ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIS PESERTA DIDIK MELALUI PENYELESAIAN SOAL-SOAL EKSPRESI ALJABAR DI SMP NEGERI 1 LAMBU KIBANG - Raden Intan Repository

  

ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIS PESERTA

DIDIK MELALUI PENYELESAIAN SOAL-SOAL EKSPRESI

ALJABAR DI SMP NEGERI 1 LAMBU KIBANG

SKRIPSI

  

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

dalam Ilmu Matematika

Oleh:

  

IIN KUSNIATI

NPM: 1411050080

Jurusan : Pendidikan Matematika

  

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTANLAMPUNG

1439 H/2018 M

  

ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIS PESERTA DIDIK

MELALUI PENYELESAIAN SOAL-SOAL EKSPRESI ALJABAR DI SMP

NEGERI 1 LAMBU KIBANG

SKRIPSI

  

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

dalam Ilmu Matematika

Oleh:

  

IIN KUSNIATI

1411050080

Jurusan : Pendidikan Matematika

  Pembimbing I : Dr. Yetri. M.Pd Pembimbing II : Siska Andriani, M.Pd

  

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

1439 H/2018 M

  

ABSTRAK

ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIS PESERTA

DIDIK MELALUI PENYELESAIAN SOAL-SOAL EKSPRESI

ALJABAR DI SMP NEGERI 1 LAMBU KIBANG

  

Oleh

Iin Kusniati

  Kemampuan literasi matematis merupakan kemampuan seorang individu merumuskan, menggunakan dan menafsirkan matematika dalam berbagai konteks. Termasuk di dalamnya bernalar secara matematis dan bernalar menggunakan konsep, prosedur, fakta dan alat matematika dalam menjelaskan serta memprediksi fenomena. Dengan demikian literasi matematis membantu seseorang untuk mengenal peran matematika dalam dunia dan membuat pertimbangan maupun keputusan yang dibutuhkan sebagai warga negara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kemampuan literasi di SMP Negeri 1 Lambu Kibang.

  Metode penelitian yang digunakan adalah deskripsi kualitatif. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, ditinjau dari 4 aspek yaitu aspek pemahaman, penerapan, penalaran dan komunikasi maka diperoleh simpulan bahwa peserta didik SMP Negeri 1 Lambu Kibang kelas VIII A dalam menyelesaikan soal aljabar ditinjau dari kemampuan literasi matematisnya, dari aspek pemahaman siswa mampu menyelesaikan dan mampu memahami masalah namun belum dapat menyelesaikan dengan tepat. Dari aspek penalaran peserta didik Dari aspek penalaran peserta didik belum sepenuhnya memahami masalah yang disajikan artinya belum mampu menggunakan konsep, fakta, dan prosedur dalam merumuskan menyajikan dan menyelesaikan masalah matematika terbukti bahwa mereka selalu tidak menuliskan informasi soal.

  Aspek penerapan peserta didik belum sepenuhnya memahami masalah yang disajikan artinya belum mampu menggunakan konsep, fakta, dan prosedur dalam merumuskan menyajikan dan menyelesaikan maslah matematika terbukti bahwa mereka selalu tidak menuliskan informasi soal. Dilihat dari aspek komunikasi peserta didik dituntut untuk mampu mengomunikasikan penjelasan dan penyelesaian masalah. Pada soal terakir subjek penelitian disuguhkan masalah kehidupan sehari- hari agar subjek penelitian dapat menelaah masalah dengan cara bernalar dalam kehidupan sehari-hari dan peserta didik dapat mengomunikasikan pendapatnya dengan baik dan tepat. Kata Kunci : Literasi Matematis, Soal-soal Ekspresi Aljabar

  

MOTTO

         

  “(5)Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,(6)Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”

  

PERSEMBAHAN

  Dengan penuh rasa syukur saya ucapkan Alhamdulilahirabbil’alamin kepada Allah SWT, karena berkat-Nya saya mampu menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik baiknya. Karya ini saya persembahkan kepada kedua orang tuaku tercinta, Bapak Ahmad Said dan Ibu Wiyati, yang tiada hentinya menyebutkan namaku dalam setiap do’anya, memberiku semangat, dorongan, nasehat, dan kasih sayang serta pengorbanan yang tak tergantikan hingga aku selalu kuat menjalani setiap rintangan yang ada di depanku.

  Kakakku tersayang Fatkhur Rohman dan kakak ipar Erva Isnaini, terimaksih atas dukungan moral maupun material dan selalu mengusahakan yang terbaik untuk adiknya serta selalu memotivasi untuk selalu berjuang. Serta keponakan tersayang Azka Fattan Al-Fatih terimakasih untuk keceriaan selama ini. Semoga Allah berkenan mempersatukan kita sekeluarga kelak di akhirat.

  

RIWAYAT HIDUP

Iin kusniati dilahirkan di desa Mekar Sari Jaya, Kec. Lambu Kibang Kab.

  Tulang Bawang Barat pada tanggal 13 Agustus 1996. Anak kedua dari dua bersaudara dari pasangan Bapak Ahmad Said dan Ibu Wiyati.

