ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN BELAJAR PADA KELUARGA Tn.S DENGAN KELUARGA BERENCANA DI DESASEMONDO KECAMATAN GOMBONG - Elib Repository

  

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHANBELAJAR

PADA KELUARGA Tn.S DENGAN KELUARGA BERENCANA

DI DESASEMONDO KECAMATAN GOMBONG

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Ujian Komprehensif

  

Jenjang Pendidikan Diploma III Keperawatan

Disusun Oleh:

DWI ISWANTI

  

A01301843

  SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN 2016

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

  KTI, Agustus 2016

  1

2 Dwi Iswanti , Rina Saraswati , M. Kep. Ns

  

ABSTRAK

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn.S DENGAN

GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN BELAJAR DI DESA

SEMONDO KECAMATAN GOMBONG

  

Latar Belakang: Keluarga Berencana (KB) adalah usaha suami istri untuk

  mengukur jumlah dan jarak anak dengan menggunakan kontrasepsi dan perencanaan keluarga. Pada pasangan usia subur (PUS) kendala untuk memilih alat kontrasepsi terkait dengan keuntungan dan kerugian, untuk itu perlu dilakukannya pendidikan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan PUS.

  Tujuan Penulisan: untuk memberikan gambaran tentang asuhan keperawatan dengan pemenuhan kebutuhan belajar.

Asuhan Keperawatan: Saat dikaji pada tanggal 09 Juni 2016, pukul 11.00 WIB

  didapatkan data klien mengatakan masih bingung untuk memilih penggunaan KB yang akan digunakan, ibu klien mengatakan memiliki riwayat DM, jarang berolahraga, kaki terasa kaku dan kesemutan. Intervensi dan implementasi yang dilakukan melakukan pendidikan kesehatan mengenai alat kontrasepsi, dan mengajarkan senam kaki DM. Hasil evaluasi hari keempat di dapatkan keluarga sudah lebih faham mengenai metode kontrasepsi, dan sanam kaki.

  

Kesimpulan: Pendidikan kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan dalam

keluarga, sehingga dapat memudahkan PUS untuk pemilihan alat kontrasepsi.

  Kata Kunci : KB, pengetahuan, asuhan keperawatan

DIPLOMA III OF NURSING PROGRAM MUHAMMADIYAH GOMBONG SCHOOL OF HEALTH SCIENCE

  Nursingg care report, August 2016

  1

2 Dwi Iswanti , Rina Saraswati , M. Kep. Ns

  

NURSING CARE OFFULFILLING LEARNINGNEED TO THE

FAMILYOF Mr.S WITH FAMILY PLANNING IN

SEMONDOVILLAGE, GOMBONG

Background: Family planning is a husband and wife attempt to measure the

  number and spacing of children by using contraception and family planning. The couple of reproductive age has obstacles to choose contraceptive tools related tothe benefits and the detriment. It is necessary to give health education to increase their knowledge.

  

Objective: To describenursing care offulfilling learningneed to the familyof Mr.S

with Family Planning in Semondo Village, Gombong.

Nursing: The assessment on June 9, 2016, at 11:00 pm obtained the client said

  thatshe was still confused to choose contraception tools, the client saidthat her mother has diabeteshistory, sedentary lifestyle, stiff and tinglinglegs. Health education has been given regarding contraception and DM feetgymnastics. The evaluation on the fourth day showed that the family had understood more about contraceptive methods, and DM feetgymnastics.

  

Conclusion: Health education may increase the familyknowledge, therefore the

couple of reproductive agewill easily decide their contraceptive choice. Keywords: nursing care, family planning, knowledge

KATA PENGANTAR

  Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT, karena dengan rahmat dan hidayahNya penulis mampu menyelesaikan tugas penulisan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Belajar Pada Keluarga Tn. S dengan Keluarga Berencana di Desa Semondo Kecamatan Gombong

  ” dalam upaya memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan program pendidikan diploma III keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong.

  Alhamdulillah dengan waktu yang diberikan, penulis dapat menyelesaikan KaryaTulis Ilmiah dengan judul Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Belajar Pada Keluarga Tn. S dengan Keluarga Berencana di Desa Semondo Kecamatan Gombong, pada tanggal 09-12 Juni 2016.

  Padapenyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis banyak mengalami hambatan dan kesulitan. Namun berkat bimbingan, arahan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan baik. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, kepada: 1.

  M. Madkhan Anis, S.Kep. Ns selaku Ketua STIKES Muhammadiyah Gombong, yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk mengikuti pendidikan keperawatan.

  2. Sawiji, S.Kep.Ns, M.Sc selaku Ketua Prodi DIII keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong yang telah mendidik penulis.

  3. RinaSaraswati, M.Kep.Ns selaku pembimbing akademik dalam penulisan karya tulis komprehensif yang telah banyak memberikan support dan bimbingan pada penulis.

  4. Segenap staff karyawan Puskesmas Gombong II yang telah memberikan

  5. Segenap dosen dan staf karyawan STIKES Muhammadiyah Gombong yang telah berkenan memberikan bimbingan dan arahan materi selama penulis menempuh pendidikan.

  6. Keluarga Tn. S sebagai klien yang diberikan asuhan keperawatan dan peran aktifnya dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah.

  7. Kedua orang tuaku ayah dan ibuku (Dulah Khaeri & Fatimah) yang telah dengan sabarnya membesarkan, mendidik, memberikan semangat danmenyekolahkan sampai sejauh ini.

  8. Kakak perempuanku Murtiningtiyas dan adik-adiku Imam Arifudin dan Nuraini Azizah yang selama ini telah memberikan dorongan dan semangat selama menempuh pendidikan serta membantu menghilangkan kejenuhan selama dirumah.

