Evaluasi sistem pemberian kredit : studi kasus pada PT. BPR Hidup Arthagraha, Muntilan - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

EVALUASI SISTEM PEMBERIAN KREDIT

  

(Studi Kasus pada PT. BPR Hidup Arthagraha, Muntilan)

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

  Program Studi Akuntansi

  

Oleh:

RONALD PASOLANG

NIM : 012114226

  

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2010

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

K K A A T T A A P P E E N N G G A A N N T T A A R R

  Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

  Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

  1. Dr. Ir. P. Wiryono P., SJ selaku Romo Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis.

  2. Dr. Fr. Ninik Yudianti, M.Acc., QIA selaku Wakil Rektor I Universitas Sanata Dharma yang masih memberikan kesempatan kepada penulis untuk melanjutkan kuliahnya sampai dengan selesai.

  3. Drs. Y.P. Supardiyono, M.si., Akt., QIA selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

  4. Drs. Yusef Widya Karsana, M.si., Akt., QIA selaku Ketua Program Studi Akuntansi yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melanjutkan studinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5. M. Trisnawati Rahayu, S.E., M.si., Akt., QIA selaku pembimbing yang telah membantu serta membimbing penulis dengan sabar dalam menyelesaikan penulisan skripsi.

  6. Ibu Shinta Vianita selaku kepala personalia dan Bapak Ari Thomas selaku bagian administrasi kredit angsuran PT. BPR Hidup Arthagraha yang telah bersedia bekerja sama dan memberikan informasi atau data-data yang diperlukan penulis dalam penelitian.

  7. Bapak dan Ibuku yang telah memberikan dorongan, semangat dan doanya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.

  8. Kak Mercy yang sudah merelakan waktunya untuk membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini dan adikku satu-satunya Grace Pasolang yang telah memberi dorongan serta semangatnya kepada penulis.

  9. Bang Didi beserta keluarga yang telah memberi nasehat dan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan skripsinya.

  10. Teman-teman akuntansi angkatan 2001, UKM Teater Seriboe Djendela, UKM Tarung Derajat ‘AA-Boxer’.

  11. Teman-teman di Kuningan G29, Kaliurang, Surya 9 dan Bintara 7 atas perhatian dan dukungannya.

  12. Dan kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Tuhan memberkati kalian semua.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan sarannya. Semoga skripsi dapat bermanfaat pagi pembaca.

  Yogyakarta, 26 April 2010 (Ronald Pasolang)

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI D D A A F F T T A A R R

  I I S S

  I I

  Halaman HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS .......................... iv HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................ v HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................. vi HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................................... ix HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ............................................................... xii ABSTRAK ........................................................................................................ xiii ABSTRACT ...................................................................................................... xiv

  BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................ 3 C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 3 D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 3 E. Sistematika Penelitian .................................................................. 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 5 A. Sistem ........................................................................................... 5 B. Sistem Akuntansi ......................................................................... 7 C. Sistem Pengendalian Internal ....................................................... 9 D. Sistem Pemberian Kredit ............................................................. 12

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  E. Perbankan ..................................................................................... 18

  F. Perkreditan ................................................................................... 20

  BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 34 A. Jenis Penelitian ............................................................................. 34 B. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 34 C. Subyek dan Obyek Penelitian ...................................................... 34 D. Data yang dibutuhkan .................................................................. 35 E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 35 F. Teknik Analisis Data .................................................................... 36 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ........................................... 37 A. Sejarah Berdirinya PT. BPR Hidup Arthagraha .......................... 37 B. Lokasi Perusahaan PT. BPR Hidup Arthagraha .......................... 38 C. Struktur Organisasi PT. BPR Hidup Arthagraha ......................... 39 D. Produk yang Dihasilkan oleh PT. BPR Hidup Arthagraha .......... 45 E. Personalia ..................................................................................... 45 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ....................................... 47 A. Deskripsi Sistem Pemberian Kredit PT. BPR Hidup Arthagraha 47 B. Unsur-Unsur Sistem Pengendalian Intern yang Diterapkan oleh PT. BPR Hidup Arthagraha .......................................................... 58 BAB VI PENUTUP .......................................................................................... 64 A. Kesimpulan .................................................................................. 64 B. Keterbatasan ................................................................................. 64 C. Saran ............................................................................................. 65

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 66 LAMPIRAN ...................................................................................................... 67

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI D D A A F F T T A A R R L L A A M M P P

  I I R R A A N N

  Halaman Lampiran 1 : Kuesioner ................................................................................... 68 Lampiran 2 : Daftar Pertanyaan ....................................................................... 69 Lampiran 3 : Surat Permohonan Pengajuan Kredit ......................................... 73 Lampiran 4 : Surat Hasil Taksasi Usaha Nasabah ........................................... 75 Lampiran 5 : Laporan Hasil Pemeriksaan Kendaraan Bermotor ..................... 77 Lampiran 6 : Laporan Hasil Pemeriksaan Tanah dan Bangunan .................... 79 Lampiran 7 : Surat Pemeriksaan Lapangan Surveyor ...................................... 81 Lampiran 8 : Surat Keterangan Penelitian ....................................................... 82

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

EVALUASI SISTEM PEMBERIAN KREDIT

(Studi Kasus pada PT. BPR Hidup Arthagraha, Muntilan)

RONALD PASOLANG

  

NIM: 012114226

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2010

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem pemberian kredit yang dilaksanakan oleh PT. BPR Hidup Arthagraha, jika dibandingkan dengan teori sistem pemberian kredit. Lokasi penelitian: Jl. Pemuda No. 26 Muntilan.