  Pendidikan formal yang pernah ditempuh oleh penulis adalah SD Negeri 2 Lesung Bakti Jaya kecamatan Lambu Kibang Kabupaten Tulang Bawang Barat diselesaikan pada tahun 2008. Pada tahun2008 sampai 2011 penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Lambu Kibang Tulang Bawang Barat. Kemudian melanjutka di SMA Negeri 2 Menggala kabupaten Tulang Bawang dan diselesaikan pada tahun 2014.

  Pada tahun 2014 penulis terdaftar sebagai mahasiswa fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan jurusan Pendidikan Matematika Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung. Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Tanjung Sari Kecamatan Natar dan melaksanakan Praktek Pengalaman Lampangan (PPL) di SMP Negeri 21 Bandar Lampung.

KATA PENGANTAR

  Assalamu’alaikumWr. Wb

  Alhamdulilah segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dalam rangka memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) pada Fakultas Tarbiyah dan keguruan jurusan Pendidikan Matematika UIN Raden Intan Lampung.

  Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis banyak menerima bantuan dan bimbingan yang sangat berharga dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimaksih kepada: 1.

  Bapak Prof. Dr. H. Chairul Anwar, M. Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung beserta jajarannya.

2. Bapak Dr. Nanang Supriadi, M. Sc selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung.

  3. Ibu Dr. Yetri, M.Pd selaku pembimbing I dan Ibu Siska Andriani, M.Pd selaku pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu dan dengan sabar membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  4. Bapak dan Ibu dosen di lingkungan Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan (khususnya jurusan Pendidikan Matematika) yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama menuntut ilmu di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.

  5. Kepala SMP Negeri 1 Lambu Kibang beserta jajarannya yang telah mengizinkan saya untuk melakukan penelitian disekolah sehingga dapat terselesaikan tugas akhir skripsi ini.

  6. Rekan–rekan seperjuangan Pendidikan Matematika (khususnya Matematika B angkatan 14), yang telah memberikan bantuan baik petunjuk atau berupa saran- saran, sehingga penulis senantiasa mendapat informasi yang sangat berharga untuk melakukan penyelesaian tugas akhir ini.

  7. Sahabat seperjuanganku Aida Diana, Istiomah, Juita Ariani, Leli Maratur Rohmah, Masyitho Rahmah, Meli Pranata, Nuraini, Nur Kholifah, Nur Khasanah yang telah memberikan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini dan menjalani perjuangan bersama.

  8. Sahabat-sahabatku Eka Nurwahyuni, Eva Wahyu Wulandari, Elsa, Evi, Fitri, Ika, Irdya, Maratus, Rohmat, Wulan yang selalu memberikan masukan, motivasi yang yang baik agar prnulis tetap dan selalu bersemangat menyelesaiakan tugas akhir ini.

  9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh peneliti yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

  Alhamdulilaahiladzi bini’matihi tatimushalihat (segala puji bagi Allah yang dengan nikmatnya amal shaleh menjadi sempurna). Semoga segala bantuan yang diberikan dengan penuh keikhlasan tersebut mendapatkan anugerah dari Allah SWT.

  Aamiin Ya Robbal ‘Alamin. Selanjutnya penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, mengingat keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan untuk perbaikan mendatang.

  Wassalamu’alaikumWr. Wb

  Bandar Lampung Agustus 2018 Penulis

  IinKusniati 1411050080

  DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

ABSTRAK ................................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN................................................................... iii

MOTTO ...................................................................................................... iv

PERSEMBAHAN ........................................................................................ v

RIWAYAT HIDUP .................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ............................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................. x

DAFTAR TABEL....................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xiv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .................................................................................. 1 B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 10 C. Batasan Masalah ............................................................................. 11 D. Rumusan Masalah ........................................................................... 11 E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................... 11 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajiian Teori .................................................................................. 13 1. Pengertian Literasi Matematis ................................................. 13 2. Kompetensi Literasi Matematis ............................................... 18 B. Ekspresi Aljabar ............................................................................. 20 C. Kerangka Teori .............................................................................. 27 D. Penelitian yang Relevan ................................................................. 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian............................................................................. 31 B. Waktu dan Tempat .......................................................................... 32 C. Subjek Penelitian .............................................................................. 32 D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 33 E. Sumber Data ..................................................................................... 34 F. Intrumen Penelitian .......................................................................... 35 G. Teknik Analisis Data ........................................................................ 38

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ..................................................... 45 B. Penentuan Subjek Penelitian ............................................................ 46 C. Analisis Uji Coba Soal ..................................................................... 48 D. Analisis hasil Penelitian ................................................................... 52

  1. Analisis Subjek Penelitian I ......................................................... 53

  2. Analisis Subjek Penelitian II ........................................................ 57

  3. Analisis Data Subjek Penelitian III .............................................. 59

  4. Analisis Data Subjek Penelitian IV .............................................. 63

  5. Analisis Data Subjek Penelitian V ............................................... 72

  6. Analisis Data Subjek Penelitian VI .............................................. 76

  E. Hasil Triangulasi Data ...................................................................... 80

  E. Pembahasan ...................................................................................... 89

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ...................................................................................... 90 B. Saran ................................................................................................. 91 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  DAFTAR Gambar Gambar Halaman