  9. Teman–teman kelompoku Yuyun Tity Wahyuni, Yuliana Sari,Sofiani, Yudi Prasetyo, Yusuf Bachtiar, yang telah membantu memberikan dorongan dan motivasi serta membantu penulis dalam pengumpulan materi.

  10. Teman-teman seperjuangan dan sahabatku yang telah memberikan saran dan bantuannya sehigga karya tulis ini dapat terselesaikan dengan baik.

  Semoga Alloh SWT selalu berkenan memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua, amin.Penulis menyadari bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak terdapat kekurangan, baik dari segi isi maupun metode penulisan. Oleh karena itu penulis mengharapkan adanya saran dan kritik dari semua pihak yang bersifat membangun demi perbaikan Karya Tulis ilmiah ini dimasa yang akan datang.Penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi perkembangan dunia keperawatan selanjutnya, Amin.

  Gombong, Agustus 2016

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................... ii LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ......................................................... iii ABSTRAK ...................................................................................................... iv KATA PENGANTAR .................................................................................... v DAFTAR ISI ................................................................................................... viii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ..................................................................................... 1 B. Tujuan Penulisan .................................................................................. 4 C. Manfaat Penulisan ................................................................................ 4 BAB II KONSEP DASAR A. Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan Belajar .................................... 6 1. Definisi Belajar .............................................................................. 6 2. Proses Belajar ................................................................................. 6 3. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Belajar ................................ 7 4. Prinsip – Prinsip Belajar................................................................. 7 B. Promosi Kesehatan ............................................................................... 8 1. Definisi ........................................................................................... 8 2. Ruang Lingkup Promosi Kesehatan ............................................... 8 3. Strategi Promosi Kesehatan ........................................................... 11 4. Media Promosi Kesehatan.............................................................. 11 BAB III RESUME KEPERAWATAN A. Pengkajian ............................................................................................ 16 B. Analisa Data ......................................................................................... 19 C. Intervensi, Implementasi dan Evaluasi ................................................ 20

  2. Gaya Hidup Kurang Gerak............................................................. 27 B. Analisa Inovasi Tindakan Keperawatan............................................... 30

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .......................................................................................... 33 B. Saran ..................................................................................................... 34 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BAB I LATAR BELAKANG A. Latar Belakang Keluarga Berencana (KB) adalah upaya untuk meningkatkan kepedulian

  dan peran masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, binaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil, bahagia, dan sejahtera (UU No.10 tahun 1992). KB merupakan usaha suami dan istri untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang dinginkan, melalui usaha penggunaan alat kontrasepsi atau pencegahan kehamilan dan perencanaan keluarga (Purwoastuti & Walyani, 2015).

  Kebutuhan belajar mengenai KB di dalam keluarga sangat penting untuk meningkatkan tingkat pengetahuan dan pemahaman keluarga mengenai KB, dan dapat membantu keluaga dalam mengambil keputusan KB yang akan dipilih sesuai dengan kebenaran yang ada (Lucky & Titik, 2013). Belajar adalah perubahan untuk memperoleh tingkah laku yang lebih baik (Aunurahman, 2010). Meningkatkan kebutuhan belajar dapat dilakukan suatu tindakan pemberian konseling tentang pemilihan metode kontrasepsi yang tepat untuk memberikan pemahaman bahwa penggunaan alat kontrasepsi yang tepat dapat memberikan manfaat bagi kesehatan dirinya sendiri selain untuk mengatur jarak kehamilan (Purwoastuti & Walyani, 2015).

  Menurut Lucky & Titik (2013) kurang berhasilnya program KB, diantaranya karena dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan ibu tentang pemilihan alat kontrasepsi yang tepat. Pengetahuan adalah kemampuan kognitif yang paling rendah, tetapi sangat penting karena dapat membentuk perilaku seseorang individu. Bertambahnya pengetahuan yang didapat oleh para akseptor KB dapat membantunya dalam mengambil suatu keputusan dengan mempertimbangkan

  2

  menggunakan KB, mereka ingin menghentikan atau menunda memiliki anak tetapi mereka tidak menggunakan metode kontrasepsi apapun. Negara yang memiliki pengetahuan terpenuhi tinggi yaitu terdapat di di Negara Afrika Timur, Afrika Tengah, Afrika Barat, Melanesia, Mikronesia dan Polinesia dan untuk daerah yang memiliki pengetahuan terpenuhi rendah yaitu di Negara Asia Timur, Eropa Utara, Eropa Barat dan Amerika Utara.

  Menurut RISKEDAS (2013) hasil proporsi penggunaan KB di Indonesia mengalami peningkatan. Hal ini dilihat dari hasil tiga tahun yang lalu. Hasil dari 2010 mencapai (55,8%) sedangkan tahun 2013 mencapai (59,7%), untuk penggunaan KB terendah terdapat di daerah papua dengan proporsi (19,8%), dan untuk yang tertinggi di daerah lampung dengan proporsi (70,5%).

  Menurut profil kesehatan JATENG (2013) jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) sebanyak 6.700.981 menurun dibanding tahun 2012 yang berjumlah 6.738.688. Peserta KB baru pada tahun 2013 (13,83%), menurun apabila dibandingkan dengan tahun 2012 (15,3%). Cakupan peserta KB aktif Provinsi Jawa Tengah tahun 2013 sebesar 80,34%, mengalami sedikit peningkatan dibandingkan dengan pencapaian tahun 2012 (80,2%). Cakupan tertinggi di Kabupaten Rembang (88,23%) dan terendah di KotaTegal (73,49%).