  Penelitian ini dilakukan dari bulan Oktober sampai November 2009. Teknik analisis yang digunakan adalah dengan analisis deskriptif, yaitu dengan menggambarkan keadaan yang sebenarnya atas sistem pemberian kredit yang dilaksanakan oleh PT. BPR Hidup Arthagraha.

  Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Untuk menjawab permasalahan adalah dengan cara mendeskripsikan sistem pemberian kredit yang telah dilaksanakan oleh PT. BPR Hidup Arthagraha kemudian membandingkannya dengan teori sistem pemberian kredit yang ada.

  Berdasarkan hasil analisis data diambil kesimpulan bahwa sistem pemberian kredit yang sudah dilaksanakan oleh PT. BPR Hidup Arthagraha sudah sesuai dengan teori dengan sistem pemberian kredit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

AN EVALUATION OF CREDIT EXTENSION SYSTEM

(A Case Study of PT. BPR Hidup Arthagraha, Muntilan)

RONALD PASOLANG

  

Student Number: 012114226

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2010

  The purpose of this research was to find out the credit lending system done by PT. BPR Hidup Arthagraha, compared with the theory of credit extension. This research took place in Jl. Pemuda no. 26, Muntilan.

  This research was done from October to November 2009, using descriptive analysis technique in order to describe how PT. BPR Hidup Arthagraha implemented its credit extension system.

  This was a case study, involving data acquired from interviews and documentation. The problem was answered based on description on how PT. BPR Hidup Arthagraha implemented its credit extension system and then compared it with the existing theory of credit extension.

  It was concluded from the analysis that the credit extension system implemented by PT. BPR Hidup Arthagraha was suitable with the theory of credit extension.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  B B A A B B

  I I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

  Perkembangan dunia usaha dewasa ini menunjukkan peningkatan, baik itu perusahaan jasa, perusahaan dagang, maupun perusahaan industri. Semua ini disebabkan adanya usaha atau kebijakan pemerintah untuk meningkatkan pendapatan diluar pajak dan migas. Perkembangan dan kemajuan dunia usaha secara umum dewasa ini semakin meningkat dan kompleks, sehingga membutuhkan tenaga kerja yang terampil dan profesional yang dapat menciptakan iklim kerja yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan perusahaan tempatnya bekerja.

  Seiring dengan perkembangan dan kemajuan dunia usaha yang pesat, maka kebutuhan akan adanya dana menjadi semakin meningkat. Dalam keadaan seperti ini, lembaga keuangan memiliki peran yang semakin penting untuk memenuhi permintaan masyarakat akan dana. Bank sebagai salah satu lembaga keuangan yang berorientasi bisnis juga memegang peranan yang sangat penting, sebab kegiatan perbankan yang paling pokok adalah membeli uang dengan cara menghimpun dana dari masyarakat luas kemudian menjual uang yang berhasil dihimpun dengan cara menyalurkan kembali pada masyarakat melalui pemberian pinjaman atau kredit.

  Dalam persetujuan kredit, perusahaan harus melaksanakan sistem akuntansi dan sistem pengendalian intern penjualan kredit dengan baik dan kuat. Mengapa?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2 Karena, dengan sistem akuntansi dan sistem pengendalian intern yang tidak baik dan lemah akan menimbulkan besarnya piutang tak tertagih menjadi cukup besar dan piutang usaha menjadi piutang tak tertagih.

  Jika perusahaan memiliki struktur yang sangat kompleks dan menyebar tetapi tidak memiliki suatu pengendalian intern yang baik, maka akan timbul berbagai kemungkinan. Salah satu kemungkinan yang akan timbul adalah kerugian perusahaan yang disebabkan oleh adanya penyelewengan-penyelewengan terhadap dokumen yang dilakukan oleh karyawan, ketidakefisienan dalam beroperasi, kurangnya informasi dan ketidakcermatan karyawan dalam bekerja.

  Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang akan dibahas dalam suatu skripsi dengan judul: “Evaluasi Sistem Pemberian Kredit (Studi Kasus pada PT. BPR Hidup Arthagraha, Muntilan)”.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah dapat diketahui bahwa rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah: Apakah sistem pemberian kredit yang dilaksanakan oleh PT. BPR Hidup

  Arthagraha sudah baik?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3

  C. Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan dari penulis untuk melakukan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui sistem pemberian kredit yang dilaksanakan oleh PT. BPR Hidup Arthagraha, jika dibandingkan dengan teori sistem pemberian kredit.