  1.1 Bidang Literasi Matematis ............................................................................ 8

  4.1 Jawaban Subjek Penelitian I........................................................................ 49

  4.2 Wawancara Subjek Penelitian I .................................................................. 49

  4.3 Jawaban Subjek Penelitian II ...................................................................... 54

  4.4 Wawancara Subjek Penelitian II ................................................................. 54

  4.5 Jawaban Subjek Penelitian III ..................................................................... 59

  4.6 Wawancara Subjek Penelitian III ................................................................ 59

  4.7 Jawaban Subjek Penelitian IV ..................................................................... 63

  4.8 Wawancara Subjek Penelitian IV................................................................ 64

  4.9 Jawaban Subjek Penelitian V ...................................................................... 68

  4.10 Wawancara Subjek Penelitian V .............................................................. 68

  4.11 Jawaban Subjek Penelitian VI ................................................................... 72

  4.12 Wawancara Subjek Penelitian VI.............................................................. 72

  Daftar Gambar Gambar Halaman

  1.1 Bidang Literasi Matematis ............................................................................ 8

  4.1 Jawaban Subjek Penelitian I........................................................................ 49

  4.2 Wawancara Subjek Penelitian I .................................................................. 49

  4.3 Jawaban Subjek Penelitian II ...................................................................... 54

  4.4 Wawancara Subjek Penelitian II ................................................................. 54

  4.5 Jawaban Subjek Penelitian III ..................................................................... 59

  4.6 Wawancara Subjek Penelitian III ................................................................ 59

  4.7 Jawaban Subjek Penelitian IV ..................................................................... 63

  4.8 Wawancara Subjek Penelitian IV................................................................ 64

  4.9 Jawaban Subjek Penelitian V ...................................................................... 68

  4.10 Wawancara Subjek Penelitian V .............................................................. 68

  4.11 Jawaban Subjek Penelitian VI ................................................................... 72

  4.12 Wawancara Subjek Penelitian VI.............................................................. 72

DAFTAR LAMPIRAN 1.

  Lampiran 1 : Uji Validitas 2. Lampiran 2 : Uji Reliabilitas 3. Lampiran 3 : Tingkat Kesukaran 4. Lampiran 4 : Tingkat Kesukaran 5. Lampiran 5 : Pengelompokkan Kemampuan Kelas Penelitian 6. Lampiran 6 : Validasi 7. Lampiran 7 : Kisi-Kisi KemampuanLiterasi 8. Lampiran 8 : Pedoman Penskoran Kemampuan Literasi 9. Lampiran 9 : Soal Tes Kemampuan Literasi 10.

  Lampiran 10 : Jawaban Soal Tes Kemampuan Literasi 11. Lampiran 11 : Jawaban Subjek Penelitian 12. Lampiran 12 : Surat Menyurat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan sebuah tuntutan yaitu menuntun semua kekuatan

  kodrat pada diri manusin agar sebagai individu manusia dan sebagai anggota

  1 masyarakat dapat mencapai kebahagiaan dan keselamatan yang setinggi-tingginya.

  Sedangkan menurut Suharto menyatakan bahwa pendidikan memiliki makna proses memanusiakan secara manusiawi dan harus menyesuaikan dengan situasi dan

  

2

  keadaan serta perkembangan pendidikan. Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan dengan tujuan untuk menyiapkan peserta didik yang dilalui dengan kegiatan bimbingan belajar, dan berlatih soal yang dilakukan sebagai perananan manusia di masa yang akan datang, guna untuk menyiapkan peranan manusia dimasa yang akan datang. Hubungan timbal balik antara peserta didik dan pendidik saling mempengaruhi karena didalam proses pendidikan keduanya memiliki perannya masing-masing. Dalam pendidikan, secara implisit, terjalin hubungan antara dua pihak; yaitu pendidik dan peserta didik. Dalam jalinan tersebut kedua pihak saling 1 2 Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan (Jakarta: Rajawali Pers, 2013). h.4.

  Netriwati Netriwati, “Analisis Kemampuan Mahapeserta didik Dalam Pemecahkan Masalah mempengaruhi, sesuai perannya, selama pelaksanaan proses pendidikan. tujuan agar setiap individu maupun mempersiapkan sumber daya manusia ( SDM ) yang lebih berkualitas. Sebagaimana Firman Allah SWT dalam surat Al- Mujadalah ayat 11 yang menjelaskan mengenai orang-orang yang menuntut ilmu yaitu:

  

             

             

    

  Artinya: Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: Berlapang-lapanglah dalam majlis, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

  Surah Al Mujadalah ayat 11 memiliki pengertian tentang seseorang yang beriman lagi berilmu memiliki keutamaan yang luar bisa dihadapan Allah SWT yaitu Allah SWT telah berjanji didalam firmannya akan diangkat derajatnya oleh Allah SWT. Orang beriman tanpa didasari dengan ilmu tidak akan mengetahui apapun.

