ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN TERMOREGULASI: HIPERTERMI PADA TN. J DI RUANG DAHLIA RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN TERMOREGULASI:
HIPERTERMI PADA TN. J DI RUANG DAHLIA
RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Ujian Komprehensif
Jenjang Pendidikan Diploma III Keperawatan

Disusun Oleh:
ANNA SEPTI RUSDIAN
A01301724

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

LEDI BAR PENGESAHAN PEMBI PI BI NG
LapoFan HaSi l t t hn Kompr ehensi f t el aL Di er i ma dal l Dお et t ui Ol eh Pembi mbi ng
Ч i an Akhi r Di pl oma I I I Keper awat an STI KES Muhammadi yah Gombong pada:

Pembi nbi ng













一     

ASI I I AN KEPERAWATAN PEMENLEAN KEBUTUⅡ AN TEШ OREGl l LASI :
HI PERTERMI PADA TN. J DI RUANG DAⅡ LI A
RSI I D DR. SOEDI RMAN KEBI I MEN

Yang dipersiapkan dan disusun oleh

Pada


tanggal 02 Agustus 2016

Susrrnan
l)ewan
r Ci 13uJ l
o
usul l dl l り
OWこ 1l Pensuii

Kep

al nbangUtoyo
Ut ovoS.Kep,Ns
S. Kep, NM.
s M. Kep
1. Bambang

((

鉾議ざ ポ盪眩骰軍 ∬鶉

Mengetahui

Program Studi DIII Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
KTI, Juli 2016
Anna Septi Rusdian1, Bambang Utoyo2,S,Kep, Ners M.Kep

ABSTRAK
ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN TERMOREGULASI :
HIPERTERMI PADA TN. J DI RUANG DAHLIA
RSUD dr. SOEDIRMAN KEBUMEN

Latar belakang: Kebutuhan termoregulasi: hipertermi merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang
perlu dipenuhi, karena jika tidak dipenuhi akan terjadi komplikasi yang dapat terjadi yaitu dehidrasi, kekurangan
oksigen, demam di atas 420C, dan kejang demam, hingga kematian.
Tujuan : penulisan karya ilmiah yaitu memperoleh gambaran nyata tentang asuhan keperawatan pemenuhan
kebutuhan termoregulasi: hipertermi pada Tn. J di Ruang Dahlia RSUD Dr. Soedirman Kebumen.
Pembahasan : masalah keperawatan yang muncul adalah hipertermia berhubungan dengan proses infeksi
salmonella thypi. Intervensi dan implementasi yaitu memonitor TTV, TD 120/70 mmHg, suhu 38,70C , RR
19x/menit, N 89x/menit, memberikan kompres hangat, melakukan injeksi ranitidin, ciprofloxacin.

Hasil evaluasi keperawatan untuk diagnosa hipertermi berhubungan dengan proses infeksi salmonella thypi
sudah teratasi.
Kata kunci: asuhan keperawatan kebutuhan termoregulasi, hipertermi

1.

Mahasiswa prodi DIII Keperwatan STIKES Muhammadiyah Gombong

2.

Dosen DIII Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong

iv

DIPLOMA III OF NURSING PROGRAM
MUHAMMADIYAH HEALTH SCIENCE INSTITUTE OF GOMBONG
Nursing Care Report, July 2016
Anna Septi Rusdian1, Bambang Utoyo2,S,Kep, Ners M.Kep

ABSTRACT

NURSING CARE OF FULFILLING THERMOREGULATION NEED
(HYPERTERMIA) TO Mr. J AT DAHLIA WARD, Dr. SOEDIRMAN STATE
HOSPITAL OF KEBUMEN

Background: Thermoregulation need of hyperthermia is one of the basic human needs needed to
fulfill. Complications may occur if it is not handled very well. They are dehydration, lack of oxygen,
fever above 420C, febrile seizures, and finally death.
Objective: to describe nursing care of fulfilling thermoregulation need (hypertermia) to Mr. J At Dahlia Ward,
Dr. Soedirman State Hospital of Kebumen.
Discussions: The main nursing diagnosis was hyperthermia associated with infection process by salmonella
thypi. Interventions and implementations were monitoring vital signs: blood pressure (BP) 120/70 mmHg ,
temperature 38,70C , respiration rate (RR) 19 tpm, pulse 89 bpm; providing warm compress, injection of
ranitidine and ciprofloxacin.