  D. Manfaat Penelitian

  1. Bagi PT. BPR Hidup Arthagraha Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh bank sebagai bahan masukan untuk menilai sistem pemberian kredit yang telah diterapkan dan untuk meningkatkan pengendalian atas pemberian kredit didalam bank.

  2. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk mahasiswa yang akan melakukan penelitian selanjutnya dan menjadi salah satu informasi yang dapat memperkaya wawasan dalam bidang akuntansi serta dapat menambah kepustakaan bagi universitas.

  3. Bagi Penulis Melatih diri untuk belajar menganalisis suatu masalah dan menerapkan teori-teori yang diperoleh dari perkuliahan dengan praktek-praktek yang sesungguhnya terjadi di perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  4

E. Sistematika Penulisan

  BAB I : Pendahuluan Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : Tinjauan Pustaka Bab ini berisi tentang teori-teori yang digunakan sebagai dasar pengolahan data. BAB III : Metode Penelitian Bab ini berisi tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subyek dan obyek penelitian, data yang dibutuhkan, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

  BAB IV : Gambaran Umum Perusahaan Bab ini membahas tentang sejarah berdirinya perusahaan, lokasi dan tata letak perusahaan, struktur organisasi, dan personalia. BAB V : Analisis Data dan Pembahasan Bab ini membahas tentang hasil penelitian, analisis data dan pembahasannya. BAB VI : Penutup Bab ini membahas tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  B B A A B B

  I I

  I I TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem

  1. Pengertian Sistem Ada beberapa definisi tentang sistem yang dikemukakan oleh banyak pakar. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

  Wilkinson dan Michael J. Cerullo (1997:7) mendefinisikan sistem sebagai berikut: “A system is unified group of interacting parts that function together to achieve objectives and purposes”. “Sebuah sistem adalah suatu kesatuan dari bagian-bagian yang saling berinteraksi yang bersama-sama berfungsi untuk mencapai suatu maksud dan tujuan-tujuan”. Romney, Steinbert, dan Cushing (1997:16) mendefinisikan sistem sebagai berikut:

  “Sistem merupakan dua atau lebih komponen yang saling berhubungan dan mempengaruhi untuk mencapai suatu tujuan“. Mascove dan Simkin (Mardhani, 2005:1) mendefinisikan sistem sebagai berikut:

  “A system is a set of interdependent parts that together accomplish specific objectives”. “Sistem adalah kumpulan dari bagian-bagian yang saling tergantung untuk menyelesaikan suatu maksud tertentu”.

  Sehingga menurut ketiga definisi diatas, pengertian sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan erat satu dengan lainnya untuk mencapai tujuan secara bersama-sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  6

  2. Karakteristik Sistem Sistem mempunyai karakteristik sistem atau sistem-sistem tertentu seperti (Jogiyanto, 2003: 3): a. Komponen-komponen (components)

  Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan berkerja sama untuk membentuk suatu kesatuan.

  b. Batas sistem (boundary) Batas sistem merupakan daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

  c. Lingkungan luar sistem (environments) Lingkungan luar sistem adalah apapun yang terdapat di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

  d. Penghubung sistem (interface) Merupakan media penghubung antara suatu subsistem dengan subsistem yang lain. Dengan penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya.

  e. Masukan sistem (input) Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem.

  Masukan dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal.

  f. Pengolah sistem (process) Suatu sistem pasti mempunyai bagian pengolah yang berfungsi untuk mengolah masukan menjadi keluaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  7 g. Keluaran sistem (output)

  Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasi menjadi keluaran yang berguna.

  h. Sasaran sistem (objectives) Suatu sistem mempunyai sasaran yang akan dicapai. Sasaran dari suatu sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang dihasilkan sistem.

B. Sistem Akuntansi

  1. Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan (Mulyadi, 2001: 3).

  2. Unsur-unsur Sistem Akuntansi Sistem akuntansi terdiri dari beberapa unsur pokok. Unsur-unsur tersebut adalah (Mulyadi, 2001: 3-5): a. Formulir

  Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen, karena dengan formulir ini peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam (didokumentasikan) di atas secarik kertas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  8 b. Jurnal

  Jurnal merupakan suatu catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data-data keuangan dan data lainnya.

  c. Buku besar Buku besar (general ledger) terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal.

  d. Buku pembantu Jika data keuangan yang digolongkan dalam buku besar diperlukan rinciannya lebih lanjut, dapat dibentuk buku pembantu

  (subsidiary ledger). Buku pembantu ini terdiri dari rekening- rekening pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar.

  e. Laporan Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang dapat berupa neraca, laporan laba rugi, laporan laba ditahan, laporan harga pokok produksi, laporan biaya pemasaran, laporan harga pokok penjualan, daftar umur piutang, daftar utang yang akan dibayar, daftar saldo persediaan yang lambat penjualannya. Laporan berisi informasi yang merupakan keluaran sistem akuntansi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  9

C. Sistem Pengendalian Internal

  1. Pengertian Pengendalian Internal Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen (Mulyadi, 2001: 163).

  2. Tujuan Pengendalian Internal Tujuan sistem pengendalian intern menurut definisi pengendalian intern adalah (Mulyadi, 2001: 163): a. Menjaga kekayaan organisasi.

  b. Mengecek ketelitian dan keandalan akuntansi.

  c. Mendorong efisiensi.

  d. Mendorong dipatuhinya kebijakan manjemen.