  Sedangkan orang yang berilmu namun tidak memiliki iman maka pasti akan tersesat karena ilmu tidak didasari dengan iman dan kecintaan kepada Allah SWT, dengan demikian seseorang harus memiliki iman dan ilmu agar pengetahuannya diikuti dengan keimanannya guna menjadikan manusia yang berkualitas. Pendidikan memiliki peranan penting dalam menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Pendidikan senantiasa berhubungan dengan manusia dalam pengertianya sebagai upaya untuk pembinaan dalam mengembangkan kemampuan dasar manusia seoptimal mungkin sesuai dengan kapasitasnya. Proses pendidikan manusia dimulainya sejak dari manusia dilahirkan kedalam lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, dan dilanjutkan dijenjang pendidikan formal.

  Sekolah adalah salah satu tempat untuk melaksanakan proses pendidikan secara formal. Dalam hal ini peran guru sangat penting dimana guru harus dapat mengendalikan kelas kedalam kondisi yang optimal dan senyaman mungkin bagi peserta didik sehingga peserta didik lebih leluasa untuk mengembangkan potensiyang dimiliki dari masing

  • – masing peserta didik. Kurangnya pemahaman dalam matematika sering kali dapat membuat peserta didik kehilangan minat pada pelajaran dan mempengaruhi hasil yang didapatkan dari belajar matematika mereka. Sebagaimana yang telah diketahui bahwa matematika termasuk dalam mata pelajaran yang membutuhkan proses penalaran dan proses pemahaman konsep yang

  3

  berkesinambungan satu sama lain. Depdiknas menjelaskan bahwa matematika berfungsi untuk mengembangkan peserta didk untuk meningkatkan kemampuan berhitung, menganalisis, mengukur dan menggunakan rumus. Proses berfikir matematika memiliki tujuan untuk memperluas pengetahuan pada kemampuan

3 Bambang Sri Anggoro, “Analisis Persepsi Peserta didik SMP Terhadap Pembelajaran

  

Matematika Ditinjau Dari Perbedaan Gender Dan Disposisi Berpikir Kreatif Matematis,” Al-Jabar: peserta didik untuk mampu mengkomunikasikan dengan bahasa berupa model

  4 matematika, kalimat matematika, diagram, grafik atau tabel.

  Kemampuan Literasi Matematis dalam kerangka PISA ( Programme for

  

International Student Assesment ) adalah sebagai kemampuan untuk merumuskan

menggunakan serta menafsirkan matematika dalam berbagai bentuk konteks.

  Termasuk kemampuan untuk melakukan penalarannya yang dilakukan secara matematis serta mengaplikasikan pengetahuan dasar, langkah dan informasi yang nyata sebagai bahan untuk mendeskripsikannya dan menyelesaikan serta dapat menjelaskan suatu kejadian. The PISA 2003 Assesment Framework: Mathematis, Reading, Science and Problem Solving Knowledge and Skills mendefinisikan literasi matematika sebagai “… kemampuan untuk memahami dan mengenal fungsi matematika di dunia, sebagai dasar dalam menggunakan fungsi matematika dan melibatkan diri sesuai dengan kebutuhan pesera didik sebagai warga negara yang

  5 peduli, dan reflektif”.

  Kemampuan literasi matematis merupakan kemampuan seorang yang mampu merumuskan, menguraikan dan menggunakan matematika ke dalam berbagai konteks. Termasuk bernalar secaraa matematis dan mampu mengggunakan konsep, prosedur, fakta dan alat matematika dalam menjelaskan serta memprediksi suatu kejadian. Dengan demikian literasi matematis membantu seseorang mengenal peran 4 Muhammad Syahrul Kahar, “Analisis Kemampuan Berpikir Matematis Peserta didik SMA

  

Kota Sorong Terhadap Butir Soal Dengan Graded Response Model ,” Tadris: Jurnal Keguruan Dan Ilmu Tarbiyah 2, no. 1 (2017): 12. 5 Bahrul Hayat Dan Suhendra Yusuf,Mutu Pendidikan(Jakarta:Bumi Aksara 2010), h.211, matematika didalam dunia dan akan membuat pertimbangan dan atau keputusan yang membutuhkan sebagai warga Negara untuk pengmbilan keputusan. Namun pada kenyataan di lapangan terlihat bahwa banyak kurangnya kemampuan literasi matematis peserta didik. Lembaga penelitian Organization for International Student

  Assesment

  (OECD PISA) melakukan penelitian dan menemukan bahwa walaupun terdapat kenaikan, Indonesia tidak dapat mencapai standar kemampuan literasi

  6

  matematis internasional. Seperti penelitian yang telah dilakukan oleh Mia Siswowijoyo dan Kadir Tiya yang berjudul Deskripsi Kemampuan Literasi Matematika Peserta didik Kelas IX SMP Negeri di Kota Raha dengan hasil analisis data menunjukan bahwa persentasi rata-rata kemampuan literasi matematika peserta didik SMP Negeri di Kota Raha sebesar 26,27%. Peserta didik dan secara rata-rata peserta didik hanya mampu menyelesaikan soal kurang dari 50%

  7

  untuk keseluruhan soal. Keahlian lebih cenderung bersifat mekanistik yang menuntut peserta didik mengerjakan tugas-tugas matematika sekolah dengan cepat dan teliti menggunakan strategi yang diajarkan di sekolah tanpa memberi suatu

  8 pengertian.