  Berdasarkan data statistik DINKES KEBUMEN (2015) jumlah PUS di Kabupaten Kebumen tahun 2015 sebanyak 208.938. Seluruh PUS yang ada sebesar 74,5% adalah peserta KB aktif. Cakupan peserta KB aktif sebesar 76%, mengalami kenaikan dibandingkan dengan pencapaian di tahun 2014 (4,3%). Cakupan tertinggi di Kecamatan Poncowarno (83%) dan terendah di Kecamatan Sruweng (65%).

  Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Selviana (2010) di Desa Karang Klesem Kecamatan Purwokerto di dapatkan hasil bahwa keseluruhan PUS akseptor KB mendapatkan konseling KB yaitu sebanyak 88 (100,0%) responden dan sebagian besar PUS non akseptor KB tidak mendapatkan konseling KB yaitu

  3

  antara konseling KB dengan pengambilan keputusan PUS dalam penggunaan alat kontrasepsi karena didapatkan hasil ρ=0,00.

  Hasil penelitian tersebut juga sependapat dari hasil penelitaian Sukriani & Wulandari (2013) di wilayah Puskesmas Tambakaji Semarang bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan ibu primipara tentang alat kontrasepsi dengan pemilihan alat konrasepsi yang akan digunakan. Hasil

  

penelitian dari Sandrinilta (2015) di puskesmas Tegal Rejo Yogyakarta juga

didapatkan hasil bahwa ada hubungan antara pemberi konseling pada akseptor KB

terhadap ketepatan pemilihan alat kontrasepsi.

  Hasil penelitian dari Balai Pelatihan dan Pengembangan BKKBN (2011)

di Kelurahan Muktiharjo Kidul Kota Semarang bahwa terdapat hubungan antara

pengetahuan dan kualitas pelayanan, dan untuk pelayanan disini adalah terkait

dengan ketersediaan alat kontrasepsi, informasi-informasi yang diberikan,

kemudahan pelayanan, hubungan interpersonal / konseling, mekanisme tindak

lanjut, dan kemampuan teknis petugas dengan pemilihan alat kontrasepsi pada

PUS.

  Menurut Endang & Elisabeth (2014) Komunikasi Informasi dan Edukasi

(KIE) dan konseling dapat meningkatkan pengetahuan sikap dan praktik KB

sehingga tercapai penambahan peserta KB. Konseling adalah aspek yang sangat

  penting dalam pelayanan KB, dengan melakukan konseling petugas akan membantu klien dalam memilih dan memutuskan jenis kontrasepsi yang akan digunakan sesuai dengan pilihannya. Konseling juga dapat membantu klien merasa lebih puas dengan kontarsepsi yang dipilih. Konseling yang baik akan membantu klien dalam menggunakan kontrasepsi lebih lama dan akan meningkatkan keberhasilan KB (Lucky & Titik, 2013) .

  Menurut hasil penelitian dari Sudarti & Puji (2011) menunjukan adannya pengaruh yang signifikan antara program pendidikan kesehatan terhadap minat untuk menggunakan KB. Semakin baik program pendidikan kesehatan yang

  4

  Demikan sebaliknya semakin tidak memadainya program pendidikan kesehatan maka akan menurunkan minat berpartisipasi untuk menggunakan KB.

  Berdasarkan latar belakang diatas penulis ingin menyusun masalah pada pemenuhan kebutuhan belajar keluarga berencana (KB), sehingga KaryaTulis Ilmiah ini di beri judul

  “Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Belajar Pada Keluarga Tn. S dengan Keluarga Berencana di Desa Semondo Kecamatan Gombong ”.

B. Tujuan 1.

  Tujuan Umum Tujuan umum dari penulisan karya tulis ilmiah adalah mahasiswa mampu menjelaskan asuhan keperawatan bagi pasien dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan belajar.

2. Tujuan Khusus

  Tujuah khusus dari penulisann karya tulis ilmiah ini adalah: a.

  Mahasisiwa mampu memaparkan hasil pengkajian pada klien dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan belajar.

  b.

  Mahasiswa mampu memaparkan hasil analisa data pada klien dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan belajar.

  c.

  Mahasiswa mampu memaparkan intervensi keperawatan pada klien dengan masalah gangguan belajar.

  d.

  Mahasiswa mampu melakukan implementasi tindakan keperawatan yang sesuai dengan intervensi keperawatan.

  e.

  Mahasiswa mampu mengevaluasi hasil dari implementasi yang telah dilakukan.

C. Manfaat Penelitian 1.

  Manfaat Keilmuan

  5

2. Manfaat Aplikatif a.

  Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberikan informasi untuk pentingnya penggunaan alat kontrasepsi bagi PUS.

  b.

  Karya Tulis Ilmiah ini dapat meningkatkan peran perawat komunitas dan pihak puskesmas untuk memberikan informasi mengenai KB.

  c. Karya Tulis Ilmiah ini dapat mengoptimalkan peran keluarga dalam penggunaan KB.

DAFTAR PUSTAKA

  Suprijono. A. (2009). Cooperative Learning, Teori & Aplikasi. Surabaya: Pustaka Pelajar. Aunurrahman. (2010). Belajar dan Pembelajaran.Cetakan ke-4. Bandung: Alfabeta. Balai Pelatihan dan Pengembangan Badan Kependudukan dan Keluarga

  Berencana Nasional Provinsi Jawa Tengah. (2011). Pengetahuan Klien dan Kualitas Pelayanan sebagai Dasar Pemilihan Alat Kontrasepsi Hormonal. Kesmas, Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. Vol. 6, No. 3, Desember 2011. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2006). Pedoman Promosi Kesehatan Bagi Perawat Kesehatan Masyarakat . Jakarta: Depkes RI.