  3. Unsur-unsur Pengendalian Intern Unsur-unsur pengendalian intern terdiri dari (Mulyadi, 2001: 166-

  171):

  a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas.

  Struktur organisasi merupakan rerangka (frame work) pembagian tanggung kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan. Pembagian tanggung jawab dalam organisasi ini didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut, yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  10 1) Harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi akuntansi.

  Setiap kegiatan dalam perusahaan memerlukan otorisasi dari manajer fungsi yang memiliki wewenang.

  2) Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk melaksanakan semua tahap suatu transaksi.

  b. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya.

  Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Oleh karena itu, dalam organisasi harus dibuat sistem untuk mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi.

  Prosedur pencatatan yang baik akan menjamin data yang direkam dalam catatan akuntansi dengan tingkat ketelitian dan keandalan (reliability) yang tinggi. Dengan demikian sistem otorisasi akan menjamin dihasilkannya dokumen pembukuan yang dapat dipercaya bagi proses akuntansi. Selanjutnya prosedur pencatatan yang baik akan menghasilkan informasi yang teliti dan dapat dipercaya mengenai kekayaan, utang, pendapatan, dan biaya suatu organisasi.

  c. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  11 Pembagian tanggung jawab dan sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang telah ditetapkan tidak akan terlaksana dengan baik.

  Adapun cara-cara yang umumnya ditempuh oleh perusahaan dalam menciptakan praktik yang sehat, adalah: 1) Penggunaan formulir bernomor tercetak yang pemakaiannya harus dipertanggungjawabkan.

  2) Pemeriksaan mendadak (surprised audit) yang mendorong karyawan untuk melaksanakan tugasnya sesuai dengan aturan yang ditetapkan. 3) Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh 1 (satu) orang atau 1 (satu) unit organisasi, tanpa ada campur tangan dari orang atau unit organisasi yang lain. 4) Perputaran job (job rotation) diadakan secara rutin untuk menjaga independensi pejabat dalam melaksanakan tugasnya, sehingga persekongkolan dapat dihindari. 5) Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak. 6) Secara periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan dan catatannya.

  d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggungjawabnya.

  Untuk mendapatkan karyawan yang kompeten dan dapat dipercaya, berbagai cara ini dapat ditempuh, yaitu: 1) Seleksi karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh pekerjaannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  12 2) Pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan perusahaan, sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjaannya.

D. Sistem Pemberian Kredit

  1. Sistem Pemberian Kredit Sistem pemberian kredit yang ditetapkan pada bank terdiri atas suatu jaringan prosedur yang dibuat sesuai dengan pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan kegiatan pokok bank. Urutan-urutan langkah yang lazim dalam prosedur perkreditan yang harus ditangani oleh bank yaitu: tahap-tahap permohonan kredit, penyidikan dan analisis, keputusan persetujuan atau penolakan permohonan, pencairan kredit, administrasi, pengawasan dan pembinaan serta pelunasan kredit. Sistem pemberian kredit membutuhkan adanya dokumen-dokumen yang memadai. Berbagai dokumen yang digunakan dalam pemberian kredit tersebut adalah (Suyatno dkk, 2003:69):

  a. Surat permohonan nasabah

  b. Daftar isian dari bank

  c. Daftar lampiran sesuai jenis kredit

  d. Surat jaminan

  e. Dokumen penyidikan dan analisis

  f. Surat keputusan

  g. Dokumen pengikatan jaminan

  h. Dokumen perjanjian kredit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  13 i. Bukti pembayaran atau pelunasan kredit

  Sistem pemberian kredit akan berjalan dengan baik apabila dalam bank terdapat pengendalian intern yang mempunyai tujuan untuk memberikan keyakinan yang memadai dalam pencapaian tiga golongan tujuan: (1) keandalan informasi keuangan, (2) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, (3) efektivitas dan efisiensi operasi (Mulyadi, 1998:172).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  14

  Gambar II.1.

  Bagan Alir Sistem Pemberian Kredit (Sumber: Mulyono, teguh: 1996)

  Mulai Menerima permohonan kredit

  SL PJ SK TPK SPK Melakukan penyidikan analisis Membuat MAK, memberi nomor SPK 1 Bagian Pembahas Bagian Pelaksana 1 Menerima permohonan kredit

  SL PJ SK TPK SPK

MAK

Membuat kep. kredit Membuat surat pemberitahuan Dikirim ke debitur Menerbitkan surat kep.