  Mujulifah dalam penelitiannya ya ng berjudul “Literasi Matematis Peserta didik dalam Menyederhanakan Ekspresi Aljabar” menunjukkan bahwa peserta didik dalam menggunakan ide dan pembuktian belum lancar dalam mengemukakan hasil 6 7 Data Base OECD (PISA Indonesia) “Deskripsi Kemampuan Literasi Matematika Peserta didik Kelas IX SMP Negeri di Kota

  

Raha | Siswowijoyo | Jurnal Penelitian Pendidikan Mate matika,” accessed February 23, 2018,

http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPPM/article/view/3095/2330. 8 Mujib Mujib, “Mengembangkan Kemampuan Berfikir Kritis Melalui Metode Pembelajaran

  pemikiran dalam menggunakan bahasa matematika untuk mengekspresikan ide

9 Seseorang individu dikatakan mampu berliterasi

  matematis dengan tepat.” matematika ditandai dengan proses analisis yang baik, dapat memberikan penjabaran matematis dan mampu menghubungkan keterampilan matematikanya dengan baik serta mampu mengintepretasikan masalah matematika dalam semua konteks yang berkaitan dengan segala bentuk model matematika yang berhubungan dengan operasi matematik, peluang, dan konsep matematika yang lain.

  Kemampuan literasi matematis dalam penelitian ini melihat dari 4 aspek kemampuan yaitu: aspek pemahaman, aspek penerapan, aspek penalaran dan aspek komunikasi. Ini didasarkan pada pengertian kemampuan literasi matematis yang berpedoman pada tujuan kemampuan untuk: a) mampu memahami matematika berdasarkan konsep dan menguraikan masalah matematika kedalam berbagai konteks (aspek pemahaman); b) mampu mempraktikkan berdasarkan konsep yang telah dipahami sebagai dasar untuk memecahkan masalah matematika selanjutnya. c) kemampuan berpikir secara logis jangkauan berpikir yang jauh guna memecahkan masalah matematika. (aspek penalaran); dan d) mampu menghubungkan masalah satu dengan yang lain dan menjelaskannya dalam bentuk kata-kata atau tulisan (aspek komunikasi). Dengan demikian, pemahaman yang berkaitan dengan pemahaman konsep matematika sangatlah penting, namun terdapat hal yang lebih penting yaitu lebih penting yaitu kemampuan untuk menghidupkan kemampuan literasi matematika 9 Fithri Mujulifah, “Literasi Matematis Peserta didik Dalam Menyederhanakan Ekspresi

  agar terpecahnya masalah yang berkaitan dengan matematika yang akan dihadapi dalam kehidupan sehari-hari yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan literasi matematikanya. Setiap orang tentunya dapat merasakan kecenderungan positif dari mempelajari matematika yang mana matematika dapat menjadi penyelesaian persoalan kehidupan, dan matematika sangat bermanfaat dan dapat memberi

  

10

  kemudahan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu penerapan matematika dalam kehidupan sehari-hari adalah peran aljabar. Ciri khas dari permasalahan matematika yang berkaitan dengan aljabar adalah suatu soal/pertanyaan yang berkaitan dengan simbol berupa huruf, variabel, dan persamaan dengan cara penyelesaiannya tidak secara langsung memiliki aturan atau langkah- langkah yang segera dapat

  

11

digunakan untuk menentukan jawabannya.

  Konsep literasi matematis berkaitan erat dengan beberapa konsep yang terdapat dalam pembelajaran matematika, diantaranya pemodelan dan proses bermatematika. Proses ini berkaitan dengan merumuskan masalah kehidupan nyata kedalam bahasa matematika. Dengan demikian, masalah tersebut dapat diselesaikan sebagai masalah matematika, kemudian penyelesaian matematis tersebut dapat diinterpretasi untuk memberikan jawaban terhadap masalah kehidupan nyata. Literasi matematis dibagi menjadi beberapa dimensi, antara lain literasi numerik, literasi spasial dan literasi data yang digambarkan dalam diagram berikut: 10

  “Zannah, N., & Siska Andriani.„Karakteristik Intuisi Peserta didik Dalam Memecahkan

Masalah Matematika Ditinjau Dari Gaya Kognitif Dan Perbedaan Gender‟. In Prosiding Seminar

Nasional Matematika Dan Pendidikan Matematika,Vol. 1, No. 1, (Juni 2017), h.118. 11 Rahmawati Nur Aini and Tatag Yuli Eko Siswono, “Analisis Pemahaman Peserta didik

SMP Dalam Menyelesaikan Masalah Aljabar Pada PISA,” Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika

  Literasi Matematis Literasi Spasial

  Literasi Data Literasi Numerik

  Geometri dan Pengukuran

  Bilangan Aljabar Peluang

Gambar 1.1 Bidang Literasi Matematis

  Literasi numerik adalah kemampuan seseorang untuk terlibat dalam penggunaan penalaran. Literasi spasial adalah kemampuan menggunakan kemampuan berpikir spasial untuk memvisualkan ide-ide, situasi dan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Literasi data adalah kemampuan yang didalamnya termasuk kemampuan untuk membaca, memahami, membuat, dan mengomunikasikan data