  DINKES Kebumen. (2015). Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen. Kebumen. DINKES Jateng. (2013). Provil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Jawa Tengah. Dochterman, J. (2012). Nursing Interventions Classification (NIC) Fifth Edition.

  Mosby: An Affiliate Of Elsevier. Efendi, F. & Makhfudli. (2013). Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik dalam Keperawatan . Jakarta: Salemba Medika.

  Komang. (2011). Teori & Praktik Asuhan Keperawatan Komunitas. Jakarta: EGC. Lucky & Titik. (2013). Buku Ajar Kependudukan dan pelayanan KB.

  Jakarta:EGC. Moorhead, S. et all. (2012). Nursing Outcomest Classification (NOC) Fifth Edition . Mosby: Elsevier.

  Notoatmodjo. (2007). Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku.Jakarta: PT RINEKA CIPTA. Herdman. (2015). Diagnosis Keperawatan Definisi & Klasifikasi. Jakarta:EGC.

  RIKESDAS. (2013). Riset Kesehatan Dasar RISKESDAS 2013. Badan Penelitian dan Perkembangan Kesehatan RI tahun. 2013. Sandrinilta. (2015). Hubungan Pemberian Konseling pada Akseptor KB Terhadap

  Ketepatan Pemilihan Alat Kontrasepsi di Puskesmas Tegalrejo Yogyakarta. Skripsi. 2015.

  Shirazi, A.R. (2012). Impact of Family Planning Health Education on the Knowledge and Attitude among Yasoujian Women. Global Journal of

  Health Science . Vol. 4, No. 2; March (2012). Diakses hari Sabtu tanggal 16 Juli 2016 pkl:12.56 WIB.

  Silviana, Evi, dkk. (2010). Hubungan Konseling dengan Pengambilan Keputusan PUS dalam Penggunaan Alat Kontrasepsi. Jurnal Ilmiah Kebidanan.vol.I no.I. Edisi Desember 2010. www.portal garuda/org diakses hari Jumat 24 Juni 2016.

  Sudarti. K, Puji.P. Peningkatan Minat dan Keputusan Berpartisipasi Akseptor KB.

  Vol.2. (2011), pp 130-138.

  JDM

  Sukrian, Priharyanti. (2013). Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Alat

  Kontrasepsi dengan Pemilihan Alat Kontrsepsi pada Ibu Primipara di

  . www. portal garuda/org

  wilayah kerja Puskesmas Tambak Aji Semarang diakses hari jumat 24 juni 2016.

  Tumini. (2010). Pengaruh Pemberian Konseling Terhadap Pengetahuan Tentang KB dan Kemantapan Dalam Pemilihan Alat Kontrasepsi Pada Calon Akseptor KB. Tesis (2010).

  United Nations, Department of Economic and Social Affairs, Population Division (2015). Trends in Contraceptive Use Worldwide. (ST/ESA/SER.A/349).

   Diakses hari Jum’at tanggal 15 Juli 2016 pkl:20.57 WIB. Wilkinson, M. (2007). Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC . Jakarta : EGC. Wulandari Irma. (2015). Pengaruh Konseling Kontrasepsi Berencana (KB)

  Terhadap Pengetahuan dan Pasangan Usia Subur Dalam Menggunakan Kontrasepsi Jangka Panjang. Tesis. (2015). Diakses hari minggu 10 juli

  B. Macam-Macam KB yang Penggunaan KB A. Pengertian dapat di gunakan untuk ibu untuk Ibu Menyusui

  Pengertian KB: adalah usaha untuk

  menyusui

  mengukur jumlah dan jarak anak yang 1.

   KB Mini Pil

  diinginkan. Untuk dapat mencapai hal tersebut maka dibuatlah beberapa cara atau alternatif untuk mencegah ataupun menunda kehamilan. Cara-cara tersebut termasuk kontrasepsi atau pencegahan kehamilan dan perencanaan keluarga.

  Kontrasepsi Adalah?

  Kontrasepsi merupakan suatu cara atau metode yang bertujuan untuk mencegah pembuahan sehingga tidak terjadi kehamilan.

  Di Susun Oleh: DWI ISWANTI (A01301843) STIKES MUHAMMADYAH GOMBONG 2016

  Selanjutnya……

  3. KB IUD/AKDR/ Spiral Keuntungannya?

   Praktis, efektif, dan aman  Tdk mempengaruhi ASI, Cocok untuk ibu menyusui  Tdk terbatas umur

2. KB Implant

  Efek sampingnya? 1.

  4. KB Suntik Keuntungannya?

   

   Dapat mencegah penularan penyakit kelamin Kerugiannya?  Selalu hrs memakai kondom yg baru  Selalu hrs ada persediaan

  5. KB KONDOM Keuntungannya?  Murah, mudah didapat, tdk perlu resep dokter  Mudah dan dapat dipakai sendiri

   Pusing, mual (jarang terjadi)  Kadang-kadang menstruasi tdk keluar selama 3 bln pertama  Kadang-kadang terjadi pendarahan yg bnyk pd saat menstruasi  Keputihan  Perubahan berat badan

  Efek Samping:

  Tdk menekan produksi ASI 2. Praktis dan efektif 3. Tdk hrs mengingat-ingat 4. Masa pakai jangka panjang (3-5 tahun) 5. Kesuburan cpt kembali setelah pengangkatan

   Terjadi pendarahan yg lebih banyak dan lebih lama pada masa menstruasi  Keluar bercak-bercak (spotting) setelah 1 atau 2 hari pemasangan  Kram/ nyeri selama menstruasi  Keputihan

  Gangguan siklus haid 2. Keluar bercak-bercak darah/ pendarahan yg lebih banyak selama menstruasi

  Efek Samping?

  Keuntungan: 1.