STTK, MAK

  2 Tidak Ya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  15

  2. Unit-Unit yang Terkait dalam Sistem Pemberian Kredit Unit-unit yang terkait dalam sistem pemberian kredit adalah (Suyatno dkk, 1992:63): a. Bagian pelayanan kredit

  Tugas dari bagian ini adalah memberikan pelayanan di counter berupa penjelasan mengenai prosedur permohonan kredit beserta syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh pemohon kredit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  16 b. Bagian pembahas kredit

  Tugas dari bagian ini meliputi: 1) Menilai permohonan kredit yang diajukan.

  2) Mengadakan penyidikan dan analisis kredit. 3) Membuat laporan penilaian kredit.

  c. Bagian pelaksana kredit Tugas dari bagian ini adalah membuat keputusan atas permohonan kredit yang diajukan.

  d. Bagian administrasi kredit Tugas dari bagian ini meliputi: melakukan pencatatan atas permohonan kredit yang masuk yang dilakukan sejak pertama kali diajukan sampai pada saat pelunasan kredit, mengelola dokumen- dokumen perkreditan, membuat dokumen-dokumen perkreditan.

  e. Bagian pencairan kredit Tugas dari bagian ini meliputi: mencairkan kredit yang telah disetujui oleh pejabat yang berwenang, menyediakan dokumen- dokumen yang berkaitan dengan kredit.

  f. Bagian pelunasan kredit Tugas dari bagian ini adalah melayani pelunasan kredit dari debitur.

  g. Bagian akuntansi Tugas dari bagian ini adalah melakukan pencatatan kredit dalam catatan akuntansi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  17

  3. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Pemberian Kredit Jaringan prosedur yang membentuk sistem pemberian kredit dapat diuraikan sebagai berikut (Suyatno, 1995:69): a. Permohonan kredit

  Permohonan kredit ini diartikan sebagai permohonan baru untuk mendapatkan suatu jenis fasilitas permohonan kredit. Permohonan kredit ini terdiri atas berkas-berkas permohonan kredit yaitu: 1) Surat-surat kredit yang ditandatangani secara lengkap dan sah.

  2) Daftar isian permohonan kredit yang diselesaikan oleh bank. 3) Daftar lampiran lainnya yang diperlukan sesuai permohonan jenis fasilitas kredit.

  b. Penyidikan dan analisis kredit Setiap permohonan kredit harus dilakukan penyidikan dan analisis.

  Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang keberadaan debitur serta penilaian kemampuan debitur untuk melunasi kreditnya.

  Pelaksanaan penyidikan ini dilakukan oleh petugas yang berfungsi sebagai penyidik kredit, sedangkan pelaksanaan analisis dilakukan oleh analisis kredit.

  c. Keputusan atas permohonan kredit Keputusan atas permohonan kredit berarti setiap tindakan pejabat yang berwenang yang mengambil keputusan berupa menolak, menyetujui, mengusulkan permohonan kredit kepada pejabat yang lebih tinggi. Keputusan yang diberikan tersebut dapat berupa:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  18 1) Keputusan penolakan permohonan kredit

  Keputusan penolakan diambil apabila dokumen permohonan kredit yang diajukan secara teknis tidak memenuhi persayaratan dari bank. 2) Keputusan persetujuan permohonan kredit

  Keputusan persetujuan permohonan kredit merupakan keputusan bank untuk mengabulkan sebagian atau seluruh permohonan kredit nasabah.

  d. Pencairan fasilitas kredit Pencairan fasilitas kredit meliputi transaksi untuk mencairkan kredit yang telah disetujui oleh bank.

  e. Pelunasan fasilitas kredit Pelunasan fasilitas kredit adalah dipenuhinya semua kewajiban utang nasabah terhadap bank yang berakibat hapusnya ikatan perjanjian kredit.

E. Perbankan

  1. Pengertian Bank Dalam pasal 1 UU No. 10/1998 tentang Perubahan UU No. 7/1992 tentang perbankan dijelaskan bahwa bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk- bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  19 Pengertian bank tersebut mencerminkan dua peran bank baik sebagai perantara keuangan (financial intermediate) maupun institute of economic

  

development . Sebagai perantara keuangan bank melakukan penghimpunan

dana dari masyarakat yang surplus dana dalam berbagai bentuk simpanan.

  Melalui penghimpunan dana, bank membayar bunga kepada masyarakat atau nasabah penyimpanan selanjutnya bank menyalurkan dana tersebut (sebagian besar) dalam bentuk kredit kepada masyarakat yang defisit dana.