  12

  sebagai sumber informasi yang disuguhkan dalam berbagai konteks. Pada sekarang ini terdapat dua assesmen penting tingkat internasional yang berfungsi untuk menilai kemampuan matematika dan sain peserta didik, yaitu TIMSS (Trend in International Mathematics and Science Study) dan PISA (Program for International Student Assessment). TIMSS melakukan secara regular empat tahun sekali sejak 1994/1995 untuk mengetahui tingkat pencapaian peserta didik dalam 12 Yunus Abidin, Tita Mulyati, and Hana Yunansyah, Pembelajaran Literasi (Jakarta: Bumi pengetahuan matematika dan sain. Tujuan utama dari TIMSS adalah materi yang terdapat pada kurikulum, contohnya untuk mata pelajaran matematika mengenai

  13 bilangan, pengukuran, geometri, data, dan aljabar.

  Berdasarkan wawancara peneliti dengan ibu Widayati guru matematika di SMP Negeri 1 Lambu Kibang diketahui bahwa peserta didik belum dapat menggunakan secara optimal kemampuan yang dimiliki dan tidak dapat menganalisis dan mengkomunikasikan penyelesaiannya karena peserta didik hanya terpaku pada contoh yang telah diberikan dan masih mengalami kesulitan dalam penuntasan materi

  14

  aljabar terutama pada pokok bahasan pemfaktoran dan operasi aljabar, berdasarkan hasil wawancara singkat yang peneliti lakukan juga terhadap peserta didik kelas VIII A di SMP Negeri 1 Lambu Kibang menunjukkan bahwa mereka mengalami kesulitan dalam memecahkan materi aljabar karena kurangnya pemahaman konsep akibatnya,

  15 hingga saat ini hasil belajar khususnya mata pelajaran matematika masih rendah.

  Hal ini dapat dilihat pada tabel pra survey yang telah peneliti lakukan berikut ini:

  

TABEL 1

Hasil Ulangan KELAS VIII Semester Ganjil Peserta didik SMP Negeri 1 Lambu

Kibang Tahun Pelajaran 2017/2018

  No Kelas Nilai Nilai Jumlah Peserta didik

  68

  68 1.

  VIII A

  7

  22

  29 2.

  VIII B

  5

  23

  28 13 Jumlah

  12

  45

  57 Rahmah Johar, “Domain Soal PISA Untuk Literasi Matematika,” Jurnal Peluang 1, no. 1 (2012): 30. 14 15 Sundari, wawancara dengan Staf Pengajar di MT Banii Saalim, September 20, 2017.

  Melia Kartika and Indra Wijaya, wawancara dengan peserta didik MTs Banii Saalim, Berdasarkan data di atas terlihat bahwa dari 57 peserta didik, hanya ada 12 peserta didik yang mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) dan ada 45 peserta didik yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik masih kurang dari harapan. Selaras dengan permasalahan di atas mengingat pentingnya kemampuan literasi maka dalam penelitian ini peneliti akan melakukan penelitian dengan judul “Analisis Kemampuan Literasi Matematis Peserta Didik Melalui Penyelesaian Soal-Soal Ekspresi Aljabar di SMP Negeri 1 Lambu Kibang”.

B. Identifikasi Masalah

  Berdasarkan masalah yang melatar belakanginya, maka peneliti dapat menenmukan masalah sebagai berikut :

  1. Pentingnya kemampuan literasi yang harus dimiliki oleh peserta didik.

  2. Banyak peserta didik yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

C. Pembatasan Masalah

  Mengingat keterbatasan yang ada pada penulis, baik waktu, biaya dan tenaga, serta untuk menghindari ketidakjelasan dan memudahkan dalam melaksanakan penelitian, maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti yaitu: 1.

  Penelitian ini hanya dilakukan pada peserta didik kelas VIII semester genap di SMP Negeri 1 Lambu Kibang 2017/2018.

2. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan literasi peserta

3. Materi pembelajaran matematika di sekolah yang diteliti adalah materi aljabar.

D. Rumusan Masalah

  Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah yaitu : Bagaimana analisis kemampuan literasi matematis peserta didik dalam menyelesaikan soal-soal ekspresi aljabar di SMP Negeri 1 Lambu Kibang? E.

   Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.

  Tujuan penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui kemampuan literasi peserta didik dalam materi aljabar.

2. Kegunaan Penelitian a.

  Bagi Guru Sebagai bahan masukan bagi guru bidang studi matematika dalam upaya perbaikan kualitas pembelajaran matematika dan mendorong guru untuk lebih menekankan pada peserta didik untuk dapat meningkatkan kemampuan literasi matematika.

  b.

  Bagi Peserta Didik Peserta didik dapat memahami konsep pembelajaran matematika dengan begitu akan lebih mudah dalam memahami dan c.

  Bagi Peneliti Hasil penelitian diharapkan mengetahui kemampuan literasi pada peserta didik sehingga mampu memberikan pembelajaran yang berkualitas. Selain itu sebagai pengalaman menulis karya ilmiah dan melaksanakan penelitian dalam pendidikan matematika sehingga dapat menambah wawasan peneliti.