  6. Dpt digunakan untuk yg tdk cocok dgn hormone estrogen

  Perubahan berat badan

  4. Pusing dan mual (jarang terjadi) 5.

  3. Pembengkakan (hematoma) dan nyeri

   Praktis dan ekonomis  Kesuburan segera kembali jika dibuka  Tdk hrs mengingat seperti Pil  Tdk menganggu pemberian ASI

  C.

   Langkah-Langkah

  A. Pengertian Senam Kaki

  Gerakan: a.

  Posisi kan pasien duduk tegak di atas

  Diabetes Millitus

  bangku dengan kaki menyentuh lantai b.

  Dengan meletakkan tumit dilantai, jari- Senam kaki adalah kegiatan atau latihan jari kedua belah kaki diluruskan ke atas yang dilakukan oleh pasien diabetes melitus lalu dibengkokan kembali ke bawah seperti cakar ayam sebanyak 10 kali untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah bagian kaki.

  B. Manfaat c.

  Dengan meletakkan tumit salah satu kaki dilantai, angkat telapak kaki ke atas. Pada kaki lainnya, jari-jari kaki diletakkan di lantai dengan tumit kaki diangkat ke atas. Cara ini dilakukan bersamaan pada kaki kiri dan kanan secara bergantian dan diulangi a. Memperbaiki sirkulasi darah sebanyak 10kali.

  Di Susun Oleh: b.

  Memperkuat otot-otot kecil c.

DWI ISWANTI (A01301843)

  Mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki d. Meningkatkan kekuatan otot betis dan

STIKES MUHAMMADYAH GOMBONG

  paha

  2016 e.

  Mengatasi keterbatasan gerak sendi d. Tumit kaki diletakkan di lantai. Bagian g. Luruskan salah satu kaki di atas lantai kedua bagian koran. ujung kaki diangkat ke atas dan buat

  2) Sebagian koran di sobek-sobek menjadi kemudian angkat kaki tersebut dan gerakkan gerakan memutar dengan pergerakan pada kecil-kecil dengan kedua kaki ujung jari kaki ke arah wajah lalu turunkan pergelangan kaki sebanyak 10 kali.

  3) Pindahkan kumpulan sobekan-sobekan kembali ke lantai. Ulangi sebanyak 10 kali. tersebut dengan kedua kaki lalu letakkan sobek kan kertas pada bagian kertas yang utuh.

  4) Bungkus semuanya dengan kedua kaki menjadi bentuk bola e. . Jari-jari kaki diletakkan dilantai. Tumit diangkat dan buat gerakan memutar dengan pergerakan pada pergelangan kaki

  

h. . Angkat kedua kaki dan luruskan, pertahankan

sebanyak 10 kali.

  posisi tersebut. Gerakan pergelangan kaki ke depan dan ke belakang. Ulangi sebanyak 10 kali. i. Luruskan salah satu kaki dan angkat, putar kaki pada pergelangan kaki, tuliskan pada udara dengan kaki dari angka 0 hingga 9 lakukan secara

  f. Angkat salah satu lutut kaki, dan bergantian. luruskan. Gerakan jari-jari ke depan j. Letakkan sehelai koran dilantai. Bentuk kertas turunkan kembali secara bergantian kekiri dan ke kanan. Ulangi sebanyak 10 kali. itu menjadi seperti bola dengan kedua belah kaki.

  Kemudian, buka bola itu menjadi lembaran JAGA KESEHATANMU DENGAN

  BEROLAHRAGA, TIDAK ADA KATA seperti semula menggunakan kedua belah kaki. RUGI DARI OLAHRAGA

  Cara ini dilakukan hanya sekali saja : 1) Robek koran menjadi 2 bagian, pisahkan

  Matursuwun kedua bagian koran.

  2) Sebagian koran di sobek-sobek menjadi kecil- kecil dengan kedua kaki

  

PRE PLANNING KUNJUNGAN KE: 02

  

IMPLEMENTASI dan EVALUASI PENDIDIKAN KESEHATAN PADA

KELUARGA Tn. S KHUSUSNYA PADA Ny. Y DI DESA SEMONDO

KECAMATAN GOMBONG

  Disusun Oleh :

DWI ISWANTI

  NIM. A01301843

  

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH A. LATAR BELAKANG Berdasarkan hasil pengkajian yang di laksanakan pada tanggal 09

  Juni 2016 pada keluarga Tn.S, di dapatkan data bahwa Ny.Y saat ini belum menggunakan KB setelah melahirkan anak yang ke-2. Ny.Y mengatakan masih bingung memilih KB yang akan digunakan karena sedang menyusui dan saat ini bayak kasus yang mengalami kegagalan dalam berKB. Ny.Y mengatakan ingin menggunakan KB implant tetapi ibunya menyuruh untuk memakai spiral, Sehingga sampai saat ini anaknya berumur 3 bulan Ny.Y masih bingung untuk memilih KB ynag akan digunakan.

  Berdasarkan data di atas di dapatkan diagnosa keperawatan yaitu Defisiensi Pengetahuan tentang pengambilan keputusan KB yang akan dilakukan . Dengan adannya masalah di atas maka perlu di lakukan tindakan keperawatan berupa pendidikan kesehatan tentang penggunaan KB yang aman untuk ibu menyusui, dan disini di jelaskan tentang macam- macam KB yang aman untuk ibu menyusui, cara penggunaanya, manfaat, kelebihan , efek samping, kontraindikasi.

  B. TUJUAN 1. TUJUAN UMUM Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1x30 menit di harapkan keluarga Tn.S khususnya Ny.Y mengetahui lebih jelas tentang penggunaan KB yang akan digunakan.

2. TUJUAN KHUSUS

  Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1x30 menit pada Ny.Y, klien dapat menjelaskan tentang: a.