  2. Pembagian Bank Menurut jenisnya, bank terdiri dari:

  a. Bank Umum Bank umum merupakan bank yang dapat memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Selain itu, bank umum juga mengkhususkan diri dalam kegiatan tertentu yang meliputi penyaluran pembiayaan jangka panjang, pembiayaan untuk pengembangan koperasi, pengembangan pengusaha golongan ekonomi lemah atau pengusaha kecil, pengembangan pembangunan perumahan.

  b. Bank Perkreditan Rakyat Bank perkreditan rakyat merupakan bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan dan bentuk simpanan lainnya yang disamakan dengan itu. Dengan demikian yang membedakan antara bank perkreditan rakyat dengan bank umum adalah jenis simpanan masyarakat dimana bank perkreditan rakyat tidak melakukan kegiatan simpanan dalam bentuk giro, sedangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  20 persamaan dari kedua bank tersebut adalah bahwasannya bank perkreditan rakyat juga melaksanakan usaha berdasarkan prinsip syariah sebagaimana bank umum.

F. Perkreditan

  1. Pengertian Kredit Menurut pasal 1 ayat 11 UU No. 10/1998 tentang Perubahan UU No.

  7/1992 tentang perbankan; Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.

  2. Fungsi Kredit Dalam kehidupan perekonomian yang modern, bank memegang peranan yang sangat penting. Oleh karena itu, maka organisasi-organisasi bank selalu diikutsertakan dalam menentukan kebijaksanaan dibidang moneter, pengawasan devisa, pencatatan efek-efek, dan lain- lain. Hal ini antara lain disebabkan usaha pokok bank adalah memberikan kredit, dan kredit yang diberikan oleh bank mempunyai pengaruh yang sangat luas dalam segala bidang kehidupan, khususnya dibidang ekonomi.

  Fungsi kredit bank dalam kehidupan perekonomian dan perdagangan antara lain sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  21 a. Kredit dapat meningkatkan daya guna (utility) dari uang.

  1) Para pemilik uang/modal dapat secara langsung meminjamkan uangnya kepada para pengusaha yang memerlukan, untuk meningkatkan produksi atau meningkatkan usahanya. 2) Para pemilik uang/modal dapat menyimpan uangnya pada lembaga-lembaga keuangan. Uang tersebut diberikan sebagi pinjaman kepada perusahaan-perusahaan untuk meningkatkan usahanya.

  b. Kredit dapat meningkatkan daya guna (utility) dari barang.

  Dengan mendapat kredit, para pengusaha dapat memproses bahan baku menjadi barang jadi, sehingga daya guna barang tersebut menjadi meningkat. Disamping itu, kredit dapat pula meningkatkan peredaran barang, baik melalui penjualan secara kredit maupun dengan membeli barang-barang dari satu tempat dan menjualnya ketempat lain. Pembelian tersebut uangnya berasal dari kredit. Hal itu juga berarti bahwa kredit tersebut dapat pula meningkatkan manfaat suatu barang.

  c. Kredit meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang.

  Kredit uang yang disalurkan melalui rekening giro dapat menciptakan pembayaran baru seperti cek, giro bilyet, dan wesel, sehingga apabila pembayaran dilakukan dengan cek, giro bilyet, dan wesel maka akan dapat meningkatkan peredaran uang giral. Disamping itu, kredit perbankan yang ditarik secara tunai dapat pula

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  22 meningkatkan peredaran uang kartal, sehingga arus lalu lintas uang akan berkembang pula.

  d. Kredit adalah salah satu stabilitas ekonomi.

  Dalam keadaan ekonomi yang kurang sehat, kebijaksanaan diarahkan kepada usaha lain: 1) Pengendalian inflasi. 2) Peningkatan ekspor. 3) Pemenuhan kebutuhan pokok rakyat.

  Untuk menekan laju inflasi pada tahun 1966, yang lebih kurang berkisar 650%, pemerintah melaksanakan kebijaksanaan uang ketat (tight money policy) melalui pemberian kredit yang selektif dan terarah, untuk melindungi usaha- usaha yang bersifat non spekulatif.

  Arus kredit diarahkan pada sektor-sektor yang produktif dengan pembatasan kualitatif dan kuantitatif. Tujuannya adalah untuk meningkatkan produksi dan memenuhi kebutuhan dalam negeri agar bisa diekspor. Kebijaksanaan tersebut telah berhasil dengan baik.

  e. Kredit menimbulkan kegairahan berusaha masyarakat.

  Setiap orang yang berusaha selalu ingin meningkatkan usaha tersebut, namun ada kalanya dibatasi oleh kemampuan dibidang permodalan. Bantuan kredit yang diberikan oleh bank akan dapat mengatasi kekurang mampuan para pengusaha dibidang permodalan tersebut, sehingga para pengusaha akan dapat meningkatkan usahanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  23 f. Kredit adalah jembatan untuk meningkatkan pendapatan nasional.

  Dengan bantuan kredit dari bank, para pengusaha dapat memperluas usahanya dan mendirikan proyek-proyek baru.