Results: The evaluation showed that the nursing diagnose above had been successfuly resolved.
Keywords: nursing care, thermoregulation need, hyperthermia

1.
2.


Student of Diploma III of Nursing Program Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong
Lecturer, Diploma III of Nursing Program Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil Alamin, Dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat
meneyelesaikan laporan akhir komprehensif dengan judul “Asuhan Keperawatan
Pemenuhan Kebutuhan Termoregulasi: Hipertermi pada Tn. J di Ruang Dahlia
RSUD Dr. Soedirman Kebumen”.
Adapun maksud dari penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini yaitu untuk
memenuhi salah satu persyaratan menyelesaikan Pendidikan Diploma III
keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong.
Penyusunan laporan akhir ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan semua
pihak. Oleh karena melalui kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Madkhan Anis M.Kep selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Muhammadiyah Gombong.

2. Bapak Sawiji, S.Kep., Ns., M.Sc. selaku Ketua Prodi Diploma III
Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong.
3.

Bapak Bambang Utoyo, M.Kep., Ns. selaku Dosen Pembimbing KTI.

4. Bapak Wawan Kurniawan, S.Kep.Ns dan Bapak Hari Cahyono, S.Kep.Ns, di
Ruang Dahlia RSUD Dr. Soedirman Kebumen yang telah rendah hati
membantu

penulis

dalam

memberikan

bimbingannya

dalam


ujian

komprehensif.
5. Ibu Tumiarti tersayang dengan segala usaha, pengorbanan serta doa yang
selalu engkau panjatkan tanpa henti dan adikku tersayang Dicky Alfian yang
membuatku semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.
6. Kakek Timan dan Nenek Juminten tersayang yang sudah membesarkan saya
sampai sekarang ini,dengan segala usaha dan pengorbanan serta doa yang
selalu engkau panjatkan tanpa henti sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan ini

vi

7. Kakek Toyo, Tante Sri Munarsih dan Tante Supiyah S.Pd yang telah
memberikan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.
8. Teman-teman seperjuangan mba fitrianingsih dan sahabat yang telah banyak
memberi motivasi.

Penulis menyadari betul bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
sempurna dan masih banyak kesalahan yang perlu dikoreksi dan diperbaiki. Oleh

karena itu kritik dan saran sangat diharapkan untuk perbaikan dikemudian hari.
Akhir kata penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberi
manfaat kepada pembacanya dan khususnya kepada diri saya pribadi serta dapat
menjadi masukan kepada semua pihak.

Gombong 02 Agustus 2016

Anna Septi Rusdian

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING .............................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ......................................................................iii
ABSTRAK .................................................................................................................iv-v
KATA PENGANTAR ...............................................................................................vi
DAFTAR ISI ..............................................................................................................vii
BAB I


PENDAHULUAN .....................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah .....................................................................1
B. Tujuan Penulisan ................................................................................4
C. Manfaat Penulisan ..............................................................................5

BAB II

KONSEP DASAR ....................................................................................6
A. Konsep Pemenuhan Kebutuhan Termoregulasi................................. 6
B. Konsep Dasar Inovasi melalui pemberian minuman jahe.................. 12

BAB III RESUME KEPERAWATAN....................................................................15
A. Pengkajian .........................................................................................15
B. Analisa Data ......................................................................................16
C. Intervensi, Implementasi, Evaluasi ....................................................18
BAB IV PEMBAHASAN .......................................................................................19
A. Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi salmonella thypi ...19
B. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi ......22
C. Analisa tindakan................................................................................. 24

BAB V

PENUTUP .................................................................................................28
A. KESIMPULAN .................................................................................29
B. SARAN .............................................................................................30