  Macam- macam KB yang aman untuk ibu menyusui b. Cara penggunaan macam-macam alat kontrasepsi C. METODE PELAKSANAAN Diskusi dan Tanya jawab D.

SASARAN DAN TARGET

  Sasaran :Ny. Y Target : keluarga E.

STRATEGI PELAKSANAAN

  Hari/ tanggal : Sabtu, 11 Juni 2016 Waktu : Pukul : 13.30 WIB Tempat :Rumah Keluarga Tn. S F.

MEDIA DAN ALAT

   Leaflet  Lembar balik G.

SETTING TEMPAT

  A C D B

  Keterangan: A :Mahasiswa dwi B :Ny.Y C :Perawat Ny.I D : Dosen Pembimbing H.

SUSUNAN ACARA

  No Waktu Kegiatan Mahasiswa 1 5 menit Orientasi

  2 20 menit Kerja

   Menjelaskan tentang macam- macam KB yang aman untuk ibu menyusui, cara penggunaanya, manfaat,kelebihan,efek samping, kontraindikasi.

   Memberi kesempatan pada Ny.Y untuk bertanya

   Menjelaskan kembali hal- hal yang belum di mengerti

   Menanyakan kembali hal- hal yang di diskusikan bersama

   Memberikan reinforcement positif atas jawaban keluarga yang benar 3 5 menit Terminasi

   Memberikan pujian dan mengucapkan terimakasih

   Menyimpulkan hasil pertemuan

   Melakukan kontrak untuk pertemuan berikutnya

   Salam penutup I.

KRITERIA EVALUASI

  1) Evaluasi Struktural a.

  b.

  Kontak waktu sudah tepat dengan pasien dan keluarganya.

  c.

  Media sudah disiapkan yaitu lembar balik dan leaflet 2)

  Evaluasi Proses a.

  Media dapat digunakan dengan baik.

  b.

  Pendidikan kesehatan dapat dilaksanakan sesuai waktu kontrak.

  c.

  Satuan Acara Pembelajaran sudah siap sesuai dengan masalah keperawatan. a.

  Pasien dapat menyebutkan macam- macam KB yang aman untuk ibu menyusui b.

  Pasien dapat menyebutkan cara penggunaan dari macam- macam alat kotrasepsi c.

  Pasien dapat menyebutkan manfaat dari alat kotrasepsi yang di gunakan d.

  Pasien dapat menyebutkan efek samping dari macam- macam alat kontrasepsi e.

  Pasien mengetahui kontrindikasi dari macam –macam penggunaan alat kontrasepsi Lampiran: A.

  Pengertian KB: adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang diinginkan.

  Untuk dapat mencapai hal tersebut maka dibuatlah beberapa cara atau alternatif untuk mencegah ataupun menunda kehamilan. Cara-cara tersebut termasuk kontrasepsi atau pencegahan kehamilan dan perencanaan keluarga.

  B.

  Pengertian Kontrasepsi Kontrasepsi merupakan suatu cara atau metode yang bertujuan untuk mencegah pembuahan sehingga tidak terjadi kehamilan.

  C.

  Macam- Macam KB yang dapat digunakan untuk ibu menyusui: 1.

  KB MINI PIL Mini pil adalah pil yang mengandung progestin saja tanpa estrogen.

  Dengan dosisi kecil yaitu 0,03-0,05 mg, pil ini disebut pil ibu menyusui. Manfaat: Cocok untuk perempuan, sangat efektif untuk pada masa laktasi, dosis rendah, tidak menurunkan produksi ASI. Kerugian: Digunakan setiap hari dalam waktu yang sama, peningkatan atau penurunan berat badan, bila lupa kegagalan lebih besar.

2. KB IMPLANT

  Adalah 1 atau 6 kapsul (seperti korek api) yg dimasukkan ke bawah kulit lengan atas, secara perlahan melepaskan hormon progesteron selama 3 atau 5 tahun .Tingkat keberhasilan 97-99%. Keuntungannya:

  1. Tdk menekan produksi ASI

  2. Praktis dan efektif

  3. Tdk hrs mengingat-ingat

  4. Masa pakai jangka panjang (3-5 tahun)

  5. Kesuburan cpt kembali setelah pengangkatan

  2. Dpt menyebabkan perubahan pola haid

  3. Pemakai tdk dpt menghentikan pemakaiannya sendiri Cara pemasangannya: Saat yg tepat adalah pada saat haid/ 1-2 hari setelah menstruasi Efek sampingnya:  Gangguan siklus haid  Keluar bercak-bercak darah/ pendarahan yg lebih banyak selama menstruasi  Pembengkakan (hematoma) dan nyeri  Pusing dan mual (jarang terjadi)  Perubahan berat badan Kontraindikasi:  Hamil atau diduga hamil  Pendarahan di vagina yg tdk tahu penyebabnya  Penyakit jantung, varises, kencing manis, darah tinggi, dan kanker 3.

KB SUNTIK

  Hormon progesteron yg disuntikkan ke bokong/ otot panggul lengan atas tiap 3 bln atau 1 bln (hormonestrogen) .Tingkat keberhasilan (efektifitas) > 99%, sangat efektif .

  Keuntungannya  Praktis, efektif, dan aman  Tdk mempengaruhi ASI, Cocok untuk ibu menyusui

   Tdk terbatas umur Efek Samping:

  1. Pusing, mual (jarang terjadi)

  2. Kadang-kadang menstruasi tdk keluar selama 3 bln pertama

  3. Kadang-kadang terjadi pendarahan yg bnyk pada saat menstruasi

  Kontra indikasi (yg tdk boleh menggunakan):  Ibu hamil  Pendarahan di vagina yg tdk tahu sebabnya  Tumor  Penyakit jantung, lever (hati), darah tinggi, dan kencing manis  Sedang menyusui bayi < 6 minggu 6.