  Peningkatan usaha dan pendirian proyek baru akan membutuhkan tenaga kerja untuk melaksanakan proyek-proyek tersebut. Dengan demikian mereka akan memperoleh pendapatan. Apabila perluasan usaha serta pendirian proyek-proyek baru telah selesai, maka untuk mengelolanya diperlukan pula tenaga kerja. Dengan tertampungnya tenaga-tenaga kerja tersebut, maka pemerataan pendapatan akan meningkat pula.

  g. Kredit adalah juga sebagai alat hubungan ekonomi internasional.

  Bank-bank besar di luar negeri yang mempunyai jaringan usaha, dapat memberikan bantuan dalam bentuk kredit, baik secara langsung maupun tidak langsung kepada perusahaan-perusahaan di dalam negeri. Begitu juga negara- negara yang telah maju yang mempunyai cadangan devisa dan tabungan yang tinggi, dapat memberikan bantuan-bantuan dalam bentuk kredit kepada Negara-negara yang sedang berkembang untuk membangun. Bantuan dalam bentuk kredit ini tidak saja dapat mempererat hubungan ekonomi antar negara yang bersangkutan tetapi juga dapat meningkatkan hubungan internasional.

  3. Jenis-jenis Kredit Berdasarkan tujuan penggunaan dana yang diperoleh, kredit dapat dibagi menjadi 2 (dua) yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  24 a. Kredit Komersial, yaitu kredit yang ditujukan untuk membiayai kebutuhan dunia usaha, baik dalam bentuk kredit revolving maupun kredit non-revolving. Yang dimaksud dengan kredit revolving adalah kredit yang dananya dapat ditarik berulang- ulang, artinya jumlah kredit dapat ditarik sekaligus atau secara bertahap tergantung pada kebutuhan debitur. Sedangkan kredit non-revolving adalah kredit yang dananya dilakukan sekaligus dan pelunasannya dilakukan secara bertahap maupun sekaligus.

  b. Kredit Konsumtif, yaitu kredit yang dipergunakan untuk pembelian barang tertentu bukan keperluan usaha (aktivitas yang produktif) melainkan untuk pemakaian (konsumsi) dan merupakan pinjaman yang bersifat non-revolving.

  Menurut jangka waktu pengembalian kredit, dapat dibedakan menjadi: 1) Kredit jangka pendek, yaitu kredit yang memiliki jangka waktu maksimum satu tahun.

  2) Kredit jangka menengah, yaitu kredit yang memiliki jangka waktu diatas satu tahun sampai dengan tiga tahun.

  3) Kredit jangka panjang, yaitu kredit yang jangka waktunya lebih dari tiga tahun.

  Berdasarkan bentuk jaminan, kredit dapat dibedakan menjadi:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  25 1) Kredit dengan jaminan, yaitu kredit yang diberikan karena adanya jaminan dari debitur, baik berupa harta bergerak maupun harta tidak bergerak. 2) Kredit tanpa jaminan, yaitu pemberian kredit dengan tidak berdasarkan barang jaminan.

  4. Penilaian Resiko Kredit Resiko kredit adalah resiko tidak terbayarnya kredit yang telah diberikan kepada para pelanggan. Pada umumnya bank atau perusahaan dalam mengadakan penilaian resiko kredit adalah dengan memperhatikan empat “P”, yaitu: a. Personality

  Bank mencari data tentang kepribadian si peminjam seperti riwayat hidupnya (kelahiran, pendidikan, pengalaman, usaha/pekerjaan dan sebagainya), hobbynya, keadaan keluarga (isteri, anak), social standing (pergaulan dalam masyarakat serta bagaimana pendapat masyarakat tentang diri si peminjam), serta hal- hal lain yang erat hubungannya dengan kepribadian si peminjam.

  b. Purpose

  Purpose dimaksudkan untuk mencari data tentang tujuan atau keperluan penggunaan kredit.

  c. Prospect Yang dimaksud dengan prospect adalah harapan masa depan dari bidang usaha atau kegiatan usaha si peminjam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  26 d. Payment

  Payment dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana pembayaran kembali pinjaman yang akan diberikan.

  Selain keempat hal di atas, penilaian kredit juga dapat dilakukan dengan memperhatikan lima “C”, yaitu Character, Capacity, Capital,

  Collateral dan Conditions.

  a. Character Menunjukkan kemungkinan atau profitabilitas dari para anggota secara jujur berusaha untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya.

  Faktor ini adalah sangat penting karena setiap transaksi kredit mengandung kesanggupan untuk membayar.

  b. Capacity

  Capacity ialah pendapat subyektif mengenai kemampuan dari

  anggota untuk bisa membayar kembali utangnya secara tepat pada waktunya.

  c. Capital Penyelidikan terhadap capital atau permodalan si peminta kredit tidak hanya dilihat dari besar kecilnya modal tersebut, tetapi bagaimana distribusi modal itu ditempatkan oleh pengusaha.

  d. Collateral

  Collateral merupakan adanya ikatan dan jaminan untuk keamanan

  dari resiko kredit baik berupa surat-surat penting maupun benda dari pelanggan yang diberi kredit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  27 e. Condition

  Condition menunjukkan impact (pengaruh langsung) dari trend

  ekonomi pada umumnya terhadap suatu organisasi yang bersangkutan atau perkembangan khusus dalam suatu bidang ekonomi tertentu yang mungkin mempunyai efek terhadap kemampuan anggota untuk memenuhi kewajibannya.