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

viii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Hipertermi yaitu kondisi kegagalan pengaturan suhu tubuh (termoregulasi)
akibat ketidakmampuan tubuh melepaskan / mengeluarkan panas (misal pada heat
stroke) atau produksi panas yang berlebihan oleh tubuh dengan pelepasan panas
dalam laju yang normal. Hipertermia berhubungan ketika sistem kontrol suhu normal
tubuh tidak dapat secara efektif mengatur suhu internal. Biasanya, pada suhu tinggi
tubuh akan mendinginkan melalui penguapan keringat. Namun, dalam kondisi
tertentu (suhu udara di atas 950F atau 350C dan dengan kelembaban yang tinggi),
mekanisme pendinginan ini menjadi kurang efektif. Ketika kelembaban udara tinggi,
keringat tidak akan menguap dengan cepat, mencegah tubuh dari melepaskan panas
dengan cepat. Selanjutnya, tanpa asupan cairan yang cukup, kehilangan cairan yang
berlebihan dan ketidakseimbangan elektrolit juga dapat terjadi menyebabkan
dehidrasi. Dalam kasus tersebut, suhu tubuh seseorang meningkat cepat. Suhu tubuh
yang sangat tinggi dapat merusak otak dan organ vital lainnya (Librianty, 2014).
Hipertermi dapat disebabkan gangguan otak atau akibat bahan toksik yang
mempengaruhi pusat pengaturan suhu. Zat yang dapat menyebabkan efek
perangsangan terhadap pusat pengaturan suhu sehingga menyebabkan demam disebut
pirogen. Zat pirogen ini dapat berupa protein , pecahan protein , dan zat lain.
Terutama toksin polisakarida, yang dilepas oleh bakteri toksik / pirogen yang
dihasilkan dari degenerasi jaringan tubuh dapat menyebabkan demam selama keadaan
sakit (Gussastrawan, 2014). Dampak hiperterima yaitu mengalami kelesuhan
(lethargy), mengantuk, dan depresi. Bisa juga timbul kebingungan, rasa bermusuhan
atau gejala intoksikasi. Apabila terjadi dehidrasi dapat menyebabkan mual, muntah,
pusing kepala dan tekanan darah menurun. Hal ini berakibat pusing atau bahkan
pingsan. Dapat juga ditemukan takikardia dan takipneu. Pada anak-anak sering

2

mengalami kejang. Pada akhirnya organ tubuh dapat gagal sehingga berakibat tidak
sadar bahkan kematian (Mutriningsih, 2013).
Secara garis besar terdapat dua penyebab hipertermia yaitu hipertermia
noninfeksi adalah hipertermia yang bukan disebabkan masuknya bibit penyakit ke
dalam tubuh, contohnya karena stress. Sedangkan hipertermia infeksi adalah
hipertermia yang disebabkan oleh masuknya pathogen misalnya kuman, bakteri atau
virus (Mutriningsih, 2013). Salah satu kasus hipertermia yang disebabkan oleh infeksi
yaitu demam tifoid (typhoid fever). Jenis penyakit yang berkaitan dengan demam
karena adanya infeksi bakteri yang menyebar ke seluruh tubuh dan mempengaruhi
banyak organ. Tanpa pengobatan yang tepat maka penyakit ini dapat menyebabkan
komplikasi serius dan bisa berakibat fatal. Orang awan menyebutnya dengan demam
tifus atau tipes, disebabkan oleh bakteri yang disebut Salmonella typhi, juga
berhubungan dengan bakteri yang menyebabkan keracunan makanan salmonella
(Jevuska, 2012).
Penularan salmonella thypi dapat ditularkan melalui berbagai cara, yakni
dikenal dengan 5 F yaitu : food (makanan), fingers (jari tangan), fomitus (Muntah), fly
(lalat), dan feces. Kuman salmonella masuk bersama makanan/minuman. Setelah
berada dalam usus halus kemudian mengadakan invasi ke jaringan limfoid usus halus
(teutama Plak Peyer) dan jaringan limfoid mesenterika. Setelah menyebabkan
peradangan dan nekrose setempat, kuman lewat pembuluh limfe masuk ke aliran
darah (terjadi bakteremi primer) menuju ke organ-organ terutama hati dan limfa.
Kuman yang tidak difagosit akan berkembang biak dalam hati dan limfa sehingga
organ tersebut membesar disertai nyeri pada perabaan (Listiaferdinand, 2012).
Angka kejadian typhoid menurut WHO (2012) di seluruh dunia mencapai 17
juta kasus. Data surveilans saat ini memperkirakan di Indonesia ada 600.000 – 1,3
juta kasus tiap tahunnya dengan lebih dari 20.000 kematian. Rata- rata di Indonesia,
orang yang berusia 3-19 tahun memberikan angka sebesar 91% terhadap kasus
demam thypoid. Data kasus demam thypoid di RSUD Dr. Soedirman Kebumen dari