KB IUD

  Alat kontrasepsi yg dimasukkan ke dlm rahim yg bentuknya bermacam- macam, terbuat dari plastik, plastik yg dililit tembaga atau tembaga bercampur perak yg dpt berisi hormon. Waktu penggunaannya bisa sampai 10 tahun.

  Keuntungannya:  Praktis dan ekonomis  Kesuburan segera kembali jika dibuka  Tdk hrs mengingat seperti Pil  Tdk menganggu pemberian ASI Kerugiannya  Dpt keluar sendiri apabila ukuran IUD tidak cocok dgn ukuran rahim pemakai

7. KB KONDOM

  Kondom adalah alat kontrasepsi yang dual proteksi, maksudnya adalah bahwa kondom selain dapat mencegah kehamilan, juga dpt mencegah penularan penyakit seksual .Tingkat keberhasilan (Efektifitas) 80-95% Keuntungannya:

   Murah, mudah didapat, tidak perlu resep dokter

   Selalu hrs memakai kondom yg baru  Selalu hrs ada persediaan  Kadang-kadang ada yg tdk tahan (alergi) terhadap karetnya  Tingkat kegagalannya cukup tinggi, bila terlambat memakainya  Dapat sobek bila memasukkannya tergesa-gesa

  

PRE PLANNING KUNJUNGAN KE: 03

  

IMPLEMENTASI dan EVALUASI PENDIDIKAN KESEHATAN PADA

KELUARGA Tn. S KHUSUSNYA PADA Ny. S DI DESA SEMONDO

KECAMATAN GOMBONG

  Disusun Oleh :

DWI ISWANTI

  NIM. A01301843

  

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH A. LATAR BELAKANG Berdasarkan hasil pengkajian yang di laksanakan pada tanggal 09

  Juni 2016 pada keluarga Tn.S, di dapatkan data bahwa Ny.S mengatakan menderita DM sejak 5 thn yang lalu, Ny.S mengatakan saat aktivitas cepat lelah Ny.S megatakan jarang berolahraga, klien mengatakan hanya mengikuti senam 1 bulanan di puskesmas. Ny.S mengatakan bahwa kadar gula bulan ini belum dilakukan pemeriksaan.

  Berdasarkan data di atas di dapatkan diagnosa keperawatan yaitu Defisiensi Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan, yang akan dilakukan dengan adannya masalah di atas maka perlu di lakukan tindakan keperawatan berupa pendidikan kesehatan tentang senam kaki untuk meningkatkan olahraga klien,meliputi penjelasan tenytang senam kaki, manfaat, langka-langkah senam kaki dan mempraktekannya.

  B. TUJUAN 1. TUJUAN UMUM Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1x30 menit di harapkan keluarga Tn.S khususnya Ny.S dapat mempraktekan langkah- langkah senam kaki.

2. TUJUAN KHUSUS

  Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1x30 menit pada Ny.S, klien dapat menjelaskan tentang:

1. Pengertian senam kaki

  2. Manfaat senam kaki

  3. Dapat memahami langkah- langkah gerakan senam kaki

  4. Dapat mempraktekan gerakan senam kaki

  5. Dapat menerapkan ked ala kehidupan sehari-hari C.

METODE PELAKSANAAN

  Target : keluarga E.

STRATEGI PELAKSANAAN

  Hari/ tanggal : Senin, 13 Juni 2016 Waktu : Pukul : 10,00 WIB Tempat :Rumah Keluarga Tn. S F.

MEDIA DAN ALAT

   Leaflet G.

SETTING TEMPAT

   Mengucapkan salam

   Mengulangi kontrak yang di sepakati

  Orientasi

   Menjelaskan pengertian tenytang senam kaki

   Menjelaskan tentang manfaat senam kaki

   Menjelaskan langkah-langkah gerakan senam kaki

   Mempraktekan gerakan senam kaki

  B A

  H. SUSUNAN ACARA No Waktu Kegiatan Mahasiswa 1 5 menit

  Keterangan: A :Mahasiswa dwi B :Ny.S

   Menjelaskan tujuan 2 20 menit Kerja kaki 3 5 menit Terminasi pujian dan mengucapkan

   terimakasih Menyimpulkan hasil pertemuan

  Memberikan

   Salam penutup

   H.

KRITERIA EVALUASI

  1) Evaluasi Struktural a.

  Satuan Acara Pembelajaran sudah siap sesuai dengan masalah keperawatan.

  b.

  Kontak waktu sudah tepat dengan pasien dan keluarganya.

  c.

  Media sudah disiapkan yaitu lembar balik dan leaflet 2)

  Evaluasi Proses a.

  Media dapat digunakan dengan baik.

  b.

  Pendidikan kesehatan dapat dilaksanakan sesuai waktu kontrak.

  c.

  Anggota keluarga dapat mengikuti sampai selesai. 3)

  Evaluasi Hasil a.

  Pasien dapat menjelaskan pengertian senam kaki b.

  Pasien dapat menjelaskan manfaat senam kaki c. Pasien dapat memahami gerakan senam kaki d.

  Pasien dapat memprktekan senam kaki LAMPIRAN TEORI SENAM KAKI A. PENGERTIAN Senam kaki adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasien diabetes melitus untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah bagian kaki.