  Menurut Soemita (1992: 79) “Kebanyakan perusahaan menitik beratkan pada faktor character, capacity, dan collateral, sebab ketiga faktor ini sangat dominan untuk menentukan seorang calon pelanggan agar bisa mendapat kredit”. Namun dua faktor yang lain perlu juga dipertimbangkan, sehingga penilaian terhadap seorang pelanggan atau debitur benar-benar dapat dipertanggungjawabkan.

  5. Kebijakan Perkreditan Kebijakan perkreditan adalah suatu ketentuan atau prosedur yang disusun untuk dijadikan suatu pedoman bagi pejabat-pejabat kredit atau

  loan officer melalui proses pemutusan kredit.

  Kegunaan kebijakan perkreditan yang disusun secara tertulis dapat membantu manajemen bank untuk hal-hal sebagai berikut: a. Untuk melaksanakan standar perkreditan.

  b. Memenuhi peraturan-peraturan perkreditan yang telah ditetapkan baik oleh direksi atau pengurus bank yang bersangkutan maupun penguasa moneter.

  c. Menjamin keseragaman pengambilan keputusan kredit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  28 d. Dapat membandingkan strategi perkreditan dengan keadaan yang sedang dijalankan bank.

  Sebagai lembaga perkreditan, bank harus dapat menentukan kebijaksanaan yang harus ditempuh antara lain melalui rencana kebijakan kredit yang dimaksudkan sebagai penyusunan segenap komponen yang mengatur perihal perkreditan bank, baik prosedur, jumlah kredit maupun jangka waktu dan tingkat bunga kredit yang disusun dan dijadikan pedoman bank melaksanakan penyaluran kredit kepada debitur.

  Rencana kebijakan kredit yang telah disusun juga digunakan sebagai manual dalam menilai seberapa besar nilai keberhasilan penyaluran kredit.

  Kebijakan perkreditan secara komprehensif terdiri dari tiga bagian yaitu:

  a. Kebijakan umum Kebijakan umun kredit menyangkut: sasaran yang ingin dicapai, strategi pokok penyaluran kredit, daerah pemasaran, standar mutu kredit dan jaminan yang dikehendaki, batas wewenang persetujuan/pemberian kredit.

  Sebelum kredit diberikan kepada debitur, bank akan melakukan beberapa pertimbangan. Pertimbangan-pertimbangan itu dapat dibedakan menjadi 2: 1) Privat Ekonomi

  Privat ekonomi maksudnya bahwa pemberian fasilitas kredit yang semata-mata dimaksudkan untuk memperoleh hasil setinggi- tingginya dari utang yang dipinjamkan. Pertimbangan utamanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  29 adalah menetapkan bunga tinggi dengan tujuan didapatnya bunga serta diperolehnya kembali pokok pinjaman.

  2) Sosial Ekonomi Dalam sosial ekonomi pamberian kredit dimaksudkan agar seseorang atau perusahaan dapat memperbesar produksi atau memperluas usahanya. Penilaian kredit disini tidak saja didasarkan pada jaminannya saja melainkan pada penilaian produksi atau usaha pada waktu yang akan datang.

  b. Prosedur pemberian dan pengawasan Secara garis besar prosedur pembagian kredit menyangkut: standar dokumentasi kredit, perlindungan melalui program asuransi, dan pengawasan kredit.

  Langkah-langkah dalam prosedur perkreditan yang harus ditangani oleh bank antara lain: 1) Permohonan Kredit. 2) Penyelidikan dan Analisis Kredit. 3) Keputusan atas Permohonan Kredit. 4) Pencairan Fasilitas Kredit. 5) Pelunasan Fasilitas Kredit.

  c. Pedoman khusus penanganan kredit tertentu Cara penanganan kredit yang disalurkan ke sektor ekonomi yang berbeda seringkali tidak sama, karena setiap sektor ekonomi mempunyai kondisi khusus yang tidak sama dengan sektor ekonomi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  30 yang lain. Pedoman khusus dalam menangani kredit untuk masing- masing sektor ekonomi perlu diberikan secara formal dan tertulis.

  6. Pemeriksaan Kredit Pemeriksaan kredit atau loan review adalah suatu kegiatan untuk menilai atau memeriksa kembali keadaan debitur termasuk data-data dan informasi yang disampaikan kepada pihak bank meliputi keadaan keuangan nasabah (Siamat, 1993: 221). Pemeriksaan kredit dimaksudkan untuk memperkecil kemungkinan terjadinya kerugian akibat tidak dibayarnya kembali kredit yang akhirnya harus dihapuskan dari pembukuan sehingga perlu dilakukan deteksi sedini mungkin terhadap kredit yang telah disalurkan.