3

pada tahun 2015-2016 sebanyak 817 kasus, dan di bangsal Dahlia sendiri sebanyak
370 kasus (Data laporan RSUD Dr. Soedirman Kebumen, 2016).
Hipertermi pada kasus demam typhoid memperlukan penanganan serius,
khususnya pada penanganan masalah keperawatan kebutuhan termoregulasi. Hal ini
karena dampak tidak dilakukan penanganan dengan baik dan benar akan terjadi
komplikasi yang dapat terjadi yaitu dehidrasi, kekurangan oksigen, demam di atas
420C, dan kejang demam (Sarasvati, 2010 dikutip oleh Aroem, 212). Tindakan
keperawatan dalam mengatasi masalah hipetermia dapat dilakukan secara
farmakologis dan non farmakologi. Tindakan non farmakologi dapat dilakukan
kompres hangat, maupun pemberian seduhan zahe hagat. Menurut penelitian yang
dilakukan oleh Mohamad (2015) tindakan kompres hangat efektif dalam menurunkan
demam pada pasien thypoid abdominalis. Menurut penelitian Hernani dan Christina
Winarti (2015) jahe (Zingiber officinale) efektif menurunkan demam.
Pada kasus Tn.J tindakan dalam penanganan kebutuhan termoregulasi karena
hipertermia yaitu pamasangan infuse. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan atau
mengganti cairan tubuh yang mengandung air, elektrolit, vitamin, protein, lemak dan
kalori yang tidak dapat dipertahankan melalui oral, mengoreksi dan mencegah
gangguan cairan dan elektrolit, memperbaiki keseimbangan asam basa, memberikan
tranfusi darah, menyediakan medium untuk pemberian obat intravena, dan membantu
pemberian nutrisi parenteral.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, penulis tertarik untuk mengangkat kasus ini
dalam suatu asuhan keperawatan yang berjudul “Asuhan Keperawatan Pemenuhan
Kebutuhan Termoregulasi: Hipertermi pada Tn. J di Ruang Dahlia RSUD Dr.
Soedirman Kebumen”.

4

B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum Penulisan
Untuk

memperoleh

gambaran

nyata

tentang

asuhan

keperawatan

pemenuhan kebutuhan termoregulasi: hipertermi pada Tn. J di Ruang Dahlia
RSUD Dr. Soedirman Kebumen.
2. Tujuan Khusus Penulisan
a. Mendeskripsikan

pengkajian

pada

pasien

pemenuhan

kebutuhan

termoregulasi: hipertermi pada Tn. J di Ruang Dahlia RSUD Dr. Soedirman
Kebumen
b. Mendeskripsikan diagnosa keperawatan pemenuhan kebutuhan termoregulasi:
hipertermi pada Tn. J di Ruang Dahlia RSUD Dr. Soedirman Kebumen
c. Mendeskripsikan

intervensi

keperawatan

pemenuhan

kebutuhan

termoregulasi: hipertermi pada Tn. J di Ruang Dahlia RSUD Dr. Soedirman
Kebumen
d. Mendeskripsikan rencana tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan
termoregulasi: hipertermi pada Tn. J di Ruang Dahlia RSUD Dr. Soedirman
Kebumen
e. Mendeskripsikan evaluasi keperawatan pemenuhan kebutuhan termoregulasi:
hipertermi pada Tn. J di Ruang Dahlia RSUD Dr. Soedirman Kebumen
f. Mendeskripsikan analisa tindakan asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan
termoregulasi: hipertermi pada Tn. J di Ruang Dahlia RSUD Dr. Soedirman
Kebumen