B. MANFAAT 1.

  Secara garis besar tujuan dari senam kaki diabetik adalah: 2. Memperbaiki sirkulasi darah 3. Memperkuat otot-otot kecil 4. Mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki 5. Meningkatkan kekuatan otot betis dan paha 6. Mengatasi keterbatasan gerak sendi

  C. LANGKAH-LAGKAH SENAM KAKI

  1. Posisi kan pasien duduk tegak di atas bangku dengan kaki menyentuh lantai

  2. Dengan meletakkan tumit dilantai, jari-jari kedua belah kaki diluruskan ke atas lalu dibengkokan kembali ke bawah seperti cakar ayam sebanyak 10 kali

  3. Dengan meletakkan tumit salah satu kaki dilantai, angkat telapak kaki ke atas. Pada kaki lainnya, jari-jari kaki diletakkan di lantai dengan tumit kaki diangkat ke atas. Cara ini dilakukan bersamaan pada kaki kiri dan kanan secara bergantian dan diulangi sebanyak 10kali.

  4. Tumit kaki diletakkan di lantai. Bagian ujung kaki diangkat ke atas dan buat gerakan memutar dengan pergerakan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.

  5. Jari-jari kaki diletakkan dilantai. Tumit diangkat dan buat gerakan memutar dengan pergerakan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.

  6. Angkat salah satu lutut kaki, dan luruskan. Gerakan jari-jari ke depan turunkan kembali secara bergantian kekiri dan ke kanan.

  Ulangi sebanyak 10 kali.

  7. Luruskan salah satu kaki di atas lantai kemudian angkat kaki tersebut dan gerakkan ujung jari kaki ke arah wajah lalu turunkan

  8. Angkat kedua kaki dan luruskan, pertahankan posisi tersebut. Gerakan pergelangan kaki ke depan dan ke belakang. Ulangi sebanyak 10 kali.

  9. Luruskan salah satu kaki dan angkat, putar kaki pada pergelangan kaki, tuliskan pada udara dengan kaki dari angka 0 hingga 9 lakukan secara bergantian.

  10. Letakkan sehelai koran dilantai. Bentuk kertas itu menjadi seperti bola dengan kedua belah kaki. Kemudian, buka bola itu menjadi lembaran seperti semula menggunakan kedua belah kaki. Cara: a. Robek koran menjadi 2 bagian, pisahkan kedua bagian koran.

  b. Sebagian koran di sobek-sobek menjadi kecil-kecil dengan kedua kaki c. Pindahkan kumpulan sobekan- sobekan tersebut dengan kedua kaki lalu letakkan sobek kan kertas pada bagian kertas yang utuh.

  d. Bungkus semuanya dengan kedua kaki menjadi bentuk bola

  

PRE PLANNING KUNJUNGAN KE- 1

PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S

DI DESA SEMONDO KECAMATAN GOMBONG

  Disusun Oleh :

DWI ISWANTI

  NIM. A01301843

  

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH

GOMBONG

PRODI DIII KEPERAWATAN

  

PRE PLANNING KUNJUNGAN KE- 1

PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.S

DI DESA SEMONDO KECAMATAN GOMBONG

I. LATAR BELAKANG A. DATA YANG PERLU DIKAJI LEBIH LANJUT

  Keluarga adalah unit rekecil dalam masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang bekumpul disuatu tempat tinggal dibawah satu atap dan saling bergantung. Keperawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat yang ditunjukan pada keluarga sebagai unit atau kesatuan yang dirawat dengan sehat sebagai tujuan melalui perawatan sebagai sarana.

  Sebelum kita menentukan masalah dari suatu keluarga maka harus dilakukan pengkajian keluarga secara menyeluruh secara actual.

B. MASALAH KEPERAWATAN

  Belum diketahui II.

   RENCANA KEPERAWATAN A. DIAGNOSA - B. TUJUAN UMUM

  Tujuan Umum dilakukan proses pengkajian adalah untuk mendapatkan data secara actual untuk merumuskan sebuah masalah keperawatan.

A. Tujuan Khusus

  Tujuan khusus dilakukan pengkajian antara lain: a.

  Membangun Bina Hubungan Saling Percaya dengan keluarga.

  b.

  Menemukan suatu masalah dalam keluarga tersebut.

  c.

  Dapat mengkaji data umum, riwayat dan tahap perkembangan

1. RANCANGAN KEGIATAN A. Metode

  Metode yang digunakan dalam proses pengkajian yang dilakukan adalah: Wawancara

B. Media dan Alat

  Media dan Alat yang digunakan dalam pengkajian keluarga yang dilakukan antara lain: a.

  Alat Tulis b.

  Form Pengkajian Keluarga c. Tensimeter d.

  Stetoskop C.

   Waktu dan Tempat

  Proses pengkajian keluarga dilakukan pada: Hari/ Tanggal : kamis, 09 juni 2016 Waktu : Pukul 11.00WIB Tempat : Rumah Tn.S D.

   Setting Tempat

  Keterangan: A : Pengkaji B : Keluarga C : Keluarga E.

   Susunan Acara No. Acara Kegiatan

  1. Pembukaan a.

  Memberi salam

  B C A

  2. Pelaksanaan a.

  Menanyakan tentang data umum keluarga (60 menit) b.

  Menanyakan tentang riwayat dan tahap perkembangan keluarga c.

  Menanyakan tentang lingkungan d.

  Menanyakan tentang struktur keluarga e. Menanyakan tentang fungsi keluarga f. Menanyakan tentang stress dan koping g.

  Menanyakan tentang harapan keluarga h. Melakukan pemeriksaan fisik

  3. Penutup a.

  Memvalidasi data yang telah didapat (5 menit) b.

  Validasi perasaan c. Kontrak pertemuan selanjutnya d.

  Berpamitan mengucapkan salam F.

   Kriteria Evaluasi a.

  Struktur

  a) Mempersiapkan daftar pertanyaan satu hari sebelum melakukan pengkajian keluarga.