, dan Desa Korpri Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo)

2 67 66

Preferensi Konsumsi Keluarga Perspektif Ekonomi Islam (Studi Kasus di Kelurahan Wates, Ngaliyan Kota Semarang)

0 0 21

Keberadaan Pemeluk dan Penerapan Nilai-nilai Aliran Kepercayaan Pemena di Desa Pergendangen, Kabupaten Karo( Studi Kasus di Desa Pergendangen Kecamatan Tiga Binangan Kabupaten Karo)

0 0 9

Analisis Pemasaran Gula Kelapa (Studi Kasus Di Desa Karangduren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang)

0 0 13

PERKEMBANGAN MORAL ANAK DALAM KELUARGA AYAH BERFUNGSI GANDA Studi Terhadap Tiga Keluarga Muslim Single Parent di Desa Kanigoro Kec. Ngablak Kab.Magelang Tahun 2008 - Test Repository

0 0 84

NILAI-NILAI EDUKATIF DALAM TRADISI GUGUR GUNUNG Studi Kasus di Dusun Kalisari Desa Ngadirejo Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang SKRIPSI Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)

0 0 127

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI MEMBANGUN KIJINGNGIJING (Studi Deskriptif Di Dusun Siwal Desa Siwal Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang) SKRIPSI

0 0 144

POLA PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA TKW Studi Kasus di Keluarga TKW Dusun Tugu, Desa Banding, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang 2014 SKRIPSI

0 0 148

PERWALIAN ANAK HASIL NIKAH SIRRI( Studi Kasus di Desa Banyukuning Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang)

0 0 90