C. Manfaat Penulisan
1. Bagi Institusi / Pendidikan
a. Untuk menambah khasanah kepustakaan bidang ilmu keperawatan.
b. Dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi dosen dan mahasiswa Prodi
DIII Keperawatan STIKes Muhammadiyah Gombong.

5

2. Bagi Rumah Sakit
Laporan kasus ini dapat menjadi masukan dalam melakukan pelayanan
peningkatan asuhan keperawatan pada pasien dengan diagnosa kebutuhan
termoregulasi: hipertermi
3. Bagi Klien
Memperoleh pengetahuan tentang pemenuhan kebutuhan termoregulasi:
hipertermi.

DAFTAR PUSTAKA
Ali et al. (2008). Some Phytochemical, Pharmacological And Toxicological
Properties Of Ginger (Zingiber Officinale Roscoe). A review of recent
research. Food and Chemical Toxicology. 46 : 409–420.
Ardiansyah. (2015). Pengaruh Kompres Hangat Rebusan Jahe Terhadap Nyeri
Pada Penderita Osteoarthritis Lutut Di Panti Wredha Dharma Bhakti
Surakarta. Naskah Publikasi Program Studi S1 Fisioterapi Transfer
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta
Darmawan. (2008). Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta : Salemba Medika.
Fink, et al. (2013). Fever Control And Application Of Hypothermia Using
Intravenous Cold Saline. Health International Journal diaskes di
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3638805/
Gentara. (2013). Manfaat dan Khasiat Jahe Bagi Kesehatan. Artikel Kesehatan
diakes di http://www.gen22.net
Gussastrawan. (2014).
Hipertermi.
https://gussastrawan.com

Artikel

Kesehatan

diakses

di

Hernani dan Christina Winarti. (2015). Kandungan Bahan Aktif Jahe Dan
Pemanfaatannya Dalam Bidang Kesehatan. Status Teknologi Hasil
Penelitian Jahe Bogor: 125-34
Herdman. (2014). Diagnosis Keperawatan Defenisi dan Klasifikasi 2012-2014.
Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta: EGC
Hidayat. (2008). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, Jakarta: Salemba
Medika.
Jevuska. (2012). Demam Tifoid (Typhoid Fever): Pengertian, Gejala &
Pengobatan. Artikel Kesehatan diakses di https://www.jevuska.com
Librianty.

(2014).
Hipertermia.
Artikel
Kesehatan
http://www.kerjanya.net/faq/6243-hipertermia.html

diakses

di

Listiaferdinand. (2012). Tanda dan Gejala Penyakit Tifus (Tifoid). Artikel
Kesehatan diakses di http://artikeltentangkesehatan.com/tanda-dangejala-penyakit-tifus-tifoid.html
Lukman. (2007). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC

Karim, et al. (2013). Malaria: Treatment Through Nature. Wyno Academic
Journal of Biological Sciences Vol. 1(6), PP. 30-34 June, 2013. ISSN:
2315-9170
Mutriningsih. (2013). Asuhan Keperawatan Hipertermia pada An.R dengan Obs.
DHF di Ruang Anggrek RSUD. Dr. Soehadi Prijonegoro Sragen.
Karya Tulis Ilmiah Program Studi DIII Keperawatan Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Soekarta
Herdman, T.H. & Kamitsuru, S. 2014. NANDA International Nursing Diagnoses:
Definitions & Classification, 2015–2017. 10nd ed. Oxford: Wiley
Blackwell.
Potter & Perry. (2006). Buku Ajar Fundamental : Konsep, Proses, dan Praktik.
Jakarta : EGC
RSUD Dr. Soedirman Kebumen. (2016). Data laporan RSUD Dr. Soedirman
Kebumen. Kabupaten Kebumen: RSUD Dr. Soedirman Kebumen.
Sulaksono. (2013). Khasiat Manfaat Jahe untuk Kesehatan. Artikel kesehatan
diakses di http://www.carakhasiatmanfaat.com
Suriadi