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Literasi Matematis PISA didalam pembelajarannya menggunakan makna “literasi” yang

  menunjuk pada potensi yang tidak terpaku pada ilmu sebagai tempat domain, namun juga ilmu untuk mengaplikasikannya ilmu pada hal tersebut. Menurut draft

  

assessment framework PISA 2012, literasi matematis adalah kemampuan individu

  yang dimiliki untuk menerapkan, merumuskan dan menguraikan matematika dalam berbagai keadaan, meliputi dengan kemampuan melakukan penalaran secara matematis dan menggunakan konsep, prosedur, dan fakta untuk menggambarkan, menjelaskan atau memperkirakan fenomena/kejadian. Literasi matematis membantu seseorang untuk memahami peran atau kegunaan matematika didalam kehidupan sehari-hari sekaligus menggunakannya untuk membuat keputusan-keputusan yang

  1

  tepat sebagai warga Negara yang membangunn, peduli dan berpikir. Secara formal definisi literasi matematika dalam kerangka PISA matematika 2012 disampaikan oleh OECD dan Stacey setidaknya ada tiga hal utama yang menjadi pokok pikiran dari konsep literasi matematika, yaitu: a.

  Kemampuan merumuskan, menerapkan, dan menafsirkan matematika dalam berbagai konteks yang selanjutnya disebut sebagai proses matematika.

  b.

  Pelibatan penalaran matematis dan penggunaan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk mendeskripsikan, menjelaskan, dan memprediksi fenomena.

  c.

  Manfaat dari kemampuan literasi matematis yaitu dapat membantu seseorang dalam meenerapkan matematika ke dalam kehidupan sehari- hari sebagai wujud dari keterlibatan masyarakat yang konstruktif dan

  2 reflektif.

  Pengertian literasi matematika yang disampaikan PISA merujuk pada kemampuan pemodelan matematika, yang pada kerangka-kerangka PISA sebelumnya juga digunakan sebagai batu pijakan dalam mendefinisikan konsep literasi. Menurut OECD, seorang yang mampu menggunakan matematika dan dapat memecahkan masalah kontekstual dapat dikatakan sebagai matematikawan yang aktif yang 1 Novia Dwi Rahmawati, Mardiyana Mardiyana, and Budi Usodo, “Profil Peserta didik SMP

  

dalam Pemecahan Masalah yang Berkaitan dengan Literasi Matematis Ditinjau dari Adversity Quotient (AQ),” Jurnal Pembelajaran Matematika 3, no. 5 (July 19, 2015), 2 OECD, PISA 2012 Assesment and Analytical Framework: Mathematics, Reading, Science, dicirikan melalui beberapa tahapan seperti yang diuraikan PISA adalah sebagai berikut : a.

  Literasi matematika merupaan suatu permasalahan yang berasal dari dunia nyata.

  b.

  Untuk memecahkan masalah secara nyata, maka seseorang harus memilik tindakan dan ide matematis untuk menyelesaikan masalah tersebut. Ini termasuk dalam kemampuan dasar matematika dimana menurut PISA kemampuan ini melibatkan kemampuan mengggunakan pengetahuan dan keterampilan matematika.

  c.

  Proses literasi matematis diawali dengan mengidentifikasi masalah secara nyata, kemudian merumuskannya secara matematis dengan berpegang teguh pada konsep dan hubungan-hubungan yang mungkin terjadi pada materi-materi sebelumnya. Ide-ide yang dibutuhkan dalam penyelesaian soal matematika adalah mampu mengubahnya dalam bentuk matematika agar dapat diselesaikan untuk mendapatkan jawabannya. Pada langkah ini ini diikuti dengan proses mengubah bentuk, menghubungkan, dan proses berhitung yang tepat. Untuk hasil akhir, diartikan kembali dalam bahsa soal artinya dikembalikan lagi dalam masalah kontekstual. d.

  Pada proses merumuskan menerapkan, dan menguraikan, bekal ilmu yang dimiliki untuk mendapatkan solusi pada konten matematika akan

  

3

diaktifkan secara berturut-turut.

  Pada kenyataanya langkah-langkah ini tidak semua selalu digunakan. misalnya, untuk mencari solusi pada soal-soal menyajikan kembali yang berbentuk seperti graik dan persamaan. Maka, banyak soal PISA yang dapat berakibat beberapa tahapan dari siklus permodelan PISA. Selain itu, tidak menutup kemungkinan bahwa orang yang menyelesaikan soal akan melakukan langkah berulang-ulang pada tiap langkahnya yang dilakukan, seperti memikirkan kembali ide awal yang diambil

  4 sebelum menuju kelangkah selanjutnya.

  Ojose, B berpendapat bahwa literasi matematika adalah kemampuan untuk

  5 mengetahui dan menggunakan dasar matematika dalam kehidupan sehari-hari.