& Rita Y. (2011). Demam.
http://catatanharianiceu.co.id

Artikel

Kesehatan

diakses

di

Susanti (2011). Pengertian Defisiensi pengetahuan. Artikel diakses di
http://www.google.co.id
Tamsuri. (2006). Konsep dan Penatalaksanaan Nyeri. Penerbit Buku Kedokteran.
Jakarta : EGC
T.Heather Herman. (2012). Diagnosis Keperawatan dan Klasifikasi. (2012-2014).
Jakarta : EGC.
Sarasvati, 2010 dikutip oleh Aroem. (2012). Asuhan Keperawatan Pemenuhan
Kebutuhan Kemananan atau Perlindungan: Termoregulasi
(Hipertermia) pada An.A dengan Obs. Febris di Ruang Flamboyan
RSUD Soekarjo. Karya Tulis Ilmiah Program Studi DIII Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Soekarta
World Health Organization. (2012). Background Doc: The Diagnosis, Treatment
and Prevention of Typhoid Fever. Geneva, Swizerland.
Wikipedia. (2016). Jahe. Artikel diakses di https://id.wikipedia.org/wiki/Jahe

Wilkinson (2006). Diagnosa Keperawatan.Jakarta: Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran Kozier. Fundamental of Nursing

LEMBAR KONSUL BI MBI NGAN KTI
MAI I ASI SWA PRODI DⅡ I KEPERAWATAN
STI KES MUHAMMADI YAH GOMBONG
2016
Nama FnahaSi swa

: Anna Scpt i Rusdi an

NI M

: A01301724

Kel as

: 3A

No

1′

HaH/
Tanggal
Juu.,r a

J{

{

luv,i

Topik Bimbingan

SCt aSq
ゝふ
“ a o16

Paraf
Pembimbing

もaら t

S abミ

_



utb

』`

Keterangan



も aも

Rab i

じへも ヽ


しぃぃ t t ゝλ も、
v
s、

3・

or \q\i
got t


もヽ


し Чト

` コ

ら ab、

´´  

' C`

AQキ 負

15ヽ




/

lッ

Eヽ

4BAR KONSUL BI MBI NGAN KTI

MAHASI SWA PRODI DI I I KEPERAWATAN
STI KES MUI I AMMADI YAH GOMBONG
,

2016

` (l ti

Nama Mahasiswa

: ハ ヘヽα

l"llM

。AOで ヽOt ■ ュ

:ち A

Kelas

No

1



3

1l ar i /



Far 13gal

し Ъらけη


/` プ
′ ′ゝ
/ f F:

o?

'\ t.2
1-1 +\-

fot^,goL\ Bq'b lY

' 7/ 。

′/ C

w\
\v rv

k

ovrs

grs,b






'■

トko r,1*\
r.w4

V

\rab

0/ ら / 6 /

`

′′

l)crntlirnbing

v1!-r





l)ara f'

Kcterangan

乙 ゞ
'キ





I

│ `

F-O\r\SL4\'\Dc\\D




S

'lbpik Ilimbingan

賤 St ― ―

LEレ I BAR KONSUL BI レ l BI NGAN KTI

MAHASI SWA PRODI DHI KEPERAWATAN
STI KES MUHA市I NI ADI YAH GOMBONG
.

2016

: ハ l nへ

ゝセ?t l

1',IIM

:ハ



Kelas

:ζ ハ



1/ r / ヽ 1

ェ、 aヽ St 、 ぃに
● on、 、

‰ / 1,

P