  Sejalan dengan pendapat tersebut, Stecey & Tuner mengartikan literasi dalam konteks matematika adalah pemikiran pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari yang meliputi pemecahan masalah, menalar secara logis, mengomunikasikan, dan

  6

  menjelaskan. dalam hal lain, Turner & Burkhard (2007) pada pengertian literasi matematis mereka menmbahkan kata efektif. Yang bermakna bahawa kemampuan literasi matematis adalah kemampuan yang digunakan secara efektif berdasarkan pengetahuan dan pemahaman dalam menghadapi tantangan kehidupan sehari-hari. 3 4 Ibid. 5 Ibid.

  Bobby Ojose, “Mathematics Literacy: Are We Able to Put the Mathematics We Learn into Everyday Use,” Journal of Mathematics Education 4, no. 1 (2011): 98. 6 Stecey K, Tune R, Assessing Mathematical Literacy: The PISA eperince,(Australia: Spinger, Dalam menggunakan kemampuan literasi tidak cukup hanya dengan pengetahuan dan

  7 pemahamannya namun harus digunakannya secara ektif.

  Literasi matematis sebelum dikenalkan melalui PISA telah dicetuskan oleh NCTM sebagai salah satu visi pendidikan matematika yaitu menjadi melek/literate matematika. Pengertian ini mencakup 4 komponen utama literasi matematika dalam pemecahan masalah yaitu mengekplorsi, menghubungkan dan menalar secara logis serta menggunakan metode matematis yang beragam. Komponen utama ini digunakan untuk memudahkan pemecahan masalah sehari-hari yang sekaligus dapat

  8

  mengembangkan kemampuan matematikanya. Secara umum pendapat di atas menekankan pada hal yang sama yaitu menggunakan pengetahuan matematika guna memecahkan masalah sehari-hari secara lebih baik dan efektif.

  Proses pemecahan masalah bagi seseorang yang memilik kemampuan literasi matematis akan memahami dan konsep matematika yang sejalan dengan masalah yang dihadapnya. Keadaan ini memunculkan ide bagaimana mengubah masalah dalam bentuk matemtis kemudian diselesaikan agar mendapatkan hasilnya. Pada proses ini memuat kegiatan merumuskan, menngeksplorasi menghubungkan, berenalar, dan proses berfikir matematis lainnya. Secara singkat pada kegiatan ini dikategorikan pada 3 kegiatan penting yaitu merumuskan, menggunakan dan menginterpretasikan. Dengan demikian, kemampuan literasi matematika dapat 7 Dyah Retno Kusumawardani, Wardono Wardono, and Kartono Kartono, “Pentingnya Penalaran

  

Matematika Dalam Meningkatkan Kemampuan Literasi Matematika,” PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika 8 1 (February 1, 2018): 90. diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk menginterpretasikan, menggunakan,, merumuskan matematika dalam berbagai konteks pemecahan masalah kehidupan

  9 sehari-hari secara efektif.

2. Kompetensi Literasi Matematis

  Kemampuan literasi matematis peserta didik memiliki beberapa kompetensi pokok dalam PISA 2009, yaitu:

  1. Mampu merumuskan masalah secara matematis.

  2. Mampu menggunakan konsep, fakta, prosedur, dan penalaran dalam matematika.

  3. Menafsirkan menerapkan, dan mengevaluasi hasil dari suatu proses

  10 matematika.

  Selanjutnya dalam PISA 2012 kemampuan literasi matematis peserta didik memiliki tujuh kompetensi pokok, yaitu:

  1. Communication. Literasi matematika melibatkan kemampuan untuk mengkomunikasikan masalah. Seseorang melihat adanya suatu masalah dan kemudian tertantang untuk mengenali dan memahami permasalahan 9 tersebut. Membuat model merupakan langkah yang sangat penting untuk

Dokumen yang terkait

HAMBATAN KONEKSI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI OPERASI HITUNG EKSPRESI ALJABAR DI SMP

0 3 7

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK SEND A PROBLEM DENGAN PENDEKATAN ANALITIK DAN SINTETIK TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS VIII MTS NEGERI 1 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Raden Intan Repository

0 5 127

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTED GUIDED INQUIRY LEARNING (POGIL) BERBANTUAN LKPD YANG TERINTEGRASI PADA NILAI-NILAI KEISLAMAN TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK - Raden Intan Repository

0 1 112

PENGARUH METODE THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING DAN HYPNOTEACHING (HYPNO-TAPPS) TERHADAP KEMAMPUAN DISPOSISI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP TAMAN SISWA TELUK BETUNG TAHUN AJARAN 2016/2017 - Raden Intan Repository

0 0 182

PENERAPAN MEDIA UBIN ALJABAR DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA GASING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS DAN KREATIVITAS SISWA - Raden Intan Repository

0 0 110

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP N 1 ABUNG BARAT LAMPUNG UTARA

0 2 78

ANALISIS BUTIR SOAL KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN GRADED RESPONSE MODELS (GRM) - Raden Intan Repository

0 1 111

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 5 TERBANGGI BESAR LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Raden Intan Repository

0 1 224

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA KELAS VIII SMP - Raden Intan Repository

1 29 86

PENGARUH METODE DELIKAN (DENGAR, LIHAT, KERJAKAN) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS PESERTA DIDIK DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP - Raden Intan Repository

0 2 88